Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewajiban semua mahasiswa Universitas Mahasaraswati yang akan


menyelesaikan perkuliahan diwajibkan mengikuti Kuliah Kerja Nyata dan dalam
laporan ini selanjutnya disebut (KKN) sebagai perwujudan dari pada pelaksanaan
Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk mengenal dunia kerja, mempraktekan
pengetahuan, teori dan keterampilan yang telah di dapatkan selama proses belajar
di bangku kuliah sekaligus dapat mempelajari hal – hal yang mungkin tidak dapat
diperkuliahan sehingga pada saatnya nanti setelah menyandang gelar sarjana
sudah siap beradaptasi dengan dunia kerja di masyarakat.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dilaksanakan selama satu bulan empat belas
hari yang dimulai dari tanggal 24 Januari sampai tanggal 11 Maret 2019 di Kantor
Sat. Samapta Polres Bangli.

Selain program yang berkaitan dengan bidang hukum, tentunya masih banyak
lagi yang dapat kami laksanakan yang sejalan dengan program yang ada pada
Kantor Sat. Samapta salah satunya terkait dengan kebersihan, pekerjaan
oprasional Kantor Sat. Samapta Polres Bangli, budaya, kesehatan, perkebunan,
dan program lainnya yang mampu menunjang pembinaan di Kantor Sat. Samapta
Polres Bangli.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) diharapkan dapat membantu dan memotovasi


sehingga pelaksanaan KKN ini dapat terlaksana dengan baik dan efisien.
Mahasiswa KKN mencanagkan beberapa program kerja di lingkungan Kantor Sat.
Samapta Polres Bangli. Kegiatan kami tidak terlepas dari partisipasi, dukungan
kerja sama dalam melaksanakan program kerja kami.

Keuntungan yang kami peroleh selaku mahasiswa yang melaksanakan KKN


yaitu dapat diberikan kesempatan beradaptasi dengan seluruh keluarga besar Sat.
Samapta Polres Bangli, dan dapat mengembangkan pengetahuan serta teori yang
didapatkan. Dengan demikian diharapkan terjalin keterkaitan antara konsep yang
diterapkan di instansi dengan realita kerja para mahasiswa dalam dunia kerja.

Kegiatan kami tidak terlepas dari keterbatasan waktu dan biaya tentunya,
dengan bantuan dari berbagai pihak yang dapat kami libatkan maka kegiatan KKN
ini dapat kami selesaikan dengan baik, kelompok ini telah membuat kepanitiaan
yang akan mempermudah kerja dari setiap program dan mempermudah koordinasi
dengan pihak yang terlibat.

KKN ini merupakan suatu kebanggaan bagi Sat. Samapta khususnya serta
Universitas Mahasaraswati Denpasar sehingga secara tidak langsung dapat
membantu didalam merealisasikan program kerja di Sat. Samapta sehingga
dengan hal ini akan dapat menjadikan keberhasilan bersama.

1.2 Tujuan Dilaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)


a. Untuk memperoleh masukan dan umpak balik guna perbaikan kearah yang
lebih baik dan dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar bias
beradaptasi dengan masyarakat maupun anggota Sat. Samapta Polres
Bangli.
b. Menumbuhkan rasa kepedulian mahasiswa pada lingkungan dan
masyarakat.
c. Untuk memahami system manajemen dengan baik pada instansi secara
langsung.
d. Agar mahasiswa dapat memperoleh pengalaman melalui keterlibatannya
dalam keterkaitannya pada instansi yang secara langsung menemukan,
merumuskan, serta memecahkan masalah yang dihadapi selama KKN.
e. Agar mahasiswa dapat menjadi generasi yang siap pakai dan sekaligus
calon penerus pembangunan utamanya di daerah pedesaan / kecamatan,
baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang.

BAB II
PENYUSUNAN PROGRAM

2.1 Data Situasi


Dilihat dari letak dan posisi wilayah Kabupaten Bangli berada di tengah-
tengah pulau Bali, sehingga merupakan satu – satunya Kabupaten yang tidak
memiliki pantai, wilayah ini berbatasan dengan beberapa Kabupaten diantaranya
sebelah Utara Kab. Buleleng, sebelah Barat Kab. Badung, sebelah Selatan Kab.
Gianyar dan sebelah Timur Kab. Karangasem. Kabupaten Bangli memiliki luas
52.081 Ha, jumlah penduduk sebanyak 265.627 Jiwa dengan rincian Laki-laki
133.942 Jiwa (50,42 %) dan Perempuan 131.685 Jiwa (49,58 %) (data
bersumber dari Dinas Dukcapil Kab. Bangli Lap. Semester I Thn. 2018) terdiri
dari 4 (empat) Kecamatan masing-masing Kecamatan Bangli, Susut, Tembuku
dan Kintamani dengan 68 Desa Definitif, 4 Kelurahan Definitif, 27 Lingkungan
Definitif, 308 Dsn/Br. Definitif, 3 Dsn/Br. Persiapan, 168 Desa Adat Definitif dan
218 Banjar Adat Definitif. Secara geografis sebagian besar wilayah Kab. Bangli
merupakan wilayah dengan karakterristik pegunungan, sebagian lagi merupakan
dataran rendah, lembah, jurang, dan sungai, karakteristik wilayah tersebut
berpengaruh terhadap iklim dan karakteristik penduduk Kab. Bangli.

a. Posisi Geografi
Kabupaten Bangli terletak diantara 115 0 13’ 43” sampai 115 0 27’ 24” Bujur
Timur dan 08 0 08” 30” sampai 08 0 31’ 37” Lintang Selatan. Posisinya berada
ditengah-tengah pulau Bali, sehingga merupakan satu-satunya kabupaten yang
tidak memiliki Pantai/Laut.
b. Iklim
Kab. Bangli sebagian besar merupakan dataran tinggi, hal ini berpengaruh
terhadap keadaan iklim. Keadaan iklim dan perputaran atau pertemuan arus
udara yang disebabkan karena adanya pegunungan di daerah ini menyebabkan
curah hujan cukup tinggi dan hal ini sering terjadi pada bulan-bulan Januari
s/d April dan pada bulan Nopember dan Desember. khusus wilayah
Kecamatan Kintamani karena merupakan dataran tinggi memiliki suhu udara
0
rendah serta berawan/kabut sehingga suhu udara maksimal 33 C dan
minimum 27 0 C.
c. Luas dan Batas wilayah Kab. Bangli
i. Luas wilayah Kab. Bangli 520,81 Km² atau 9,25 % dari luas wilayah
Prop. Bali. Ketinggian dari permukaan laut antara 100 s/d 2.152 m
sehingga tanaman apa saja bisa tumbuh dan secara fisik dibagian selatan
merupakan daerah dataran rendah dan bagian utara merupakan
pengunungan.
ii. Batas – batas wilayah Kabupaten Bangli :
Sebelah Utara : Kab. Buleleng & Karangasem.
Sebelah Barat : Kab. Badung & Gianyar.
Sebelah Selatan : Kab. Gianyar.
Sebelah Timur : Kab. Karangasem & Klungkung.
d. Luas Wilayah hukum Polsek Jajaran Polres Bangli
i. Kecamatan Bangli dengan Luas : 56,26 Km² terdiri dari :
Kelurahan definitif : 4 buah.
Perbekel / Desa definitif : 5 buah.
Lingk. definitif : 27 buah.
Dusun definitif : 37 buah.
Desa Adat definitif : 24 buah.
Banjar Adat definitif : 48 buah.
ii. Kecamatan Susut, Luas : 49,31 Km² terdiri dari :
Desa definitive : 9 buah.
Dusun definitif : 52 buah.
Dusun Persiapan : 2 buah.
Desa Adat definitif : 46 buah.
Banjar Adat definitif : 54 buah.

iii. Kecamatan Tembuku dengan Luas : 48,32 Km² terdiri dari :


Desa definitif : 6 buah.
Dusun definitif : 62 buah.
Desa Adat definitif : 37 buah.
Banjar Adat definitif : 57 buah.
Dusun Persiapan : 1 buah.
iv. Kecamatan Kintamani, Luas : 327,72 Km² terdiri dari :
Desa definitif : 48 buah.
Dusun definitif : 176 buah.
Desa / Banjar Adat definitif : 61 buah
e. Karakteristik Daerah
1) Gunung
i. Gunung Batur
Merupakan sebuah gunung berapi aktif di Kec. Kintamani, dengan
ketinggian kira-kira 1.717 meter diatas permukaan air laut, terletak di
barat laut Gunung Agung, dimana gunung ini memiliki kaldera
berukuran 13,8 x 10 Km dan merupakan salah satu yang terbesar dan
terindah di dunia. Pematang kaldera tingginya berkisar antara 1.267
m – 2.152 meter. Di dalam kaledera I terbentuk kaldera II yang
berbentuk melingkar dengan garis tengah lebih kurang 7 Km. Di
Dasar Kaldera II terletak antara 120- 300 m lebih rendah dari Undak
Kintamani (dasar kaldera I). Di dalam kaldera tersebut terdapat
danau yang berbentuk bulan sabit yang menempati bagian tenggara
yang panjangnya sekitar 7,5 Km, lebar maksimum 2,5 Km,
kelilingnya sekitar 22 Km dan luasnya sekitar 16 Km2 yang
dinamakan Danau Batur. Kaldera Gunung Batur diperkirakan
terbentuk akibat letusan besar 29.300 dan 20.150 tahun yang lalu.
Gunung Batur terdiri dari tiga kerucut gunung api dengan masing-
masing kawahnya, Batur I, Batur II dan Batur III. Gunung Batur
telah beberapa kali meletus dan tercatat dalam sejarah dimulai pada
tahun 1804 dan sejak tahun 1804 hingga 2005, Gunung Batur telah
meletus sebanyak 26 kali dan paling dahsyat terjadi tanggal 2
Agustus dan berakhir 21 September 1926, letusan itu membuat aliran
lahar panas menimbun Desa Batur dan Pura Ulun Danu Batur, dan
kembali meletus pada tahun 1965 dan terakhir tahun 2005.
ii. Gunung Abang
Lokasi Gunung Abang berada satu lokasi dengan Gunung Batur
Kintamani, dimana posisinya pun berhadap-hadapan dengan Gunung
Batur yang memiliki ketinggian 2.252 meter diatas permukaan laut
dan merupakan gunung tertinggi ketiga di Pulau Bali. Gunung Abang
merupakan puncak tertinggi kaldera Batur, terletak di antara Gunung
Batur (Barat) dan Gunung Agung (Timur) namun lebih dekat dengan
gunung Batur. Gunung Abang merupakan bukit yang berupa hutan
basah dan cemara. Bukit ini terbentuk akibat letusan besar dari
gunung berapi di masa lampau. Gunung Abang ini adalah titik
tertinggi dari pematang kaldera yang mengelilingi Gunung Batur
yang luasnya 13,8 x 10 km. Selain Gunung, diwilayah Kab. Bangli
juga terdapat sejumlah bukit diantaranya Bukit Bangli dengan
ketinggian 645 m yang berlokasi di Kec. Bangli, Bukit Demulih
dengan ketinggian 635 m berada diwil. Kec. Susut, dan Bukit
Penulisan dengan ketinggian 1.640 m yang berlokasi di Kec.
Kintamani.
2) Sungai
Hidrologi wilayah terdiri dari air permukaan dan air tanah. Air permukaan dari
Danau batur dan beberapa sungai yang melintasi wilayah Kab. Bangli. Jumlah
potensi mata air di Kab. Bangli tersebar di 88 buah titik di 42 desa dengan
debit total 1.534,30 liter/detik. Sungai – sungai yang mengalir diwilayah
Bangli umumnya pendek dan jenis alirannya bersifat ephemeral, yang
sebagian besar terletak di sebelah Utara, sedangkan yang mengalir ke bagian
Selatan lebih panjang, aliran suangainya kebanyakan bersifat perenmial.
Sistem wilayah sungai merupakan bagian dari pengelolaan wilayah Sungai
Bali – Penida (WS Strategis Nasional) yang terdiri atas 1 (satu) buah danau
dan 14 (empat belas).
f. Pembagian wilayah hukum Polres Bangli
Kab. Bangli mempunyai 4 kecamatan, 4 kelurahan dan 68 desa. Kecamatan-
kecamatan tersebut diantaranya :
a) Kintamani
Kecamatan Kintamani memiliki luas 366,92 Km2 yang terdiri dari 48
(empat puluh delapan) desa dan 163 banjar/dusun, serta 61 desa adat
diantaranya Ds. Abangsongan, Abuan, Awan, Bantang, Banua,
Batudinding, Batukaang, Batur Selatan, Batur Tengah, Batur Utara,
Bayungcerik, Bayung Gede, Belancan, Belandingan, Belanga, Belantih,
Binyan, Bonyoh, Buahan, Bunutin, Catur, Daup, Dausa, Gunungbau,
Katung, Kedisan, Kintamani, Kutuh, Langgahan, Lembean, Mangguh,
Manikliyu, Mengani, Pengejaran, Pinggan, Satra, Sekaan, Sekardadi,
Selulung, Serai, Siakin, Songan A, Songan B, Subaya, Sukawana, Suter,
Terunyan dan Ulian.
Bats-batas wilayah Kec. Kintamani :
i. Utara : Kec. Kubutambahan, Buleleng
ii. Selatan : Kec. Bangli dan Kec. Susut
iii. Timur : Kec. Kubu, Kab. Karangasem
iv. Barat : Kec. Petang, Kab. Badung
b) Susut
Kecamatan Susut terletak di bagian barat Kabupaten Bangli, secara
Astronomis terletak pada 8º 08’30” Lintang Selatan dan 115 º 13’ 43”
Bujur Timur dan memiliki luas 49,31 Km2 dan Panjang wilayah dari
Desa Tiga sampai Desa Apuan sepanjang 18,25 Km serta secara
administrasitif terdiri dari 9 (sembilan) desa diantaranya Ds. Demulih,
Ds. Abuan, Ds. Apuan, Ds. Selat, Ds. Sulahan, Ds. Tiga, Ds.
Penglumbaran, Ds. Pengiangan dan Ds. Susut.
Batas-Batas Wilayah Kecamatan Tembuku :

i. Utara : Kec. Kintamani


ii. Selatan : Kec. Gianyar, Kab. Gianyar
iii. Timur : Kec. Bangli
iv. Barat : Kec. Tampak Siring Kab. Gianyar
c) Tembuku
Kecamatan Tembuku dengan Luas : 48,32 Km² dan secara administrasitif
terbagi 6 (enam) Desa dan terdiri 63 Dusun Devenitif dan 1 Dusun
diantaranya : Desa Jehem, Desa Tembuku, Desa Yangapi, Desa Undisan,
Desa Peninjoan dan Desa Bangbang.
Batas-batas wilayah Kecamatan Tembuku :
i. Selatan : Kec. Banjarangkan, Klungkung.
ii. Barat : Kec. Bangli, Kab. Bangli.
iii. Utara : Kec. Kintamani, Kab. Bangli.
iv. Timur : Kec. Rendang, Kab. Karangasem
d) Bangli
Kecamatan Bangli dengan Luas : 56,26 Km² dan secara administrasitif
terdiri dari 9 (sembilan) desa/kelurahan diantaranya Ds. Bunutin, Ds.
Tamanbali, Ds. Landih, Ds. Pengotan, Ds. Kayubihi, Kel. Bebalang, Kel.
Kawan, Kel. Cempaga dan Kel. Kubu.
Batas-batas wilayah Kecamatan Bangli :
i. Utara : Kec. Kintamani.
ii. Timur : Kec. Tembuku.
iii. Barat : Kec. Susut.
iv. Selatan : Kab. Gianyar
g. Sususnan Komposisi wilayah hukum Polres Bangli
Bila dilihat dari pegunungan tanahnya, dari luas wilayah yang ada sekitar
2.890 Ha merupakan lahan sawah, 29.087 Ha merupakan lahan kering, 9,341
merupakan hutan Negara, 7.719 Ha merupakan tanah Perkebunan dan sisanya
seluas 3.044 Ha merupakan lahan lain-lain (jalan, sungai dll).

Visi dan Misi

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Samapta Polri sebagai pengemban tugas
polisi umum maka ditetapkan Visi dan Misi, sebagai berikut :
a. Visi
SATUAN SAMAPTA POLRES BANGLI mempunyai visi yaitu sebagai
mewujudkan pelayanan yang lebih baik, ideal proporsional, professional dan
mengedepankan peranannnya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan
masyarakat dengan mengutamakan tindakan Preemtif ,Preventif dan
Persuasif dalam mengantisipasi serta penanggulangan FKK, PH dan AF di
Wilayah Hukum Polda Bali.
b. Misi
1) memberikan perlindungan, pengayoman, pelayanan, pertolongan,
penyelamatan jiwa, harta benda dan masyarakat secara responsif dan
selaras dengan kebutuhan masyarakat;
2) peningkatan kemampuan dan keterampilan personel melalui pendidikan
dan latihan perorangan, satuan dan terpadu secara terprogram yang
dilandasi dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Ahlak mulia budi Pekerti yang luhur dan kejuangan;
3) memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui upaya preemtif dan
preventif dan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran hukum
masyarakat;
4) memantapkan kesadaran Kamtibmas dan peningkatan kewaspadaan
masyarakat terhadap segala bentuk kejahatan, pelanggaran baik dilakukan
secara perorangan maupun kelompok massa serta melakukan TPTKP
dan melaksanakan proses Tipiring; mobilisasi / pengerahan Potensi
masyarakat dalam menghadapi kontijensi dan Pam giat Nasional maupun
Internasional;
5) memberikan bantuan pelayanann pelacakan Satwa anjing kepada
Masyarakat;
6) pembinaan Pam Obvit/Obsus, Pam Publik Area dan Pam VIP/VVIP
berdasarkan situasi dan kondisi wilayah;
7) peningkatan kegiatan penjagaan, Patroli, Pengawalan dan TPTKP untuk
mewujudkan Kamtibmas yang mantap terkendali dan terjaminnya rasa
aman masyarakat.

Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Samapta Polres Bangli


1) Tugas Pokok
Satuan Samapta bertugas menyelenggarakan dan membina fungsi samapta
bhayangkara yang mencakup tugas polisi umum yang meliputi turjawali
termasuk pengamanan kegiatan masyarakat dan obyek vital, penanganan
tptkp, penanganan tipiring, pengendalian masa, dalam rangka pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat serta pengamanan markas.
2) Fungsi
Fungsi Samapta merupakan sebagian fungsi Kepolisian yang bersifat precentif
yang memerlukan keahlian dan keterampilan khusus yang telah dikembangkan
lagi mengingat masing-masing tugas yang tergabung dalam fungsi samapta
meliputi pelaksanaan tugas polisi umum, menyangkut segala upaya pekerjaan
dan kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan, patroli, pengamanan
terhadap hak penyampaian pendapat umum, pembinaan polisi pariwisata,
pembinaan badan usaha jasa pengamann, SAR terbatas, TPTKP, tipiring dan
gak perda, pengendalian Massa, negosiasi, pengamanan terhadap proyek
vital/obyek vital dan pemberdayaan masy, pemberian bantuan satwa untuk
kepntingan perlindungan, pengayoman dan pelayanan, pertolongan dan
penertiban masyarakat.
2.2 Proses Penyusunan Program
Sebelum mahasiswa melakukan atau melaksanakan suatu kegiatan terlebih
dahulu mahasiswa harus menyusun program kerja mengenai apa yang harus
dilaksanakan, melalui suatu tata cara tertentu atau proses dengan Kuliah Kerja
Nyata (KKN). Terlebih dahulu mahasiswa melakukan penyusunan program.
Terdapat beberapa proses tahapan meliputi :

 Observasi
Observasi atau melaksanakan pengamatan langsung di lapangan bertujuan
untuk mengidentifikasi masalah yang ada di Sat. Samapta Polres Bangli,
yang nanti akan menjadi bahan bagi mahasiswa untuk dijabarkan lebih
lanjut lagi dalam perumusan masalah.
 Tahapan Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil observasi kami memperoleh gambaran masalah yang
ada di dalam Sat. Samapta Polres Bangli, dan masalah – masalah yang
dapat di selesaikan untuk diangkat dalam program kerja Kuliah Kerja
Nyata (KKN).
 Tahap Perumusan Tujuan Program
Dalam tahapan perumusan tujuan program akan mengacu terhadap hasil
observasi yang terlebih dahulu dilakukan oleh mahasiswa. Adapun hasil
dari tahapan perumusan tujuan program melalui kriteria – kriteria
penentuan prioritas program sebagai berikut : Dana, Manfaat, Relevansi,
Kemampuan, Waktu, Lingkup dan Sifat dari program kerja yang akan
dilaksanakan pada tempat KKN tersebut diatas.
2.3 Rumusan Tujuan Program
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dilingkungan Kantor Sat. Sampata Polres
Bangli. Maka dapat di rumuskan program KKN adalah sebagai berikut :

No. Bidang Kegiatan Kegiatan Jadwal Kegiatan Catatan


1. Bidang Sarana dan - Melakukan - Sabtu, 16 Februari 2019
Prasarana penataan
Tempat Parkir
(mengecat
batas-batas
parkir).

- Membuat talang - Minggu, 17 Februari 2019


air pada atap
garase.
2. Bidang Produksi - Melakukan - Sabtu, 23 Februari 2019
penataan taman
yang ada di
seputaran kantor
Sat Samapta
Polres Bangli.

- Pengadaan
- Minggu, 24 Februari 2019
kotak dan
perlengkapan
P3K.
3. Bidang - Melakukan - Minggu, 10 Februari 2019
Pendidikan,Sosial- penataan tempat
Budaya, dan suci.
Spiritual.
- Mengikuti
- Jumat, 8 Februari 2019
kegiatan
- Sabtu, 9 Februari 2019
Millennial Road
Safety Festival.
4. Bidang Kesehatan - Pengadaan Alat- - Sabtu, 2 Maret 2019
Dan Kebersihan. Alat Kebersihan

- Memasang - Minggu, 3 Maret 2019


Plang-Plang
Himbauan
Kebersihan.
5. Administrasi Dan - Pengadaan - Sabtu, 9 Maret 2019
Pemerintahan. Struktur
Organisasi.

- Pengadaan - Minggu, 10 Maret 2019


penyempurnaan
administrasi
kantor.

2.4 Prioritas Program

Berdasarkan program yang ada maka prioritas program dapat ditentukan


dengan beberapa variable yaitu :

a. Dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan, semakin sedikit dana


yang dikeluarkan dan mampu mencari sponsor untuk membiayai kegiatan
maka skor yang diberikan semakin besar.
b. Manfaat dari kegiatan tersebut, semakin menyeluruh yang merasakan
manfaat dari kegiatan tersebut maka skor yang diberikan semakin besar.
c. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan, semakin sedikit
waktu yang diperlukan maka semakin besar skor yang diberikan.
d. Kemampuan yaitu kesanggupan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan,
jika mahasiswa mampu merancang, mendanai dan melaksanakan kegiatan
maka kegiatan tersebut memperoleh skor tinggi.
e. Sifat Program yaitu sifat dari kegiatan yang dilaksanakan yang terdiri dari
sifat rintisan dan komplementer. Jika kegiatan memperoleh skor tinggi.
BAB III
PENYUSUNAN RENCANA KERJA

3.1 Tahap Penyusunan Rencana Kerja

Penyusunan dan rencana kerja mulai dilaksanakan setelah mengadakan


observasi di lapangan, perumusan dan identifikasi masalah, analisis tentang
Kantor Sat. Samapta Polres Bangli sehingga nantinya program – program yang
dilaksanakan berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi kinerja pegawai / anggota
dilingkungan Kantor Sat. Samapta Polres Bangli. Tujuan penyusunan rencana
kerja dibuat sebagai acuan pelaksanaan program agar pelaksanaan program
tersebut berjalan dengan baik dan maksimal sesuai dengan rencana mahasiswa
yang mengikuti KKN. Penyusunan rencana kerja meliputi kegiatan secara detail,
waktu, hari, dan pihak – pihak yang terlibat. Program KKN disusun secara berkala
dan terjadwal sehingga mempernudah mahasiswa KKN dalam melaksanakan
semua program yang telah direncanakan.

3.2 Faktor Pertimbangan

Dalam penyusunan program kerja yang pasti dan efektif agar tidak mengalami
hambatan – hambatan dan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka
dalam hal ini mahasiswa dapat memilih berbagai faktor – faktor pertimbangan
sebagai berikut :

a. Perencanaan program yang dibuat sesuai dengan kondisi Kantor Sat.


Samapta Polres Bangli.
b. Waktu pelaksanaan.
c. Relevansi dari pelaksanaan program yang dikerjakan.
d. Lingkungan pengerjaan program (dilaksanakan oleh mahasiswa).
e. Kemampuan mahasiswa merealisasikan program.
f. Manfaat program.
g. Dana yang tersedia untuk menunjang pelaksanaan program, dan
h. Sifat program apakah rintisan, komplementer, ikutan atau titipan.

 Faktor Pendorong
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, tidak sedikit yang menjadi faktor pendorong.
Salah satunya adalah sambutan positif dan kekeluargaan dari Bapak Kasat Sat.
Samapta Polres Bangli serta bimbingan dari dosen pembimbing KKN yang
menjadi faktor pendorong bagi kami untuk dapat melaksanakan kegiatan ini
dengan sebaik – baiknya sehingga merupakan nilai tambah bagi mahasiswa –
mahasiswa yang melaksanakan KKN Alternatif di Kantor Sat. Samapta Polres
Bangli.

 Faktor Penghambat
Dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatife ini di
Kantor Sat. Samapta Polres Bangli, terdapat beberapa hal yang menjadi faktor
penghambat dalam merealisasikan program yang telah disusun, antara lain :
1) Waktu
Waktu yang singkat selama 1 bulan 14 hari menjadi factor penghambat
dalam merealisasikan program yang telah disusun.
2) Sumber Daya Manusia
Terbatasnya (SDM) dengan jumlah anggota kelompok sebanyak 7 orang
yang menyebabkan realisasi program kurang optimal.

3.3 Jenis Kegiatan


Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu dalam beberapa bidang seperti :
a. Bidan Sarana dan Prasarana.
b. Bidang Produksi.
c. Bidan Pendidikan Sosial, Budaya, dan Spiritual.
d. Bidang Kesehatan dan Kebersihan.
e. Bidang Administrasi dan Pemerintahan.

3.4 Penjabaran Rencana Kerja


 Observasi Lokasi
Observasi dilakukan diawal kegiatan, dimana observasi mempertimbangkan
berbagai aspek seperti kemampuan masing – masing anggota dan apakah
KKN Alternatif ini dapat diselenggarakan di Kantor Sat. Samapta Polres
Bangli, apa saja masalah yang ada disana dan program kerja apa yang sangat
memungkinkan dilaksanakan dan di aplikasikan secara nyata untuk
penyelesaian masalah tersebut. Obsevasi ini merupakan kegiatan bertemu
dengan Bapak Kasat Sat. Samapta Polres Bangli sekaligus pengecekan
sekeliling Kantor Sat. Samapta Polres Bangli.
 Matur Piuning
Matur piuning merupakan kegiatan meminta ijin secara niskala, memohon
perlindungan dan memohon diberi kelancaran oleh Tuhan Yang Maha Esa
agar segala kegiatan KKN di Kantor Sat. Samapta Polres Bangli dapat
berjalan dengan lancer tanpa hambatan yang berarti, kegiatan matur piuning
dilakukan dengan menghaturkan pejati atau banten di Padmasana dan
Pelinggih yang ada di Kantor Sat Samapta Polres Bangli serta berdoa bersama
seluruh anggota KKN Alternatif.

 Pembukaan
Acara pembukaan merupakan acara serah terima mahasiswa KKN dengan
pihat Kantor Sat Samapta Polres Bangli yang di terima langsung oleh Bapak
Kasat Samapta Polres Bangli (Bapak Akp Dewa Gde Oka, S.Sos., S.H., M.H.)
dimana kita diberi pesan, saran, dan masukan untuk menjalankan program –
program KKN yang akan dikerjakan selama 1 bulan 14 hari di Kantor Sat.
Samapta Polres Bangli. Acara ini dihadiri oleh seluruh peserta KKN dan
Dosen Pembimbing (Ibu Emy Andayani Citra, S.H., M.H.).

3.5 Kalender Kerja


Pelaksanaan kerja sesuai dengan kalender kerja yang sudah ditentukan (terlampir).
BAB IV
EVALUASI DAN HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

4.1 Pencapaian Kerja


Dari hasil evaluasi kegiatan KKN dari tanggal 24 Januari sampai dengan 11
Maret 2019 yang dilaksanakan di Kantor Sat. Samapta Polres Bangli dengan
program kerja, pada 5 (lima) bidang telah direalisasikan sesuai dengan rencana
awal program kerja tersebut. Program kerja tersebut sekiranya dapat membantu
serta bermanfaat bagi seluruh staf atau anggota Sat. Samapta Polres Bangli.

4.2 Partisifasi Staf / Anggota


Dalam pelaksanaan kegiatan ini, tidak sedikit partisipasi Para Satf atau
Anggota Kantor Sat. Samapta Polres Bangli memberikan sambutan positif dari
pihak Kantor Sat. Samapta Polres Bangli. Ini yang menjadi semangat bagi kami
untuk melaksanakan program yang kami rencanakan ini dengan sebaik – baiknya
sehingga merupakan nilai tambah bagi mahasiswa – mahasiswa yang
melaksanakan KKN Alternatif di Kantor Sat Samapta Polres Bangli.

4.3 Hambatan Yang Dialami


Dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatife ini di
Kantor Sat. Samapta Polres Bangli, terdapat beberapa hal yang menjadi faktor
penghambat dalam merealisasikan program yang telah disusun, antara lain :
1) Waktu
Waktu yang singkat selama 1 bulan 14 hari menjadi factor penghambat
dalam merealisasikan program yang telah disusun.
2) Sumber Daya Manusia
Terbatasnya (SDM) dengan jumlah anggota kelompok sebanyak 7 orang
yang menyebabkan realisasi program kurang optimal.

BAB V
DISKUSI DAN KESIMPULAN

5.1 Diskusi
Dalam seluruh rangkaian pelaksanaan yang belum, sedang dan akan
dilaksanakan sebaiknya terlebih dahulu diadakan diskusi – diskusi. Dalam
rangkaian kegiatan, yaitu kegiatan observasi dalam pembahasan hasilnya harus
diadakan diskusi oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif, Dosen
Pembimbing serta Kepala Bagian Oprasional Sat. Samapta Polres Bangli. Hasil
diskusi tersebut disusun dalam bentuk program yang nantinya akan dibawakan
pada saat bimbingan umum pertama yang sekaligus menjadi dasar dan landasan
bagi mahasiswa dalam melakukan seluruh rangkaian kegiatan di Kantor Sat.
Samapta Polres Bangli.
Setelah mendapat perbaikan – perbaikan, saran dan masukan – masukan dari
pihak terkait maka telah tersusun dan didiskusikan antara mahasiswa kelompok
KKN untuk dapat disusun prioritas program, barulah disusun kalender rencana
kerja untuk memantau kegiatan – kegiatan yang sedang dilakukan serta untuk
dapat menentukan langkah – langkah selanjutnya.
Dalam pelaksanaan program, diskusi harus dilakukan dengan staf atau anggota
setempat, terutama yang berkaitan dengan program prioritas. Apabila terdapat
kendala dan hambatan – hambatan yang timbul dapat ditanggulangi dengan cara
yang tepat dalam waktu yang singkat. Sehingga pelaksanaan program KKN
Alternatif serta kerja sama lainnya yang memungkinkan dilakukan antara Fakultas
dengan pihak Kantor Sat. Samapta Polres Bangli yang tentunya bermanfaat bagi
kedua belah pihak.

5.2 Kesimpulan
Dari evaluasi pelaksanaan program dan pembahasan yang diuraikan di atas,
dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :
a. Program KKN yang telah disusun dapat direalisasikan dengan baik.
b. Adapun program yang dilaksanakan terdapat dua jenis program yang
dikerjakan yang bersifat komplementer dan rintisan (terlampir).
c. Dalam merealisasikan program telah mendapat partisipasi dari pihak staf
dan anggota Sat. Samapta Polres Bangli dalam menjalankan beberapa
program sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan program
KKN yang telah disusun.
BAB VI
SARAN

Berdasarkan kesimpulan tersebut, seluruh staf dan anggota di Kantor Sat.


Samapta Polres Bangli telah menerima kami dengan baikdan mendukung segala
program yang kami buat selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Alternatif yang tidak kami peroleh di bangku kuliah.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka kami mahasiswa
memandang perlu adanya beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian oleh
seluruh staf dan anggota Sat. Samapta Polres Bangli, sehingga kami disini
memberikan saran yaitu, agar pengawasan dan pemeliharaan secara berkelanjutan
terhadap hasil-hasil kegiatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kantor
Sat. Samapta Polres Bangli sehingga apa yang telah ada dapat bermanfaat dan
dapat dinikmati seluruh staf dan anggota di lingkungan Sat. Samapta Polres
Bangli.

Anda mungkin juga menyukai