PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dilaksanakan selama satu bulan empat belas
hari yang dimulai dari tanggal 24 Januari sampai tanggal 11 Maret 2019 di Kantor
Sat. Samapta Polres Bangli.
Selain program yang berkaitan dengan bidang hukum, tentunya masih banyak
lagi yang dapat kami laksanakan yang sejalan dengan program yang ada pada
Kantor Sat. Samapta salah satunya terkait dengan kebersihan, pekerjaan
oprasional Kantor Sat. Samapta Polres Bangli, budaya, kesehatan, perkebunan,
dan program lainnya yang mampu menunjang pembinaan di Kantor Sat. Samapta
Polres Bangli.
Kegiatan kami tidak terlepas dari keterbatasan waktu dan biaya tentunya,
dengan bantuan dari berbagai pihak yang dapat kami libatkan maka kegiatan KKN
ini dapat kami selesaikan dengan baik, kelompok ini telah membuat kepanitiaan
yang akan mempermudah kerja dari setiap program dan mempermudah koordinasi
dengan pihak yang terlibat.
KKN ini merupakan suatu kebanggaan bagi Sat. Samapta khususnya serta
Universitas Mahasaraswati Denpasar sehingga secara tidak langsung dapat
membantu didalam merealisasikan program kerja di Sat. Samapta sehingga
dengan hal ini akan dapat menjadikan keberhasilan bersama.
BAB II
PENYUSUNAN PROGRAM
a. Posisi Geografi
Kabupaten Bangli terletak diantara 115 0 13’ 43” sampai 115 0 27’ 24” Bujur
Timur dan 08 0 08” 30” sampai 08 0 31’ 37” Lintang Selatan. Posisinya berada
ditengah-tengah pulau Bali, sehingga merupakan satu-satunya kabupaten yang
tidak memiliki Pantai/Laut.
b. Iklim
Kab. Bangli sebagian besar merupakan dataran tinggi, hal ini berpengaruh
terhadap keadaan iklim. Keadaan iklim dan perputaran atau pertemuan arus
udara yang disebabkan karena adanya pegunungan di daerah ini menyebabkan
curah hujan cukup tinggi dan hal ini sering terjadi pada bulan-bulan Januari
s/d April dan pada bulan Nopember dan Desember. khusus wilayah
Kecamatan Kintamani karena merupakan dataran tinggi memiliki suhu udara
0
rendah serta berawan/kabut sehingga suhu udara maksimal 33 C dan
minimum 27 0 C.
c. Luas dan Batas wilayah Kab. Bangli
i. Luas wilayah Kab. Bangli 520,81 Km² atau 9,25 % dari luas wilayah
Prop. Bali. Ketinggian dari permukaan laut antara 100 s/d 2.152 m
sehingga tanaman apa saja bisa tumbuh dan secara fisik dibagian selatan
merupakan daerah dataran rendah dan bagian utara merupakan
pengunungan.
ii. Batas – batas wilayah Kabupaten Bangli :
Sebelah Utara : Kab. Buleleng & Karangasem.
Sebelah Barat : Kab. Badung & Gianyar.
Sebelah Selatan : Kab. Gianyar.
Sebelah Timur : Kab. Karangasem & Klungkung.
d. Luas Wilayah hukum Polsek Jajaran Polres Bangli
i. Kecamatan Bangli dengan Luas : 56,26 Km² terdiri dari :
Kelurahan definitif : 4 buah.
Perbekel / Desa definitif : 5 buah.
Lingk. definitif : 27 buah.
Dusun definitif : 37 buah.
Desa Adat definitif : 24 buah.
Banjar Adat definitif : 48 buah.
ii. Kecamatan Susut, Luas : 49,31 Km² terdiri dari :
Desa definitive : 9 buah.
Dusun definitif : 52 buah.
Dusun Persiapan : 2 buah.
Desa Adat definitif : 46 buah.
Banjar Adat definitif : 54 buah.
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Samapta Polri sebagai pengemban tugas
polisi umum maka ditetapkan Visi dan Misi, sebagai berikut :
a. Visi
SATUAN SAMAPTA POLRES BANGLI mempunyai visi yaitu sebagai
mewujudkan pelayanan yang lebih baik, ideal proporsional, professional dan
mengedepankan peranannnya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan
masyarakat dengan mengutamakan tindakan Preemtif ,Preventif dan
Persuasif dalam mengantisipasi serta penanggulangan FKK, PH dan AF di
Wilayah Hukum Polda Bali.
b. Misi
1) memberikan perlindungan, pengayoman, pelayanan, pertolongan,
penyelamatan jiwa, harta benda dan masyarakat secara responsif dan
selaras dengan kebutuhan masyarakat;
2) peningkatan kemampuan dan keterampilan personel melalui pendidikan
dan latihan perorangan, satuan dan terpadu secara terprogram yang
dilandasi dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Ahlak mulia budi Pekerti yang luhur dan kejuangan;
3) memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui upaya preemtif dan
preventif dan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran hukum
masyarakat;
4) memantapkan kesadaran Kamtibmas dan peningkatan kewaspadaan
masyarakat terhadap segala bentuk kejahatan, pelanggaran baik dilakukan
secara perorangan maupun kelompok massa serta melakukan TPTKP
dan melaksanakan proses Tipiring; mobilisasi / pengerahan Potensi
masyarakat dalam menghadapi kontijensi dan Pam giat Nasional maupun
Internasional;
5) memberikan bantuan pelayanann pelacakan Satwa anjing kepada
Masyarakat;
6) pembinaan Pam Obvit/Obsus, Pam Publik Area dan Pam VIP/VVIP
berdasarkan situasi dan kondisi wilayah;
7) peningkatan kegiatan penjagaan, Patroli, Pengawalan dan TPTKP untuk
mewujudkan Kamtibmas yang mantap terkendali dan terjaminnya rasa
aman masyarakat.
Observasi
Observasi atau melaksanakan pengamatan langsung di lapangan bertujuan
untuk mengidentifikasi masalah yang ada di Sat. Samapta Polres Bangli,
yang nanti akan menjadi bahan bagi mahasiswa untuk dijabarkan lebih
lanjut lagi dalam perumusan masalah.
Tahapan Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil observasi kami memperoleh gambaran masalah yang
ada di dalam Sat. Samapta Polres Bangli, dan masalah – masalah yang
dapat di selesaikan untuk diangkat dalam program kerja Kuliah Kerja
Nyata (KKN).
Tahap Perumusan Tujuan Program
Dalam tahapan perumusan tujuan program akan mengacu terhadap hasil
observasi yang terlebih dahulu dilakukan oleh mahasiswa. Adapun hasil
dari tahapan perumusan tujuan program melalui kriteria – kriteria
penentuan prioritas program sebagai berikut : Dana, Manfaat, Relevansi,
Kemampuan, Waktu, Lingkup dan Sifat dari program kerja yang akan
dilaksanakan pada tempat KKN tersebut diatas.
2.3 Rumusan Tujuan Program
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dilingkungan Kantor Sat. Sampata Polres
Bangli. Maka dapat di rumuskan program KKN adalah sebagai berikut :
- Pengadaan
- Minggu, 24 Februari 2019
kotak dan
perlengkapan
P3K.
3. Bidang - Melakukan - Minggu, 10 Februari 2019
Pendidikan,Sosial- penataan tempat
Budaya, dan suci.
Spiritual.
- Mengikuti
- Jumat, 8 Februari 2019
kegiatan
- Sabtu, 9 Februari 2019
Millennial Road
Safety Festival.
4. Bidang Kesehatan - Pengadaan Alat- - Sabtu, 2 Maret 2019
Dan Kebersihan. Alat Kebersihan
Dalam penyusunan program kerja yang pasti dan efektif agar tidak mengalami
hambatan – hambatan dan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka
dalam hal ini mahasiswa dapat memilih berbagai faktor – faktor pertimbangan
sebagai berikut :
Faktor Pendorong
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, tidak sedikit yang menjadi faktor pendorong.
Salah satunya adalah sambutan positif dan kekeluargaan dari Bapak Kasat Sat.
Samapta Polres Bangli serta bimbingan dari dosen pembimbing KKN yang
menjadi faktor pendorong bagi kami untuk dapat melaksanakan kegiatan ini
dengan sebaik – baiknya sehingga merupakan nilai tambah bagi mahasiswa –
mahasiswa yang melaksanakan KKN Alternatif di Kantor Sat. Samapta Polres
Bangli.
Faktor Penghambat
Dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatife ini di
Kantor Sat. Samapta Polres Bangli, terdapat beberapa hal yang menjadi faktor
penghambat dalam merealisasikan program yang telah disusun, antara lain :
1) Waktu
Waktu yang singkat selama 1 bulan 14 hari menjadi factor penghambat
dalam merealisasikan program yang telah disusun.
2) Sumber Daya Manusia
Terbatasnya (SDM) dengan jumlah anggota kelompok sebanyak 7 orang
yang menyebabkan realisasi program kurang optimal.
Pembukaan
Acara pembukaan merupakan acara serah terima mahasiswa KKN dengan
pihat Kantor Sat Samapta Polres Bangli yang di terima langsung oleh Bapak
Kasat Samapta Polres Bangli (Bapak Akp Dewa Gde Oka, S.Sos., S.H., M.H.)
dimana kita diberi pesan, saran, dan masukan untuk menjalankan program –
program KKN yang akan dikerjakan selama 1 bulan 14 hari di Kantor Sat.
Samapta Polres Bangli. Acara ini dihadiri oleh seluruh peserta KKN dan
Dosen Pembimbing (Ibu Emy Andayani Citra, S.H., M.H.).
BAB V
DISKUSI DAN KESIMPULAN
5.1 Diskusi
Dalam seluruh rangkaian pelaksanaan yang belum, sedang dan akan
dilaksanakan sebaiknya terlebih dahulu diadakan diskusi – diskusi. Dalam
rangkaian kegiatan, yaitu kegiatan observasi dalam pembahasan hasilnya harus
diadakan diskusi oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif, Dosen
Pembimbing serta Kepala Bagian Oprasional Sat. Samapta Polres Bangli. Hasil
diskusi tersebut disusun dalam bentuk program yang nantinya akan dibawakan
pada saat bimbingan umum pertama yang sekaligus menjadi dasar dan landasan
bagi mahasiswa dalam melakukan seluruh rangkaian kegiatan di Kantor Sat.
Samapta Polres Bangli.
Setelah mendapat perbaikan – perbaikan, saran dan masukan – masukan dari
pihak terkait maka telah tersusun dan didiskusikan antara mahasiswa kelompok
KKN untuk dapat disusun prioritas program, barulah disusun kalender rencana
kerja untuk memantau kegiatan – kegiatan yang sedang dilakukan serta untuk
dapat menentukan langkah – langkah selanjutnya.
Dalam pelaksanaan program, diskusi harus dilakukan dengan staf atau anggota
setempat, terutama yang berkaitan dengan program prioritas. Apabila terdapat
kendala dan hambatan – hambatan yang timbul dapat ditanggulangi dengan cara
yang tepat dalam waktu yang singkat. Sehingga pelaksanaan program KKN
Alternatif serta kerja sama lainnya yang memungkinkan dilakukan antara Fakultas
dengan pihak Kantor Sat. Samapta Polres Bangli yang tentunya bermanfaat bagi
kedua belah pihak.
5.2 Kesimpulan
Dari evaluasi pelaksanaan program dan pembahasan yang diuraikan di atas,
dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :
a. Program KKN yang telah disusun dapat direalisasikan dengan baik.
b. Adapun program yang dilaksanakan terdapat dua jenis program yang
dikerjakan yang bersifat komplementer dan rintisan (terlampir).
c. Dalam merealisasikan program telah mendapat partisipasi dari pihak staf
dan anggota Sat. Samapta Polres Bangli dalam menjalankan beberapa
program sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan program
KKN yang telah disusun.
BAB VI
SARAN