Anda di halaman 1dari 6

BAB III

ANALISIS ARTIKEL

TOYOTA MOTOR CORPORATION

3.1 Toyota Production System (TPS)

JIT pada pabrik-pabrik Toyota memiliki nama sendiri yakni dengan nama Toyota Production
System (TPS). Inti dari TPS ialah melangsungkan usaha untuk membuat dan memproduksi
barang dibawah kondisi ideal. Kondisi ideal hanya akan terjadi jika fasilitas, mesin, dan
sumberdaya manusia nya bekerjasama dengan menambahkan nilai tanpa ada limbah (sia-sia).
Kiichiro Toyoda, yang mewarisi filosofi ini, berangkat untuk mewujudkan keyakinannya
bahwa “kondisi ideal untuk membuat hal-hal yang dibuat ketika mesin, fasilitas, dan orang-
orang bekerja sama untuk menambah nilai tanpa menghasilkan limbah apapun.” Dengan
metodologi dan teknik ini sehingga dapat menghilangkan limbah antar proses, hasilnya
adalah Just In Time (JIT).

Tiga komponen utama TPS adalah perbaikan berkesinambungan, menghargai orang


lain, dan praktik kerja standart.

 Perbaikan Berkesinambungan
Perbaikan Berkesinambungan dalam TPS berarti membangun budaya organisasional
dan menanamkan sistem nilai kepada para pekerja yang menekankan bahwa proses
dapat diperbaiki. Pada kenyataan nya, perbaikan (peningkatan) tersebut adalah bagian
integral dari pekerjaan setiap pekerja. Penanaman nilai-nilai ini dimulai saat
perekrutan dan berlanjut dengan pelatihan yang ekstensif dan berkesinambungan.
Salah satu alasan perbaikan berkesinambungan yang dapat berfungsi dengan baik di
Toyota, perlu diperhatikan karena nilai inti dari Toyota adalah menghargai orang lain.
 Menghargai Orang lain.
Di Toyota, orang-orang dipekerjakan, dilatih, dan diperlakukan seperti tenaga kerja
berpengetahuan. Dengan pelatihan silang yang agresif dan klasifikasi kerja yang
sedikit, TPS mengolah kapasitas mental sekaligus fisik pekerjaannya dalam upaya
yang menantang, yaitu memperbaiki operasi-operasi di Toyota. Para pekerja
diberdayakan. Mereka diberdayakan untuk menghasilkan peningkatan. Mereka
diberdayakan untuk mematikan mesin-mesin dan menghentikan proses-proses ketika
terdapat masalah kualitas. Para pekerja ini adalah bagian penting dalam TPS. Hal ini
berarti pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan oleh staff tersebut beralih ke
pekerja. Toyota menyadari pekerja tahu lebih banyak tentang pekerjaan mereka
daripada orang lain. TPS menghargai para pekerjanya dengan memberikan mereka
kesempatan untuk meperkaya pekerjaan dan kehidupan mereka.
 Praktik Kerja Standar
Praktik Kerja Standar di Toyota mencakup beberapa prinsip berikut:
1.pekerjaan dispesifikasi dengan legkap berkenaan dengan apa yang menjadi isi,
urutan, waktu, dan hasil keluarannya.
2.hubungan internal dan eksternal antara pelanggan dan pemasok dilakukan secara
langsung dengan memspesifikasikan pekerja, metode, aktu dan jumlah.
3.produk dan pelayanan harus mudah dan langsung. Barang-barang dan jasa ditujukan
kepada orang atau mesin tertentu.
4.peningkatan dalam sistem harus dibuat sesuai dengan “metode ilmiah” pada tingkat
terendah dalam organisasi.

TPS mengharuskan segala aktivitas, hubungan, dan aliran mencakup pengujian otomatis agar
dapat memberikan tanda/isyarat saat timbul masalah secara langsung. Adanya perbedaan
antara apa yang diharapkan dan apa yang terjadi dapat dilihat dengan cepat. Pendidikan dan
pelatihan yang diikuti oleh pekerja Toyota dan respons sistem terhadap masalah membuat
sistem yang keliatannya kaku menjadi lebih fleksibel dan mampu beradaptasi dengan
lingkungan yang berubah-ubah. Hasilnya adalah peningkatan yang terus menerus dalam hal
keandalan, fleksibilitas, keamanan dan efisiensi.

3.2 Sistem Produksi Toyota dilihat dari teori Just In Time

3.2.1. Kemitraan JIT

Berikut merupakan beberapa hal JIT yang dilakukan oleh perusahaan Toyota Motor
Corporation untuk memenuhi sasaran kemitraan JIT:

1. Menghilangkan aktivitas yang tidak perlu

Di beberapa perusahaan penyedia produk fisik, bahan baku yang masuk ditunda pada titik
pengangkutan , pemeliharaan dan pada bagian penerimaan. Demikian pula, barang disimpan
atau ditahan di gudang-gudang sebelum dilakukannya pengangkutan ke distributor atau
konsumen. Persediaan yang ditahan dengan cara ini dangat sia-sai dan oleh karena itu Toyota
Motor menerapkan JIT yang diarahkan untuk mengurangi kesia-sian ini. Hal ini mencakup
mengurangi kesia-sian yang ada di sistem pasokan, penerimaan dan inspeksi atas bahan baku
yang diterima. Kesia-siaan ini sering kali berbentuk kelebihan persediaan, mutu yang buruk
dan keterlambatan. Kemitraan antara pemasok dan pembeli adalah solusinya yang bertujuan
bersama untuk menghilangkan kesia-siaan dan menurunkan biaya-biaya dimasing-
masingnya.

Toyota Motor Corporation menerapkan Penerapan JIT yang memiliki prinsip bahwa
“Just-in-Time” berarti membuat “hanya apa yang dibutuhkan, ketika dibutuhkan, dan dalam
jumlah yang dibutuhkan”. Di perusahaan ini tidak memproduksi bahan baku untuk dirakit
dan diproduksi sampai pesanan benar-benar diterima. Oleh karena itu pemasok hanya akan
bekerja sesuai pesanan saja. Dengan sistem ini, Toyota benar-benar mampu menjaga jumlah
minimum persediaan mereka.

2. Penghapusan persediaan di pabrik

Persediaan dalam sistem produksi dan distribusi sering kali diadakan agar untuk menjaga jika
terjadi sesuatu. Namun berbeda dengan penerapan persediaan yang dilakukan Toyota Motor
melalui JIT, yakni dengan persediaan diatur melalui perhitungan persediaan minimal dengan
memperhitungkan besaran yang dibutuhkan unutk memepertahankan proses produksi secara
sempurna. Dengan persediaan JIT, barang-barang dengan jumlah yang tepat tiba pada saat
dibutuhkan.

Taktik-taktik persediaan jit adalah sebagai berikut :

o Sistem tarik dalam memindahkan persediaan.


o Lot-lot yang lebih kecil.
o Pengiriman tepat waktu oleh pemasok.
o Pengiriman langsung ke titik pemakaian.
o Tepat jadwal.
o Pengurangan waktu pemasangan mesin.
o Teknologi kelompok.
3.2.2 Tata Letak JIT (Layout)
Tata letak pada JIT memungkin kita untuk mengurangi kesia-siaan yang lain yaitu
pergerakan. Pergerakan bahan baku tidak menyebabkan penambahan nilai contohnya lini
perakitan harus dirancang dengan titik-titik pengiriman di samping lini agar bahan baku tidak
perlu dikirimkan ke bagian penerima yang letaknya jauh dari lini perakitan, untuk kemudian
dipindahkan lagi. Ketika tata letak mengurangi jarak, kita juga akan menghemat ruang dan
menghapus kemungkinan adanya tempat untuk persediaan yang tidak kita inginkan.
Untuk itu Untuk menunjang sistem yang perlu akurasi tinggi tersebut, dibentuk
jaringan pemasok kelas dunia. Yang dimaksud dengan kelas dunia ialah, pemasok Toyota
tidak hanya berfokus ada satu tempat atau negara saja, namun menyebar luas di beberapa
negara yang menurutnya cukup maju dan memiliki pangsa pasar yang bagus. Hal ini
dimaksudkan supaya:
1. Pengurangan Jarak
Mengurangi jarak adalah suatu kontribusi utama dari sel kerja, pusat kerja, dan pabrik yang
terfokus. Sekarang sudah tidak ada lagi jalur produksi yang panjang dan lot ekonomis yang
sangat besar dengan barang-barang yang melintas melalui mesin yang sangat besar untuk
operasi tunggal.
2. Meningkatkan efisiensi
Koordinasi erat dengan jaringan pemasok ini memungkinkan sistem inventori JIT yang
super-efisien dan efektif. Dan, ketika disertai kemajuan teknologi, dikembangkanlah sistem
perakitan super-canggih yang antara lain menggunakan robot.
3.3.3 Persediaan JIT

Persediaan just in time adalah persediaan minimum yang diperlukan untuk menjaga agar
suatu sistem dapat berjalan dengan sempurna. Dengan persediaan just in time, barang tiba
saat dibutuhkan, bukan satu menit sebelumnya ataupun setelahnya, dan dengan jumlah yang
tepat.

Roger G. Schroeder, mendefinisikan tujuan sistem just in time adalah memperbaiki


laba dan hasil investasi melalui pengurangan biaya, penurunan sediaan, dan perbaikan mutu.
Sarana untuk mencapai tujuan ini menurut Toyota adalah:

1. Mengurangi Variabilitas

Variabilitas (variability) adalah setiap penyimpangan/ deviasi dari proses optimal yang
mengirimkan produk bagus tepat waktu dan setiap waktu. Variabilitas, istilah halus dari
masalah, dapat disebabkan oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Persediaan dapat
menyembunyikan masalah, dan sebagian besar variabilitas disebabkan oleh pemborosan yang
ditoleransi atau manajemen yang buruk.
Mengurangi Variability yang dilakukan oleh Toyota ialah meminimalisir adanya persediaan.
Karena, walaupun persediaan dapat menutupi adanya suatu masalah, namun secara umum
masalah tersebut di sebabkan oleh persediaan yang ada. Oleh karena itu Toyota tidak ingin
persediaan yang ada akan menimbulkan masalah bagi perusahaanya.

2. Mengurangi Persediaan

Hal ini sangat berhubungan dengan mengurangi variabilitas yang ada. Toyota menrapkan
sistem Just In Time, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya jika Toyota hanya
memproduksi barang yang telah selesai dipesan. Oleh karena itu tidak ada persediaan yang
akan berpotensi untuk menimbulkan suatu masalah dalam organisasi dan tentunya juga akan
meminimalisir adanya kesia-sia an bahan baku.

3.3.4 Penjadwalan JIT

Toyota mengendalikan produksi dengan sistem penjadwalan kanban yang


memainkan peran secara integral. Kanban adalah kata dalam bahasa Jepang yang berarti
kartu. Dalam usaha mereka untuk mengurangi persediaan, orang Jepang menggunakan sistem
yang “menarik” persediaan di seluruh pusat kerja. Mereka sering menggunakan istilah
“kartu” untuk memberikan isyarat akan kebutuhan kontainer material berikutnya – maka di
sebut kanban. Kartu menjadi otorisasi baagi kontainer material berikutnya untuk diproduksi.
Secara khas, terdapat isyarat kanban untuk setiap kontainer yang akan di dapatkan. Sebuah
pesanan kontainer diaktifkan oleh setiap kanban dan ”ditarik” dari departemen yang
memproduksi atau pemasok. Sebuah urutan kanban ”menarik” material di sepanjang pabrik.
Sistem kanban juga telah disebut “metode Supermarket” karena ide di balik itu
dipinjam dari supermarket. Supermarket menggunakan kartu kontrol produk di mana
informasi yang terkait dengan produk, seperti produk nama, kode dan lokasi penyimpanan,
dimasukkan. Karena Toyota memiliki tanda kanban untuk digunakan dalam proses produksi
mereka, metode yang kemudian disebut “sistem kanban.” Di Toyota, ketika proses mengacu
pada proses sebelumnya untuk mengambil bagian, menggunakan kanban untuk
berkomunikasi bagian mana telah digunakan. Supermarket hanya menyediakan persediaan
yang dibutuhkan oleh pelanggan hanya sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan, dan memiliki
semua item yang tersedia untuk dijual pada pelanggan pada waktu tertentu juga. Kanban
memberikan penekanan tambahan untuk memenuhi jadwal, mengurangi biaya dan waktu
yang diperlukan oleh setup, dan penanganan material yang hemat.
3.3.5 Operasi Ramping

Ramping ini berbeda dengan JIT dan TPS, JIT dan TPS ini cenderung memiliki fokus
internal, sementara Operasi Ramping memulai secara eksternal dengan fokus kepada
pelanggan, seperti memahami keinginan pelanggan serta memastikan input dan saran
pelanggan.

Dalam hal memenuhi keinginan pelanggan tersebut, tentunya Toyota telah melakukan
sebuah penelitian dan observasi kepada para pelanggan, model kendaraam apa yang sedang
melejit dan disukai oleh pelanggan, lalu kebutuhan kendaraan yang saat ini sedang mereka
butuhkan, dll. Melalui observasi ini, Toyota mendapatkan sebuah referensi dalam membuat
inovasi produknya. Hal ini dapat meningkatkan loyalitas pelanggan kepada Toyota

Anda mungkin juga menyukai