(RPP)
GETARAN HARMONIS
Oleh:
DETRIA DAMAYANTI
ACB 116 042
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang /teori.
B.Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek
fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia
dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama
yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif; dan peduli lingkungan) dan bekerja sama dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pengamatan,
percobaan, dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi dalam melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan.
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggung jawab dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam menggunakan energi
secara hemat dan aman serta tidak merusak lingkungan sekitarnya.
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi penghargaan kepada orang yang menjaga
kelestarian lingkungan.
3.10 Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-
hari.
4.10 Melakukan percobaan getaran harmonis pada ayunan sederhana dan / atau
getaran pegas berikut presentase hasil percobaan serta makna fisisnya.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10.1 Menjelaskan hubungan antara gaya dan getaran harmonis sederhana
dalam kehidupan sehari-hari.
3.10.2 Menjelaskan getaran harmonis sederhana untuk berbagai peristiwa.
4.10.1 Melakukan pengujian terhadap penerapan dari getaran harmonis
sederhana di kehidupan sehari-hari.
4.10.2 Menyajikan hasil pengujian terhadap penerapan dari getaran harmonis
sederhana di kehidupan sehari-hari.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menunjukkan sikap kerja sama dan jujur dalam melakukan
percobaan.
2. Siswa mampu menunjukkan sikap rasa ingin tahu dan kritis dalam
aktivitas sehari-hari.
3. Siswa mampu menjelaskan hubungan antara gaya dan getaran harmonis.
4. Siswa mampu menjelaskan getaran harmonis.
5. Siswa mampu menjelaskan keterkaitan antara gerak dan getaran
harmonis.
6. Siswa mampu mengetahui aplikasi getaran harmonis sederhana untuk
berbagai peristiwa di dalam kehidupan sehari-hari.
7. Siswa mampu melakukan percobaan pengujian tentang getaran harmonis
yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
8. Siswa mampu menyajikan hasil percobaan pengujian tentang getaran
harmonis
yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
D. Materi Pembelajaran
A.Getaran harmonis sederhana
Gerak Harmonik Sederhana adalah gerak bolak balik secara teratur melalui titik
keseimbangannya dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu sama
atau konstan.
Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut
gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai
gerak harmonik. Apabila suatu partikel melakukan gerak periodik pada lintasan yang
sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang sederhana dari gerak
periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung pegas. Karenanya kita
menyebutnya gerak Apabila dibuatkan grafik, gerak harmonis akan membentuk
grafik sinus atau sinusoidal seperti berikut:
Dalam gerak harmonik terdapat beberapa besaran fisika yang dimiliki benda
diantaranya:
Dengan persamaan ini posisi titik pada setiap saatnya dapat diketahui dengan
mengubah niai variabel t.
Gaya Pulih
Gaya yang menjadikan sebuah benda mengalami getaran harmonis. gaya ini
diperhitungkan berdasarkan Hukum II Newton pada gerak melingkar yang
diproyeksikan pada gerak harmonik yaitu :
dimana :
m = massa benda yang bergetar
ω = kecepatan sudut
x = simpangan
Pada geteran pegas sumber gaya pulih adalah gaya pegas F = -kx, seperti gambar
berikut :
dimana arahnya selalu berlawanan dengan simpangan benda dari titik setimbangnya
sehingga :
grafik diatas menunjukkan bahwa hubungan antara kuadrat periode getaran dengan
massa benda adalah linier,
Pada getaran pendulum, sumber gaya pulih dapat ditunjukkaan dengan gambar
berikut :
Dari gamber diketahui bahwa gaya yang arahnya menuju titik setimbang adalah
komponen gaya berat yang besarnya sama dengan mg sin θ, jika sudut θ kecil, maka
nilai sin θ = x/L, sehingga diperoleh hubungan :
grafik diatas menunjukkan bahwa hubungan antara kuadrat periode getaran dengan
panjang tali adalah linier,
Yang dimaksud dengan kecepatan disini adalah kecepatan gerak benda ketika
berayun, secara mudah dapat diturunkan dari fungsi posisi :
kecepatan maksimum dicapai jika nilai cosinusnya adalah 1, yaitu ketika nilai sudut
fasenya adalah 0, 180, 360 dan seterusnya, artinya kecepatan maksimum dicapai
ketika benda berada pada titik setimbangnya. dan kecepatan benda yang bergetar
akan minimum ketika di simpangan terjauh atau pada posisi amplitudo.
Percepatan getaran
Yang dimaksud dengan percepatan disini adalah besarnya perubahan kecepatan
gerak benda ketika berayun, secara mudah dapat diturunkan dari fungsi kecepatan :
percepatan maksimum dicapai jika nilai sinusnya adalah 1, yaitu ketika nilai sudut
fasenya adalah 90, 270, dan seterusnya.
tanda negatif dari percepatan menunjukkan bahwa arah percepatan berlawanan
dengan arah simpangannya.
Nilai maksimum energi potensial diperoleh ketika simpangannya (y) maksimum, atau
dalam fungsi sinus nilai maksimumnya ketika nilai sinusnya sama dengan 1. (ωt=90º)
berdasarkan rumus tersebut, energi kinetik maksimum diperoleh pada pada saat benda
berada di titik setimbang (cos ωt = 0).
Dari grafik dijelaskan bahwa antara energi kinetik dan energi potensial pada getaran
harmonik berubah-ubah sepanjang getaran dengan perubahannya membentuk pola
berulang (pola sinus dan pola cosinus), sedangkan energi mekaniknya tetap. energi
kinetik getaran mencapai nilai maksimum ketika berada di titik setimbang, sedangkan
energi potensial mencapai nilai maksimum ketika berada pada simpangan yang paling
jauh. pada perubahan Ep dan Ek, ketika nilai Ep berkurang, maka nilai Ek akan
bertambah, demikian sebaliknya.
Dalam ayunan bandul sederhana, periode ayunan tergantung dari panjang tali dan
gravitasi. Semakin besar panjang tali maka makin besar juga periodanya. Seperti
persamaan berikut:
Keterangan:
T = Perioda(s)
l = Panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (m/s*2)
Bandul sederhana maupun pegas biasanya kita pergunakan untuk menentukan
nilai percepatan gravitasi bumi dalam praktikum.
Animasi:
Keterangan:
T = Perioda (s)
m = massa beban (kg)
K = konstanta pegas (N/m)
Pada pegas perioda dipengaruhi oleh massa beban dan nilai konstanta pegas. Semakin
besar massa beban maka makin besar nilai periodanya. Beda halnya dengan konstanta
pegas, semakin besar konstanta pegas maka makin kecil nilai periodanya.
Animasi:
Keterangan :
Y = simpangan (m)
A = simpangan maksimum (amplitudo) (m)
f = frekuensi (Hz)
t = waktu (s)
ω= kecepatan sudut (rad/s)
Jika posisi sudut awal adalah θo, maka persamaan gerak harmonik sederhana
menjadi:
atau , sehingga :
, maka :
…(1)
Dari persamaan :
…(2)
Keterangan :
v = kecepatan benda pada simpangan tertentu (m/s)
= kecepatan sudut (rad/s)
A = amplitudo (m)
Y = simpangan (m)
Note:
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam gerak harmonis, percepatan
getar benda berbanding lurus dengan simpangannya. semakin besar simpangannya
maka semakin besar pula percepatannya.
Keterangan :
a maks = percepatan maksimum (m/s*2)
A = amplitudo (m)
omega = kecepatan sudut (rad/s)
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pendekatan Ilmiah (scientifict approach)
2. Metode : Percobaan, diskusi, tanya jawab dan presentasi.
F. Media Pembelajaran
1. Media presentasi.
2. Alat peraga.
G. Sumber Belajar
a. Kanginan, M. 2013. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
b. Buku Fisika SMA Kelas XI Grasindo karangan Goris Seran Daton dkk.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama 3 JP, 3 x 45 menit
Pendahuluan (20 menit)
1. Guru membuka pembelajaran dengan memberi salam.
2. Guru mengajak siswa untuk berdo’a.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru mengkondisikan dan memotivasi siswa untuk terfokus dalam
pembelajaran.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
6. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari.
7. Guru memberikan contoh permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
8. Guru menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan beberapa
pertanyaan:
a. Mengapa pada saat kita memainkan gitar,senar gitar tersebut berhenti
bergetar apabila kita menghentikan petikan?
b. Apa yang disebut dengan getaran? Apa saja contohnya?
Kegiatan Inti (80 menit)
1. Siswa menyimak tentang getaran dan persamaannya.
2. Siswa menyimak tentang pengaplikasi getaran dan persamaannya.
3. Siswa menyimak hubungan antara gerak dan getaran harmonis.
4. Siswa mengajukan pertanyaan mengenai hal yang belum dimengerti oleh
siswa.
5. Guru mengelompokkan siswa kedalam beberapa kelompok.
6. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS).
7. Guru menginstruksikan siswa untuk mengerjakan pertanyaan yang ada di
LKS dengan mencari sumber bacaan lain atau referensi lain.
Penutup (35 menit)
1. Guru menginstruksikan ke salah satu siswa agar menyampaikan hasil
diskusi yang telah dilakukan.
2. Guru menginstruksikan ke siswa lain agar dapat memberikan masukan
kepada siswa yang sudah menyampaikan hasil diskusinya.
3. Guru membimbing siswa untuk dapat menarik kesimpulan dari
pembelajaran.
4. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang bagus hasil
diskusinya.
5. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
J. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
1. Pengamatan Sikap 1. Catatan guru
2. Tes tertulis 2. Tes Uraian
3. Tes Kinerja 3. Rubrik
2. Lembar Pengamatan Sikap
Catatan Guru
Nama Siswa : ...............................................................
Nomor Induk Siswa : ...............................................................
Tanggal : ...............................................................
Aspek yang diamati : ...............................................................
Kejadian : ...............................................................
Catatan guru :
3. Tes Uraian
Kerjakan soal-soal berikut dengan benar !
1. Sebuah benda bergetar hingga membentuk suatu gerak harmonis dengan
persamaan:
dengan y adalah simpangan dalam satuan meter, t adalah waktu dalam satuan sekon.
Tentukan beberapa besaran dari persamaan getaran harmonis tersebut:
a) amplitudo
b) frekuensi
c) periode
d) simpangan maksimum
e) simpangan saat t = 1/60 sekon
f) simpangan saat sudut fasenya 45°
g) sudut fase saat simpangannya 0,02 meter
3. Dua buah pegas identik dengan kostanta masing-masing sebesar 200 N/m
disusun seri seperti terlihat pada gambar berikut.
Beban m sebesar 2 kg digantungkan pada ujung bawah pegas. Tentukan periode
sistem pegas tersebut!
4. Ayunan sederhana dengan panjang tali L = 0,4 m pada sebuah dinding seperti
gambar berikut.
Instrumen Penilaian
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/II
Topik : Getaran Harmonis
Aspek Keterampilan
No. Nama Skor Nilai
1 2 3 4 5 6 7
Keterangan:
No. Aspek Keterampilan
1. Memilih dan menggunakan alat praktikum
2. Merangkai alat praktikum
3. Melakukan pengamatan dan pengukuran
4. Mencatat data dan hasil pengukuran
5. Berpartisipasi dalam kelompok
6. Menyimpulkan hasil praktikum
7. Menganalisis data hasil praktikum
LEMBAR BACAAN
Gerak Harmonik Sederhana adalah gerak bolak balik secara teratur melalui titik
keseimbangannya dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu sama
atau konstan.
Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut
gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai
gerak harmonik. Apabila suatu partikel melakukan gerak periodik pada lintasan yang
sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang sederhana dari gerak
periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung pegas. Karenanya kita
menyebutnya gerak Apabila dibuatkan grafik, gerak harmonis akan membentuk
grafik sinus atau sinusoidal seperti berikut:
Dalam gerak harmonik terdapat beberapa besaran fisika yang dimiliki benda
diantaranya:
Dengan persamaan ini posisi titik pada setiap saatnya dapat diketahui dengan
mengubah niai variabel t.
Gaya Pulih
Gaya yang menjadikan sebuah benda mengalami getaran harmonis. gaya ini
diperhitungkan berdasarkan Hukum II Newton pada gerak melingkar yang
diproyeksikan pada gerak harmonik yaitu :
dimana :
m = massa benda yang bergetar
ω = kecepatan sudut
x = simpangan
Pada geteran pegas sumber gaya pulih adalah gaya pegas F = -kx, seperti gambar
berikut :
dimana arahnya selalu berlawanan dengan simpangan benda dari titik setimbangnya
sehingga :
grafik diatas menunjukkan bahwa hubungan antara kuadrat periode getaran dengan
massa benda adalah linier,
Pada getaran pendulum, sumber gaya pulih dapat ditunjukkaan dengan gambar
berikut :
Dari gamber diketahui bahwa gaya yang arahnya menuju titik setimbang adalah
komponen gaya berat yang besarnya sama dengan mg sin θ, jika sudut θ kecil, maka
nilai sin θ = x/L, sehingga diperoleh hubungan :
Rumus terakhir menunjukkan besaran yang mempengaruhi periode ayun sebuah
pendulum, yaitu panjang tali dan percepatan gravitasi, menurut rumus tersebut, makin
panjang tali makin lama periode getarannya. secara matematis hubungan periode dan
panjang tali dapat dinayatakan dalam grafik (T²-L) :
grafik diatas menunjukkan bahwa hubungan antara kuadrat periode getaran dengan
panjang tali adalah linier,
Yang dimaksud dengan kecepatan disini adalah kecepatan gerak benda ketika
berayun, secara mudah dapat diturunkan dari fungsi posisi :
kecepatan maksimum dicapai jika nilai cosinusnya adalah 1, yaitu ketika nilai sudut
fasenya adalah 0, 180, 360 dan seterusnya, artinya kecepatan maksimum dicapai
ketika benda berada pada titik setimbangnya. dan kecepatan benda yang bergetar
akan minimum ketika di simpangan terjauh atau pada posisi amplitudo.
Percepatan getaran
Yang dimaksud dengan percepatan disini adalah besarnya perubahan kecepatan
gerak benda ketika berayun, secara mudah dapat diturunkan dari fungsi kecepatan :
percepatan maksimum dicapai jika nilai sinusnya adalah 1, yaitu ketika nilai sudut
fasenya adalah 90, 270, dan seterusnya.
tanda negatif dari percepatan menunjukkan bahwa arah percepatan berlawanan
dengan arah simpangannya.
Nilai maksimum energi potensial diperoleh ketika simpangannya (y) maksimum, atau
dalam fungsi sinus nilai maksimumnya ketika nilai sinusnya sama dengan 1. (ωt=90º)
berdasarkan rumus tersebut, energi kinetik maksimum diperoleh pada pada saat benda
berada di titik setimbang (cos ωt = 0).
Dari grafik dijelaskan bahwa antara energi kinetik dan energi potensial pada getaran
harmonik berubah-ubah sepanjang getaran dengan perubahannya membentuk pola
berulang (pola sinus dan pola cosinus), sedangkan energi mekaniknya tetap. energi
kinetik getaran mencapai nilai maksimum ketika berada di titik setimbang, sedangkan
energi potensial mencapai nilai maksimum ketika berada pada simpangan yang paling
jauh. pada perubahan Ep dan Ek, ketika nilai Ep berkurang, maka nilai Ek akan
bertambah, demikian sebaliknya.
Dalam ayunan bandul sederhana, periode ayunan tergantung dari panjang tali dan
gravitasi. Semakin besar panjang tali maka makin besar juga periodanya. Seperti
persamaan berikut:
Keterangan:
T = Perioda(s)
l = Panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (m/s*2)
Bandul sederhana maupun pegas biasanya kita pergunakan untuk menentukan
nilai percepatan gravitasi bumi dalam praktikum.
Animasi:
Keterangan:
T = Perioda (s)
m = massa beban (kg)
K = konstanta pegas (N/m)
Pada pegas perioda dipengaruhi oleh massa beban dan nilai konstanta pegas. Semakin
besar massa beban maka makin besar nilai periodanya. Beda halnya dengan konstanta
pegas, semakin besar konstanta pegas maka makin kecil nilai periodanya.
Animasi
Keterangan :
Y = simpangan (m)
A = simpangan maksimum (amplitudo) (m)
f = frekuensi (Hz)
t = waktu (s)
ω= kecepatan sudut (rad/s)
Jika posisi sudut awal adalah θo, maka persamaan gerak harmonik sederhana
menjadi:
atau , sehingga :
, maka :
…(1)
Dari persamaan :
…(2)
Keterangan :
v = kecepatan benda pada simpangan tertentu (m/s)
= kecepatan sudut (rad/s)
A = amplitudo (m)
Y = simpangan (m)
Pertemuan Kedua,
Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
A. Topik : Getaran Harmonis
B. Tujuan :
1. Siswa mampu menunjukkan sikap kerja sama dan jujur dalam melakukan
percobaan.
2. Siswa mampu menunjukkan sikap rasa ingin tahu dan kritis dalam aktivitas
sehari-hari.
3. Siswa mampu menjelaskan hubungan antara gaya dan getaran harmonis.
4. Siswa mampu menjelaskan getaran harmonis.
5. Siswa mampu menjelaskan keterkaitan antara gerak dan getaran harmonis.
6. Siswa mampu mengetahui aplikasi getaran harmonis sederhana untuk
berbagai peristiwa di dalam kehidupan sehari-hari.
7. Siswa mampu melakukan percobaan pengujian tentang getaran harmonis yang
terjadi di kehidupan sehari-hari.
8. Siswa mampu menyajikan hasil percobaan pengujian tentang getaran
harmonis yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
E. Pertanyaan Diskusi
1) Buatlah sebuah bandul sederhana dari seutas benang dengan panjang kurang lebih
20 cm dan beban 50 gram.
2) Gantungkan bandul tersebut dengan statif seperti gambar berikut;
Tabel pengamatan
PENGOLAHAN DATA
1) Lengkapi tabel pengamatan diatas dengan menghitung periode (T) dan kuadrat
periode (T2).
Peristiwa 2 : massa
2
sama, panjang tali sama
2). Analisis
1. Dari percobaan anda, Apakah massa dan kecepatan mempengaruhi gerak
suatu benda?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Gerak Harmonik Sederhana adalah gerak bolak balik secara teratur melalui titik
keseimbangannya dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu sama
atau konstan.
Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut
gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai
gerak harmonik. Apabila suatu partikel melakukan gerak periodik pada lintasan yang
sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang sederhana dari gerak
periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung pegas. Karenanya kita
menyebutnya gerak Apabila dibuatkan grafik, gerak harmonis akan membentuk
grafik sinus atau sinusoidal seperti berikut:
Dalam gerak harmonik terdapat beberapa besaran fisika yang dimiliki benda
diantaranya:
Dengan persamaan ini posisi titik pada setiap saatnya dapat diketahui dengan
mengubah niai variabel t.
Gaya Pulih
Gaya yang menjadikan sebuah benda mengalami getaran harmonis. gaya ini
diperhitungkan berdasarkan Hukum II Newton pada gerak melingkar yang
diproyeksikan pada gerak harmonik yaitu :
dimana :
m = massa benda yang bergetar
ω = kecepatan sudut
x = simpangan
Pada geteran pegas sumber gaya pulih adalah gaya pegas F = -kx, seperti gambar
berikut :
dimana arahnya selalu berlawanan dengan simpangan benda dari titik setimbangnya
sehingga :
grafik diatas menunjukkan bahwa hubungan antara kuadrat periode getaran dengan
massa benda adalah linier,
Pada getaran pendulum, sumber gaya pulih dapat ditunjukkaan dengan gambar
berikut :
Dari gamber diketahui bahwa gaya yang arahnya menuju titik setimbang adalah
komponen gaya berat yang besarnya sama dengan mg sin θ, jika sudut θ kecil, maka
nilai sin θ = x/L, sehingga diperoleh hubungan :
Rumus terakhir menunjukkan besaran yang mempengaruhi periode ayun sebuah
pendulum, yaitu panjang tali dan percepatan gravitasi, menurut rumus tersebut, makin
panjang tali makin lama periode getarannya. secara matematis hubungan periode dan
panjang tali dapat dinayatakan dalam grafik (T²-L) :
grafik diatas menunjukkan bahwa hubungan antara kuadrat periode getaran dengan
panjang tali adalah linier,
Yang dimaksud dengan kecepatan disini adalah kecepatan gerak benda ketika
berayun, secara mudah dapat diturunkan dari fungsi posisi :
kecepatan maksimum dicapai jika nilai cosinusnya adalah 1, yaitu ketika nilai sudut
fasenya adalah 0, 180, 360 dan seterusnya, artinya kecepatan maksimum dicapai
ketika benda berada pada titik setimbangnya. dan kecepatan benda yang bergetar
akan minimum ketika di simpangan terjauh atau pada posisi amplitudo.
Percepatan getaran
Yang dimaksud dengan percepatan disini adalah besarnya perubahan kecepatan
gerak benda ketika berayun, secara mudah dapat diturunkan dari fungsi kecepatan :
percepatan maksimum dicapai jika nilai sinusnya adalah 1, yaitu ketika nilai sudut
fasenya adalah 90, 270, dan seterusnya.
tanda negatif dari percepatan menunjukkan bahwa arah percepatan berlawanan
dengan arah simpangannya.
Nilai maksimum energi potensial diperoleh ketika simpangannya (y) maksimum, atau
dalam fungsi sinus nilai maksimumnya ketika nilai sinusnya sama dengan 1. (ωt=90º)
berdasarkan rumus tersebut, energi kinetik maksimum diperoleh pada pada saat benda
berada di titik setimbang (cos ωt = 0).
Dari grafik dijelaskan bahwa antara energi kinetik dan energi potensial pada getaran
harmonik berubah-ubah sepanjang getaran dengan perubahannya membentuk pola
berulang (pola sinus dan pola cosinus), sedangkan energi mekaniknya tetap. energi
kinetik getaran mencapai nilai maksimum ketika berada di titik setimbang, sedangkan
energi potensial mencapai nilai maksimum ketika berada pada simpangan yang paling
jauh. pada perubahan Ep dan Ek, ketika nilai Ep berkurang, maka nilai Ek akan
bertambah, demikian sebaliknya.
B. Aplikasi gerak harmonik sederhana
Dalam ayunan bandul sederhana, periode ayunan tergantung dari panjang tali dan
gravitasi. Semakin besar panjang tali maka makin besar juga periodanya. Seperti
persamaan berikut:
Keterangan:
T = Perioda(s)
l = Panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (m/s*2)
Bandul sederhana maupun pegas biasanya kita pergunakan untuk menentukan
nilai percepatan gravitasi bumi dalam praktikum.
Animasi:
Keterangan:
T = Perioda (s)
m = massa beban (kg)
K = konstanta pegas (N/m)
Pada pegas perioda dipengaruhi oleh massa beban dan nilai konstanta pegas. Semakin
besar massa beban maka makin besar nilai periodanya. Beda halnya dengan konstanta
pegas, semakin besar konstanta pegas maka makin kecil nilai periodanya.
Animasi
Keterangan :
Y = simpangan (m)
A = simpangan maksimum (amplitudo) (m)
f = frekuensi (Hz)
t = waktu (s)
ω= kecepatan sudut (rad/s)
Jika posisi sudut awal adalah θo, maka persamaan gerak harmonik sederhana
menjadi:
atau , sehingga :
, maka :
…(1)
Dari persamaan :
…(2)
Keterangan :
v = kecepatan benda pada simpangan tertentu (m/s)
= kecepatan sudut (rad/s)
A = amplitudo (m)
Y = simpangan (m)