PEMBAHASAN
1
Diagram 6.2 Pelaksanaan Operan Siang Di Ruang Mawar RSUD Mardi
Waluyo Blitar Berdasarkan Pengkajian Awal Dan Pengkajian Akhir
2
Diagram 6.3 Pelaksanaan Pre Conference Di Ruang Mawar RSUD Mardi
Waluyo Blitar Berdasarkan Pengkajian Awal Dan Pengkajian Akhir
3
Diagram 6.4 Pelaksanaan Post Conference Di Ruang Mawar
RSUD Mardi Waluyo Blitar Berdasarkan Pengkajian Awal Dan Pengkajian
Akhir
4
diruangan, timbang terima dilakukan sesuai SOPhal tersebut terlihat
setelah mahasiswa praktik manajemen melakukan roleplay pada tanggal 1
April – 8 April 2019. Post Conference yang awalnya belum dilakukan di
Ruang Wawar, sekarang sudah dilakukan secara rutin mulai tanggal 9
April 2019 yang diikuti oleh semua perawat yang jaga pagi.
Adapun penyampaian timbang terima sudah lebih lengkap meliputi
penyampaian nama pasien, diagnosa medis, diagnosa keperawatan,
tindakan yang sudah dilakukan dan belum dilakukan, serta rencana tindak
lanjut dari tindakan. Pendokumentasian timbang terima sudah dituliskan
dengan SBAR walaupun ada beberapa perawat yang terkadang masih
menggunakan SOAP.Semua perawat terutama karu telah berpatisipasi
mengikuti timbang terima terutama pada timbang terima siang hari, namun
pada pagi hari karu belum mengikuti timbang terima dikarenakan
diwajibkan untuk mengikuti apel pagi, timbang terima dilakukan di nurse
station kemudian dilanjutkan keliling ke pasien terutama pada pasien
kritikal.
5
Berdasarkan diagram 6.5 didapatkan hasil bahwa supervisi
dokumentasi asuhan keperawatan pada awal pengkajian tanggal 25 – 27
Maret 2019 didapatkan prosentase 73,26% sedangkan pada pengkajian
akhir pada tanggal 9 April – 11 April 2019 yaitu 90,41%.
Setelah dilakukan sosialisasi mengenai dokumentasi keperawatan
pada perawat Ruang Wawar dokumentasi telah dilakukan secara baik
dengan pencapaian kelengkapan 90,41%. Pada awal pengkajian
dokumentasi evaluasi tindakan belum dituliskan dan perawat sering lupa
untuk tidak mendokumentasikan. Namun setelah dilakukan pengkajian
evaluasi mulai tanggal 9 April – 11 April 2019 dokumentasi evaluasi
tindakan telah dituliskan dengan lengkap, contohnya yaitu keberhasilan
mengenai tindakan keperawatan yang telah dilakukan. Dengan memotivasi
dan bekerjasama dengan perawat ruangan mengenai pendokumentasian,
perawat Ruang Wawar telah memahami mengenai dokumentasi
keperawatan yang baik dan benar. Hal tersebut dibuktikan dengan
pendokumentasian yang telah dituliskan pada status pasien dan buku
timbang terima.
6
Diagram6.6 Pelaksanaan Fungsi Karu
7
Berdasarkan analisis gambar 6.7 dapat diketahui bahwa fungsi
Katim meningkat dari 83,33% menjadi 83,33%.
Pada saat pengkajian awal didapatkan bahwa Katim tidak
menjalankan beberapa fungsi diantaranya memberikan pengarahan
mengenai tugas setiap anggota. Ketika pre confrence dilakukan katim
hanya membagi pasien kelolaan kepada perawat pelaksana sehingga hal ini
menyebabkan fungsi dan peran katim berkurang. Namun setelah dilakukan
role play dan pengkajian akhir didapatkan peningkatan jumlah presentase
dimana katim sudah menjalani fungsi dan perannya walaupun tidak
mencapai 100%.
8
9
6.4.4 Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien
10
6.4.5 Penerapan 5 Moment Cuci Tangan
Diagram 6.10 Penerapan 5 Moment Cuci Tangan Diruang Mawar RSUD Mardi Waluyo
11
sering kali lupa untuk melakukan cuci tangan sebeum kontak dengan
pasien. Maka dari itu diharapkan untuk tetap mempertahankan dengan
cara selalu melakukan cuci tangan sebelum ataupun sesudah kontak
dengan pasien.
12
yang ada diruangan tidak sebanding dengan jumlah perawat. Dengan
adanya mahasiswa dan tenaga kerja tamnahan dari tenaga oerintasi dapat
meningkatkan caring perawat terhadap pasien.
6.5 Ketenagakerjaan
6.5.1 Ketenagakerjaan
13
Diagram 6.15. Kebutuhan Tenaga Keperawatan Dalam Satu Tahun
14