Makalah Agroindustri
Makalah Agroindustri
AGROINDUSTRI
Kelompok 4 :
BIOLOGI
2019
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga makalah yang berjudul tentang “Perkembangan Definisi
Agroindustri dan Sistem Agroindustri Terpadu” ini dapat terselesaikan dengan
baik. Makalah ini membahas tentang konsep “IAS”, Agroindustri diartikan
sebagai Industri Pengolahan Hasil Pertanian yang Menekankan Kegiatan di Hilir,
Agroindustri yang diartikan sebagai Industri Pengolahan Hasil Pertanian yang
Melibatkan kegiatan di Hulu dan Hilir dan Agroindustri yang diartikan sebagai
Instrumen Pendekatan Pembangunan yang akan menambah wawasan bagi
pembaca dalam mengetahui tentang pertanian industry.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami
menyadari dalam penulisan makalah ini ada banyak kesalahan, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki kesalahan yang ada.
Sekian dan terima kasih.
Kelompok 4
I
DAFTAR ISI
Bab I. Pendahuluan............................................................................................. 1
A. Kesimpulan ................................................................................... 11
B. Saran .............................................................................................. 12
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai
bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan
tersebut. Secara eksplisit pengertian Agroindustri pertama kali diungkapkan
oleh Austin (1981) yaitu perusahaan yang memproses bahan nabati (yang beras
al dari tanaman) atau hewani (yang dihasilkan oleh hewan). Proses yang
digunakan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui fisik atau kimiawi,
penyimpanan, pengemasan dan distribusi. Produk Agroindustri ini dapat
merupakan produk akhir yang siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan
baku industri lainnya.
Agroindustri merupakan bagian dari kompleks industri pertanian sejak pro
duksibahan pertanian primer, industri pengolahan atau transformasi sampai
penggunaannya oleh konsumen. Agroindustri merupakan kegiatan yang saling
berhubungan (interlasi) produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan,
pendanaan, pemasaran dan distribusi produk pertanian. Dari pandangan para
pakar social ekonomi, agroindustri (pengolahan hasil pertanian) merupakan
bagian dari lima subsistem agribisnis yang disepakati, yaitu subsistem
penyediaan sarana produksi dan peralatan, usaha tani, pengolahan hasil,
pemasaran, sarana dan pembinaan.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana Telaahan Singkat tentang Konsep “IAS”?
2. Bagaimana Agroindustri diartikan sebagai Industri Pengolahan Hasil
Pertanian yang Menekankan Kegiatan di Hilir?
3. Bagaimana Agroindustri yang diartikan sebagai Industri Pengolahan Hasil
Pertanian yang Melibatkan kegiatan di Hulu dan Hilir?
4. Bagaimana Agroindustri yang diartikan sebagai Instrumen Pendekatan
Pembangunan?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Mengidentifikasi tentang Konsep “IAS”.
2. Menjelaskan Agroindustri diartikan sebagai Industri Pengolahan Hasil
Pertanian yang Menekankan Kegiatan di Hilir.
3. Menjelaskan Agroindustri yang diartikan sebagai Industri Pengolahan
Hasil Pertanian yang Melibatkan kegiatan di Hulu dan Hilir.
4. Menjelaskan Agroindustri yang diartikan sebagai Instrumen Pendekatan
Pembangunan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
yang sama (produk baru) di daerah pemasaran yang lama (pasar
lama), dan
4. Kebijakan ‘diversifikasi produk’, yaitu kebijakan yang diarahkan
bagaimana menjual produk yang lain dari bahan baku yang sama
(produk baru) di daerah pemasaran yang baru (pasar baru).
Penjelasan lebih rinci bisa dibaca di Soekartawi (1994a,b; 2002f).
5
Technoware (fasilitas fisik, misalnya mesin),
Humanware (kemampuan/ketrampilan tenaga kerja),
Infoware (informasi/data), dan
Orgaware (organisasi).
6
C. Agro-industri diartikan sebagai industri pengolahan hasil pertanian
yang melibatkan kegiatan di hulu dan hilir
Pellet makanan ternak yang bahan bakunya dari daun tebu (industri
makanan ternak),
Nira untuk bahan baku memproduksi gula untuk industri makanan,
melase untuk industri makanan, industri kimia atau lainnya dan
‘blotong’ untuk industri kerajinan, dan
7
Ampas untuk industri bahan bangunan. Dengan demikian, melalui
konsep integrated agro-industry, maka batang tebu bisa dipakai
sebagai bahan baku untuk menimbulkan industri lain yang beragam
(Gambar 1).
8
Oleh karena itulah maka dalam penetapan kebijakan pembangunan
agribisnis yang dilaksanakan oleh Departemen Pertanian (Saragih, 2003),
dirumuskan bahwa pembangunan agro-industri tidak bisa terlepas dari
perkembangan pendukung pembangunan pertanian yang lain. Menurut
Saragih (2003) kebijakan pembangunan agribisnis (di mana agro-industri
ada didalamnya) adalah melibatkan instrumen kebijakan sebagai berikut:
9
Kebijakan pendayagunaan Sumber Daya Alam (SDA) dan
lingkungan,
Kebijakan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan agribisnis
daerah,
Kebijakan pengembangan ketahanan pangan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
Perkembangan lebih lanjut yang didasarkan oleh hasil riset menunjukkan
bahwa agro-industri berperan begitu nyata terhadap pembangunan di pedesaan
maupun pembangunan perekonomian di tingkat nasional. Karena
kontribusinya yang begitu nyata, maka pembangunan agro-industri dikaitkan
dengan pembangunan pertanian dan juga pembangunan nasional secara
berkelanjutan (sustainable development). Karena itulah muncul istilah
sustainable agroindustry development yang dikaitkan dengan sustainable
agriculture development dan sustainable development.
B. Saran
12
Daftar Pustaka
13