PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Wisata didefinisikan sebagai “bepergian bersama-sama (untuk
memperluas pengetahuan, bersenang-senang, dsb); bertamasya; pinik”,
sedangkan pariwisata adalah segala sesuatu yang “berhubungan dengan
perjalanan untuk rekreasi; pelancongan; turisme” (Kemendikbud, 2016).
Wisatawan merupakan kelompok populasi yang penting secara
epidemiologi, karena memiliki mobilitas yang tinggi, cepat berpindah dari
satu destinasi ke destinasi lainnya (WHO, 2008). Mereka memiliki potensi
terpapar penyakit, dan terkadan kasus ringan jarang dilaporkan dan jarang
mencari pengobatan. Hal ini dapat menyebabkan perpindahan penyakit ke
tempat asal dan sebaliknya. Jadi dapat ditunjukkan bahwa epidemiologi
penyakit terkait wisata merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh praktisi kedokteran dan tenaga kesehatan di daerah tujuan
wisata.
Mengingat ilmu pengetahuan dan praktik yang terkait dengan
kedokteran dan kesehatan di daerah pariwisata sudah berkembang sangat
pesat. Salah satunya yaitu kedokteran wisata (travel medicine) merupakan
praktik dokter perjalananyang secara khusus untuk konsultasi dan
menangani penyakit dan kondisi kesehatan akibat perjalanan wisata
(Canadian Family Physician, 2014).
Sistem yang secara luas dikenal saat ini adalah vGeoSentinel
Surveillance, yang dikembangkan oleh CDC Amerika Serikat dan
International Society of Travel Medicine (ISTM). Sistem ini melibatkan
57 klinik wisata di 6 benua. Sistem yang sama lainnya adalah TropNet di
Eropa dan Global TravEpiNet (GTEN), sebuah sistem surveilans yang
berbasis di Amerika Serikat dengan melibatkan 26 klinik wisata, fasilitas
kesehatan masyarakat dan fasilitas kesehatan primer. Akan tetapi, semua
sistem tersebut menggunakan data wisatawan yang sakit saat kembali (ill
returned traveler) dan belum mempertimbangkan manfaatnya bagi negara
tujuan wisata (Kesehatan dan Keselamatan Wisata, 2017).
Penyakit yang sering didapat wisatawan adalah gangguan kulit,
pusing-pusing, dan demam. Demam sepulang wisata biasanya tidak fatal,
walaupun kadang perlu perhatian. Penyebabnya bisa malaria, infeksi
saluran napas, hepatitis, infeksi salurah kemih, dan infeksi saluran cerna.
Secara umum, gangguan kesehatan akan dialami oleh 64 persen wisatawan
(1,6 penyakit per wisatawan). Wisatawan perempuan lebih sering
mengalami gangguan kesehatan. Penyakit lain yang sering didapat
wisatawan adalah gangguan kulit, pusing-pusing, dan demam. Demam
sepulang wisata biasanya tidak fatal, walaupun kadang perlu perhatian.
Penyebabnya bisa malaria, infeksi saluran napas, hepatitis, infeksi salurah
kemih, dan infeksi saluran cerna. Secara umum, gangguan kesehatan akan
dialami oleh 64 persen wisatawan (1,6 penyakit per wisatawan).
Wisatawan perempuan lebih sering mengalami gangguan kesehatan.
Penelitian pada wisatawan Eropa dan Amerika menunjukkan
bahwa dari 100.000 wisatawan yang pergi ke negara tropis, 45.000
mengalami gangguan kesehatan, hampir 35.000 menderita traveler's
diarrhea (diare yang khas terjadi pada wisatawan, biasanya karena faktor
makanan) dan sekitar 8.000 orang, satu dari 12 wisatawan, harus berobat
ke dokter baik saat berwisata atau setelah pulang ke rumah.
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke
Indonesia Juni 2018 naik 15,21 persen dibanding jumlah kunjungan pada
Juni 2017, yaitu dari 1,14 juta kunjungan menjadi 1,32 juta kunjungan.
Demikian pula, jika dibandingkan dengan Mei 2018, jumlah kunjungan
wisman pada Juni 2018 mengalami kenaikan sebesar 6,07 persen. Secara
kumulatif (Januari–Juni 2018), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia
mencapai 7,53 juta kunjungan atau naik 13,08 persen dibandingkan
dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2017
yang berjumlah 6,66 juta kunjungan (Badan Pusat Statistik, 2018). Tingkat
Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Kota Surakarta pada bulan
Oktober 2018 tercatat sebesar 56,87 persen, mengalami kenaikan sebesar
0,67 poin dibanding TPK bulan September 2018 yang tercatat sebesar
56,20 persen. Sedangkan TPK hotel non bintang/akomodasi lainnya rata-
rata tercatat sebesar 38,84 persen, mengalami kenaikan 4,12 poin
dibanding TPK bulan September 2018 yang mencapai besaran 34,72
persen. Menurut Badan Pusat Statistik 2018, hal ini menunjukkan
meningkatnya kegiatan pariwisata.
Seiring perkembangan saat ini pariwisata sudah menjadi suatu
kebutuhan yang penting bagi masyarakat dan tidak sedikit dari mereka
bahkan memilih utuk menggunakan jasa biro perjalanan wisata yang sudah
marak di kalangan masyarakat. Penggunaan jasa tour atau biro perjalanan
wisata dinilai mampu untuk mempermudah dalam perjalanan pariwisata.
Selain itu, dengan adanya biro perjalanan wisata juga dapat membantu
masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan, misalnya bagi yang ahli dalam
bidang ticketing, tour planning, ataupun guide ( pemandu wisata ). Oleh
karena ini sekarang banyak bermuculan biro perjalanan wisata yang
menyediakan berbagai fasilitas yang lengkap yang murah dan nyaman.
Akan tetapi, banyak pemilik biro perjalanan wisata yang kurang
memperhatikan aspek keamanan bagi konsumen, mereka biasanya tidak
menyediakan tenaga medis yang bertugas untuk memonitor kesehatan
para wisatawan dalam perjalanannya. Sehingga tidak dapat dipungkiri
bahwa adanya kejadian kecelakaan maupun gangguan kesehatan muncul
dan tidak tertangani saat wisata dikarenakan karena tidak tersedianya
tenaga medis pada biro tersebut.
Berdasarakan atas fenomena tersebut, kami selaku mahasiswa
kesehatan merasa prihatin dan ingin berpartisipasi dalam peningkatan
mutu kesehatan masyarakat lewat biro perjalanan pariwisata. Dengan
adanya pembentukan tim medis dalam suatu biro, maka dapat
meminimalisir angka kecelakaan kesehatan saat berwisata. Tim medis
akan melakukan screening (pengecekan) pada wisatawan sebelum
melakukan perjalanan, setelah dilakukan screening maka tim medis dapat
mempersiapkan logistic yang dibutuhkan dalam perjalanan, dan selama
diperjalanan tim medis bisa juga memberikan pendidikan kesehatan bagi
wisatawan dalam pencegahan suatu penyakit.
1.2.Tujuan
Travel Rescue Kusuma Team ingin ikut serta aktif dalam upaya
peningkatan Industri Pariwisata Indonesia lewat pemberian jasa pelayanan
kesehatan yang berkualitas. Travel Rescue Team memiliki komitmen
yang kuat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima, handal,
dapat dipercaya, dan sekaligus memberikan pengetahuan bagi konsumen
dalam bidang kesehatan.
1.3.Luaran
1.3.1. Adanya Travel Rescue Kusuma dalam bentuk kerjasama dengan
biro perjalanan wisata sebagai mitranya, dapat mengurangi resiko
penyakit yang timbul dalam perjalanan.
1.3.2. Mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya dan mencapai target
pasar yang luas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
mahasiswa.
1.3.3. Mampu ikut serta dalam meningkatkan kualitas biro perjalanan
yang sudah ada melalui pelayanan kesehatan.
1.4.Manfaat
1.4.1. Bagi pemilik travel
Dengan melihat peluang usaha yang besar, diharapkan usaha travel
ini mampu berekmbang pesat hingga keluar kota Surakarta. Usaha
Travel Rescue Kusuma Team cukup menjanjikan, apalagi dengan
meningkatnya obyek wisata alam yang baru dibuka di berbagai
wilayah akan meningkatkan minat masyarakat untuk berwisata.
Selain itu minimnya travel tour yang menyediakan fasilitas kesehatan
mampu menjadikan suatu peluang yang besar untuk promosi Travel
Rescue Kusuma Team dalam memberikan fasilitas yang aman dan
nyaman bagi konsumen dimasa akan datang. Keuntungan yang
diperoleh oleh pemilik usaha travel yaitu dapat menjadikan
pengalaman dalam berbisnis dan sekaligus sebagai penyedia
lapangan pekerjaan.
1.4.2. Bagi pengguna jasa travel
Dengan adanya jasa travelling ini, dapat menjadikan suatu pilihan
alternatif bagi masyarakat untuk berlibur. Selain itu juga sebagai
sarana untuk menambah pengetahuan tentang kesehatan dari
penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh tim medis.
BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.5. Keunggulan
Memberikan pelayanan kesehatan dalam perjalanan wisata yang
belum ada dalam biro perjalanan wisata saat ini. Dalam pelayanan
kesehatan treck team menyediakan cek keehatan sebelum
pemberangkatan wisata, dan obat-obatan yang dibutuhkan saat
perjalanan wisata.
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1. Lokasi
Lokasi pelayanan kesehatan kami bertempat di kampus STIKes
Kusuma Husada Surakarta yang bertempat di Jl. Jaya Wijaya No
11, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta, 57127
A. Anggaran biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Perlegkapan yang di perlukan Rp. 5.800.000,00
2. Bahan sekali pakai Rp. 2.730.000,00
3. Lain – lain Rp. 850.000,00
Jumlah Rp. 9.380.000,00
B. Jadwal Kegiatan
N Jenis Bulan ke - Penanggun
o kegiatan g jawab
1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Perencanaan
Pembentuka Semua
n tim
2. Persiapaan
Kesepakatan FEP
kerja sama
Penyusunan Semua
jadwal
Pembelian RZ & KU
peralatan
3. Pelaksanaan
Sosialisasi Semua
4. Aplikasi
Proses OF & IYW
pelaksanaan
Evaluasi Semua
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
Ketua
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
Anggota 2
(Rizky Zulfiana)
A. Identitas Diri Anggota 2
1 Nama Lengkap Khoirul Ulfa
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi S1 Keperawatan
4 NIM S16098
5 Tempat dan Tanggal Lahir Boyolali, 14 Juli 1998
6 Alamat E-mail khoirululfa.ku@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082176644332
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
Anggota 2
(Khoirul Ulfa)
A. Identitas Diri Anggota 3
1 Nama Lengkap Ikha Yulia Widayanti
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi S1 Keperawatan
4 NIM S16154
5 Tempat dan Tanggal Lahir Grobogan, 09 Juli 1998
6 Alamat E-mail Ikhayw98@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082137654461
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
Anggota 3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
Anggota 4
(Okta Fiyanti)
A. Identitas Diri Dosen Pendamping
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIP/NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi
Jurusan/Prodi
Tahun Masuk-Lulus
C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Tahun
Dana
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
Dosen Pendamping
3. Lain-lain
a. Id card 5 buah Rp. 10.000, 00 Rp. 50.000, 00
b. Leaflet 50 Rp. 4.000, 00 Rp. 200.000, 00
lembar
c. Flashdisk 1 buah Rp.100.000, 00 Rp. 100.000, 00
d. Seragam 5 buah Rp. 100.000, 00 Rp. 500.000, 00
SUB TOTAL Rp. 850.000, 00