DOSEN PENGAMPU:
KELOMPOK 4 :
KELAS : B
MELINDA 1714201110077
A. SADARI..............................................................................................................1
B. APUS VAGINA...............................................................................................12
1. Definisi.......................................................................................................12
2. Tujuan........................................................................................................12
3. Asuhan Keperawatan Apus Vagina...........................................................12
4. Metode.......................................................................................................12
i
SADARI
1. Defenisi SADARI
2. Tujuan SADARI
1
diobati dalam stadium dini. Dan kemungkinan sembuh juga lebih besar (Gani,
1995).
3. Manfaat SADARI
a) Melihat payudara
2
Bukalah seluruh pakaian dari pinggang ke atas dan berdirilah di depan
cermin yang besar1
Perhatikan payudara :
b) Memijat payudara
Dengan kedua tangan, pijat payudara dengan lembut dari tepi hingga
ke putting
Perhatikan apakah ada cairan atau darah yang keluar dari putting susu
(seharusnya, tidak ada cairan yang keluar kecuali pada wanita yang
sedang menyususi).
3
c) Meraba payudara
Raba payudara dengan menggunakan tiga atau empat jari tangan kiri
yang saling dirapatkan
Geser posisi jari, kemudian lakukan lagi gerakkan memutar dari tepi
payudara hingga keputing susu
4
d) Palpasi Payudara
5
Gunakan tiga jari tengah untuk melakukan palpasi payudara secara
sistematis.2
Putar jari-jari anda secara perlahan sambil menekan dinding dada,
bergerak dengan pola yang konsiten.
Perhatikan konsistensi jaringan payudara, ingatlah bahwa konsistensi
yang normal sangat bervariasi, tergantung proporsi lemak dan jaringan
kelenjar.
Periksa apakah ada nodul atau nyeri atau nyeri tekan yang tidak wajar
- Nyeri tekan dapat berhubungan dengan kista dan kanker.
Palpasi areola dan puting.
- Puting harus terasa kasar, elastis, dan bundar serta menonjol ke luar dari
payudara
Secara perlahan peras puting di antara ibu jari dan jari telunjuk anda
untuk memeriksa apakah ada sekret.
5. Kelainan Payudara
Lesung
Peau d’orange
6
Tampilan seperti kulit jeruk terjadi berasal dari edema di sektar folikel
rambut yang terbenam makin dalam.
Dapat muncul pada infeksi payudara atau kelenjar getah bening aksila
atau penyakit Grave.
Biasanya merupakan tanda lanjut dari kanker payudara.
6. Kelainan Puting
Retraksi puting
Sekret puting
7. Benjolan Payudara
7
Jika anda menemukan suatu massa payudara selama pemeriksaan, lakukan
evaluasi dengan menggunakan bagan berikut ini :3
3
Saputra, Lyndon.2014. Visual Nursing Reproduksi. Binarupa Aksara Publisher. Pamulang-
Tangerang Selatan.
8
palpasi bentuk
sangat mudah
mudah digerakkan,
digerakkan, tunggal, terfiksir dan tunggal
teras licin biasanya multipel
Jika anda melakukan palpasi sebuah massa, catat karakteristiknya berikut ini :
- Ukuran dalam sentimeter
- Bentuk (bundar, diskoid, regular, atau iregular)
- Konsistensi (lunak, padat, atau keras)
9
- Derajat nyeri tekan4
- Lokasi, dengan menggunakan metode kuadran atau jam.
Perhatikan bahwa massa dapat diselidiki lebih jauh dengan biopsi
8. Kanker Payudara
Suatu massa berbentuk iregular dengan batas yang tidak tegas pada palpasi.
Massa terfiksir yang terasa padat sampai keras serta biasanya tidak nyeri
tekan.
Dapat menyebabkan reraksi kulit atau deviasi atau retraksi puting
Dapat disertai dengan limfadenopati aksila.
Dapat pula disertai dengan edema atau peud’orange pada kulit di massa
tersebut.
4
Saputra, Lyndon.2014. Visual Nursing Reproduksi. Binarupa Aksara Publisher. Pamulang-
Tangerang Selatan.
10
9. Waktu Dilakukan SADARI
11
APUS VAGINA
1. Definisi
2. Tujuan
Melakukan apus vagina secara teratur sangat perlu untuk pendeteksian dan
pengobatan dini kanker leher rahim
4. Metode
1.Melakukan Persiapan Apus Vagina
5
Saputra, Lyndon.2014. Visual Nursing Reproduksi. Binarupa Aksara Publisher. Pamulang-
Tangerang Selatan.
12
1.Pastikan waktu kunjungan/kontrol tidak bertepatan dengan periode haid Anda.
Namun, jika terjadi perdarahan (pada vagina) yang tak diduga-duga atau terdapat
bercak sebelum pertemuan, tidak ada perlunya untuk membatalkan pertemuan.
Dokter kesehatan reproduksi akan menilai jumlah darah dan menentukan bila apus
vagina perlu dilakukan sekarang atau perlu dijadwalkan ulang di lain hari
13
2.Hindari melakukan apa pun yang dapat mengganggu hasil apus vagina.
Selama 24 sampai 48 jam sebelum melakukan apus vagina, sangat penting untuk
menghindari segala aktivitas atau ‘menaruh’ apa pun pada atau di sekitar vagina
yang dapat mengganggu hasil pemeriksaan. Hindari hal-hal berikut:
-Berhubungan seksual
-Mandi
14
3.Ingatlah untuk mengosongkan kandung kemih Anda sebelum melakukan
pemeriksaan. Pada saat pemeriksaan, suatu alat akan dimasukkan ke dalam vagina
Anda dan kemungkinan dokter akan menekan perut bagian bawah Anda. Oleh
karena itu, menghindari minum terlalu banyak cairan serta memastikan Anda
mengosongkan kandung kemih sebelum pemeriksaan merupakan hal yang sangat
baik.
15
4.Bersiap untuk melepaskan pakaian dari bagian pinggang ke bawah. Sebelum
apus vagina dapat dilakukan, Anda perlu melepaskan pakaian dari bagian
pinggang ke bawah.
Anda mungkin akan diberi gaun pasien rumah sakit untuk dipakai selama
pemeriksaan dilakukan, atau Anda diminta melepaskan semua pakaian dari bagian
bawah tubuh Anda.
Normalnya, Anda akan diberi sebuah seprai atau handuk untuk diletakkan pada
bagian tengah tubuh dan paha, sehingga Anda tidak merasa benar-benar telanjang.
1.Berbaring pada meja pemeriksaan dan letakkan kaki Anda pada pijakan kaki.
Saat dokter melakukan prosedur pemeriksaan, Anda perlu berbaring pada meja
pemeriksaan kemudian meletakkan kaki Anda pada pijakan kaki dari besi (mirip
sanggurdi/pijakan kaki yang biasa terdapat pada kuda).
16
Pijakan tersebut akan menjaga kaki Anda ‘melebar’ dan lutut Anda bertekuk,
sehingga dokter akan memiliki gambaran jelas dari vagina Anda sepanjang
prosedur pemeriksaan.
Jika Anda tidak yakin akan cara meletakkan kaki Anda pada pijakan tersebut,
tanyakan pada dokter, ia akan dengan senang hati memandu Anda.
Gejala virus papiloma manusia termasuk kutil pada kemaluan dan perdarahan
setelah hubungan seksual. Jika dibiarkan tidak diobati, virus papiloma manusia
dapat memicu kanker leher rahim.
17
3.Tarik napas dalam. Sebelum dan selama apus vagina dilakukan, dokter akan
meminta Anda untuk berkonsentrasi melakukan napas dalam.
Fokus pada pernapasan Anda membantu relaksasi perut, kaki, dan otot vagina,
memudahkan dokter lebih mudah memasukkan spekulum.
Jika ini adalah apus vagina Anda yang pertama, fokus pada pernapasan juga akan
membantu Anda tetap tenang dan merasa tidak gugup sebelum dan selama
pemeriksaan.
18
4.Biarkan dokter menempatkan spekulum yang sudah diberi pelumas ke dalam
vagina Anda. Setelah pemeriksaan fisik selesai, dokter akan memasukkan
spekulum yang sudah diberi pelumas ke dalam vagina.
Spekulum adalah alat dari logam atau plastik untuk membuka dinding vagina,
untuk membantu dokter memeriksa leher rahim jika ada yang tidak normal.[3]
19
5.Bersiap untuk beberapa ketidaknyamanan sepanjang prosedur pemeriksaan.
Sebagaimana spekulum dilebarkan dan sampel diambil dari leher rahim, beberapa
wanita akan merasakan ketidaknyamanan pada tingkat tertentu, mirip dengan
nyeri saat menstruasi. Beberapa wanita lainnya tidak mengalami
ketidaknyamanan sama sekali.
20
6.Lihatlah dokter meletakkan sampel sel ke dalam penampang kaca. Setelah
dokter mengumpulkan sampel sel dari dinding leher rahim, ia akan meletakkan
sampel tersebut ke dalam penampang kaca, kemudian meletakkannya di dalam
kotak pelindung biru.
Seluruh prosedur ini hanya memerlukan waktu tiga sampai lima menit. Setelah
dokter selesai mengumpulkan sampel, ia akan melepas spekulum, kemudian Anda
bisa melepas kaki dari pijakan dan memakai pakaian Anda kembali.
Sampel sel akan dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan. Anda akan diberi
tahu segera setelah hasilnya keluar.
21
3. Memahami Apus Vagina
Apus vagina adalah cara yang mudah dan efektif untuk mendeteksi tanda-tanda
awal kanker leher rahim. Ini penting, mengingat kanker leher rahim dapat
disembuhkan sepenuhnya dengan pengobatan sederhana jika dapat dideteksi
secara dini.
Kanker leher rahim tingkat lanjut memerlukan pengobatan yang lebih mendalam,
seperti histeroktomi (pengangkatan uterus) dan radioterapi (terapi menggunakan
radiasi). Meskipun sudah ada berita tentang penelitian yang menjanjikan terhadap
vaksin virus papiloma manusia, pendekatan utama untuk kanker ini adalah
diagnosis dan penanganan dini.
22
2.Pahami orang yang perlu melakukan apus vagina. Apus vagina
direkomendasikan untuk setiap wanita, mulai dari usia 21 tahun. Jika hasil apus
vagina yang pertama normal dan virus papiloma manusia negatif, Anda dianggap
berisiko kecil dan hanya perlu mengulangi apus vagina setiap 3 tahun sekali.
Wanita berusia 40 tahun berisiko tinggi terkena kanker leher rahim, jika usia
Anda di bawah 40 dan tidak pernah melakukan apus vagina, Anda sangat
disarankan memeriksakannya sesegera mungkin.
Ingatlah bahwa apus vagina tidak digunakan untuk mendeteksi kanker lainnya,
seperti kanker rahim atau uterus. Oleh karena itu, Anda masih perlu
menjadwalkan pemeriksaan kesehatan reproduksi rutin untuk menilai kesehatan
vagina, leher rahim, rahim, dan pelvis.
Satu-satunya wanita yang ‘tidak’ perlu melakukan apus vagina rutin adalah yang
tidak memiliki sejarah displasia serviks (pertumbuhan abnormal sel-sel pada
permukaan rahim) dan sudah melakukan histeroktomi dengan pengangkatan
rahim.
23
3.Waspadalah akan akibat yang dapat ditimbulkan dari hasil yang abnormal bagi
kesehatan Anda. Ketika apus vagina memperlihatkan hasil yang abnormal,
pemeriksaan atau pertemuan (kontrol) lanjutan diperlukan. Tahap selanjutnya
bergantung pada hasil seksama dari apus vagina, sejarah apus vagina sebelumnya,
dan faktor resiko kanker leher rahim lainnya yang mungkin Anda miliki.
Jika sel-sel diidentifikasi bersifat kanker atau prakanker, dokter akan menentukan
cara atau pengobatan terbaik. Jika kondisi tersebut diketahui sejak dini,
pengobatan sederhana imunisasi virus papiloma manusia akan cukup untuk
melenyapkan sel-sel kanker. Resep obat yang paling sering adalah Gardasil.
Jika kanker bersifat lebih parah, pengobatan lebih ekstrem seperti radioterapi atau
histeroktomi akan diperlukan.
24
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Maria Ulfah Kurnia. 2013. Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana.
CV. Trans Info Media. Jakarta.
25