Anda di halaman 1dari 27

SADARI DAN APUS VAGINA

DOSEN PENGAMPU:

YULIANI BUDIARTI., Ns.,M.Kep., Sp. Maternitas

KELOMPOK 4 :

KELAS : B

RIAD JANNATUL JANAH 1714201110050

MELINDA 1714201110077

REZKI AMALIA ANANDA 1714201110087

ATIKA YULIANI 1714201110096

NUR ALISA PEBRIANTI 1714201110097

NOOR LAILY RAFI’AH 1714201110098


DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................ i

A. SADARI..............................................................................................................1

1. Definisi Sadari .............................................................................................. 1

2. Tujuan Sadari ............................................................................................... 1

3. Manfaat Sadari ............................................................................................. 2

4. Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri ............................................................ 2

5. Kelainan Payudara ....................................................................................... 5

6. Kelainan Puting ............................................................................................ 7

7. Benjolan Payudara ....................................................................................... 7

8. Kanker Payudara ........................................................................................ 10

9. Waktu Dilakukan Sadari ............................................................................ 11

B. APUS VAGINA...............................................................................................12

1. Definisi.......................................................................................................12
2. Tujuan........................................................................................................12
3. Asuhan Keperawatan Apus Vagina...........................................................12
4. Metode.......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27

i
SADARI

1. Defenisi SADARI

Pemeriksaan payudara sendiri atau sering disebut dengan SADARI adalah


suatu cara yang efektif untuk mendeteksi sedini mungkin timbulnya benjolan
pada payudara, sebenarnya dapat diketahui secara cepat dengan pemeriksaan
sendiri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan secara berkala yaitu satu bulan
sekali. Ini dimaksudkan agar yang bersangkutan dapat mengantisipasi secara
cepat jika ditemukan benjolan pada payudara . Jika SADARI dilakukan secara
rutin, seorang wanita akan dapat menemukan benjolan pada stadium dini.
Sebaiknya SADARI dilakukan pada waktu yang sama setiap bulan. Bagi
wanita yang mengalami menstruasi, waktu yang tepat untuk melakukan
SADARI adalah hari ke 7 setelah sesudah hari 1 menstruasi (Mardiana, 2004).
Menurut Yuni (2009) SADARI adalah pemeriksaan yang mudah dilakukan
oleh setiap wanita untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya. Pemeriksaan
payudara sendiri sangat penting untuk mengetahui benjolan yang
memungkinkan adanya kanker payudara karena penemuan secara dini adalah
kunci untuk menyelamatkan hidup.

2. Tujuan SADARI

Adapun tujuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan adalah


untuk mengetahui adanya kelainan pada payudara sejak dini, sehingga
diharapkan kelainan-kelainan tersebut tidak ditemukan pada stadium lanjut
yang pada akhirnya akan membutuhkan pengobatan rumit dengan biaya
mahal. Selain itu adanya perubahan yang diakibatkan gangguan pada payudara
dapat mempengaruhi gambaran diri penderita (Hidrah, 2008). Pentingnya
pemeriksaan payudara sendiri tiap bulan terbukti dari kenyataan bahwa kanker
payudara ditemukan sendiri secara kebetulan atau waktu memeriksa diri
sendiri. Wanita-wanita yang sudah berpengalaman dalam memeriksa diri
sendiri dapat meraba benjolan-benjolan kecil dengan garis tengah yang kurang
dari satu sentimeter. Dengan demikian bila benjolan ini ternyata ganas dapat

1
diobati dalam stadium dini. Dan kemungkinan sembuh juga lebih besar (Gani,
1995).

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah suatu prosedur untuk


mengetahui kelainan-kelainan pada payudara dengan melakukan inspeksi
secara berkala, misalnya sebelum melakukan pemeriksaan payudara terlebih
dahulu harus mencuci tangan agar tidak terjadi infeksi pada payudara, serta
penggantian bra merupakan salah satu dari penanggulangan untuk pencegahan
infeksi pada payudara. Tujuan dilakukannya SADARI adalah untuk
mendeteksi adanya kelainan-kelainan pada payudara baik struktur,bentuk
ataupun tekstur (Long, 1996).

3. Manfaat SADARI

Manfaat periksa payudara sendiri (SADARI) adalah untuk mendeteksi sedini


mungkin adanya kelainan pada payudara karena kanker payudara pada
hakikatnya dapat diketahui secara dini oleh para wanita usia subur. Setiap
wanita mempunyai bentuk dan ukuran payudara yang berbeda, bila wanita
memeriksa payudara sendri secara teratur, setiap bulan setelah haid, wanita
dapat merasakan bagaimana payudara wanita yang normal. Bila ada
perubahan tentu wanita dapat mengetahuinya dengan mudah (Manuaba, 2000)

4. Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri

Pemeriksaan payudara sendiri hendaknya dilakukan setiap bulan jika wanita


itu sudah berumur diatas 40 tahun. Bila ada hal-hal yang luar biasa dan
mencurigakan hendaknya memeriksakan ke dokter. Menurut Sukardja (2000)
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan dalam tiga tahap, yaitu :

a) Melihat payudara

 Pemeriksaan ini dilakukan di depan cermin

2
 Bukalah seluruh pakaian dari pinggang ke atas dan berdirilah di depan
cermin yang besar1

 Lakukan kedua tangan disamping tubuh

 Perhatikan payudara :

- Apakah bentuk dan ukuran payudara kanan dan kiri simetris?

- Apakah payudara membesar atau mengeras?

- Apakah arah putting tidak lurus ke depan atau berubah arah?

- Apakah putting tertarik ke dalam?

- Apakah putting atau kulit ada yang lecet?

- Apakah ada perubahan warna kulit?

- Apakah kulit menebal dengan pori-pori melebar (seperti kulit jeruk)

- Apakah permukaan kulit tidak mulus, ada kerutan atau cekungan?.

 Ulangi semua pengamatan diatas dengan posisi kedua tangan lurus


keatas.

 Setelah itu, ulangi lagi pengamatan tersebut dengan posisi kedua


tangan di pinggang, dada dibusungkan, dan siku tertaarik ke belakang

b) Memijat payudara

 Dengan kedua tangan, pijat payudara dengan lembut dari tepi hingga
ke putting

 Perhatikan apakah ada cairan atau darah yang keluar dari putting susu
(seharusnya, tidak ada cairan yang keluar kecuali pada wanita yang
sedang menyususi).

3
c) Meraba payudara

 Pemeriksaan dilakukan dalam posisi berbaring

 Lakukan perabaan payudara satu persatu

 Untuk memeriksakan payudara kanan, letakkan bantal atau handuk


yang dilipat dibawah bahu kanan. Lengan kanan direntangkan
disamping kepala atau diletakkan dibawah kepala.

 Raba payudara dengan menggunakan tiga atau empat jari tangan kiri
yang saling dirapatkan

 Rabaan dilakukan dengan gerakkan memutar dari tepi payudara hingga


keputing susu

 Geser posisi jari, kemudian lakukan lagi gerakkan memutar dari tepi
payudara hingga keputing susu

 Lakukan seterusnya hingga seluruh bagian payudar diperiksa

 Lakukan hal yang sama pada payudara yang satunya lagi

 Sebaiknya perabaan dilakukan dalam tiga macam tekanan: tekanana


ringan untuk meraba adanya benjolan dipermukaan kulit, tekanan
sedang untuk memeriksa adanya benjolan ditengah jaringan payudara,
dan tekanan kuat untuk meraba benjolan di dasar payudara yang
melekat pada tulang iga

 Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan lotion atau


minyak sebagai pelicin agar pemeriksaan lebih sensitive

 Setelah itu, dilakukan semua langkah perabaan dalam posisi berdiri.


Sebaiknya dilakukan saat sedang mandi (dengan menggunakan sabun)

4
d) Palpasi Payudara

 Gunakan bantalan ujung jari anda untuk memeberikan kekuatan


tekanan yang berbeda-beda untuk memeriksa tingkatan payudara yang
berbeda-beda :
- Tekan secara ringan untuk memeriksa area tepat di bawah kulit.
- Tekan dengan kekuatan sedang untukmemeriksa jaringan pertengahan
payudara.
- Tekan secara dalam untuk memeriksa jaringan payudara yang paling
dalam.
 Pilihlah satu metode untuk melakukan palpasi payudara :
- Metode sirkular : Gerakkan jari-jari anda melingkar secara konsentrik
mengelilingi seluruh payudara.
- Metode mengapit : Gerakkan jari-jari anda dari puting ke arah luar,
dilakukan di seluruh bagan payudara.
- Metode jalur vertikal : Gerakkan jari-jari anda ke atas dan ke bawah
pada seluruh payudara dalam garis vertikal
 Anda harus konsisten dan palpasi seluruh payudara, termasuk bagian
perifer, ekor Spence, dan areola.
 Mintalah pasien untuk berbaring telentang
 Letakkan bantal kecil di bawah bahu pasien pada sisi yang akan anda
periksa :
- Dengan melakukan hal tersebut akan menyebabkan payudara pada sisi
tersebut lebih menonjol.
 Kecuali bila payudara pasien kecil, mintalah pasien untuk menaruh
tangannya di belakang kepala pada sisi yang anda periksa.
- Posisi ini memisahkan payudara dengan lebih seimbang pada dada dan
untuk menemukan nodul akan menjadi lebih mudah.

5
 Gunakan tiga jari tengah untuk melakukan palpasi payudara secara
sistematis.2
 Putar jari-jari anda secara perlahan sambil menekan dinding dada,
bergerak dengan pola yang konsiten.
 Perhatikan konsistensi jaringan payudara, ingatlah bahwa konsistensi
yang normal sangat bervariasi, tergantung proporsi lemak dan jaringan
kelenjar.
 Periksa apakah ada nodul atau nyeri atau nyeri tekan yang tidak wajar
- Nyeri tekan dapat berhubungan dengan kista dan kanker.
 Palpasi areola dan puting.
- Puting harus terasa kasar, elastis, dan bundar serta menonjol ke luar dari
payudara
 Secara perlahan peras puting di antara ibu jari dan jari telunjuk anda
untuk memeriksa apakah ada sekret.

5. Kelainan Payudara

Lesung

 Pengerutan dan retraksi kulit payudara


 Terjadi sebagai akibat dari perlekatan yang abnormal dari kulit ke
jaringan di bawahnya.
 Menandakan adanya inflamasi atau massa ganas di bawah permukaan
kulit.
 Biasanya merupakan tanda lanjut dari kanker payudara

Peau d’orange

 Penebalan yang edematosa dan pitting dari kulit payudara


2
Saputra, Lyndon.2014. Visual Nursing Reproduksi. Binarupa Aksara Publisher. Pamulang-
Tangerang Selatan.

6
 Tampilan seperti kulit jeruk terjadi berasal dari edema di sektar folikel
rambut yang terbenam makin dalam.
 Dapat muncul pada infeksi payudara atau kelenjar getah bening aksila
atau penyakit Grave.
 Biasanya merupakan tanda lanjut dari kanker payudara.

6. Kelainan Puting

Retraksi puting

 Pergeseran puting ke arah dalam di bawah permukaan jaringan payudara


di sekitarnya.
 Dapat menandakan suatu lesi inflamasi atau kanker payudara.
 Terjadi sebagai akibat dari pembentukan jaringan parut di dalam lesi atau
duktus mammae yang besar, ketka jaringan parut memendek, ia akan
menarik jaringan di dekatnya ke arah dalam, menyebabkan deviasi,
pendataran, dan akhirnya retraksi puting.

Sekret puting

 Sekret cairan dari puting dapat dikategorikan sebagai intermiten atau


konstan, unilateral atau bilateral, dan berdasarkan warnanya,
konsistensinya, komposisinya, dan baunya.
 Dapat muncul spontan atau dengan perangsangan puting.
 Dapat merupakan penemuan yang normal atau dapat merupakan tanda
dari penyakit serius yang mendasarinya, khususnya bila disertai dengan
perubahan payudara lainnya.

7. Benjolan Payudara

7
 Jika anda menemukan suatu massa payudara selama pemeriksaan, lakukan
evaluasi dengan menggunakan bagan berikut ini :3

3
Saputra, Lyndon.2014. Visual Nursing Reproduksi. Binarupa Aksara Publisher. Pamulang-
Tangerang Selatan.

8
palpasi bentuk

bundar dan ireguler atau


lobuler berbentuk
bintang

periksa tepi dan konsistensi

berbatas tegas, tidakberbatas tegas,


terasa padat sampai terasa padat sampai
lunak keras

periksa mobilitas dan jumlah

sangat mudah
mudah digerakkan,
digerakkan, tunggal, terfiksir dan tunggal
teras licin biasanya multipel

umumnya nyeri tekan,


tidak nyeri tekan, tidak khussnya tepat biasanya tidak nyeri
ada retraksi kulit sebelum menstruasi, tekan disertai retraksi
tidak ada retraksi kulit kulit

fibroadenoma (massa penyakit fibrokistik


kanker (massa Ganas)
jinak) (kista jinak)

 Jika anda melakukan palpasi sebuah massa, catat karakteristiknya berikut ini :
- Ukuran dalam sentimeter
- Bentuk (bundar, diskoid, regular, atau iregular)
- Konsistensi (lunak, padat, atau keras)

9
- Derajat nyeri tekan4
- Lokasi, dengan menggunakan metode kuadran atau jam.
 Perhatikan bahwa massa dapat diselidiki lebih jauh dengan biopsi

8. Kanker Payudara

Tumor Kanker Payudara

 Suatu massa berbentuk iregular dengan batas yang tidak tegas pada palpasi.
 Massa terfiksir yang terasa padat sampai keras serta biasanya tidak nyeri
tekan.
 Dapat menyebabkan reraksi kulit atau deviasi atau retraksi puting
 Dapat disertai dengan limfadenopati aksila.
 Dapat pula disertai dengan edema atau peud’orange pada kulit di massa
tersebut.

Karsinoma duktus in situ

 Stadium paling awal dari perkembangan kanker payudara dimana sel-sel


abnormal berada terbatas hanya pada duktus.
 Juga dikenal sebagai karsinoma intraduktus atau karsinoma noninvasif.
 Merupakan jenis karsinoma in situ yang paling umum pada pria dan wanita.

Karsinoma Duktus Infiltratif (invasif)

 Dimulai di dalam duktus dan menyebar ke jaringan parenkim payudara


 Dapat bermetastase ke area tubuh yang lain.

4
Saputra, Lyndon.2014. Visual Nursing Reproduksi. Binarupa Aksara Publisher. Pamulang-
Tangerang Selatan.

10
9. Waktu Dilakukan SADARI

Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan sebulan sekali. Para wanita


yang sedang haid sebaiknya melakukan pemeriksaan pada hari ke-5 sampai
ke-7 setelah masa haid bermula, ketika payudara mereka sedang mengendur
dan terasa lebih lunak. Jika menemukan adanya benjolan atau perubahan pada
payudara yang membuat diri Anda resah, segera konsultasikan ke dokter. Jika
dokter menginformasikan bahwa hasil pemeriksaannya menunjukkan tidak
adanya kelainan tapi Anda masih tetap resah, Anda bisa meminta kunjungan
lanjutan. Anda juga bisa meminta pendapat kedua dari seorang dokter
spesialis. Para wanita yang telah berusia 20 dianjurkan untuk mulai
melakukan SADARI bulanan dan CBE tahunan, dan harus melakukan
pemeriksaan mamografi setahun sekali bila mereka telah memasuki usia 40
(Peiwen, 2010). Selain SADARI, deteksi dini untuk kanker payudara yang
perlu dilakukan adalah pemeriksaan klinis payudara minimal 3 tahun sekali
untuk perempuan berusia 20-39 tahun dan setiap tahun untuk yang berusia
diatas 39 tahun. Lakukan mamogram secara rutin ketika usia sudah mencapai
40 tahun (Hawari, 2004).

11
APUS VAGINA

1. Definisi

Apus vagina (pap smear) adalah pemeriksaan penyaringan sederhana, cepat,


dan relatif tidak sakit, yang digunakan untuk mendeteksi sel kanker atau
prakanker dalam serviks atau leher rahim

2. Tujuan

Melakukan apus vagina secara teratur sangat perlu untuk pendeteksian dan
pengobatan dini kanker leher rahim

3. Asuhan Keperawatan Apus Vagina Dilakukan

- Pada pelaksanaan tes Pap, spekulum dimasukkan ke dalam vagina.


Selanjutnya spatulakhusus dimasukkan ke dalam vagina melalui mulut
spekulum dan ditempatkan pada tulang serviks.
- Kemudian ujung spatula diletakkan di tulang serviks dan diputar sebesar
360 derajat.
- Materi seluler serviks yang melekat pada spatula dipulaskan pada kaca
obyek dan disemprotkan fiksatif, kemudian dikirim ke laboratorium.
- Selanjutnya cytobrush/sikat sel diputar pada tulang serviks dengan cara
yang sama seperti spatula, kemudian dioleskan bergulir pada kaca obyek.5

4. Metode
1.Melakukan Persiapan Apus Vagina

5
Saputra, Lyndon.2014. Visual Nursing Reproduksi. Binarupa Aksara Publisher. Pamulang-
Tangerang Selatan.

12
1.Pastikan waktu kunjungan/kontrol tidak bertepatan dengan periode haid Anda.

Saat menjadwalkan pertemuan untuk melakukan apus vagina, cobalah untuk


mengatur waktunya sehingga tidak bersamaan dengan periode haid berikutnya.
Darah haid dapat mengganggu hasil apus vagina, membuatnya jadi kurang
akurat.[1]

Namun, jika terjadi perdarahan (pada vagina) yang tak diduga-duga atau terdapat
bercak sebelum pertemuan, tidak ada perlunya untuk membatalkan pertemuan.

Dokter kesehatan reproduksi akan menilai jumlah darah dan menentukan bila apus
vagina perlu dilakukan sekarang atau perlu dijadwalkan ulang di lain hari

13
2.Hindari melakukan apa pun yang dapat mengganggu hasil apus vagina.

Selama 24 sampai 48 jam sebelum melakukan apus vagina, sangat penting untuk
menghindari segala aktivitas atau ‘menaruh’ apa pun pada atau di sekitar vagina
yang dapat mengganggu hasil pemeriksaan. Hindari hal-hal berikut:

-Berhubungan seksual

-Mandi

-Menggunakan tampon (alat serap/sumbat kasa berbentuk silinder)

-Menyemprotkan air (jangan pernah menyemprotkan air pada area vagina)

-Memakai krim atau losion untuk vagina[2]

14
3.Ingatlah untuk mengosongkan kandung kemih Anda sebelum melakukan
pemeriksaan. Pada saat pemeriksaan, suatu alat akan dimasukkan ke dalam vagina
Anda dan kemungkinan dokter akan menekan perut bagian bawah Anda. Oleh
karena itu, menghindari minum terlalu banyak cairan serta memastikan Anda
mengosongkan kandung kemih sebelum pemeriksaan merupakan hal yang sangat
baik.

15
4.Bersiap untuk melepaskan pakaian dari bagian pinggang ke bawah. Sebelum
apus vagina dapat dilakukan, Anda perlu melepaskan pakaian dari bagian
pinggang ke bawah.

Anda mungkin akan diberi gaun pasien rumah sakit untuk dipakai selama
pemeriksaan dilakukan, atau Anda diminta melepaskan semua pakaian dari bagian
bawah tubuh Anda.

Normalnya, Anda akan diberi sebuah seprai atau handuk untuk diletakkan pada
bagian tengah tubuh dan paha, sehingga Anda tidak merasa benar-benar telanjang.

2.Mengetahui Hal-Hal yang Harus Diprediksi

1.Berbaring pada meja pemeriksaan dan letakkan kaki Anda pada pijakan kaki.
Saat dokter melakukan prosedur pemeriksaan, Anda perlu berbaring pada meja
pemeriksaan kemudian meletakkan kaki Anda pada pijakan kaki dari besi (mirip
sanggurdi/pijakan kaki yang biasa terdapat pada kuda).

16
Pijakan tersebut akan menjaga kaki Anda ‘melebar’ dan lutut Anda bertekuk,
sehingga dokter akan memiliki gambaran jelas dari vagina Anda sepanjang
prosedur pemeriksaan.

Jika Anda tidak yakin akan cara meletakkan kaki Anda pada pijakan tersebut,
tanyakan pada dokter, ia akan dengan senang hati memandu Anda.

2.Perkirakan dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu. Sebelum


apus vagina dilakukan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada vulva
(bibir luar vagina).

Ini dilakukan untuk memeriksa virus papiloma manusia (human


papilomavirus/HPV), penyakit menular seksual yang menjadi penyebab umum
hasil apus vagina tidak normal.

Gejala virus papiloma manusia termasuk kutil pada kemaluan dan perdarahan
setelah hubungan seksual. Jika dibiarkan tidak diobati, virus papiloma manusia
dapat memicu kanker leher rahim.

17
3.Tarik napas dalam. Sebelum dan selama apus vagina dilakukan, dokter akan
meminta Anda untuk berkonsentrasi melakukan napas dalam.

Fokus pada pernapasan Anda membantu relaksasi perut, kaki, dan otot vagina,
memudahkan dokter lebih mudah memasukkan spekulum.

Jika ini adalah apus vagina Anda yang pertama, fokus pada pernapasan juga akan
membantu Anda tetap tenang dan merasa tidak gugup sebelum dan selama
pemeriksaan.

18
4.Biarkan dokter menempatkan spekulum yang sudah diberi pelumas ke dalam
vagina Anda. Setelah pemeriksaan fisik selesai, dokter akan memasukkan
spekulum yang sudah diberi pelumas ke dalam vagina.

Spekulum adalah alat dari logam atau plastik untuk membuka dinding vagina,
untuk membantu dokter memeriksa leher rahim jika ada yang tidak normal.[3]

Setelah spekulum dimasukkan, dokter akan menggunakan sikat kecil-mirip


maskara (disebut cytobrush) untuk mengambil sampel dari dinding leher rahim.

19
5.Bersiap untuk beberapa ketidaknyamanan sepanjang prosedur pemeriksaan.
Sebagaimana spekulum dilebarkan dan sampel diambil dari leher rahim, beberapa
wanita akan merasakan ketidaknyamanan pada tingkat tertentu, mirip dengan
nyeri saat menstruasi. Beberapa wanita lainnya tidak mengalami
ketidaknyamanan sama sekali.

Saat menjalani pemeriksaan, Anda mungkin mengalami sedikit perdarahan atau


keluar sedikit bercak, tetapi hal ini normal dan akan segera hilang.

20
6.Lihatlah dokter meletakkan sampel sel ke dalam penampang kaca. Setelah
dokter mengumpulkan sampel sel dari dinding leher rahim, ia akan meletakkan
sampel tersebut ke dalam penampang kaca, kemudian meletakkannya di dalam
kotak pelindung biru.

Seluruh prosedur ini hanya memerlukan waktu tiga sampai lima menit. Setelah
dokter selesai mengumpulkan sampel, ia akan melepas spekulum, kemudian Anda
bisa melepas kaki dari pijakan dan memakai pakaian Anda kembali.

Sampel sel akan dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan. Anda akan diberi
tahu segera setelah hasilnya keluar.

21
3. Memahami Apus Vagina

1.Pelajari pentingnya apus vagina. Apus vagina merupakan pemeriksaan


penyaringan – artinya adalah sejumlah besar orang yang sehat diperiksa dalam
rangka mengidentifikasi sejumlah kecil orang yang memiliki sel abnormal.
Sampel yang dikumpulkan selama apus vagina kemudian diperiksa dengan
mikroskop untuk melihat sel ganas (kanker) atau sel praganas (prakanker).[4]

Apus vagina adalah cara yang mudah dan efektif untuk mendeteksi tanda-tanda
awal kanker leher rahim. Ini penting, mengingat kanker leher rahim dapat
disembuhkan sepenuhnya dengan pengobatan sederhana jika dapat dideteksi
secara dini.

Kanker leher rahim tingkat lanjut memerlukan pengobatan yang lebih mendalam,
seperti histeroktomi (pengangkatan uterus) dan radioterapi (terapi menggunakan
radiasi). Meskipun sudah ada berita tentang penelitian yang menjanjikan terhadap
vaksin virus papiloma manusia, pendekatan utama untuk kanker ini adalah
diagnosis dan penanganan dini.

22
2.Pahami orang yang perlu melakukan apus vagina. Apus vagina
direkomendasikan untuk setiap wanita, mulai dari usia 21 tahun. Jika hasil apus
vagina yang pertama normal dan virus papiloma manusia negatif, Anda dianggap
berisiko kecil dan hanya perlu mengulangi apus vagina setiap 3 tahun sekali.

Wanita berusia 40 tahun berisiko tinggi terkena kanker leher rahim, jika usia
Anda di bawah 40 dan tidak pernah melakukan apus vagina, Anda sangat
disarankan memeriksakannya sesegera mungkin.

Ingatlah bahwa apus vagina tidak digunakan untuk mendeteksi kanker lainnya,
seperti kanker rahim atau uterus. Oleh karena itu, Anda masih perlu
menjadwalkan pemeriksaan kesehatan reproduksi rutin untuk menilai kesehatan
vagina, leher rahim, rahim, dan pelvis.

Satu-satunya wanita yang ‘tidak’ perlu melakukan apus vagina rutin adalah yang
tidak memiliki sejarah displasia serviks (pertumbuhan abnormal sel-sel pada
permukaan rahim) dan sudah melakukan histeroktomi dengan pengangkatan
rahim.

23
3.Waspadalah akan akibat yang dapat ditimbulkan dari hasil yang abnormal bagi
kesehatan Anda. Ketika apus vagina memperlihatkan hasil yang abnormal,
pemeriksaan atau pertemuan (kontrol) lanjutan diperlukan. Tahap selanjutnya
bergantung pada hasil seksama dari apus vagina, sejarah apus vagina sebelumnya,
dan faktor resiko kanker leher rahim lainnya yang mungkin Anda miliki.

Jika sel-sel diidentifikasi bersifat kanker atau prakanker, dokter akan menentukan
cara atau pengobatan terbaik. Jika kondisi tersebut diketahui sejak dini,
pengobatan sederhana imunisasi virus papiloma manusia akan cukup untuk
melenyapkan sel-sel kanker. Resep obat yang paling sering adalah Gardasil.

Jika kanker bersifat lebih parah, pengobatan lebih ekstrem seperti radioterapi atau
histeroktomi akan diperlukan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Maria Ulfah Kurnia. 2013. Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana.
CV. Trans Info Media. Jakarta.

Saputra, Lyndon.2014. Visual Nursing Reproduksi. Binarupa Aksara Publisher.


Pamulang-Tangerang Selatan.

Anwar, Mochammad. 2014. Ilmu Kandungan. PT. Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo. Jakarta.

Amalah N. 2012. Jurnal Vaginal Smear. Universitas Jenderal Soedirman.


Purwekerto.

25

Anda mungkin juga menyukai