Anda di halaman 1dari 1

NAMA : ALAM AFDHAL ABDILLAH R

NIM : 20080010427

MATA KULIAH : HUKUM ADAT

KEGIATAN : UJIAN AKHIR SEMESTER

JAWABAN :

1. Ketentuan mengenai kecakapan seseorang dalam melakukan perbuatan hukum diatur secara beragam dalam
perundang-undangan di Indonesia. Hal seperti inilah yang membuat kerancuan dalam menentukan kapan seseorang
dinyatakan cakap untuk melakukan perbuatan hukum. Perbuatan hukum selalu mensyaratkan bahwa seseorang harus
dinyatakan cakap untuk melakukan perbuatan hukum. Suatu perbuatan hukum dengan perbuatan hukum yang lain
memberikan syarat yang berbeda kepada seseorang untuk dinyatakan cakap bertindak hukum. Misalnya, ada perbedaan
ketentuan yang dinyatakan dalam Pasal 330 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Pasal 47 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

2.
- Pengangkatan anak (Adopsi) dalam arti luas yakni pengangkatan anak orang lain ke dalam keluarga sendiri
sedemikian rupa sehingga antara anak yang diangkat dengan orang tua angkat timbul hubungan antara anak angkat
sebagai anak sendiri dan orang tua angkat sebagai orang tua sendiri.

3. Berdasarkan pendapat dari beberapa pakar hukum tersebut maka dapat dirumuskan kriteria masyarakat hukum adat
sebagai berikut :1)Terdapat masyarakat yang teratur2)Menempati suatu wilayah tertentu3)Terdapat
kelembagaan4)Memiliki kekayaan bersama5)Susunan masyarakat berdasarkan pertalian darah atau lingkungan
daerah6)Hidup secara komunal dan gotong-royong

4. Contoh peranan tertua dalam hukumadat.

Saibatin Dalam Adat LampungSaibatin terdiri dari dua kata yaitu sai artinya satu, batin artinya jiwa, jadi dapat di
artikan bahwa saibatin merupakan satu jiwa atau satu batin. Penerapan untuk satu batin ini dalam adat bermakna dalam
kepemimpinan secara genelogis yang tidak bisa dipindahkan kepada gennya orang lain. Jadi, kepempimpinan atau
penyimbangan tidak pernah berpindah kepada gen yang lain apa lagi kesuku

orang lain (Ali Imron, 2005:100). Berdasarkan pengertian di atas, maka ulun Lampung Saibatin merupakan
sekelompok orang yang berusaha untuk menjaga kemurnian daerah dalam mendudukkan seseorang pada jabatan adat
tertentu, yang untuk kelompok masyarakat lazim disebut sebagai punyimbang adat. Adat Saibatin dalam kenyataannya
adalah mengakui bahwa segala aturan yang berlaku di dalam masyarakat adat tersebut merupakan hasil musyawarah
para punyimbangan adat atau punyimbangan marga. Asal mula munculnya adat Saibatin adalah sabagai hasil proses
kunjungan ke kerajaan Islam (Banten) dalam rangka belajar ilmu agama. Berdasarkan pendapatan di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa Lampung Saibatin adalah segala peraturan yang berlaku disuatu tempat berdasarkan
permusyawaratan (peradilan) adat yang diadakan oleh perwatin adat atau para paksi-paksi adat dan para pengelola dan
pengurus gawi kerajaan yang lainnya. Untuk menyelesaikan peristiwa-peristiwa adat yang terjadi dengan rukun dan
damai.

Anda mungkin juga menyukai