Skizofrenia paranoid merupakan jenis skizofrenia yang paling umum terjadi di masyarakat.
Skizofrenia sendiri merupakan penyakit gangguan otak yang menyebabkan penderitanya
mengalami kelainan dalam berpikir, serta kelainan dalam merasakan atau mempersepsikan
lingkungan sekitarnya. Prinsip singkatnya, penderita skizofrenia memiliki kesulitan dalam
menyesuaikan pikirannya dengan realita yang ada pada dasarnya, paranoid merupakan salah
satu gejala yang dapat muncul pada penderita skizofrenia. Oleh karena itu beberapa institusi
tidak memisahkan antara skizofrenia dan skizofrenia paranoid. Meski demikian, tidak semua
penderita skizofrenia mengalami paranoid.
Pada penderitanya, skizofrenia biasanya muncul pada masa remaja akhir hingga dewasa.
Meskipun skizofrenia merupakan penyakit yang diderita seumur hidup, dengan bantuan obat-
obatan tertentu, gejala skizofrenia dapat diredakan dan penderitanya dapat lebih mudah untuk
beraktivitas.
GEJALA SKIZOFERNIA PARANOID
Gejala utama skizofrenia paranoid adalah delusi (waham) dan halusinasi. Delusi atau waham
merupakan keyakinan kuat akan suatu hal yang salah, serta hal tersebut tidak dapat dibantah
oleh bukti apapun. Terdapat berbagai macam waham yang bisa muncul pada penderita
skizofrenia, yaitu:
1. Waham kendali. Yaitu kepercayaan bahwa penderita sedang dikendalikan oleh suatu
hal, seperti oleh alien ataupun pemerintah.
2. Waham kejar. Yaitu kepercayaan bahwa penderita sedang dikejar-kejar oleh
seseorang atau banyak orang.
3. Waham rujukan. Yaitu kepercayaan bahwa penderita memiliki suatu benda penting
yang ditujukan khusus untuk dirinya.
4. Waham kebesaran. Yaitu kepercayaan bahwa penderita memiliki kemampuan luar
biasa, posisi penting, atau kekayaan tidak terbatas.
FAKTOR RISIKO SKIZOFRENIA PARANOID
Hingga saat ini penyebab munculnya skizofrenia paranoid pada seseorang belum diketahui
dengan pasti. Namun diduga kelainan pada otak dan sistem transmisi saraf, serta kelainan
sistem kekebalan tubuh berperan dalam menimbulkan skizofrenia. Beberapa faktor yang
diduga dapat memicu terjadinya skizofrenia pada seseorang, antara lain adalah:
Untuk mendiagnosis skizofrenia, dokter akan menanyakan riwayat timbulnya gejala yang
dialami. Gejala yang dialami bertahan selama 1 bulan atau kurang bila sudah diobati. Gejala
tersebut juga berulang dalam periode 6 bulan.
Untuk melihat kemungkinan kondisi medis atau gangguan kesehatan jiwa lain yang mungkin
menjadi penyebab atau menyertai gejala-gejala di atas, dokter atau psikiater akan melakukan
beberapa pemeriksaan tambahan, seperti:
Pada penderita skizofrenia, biasanya pada tes fungsi luhur akan ditemukan:
Pengobatan skizofrenia paranoid memerlukan kombinasi dari berbagai bidang, seperti dokter,
terutama psikiater, perawat, pekerja sosial, dan konselor atau terapis. Integrasi pengobatan
pasien skizofrenia paranoid ini bertujuan agar pengobatan jangka panjang pasien dapat berjalan
dengan baik dan sukses. Pengobatan dan perawatan pasien skizofrenia dapat dilakukan di
rumah. Akan tetapi, jika gejala skizofrenia yang muncul tidak terkontrol dengan obat-obatan
yang rutin dikonsumsi dan dianggap membahayakan, pasien dapat dirawat di rumah sakit.
Penderita skizofrenia paranoid juga dapat mengikuti terapi kelompok dan terapi psikososial.
Terapi kelompok bermanfaat bagi penderita skizofrenia. Dengan dirinya duduk bersama
dengan orang-orang yang juga menderita skizofrenia, dapat menghindarkan penderita dari
perasaan terisolasi. Sedangkan terapi psikososial bertujuan agar pasien dapat tetap beraktivitas
sehari-hari seperti biasa, meskipun menderita skizofrenia.
Beberapa hal lain yang dianjurkan untuk dilakukan oleh penderita skizofrenia adalah:
1. Tidur dengan cukup. Kurang tidur dapat memperparah gejala paranoid, delusi, dan
halusinasi pada penderita skizofrenia.
2. Olahraga teratur. Olahraga juga dapat meningkatkan serotonin dalam tubuh yang
memicu perasaan senang pada penderita.
3. Mengatur tingkat stres. Sebaiknya hindari situasi yang meningkatkan stres dan
kecemasan. Luangkan waktu untuk berelaksasi, seperti membaca buku, berjalan-jalan,
dan meditasi.
4. Menjaga interaksi sosial dan mengikuti aktivitas yang melibatkan banyak orang.
Aktivitas yang melibatkan banyak orang dapat menghindarkan perasaan terisolasi pada
penderita skizofrenia dan mencegah gejala makin memburuk.
5. Menghindari merokok, minum alkohol, atau mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Skizofrenia paranaoid merupakan gangguan yang biasanya terjadi seumur hidup dan tidak
dapat pulih sempurna. Namun dengan mendeteksi gejala secara dini dan segera melakukan
pengobatan, serta dukungan dari lingkungan sekitar dapat membantu pasien skizofrenia
paranoid untuk beradaptasi dengan keadaannya.