Anda di halaman 1dari 9

Makalah Komunikasi Efektif ( Mata Kuliah Teknik Komunikasi )

Okay, teman - teman pembaca hari ini saya akan memposting makalah teknik komunikasi
dengan materi komunikasi efektif beserta power pointnya. Selamat membaca.

KOMUNIKASI EFEKTIF

DISUSUN OLEH :

ABDURRAHMAN RANALA (5545101753)


DHIAN CHANDRA MTS (5545102827)
NINA LIYANA (5545102829)
REIZA SUZAN UTAMI (5545102828)
TRY HERMAWAN (5515087621)
IRA RIFANI (55150876)

PKK REGULER 2010


JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2010

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen Teknik Komunikasi kami yang telah membantu
penyelesaian penulisan makalah ini.
Makalah ini berisi tentang komunikasi efektif , yang menjabarkan tentang hal – hal apa saja yang
perlu diperhatikan dalam komunikasi, sehingga dihasilkan komunikasi yang efektif.
Namun kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih kurang sempurna karena
keterbasan ilmu dan literatur yang kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini dan untuk penulisan makalah
berikutnya.
Demikian makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membaca. Kami
mohon maaf apabila ada kesalahan, atas kesediannya membaca makalah ini kami ucapkan terima
kasih.

Hormat kami,

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................................................................i
DAFTAR
ISI...........................................................................................................................................ii
BAB I.
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1.Latar belakang
..................................................................................................................................1
1.2.Rumusan masalah
.............................................................................................................................2
1.3.Tujuan
...............................................................................................................................................2
1.4.Manfaat
............................................................................................................................................2
BAB II.
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
2.1. Landasan teori
..................................................................................................................................3
2.2. Pembahasan ..........................................................................................................................
..........3
A. Pengertian komunikasi efektif
.....................................................................................................3
B. Syarat-syarat komunikasi efektif
.................................................................................................3
C. Hukum komunikasi efektif
..........................................................................................................4
D.Ciri-ciri komunikasi efektif
..........................................................................................................6

BAB III. PENUTUP


...............................................................................................................................8
3.1. Kesimpulan
.....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
............................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Komunikasi adalah hal yang sangat penting daalm kehidupan. Di setiap tempat dan di
setiap waktu kita membutuhkan komunikasi. Akan tetapi komunikasi seperti apa yang kita
butuhkan?. Yang dibutuhkan adalah komunikasi yang efektif. Oleh karena itu diperlukan
pemahaman terahadap aspek – aspek dalam komunikasi efektif.
1
1.2.Rumusan masalah
Masalah yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah “ Apakah yang harus diperhatikan
agar terwujud komunikasi yang efektif?”
1.3.Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui hal – hal yang harus diperhatikan agar mencapai komunikasi efektif.
2. Mengidentifikasi faktor – faktor dalam komunikasi efektif.

1.4.Manfaat penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk menambah wawasan kita tentang cara berkomunikasi yang efektif.


2. Dapat mengetahui hal – hal yang dapat menambah wawasan dalam berkomunikasi.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Landasan teori
Komunikasi berasal dari perkataan “Communicare” yaitu yang di dalam bahasa latin mempunyai
arti “berpartisipasi atau memberitahukan”, sedangkan perkataan “Comunis” berarti milik
bersama ataupun “berlaku dimana-mana” atau juga berarti sama, sama di sini maksudnya sama
makna. Jadi jika dua orang melakukan komunikasi misalnya dalam bentuk percakapan maka
komunikasi akan berjalan atau berlangsung dengan baik selama ada kesamaan makna mengenai
apa yang dipercakapkan. Collen McKenna mendifinisikan komunikasi sebagai proses
pengiriman pesan kepada penerima dengan saling pengertian. Proses ini melibatkan beberapa
komponen, yaitu pengirim pesan (sender), pesan yang dikirimkan (message), bagaimana pesan
tersebut dikirimkan (delivery channel atau media), penerima pesan (receiver), dan unpan balik
(feedback) yang diharapkan. WHO say WHAT to WHOM in what CHANNEL, yang dapat
diilistrasikan pada bagan berikut.

2.2.Pembahasan
A. Pengertian komunikasi efektif
Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki
pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang
menyebutnya “the communication is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi
sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan.
B. Syarat – syarat komunikasi efektif
Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
1. Menciptakan suasana yang menguntungkan.
2. menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
3. pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
4. Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
5. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak komunikan.

3
C. Hukum komunikasi efektif
Ada lima hukum komunikasi yang efektif yang terangkum dalam kata REACH:
Hukum 1: Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap
menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan
saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang
lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita
bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga
diri dan kebanggaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa sikap saling
menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan
sinergi yang akan meningkatkan efektivitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara
keseluruhan sebagai sebuah tim, bahkan menurut mahaguru komunikasi Dale Carnegie dalam
bukunya How to Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu
prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang
jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James juga mengatakan
“Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai”. Dia
mengatakan ini sebagai sebuah kebutuhan (bukan harapan atau keinginan yang bisa ditunda atau
tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini adalah sustu rasa lapar manusia yang tak
terperikan dan tak tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap invidu yang
dapat memuaskan kelaparan hati ini akan menggenggam orang dalam telapak tangannya.
Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan Amerika yang terdapat
gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa aset paling besar yang dia miliki
adalah kemampuannya dalam membangkitkan antusiasme pada orang lain. Dan cara untuk
membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain melakukan hal-hal terbaik adalah dengan
memberi penghargaan yang tulus.
Hukum 2: Empathy
Empathy adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi
yang dihadapi orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah
kemampuan kita untuk mendengarkan dan mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau
dimengerti orang lain. Secara khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai
salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih
dahulu, baru dimengerti: “Seek First to Understand –understand then be understood to build the
skills of empathetic listening that inspires openness and trust”, kata Covey. Inilah yang
disebutnya dengan komunikasi Empatik. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih
dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam
membangun kerjasama atau sinerja dengan orang lain.Rasa empati akan memampukan kita untuk
dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima
pesan (receiver) menerimanya. Olehkarena itu dalam ilmu pemasaran (marketing) memahami
perilaku konsumen (consumer’s behavior) merupakan keharusan. Dengan memahami perilaku
konsumen, maka kita dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat,
harapan dan kesenangan dari konsumen.
Demikian halnya dengan bentuk komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dalam
membentuk kerjasama tim. Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain
dalam tim kita. Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan
membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork. Jadi
sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan , kita perlu mengerti dan
memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat
tersampaikan tanpa ada halangan psikologi atau penolakan penerima.
Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan berikap perseptif atau siap
menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang posotif. Banyak sekali dari
kita yang tidak mau mendengar saran, masukan, apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi
dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak
ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari penerima pesan. Oleh karena itu
dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines (mass media advertising) diperlukan
kemampuan untuk mendengar dan menangkap umpan balik dari audiensi atau penerima pesan.
Hukum 3: Audible
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika
empati kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan
baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan.
Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel
sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada
kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat Bantu
audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan
baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau
sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.
Hukum 4: Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang
terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi
interprestasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Ketika saya bekerja di Sekretariat Negara,
hal ini merupakan hukum yang paling utama dalam menyiapkan korespondensi tingkat tinggi.
Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan
menimbulkan dampak yang tidak sederhana.Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan
trasparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang
ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima
pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan menimbulkan sikap saling curiga
dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.
5
Hukum 5: Humble
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati.
Rendah hati tidak sama dengan rendah diri. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan
hukum yang pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh
sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap rendah hati pada intinya mencakup pengertian:

a. Sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran Customer First Attitude);
b. Sikap menghargai;
c. Mau mendengar dan menerima kritik;
d. Tidak sombong dan tidak memandang rendah orang lain;
e. Berani mengakui kesalahan;
f. Rela memaafkan;
g. Lemah lembut dan penuh pengendalian diri;
h. Mengutamakan kepentingan yang lebih besar.

Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan lima hukum pokok komunikasi yang
efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat
membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect),
karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan
menguatkan.
D. Ciri – ciri komunikasi efektif
Adapun cirri-ciri komunikasi yang efektif antara lain yaitu :
1. menyediakan informasi yang praktis
Dengan menerangkan bagaimana mengerjakan sesuatu, menjelaskan mengapa perubahan
dilakukan, menberikan solusi terhadap masalah, mendiskusikan status sebuah proyek, dan lain-
lain.
2. Memberikan fakta dibandingkan kesan
Dengan menggunakan bahasa yang konkrit dan menjelaskan secara detailyang dimaksud.
Informasi harus jeelas, meyakinkan, akurat, dan etis.
3. Mengklarifikasi dan menyingkat beberapa informasi
Dengan menggunakan table, bagan, foto maupun diagram yang menjelaskan tentang pesan yang
dimaksud.
4. Masyarakat tanggung jawab secara jelas
Dengan menjelaskan apa yang kita harapkan atas apa yang dapat kita lakukan, karena pesan kita
hanya ditujukan pada orang-orang tertentunsaja.
5. Membujuk dan menyedikaitan rekomendasi
Biasanya pesan yang disampaikan adalah membujuk para pegawai untuk melakukan sesuatu atau
pelanggan untuk memanfaatkan layanan yang kita tawarkan dengan menjelaskan manfaat yang
akan mereka peroleh dengannya.
6
E. Beberapa kiat sukses berkomunikasi:
1. Kenali dengan baik siapa lawan bicara kita.
2. Jangan terlalu banyak bicara dan kurang mendengar. Bersikaplah secara seimbang:
Berbicara dan mendengar sesuai kebutuhan. Ada nasihat menarik: “Diciptakannya dua telinga
dan satu mulut pada diri kita adalah agar kita mendengar dua kali lebih banyak daripada
berbicara”.
3. Jangan merasa (dan menampakkan) bahwa kita lebih tahu daripada lawan bicara kita.
4. Kenali betul-betul diri sendiri dan kemampuan diri sendiri.
a. Apa saja kemampuan dan kelebihan yang Anda miliki.
b. Apa saja kelemahan dan kekurangan Anda yang Anda rasa cukup mengganggu komunikasi.
c. Kenali pula cara meningkatkan kelebihan dan menutupi kekurangan diri Anda.
Pertanyaan: Bagaimana caranya agar kita bisa menerima diri kita secara apa adanya? Ada
beberapa kiat lagi untuk bisa menerima diri sendiri apa adanya, dengan kelebihan dan
kekurangannya, yaitu:
• Hargai diri sendiri.
Biasakan tidak terlalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain,karena setiap orang itu
unik. Kita dan orang lain berbeda segalanya.
• Hargai upaya yang sudah kita lakukan.
Walaupun mungkin belum berhasil, tetapi berusaha menghargai niat dan upaya yang telah kita
lakukan.
• Tentukan tujuan hidup kita
Sebagai aktivis organisasi atau pemimpin suatu kelompok, tentukan tujuan aktivis Anda. Ingin
menjadi pemimpin yang berpengaruhkah, ingin belajarkah, dan sebagainya.
• Berfikir positif terhadap diri sendiri dan orang lain
Ini tidak berarti menganggap kesalahan-kesalahan yang pernag Anda lakukan. Ini lebih
ditekankan pada cara pandang (tashawwur, persepsi) Anda tentang diri Anda. Misalnya, jangan
pernah berfikir bahwa saya tidak bisa begini kan karena saya memang begitu, dan lain-lain.
Begitu juga dengan orang lain.
• Kembangkan minat dan kemampuan diri
Bersedia menghabiskan waktu dan tenaga untuk belajar dan melakukan tugas sampai tujuan
tercapai.
• Kendalikan perasaan
-Tidak mudah marah
-Hadapi kesedihan secara wajar dan tidak berlebihan
-Tidak mudah terpengaruh keadaan sesaat.

7
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa
ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta didik mampu
memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah
wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi
lebih baik. Pengajar adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya
komunikasi yang efektif dalam pembelajaran, sehingga dosen sebagai pengajar dituntut memiliki
kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses pembelajaran yang efektif.

3.2.Saran
Dalam berkomunikasi sebaiknya dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
menggunakan bahasa yang baik,sopan dan apabila menggunakan bahasa tubuh,gunakan bahasa
tubuh yang sopan dan tidak membuat teman yang berkomunikasi kita tersinggung dengan
perkataan dan gerak tubuh kita.

8
DAFTAR PUSTAKA
Google.com
http://supraptoe.wordpress.com/2007/04/03/komunikasi-yang-efektif/15:24
http://tirman.wordpress.com/komunikasi-efektif-dalam-pembelajaran/15:24

Anda mungkin juga menyukai