Anda di halaman 1dari 3

Peran direksi dalam manajemen risiko

1. Menyusun kebijakan, strategi dan kerangka manajemen risiko termasuk limit risiko
secara keseluruhan dan per jenis risiko dengan memperhatikan tingkat risiko yang
akan diambil dan toleransi risiko yang ditetapkan, serta menghitung dampak risiko
terhadap kecukupan permodalan.
2. Menetapkan struktur organisasi termasuk wewenang dan tanggung jawab yang jelas
pada setiap jenjang jabatan yang terkait dengan penerapan manajemen risiko.
3. Membangun budaya manajemen risiko pada seluruh jenjang perusahaan, antara lain
meliputi komunikasi yang memadai kepada seluruh jenjang organisasi tentang
pentingnya pengendalian intern yang efektif.
4. Memastikan bahwa fungsi manajemen risiko telah diterapkan secara independen.
5. Memastikan kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia dan
memastikan bahwa sumber daya manusia dimaksud memahami tugas dan tanggung
jawabnya.
6. Memastikan agar seluruh sumber daya manusia memahami strategi, tingkat risiko
yang akan diambil dan toleransi risiko, dan kerangka manajemen risiko yang telah
ditetapkan Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris serta
mengimplementasikannya secara konsisten dalam aktivitas yang dilakukan.

Peran Kerja Komite Manajemen Resiko


1. Membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan terkait
penerapan Manajemen Risiko di Perusahaan Anda serta memastikan
terselenggaranya Manajemen Risiko Perusahaan (ERM - Enterprise Risk
Management)
2. Melakukan evaluasi atas Kebijakan Manajemen Risiko dan memberikan penilaian
atas limit risiko (risk appetite & risk tolerance) yang ditetapkan Direksi.
3. Melakukan evaluasi kecukupan prasarana, sarana, sumber daya dan kompetensi
untuk penerapan ERM, serta memastikan pelaksanaan program ERM sesuai standar
internasional dalam Manajemen Risiko.
4. Meminta laporan berkala dari manajemen mengenai risiko usaha, antara lain terkait
teknologi, regulasi, pelaksanaan operasional, kebijakan strategis, persaingan usaha,
keuangan, dan isu sosial; melakukan diskusi, evaluasi, verifikasi dan memberikan
rekomendasi terkait pelaporan tersebut serta melaporkannya kepada Dewan
Komisaris.
5. Bila diperlukan, berkomunikasi dengan Komite Audit terkait hasil audit yang
menyangkut aspek pengkajian risiko dan kepatuhan; dan atas persetujuan Dewan
Komisaris dapat mengundang pihak luar yang independen untuk melakukan audit
terhadap pelaksanaan ERM.
6. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh Dewan Komisaris berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BCA

Anda mungkin juga menyukai