Salam hangat, semoga anda sehat dan teteap penuh semangat setelah
menyeselesaikan kegiatan belajar 2. Pada pertemuan ini anda akan mempelajari
kelanjutan dari Modul Konsep Keperawatan Anak, yaitu kegiatan belajar 3 yang akan
memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada anda tentang syestem
perlindungan anak di Indonesia yang meliputi : pengetahuan perlindungan anak, hak-
hak anak, jenis perlindungan khusus pada anak dan sistem perlindungan anak di
Indonesia.
31
A. URAIAN MATERI
1. Pengertian
Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungan
anak dari hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan
berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan
serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Sistem
perlindungan anak diatur berdasarkan Undang-Undang Republik Nomor 35
Tahun 2014, dimana pada Pasal 55 menyatakan bahwa Pemerintah dan
Pemerintah Daerah (Pemda) wajib menyelenggarakan pemeliharaan,
perawatan dan rehabilitas sosial anak terlihat baik di dalam lembaga maupun di
luar lembaga.
2. Hak-hak Anak
Hak anak merupakan hak asasi manusia yang wajib di jamin, dilindungi dan
dipenuhi orang tua, keluarga dan masyarakat, pemerintah dan negra. Menurut
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014, hak-hak anak
meliputi:
a. Dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai
harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapatkan perlindungan dari
kekerasaan dan diskriminasi
b. Identitas diri sejak kelahirannya.
c. Untuk beribadah menurut agamanya, berpikir dan berekspresi sesuai
tingkat kecerdasaannya dan usianya dalam bimbingan orang tua.
d. Untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan dan diasuh orang tuanya
sendiri bila karena suatu sebab orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh
dan kembang anak, atau anak dalam keadaan terlantar maka anak
tersebut berhak diasuh atau diangkat sebagai anak asuh atau anak angkat
oleh orang lainsesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
e. Memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai kebutuhan
fisik, mental, spritual dan sosial.
f. Memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan
peribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai degan minat dan bakatnya,
anak yang harus memiliki keunggulan juga berhak mendapatkan
pendidikan khusus.
32
g. Untuk menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima mencaeri dan
memberikan informasi sesuai tingkat kecerdasan dan usianya demi
pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilainya kesusilaan dan
kepatuhan.
h. Untuk beristirahatkan dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan
anak sebaya beriman, berekreasi dan berkreasi sesuai dengan minat,
bakat dan tingkat kecerdasannya uantuk mengembangkan diri.
i. Mendapat perlindungan dari perlakuan diskriminasi, eksploitasi baik
ekonomi maupun seksual, penelantaraan, kekejaman, kekesarasan dan
penganiayaan, ketidakadilan dan perlakuan salah lainnya.
j. Di asuh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan atau aturan
hukum yang sah menunjukan bahsa perpisahan tersebut adalah demi
kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir.
Sedangkan setiap anak penyandang disabilitas selain memiliki hak dan tersebut
di atas maka memiliki hak lainnya yaitu:
Khusus bagi anak yang dirampas kebebasannya selain memiliki hak tersebut di
atas maka memiliki hak:
33
3. Jenis perlindungan anak khusus
Kerangka hukum dan kebijakan di Indonesia perlu diperkuat untuk mencegah dan
menangani kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi dan penelantaran anak.
Pemerintah pusat dan daerah memerlukan keselarasan peraturan maka langkah
terakhir yang dilakukan pemerintah pusat adalah mengembangkan pedoman.
Perda yang mengacu pada pendekatan berbasis sistem terhadap peerlindungan
anak merupakan sebuah langkah yang positif. Perlindungan anak melalui
pendekatan berbasis sistem meliputi (1) Sistem perlindungan anak yang efektif
melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi dan
penelantaran, (2) Sistem perlindungan anak yang efektif mensyaratkan adanya
34
Komponen-komponen yang saling terkait, (3) Rangkaian pelayanan perlindungan
anak ditingkat masyarakat dimulai dari layanan pencegahan primer dan sekunder
sampai pelayanan tersiar (Unicef Indonesia, 2012).
Berikut ini cara melindungi anak dari kekerasan fisik dan kejahatan seksual
dimana banyak pelaku kekerasan fisik dan seksual banyak dilakukan oleh orang
yang dikenal oleh anak. Cara melindunginya yaitu dimulai dengan :
35
2) Yakinkan anak bahwa dia tidak bersalah dan tidak melakukan apapun yang
salah. Yang bersalah adalah orang yang melakukan hal tersebut
kepadanya.
3) Cari bantuan untuk menolong kesehatan mental dan fisik.
4) Konsultasi dengan aparat negara yang dapat dipercaya bagaimana
menolong anak tersebut.
5) Laporkan kejadian ini kepada Komisi Anak Nasional.
6) Jaga rahasia: kejadian dan data pribadi anak agar tidak menjadi rumor
yang akan menjadi beban dan penderitaan mental anak. Dalam undang-
undang hak anak : anak yang menjadi korban kejahatan seksual berhak
untuk dirahasiakan namanya.
B. LATIHAN
Bagaimana upaya perlindungan pada anak korban kekerasan fisik dan psikis,
anak korban kejahatan seksual dan anak penyandang disabilitas.
Petunjuk jawaban latihan
Pada latihan mandiri ini anda diharuskan memperlajari dengan cara mencari
sumber baik dari buku maupun internet.
C. RANGKUMAN
Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak
dan hak-haknya agar dapat hidup, berkembang dan berpartisipasi secara optimal
dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi. Hak anak merupakan hak asasi manusia yang wajib
dijamin, dilindungi dan dipenuhi orang tua, keluarga dan masyarakat pemerintah
dan negara. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014
termasuk hak anak penyandang disabilitas dan khasus bagi anak yang dirampas
kebebasannya. Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun
2014 menyatakan bahwa Pemerintah, Pemerintah Daerah dan lembaga lainnya
berkewajiban dab bertanggung jawab untuk memberikan
36
Perlindungan khusus kepada jenis ana khusus mendapat perilakuan yang salah.
Sistem perlindungan anak diatur berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 35 tahun 2014. Di mana dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor
35 Tahun 2014 pada 73a menyatakan bahwa dalam rangka efektivitas
penyelenggaraan perlindungan anak, kementrian yang menyelenggarakan urusan
pemerintah dibidang perlindungan anak harus melakukan koordinasi lintas sektoral
dengan lembaga terkait dan pembentukan KPAI dipusat dan di daerah. Cara
melindungi anak dari kekerasan fisik dan kejahatan seksual dengan mendorong
anak untuk bercerita dan menghargai anak sedangkan cara yang dilakukan jika
mengira anak menjadi korban kekerasan fisik atau kekerasan seksual dengan
melaporkan pada pihak yang berwenang.
D. TES FORMATIF 3
37
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014, dimana pada 73a
dalam rangka efektifitas penyelenggaraan perlindungan anak maka koordinasi
pemerintah meliputi:
A. Membentuk KPAI
B. Yayasan perlindungan berbasis masyarakat
C. Mengembangkan pedoman antara pemerintah pusat dan daerah
D. Membuat peraturan sesuai tingkat kekerasan yang dialami anak
E. Membentuk rumah perlindungan anak
38
8. Cara berkomunikasi untuk melindungi anak dari kekerasan fisik dan kejahatan
seksual dimana banyak pelaku kekerasan fisik dan seksual adalah, kecuali...
1. Bagaiman hasil test formotif yang sudah anda kerjakan? Apakah jawaban
Benar” anda diatas ??
2. Bagus sekali, jika jawaban anda sudah mencapai diatas 7, hal ini menunjukkan
bahwa anda sudah mempelajari materi tersebut dengan baik. Jika belum
mencapai nilai tersebut, jangan putus asa coba baca dan pelajari kembali
materi di atas dan coba ulangi kembali untuk mengisi test formotif di atas,
sampai berhasil. Yakinlah bahwa anda bisa!
39
KUNCI JAWABAN TEST
1. A 1. E 1. E
2. A 2. D 2. C
3. C 3. A 3. D
4. A 4. B 4. D
5. B 5. E 5. D
6. C 6. E 6. B
7. A 7. B 7. A
8. E 8. C 8. D
9. A 9. E
10. A 10. B
310
DAFTAR PUSTAKA
American Academy of Paediatric. (2003). Family contered care and the pediatricians
role; Pediatrics. Vol. 112 (3); pp. 691-696
Anonim. (2007). Family centered care. Diakses tanggal 1 Oktober 2017 dari
hhtp://www.family centeredcare.org.
Depertemen Kesehatan RI. (2000). Program kesehatan ibu dan anak. Jakarta
Engel Joice. (2009). Pengkajian pediatrik. Edisi II. Ahli Bahasa: Terea. Jakarta:EGC.
Hockenberry, M.E. ,Wilson, D., Winkelstein, M.L. & Schwartz, P. (2009). Buku ajaran
Kyle, T. & Carman, S. (2013). Buku ajar keperawatan pediatrik. Edisi 2. Jakarta :
EGC
Rosa m Sacharin. (1996). Prinsip Keperawatan pediatric. Edisi II. Jakarta: EGC.
Supartini (2004). Buku ajar: Konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC.
311
Wong, Donna L. (2011). Nursing care of infant and children. Edition: 9. ST Louis
Mosby
Yuliastati & Arnia, A. (2016). Modul bahan ajar keperawatan anak: Edisi I. Pusat
pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan: kementrian Kesehatan Republik
Indonesia
312