Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 5

MAKALAH
SUPERVISI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN

NAMA:
ADITYA TRISAKTI PRATAMA
AULIYA
FITRI ROHANIAH
LATAR BELAKANG
 Manajemen merupakan suatu pendekatan yang
dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu
kegiatan di organisasi. Sedangkan manajemen
keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui
anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan secara profesional.

 Dimana di dalam manajemen tersebut


mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap
staf, sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat
memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan
efisien mungkin bagi individu, keluarga dan
masyarakat.
 Supervisi merupakan bagian fungsi pengarahan yang
mempunyai peran untuk mempertahankan agar
segala kegiatan yang telah terprogram dapat
dilaksanakan dengan baik dan lancar.

Tujuan dari makalah ini adalah untuk


mengetahui konsep Supervisi dalam
TUJUAN
Manajemen Keperawatan.

Memberikan informasi ilmiah bagi kalangan


akademik baik tim pengajar maupun mahasiswa
keperawatan dalam pengembangan proses
MANFAAT berpikir tentang perlunya supervisi kepala ruang
untuk meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja
perawat dalam melaksanakan asuhan
keperawatan.
KONSEP TEORI
PENGERTIAN SUPERVISI
Supervisi menurut Nursalam (2015) merupakan suatu
bentuk dari kegiatan manajemen keperawatan yang
bertujuan pada pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada
klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan,
keterampilan, dan kemampuan perawat dalam melaksanakan
tugas.
Kunci supervisi menurut Nursalam (2015) meliputi pra
(menetapkan kegiatan, menetapkan tujuan dan menetapkan
kompetensi yang akan di nilai), pelaksanaan (menilai kinerja,
mengklarifikasi permasalahan, melakukan Tanya jawab, dan
pembinaan), serta pascasupervisi 3F (F-fair yaitu memberikan
penilaian, feedback atau memberikan umpan balik dan
klarifikasi, reinforcement yaitu memberikan penghargaaan
dan follow up perbaikan).
TUJUAN SUPERVISI

 Tujuan utama supervisi adalah orientasi, latihan dan


bimbingan individu, berdasarkan kebutuhan individu
dan mengarah pada pemanfaatan kemampuan dan
pengembangan keterampilan yang baru. Perawat
pelaksana setelah kegiatan supervisi akan mampu
menyesuaikan tugasnya dengan melakukan tindakan
asuhan yang diajarkan (Suyanto, 2009).
MANFAAT SUPERVISI
 Pitman (2011) manfaat supervisi terdiri atas :
1) Manfaat bagi perawat pelaksana
2) Manfaat bagi manajer Tantangan bagi manajer untuk
menfasilitasi staf dalam mengembangkan diri dan
meningkatkan profesionalisme, sehingga kualitas
pelayanan yang bermutu dapat tercapai.
3) Meningkatkan kualitas dan keamanan pasien Tujuan
yang paling penting dari supervisi adalah meningkatkan
kualitas dari pelayanan dan keamanan pasien.
4) Pembelajaran Supevisi memiliki manfaat memberikan
efek pada pembelajaran.
LANGKAH-LANGKAH SUPERVISI

Menurut Ali Zaidin dalam Nursalam (2015) metode


dalam melaksanakan pengawasan adalah bertahap
dengan langkah-langkah berikut :
 a) Mengadakan persiapan pengawasan
 b) Menjalankan pengawasan
 c) Memperbaiki penyimpangan
HAMBATAN-HAMBATAN SUPERVISI

 Beberapa hambatan yang berhubungan dengan


pendokumentasian asuhan keperawatan menurut
Depkes RI (2008) yaitu kurangnya pemahaman dasar-
dasar dokumentasi keperawatan. hal ini bisa terjadi
karena latar belakang pendidikan yang berbeda-beda,
sehingga tidak adanya keseragaman pelaksanaan
dokumentasi keperawatan.
HASIL TELAAH SUPERVISI
A. Gambaran supervisi kepala ruangan di Rumah Sakit
Umum Daerah Ambarawa, Semarang Jawa Tengah:

Supervisi kepala ruang kurang baik didapatkan


karena berdasarkan isian kuesioner oleh perawat,
kepala ruang belum secara maksimal menjadi role
model bagi perawat, penjelasan tindak lanjut dan
pemberian umpan balik positif belum dilakukan secara
optimal oleh kepala ruang. Hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa sebagian besar supervisi dalam
kategori tidak baik, sehingga kepala ruang memerlukan
bantuan dalam mengambil keputusan melalui
pengamalan dalam tugas.
LANJUTAN…
B. Gambaran pendokumentasian asuhan keperawatan oleh
perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah
Ambarawa:

Hasil penelitian menunjukkan pendokumentasi belum


dapat mencapai angka yang optimal, karena belum adanya
upaya evaluasi kinerja dalam pendokumentasian yang
dilakukan oleh perawat, sehingga faktor tingkat pendidikan
dan masa kerja juga tidak memiliki dampak yang signifikan
terhadap kelengkapan dokumetasi asuhan. Pengalaman
dalam bekerja serta faktor sosial yang telah menjadi
kebiasaan akan menjadikan hasil dari suatu kinerja menjadi
kurang maksimal. Melainkan terdapat berbagai faktor antara
lain kebiasaan/budaya, banyaknya pekerjaan perawat dan
evaluasi dari atasan lebih menentukan kelengkapan
dokumentasi asuhan keperawatan.
PEMBAHASAN
Supervisi keperawatan merupakan suatu proses
pemberian sumber-sember yang dibutuhkan perawat untuk
menyelesaikan tugas dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan. Supervisi memungkinkan seorang
supervisor keperawatan dapat menemukan berbagai kendala
yang dihadapi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
diruang yang bersangkutan melalui analisis secara
komprehensif bersama-sama dengan anggota perawat.
Supervisi memerlukan peran aktif semua perawat
yang terlibat dalam kegiatan pelayanan keperawatan sebagai
mitra kerja yang memiliki ide, pendapat dan pengalaman
yang perlu didengar, dihargai, dan diikutsertakan dalam
proses perbaikan pemberian asuhan keperawatan dan
pendokumentasian asuhan keperawatan.
KESIMPULAN
 Supervisi keperawatan diperlukan untuk mencapai
tujuan pelayanan keperawatan dirumah sakit.
Supervisi modern bukan mencari kesalahan dan
menghukum, tetapi memberi pengarahan dan
petunjuk agar perawat dapat menyelesaikan tugas
yang diberikan secara efektif dan efisien. supervisor
perlu membuat rencana supervise dengan dilengkapi
oleh standar acuan agar hasil supervise dapat
dianalisa untuk tindak lanjut perbaikan atau
pemeliharaan perilaku staf keperawatan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai