Anda di halaman 1dari 10

Materi Minggu 9

Pembiayaan dan Pembayaran Internasional

1. Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa Memahami dan Mampu Mendidkusikan Sumber-sumber Pembiayaan
dan Cara – cara Pembayaran Transaksi Internasional.
2. Uraian Materi
A. Pembiayaan
Setiap transaksi ekonomi dan keuangan internasional, terutama yang meliputi
perdagangan (ekspor dan impor barang ataupun jasa) dan investasi (ekspor dan impor
modal), biasanya selalu diikuti dengan masalah (1) sumber dan metode pembiayaan
dan (2) sistem pembayaran internasional.
Pada umumnya sumber-sumber pembiayaan dalam transaksi
ekonomi internasional terdiri atas sebagai berikut.

a) Sumber dana sendiri dan pembeli/importir.

b) Sumber dana berupa kredit dan penjualan/eksportir.

c) Sumber dana dan pihak ketiga, terutama dan lembaga keuangan bank dan
nonbank.

Sumber dana tersebut di atas pada umumnya disalurkan melalui metode


pembiayaan berikut :

o Account receivable financing

Account receivable financing adalah suatu metode pembiayaan yang


diberikan oleh bank kepada eksportir berdasarkan credit worthiness yang
diberikan oleh eksportir kepada pembeli/ importirnya.

Pembayaran yang dilakukan oleh importir di luar negeri langsung


ditransfer ke dalam account receivable financing . Dalam hal importir gagal membayar
dengan alasan apa pun, maka eksportir tetap bertanggungjawab untuk mengembalikan
kreditnya kepada bank. Jangka waktu account receivable financing ini biasanya berkisar dan
satu hingga enam bulan.
o Banker’s acceptance

Banker’s acceptance adalah suatu metode pembiayaan yang dilakukan


dengan bill of exchange atau time draft yang wajib dibayar oleh bank setelah
jatuh tempo (maturity).
Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ini adalah sebagai berikut.

a. Importir melalui banknya membuka L/C yang ditujukan kepada


eksportir/penjual.

b. Berdasarkan L/C yang diterimanya, eksportir akan menerbitkan


time draft yang akan disampaikannya bersama-sama shipping
document lainnya (B/L dan lain-lain) kepada bank di tempatnya
berada.

c. Bank eksportir akan mengirimkan time draft dan shipping


document tersebut kepada bank importir yang akan menerbitk
an banker’s acceptance.

d. Bila eksportir ingin menguangkan banker’s acceptance tersebut


sebelum jatuh tempo, maka eksportir dapat meminta bank
untuk menjual banker’s acceptance tersebut dengan harga
discount di pasar uang (money market).

o Short Term Bank Loan

Metode pembiayaan ini diberikan oleh bank atas dasar banker’s


acceptance yang diterbitkannya untuk modal kerja dan pembelian inventory
dalam bentuk pinjaman jangka pendek.

o Counter Trade (Imbal Daging)


Metode pembiayaan mi dilakukan dengan cara pertukaran barang
dengan barang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Metode ini
banyak dilakukan oleh negara sedang berkembang dan negara sosialis yang
mengalami kesulitan devisa dan pemasaran produknya di pasar internasional.
Menurut perkiraan, sejak 1985 metode pembiayaan dengan counter trade
semakin banyak dipergunakan dan saat ini mencapai sekitar 30% dan
pembiayaan perdagangan internasional dunia (Dick Francis, 1987:1). Variasi
dan metode counter trade ini adalah sebagai berikut.

a) Barter

Barter adalah suatu metode pembiayaan dengan cara pertukaran


barang dengan barang secara langsung antara dua negara atau
perusahaan dengan kemungkinan bahwa harga salah satu
barang tidak normal (dapat lebih rendah atau Iebih tinggi)
karena posisi tawar menawar (bargaining position) salah satu
pihak kurang baik atau lebih baik.

Contoh: Barter pesawat Mirage 2000 buatan Prancis dengan


minyak Irak sewaktu Perang Iran - Irak tahun 1980.

b) Counter Purchase (imbal beli)

Suatu metode pembiayaan dengan cara pertukaran barang


dengan barang secara langsung dengan harga yang normal
karena bargaining position kedua belah pihak seimbang.
Contoh: Counter purchase CN 235 IPTN dengan mobil Proton
Saga dan Malaysia.

c) Buy Back

Suatu metode pembiayaan dengan cara membiayai pembelian


suatu barang dengan produk yang dihasilkan dan barang yang
dibeli tersebut.
Contoh:
a. Pembangunan pabrik aluminium (PT Inalum) di Tanjung
Balai Asahan dengan pembiayaan dan Jepang yang dibayar
dengan aluminium yang dihasilkan oleh pabrik tersebut.
b. Pembiayaan untuk pembelian mesin jahit oleh RRC dan
Jepang yang dilakukan dengan produk pakaian yang dihasilkan
dan mesin jahit tersebut.
c. Pembiayaan pembangunan proyek gas di Siberia (Rusia) oleh
negara-negara Eropa Barat yang dilakukan dengan gas yang
dihasilkan dan dialirkan ke Eropa Barat.

d) Switch Trading

Suatu metode pembiayaan dalam perdagangan internasional


yang dilakukan dengan cara pertukaran barang dengan barang
antara pembeli dan penjual melalui pihak ketiga.
Contoh : Perusahaan Indonesia membeli bus Ikarus dan
Hongaria yang dibiayai dengan cara mengirim tekstil ke
Hongaria. Namun, karena Hongaria tidak bersedia menerima
tekstil dan Indonesia, maka dicari pihak ketiga yang bersedia
menerima tekstil tersebut, misalnya perusahaan dan Yunani,
sehingga pembiayaan perdagangan tersebut dapat tetap tersedia.

e) Off - Set

Suatu metode pembiayaan dalam perdagangan internasional


yang mengaitkan pertukaran barang antara dua pihak dengan
transfer tekhnologi.
Contoh: Pembelian pesawat F 16 asal Amerika oleh Indonesia
yang pembiayaannya dikaitkan dengan transfer teknologi dan
bagian ekor pesawat tersebut yang dibuat oleh IPTN Bandung.

o Factoring (anjak piutang)


Factoring yang disebut juga sebagai anjak piutang merupakan suatu sistem
pembiayaan yang diperoleh eksportir dengan menjual account receivable-nya
dengan discount tertentu kepada suatu lembaga keuangan atau commercial
finance company yang disebut sebagai factor broker di tempat eksportir
berada. Kemudian, factor broker dan eksportir ini dapat menjual account
receivable kepada factor broker lain di tempat importir dengan discount
tertentu pula.
Beberapa keuntungan sistem factoring ini bagi eksportir adalah sebagai
berikut.
1. Dengan menjual account receivable-nya berarti eksportir tidak perlu lagi
terlibat dan memonitor administrasi account receivable-nya.
2. Eksportir segera mendapat pembayaran sehingga dapat memperbaiki cash
flow-nya.

o Forfaiting

Metode mi umumnya digunakan untuk pembiayaan pembelian barang modal


yang cukup mahal (dapat sampai lebih dan $ 500.000) yang dilakukan importir
dengan jalan mengeluarkan promissory notes kepada eksportir. Kemudian
promissory notes ini dijual lagi kepada forfaiting bank atau financial
institution lamnnya. Metode forfaiting transaction ini biasanya dilakukan
dengan suatu jaminan (bank quarantee) atau L/C yang diterbitkan oleh bank
importir.

o Leasing

Leasing merupakan suatu kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan


barang modal (capital goods), baik secara sew guna usaha dengan hak opsi
(finance lease) maupun tanpa ha opsi (operating lease), untuk digunakan
lessee selama jangka waktu tertentu dengan pembayaran sëcara berkala (SK
Menkeu. No. 1169/LMK. 01/1999 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha).
Manfaat utama dan metode leasing adalah bahwa lessee dapat memiliki modal
kerja (working capital) yang memadai karena tidak harus menggunakan dana
yang besar untuk penyediaan barang modal.
B. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional
Cara-cara melakukan penyelesaian akhir hutang piutang antar negara, yaitu tidak
lain adalah apa yang kita maksud dengan melaksanakan pembayaran internasional,
merupakan hasil evolusi yang telah berlangsung berabad-abad lamanya. Mengenai
bagaimana transaksi pembayaran antar negara dapat kita laksanakan, peranan kebiasaan,
lembaga-lembaga finansial yang tersedia, konvensi internasional, dan peraturan-peraturan
hukum yang berlaku di negara bersangkutan sangat besar peranannya.
a. Transaksi Pembayaran dan Transaksi Pembiayaan
Kita menemukan bahwa setiap transaksi jual beli barang ataupun jasa terdiri atas tiga
unsur, yaitu:
1. Terjadinya perjanjian,
2. Terjadinya penyerahan barang atau penunaian jasa, dan
3. Terjadinya pembayaran.
Apabila ketiga kejadian tersebut di atas belum terealisir seluruhnya dan sepenuhnya, maka
transaksi jual beli belum dapat dikatakan berakhir.
Dalam transaksi jual beli di toko atau warung misalnya, ketiga kejadian tersebut
terjadi hampir bersamaan. Sewaktu kita “menunjuk” sebungkus rokok yang dijajakan oleh
seorang pedagang rokok dapat diartikan kita mengadakan perjanjian jual beli. Kejadian
ini segera diikuti penyerahan rokok dari si pedagang rokok kepada si pembeli, yang
berarti unsur kedua telah dilakukan. Kejadian pembayaran harga rokok dilaksanakan
sesudah atau mungkin sebelum penyerahan barang dilakukan, kecuali kalau transaksi jual
beli tersebut dilakukan dengan kredit. Apabila dengan kredit, maka dari saat penjual
menyerahkan barang dagangannya sampai dengan saat ia menerima pembayaran,
sebagian dari modal usahanya, yaitu sebesar kredit yang diberikan kepada pembeli, tidak
bisa dikuasainya dalam arti tidak dapat dipergunakan untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran perusahaan. Dalam hal ini penjualan dilakukan secara kredit, maka pihak
penjual dikatakan membiayai, atau istilah lainnya membelanjai, transaksi jual beli
tersebut.
Dapat pula terjadi bahwa yang membiayai transaksi jual beli adalah pihak si
pembeli, yaitu dalam hal misalnya untuk memesan barang yang dibutuhkannya di pembeli
harus membayarnya di muka. Dalam hal si pembeli, yang mungkin juga merupakan
importir, menanggung beban biaya modal atas modal yang tertanam dalam bentuk uang
muka untuk jangka waktu dari saat pembayaran uang muka sampai saat diterimanya
barang yang dipesannya.
Dalam uraian di atas kiranya jelas bahwa dapat dan memang perlu dibedakan
antara pembayaran dengan pembiayaan suatu transaksi jual beli. Setiap transaksi jual beli
selalu mengenai adanya transaksi pembayaran. Transaksi pembayaran dapat dilaksanakan
sebelum, sesudah, atau pada saat terjadinya penyerahan barang. Kalau pelaksanaan
pembayaran terjadinya sesudah penyerahan barang maka si penjual yang membiayai
transaksi; sedangkan apabila pembayaran dilakukan pada saat penyerahan barang, tidak
lagi ada masalah pembiayaan transaksi.
Untuk transaksi-transaksi jual beli antar bangsa pada dasarnya sama dengan
transaksi jual beli dalam negeri seperti yang diuraikan di atas. Hanya bedanya ialah
karena jaraknya yang pada umumnya lebih jauh, maka waktu yang dibutuhkan untuk
memindahkan barang dari pihak penjual ke pihak pembeli maupun waktu untuk
berkomunikasi antara penjual dan pembeli relatif lebih lama. Hal ini menyebabkan
transaksi jual beli antar bangsa selalu menyangkut masalah pembiayaan atau financing.
Pembiayaan transaksi luar negeri dapat dilakukan oleh importir oleh eksportir
atau oleh bank. Pembiayaan oleh bank dimungkinkan mengingat bahwa transaksi-
transaksi yang dilakukan eksportir maupun importir nilainya cukup besar. Pembiayaan
transaksi luar negeri yang diadakan oleh bank pada umumnya dilakukan dengan cara
menahan surat wesel atau surat-surat tagihan macam lainnya dengan terlebih dahulu
membayar harga barang yang dikirim ke luar negeri kepada pihak pengekspor setelah
dikurangi diskonto.
Manajemen S1 Page 13
Modul Kuliah Ekonomi Internasional Prodi Manajemen

Manajemen S1 Page 14
Manajemen S1 Page 15

Anda mungkin juga menyukai