DISUSUN OLEH :
KELAS : FISIKA B
UNIVERSITAS MATARAM
2018
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
(LKPD)
Kelas : XI / 1
Waktu : 90 Menit
Nama Kelompok :
Nama Siswa :
1. ….
2. ….
3. ….
4. ….
5. ….
A. Tujuan
1. Peserta didik dapat menyelidiki pola difraksi dan interferensi menggunakan kisi dan
laser pointer.
B. Alat dan Bahan
1. Power supply 1 buah
2. Laser 1 set
3. Kabel penghubung 2 buah
4. Kisi difraksi 1 buah
5. Rel presisi 1 buah
6. Pemegang kisi 1 buah
7. Penggaris 1 buah
8. Pemegang rel 1 buah
9. Layar 1 buah
10. Penjepit 3 buah
C. Landasan Teori
Sejumlah besar celah paralel yang berjarak sama disebut kisi difraksi. Kisi dapat
dibuat dengan mesin presisi berupa garis-garis paralel yang sangat halus dan teliti di atas
pelat kaca. Jarak yanag tidak tergores di antara garis-garis tersebut berfungsi sebagai
celah.Kisi difraksi yang berisi celah-celah disebut kisi transmisi (Giancoli, 2001 : 302-
303).
Kisi difraksi terdiri atas sebaris celah sempit yang saling berdekatan dalam
jumlah banyak. Jika seberkas sinar dilewatkan kisi difraksi akan terdifraksi dan dapat
menghasilkan suatu pola difraksi di layar. Jarak antara celah yang berurutan (d) disebut
tetapan kisi. Jika jumlah celah atau goresan tiap satuan panjang (cm) dinyatakan
dengan N, maka :
d = 1/N
Seberkas sinar tegak lurus kisi dan sebuah lensa konvergen digunakan untuk
mengumpulkan sinar-sinar tersebut ke titik P yang dikehendaki pada layar. Distribusi
intensitas yang diamati pada layar merupakan gabungan dari efek interferensi dan
difraksi. Setiap celah menghasilkan difraksi seperti yang telah diuraikan sebelumnya,
dan sinar-sinar yang terdifraksi sebelumnya tersebut berinterferensi pada layar yang
menghasilkan pola akhir (Soekarno,1996: 150-155).
d sin α = nλ (n = 1,2,3,..)
Suatu celah yang dikenai cahaya dari arah depan akan memproyeksikan
bayangan terang yang sebentuk dengan celah tersebut di belakangnya. Tetapi di
samping itu, terbentuk juga bayangan-bayangan terang yang lain dari celah tersebut di
sebelah menyebelah bayangn aslinya, dan yang semakin ke tepi, terangnya semakin
merosot. Jadi seolah-olah sinar cahaya yang lolos lawat celah itu ada yang dilenturkan
atau didifraksikan kea rah menyamping. Gejala difraksi demikian tak lain ialah
interferensi sinar-sinar gelmbang elektromagnetik cahaya dari masing-masing bagian
medan gelombang sebagai sumber gelombang cahaya (Soedojo,2004 : 123).
D. Rumusan Masalah
E. Prosedur Kerja
1. Pasannglah laser, pemegang kisi dan layar pada rel presisi dan susunlah seperti
gambar di bawah ini.
2. Aturlah jarak antar layar dan pemegang kisi kira-kira sejauh 1 sampai meter
3. Gunakan kisi difraksi (100 garis/mm) dan letakkan pada pemegang kisi
4. Nyalakan laser dan sehingga pancaran darisinar laser jatuh pada tengah-tengah layar
5. Lihat dan amati pola difraksi yang muncul pada layar (satu atau lebih titik cahaya
merah pada kiri dan kanan dari tengah layar)
6. Jika titik-titik terang terlalu jauh dari titik pusat terang, atur kembali jarak antara kisi
difraksi dan layar dengan cara menggeser pemegang kisi sehingga jarak antara dua
maksima dapat diukur
7. Tandai pola difraksi dari titik-titik terang dari pusat , titik terang pertama, kedua dan
seterusnya. Gunakan penggaris untuk mengukurnya
8. Catat jarak antara pemegang kisi dan layar
9. Ulangi kembali langkah 4 sampai 8 untuk tipe kisi difraksi lainnya.
F. Hasil Pengamatan
No. Kisi Difraksi Jarak antara kisi Bilangan integer Jarak anatara
dan layar (OQ) dari titik terang dua maksima
(OP)
1. 100 garis / mm 1
2
3
4
5
2. 300 garis / mm 1
2
3
4
5
3. 600 garis / mm 1
2
3
4
5
Catatan : Perhatikan jumlah garis pada kisi difraksiyang digunakan dalam percobaan ini.
G. Pertanyaan Pemantapan
1. Bagaimanakah karakteristik gelombang cahaya ?
Jawab: