LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : Ny. A
Agama : Islam
ANAMNESA
A. KELUHAN UTAMA
B. AUTO ANAMNESA
celana jeans berwarna hitam, mengenakan jilbab warna hitam dan tidak
berbau. Roman wajah sesuai usia, tinggi badan ± 160 cm dan perawakan
1
kurus. Pasien tampak tenang, ketika wawancara pasien menjawab sesuai
islam, alamatnya di Dampit (Malang). Pasien tau saat ini siang hari, berada
di Rumah Sakit Jiwa Lawang dan pasien diantar kesini oleh suaminya.
hutang uang arisan kepadanya. Pasien takut cincin dan uang yang
banyak memikirkan ibu kandungnya dan ibu mertuanya yang sedang sakit.
stroke. Selain itu pasien juga memiliki anak laki-laki (masih bayi) dan
mengurusnya sendiri.
dapat di dengar orang lain. Pasien juga menyangkal pernah melihat suatu
2
hal yang tidak dapat dilihat orang lain. Pasien juga tidak mencium bau
yang aneh.
pengalaman mistik yang tidak wajar. Pasien juga mengatakan tidak peduli
bahagia. Pasien merasa sehat dan bersemangat. Makan tiga kali sehari dan
arisan dan pengajian. Pasien tidak ada keinginan untuk bunuh diri dan
tidak ada keinginan untuk melukai orang lain. Pasien mengatakan sejak
mengganggu waktu tidur. Jika pasien diberi uang, uang tersebut akan
3
diketahui oleh suaminya. Disamping itu pasien juga suka menari-nari
adalah titisan Dewi Sri. Jika pasien mendatangi tetangga yang sakit,
dan tidak ada keluhan fisik apapun yang dikeluhkan oleh pasien.
Suka keluyuran
3. Gejala prodomal
4
4. Peristiwa terkait keluhan utama
Hipertensi (-)
Kejang (-)
Alergi (-)
Asma (-)
anak se usianya.
5
a) Faktor kepribadian premorbid
b) Faktor keturunan
c) Faktor organik
Tidak ditemukan
d) Faktor pencetus
6
PEMERIKSAAN
A. STATUS INTERISTIK
B. STATUS NEUROLOGIK
GCS : E4 V5 M6
Brudzinski II (-)
Refleks Fisiologis : BPR +2/+2. TPR +2/+2. KPR +2/+2. APR +2/+2
Trommer(-)
C. STATUS PSIKIATRI
komunikatif lancar
7
Kesadaran : Kualitatif Berubah
menurun
RESUME
sesuai usia dan kooperatif untuk diajak bicara. Pasien memakai baju
berwarna hijau, celana pendek berwarna hitam. Kontak mata dan verbal
(+) lancar dan relevan, diketahui saat pemeriksa bertanya kepada pasien
dan pasien dapat menjawab semua pertanyaan sesuai dengan apa yang
saat ini siang hari, berada di RSJ Dr. Radjiman Wediodingrat Lawang dan
diantar kesini oleh liponsos, serta yang memeriksa pasien adalah dokter.
Daya ingat sewaktu masih baik, dapat dilihat dari pasien dapat mengulang
kata-kata yang sudah pemeriksa sebutkan. Daya ingat jangka pendek baik,
8
dapat dilihat dari pasien dapat menjelaskan tadi pagi sarapan dengan sayur
asem, sambal, telur dan tempe. Daya ingat jangka panjang masih baik
suka tidur di kuburan karena ada yang membisiki dan menyuruhnya dan
mengikutinya, Arus pikiran koheren dapat dilihat dari antara kata satu dan
telah membicarakannya tentang suatu hal yang jelek. Afek datar dan mood
eutimia, pasien tampak biasa biasa saja. Kemauan pasien menurun dapat
dilihat dari pekerjaan dan sosial pasien yang menurun dan bermalas
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
9
Axis V : GAF scales saat ini 50-41
PROGNOSIS
BAIK BURUK
Umur 21 tahun
Pekerjaan Bekerja
Pendidikan SMP
ekonomi)
Onset Akut
Insight Baik
10
Pengobatan Terlambat diobati
Dubia ad malam
Dubia ad bonam
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI BIPOLAR
episode) dimana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada
waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek dan pada waktu lain berupa
minggu sampai 4-5 bulan, Episode depresi cenderung berlangsung lebih lama
macam episode itu seringkali terjadi setelah peristiwa hidup yang penuh
stress atau trauma mental lain (adanya stress tidak esensial untuk penegakan
diagnosis).
B. EPIDEMIOLOGI
itu dikarenakan mereka mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri. Risiko
bunuh diri meningkat pada penderita bipolar yang tidak diterapi yaitu 5,5
per 1000 pasien. Sementara yang diterapi ’hanya’ 1,3 per 1000 pasien.
12
Gangguan pada lelaki dan perempuan sama, umumnya timbul di usia
remaja atau dewasa. Hal ini paling sering dimulai sewaktu seseorang baru
C. Klasifikasi
(DSM - V), gangguan bipolar dibagi menjadi empat jenis yaitu gangguan
obat lainnya yang menginduksi gangguan bipolar. Pada laporan kasus ini
akan dibahas secara spesifik gangguan afektif bipolar episode kini manik
GEJALA PSIKOTIK
Eliasi (suasana perasaan yang meningkat) itu disertai dengan energi yang
normal dalam kelakuan sosial terlepas, perhatian yang terpusat tak dapat
13
diri membumbung, dan pemikiran yang serba hebat dan terlalu optimistis
terutama yang menyala atau amat cerah (dan biasanya indah), keasyikan
mungkin mulai dengan berbagai rencana yang tidak praktis dan boros,
cinta kasih, atau berkelakar dalam situasi yang tidak tepat. Suasana
perasaan (mood) yang tampil pada beberapa episode manik lebih banyak
banyak muncul pada usia antara 15-30 tahun, namun dapat terjadi pada
setiap usia antara akhir masa kanak sampai dasawarsa ketujuh atau
kedelapan.
14
3. Ditambah dengan paling sedikit 4 gejala berikut ini: (a) Peningkatan
berlomba (mania dengan gejala psikotik), (d) Rasa harga diri yang
luar yang tidak penting atau yang tak berarti, (h) Keterlibatan
5. Disinhibisi sosial.
15
6. Perhatiannya mudah teralih.
7. Grandiositas.
9. Agresif.
E. ETIOLOGI
1. Faktor Biologi
Herediter
Genetik
16
Beberapa studi berhasil membuktikan keterkaitan antara gangguan
bipolar.
Neurotransmiter
Kelainan Otak
17
amygdala dan hipokampus merupakan bagian dari otak yang terlibat
2. Faktor Psikososial
Teori Kognitif
F. MANIFESTASI KLINIS
18
episode hipomanik. Beberapa ahli menambahkan adanya bipolar III dan
depresi mayor dan disebut tipe depresi bila sebelum episode depresi
terganggu, dan gangguan ini pada waktu tertentu terdiri dari peninggian
hipomania), dan pada waktu lain berupa penurunan suasana perasaan serta
19
Episode pertama bisa timbul pada setiap usia dari masa kanak-kanak
sampai tua. kebanyakan kasus terjadi pada dewasa muda berusia 20-30
yaitu hipomanik, manik tanpa gejala psikotik, dan manik dengan gejala
sedang dalam masa ovulasi (’estrus’) atau seorang laki-laki yang dimabuk
pekerjaan dan aktivitas sosial. Harga diri membumbung tinggi dan terlalu
kerja yang tak kenal lelah melebihi batas wajar dan cenderung non-
20
berkembang menjadi waham maka diagnosis mania dengan gejala psikotik
perlu ditegakkan
G. TERAPI
1. Non-farmakologi
Konsultasi
21
langsung pada penderita, namun juga melalui keluarga dan sistem
disekitarnya serta meningkatkan kualitas hidupnya.
2. Farmakologi
22
H. KOMORBID
Sebagian besar penderita bipolar tidak hanya menderita bipolar saja tetapi
I. PROGNOSIS
23
DAFTAR PUSTAKA
Ingram, Timbury, Mowbray, Editor Peter A.Catatan kuliah psikiatri. Edisi ke-6.
Indonesia. 2005.h.35-7.
24