harus dilakukan dengan memperhatikan sistem pengendalian intern yang sangat ketat.
Hal ini mengingat bahwa kas merupakan bentuk aset lancar yang sangat sensitif terhadap
kemungkinan terjadinya penyimpangan. Namun demikian, hal ini tidak berarti kita
mengabaikan sistem pengendalian interen bagi aset-aset lainnya. Hanya saja, kas harus
mendapat perhatian ekstra dibandingkan aset-aset lain tersebut dalam pengelolaannya.
Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (PP nomor 24 tahun 2005), yang dimaksud
dengan kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan. Rekening Kas Umum Negara adalah
rekening tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan
selaku Bendahara Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan
membayar seluruh pengeluaran negara pada bank sentral. Sedangkan Rekening Kas Umum
Daerah adalah rekening tempat. Manajemen kas adalah pengelolaan kas yang dimiliki oleh
suatu entitas dengan memperhatikan upaya-upaya pengendalian yang baik sehingga
dapat digunakan secara efisien dan efektif dalam aktivitas operasional entitas tersebut.
Manajemen kas merupakan bagian dari kegiatan yang lebih besar yaitu kebijakan
moneter dan fiskal, karena:
1. Terkait erat dengan manajemen hutang (debt management)
Diperlukan adanya suatu kerja sama yang baik dalam hal pertukaran informasi antara
pihak yang menerbitkan hutang dan pihak yang mengetahui kondisi keuangan negara.
2. Manajemen hutang/kas terkait erat dengan kebijakan moneter
Jumlah surat hutang yang diterbitkan oleh negara akan mempengaruhi pasar uang. Oleh
karenanya, penerbitan surat hutang pada saat dan jumlah yang tidak tepat dapat
mempengaruhi nilai tukar rupiah di pasar uang.
Pustaka:
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. 2006. Manajemen Kas Sektor Publik. Jakarta:
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.
https://tenof.wordpress.com/tag/idle-cash/