negara.
4. Mempercepat penyetoran penerimaan negara.
Penerimaan negara haruslah disetorkan dengan cepat, hal ini dimaksudkan:
a. Agar dana yang bersumber dari penerimaan negara tersebut dapat segera masuk ke
rekening kas umum negara sehingga dapat segera dipergunakan untuk membiayai
kegiatan pemerintah.
b. Minimalisasi kerugian negara atas dana yang mengambang (float) di bank persepsi.
Dana yang tidak segera disetorkan ke kas negara dapat dipergunakan oleh bank umum
untuk keuntungan bank tersebut dengan demikian pemerintah dirugikan sebesar
selisih bunga yang diterima pemerintah dan tingkat return yang diterima oleh bank
umum tersebut dari hasil investasinya. Melalui penyetoran penerimaan secara langsung
ke rekening kas negara maka kerugian tersebut dapat diminimalisasi.
5. Melakukan pembayaran atas pengeluaran negara secara tepat waktu.
Pemerintah perlu melakukan perhitungan yang cermat atas saat yang tepat untuk
melunasi kewajibannya. Pemerintah dapat saja melunasi kewajibannya lebih cepat atau
lebih lambat jika memang hal tersebut lebih menguntungkan, misalnya jika negara
donor memberikan potongan bunga apabila pemerintah melakukan pelunasan dini atas
hutangnya.
Manajemen kas merupakan bagian dari kegiatan yang lebih besar yaitu kebijakan
moneter dan fiskal, karena:
1. Terkait erat dengan manajemen hutang (debt management)
Diperlukan adanya suatu kerja sama yang baik dalam hal pertukaran informasi
antara pihak yang menerbitkan hutang dan pihak yang mengetahui kondisi
keuangan negara.
2. Manajemen hutang/kas terkait erat dengan kebijakan moneter
Jumlah surat hutang yang diterbitkan oleh negara akan mempengaruhi pasar uang.
Oleh karenanya, penerbitan surat hutang pada saat dan jumlah yang tidak tepat dapat
mempengaruhi nilai tukar rupiah di pasar uang.
Pustaka:
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. 2006. Manajemen Kas Sektor Publik. Jakarta:
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.
https://tenof.wordpress.com/tag/idle-cash/