KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. B (P) Tanggal Pengkajian /jam : Rabu, 21 Nov 2018 /02.00
Data Sekunder:
Keluarga mengatakan pasien dibawa ke RSSA karena± 7 hari yang lalu pernah
terjatuh saat berjalan di rumah dan semenjak kejadian tersebut sejak ± 5 hari yang lalu
pasien tidak mau makan dan minum, tidak mau berbicara.
Rekam Medik:
Pasien datang ke RSSA dengan keluhan sulit diajak berbicara dan tidak mau makan
dan minum sejak ±5 hari yang lalu, terdapat luka dikaki sebelah kanan dan kiri.
Kemudian pada tanggal 21 didapatkan hasil pengkajian ulang dari keluarga pasien ,
bahwa pasien selalu cemas dan banyak pikiran karena lingkup keluarga (ekonomi keluarga
dan anak-anak nya). Pasien aktif bersosialisasi seperti arisan , PKK dan beribadah setiap
hari minggu ke gereja.
Keluarga klien mengatakan klien pernah dirawat di rssa dengan gangguan jiwa pada
tahun 2002 dan rutin control sejak didiagnosis skizofrenia dan rutin minum obat abilify
1x10mg, Depakote 1x250mg, dan trihexyhenidil 2x2 sehari.
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang Berhasil Tidak Berhasil
3. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang) ya tidak
Bila ya jelaskan: klien tidak memiliki penyakit fisik termasuk gangguan tumbuh
kembang
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Jenis Pelak Usia Korban Usia Saksi Usia
u
2. Aniaya - - - - - -
seksual
3. Penolakan - - - - - -
4. Kekerasan - - - -
dalam
keluarga
5. Tindakan - - - - - -
kriminal
Jelaskan: pasien pernah memukuli supir bus dan marah-marah , dikarenakan hampir
tetabrak dan supir bus tidak bertanggung jawab. Sehingga Klien merasa Trauma dan
selalu memikirkan Jika tertabrak bagaimana jika dirinya mati tidak bisa membesarkan
anak-anak nya
Masalah Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan Berulang
6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio, kultural,
spiritual):
Keluarga pasien mengatakan pada tahun 1987, pasien diajak oleh suami pindah
dinas dari Malang ke Trenggalek. Sedangkan anak anaknya berontak dan tidak setuju jika
ikut ke Trenggalek. Pasien memilih tetap tinggal bersama anak di Malang demi
pendidikan anak, pasien bekerja tanpa sepengetahuan suami untuk membiayai kebutuhan
anak selama 10 tahun. Selama berpisah dengan suami karena dinas, pasien kerap
memikirkan keadaan suami.
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat penyakit skizofrenia
sejak tahun 2002 sehingga oleh keluarga langsung dbawa menuju RSUD. Dr.Saful anwar
Malang rawat inap ±7 hari , Keluarga pasien mengatakan ketika pasien pertama kali
mengalami gangguan jiwa karena stress pasien langsung masuk ke kamar mandi dan
mengunci serta berdiam diri sehingga keluarga curiga ternyata pasien hanya berdiam diri
kaku berada di dalam toilet lalu pasien keluar toilet dan melempar keluar semua barang
yang berada di rumah.
Keluarga klien mengatakan pada bulan Juli 2018 klien kontrol rutin obat di RSSA
, akan tetapi karena ada peraturan BPJS yang baru klien di rujuk menuju RS.Lavallete
Malang dan selama kontrol di RS.Lavallete Malang klien mendapatkan obat yang
berbeda-beda dari dokter sehingga keluarga meyakini bahwa penyakit fisik klien muncul
parah karena obat-obat an tersebut .
Masalah Keperawatan: Ketidakefektifan Mekanisme Koping Individu
7. Kesan Kepribadian klien: extrovert introvert lain-lain:
Jelaskan : klien cenderung menutupi masalah kepada anak-anaknya, klien hanya mau
berceita dengan adiknya. Pasien lebih sering meluapkan kegelisahannya dengan
memarahi orang disekitarnya
Masalah Keperawatan: Ketidakefektifan Mekanisme Koping Individu
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
1. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? Ya Tidak
jelaskan: Klien tidak mempunyai riwayat keturunan keluarga gangguan jiwa
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Rapi : Pasien tampak kurang rapi dibagian rambutnya, karena tidak
disisir dan terlihat berantakan. Pasien di seka dan diganti bajunya.
Fisik : Secara keseluruhan pasien kurang sehat sehat, rambut pasien
berantakan, wajah pasien terlihat kusam dan sedikit kotor disertai dengan
warna kulit yang kecoklatan dan bibir pasien lembab , pasien memiliki kuku
yang panjang dan kotor.
Pakaian : Klien tidak dapat berpakain rapi dan penggunaan pakaian yang
sesuai dengan kebutuhan berpakaian yang dibantu oleh keluarga dan perawat.
Masalah Keperawatan: Defisit Perawatan Diri: Mandi
2. Kesadaran
Kwantitatif/ penurunan kesadaran
compos mentis apatis/ sedasi somnolensia
Kwalitatif
tidak berubah berubah
hipnosa
disosiasi: sebutkan____________________________________
Relasi : Pasien saat diajak berbicara kontak mata tajam dapat memperhatikan
lawan bicara, pasien tidak nyambung ketika di ajak berbicara oleh lawan
bicara , dan pasien tidak koperative saat diajak berbicara meskipun dengan
suara yang pelan, kurang jelas dan tiba-tiba berhenti saat berbicara .
Limitasi : Saat berkomunikasi, pasien dengan posisi tidur dengan tatapan mata
tajam akan tetapi tidak memperhatikan lawan bicara .
Realitas : Pada saat pengkajian pasien mengatakan bahwa pasien hanya nyeri
pada bagian tubuh yang terluka bagian kaki kanan dan kiri
3. Disorientasi
waktu tempat orang
Jelaskan : Pada saat pengkajian tanggal 21 November 2018 pasien dapat diajak
berkomunikasi dengan baik akan tetapi tidak kooperative karena tidak bisa
menjawab semua pertanyaan
Px : “besiana sinaga”
P : “tidak tahu”
Px : “Malang”
P : “malang mana bu ? “
Px : “malang”
Px : “(diam)”
Px : “(diam)”
Px : “pagi
Px : “(diam)”
Peningkatan:
grimase tremor
gagap TIK
5. Afek/ Emosi
adequat tumpul dangkal/ datar labil
Jelaskan : saat pengkajian efek wajah pasien labil. Terkadang pasien marah dan
nadanya sedikit meninggi ketika kemauannya tidak dituruti. Kemudian
pasien terkadang gaduh gelisah seperti marah-marah tanpa faktor pencetus
Masalah Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan , Ansietas
6. Persepsi
halusinasi ilusi depersonalisasi derealisasi
Macam Halusinasi
sebutkan...................
Jelaskan : saat ditanya mendengar atau melihat sesuatu klien hanya diam saja.
Masalah Keperawatan: Hambatan komunikasi verbal
7. Proses Pikir
Arus Pikir
koheren inkoheren asosiasi longgar
Jelaskan : kalimat dan pembicaraan yang disampaikan pasien tidak jelas karena tidak bisa
atau sukar untuk berbicara dan jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan.
P : ibu sekarang dimana?
Px : Malang
dosa
autistik dereistik
Jelaskan : pada saat pengkajian tanggal 21 November 2018 pasien mengatakan yang tidak
sesuai dengan kenyataannya
gangguan daya ingat saat ini amnesia, sebutkan saat ditanya nama
anaknya klien tidak ingat
Px : dua
P : “bu ingat tidak terakhir liburan kemana lebih dari 1 bulan ini?
Px : hmm
Px : klien diam
Px : 70
Px : “tidak tahu”
P : “bu besi , sekarang sudah malam ibu mau tidur dulu atau minum
obat dulu ? ”
Px : tidak menjawab
Jelaskan : pasien melihat dengan mata tajam seperti merasa curiga ke perawat, bila
dipanggil namanya klien menoleh akan tetapi jika diajak berbicara klien kadang hanya
diam saja dan jika anaknya ingin membantu perawat untuk mengganti baju ataupun
pampers dia merasa takut dan mengatakan “Susi kamu mau apa.”
Masalah Keperawatan: Ketidakefektifan Mekanisme Koping individu
VI. FISIK
1. Keadaan umum: compos mentis
2. Tanda vital: TD: 180/80 Mmhg N: 100/ menit S: 37,1°C P: 24x / menit
3. Ukur: TB: 157 BB: 70 turun naik
4. Keluhan fisik: tidak ya,
jelaskan: pasien mengatakan sakit pada daerah kaki kanan dan kiri
5. Pemeriksaan fisik:
Kepala
Posisi & kontrol kepala Posisi paten, normal, kontrol kepala ada nyeri tekan,
tidak ada massa
Leher
Bentuk Normal.
Mata
Pupil Isokor
Penglihatan Jelas
Telinga
Hidung
Letak dan ukuran Letak paten, ukuran normal tidak ada pembesaran, tidak
terdapat lesi atau luka.
Mulut
Dada
Ukuran/bentuk/kesimetrisan/ Jantung:
gerakan perkembangan
I : pulsasi ictus cordis tidak tampak
payudara
P: pulsasi ictus cordis teraba lebih dari ics 5
midclavicula
P: dullness
A : s1 s2 tunggal
Paru-paru
Auskultasi : Intensitas, pola, RR: 24 x/mnt. Suara nafas vasikuler terdapat ronchi dan
kualitas, durasi suara nafas tidak ada wheezing.
Abdomen
Anus
Punggung
Inspeksi lengkungan & Tulang belakang simetris, teraba paten, tidak tampak
kesimetrisan tulang kelainan
belakang
Kulit
4 4
Jari-jari kaki dan tangan lengkap dan terdapat luka di
daerah ekstremitas.
Suhu/Turgor/Edema 37,1°C
Pemeriksaan Neurologis
Kejang (-)
Nervus VII (wajah): pasien tersenyum dengan simetris walaupun lambat saat mau
senyum
1. Konsep Diri
a. Citra tubuh : Klien hanya diam saja saat ditanya oleh perwat
b. Identitas : Pasien mampu menyebutkan namanya saja
c. Peran : Klien hanya diam saja saat ditanya oleh perwat
d. Ideal diri : pasien ingin jalan-jalan
e. Harga diri : Klien hanya diam saja saat ditanya oleh perwat
Masalah Keperawatan: Pengkajian Tidak Dapat Di Evaluasi
2. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal
: Klien : Cerai
Klien tinggal bersama suami, anak ke 5 dan menantu serta satu cucunya, Klien
tidak memiliki riwayat keluarga yang mengelami sakit jiwa atau yang serupa dengan
penyakit klien. Dalam keluarga klien, Suami klien merupakan kepala keluarga dan
sebagai pengambilan keputusan setiap masalah yang ada pada keluarga klien. Klien dan
suami membesarkan keenam anaknya dengan pola asuh otoriter.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat : pasien mengatakan terkadang menceritakan masalahnya
kepada suaminya.
c. Kegiatan ibadah
Keluarga pasien mengatakan selama sebelum sakit pasien rajin beribadah di gereja.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
Jelaskan : keluarga pasien mengatakan saat ada masalah selalu menyendiri marah-marah
dan tidak mau bercerita kepada keluarga
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan Mekanisme Koping Individu
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan
Keluarga Pasien mengatakan bahwa dirinya jarang bercerita kepada keluarga dan jika ada
suatu masalah hanya di pendam sendiri. Pasien dilarang untuk keluar rumah dan berhenti
kerja oleh ibu dan suaminya karena takut kambuh.
Keluarga Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan lingkungannya dan masih
partisipasi dalam kegiatan kelompok seperti kebaktian
Keluarga pasien mengatakan dulu menjadi guru matematika dan berhenti karena sakit
yang di derita
Pasien tinggal serumah dengan suami dan anak nya yang nomor lima
Keluarga mengatakan pasien stress karena 10 tahun berpisah dengan suami karena
dinas, sehingga pasien bekerja sendiri dan membiayai hidup sendiri.
Koping Obat-obatan
Lainnya....
3. Paru : Pneumonia
Diagnosa keperawatan:
- Kurangnya pengetahuan
- Kerusakan Kognisi
- Sindrom pascatrauma
- Ansietas
Hambatan Komunikasi
Verbal Hambatan Mobilitas Fisik
Effect
Sindrom Lansia Lemah
Core Problem
Etiology
Oleh :
NIM. 201610300511084
KELOMPOK 15
PROGRAM STUDI DII KERERAWATAN
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
201610300511084
Hari :
Tanggal :
Kepala Ruangan
NIP. 196207281986032005