TINJAUAN PUSTAKA
1. Titik Tuang
Titik Tuang (Pour Point) adalah suhu terendah dimana
minyak masih bisa dituangkan atau suhu terendah dimana
minyak bumi masih bisa mengalir oleh beratnya sendiri.
2. Warna
Minyak Bumi tidak selalu berwarna hitam, adakalanya
malah tidak berwarna sama sekali. Pada umumnya warna itu
berhubungan dengan berat jenisnya. Kalau berat jenisnya tinggi,
warna menjadi hijau kehitam-hitaman atau hitam pekat,
sedangkan kalau berat jenis rendah warna cokelat kehitam-
hitaman. Warna ini disebabkan karena berbagai pengotoran,
misalnya oksidasi senyawa hidrokarbon, karena senyawa
hidrokarbon sendiri tidak memperlihatkan warna tertentu.
√𝑀𝑃2/3
μ𝑐 = 7,7 1/6
𝑇𝑐
9. Indeks Refraksi
Merupakan Indeks pembiasan sinar tertentu. Minyak Bumi
memperlihatkan berbagai macam indeks fraksi dari 1,3 sampai
1,4. Perbedaan indeks refraksi tergantung dari °APInya atau berat
jenis. Makin tinggi berat jenis atau makin rendah °APInya akan
semakin tinggi pula indeks refraksinya, sedangkan makin rendah
berat jenis atau makin tinggi °API nya akan semakin rendah
indeks refraksinya.
10. Bau
Minyak Bumi ada yang berbau sedap dan ada pula yang
tidak, yang biasanya disebabkan karena pengaruh molekul
aromat. Minyak Bumi yang berbau tidak sedap biasanya
terutama disebabkan karenamengandung senyawa nitrogen (N)
ataupun belerang (S). Adanya H2S juga memberikan bau yang
tidak sedap. Golongan parafin dan naften biasanya memberikan
bau yang sedap.
17. Entalpi
Entalpi minyak bumi dan uap minyak bumi dapat ditentukan
dengan menggunakan grafik Shell Development Company.
0 - 14,9 0,00035
15 - 4,9 0,00040
35 – 50,9 0,00050
51 – 63,9 0,00060
64 – 78,9 0,00070
79 – 88,9 0,00080
89 – 93,9 0.00085
94 – 100 0.00090
24. Panas Laten Penguapan
Panas laten penguapan ialah panas yang diperluakan untuk
menguapkan satu satuan berat cairan pada titik didih atmosferis.
Dalam satuan inggris satuan panas laten penguapan adalah Btu/lb
dan dalam sistem satuan cgs adalah kalori/g.
Panas laten penguapan molar pada tekanan atmosferis untuk
cairan-cairan non-polar seperti cairan hidrokarbon dapat
dperkirangan dengan persamaan Kistiakowsky.
L = Y LB T/TB
L = panas laten penguapan absolut T
LB = Panas laten penguapan padatitik didih normal
γ =Faktor koreksi
25. Panas Pembakaran
Panas pembakaran bahan bakar minyak adalah panas
keseluruhan yang diperoleh dari pembakaran sejumlah tertentu
bahan bakar minyak yang mempunyai suhu 60oF pada waktu
pembakaran mulai terjadi, dan hasil pembakaran didinginkan ke
suhu 60o F.
Apabila pada pemakaran hasil pembakaran pembakaran uap
air yang ada senuanya mengembun, maka panas pembakaran
disebut panas pembakaran kotor (gross heating value) karena di
dalamnya termasuk juga panas yang timbul karena pengembunan
air.
Apabila uap air tidak mengembun, maka panas
pembakarannya disebut panas pembakaran bersih (net heating
value). Panas pembakaran akan naik dengan naiknya gravitas
API atau naiknya kandungan hidrogen Hubungan panas
pembakaran kotor dengan gravitas spesisfiknya diperkirakan
dengan dengan persamaan:
Keterangan tambahan
Density rendah menunjukkan kandungan parafin besar,
sebaliknya density tinggi menunjukkan kandungan aromat tinggi.
Hubungan antara antara API Gravity vs Carbon Residu : semakin
tinggi API Gravity, maka semakin rendah harga residu karbon dan
sebaliknya.
Hubungan antara antara API Gravity vs Viskositas : semakin tinggi
API Gravity, maka semakin kecil viskositas dan sebaliknya.
Hubungan antara antara API Gravity vs Kandungan Aspalten :
semakin tinggi API Gravity, maka semakin kecil Kandungan Aspalten
dan sebaliknya.
Hubungan antara antara Density vs Kandungan Sulfur : semakin
tinggi Density, maka semakin tinggi Kandungan Sulfur.
2.2. Sifat Fisik Minyak Bumi dari Berbagai Bahan Baku
Komposisi:
Kadar air : < 0,05 % berat
Kadar sulfur : < 0,06 % berat
Kadar abu : < 0,01 % berat
Kadar asphal : < 0,03 %berat
Kadar malam : < 10,43 % berat
Senyawa hidrokarbon : 89,42 % berat
Kompleks (C1-C70)
3. Minyak Diesel
Jenis minyak diesel :
HSD (high speed diesel) yaitu jenis minyak diesel yang
digunakan untuk mesin-mesin dengan putaran yang tinggi
(±1000 rpm).
LSD (low speed diesel) yaitu minyak diesel yang digunakan
untuk mesin-mesin dengan putaran <1000 rpm.
Sifat pembakaran minyak diesel dinyatakan oleh angka
cetane yang menyatakan persentase cetane dalam campuran
metil naftalena (C11H10), dengan nilai antara 1 dan 100, di mana
angka 100 menunjukkan minyak diesel yang baik.
4. Minyak Pelumas
Minyak pelumas adalah bagian dari minyak bumi yang
mempunyai titik didih lebih tinggi dari pada minyak gas. Tidak
setiap minyak bumi mengandung minyak pelumas, terkadang
rendah sekali sehingga sulit untuk diolah. Sifa-sifat minyak
pelumas antara lain memiliki viskositas yang tinggi
5. Zat Pelarut
Sifatnya mudah menguap, daya untuk melarutkan berbagai
macam zat serta flash point yang berkaitan dengan kemanan
dalam penggunaan untuk meminimalisir bahaya kebakaran.
Avtur
Wujud/ kenampakan/ bau : cair/ jernih dan terang/
seperti bensin
Density 150C : 775 kg/m3
Flash point : 38 0C (min)
Freezing point : -47 0C (max)
Visc.kinematik pada -200C : 8,0 mm2/s (max)
Smoke point : 25 mm (min)
8. Minyak Bakar
Merupakan campuran minyak residual dengan destilat,
untuk membedakannya dilihat dari viskositas minyaknya untuk
menentukan burner (pembakar) yang sesuai.
9. Malam
Merupakan senyawa hidrokarbon dengan atom C20-C75
dalam tiap molekulnya
10. Gemuk
Merupakan campuran minyak dan sabun pada temperatur
300-600oF, atau campuran minyak damar dan kapur pada
temperatur <125oF
11. Aspal
Berupa bitumen setengah padat berwarna hitam yang
berasal dari minyak bumi
2.4. Karakteristik Minyak Bumi
Telah dikatakan bahwa, minyak bumi terdiri dari campuran
berbagai persenyawaan kimia dari suatu golongan yang disebut
hidrokarbon. Disamping itu dalam minyak bumi terdapat persenyawaan
– persenyawaan kimia lain yang mengandung unsure – unsure oksigen,
sulfur, nitrogen, dan Logam – logam dalam jumlah kecil.
Persenyawaan hidrokarbon yang satu berbeda sifatnya dengan
persenyawaan hidrokarbon yang lain. Hal ini berhubungan dengan :
a. Perbedaan dari perbandingan banyaknya unsure karbon dan
unsure hydrogen yang terdapat didalamnya
b. Perbedaan dari susunan unsure – unsure karbon dan hydrogen
dalam molekul persenyawaan tersebut.
Berdasarkan atas susunan ( struktur ) molekul persenyawaan
hidrokarbon dapat digolongkan atas 4 jenis utama, yaitu Parafin, Olefin
(dan golongan tak jenuh lainnya), Naften dan Aromat. Dari jenis – jenis
hidrokarbon itulah yang member pengaruh terhadap sifat dan
kegunaannya. Hal ini disebabkan karena masing – masing jenis
hidrokarbon mempunyai sifat – sifat tersendiri, misalnya hidrokarbon
jenis aromatik mempunyai angka oktan tinggi dalam bensin,
mempunyai daya larut yang besar. Sedangkan sifat dari hidrokarbon
jenis paraffin sudah membeku dengan titik tuang tinggi dan sebagainya.
Sifat – sifat hidrokarbon inilah yang berpengaruh terhadap mutu
dari produk – produk minyak bumi yang berhubungan dengan
pemakaiannya yang berbeda – beda suatu jenis produk minyak bumi
yang mempunyai sifat – sifat tertentu ( disebut spesifikasi) dalam
memenuhi mutunya dan ini sebagai besar terdapat ditentukan oleh
campuran hidrokarbon yang terdapat didalamnya.