Anda di halaman 1dari 23

RENCANA KEGIATAN (PRE PLANNING)

PENYULUHAN PADA KELUARGA TN. K DENGAN ANAK USIA PRASEKOLAH


DI RT 8 RW 4 DESA KEBUMENKEC. BATURRADEN KAB. BANYUMAS STASE
KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disusun oleh:

Syienthia Rahmatika
I4B018027

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab kesehatan gigi dan
mulut akan mempengaruhi kesehatan tubuh keseluruhan. Masalah terbesar
yang dihadapi penduduk Indonesia seperti juga dinegara-negara berkembang
lainnya dibidang kesehatan gigi dan mulut adalah penyakit jaringan karies gigi
(caries dentis). Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yaitu
email, dentin dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam
suatu karbohidrat. Akibatnya terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta
penyebaran infeksi periapeks yang dapat menyebabkan rasa nyeri (Depkes, 2010).
Di Indonesia masalah gigi berlubang atau karies dialami oleh sekitar
85% anak usia di bawah lima tahun (Depkes, 2010). Awal tumbuh gigi
merupakan peristiwa penting dalam proses tumbuh kembang anak, fase
perkembangan anak usia prasekolah masih sangat tergantung pada
pemeliharaan dan bantuan orang tua harus mengetahui cara merawat gigi
anaknya, dan juga harus mengajari anaknya cara merawat gigi yang baik dan
benar. Walaupun masih memiliki gigi susu, seorang anak harus mendapatkan
perhatian yang serius dari orang tua, karena gigi susu akan mempengaruhi
pertumbuhan gigi permanen anak.
Namun, banyak orang tua yang beranggapan bahwa gigi susu hanya
sementara dan akan diganti oleh gigi tetap, sehingga mereka sering
menanggapi bahwa kerusakan pada gigi susu yang disebabkan oleh oral
hygiene yang buruk bukan merupakan suatu masalah (Riyanti, 2005). Menurut
Rosseno (2008), perawatan gigi sejak dini sebaiknya segera dilakukan ketika
sudah timbul tanda-tanda pertumbuhan gigi. Apabila perawatan gigi tidak
dilakukan sejak usia dini maka dapat menimbulkan masalah gigi pada anak dan
dikhawatirkan mempengaruhi tumbuh kembang anak (Heryaman, 2008). Anak
usia 2-4 tahun biasanya memiliki kegemaran untuk makan makanan yang
manis dan sering terselip dalam celah-celah sempit di permukaan gigi,
sedangkan orang tua kurang mempedulikan kebiasaan menyikat gigi, terutama
saat menjelang tidur malam. Bila seorang anak tidak terbiasa menggosok gigi,
maka dari kebiasaan tersebut dapat meningkatkan potensi kariespada anak
(Rosseno, 2008).
Faktor-faktor yang berperan dalam pencegahan karies pada anak salah
satunya adalah pengetahuan keluarga tentang kesehatan gigi dan mulut.
Perawatan gigi yang baik dan benar sejak dini dapat menjadi dasar
terbentuknya perilaku positif anak dalam menjaga kesehatan gigi dan
mulutnya. Kewajiban orang tua perlu mengajarkan serta melatih anak sejak
dini untuk merawat gigi sendiri. Sikap dan perhatian orang tua dalam
pemeliharaan kesehatan gigi memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan
gigi dan mulut pada anak. Peran keluarga sangat diperlukan untuk
membimbing, memberi pengertian, mengawasi, mengingatkan dan
menyediakan fasilitas agar anak dapat memelihara kebersihan gigi dan
mulutnya sehari-hari (Kumar, 2013).
Dasar pembentukan perilaku positif pada anak dipengaruhi oleh
pengetahuan orang tua yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi
dan mulut anak (Maharani, 2012). Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dapat
diperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu melalui proses
pendidikan. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang rendah pada orang tua
merupakan salah satu faktor predisposisi dari perilaku yang tidak mendukung
kesehatan gigi dan mulut anak (Eriska, 2005).
Peran keluarga dalam membantu upaya mencegah karies gigi pada anak
usia prasekolah dengan cara, yaitu orangtua sebaiknya mulai melatih cara
menggosok gigi yang benar dengan menggunakan pasta gigi berfluorida segera
setelah makan dan sebelum tidur, menggosok gigi 2x sehari,orang tua harus
mengawasi anak menggosok gigi dan membersihkan sela-sela gigi. Orang tua
juga perlu membatasi jenis-jenis makanan dan minuman yang bersifat
kariogenik yang manis dan lengket yang dikonsumsi anak.Biasanya anak usia
3-6 tahun ini selalu rewel jika ingin mengkonsumsi makanan dan minuman
yang mengandung coklat dan lengket, jika demikian sebaiknyaorang tua
khususnya ibu menekankan kepada anaknya harus segera menggosok gigi atau
setidaknya berkumur dengan menggunakan air putih.Upayakan memeriksakan
gigi dan mulut secara teratur kedokter gigi 3 bulan sekali guna mengontrol
kesehatan gigi anak.
Selain masalah kesehatan gigi, keluarga dengan anak usia pra sekolah
juga sering mengalami masalah terkait nutrisi pada anak. Anak usia pra sekolah
sering menjadi “picky eater”. Anak terkadang masih menyisakan beberapa
macam lauk pauk yang tidak disukai anak. Kekurangan nafsu makan kepada
anak dapat berdampak negatif kepada kesehatan anak, keadaan tumbuh
kembang dan aktifitas sehari-harinya. Oleh karena itu, bila anakyang
kekurangan nafsu makan dibiarkan begitu saja maka diprediksikan generasi
penerus bangsa akan hilang karena keadaan gizi masyarakat merupakan salah
satu unsur utama dalam penentuan keberhasilan pembangunan negara atau
lebih dikenal sebagai human development indeks (HDI) (Depkes, 2009).
Mengatasi masalah nafsu makan kepada anak perlu dilakukan orangtua
sejak dini. Anak TK usia 3-6 tahun merupakan masa-masa bermain sekaligus
masa emas untuk menerima berbagaia rangsang.Pada masa ini, anak dapat
dengan mudah diberikan berbagai materi baru yang berhubungan dengan
pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah (Musfiroh, 2009). Anak-anak
prasekolah memerlukan 1.800 kalori perhari untuk mendukung aktifitas aktif
anak (Santrock, 2011). Pada masa prasekolah seperti ini anak sering
mengalami kekurangan pemenuhan asupan gizi, hal ini disebabkan karena anak
lebih aktif terhadap kegiatan diluar sehingga mereka sering lupa waktu untuk
makan. Asupan gizi yang tidak adekuat disebabkan karena nafsu makan pada
anak berkurang. Anak yang tidak mendapat asupan gizi dengan benar akan
lebih mudah terkena penyakit terutama penyakit infeksi, infeksi cacing dan
dalam waktu yang lama bisa menyebabkan kekurangan gizi sehingga terjadi
kondisi gizi buruk kepada anak (Sunarjo, 2011).
Berdasarkan data pengkajian pada keluarga Tn. K didapatkan hasil
bahwa An. A sama sekali tidak mau makan sayur. Nyonya E mengatakan tidak
tahu harus bagaimana lagi agar anaknya mau makan sayur. Tuan K
mengatakan anaknya hanya mau makan telor, ayam, dan ikan asin. Tuan K
juga mengatakan anaknya sulit sekali makan seperti anak seusianya yang lain.
2. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan keluarga
1) Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
2) Risiko pertumbuhan tidak proporsional
b. Tujuan umum
Setelah diberikan kegiatan penyuluhan tentang gosok gigi dan nutrisi
anak usia prasekolah, pengetahuan keluarga meningkat.
c. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga mampu:
1) Melakukan perawatan gigi dengan baik dan benar
2) Mengetahui pentingnya pemberian nutrisi anak prasekolah
3) Melakukan modifikasi makanan untuk anak usia prasekolah yang
tidak mau makan sayur

3. Rancangan Kegiatan
Penyuluhan tentang gosok gigi, demonstrasi cara menggosok gigi yang baik
dan benar, penyuluhan tentang nutrisi anak usia prasekolah, demonstrasi
penyusunan dan penyajian makanan agar terlihat lebih menarik
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, (2010). Pedoman Pemantauan Status Gizi (PSG) dan Keluarga Sadar
Gizi (Kadarzi),Jakarta: Depkes RI
Heryaman, S.D, (2008), Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut Anak,
http://www.pdgi-online.com. (diakses 31 Mei 2019)
Kumar, G., Singh, Kumar, D., Djalaluddin, MD., (2013), Oral Health of Pre-
school Aged Children in Dhanbad District, Jharkhand, India-A peek into
their Mother’s Atitude, J Clinic Diagnostic Res, 7 (9) : 2060-2062.
Maharani, D.A., Rahardjo, Anton., (2012), Mother’s Dental Health Behaviors and
Mother-Child’s Dental Caries Experiences : Study of A Suburb Area in
Indonesia, Makara Kesehatan, 16 (2) : 72-76.
Musfiroh, T., (2009). Menumbuhkembangkan Baca Tulis Anak Usia Dini, Jakarta
: PT. Grasindo Anggota IKAPI
Rosseno, Y, (2008), Perawatan Gigi Anak - Menjaga Gigi Anak Tetap Sehat,
http://www.dentiadental.com/2008/, (diakses 31 Mei 2019).
Santrock, J. W., (2011). Perkembangan Anak, Edisi 7 Jilid 2. (Terjemahan: Sarah
Genis B), Jakarta: Erlangga.
Sunarjo, D., (2011), Kesulitan makan pada anak, Available from
rsud.patikab.go.id/download/KESULITAN%20MAKAN%20PADA%20A
NAK.pdf

.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
GOSOK GIGI

Pokok Bahasan : Kesehatan Gigi dan Mulut


Sub Pokok Bahasan : Menggosok Gigi
Penyuluh : Syienthia Rahmatika
Sasaran : Keluarga Tn. K
Hari/Tanggal : Rabu, 29 Mei 2019
Waktu : 30 Menit
Tempat : Rumah Tn. K

A. Tujuan Umum
Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan tentang menggosok gigi yang
baik dan benar, diharapkan keterampilan menggosok gigi siswa-siswi
meningkat.

B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang gosok gigi, diharapkan keluarga
dapat:
1. Mengetahui pengertian menggosok gigi
2. Mengetahui manfaat menggosok gigi
3. Mengetahui waktu yang tepat menggosok gigi
4. Mengetahui cara menggosok gigi yang benar
5. Mengetahui akibat jika tidak menggosok gigi
6. Melakukan gosok gigi dengan cara yang benar

C. Metode :
a. Audiovisual
b. Diskusi
c. Demonstrasi
D. Media
a. Leaflet
b. Video
c. Sikat gigi
d. Pasta gigi

E. Materi
(Terlampir)
F. Setting Ruangan

Keterangan:
: peserta : Pemateri

G. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
Waktu kegiatan Penyuluh Sasaran
· Memberi salam Pembuka · Menjawab salam
5 · Memperkenalkan diri · Mendengarkan
menit Pembukaan· Kontrak waktu · Memberi respon
Penjelasan :
· Menjelaskan pengertian
menggosok gigi
· Menjelaskan manfaat menggosok
gigi
· Menjelaskan waktu yang tepat
15 Kegiatan · Mendengarkan
menggosok gigi
Menit inti · Memperhatikan
· Menjelaskan cara menggosok
gigi yang benar
· Menjelaskan akibat jika tidak
menggosok gigi
· Mendemonstrasikan cara
menggosok gigi yang benar
Tanya jawab dan redemonstrasi · Mengajukan
pertanyaan dan
Menyimpulkan hasil penyuluhan mempraktikkan
10 cara menggosok
Penutup
menit Salam penutup gigi yang benar
· memahami

Membalas salam

H. Evaluasi
Prosedur : Post Test
Bentuk : Lisan dan Demonstrasi
Jenis : Tanya Jawab dan Redemonstrasi
Jenis pertanyaan :
1. Sebutkan pengertian manfaat menggosok gigi!
2. Kapan saja waktu yang tepat menggosok gigi?
3. Sebutkan akibat jika tidak menggosok gigi!
4. Bagaimana cara menggosok gigi yang benar?
MATERI PENYULUHAN
“GOSOK GIGI”
A. Menggosok gigi
Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi dan pasta
gigi. Merawat gigi merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk menjaga
agar gigi tetap dalam keadaan yang bersih dan sehat. Kegiatan rutin yang
selalu kita lakukan tiap hari, setidaknya 2 kali sehari kita menggosok gigi.
B. Manfaat menggosok gigi
1. Gigi tampak bersih dan putih
2. Mengurangi bau mulut
3. Mencegah sakit gigi (misalnya: caries gigi atau gigi berlubang)
C. Waktu yang tepat untuk menggosok gigi
1. Minimal kita menggosok/menyikat gigi dua kali dalam sehari yaitu pagi
setelah sarapan dan kedua menjelang tidur
2. Yang paling ideal sebaiknya menyikat gigi setelah makan dan sebelum
tidur
3. Pada kesempatan dimana kita tidak mungkin melakukannya segera setelah
makan, dianjurkan untuk kumur-kumur dengan air yang bersih untuk
mengurangi sisa-sisa makanan yang masih menempel di gigi.
D. Cara Menggosok Gigi Yang Benar
Persiapan alat
1. 1 buah sikat gigi
2. Gelas berisi air
3. Pasta gigi
4. Lap / tisu
Cara Menggosok gigi :
1. Keluarkan isi pasta gigi dan ratakan pada permukaan sikat gigi
2. Tutup kembali pasta gigi dan kembalikan pada tempatnya
3. Mulailah berkumur dengan air
4. Gerakan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bagian luar permukaan
setiap gigi atas dan bawah dengan posisi bulu sikat 45derajat berlawanan
dengan garis gusi agar sisa makanan yang mungkin masih menyelip dapat
dibersihkan.
5. Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam permukaan
gigi.
6. Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah.
Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan
tekanan ringan sehingga bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat
membersihkan celah-celah gigi. Rubah posisi sikat gigi sesering mungkin.
7. Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi
tegak dan gerakkan perlahan ke atas dan bawah melewati garis gusi.
8. Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteri dan agar nafas lebih segar
9. Berkumur- kumur sampai mulut terasa bersih
10. Keringkan mulut dengan handuk/ tisu
11. Rapikan alat – alat

E. Akibat jika tidak menggosok gigi


1. Mulut berbau
2. Gigi berlubang
3. Banyak terdapat kuman di dalam mulut
4. Sakit gigi
SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH

(4-6 TAHUN)

Tema : Nutrisi

Topik : Kebutuhan Nutrisi

Sub Topik : Kebutuhan Nutrisi Anak Usia Prasekolah

Penyuluh : Syienthia Rahmatika

Sasaran : Keluarga Tn. K

Hari/ tanggal : Kamis, 30 Mei 2019

Waktu : 30 menit

Tempat : Rumah Tn. K

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit kepada keluarga Tn.
K diharapkan keluarga Tn. K dapat mengetahui kebutuhan nutrisi pada anak
usia pra sekolah.

B. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang kebutuhan nutrisi usia pra
sekolah diharapkan keluarga Tn. K mampu :
1. Menjelaskan pengertian anak usia pra sekolah
2. Menjelaskan tujuan pemberian menu seimbang untuk anak pra sekolah
3. Menjelaskan kebutuhan gizi pada anak usia pra sekolah
4. Menjelaskan dampak jika anak kurang nutrisi
5. Menjelaskan contoh menyusun menu seimbang untuk anak usia pra sekolah
6. Menjelaskan tips bagi ibu untuk mengatasi masalah makan pada anak pra
sekolah
7. Mendemonstrasikan penyusunan dan penyajian makanan agar terlihat lebih
menarik

C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi

D. Media
1. Poster
2. Brosur
3. Peralatan memasak

E. SETTING TEMPAT

Keterangan :

= Penyuluh

= Keluarga Tn. K

F. Materi
(Terlampir)

G. KEGIATAN PENYULUHAN
Tindakan

Proses Kegiatan Klien dan Waktu


Kegiatan Penyuluh
Keluarga

Pembukaan 1. Memberikan salam - Menjawab salam 3 menit


2. Memperkenalkan diri dan - Mendengarkan
membuka penyuluhan - Memperhatikan
3. Menjelaskan topik dan - Menyetujui
tujuan pendidikan dilakukan
kesehatan penyuluhan
4. Kontrak waktu kesehatan
5. Menanyakan kesiapan - Memperhatikan
keluarga - Berpartisipasi aktif
6. Apersepsi
Penyajian 1. Menjelaskan pengertian - Mendengarkan 15 menit
anak usia pra sekolah penjelasan
2. Menjelaskan tujuan
pemberian menu
seimbang untuk anak pra
sekolah
3. Menjelaskan kebutuhan
gizi pada anak usia pra
sekolah
4. Menjelaskan dampak jika
anak kurang nutrisi
5. Menjelaskan contoh
menyusun menu seimbang
untuk anak usia pra
sekolah
6. Menjelaskan tips bagi ibu
untuk mengatasi masalah
makan pada anak pra
sekolah
7. Mendemontrasikan
penyusunan dan penyajian
makanan agar terlihat
lebih menarik
Evaluasi 1. Memberi kesempatan - Bertanya 10 menit
kepada klien untuk - Menjawab
bertanya pertanyaan
2. Mengajukan pertanyaan
kepada klienmengenai hal-
hal yang sudah dijelaskan
3. Mendiskusikan bersama
jawaban dari pertanyaan
yang telah diberikan
Penutup 1. Memberi kesimpulan dari - Mendengarkan 2 menit
materi yang disampaikan - Menjawab salam
2. Mengucapkan terima kasih
3. Menutup pertemuan dan
memberi salam

H. EVALUASI
Prosedur : Post Test
Bentuk : Lisan dan Demonstrasi
Jenis : Tanya Jawab dan Redemonstrasi
Jenis pertanyaan :
1. Apa pengertian anak usia pra sekolah?
2. Apa sajakah tujuan pemberian menu seimbang untuk anak pra sekolah?
3. Bagaimana dampak jika anak kurang nutrisi?
4. Bagaimana cara mengatasi masalah makan untuk anak usia pra sekolah?
5. Bagaimana penyusunan menu gizi seimbang untuk anak usia pra sekolah?
MATERI PENYULUHAN
“KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH”

1. Pengertian Anak Pra Sekolah


Masa pra sekolah adalah masa paling penting bagi proses tumbuh
kembang anak. Oleh karena itu nutrisi tepat dan sehat sangat dibutuhkan untuk
anak. Kebiasaan pola makan yang sehat harus dikenalkan pada anak sejak dini.
Pola makan yang tepat dan sehat yang dikenalkan sejak dini nantinya akan
diterapkan si anak sudah dewasa.
Individualitas berkembang selama usia ini. Anak-anak menjadi jarang
marah dan lebih mau bekerja sama. Anak-anak pada usia ini mencoba
menyenangkan orang tua mereka. Anak-anak 4-6 tahun ingin melakukan segala
sesuatu sendiri, tetapi mereka juga mau belajar dari orang tua dan saudara
mereka. Memberi-dan-menerima menciptakan peluang untuk mengajarkan
anak tentang pilihan makanan sehat dalam cara-cara baru dan mengasyikkan.
Seorang anak usia prasekolah sedang mengalami masa tumbuh kembang
yang amat pesat. Pada masa ini, proses perubahan fisik, emosi, dan sosial anak
berlangsung dengan cepat. Proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dari diri
anak sendiri maupun lingkungannya. Tumbuh kembang anak usia prasekolah
ini dapat dipantau melalui pengukuran fisiknya dan melalui pengamatan sikap
atau perilaku anak.

2. Tujuan Pemberian Nutrisi yang Seimbang pada Anak Pra Sekolah


Anak pada usia ini dalam menjalani tumbuh kembangnya membutuhkan
zat gizi yang esensial mencakup protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin,
dan air yang harus dikonsumsi secara seimbang.Anak-anak disetiap tahapan
usia membutuhkan penanganan berbeda seiring dengan pertumbuhannya. Hal
ini disebabkan oleh pada setiap tahapan pertumbuhan, karakter anak berbeda-
beda. Sehingga, penyesuaian kebutuhan anak disetiap tahapan usia sangat
penting guna menghadirkan pertumbuhan optimal.
Umur 4-6 tahun
Ciri-ciri anak pada usia ini yaitu :
a. Pada usia ini anak bersifat konsumen aktif, yaitu mereka telah dapat
memilih makanan yang disukai.
b. Kepada mereka telah dapat diberikan pendidikan gizi baik dirumah
maupun sekolah.
c. Kebiasaan yang baik sudah harus ditanamkan.
Berdasarkan gambaran tersebut, adapun tujuan pemberian nutrisi pada usia 4-
6 tahun adalah :
a. Untuk mengoptimalkan kesehatan dan perkembangan anak
b. Untuk menjaga sitem kekebalan tubuh dari penyakit
c. Untuk mempercepat proses pertumbuhan
d. Untuk menunjang kecerdasan berfikir dan perkembangan otak anak
e. Untuk membangun tubuh atau memelihara dan memperbaiki bagian-
bagian tubuh yang rusak (zat pembangun; misalnya protein, mineral, dan
air)
f. Untuk memberi tenaga (zat tenaga; misalnya lemak, karbohidrat, dan
protein)
g. Untuk mengatur pekerjaan tubuh (zat pengatur; misalnya vitamin, air, dan
mineral).
h. Kebutuhan gizi sangat diperlukan untuk konsentrasi belajar, beraktivitas,
bersosialisasi, dan untuk kesempurnaan fisik.
i. Meminimalkan terjadinya obesitas pada usia dini

3. Kebutuhan Gizi Untuk Anak Pra-Sekolah

Karbohidrat : beras, terigu dan hasil olahannya (mie, spagetti, 1200-1400


macaroni), umbi-umbian, jagung, gula, dan lain-lain. kalori / hari

Protein : sumber protein hewani dari susu, telur, daging dan ikan. 5mg/hari
Dan protein nabati dari kacang-kacangan, seperti kacang kedele,
kacang hijau, kacang merah; sayuran hijau atau berwarna,
misalnya bayam, tomat, wortel; bahan makanan yang telah
diproses terlebih dahulu, misalnya tahu, tempe

Kalsium : susu dan hasil olahannya. Sumber kalsium lainnya ikan, 800mg-
kacang-kacangan, sayuran hijau, dan lain-lain. 1000mg/hari

Besi: hati, daging merah (sapi, kambing, domba), daging putih 10mg/hari
(ayam, ikan), kacang-kacangan, sayuran hijau.

Serat : agar-agar 5-10gm hari


(tambahkan 5
dengan usia
anak Anda
dalam tahun)

Buah-buahan : jeruk, pisang, pepaya, mangga, dan lain-lain 1,5 cangkir

4. Dampak jika Anak Kurang Nutrisi


Dampak jika anak kurang nutrisi antara lain yaitu
a. Anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik
b. Kecerdasan dan prestasi sekolah menurun
c. Lebih mudah terserang penyakit
d. Fungsi tubuh menurun
e. Kematian

5. Contoh Menyusun Menu Seimbang untuk Anak Prasekolah


Anak usia pra-sekolah masih dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan, untuk itu berikan nutrisi yang sehat dan seimbang serta harus
ditunjang dengan rangsangan lebih baik. Apabila kegemukan, jangan berikan
diet yang ketat, namun jika asupan gizi kurang, buatlah suasana makan menjadi
menyenangkan.
Makanan panduan untuk anak pra sekolah (1600 kalori)
Pagi Hari : satu gelas susu
Pukul 08.00 : sereal
Pukul 10.00 : roti isi, yogurt buah, nasi, ikan goreng, kripik
tempe, sayur asem dan buah papaya
Pukul 16.00 : bubur kacang hijau
Malam hari : nasi, sate hati ayam, prekedel tahu, sup bayam dan satu gelas
susu

Kelompok Disarankan porsi Disarankan melayani


makanan harian ukuran

Sayur-sayuran 3-5 porsi ¼ cangkir sayuran yang


berdaun hijau gelap, dimasak
Sertakan semua jenis
kuning, kacang
secara teratur. Sering ¼ cangkir sayuran mentah
kering dan kacang
sajikan sayuran hijau tua. cincang
polong, dan sayuran-
Sajikan kacang kering
sayuran lainnya ½ cangkir sayuran mentah
dan kacang polong yang
berdaun seperti seperti
dimasak dalam beberapa
daun selada atau bayem
kali seminggu

Buah-buahan 2-4 porsi ½ buah utuh seperti pisang,


apel, jeruk atau irisan
Sertakan buah-
melon
buahan atau jus pada
mereka secara ½ cangkir jus
teratur
¼ cangkir dimasak atau
buah kalengan

¼ cangkir kismis

Sereal, nasi dan 6-11 porsi ½ potong roti


pasta
Termasuk beberapa porsi ½ roll, biskuit atau muffin
produk gandum harian
4 kerupuk, biskuit asin

¼ cangkir dimasak sereal,


nasi atau pasta

1/3 cangkir siap untuk


makan sereal kering

¼ dari camgkir untuk


dimasal sereal panas

Susu, yogurt dan 4 porsi ½ cangkir susu atau yogurt


keju
¾ ons keju alami

½ ons keju diproses

Daging unggas, 3-5 porsi 1 ons daging dimasak


ikan, kacang kering
Unggas atau ikan
dan kacang polong,
telur dan kacang- ½ telur
kacangan
½ cangkir kacang masak

2 sendok makan selai


kacang

6. Tips bagi Ibu untuk Mengatasi Masalah Makan pada Anak Pra Sekolah
a. Berikan energi pada makanan mereka
Anak-anak 4-6 tahun merupakan penggemar makan dan sangat menyadari
makanan kesukaan mereka daripada anak-anak yang lebih muda. Mereka
sering menikmati makanan sebagai bagian dari sebuah kelompok karena
mereka bisa ikut serta di dalam kegiatan-kegiatan sosial. Berikan kepada
anak Anda pilihan makanan sehat pada waktu-waktu makan yang teratur
guna memastikan nutrisi yang memadai. Susu dan produk-produk susu
sebaiknya diberikan untuk memenuhi kebutuhan kalsium tulang yang
sedang tumbuh.Semangati anak Anda untuk membuat pilihan yang baik
tanpa ketidakpastian dan pastikan untuk menyediakan makanan sehat dan
seimbang. Makanan yang memberinya zat-zat gizi dan energi yang
diperlukan untuk menjelajahi hal-hal baru. Melalui makan dengan benar
dan main dengan giat, anak 4-6 tahun Anda bisa mempertahankan berat
badan yang sehat dan tetap berenergi
b. Membuat waktu makan menjadi pengalaman bersama
Jika orang tua memintanya, seorang anak 4-6 tahun mungkin mau mencoba
makanan-makanan baru, khususnya jika memakan makanan yang sama.
Tidak ada yang salah dalam menghidangkan makanan yang disukai anak,
namun pastikan untuk menghidangkan beragam makanan yang memperluas
selera anak. Jangan jatuh ke dalam perangkap menyediakan makanan yang
berbeda khususnya untuk anak, lebih baik menyediakan serangkaian
makanan, meskipun anak kadang-kadang menolak memakan sesuatu yang
ada di atas piring.
c. Menyediakan makanan yang cocok untuk anak 4-6 tahun
1) Ganti makanan-makanan bergizi rendah dan berkalori tinggi (kue
kering, permen, keripik dan minuman ringan) dengan makanan-
makanan bergizi tinggi
2) Sediakan buah-buahan dan sayur-sayuran mentah (cobalah potongan-
potongan tipis zukini, paprika, seledri dan wortel yang disajikan dengan
keju lembut, olesan yoghurt atau bumbu kuah selada rendah lemak)
3) Minum jus 100% buah-buahan dan sayur-sayuran asli ketimbang
minuman-minuman dan soda-soda buah artifisial tinggi gula dan rendah
gizi
4) Simpan persediaan kudapan cepat dan bergizi yang mudah diambil
untuk anak-anak yang lapar dan bila Ibu kekurangan waktu
5) Berikan zat-zat gizi yang diperlukan dengan menghidangkan buah-
buahan, yoghurt dan pudding
6) Hindari memberikan makanan pencuci mulut sebagai hadiah atau
insentif untuk makan
d. Membentuk kebiasaan makan sehat seumur hidup
1) Ajarkan kepada anak Anda bahwa nutrisi dan makanan sehat
mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan
2) Semangati anak-anak untuk mencoba makanan-makanan baru.
3) Mengelola pertambahan berat badan dengan menyarankan olahraga dan
bukan kegiatan banyak duduk seperti menonton televisi
4) Menggunakan panutan orang terkenal untuk mendorong makan
makanan sehat
5) Mengizinkan anak-anak membantu memilih dan mempersiapkan
makanan mereka (menyobek selada) dan mempersiapkan tata cara
makan (membereskan meja)
6) Membuat jadwal untuk makanan dan kudapan sehari-hari guna
membatasi makan sepanjang hari dan mematuhi waktu-waktu makan
yang biasa untuk seluruh keluarga.
7) Jadilah panutan yang sebaik mungkin untuk anak
8) Duduklah bersama anak karena anak-anak pada umumnya makan lebih
baik bila ada orang dewasa duduk bersama mereka
9) Bersabarlah selalu terhadap anak-anak yang lambat makan dan
singkirkan pengganggu seperti televisi, mainan atau kegiatan-kegiatan
lain
e. Mengidentifikasikan Anak Bermasalah Makan
Anak-anak 4-6 tahun mungkin menjadi Anak Bermasalah Makan (tidak
mau makan, makan dalam jumlah sedikit, pilih-pilih makan) juga dikenal
sebagai Picky Eater. Beberapa anak dalam kelompok umur ini mungkin
berfokus pada tantangan-tantangan pribadi dan melawan desakan orang tua
untuk memakan makanan sehat.Memakan makanan bergizi rendah yang
penuh dengan energi dan lemak, namun sedikit zat gizi juga merupakan
permasalahan besar bagi anak-anak usia ini. Jika anak Anda membuat
waktu makan berubah menjadi peperangan (hanya makan bila disuap), ia
mungkin menjadi anak bermasalah makan.

Anda mungkin juga menyukai