Anda di halaman 1dari 15

Pembahasan Soal

SIMAK–UI 2012
SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA

Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS

Matematika IPA
Disusun Oleh :
Pak Anang
Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT
Pembahasan Soal SIMAK–UI 2012
Matematika IPA Kode Soal 521
By Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

PETUNJUK A: Untuk soal nomor 1-11 pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1. Misalkan 𝑥 dan 𝑦 bilangan bulat yang memenuhi sistem persamaan berikut:
𝑥 2 − 𝑥𝑦 + 3𝑦 2 + 2𝑥 − 5𝑦 − 4 = 0
{
𝑥 + 2𝑦 = 4
maka 𝑥 − 𝑦 2 = ....
2

A. −6
B. −3
C. 0
D. 3
E. 6
Pembahasan:
Perhatikan bentuk sistem persamaan berikut:
𝑥 2 − 𝑥𝑦 + 3𝑦 2 + 2𝑥 − 5𝑦 − 4 = 0 .....................(1)
𝑥 + 2𝑦 = 4 ...................................................................(2)

Persamaan (1) akan menjadi persamaan kuadrat dengan mensubstitusikan 𝑥 atau 𝑦 dari
persamaan (2).
1
𝑥 + 2𝑦 = 4 ⇒ 𝑥 = 4 − 2𝑦 atau 𝑦 = 2 − 𝑥
2

Dengan mudah dilihat bahwa substitusi 𝑥 ke persamaan (1) lebih mudah daripada substitusi 𝑦,
karena tidak mengandung unsur pecahan. 
Substitusi 𝑥 = 4 − 2𝑦 ke persamaan (1) akan diperoleh:
𝑥 2 − 𝑥𝑦 + 3𝑦 2 + 2𝑥 − 5𝑦 − 4 = 0 ⇒ (4 − 2𝑦)2 − (4 − 2𝑦)𝑦 + 3𝑦 2 + 2(4 − 2𝑦) − 5𝑦 − 4 = 0
⇔ 16 − 16𝑦 + 4𝑦 2 − 4𝑦 + 2𝑦 2 + 3𝑦 2 + 8 − 4𝑦 − 5𝑦 − 4 = 0
⇔ 4𝑦 2 + 2𝑦 2 + 3𝑦 2 − 16𝑦 − 4𝑦 − 4𝑦 − 5𝑦 + 16 + 8 − 4 = 0
⇔ 9𝑦 2 − 29𝑦 + 20 = 0
Pembuat nol
⇒ (9𝑦 − 20)(𝑦 − 1) = 0
⇔ 9𝑦 − 20 = 0 atau 𝑦 − 1 = 0
𝟐𝟎
⇔ 𝒚=   atau   𝑦 = 1
𝟗
𝑻𝑴

20
Karena 𝑥 dan 𝑦 adalah bilangan bulat, maka 𝑦 = tidak memenuhi (TM).
9

Sehingga, nilai 𝑦 yang memenuhi adalah 𝑦 = 1, sehingga 𝑥 = 4 − 2𝑦 ⇒ 𝑥 = 4 − 2(1)


=4−2
=2
2 2 2 2
Jadi, nilai 𝑥 − 𝑦 = (2) − (1) = 4 − 1 = 3

LOGIKA PRAKTIS:
Apabila 𝑥 dan 𝑦 adalah bilangan bulat, maka kemungkinan nilai 𝑥 2 − 𝑦 2 adalah bilangan nol, atau
bilangan bulat ganjil. Jadi jelas jawaban A dan E bukan jawaban yang benar. 

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 1


2. Misalkan 𝑓(𝑥) = (𝑥 − 3)3 + (𝑥 − 2)2 + (𝑥 − 1). Maka sisa dari pembagian 𝑓(𝑥 + 2) oleh 𝑥 2 − 1
adalah ....
A. −2 + 5𝑥
B. −9 + 14𝑥
C. 5 − 2𝑥
D. 14 − 9𝑥
E. 11 + 19𝑥
Pembahasan:
Fungsi 𝑓(𝑥 + 2) dapat diperoleh dengan mensubstitusikan 𝑥 dengan 𝑥 + 2, sehingga:
3 2
𝑓(𝑥) = (𝑥 − 3)3 + (𝑥 − 2)2 + (𝑥 − 1) ⇒ 𝑓(𝑥 + 2) = ((𝑥 + 2) − 3) + ((𝑥 + 2) − 2) + ((𝑥 + 2) − 1)
⇔ 𝑓(𝑥 + 2) = (𝑥 − 1)3 + 𝑥 2 + (𝑥 + 1)

Misal sisa pembagian dari 𝑓(𝑥 + 2) oleh 𝑥 2 − 1 adalah 𝑝𝑥 + 𝑞, maka menurut teorema pembagian
suku banyak bisa dirumuskan sebagai berikut:
𝑓(𝑥 + 2) = 𝑝(𝑥) ∙ ℎ(𝑥) + 𝑠(𝑥) ⇒ 𝑓(𝑥 + 2) = (𝑥 2 − 1)ℎ(𝑥) + (𝑝𝑥 + 𝑞)
⇔ 𝑓(𝑥 + 2) = (𝑥
⏟ + 1)(𝑥 − 1) ℎ(𝑥) + (𝑝𝑥 + 𝑞)
Substitusikan
pembuat nol
dari pembagi
yaitu
𝑥=−1 𝑑𝑎𝑛 𝑥=1

Dengan mensubstitusikan pembuat nol dari fungsi pembagi, maka akan diperoleh persamaan:
𝑥 = −1 ⇒ 𝑓(1) = −𝑝 + 𝑞 ....................................... (1)
𝑥 = 1 ⇒ 𝑓(3) = 𝑝 + 𝑞 ............................................... (2)

Padahal 𝑓(𝑥 + 2) = (𝑥 − 1)3 + 𝑥 2 + (𝑥 + 1), sehingga:


3
𝑓(1) = 𝑓(−1 + 2) = ((−1) − 1) + (−1)2 + ((−1) + 1) = (−2)3 + 1 + 0 = −8 + 1 = −7
𝑓(3) = 𝑓(1 + 2) = (1 − 1)3 + (1)2 + (1 + 1) = 0 + 1 + 2 = 3

Dengan mensubstitusi 𝑓(1) = −7 dan 𝑓(3) = 3 serta mengeliminasi 𝑞 pada persamaan (1) dan (2)
akan diperoleh:
−𝑝 + 𝑞 = −7
𝑝+𝑞 = 3
−10
−2𝑝 = −10 ⇒𝑝=
−2
⇔𝑝=5

Substitusi 𝑝 = 5 ke persamaan 𝑝 + 𝑞 = 3 menghasilkan:


𝑝+𝑞 = 3⇒ 5+𝑞 = 3
⇔ 𝑞 = 3−5
⇔ 𝑞 = −2

Jadi, sisa pembagian dari 𝑓(𝑥 + 2) oleh 𝑥 2 − 1 adalah 5𝑥 − 2.

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS ada di halaman berikutnya!

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 2


TRIK SUPERKILAT:
𝑓(𝑥) = (𝑥 − 3)3 + (𝑥 − 2)2 + (𝑥 − 1) ⇒ 𝑓(𝑥 + 2) = (𝑥 − 1)3 + 𝑥 2 + (𝑥 + 1)
⇔ 𝑓(𝑥 + 2) = 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 4𝑥
⇔ 𝑓(𝑥 + 2) = 𝑥⏟3 − 𝑥 + 𝑥 ⏟
−2𝑥 2 + 2 − 2 + 4𝑥
𝑥(𝑥 2 −1) −2(𝑥 2 −1)
⇔ 𝑓(𝑥 + 2) = 𝑥(𝑥 − 1) + 𝑥 − 2(𝑥 2 − 1) − 2 + 4𝑥
2

⇔ 𝑓(𝑥 + 2) = (𝑥 − 2)(𝑥 2 − 1) + 5𝑥 − 2

Jadi, sisa pembagian dari 𝑓(𝑥 + 2) oleh 𝑥 2 − 1 adalah 5𝑥 − 2.

LOGIKA PRAKTIS
Soal tersebut bisa dikerjakan menggunakan pembagian ”porogapit”.
𝑓(𝑥) = (𝑥 − 3)3 + (𝑥 − 2)2 + (𝑥 − 1) ⇒ 𝑓(𝑥 + 2) = (𝑥 − 1)3 + 𝑥 2 + (𝑥 + 1)
⇔ 𝑓(𝑥 + 2) = 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 4𝑥

𝑥 − 2
𝑥 2 − 1 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 4𝑥
𝑥3 − 𝑥
− 2𝑥 2 + 5𝑥
− 2𝑥 2 +2
5𝑥 − 2

Jadi, sisa pembagian dari 𝑓(𝑥 + 2) oleh 𝑥 2 − 1 adalah 5𝑥 − 2.

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 3


3. Nilai-nilai 𝑥 yang memenuhi 𝑥 − 2 ≤ |1 − 2𝑥| adalah ....
A. Semua bilangan riil
1
B. 𝑥 ≥ −1 atau 𝑥 ≤ 2
1
C. −1 ≤ 𝑥 ≤ 2
D. 𝑥 ≤ −1 atau 𝑥 ≥ 1
1
E. 𝑥 ≤ 2 atau 𝑥 ≥ 1
Pembahasan:
Perhatikan pertidaksamaan pada soal melibatkan harga mutlak, ingat lagi definisi nilai mutlak:
1
1 − 2𝑥    , untuk 𝑥 ≤
|1 − 2𝑥| = { 2
1
−(1 − 2𝑥), untuk 𝑥 >
2
Jadi, kita harus memisah pertidaksamaan tersebut menjadi dua bentuk, yaitu:

Bentuk pertama,
1
Untuk 𝑥 ≤ 2, maka:
𝑥 − 2 ≤ 1 − 2𝑥 ⇒ 𝑥 + 2𝑥 ≤ 1 + 2
⇔ 3𝑥 ≤ 3
3
⇔ 𝑥≤
3
⇔ 𝑥≤1

Bentuk kedua,
1
Untuk 𝑥 > 2, maka:
𝑥 − 2 ≤ −(1 − 2𝑥) ⇒ 𝑥 − 2 ≤ −1 + 2𝑥
⇔ 𝑥 − 2𝑥 ≤ −1 + 2
⇔ −𝑥 ≤ −1
−1
⇔ 𝑥≥
−1
⇔ 𝑥≥1

Jadi, karena penyelesaian pertidaksamaan tersebut adalah 𝑥 ≤ 1 atau 𝑥 ≥ 1, maka penyelesaian


pertidaksamaan tersebut adalah 𝑥 = semua bilangan riil.

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 4


4. Misalkan 𝑥1 dan 𝑥2 adalah akar-akar persamaan kuadrat 𝑥 2 − (2𝑘 2 − 𝑘 − 1)𝑥 + (3𝑘 + 4) = 0 dan
kedua akar itu bilangan bulat dengan 𝑘 konstan. Jika 𝑥1 , 𝑘, 𝑥2 merupakan 3 suku pertama barisan
geometri, maka jumlah 𝑛 suku pertama dari barisan tersebut adalah ....
1 1
A. − 2 (−1)𝑛 + 2
1 1
B. − 2 (−1)𝑛 − 2
1 1
C. 2 (−1)𝑛 + 2
D. −(−1)𝑛
1 1
E. 2 (−1)𝑛 − 2
Pembahasan:
Akar-akar persamaan kuadrat 𝑥 2 − (2𝑘 2 − 𝑘 − 1)𝑥 + (3𝑘 + 4) = 0 adalah 𝑥1 dan 𝑥2 dimana 𝑥1 , 𝑥2
adalah bilangan bulat serta 𝑘 konstan.
𝑎 = 1, 𝑏 = −(2𝑘 2 − 𝑘 − 1), 𝑐 = (3𝑘 + 4)

Dengan menggunakan rumus jumlah dan hasil kali akar diperoleh:


𝑐 (3𝑘 + 4)
𝑥1 𝑥2 = ⇒ 𝑥1 𝑥2 =
𝑎 1
⇔ 𝑥1 𝑥2 = (3𝑘 + 4) … … … . (1)

Dengan memandang bahwa 𝑥1 , 𝑘, 𝑥2 adalah 3 suku pertama barisan geometri, maka kuadrat suku
tengah adalah perkalian dari suku pertama dan suku terakhir, sehingga diperoleh:
𝑘 2 = 𝑥1 𝑥2 … … … . (2)

Dengan mensubstitusi persamaan (1) dan (2) diperoleh:


𝑘 2 = 3𝑘 + 4 ⇒ 𝑘 2 − 3𝑘 − 4 = 0
⇔ (𝑘 + 1)(𝑘 − 4) = 0
Pembuat nol
⇔ 𝑘 − 4 = 0 atau 𝑘 + 1 = 0
⇔ 𝑘 = 4     atau  𝑘 = −1

Kasus pertama,
Jika 𝑘 = 4, maka:
𝑥 2 − (2(4)2 − (4) − 1)𝑥 + (3(4) + 4) = 0
⇒ 𝑥 2 − 27𝑥 + 16 = 0
Kok sepertinya tidak bisa difaktorkan ya?
Mari kita periksa diskriminannya!
𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 = (27)2 − 4(1)(16) = 665
𝐷 > 0 dan 𝐷 bukan bilangan kuadrat
Sehingga akar-akarnya bukan bil. bulat
Berarti untuk kasus pertama ini tidak memenuhi syarat 𝑥1 , 𝑥2 adalah bilangan bulat.

Kasus kedua,
Jika 𝑘 = −1, maka:
𝑥 2 − (2(−1)2 − (−1) − 1)𝑥 + (3(−1) + 4) = 0
⇒ 𝑥 2 − 2𝑥 + 1 = 0
⇔ (𝑥 − 1)2 = 0
⇔ 𝑥1 = 𝑥2 = 1

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 5


Sehingga, substitusi 𝑥1 , 𝑥2 pada persamaan (2) akan menghasilkan:
𝑘 2 = 𝑥1 𝑥2 ⇒ 𝑘 2 = (1)(1)
⇔ 𝑘2 = 1
⇔ 𝑘2 − 1 = 0
⇔ (𝑘 + 1)(𝑘 − 1) = 0
⇔ 𝑘 = −1 atau 𝑘 = 1

Dengan mudah kita memilih 𝑘 = −1 sebagai pilihan yang tepat, mengingat di semua opsi jawaban
mengandung unsur (−1)𝑛 

Jadi barisan geometri yang dimaksud adalah 1, −1, 1, −1, …

Hal ini berarti bahwa suku pertama 𝑎 = 1 dan rasio barisan 𝑟 = −1.
Jadi, jumlah 𝑛 suku pertama barisan geometri tersebut adalah:
𝑎(𝑟 𝑛 − 1) 1((−1)𝑛 − 1) ((−1)𝑛 − 1) 1 1
𝑆𝑛 = = = = − (−1)𝑛 +
𝑟−1 (−1) − 1 −2 2 2

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 6


5. Dalam segitiga 𝐴𝐵𝐶, ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝐴𝐶 = 𝑏⃗. Jika titik 𝐺 adalah titik berat segitiga 𝐴𝐵𝐶 maka ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 = 𝑎, ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝐴𝐺 = ....
1

A. 6 (𝑎 + 𝑏)
1
B. (𝑎 + 𝑏⃗)
4
1
C. (𝑎 + 𝑏⃗)
3
2
D. (𝑎 + 𝑏⃗)
3
3
E. (𝑎 + 𝑏⃗)
4

Pembahasan:
Misalkan titik 𝐷 adalah titik tengah garis ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 , sehingga ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐷 adalah salah satu garis berat segitiga. Dan
titik 𝐺 adalah titik berat segitiga, yaitu titik perpotongan semua garis berat segitiga.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:
A A

G G

B C B C
D D

Jika ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝐴𝐶 = 𝑏⃗, maka:


𝐴𝐵 = 𝑎 dan ⃗⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐵𝐶 𝐴𝐶 = −𝑎 + 𝑏⃗
𝐵𝐴 + ⃗⃗⃗⃗⃗

Sehingga,
1
⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐷 = ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝐵𝐷 ⇒ ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 + ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ 𝐴𝐷 = ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 ⃗⃗⃗⃗⃗
2
1
= 𝑎 + (−𝑎 + 𝑏⃗)
2
1 1
= 𝑎 − 𝑎 + 𝑏⃗
2 2
1 1
= 𝑎 + 𝑏⃗
2 2
1
= (𝑎 + 𝑏⃗)
2

Perhatikan bahwa titik 𝐺 membagi ⃗⃗⃗⃗⃗


𝐴𝐷 sehingga ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐺 ∶ ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐺𝐷 = 2 ∶ 1, sehingga:
2 2 1 1
⃗⃗⃗⃗⃗ 𝐴𝐷 = ( (𝑎 + 𝑏⃗)) = (𝑎 + 𝑏⃗)
𝐴𝐺 = ⃗⃗⃗⃗⃗
3 3 2 3

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 7


𝑏−𝑐
6. Dalam segitiga 𝐴𝐵𝐶, diketahui sudut 𝛼, 𝛽, 𝛾 berhadapan dengan sisi 𝑎, 𝑏, 𝑐. Jika 𝑏 > 𝑐 maka 𝑏+𝑐 = ....
1
sin (𝛽−𝛾)
A. 2
1
cos (𝛼)
2
1
cos (𝛽−𝛾)
B. 2
1
sin (𝛼)
2
1
tan (𝛽−𝛾)
C. 2
1
sin (𝛼)
2
1
tan (𝛽−𝛾)
D. 2
1
tan (𝛼)
2
1
tan (𝛽−𝛾)
E. 2
1
cot (𝛼)
2

Pembahasan:
C
Perhatikan gambar di samping!
𝛾
Pada ∆𝐴𝐵𝐶, berlaku aturan sinus yang nilai perbandingannya
merupakan dua kali panjang jari-jari lingkaran luar segitiga, 𝑏 𝑎
yaitu:
𝑎 𝑏 𝑐
= = = 2𝑅
sin 𝛼 sin 𝛽 sin 𝛾 𝛼 𝛽
A B
𝑐
Dari aturan sinus bisa diperoleh kesamaan berikut:
𝑏 𝑐
= 2𝑅 ⇒ 𝑏 = 2𝑅 sin 𝛽 dan = 2𝑅 ⇒ 𝑐 = 2𝑅 sin 𝛾
sin 𝛽 sin 𝛾

Sehingga, substitusikan 𝑏 = 2𝑅 sin 𝛽 dan 𝑐 = 2𝑅 sin 𝛾 ke persamaan pada soal,


𝑏 − 𝑐 2𝑅 sin 𝛽 − 2𝑅 sin 𝛾
=
𝑏 + 𝑐 2𝑅 sin 𝛽 + 2𝑅 sin 𝛾
2𝑅(sin 𝛽 − sin 𝛾)
=
2𝑅(sin 𝛽 + sin 𝛾)
sin 𝛽 − sin 𝛾
=
sin 𝛽 + sin 𝛾
1 1
2 cos 2 (𝛽 + 𝛾) sin 2 (𝛽 − 𝛾)
=
1 1
2 sin 2 (𝛽 + 𝛾) cos 2 (𝛽 − 𝛾)
1 1
cos 2 (𝛽 + 𝛾) sin 2 (𝛽 − 𝛾)
= ∙
1 1
sin 2 (𝛽 + 𝛾) cos 2 (𝛽 − 𝛾)
1 1
= cot (𝛽 + 𝛾 ) ∙ tan (𝛽 − 𝛾 )
2 2
1 1
= cot (180° − 𝛼) ∙ tan (𝛽 − 𝛾)
2 2
1 1
= cot (90° − (𝛼)) ∙ tan (𝛽 − 𝛾)
2 2
1 1
= tan (𝛼) ∙ tan (𝛽 − 𝛾)
2 2
1
tan 2 (𝛽 − 𝛾)
=
1
cot 2 (𝛼)

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 8


𝜋
7. Jika sin2 𝑡 (csc 2 𝑡 − 1)(1 − sin 𝑡 + sin2 𝑡 − sin3 𝑡 + … ) = 𝑥, dengan < 𝑡 ≤ 𝜋, maka nilai dari cos 𝑡
2
adalah ....
A. √1 − (𝑥 − 1)2
B. −√1 − (𝑥 − 1)2
C. −√1 + (𝑥 − 1)2
1
D. − 2
√1−(𝑥−1)
1
E.
√1+(𝑥−1)2

Pembahasan:
Perhatikan!
sin2 𝑡 ⏟
(csc 2 𝑡 − 1) ⏟
(1 − sin 𝑡 + sin2 𝑡 − sin3 𝑡 + … ) = 𝑥
𝐼𝑑𝑒𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑟𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑜𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖 𝑡𝑎𝑘 ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎
𝑡𝑟𝑖𝑔𝑜𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎=1 𝑑𝑎𝑛 𝑟=− sin 𝑡
csc2 𝑡−1=cot2 𝑡 𝑆∞ =
𝑎
1−𝑟
1
⇒ sin2 𝑡 ∙ cot 2 𝑡 ∙ ( )=𝑥
1 + sin 𝑡
cos 2 𝑡 1
⇔ sin2 𝑡 ∙ 2
∙( )=𝑥
sin 𝑡 1 + sin 𝑡
1
⇔ cos 2 𝑡 ∙ ( )=𝑥
1 + sin 𝑡
1
⇔ (1 − sin2 𝑡) ∙ ( )=𝑥
1 + sin 𝑡
1
⇔ (1 − sin 𝑡)(1 + sin 𝑡) ∙ ( )=𝑥
1 + sin 𝑡
⇔ (1 − sin 𝑡) = 𝑥
⇔ 1 − 𝑥 = sin 𝑡
𝜋
Karena 2 < 𝑡 ≤ 𝜋 berarti 𝑡 berada di kuadran II, artinya nilai cos 𝑡 negatif.
Sehingga, bentuk cos 𝑡 dapat diperoleh dari sin 𝑡 dengan menggunakan identitas trigonometri:
cos2 𝑡 + sin2 𝑡 = 1 ⇒ cos2 𝑡 = 1 − sin2 𝑡
⇔ cos 𝑡 = −√1 − sin2 𝑡 (ingat 𝑡 di kuadran II maka cos 𝑡 bernilai negatif)
= −√1 − (1 − 𝑥)2 (ingat (1 − 𝑥)2 = (𝑥 − 1)2 )
= −√1 − (𝑥 − 1)2

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 9


8. lim 2𝑥 − √4𝑥 2 + 27 = ....
𝑥→−∞
A. −∞
B. −2
C. 0
D. 4
E. ∞
Pembahasan:
Ingat bentuk limit tak hingga bentuk ∞ − ∞ adalah salah satu limit bentuk tak tentu.
Sekarang periksa nilai limit berikut dengan mensubstitusikan nilai 𝑥 pada fungsi limit terlebih
dahulu, apakah menghasilkan sebuah limit bentuk tak tentu?
lim 2𝑥 − √4𝑥 2 + 27 = 2(−∞) − √4(−∞)2 + 27
𝑥→−∞
= −∞ − √∞
= −∞ − ∞
= −∞

Karena nilai limit tidak menyebabkan limit menjadi limit bentuk tak tentu, maka nilai limit tersebut
adalah −∞.

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 10


9. Diberikan 𝑓(𝑥) = sin2 𝑥. Jika 𝑓 ′ (𝑥) menyatakan turunan pertama dari 𝑓(𝑥), maka
1
lim ℎ {𝑓 ′ (𝑥 + ℎ) − 𝑓 ′ (𝑥)} = ....
ℎ→∞
A. sin 2𝑥
B. – cos 2𝑥
C. 2 cos 2𝑥
D. 2 sin 𝑥
E. −2 cos 𝑥
Pembahasan:
Perhatikan bentuk limit pada soal!

1 1 1 1
lim ℎ {𝑓 ′ (𝑥 + ) − 𝑓 ′ (𝑥)} (ingat ℎ → ∞ ⇔ = dan ℎ = )
ℎ→∞ ℎ ℎ ∞ 1

1 ′ 1 1
⇒ 1lim1 {𝑓 (𝑥 + ) − 𝑓 ′ (𝑥)} (ingat = 0)

1 ℎ ∞
ℎ ∞

1
{𝑓 ′ (𝑥 + ) − 𝑓 ′ (𝑥)} {𝑓(𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥)}
⇔ 1lim ℎ (Bukankah ini identik dengan lim = 𝑓 ′ (𝑥))
→0
1 ℎ→0 ℎ


⇔ 𝑓 ′′ (𝑥)

Sehingga penyelesaian limit tersebut adalah turunan kedua dari fungsi 𝑓(𝑥).
Jadi,
1
𝑓(𝑥) = sin2 𝑥 ⇒ lim ℎ {𝑓 ′ (𝑥 + ) − 𝑓 ′ (𝑥)} = 𝑓 ′′ (𝑥)
ℎ→∞ ℎ
𝑑2
= 2 (sin2 𝑥)
𝑑𝑥
𝑑
= (2 sin 𝑥 cos 𝑥)
𝑑𝑥
𝑑
=2∙ (sin 𝑥 cos 𝑥)
𝑑𝑥
= 2 ∙ (cos 𝑥 cos 𝑥 + sin 𝑥 (− sin 𝑥))
= 2 ∙ (cos 2 𝑥 − sin2 𝑥)
= 2 cos 2𝑥

TRIK SUPERKILAT:
1 1
𝑓(𝑥) = sin2 𝑥 ⇒ 𝑓(𝑥) = − cos 2𝑥
2 2
⇒ 𝑓 ′ (𝑥) = − sin 2𝑥
⇒ 𝑓 ′′ (𝑥) = 2 cos 2𝑥

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 11


10. Jika diketahui garis singgung parabola 𝑦 = 3𝑥 2 + 𝑎𝑥 + 1, pada titik 𝑥 = −2 membentuk sudut
terhadap sumbu 𝑥 sebesar arctan(6). Luas daerah yang dibatasi oleh garis lurus 𝑦 = −9𝑥 − 59 dan
parabola tersebut adalah ....
A. 0
1
B. 2
C. 1
D. 3
E. ∞
Pembahasan:
Gradien garis singgung parabola 𝑦 = 3𝑥 2 + 𝑎𝑥 + 1 pada titik 𝑥 = −2 bisa diperoleh dari nilai
turunan pertama dari kurva pada titik tersebut, sehingga:
𝑓(𝑥) = 3𝑥 2 + 𝑎𝑥 + 1 ⇒ 𝑓 ′ (𝑥) = 6𝑥 + 𝑎 ⇒ 𝑚 = 𝑓 ′ (−2)
⇔ 𝑚 = 6(−2) + 𝑎
⇔ 𝑚 = −12 + 𝑎 ................. (1)

Garis singgung tersebut membentuk sudut terhadap sumbu 𝑥 sebesar arctan(6), sehingga:
𝜃 = arctan(6) ⇒ tan 𝜃 = 6

Padahal gradien garis singgung dari sebuah kurva juga merupakan nilai dari tan 𝜃, dimana 𝜃 adalah
sudut yang dibentuk oleh garis singgung dengan sumbu 𝑥, sehingga diperoleh:
𝑚 = tan 𝜃 ⇒ 𝑚 = 6 ............................................................................................. (2)

Dengan mensubstitusi persamaan (1) ke persamaan (2) akan diperoleh:


−12 + 𝑎 = 6 ⇒ 𝑎 = 6 + 12
⇔ 𝑎 = 18
Jadi, dengan mensubstitusi nilai 𝑎 = 18, maka persamaan parabola tersebut adalah:
𝑦 = 3𝑥 2 + 18𝑥 + 1

Sehingga, untuk mencari luas daerah yang dibatasi oleh 𝑦 = 3𝑥 2 + 18𝑥 + 1 dan sebuah garis lurus,
𝑦 = −9𝑥 − 59 maka gunakan rumus cepat TRIK SUPERKILAT berikut:
Luas daerah yang hanya dibatasi kurva dan garis lurus adalah:
𝐷√𝐷
𝐿=
6𝑎2
dimana,
𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐.
𝐷 adalah nilai diskriminan dari persamaan kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 yang diperoleh dengan
mensubstitusi persamaan garis ke persamaan kurva.

Jadi, substitusi 𝑦 = −9𝑥 − 59 pada kurva, akan diperoleh:


−9𝑥 − 59 = 3𝑥 2 + 18𝑥 + 1
⇔ 0 = 3𝑥 2 + 18𝑥 + 1 − (−9𝑥 − 59)
⇔ 0 = 3𝑥 2 + 18𝑥 + 1 + 9𝑥 + 59
⇔ 0=⏟ 3 𝑥 2 + 27
⏟ 𝑥 + 60

𝑎 𝑏 𝑐

Sehingga, nilai 𝐷 adalah:


𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 ⇒ 𝐷 = (27)2 − 4(3)(60)
= 729 − 720
=9
Jadi, luas daerah tersebut adalah:
𝐷√𝐷 9√9 9∙3 3 1
𝐿= 2
= 2
= = =
6𝑎 6(3) 6∙9 6 2

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 12


11. Diberikan bidang empat 𝐴. 𝐵𝐶𝐷 dengan 𝐵𝐶 tegaklurus 𝐵𝐷 dan 𝐴𝐵 tegaklurus bidang 𝐵𝐶𝐷. Jika
𝐵𝐶 = 𝐵𝐷 = 𝑎√2 cm, dan 𝐴𝐵 = 𝑎 cm, maka sudut antara bidang 𝐴𝐶𝐷 dan 𝐵𝐶𝐷 sama dengan ....
𝜋
A. 6
𝜋
B. 4
𝜋
C. 3
3𝜋
D. 4
𝜋
E. 2

Pembahasan:
Perhatikan bidang segiempat 𝐴. 𝐵𝐶𝐷 di samping!
𝐵𝐶 ⊥ 𝐵𝐷, 𝐴𝐵 ⊥ bidang 𝐵𝐶𝐷
𝐴
𝐵𝐶 = 𝐵𝐷 = 𝑎√2 cm
𝐴𝐵 = 𝑎 cm
Maka besar sudut antara bidang 𝐴𝐶𝐷 dan 𝐵𝐶𝐷 dapat
ditentukan dengan membuat menentukan titik potong
kedua bidang terlebih dulu.
𝐷 𝐵 Ternyata garis potong kedua bidang tersebut adalah
𝛼
terletak pada ruas garis 𝐷𝐶.
𝐸 Sudut antara bidang bidang 𝐴𝐶𝐷 dan 𝐵𝐶𝐷 adalah
sudut yang dibentuk oleh dua garis pada masing-
𝐶 masing bidang yang tegak lurus dengan garis potong,
Misal 𝐸 adalah titik tengah 𝐷𝐶, maka sudut antara
bidang bidang 𝐴𝐶𝐷 dan 𝐵𝐶𝐷 adalah sudut yang
dibentuk oleh ruas garis 𝐴𝐸 dengan ruas garis 𝐸𝐵.
Jadi,
𝛼 = ∠(bidang 𝐴𝐶𝐷, bidang 𝐵𝐶𝐷) = ∠(𝐴𝐸, 𝐸𝐵)

Perhatikan bidang alas 𝐵𝐶𝐷 yang merupakan segitiga siku-siku sama kaki. Apabila bidang alas kita
perluas sehingga menjadi sebuah persegi 𝐵𝐶𝐷𝐹, sehingga 𝐷𝐶 adalah salah satu diagonal persegi.
2 2
𝐷𝐶 = √𝐵𝐶 2 + 𝐵𝐷2 = √(𝑎√2) + (𝑎√2) = √2𝑎2 + 2𝑎2 = √4𝑎2 = 2𝑎

Dan dengan mudah kita mengetahui bahwa:


1 1
𝐷𝐸 = 𝐸𝐶 = 𝐵𝐸 = 𝐷𝐶 ⇒ 𝐷𝐸 = 𝐸𝐶 = 𝐵𝐸 = (2𝑎)
2 2
⇔ 𝐷𝐸 = 𝐸𝐶 = 𝐵𝐸 = 𝑎

Jadi, besar sudut 𝛼 dengan mudah ditentukan dari nilai tangen sudut 𝛼, dimana nilai tangen sudut 𝛼
adalah perbandingan antara ruas garis 𝐴𝐵 dengan ruas garis 𝐵𝐸:
𝐴𝐵 𝑎
tan 𝛼 = ⇒ tan 𝛼 =
𝐵𝐸 𝑎
⇔ tan 𝛼
=1
⇔ 𝛼
= arctan(1)
⇔ 𝛼
= 45°
𝜋
⇔ 𝛼=
4

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 13


PETUNJUK C: Untuk soal nomor 12
12. Persamaan kuadrat 𝑥 2 − 𝑝𝑞𝑥 + 𝑝2 + 𝑞 2 = 0 akar-akarnya 𝑥1 dan 𝑥2 dengan 2𝑥1 𝑥2 = 5(𝑥1 + 𝑥2 ).
Pernyataan berikut yang BENAR untuk hubungan antara 𝑝 dan 𝑞 adalah ....
(1) 𝑝 = 𝑞
(2) 𝑝 = 2𝑞
(3) 𝑝 = 𝑞 + 2
(4) 2𝑝 = 𝑞
Pembahasan:
Dengan menggunakan rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat maka dari
persamaan kuadrat 𝑥 2 − 𝑝𝑞𝑥 + 𝑝2 + 𝑞 2 = 0 akan diperoleh:
𝑏 (−𝑝𝑞)
𝑥1 + 𝑥2 = − ⇒ 𝑥1 + 𝑥2 = −
𝑎 1
⇔ 𝑥1 + 𝑥2 = 𝑝𝑞

𝑐 (𝑝2 + 𝑞 2 )
𝑥1 𝑥2 = ⇒ 𝑥1 𝑥2 =
𝑎 1
⇔ 𝑥1 + 𝑥2 = 𝑝2 + 𝑞 2

Sehingga 2𝑥1 𝑥2 = 5(𝑥1 + 𝑥2 ) bisa dinyatakan menjadi:


2𝑥1 𝑥2 = 5(𝑥1 + 𝑥2 ) ⇒ 2(𝑝2 + 𝑞 2 ) = 5(𝑝𝑞)
⇔ 2𝑝2 + 2𝑞 2 − 5𝑝𝑞 = 0
⇔ 2𝑝2 − 5𝑝𝑞 + 2𝑞 2 = 0
⇔ (𝑝 − 2𝑞)(2𝑝 − 𝑞) = 0
Pembuat nol
⇒ 𝑝 − 2𝑞 = 0 atau 2𝑝 − 𝑞 = 0
⇔ 𝑝 = 2𝑞   atau   2𝑝 = 𝑞

Sehingga diperoleh hubungan antara 𝑝 dan 𝑞, yaitu 𝑝 = 2𝑞 atau 𝑞 = 2𝑝

Untuk download rangkuman materi, kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT dalam
menghadapi SIMAK-UI, UM STIS, SBMPTN, SNMPTN, OSN serta kumpulan pembahasan soal SIMAK-UI,
SNMPTN, UM STIS, UMB PTN, OSN ataupun yang lainnya jangan lupa untuk selalu mengunjungi
http://pak-anang.blogspot.com.

Terimakasih,

Pak Anang.

Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 14

Anda mungkin juga menyukai