KUASAI
Sumber soal
ITB, Proyek Printis 1 (PP1), SKALU, Sipenmaru, UMPTN, SPMB, SNMPTN, dan SBMPTN
Matematika Dasar
Matematika IPA
+ Soal dan pembahasan terbaru SBMPTN 2014
Penulis:
Penulis:
Alimuddin, S.Pd., M.Pd.
GWI: 703.14.8.064
ISBN: 978-602-251-834-1
Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Grasindo, anggota Ikapi, Jakarta, 2014
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk
apa pun (seperti cetakan, fotokopi, mikroilm, VCD, CD-ROM, dan rekaman suara) tanpa izin
tertulis dari pemegang hak cipta/Penerbit.
Puji dan Syukur hanya Kepada Allah Taa’la, karena Rahmat dan Kasih SayangNyalah sehingga
segala aktivitas kita dapat berjalan baik. Salawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW, Rasul Allah
yang membawa umat ini keluar dari alam kegelapan,kejahilan, kesesatan, dan kehinaan menuju
alam yang memancarkan cahaya hidayah, kemuliaan, keagungan, dan keberanian. Penulis berterima
kasih dan bersyukur kepada Allah Taa’la atas terbitnya buku Top No. 1 Kuasai Matematika SBMPTN
yang terdiri dari 12 Bab Matematika dasar dan 9 Bab Matematika IPA serta ditambah soal dan pemba-
hasan terbaru SBMPTN 2014. Secara garis besar buku ini berisikan:
1. Kumpulan konsep matematika yaitu memberikan pemahaman dan penjelasan setiap konsep
dan rumus dalam matematika, tidak hanya menghafal rumus atau konsep tetapi lebih dari itu
Anda mampu memahami jalan pikiran matematika itu sendiri dan mampu memahami materi
secara utuh sehingga ketika Anda menghadapi soal SBMPTN maka dengan mudah dan cepat
menyelesaikan soal tersebut.
2. Kumpulan soal diambil dari soal-soal PTN terdahulu yaitu soal ITB sekitar tahun 1976, SKALU
sekitar tahun 1978, PP 1 sekitar tahun 1979-1980, Sipenmaru sekitar tahun 1981-1989, UMPTN
sekitar tahun 1990-2001, SPMB sekitar tahun 2002-2008, SNMPTN sekitar tahun 2009-2012, dan
terakhir SBMPTN tahun 2013 sampai sekarang. Buku ini sengaja dibuat agar Anda mengetahui
bahwa soal PTN sangat bervariatif, kreatif, dan inovatif.
3. Pembahasan dan Penjelasan yaitu bukan hanya sekedar memberikan pembahasan saja tetapi
dilengkapi dengan penjelasan super rinci, catatan penting, keterangan, dan saran pada setiap
langkah penyelesaian yang akurat, tajam dan terpercaya agar Anda lebih dekat memahami
penyelesaian soal SBMPTN.
4. Tips adalah rencana penyelesaian soal, agar Anda dapat merencanakan apa yang hendak
www.facebook.com/indonesiapustaka
5. Metode ringkas bertujuan untuk memudahkan Anda dalam menyelesaikan soal secepat
mungkin khusus pada soal-soal tertentu saja.
7. Nasehat maksudnya memberikan penguatan setiap konsep, prinsip, dan rumus dalam
matematika agar tertanam dalam pikiran Anda dan tidak mudah dilupakan.
Akhir kata “perbanyaklah latihan menyelesaikan soal dalam buku ini”. Belajarlah dengan Ikhlas
dan Sabar, Insya Allah atas Izin Allah taa’la Anda akan menggapai cita-cita sesuai yang diinginkan
baik di dunia yang sementara maupun di akhirat yang kekal selama-lamanya. Wassalam.
Penulis
Alimuddin
www.facebook.com/indonesiapustaka
Allah SWT berfirman yang artinya: “Katakanlah, Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui?”(Qs. Az Zumar [39] ayat 9).
Salah satu makna kata mutiara dari ayat ini adalah orang-orang yang banyak membaca buku, belajar,
dan latihan mengerjakan soal, pasti, pasti,pasti, pasti, pasti, pasti, pasti Allah Taa’la berikan jalan keluar
dari kesusahan menuju kemudahan sehingga Anda akan lulus SBMPTN sesuai jurusan di perguruan tinggi
negeri favorit yang Anda inginkan. Dan tidak akan pernah sama orang-orang yang malas belajar, malas
membaca buku, bahkan latihan mengerjakan soal maka sulit untuk menggapai cita-cita.
Allah SWT berfirman yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum
mereka mengubah nasib diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu
kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia” (Qs. Ar-Ra’d
[13] ayat 11).
Salah satu makna kata mutiara dari ayat ini adalah berusahalah dan bersungguh-sungguhlah Anda
dalam belajar dan membaca buku, perbanyaklah latihan mengerjakan soal SBMPTN, pantang menyerah,
tidak mudah berputus asa, latihan, latihan, dan latihan terus sehingga Allah Taa’la akan mengubah nasib
kita sendiri yang lebih
lebik baik.
Dari Abu Musa r.a., Nabi Saw bersabda, “perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutus aku
untuk menyampaikannya adalah seperti hujan lebat jatuh ke bumi. Sebagian dari bumi itu ada yang subur
menyerap air, menumbuhsuburkan tanam-tanaman, dan rumput-rumput yang banyak. Ada pula tanah
yang keras, tidak dapat menyerap air sehingga tergenang. Maka dengannya Allah memberi mamfaat kepada
manusia. Mereka dapat minum darinya dan memberi minum (binatang ternak dan sebagainya), dan untuk
bercocok tanam. Dan ada pula hujan yang jatuh ke bagian lain, yaitu di atas tanah (berlapis batu) yang tidak
menggenangkan air dan tidak pula menumbuhkan rumput. Begitulah perumpamaan orang yang belajar
menuntut ilmu”(Hr. Bukhari, hadits nomor 79).
www.facebook.com/indonesiapustaka
Kata Mutiara v
Makna kata mutiara dari sabda Nabi adalah dengan menuntut ilmu pengetahuan maka dapat
memberikan manfaat pada diri sendiri dan bahkan memberikan manfaat kepada seluruh manusia.
Abraham Lincoln presiden ke-16 Amerika Serikat pernah berkata: “jika saya punya waktu 8 jam untuk
menebang pohon, maka saya habiskan waktu enam jam untuk mengasah kampak saya”.
Makna kata mutiara di atas adalah gunakanlah waktu Anda sebanyak-banyak untuk mengasah otak
dan latihan mengerjakan soal SBMPTN sebelum Anda menghadapi ujian SBMPTN.
Alimuddin berkata: “jangan Anda lihat panjang-pendeknya pembahasan soal dalam buku ini, tetapi
maknailah, resapilah langkah demi langkah penyelesaian soal agar Anda memahami lebih dekat konsep
dan prinsip dalam matematika dan ada kesan dalam pikiran kita sehingga mudah menyelesaikan soal-
soal SBMPTN”
Makna kata mutiara di atas adalah ingat bahwa soal-soal PTN khusus matematika setiap tahun selalu
muncul kasus soal yang baru dan unik sehingga jalan terbaik adalah kuasai dan pahami karakter
matematika itu sendiri.
MATEMATIKA DASAR
MATEMATIKA IPA
Matematika
Matematika Dasar
Dasar 11
BAB 1
PERSAMAAN KUADRAT
Bentuk umum persamaan kuadrat (PK) adalah ax2 + bx + c = 0 dengan a, b, dan c R dan a 0. Persamaan
kuadrat mempunyai akar-akar x1 dan x2 . Terkadang juga dituliskan akar-akarnya dan atau akar-
akarnya p dan q bergantung soal seleksi PTN yang diberikan. Adapun rumus-rumus yang penting pada
persamaan kuadrat yaitu :
−b
1. x1 + x 2 = [jumlah akar-akar sebagai rumus wajib PK]
a
c
2. x1 . x 2 = [hasil kali akar-akar sebagai rumus wajib PK]
a
2
−b c
3. x12 + x 22 = ( x1 + x 2 )2 − 2 x1 x 2 = −2 . [jumlah kuadrat akar-akar]
a a
D b2 − 4 ac
4. x1 − x 2 = = . [selisih akar-akar]
a a
−b D
5. x12 − x 22 = ( x1 + x 2 )( x1 − x 2 ) = . [selisih kuadrat akar-akar]
a a
3
−b c −b
6. x13 + x 23 = ( x1 + x 2 )3 − 3 x1 x 2 ( x1 + x 2 ) = −3 . [jumlah pangkat tiga akar-akar]
a a a
7. x13 − x 23 = ( x1 − x 2 )( x12 + x 22 + x1 x 2 ) [selisih pangkat tiga akar-akar]
= ( x1 − x 2 ){( x1 + x 2 )2 − 2 x1 x 2 + x1 x 2 }
2
D −b c
= ( x1 − x 2 ){( x1 + x 2 )2 − x1 x 2 } = −
a a a
Penggunaan diskriminan D = b2 – 4ac dalam menentukan jenis akar-akar persamaan kuadrat ax2 +
bx + c = 0 terdiri dari :
a. Kedua akar-akar real /nyata, dengan syarat D 0.
b. Kedua akar-akar nyata dan berlainan/berbeda/memotong sumbu x di dua titik, dengan syarat D > 0.
c. Kedua akar-akar nyata dan kembar/sama/menyinggung sumbu x, dengan syarat D = 0.
d. Tidak mempunyai akar-akar nyata/Imajiner/Khayal/tidak memotong sumbu x, dengan syarat D < 0.
e. Mempunyai dua akar positif , dengan syarat D 0 ; x1 + x2 > 0 ; dan x1 . x2 > 0.
f. Mempunyai dua akar negatif, dengan syarat D 0 ; x1 + x2 < 0 ; dan x1 . x2 > 0.
g. Mempunyai dua akar berlainan tanda, dengan syarat D > 0 dan x1 . x2 < 0.
h. Mempunyai dua akar berlawanan, dengan syarat x1 + x2 = 0.
i. Mempunyai dua akar berkebalikan, dengan syarat x1 . x2 = 1
1. UMPTN 1997 −b −4
x1 + x2 = = .....(1)
x1 dan x2 merupakan akar-akar persamaan a 3
1 1 c −1
kuadrat 3x2 + 4x – 1 = 0. Maka + = .... x1 . x2 = = .....(2)
x1 x2 a 3
A. 1 D. 3 1 1
Selanjutnya inti soal ini adalah + .
1 x1 x 2
B. 3 E. 4
Caranya disamakan penyebut dengan metode
4
C. 3
kalisilang.
Tips −4
xx22 ++ xx11 −4 3
Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar == 3 [hasil substitusi pers.(1) dan (2)]
xx1 1+x 2x 2 − −1
1
3
persamaan kuadrat. 3
1 1 −4
+ , samakan penyebutnya dengan x 2 + x1 3 Metode Ringkas
x1 x 2 =
x1x+1 xx22 −1 Rumus praktis 1 + 1 = −b
metode kali silang. 3 x1 x 2 c
x 2 + x1 −4 −
Selesaikanlah dengan menggunakan = =4 =
4
=4
xx1+ x
1x2 2 −1 −1
substitusi.
1x 2 + x11 Catatan: rumus ini hanya
Jadi: + == 4
x1x1 xx2 2 berlaku untuk soal tertentu saja,
Pembahasan dan Penjelasan:
tidak berlaku secara umum.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Jawaban:(D)
Jawaban: (E)
www.facebook.com/indonesiapustaka
Matematika Dasar 3
A. 2 D. 8 Karena hasil faktoran sama, maka cukup yang
B. 4 E. 10 ditulis:
C. 6 a–4=0 a=4
Jadi: nilai a = 4
Tips
Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar Cara lain
persamaan kuadrat. x12 – 2x1x2+ x22 = 8a
(x 1 – x 2 ) 2 = 8a = 8a
2 2
Ingat kembali rumus x12 + x22 = (x1 + x2)2 – 2x1. D b2 − 4 ac
= 8a
x2 a a
2
Selesaikanlah dengan menggunakan (a)2 − 4.1.( −4)
= 8a
a2 + 16 = 8a a2 – 8a + 16 = 0 (a – 4)2 = 0
substitusi. 1
diperoleh: a a a
a2 – 8a + 16 = 0 Selanjutnya inti soal ini adalah x13 + x23 =
(a – 4)(a – 4) = 0 117,
Sesuai Tips diatas, maka:
x1 = − =
1 3 1 6 −1 5
A. 4 D. – 3 =
4 1 2 2 2
3
B. 4 E. – 1 Substitusikan nilai x1 dan x2
4
ke-pers. (2):
C. – 5 2k + 1 5 1 2k + 1
4 x1 . x 2 = . =
2 2 2 2
Tips 5 1 2k + 1 5
. = = 2k + 1
2 2 2 2
2(2k + 1) = 5 [hasil kali silang]
Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar
persamaan kuadrat.
4k + 2 = 5 4k = 5 – 2
www.facebook.com/indonesiapustaka
Matematika Dasar 5
Kemudian substitusikan pers. (3) ke-pers. (1)
Metode Ringkas
x12 – x22 = 6 (x1 – x2)(x1 + x2) = 6
karena pers.(1) lebih mudah untuk diselesaikan
D −b
=6 daripada pers.(2).
/ = 3 + = –4 3 + = –4
a a
b2 − 4 ac −b U
=6
4β = –4
a a
−4
= = −1
=6
( −6)2 − 4.2.(2k + 1) −( −6) 36 − 16k − 8 4
3 =6
28 − 16k = 2 28 − 16k = 4 28 –
/ = –1 = 3 = 3(–1) = –3
28 − 16k 6
=
x2 = 5 =5 = 5 a2 + 16 = 5
b − 4 ac
2
a2 − 4.1.( −4)
Salah satu akar PK adalah lima lebih besar a 1
a2 + 16 = 25 a2 = 25 – 16 a2 = 9
dari akar yang lain artinya x1 = 5 + x2.
a = ± 3.
Substitusi dan sederhanakan.
Pembahasan dan Penjelasan: Catatan: rumus ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
Berdasarkan Tips di atas, kita memulainya tidak berlaku secara umum.
dengan memisalkan akar-akar PK yaitu x1 dan
x2. Gunakan rumus wajib PK. Jawaban : (C)
/ x2 = –4 x1 = 5 + (–4) = 1
a 1
U
Selanjutnya inti soal ini adalah 2x1 + x2 = 2
Untuk x1 = 1 dan x2 = –4 sebagai persamaan (3).
www.facebook.com/indonesiapustaka
Matematika Dasar 7
x1 + x2 = – m Cara eliminasi: Pembahasan dan Penjelasan:
2x1 + x2 = 2 variabel x2 pada kedua Berdasarkan Tips di atas, kita memulainya
persamaan koefisiennya
– x1 = – m – 2 sudah sama maka dengan rumus wajib PK.
x1 = m + 2 :–1 operasi hitungnya adalah
Dik : x2 – 4x + a = 0 dimana a = 1, b = – 4, dan
pengurangn (–) agar
variabel x2 tereliminasi. c=a
−b −( −4)
U
/ x1 = m + 2 x1 + x2 = – m x1 + x2 =
a
=
1
=4 .....(1)
[Ket: pers-(1) mudah untuk diselesaikan] c a
m + 2 + x2 = – m x2 = – m – m – 2
x1 . x2 = a = 1 = a .....(2)
x2 = – 2m – 2 Selanjutnya substitusikan x1 = p + 1
Substitusikan x1 = m + 2 dan x2 = – 2m – 2 dan x2 = p – 1 ke-pers. (1) karena pers.(2)
ke-pers.(2) untuk menghitung nilai m: sulit untuk diselesaikan.
x1 . x2 = 2 – 2m2 x1 + x2 = 4
(m + 2)( – 2m – 2) = 2 – 2m2 (p + 1) + (p – 1) = 4 p + p + 1 – 1 = 4
2p = 4 p =
– 2m2 – 2m – 4m – 4 = 2 – 2m2 4
– 2m2 – 6m – 4 = 2 – 2m2 =2
– 6m – 4 = 2 – 6m = 2 + 4 – 6m = 6
2
Substitusikan p = 2 ke x1 = p + 1 dan x2 = p – 1
m=
6 untuk menghitung nilai x1 dan x2:
/ p = 2 x1 = p + 1 x1 = 2 + 1 = 3
= −1
−6 U
/ p = 2 x2 = p – 1 x2 = 2 – 1 = 1
Jadi: m = –1 U
9. SNMPTN 2011
8. SNMPTN 2012 Jika 2 adalah satu-satunya akar persamaan
1
Jika p + 1 dan p – 1 adalah akar-akar persamaan kuadrat 4 x2 + bx + a = 0, maka nilai a + b
x2 – 4x + a = 0, maka nilai a adalah .... adalah ....
A. 0 D. 3 A. 32 D. –2
B. 1 E. 4 B. 2 E. –32
C. 2 C. 0
Tips Tips
Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar
persamaan kuadrat. persamaan kuadrat.
www.facebook.com/indonesiapustaka
Misalkan akar-akar PK adalah x1 = p + 1 dan Makna dari kalimat “2 adalah satu-satunya akar
x2 = p – 1 PK” yaitu = 2
Substitusi dan sederhanakan. Substitusi dan sederhanakan.
2 . 2 = 4a 4 = 4a a =
4
=1 akar-akar PK 2: x2 + x – n = 0 dimana a = 1,
b = 1, dan c = –n adalah dan .
4
U
/ a = 1 dan b = –1 a + b = 1 + (–1) = 0
=
−b −1
Jadi: a + b = 0 = = −1 .....(3)
a 1
=
Metode Ringkas c −n
= =−n .....(2)
Gunakan rumus praktis: a 1
x1 – a(x – )(x – ) = 1/4x2 + bx + a Substitusikan pers.(1), (2), (3) dan (4) ke-
x12 + x22 = 3 + 3
1/4(x – 2)(x – 2) = 1/4x2 + bx + a
Matematika Dasar 9
11. UMPTN 2001 2 12 14 −b
+ = = [baru]
Jika p dan q akar-akar persamaan 3x2 – 2x – 5 3 3 3 a
= 0 maka persamaan yang akar-akarnya (p + b 14
=− [baru]
2) dan (q + 2) adalah .... a 3
=
A. 3x2 – 11x + 14 = 0 c
[baru]
B. 3x2 – 14x + 11 = 0 a
C. x2 – 14x + 11 = 0 c
(p + 2)(q + 2) = [baru]
D. x2 + 9x + 14 = 0 a
E. x2 – 9x + 14 = 0 p.q + 2p + 2q + 4 = c [baru]
a
c
Tips p.q + 2(p + q) + 4 = [baru] ....(4)
a
Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar
Substitusikan pers.(1) dan (2) ke-pers. (4):
persamaan kuadrat.
Misalkan akar-akar baru = p + 2 dan =
5 2 c
− +2 +4= [baru]
3 3 a
q+2
5 4 c
Substitusikan jumlah dan hasilkali akar-akar − + +4= [baru]
3 3 a
persamaan kuadrat lama(PKL) ke jumlah
1 1 12 c
dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat − +4=− + = [baru]
3 3 3 a
baru(PKB).
11 c
= [baru]
Pembahasan dan Penjelasan: 3 a
Mulailah dengan PKL yang akar-akarnya p Bentuk umum PK ax2 + bx + c = 0, kedua ruas
dan q. Gunakan rumus wajib PK. dibagi a diperoleh:
b c 14 11
Dik: 3x2 – 2x – 5 = 0 dimana a = 3, b = –2, x2 + x+ =0 x2 − x+ =0
a a 3 3
3x2 – 14x + 11 = 0
dan c = –5 ×3
−b −( −2) 2
p + q= = = .....(1)
a 3 3 Jadi: PKB adalah 3x2 – 14x + 11 = 0
c −5
p.q = = .....(2) Metode Ringkas
a 3 Akar-akar baru p + 2 dan q + 2, misalkan y = x + 2
Berdasarkan Tips di atas, akar-akar baru yang polanya sama dengan akar-akar baru. y = x
α = p + 2 dan β = q + 2 disubstitusikan ke + 2 diubah menjadi x = y – 2 Substitusikan ke-PKL
rumus wajib PK yang baru juga: 3x2 – 2x – 5 = 0.
3(y – 2)2 – 2(y – 2) – 5 = 0 disederhanakan hasilnya
−b
α + β= [baru] 3y2 – 14y + 11 = 0 atau 3x2 – 14x + 11 = 0
a
Catatan: rumus ini hanya berlaku untuk soal tertentu
−b
(p + 2) + (q + 2) = [baru] saja, tidak berlaku secara umum.
a
−b Jawaban : (B)
www.facebook.com/indonesiapustaka
(p + q) + 4 = [baru] ....(3)
a
12. SPMB 2004
Substitusikan pers.(1) ke-pers. (3):
Jika x1 dan x2 akar-akar persamaan kuadrat x2
2 −b – 4x + 3 = 0, maka persamaan kuadrat yang
+4= [baru]
3 a akar-akarnya x12 dan x22 adalah ....
+ + = + =
a a
Substitusikan jumlah dan
Jadi: PKB adalah x22 – 10x + 9 = 0
persamaan kuadrat lama(PKL) ke jumlah PKB adalah x2 – 10x + 9 = 0
Jadi:Ringkas
Metode
dan hasilkali akar-akar persamaan kuadrat Metode
Rumus Ringkas
praktis: a2x2 + (2ac – b2)x + c2 = 0
baru(PKB). 1Rumus
2 2 praktis:
. x + (2.1.3 a2x22+
– (–4) )x(2ac
2 2
+ 32 –=b0 )x + c = 0
12.xx2 2++(6(2.1.3
1. – (–4)
– 16)x
2 2
+ 9 =)x0+ 3 = 0
2
x1.2 + + (6 – +
x (–10)x 16)x
9 =+09 = 0
Pembahasan dan Penjelasan: 2
xx2 –+ 10x(–10)x
+ 9+=90= 0
Mulailah dengan PKL yang akar-akarnya x1 2
x – 10x +rumus 9 = 0 ini hanya berlaku untuk soal tertentu
Catatan:
dan x2. Gunakan rumus wajib PK. Catatan: rumus inisecara
hanyaumum.
berlaku untuk soal tertentu
saja, tidak berlaku
Dik: x2 – 4x + 3 = 0 dimana a = 1, b = –4, saja, tidak berlaku secara umum.
dan c = 3
Jawaban : (B)
−b −( −4)
x1 + x2 = −− == −− −− == 4 .....(1) Jawaban : (B)
a = 1 =
13. SPMB 2003
c 3 13. Jika
SPMB a 2003
dan b adalah akar-akar persamaan
x1 . x2 = = == 3 .....(2)
a=
=1 =
Jika
Jika a dan
dan b adalah
adalah akar-akar
kuadrat x 22 +b 4x
a akar-akar persamaan
persamaan
– 2 = 0, maka persamaan
Berdasarkan Tips di atas, akar-akar baru kuadrat xx2 +
kuadrat + 4x
4x –– 22 =
= 0,
0, maka
maka persamaan
kuadrat yang akar-akarnya a22b danpersamaan
ab2 adalah
kuadrat yang akar-akarnya a2 b dan ab22 adalah
α = x12 dan β = x22 disubstitusikan ke kuadrat yang akar-akarnya a b dan ab adalah
....
....
rumus wajib PK yang baru juga: .... x22– 8x + 6 = 0
A. D. 2
A. x2 – 8x + 6 = 0 D. xx22++ 8x
8x –– 88 == 00
−b A. x2 – 8x + 6 = 0 D. x 2 + 8x – 8 = 0
α + β = −− [baru] B. xx2––6x
B. 2
6x++66==00 E.
E. xx22–– 8x
8x –– 88 == 00
a B. x22– 6x + 6 = 0
C. xx ++6x E. x – 8x – 8 = 0
C. 6x++88==00
−b Tips
TipsC. x2 + 6x + 8 = 0
x12 + x22 = −−
Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar
[baru] Tips
Tips
persamaan
a
Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar
kuadrat.
−b
(x1 + x2)2 – 2x1x2 = −−
Misalkan akar-akar baru p = a b dan q = ab
[baru] ....(3) persamaan kuadrat. 2 2
a
Substitusikan jumlah dan hasilkali akar-akar
Misalkan akar-akar baru p = a b dan q = ab2
2
Substitusikan pers.(1) dan (2) ke-pers. (3):
persamaan
Substitusikankuadrat
jumlah lama(PKL)
dan hasilkalikeakar-akar
jumlah
−b
(4)2 – 2(3) = − [baru] persamaan
dan hasilkalikuadrat lama(PKL)
akar-akar persamaan ke kuadrat
jumlah
−a
dan hasilkali
baru(PKB). akar-akar persamaan kuadrat
−b
16 – 6 = 10 = −− [baru] baru(PKB).
a
www.facebook.com/indonesiapustaka
b
= −−10 Pembahasan dan Penjelasan:
a==−
[baru]
Pembahasan dan Penjelasan:
Mulailah dengan PKL yang akar-akarnya a
= a
c Mulailah denganrumus
PKL yang akar-akarnya a
[baru] dan b. Gunakan wajib PK.
dan b.
Dik: x2 Gunakan
+ 4x – 3 =rumus a =PK.
wajib
0 dimana 1, b = 4, dan c
2
Dik: x + 4x – 3 = 0 dimana a = 1, b = 4, dan c
Matematika Dasar 11
14. UMPTN 1998
= –2
− − Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan x2
−b = −4 = − + ax + 1 = 0, maka persamaan kuadrat yang
a + b= = = −4 .....(1)
−a − −1 3 3
= =− akar-akarnya + dan x13 + x23 adalah ....
c = −2 = − x1 + x 2
a.b = = = −2 .....(2) A. y2 + a3y + 3a+4 – 9a2 = 0
a −1
= =− = B. y2 + a3y – 3a4 + 9a2 = 0
Berdasarkan Tips di atas, akar-akar baru p =s
C. y2 – a3y + 3a4 – 9a2 = 0
a2b dan q = ab2 disubstitusikan ke- rumus
D. y2 – a3y – 3a4 – 9a2 = 0
wajib PK yang
− baru juga: E. y2 + a3y – 3a4 – 9a2 = 0
−b
p + q= [baru]
−a− Tips
−b Tips
a2b + ab2 = [baru]
Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar
−a−
−b persamaan kuadrat.
(a + b).ab = [baru] ....(3)
Misalkan akar-akar baru = + dan = x13
3 3
−a x1 x 2
+
+ x23
hasilkali akar-akar
Substitusikan
− pers.(1) dan (2) ke-pers. (3): +
Substitusikan jumlah dan
−b
(–4)(–2) = [baru]
persamaan kuadrat lama(PKL) ke jumlah
− −a
[baru] b = –8
−b dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat
8= [baru]
−a a baru(PKB).
p.q = c [baru]
a Pembahasan dan Penjelasan:
c
a2b . ab2 = [baru] Mulailah dengan PKL yang akar-akarnya
a
c x1 dan x2. Gunakan rumus wajib PK.
a2a bb2 = a3b3 = [sifat xn.xm = xn+m]
a Dik: x2 + ax + 1 = 0 dimana a = 1, b = a, dan c
(ab)3 =
c =1
[sifat xn. yn = (x.y)n] .....(4)
a −b −a
x1 + x2 = − = − = −a
c
Substitusikan pers. (2) ke-pers. (4): .....(1)
a 1 = =−
[baru] − −
c
(–2)3 = = –8 [baru] c 1= =−
b = −
a a x1 . x2 = = =1 .....(2)
c a = 1=
Substitusikan = −8 dan = –8
a a Berdasarkan
= Tips
= di atas, akar-akar baru
=−
ke-bentuk umum PKB: 3 3
+b +c = = α= + dan β = x13 + x23
x + x+ =0
2
x – 8x – 8 = 0
2 x1 + x 2
a a disubstitusikan ke-rumus wajib PK yang
+ + = = +
Jadi: PKB adalah x2 – 8x – 8 = 0
Jadi: PKB adalah x2 – 8x –
baru juga:
= −
−b
8=0 [baru]
Metode Ringkas
+ c = 0 1 . x + (1.4.(-2))
a
+ + x1 + x 23 = −
3 3 − 3 −b
3 2 3 3 2
Rumus praktis: a x + abcx
[baru]
x + (-2)3 = 0
www.facebook.com/indonesiapustaka
x1 + x 2 + = a
1.x2 + (-8)x – 8 = 0 x2 –8x – 8 = 0
+
3 x 2++ 3 x1 + − −b
+ ( x1 +
+ x 2 )3 =− 3 x1 x 2 ( x1 + x 2 ) = [baru]
Catatan: rumus ini hanya berlaku untuk soal tertentu +
x1 . x 2 −
+ + − + = a
saja, tidak berlaku secara umum. 3( x 2++ x1 )+ + − −b
+ + ( x1 + x 2 )−3 − 3 x1 x 2 (+x1 + =x 2 ) = − .....(3)
x1 . x 2 + + − + = a
+ −
Jawaban : (E) + + − + =
8a ≥ –17 a − a
b c 17 1
Substitusikan = a3 dan = 3a4 – 9a2 ke- −2
a a 8 8
bentuk PKB: 1
b c
Jadi: a ≥ −2
8
x2 + x + = 0
a a
Ambil a = 0
Metode Ringkas
x2 + a3x + 3a4 – 9a2 = 0
x2 – x – 4 = 0 D ≥ 0
x2 + (2a – 1)x + a2 – 3a – 4 = 0
atau y2 + a3y + 3a4 – 9a2 = 0
17 ≥ 0 benar, PG (A),(B),(E) salah.
Ambil a = –3 D ≥ 0 –7 ≥ 0 salah
Jadi: y2 + a3y + 3a4 – 9a2 = 0
Jawaban : (A)
PG (D). Jadi (C) benar.
Nasehat: Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu
Untuk mengenal ciri soal tentang persamaan kuadrat
saja, tidak berlaku secara umum.
baru(PKB) adalah terletak pada akar-akar PKB yang
berkaitan erat dengan akar-akar persamaan kuadrat
lama(PKL). Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Jawaban : (C)
wajib PK.
16. UMPTN 1993
15. UMPTN 1993 Nilai-nilai m agar persamaan kuadrat (m – 5)
x2 + (2a – 1)x + a2 – 3a – 4 = 0, akan mempunyai x2 – 4mx + (m – 2) = 0, mempunyai akar-akar
akar-akar real jika nilai a memenuhi .... positif adalah ....
5 5
www.facebook.com/indonesiapustaka
A. a≥ 1 D. a≤ 2 10
8 8 A. m≤ − E. 2≤m<5
3
5 1
B. a≥ 2 E. a ≤ −2 10
8 8 B. m ≤ − atau m > 5 D. m=0
3
C. a ≥ −2 1 C. 1 ≤ m < 2
8
Matematika Dasar 13
x1 + x2 > 0 − > 0
Tips
Tips b
a
Ingatlah syarat akar-akar positif, yaitu D ≥ 0 ; x1
+ x2 > 0 ; dan x1 . x2 > 0. −( −4 m) 4m
0 >0
m−5 m−5
Substitusikan nilai a, b, dan c ke- syarat akar-akar
positif.
Ikutilah langkah-langkah pertidaksamaan
Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
di samping, 4m = 0 atau m – 5 = 0
linear dan kuadrat pada BAB 3
m = 0 atau m = 5 [sebagai pembuat nol]
/m=1 >0
Pembahasan dan Penjelasan: U
4m 4.1
>0
Mulailah dengan PK: m−5 1− 5
− > 0 –1 > 0 (salah)
4
(m – 5)x2 – 4mx + (m – 2) = 0, dimana
4
a = m – 5, b = –4m, c = m – 2
Berdasarkan Tips di atas:
D 0 b2 – 4ac 0
+ + + – – – + + +
2
+ 2
=5 2 2
=5
.
(salah) karena nilai m = 6 tidak berada di antara PG
(A), (C), dan (E). ( + )2 −
=5 ....(5)
Jadi (B) benar. ( . )2
Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu
saja, tidak berlaku secara umum.
Substitusikan pers.(1) dan (2) ke (5):
p2
−1
Jawaban : (B) ( p / 2) − 2(1/ 2)
2
4
= 5 =5
(1/ 2)2 1
17. SBMPTN 2014 (terbaru) 4
Persamaan kuadrat 2x2 – px + 1 = 0 dengan p p2 5 p2 5 p2 5 4
> 0, mempunyai akar-akar dan . Jika x2 – 5x
− 1= = +1 = +
4 4 4 4 4 4 4
p2 9
1
dan
1
, maka = p2 = 9 p = 9 = 3.
+ q = 0 mempunyai akar-akar 2 2 4 4
q – p = .... Pada pers.(4) kita sederhanakan menjadi:
A. –2 D. 1 1 1 1 1
1 2
. 2
=q =q =q
B. − E. 2 ( )2 12
( )
2 2
1 1
C.
2 = q q = 4.
1
Tips 4
q– p = 4–3=1
Ingatlah rumus wajib PK.
Gunakan rumus x12 + x22=(x1 + x2)2–2x1x2. Jadi: q – p = 1
Substitusikan dan sederhanakan. Jawaban : (D)
=
c 1
= .....(2)
a 2
www.facebook.com/indonesiapustaka
Matematika Dasar 15
C. LATIHAN MANDIRI
A. –3 atau
5 6 10. Jika akar-akar persamaan x2 + 2x – 8 = 0 adalah
B. –3 atau 5 E. 3 atau 6 x1 dan x2, sedangkan akar-akar persamaan x2
6 5 + 10x – 16p = 0 adalah 3x1 dan 4x2, maka nilai
C. –3 atau 5 untuk p adalah …
6
A. 5 D. 9
13. Akar-akar persamaan 2x2 – 6x – p = 0 adalah x1
B. 7 E. 13
dan x2. Jika x1 – x2 = 5, maka nilai p adalah ...
C. 8
A. 8 D. –8
B. 6 E. –6 19. Jika p dan q merupakan akar-akar dari persa-
C. 4 2x
maan x2 + 3x + n = 0 dan (x2 – 2) = 2 maka
x1
nilai n adalah....
14. Jika salah satu akar x2 + px + q = 0 adalah
A. 2 D. –6
dua kali akar yang lain, maka antara p dan q
B. –2 E. 8
terdapat hubungan
C. 6
A. p = 2q2 D. 9p2 = 2q
B. p2 = 2q E. p2 = 4 20. Akar-akar persamaan kuadrat x2 + 8x + 10 =
C. 2p2 = 9q 0 adalah x1 dan x2. Persamaan kuadrat baru
yang akar-akarnya 2x1 dan 2x2 adalah…
15. Jika jumlah kedua akar persamaan kuadrat
A. x2 + 16x + 20 = 0
x2 – (2p – 1)x – 3(p + 2) = 0 sama dengan
B. x2 + 16x + 40 = 0
hasilkali keduanya, maka harga mutlak dari
C. x2 + 16x + 80 = 0
selisih kedua akar persamaan kuadrat tersebut
D. x2 + 16x + 120 = 0
adalah....
E. x2 + 16x + 160 = 0
A. 0 D. 3
www.facebook.com/indonesiapustaka
Matematika Dasar 17
A. 2x2 + x – 3 = 0 26. Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan kua-
B. 5x2 – x + 2 = 0 drat x2 + 3x – 4 = 0, maka persamaan kuadrat
C. 5x2 + x + 2 = 0 yang akar-akarnya berkebalikan adalah....(Tips:
1
D. 2x2 – 3x – 2 = 0 akar-akar berkebalikan artinya 1 dan )
x1 x 2
E. 5x2 + x – 2 = 0 2
A. 4x + 3x – 1 = 0
B. 4x2 + 3x + 1 = 0
22. Jika x1 dan x2 akar persamaan ax2 + bx + c = 0, C. x2 + 3x + 4 = 0
maka persamaan kuadrat yang akar-akarnya D. x2 + 4x + 3 = 0
x12 dan x22 adalah … E. 4x2 – 3x – 1 = 0
A. a2x2 + b2x + c2 = 0
B. a2x2 – (b2 – 2ac)x + c2 = 0 27. Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan
C. a2x2 + (b2 + 2ac)x + c2 = 0 kuadrat x2 + 4x + 3 = 0, maka persamaan
D. a2x2 – (b2 + 2ac)x + c2 = 0 kuadrat yang akar-akarnya berlawanan tanda
E. a2x2 + (b2 – 2ac)x + c2 = 0 pada persamaan adalah.... (Tips: akar-akar
berlawanan tanda artinya –x1 dan –x2).
23. Persamaan kuadrat yang mempunyai akar- A. x2 – 4x + 3 = 0
1 1 7
akar a dan b sehingga + = adalah.... B. x2 + 4x – 3 = 0
a b 10
A. x2 + 7x – 10 = 0 C. x2 + 2x – 3 = 0
B. x2 + 7x + 10 = 0 D. x2 + 4x + 3 = 0
C. x2 – 10x – 7 = 0 E. –x2 – 4x – 3 = 0
D. x2 – 7x + 10 = 0
E. x2 – 7x – 10 = 0 28. Jika α dan β adalah akar-akar persamaan
kuadrat x2 + bx + c = 0, maka persamaan
24. Akar-akar persamaan kuadrat 2x2 – 3x + 7 = 0 kuadrat yang akar-akarnya α3 + β3 dan α + β
adalah α dan β. Persamaan kuadrat baru yang adalah....
akar-akarnya α2 dan β2 adalah.... A. a4y2 + (ab3 + a3b – 3a2bc)y + b4 – 3ab2c = 0
A. 4x2 + 19x – 49 = 0 B. a4y2 + (a2b3 + a2b – 3a2bc)y + b4 – 3b2c = 0
B. 4x2 –19x + 49 = 0 C. y2 + (ab2 + ab – 3a2bc)y + b4 – 3b2c = 0
C. 4x2 – 9x + 49 = 0 D. ay2 + (b3 – 3a2bc)y + b4 – 3b2c = 0
D. 4x2 + 9x + 49 = 0 E. y4 + b3y + a4 = 0
E. 4x2 + 19x + 49 = 0
29. Akar-akar persamaan 2x2 – 6x + 1 = 0 adalah m
2
25. Persamaan kuadrat x – 2x + 4 = 0 mempunyai dan n. Persamaan kuadrat yang akar-akarnya
akar-akar m dan n. Persamaan kuadrat m
dan n adalah....
1 1
baru yang akar-akarnya m2 + n2 dan + n m
m n 2
adalah.... A. x + x – 16 = 0
A. 2x2 – 7x – 5 = 0 B. x2 – x + 16 = 0
B. 2x2 + 7x – 7 = 0 C. x2 – 16x – 1 = 0
www.facebook.com/indonesiapustaka
C. x2 + 7x – 4 = 0 D. x2 + 16x + 1 = 0
D. x2 – 4x – 7 = 0 E. x2 – 16x + 1 = 0
E. 2x2 + 7x – 4 = 0
E. t2 – (2a – 6)t – 4a + 8 = 0
C. 5 atau 1
34. Jika x1 dan x2 akar-akar persamaan x2 + ax + 1 =
39. Persamaan (m – 1)x2 + 4x + 2m = 0 mempunyai
0, maka persamaan kuadrat yang akar-akarnya
3 3 akar-akar real, maka niali m adalah....
+ dan x13 + x23 adalah …
x1 x2
Matematika Dasar 19
A. –1 ≤ m ≤ 2
44. Jika kedua akar dari persamaan x − bx = m − 1
2
B. –2 ≤ m ≤ 1 ax − c m +1
C. 1≤m≤2 saling berlawanan tanda, tetapi mempunyai
D. m ≤ –2 atau m ≥ 1 nilai mutlak yang sama, maka nilai m =....
E. m ≤ –1 atau m ≥ 2 a+b 1
A. D.
a−b c
40. Jika ax2 – (2a – 3)x + (a + 6) = 0 mempunyai B. c E. 1
akar-akar kembar, maka nilai a adalah.... a−b
C.
a+b
A. 4 D. 5
1 45. Misalkan salah satu akar dari persamaan (k –
B. –5 E.
4 5)x2 – 2kx + k – 4 = 0 bernilai lebih dari 2 dan
C. –4 salah satu akar yang lain bernilai kurang dari
1, maka himpunan semua bilangan k yang
41. (m + 2)x 2 + 2(m – 7)x + m – 3 = 0 akan
memenuhi adalah....
A. { k R | 5 < k < 24}
mempunyai akar-akar positif maka batas-
D. { k R | k > 5}
55 55
B. 3<m≤ E. – ≤m<3
E. { k R | k > 24}
13 13
C. –3 < m < 7
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:
Matematika Dasar 21
BAB 2
FUNGSI KUADRAT
a >0 a >0
a >0
−4 a
Absis puncak simbolnya x = 4 dan nilai ekstrim −b −b −b
x= 4= 4=
simbolnya y. 2a 2(1) 2
Selesaikanlah dengan menggunakan 4(2) = –b [hasil kali silang]
substitusi. 8 = –b b = –8
Sederhanakan.
Matematika Dasar 23
Substitusikan a = 1 , b = –8, dan c = 5 ke-rumus
b2 − 4 ac ( −4 a)2 − 4(1)(4 a2 + 3b )
nilai ekstrim sehingga: y= 21=
−4 a −4(1)
( −8)2 − 4(1)(5) 64 − 20 16a2 − 4(4 a2 + 3b ) 16a2 −16a2 −12b
y= y= 21= 21=
−4(1) −4 −4 −4
44 2
y= = −11 16a2 – 16a –12b = 21 –4 [ hasilkali silang]
−4
−84
Jadi: Nilai puncak = –11 –12b = –84 b= =7
−12
Metode Lain Substitusikan titik (0, 25) dan b = 7 ke-fungsi
Anda boleh menggunakan konsep aplikasi kuadrat:
turunan dalam menentukan nilai ekstrim yaitu y’ y = x2 – 4ax + 4a2 + 3b
= 0 sehingga: y = x2 + bx + 5
2x + b = 0 2(4) + b = 0
25 = (0)2 – 4a(0) + 4a2 + 3(7)
b = –8. U/ b = –8 dan x = 4
25 = 0 – 0 + 4a2 + 21
y = (4)2 – (8)(4) + 5 y = –11
4a2 + 21 = 25 4a2 = 25 – 21
Jawaban: (B) U
/a = –1 dan b = 7 a + b
= –1 + 7 = 6
2. UMPTN 2000 U
/a = 1 dan b = 7 a + b
Fungsi y = (x – 2a)2 + 3b mempunyai nilai =1+7=8
minimum 21 dan memotong sumbu-y di titik
Jadi: nilai a + b = 8 atau a + b = 6
yang berordinat 25. Nilai a + b adalah …
A. 8 atau –8 D. –8 atau –6 Metode Lain
B. 8 atau 6 E. 6 atau –6 Anda boleh menggunakan konsep aplikasi
C. –8 atau 6 turunan dalam menentukan nilai ekstrim yaitu y’ =
0 sehingga: y = x2 – 4ax + 4a2 + 3b 2x – 4a = 0
x = = 2a 21 = (2a)2 – 4a(2a) + 4a2 + 3b 3b
Tips
4a
= 21 b = 7
Ingatlah rumus nilai minimum (nilai balik/nilai 2
rumus nilai minimum fungsi kuadrat agar Catatan: metode ini berlaku secara umum untuk setiap
fungsi atau kurva.
mudah untuk diselesaikan.
www.facebook.com/indonesiapustaka
0<p<1
Jadi: Nilai p yaitu 0 < p < 1
Matematika Dasar 25
Pembahasan dan Penjelasan: C. ab > 0 dan a + b + c ≤ 0
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan D. ab < 0 dan a + b + c < 0
syarat b2 – 4ac > 0 atau D > 0 pada fungsi E. ab < 0 dan a + b + c ≥ 0
kuadrat berdasarkan gambar.
Tips
Ingat kembali syarat a > 0 yaitu grafik parabola
membuka ke atas sebagaimana pembahasan
dan penjelasan nomor 4.
Gunakan rumus sumbu simetri.
Grafik parabola memotong sumbu-y di titik (0, c).
Tips
Tips
Ingatlah rumus fungsi kuadrat y = a(x – xp)2 +
yp
Substitusikan titik-titik pada grafik (kurva) ke-
Selanjutnya, sesuai dengan gambar di
rumus diatas.
atas, maka dapat disimpulkan bahwa kurva
Sederhanakan.
membuka ke- bawah berarti a < 0.
Kemudian, substitusikan x = 8 ke-rumus
Pembahasan dan Penjelasan:
sumbu simetri diperoleh:
16a = –b
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
−b −b
x= 8= gambar grafik fungsi kuadrat. [lihat gambar].
2a 2a
[hasil kali silang 8× 2a]
b = –16a. Karena a < 0 misalkan a = –q maka
b = –16(–q) = 16q [dimana q positif] sehingga
b > 0.
Selanjutnya, berdasarkan gambar di samping,
titik (0, c) berada di atas sumbu-X atau berada
pada sumbu-Y positif, sehingga c > 0.
Dengan demikian a < 0, b > 0, dan c > 0. Sesuai dengan gambar di atas, ternyata
Jadi: a < 0, b > 0, dan c > 0 diketahui titik puncak (–1, –4) = (xp, yp) dan
Jawaban: (E) melalui salah satu titik pada kurva yaitu (–3,
0) = (x, y), sehingga rumus yang digunakan
Nasehat: Pada umumnya dalam menyelesaikan adalah y = a(x – xp)2 + yp.
masalah grafik fungsi kuadrat, Anda memulainya Selanjutnya, substitusikan titik (–1, –4) dan (–3,
www.facebook.com/indonesiapustaka
Matematika Dasar 27
4a = 4 a =
4
= 1 . Substitusikan a = 1 dan
4
titik puncak (–1, –4) kembali ke-rumus fungsi
kuadrat sehingga:
y = a(x – xp)2 + yp
y = 1.[x – (–1)]2 + (–4)
y = 1.(x + 1)2 – 4
y = (x + 1)2 – 4 = (x + 1)(x + 1) – 4 Sesuai dengan gambar di atas, ternyata
y = x2 + x + x + 1 – 4 diketahui titik potong sumbu-x di dua titik (1,
y = x2 + 2x – 3 0) = (x1, 0) dan (3, 0) = (x2, 0) serta melalui
Jadi: y = x2 + 2x – 3 salah satu titik pada kurva parabola yaitu titik
(0, 3) = (x, y) sehingga rumus yang digunakan
Metode ringkas
y = a(x – x1)(x – x2) bukan y = a(x – xp)2 + yp
Substitusikan titik (–3, 0) ke-pilihan ganda (PG).
[karena pada soal tidak diketahui titik puncak].
Pilhan (A), (B),(D), dan (E) salah. Dengan demikian
Selanjutnya, substitusikan x1 = 1, x2 = 3, dan
pilhan (C) benar.
titik (0, 3) ke-rumus tersebut diperoleh:
y = a(x – x1)(x – x2) 3 = a(0 – 1)(0 – 3)
Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
tidak berlaku secara umum.
3 = a(–1)(–3) 3 = 3a a= = 1
3
Jawaban: (C) 3
Kemudian substitusikan kembali a = 1, x1 = 1,
8. UMPTN 1995 dan x2 = 3 ke-rumus tersebut:
Grafik di bawah ini adalah grafik dari.... y = a(x – x1)(x – x2)
y = 1.(x – 1)(x – 3)
y = (x – 1)(x – 3) = x2 – 3x – x + 3
y = x2 – 4x + 3
Jadi: y = x2 – 4x + 3
Metode ringkas
Substitusikan titik (1, 0) ke-pilihan ganda (PG). Pilhan
A. y = x2 – 3x + 4 D. y = 2x2 – 8x + 3
(A), (C),(D), dan (E) salah. Dengan demikian pilhan
B. y = x2 – 4x + 3 E. y = x2 – 3x + 3 (B) benar.
C. y = x2 + 4x + 3 Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
tidak berlaku secara umum..
Tips
Ingatlah rumus fungsi kuadrat y = a(x – x1)(x – Jawaban: (B)
x2)
Substitusikan titik-titik pada grafik (kurva) ke- 9. PP 1979
rumus diatas.
Apabila sebuah fungsi kuadrat mempunyai
www.facebook.com/indonesiapustaka
Sederhanakan.
maksimum –3 untuk x = 2 , sedangkan untuk
Pembahasan dan Penjelasan: x = –2 fungsi berharga –11, maka fungsi
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan tersebut ialah …
gambar grafik fungsi kuadrat. [lihat gambar].
y = − x2 + 2x – 5
B. y = 1 x2 – 2x – 3 1
2
2
C. y = – x2 + 2x – 5 1
D. y = x2 – x – 1 Jadi: y = – x2 + 2x – 5
2
E. y = – 1 x2 + 2x – 5 Metode ringkas
2
Substitusikan titik (2, –3) ke-pilihan ganda (PG).
Tips
Tips Pilhan (A), (B),(C), dan (D) salah. Dengan demikian
Ingatlah rumus fungsi kuadrat y = a(x – xp)2 pilhan (E) benar.
+ yp Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
Fungsi kuadrat mempunyai maksimum tidak berlaku secara umum.
y= −
1 2 Pembahasan dan Penjelasan:
(x – 2x – 2x + 4) –3
2 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
y = − (x2 – 4x + 4) –3
1 titik puncak (2, 0) sebagai (xp, yp) dan titik (0,
2 4) = (x, y) sebagai titik yang melewati kurva
parabola.
Matematika Dasar 29
Selanjutnya, substitusikan titik (2, 0) dan (0, 4) yaitu:
ygaris = yparabola x –
ke-rumus y = a(x – xp)2 + yp bukan rumus y = 3
= m – 2x – x2
a(x – x1)(x – x2) [karena sesuai dengan gambar 4
x2 + 2x – m + x – = 0 [Ingat: setiap pindah
3
pada soal, tidak ada diketahui dua titik
4
memotong sumbu-x]. Sehingga diperoleh:
y = a(x – xp)2 + yp 4 = a(0 – 2)2 + 0 4 =
ruas berubah tanda]
x2 + 2x + x – m – = 0 x2 + 3x – m – = 0
3 3
a(–2)2 4 4
4 = 4a a = = 1 . Kemudian substutisikan
4 3
Sehingga a = 1, b = 3, dan c = – m –
4 4
titik puncak (2, 0) dan a = 1 ke-rumus Selanjutnya, gunakan syarat:
tersebut: D = 0 b2 – 4ac = 0
y = a(x – xp)2 + yp 3
(3)2 – 4.1.(–m – )=0
y = 1.(x – 2)2 + 0 = (x – 2)2. 4
3
Sehingga fungsinya f(x) = (x – 2)2. 9 – 4(–m – )=0
4
9 + 4m + 4. = 0 9 + 4m + 3 = 0
Langkah terakhir: 3
f(5) = (x – 2)2 = (5 – 2)2 = 32 = 9 4
Jadi: f(5) = 9 12 + 4m = 0 4m = –12
m=
−12
Jawaban: (E) = –3
4
Nasehat:
Jadi: nilai m = –3
Dalam menentukan fungsi kuadrat, selalu Anda perhatikan
adalah letak titik pada kurva parabola. Jika diketahui titik Jawaban: (A)
2
puncak maka gunakan rumus y = a(x – xp) + yp dan jika
diketahui dua titik memotong sumbu-x maka gunakan 12. UMPTN 1989
rumus y = a(x – x1)(x – x2). Garis y = x – 10 akan memotong parabola y
= x2 – (a – 2)x + 6 hanya jika....
11. UMPTN 1999 A. a < –7 atau a > 8
3
Jika garis y = x – menyinggung parabola y B. a < –6 atau a > 9
4
= m – 2x – x2 , maka m sama dengan … C. a < –7 atau a > 9
A. –3 D. 2 D. –7 < a < 9
B. –2 E. 3 E. –6 < a < 9
C. 0
Tips
Tips
Ingatlah syarat kurva garis memotong parabola
Ingatlah syarat kurva garis menyinggung
yaitu D > 0.
Satukan kedua kurva melalui metode substitusi
parabola yaitu D = 0.
Satukan kedua kurva melalui metode substitusi
yaitu yparabola = ygaris.
Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
yaitu ygaris = yparabola.
Sederhanakan.
www.facebook.com/indonesiapustaka
kuadrat Bab 3.
Pembahasan dan Penjelasan: Sederhanakan.
3
Dik: y = x – dan y = m – 2x – x2. Pembahasan dan Penjelasan:
4
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Dik: y = x – 10 dan y = x2 – (a – 2)x + 6.
menyatukan kurva garis dan kurva parabola, Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
x2 + (1 – a)x + 16 = 0 [x – ax difaktorkan
jika lambangnya “ < / ≤” maka interval garis
bilangan tertutup (misal: –7 < a < 9).
menjadi (1 – a)x agar mudah menentukan nilai
b sebagai koefisien x]. Sehingga a = 1, b = 1 – a, Jawaban: (C)
dan c = 16. Selanjutnya, gunakan syarat:
D > 0 b2 – 4ac > 0 (1 – a)2 – 4.(1).(16) > 0
13. PP 1983
a2 – 2a + 1 – 64 > 0 a2 – 2a – 63 > 0
= kx 2 + 16x + 4k selalu mempunyai nilai
positif?
Langkah-langkah pertidaksamaan kuadrat
A. k < –4 atau k > 4 D. k > 4
Bab 3:
Faktorkan: a2 – 2a – 63 > 0
B. –4 < k < 4 E. k < 4
atas sumbu-x.
Jadi: a < –7 atau a > 9 Selanjutnya,
substitusikan a = k, b
= 16, dan c = 4k ke-syarat D < 0:
Matematika Dasar 31
D < 0 b2 – 4ac < 0 162 – 4.k.(4k) < 0 A. m<0 D. m>1
256 – 16k2 < 0 k2 – 16 > 0 B. –1 < m < 0 E. m tidak ada
: –16
C. 0<m<1
Kemudian gunakan langkah pertidaksamaan
Bab 3: Tips
(k + 4)(k – 4) = 0 [hasil faktoran]
k + 4 = 0 atau k – 4 = 0 k = –4 atau k = 4
Ingatlah syarat kurva parabola di bawah garis
(definit negatif ) yaitu D < 0 dan a < 0.
Ambil penguji k = 0 k2 – 16 > 0 (0)2 – 16 Satukan kedua kurva melalui metode substitusi
> 0 –16 > 0 (salah) yaitu yparabola = ygaris.
Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
Buatlah garis bilangan: kuadrat Bab 3.
Iriskan kedua pertidaksamaan.
-4 4
D<0
0 a<0
k>4
Jadi: k > 4 y = mx2 – 3mx + m
4a = –1 a = − atau
1
a + 1 = 0 a = –1.
0 4
Karena tidak beririsan maka nilai m adalah
himpunan kosong = Pada 2a + 1 < 0 2a < –1 a < − 1
2
Jadi: m tidak ada 1
Sehingga nila a yang memenuhi a < −
2
Jawaban: (E) adalah a = –1.
U
/a = –1 a2 + 1 = (–1)2 + 1 = 1 + 1 = 2
15. SBMPTN 2014 (terbaru) Jadi: a2 + 1 = 2
Jika 2a + 1 < 0 dan grafik y = x2 – 4ax + a
Jawaban: (C)
bersinggungan dengan grafik y = 2x2 + 2x,
maka a2 + 1 =.... Nasehat:
17 Rahasia dibalik masalah kurva parabola dan garis
A. E. 17
16 terletak pada syarat-syaratnya.
Matematika Dasar 33
C. LATIHAN MANDIRI
A.
B.
C.
B.
D.
C.
E.
D.
4. Jika fungsi f (x) = px2 – (p + 1) x – 6 mencapai
nilai tertinggi (nilai puncak) untuk x = – 1 maka
nilai p = …
E. 1
A. –3 D. 3
B. –1 E. 1
1
C. −
3
C. 0
3. Grafik fungsi f (x) = ax2 + bx + c, x real, a < 0 A. a > 0, b < 0, c < 0, b2 – 4 ac > 0
dan c > 0 adalah.... B. a > 0, b < 0, c > 0, b2 – 4 ac > 0
D.
www.facebook.com/indonesiapustaka
c
A. a<0 D. <0 E.
a
B. D>0 E. c<0
b
C. − >0
a
Matematika Dasar 35
13. Jika grafik fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + 15. Persamaan grafik fungsi kuadrat di bawah ini
c dengan titik puncak (5, –4) memotong adalah....
sumbu-X positif dan sumbu-X negatif, maka A. y = x2 – 4x
.... 1 2
B. y= x +x
A. a + c < 0 D. a + c > 0 2
adalah....
E.
A. y = x2 + x – 2 D. y = x2 + 2x – 2
B. y = –x2 + x – 2 E. y = –x2 + x + 2
C. y = x2 – x – 2
A. m = 5
bawah sumbu Y sejauh 5 satuan. B. m = 3
E. kanan sumbu X sejauh 4 satuan dan ke C. m = 3 atau m = 5
arah atas sumbu Y sejauh 5 satuan. D. m = –3 atau m = 5
E. m = –3 atau m = –5
Matematika Dasar 37
30. Agar ungkapan (t + 1) x2 – 2tx + (t – 4) bernilai 34. Suatu fungsi f(x) yang memotong sumbu-x di x
negatif untuk semua x, maka nilai t adalah = –1 dan di x = 3, dan yang mempunyai harga
… minimum –1 adalah …
1 4
A. t> –
3
D. 1<t<
3 A. f(x) = ( x + 1)( x − 3)
2
4 4
B. t<– E. – < t < –1 −( x + 1)( x − 3)
3 3 B. f(x) =
4
C. t > –1
C. f(x) = (x + 1) (x – 3)
D. f( x) = – (x + 1) (x – 3)
31. Titik potong garis y = x + 3 dengan parabola
1 1
y = x2 - x + ialah … ( x + 1)( x − 3)
2 2 E. f(x) =
4
A. P (5 , 8) dan Q (–1 , 2)
B. P (1 , 4) dan Q (–1 , 2)
35. garis y = 6x – 5 memotong kurva y = x2 – nx
1 1
C. P (2 , 4) dan Q (– , –1) + 11 di titik puncak Q. Koordinat titik Q ada-
2 2
D. P (–5 , –2) dan Q (–1 , –2) lah....
E. P (5 , 8) dan Q (–1 , 4) A. (2, 7) D. (–1, –11)
B. (1, 1) E. (3, 13)
32. Grafik fungsi y= (m–3)x 2 + 2mx + (m+2) C. (–2, –7)
menyinggung sumbu X di titik P dan
memotong sumbu Y di titik Q. Panjang PQ 36. Jika fungsi f(x) = a2x2 – 12x + c2 menyinggung
2
ialah … sumbu X di x = , maka a2 – c2 =....
3
2 A. 1 D. 5
A. 37 D. 3 3
3 B. 2 E. 7
4 C. 3
B. 15 E. 4 3
3
7
C. 6
3
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:
7. A 17. A 27. D
8. E 18. E 28. C
9. D 19. C 29. D
Matematika Dasar 39
BAB 3
PERTIDAKSAMAAN
2. Jenis-jenis pertidaksamaan
a. Pertidaksamaan linear
Langkah-langkah pertidaksamaan linear :
1) Prinsip penjumlahan : menambah dengan bilangan yang sama pada kedua ruas.
2) Prinsip perkalian :
Kedua ruas dikalikan dengan bilangan positif yang sama
Jika kedua ruas dikalikan dengan bilangan negatif yang sama, tanda harus diubah dari <
menjadi > , dan sebaliknya.
Contoh:
Selesaikan 3x – 4 < x + 2
Penyelesaian:
3x – 4 < x + 2
3x – 4 + 4 < x + 2 + 4 [tambahkan 4 kedua ruas]
3x < x + 6
www.facebook.com/indonesiapustaka
b. Pertidaksamaan kuadrat
Langkah-langkah pertidaksamaan kuadrat, yaitu :
1) Kumpulkan ruas kiri dan ruas kanan nol
2) Faktorkan dalam bentuk a.b = 0 dan tentukan nilai pembuat nol/akar-akarnya.
3) Ujilah dengan mengambil nilai bagian kiri atau nilai antar pembatas akar-akar pada garis bilangan
atau selain akar-akarnya (jangan ambil akar-akar sebagai nilai uji).
4) Buatlah garis bilangan. Jika faktoran berpangkat ganjil maka tanda berubah (dari + ke – atau
sebaliknya) di pembatas pembuat nol (akar-akarnya) pada garis bilangan dan jika faktoran
berpangkat genap maka tanda tetap (dari + ke + atau dari – ke –) di pembatas pembuat nol
(akar-akarnya) pada garis bilangan. Jika “<” atau “>” maka diberikan lingkaran kosong dan jika
“≤” atau “≥” maka diberikan lingkaran penuh.
5) Himpunan penyelesaian adalah daerah yang dikotak atau diarsir.
Catatan: Untuk pertidaksamaan pecahan langkah penyelesaiannya sama dengan langkah pertidaksamaan k
uadrat, perbedaannya hanya terletak pada pemfaktoran. Pertidaksamaan kuadrat faktorannya a.b =
a
0 sedangkan pertidaksamaan pecahan faktorannya = 0 dengan b ≠ 0.
b
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari x2 < x
x2 < x
x2 – x < 0 [Langkah 1]
x(x – 1) < 0 [Langkah 2]
x = 0 atau x – 1 = 0 x = 1 [pembuat nol/akar-akar]
Langkah 3:
u
/ x = –1 [nilai bagian kiri] x2 – x < 0 (–1)2 – (–1) < 0 1 + 1 < 0
2 < 0 (salah)
www.facebook.com/indonesiapustaka
Langkah 4:
[Daerah bagian atas x = –1(sebagai penguji) positif(+) karena 2 < 0
(salah).]
Matematika Dasar 41
Karena faktoran x1 (x – 1)1 berpangkat ganjil maka tanda berubah dari (+) berhenti di x = 0 berganti
tanda menjadi (–) selanjutnya berhenti di x = 1 berganti tanda menjadi (+). Diberikan lingkaran
kosong karena lambang pertidaksamaan “<”. Perlu dingat bahwa x = –1 sebagai penguji bukan
sebagai pembuat nol atau akar-akar.
Langkah 5:
Jadi : HP = { x | 0 < x < 1}
2) Gunakan cara bagian (a) pertidaksamaan linear atau bagian (b) pertidaksamaan kuadrat.
9 > 0 (benar)
kuadrat.
www.facebook.com/indonesiapustaka
Sederhanakan.
A. ≤x<3 D. atau x ≥ 3
2 2
1− 2 x
Dik: 3 1
2− x B. − <x≤3 E. x ≤ − 1 atau x > 3
2 2
1− 2 x 1− 2 x 3
−3 0 − 0 C. –4 < x < −
1
2− x 2− x 1 2
Matematika Dasar 43
Tips Metode Ringkas
Uji u/ x = –5
( x + 4)( x − 3) Tips
0
(2 x + 1)( x + 4) Ingatlah langkah-langkah pertidaksamaan
( −5 + 4)( −5 − 3) ( −1)( −8) kuadrat.
(2( −5) + 1)( −5 + 4)
0
( −9)( −1)
0 Faktorkanlah secara langsung karena ruas
kanan nol
8
0 ( salah) Sederhanakan.
9
Pembahasan dan Penjelasan:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
langkah-langkah pertidaksamaan kuadrat.
[Ket: Daerah bagian atas x = –5 (sebagai x2 + x − 6
8 Dik: 0
penguji), positif(+) karena 0 (salah). Tanda x2 − 2x − 3
9
tetap(+) di x1 = –4 karena faktoran (x + 4) ( x + 3)( x − 2)
sebanyak dua kali. Kemudian berganti tanda di 0 [hasil pemfaktoran]
( x + 1)( x − 3)
x2 = –½ karena faktoran (2x + 1)1 berpangkat Karena diharamkan penyebut nol maka
ganjil selanjutnya berganti tanda di x 3 = 3 x + 1 ≠ 0 x ≠ –1 atau x – 3 ≠ 0 x ≠ 3
karena faktoran (x – 3) 1 berpangkat ganjil. x+3=0;x+1=0;x–2=0;x–3=0
Lingkaran kosong karena x ≠ –½ dan x ≠ –4 dan x1 = –3, x2 = –1, x3 = 2, atau x4 = 3 [akar-akar]
Uji u/ x = –4
lingkaran penuh karena lambang “≤”]
( x + 3)( x − 2)
www.facebook.com/indonesiapustaka
1 0
Jadi: − <x≤3 ( x + 1)( x − 3)
2
( −4 + 3)( −4 − 2) ( −1)( −6)
0 0
( −4 + 1)( −4 − 3) ( −3)( −7)
6
0 (benar )
21
x1 = 3 atau 8x = 34 x2 = 8 = 4 = 4 2
3 dan lingkaran penuh karena lambang “≥”] 34 17 1
Jadi: x ≤ –3 atau –1 < x ≤ 2 atau x > 3
atau x3 = 5 [sebagai pembuat nol/akar-akar]
Metode Ringkas
Uji u/ x = 0
x ≠ –1 berarti PG(A), (B), (C), dan (D) salah karena (8 x − 34)
0
mengandung x = –1. Jadi PG (E) benar ( x − 5)( x − 3)
Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja, (8.0 − 34) −34
0 0
tidak berlaku secara umum. (0 − 5)(0 − 3) ( −5)( −3)
34
Jawaban: (E) − 0 (benar )
15
5. SPMB 2004
3 −5
Penyelesaian pertidaksamaan
x −5 x −3
adalah ....
A. 3 < x < 5 [Ket: Daerah bagian atas x = 0 (sebagai
1 34
4 penguji), negatif (–) karena − 0 (benar).
B. <x<5 15
4
Berganti tanda karena faktoran (x – 3)1, (8x –
1
C. x < 3 atau 4 < x < 5 34)1, dan (x – 5)1 berpangkat ganjil sehingga
4
tanda berubah di pembatas pembuat nol(akar-
D. 3 < x < 4 1 atau x > 5
4 akar). Lingkaran kosong karena lambang “<”]
E. x < 3 atau x > 5 1
Jadi: x < 3 atau 4 < x < 5
4
Tips
Metode Ringkas
Kita coba ambil x = 0 –3/5 < 5/3
Ingatlah langkah-langkah pertidaksamaan 3 −5
kuadrat. x −5 x −3
Sederhanakan (benar) sehingga PG(A), (B), dan (D) salah karena
tidak mengandung x = 0. Ambil x = 6
3 < –5/3 (salah) sehingga PG(E)
Pembahasan dan Penjelasan: 3 −5
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan x −5 x −3
langkah-langkah pertidaksamaan kuadrat. salah.
www.facebook.com/indonesiapustaka
Matematika Dasar 45
6. SNMPTN 2011 5
0 ( salah)
Semua nilai x yang memenuhi 8
x − x +3
2
0 adalah ....
(2 x − 5 x − 3)( x 2 + 1)
2
A. –½ < x < 3
B. –3 ≤ x < ½
[Ket: Daerah bagian atas x = –1 (sebagai
C. x ≤ –½ atau x > 3 5
penguji), positif (+) karena 0 (salah).
D. x < –½ atau x > 3 8
Berganti tanda karena faktoran (2x + 1)1 dan
E. x < –3 atau x ≥ ½
(x – 3) 1 berpangkat ganjil sehingga tanda
Tips berubah di pembatas pembuat nol(akar-akar).
Ingatlah langkah-langkah pertidaksamaan
Lingkaran kosong karena x ≠ –½ atau x ≠ 3 ]
kuadrat. Jadi: –½ < x < 3
Sederhanakan.
Metode Ringkas
Pembahasan dan Penjelasan: x ≠ –½ atau x ≠ 3 sehingga PG(B) dan (C) salah
karena mengandung x = –½ atau x = 3. Kita coba
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
ambil x = 4
x2 − x + 3
langkah-langkah pertidaksamaan kuadrat. 0
(2 x + 1)( x − 3)( x 2 + 1)
x2 − x + 3
Dik: 0 . (x2 – x + 3) (4)2 − (4) + 3 5
(2 x 2 − 5 x − 3)( x 2 + 1) 0 0
(2(4) + 1)(4 − 3)((4)2 + 1) 51
dimana a = 1, b = –1, dan c = 3, sulit untuk
difaktorkan karena diskriminan D < 0 b2 – Sehingga PG(D) dan (E) salah. Jadi PG (A) benar
4ac = (–1)2 – 4.1.3 < 0 1 – 12 < 0 –11 < 0 Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
tidak berlaku secara umum.
(benar) sehingga tidak memiliki akar-akar.
Begitupun (x2 + 1) juga D < 0. (x2 – x + 3) dan Jawaban: (A)
(x2 + 1) biasa disebut definit positif karena D
< 0 dan a = 1 > 0. 7. SBMPTN 2013
Jika –2 < a < –1, maka semua nilai x yang
Yang bisa difaktorkan hanyalah (2x2 – 5x – 3)
memenuhi pertidaksamaan x − 3 x − 3a 0
2
(2 x + 1)( x − 3)( x 2 + 1)
Sederhanakan.
( −1)2 − ( −1) + 3
0
(2( −1) + 1)( −1 − 3)(( −1)2 + 1) Pembahasan dan Penjelasan:
1+ 1+ 3 5 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
0 0
( −2 + 1)( −1 − 3)(1+ 1) ( −1)( −4)(2) langkah-langkah pertidaksamaan kuadrat.
2
kosong karena x ≠ –3 atau x ≠ 2 ]
Syarat negatif artinya didalam harga mutlak
Jadi: x < –3 atau x > 2 bernilai negatif.
–(2x – 3) < 1
Matematika Dasar 47
Selanjutnya, gunakan langkah-langkah
Tips
pertidaksamaan linear:
–(2x – 3) < 1 –2x + 3 < 1 –2x < 1 – 3
Ingatlah syarat harga mutlak.
Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
–2x < –2 2x > 2 x >
2
kuadrat.
× -1 2
x > 1 ..........
Iriskanlah pertidaksamaan tersebut.
Metode Lain
Kita boleh menggunakan syarat:
x = x 2 (2 x − 3)2 1
(2x – 3)2 < 12 4x2 – 12x + 9 < 1
4x2 – 12x2 + 8 < 0 [gunakan langkah-langkah Syarat negatif artinya di dalam harga mutlak
pertidaksamaan kuadrat] diperoleh: 1 < x < 2 bernilai negatif: –(x2 + 5x) ≤ 6
kemudian diiriskan dengan 2x < 3 sehingga Selanjutnya, gunakan langkah-langkah
3
menghasilkan 1 < x < .
pertidaksamaan kuadrat:
–(x2 + 5x) ≤ 6 –x2 – 5x – 6 ≤ 0
2
x2 + 5x + 6 ≥ 0 (x + 3)(x + 2) = 0
Jawaban: (D) × -1
C. {x | –6 ≤ x ≤ –3 atau –2 ≤ x ≤ 1}
D. {x | –6 ≤ x ≤ –5 atau 0 ≤ x ≤ 1}
E. {x | –5 ≤ x ≤ –3 atau –2 ≤ x ≤ 0} Langkah terakhir iriskan:
2 x + 7 − ( x − 1) 2x + 7 − x + 1
–6 ≤ x ≤ –3 atau –2 ≤ x ≤ 1 0 0
x −1 x −1
0 dimana x – 1 ≠ 0 x ≠ 1
Jadi: {x | –6 ≤ x ≤ –3 atau –2 ≤ x ≤ 1} x+8
x −1
x + 8 = 0 atau x – 1 = 0
Metode Lain
Kita boleh menggunakan syarat: |x| = x 2 –
( x 2 + 5 x )2 6 – (x2 + 5x)2 ≤ 36 –(x2 + 5x)2 – 36 x1 = –8 atau x2 = 1. Uji u/ x = 0
≤ 0 [gunakan pertidaksamaan kuadrat] x+8 0+8
[(x2 + 5x) + 6)][(x2 + 5x) – 6] ≤ 0 (x + 3)(x + 2)(x
0 0 –8 ≥ 0 (salah)
x −1 0 −1
+ 6)(x – 1) ≤ 0 x1 = – 6, x2 = –3, x3 = –2, atau x4 = 1.
u
/x = –7 (x2 + 5x)2 ≤ 36 196 ≤ 36 (salah)
Jadi: {x | –6 ≤ x ≤ –3 atau –2 ≤ x ≤ 1}
x ≤ –8 atau x > 1
Jawaban: (C)
Syarat negatif artinya di dalam harga mutlak
2x + 7
10. UMPTN 2000 bernilai negatif: − x −1
1
2x + 7
Nilai dari 1 dipenuhi oleh.... Selanjutnya, gunakan langkah-langkah
x −1
A. –2 ≤ x ≤ 8 pertidaksamaan kuadrat:
2x + 7
B. x ≤ –8 atau x ≥ –2 − 1 [kedua ruas dikalian –1]
x −1
C. –8 ≤ x < 1 atau x > 1
2x + 7 2x + 7
D. –2 ≤ x < 1 atau 1 < x ≤ 8 −1 +1 0
x −1 x −1
E. x ≤ –8 atau –2 ≤ x < 1 atau x > 1 2x + 7 1 2x + 7 + x −1
+ 0 0
Tips x −1 1 x −1
3x + 6
Ingatlah syarat harga mutlak. x −1
0 3x + 6 = 0 3x = – 6
Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan −6
kuadrat. x3 = = −2atau x –1 = 0 x 4 = 1.
3
Iriskanlah pertidaksamaan tersebut. 3x + 6 3.0 + 6
Uji u / x = 0 0 0
x −1 0 −1
Pembahasan dan Penjelasan: –6 ≤ 0 (benar)
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
syarat harga mutlak.
2x + 7
Dik: 1
x −1 [Ket: Gabungkan kedua hasil pertidaksa-
Syarat positif artinya di dalam harga mutlak
www.facebook.com/indonesiapustaka
maan]
2x + 7
bernilai positif: 1 Jadi: x ≤ –8 atau –2 ≤ x < 1 atau x > 1
x −1
Selanjutnya, gunakan langkah-langkah
pertidaksamaan kuadrat:
Matematika Dasar 49
Uji u/ x = –1 x2 – 8x > 0
Metode Lain (–1)2 – 8(–1) > 0 1 + 8 > 0
2x + 7
1 dimana x ≠ 1.|2x + 7|≥|x–1| 9 > 0 ( benar)
x −1
(2 x + 7)2 ( x − 1)2 (2x + 7) ≥ (x – 1)
2 2
x2 – 4x + 4 – 4x – 4 > 0
x2 – 8x > 0 x(x – 8) = 0
a2 + 2ab + b2. (x – 2)2
12. SKALU 1978
x = 0 atau x – 8 = 0
= x2 - 2.2.x + (-2)2 =
x2 – 4x + 4.
Harga-harga x yang memenuhi
x1 = 0 atau x2 = 8 −x + 3 2 x + 1 adalah....
dikuadratkan
2 2 kedua ruas PG(B),(E) salah. Jadi PG (C) benar.
−x + 3 2x + 1
Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan tidak berlaku secara umum.
linear:
–x + 3 < 2x + 1 dan 2x pindah ruas menjadi
3 pindah ruas menjadi –3 Jawaban: (C)
–3] akar ≥ 0.
–x ≥ –3 x ≤ 3 .....
Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
× -1 kuadrat.
Sederhanakan.
[Ket: lingkaran penuh karena “≥”]
Matematika Dasar 51
Pembahasan dan Penjelasan: x ( x − 1)
Uji u / x = – 2 0
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan x +1
menggunakan syarat bentuk akar. −2( −2 − 1) −2( −3)
0 0
−2 + 1 −1
Dik: f(x) = x2 − x
x +1 Jawaban: (E)
Semua di dalam akar ≥ 0, sehingga diperoleh:
x2 − x Nasehat:
0 Pada umumnya dalam menyelesaikan pertidaksamaan,
x +1
langkah-langkah pertidaksamaan yang harus diingat
Selanjutnya, gunakan langkah-langkah adalah pertidaksamaan linear atau pertidaksamaan
pertidaksamaan kuadrat: kuadrat.
Jika pertidaksamaan harga mutlak, pertidaksamaan
x2 − x x ( x − 1) Faktor langsung karena
0 0 bentuk akar atau pertidaksamaan bentuk apa saja maka
x +1 x +1 ruas kanan nol.
gunakan sesuai dengan syarat-syaratnya dan lanjutkan
dengan penyelesaian langkah-langkah pertidaksamaan
Karena diharamkan penyebut nol maka
x +1 ≠ 0 x ≠ –1.
linear atau kuadrat.
Tips
[Ket: Daerah bagian atas x = –2 (sebagai Ingatlah langkah-langkah pertidaksamaan
penguji), negatif (–) karena –6 ≥ 0(salah). bentuk akar.
Berganti tanda karena faktoran (x + 1)1, x1 dan Gunakan syarat bentuk akar, yaitu di dalam
(x – 1) 1 berpangkat ganjil sehingga tanda akar ≥ 0.
berubah di pembatas pembuat nol(akar-akar). Iriskan dan sederhanakan.
1 – 2 ≥ 0 –1 ≥ 0 (salah)
3x + 6
3 3 (salah), PG (B), (C), (D) salah. x = 1
x2 − 2x 3 x + 6 (salah)
Sehingga PG (A) salah. PG (E) benar
Catatan: cara ini tidak berlaku umum.
C. LATIHAN MANDIRI
1 4 3
A. –4 ≤ x ≤ A. – 3 ≤ x <– atau <x≤2
3 3 2
2
1
B. –4 < x ≤
3 B. x ≤ – 3 atau – 4 < x < 3 atau x ≥ 2
2 3 2
1
C. x ≤ –4 atau x > 3 3
3 C. x < – atau – 4 ≤ x < atau x ≥ 2
2 3 2
www.facebook.com/indonesiapustaka
1
D. x ≤ –4 atau x ≥
3 4 3
D. x ≤ – 3 atau – < x ≤ atau x ≥ 2
1 2 3 2
E. x < –4 atau x >
3 3
E. – 3 < x ≤ – 4 atau ≤x<2
2 3 2
Matematika Dasar 53
3. Semua nilai x yang memenuhi (2x + 3)(1 – x) C. x < –2 atau x > 4
≥ (3 – 3x) adalah.... D. –2 < x < 1 atau 1 ≤ x < 4
1 E. –1 < x < 2 atau 3 < x < 4
A. x ≤ 0 atau x ≥ 1 D. 0 ≤ x ≤
2
B. 1 ≤x≤1 E. 0 ≤ x ≤ 1 9. Jika 0 < a < 1, maka semua nilai x yang meme-
2
nuhi x2 − 2 x + 1 0
2
3
C. – ≤ x ≤ 1 x − 2x − 8
2
A. –3 < x < 4
4. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan B. –3 < x ≤ 4
2x – 1 < x + 1 < 3 – x adalah…. C. x < –3 atau x > 4 atau a < x < 1
A. {x | x < 1} D. {x | x < 4} D. x < –3 atau x > 4
2
B. {x | x < 2} E. { x | x > } E. –a < x < 1 atau x > 4
3
C. {x | 1 < x < 2}
10. Jika a < x < b dan c < y < d, maka berlaku....
x2 + 2x − 3
5. Semua nilai x yang memenuhi 2 0 A. 2a – 3c < 2x – 3y < 2b – 3d
x − x −2
adalah…. B. 2b – 3d < 2x – 3y < 2a – 3c
A. x ≤ –2 atau –1 < x ≤ 0 atau x > 2 C. 2b – 3c < 2x – 3y < 2a – 3d
B. x <–3 atau –1 ≤ x ≤ 1 atau x ≥ 2 D. 2c – 3a < 2x – 3y < 2b – 3d
C. –2 ≤ x <–1 atau 0 ≤ x < 2 E. 2a – 3d < 2x – 3y < 2b – 3c
D. x ≤–3 atau –1 < x ≤ 1 atau x > 2 3x − 1
E. –3 ≤ x <–1 atau 1 ≤ x < 2 11. Jika pertidaksamaan 2x – 3a > + ax
2
mempunyai penyelesaian x > 5 maka nilai a
6. Nilai-nilai x yang memenuhi pertidaksamaan adalah ....
3x − 1
2 adalah....
x +5 A. – 3 D. 1
4 4
A. –11 < x < 5
B. –5 < x ≤ 11 B. – 3 E. 3
8 8
C. x < –5 atau x > 11
C. 3
D. x ≤ –5 atau x > 11 4
E. x ≤ –11 atau x > 5 1 1
12. Nilai y yang memenuhi − 1adalah....
x +1 1 y y −1
7. Harga x yang memenuhi ada- A. 0 < y < 1
x −2 x +3
lah.... B. 0 < y ≤ 1
A. x < –3 atau x > 2 C. y < 0 atau y ≥ 1
B. x < –2 atau x > 3 D. y ≤ 0 atau y > 1
C. x ≤ –3 atau x ≥ 2 E. y < 0 atau y > 1
D. –2 < x < 3
13. Banyaknya bilangan bulat negatif yang
E. –3 < x < 2 atau x ≥ 3
memenuhi pertidaksamaan (x + 1)(x2 + 2x – 7)
x2 − 2x + 1
www.facebook.com/indonesiapustaka
D. (–∞, ½) (½, ∞)
C. { x | x ≤ 2 }
Matematika Dasar 55
24. Himpunan penyelesaian dari |2x + 5| ≤ x + 3 28. Nilai-nilai x yang memenuhi pertidaksamaan
adalah .... |x – 3|2 > 4|x – 3|+12 adalah….
3 A. –2 < x < 9
A. x|− x −2
8 B. –3 < x < 9
8 C. x < –1 atau x > 9
B. x|− x −2
3 D. x < –2 atau x > 9
3 E. x < –3 atau x > 9
C. x|− x −2
8
x −2
29. Himpunan penyelesaian dari 1 adalah
3 x −1
D. x|− x −2 ....
8
3 A. 1 <x<1 1
E. x | −2 x 2 2
8
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:
1. D 11. E 21. B
2. B 12. E 22. D
3. E 13. B 23. E
4. A 14. C 24. B
5. E 15. B 25. D
6. C 16. A 2. C
7. A 17. A 27. A
8. C 18. C 28. E
9. D 19. B 29. D
Matematika Dasar 57
BAB 4
BENTUK EKSPONEN DAN BENTUK AKAR
Contoh:
23 × 24 = 23 + 4 = 27. Tidak benar 23 + 24 = 23 + 4 = 27 atau 23 – 24 = 23 – 4 karena operasi hitungnya bukan
perkalian walaupun basis (2) sama.
am
2. = a m − n ; dimana a ≠ 0 Pemahaman
an
Sifat ini mempunyai syarat :
Contoh: a. Basis (a) harus sama.
25 b. Operasi hitungnya adalah pembagian.
= 25 − 3 = 22
www.facebook.com/indonesiapustaka
23
1 1
3. a−n = atau an = − n Pemahaman
an a
Jika pangkatnya negatif (–n) maka seluruh
dimana a ≠ 0 bentuk pangkat (a–n) berada di penyebut dengan
pangkat menjadi positif. Begitupun sebaliknya..
2 3
2
5. (a.b)n = an . bn Pemahaman
Sifat ini mempunyai syarat:
a. Pangkatnya (n) di distribusikan atau disebarkan.
b. Operasi hitungnya adalah perkalian.
c. Hati-hati : tidak berlaku (a b)n = an bn, dengan n 0 dan n 1.
Contoh:
(2 × 3)5 = 25 × 35. Tidak benar (2 + 3)5 = 25 + 35 atau (2 – 3)5 = 25 – 35 karena operasi hitungnya
bukan perkalian walaupun pangkat (5) di sebarkan sama.
n
a an
6. = ;b 0 Pemahaman
b bn
Sifat ini mempunyai syarat:
Contoh: a. Pangkatnya di distribusikan atau di sebarkan.
4
2 24 b. Operasi hitungnya adalah pembagian.
=
3 34
7. a0 = 1 dengan a ≠ 0 Pemahaman
Contoh: Ini sudah merupakan definisi artinya berapapun nilai a dengan
20 = 1; 30 = 1; (–3)0 = 1 a 0 menghasilkan nilai 1. Ibaratkan pangkat (0) adalah dunia
atau (½)0 = 1 dan segala isinya kelak akan tiada atau kiamat (0) sehingga kita
akan menuju kepada Allah Yang Maha Esa (1).
m
8. a n = n a m dimana a > 0 Pemahaman m
Contoh: Bentuk pangkat pecahan ( a n ) di ubah menjadi bentuk akar
2
( n a m ) dengan pembilang (m) terletak di dalam akar bentuk
2 3 = 3 22
pangkat dengan basis (a) dan penyebut (n) terletak di luar
akar menjadi akarnya. Begitupun sebaliknya.
b
Contoh:
Manakah bentuk akar dibawah ini :
1. 5
2. 4
Matematika Dasar 59
Jawab :
a
5 = 2,236... tidak dapat dinyatakan dalam bentuk
b
a 2
4 = 2. Dapat dinyatakan dalam bentuk , yaitu 2 =
b 1
Contoh:
2 3= 2 3 . Tidak benar 2 + 3 = 2 + 3 atau 2 − 3 = 2 − 3 karena operasi hitungnya bukan
perkalian walaupun bentuk akarnya sama.
a a
b. = Pemahaman
b b
Sifat ini mempunyai syarat :
a. Akarnya di distribusikan atau di sebarkan.
Contoh:
b. Operasi hitungnya adalah pembagian.
2 2
=
3 3
c. p a + q a = ( p + q) a Pemahaman
dengan p dan q adalah bilangan real. Sifat ini mempunyai syarat:
a. Bentuk akarnya ( a ) harus sama.
b. Yang di jumlahkan adalah koefisiennya p + q.
c. Hati-hati: tidak berlaku p a + q a = ( p + q ) a + a
Contoh:
3 2 + 4 2 = (3 + 4) 2 = 7 2 . Tidak benar 3 2 + 4 2 = (3 + 4) 2 + 2
karena operasi hitungnya adalah penjumlahan sehingga yang dijumlahkan cukup koefisennya saja
yaitu 3 dan 4, walaupun di dalam akar (2) adalah sama.
d. p a − q a = ( p − q) a Pemahaman
dengan p dan q adalah bilangan real. Sifat ini mempunyai syarat:
a. Bentuk akarnya harus sama.
b. Yang di kurangkan adalah koefisiennya p – q.
c. Hati-hati: tidak berlaku p a − q a = ( p − q ) a − a
www.facebook.com/indonesiapustaka
Contoh:
5 2 − 3 2 = (5 − 3) 2 = 2 2 . Tidak benar 5 2 − 3 2 = (5 − 3) 2 − 2
karena operasi hitungnya adalah pengurangan sehingga yang dikurang cukup koefisennya saja
yaitu 5 dan 3, walaupun di dalam akar (2) adalah sama.
f. a a =a Pemahaman
a a = a a = a2 = a
Untuk menyederhanakan bentuk akar caranya faktorkan (hasil kali) bilangan dalam akar menjadi
bentuk perkalian dua bilangan yaitu bilangan kuadrat selain 1 dengan bilangan yang bukan bilangan
kuadrat kemudian gunakan sifat a b = a b .
Contoh bilangan kuadrat:
4 =2 25 = 5 64 = 8
9 =3 36 = 6 81 = 9 bilangan kuadrat
16 = 4 49 = 7 100 = 10
Contoh:
Sederhanakanlah 18
Jawab:
2 =3 2
bilangan 9 termasuk bilangan kuadrat
18 = 9 2 = 9 dan gunakan sifat a b= a b
3. Merasionalkan penyebut
Jika a dan b adalah suatu bilangan rasional bukan negatif, maka berlaku:
a. a a b a b
= = Pemahaman
b b b b
a. b adalah bentuk akar. Agar penyebutnya menjadi
b
Contoh: bilangan bulat maka kalikan =1.
b
2 2 3
= . b. Ketika bentuk a , tetap penyebutnya di rasionalkan,
3 3 3 b
2 3 bukan pembilangnya.
=
3 Pemahaman
c c a− b
www.facebook.com/indonesiapustaka
Matematika Dasar 61
c( a − b )
=
( a) −2
a.b + a.b − ( b )2
c( a − b )
=
a−b
Contoh:
2 2 5− 3 2( 5 − 3) 2( 5 − 3)
= . = =
5+ 3 5+ 3 5− 3 ( 5) − 15 + 15 − ( 3)
2 2 5−3
2( 5 − 3)
. = 5 − 3 [boleh juga cara cepat ( 5 + 3)( 5 − 3) = 5 − 3 = 2 ]
2
1. UMPTN 1998 −3
−3 −4 2 −3 −4 −3
2 −4
2 4 Dikalikan
4
x .y3 3
( x 3 ) 4 .( y 3 ) 4
Bentuk x . y
3 3
dapat disederhanakan 2
= 2 −3 −3
pangkat karena
2
y .x
3 2
(y ) . (x )
3 4 2 4 sifat ke-4
y . x2
3
menjadi ....
−6 12 Pangkat
−6
A. xy 2 D. xy y x 12 y 12 6 12 6
berubah
−6 −6
= x .x y .y 12 4 12 12
tanda karena
B. x y E. yx x y 12
x 4
sifat ke-3
sifat-sifat bentuk pangkat. Kita mulai sifat ke-5 menjadi 1½, sehingga:
dan ke-6 agar terlepas dalam kurung pada soal 1
1
1+
1 1
Pangkat ditulis
karena operasi hitungnya adalah perkalian x1 y 2 = x1 y 2
= x1 y1y 2
terpisah karena
baik dipembilang maupun dipenyebut. x1 y1 y = x y y Sifat ke-1
Sehingga diperoleh:
Matematika Dasar 63
3 6x + 4 = 3 –8x + 20 hasil pindah ruas.
6x + 4 = –8x + 20
3x 2
1 3 1
Variabel ruas kiri dan 3 = 3 [243 = 35 dan 9 = 32 ]
6x + 8x = 20 – 4
angka konstan ruas 35 3 x −2 32
Pangkat berubah
kanan −5
3x
− ( x −2) 2 3 −2
= 3 .3 tanda karena sifat
14x = 16 x =
3 1
3 3
16 8 1 ke-3
x= =1 3x
14 7 7 −5
2
−2
8 1 3 3
= 31.3− x +2 3 3 Bentuk akar
Jadi: x = = 1
7 7 Sifat ke-4 Sifat ke-1 menjadi bentuk
−5 −2
.3 x 2 pangkat karena
Catatan 3 3
= 31+( − x )+2 3 3 sifat ke-8
Boleh juga kita mulai dengan menyamakan basis ruas kiri
dan ruas kanan (basis 3) secara bersamaan gunakan sifat Selanjutnya sederhanakan pangkatnya:
ke-3 kemudian disederhanakan dengan menggunakan
−2
operasi hitung. 2 Pangkat dikalikan
3−5 x = 3− x +3 3 3
Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas karena sifat ke-4
−2
3−5 x = 3−2 x +6 3 3 Pangkat
Jawaban: (C) −2
−5 x
−2 x + 6 + dijumlahkan
3 =3 3
karena sifat ke-1
4. UMPTN 2000
3x 2
1 3 1 Selanjutnya basis ruas kiri dan kanan dicoret:
Diberikan persamaan: 3 = x−2
3
243 3 9 −5 x −2 x + 6 +
−2
2
3 3 =3 3 −5 x = − 2 x + 6 −
Jika xo memenuhi persamaan, maka nilai 1 – 3
4 6 2 18 − 2
xo = …. –5x + 2x = − –3x =
1 1 3 3
3
A. 1 D. 2 16 16 3 16
16 3 −3 x = x= xo = −
3 −3 9
1 3
B. 1 E. 2 16 3 3 16
4 4 U
/ xo = − 1 xo = 1− −
3 9 4 4 9
C. 1
4 1 4 3+ 4 7 1
4 1+ = + = = =2
3 1 3 3 3 3
Tips 1
Jadi: xo = 2
Ingatlah sifat-sifat bentuk pangkat. 3
Samakan basisnya ruas kiri dan ruas kanan, Jawaban: (D)
yaitu basis 3.
Sederhanakan dengan menggunakan operasi 5. SPMB 2004
hitung. Nilai x yang memenuhi persamaan
x −9
6 x −4 1 adalah….
2 =
Pembahasan dan Penjelasan: 4
1
3x
3
2
1
A. –1 D. 2
Dik : 3 = x−2
3
B. 0 E. 4
243 3 9
C. 1
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
sifat-sifat bentuk pangkat. Agar mudah Tips
www.facebook.com/indonesiapustaka
5x = 20
Jadi: x = –1
x= x=4
20 Jawaban: (C)
5
7. SNMPTN 2012
Jadi: x = 4
Jika a dan b adalah bilangan bulat positif
Jawaban: (E) yang memenuhi ab = 220 – 219 , maka nilai a +
b adalah….
6. UMPTN 1996 1
2 3 x −2 y = A. 3 D. 21
Nilai x yang memenuhi 128
x + 2y = 3 B. 7 E. 23
adalah….
C. 19
1
A. −2 D. 1
2 Tips
1
B. –2 E. 2 Ingatlah sifat-sifat bentuk pangkat.
2
Sederhanakan dengan cara difaktorkan.
C. –1
Pembahasan dan Penjelasan:
Tips
Dik : ab = 220 – 219
Ingatlah sifat-sifat bentuk pangkat.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Samakan basisnya ruas kiri dan ruas kanan,
yaitu basis 2. sifat-sifat bentuk pangkat, yaitu sifat ke-1:
Sederhanakan dengan menggunakan operasi ab = 220 – 219 Pangkat 20 dijabarkan menjadi
hitung. 19 + 1 karena pengurangnya
www.facebook.com/indonesiapustaka
Matematika Dasar 65
Selanjutnya difaktorkan: Kembalikan nilai p pada saat dimisalkan:
ab = 219.2 – 219.1 [219 = 219.1] U
/ p = ½ 2x = p 2x = ½
ab = 219(2 – 1) 2x = 2–1 [½ = 2–1 adalah penggunaan sifat
ab = 219(1) ab = 219 ke-3]
x = –1 sebagai x1 = –1
/p = 2 2x = 2 2x = 21 x = 1,
Langkah terakhir kita identikkan:
U
a = 2 dan b = 19.
Dengan demikian a + b = 2 + 19 = 21. sebagai x2 = 1.
Jumlah akar-akar: x1 + x2 = –1 + 1 = 0
Jadi: a + b = 21
Jadi: x1 + x2 = 0
Jawaban: (D)
Metode Ringkas
Rumus praktis : a(dx)2 + b(dx) + c = 0 dimana d = basis
8. UMPTN 1990
dan a, b, c adalah koefisien.
Jumlah akar-akar persamaan: 2.(4x) – 5.(2x) + 2 2.(2x)2 – 5.(2x)+2 = 0
= 0 adalah…. a = 2, b = –5, c = 2 dan d = 2
A. –2 D. 1 c 2
x1 + x2 = d log = 2log =2log1
2log20 . Jadi: x1 + x2 = 0
B. –1 E. 2 a 2
C. 0
Catatan : rumus ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
Tips tidak berlaku secara umum.
Ingat definisi bentuk pangkat.
Ubahlah persamaan bentuk pangkat ke dalam Jawaban: (C)
bentuk persamaan kuadrat (PK).
Misalkan 2x = p. 9. SIPENMARU 1984
Faktorkan untuk menentukan x1 dan x2.
Jika x1 dan x2 akar-akar dari persamaan 3x + 33
Jumlah akar-akar maksudnya x1 + x2.
–x
– 28 = 0, maka jumlah kedua akar tersebut
Substitusikan dan sederhanakan.
adalah….
Pembahasan dan Penjelasan: A. 0 D. 3log 3
Dik : 2.(4x) – 5.(2x) + 2 = 0 B. 3 E. 3log 14
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan C. log 3
definisi bentuk pangkat, yaitu menjadikan (4)
Tips
bentuk pangkat yaitu 4 = 22:
2.(4x) – 5.(2x) + 2 = 0 Ingat sifat-sifat bentuk pangkat.
Pangkat (2.x)
2 x x d ipertukarkan Ubahlah persamaan bentuk pangkat ke dalam
2(2 ) – 5(2 ) + 2 = 0
menjadi (x.2) adalah bentuk persamaan kuadrat (PK).
x 2 x
2(2 ) – 5(2 ) + 2 = 0 suatu teknik agar Misalkan 3x = p.
diubah ke bentuk PK. Faktorkan untuk menentukan x1 dan x2.
Selanjutnya, misalkan 2 x = p agar mudah jumlah kedua akar maksudnya x1 + x2.
diselesaikan: Substitusikan dan sederhanakan.
(2p – 1)(p – 2) = 0
Pembahasan dan Penjelasan:
Difaktorkan. Dik : 3x + 33 – x – 28 = 0
2p – 1 = 0 atau p – 2 = 0 Boleh gunakan cara
2p = 1 p = ½ atau p = 2
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
mefaktoran Bab 1 PK.
sifat-sifat bentuk pangkat, yaitu sifat ke-1:
x = 0 (ini sebagai x1 = 0)
14
= 2 . Kembalikan nilai p pada saat
/p = 27 3x = p 3x = 27 3x = 33
7
U
x = 3 (ini sebagai x2 = 3)
dimisalkan:
U
/p = 2 9m = p 9m = 2
Jadi: x1 + x2 = 0 + 3 = 3 Jika basis ruas kiri (9m) dan kanan (2)
tidak sama maka gunakan bantuan
logaritma.
3 log2
3 9 3 27 = 33. Sifat logaritma
3 log2 [ 9 = 3 ]
a = 1, b = –28, c = 27 dan d = 3. Jumlah kedua akar:
32 3 2 p alogx = alogxp
27 3
x1 + x2 = 3 log = log27 =3log33 = 3. Sifat logaritma
1 1
ac
Jadi: x1 + x2 = 3 3
log x = a log x c
3
3 2
Catatan : rumus ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja, 3 log 2
= 22 Sifat logaritma a
alogx
=x
tidak berlaku secara umum. 3 1
1 Pangkat 3/2 dijadikan pecahan
2 =22 2
campuran yaitu 1½ agar dapat
Jawaban: (B) 1+
1
diubah menjadi bentuk akar.
2 2
2 .2
Pangkat diuraikan karena
10. SBMPTN 2013 1 1/2
sifat ke-1.
www.facebook.com/indonesiapustaka
Matematika Dasar 67
11. UMPTN 2001 x + 2 = 0 atau 3x – 5 = 0 [pembuat nol]
x1 = –2 atau 3x = 5 x2 =
2
− x −2) ( x 2 +3 x −10) 1 5
Nilai x yang memenuhi 4( x .2 [akar-akar]
Uji U/x = 0 3x2 + x – 10 < 0
16 3
adalah….
3(0)2 + 0 – 10 < 0 – 10 < 0 (benar)
A. x < –5 atau x > –2
5
B. x < –2 atau x >
3
C. –2 < x < –1
5 5
D. –2 < x < 5 3
3 –2 < x <
E. –5 < x < 2 3
[Ket: Daerah bagian atas x = 0 (sebagai
Tips penguji), negatif (–) karena –10 < 0 (benar).
Ingat sifat-sifat bentuk pangkat. Berganti tanda karena faktoran (x + 2)1 dan (3x
Gunakan bantuan langkah-langkah – 5)1 berpangkat ganjil sehingga tanda berubah
pertidaksamaan kuadrat Pada Bab 3. di pembatas pembuat nol(akar-akar). Lingkaran
Sederhanakan.
kosong karena x ≠ –2 atau x ≠ 5 ]
3
Pembahasan dan Penjelasan: 5
Jadi: –2 < x <
2
− x −2) 2
+3 x −10) 1 3
Dik : 4( x .2( x
16 Metode ringkas untuk pertidaksamaan kuadrat
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Faktorkan 3x2 + x – 10 < 0 (x + 2)(3x – 5) < 0
sifat-sifat bentuk pangk at. Umumnya x1 = –2 atau x2 = 5/3.
pertidaksamaan eksponen hampir sama Jika lambangnya “<” maka interval garis
langkah-langkah persamaan eksponen, bilangan tertutup [dengan syarat
koefisien x2 harus positif (+)].
perbedaannya hanya terletak pada
Jadi: –2 < x < 5/3
lambang pertidaksamaan, ruas kiri (4) dan
ruas kanan (1/16) diupayakan sama yaitu Jawaban: (D)
basis 2 dan kita mulai sifat ke-4:
12. SPMB 2002
,xR
2
− x −2) 2
+3 x −10) 1
(22 )( x .2( x [4 = 22 dan 16 = 24] 9
24 Himpunan penyelesaian 22 − 2 x + 2
Pangk at dik alik an 2x
adalah….
2
−2 x − 4 ) 2
+3 x −10) 1 karena sifat ke-4
2(2 x .2( x A. {x | –1 < x < 2}
24 Pangkat dijumlahkan
karena sifat ke-1 B. {x | –2 < x < 1}
2
−2 x − 4 ) + ( x +3 x −10)
2 1
2(2 x C. {x | x < –1 atau x > 2}
24 Pangkatnya berubah
tanda k arena sifat D. {x | x < –2 atau x > 1}
+ x − 14
2 −4
2
23 x ke-3 E. {x | x < 0 atau x > 1}
Selanjutnya basis ruas kiri dan kanan dicoret:
3x2 + x – 14 < –4
3 x 2 + x − 14 −4
Tips
2 2
Ingat sifat-sifat bentuk pangkat.
Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan Ubahlah persamaan bentuk pangkat ke dalam
www.facebook.com/indonesiapustaka
10 + 2 3
Berdasarkan Tips di atas, kita gunakan sifat
[Ket: Daerah bagian atas p = –1 (sebagai komutatif (pertukaran):
penguji), positif (+) karena 15 > 0 (benar). 2 + 3 +2+ 5 − 2 + 3 +2− 5 10 + 2 3
Berganti tanda karena faktoran (2p – 1)1 dan
(p – 4) 1 berpangkat ganjil sehingga tanda 3 +2+ 2 + 5 3 +2− 2 − 5 10 + 2 3
berubah di pembatas pembuat nol(akar-akar).
Lingkaran kosong karena p ≠ ½ atau p ≠ 4] 2, − 2, dan ( 3 + 2) dipertukarkan
(komutatif ) supaya k ita mudah
p < ½ atau p > 4
menggunakan perkalian sekawan
Kembalikan nilai p pada saat dimisalkan
www.facebook.com/indonesiapustaka
Matematika Dasar 69
Selanjutnya, misalkan x = 3 + 2 dan y = 14. UM-UGM 2004
–2(10–4.3)
( a − b )( a + b ) =
a – b sebagai penerapan Jadi: 9 + 5 2 5 + 1 = 19
perkalian sekawan. 5 +1
/a = 0 9x – a.3x + a = 0
bentuk persamaan kuadrat (PK).
Gunakan syarat tepat satu akar nyata yaitu D = 0. U
D. LATIHAN MANDIRI
2 4 3
x3 .y3
1. Bentuk sederhana dari 2
adalah .... x 3y2 − x x 3y2 − x
5 3
B. E.
x .y
2 2
y y + 2x2 y y − 2x2
x3 y2 x 3y2 − x
A. y D. C.
x2 y y2 − 2x2
y y3
B. E. 1 x 4 y −2 z −3
x3 x3 4. Jika x = 2, y = , dan z = 5. Nilai dari −4 −2
4 y z
2y =….
C.
x2 −
2
1
3 3
− 3 A. 5 D.
a .b 4 4
5
2. Bentuk sederhana dari 3 9 adalah ....
16 1
b2 .a4 B. E.
5 25
A. a b D. a2 b
5
B. b 2
a E. ab b C.
8
3 4
C. b a
x2 y3
3 x −1 − y −2 5. Jika x = 25 dan y = 27 maka nilai dari
3. Bentuk x −2 + 2 y −1 dapat ditulis tanpa eksponen x −3 y
www.facebook.com/indonesiapustaka
adalah….
negative menjadi…. A. 17 D. 40
x 3y − x B. 20 E. 60
x 3y2 − x
A. y y + 2x 2 D. C. 22
y y + 2x
Matematika Dasar 71
6. Nilai x yang memenuhi persamaan eksponen A. 2x – 1 D. 2x + 1
2 x −1
1 B. 2x – 3 E. 2x + 1
= 27 x + 1 adalah….
9 C. 2x + 3
1 1
A. − D.
7 5
12. Nilai x yang memenuhi 8x + 1 = 24x – 1 adalah….
1 2 (Tips: gunakan bantuan definisi logaritma).
B. − E.
5 7 A. 1 + 6 2log 3 D. 1 + 4 3log 2
1 B. 1 + 4 2log 3 E. 1 + 6 5log 2
C. 7
C. 1 + 6 3log 2
7. Nilai x yang memenuhi persamaan eksponen 1
1
2− x 13. Jika 3 x − 2 y = dan 2x–y = 16, maka nilai x + y
3
64 x + 3 = adalah…. 81
8 =….
A. 11 D. 14 A. 30 D. 22
B. 12 E. 15 B. 26 E. 20
C. 13 C. 24
x+y
4
1
−3
x−y
−2
f ( x + 3)
8. =…. 14. Jika f(x) = 2x , maka =….
y−x x−y y+x f ( x − 1)
x +3
( x + y )3 ( x + y )3 A. f(2) D. f
A. D. x −1
( x − y )6 ( x − y )3
( x − y )6 ( x + y )6
B. f(4) E. f(2x + 2)
B. E. C. f(16)
( x + y )3 ( x − y )3
( x − y )3
C. 15. Diketahui 2x + 2–x = 5. Nilai 22x + 2–2x = ….(Tips:
( x − y )6
pada 2x + 2–x = 5 kedua ruas dikuadratkan).
−3
2 x −1 3 x −1 1 A. 23 D. 26
9. Diberikan persamaan 9 = .
4
27 x 81x +1
B. 24 E. 27
Jika p o memenuhi persamaan, maka nilai
C. 25
2 – 3po=….
2 2 2
A. 7 D. 8 16. Penyelesaian dari persamaan 2x –3x–4 = 4x + 1
3 5 adalah m dan n , dengan m > n. nilai m – n
1 2
B. 8 E. 7 =…..
5 5
A. –1 D. 6
3
C. 8 B. 1 E. 7
5 1
( x − 3) C. 5
0,09 2
10. Nilai x yang memenuhi persamaan =1
0,33 x + 1
adalah…. 17. Jumlah akar-akar persamaan 2.4x – 5.2x + 2 =
A. –1 D. 4 0 adalah….
B. –2 E. 0 A. –2 D. 1
www.facebook.com/indonesiapustaka
C. –4 B. –1 E. 2
C. 0
11. Jika f(x) = 22x + 2x + 1 – 3 dan g(x) = 2x + 3, maka
f (x)
=…. (Tips: gunakan pemfaktoran).
g( x )
3
C. 2 + log 2 B. 15 + 4 15 E.
3 3
24. Jumlah semua nilai x yang memenuhi 27 + 7 15
2 2 C.
persamaan eksponen 9 x –3x+1 + 9x –3x = 20– 3
2
10(3x – 3x) adalah….
Matematika Dasar 73
2m −1 − 2n−1 31. Semua nilai x yang memenuhi pertidaksama-
31. Bentuk sederhana dari adalah….
1 1
an 22x + 2 – 17 (2x) + 4 < 0 adalah….[Sumber:
−2( m − n ) m2 − n2
A. terbaru SBMPTN 2014]
mn 1
A. 2
<x<2 D. 0<x<2
−( m + n )
B. 1
mn B. <x<4 E. –2 < x < 2
4
−2( m + n ) 1
C.
mn C. − <x<2
4
−( m + n )
D.
2mn
m+ n
E.
mn
E. KUNCI JAWABAN
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian D dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:
2. Sifat-sifat Logaritma
Jika a > 0, b > 0, x > 0, y > 0, dan a 0 maka berlaku sifat-sifat sebagai berikut:
a. alog x.y = alog x + alog y Pemahaman
Sifat ini mempunyai syarat :
a. Basis logaritma (a) harus sama.
b. Operasi perkalian menjadi penjumlahan atau
sebaliknya.
c. Hati-hati: tidak berlaku sifat alog xy = alog x.alog y
Contoh:
2
log15 = 2log 3 × 5 = 2log3 + 2log 5. Tidak benar 2log 15 = 2log 3 × 5 = 2log 3 × 2log 5 karena operasi
hitungnya tidak berubah (dari perkalian tetap perkalian) walaupun basis (2) adalah sama.
x
b. a
log = a log x − a log y Pemahaman
y
Sifat ini mempunyai syarat :
www.facebook.com/indonesiapustaka
Matematika Dasar 75
Contoh:
3 3 2 log3
log = 2 log3 − 2 log5 . Tidak benar log = 2
2 2
karena operasi hitungnya tidak berubah (dari
5 5 log5
pembagian tetap pembagian) walaupun basis (2) adalah sama.
a
c. log xp = p alog x Pemahaman
dimana p R Jika bentuk pangkat xp maka nilai p dipindahkan menjadi
koefisien logaritma begitupun sebaliknya.
Contoh:
2
log34 = 4 2log3. Begitupun sebaliknya 42log 3 = 2log 34 .
1
d. a
logb = b Pemahaman
log a
Basis (a) dipindahkan menjadi bilangan yang akan
dimana b > 0, b 1 dilogaritmakan sedangkan bilangan b yang dilogaritmakan
dipindahkan menjadi basis. Begitupun sebaliknya. Atau
dengan kata lain “tukar posisi ”
Contoh:
1 1
2
log3 = 3 . Begitupun sebaliknya 3
= 2 log3
log2 log2
p
logb
e. a
logb = p Pemahaman
log a
Ada bilangan (p) adalah basis baru logaritma dengan
dimana p > 0 dan p 1
ketentuan bilangan (b) yang akan dilogaritmakan di
letakkan dipembilang sedangkan bilangan (a) yang
Contoh:
akan dilogaritmakan di letakkan dipenyebut.
5
log3
2
log3 = 5
, dimisalkan bilangan baru yang dimaksud adalah (5).
log2
f. a alogx = x. Pemahaman
Dengan syarat : Bilangan basis pada bentuk pangkat (eksponen)
sama dengan bilangan basis pada logaritma.
Contoh:
2
2 log3 = 3, dengan syarat basis (2) bentuk pangkat sama dengan basis (2) pada logaritma.
1
ac
g. log x = a log x c Pemahaman
dimana c 0 Dengan syarat : Bilangan basis logaritma (a) yang berpangkat
(c) dipindahkan menjadi pangkat invers/kebalikan pada
bilangan basis (x).
Contoh:
www.facebook.com/indonesiapustaka
1
2
4
log3 = 2 log x = 2 log3 2 = 2 log 3 , dengan syarat basis logaritma (2) yang berpangkat (2)
1
dipindahkan menjadi pangkat invers/kebalikan pada bilangan basis (x).
2
2
log3.3log5 = 2log5, dengan syarat bilangan (3) yang dilogaritmakan pada 2log3 sama dengan
basis logaritma lain (3) pada 3log5 dan operasi hitungnya adalah perkalian.
a
i. log a = 1 Pemahaman
Dengan syarat : Bilangan basis logaritma (a) sama
dengan yang dilogaritmakan yaitu (a).
Contoh:
2
log 2 = 1, dengan syarat basis logaritma (2) sama dengan yang dilogaritmakan yaitu (2).
1. UMPTN 1993
Coba kita mulai sifat ke-3 dan bantuan sifat-
5
log 27 9 log125 + 16
log32 =....
sifat bentuk pangkat pada Bab 4 serta 27
61 41
A. D. dijadikan bentuk pangkat 33 , 9 = 32, 125 = 53,
36 12
9 7
16 = 24, dan 32 = 25:
B. E.
4 2
61
5
log 27 9 log125 + 16
log32 Ingat kembali sifat
C. 20 ke-8 pada Bab 4
1 materi bentuk
Tips
5
log27 2 9 log125 + 16
log32 pangkat.
Ingatlah sifat-sifat logaritma.
Ingat kembali sifat
Gunakan sifat-sifat bentuk pangkat pada Bab 4. ke-4 pada Bab 4
1
32 24
Sederhanakan.
5 3 2
log(3 ) log53 + log25 materi bentuk
pangkat.
3 5
berpangkat, kita
seolah-olah kita menggunakan sifat ke-1, 35
log3 3 log5 2 + 2 log2 4 gunakan sifat ke-7.
padahal bilangan basis soal itu tidak sama, 2
Pangkat 3/2 dan
dengan alasan 5 log 27 berbasis (5) sedang
5/4 dipindahkan
16
log32 berbasis (16), sehingga kita tidak 3 35 5
. log3 3 log5 + 2 log2 ke depan karena
memulainya dengan sifat ke-1. 2 2 4 sesuai sifat ke-3.
Matematika Dasar 77
95 5 Sesuai sifat ke- 8, (3) Ingat kembali sifat ke-8 pada
log3 3 log5 + 2 log2 1
−1 Bab 4 materi bentuk pangkat.
4 4 yang dilogaritmakan 6 52 2
7
log2 lo gar it ma d engan diketahui terhadap bilangan
2
log3 + 2 log2 yang dilogaritmakan 2 logaritmanya (2 dan 3).
karena sesuai sifat
2
log22 + 2 log3
1 ke- 9.
3
2 +1 Sifat ke-1 dipakai supaya kita
a
dapat menggunakan substitusi
b +1 apa yang diketahui pada soal.
Matematika Dasar 79
2 2 Pangkat 2 dipindahkan 9
loga = –1 a = 9–1 Sesuai definisi
log22 + 2 log3
y = ax.
ke depan karena sesuai logaritma alogy
3 sifat ke-3.
2 2
2 log2 + 2 log3 Selanjutnya substitusikan a = 9–1 ke-
3 Sifat ke-4 yang digunakan
supaya kita dapat 1
1 1 1
substitusi 3log2 = m . a
log x = 9 −1
log x =
2 2 1 2 2
2 log2 + 3
3 log2 Sama bilangan basis 1 Ingat kembali sifat ke-3
logaritma (2) dengan
9
log x = pada Bab 4 materi bentuk
yang dilogaritmakan (2) 2 pangkat.
2 1
2(1) + karena sesuai sifat ke- 9. x = 91 2
3 m
logy = x y = ax.
Sesuai definisi logaritma
x = (32 )1 2 a
Disamakan penyebutnya
2 1
2+ (yaitu penyebut m dan 1
3 m 1) dengan metode kali x = 32 2 Ingat kembali sifat ke-4
silang. 2 pada Bab 4 materi bentuk
2 2 1 2 2m + 1
+ = x = 3 = 31 = 3
2 pangkat.
3 1 m 3 m
2(2m + 1) Jadi: x = 3
3m Jawaban: (B)
2(2m + 1)
Jadi: 8log144 = 7. UMPTN 1997
3m
Jawaban: (D) 1 1
log x = log8 + log9 − log27 dipenuhi untuk x
3 3
Nasehat sama dengan....
Pada penjelasan jawaban nomor 4 dan 5, Rahasia dibalik A. 8 D. 2
penyelesaian soal logaritma ini adalah selalu mengaitkan B. 6 E. 1
atau menghubungkan antara diketahui dan ditanyakan
C. 4
melalui penggunaan sifat-sifat logaritma dan sifat ini tidak
harus berurutan bergantung keadaan soal. Tips
Ingatlah sifat-sifat logaritma.
6. SNMPTN 2010 Gunakan “prinsip kesamaan logaritma” yaitu
1 1
Jika 9loga = –1 dan a
log x = , maka nilai x basis logaritma ruas kiri = basis logaritma ruas
2 kanan.
adalah ....
Sederhanakan.
A. 2 D. 9
B. 3 E. 16 Pembahasan dan Penjelasan:
C. 4 1 1
Dik: log x = log8 + log9 − log27.
Tips 3 3
Ingatlah definisi logaritma Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Gunakan sifat-sifat bentuk pangkat pada Bab 4. sifat-sifat logaritma. Kita mulai sifat ke-3:
Sederhanakan. 1 1
log x = log8 + log9 − log27 sifat ke-3 dipakai
Pembahasan dan Penjelasan: 3 3 supaya koefisien
logaritma 1 dan
1 1 dilanjutkan sifat
log x =
www.facebook.com/indonesiapustaka
a
Dik: 9loga = –1 dan . log x = log81 3 + log9 − log271 3 ke-1 dan ke-2.
2
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
definisi logaritma. Kita sederhanakan dulu Bersamaan sifat ke-1
81 3.9
log x = log dan ke-2 dipakai.
9
loga = –1 dengan kembali pada definisi 271 3
logaritma:
logx = log6
Prinsip kesamaan logaritma depan karena sesuai sifat ke-3.
sehingga pencoretan logaritma
1
x=6 kedua ruas. 4
log 4 log x − 4 log (1) = 2 Ingat kembali sifat
2 ke-3 pada Bab 4
1 materi bentuk
Jadi: x = 6 4
log log x − log = 2
4 4
pangkat.
2
Jawaban: (B) Supaya bilangan
log 4 log x − 2 log2 −1 = 2
2
4 basis logaritma (22)
tidak berpangkat
8. UMPTN 1992 maka kita gunakan
Jika x memenuhi persamaan 4log 4logx – 4log 4
log 4 log x − 2 log2 −1 2 = 2 sifat ke-7.
4
log 4log16 = 2 maka 16logx sama dengan.... Pangkat
1 (-½) dipindahkan
A. 4 D. –2 4
log 4 log x − − 2
log2 = 2 ke depan karena
B. 2 E. –4 2 sesuai sifat ke-3.
C. 1 1
4
log 4 log x − − 2
log2 = 2 Sama bilangan basis
2 logaritma (2) dengan
Tips yang dilogaritmakan
1
4
log 4 log x + (1) = 2 (2) karena sesuai
Ingatlah sifat-sifat logaritma dan sifat-sifat 2 sifat ke- 9.
bentuk pangkat pada Bab 4. 1
4
log log x + = 2
4
D i s a m a k a n
Gunakan “prinsip kesamaan logaritma” yaitu 2 penyebutnya (yaitu
basis logaritma ruas kiri = basis logaritma ruas 1 penyebut 2 dan 1)
4
log 4 log x = 2 − dengan metode
kanan. 2
kali silang.
Sederhanakan.
2 1 4 −1
4
log 4 log x = − 4
log 4 log x =
1 2 2
Pembahasan dan Penjelasan: 3 Prinsip kesamaan
4
log 4 log x =
Dik: 4log 4logx – 4log 4log 4log16 = 2. 2 logaritma sehingga
pencoretan
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan 4 4
3
l o g a r i tma k ed ua
log 4 log x = log 4 2 ruas.
sifat-sifat logaritma. Kita sederhanakan dulu
3 3
4
log 4log 4log16 dimulai dengan sifat ke-3 dan 4
log x = 4 2 4
log x = (22 ) 2 Ingat kembali sifat
16 = 42 bukan digunakan 16 = 24: 6
ke -4 pada Bab
4 m ate r i b e nt u k
Pangkat 2
4
log x = 2 2
logx = 23 4logx = 8
4 pangkat.
log 4logx – 4log 4log 4log42 = 2 dipindahkan
4
4logx = 4log48 x = 48
ke depan
karena sesuai
/x = 48 16logx = 16log48
4
log 4logx – 4log 4log2 4log4 = 2 sifat ke-3.
U
4 . 4log4 = 4.(1) = 4 x = 4
4
log 4logx – 4log 4log2(1) = 2 Sama bilangan
basis logaritma
(4) dengan yang
4
log 4logx – 4log 4log2 = 2
dilogaritmakan [Catatan: untuk 16log48 sifat yang dipakai yaitu
(4) karena sesuai
sifat ke- 9. sifat ke-7, ke-3, dan ke-9]
Jadi: x = 4
Matematika Dasar 81
2
Catatan logb – 2loga2 = –1 Bilangan basisnya sama dan
1 operasi pengurangan menjadi
Khusus untuk log log x − log = 2 kita dapat
4 4 4
pembagian karena sesuai sifat
2
menggunakan sifat ke-2 kemudian dilanjutkan b ke-2.
2
log = −1
dengan menggunakan prinsip kesamaan logaritma a2 Prinsip kesamaan logaritma
dan disederhanakan dengan cara di kalisilang 2 b 2 sehingga pencoretan logaritma
log 2 = log 2 −1 kedua ruas.
kemudian dilanjutkan dengan definisi logaritma. a
Ingat kembali sifat
Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas b 1
= ke-3 pada Bab 4 materi
a2 2 bentuk pangkat.
Jawaban: (A)
a2 = 2b ….(2)
U
/ a = 4b2 a2 = 2b
(4b2)2 = 2b 16b4 = 2b
9. SBMPTN 2013
16b4 – 2b = 0 b(16b3 – 2) = 0
Jika 2loga – 2(2logb) = 2 dan 2logb – 2(2loga) =
–1, maka nilai ab adalah....
b = 0 (TM) atau 16b3 – 2 = 0
16b3 = 2 b3 = 2/16 b3 = 1/8
A. ¼ D. 2
b = 3 1 8 = ½. U/ b = ½ a = 4b2
B. ½ E. 4
a = 4(½)2 a = 4.(¼) = 1.
C. 1
Tips
Sehingga a.b = 1.( ½) = ½.
Ingatlah sifat-sifat logaritma.
Jadi: ab = ½
Gunakan “prinsip kesamaan logaritma” yaitu
Cara lain
basis logaritma ruas kiri = basis logaritma ruas
kanan. Kita ubah ke dalam sistem persamaan linear
Sederhanakan. dua variabel. Misalkan p = 2log a dan q = 2log b.
Sehingga 2loga – 2(2logb)= 2 p – 2q = 2 ….(1) dan
2
logb – 2(2loga)= –1 q – 2p = –1 …..(2). Gunakan
Pembahasan dan Penjelasan:
eliminasi-substitusi (Elsub) kemudian kembalikan
Dik: 2loga – 2(2logb) = 2 dan
nilai p dan q ke-pemisalan dan selanjutnya gunakan
2
logb – 2(2loga) = –1. definisi logaritma untuk mencari nilai a dan b.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas.
sifat-sifat logaritma. Kita sederhanakan dulu
2
loga – 2(2logb) = 2 dimulai sifat ke-3: Jawaban: (B)
2
loga – 22logb = 2 Supaya koefisien 2log b adalah
tunggal, maka gunakan sifat 10. UMPTN 1997
2 2 2 ke-3 dan kita dapat melanjutkan
loga – logb = 2 sifat ke-2.
Jumlah dari penyelesaian persamaan: 2log2 x
a Bilangan basisnya sama dan operasi
+ 5 2logx + 6 = 0 sama dengan….
2
log =2 pengurangan menjadi pembagian 1 3
b2 A. D.
karena sesuai sifat ke-2. 4 8
2 a 2 3 5
log = log 22
b2
Prinsip kesamaan logaritma B. 4 E. –
sehingga pencoretan logaritma 8
a kedua ruas. 1
2
log 2 = 2 log4 C. 8
b
a
=4
www.facebook.com/indonesiapustaka
2log x = –3 x = 2–3
a x
1 Kita gunakan sifat ke-4
2log x −1 x
= log10
log10 supaya mengarah pada
x1 =
persamaan kuadrat.
1 1 Ingat kembali sifat
= ke-3 pada Bab 4 materi Aturan kesepakatan
23 8 bentuk pangkat. (2logx – 1)10logx = log10 para ahli matematika
/p = –2 2log x = p
bilangan basis 10 boleh
U
tidak ditulis atau boleh
logy = x y = ax.
Sesuai definisi logaritma (2logx –1)logx = 10log10
2log x = –2 x = 2–2
a juga ditulis.
U
(2log x + 3)(2log x + 2) = 0
kemudian lanjutkan cara pertama.
x = 10 logy = x y = ax.
Sesuai definisi logaritma
a
Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas. –½
x=
Jawaban: (D) Ingat kembali sifat
1 ke-3 pada Bab 4 materi
www.facebook.com/indonesiapustaka
/p = 1 log x = p
1 10 bentuk pangkat.
2log x −1 x = log10 , maka x1.x2 =…. U
log10
Matematika Dasar 83
10log x = 1 Pembahasan dan Penjelasan:
log y = x y = ax.
Sesuai definisi logaritma
a
x2 = 101 = 10
Dik:3log x + 3log(2x – 3) < 3
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Substitusikan sifat-sifat logaritma. Kita mulai sifat ke-1:
3
Nilai x1 dan x2 ke x1.x2: log x + 3log(2x – 3) < 3 Sesuai sifat ke -1 yaitu
bilangan basis sama (3)
1 10 10 10 dan operasi penjumlahan
x1.x2 = . 10 = = . 3
log x (2x – 3) < 3 menjadi perkalian.
10 10 10 10
3
log (2x2 – 3) < 3 Pr i n s i p ke s a m a a n
10 10 Merasionalkan logaritma sehingga
= = 10 penyebutnya yaitu
3
log (2x2 – 3) < 3 log33 pencoretan logaritma
10
2x2 – 3x < 33 2x2 – 3x < 27
kedua ruas.
dikalikan 10 . Ingat
a =a
2x2 – 3x – 27 < 0
Jadi: x1.x2 = 10 kembali a
bentuk akar pada Bab 4.
p − 1− p −1
1 1
p( p − 1) p( p − 1)
3 9
Jadi: x | x
2 2 Selanjutnya, ingat kembali langkah-langkah
pertidaksamaan kuadrat:
Metode Ringkas
Ambil x = 0 3logx + 3log(2x – 3) < 3 . −1
−1 0
−1
−
1
Ambil x = 1 3logx + 3log(2x – 3)< 3
0
p( p − 1) p −p 1
2
p = 0 atau p – 1 = 0 p = 1
13. UMPTN 1996
(1) 2 – 4(-1)(-1) =
a = –1 < 0 dan D < 0
1 1
Nilai x yang memenuhi − 1
2
log x 2 log x − 1 1 – 4 = –3 < 0(benar)
/p=2
adalah…. U
− p2 + p − 1 sehingga tidak
0 memiliki akar-akar
A. x < 1 atau x > 2 p( p − 1) atau pembuat nol.
B. 1 < x < 2 −(2)2 + 2 − 1 −3
0 0 (benar )
C. 0 < x < 2 2(2 − 1) 2
D. x < 2 atau x > 3
E. 0 < x < 1 atau x > 2
1 1 2
log x < 2log 20 atau 2log x > 2log 21
Dik: 2 log x − 2 log x − 1 1
x < 1 atau x > 2 ......(1)
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Selanjutnya, gunakan syarat logaritma yaitu
mengubah ke dalam persamaan kuadrat dan di dalam logaritma > 0:
misalkan 2log x = p : U 2
/ log x dengan syarat: x > 0
Matematika Dasar 85
Iriskan (1) dan (2): 340(62loga + 32loga) = 340.33
....(2) 340(62loga + 32loga) = 340.33
62loga + 2loga = 33
6 dan 3 dipindahkan
62loga + 3 2loga = 27 menjadi pangkat
karena sesuai sifat
ke-3.
2
loga 6 + 2loga3 = 27
Operasi penjumlahan
menjadi perkalian dan
Jadi: 0 < x < 1 atau x > 2 2
loga 6 . a3 = 27 basis (2) sama karena
sesuai sifat ke-1.
Jawaban: (E) Pangk at 6 dan 3
2
loga 6+3 = 27 dijumlahkan karena
2 sesuai sifat ke-1 bentuk
14. SNMPTN 2011 loga 9 = 27 pangkat pada Bab 4.
2
Jika 6(340)(2loga) + 34 (2loga) = 343, maka nilai loga 9 = 2log227
Prinsip kesamaan
a adalah…. logaritma sehingga
1 a 9 = 227 pencoretan logaritma
A. D. 8 kedua ruas.
8
1 a = 9 227
Ingat kembali sifat ke-8
B. E. 16 bentuk pangkat pada
4 27
a =2 9 Bab 4.
C. 4
a = 23 = 8
Tips
Jadi: a = 8
Ingatlah sifat-sifat logaritma.
Cara lain
Gunakan sifat eksponen pada Bab 4.
Boleh juga langsung dijumlahkan karena basis dan
akan “prinsip kesamaan logaritma” yaitu basis logaritmanya sama pada langkah,
logaritma ruas kiri = basis logaritma ruas kanan.
92loga = 27 2log a = 27/9
62loga + 3 2loga = 27
2log a = 3 a = 23 = 8.
Sederhanakan.
= 3log31/2–1.5–1/2= 3log3–1/2.5–1/2
(2x – 1)(x – 1) < 0 x = ½ atau x = 1
:4
= 3log(3.5)–1/2= –3log151/2 = –3 log15
/x = 0 2x2 – 3x + 1 < 0
2
= –9log15.
U
Matematika Dasar 87
/x = 0 x2 – 1 < 0 02 – 1 < 0
U
–1 < 0 (benar)
1
Jadi: x 1
2
Metode ringkas
Gunakan cara substitusi langsung, ambil nilai x pada
1–|x| ≠ 0 |x| ≠ 0
pilihan ganda (PG), lihat contoh metode ringkas
Bab 3 pertidaksamaan.
t (VOBLBOTZBSBUMPHBSJUNB Kerjakanlah sesuai petunjuk di atas.
½ 1
-1 0 1
1/3
C. LATIHAN MANDIRI
1. Harga dari alog b blog c clog d adalah .... 5. Jika 2log3 = 3m, maka 16log27= ....
A. alog d D. log d – log a 3m + 2 3m − 2
A. D.
d 9m 9m
B. log a E. log a . log d
C. log a – log d 9m + 2 m+3
B. E.
3m 3m
84 2m + 3
2. Jika 2log 3 = m dan 2log 7 = n, maka 2 log C.
49 9m
=….
A. m – n – 2 D. n + m – 2 6. Jika y > 0, z ≠ 0, dan x ≠ 0, maka nilai dari
2
B. n – m + 2 E. m – n x2 1 1 =….
log y . z log . y log
x z
C. m – n + 2 1 1
A. D.
a 2
b 4 2
3. Jika log = 12 , maka log 3 sama dengan…. 1
b2 a B. − E. 1
A. 2 D. –1 2
B. 1 E. –2 1
C. −
4
C. 0
7. Jika 5log 3 = x dan 3log 2 = y , maka 15log 24
4. Jika 8log9 = p, maka 16log27= ….
adalah….
3 2p
A. D. x +1 x (3 y − 1)
www.facebook.com/indonesiapustaka
2p 3 A. D.
x (3 y + 1) x −1
2 3( p + 1)
B. E. x ( y − 3) x (3 y + 1)
3p 2 B. E.
4 x −1 x +1
C.
3p x ( y + 3)
C.
x +1
B. 1 E. 10
A. 2 D. –3
C. 100
B. 1 E. –4
C. 4
Matematika Dasar 89
3 26. Himpunan jawab pertidaksamaan 3log x +
20. Jika 2x + y = 8 dan log( x + y ) = log2 8 log36 3
2 log(2x – 3) < 3 adalah….
maka x2 + 3y =....
3
A. 28 D. 16 A. x|x
2
B. 22 E. 12
9
C. 20 B. x|x
2
23. Jika 2 log (a2 – b2) = 2 log (a – b) dan a > b, 28. Persamaan 42logx – 5.2 2logx + 6 = 0 dipenuhi
maka … dengan nilai x adalah….
A. (a – b) = 1 D. (a + b) = 2 A. 6 D. 0
B. (a – b) = 2 E. (a + b) = ½ B. 3 E. –3
C. (a + b) = 1 C. 1
10 10
log x log x C. 3
log 2
A. 5 D. 110
31. Jumlah semua akar-akar persamaan 10(x2–x
B. 6 E. 1.100 2
–12)log(x –x–12) = (x – 4)2(x + 3)2
C. 60
adalah …
Matematika Dasar 91
D. KUNCI JAWABAN
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:
9. B 19. D 29. D
Bentuk Umum sistem persamaan linear dua variabel adalah sebagai berikut :
a1 x + b1 y = c1
a2 x + b2 y = c2
dimana a1, a2, b1, b2, c1, c2 adalah konstanta real (R). a1 dan a2 adalah koefisien dari variabel x dan b1 dan
b2 adalah koefisien dari variabel y.
Bentuk umum sistem persamaan tiga variabel adalah sebagai berikut :
a1 x + b1 y + c1z = d1
a2 x + b2 y + c2 z = d2
a3 x + b3 y + c3 z = d3
dimana a1, a2, a3, b1, b2, b3, c1, c2, c3, d1, d2, dan d3 adalah bilangan konstanta real (R).
a1, a2, dan a3 disebut koefisien dari variabel x dan b1, b2, dan b3 disebut koefisien dari variabel y sedangkan
c1, c2, dan c3 disebut koefisien dari variabel z.
Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel dan fungsi kuadrat adalah sebagai berikut :
y = ax + b
y = px 2 + qx + r
dimana a, b, p, q, dan r adalah konstanta real (R).
Untuk menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dan kuadrat, kita gunakan 3 cara
yaitu :
1. Metode Eliminasi artinya menghilangkan salah satu variabel.
2. Metode Substitusi artinya menggantikan nilai suatu variabel.
www.facebook.com/indonesiapustaka
3. Metode Grafik.
Ketiga metode di atas, yang sering digunakan adalah metode gabungan eliminasi dan substitusi
yang biasa disingkat “ELSUB”.
Matematika Dasar 93
B. KUMPULAN RUMUS GARIS LURUS
Bentuk umum garis lurus adalah Ax + By + C = 0 dengan A, B, dan C adalah konstanta real (R).
−A
Koefisien kemiringan (gradien) m = . Bentuk lain garis lurus yaitu y = mx + c dimana m adalah gradien
B
dan c adalah konstanta real dengan syarat koefisien variabel y adalah “1” dan m disebut koefisien dari
variabel x.
Contoh :
Tentukan nilai gradien dari garis lurus sebagai berikut :
a. 2x – y + 7 = 0
b. y = –4x + 6
Penyelesaian :
− A −2
a. 2x – y + 7 = 0 dengan A = 2. B = –1, dan C = 7 maka m = = = 2 . Jadi m = 2.
B −1
b. y = –4x + 6, jika koefisien y adalah 1 maka m = –4.
Tentukan persamaan garis yang melalui titik (–2, 3) dan titik (1, –2). Diketahui titik (–2, 3) = (x1, y1)
dan titik (1, –2) = (x2, y2) maka sesuai dengan syarat yang dipenuhi pada pemahaman sehingga
y − y1 x − x1 y − 3 x − ( −2) y −3 x +2 y −3 x +2
rumus yang tepat adalah = = = = 3(y – 3) =
y 2 − y1 x 2 − x1 −2 − 3 1 − ( −2) −5 1+ 2 −5 3
–5(x + 2) 3y – 9 = –5x – 10 5x + 3y – 9 + 10 = 0 5x + 3y + 1 = 0. Dengan demikian persamaan
www.facebook.com/indonesiapustaka
garisnya 5x + 3y + 1 = 0.
[Ingat kembali: rumus persamaan garis di atas tidak diketahui gradien hanya melalui dua titik].
Tentukan gradien garis yang melalui titik (–2, 3) dan titik (1, –2). Diketahui titik (–2, 3) = (x1, y1) dan
titik (1, –2) = (x2, y2) maka sesuai dengan syarat yang dipenuhi pada pemahaman sehingga rumus
y 2 − y1 −2 − 3 −2 − 3 −5
yang tepat adalah m = m= m= m= . Dengan demikian gradien garis
x 2 − x1 1 − ( −2) 1+ 2 3
5
tersebut adalah m = − .
3
a. m1 = m2 Pemahaman
Rumus ini mempunyai syarat:
a. Dua garis saling sejajar atau berimpit.
b. Dua garis yang koefisien kemiringannya sama.
Perhatikanlah Gambar 6.1.
Gambar 6.1
Contoh:
Diketahui garis g: 2x – y + 8 = 0 dan garis l: y = 2x – 5. Tunjukkan bahwa garis g dan l saling sejajar.
Misalkan garis g yaitu koefisien gradiennya (m1) dan garis l yaitu koefisien gradiennya (m2). Pada garis
2 x – y + 8 = 0 identikkan dengan Ax + By + C = 0 sehingga m1 = − A = −2 = 2 dan y = 2x – 5 identikkan
B −1
dengan y = mx + c sehingga m2 = 2. Sesuai dengan syarat yang dipenuhi pada pemahaman maka
m1 = m2 2 = 2 (terbukti).
b. m m22 = –1
m11 × Pemahaman
Rumus ini mempunyai syarat:
Dua garis saling tegaklurus.
Perhatikanlah Gambar 6.2.
Gambar 6.2
Gambar 6.2
Contoh:
Diketahui garis g: 2x – y + 8 = 0 dan garis l: y = –½x + 3. Tunjukkan bahwa garis g dan l saling
www.facebook.com/indonesiapustaka
tegaklurus. Misalkan garis g yaitu koefisien gradiennya (m1) dan garis l yaitu koefisien gradiennya
− A −2
(m2). Pada garis 2x – y + 8 = 0 identikkan dengan Ax + By + C = 0 sehingga m1 = = = 2 dan y
B −1
= –½x + 3 identikkan dengan y = mx + c sehingga m2 = –½. Sesuai dengan syarat yang dipenuhi
pada pemahaman maka m1 m2 = –1 2 (–½) = –1 (terbukti).
Matematika Dasar 95
c. tan = m
Pemahaman
Rumus ini mempunyai syarat:
Sebuah garis (g) membentuk sudut terhadap sumbu-x
positif. Perhatikanlah Gambar 6.3.
Gambar 6.3
Contoh:
Diketahui garis g: 3 x – y + 2 = 0. Berapa besar sudut yang dibentuk oleh garis g terhadap sumbu-x
positif ?. Berdasarkan yang diketahui 3 x – y + 2 = 0 identikkan dengan Ax + By + C = 0 sehingga m
= 3. Sesuai dengan syarat yang dipenuhi pada pemahaman maka tan = m tan
−A − 3
= =
= 3 = 600 ( 3 termasuk nilai istimewa maka 600 juga termasuk sudut istimewa lihat pada
B −1
Gambar 6.4
Contoh:
Diketahui garis g: 3 x – y + 2 = 0 dan garis l: y = 1 3 3 x + 3. Berapa selesih besar sudut garis g
dan garis l ?. Misalkan garis g yaitu koefisien gradiennya (m1) dan garis l yaitu koefisien gradiennya
(m2). Berdasarkan yang diketahui 3 x – y + 2 = 0 identikkan dengan Ax + By + C = 0 sehingga m1 =
−A − 3
= = 3 dan y = 1 3 3 x + 3 identikkan dengan y = mx + c sehingga m2 = 1 3 3 . Sesuai dengan
B −1
m −m 3 −1 3 3
syarat yang dipenuhi pada pemahaman maka tan( 1 − 2 ) = 1 2 tan( 1 − 2 ) =
1+ m1 .m2 1+ 3.(1 3 3)
3 3 3 −1 3 3 23 3 2 3 3 2 1
tan( 1 − 2 ) = tan( 1 − 2 ) = tan( 1 − 2 ) = = 3 tan( 1 − 2 ) = 3
1+ 1 3(3) 1+ 1 2 6 3
1 – 2 = 300 (sesuai dengan nilai istimewa lihat pada Bab 1 trigonometri matematika IPA).
p. A + q. B + C
e. d= Pemahaman
A2 + B 2
Rumus ini mempunyai syarat:
a. d = jarak titik A(p, q) ke garis.
b. Jarak titik A(p, q) ke garis Ax + By + C = 0, harus tegak lurus di titik R.
www.facebook.com/indonesiapustaka
Gambar 6.5
1. SNMPTN 2011 U
x+y = 3 /x = 2 dan y = 1 kita substitusikan ax + 4by
− x + 3y = 1 = 4 a(2) + 4b(1) = 4 2a + 4b = 4. Karena
Sistem persamaan linier
ax + 4by = 4 pertanyaan a + 2b ? dan sangat sulit kita
mempunyai penyelesaian, jika nilai a + 2b menghitung nilai a dan b secara terpisah ?
adalah.... maka coba kita bagi 2 pada 2a + 4b = 4 ?
A. 4 E. –2 sehingga 2a + 4b = 4 a + 2b = 2
C. 0 D. –1 :2
Jadi: a + 2b = 2
B. 2
Jawaban: (B)
Tips
Ingatlah sistem persamaan linear dua variabel. 2. SNMPTN 2012
Gunakan metode gabungan eliminasi dan Jika 2x – 3y = 3, 2y + 3z = 5, dan x – z = 7, maka
substitusi (ELSUB). nilai 3x – 5y – 4z adalah....
Sederhanakan.
A. 2 D. 7
Pembahasan dan Penjelasan: B. 3 E. 10
x+y = 3 ....(1) C. 5
Dik:
− x + 3y = 1 .....(2)
Tips
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Ingatlah sistem persamaan linear tiga variabel.
mengeliminasi (menghilangkan) variabel x Gunakan metode gabungan eliminasi dan
pers. (1) dan (2) karena koefisien x angkanya substitusi (ELSUB).
sudah sama yaitu (1) walaupun beda tanda: Sederhanakan.
1x + 1y = 3
Operasi hitung
–1x + 3y = 1 + penjumlahan (+) Pembahasan dan Penjelasan:
digunakan karena variable Dik: 2x – 3y = 3 ....(1), 2y + 3z = 5 ....(2),
4y = 4 x kedua persamaan beda
4 dan x – z = 7 .....(3)
y = =1
www.facebook.com/indonesiapustaka
x=3–1=2
Matematika Dasar 97
252 215 28 65
2x – 3y = 3 × 1 2x – 3y = 3 Karena koefisien = − + = =5
variabel x tidak sama,
13 13 13 13
1x – z = 7 × 2 2x – 2z = 14 –
maka kalikan pers-1
–3y + 2z = – 11
dengan angka 1 dan Jadi: 3x – 5y – 4z = 5
pers-3 dengan angka 2,
O p e ra s i h i t u n gnya a d a l a h
pengurangan (–) karena variabel agar koefisien variabel x
pada kedua persamaan
Metode Ringkas
x kedua persamaan sama tanda
agar variabel x tereliminasi. adalah sama. Jumlahkan pers-1 dan 3:
2x – 3y = 3
–3y + 2z = – 11 .....(4) x–z =7+
Selanjutnya, eliminasikan pers-2 dan pers-4: 3x – 3y – z = 10 kemudian kurangkan dengan
pers-2:
2y + 3z = 5 × 3 6y + 9z = 15 3x – 3y – z = 10
–3y + 2z = –11 × 2 –6y + 4z = –22 2y + 3z = 5
+
13z = –7 z =
−7 3x – 5y – 4z = 5
13 Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
Karena koefisien variabel y tidak sama, maka tidak berlaku secara umum.
kalikan pers-2 dengan angka 3 dan pers-4
dengan angka 2, agar koefisien variabel y pada Jawaban: (C)
kedua persamaan adalah sama.
3x = 0 atau x – 1 = 0
2, agar koefisien variabel
x = –60/–2
y pada kedua persamaan
x = 30
adalah sama.
x = 0 atau x = 1
/x = 30 3x + y = 140
U Kemudian, substitusikan x = 0 dan x = 1 ke
3(30) + y = 140 90 + y = 140
persamaan yang mudah yaitu y = 2x – 1:
/x = 0 y = 2x – 1 y = 2(0) – 1 y = –1
y = 140 – 90 = 50
U
(0, –1)
/x = 1 y = 2x – 1 y = 2(1) – 1 y = 2 – 1
Jadi: x = Rp30,- dan y = Rp50,-
U
Matematika Dasar 99
5v = –15 v =
5. SPMB 2002 −15
= −3
Jika x dan y memenuhi sistem persamaan 5
2 1 1 2 1
+ = 1dan − = 8 maka =.... Substitusikan salah satu persamaan misalkan
x y x y x+y
3 pers-1 boleh juga pers-2:
/v = –3 2u + v = 1 2u + (–3) = 1
A. − D. 5
2 U
2u = 1 + 3 2u = 4 u =
5
B. E. 6 4
6 =2
6 2
C. Kemudian substitusikan kembali nilai u dan v
5
pada pemisalan:
/u = 2 u = 2 = x =
Tips
1 1 1
U
Ingatlah sistem persamaan linear dua x x 2
/ v = –3 v = –3 =
variabel. 1 1 1
1
U
y=
Misalkan u = dan v = 1 . y y 3
x
y 1 1 1 1
Gunakan metode gabungan eliminasi dan = = = =6
x+y 1 1 3 + ( −2) 1
substitusi (ELSUB). + − 6
2 3 6
Sederhanakan.
Jadi: Hasilnya = 6
Pembahasan dan Penjelasan:
Jawaban: (E)
Dik: 2 + 1 = 1dan 1 − 2 = 8
x y x y
6. UMPTN 2000
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Garis melalui titik (2, –3) dan tegak lurus garis x
1 1
memisalkan u = dan v = agar mudah untuk + 2y = 14 dan memotong sumbu y di titik....
x y
diselesaikan. A. (0, –14) D. (0, –3)
+ = 1 2u + v = 1 ...(1)
2 1 1 1 B. (0, –7) E. (0, 7)
+ =1 2
x y x y C. (0, 3)
= 8 u – 2v = 8 ...(2)
1 2 1 1 Tips
− =8 −2
x y x y Ingatlah rumus garis jika diketahui salah satu
titik dan gradien (m) yaitu y – y1 = m(x – x1).
Selanjutnya kita eliminasikan pers-1 dan 2:
Gunakan syarat dua garis saling tegak lurus.
2u + v = 1 ×1 2u + 1v = 1 Memotong sumbu y berarti x = 0.
1u – 2v = 8 ×2 2u – 4v = 16 Sederhanakan.
5v = –15 Pembahasan dan Penjelasan:
Dik: Garis melalui titik (2, –3) dan tegak lurus
Karena koefisien variabel u tidak sama, maka
kalikan pers-1 dengan angka 1 dan pers-2 garis x + 2y = 14.
dengan angka 2, agar koefisien variabel u pada Untuk memudahkan pemahaman, kita
kedua persamaan adalah sama.
ilustrasikan dengan Gambar tetapi boleh juga
www.facebook.com/indonesiapustaka
y = –7 (0, –7) −2 5 −2 + 5
+
P+Q 3 1 3 +1
www.facebook.com/indonesiapustaka
y–2= 2x− 4
7 21 l: 8x – 2y + 3 = 0 identikkan Ax + By + C = 0,
Mengapa dikali 4 bukan
dikali 2? karena jika dikali dimana A = 8, B = –2, C = 3.
×4
4 maka tidak ada lagi yang − A −8
4y – 8 = 14x – 21 berbentuk pecahan dan ml = = =4 Berdasarkan Gambar 6.8, karena
jika dikali 2 maka masih
B −2 kedua garis ini sejajar atau arahnya
14x – 4y + 8 – 21 = 0 sama, maka koefisien arahnya
ada berbentuk pecahan
14x – 4y – 13 = 0 yaitu 21/2. ml = mg (koefisien kemiringan / gradien)
juga sama. Dengan demikian
Jadi: 14x – 4y – 13 = 0 gradien garis l sama dengan
4 = mg atau mg = 4 gradien garis g.
Jawaban: (C)
Substitusikan titik (–2, –4) = (x1, y1) dan mg = 4
8. UMPTN 1987 ke rumus y – y1 = m(x – x1):
Persamaan garis lurus yang melalui (–2, y – (–4) = 4(x – (–2))
–4) dan sejajar dengan garis 8x – 2y + 3 = 0 y + 4 = 4(x + 2) y + 4 = 4x + 8
adalah.... 4x – y – 4 + 8 = 0 4x – y + 4 = 0
A. 7x + 9y + 50 = 0 Jadi: 4x – y + 4 = 0
B. 7x + 9y – 50 = 0
C. 8x – 2y + 16 = 0 Metode Ringkas
D. 4x – y + 4 = 0 PG yang sama dengan gradien garis 8x – 2y + 3 = 0
yaitu m = 4 hanya PG (C) dan (D) sedangkan PG (A),
E. 4x + y – 4 = 0
(B), dan (E) salah. Substitusikan titik (–2, –4) ke PG
Tips (C) dan (D).
U
/ (–2, –4) 8x – 2y + 16 = 0
8(–2) – 2(–4) + 16 = 0
Ingatlah rumus garis jika diketahui salah satu
–16 + 8 + 16 = 0 8 = 0 (salah)
titik dan gradien (m) yaitu y – y1 = m(x – x1).
Gunakan syarat dua garis saling sejajar.
www.facebook.com/indonesiapustaka
9 + 2y = 8 2y = 8 – 9 2y = –1
Dik: titik A merupakan titik perpotongan dua
y = 6x – 12 + 2 y = 6x – 10
y = 2(3x – 5)
Gambar 6.9 Jadi: garis l2 adalah y = 2(3x – 5)
Gambar 6.10
= −4 + 1 = −3 = 1 m =
1
Pembahasan dan Penjelasan:
−12 −12
BC
4 4
Dik: P(–3, 2) dengan garis l: 5x + 12y + 30 = 0
Selanjutnya, kita hitung gradien garis AB melalui
atau 5x + 12y = –30
titik A(3, 3) = (x1, y1) dan B(4, –1) = (x2, y2):
Untuk memudahkan pemahaman, kita
y 2 − y1 Rumus ini digunakan untuk
m = menghitung gradien jika diketahui ilustrasikan dengan Gambar tetapi boleh juga
x 2 − x1
AB
dua titik. Sesuai Gambar 6.12, Anda tidak menggambarnya, asalkan Anda
−1 − 3 −4 mAB adalah gradien yang dibentuk
= = memahami maksud soal.
4 −3 oleh garis AB terhadap sumbu x
positif diberi sudut 1.
1
mAB = –4
1
mAB − mBC −4 −
tan = = 4
1+ mAB .mBC 1
1+ ( −4). Gambar 6.13
4
4 1 −16 − 1 Berdasarkan Tips dan Gambar 6.13 di atas,
− −
1 4 = 4 −17 4
= = kita misalkan jarak yang ditanyakan
1 1− 1 0
1+ ( −4).
adalah jarak PR = d. Mulailah menentukan
tan = tidak terdefenisi = 90°
4
persamaan garis PR dengan menghitung
[Catatan: lihat sudut-sudut istimewa Bab 1 terlebih dahulu gradien garis l: 5x + 12y + 30
trigonometri] = 0 identikkan Ax + By + C = 0 dimana A = 5,
Jadi: = 90° B = 12, C = 30.
Cara lain − A −5 Syarat ini digunakan karena jarak
m1 = =
mAB . mBC = –1 Garis AB BC
.
B 12 titik P ke garis l harus tegaklurus
dan sesuai Gambar 6.13, garis PR
www.facebook.com/indonesiapustaka
Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu ml . mPR = –1 tegaklurus garis l di titik R.
saja, tidak berlaku secara umum.
5 −1 12
Jawaban: (D) − . mPR = − 1 mPR = =
12 − 5 12 5
12x – 5y = – 10 – 36
2. Dalam menyelesaikan soal tentang garis lurus, sangat
Gunakan “ELSUB” untuk garis l dan PR agar titik 14. SBMPTN 2014 (terbaru)
2 x − y − 1= 0
R ditemukan: Ag a r s i s t e m p e r s a m a a n 4x − y − 5 = 0
5x + 12y = –30 ×5 25x + 60y = –150 ax − y − 7 = 0
12x – 5y = –46 ×12 144x – 60y = –552 + mempunyai penyelesaian, maka nilai a
169x = –702 x = –702/169 = –54/13 adalah....
U
/x = –54/13 5x + 12y = –30 A. 3 D. 7
dan di dapat y = –10/13 sehingga R(–54/13, B. 5 E. 8
–10/13) = (x2, y2) dan P(–3, 2) = (x1, y1). C. 6
Gunakan rumus jarak dua titik Tips
d = ( x 2 − x1 ) + ( y 2 − y 1 )
2 2
Ingatlah sistem persamaan linear dua variabel.
2 2 Gunakan metode gabungan eliminasi dan
−54 −10
= +3 + −2 substitusi (ELSUB).
13 13
Sederhanakan.
2 2
−54 39 −10 26
= + + −
13 13 13 13 Pembahasan dan Penjelasan:
= ( −15 / 13) + ( −36 / 13)
2 2
Dik: 2x – y = 1 ....(1), 4x – y = 5 ....(2),
225 1296 1521 dan ax – y = 7 .....(3)
= + = = 9 =3
169 169 169 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Jadi: jarak titik P ke garis l = 3. pers.(1) dan (2), gunakan metode “ELSUB”:
2x – y = 1 Operasi hitung pengurangan (–)
Metode Ringkas digunakan karena variable y kedua
4x – y = 5
Jarak P(–3, 2) = (p, q) dan garis l: 5x + 12y + 30 = 0 persamaan sama tanda supaya
–2x = –4
x = −4 = 2
tereliminasi.
identikkan dengan Ax + By + C = 0 dimana A = 5, B
= 12, dan C = 30. −2
/x = 2 2x – y = 1 2(2) – y = 1
p. A + q. B + C ( −3)(5) + (2)(12) + 30 U
d= =
4 – y = 1 4 – 1 = y y = 3 (2, 3)
A2 + B 2 5 + 12
2 2
−15 + 24 + 30 39 39
= = = Selanjutnya, substitusikan titik (2, 3) ke pers.
25 + 144 169 13
2a = 10 a = 10 = 5
2
Jadi: a = 5
Jawaban: (B)
3. Jika {x, y} adalah himpunan penyelesaian 8. Sepuluh tahun yang lalu umur A dua kali umur
5
3x − 2y = 3 2 B, lima tahun kemudian umur A menjadi 1½
2
maka nilai x + y adalah…. kali umur B. Sekarang umur A adalah….
1 4
x + 3y = − A. 40 D. 25
3 3
1 B. 35 E. 20
3
A. 8 D. C. 30
8
B. 0 E. 2
9. Di sebuah toko “X”, Ahmad membeli 4 barang
C. 2
3 1 A dan 2 barang B dengan harga Rp 4.000,00.
5 + =7
x y Aqsa membeli 10 barang A dan 4 barang
4. Himpunan penyelesaian: 1 2
adalah
+ =9 B dengan harga Rp 9.500,00. Sami ingin
x y
membeli sebuah barang A dan sebuah barang
{x, y}. Nilai dari 4x . y =…. B dengan harga….
A. 4 D. 1 A. Rp 950,00 D. Rp 1.250,00
B. 3 E. 0 B. Rp 1.050,00 E. Rp 1.350,00
C. 2 C. Rp 1.150,00
A. {(–2, 5), (2, –3)} 17. Garis g merupakan sumbu simetri dari x2 – 2x
B. {(2, –5), (2, –3)} – y + 4 = 0. Persamaan garis melalui titik (6,
C. {(5, 2), (2, 3)} 3) dan membentuk sudut dengan garis g
6
D. {(–2, –3), (2, –5)} adalah….
E. {(–3, 5), (2, –2)} 1
A. y–3= − 3 (x – 6)
2
13. Persamaan garis melalui titik A(3, –4) dan 1
B. y–3= 3 (x – 6)
sejajar dengan garis y = 5x + 6 adalah…. 2
1
A. y = 5x – 20 D. y = 5x + 19 C. y–3= 3 (x – 6)
3
B. y = 5x – 19 E. y = –5x – 20 D. y – 6 = 3 (x – 3)
C. y = 5x – 18
E. y – 3 = 3 (x – 6)
14. Garis g melalui titik Q(–2, 2) dan tegaklurus
18. Garis l: 2x + (m – 2)y + 10 = 0 tegaklurus
garis l: 4x + 3y – 1 = 0. Persamaan garis g
dengan garis g: (2m – 3)x – y – 12 = 0. Nilai m
adalah….
=….
A. 4y – 3x – 12 = 0
A. 1 D. 6
B. 3y – 4x + 14 = 0
B. 2 E. 7
C. 4y + 3x – 14 = 0
C. 4
D. 4y – 3x – 14 = 0
E. 4y – 3x + 12 = 0 19. Jika titik A(4, –5), B(–3, 2), dan C(5, 5) maka
www.facebook.com/indonesiapustaka
(a + 3) x + y = 0
tidak hanya (x, y) = (0, 0) saja, B. 1 E. 4
x + (a + 3) y = 0
maka nilai a2 + 6a + 17 =….(Tips: gunakan C. 2
syarat dua garis saling sejajar)
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian D dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:
7. A 17. E 27. A
8. E 18. A 28. C
9. D 19. D 29. A
Definisi fungsi komposisi yaitu : Jika f suatu fungsi dari himpunan A ke himpunan B dinotasikan
f : A B dan g suatu fungsi dari himpunan B ke himpunan C dinotasikan g : B C maka z dikatakan
sebagai fungsi komposisi dari himpunan A ke himpunan C dinotasikan dengan z = g o f “dibaca g dot
f”. Perhatikan diagram panah sebagai berikut:
Pemahaman
Berdasarkan Gambar 7.1 diagram panah
di samping, diibaratkan x adalah padi
sebagai daerah asal disubstitusikan ke
mesin I (fungsi f) maka keluar beras = f(x)
kemudian dilanjutkan atau dikomposisikan
beras disubstitusikan ke mesin II (fungsi g)
maka hasilnya keluar tepung = g[f(x)].
Tepung inilah hasil komposisi dua mesin
(dua fungsi). g[f(x)] dapat ditulis dengan
menggantikan bentuk kurung dengan “dot”
Gambar 7.1 sehingga ditulis (g o f) (x).
Definisi dasar fungsi invers yaitu : Jika f suatu fungsi dari himpunan A ke himpunan B maka fungsi
invers dari himpunan B ke himpunan A. Dengan kata lain fungsi invers adalah kebalikan dari fungsi mula-
mula. Notasi fungsi invers adalah “f–1(x)”. Perhatikan diagram panah sebagai berikut:
f Pemahaman
Berdasarkan Gambar 7.2 diagram panah di samping, arah
panah dari titik x ke titik y dinamakan fungsi y terhadap
x y = f(x)
x sebaliknya arah panah dari titik y ke titik x dinamakan
f –1 fungsi x terhadap y atau biasa disebut “fungsi invers”
penggantian).
Sederhanakan. 2
Jadi: (g o f )(x) =
x +1
3
Pembahasan dan Penjelasan:
2 Jawaban: (D)
Dik: f(x) = x3 + 2 dan g( x ) =
x −1
1 5
+
4 2
= + = = 3 (f o g)(2) = 3
= 2x2 + 4x – 2
1 5 6
2 2 2
Jawaban: (C)
Jawaban: (B)
Tips
Pembahasan dan Penjelasan:
Ingatlah konsep fungsi komposisi, yaitu (f o g)
(a) = f[g(a)]
Dik:
Dik: g(x)
g(x) == xx ++ 11 dan g)(x)==xx22++3x
dan (f(f oog)(x) 3x++1.
1.
Gunak an metode substitusi (metode Berdasarkan
Berdasarkan Tips Tips di atas, mulailah dengan
Paling
Paling dekat
dekat dengan
dengan daerah
daerah
penggantian). (f o g)(x) = f[g(x)]
asal
asal atau
atau xx adalah
adalah mesinmesin gg
Sederhanakan. kemudian
kemudian dilanjutkan
dilanjutkan untuk untuk
f(x + 1) = x2 + 3x + 1. disubstisusikan
disubstisusikan ke ke mesin
mesin f,f,
Pembahasan dan Penjelasan: ddiiiibbaarraattkkaann sseeppeerrttii kkiittaa
x −1 Haram substitusi (x + 1) ke membaca
membaca Al-Qur’an Al-Qur’an dari dari
Dik: f(x) = 2x + 5 dan g(x) = . x 2 + 3x + 1 karena fungsi kanan
kanan ke ke kiri.
kiri. ff [[ g(x)]
x+4 g(x)]
komposisinya sudah diketahui.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Solusinya misal u = x + 1
3yx – 2y = 2x – 5
Caranya substitusikan g(x) ke
ke kiri. f [ g (x)] metode kalisilang,
fungsi f yang ada variabel x
3yx – 2x = 2y – 5
tetapi sebelum itu kita
Sehingga menjadi: ubah dulu varibel y
menjadi
y .
1
[g( x )]2 + 1 = x2 − 4 x + 5 Kumpulkan variabel 1
x −2 x di ruas kiri dan ruas
Selanjutnya, kedua ruas dikuadratkan: kanan tidak boleh ada
2 unsur x agar mengarah
2 1
[g( x )]2 + 1 = x2 − 4 x + 5 pada fungsi invers.
x −2
x2 − 4 x + 5 Selanjutnya, faktorkan yang mengandung
[g( x )]2 + 1 =
( x − 2)2 variabel x, diperoleh:
x(3y – 2) = 2y – 5 x =
x − 4x + 5
2
2y − 5
[g( x )]2 = −1
( x − 2)2 3y − 2
x 2 − 4 x + 5 ( x − 2)2 Ganti variabel y menjadi x sehingga notasinya
[g( x )]2 = −
( x − 2)2 ( x − 2)2 menjadi f –1(x):
x 2 − 4 x + 5 − ( x 2 − 4 x + 4) 2x − 5
[g( x )]2 = f −1( x ) =
( x − 2)2 3x − 2
x2 − 4 x + 5 − x2 + 4 x − 4 2(1) − 5 2 − 5 −3
[g( x )]2 = −1
f (1) = f −1(1) = =
( x − 2)2 3(1) − 2 3−2 1
www.facebook.com/indonesiapustaka
−1
1 1 f (1) = −3
[g( x )]2 = g( x ) =
( x − 2)2
( x − 2)2
A. x + 9 D. 2 + x + 1
ke fungsi f yang ada variabel x, diperoleh:
B. 2 + x E. 2 + x + 7
1 1 2 3 2
C. x – 4x – 3
f = −3= −
3x + 1 3x + 1 3x + 1 1
y(x + 5) = x yx + 5y = x
paling tepat adalah
y = x2 – 4x – 3 Kumpulkan variabel x di ruas dengan metode
x – 2 = y +7 x = y +7 + 2
www.facebook.com/indonesiapustaka
mengandung variabel x.
Tips Tips
f –1 (a + 1)=2
(a + 1) − 1
=2
2 notasinya menjadi g(x) = 3 – 2x.
= 2 = 2 a = 2(2) = 4
a+ 1− 1 a Selanjutnya, kita menentukan (f o g)(x):
/a = 4 a – 3 = 4 – 3 = 1.
2 2 Paling dekat dengan daerah
U
(f o g)(x) = f[g(x)]
asal atau x adalah mesin g
menjadi f –1(x).
Ingatlah konsep fungsi invers.
Sederhanakan.
www.facebook.com/indonesiapustaka
M i s a l k a n f( x ) = y a g a r v a r i a b e l x d i
tunggalkan.
Pembahasan dan Penjelasan:
Gantikan variabel y dengan x sehingga
Dik: f(x) = 3x–1.
notasinya menjadi f –1(x).
Sederhanakan.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
pemisalan f(x) = y, diperoleh:
y(x – 1) = x + 1
metode kalisilang, tetapi
linear saja, tidak berlaku secara umum.
yx – y = x + 1
sebelum itu kita ubah dulu
varibel y menjadi y .
yx – x = y + 1
1 Jawaban: (A)
D. LATIHAN MANDIRI
7. Jika f(x) = 2x + 1 dan (g o f)(x) = 4x2 + 6x – 2, 12. Diketahui fungsi f –1(x) = x – 2 dan g –1(x) =
2x − 3
maka fungsi g–1(x + 1) =.... . Nilai (f o g)–1(2) =....
4x + 6
1 1
A. 6 x + 21 − 28 A. 1 D. −
2 2
1 1
B. x + 1 − 21 B. 0 E.
2 4
C. –1
1
dengan x R dan
C. 2 x + 25 − 11 3x − 4
2 13. Jika ditentukan f (x) =
1 2 5x + 2
D. 3 x + 13 − 9 x ≠ − , maka f (x) =....
–1
2 5 2x + 4
2x − 4 5x − 3
1 A. − D.
E. 4 x + 21 − 1 5x − 3
2
2x + 4 3x − 5
B. − E.
8. 2 –1
Jika fungsi f(x) = log(3x – 1) maka nila f (3) 5x − 3 2x + 4
adalah.... 5x − 3
www.facebook.com/indonesiapustaka
C. −
A. 2 D. 7 2x + 4
B. 3 E. 9 2x − 4
14. Jika f –1(x) adalah invers dari fungsi f (x) =
C. 5 x −3
; x ≠ 3, maka nilai f –1(4) =....
5x − 3
(f ‘) Bab 4).
5x − 3 2x −1
B. E. A. 0 D. 4
x −1 3x − 2
B. 1 E. 8
3− x
C. C. 2
5− x
C. 2x + 7
2 x − 1, 0 x 1
33. Jika f ( x ) = maka kisaran range
x + 1,
2
1 x 2
(daerah hasil) dari fungsi di atas adalah ....
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian D dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:
7. E 17. C 27. D
8. B 18. A 28. A
9. C 19. A 29. C
Definisi program linear adalah suatu cara untuk memecahkan persoalan tertentu dengan model
matematika yang terdiri atas pertidaksamaan-pertidaksamaan linear dan fungsi objektif yang harus
dimaksimumkan atau diminimumkan. Tabel 8.1 menunjukkan cara menggambar grafik daerah arsiran
sistem pertidaksamaan linear sebagai berikut:
Tabel. 8.1 Tips dalam menentukan daerah arsiran sistem pertidaksamaan linear.
Pertidaksamaan
No Syarat Daerah arsiran
Linear
Koefisien x harus positif dan Sebelah kanan garis x = k
1. x k atau x > k
tunggal
Koefisien x harus positif dan Sebelah kiri garis x = k
2. x k atau x < k
tunggal
Koefisien y harus positif dan Berada di atas garis y = h
3. y h atau y > h
tunggal
Koefisien y harus positif dan Berada di bawah garis y = h
4. y h atau y < h
tunggal
Koefisien x yaitu a, dimana Sebelah kanan garis ax + by = c
5. ax + by c dan ax + by > c
a > 0 atau a harus positif. terhadap sumbu x.
Koefisien x yaitu a, dimana Sebelah kiri garis ax + by = c
6. ax + by c dan ax + by < c
a > 0 atau a harus positif. terhadap sumbu x.
Tips dalam menentukan persamaan garis jika diketahui grafiknya:
1. SIPENMARU 1985 y
Himpunan penyelesaian pertidaksamaan-
4
pertidaksamaan 2x + y ≥ 4; 3x + 4y ≤ 12; x ≥
D. 3
0; y ≥ 0 dapat digambarkan dengan bagian
bidang yang diarsir sebagai berikut....
x
y 0 2 4
4
A. 3
y
4
0 3 4 x E.
3
y
B. 4
x
0 2 4
2
0 3 4 x
y
C.
4
www.facebook.com/indonesiapustaka
0 x
3 4
x= = 2 (2, 0)
4 + 4y = 12 boleh dikerjakan dengan metode tersebut.
2 Kemudian gunakan Tabel 8.1 dalam menggambar
Titik potong sumbu y, x = 0: grafik sistem pertidaksamaan linear.
2x + y = 4 2(0) + y = 4 0 + y = 4 Catatan:
0 + 4y = 12 4y = 12
B. y ≤ 4; y + x ≥ 5; y – 2x ≤ 8; x ≥ 0; y ≥ 0
Tips
Sesuai Tabel 8.1 No 1, Sesuai Tabel 8.1 No 6, 3x + 4y ≤
Ingatlah persamaan garis dua titik pada Bab 6
x ≥ 0 diarsir sebelah 12 diarsir sebelah kiri garis 3x + y − y1 x − x1
yaitu: y − y = x − x .
www.facebook.com/indonesiapustaka
x – 0 = –6 x = –6 (–6, 0).
B. 500 E. 800
C. 600
Titik potong sumbu y, x = 0:
x – 2y = –6 0 – 2y = –6 –2y = –6 Tips
y= = 3 (0, 3). x – 2y = –6 melalui titik
−6 Ingatlah kembali cara menggambar garis
−2 dengan titik potong sumbu koordinat.
(–6, 0) dan (0, 3). Gunakan cara menentukan sistem
pertidaksamaan linear pada Tabel 8.1.
Gunakan Tabel 8.1 dan perhatikanlah Gambar
Gambarlah grafik sesuai kendala yang
8.4 berikut:
diberikan.
Gunakan titik pojok untuk menghitung nilai
Sesuai Tabel 8.1 No 6, x – 2y ≤ –6 maksimum.
diarsir sebelah kiri garis x – 2y
= –6 karena lambangnya “≤” Pembahasan dan Penjelasan:
dan syaratnya a = 1 positif.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Sesuai Tabel 8.1 No x + 4y ≤ 120 kita ganti sementara lambang (=)
5, x + y ≥ 6 diarsir
sebelah kanan
menjadi x + 4y = 120.
Titik potong sumbu x, y = 0:
x + 4y = 120 x + 4(0) = 120 x + 0 = 120
garis x + y = 6 karena
lambangnya “≥”
syaratnya a = 2 positif. 4
4y = 120 melalui titik (120, 0) dan (0, 30).
Gambar 8.4
x + y ≤ 60 gantikan “=” menjadi x + y = 60.
Jadi: Daerah HP adalah I Titik potong sumbu x, y = 0:
Selanjutnya gunakan titik pojok untuk Ingatlah kembali cara menggambar garis
menghitung nilai maksimum: dengan titik potong sumbu koordinat.
Gunakan cara menentukan sistem
Berdasarkan Gambar 8.5, titik-titik (0, 0),
pertidaksamaan linear pada Tabel 8.1.
(60,0), (0, 30), dan P(40, 20) adalah himpunan G a m b a r l a h g r a f i k s e s u a i s ya rat y a n g
penyelesian( HP) sedangkan titik (120, 0) dan diberikan.
(0, 60) bukan daerah himpunan penyelesian Gunakan titik pojok untuk menghitung nilai
karena tidak menyentuh daerah arsiran. minimum.
Perhatikanlah Tabel berikut: Pembahasan dan Penjelasan:
Titik pojok f(x, y) = 10x + 20y Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
(0, 0) 10(0) + 20(0) = 0 + 0 = 0
x + y ≥ 12 kita ganti sementara lambang (=)
www.facebook.com/indonesiapustaka
x = 12 – 4 = 8 P(8, 4).
Ingatlah kembali cara menggambar garis
dengan titik potong sumbu koordinat.
Selanjutnya gunakan titik pojok untuk Gunakan cara menentukan sistem
www.facebook.com/indonesiapustaka
+ 10 = 30 5x = 30 – 10
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan y ≤
5x = 20 x = = 4 B(4, 5).
2x kita ganti sementara lambang “=’ menjadi
20
y = 2x. Jika kita gunakan titik potong sumbu
5
Selanjutnya titik C yaitu garis x = 2 memotong koordinat sepertinya sulit karena y = 2x tidak
garis 5x + 2y = 30 sehingga kita juga gunakan memiliki konstanta (c), untuk lebih mudah
kita ambil x = 0 dan x = 1:
/x = 0 y =2x y = 2(0) = 0 (0, 0)
“metode substitusi”.
www.facebook.com/indonesiapustaka
/x = 2 5x + 2y = 30 5(2) + 2y = 30
U
10 + 2y = 30 2y = 30 – 10
U
2y = 20 y = = 4 C(2, 10)
20 Sehingga y = 2x melalui titik (0, 0) dan (1, 2).
5 Begitupun 3y ≥ 2x ganti “=” menjadi 3y = 2x.
x x+y=3x+ x=3
Gunakan titik potong sumbu koordinat karena
U 2 2
memiliki konstanta (20). /y =
3 3
Titik potong sumbu x, y = 0:
x + 2y = 20 x + 2(0) = 20 x + 0 = 20
1 2 3+2 5
x+ x=3 x=3 x=3
x = 20 (20, 0)
1 3 3 3
3 9 9 2
x= = dan U /x = y= x
Titik potong sumbu y, x = 0: 53 5 5 3
x + 2y = 20 0 + 2y = 20 2y = 20 y=
2 9
=
2(3) 6
= B
9 6
, .
y= = 10 (0, 10).
20 3 5 5 5 5 5
2 2
Titik C yaitu garis y = x memotong garis
Sehingga x + 2y = 20 melalui titik (20, 0) dan 3
x + 2y = 20:
/y = x x + 2y = 20 x + 2
(0, 10).
2 2
Selanjutnya x + y ≥ 3 ganti tanda “=” menjadi
U x = 20
3 3
x + y = 3. 1 4 3+ 4 7
x + x = 20 x = 20 x = 20
Titik potong sumbu x, y = 0:
x + y = 3 x + 0 = 3 x = 3 (3, 0)
1 3 3 3
20 60 60 2
x= = dan U x = y= x
Titik potong sumbu y, x = 0: 73 7 7 3
x + y = 3 0 + y = 3 y = 3 (0, 3). y=
2 60
=
2(20) 40
= C
60 40
, .
3 7 3 7 7 7
Sehingga x + y = 3 melalui titik (3, 0) dan (0, 3).
Perhatikanlah Gambar 8.8 berikut: Titik D yaitu garis y = 2x memotong garis x +
2y = 20:
/y = 2x x + 2y = 20 x + 2(2x) = 20
Tabel 8.1 No 5, y ≤ 2x atau 2x – y ≥ 0 diarsir U
sebelah kanan garis y = 2x karena
x + 4x = 20 5x = 20 x =
lambang “≥” dan syarat a = 2 positif. 20
=4
D(4, 8).
Tabel 8.1 No 6, x + 2y ≤ 20
diarsir sebelah kiri garis x +
2y = 20 karena lambang “≤”
dan syarat a = 1 positif. Selanjutnya gunakan titik pojok untuk
menghitung nilai maksimum:
9 6
Tabel 8.1 No 5, x + y ≥ 3 Berdasarkan Gambar 8.8, titik (1, 2), 5 , 5 ,
www.facebook.com/indonesiapustaka
x= = 5 (5, 0)
≈ 14,29 10
(4, 8) –4 + 4(8) = –4 + 32 = 28 2
Titik potong sumbu y, x = 0:
2x + y = 10 2(0) + y = 10 0 + y = 10
Jadi: Nilai maksimum = 28
Metode Ringkas y = 10 (0, 10). Sehingga 2x + y = 10
Untuk garis y = 2x dan 3y = 2x Haram digunakan melalui titik (5, 0) dan (0, 10).
metode “menutup salah satu variabel” karena tidak
Begitupun x + 2y ≥ 8 kita ganti lambang “=”
memiliki konstanta(c). Tips cepat untuk y = 2x yaitu
“bentuk y = mx identikkan y = 2x sehingga m =
menjadi x + 2y = 8.
2 artinya kemiringan(gradien/m) garis arahnya Titik potong sumbu x, y = 0:
condong ke kanan dan melalui titik asal (0, 0), x + 2y = 8 x + 2(0) = 8 x + 0 = 8
x = 8 (8, 0)
[lihat Gambar 8.8]”, begitupun y = 2/3x hanya saja
arah condongnya agak rendah dari y = 2x karena
gradien garis y = 2/3x lebih kecil dari y = 2x. Adapun x Titik potong sumbu y, x = 0:
x + 2y = 8 0 + 2y = 8 2y = 8 y =
+ y = 3 dan x + 2y = 20 pakai metode “menutup salah 8
satu variabel”. Gunakan Tabel 8.1 dan Gambar grafik
y = 4 (0, 4). Sehingga garis x + 2y = 8
2
kemudian gunakan titik pojok.
Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas. melalui titik (8, 0) dan (0, 4).
C. –2 ≤ c ≤ 8
Sesuai Tabel 8.1 No
D. 2 ≤ c ≤ 8 5, x + 2y ≥ 8 diarsir
E. 2 ≤ c ≤ 10 sebelah kanan garis Sesuai Tabel 8.1 No 1, x ≥ 0 karena
x + 2y = 8 karena diarsir sebelah kanan garis x =
Tips lambangnya “≥”
0 (tegak/sumbu y) dan Tabel 8.1
Ingatlah kembali cara menggambar garis dan syaratnya a = 1 No 3, y ≥ 0 karena diarsir bagian
dengan titik potong sumbu koordinat. positif. atas garis y = 0 (datar/sumbu x).
www.facebook.com/indonesiapustaka
8 + y = 10 y = 10 – 8 = 2 P(4, 2)
dikerjakan dengan metode tersebut. Kemudian
gunakan Tabel 8.1 dalam menggambar grafik sistem
pertidaksamaan linear dan gunakan titik pojok untuk
Ternyata titik P bersesuaian dengan titik yang
menentukan batas nilai c. Jika kita lihat Gambar 8.9
diketahui pada soal yaitu mencapai minimum maka titik (4, 2) pada soal, jelas hasil perpotongan
di (4, 2). garis 2x + y = 10 dan x + 2y = 8.
Selanjutnya gunakan titik pojok untuk Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas.
c ≥ 2 .....(1)
rokok B
Dan 4c + 8 ≤ 40 4c ≤ 40 – 8
B. 200 bungkus rokok A dan 300 bungkus
rokok B
4c ≤ 32 c ≤ c ≤ 8 .....(2)
32
C. 100 bungkus rokok A dan 400 bungkus
www.facebook.com/indonesiapustaka
4
rokok B
Terakhir iriskan (1) dan (2):
D. 400 bungkus rokok A dan 100 bungkus
rokok B
E. 300 bungkus rokok A saja
diarsir sebelah
x + y ≤ 500;200x + 100y ≤ 80.000; x ≥ 0;y ≥ 0 kanan garis x = 0 Sesuai Tabel 8.1 No 3, y ≥ 0 karena diarsir
sedangkan fungsi sasaran z = 40x + 30y (tegak/sumbu y) bagian atas garis y = 0 (datar/sumbu x).
karena kita akan menghitung laba
Gunakan metode “ELSUB’ untuk mencari titik
maksimum.
P:
C. LATIHAN MANDIRI
A.
E.
B.
C. y−x 1
III
5 x + 3 y 15
II
IV x 0
I
y 0
A. x ≥ 0; y ≥ 0; 2x + 3y ≤ 12; –x + y ≥ 2
B. x ≥ 0; y ≥ 0; 2x + 3y ≥ 12; –x + y ≥ 2
C. x ≥ 0; y ≥ 0; 2x + 3y ≤ 12; –x + y ≤ 2
D. x ≥ 0; y ≥ 0; 3x + 2y ≥ 12; –x + y ≤ 2
E. x ≥ 0; y ≥ 0; 3x + 2y ≤ 12; –x + y ≤ 2
adalah….
A. I D. IV
B. II E. V
C. III
9. Nilai maksimum f(x, y) = 5x + 10y di daerah 13. Nilai minimum dari z = 3x + 6y yang meme-
yang diarsir adalah….(Tips: salah satu Gambar nuhi syarat 4x + y ≥ 20, x + y ≤ 20, x + y ≥ 10, x
di bawah ini,menunjukkan garis yang tegaklurus ≥ 0, dan y ≥ 0 adalah….
() dan melalui titik asal O(0, 0) serta garis A. 50 D. 20
tersebut membagi dua pada kuadran I, pada B. 40 E. 10
Bab 6 sistem persamaan linear gunakan syarat C. 30
tan θ = m dengan θ = 450 dan gunakan rumus
14. Dalam himpunan penyelesaian pertidaksama-
garis y = mx).
an x ≥ 1, y ≥ 2, x + y ≤ 6, dan 2x + 3y ≤ 15, nilai
minimum dari 3x + 4y sama dengan….
A. 9 D. 12
B. 10 E. 13
C. 11
12. Nilai maksimum dari z = 4x + y dengan kendala 17. Nilai minimum dari –x – 3y yang memenuhi
x + y ≤ 5, x + 2y ≤ 8, dan x ≥ 0 adalah.... 2y – x ≤ y + x ≤ 3y; 2y + x – 20 ≤ 0; 9 – y – x ≤ 0
adalah….
dan y ≥ 3 adalah….
E. 6x + 4y ≤ 300, x + y ≤ 40, x ≥ 0, y ≥ 0
A. 38 D. 18
B. 26 E. 16 23. Seorang penjahit membuat dua jenis pakaian
C. 24 untuk dijual. Pakaian jenis I memerlukan 2 m
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:
2. A 12. B 22. A
3. C 13. C 23. A
4. A 14. C 24. C
5. C 15. E 25. B
6. A 16. D 26. D
7. D 17. B 27. B
8. B 18. E 28. E
9. C 19. B 29. C
Barisan aritmetika (barisan hitung) adalah suatu barisan bilangan dengan setiap dua suku yang
berdekatan atau suku yang berurutan memiliki selisih tetap (konstan). Selisih yang tetap disebut beda
dan dinotasikan b. Jadi b = U2 – U1 = U3 – U2 = ... = Un – Un – 1. Jika suku pertama U1 = a dan beda = b maka
barisan aritmetika yaitu U1, U2, U3, ... ,Un atau ditulis a, a + b, a + 2b, ... , a + (n – 1)b dan sedangkan deret
aritmetika yaitu U1 + U2 + U3 + ... + Un atau ditulis a + (a + b) + (a + 2b) + ... + [a + (n – 1)b].
1. Un = a + (n – 1)b Pemahaman
n a = suku pertama.
2. Sn = {2a + (n – 1)b} atau
2 b = selisih/ beda.
n
= {a + Un} Un = suku ke-n barisan/ deret aritmetika
2
a + Un Sn = Jumlah n suku pertama deret aritmetika.
3. Ut = n = banyaknya suku.
2
b n' = banyaknya suku baru setelah disisipkan.
4. b' = dan n' = n + (n – 1)k
k +1 Ut = suku tengah untuk n ganjil.
5. Hubungan Un dan Sn:
b' = beda baru.
Un = Sn – Sn – 1
k = banyaknya sisipan di antara dua suku.
Sn – 1 = Jumlah n – 1 suku pertama deret
aritmetika.
Barisan geometri (barisan ukur) adalah suatu barisan bilangan yang setiap sukunya diperoleh
www.facebook.com/indonesiapustaka
dengan cara mengalikan suku di depannya dengan bilangan tetap (konstan). Bilangan tetap ini disebut
pembanding (rasio) yang dinotasikan dengan r. Jadi:
U2 U3 U
r= = = ... = n . Jika U1 = a dan r = rasio maka barisan geometri yaitu U1, U2, U3, ... , Un atau ditulis a,
U1 U2 Un−1
ar, ar2, ..., arn – 1 sedangkan deret geometri yaitu U1 + U2 + U3 + ... + Un atau ditulis a + ar + ar2 + ... + arn – 1.
1. Un = arn – 1 Pemahaman
a(r −1)
n
a = suku pertama.
2. Sn = untuk r > 1 atau
r −1 r = rasio/ pembanding.
a(1− r n ) Un = suku ke-n barisan/ deret geometri.
= untuk r < 1
1− r
Sn = Jumlah n suku pertama deret geometri.
3. Ut = a.Un n = banyaknya suku.
4. r' = k +1 r dan n' = n + (n – 1)k n' = banyaknya suku baru.
5. Hubungan Un dan Sn : Ut = suku tengah untuk n ganjil.
Un = Sn – Sn – 1 r' = rasio baru.
k = banyaknya sisipan di antara dua suku.
Sn – 1 = Jumlah n – 1 suku pertama deret
geometri.
; dimana r 1
a Pemahaman
S∞ =
1− r S∞ = Jumlah deret geometri tak berhingga.
Syarat deret geometri tak berhingga, yaitu: a = suku pertama.
* Jika | r | < 1 atau – 1 < r < 1 maka r = rasio/ pembanding.
dikatakan deret konvergen. | r | = harga mutlak nilai r.
* Jika | r | > 1 atau r < – 1 atau r > 1 maka
dikatakan deret divergen.
www.facebook.com/indonesiapustaka
n = 115
Penyelesaian yang bulat n positif persamaan
1+ 3 + 5 + ... + (2n − 1) 115 adalah....
=
2 + 4 + 6 + ... + 2n 116 Jadi: n = 115
A. 58 D. 230 Jawaban: (B)
B. 115 E. 231
C. 116 2. SIPENMARU 1985
Jumlah semua bilangan asli antara 1 dan 150
Tips
yang habis dibagi 4 tetapi tidak habis dibagi
n 7 adalah....
Ingatlah rumus jumlah n suku pertama Sn =
2 A. 2.382 D. 2.412
{a + Un}dari deret aritmetika.
Substitusi dan sederhanakan. B. 2.392 E. 2.422
C. 2.402
Pembahasan dan Penjelasan:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Tips
rumus jumlah n suku pertama (S n) deret Ingatlah rumus suku ke-n barisan aritmetika.
aritmetika. Mengapa deret aritmetika? karena Gunakan rumus jumlah n suku pertama deret
pada deret 1 + 3 + 5 + ...+(2n – 1) memiliki aritmetika.
selisih yang sama yaitu: Substitusi dan sederhanakan.
a + 3b + a + 5b = 28 2a + 8b = 28
= 148 atau U37 = 148:
Sn = n {a + Un} S37 =
a + 4b = 14 ....(2)
37
{4 + 148} :2
/b = 3 a + b = 5 a + 3 = 5
n = . Gunakan Sn = {a + Un}
U
a = 5 – 3 = 2. suku ke-9, U9 = a + 8b
S5 = {28 + 140} = 2,5(168) = 420.
= 2 + 8(3) = 2 + 24 = 26. Jadi: U9 = 26
Jadi: jumlah bilangan asli yang habis dibagi
Jawaban: (D)
4 tetapi tidak habis dibagi 7 adalah 2812 –
420 = 2.392 4. UMPTN 2001
Jawaban: (B) Jumlah 5 suku pertama suatu deret aritmetika
adalah 20. Jika masing-masing suku dikurangi
3. SPMB 2005 dengan suku ke-3 maka hasil kali suku ke-1,
Suku kedua dari suatu deret aritmetika adalah suku ke-2, suku ke-4, dan suku ke-5 adalah
5. Jika jumlah suku ke-4 dan ke-6 sama dengan 324. Jumlah 8 suku pertama deret tersebut
28, maka suku ke-9 adalah.... adalah....
A. 19 D. 26 A. –4 dan 68 D. –64 da n 124
B. 21 E. 28 B. –52 dan 116 E. –5 dan 138
C. 23 C. –64 dan 88
Tips
Tips
Terjemahkan ke dalam model matematika.
Terjemahkan ke dalam model matematika.
Ingatlah rumus suku ke- n deret aritmetika.
Ingatlah rumus jumlah n suku pertama deret
Gunakan metode eliminasi dan substitusi atau
aritmetika.
“ELSUB”
Gunakan rumus suku ke- n deret aritmetika.
Pembahasan dan Penjelasan: Gunakan metode substitusi dan sederhanakan.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Pembahasan dan Penjelasan:
www.facebook.com/indonesiapustaka
a – 6 = 4 a = 4 + 6 a = 10.
adalah 220” adalah S10 = 220.
Dan kalimat “jumlah 2 suku berturut-turut
Ditanyakan Jumlah 8 suku pertama ditulis berikutnya adalah –4” yaitu U11 + U12 = –4.
S8 = 220 =
2
8 10
{2.10 + (8 − 1)( −3)} {2a + (10 − 1)b}
/b = 3 a +2b = 4 a + 2(3) = 4
5
2a + 9b = 44 ....(1). Sesuai rumus
U
a + 3 = 0 atau a – 2 = 0
2
S2 = {2a + (2 − 1)b} = 1(2a + b)
2
S2 = 2a + b = 2(40) + (–4) = 80 – 4 = 76 a = –3 atau a = 2
U/a = 2 b = 8 – a b = 8 – 2 = 6
Substitusikan a = 2 dan b = 6 ke 4:
6. SPMB 2002
4 = a + (4 – 1)b = a + 3b = 2 + 3(6)
µ1, µ2, µ3, ... adalah barisan aritmetika dengan
= 2 + 18 = 20
suku-suku positif. Jika µ1 + µ2 + µ3 = 24 dan µ12
= µ3 – 10 maka µ4 =....
A. 16 D. 30 Jadi: 4 = 20
B. 20 E. 32
Jawaban: (B)
C. 24
Tips 7. SNMPTN 2010
Ingatlah pengertian suku-suku barisan Jika 18, a, b, c, d, e, f, g, –6 merupakan barisan
aritmetika. aritmetika, maka b – d + f = ....
Gunakan rumus suku ke- n deret aritmetika. A. 24 D. 6
Gunakan metode substitusi dan sederhanakan. B. 18 E. 3
C. 12
Pembahasan dan Penjelasan:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Tips
suku-suku barisan aritmetika. Anda tidak perlu Ingatlah penger tian suku-suku barisan
khawatir dengan simbol barisan pada soal di aritmetika.
Gunakan rumus suku ke- n deret aritmetika.
atas dan mungkin selama ini yang Anda
Gunakan metode substitusi dan sederhanakan.
kenal U1, U2, U3, ... ini hanya bahasa simbol
Pembahasan dan Penjelasan:
artinya walaupun simbolnya berbeda tetapi
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
maknanya sama. µ1 = U1, µ2 = U2, µ3 = U3, dan
suku-suku barisan aritmetika. Diketahui
seterusnya.
Sesuai Un = a + (n – 1)b µ1 + µ2 + µ3 = 24
barisan aritmetika: 18, a, b, c, d, e, f, g, –6
a + (1 – 1)b + a + (2 – 1)b + a + (3 – 1)b = 24
dimana U1 = a = 18, U2 = a, U3 = b, U4 = c, U5
a + 0b + a + 1b + a + 2b = 24
= d, U6 = e, U7 = f, U8 = g, dan suku terakhir Un
a + a + a + 0 + b + 2b = 24 3a + 3b = 24
= U9 = –6. [Catatan: simbol U1 = a = 18 bukan
3a + 3b = 24 a + b = 8 b = 8 – a ....(1)
bermakna sama dengan U2 = a pada barisan
Begitupun µ12 = µ3 – 10 a2 = a + 2b – 10
:3 tersebut walaupun simbol huruf a sama].
www.facebook.com/indonesiapustaka
U2 – U1 = U3 – U2.
Terjemahkan ke dalam model matematika.
Gunakan metode substitusi dan sederhanakan.
Ingatlah rumus jumlah n suku pertama deret
aritmetika.
Pembahasan dan Penjelasan:
Gunakan metode substitusi dan sederhanakan.
www.facebook.com/indonesiapustaka
Tips
Jadi: Sisi siku-siku yang lain = 32 cm
Terjemahkan ke dalam model matematika
melalui gambar. Metode ringkas
Ingatlah rumus suku ke-n deret aritmetika. Tips cepat yaitu gunakan Tripel Phytagoras: 3,
Gunakan metode substitusi dan sederhanakan. 4, 5 masing-masing di kali 8 24, 32, 40 [barisan
aritmetika]
Pembahasan dan Penjelasan:
www.facebook.com/indonesiapustaka
Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja, tidak
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan berlaku secara umum.
membuat model matematika. Perhatikanlah
gambar berikut: Jawaban: (B)
= −3
2n – 1 = 210 n – 1 = 10
3 3072 Jangan
/k = –3 Barisan: k + 1, k – 1, k – 5.
2
U dikalikan 3 dan
n = 1 + 10 = 11 n = 11
2.
Barisan: –3 + 1, –3 – 1, –3 – 5.
Barisan: –2, –4, –8. Jadi: suku ke-11
−4
Berarti a = –2 dan r = =2. Jawaban: (C)
−2
Ditanyakan U5 ?
Sesuai rumus Un = arn – 1 U5 = ar4 = –2(2)4 15. PMDK 1976
= –2(16) = –32. Tiga buah bilangan yang berurutan merupakan
barisan geometri. Hasil kali ke tiga bilangan
Jadi: U5 = –32
tersebut adalah 1728. Jika jumlah ketiga
Jawaban: (D) bilangan tersebut = 38, maka ketiga bilangan
itu adalah....
14. SPMB 2005
A. 5, 10, 20 D. 4, 12, 22
Jika suku pertama barisan geometri adalah
B. 2, 12, 24 E. 8, 12, 18
3 dan suku ke-6 adalah 96, maka 3.072
C. 3, 9, 27
www.facebook.com/indonesiapustaka
/a = 8 dan r = U3 = ar2 = 8
2
“jumlah ketiga bilangan tersebut = 38” U 3 3
Modelnya U1 + U2 + U3 = 38. Karena barisan 2 2
=8 = 2(9) = 18 U3 = 18
ini adalah geometri maka sesuai Un = arn – 1 9
maka U1 = ar1 -1 = ar0 = a(1) = a, 4
Jadi: bilangan itu 8, 12, 18.
U2 = ar2 – 1 = ar, dan U3 = ar3 – 1 = ar2.
U1.U2.U3 = 1728 a.ar.ar2 = 1728 Metode ringkas
a1.a1.a1.r1.r2 = 1728
Tips cepat yaitu 8 + 12 + 18 = 38
a1+1+1.r1+2 = 1728
Ingat kembali sifat 1 dan 8 × 12 × 18 = 1728
bentuk pangkat Bab 4. Jadi: bilangan itu 8, 12, 18.
a3.r3 = 1728 Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
(ar)3 = 1728
Ingat kembali sifat 5
tidak berlaku secara umum.
bentuk pangkat Bab 4.
a=
kita gunakan pencoretan
12 Jika suku pertama deret geometri adalah 3 m
....(1) supaya pangkatnya hilang.
r dengan m > 0, sedang suku ke-5 adalah m2,
Selanjutnya, U1 + U2 + U3 = 38 maka suku ke-21 adalah....
a + ar + ar2 = 38 ….(2) A. m8 3
m2 D. m2 3
m2
Substitusikan pers.(1) ke (2): B. m6 3
m2 E. 3
m2
a + ar + ar2 = 38
U 12
/a = m4 3
m2
r C.
12 12 12
+ .r + .r 2 = 38
r r r Tips
3r – 2 = 0 3r = 2 r = atau
2 membuat model matematika. Pada kalimat
3 “suku pertama deret geometri adalah 3 m
2r – 3 = 0 2r = 3 r = .
3 3
” modelnya U1 = a = m . Kalimat “suku ke-5
2
adalah m2” modelnya U5 = m2.
www.facebook.com/indonesiapustaka
3 12 12 24
U
/r = a= a= = = 8.
2 r 32 3 Sesuai Bab 4 sifat ke-8 bentuk pangkat maka
Karena a = U1 = 18 tidak ada pada pilihan a = 3 m = m1/3 dan karena deret ini adalah
ganda (PG) maka kita ambil r = :
3 geometri maka Un = arn – 1 U5 = m2
2
Ditanyakan suku ke-21 modelnya U21. Sesuai ilustrasi di atas, maka barisan ini adalah
U21 = ar21 – 1 = ar20 U21 = ar20 ....(2) barisan geometri karena ciri khas barisan ini
U2 U3 2a 4 a
r= = = =2
Substitusikan a = m1/3 dan r = m5/12 pers.(2):
U21 = ar20 = m1/3(m5/12)20 S e s u a i s i f a t k e - 4
U1 U2 a 2a
sehingga kalimat “tahun 2000 nanti akan
= m1/3. m100/12
bentuk pangkat Bab
4, pangkat dikalikan. mencapai 3,2 juta orang” sebagai suku ke-6
= m1/3.m5/12 = m 3
1 25
+ atau U6 = 3,2 juta = 3.200.000.
Gunakan Un = arn – 1 U6 = ar6 – 1 = ar5.
3
Sesuai sifat ke-1
= m8. m2/3
Sesuai sifat ke-8
= m 8 3 m2
pada Bab 4. 32
Jadi: U1 = 100 ribu orang
8 3 2
Jadi: suku ke-21 adalah m m
Metode ringkas
Jawaban: (A) Tips cepat, buatkan tabel:
1950 1960 1970 1980 1990 2000
17. SIPENMARU 1985 100000 200000 400000 800000 1,6 juta 3,2 juta
Jumlah penduduk sebuah kota tiap 10 tahun Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
tidak berlaku secara umum.
menjadi 2 kali lipat. Menurut perhitungan,
pada tahun 2000 nanti akan mencapai 3,2 Jawaban: (A)
juta orang. Ini berarti bahwa pada tahun 1950
jumlah penduduk kota itu baru mencapai.... 18. PP 1981
A. 100 ribu orang Suatu tali dibagi menjadi enam bagian dengan
B. 120 ribu orang panjang yang membentuk barisan geometri.
C. 160 ribu orang Jika yang paling pendek adalah 3 cm dan
D. 200 ribu orang yang paling panjang 96 cm, maka panjang
E. 400 ribu orang tali semula sama dengan....
www.facebook.com/indonesiapustaka
A. 183 cm D. 189 cm
Tips
B. 185 cm E. 191 cm
Terjemahkan ke dalam model matematika
berupa ilustrasi barisan geometri. C. 187 cm
Ingatlah rumus suku ke-n barisan geometri.
Substitusikan dan sederhanakan.
k2 – 3k – 4 = 0 (k – 4)(k + 1) = 0
Kalimat “paling pendek adalah 3 cm” modelnya
k – 4 = 0 k = 4 atau k + 1 = 0
U1 = a = 3 dan kalimat “paling panjang 96 cm”
r5 = 32 r5 = 25 r = 2
U
32 diubah menjadi
berpangkat 5
= 8 + 4 = 12 x1 = 12 – x2 ....(4)
/k = 4 x1. x2 = 3k+ 4 = 3(4) + 4
karena ruas kiri
U
/k = –1 x1 + x2 =2k + 4
Jawaban: (D) rumus abc hanya
U saja akar-akarnya
= 2(–1) + 4 = –2 + 4
tidak bulat.
19. UMPTN 1992 Petunjuk dalam
= 2 x1 + x2
x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan kuadrat soal harus akar-
= 2 x1 = 2 – x2 …(6)
akarnya bulat.
x2 – (2k + 4)x + (3k + 4) = 0. Kedua akar itu
/k = –1 x1.x2 =3k + 4 = 3(–1) + 4
bilangan bulat, dan k konstan, jika x1, k, x2 U
= –3 + 4 = 1 x1.x2 = 1 ….(7)
merupakan tiga suku pertama deret geometri,
www.facebook.com/indonesiapustaka
= (–1)n
bentuk pangkat
1
pada Bab 4.
−1 a2 + 16a + 16a + 256 = a2 + 34a + 7a + 238
= (–1)n (–1) = –(–1)n a2 + 32a + 256 = a2 + 41a + 238
Sesuai sifat ke-3
a = 18 = 2 .
Jawaban: (C)
9
20. SNMPTN 2011
Substitusikan a = 2 ke U1, U2, dan U3:
Tiga bilangan bulat positif membentuk barisan
U1 = a = 2
aritmetika dengan beda 16. Jika bilangan
U2 = a + 16 = 2 + 16 = 18
yang terkecil ditambah 7 dan bilangan yang
U3 = a + 32 = 2 + 32 = 34
terbesar ditambah 2, maka diperoleh barisan
geometri. Jumlah ketiga bilangan tersebut Ditanyakan jumlah ketiga bilangan maksudnya
adalah.... U1 + U2 + U3 = 2 + 18 + 34
A. 56 D. 50 = 54 U1 + U2 + U3 = 54.
B. 54 E. 48 Jadi: jumlah ketiga bilangan itu = 54
C. 52
Jawaban: (B)
Tips
Terjemahkan ke dalam model matematika. 21. SNMPTN 2012
Ingatlah rumus suku ke-n barisan aritmetika. Jika a adalah suku pertama, r adalah rasio, dan
Gunakan sifat khas barisan geometri.
Sn = 2 – 21 – n adalah jumlah n suku pertama
Substitusikan dan sederhanakan.
deret geometri, maka nilai a + r adalah....
Pembahasan dan Penjelasan: 1
A. D. 1
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan 3
1 3
membuat model matematika. Pada kalimat B. E.
2 2
“Tiga bilangan bulat positif membentuk barisan 2
aritmetika dengan beda 16” C.
3
www.facebook.com/indonesiapustaka
S0 = 2 – 21 – 0 = 2 – 21 = 0 S0 = 0.
geometri tak hingga] sehingga menjadi ar + ar3
+ ar5 + … = 4 dengan menggunakan rumus
Sehingga U1 = S1 – S0 = 1 – 0 = 1 a = 1. geometri tak hingga S∞ =
a
dimana U1 = a
Selanjutnya, U2 = S2 – S2 – 1 = S2 – S1. 1− r
3 3
S2 = 2 – 21 – 2 = 2 – 2–1 = ar, r = U2 = ar = ar = r 2 , dan S∞ = 4.
Sesuai sifat ke-3 U1 ar ar 1
1 2 1 4 −1 3 bentuk pangkat
= = − = = pada Bab 4.
a
4=
ar
2 1 2 2 2 S∞ = 1− r 1 − r 2 kalisilang menjadi
3
U2 = S2 − S1 =
3 1 3−2 1
− 1= − = = ar = 4(1 – r2) ar = 4 – 4r2 ....(1)
Selanjutnya, u2 + u4 = 3 ar + ar3 = 3
2 2 1 2 2
ar =
Ditanyakan a + r ? 3
....(4)
1 1 1 2 +1 3 1+ r 2
a + r = 1+ = + = =
2 1 2 2 2 Substitusikan pers.(4) ke (3):
ar = 4 – 4r2
3
Jadi: a + r = 3 U
/ ar =
1+ r 2
3 2 = 4 – 4r2 kita kalisilang hasilnya
2
Jawaban: (E)
3 = (1 + r2)(4 – 4r2)
1+ r
r2 = r2 =
+ u3 + … . Jika rasio deret tersebut adalah r 4
1 1
dengan –1 < r < 1, u2 + u4 + u6 + … = 4, dan u2 2
4
+ u4 = 3, nilai r2 adalah.... 2 1
Jadi: r =
1 1 2
A. D. 2 Jawaban: (D)
4
1 3
B. E. 23. SPMB 2002
3 4
x −1 1 1
3 Ag a r d e re t b i l a n g a n x , x , x ( x − 1) …
C.
2 jumlahnya mempunyai limit, nilai x harus
memenuhi....
Tips A. x > 0
www.facebook.com/indonesiapustaka
x – 1 atau 2 – x = 0 x = 1 atau x = 2
B. 3 < x < 5 E. 4 < x < 5
2−0 2 C. 2,5 < x < 5
Uji U/x = 0 0 0
0 −1 −1
–2 < 0 (benar) Tips
Ingatlah syarat deret konvergen yaitu |r| < 1.
Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
harga mutlak pada Bab 3.
Syarat (–): Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
logaritma pada Bab 3.
1 1 1
1 − 1 −1 Substitusikan dan sederhanakan.
x −1 x −1 x −1
1 1 1 Pembahasan dan Penjelasan:
+1 0 + 0
x −1 x −1 1
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
1+ x − 1 x
0 0 deret ini mempunyai limit semakna dengan
x −1 x −1
x = 0 atau x – 1 = 0 x = 0 atau x = 1 syarat deret konvergen. Diketahui bahwa
Uji U/x = –1
−1 −1 pembanding/rasio r = 2log(x – 3):
| r | < 1 | 2log(x – 3) | < 1.
www.facebook.com/indonesiapustaka
0 0
−1 − 1 −2
½ > 0 (benar)
Gunakan pertidaksamaan harga mutlak:
Syarat (+):
2
log(x – 3) < 1
m 3 3
.2
3
=2
3
3
m
4 4 4 4 4 4 4
Terakhir, iriskan ketiga garis bilangan itu:
Sesuai dengan gambar di atas, dapat
disimpulkan bahwa deret itu adalah deret
geometri tak hingga. Ditanyakan pada soal
panjang lintasan mulai pantulan ke-3 sampai
bola pingpong berhenti ?.
Kita menghitung S∞ jatuh:
Jadi: 3,5 < x < 5 3
3
3
4
3
5
=
4(54) 216
25. UMPTN 2000 = = 3,375 m
www.facebook.com/indonesiapustaka
1(64) 64
Sebuah bola pingpong dijatuhkan ke lantai
dari ketinggian 2 meter. Setiap kali setelah Untuk menghitung S∞ naik (mulai pantulan
bola itu memantul ia mencapai ketinggian ke-3) juga panjang lintasannya sama dengan
tiga per empat dari ketinggian yang dicapai S∞ jatuh.
3 + (n – 1).5 = 43 3 + 5n – 5 = 43
(r) dan kalau dua hal ini sudah ada maka masalah Anda
5n – 2 = 43 5n = 43 + 2 5n = 45
dapat diselesaikan.
3. Hati-hatilah dalam menerjemahkan soal cerita barisan
n=
dan deret ke dalam model matematika karena ketika 45
= 9 [n = banyak suku].
Anda salah menerjemahkan maka sulit menentukan 5
jawaban akhir atau mungkin ada jawaban pada pilihan Jadi: banyak suku = 9
ganda tetapi bukan itu yang diharapkan atau ternyata
jawaban Anda tidak benar. Jawaban: (C)
4. Perhatikanlah konsep dan prosedur operasi perhitungan
jangan sampai terjadi kesalahan dalam operasi
27. SBMPTN 2014 (terbaru)
www.facebook.com/indonesiapustaka
tan x 2
Ingatlah rumus wajib PK, lihat Bab 1 persamaan A. D.
2 cos x
kuadrat.
Gunakan ciri khas barisan aritmetika. B.
1
E.
cos x
Substitusi dan sederhanakan. 2tan x tan x
C. 2cos x
Pembahasan dan Penjelasan:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Tips
rumus wajib PK. x2 + 3x + p = 0 dimana Ingatlah rumus jumlah deret geometri tak
a = 1, b = 3, dan c = p: hingga.
x1 + x2 = −b = −3 = −3 ....(1) Gunakan konsep trigonometri, lihat Bab 1
a 1 trigonometri.
c p
x1x2 = = = p ....(2) Gunakan rumus sinus sudut rangkap, lihat Bab
a 1 1 trigonometri.
Diketahui bahwa x1 + x2, x1x2, dan x12x22
Pembahasan dan Penjelasan:
sehingga U1 = x1 + x2, U2 = x1x2, U3 = x12x22
Dik: 1 + 3log(tan x) + (3log(tan x)2 + (3log(tan
ciri khas barisan ini yaitu U2 – U1 = U3 – U2 2
x)3 + ...=
x1x2 – (x1 + x2) = x12x22 – x1x2 3
Sesuai sifat ke-5
bentuk pangkat Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
pada Bab 4. rumus jumlah deret geometri tak hingga dimana
x1x2 – (x1 + x2) = (x1x2)2 – x1x2 3
U log(tan x ) 3
2
p – (–3) = p – p [hasil substitusi pers.(1) dan a = 1 dan r = 2 = = log(tan x ) serta
2 U1 1
(2)] S∞ = .
p + 3 = p2 – p p2 – p – p – 3 = 0
3
a 2 1
=
p2 – 2p – 3 = 0 (p – 3)(p + 1) = 0
S∞ =
1− r 3 1− 3 log(tan x )
3 samping
Jawaban: (B) p = 1 + ( 3) 2
2
p = 1+ 3 = 4 = 2
Jawaban: (B)
D. LATIHAN MANDIRI
A. 50 D. 200
1. Suatu barisan aritmetika, diketahui bahwa
B. 80 E. 230
suku ke-3 dan suku ke-5 berturut-turut adalah
C. 100
16 dan 20. Suku ke-20 adalah….
A. 50 D. 25 5. Misalkan U n adalah suku ke-n suatu deret
B. 40 E. 16 aritmetika. U1 + U2 + U3 = –9 dan U3 + U4 + U5
C. 30 = 15. Selisih dari deret tersebut adalah….
A. 6 D. 2
2. Dalam suatu deret aritmetika suku ketiga
B. 4 E. 1
adalah 9, sedangkan jumlah suku ke-5 dan
C. 3
ke-7 adalah 36. Jumlah 25 suku pertama
adalah…. 6. Suku pertama suatu barisan aritmetika
A. 977 D. 900 adalah 5, suku terakhirnya adalah 23, serta
B. 578 E. 975 selisih antara suku ke-8 dan ke-3 adalah
C. 795 10, banyaknya suku dari barisan aritmetika
tersebut adalah….
3. Tiga bilangan membentuk deret aritmetika.
A. 10 D. 15
Jumlah ketiga bilangan itu adalah 30 dan
B. 12 E. 20
hasil kali ketiga bilangan tersebut adalah 750.
C. 14
Selisih bilangan ketiga dan bilangan pertama
adalah…. 7. Sebuah trapesium sisi-sisinya membentuk
A. 18 D. 9 deret aritmetika. Alas trapesium merupakan
B. 25 E. 28 sisi terpanjang. Apabila sisi terpendeknya 10
www.facebook.com/indonesiapustaka
B. 3366 E. 3266
C. 3333 17. Jika diketahui 4 suku pertama dari barisan
y
aritmetika adalah x, y, w, 2y, maka nilai
13. Diberikan dua buah barisan aritmetika (An) x
=….
dan (Bn). Diketahui jumlah 100 suku pertama
20. x1 dan x2 adalah bilangan bulat yang merupakan 24. Pada suatu hari dilakukan pengamatan
akar-akar persamaan kuadrat x2 – (2p + 4)x + terhadap virus-virus tertentu yang
(3p + 4) = 0, di mana p adalah konstanta. Jika berkembang dengan membelah diri menjadi
x1, p, x2 merupakan tiga suku pertama dari dua. Pada awal pengamatan terdapat 2 virus.
suatu deret geometri, maka suku ke-12 dari Pembelahan terjadi setiap 24 jam. Jika setiap
deret geometri tersebut adalah…. 3 hari, seperempat dari virus dibunuh, maka
A. –1 D. 6 − 2 5 banyaknya virus setelah satu minggu pertama
B. 1 E. 4 adalah….
C. 6 + 2 5 A. 24 D. 64
B. 36 E. 72
21. Tiga bilangan a, b, dan c yang masing-masing C. 48
terletak di antara 2 dan 18 memenuhi hal-hal
berikut: 25. Sebuah bola jatuh dari ketinggian 10 m
(i) Jumlah 3 bilangan tersebut = 25. dan memantul kembali dengan ketinggian
2
(ii) 2, a, b adalah suku-suku suatu barisan kali tinggi sebelumnya. Pemantulan ini
www.facebook.com/indonesiapustaka
3
aritmetika. berlangsung terus-menerus hingga bola
(iii) b, c, 18 adalah suku-suku barisan berhenti. Maka panjang lintasan bola
geometri. seluruhnya adalah….
Maka 3a + 2b + c adalah….
1 1 1 1
C. 62 A. 1 S 1 D. 1 S 1
4 2 7 5
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian D dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:
Definisi matriks adalah susunan berbentuk persegi panjang atau persegi dari bilangan-bilangan
menurut baris dan kolom serta ditempatkan dalam tanda kurung (kurung biasa atau kurung siku). Sebuah
matriks dapat diberi nama dengan huruf kapital. Bilangan-bilangan yang terdapat di dalam matriks di-
namakan elemen matriks. Bentuk umum matriks A adalah:
2. Kesamaan matriks yaitu : dua matriks A dan B dikatakan sama, ditulis A = B jika kedua matriks itu
ordonya sama dan elemen-elemen yang seletak bernilai sama.
Contoh:
Seletak
Jadi: a seletak dengan e, b seletak dengan f, c seletak dengan g, dan d
seletak dengan h.
a b e f
www.facebook.com/indonesiapustaka
=
c d g h
3. Penjumlahan dan pengurangan yaitu : Dua matriks A dan B, jumlah matriks ditulis A + B dan
pengurangan matriks ditulis A – B jika elemen-elemen yang seletak dari matriks A dan B dijumlahkan
atau dikurangkan dengan syarat ordo kedua matriks harus sama.
Begitupun pengurangan matriks, caranya sama dengan penjumlahan matriks. Kita gantikan saja
lambang (+) menjadi (–).
4. Perkalian skalar dengan matriks yaitu : jika bilangan skalar k dengan matriks A maka kalikan bilangan
k dengan semua elemen-elemen pada matriks A.
Contoh:
a b c k .a k .b k .c
k =
d e f k .d k .e k .f
5. Perkalian matriks yaitu : Jika matriks A adalah berordo m × q dan matriks B adalah matriks berordo
q × n, maka A × B adalah suatu matriks C = (cij) berordo m × n yang elemen-elemennya diperoleh
dari penjumlahan hasilkali elemen-elemen pada baris ke-i matriks A dengan elemen-elemen pada
kolom ke-j matriks B yang bersesuaian atau sepadan, dengan i = 1, 2, 3, ..., m dan j = 1, 2, 3, ... , n.
A B
(m × q) (q × n) Pemahaman
sama Syarat perkalian matriks : banyaknya
Ordo hasilkali kolom pada matriks A harus sama
banyaknya baris pada matriks B.
Contoh:
dikalikan Contoh hasil kali
g h
a b c a.g + b.i + c .k a.h + b. j + c .l
A B= i j =
d e f d . g + e .i + f .k d .h + e . j + f .l
k l
A B C
(2 × 3) (3 × 2) Hasil ordo (2 × 2)
sama
Ordo hasilkali =
a b
6. Determinan matriks yaitu : misalkan matriks A = yang berordo 2 x 2. Elemen a dan d terletak
c d
pada diagonal utama(pertama), sedangakan b dan c terletak pada diagonal lain(kedua) caranya
dengan mengurangkan hasilkali elemen-elemen pada diagonal utama dengan hasilkali elemen-
elemen pada diagonal lain. Simbol determinan matriks A “det A” atau “|A|”.
www.facebook.com/indonesiapustaka
a b Pemahaman
det A = = a.d − b.c Determinan suatu matriks ditulis dengan
c d
Diagonal lain Diagonal utama menggunakan garis lurus seperti pada rumus di
samping, bukan kurung biasa atau kurung siku.
a d
a b c
A= A = b
t
e
d e f
c f
8. Invers matriks yaitu : jika matriks A berordo 2 × 2 maka invers matriks dirumuskan sebagai berikut:
Diagonal lain
a b
Pemahaman
c d
Diagonal utama Syarat invers matriks : det (A) = (ad – bc) 0
d −b yang biasa disebut matriks nonsingular. Adapun
1
A−1 = matriks yang det (A) = ad – bc = 0 disebut matriks
ad − bc −c a
singular.
Diagonal lain Diagonal utama
Lawan tanda ditukar
B. SIFAT-SIFAT MATRIKS
Jika matriks A, matriks B, dan matriks C maka berlaku sifat-sifat sebagai berikut:
1. Komutatif penjumlahan : A + B = B + A
2. Asosiatif penjumlahan : (A + B) + C = A + (B + C)
0 0
3. Ada unsur identitas 0 = :A+0=0+A=A
0 0
4. Invers penjumlahan A adalah (–A) berlaku A + (–A) = –A + A = 0
5. Tidak berlaku komutatif perkalian : A.B ≠ B.A
6. Asosiatif perkalian : (A.B).C = A.(B.C)
7. Distributif : A.(B + C) = A.B + A.C
8. Perpangkatan : A2 = A.A, secara umum An = A.A.A ... A [A sebanyak n faktor]
9. k adalah bilangan skalar : k(A + B) = k.A + k.B
10. k1 dan k2 adalah bilangan skalar berlaku (k1 + k2)A = k1A + k2A
11. k1 dan k2 adalah bilangan skalar berlaku k1(k2)A = (k1 k2)A
1 0
12. Ada matriks satuan I = 0 1
sehingga A.I = I.A = A dan (–I)A = –A
13. Jika At dan Bt masing-masing adalah matriks transpose dari matriks A dan matriks B maka (A.B)t = Bt
. At
www.facebook.com/indonesiapustaka
14. Sifat invers: (A.B)–1 = B–1 . A–1 atau (B.A)–1 = A–1 . B–1
Persamaan matriks:
1. Jika persamaan matriks AX = B maka X = A–1 . B
2. Jika persamaan matriks XA = B maka X = B . A–1
2b = 8 + 2 2b = 10 b =
A. 2 D. 8 10
B. 3 E. 10 = 5.
2
C. 5 Kemudian substitusikan b = 5 ke pers.(4)
Tips karena persamaan ini memiliki variabel b
Ingatlah konsep transpose matriks. dan nilai c dapat ditemukan yang sesuai
pertanyaan soal.
/b = 5 3c = 2b + 14
Gunakan perkalian skalar dengan matriks dan
konsep kesamaan matriks. U
d = 1 – 2 = –1.
U
= 2(1) + 0 – 3 = 2 – 3 = –1
Jadi: d = –1 Jadi: 2p + r – s = –1
Jawaban: (A) Cara lain
p q 2 1 2 3
3. SNMPTN 2012 Misalkan X = X= .
0 −1 0 −3
Gunakan rumus persamaan matriks AX = B X =
r s
2 1 p q 2 3
Jika = , maka nilai 2p +
0 −1 r s 0 −3
X=
−1
2 1 2 3 1 −1 − 1 2 3
r – s adalah.... 0 −1 0 −3 2( −1) − 0.1 0 2 0 −3
X= X = −1 2
A. –2 D. 1 1 −2 + 0 − 3 + 3 −2 0
=
B. –1 E. 2 −2 − 0 0+0 0−6 0 −6
C. 0 1 0
= p q .
2a – = 0 2a = a =
3 3 32 3 3 3
= .
2 2 2 4
Kemudian “ElSUB” pers.(2) dan (4) karena Tips
c = − . Sehingga matirks A = A
−1
1 a b a b a b
4 c d adalah invers matriks :
b a b a
3 4 −1 2
= . (a.a – b.b) sebagai
−1 4 1 2 −1 determinan dan
a b 1 a −b untuk matriks
Terakhir, gunakan konsep perkalian matriks =
b a a.a − b.b −b a diagonal utama
No.5: ditukar dan
Diagonal lain Diagonal diagonal lain
4 2 3 4 −1 2 4 2 utama lawan tanda.
A =
2 3 −1 4 1 2 2 3
1 a −b
3 1 3 1 =
(4 ) + − 2 (2) + − 3 a − b −b a
2 2
4 2 4 2
=
1 1 1 1 a −b
− 4 + (2) − 2 + (3) a b
−1
a − b22
a − b2
2
4 2 4 2 = ...(1)
b a −b a
3 3
3 −1 − 2 0 a − b2
2
a − b2
2
2 2
= = 2
1 3 0 −1
−1+ 1 − + 2 a b 1 2
2 2 Substitusikan pers.(1) ke =
b a 2 1
www.facebook.com/indonesiapustaka
2 0
= a −b
0 1 .
4 2 2 0 a − b2
2
a − b2
2 1 2
Jadi: = A = =
2 3 0 1 −b a 2 1
a2 − b 2 a2 − b 2
Jawaban: (C)
a = − . U/a = − b = –2a
1 1 1 3 −2 1 3 −2
= =
3 3 6 − 2 −1 2 4 −1 2
b = –2 − 3 = 3
1 2 2 3 4 −2 4
b= C −1 =
3 −1 4 2 4
1 2
Jadi: a = − dan b = Gunakan konsep perkalian matriks No.5:
3 3
2 0
Jawaban: (D) 0 −1
1
AB = T
−1 1
−1 0 0
0 −1
7. SNMPTN 2009
1 0 −1 1.2 + 0.( −1) + ( −1).0 1.0 + 0.1+ ( −1)( −1)
Diketahui matriks-matriks A = , =
−1 0 0 −1.2 + 0.( −1) + 0.0 − 1.0 + 0.1+ 0.( −1)
2 −1 0 2 2
B= ,C = s e r t a BT d a n C –1 2 + 0 + 0 0 + 0 +1 2 1
0 1 −1 1 3 = . AB T = .
−2 + 0 + 0 0 + 0 + 0 −2 0
berturut-turut menyatakan transpose matriks
B dan invers matriks C jika det(ABT) = k det(C–1), Sesuai persamaan det(ABT) = k det(C–1) maka
dengan det(A) menyatakan determinan 2 1 3 4 −2 4 Sesuai konsep
matriks A, maka nilai k adalah .... =k determinan
−2 0 −1 4 2 4 matriks yaitu
A. 10 D. 2 Diagonal lain Diagonal utama hasilkali diagonal
B. 8 E. 1 utama – hasilkali
diagonal lain.
C. 4
Tips 3 2 1 2
2.0 – (–2).1 = k − − −
4 4 4 4
Ingatlah konsep transpose dan invers matriks.
Gunakan konsep perkalian dan determinan 6 2 4
0+2= k − 2=k
matriks. 16 16 16
Sederhanakan. 2 32
k= k= =8
www.facebook.com/indonesiapustaka
4 16 4
Pembahasan dan Penjelasan:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Jadi: k = 8
konsep transpose matriks No.7:
Jawaban: (B)
det(A) = 0
1 4 0 2 0
a−b a determinan
= hasilnya di baris I
8 −9 1 −3 1 =0 matriks yaitu
kolom II. a a+b
hasilkali diagonal
1 4.2 + 0.( −3) 4.0 + 0.1
= Diagonal lain Diagonal utama – hasilkali
8 −9.2 + 1.( −3) − 9.0 + 1.1 utama diagonal lain.
1 8−0 0+0 1 8 0 (a – b)(a + b) – a.a = 0
a2 + ab – ab – b2 – a2 = 0
= =
8 −18 − 3 0 + 1 8 −21 1
88 08 1 0 a2 + ab – ab – b2 – a2 = 0
– b2 = 0 b2 = 0 b = 0 = 0
= =
−21 8 1 8 −21 8 1 8
1 0 b = 0 dan berapapun nilai a termasuk a =
Jadi: (A–1)3 = −21 8 1 8 0 tetap matriks tersebut tidak mempunyai
invers.
Cara lain
Boleh ditukar pangkat: (A–1)3 = (A3)–1 Jadi: b = 0 dan a sebarang
1 0 1 0 1 0 Jawaban: (E)
A3 = A.A.A =
3 2 3 2 3 2
1+ 0 0 + 0 1 0 1 0 1 0 11. UMPTN 1994
= = 3x − 1 3
3+ 6 0+ 4 3 2 9 4 3 2 Hasil kali akar-akar persamaan =0
x +1 x + 2
1+ 0 0 + 0 1 0 adalah....
= A3 =
9 + 12 0 + 8 21 8 2 2
A. − D.
3 –1 1 8 0 1 0 3 3
A = =
8 − 0 −21 1 − 21 8 1 8 4 4
B. − E.
3 3
Jawaban: (E) 5
C. −
3
10. UMPTN 1992
Tips
a−b a
Matriks
a a+b
tidak mempunyai invers Ingatlah konsep determinan matriks.
bila .... Gunakan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat
A. a dan b sebarang pada Bab 1.
B. a ≠ 0, b ≠ 0, dan a = b Sederhanakan.
C. a ≠ 0, b ≠ 0, dan a = –b Pembahasan dan Penjelasan:
D. a = 0 dan b sebarang Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
E. b = 0 dan a sebarang konsep determinan matriks No.6:
www.facebook.com/indonesiapustaka
b=
hanya memiliki satu variabel. Kita ambil pers. −12 hitungnya adalah pengurangan
=3 (–) agar variabel a dihilangkan.
−4
/b = 3 a + 5b = 18 a + 5(3) = 18
(2):
2p = 10 p = 10 = 5 p = 5.
U
2 a + 15 = 18 a = 18 – 15 a = 3.
Untuk mencari nilai q, boleh Anda substitusikan Selanjutnya substitusikan a = 3 dan b = 3 ke
p = 5 ke pers.(1) atau (4). Kita ambil pers.(1) u1, u2, u3, dan u4:
karena ini sangat mudah:
/p = 5 p + q = 7 5 + q = 7
u1 = a + (1 – 1)b = a + 0b = a + 0 = a = 3
U
q = 7 – 5 q = 2.
u2 = a + (2 – 1)b = a + b = 3 + 3 = 6
u3 = a + (3 – 1)b = a + 2b = 3 + 2(3) = 3 + 6
Jadi: p = 5; q = 2 u3 = 9
www.facebook.com/indonesiapustaka
u4 = a + (4 – 1)b = a + 3b = 3 + 3(3) = 3 + 9
u4 = 12.
Jawaban: (A)
ber tanda (+) dan panah putus-putus Ingatlah konsep invers matriks ordo 2 × 2.
menunjukkan hasilkali entri bertanda (–).
Gunakan konsep kesamaan matriks dan
0.0.0 + 2.4(-3)+3(-2).(-4)-3.0(-3)-0.4(-4)-2(-2).0 identikkan elemen-elemen matriks ruas kiri
dan ruas kanan.
= 0 – 24 + 24 – 0 – 0 – 0 = 0
Substitusi dan sederhanakan.
Jadi: determinan = 0
2x2 + x = 2 …..(2)
y 2 1 4 y 1 x −1 4
= =
x −1 x −1 x 2.( x ) − ( −1).1 1 2 −1
Pers.(1) dan (2) dieliminasi:
(2.(x) – (–1).1) sebagai determinan dan
untuk matriks diagonal utama ditukar dan 4x2 + x = 2y × 1 4x2 + 1x = 2y
diagonal lain lawan tanda. 2x2 + x = 2 × 2 4x2 + 2x = 4
y 1 x −1 4 –x = 2y – 4
=
x 2x + 1 1 2 −1 Karena koefisien variabel x2 tidak sama, maka
y 1 4x +1 kalikan pers-1 dengan angka 1 dan pers-2 dengan
= angka 2, agar koefisien variabel x2 pada kedua
x 2 x + 1 4 + ( −2)
persamaan adalah sama.
4x +1
y 1 4x +1 y 2x + 1
Operasi hitungnya adalah pengurangan karena
= = variabel x2 kedua persamaan sama tanda agar
x 2x + 1 2 x 2 variabel x2 tereliminasi.
–x = 2y – 4 x + 2y = 4
2x + 1
½x + y = 2
Gunakan kesamaan matriks:
4x +1 x=
2 :2
y=
2x + 1 2x + 1 Jadi: ½x + y = 2
U = 2 2 x + 1=
2 Jawaban: (D)
x 2x + 1 x
U 2 x + 1= 2 4 x +1 4x +1
y= y=
x 2x + 1 2 x
D. LATIHAN MANDIRI
6 a cos
3 6 8
= dan B = adalah…. 3 2 3 −2
b sin −3 3 2 −3 4. Diketahui A = dan B = . Jika B–1A
4 2 2 −1 1
a b
[Tips: lihat Bab 1 Trigonometri sudut istimewa] = maka dari nilai a + d =….
c d
A. 28 D. 25 4 4
A. D.
9 17
B. 27 E. 24
8 5
C. 26 B. E.
9 9
2
C.
17
1 − 3 3 10 400 425
18 Jika A = , maka A5 =…. B. 2 5 350 325
3 1
3 2 400 425
16 3 − 16 C.
A. 10 5 350 325
16 16 3
3 2 400 425
D.
16 − 16 3 10 5 350 325
B.
−16 3 16 3 2 350 325
E.
16 3 16 10 5 400 425
C.
−16 16 3
1 0 x
16 − 16 3 23. x y = 5 matriks ini merupakan
0 1 y
D.
16 3 16 persamaan….
A. lingkaran
16 3 − 16 3
E. B. elips
16 3 16
C. parabol
19. Jika a, b, dan c adalah sudut-sudut segitiga
D. hiperbol
cos a − sin a cos b − sin b cos c − sin c
maka E. dua garis berpotongan
sin a cos a sin b cos b sin c cos c
5+ x x 9 −x
sama dengan….[Tips: lihat Bab 1 trigonometri 23. Diketahui A = dan B = 7 4 . Jika
5 3x
rumus jumlah dua sudut]
determinan A dan determinan B sama, maka
1 0 0 1 harga x yang memenuhi adalah….
A. D.
0 1 −1 0
www.facebook.com/indonesiapustaka
A. 3 atau 4 D. –4 atau 5
0 1 −1 0
B. E. B. –3 atau 4 E. 3 atau –5
1 0 0 −1
0 −1 C. 3 atau –4
C. 1 0
B. 1 5 E. 18 − 11
4 −5
C. −13 8
4 −5
C.
1 −1
1 1 1 2
A. 2 1
D. 1 −1
2 1 1 2
B. E.
1 1 1 1
1 1
C.
1 2
www.facebook.com/indonesiapustaka
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian D dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:
8. B 18. B 28. C
9. E 19. E 29. A
Definisi statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara ilmiah untuk mengumpulkan,
menyajikan, mengelolah, menganalisis data, serta menarik kesimpulan sahih dan mengambil keputusan
layak berdasarkan analisis yang dilakukan. Sedangkan data adalah suatu informasi dan biasanya
dinyatakan dalam bentuk angka. Cara menyajikan data yaitu dengan tabel, grafik, diagram batang,
diagram garis, dan diagram lingkaran.
Pemahaman
x1 + x 2 + x 3 + ... + x n
x= atau Rumus di samping digunakan untuk data tunggal.
n
n
x = rata-rata.
xi n
xi
x= i =1
= x i = Jumlah seluruh data dari i = 1 sampai i = n.
n n i =1
n = banyaknya data.
f1 . x1 + f2 . x 2 + ... + fn . x n Pemahaman
x= atau
f1 + f2 + ... + fn Rumus di samping digunakan untuk data kelompok.
n
x = rata-rata.
fi . x i
fi . x i xi = titik tengah kelas interval.
x= i =1
n
=
N n
fi fi . x i = Jumlah seluruh hasilkali frekuensi dan data
i =1
www.facebook.com/indonesiapustaka
i =1
titik tengah dari i = 1 sampai i = n.
n = banyaknya kelas interval.
n
fi = N = Jumlah seluruh frekuensi dari i = 1 sampai
i =1
i = n.
Pemahaman
d1 Rumus di samping digunakan untuk data kelompok.
M0 = tb + p.
d1 + d2
M0 = Modus.
tb = Tepi bawah.
p = Panjang kelas.
d1 = Selisih frekuensi kelas modus .
dengan frekuensi kelas sebelumnya.
d2 = Selisih frekuensi kelas modus
dengan frekuensi kelas sesudahnya.
Median
Median adalah nilai yang membagi data menjadi dua bagian yang sama banyaknya setelah data
diurutkan dari data terkecil sampai data terbesar. Misalkan data : x1, x2, x3, ... , xn.
X1 Me Xn
xn + x n
Untuk data tunggal
+1
Data genap Me =
2 2
n Penjelasan :
− Fm
Me = tb + p. 2 Rumus di samping digunakan untuk data kelompok.
fm
M0 = Median.
tb = Tepi bawah kelas median.
p = Panjang kelas
Fm = Jumlah frekuensi sebelum frekuensi
kelas median.
fm = frekuensi kelas median.
Kuartil
Kuartil adalah nilai yang membagi data menjadi empat bagian yang sama banyaknya setelah data
diurutkan dari data terkecil sampai data terbesar. Misalkan data : x1, x2, x3, ... , xn.
Pemahaman
Letak Qi = data ke i (n+ 1) Rumus di samping digunakan untuk data tunggal.
4 Qi = kuartil ke-i
n = banyaknya data
i = 1, 2, dan 3.
Pemahaman
i .n
− FQ Rumus di samping digunakan untuk data kelompok.
Qi = tb + p. 4
fQ Qi = kuartil ke-i.
tb = Tepi bawah kelas kuartil.
p = Panjang kelas
FQ = Jumlah frekuensi sebelum frekuensi kelas
kuartil ke-i.
fQ = frekuensi kelas kuartil ke-i.
n = Banyaknya data.
Desil
Desil adalah nilai yang membagi data menjadi sepuluh bagian yang sama banyaknya setelah data
diurutkan dari data terkecil sampai data terbesar. Misalkan data : x1, x2, x3, ... , xn.
X1 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 Xn
Keterangan :
D1 = desil ke-1 D4 = desil ke-4 D7 = desil ke-7
D2 = desil ke-2 D5 = desil ke-5 D8 = desil ke-8
D3 = desil ke-3 D6 = desil ke-6 D9 = desil ke-9
Pemahaman
www.facebook.com/indonesiapustaka
3. Ukuran penyebaran data terdiri dari : rentang, hamparan, simpangan kuartil, simpangan rata-rata,
variansi, dan simpangan baku.
Rentang
Rentang(R) data adalah selisih antara data terbesar(Xmaks) dengan data terkecil(Xmin).
R = Xmaks – Xmin
Hamparan
Hamparan(H) adalah selisih antara kuartil ke-3 dengan kuartil ke-1.
H = Q3 – Q1
Simpangan kuartil
Simpangan kuartil(Qd) adalah setengah kali panjang hamparan.
1 1
Qd = .H = Q3 − Q1
2 2
Simpangan rata-rata
Simpangan rata-rata adalah jarak rata-rata suatu data terhadap rataanya.
Pemahaman
n
xi − x
Rumus di samping digunakan untuk data tunggal.
SR = i =1 SR = simpangan rata-rata.
n
x = rata-rata hitung.
xi = nilai data ke-i.
n = banyaknya data.
|xi – x |= harga mutlak dari yang selalu xi – x mengahasilkan
nilai positif.
n
x i − x = jumlah seluruh |xi – x | dari i = 1 sampai i = n
i =1
www.facebook.com/indonesiapustaka
N= fi = f + f + f + ... + f
1 2 3 n
i =1
Pemahaman
n 2 Rumus di samping digunakan untuk data kelompok.
fi . x i − x
n
S2 = i =1
fi x i − x
2
= jumlah seluruh fi (xi – x)2 dari i = 1 sampai i = n.
N i =1 n
dan N= fi = f + f + f + ... + f .
1 2 3 n
i =1
S= S 2
1. SBMPTN 2013 RS B
Distribusi berat bayi lahir di rumah sakit A dan
B dapat dilihat pada diagram berikut.
Banyak bayi
RS A
Banyak bayi
www.facebook.com/indonesiapustaka
3. SNMPTN 2011
www.facebook.com/indonesiapustaka
80 – 89 84,5 8 676
Selanjutnya, modus data kelompok kelas A, 50 3605
dimulai dari menentukan letak modus dan Catatan:
letak modus berada pada interval ke-2 atau 3. Rumus yang digunakan adalah rata-rata data kelompok,
interval 50 – 59 karena disinilah frekuensi fi . x i
lihat No.1 rumus statistik deskriptif yaitu x = .
terbanyak yang sesuai dengan definisi N
4. Urutan penulisan dalam tabel bantu yaitu pertama data
modus, lihat kotak putus-putus tabel di bawah
ke-i atau xi , kedua frekunsi ke-i atau fi , ketiga hasil kali fi
ini. dan xi atau fi.xi , dan terakhir jumlah/sigma () letakkan
di bagian bawah tabel. Jika urutan ini digunakan Insya
Skor Ujian fi
Allah Anda akan mudah menyelesaikan soal rata-rata
40 – 49 7 data kelompok.
50 – 59 26
3605
60 – 69 15 x= x = 72,1.
50
70 – 79 2
Kemudian, median data kelompok untuk
80 – 89 0 n
50 kelas B. Tentukan dulu letak median yaitu ,
2
ini diambil sebagian dari rumus No.1 statistik
tb = batas bawah interval kedua – 0,5 = 50 –
deskriptif yaitu median data kelompok.
0,5 = 49,5
n 50
[Catatan: tepi bawah (tb) kelas modus tidak Letak median = = = 25 artinya berada pada
2 2
harus sama dengan tb kelas median] data ke-25 atau x25. Cara menentukan letak
p = panjang kelas modus = panjang kelas median kelas B sama dengan letak median
median = 10. kelas B. Kita mulai dari 1 + 8 + 1 = 10, ternyata
www.facebook.com/indonesiapustaka
d1 = frekuensi modus – frekuensi sebelumnya masih kurang dari 25, coba kita tambahkan
= 26 – 7 = 19. 32 menjadi 1 + 8 + 1 + 32 = 42 berarti sudah
d2 = frekuensi modus – frekuensi sesudahnya lebih dari 25 sehingga kelas median berada
= 26 – 15 = 11. pada interval ke-4 atau interval 70 – 79 lihat
kotak putus-putus tabel berikut ini.
80 – 89 8 median = 10.
50 d1 = frekuensi modus – frekuensi sebelumnya
tb = batas bawah interval keempat – 0,5 = = 32 – 1 = 31.
70 – 0,5 = 69,5 d2 = frekuensi modus – frekuensi sesudahnya
[Catatan: batas bawah interval keempat = 32 – 8 = 24.
adalah ujung bawah interval keempat yaitu 70 Substitusikan nilai-nilai di atas ke rumus:
dan batas atas interval keempat adalah ujung d1 31
M0 = tb + p. = 69,5 + 10
atas interval kedua yaitu 79] d1 + d2 31+ 24
p = panjang kelasnya sama dengan kelas A 31 310
= 69,5 + 10 = 69,5 + = 69,5 + 5,64
= 75,14 M0 = 75,14.
yaitu p = 10. 55 55
= 74,19 Me = 74,19.
32 32
baik rata-rata, median, dan modus berada di interval
50 – 59 atau interval kedua karena frekuensi kelas
Selanjutnya, modus data kelompok kelas B, A cenderung banyak di interval kedua yaitu 26
dimulai dari menentukan letak modus dan begitupun kelas B baik rata-rata, median, dan modus
letak modus berada pada interval ke-4 atau berada di interval 70 – 79 atau interval keempat
interval 70 – 79 karena disinilah frekuensi karena frekuensi kelas B cenderung banyak di interval
terbanyak yang sesuai dengan definisi modus, keempat yaitu 32. Karena frekuensi interval kedua
lihat kotak putus-putus tabel di bawah ini kelas A yaitu 26 lebih rendah daripada frekuensi
interval keempat kelas B yaitu 32 maka dapat
Skor Ujian fi
40 – 49 1 disimpulkan bahwa “rata-rata, median, dan modus
skor ujian matematika siswa kelas A masing-masing
50 – 59 8
www.facebook.com/indonesiapustaka
80 – 89 8
Jawaban: (A)
50
800 + 8a 6 800 + 8a
fi . x i 364 6= =
x= x= = 6,07 140 + a 1 140 + a
800 + 8a = 6(140 + a) [hasil kalisilang]
N 60
Pada kalimat “lulus jika nilai ujiannya lebih tinggi 800 + 8a = 840 + 6a
dari nilai rata-rata dikurangi 1” maknanya lulus 8a – 6a = 840 – 800 2a = 40
modelnya f2 = 25 dan x2 = 7 dan kalimat “20 dari 40 orang siswa sekarang menjadi 46”
siswa kelas IIIA3 mempunyai nilai rata-rata 8” artinya 40 siswa karena semula 39 siswa + 1
modelnya f3 = 20 dan x3 = 8. Ditanyakan “nilai siswa bernama Kasdi sehingga modelnya
rata-rata ke 75 siswa kelas III” maksudnya rata- N = 40 dan rata-rata total = 46. Selanjutnya,
x1 + 16 + x4 = 32 x1 + x4 = 32 – 16
jangkauan.
x1 + x4 = 16 ….(3)
Gunakan metode substitusi dan sederhanakan.
2x1 = 16 – 10 2x1 = 6 x1 = = 3.
Ingatlah rumus rata-rata data tunggal:
6
x1 + x 2 . + ... + x n dan x – x = 6
/x1 = 3 x4 = 10 + x1 x4 = 10 + 3 = 13.
2 16 = n 1
U n
[ lihat rumus No.3 ukuran penyebaran
Sehingga datanya: 3, x2, x3, dan 13.
jangkauan]
Karena modusnya tunggal artinya nilai
Kalimat “setiap nilai dalam data dikalikan p
modus hanya satu yaitu 8 [Ingat: definisi
kemudian dikurangi q didapat data baru dengan
modus yaitu nilai data yang sering muncul]
www.facebook.com/indonesiapustaka
(pxn – q) – (px1 – q) = 9
Pembahasan dan Penjelasan:
6p = 9 p = = p =
Diketahui rata-rata total (x ') = p dan Banyak
9 3 3
6 2 2 data (N) = 30.
3 20
Substitusikan p = ke pers.(1): f1 = 20% × 30 = 30 = 6 dan x1 = p + 0,1
2 100
/ p = 16p – q = 20 16
3 3 40
U
− q = 20 f2 = 40% × 30 = 30 = 12 dan x2 = p – 0,1
8(3) – q = 20 24 – q = 20
2 2 100
10
30 = 3 dan x3 = p – 0,5
24 – 20 = q q = 4
f3 = 10% × 30 =
100
30
/p = dan q = 4 2p + q = 2
3 f4 = 30% × 30 = 30 = 9 dan x4 = p + q
3 100
U
+4
=3+4=7
2 2 f1 . x1 + f2 . x 2 + f3 x 3 + f4 x 4
x= p=
N
Jadi: 2p + q = 7 6( p + 0,1) + 12( p − 0,1) + 3( p − 0,5) + 9( p + q )
Jawaban: (C) 30
6 p + 0,6 + 12 p − 1,2 + 3 p − 1,5 + 9 p + 9q
Nasehat: p=
30
1. Gunakanlah rumus-rumus statistik deskriptif dari data
30 p − 2,1+ 9q
pada soal tersebut. p=
30
30p – 2,1 + 9q = 30p [hasil kali silang]
2. Khusus rumus rata-rata jika frekuensinya tidak ada
9q = 2,1 9q = 21
kelompok.
www.facebook.com/indonesiapustaka
Mat r
data pendaftaran mobil dan total kendaraan
Das
Salah
em
a
selama 4 bulan pertama (tahun 2008) di suatu 66°
atik
95°
negara: Bahasa
a
99°
Inggris 100°
50
Bahasa
Jumlah dalam Ribuan
40 Indonesia
30
Mobil
20 Bidang Ilmu dengan benar 27,78% adalah….
Total
10 Kendaraan A. Bahasa Indonesia
0 B. Bahasa Inggris
Jan Feb Mar April
C. Matematika
Persentase kenaikan pendaftaran mobil dari D. Bahasa Indonesia dan Matematika
Maret sampai April 2008 adalah…. E. Bahasa Inggris dan Matematika
A. 30% D. 70%
B. 50% E. 75% 4. Nilai rata-rata 11 buah bilangan sama dengan
C. 60% 13. Nilai rata-rata 13 bilangan yang lain sama
dengan 11. Dengan demikian nilai rata-rata
2. Diberikan diagram garis data berat badan bayi 24 bilangan tersebut sama dengan …
yang dipantau sejak lahir sampai berusia 9 5
A. 11 D. 12
bulan: 12
11
10 B. 11 E. 13
12
8 C. 12
6
5. Median dan rata-rata dari data: 6, 5, 9, 7, 8, 4,
4
4, 10, 12, 2, dan 11 berturut-turut adalah….
2 A. 7,1 dan 7,5 D. 7 dan 7,05
0 B. 7,5 dan 7,05 E. 7 dan 7,09
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C. 7,5 dan 7,09
Berat badan bayi menurun pada usia….
A. 8 sampai 9 bulan 6. Diketahui data tinggi siswa di suatu kelas
B. 7 sampai 8 bulan sebagai berikut.
C. 5 sampai 6 bulan No. Urut Tinggi siswa (cm) fi
D. 4 sampai 5 bulan 1 140 – 144 2
E. 3 sampai 4 bulan 2 145 – 149 7
3 150 – 154 8
3. Diagram lingkaran berikut ini menunjukkan 4 155 – 159 12
www.facebook.com/indonesiapustaka
5 160 – 164 6
banyak soal yang benar pada sebuah tes
6 165 – 169 3
kemampuan dasar umum (45 soal) yang
7 170 – 174 2
diperoleh seorang peserta. Jumlah 40
C. 40,75 A. 10 D. 7
10. Nilai rata-rata ulangan matematika dari 20 B. 9 E. 6
siswa adalah 7,5. Kemudian 4 siswa mengikuti C. 8
ulangan susulan sehingga nilai rata-rata total
berjumlah 40 orang adalah 51. Jika seorang C. x atau y harus ada yang bernilai 2
siswa dari kelompok ini yang mendapat nilai D. Tidak tergantung kepada nilai x dan y
90 tidak dimasukkan dalam perhitungan rata- E. x atau y harus sama dengan 3 dan yang
rata tersebut, maka nilai rata-rata ujian akan lainnya adalah 1
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:
1. B 11. B 21. C
2. A 12. D 22. C
3. C 13. D 23. D
4. B 14. C 24. C
5. E 15. D 25. C
6. D 16. A 26. A
7. E 17. E 27. D
8. A 18. D 28. B
9. A 19. D 29. B
Sebelum membahas konsep permutasi, kita membahas terlebih dahulu konsep aturan perkalian.
Contoh sederhana
“Sepasang topi dan kacamata”
Ahmad memiliki 3 jenis topi berbeda dan 4 jenis kacamata berbeda. Dapatkan Anda membantu Ahmad
dalam menentukan sepasang topi dan kacamata berbeda ?
Misalkan 3 topi berbeda yaitu T1, T2, dan T3. 4 kacamata berbeda yaitu K1, K2, K3, dan K4.
Cara 1 dengan membuat tabel:
K1 K2 K3 K4
T1 T1K1 T1K2 T1K3 T1K4
T2 T2K1 T2K2 T2K3 T2K4
T3 T3K1 T3K2 T3K3 T3K4
Penjelasan: berdasarkan tabel di atas, maka banyaknya pasangan topi dan kacamata berbeda sebanyak
12 cara.
Cara 2 dengan diagram pohon:
www.facebook.com/indonesiapustaka
Seandainya 350 jenis topi berbeda dan 5.000 jenis kacamata berbeda maka sangat sulit diselesaikan
dengan dua cara di atas karena membutuhkan ratusan kertas berlembar-lembar dan membutuhkan
waktu lama, sehingga cara yang cepat dan tepat dalam dalam menyelesaikan kasus soal ““Sepasang
topi dan kacamata” adalah konsep aturan perkalian caranya: misalkan banyaknya topi = k1 = 3 dan
banyaknya kacamata = k2 = 4 hasilnya k1 × k2 = 3 × 4 = 12 cara. Jadi jika 350 jenis topi berbeda dan 5.000
jenis kacamata berbeda dipasangkan maka banyaknya pasangan topi dan kacamata = 350 × 5.000 =
1.750.000 cara [bayangkan seandainya cara 1 atau cara 2 digunakan maka tidak akan pernah selesai
dikerjakan]. Secara umum aturan perkalian adalah dapat banyaknya cara untuk mengisi k tempat yang
tersedia dengan aturan: k1 × k2 × k3 × ... × kn.
Permutasi adalah susunan unsur-unsur dengan memperhatikan urutan tertentu. Misalnya susunan
AB ≠ BA. Permutasi terdiri atas:
B. KONSEP KOMBINASI
Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutan tertentu. Misalnya
susunan AB = BA.
n!
C rn =
r !(n − r )! , C = kombinasi dengan syarat n ≥ r
yaitu W1 dan W2 sehingga dapat dibentuk Gunakan aturan penjumlahan: Total cara
satu cara membentuk kelompok kerja yaitu membentuknya kelompok kerja
P1P2W1W2 tidak mungkin kita bentuk lagi = 168 + 224 + 70 = 462.
P2P1W1W2 hanya karena susunannya berbeda
D. LATIHAN MANDIRI
1. Seorang siswa mempunyai 5 baju muslim dan Banyaknya cara untuk pergi dari kota P ke kota
4 celana panjang yang bebeda mereknya. R dan melalui Q adalah….
Banyaknya stelan pakaian berbeda dapat A. 70 D. 40
dipakai siswa adalah…. B. 60 E. 35
A. 15 D. 40 C. 42
B. 20 E. 70
C. 35 3. Dari angka 2, 3, 4, 7, 8, dan 9 dibuat bilangan
www.facebook.com/indonesiapustaka
E. KUNCI JAWABAN
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian D dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:
1. B 11. A 21. C
2. E 12. D 22. E
3. A 13. E 23. A
4. D 14. B 24. B
5. C 15. A 25. A
6. C 16. D 26.
7. A 17. B 27.
8. E 18. C 28.
9. C 19. D 29.
www.facebook.com/indonesiapustaka
MATEMATIKA IPA
Matematika IPA
225
BAB 1
TRIGONOMETRI
1. Konsep trigonometri
Sebelum membahas konsep trigonometri, kita ingat kembali rumus dasar Pithagoras.
Menurut definisi Pithagoras :”Kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi penyikunya.”
Gambar 1.1 berikut menunjukkan segitiga ABC siku-siku di B.
Penjelasan gambar:
Tanda panah menunjukkan bahwa : “ didepan siku-siku adalah
sisi miring sedangkan sisi-sisi lainnya adalah sisi penyiku”.
Berdasarkan gambar di samping AC = sisi miring, AB = sisi
penyiku, dan BC = sisi penyiku.
Jadi rumus Pithagoras pada gambar di samping adalah :
Contoh
Tips
x = 32 + 4 2
Cara menghitung panjang sisi-sisi pada segitiga
x = 9 + 16
siku-siku, yaitu :
Jika menghitung sisi miring maka di dalam akar x = 25
operasi hitungnya adalah penjumlahan ( + ). x=5
Jika menghitung sisi penyiku maka di dalam akar
operasi hitungnya adalah pengurangan (–).
Catatan : cara diatas tetap menggunakan prinsip
Pithagoras. x = 5 adalah sisi miring. Jadi operasi hitung di
dalam akar adalah pemjumlahan
Definisi konsep trigonometri, yaitu:
Gambar 1.2 berikut menunjukkan segitiga ABC siku-siku di B.
www.facebook.com/indonesiapustaka
Penjelasan gambar
Tanda panah menunjukkan bahwa : “di depan sudut adalah
sisi depan” .Tanda panah melengkung menunjukkan bahwa :”
di dekat sudut adalah sisi samping atau sisi mengapit”.
sisidepansudut AB
a. sin = = [Catatan: di singkat “DEMI” artinya depan per miring]
sisimiring AC
Selain rumus perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku terdapat rumus kebalikan dari
sinus, cosinus, dan tangen, yaitu :
1 sisi miring AC 1 sisi depan AB
csc = = = cot an = = =
sin sisi depan AB tan sisi samping BC
1 sisi miring AC
sec = = =
cos sisi samping BC
[Keterangan: sin dibaca “sinus”, cos dibaca “cosinus”, tan dibaca “tangen”, csc dibaca “cosecan”, sec
dibaca “secan”, dan cotan dibaca “cotangen”. Konsep trigonometri diistilahkan “demisamidesa’]
2. Sudut-sudut Istimewa
Tabel 1.1 Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa diperlihatkan dalam tabel
berikut :
Trigonometri
00 300 450 600 900
Sudut
Sin 0 1 1 1 1
2 3
2 2 3
Cos 1 1 1 1 0
3 2
2 2 2
1 Tidak tahu, hanya Allah
Tan 0 3 1 3
3 SWT yang Tahu.
α = (180 – )
II
Kuadran III = 1800 < β 2700
www.facebook.com/indonesiapustaka
β = (180 + ) = (360 – )
III IV
Tips
Sudut berpenyiku:
sin(90 – α) = cos α dan cotan(90 – α) = tan α
cos(90 – α) = sin α dan sec(90 – α) = csc α
tan(90 – α) = cotan α dan csc(90 – α) = sec α
5. Persamaan Trigonometri
a. sin x = sin p
x = p + k.360 atau x = (180 – p) + k.360
b. cos x = cos p
x = p + k.360 atau x = –p + k.360
c. tan x = tan p
x = p + k.180 dimana k adalah bilangan bulat.
Pemahaman rumus
7. Rumus sudut ganda/rangkap
Ciri-ciri rumus trigonometri sudut ganda:
a. sin 2 = 2sin.cos 1. Jika α sudut tunggal maka 2 ganda, jika ½ sudut
b. cos 2 = cos2 - sin2 tunggal maka sudut ganda, jika 2α sudut tunggal
= 1 – 2sin2 maka 4 sudut ganda dan seterusnya.
www.facebook.com/indonesiapustaka
A
α Pemahaman rumus
c b
Pada Gambar 1.3, ciri aturan sinus:
β
B C a. Digunakan pada setiap segitiga khususnya segitiga sebarang.
a
b. Jika diketahui panjang sisi pada segitiga berhadapan dengan sudutnya.
a b
Misalnya sin = sin
Aturan sinus, yaitu: Pada Gambar 1.3, ciri aturan cosinus:
a b c a. Digunakan pada setiap segitiga khususnya segitiga sebarang.
= = b. Jika diketahui dua sisi saling mengapit dan diketahui sudut apit oleh kedua sisi itu.
sin sin sin
c. Jika diketahui ketiga sisi-sisinya.
Aturan cosinus, yaitu : d. Untuk memudahkan mengingat rumus caranya: kuadrat sisi yang ditanyakan =
a2 = b2 + c2 – 2b.c cos jumlah kuadrat sisi-sisi mengapit kurang dua kali sisi-sisi mengapit kali cosinus
sudut apit, misalnya
b2 = a2 + c2 – 2a.c cos β
a2 = b2 + c2 – 2b.c cos α
c2 = a2 + b2 – 2a.b cos
Pada Gambar 1.3, ciri luas segitiga:
Luas segitiga, yaitu : a. Digunakan pada setiap segitiga khususnya segitiga sebarang.
1 b. Jika diketahui dua sisi dan sudut apit oleh dua sisi tersebut.
Luas segitiga = .b.c sin α
2 c. Untuk memudahkan mengingat rumus caranya : luas segitiga = setengah hasilkali
1
= .a.c sin β dua sisi saling mengapit kali sinus sudut apit, misalnya
2
www.facebook.com/indonesiapustaka
L = 1 .b.c sin α.
1
= .a.b sin 2
2
1. Contoh sisi dan sudut saling berhadapan sisi BC berhadapan dengan sudut α.
Catatan:
2. Contoh dua sisi saling mengapit dan sudut apit oleh dua sisi tersebut AB dan BC dua sisi
saling mengapit dan sudut apitnya β.
Sin 1350 = ½ 2
5. UMPTN 1999
cos 1350 [1350 berada di kuadran II]
cos 1350 = cos (180 – ) Pada kuadran II sudutnya (180 –
Jika α + β = dan cosα cosβ = 3 maka cos
6
) sehingga = 180 – 135 = 450.
4
(α – β) =....
= cos (180 – 45) Nilai sin 45 positif karena berada
1 3 3 3
di kuadran II. A. + D. −
= –cos 450 = – ½ 2 9 2 2 2
cos 1350 = –½ 2 3 3 3
B. + E. −
= cos2300 – sin21350 + 8sin 450 cos 1350 2 2 2
C. 3 3
= (½ 3)2 – (½ 2)2 + 8(½ 2)(–½ 2) +
4 2
= ¼ 3 – ¼ 2 + 8(–½.½ 2. 2)
3 2 8 Tips
2 2
= − − (2) = ½3 + 8(½)( −½)
– ½2
4 4 4 Ingatlah rumus cosinus jumlah dan selisih dua
3 sudut.
Jadi: hasilnya = −3
4 Substitusikan dan sederhanakan.
Jawaban: (B)
sin 35ocos 40o – cos 35osin 40o =.... Jika kita melihat secara sepintas, sepertinya
A. cos 5o D. cos 75o sangat sulit diselesaikan. Jangan khawatir
B. sin 5o E. sin 75o Insya Allah mudah diselesaikan. Berdasarkan
C. cos 95o Tips di atas, mulailah dengan rumus A.6c
3 3 1 6 1 3 1 Jawaban: (E)
= + − 3= − 3= − 3
4 4 2 4 2 2 2
7. SKALU 1978
Jadi: cos (α – β) = 3 − 3 Segiempat ABCD siku-siku di A dan di C,
2 2
Jawaban: (D) ABD = α dan DBC = β. Jika AD = p maka
BC = ....
6. SNMPTN 2012 A. p cosα cosβ D. p sin
sin
cos x + sin x
2
1 − sin2x 1 − sin2 x
C. 1+ cos2 x
1 − cos2 x
Jawaban: (C)
x = p + k.360o x = 90 + k.360
trigonometri:
cos2α = 1 – sin2 α cos2α = 1 – (3/5)2 = 1 – 9/25 =
25/25 – 9/25 = 16/24 U/k = 0 x = 90 + k.360 = 90 + (0)360
cosα = 16 / 25 cosα = 4/5. Begitupun cos2β
x = 90 + 0 = 90 x = 90 memenuhi.
= 1 – sin2β cos2β = 1 – (7/25)2 = 1 – (49/625) =
625/625 – 49/625 = 576/625 cos β = 576 / 625 U/k = 1 x = 90 + k.360 = 90 + (1).360 x =
= 24/25 450 tidak memenuhi.
= –p + k.360o x = –90 + k.360o
U/k = 0 x = –90 + k.360o
Jawaban: (C)
E. 5
Tips x x x x
4 2 6
Ingatlah persamaan kuadrat (PK) pada Bab 1.
Gunakan sudut-sudut istimewa dan Tips
sederhanakan. Ingatlah rumus sinus sudut rangkap.
Gunakan persamaan trigonometri.
Pembahasan dan Penjelasan: Gunakan langkah pertidaksamaan kuadrat pada
Persamaan di atas sulit diselesaikan bab 3.
U
/k = 1 = 30 + (1).360 = 390 [TM]
11. SPMB 2008 x = (180 – p) + k.360
Jika 0 x , maka himpunan penyelesaian x = (180 – 30) + k.360 x = 150 + k.360
pertidaksamaan cosx – sin2x < 0 adalah....
U
/k = 0 x = 150 + (0).360 = 150
[memenuhi]
Metode Ringkas
Metode Ringkas
Mengapa pers (1) dan (2) dijumlahkan ? karena
cosx – sin2x < 0
Gunakan metode substitusi. Kita coba ambil x = 45
kedua persamaan ini jika dijumlahkan mengarah
0,707 – 1 < 0 –0,293 < 0 (benar) sehingga PG
pada rumus identitas trigonometri.
(C) dan (E) salah. Ambil x = 60 cos60 – sin120
< 0 0,5 – 0,866 = –0,366 < 0 (benar) sehingga PG
www.facebook.com/indonesiapustaka
A + B + C = 180o 60 + 45 + C = 180
Jadi: sinC = ½
Jawaban: (C)
Cara lain
Khusus sin[180 – (A + B)] boleh Anda gunakan sudut-
14. SPMB 2002
Misalkan A + B = sehingga menjadi sin(180 – ) berarti
sudut berelasi.
www.facebook.com/indonesiapustaka
= sin(A + B).
melalui B, dibuat jalan pintas dari A lansung
ke C. Jika AB = a dan BC = 3a, maka panjang
jalur pintas AC adalah....
lihat contoh pembahasan dan penjelasan No.3.
Ingatlah aturan cosinus.
3. Hati-hati, tidak berlaku sifat distributif pada rumus
Gunakan sistem kuadran dan sudut istimewa.
jumlah/selisih dua sudut, lihat contoh pembahasan
Substitusikan dan sederhanakan. dan penjelasan No.8.
4. Ciri aturan sinus ketika diketahui panjang sisi dan
sudut saling berhadapan dan ciri aturan cosinus
Pembahasan dan Penjelasan: ketika diketahui dua panjang sisi saling mengapit
dan diketahui sudut apit.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
5. Dalam membuktikan masalah trigonometri
Aturan cosinus: membutuhkan kreatif Anda dalam mengolah
Sesuai Gambar 1.20,
rumus-rumus trigonometri, baik itu rumus identitas,
diketahui panjang sisi AB = a
jumlah/selisih dua sudut, sudut rangkap atau
dan BC = 3a saling mengapit
rumus konversi trigonometri.
dan diketahui sudut apit
(120°)yang merupakan ciri
khas aturan cosinus.
cos(180 – )
cos120o cos120 (120 kuadran II) Ingatlah cara jika kedua ruas di pangkat dua
Gunakan aturan a2 + b2 = (a + b)2 – 2.ab
= a2 + 9a2 – 6a2(–½) cos(180 – 60) = –cos60
[tanda (–) karena kuadran II]
Gunakan rumus identitas trigonometri.
= 10a2 + 3a2
www.facebook.com/indonesiapustaka
cos120 = –½
= 13a2
Pembahasan dan Penjelasan:
AC2 = 13a2
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
AC = 13a2 = 13 a2 = 13a
kedua ruas di pangkat dua:
D. LATIHAN MANDIRI
2
1. Diketahui cos α = ; 270o < α < 360o. Nilai sin 4. Nilai cot 1050 tan 150 adalah….
5
α adalah…. A. −7 + 4 3 D. −7 − 4 3
21 11
A. D. − B. 7+4 3 E.
5 5 −7 + 2 3
21 5 C. 7−4 3
B. − E. −
5 2
5. sin270 o .cos135o − tan135o =….
C. 11
sin150 o .cos225o
5
2. Jika tan x = p dan sudut x terletak pada kua- A. 2−2 2 D. 2+2 2
2
dran III, maka cos x adalah…. −2 + 2 2
B. E. –2
p
A. 2 D. −
p2 + 4 C. −2 − 2 2
p +4
2
2
B. 2p E. −
p2 + 4 6. Nilai cos 10200 adalah….
p +42
2p 1 1
C. − A. 3 D.
2 2
p2 + 4
1 1
o o o o
B. − 3 E. −
3. cos 330 .tan(–315 ) – sin(–210 ). cotan330 2 2
=…. C. 1
1 3 7
A. 3 D. 7. Diketahui sin A = ; sin B = ; A dan B sudut
www.facebook.com/indonesiapustaka
3
2 5 25
1 1 lancip. Nilai cos(A + B) =….
B. E. 3
21
2 3 A. C. 3 E. 21
75 5 75
C. 1 21
B. D. 117
25 125
1 2pq
C. B.
2 p + q2
2
1 pq
9. Jika sin = maka C.
5 p + q2
2
1 1
C. 5 sin A
5 15. Jika A + B + C = 2, maka 2 sama
1
dengan…. sin (B + C )
10. Diketahui segitiga ABC. Panjang sisi AC = b cm, 2
E. 0 18 18 18 18 18
C. cos β + sin β
7 12 17
2 C. , ,
18 18 18
13. Dalam segitiga lancip ABC, sin C = . Jika tan
13
A tan B = 13, maka tan A + tan B =….
A. 4 2 cm D. 5 6 cm
A. sin 2x D. cotan 2x
B. 6 2 cm E. 7 6 cm B. cos 2x E. sec 2x
C. tan 2x
C. 7 3 cm
9 27. Jika sudut A dan B memenuhi sistem persa-
22. Pada segitiga ABC diketahui cos(B + C) = .
40 maan 2 tan A + tan B = 4 dan tan A – 3 tan B
Jika panjang sisi AC = 10 cm, AB = 8 cm, maka 17
= – , maka tan(2A + B) sama dengan ….
panjang sisi BC =…. 2
13 7
A. 8 2 cm D. 11 2 cm A. − D. −
9 9
www.facebook.com/indonesiapustaka
B. 9 2 cm E. 12 2 cm 11 5
B. − E. −
C. 10 2 cm 9 9
C. –1
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian D dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:
2. E 12. E 22. C
3. D 13. D 23. B
4. A 14. B 24. E
5. C 15. D 25. B
6. D 16. A 26. B
7. C 17. A 27. A
8. A 18. A 28. B
9. E 19. A 29. D
Definisi sukubanyak atau polinom adalah bentuk umum suku banyak variabel x yang berderajat n
(berpangkat n) yaitu :
Teorema sisa menyatakan: “jika sukubanyak f(x) berderajat n dibagi dengan (x – k), maka sisanya S =
f(k)”.
Teorema faktor menyatakan: “(x – k) merupakan faktor dari sukubanyak f(x) jika dan hanya jika f(k) = 0”.
p = pembagi
H(x) = hasil bagi
S = sisa.
3a + 2b = –4 ....(2)
Jawaban: (D)
b= = 6 . U/b = 6 a + b = 7
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan cara 12
a+6=7a=7–6=1
horner. Sebelum kita horner, pembagi (p) kita 2
faktorkan karena pembaginya berderajat dua.
p : x2 – 1 = 0 (x – 1)(x + 1) = 0 x – 1 atau x
Jadi: a = 1, b = 6
+ 1 = 0 x = 1 atau x = –1. Cara lain
U
/x = 1 S1 = 6x + 5 = 6(1) + 5 = 6 + 5 = 11 Boleh juga Anda gunakan teorema sisa f(k) = S dan
S1 = 11. “metode elsub”:
x = 1 dan S1 = 11 ditulis f(k) = S f(1) = 11 f(x) =
U
/x = –1 S2 = 6x + 5 = 6(–1) + 5 = –6 + 5
= –1 S2 = –1.
2x4 + ax3 – 3x2 + 5x + b
2(1)4 + a(1)3 – 3(1)2 + 5(1) + b = 11 a + b = 7
[disini sisanya ada dua karena pembaginya ….(1)
juga ada dua sehingga kita akan kerjakan dua x = –1 dan S2 = –1 ditulis f(k) = S f(–1) = –1 f(x)
= 2x4 + ax3 – 3x2 + 5x + b
2(–1)4 + a(–1)3 – 3(–1)2 + 5(–1) + b = 11 –a + b
kali horner].
www.facebook.com/indonesiapustaka
U
/ p : x = 1 dan S1 = 11
= 5 ....(2)
1 2 a –3 5 b baris 1
Gunakan “ELSUB” pada pers.(1) dan (2), di dapat a =
x 2 a + 2 a – 1 a + 4 baris 2 1 dan b = 6.
+
2 a + 2 a – 1 a + 4 11 baris 3
Jawaban: (C)
+ 12 a = 14.
suku banyak x3 + kx2 + x – 3 dimana koefisien
dituliskan pada baris 1.
Sehingga P(x) = x4 + 5x3 + 9x2 + 13x + 14 1 1 k 1 –3 baris 1
dimana koefisien dituliskan pada baris 1.
p : x + 1 = 0 x = –1.
x 1 k+1 k+2 baris 2
+
1 k+1 k+2 S = 0 baris 3
–1 1 5 9 13 14 baris 1
x –1 –4 –5 –8 baris 2 [Catatan: tanda panah putus-putus artinya 1
+
www.facebook.com/indonesiapustaka
–2a + b = 14 ....(1)
x2 + 2x + 3 = 0 teorema faktor.
–6a = 18 a =
sisa....
18
A. 3x – 8 D. 3x + 8 = −3 .
−6
B. –3x +8 E. –3x – 8 U/a = –3 4a + b = –4 4(–3) + b = –4
C. 8x + 3 –12 + b = –4 b = –4 + 12 = 8
U
/a = –3 dan b = 8 S = ax + b = –3x + 8.
Tips
Jadi: S = –3x + 8
Ingatlah teorema sisa.
Gunakan metode “ELSUB” dan sederhanakan.
Jawaban: (B)
Pembahasan dan Penjelasan:
7. SKALU 1978
Pada soal di atas, tidak mungkin cara horner
Bila V(x) dibagi x2 – x dan x2 + x masing-masing
digunakan karena pada soal tidak ada
bersisa 5x + 1 dan 3x + 1, maka V(x) bila dibagi
suku banyak yang diketahui, soal hanya
x2 – 1 sisanya....
ditulis f(x) sehingga solusi yang tepat adalah
A. –4x + 2
menggunakan teorema sisa.
Dik: p1 : x + 2 = 0 x = –2 dan S1 = 14
B. 4x + 2
p2 : x – 4 = 0 x = 4 dan S2 = –4
D. 2x – 4
(x + 2)(x – 4) = 0
www.facebook.com/indonesiapustaka
sesuai dengan
pembagi yang Pembahasan dan Penjelasan:
diketahui soal.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
[Prinsip : “Jika pembagi dari sukubanyak
teorema sisa.
Dik: p1 : x2 – x = 0 x(x – 1) = 0
berderajat satu maka sisanya konstanta
/a = 4 a + b = 6 4 + b = 6
2 berderajat satu maka sisanya konstanta
U
b = 6 – 4 b = 2 sehingga S = ax + b
(bilangan tetap) dan jika pembagi dari
S = 4x + 2.
sukubanyak berderajat dua maka sisanya
berderajat satu. Begitu seterusnya”].
Jadi: S = 4x + 2 Pembagi yang ditanyakan berderajat dua
www.facebook.com/indonesiapustaka
b = 4 – 6 = –2 S = ax + b = 4x – 2
–1 1 1 –2 1 1 –2 baris 1
–1 0 2 –3 2 baris 2
Jadi: S = 4x – 2 X +
1 0 –2 3 –2 0 baris 3
Jawaban: (A)
[Catatan: tanda panah putus-putus artinya 1
9. PP 1982 ditulis ulang dan diletakkan di baris 3 sedangkan
Banyak akar-akar real persamaan x5 + x4 – 2x3 tanda panah polos artinya hasilkali pembagi
+ x2 + x – 2 = 0 adalah.... (–1) dengan koefisien-koefisien pada baris 3
A. 1 D. 4 dan hasilnya tulis ulang dan letakkan di baris
B. 2 E. 5 kedua]. Ternyata memenuhi karena kolom
C. 3 terakhir –2 + 2 = 0.
p : x = 2.
Tips
2 1 1 –2 1 1 –2 baris 1
Ingatlah teorema faktor.
Gunakan pembagian dengan cara horner/ x
2 6 8 18 38 baris 2
+
sintetik.
1 3 4 9 19 36 baris 3
Sederhanakan.
[Catatan: tanda panah putus-putus artinya 1
Pembahasan dan Penjelasan: ditulis ulang dan diletakkan di baris 3 sedangkan
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan tanda panah polos artinya hasilkali pembagi (2)
teorema faktor. Teorema ini digunakan karena dengan koefisien-koefisien pada baris 3 dan
mencari akar-akar suku banyak harus sisanya hasilnya tulis ulang dan letakkan di baris kedua].
nol atau f(k) = 0. Ternyata tidak memenuhi karena kolom
x5 + x4 – 2x3 + x2 + x – 2 = 0 dengan pembagi terakhir –2 + 38 ≠ 0.
(p) adalah konstan yaitu –2, sehingga p : x = –2
–2 1 1 –2 1 1 –2 baris 1
www.facebook.com/indonesiapustaka
2 – 2 = 36 ≠ 0. Tidak memenuhi.
/x = –1 x5 + x4 – 2x3 + x2 + x – 2 = (–2)5 + (–2)4 – sesuai teorema sisa f(k) = S:
/ x = 1 dan S1 = 2 P(x + 1) = S
U
U
2(–2)3 + (–2)2 + (–2) – 2 = 0.
P(1 + 1) = 2 P(2) = 2
/ x = 1 dan S2 = 2 P(x – 1) = S
Jawaban: (C) U
1
A. 5x – 10 D. 5x + 7 C. 2x + 23
4
5 1
B. 5x + 10 E. x +2 20. Jika suku banyak v(x) dibagi oleh (x2 – x – 6)
4 2
sisanya (3x + 2) dan jika dibagi oleh sisanya
C. –5x + 30
D. KUNCI JAWABAN
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:
1. D 11. B 21. E
2. C 12. C 22. D
3. B 13. E 23. B
4. E 14. E
5. A 15. D
6. C 16. E
7. D 17. B
8. C 18. D
www.facebook.com/indonesiapustaka
9. A 19. A
10. E 20. A
Definisi limit yaitu jika x mendekati a dengan x ≠ a, maka f(x) mendekati atau menuju L dengan f(x)
≠ L. Sehingga dapat di tulis:
Pemahaman
x a = x mendekati atau
Lim f(x) = L
xa
menuju a dimana x a.
Sifat-sifat limit
Jika fungsi f dan g mempunyai limit untuk x a dengan x ≠ a dan a R dan k adalah konstanta maka
berlaku sifat:
1. lim k = k
x a
2. lim k .f ( x ) = k . lim f ( x )
x a x a
f ( x ) lim f (x)
=
x a
6. lim , untuk lim g( x ) 0
x a g( x ) lim g( x ) x a
x a
n
n
7. lim f ( x ) = lim f ( x ) , untuk n bilangan bulat.
x a x a
sin x x
1. lim = lim =1
x 0 x x 0 sin x
tan x x
2. lim = lim =1
x 0 x x 0 tan x
sin ax ax
3. lim = lim =1
x 0 ax x 0 sin a x
5. lim cos ax = 1
x 0
Catatan:
1. Dalam menyelesaikan soal-soal limit x mendekati a (x a) kita akan menggunakan dalil
L’Hopital dengan aturan turunkan pembilang dan penyebut secara bersamaan asalkan
0
setelah disubstitusikan x = a hasilnya tidak berbentuk 0 , jika masih berbentuk 0 maka
0
turunkan sekali lagi pembilang dan penyebut secara bersamaan sampai hasilnya tidak
berbentuk 0 . (tentang turunan silakan Anda Baca Bab 4 diferensial)
0
f (x) f (x)
Dalil L’Hopital yaitu jika xlima g( x ) dengan hasil bentuk tak tentu 0 atau ∞ maka xlima g( x ) =
0 ∞
f '(a) f '( x ) f ''(a)
lim , jika hasilnya masih 0 atau ∞ maka turunan dilanjutkan menjadi xlima = lim
x a g '(a) 0 ∞ g '( x ) x a g ''(a)
2(3 x − 1)1 .3 − 0
B. 2 E. lim
Contoh 4 0.
dimana k adalah konstan.
x 1 2 x 2−1 + 4 − 0
C. 4
(axn a,nxn – 1) Contoh x2 2x.
3 4 3. Turunan bentuk pangkat n
Tips
pangkat satu (kx k) Contoh
4. Turunan k husus variabel
Ingatlah dalil L’Hopital. 4x 4
Substitusikan dan sederhanakan.
6(3 x − 1) 18 x − 6
Pembahasan dan Penjelasan: lim = lim
x 2x + 4
1 x 1 2x + 4
1 2
1 2 x 1.
−
1 2−1
1 2(1+ x ) .(0 + 1) − 0 1 2(1+ x ) 2 2 .1
lim = lim 1 2
−
1 2
−
www.facebook.com/indonesiapustaka
x 0 1 3(1 + x )1 3−1 (0 + 1) − 0 x 0 1 3
− lim 1/ 2(3 x 2 + 8 x − 3) 2 2 (6 x + 8) − 1/ 2(4 x 2 + 9) 2 2 (8 x )
1 3(1+ x ) 3 3 .1 x 2
1 2(1+ x )−1 2 1 2(1+ x )2 3 Ingat sifat 1/ 2(3(2)2 + 8(2) − 3)−1 2 (6(2) + 8) − 1/ 2(4(2)2 + 9)−1 2 (8(2))
= lim −
= lim ke-3 Bab
0 1 3(1 + x ) 2 3 0 1 3(1 + x )1 2
x x
4 bentuk = 1/ 2(3(4) + 16 − 3)−1 2 (12 + 8)
pangkat.
1/ 2(4(4) + 9)−1 2 (16)
A. 0 D. 2 C. –1
3
B. E. ∞ Tips
2
C. 2 Ingatlah konsep limit tak hingga.
Substitusikan dan sederhanakan.
Tips
Ingatlah konsep limit tak hingga.
Pembahasan dan Penjelasan:
Substitusikan dan sederhanakan.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Pembahasan dan Penjelasan: konsep limit tak hingga (∞):
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan lim ax 2 + bx + c − px 2 + qx + r
x
lim x2 + x + 5 − x2 − 2x + 3
x
Kita jadikan (3x – 2) bentuk akar, caranya
Identikan, sehingga a = 1, b = 1, c = 5, (3 x − 2)2 agar dapat digunakan rumus di
p = 1, q = –2, dan r = 3. atas.
b−q lim (3 x − 2)2 − 9 x 2 − 2 x + 5
Karena a = p maka L = . x
2 a
www.facebook.com/indonesiapustaka
lim (3 x − 2)(3 x − 2) − 9 x 2 − 2 x + 5
/b = 1, q = –2, dan a = 1 L =
U
b−q x
2 a lim (9 x 2 − 6 x − 6 x + 4 − 9 x 2 − 2 x + 5
x
1 − ( −2) 1+ 2 3
= = = lim (9 x 2 − 12 x + 4 − 9 x 2 − 2 x + 5
2 1 2(1) 2 x
1 2
Tips
2
= 32 . (1) . (1)
Ingatlah metode “tempel utang” dan sifat-sifat
limit. = 32.(1).(1) = 32
Gunakan konsep limit trigonometri dan Lihat rumus limit fungsi trigonometri:
1) Rumus limit ke-4 dan 2) Rumus limit ke-3.
sederhanakan.
= = = 32
dan cosinus”: 1.(4) 4
tan2 x .sin2 8 x Catatan : cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu
lim =
x 0 x 2 sin4 x saja, tidak berlaku secara umum
1 tan2 x sin2 8 x
x
lim .
0 x 2 sin4 x
. . Jawaban: (A)
1
4x dibagi 2 dan pola rumus harus sama
3
dengan rumus dasar sudut rangkap hasilnya = . (1) . (1)2 Lihat rumus limit fungsi
8
cos4x = 1 – 2sin 22x atau 2cos 22x – 1 atau trigonometri:
3 3
= .(1).(1) = 1) Rumus limit ke-3.
cos22x – sin22x, kita pilih 1 – 2sin22x karena jika 8 8
3
rumus ini dipakai maka angka 1 tereliminasi Jadi: hasilnya = 8
(dihilangkan) contoh: 1 – cos4x = 1 – (1 –
Metode Ringkas
2sin22x) = 1 – 1 + 2sin22x = 2sin22x hasilnya Tips praktis: “Jika operasi pada limit trigonometri
1 – cos4x = 2sin22x sehingga memudahkan adalah perkalian dan pembagian maka kalikan semua
kita menggunakan metode “tempel utang” koefisien sudut trigonometri dan koefisien variabel
kecuali sudut pada cosinus“.
sedangkan jika digunakan cos4x = 2cos22x
– 1 maka angka 1 tidak hilang contoh: 1 – 1x sin3 x 1. 3
lim =
cos4x = 1 – (2cos22x – 1) = 1 – 2cos22x + 1 =
x 0 2sin2 2 x 2 . (2)2
3 3
www.facebook.com/indonesiapustaka
=
trigonometri:
sederhanakan 4 . 1 Rumus limit ke-3.
x/3)”:
Tips
(t 2 − 5t + 6)(t − 2) sin(t − 2)
lim .lim
t 2 (t − t − 2)
2 2 t 2 (t − 2) Ingatlah sifat-sifat limit.
Gunakan metode “ELSUB”.
Lihat rumus
(t 2 − 5t + 6)(t − 2) limit fungsi
lim .(1)
t 2 (t 2 − t − 2)(t 2 − t − 2) trigonometri:
Rumus limit ke-3. Pembahasan dan Penjelasan:
Selanjutnya, faktorkan: Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
sifat-sifat limit. Lihat Sifat
(t − 2)(t − 3)(t − 2)
lim limit ke-1.
t 2(t − 2)(t + 1)(t − 2)(t + 1) 1 1
(t − 2)(t − 3)(t − 2) lim f ( x ) + =4 lim f ( x ) + lim =4
lim x a g( x ) x a x a g( x )
t 2 (t − 2)(t + 1)(t − 2)(t + 1)
(t − 3) (2 − 3) −1
Agar mudah diselesaikan Misalkan p = xlima f ( x )
lim = = dan q = lim
1
sehingga p + q = 4 ....(1)
t 2 (t + 1)(t + 1) (2 + 1)(2 + 1) (3)(3) x a g( x )
−1 Lihat Sifat limit ke-2.
= .
9 1 1
1 lim f ( x ) − =−3 lim f ( x ) − lim = −3
Jadi: hasilnya = − x a g( x ) x a x a g( x )
9
sehingga diperoleh p – q = –3 ....(2)
Jawaban: (D)
selanjutnya, gunakan metode “ELSUB” pada
Nasehat:
1. Jika limit x mendekati bilangan tertentu (x
pers.(1) dan (2):
p+q=4 Operasi hitung
a) maka gunakan L’Hopital. Ingatlah bahwa penjumlahan (+)
p – q = –3 +
2p = 1 p = ½
turunan (diferensial) yang Anda gunakan harus digunakan karena variable
q kedua persamaan beda
disesuaikan dengan keadaan soal, jika bentuknya
U/p = ½ p + q = 4 ½ + q = 4
tanda supaya tereliminasi.
www.facebook.com/indonesiapustaka
q=4–
bentuknya [f(x)]n dimana n ≠ 1 maka gunakan 1 8 1 7 7
turunan rantai, dan jika bentuknya trigonometri = − = q= .
2 2 2 2 2
maka gunakan turunan trigonometri, ini semua
boleh Anda lihat pada Bab 4 diferensial.
2 2
1 1 49 50 25 7
= + = = +
2 4 4 4 2 2
25
Jadi: hasilnya =
2
Jawaban: (D)
C. LATIHAN MANDIRI
x2 − 3x
1. Jika f(x) = maka lim f ( x ) =…. 2x2 − 8 x2 − 2x
x2 − 9 x 3
5. lim + =….
1 x 2 x −2 2x − 4
A. 0 D.
2 A. 5 D. 9
B. ∞ E. 3 B. 6 E. 0
C. –3 C. 8
x 2 + 3 x − 18
2. Nilai lim adalah….
3
x 2 − 2 3 x +1
x 3 x2 − 3x 6. lim =….
x 1 ( x − 1)2 1
A. 0 D. 3 A. 0 D.
7
B. 1 E. 6
1 1
C. 2 B. E.
3 9
t −2 1
3. lim =…. C.
t 4 t −4 3
A. 1 D.
1 x3 − 8
7. lim 2 =….
2 x 2 x + x −6
1 3 5
B. E. A. 0 D.
4 4 4
4
1 B. E. ∞
C. 3
3
12
x + 4 − 2x + 1 C.
4. lim =…. 5
x 3 x −3 x −2
1 1 8. lim =….
3 − x2 + 5
www.facebook.com/indonesiapustaka
− 7
x 2
A. D. 7
7 7 3 3
1 1 A. − D.
− 7 7 2 2
B. E.
14 14 B. 0 E. 3
C. 0 2
C.
3
9. lim =….
x 1
x −1 24 22
A. 6 D. 9 A. D.
5 5
B. 7 E. 10 23 21
B. E.
C. 8 5 5
x + 4 − 14 − x 1
C.
10. lim =…. 4
x 5 x 2 − 2 x − 15
1 1 4 sin3 x
A. D. 4 16. lim =….
24 x 02cos2 x .tan5 x
1 1 5 4
B. E. A. D.
6 3 6 5
5 6
C. B. E. 2
24 5
x −x 1
11. lim =…. C.
x 0
x+x 2
A. 0 D. 2 sin ax
1 17. lim =….
B. E. ∞ x 0 sin bx
2 b
A. 0 D.
C. 1 a
B. 1 E. ∞
1− x
12. lim =….
x 11− x 2 a
1
C.
b
A. − D. 1
2
1 − cos10 x
B. 0 E. 4 18. lim =….
x 0 2 x .tan5 x
1 A. 4 D. 0
C.
4 B. –4 E. 5
x2 − 3x − x2 − 2x C. –5
13. xlim =….
5
10 tan x
19. lim =….
A. D. ∞ x 0 x2 + 2x
3
1
10 1 A. 2 D.
− − 2
B. E.
3 10 1
2
B. 1 E.
4
C. 5 C. 0
B. E. 0 3
4 B. 1 E.
2
1
C. −4 1
4 C.
4
Matematika IPA
Matematika IPA 267
267
cos x − 1 cos x − sin x
21. lim =…. 26. lim =….
x 1 − cos5 x
0
x
1 2cos2 x − 1
4
1 1 1 1
A. 25 D. A. − 2 D. 2
5 3 3
1 1
B. − E. −
−
1
2 1
25 5 B. E. 2
2 2
C. 0 C. 0
1 − cos2 x x −k
22. lim =…. 27. lim
x 0 x k sin( x − k ) + 2k − 2 x =….
x tan x +
2
3 1
3 A. –1 D.
A. − 3 D. 2
2
B. 0 E. 1
B. 0 E. 3
1
3 C.
C. 3
3
1 − 2sin x cos x sin x 2 sin2 x
lim 28. Jika lim = 1, maka lim 2 − 2 =….
23. 1 sin x − cos x
=…. x 0 x x 0 x x tan x
x
4
A. –2 D. 1
1
A. D. 0 B. –1 E. 2
2
1 C. 0
B. 2 E. –1
2 1 − cos( x + 3)
C. 1 29. lim =….
x −3 x2 + 6x + 9
( x 2 + x − 2)sin( x − 1) 1
24. lim =…. A. D. 4
x 1 x2 − 2x + 1 4
1
A. 4 D. − 1
4 B. E. 0
3
1
B. 3 E. − 1
2 C.
2
C. 0
tan2 x .cos4 x − tan2 x
x2 4 − x2 30. lim =….
25. lim =…. x 0 8x3
x 0 cos x − cos3 x
1
A. 4 D. –1
3
A. − D. B. 3 E. –2
2 2
1 3 C. 2
B. − E.
2 2
C. 0
www.facebook.com/indonesiapustaka
1. D 11. C 21. B
2. D 12. C 22. C
3. B 13. E 23. D
4. B 14. B 24. B
5. D 15. D 25. D
6. E 16. B 26. E
7. C 17. C 27. A
8. A 18. E 28. E
9. D 19. D 29. C
Diferensial (turunan) adalah jika fungsi f(x) diferensiabel (mempunyai turunan) untuk setiap nilai x
dalam domain D dengan D R, maka turunan fungsi f(x):
x 0 = x mendekati 0.
f ‘(x) dy = df = turunan fungsi.
dx dx
Rumus-rumus diferensial:
1. Turunan bentuk pangkat. Pemahaman
y = axn y’ = a.nxn – 1 Turunkan pangkat (n) kali dengan koefisien (a),
secara bersamaan pangkat kurang satu (1).
Contoh:
y = 4x3 y’ = 4.3x3 – 1 = 12x2.
[keterangan: koefisien (a) adalah 4 dan pangkat (n) adalah 3]
Pemahaman
2. Turunan konstanta (bilangan tetap)
y = k y’ = 0 , dengan k adalah konstanta.
Ciri khasnya konstanta adalah tidak
memiliki variabel.
Contoh:
y = 4 y’ = 0. [keterangan: 4 adalah konstanta atau bilangan tetap]
7. Turunan trigonometri.
a. y = sin x y’ = cos x
b. y = cos x y’ = –sin x
c. y = tan x y’ = sec2x
d. y = cotan x y’ = –cosec2x
e. y = sec x y’ = sec x. tan x
f. y = cosec x y’ = –cosec x.cotan x
dy dy du
8. Turunan aturan rantai: Jika y = f[g(x)] dimana u = g(x) maka = .
dx du dx
Tips cepat
1. Turunan aturan rantai bentuk pangkat y = [f(x)]n dimana f(x) adalah fungsi dalam.
Caranya “turunkan pangkat (n) secara bersamaan pangkat kurang satu dikali turunan dalam
www.facebook.com/indonesiapustaka
b. Pangkat n (n ≠ 1) caranya “turunkan pangkat secara bersamaan pangkat kurang satu kali
turunan trigonometri kali turunan dalam ( turunan dalam adalah sudutnya)”. Contoh: y
= cos32x y’= 3cos3 – 12x.(–sin 2x)(2) = –6sin 2x.cos22x.
Penerapan diferensial:
1. Persamaan garis singgung kurva.
Perhatikan gambar berikut:
y Pemahaman
y = f(x)
Berdasarkan Gambar 4.1, titik A(x1, y1) pada kurva y = f(x)
merupakan titik singgung maka persamaan garis singgung
A(x1,y1) kurva adalah:
y – y1 = m(x – x1)
0 x dy
dimana gradien m = = y’. Turunan pada variabel y adalah
Gambar 4.1 dx
kurva bukan variabel y pada persamaan garis singgung.
3. Nilai stasioner.
Jika y = f(x) mempunyai nilai ekstrim (nilai puncak /nilai balik) di x = a maka f ‘(a) = 0. Jenis stasioner
yaitu:
a. f ‘’(a) < 0 disebut nilai balik maksimum.
b. f ‘’(a) > 0 disebut nilai balik minimum.
c. f ‘’(a) = 0 disebut titik belok (bukan maksimum atau bukan minimum).
Keterangan : f ‘ artinya turunan pertama dan f ‘‘ artinya turunan kedua.
1. UMPTN 1992
3x2 − 5 Sehingga f(0) + 6 f ‘(0)
Jika f ( x ) = maka, f(0) + 6 f ‘(0) =....
x+6 5
= − +6
5 5 5
=− + =0
A. 2 D. –1 6 36 6 6
B. 1 E. –2 Jadi: f(0) + 6 f ‘(0) = 0
C. 0
Jawaban: (C)
Tips
Ingatlah turunan hasilbagi. 2. UMPTN 2001
Substitusikan dan sederhanakan. Turunan dari y = (1 – x)2 (2x + 3) adalah....
A. (1 – x)(3x + 2) D. 2(x – 1)(3x + 2)
Pembahasan dan Penjelasan:
B. (x – 1)(3x + 2) E. 2(1 – x)(3x + 2)
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
C. 2(1 + x)(3x + 2)
turunan hasil bagi.
3x2 − 5 u
f ( x)= = Tips
x+6 v .
Ingatlah turunan hasilkali.
[Catatan: fungsi f(x) haram diturunkan secara
Sederhanakan.
langsung karena keseluruan fungsi f(x) operasi
hitungnya hasilbagi]. Pembahasan dan Penjelasan:
Misalkan: u = 3x – 5 u’ = 3.2x
2 2–1
– 0 = 6x Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
v = x + 6 v’ = 1 + 0 = 1 turunan hasilkali.
[Catatan: 3x2 pakai turunan bentuk pangkat, x y = (1 – x)2 (2x + 3) y = u.v
pakai turunan khusus variabel pangkat 1, dan [Catatan: fungsi y haram diturunkan secara
5 atau 6 pakai turunan konstanta]. langsung karena keseluruhan fungsi y operasi
hitungnya perkalian]
Misalkan u = (1 – x)2 u’ = 2(1 – x)2–1(–1)
Selanjutnya gunakan rumus turunan hasil-
(cos x + sin x )2 1
4
2x2 − 3 Ingat kembali
(cos x + sin x )2 3x
sifat ke-8 Bab 4
bentuk pangkat.
Ingat kembali rumus No 4a identitas Jadi: y’ =
trigonometri pada Bab 1 trigonometri.
4
2x2 − 3
Tips
singgung dan 2) gradien (m).
Ingatlah turunan aturan rantai trigonometri.
Sederhanakan. Kalimat “titik dengan absis 1” maksudnya x =
1 dan inilah titik singgung hanya saja tidak
sempurna maka disempurnakan dengan cara
/x = 0 y = x2 – 2x – 3 = 02 – 2(0) – 3
2
B. y = 3x – 2 U
Tips Tips
Ingatlah syarat dua garis saling sejajar. Ingatlah syarat fungsi naik.
Gunakan konsep turunan untuk mencari Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
gradien (m). kuadrat Pada Bab 3.
Substitusikan dan sederhanakan. Substitusikan dan sederhanakan.
t=
pangkat satu, dan 20 pakai turunan konstan]. 432 − s2
. . [Catatan: variabel t mudah di
3ax2 + 2bx – c < 0, ternyata pertidaksamaan 4s
tunggalkan]
ini memenuhi syarat definit negatif karena
turunan fungsi f(x) < 0, sehingga Karena pertanyaan soal menghitung volume
kotak terbesar maka rumus volume kotak:
V = La × t V = s2 × t [lihat gambar 4.4]
D < 0 dan a < 0
D < 0 b2 – 4ac < 0 dimana a = 3a, b = 2b,
www.facebook.com/indonesiapustaka
= s2 ×
dan c = –c. 432 − s2 432 − s2
(2b)2 – 4(3a)( –c) < 0 V = s2 ×
4s 4s
= V = 108s – s3
4b2 + 12ac < 0 [kedua ruas dibagi 4]
432 s − s3 1
b2 + 3ac < 0 4 4
2a(2) = –4 4a = –4 a =
= –2, dan garis singgung parabola tersebut di −4
titik (0, 1) sejajar garis 4x + y = 4. Titik puncak = −1
4
parabola tersebut adalah.... U
/a = –1 dan titik (0, 1):
A. (–2, –3) D. (–2, 1) y = a(x + 2)2 + yp 1 = –1(0 + 2)2 + yp
B. (–2, –2) E. (–2, 5) 1 = –1(2)2 + yp 1 = –1(4) + yp
C. (–2, 0) 1 = –4 + yp yp = 1 + 4 = 5 sehingga titik
puncak (–2, 5).
Tips
Jadi: titik puncak (–2, 5)
Ingatlah fungsi parabola Pada Bab 2 fungsi
kuadrat.
[Catatan: boleh juga tidak di ilustrasikan
Gunakan syarat y’ = m. melalui gambar asalkan Anda memahami
Substitusikan dan sederhanakan. Maksud soal]
Jawaban: (E)
Pembahasan dan Penjelasan:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Nasehat:
ilustrasi gambar: 1. Rahasia di balik penyelesaian soal tentang
turunan adalah mengenal ciri setiap rumus-
rumus turunan.
2. Dua hal dalam menentukan persamaan garis
singgung yaitu 1) titik singgung dan 2) gradien
= turunan pertama fungsi.
3. Menghitung masalah stasioner yaitu mulailah
Gambar 4.5 dengan diketahui, dan jika ada kata maksimum
atau minimum maka itulah syarat stasioner
Sesuai Gambar 4.5, fungsi parabola jika yang digunakan yaitu y’ = 0 lalu bantu dengan
diketahui titik puncak yaitu y = a(x – xp)2 + metode substitusi.
www.facebook.com/indonesiapustaka
x+8 17 x
3. Turunan pertama dari f(x) = 2 adalah C.
4
3x2 + 5
x + x +2 2
…. 1
7. Turunan pertama dari fungsi y = cos 2 adalah
x + 16 x + 8
2 x + 18 x + 8
2 x
A. D. − ….
( x 2 + x + 2)2 ( x 2 + x + 2)2
1 1 1 1
x 2 − 18 x + 8 x 2 + 16 x + 6 A. sin 2 D. sin 2
− 2 3 2
B. E. x x x x
( x 2 + x + 2)2 ( x + x + 2)2
2 1 1
x 2 + 16 x + 6 B. sin 2 E. sin
C. x 2
x x2
( x 2 + x + 2)2
2 1
x +2 C. 3
sin 2
4. Jika f –1(x) merupakan invers dari f ( x ) = , x x
5 5 − 3x
–1
x ≠ dan g(x) adalah turunan f (x), maka nilai
3 8. Turunan dari fungsi y = sin3(2 – 3x2) adalah
g(1) adalah….
….
13 9
A. D. − A. –9xsin2(2 – 3x2) cos(2 – 3x2)
16 16
11 B. –9xsin(2 – 3x2) cos2(2 – 3x2)
B. E. 1
16 C. –18sin2(2 – 3x2) cos(2 – 3x2)
7 D. –9xsin(4 – 6x2) sin(2 – 3x2)
C. −
16 E. –9xsin(4 – 6x2) cos(2 – 3x2)
5. Turunan dari f(x) = 2 x + 1 + (5 + 2x)3 adalah
…. 9. Jika fungsi f(x) = a tanx + bx dan f ' = 3;
4
2
f' = 9, maka a + b =….
+ 3(5 + 2 x )2 3
A.
2x + 1 A. 0 D. 2
3 B. 1 E.
www.facebook.com/indonesiapustaka
B. − 6(5 + 2 x )3
2x + 1
C.
1 2
C. + 6(5 + 2 x )2
C. 8x – 16y = –1 11
5
D. 16x – 8y = –1 C.
11
E. 16x + 8y = –2
20. Jarak terdekat titik (4, 2) ke kurva y2 = 8x adalah
....
D. KUNCI JAWABAN
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:
3. E 13. E 23. B
4. B 14. C 24. A
5. C 15. C 25. D
6. D 16. B 26. C
7. C 17. D 27. E
8. D 18. A 28. D
9. A 19. B 29. A
Definisi integral adalah jika f adalah fungsi turunan dari suatu fungsi F yang kontinu pada suatu
domain maka invers (kebalikan) dari fungsi turunan disebut integral yang hasilnya adalah fungsi mula-
mula (fungsi F). Integral disebut juga antiturunan atau antidiferensial. sebagai gambaran:
Pemahaman
F(x) Turunan
F(x) sebagai fungsi mula-mula
atau fungsi integral.
F ‘(x) = f(x)
Integral
3. sin x dx = − cos x + C
www.facebook.com/indonesiapustaka
1
4. cos ax dx = sin ax + C
a
1
5. cos ax dx = sin ax + C
a
1
6. cos(ax + b ) dx = sin(ax + b ) + C
a
1. dx = x + C
3. c f ( x ) dx = c f ( x ) dx
a a
b b b
4. [f ( x ) + g( x )] dx = f ( x ) dx + g( x ) dx
a a a
b b b
5. [f ( x ) − g( x )] dx = f ( x ) dx − g( x ) dx
a a a
f ( x ) dx + f ( x ) dx = f ( x ) dx ; a < c < b ; a, b, c R
c b b
6.
a c a
b a
7. f ( x ) dx = − f ( x ) dx
a b
sama dengan di luar kurung yaitu 3x2, maksudnya sama-sama memiliki variabel pangkat dua
(18x2 dan 3x2) walaupun koefisiennya tidak sama 18x2 koefisiennya 18 dan 3x2 koefisiennya 3.
[Keterangan: makna kedudukan misalnya Presiden Amerika Serikat kedudukannya sama dengan
presiden Indonesia, yaitu sama-sama presiden walaupun wajahnya tidak sama].
d (6 x 3 + 4) 1
3 x 2 (6 x 3 + 4)8 = (6 x 3 + 4)8 d (6 x 3 + 4)
18 x 2 6
16 a n+1
(6 x 3 + 4)8+1 + C [Keterangan: a = 1/6 dan n = 8 dari bentuk a x n dx = x ]
8 +1 n +1
16 1
= (6 x 3 + 4)9 + C = (6 x 3 + 4)9 + C
9 54
1
Jadi: 3 x 2 (6 x 3 + 4)8 dx = (6 x 3 + 4)9 + C
54
2. Integral parsial
Pemahaman
udv = u.v − v .du
Rumus ini mempunyai ciri:
Contoh: a. Operasi hitungnya adalah perkalian.
b. Bukan integral substitusi langsung.
6 x (2 x + 4)8 dx .
c. Pada saat di misalkan, usahakan lebih mudah vdu dari pada udv.
Kalau perhatikan sepintas, sepertinya integral substitusi, ternyata kita salah?, mari kita diagnosa
apakah integral substitusi atau integral parsial ?. “jika diturunkan (2x + 4) dengan hasil (2 + 0) = 2
[Ingat: Bab 3 diferensial] maka kedudukannya tidak sama dengan di luar kurung yaitu 6x, sehingga
integral ini bukan integral substitusi namun inilah ciri integral parsial”.
Ciri berikut, pada saat dimisalkan usahakan lebih mudah vdu dari pada udv.
Contoh: misalkan u = 6x du = 6 dx dan v = (2x + 4)8 dx v = (2 x + 4) dx [ini memenuhi ciri integral
8
Pemahaman
b
b
L = f ( x ) dx = F ( x ) a = F(b) – F(a)
a
Luas daerah yang dibatasi oleh
kurva y = f(x), sumbu X, garis x = a
dan garis x = b.
Gambar 5.1
Pemahaman
b b
L = [f ( x ) − g( x )] dx L = ( y1 − y 2 ) dx
a a
Gambar 5.2
Pemahaman
b b
V= y 2 dx V= [f ( x )]2 dx
a a
y1 = f(x) Pemahaman
b b
V= y 2 dx V= [f ( x )]2 dx
y2 = g(x) a a
b
V= f ( x ) − g ( x ) dx
2 2
X
www.facebook.com/indonesiapustaka
a
a b Volume benda putar mengelilingi sumbu X sejauh
360° yang dibatasi oleh kurva y1 = f(x), y2 = g(x),
sumbu x, garis x = a dan garis x = b.
Gambar 5.4
V= ( x12 − x 22 ) dy
a
b
V= f 2 ( y ) − g2 ( y ) dy
a
36 = 4(25) – 10 + c 36 = 100 – 10 + c
Jika F(x) = 8x – 2 dan F(5) = 36, maka F(x)
36 = 90 + c c = 36 – 90 c = –54
=....
A. 8x2 – 2x – 15 D. 4x2 – 2x – 54
Jadi: F(x) = 4x2 – 2x – 54
B. 8x2 – 2x – 154 E. 12x2 – 2x – 15
C. 4x2 – 2x – 74 Jawaban: (D)
1 4 1
x − 2 +c A. 3 E. –4
4 2x
B. 4 D. –3
−11
selanjutnya, substitusikan f(1) = C. 5
20
ke f(x) f(1) =
1 4 1
(1) − +c Tips
2(1)2
4
Ingatlah konsep integral tentu.
−11 1
1
= (1) − +c Gunakan metode “ELSUB” dan sederhanakan.
20 4 2(1)
−11 1 1 −11 1 2 Pembahasan dan Penjelasan:
= − +c = − +c
20 4 2 20 4 4 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
−11 1 −11 1 konsep integral tentu. Diketahui bahwa f(x) =
ax + b f ( x ) dx = 1
= − +c + =c 1
20 4 20 4
−11 5 −6 3 0
c= + c= =− 1
a 1+1
1
20 20 20 10 ax + b dx = 1 x + bx
0
1+ 1 0
1 4 1 3
Diperoleh f(x) = x − 2− .
4 2 x 10 [Catatan: ax pakai integral bentuk pangkat dan
1
2 2 a 2
f ( x ) dx =
1 4 1 −2 3
x − x − dx
b pakai integral konstan]. x + bx =1
4 2 10 2 0
1 1
2
1 5 1 3 a 2 a
= x + − x (2) + b(2) − (1)2 + b(1) = 5
www.facebook.com/indonesiapustaka
20 2 x 10 1 2 2
1 1 3 1 5 1 3 4a a 4a a
= (2)5 + − (2) − (1) + − (1) + 2b − + b =5 − + 2b − b = 5
20 2(2) 10 20 2(1) 10 2 2 2 2
3a
+ b = 5 ...(2)
2
− 2
2 5 2 − 2
perkalian dan haram di integral langsung
[Catatan: sin(5x +π/2) pakai rumus integral
sehingga solusi terbaik kita gunakan rumus
No.7. ingat bahwa koefisien x yaitu 5 ketika
tersebut agar memudahkan Anda dalam
diintegralkan 1/5 bukan π/2 karena π/2 sebagai
mengintegralkan].
konstanta].
Pembahasan dan Penjelasan:
Ingatlah rumus sudut rangkap pada Bab 1
trigonometri. Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Gunakan rumus integral trigonometri dan teknik integral parsial.
3 3
sederhanakan.
15 x x − 2 dx 15 x ( x − 2)1 2 dx
www.facebook.com/indonesiapustaka
2 2
Pembahasan dan Penjelasan:
[Mengapa kita gunakan teknik integral parsial?
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
karena jika diturunkan (x – 2) dengan hasil 1
rumus cosinus sudut rangkap.
[lihat Bab 3 diferensial] maka kedudukannya
4 sin2 x cos2 x dx = 4 sin2 x (2cos2 x − 1) dx
12 = 32 + 2(3) + c 12 = 9 + 6 + c
12
1( x − 2) dx , ini adalah integral substitusi
karena jika diturunkan (x – 2) hasilnya 1 maka 12 = 15 + c c = 12 – 15 = –3
kedudukannya sama dengan diluar kurung Sehingga fungsinya y = x2 + 2x – 3.
yaitu 1. Gambarkan “luas daerah yang dibatasi kurva
d ( x − 2)
12 12
y = f(x), sumbu X, sumbu Y, dan garis x = 2”.
1( x − 2) = 1( x − 2) d ( x − 2)
1
1 1 Cara menggambar kurva y = x2 + 2x – 3:
= ( x − 2)1/2+1 = ( x − 2)3 2
1/ 2 + 1 t 'BLUPSLBO
x2 + 2x – 3 = 0
(x + 3)(x – 1) = 0 x = –3 atau x = 1.
32
2
= ( x − 2)3 2 .
3 t -JIBULPFöTJFOx2, jika a > 0 maka grafik
2 Membuka ke atas dan jika a < 0 maka
Begitupun ( x − 2)3 2 dx juga merupakan
3 Grafik membuka ke bawah, a = 1 > 0
integral substitusi dengan hasil 4 ( x − 2)5 2 . Berarti grafik membuka ke atas (lihat
15
kembali Bab 2 fungsi kuadrat). Perhatikan
Jawaban: (E)
Gambar berikut:
8. UMPTN 1993
Grafik fungsi f(x) melalui titik (3, 12). Jika f(x) =
www.facebook.com/indonesiapustaka
L1 = y dx L1 = x + 2 x − 3 dx
2
a 0
1
1 1 [Catatan: x2 – 5x + 4 = 0 tidak difaktorkan, cukup
= x3 + x2 − 3x = (1)3 + (1)2 − 3(1)
3 0 3 menghitung diskriminan (D)].
1 3 1 1 Sehingga a = 1, b = –5, dan c = 4
(0) + (0)2 − 3(0) = + 1 − 3 − 0 = − 2
D = b2 – 4ac = (–5)2 – 4(1)(4)
3 3 3
1 6 5 5 5
= − =− L1 = − = .
= 25 – 16 D = 9.
3 3 3 3 3
2
2
1 3 9(3) 27 3
L2 = x 2 + 2 x − 3 dx = x + x2 − 3x D D 9 9 = =4
3 L= = = 6(1) 6 6
1 1
6a2 6(1)2
1 1
= (2)3 + (2)2 − 3(2) − (1)3 + (1)2 − 3(1) Saran:
3 3
8 1 8 1 Rumus cepat di atas tidak berlaku umum
= + 4 − 6 − + 1− 3 = − 2 − −2
3 3 3 3 karena memiliki batasan atau syarat yang
8 1 7 harus di penuhi:
= − − 2 + 2 = .L tot = L1 + L 2
3 3 3
1) Menghitung luas dan tidak di pakai untuk
5 7 12 menghitung volume.
= + = = 4. Jadi: Luas total = 4.
3 3 3 2) Jenis kurva harus di batasi oleh parabola
[Saran: sebaiknya di gambar, karena kalau dan garis atau parabola dan parabola.
2
tidak di gambar maka L = 0 x 2 + 2 x − 3 dx dan 3) Pada soal tidak ditentukan batas-batas
luas ini salah]. integral misalnya batas x = 1 dan x = 3,
Jawaban: (A) batasnya hanya kurva parabola dan garis
atau parabola dan parabola.
9. UMPTN 1991 3
Jadi: Luas = 4 satuan luas.
Luas daerah di batasi oleh kurva y = (x – 2)2 6
dan garis y = x adalah…. Jawaban: (C)
1 4
A. 4 satuan luas D. 4 satuan luas 10. SNMPTN 2011
6 6
2 5 Luas daerah di bawah y = –x2 + 8x, di atas y =
B. 4 satuan luas E. 4 satuan luas
6 6 6x – 24, dan terletak di kuadran I adalah….
4 6
3 − x 2 + 8 x dx + x 2 − 2 x − 24 dx
C. 4 satuan luas A.
6 0 4
4 6
Tips B. − x 2 + 8 x dx + − x 2 + 2 x + 24 dx
0 4
Ingatlah menyatukan dua kurva.
D D C.
6 8
Gunakan rumus cepat L = . − x 2 + 8 x dx + − x 2 + 2 x + 24 dx
6a2 0 6
www.facebook.com/indonesiapustaka
6 8
D. 6 x − 24 dx + − x 2 + 8 x dx
4 6
Pembahasan dan Penjelasan:
4 6
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan E. 6 x − 24 dx + − x 2 + 8 x dx
menyatukan dua kurva caranya: 0 4
x(–x + 8) = 0 x = 0 atau x = 8.
Luas kedua di batasi oleh y1 = –x2 + 8x dan y2
= 6x – 24 serta x = 4 dan x = 6 sehingga rumus
t -JIBULPFöTJFOx2, jika a > 0 maka grafik
yang digunakan luas daerah dua kurva:
Membuka ke atas dan jika a < 0 maka b 6
(dianggap nol) y = 6x – 24 x = 4
Saran: ada yang mengatakan langsung saja
6
( + 2) ( – 2)
1 1
B. E.
4 2
( + 1)
www.facebook.com/indonesiapustaka
1
C.
Sesuai Gambar 5.7, perpotongan dua kurva 2
yaitu y = y 6x – 24 = –x2 + 8x Tips
x2 + 6x – 8x – 24 = 0 x2 – 2x – 24 = 0
(x – 6)(x + 4) = 0 x = 6 atau x = –4.
Terjemahkan dalam bentuk gambar.
Gunakan rumus volume sebuah kurva.
V= y dx =
2
(2sin x )2 dx > 0 berarti grafik membuka ke atas hanya saja
a 0 grafik agak runcing dari y = x2 dikarenakan a
14 14
1 − cos2 x = 4.
= 4 sin2 x dx = 4 dx
0 0 2 Perhatikanlah gambar berikut:
14 14
1+ 1 0 Sedangkan A(1) = y dx = bx 2 dx
0 0
4 4
34 2 3 1
= y = y2 b 3 b b b
2 8 = x = (1) 3 − (0)3 A(1) = .
0 0 3 0 3 3 3
3 3 3
= (4)2 − (0)2 = (16) =6 A x 0 : A 1 = 1: 8
b 3 b
x o : = 1: 8
8 8 8 3 3
Jadi: Volume = 6 b 3 b
x o : = 1: 8 x 0 3 : 1 = 1: 8
3 3
Jawaban: (C) 3
1 1
x 03 = x 03 = x 0 = ½.
13. SBMPTN 2014 (terbaru) 8 2
Misalkan A(t) menyatakan luas daerah di Gunakan rumus luas trapesium:
bawah kurva y = bx 2, 0 ≤ x ≤ t. Jika titik jumlah dua garis sejajar
L ABPQ = t
P(x0, 0) sehingga A(x0) : A(1) = 1 : 8 , maka 2
perbandingan luas trapesium ABPQ : DCPQ bx 2 + b( x o )2
= ( x 0 + −1)
=…. 2
A. 2 : 1 E. 9 : 1 b( −1)2 + b(1/ 2)2 1
= ( + 1)
B. 3 : 1 D. 8 : 1 2 2
C. 6 : 1 4 1 5
b+ b b
3 3 15
= 4 4 = 4 = b.
2 2 2 2 16
bx 2 + b( x o )2
L DCPQ = (1 − x 0 )
2
b( x o )2 + b(1)2 b(1/ 2)2 + b 1
= (1 − x 0 ) = (1 − )
2 2 2
5
b
4 1 5 4b 5
= = = b
2 2 4 16
www.facebook.com/indonesiapustaka
Tips
15 5
Ingatlah rumus luas daerah sebuah kurva.
L ABPQ : L DCPQ = b: b = 15 : 5 = 3 : 1
16 16
Gunakan rumus luas trapesium dan sederhanakan.
C. LATIHAN MANDIRI
( px − 21) dx = − 18 adalah…. 8
0
B. E. 1
3
A. –1 atau –6 D. 1 atau –6
7
B. 1 atau 6 E. –6 atau –1 C.
2
C. –1 atau 6
B. 2 adalah …
7 A. (x2 – 6x) dx
C.
6
B. (6x – x2) dx
D. 1
C. (x2 – 6x) dx – (6x – x2) dx
E. 3
C. ( x 2 − 1) dx
1
20. Luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = 6 – x2 dan sumbu X. Jika daerah D diputar terhadap
dan y = |x| adalah…. sumbu X, maka volume benda putar yang
terjadi adalah….
A.
0
A. 2 ( − x 2 − x + 6) dx D. 2
B.
−3
2
2 E. 22
B. 2 ( − x 2 − x + 6) dx 1 2
0 C.
3 2
C. 2 ( − x 2 − x + 6) dx
0 25. Volume benda putar yang terjadi jika daerah
2
( x 2 − x − 6) dx
yang dibatasi oleh garis y = 2x dan parabola y
D.
−2 = x2 diputar sejauh 3600 mengelilingi sumbu
2
E. ( − x 2 + x + 6) dx X adalah….
−2 32
A. satuan volume
5
21. Untuk : – x 64
8 8 B. satuan volume
15
1 − tan2 2 x + tan4 2 x − tan6 2 x + ...dx = ... 52
C. satuan volume
1 15
1
A. tan 2x + k D. sin 2x + k 48
2 2 D. satuan volume
1 15
1
B. cos 2x + k E. – sin 2x + k 32
2 2 E. satuan volume
1 15
C. – cos 2x + k
2 26. Volume benda putar yang terjadi jika daerah
1 yang dibatasi oleh parabola y = x2 dan y2 = 8x
22. Daerah D dibatasi oleh grafik y = , garis
x diputar 3600 mengelilingi sumbu Y adalah ….
x = 1, garis x = 4, dan sumbu X. Jika garis x 4
A. 2 satuan volume
= c memotong daerah D sehingga menjadi 5
daerah D1 dan D2 yang luasnya sama, maka c 4
B. 3 satuan volume
= …. 5
www.facebook.com/indonesiapustaka
1 4
A. 2 D. 2 C. 4 satuan volume
2 5
B. 5 E. 6 4
D. 5 satuan volume
5
1
C. 2 4
4 E. 9 satuan volume
5
D. KUNCI JAWABAN
Buktikanla h jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:
1. D 11. E 21. D
2. A 12. C 22. C
3. D 13. E 23. A
4. B 14. A 24. C
5. C 15. A 25. B
6. E 16. D 26. C
7. B 17. D 27. A
www.facebook.com/indonesiapustaka
8. C 18. E 28. B
9. A 19. C 29. C
Definisi dasar lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah
titik tertentu. Jarak yang sama disebut jari-jari dinotasikan dengan r dan titik tertentu disebut pusat
lingkaran yang dinotasikan O.
Dimana:
Pusat P(– A, – B)
r= A2 + B 2 − C , dimana A koefisien dari x, B koefisien dari y, dan C adalah konstanta.
Definisi persamaan garis singgung lingkaran adalah sebuah garis menyinggung lingkaran di satu
titik. Rumus persamaan garis singgung lingkaran dibagi atas dua, yaitu:
1. Persamaan garis singgung lingkaran jika diketahui titik singgung :
a. Persamaan garis singgung lingkaran Pusat O(0, 0) di titik singgung T(x1, y1).
x1x + y1y = r2
www.facebook.com/indonesiapustaka
b. Persamaan garis singgung lingkaran Pusat P(a, b) di titik singgung T(x1, y1).
(x1 – a)(x – a) + (y1 – b)(y – b) = r2
c. Persamaan garis singgung lingkaran Pusat P(–A, –B) di titik singgung T(x1, y1).
y + B = m( x + A) r m2 + 1
1. UMPTN 1994 2
Pusat lingkaran 3x2 + 3y2 – 4x + 6y – 12 = 0 Sehingga Pusat(–A, –B) = −( − ), − 1
3
adalah.... 2
Jadi: Pusat ( , –1)
1 3
A. (2, 1) D. ( , 5) Jawaban: (E)
3
2
B. (5, 9) E. ( , –1) 2. SPMB 2002
3
C. (2, 3) Lingkaran yang sepusat dengan lingkaran x2
Tips
+ y2 – 4x + 6y – 17 = 0 dan menyinggung garis
3x – 4y + 7 = 0 mempunyai persamaan....
Ingatlah persamaan umum lingkaran.
A. (x – 2)2 + (y + 3)2 = 25
Gunakan rumus pusat persamaan umum
lingkaran.
B. (x – 2)2 + (y + 3)2 = 16
C. (x + 2)2 + (y – 3)2 = 25
Pembahasan dan Penjelasan: D. (x + 2)2 + (y – 3)2 = 16
Berdasar kan Tips di atas, mulailah dengan E. (x – 4)2 + (y + 6)2 = 25
persamaan umum lingkaran.
3x2 + 3y2 – 4x + 6y – 12 = 0 Tips
Kedua ruas dibagi 3 karena disesuaikan Ingatlah cara menentukan pusat persamaan
umum lingkaran melalui Gambar.
dengan persamaan umum lingkaran:
3 2 3 4 6 12 0 Gunakan rumus jarak titik ke garis pada Bab 6
x + y2 − x + y − = sistem persamaan dan garis lurus.
3 3 3 3 3 3
4 Pembahasan dan Penjelasan:
x2 + y2 − x + 2y − 4 = 0
3
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
x 2 + y 2 + 2 Ax + 2By + C = 0
ilustrasi Gambar agar mudah dipahami dalam
Selanjutnya, kita identikkan:
menentukan pusat lingkaran:
4
2A = – 2B = 2 C = –4
x2 + y2 – 4x + 6y – 17 = 0
www.facebook.com/indonesiapustaka
3
−4 3 2
A= B=
2 2 Lingkaran yang
4 2 ditanyakan ...?
A= − = − B=1
6 3
Gambar 6.1
k = 6 atau k = –1
pusat P ke garis 3x – 4y + 7 = 0:
Dimana 3x – 4y + 7 = 0 bentuk umumnya Jadi: nilai k adalah –1 atau 6
Ax + By + C = 0 [Catatan: bukan maksudnya A,
B, dan C adalah koefisien lingkaran], sehingga Jawaban: (C)
A = 3, B = –4, C = 7, a = 2, dan b = –3:
4. SIPENMARU 1985
A.a + B.b + C 3.2 + ( −4).( −3) + 7 Agar lingkaran x2 + y2 – 4x + 6y + m = 0 berjari-
r= =
A2 + B 2 32 + ( −4)2 jari 5, maka m haruslah sama dengan....
6 + 12 + 7 25 25 A. –38 D. 25
= = = =5 r = 5.
9 + 16 25 5 B. –12 E. 38
Substitusikan P(2, –3) dan r = 5 ke persamaan C. 12
baku lingkaran:
(x – a)2 + (y – b)2 = r2 Tips
Gambar 6.2
Pembahasan dan Penjelasan:
Memotong sumbu x berarti y = 0:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
(x – 3)2 + (y – 4)2 = 25
ilustrasi Gambar agar mudah dipahami.
(x – 3)2 + (0 – 4)2 = 25
x2 – 6x + 9 + (–4)2 = 25
x2 – 6x + 9 + 16 – 25 = 0
x2 – 6x + 0 = 0 x2 – 6x = 0
x(x – 6) = 0 x = 0 atau x – 6 = 0
www.facebook.com/indonesiapustaka
U/a2 = 8 dan b = 4 a2 + b = 8 + 4 = 12
B. 8 E. 0
C. 4
Jadi: a2 + b = 12
Tips
Jawaban: (A)
Ingatlah rumus jari-jari pada persamaan umum
lingkaran. Nasehat:
Gunakan syarat garis menyinggung kurva yaitu Perhatikanlah lebih cermat dan tepat penggunaan
D = 0. Lihat Bab 2 fungsi kuadrat. persamaan baku lingkaran dan persamaan umum
lingkaran baik pusat maupun jari-jarinya.
D. LATIHAN MANDIRI
1. Persaman lingkaran pusat P(3, –2) dan diame- 2. Persaman lingkaran dengan pusat P(4, –5) dan
ter 10 adalah…. menyinggung sumbu-x adalah….
A. (x – 3)2 + (y – 2)2 = 25 A. x2 + y2 + 5x + 4y + 16 = 0
B. (x + 3)2 + (y + 2)2 = 25 B. x2 + y2 – 5x + 5y + 16 = 0
www.facebook.com/indonesiapustaka
B. (x – 3)2 + (y + 2)2 = 9
B. 2 E. 5
C. (x + 3)2 + (y – 2)2 = 4
C. 3
D. (x – 3)2 + (y + 2)2 = 4
E. tak ada yang benar.
E. KUNCI JAWABAN
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian D dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:
1. C 11. E
2. E 12. C
3. A 13. E
4. A 14. D
5. C 15. B
6. D 16. E
7. D
8. A
9. C
www.facebook.com/indonesiapustaka
10. A
Definisi dasar geometri dimensi tiga adalah ruang atau dimensi tiga yang mempelajari bentuk, letak,
ukuran, dan sifat-sifat berbagai bangun geometri seperti kubus, balok, prisma, limas dan sebagainya yang
tidak terletak pada satu bidang datar. Titik, garis, dan bidang menyatakan unsur pembangun geometri
ruang. Disini kita perlu memahami hubungan antara titik dan garis, garis dan garis, titik dan bidang, garis
dan bidang, dan bidang dan bidang pada geometri dimensi tiga.
Pemahaman
Pada Gambar 7.2, titik R terletak pada bidang sedangkan
titik Q terletak di luar pada bidang .
Gambar 7.2
Pemahaman
Pada Gambar 7.3, kedudukan garis-garis dalam ruang :
1. Dua garis sejajar yaitu : apabila kedua garis sebidang dan
AB ditulis EF AB.
tidak mempunyai titik persekutuan. Contoh garis EF sejajar
Gambar 7.3
dan keduanya memiliki tepat satu titik persekutuan. Contoh
garis ED berpotongan AH.
3. Dua garis bersilangan yaitu : jika kedua garis tidak sebidang,
tidak sejajar, dan tidak memiliki titik persekutuan. Contoh:
garis BG bersilangan ED.
Gambar 7.5
Pemahaman
Pada Gambar 7.5, kedudukan dua bidang dalam ruang :
1. Bidang sejajar bidang (ditulis bidang // bidang ) apabila bidang dan bidang
tidak mempunyai titik persekutuan. Lihat gambar (i).
2. Bidang berpotongan bidang apabila kedua bidang mempunyai tepat satu garis
persekutuan. Lihat gambar (ii).
3. Bidang berimpit bidang apabila setiap titik pada bidang juga terletak pada bidang
. Lihat gambar (iii).
Pemahaman
Pada Gambar 7.6. Proyeksi artinya menjatuhkan tegak lurus
www.facebook.com/indonesiapustaka
terhadap lantai.
Titik P adalah titik yang diproyeksikan, titik P' merupakan titik
hasil proyeksi, garis putus-putus disebut yang memproyeksikan
(proyektor), dan bidang disebut bidang proyeksi.
Gambar 7.6
Pemahaman
Jarak antara dua garis yang sejajar adalah jarak antara
setiap titik pada garis yang satu dengan proyeksinya
pada garis yang lain. Gambar 7.10, garis g mewakili
titik A diproyeksikan pada garis h yang mewakili
Gambar 7.10 titik B begitupun sebaliknya garis h mewakili titik B
diproyeksikan pada garis g yang mewakili titik A.
Pemahaman
Syarat utama jarak antara garis dan bidang yaitu : ada
suatu garis yang mewakili bidang dan garis tersebut
www.facebook.com/indonesiapustaka
Pemahaman
Jarak antara dua bidang yang sejajar adalah jarak antara setiap
titik pada bidang pertama dan setiap titik pada bidang kedua
yang merupakan proyeksinya masing-masing. Pada Gambar
7.12, Jarak antara bidang mewakili titik P yang diproyeksikan
Gambar 7.12 pada titik Q di bidang , begitupun sebaliknya titik Q mewakili
bidang yang diproyeksikan pada titik P di bidang .
Pemahaman
Syarat utama sudut antara dua bidang adalah ada sebuah
garis mewakili bidang pertama dan ada sebuah garis
mewakili bidang yang lain sehingga kedua garis berpotongan
dan membentuk sudut. Pada Gambar 7.14, bidang mewakili
garis g dan bidang mewakili garis h sehingga garis g dan h
saling berpotongan dan membentuk sebuah sudut .
Gambar 7.14
4
Gambar 7.15
Tips
Ingatlah konsep menghitung jarak titik ke garis. Sesuai Gambar 7.15, misalkan titik O mewakili
Gunak an rumus pithagoras dan konsep garis HB dan ditarik terhadap titik A sebagai
trigonometri. syarat jarak titik ke garis “wajib tegaklurus”.
= a2 + 2a2 = 3a2 HB = a 3.
U/∆ besar HAB:
depan
sin = Gambar 7.16
miring
a 2 2 Sesuai Gambar 7.16, kita akan periksa, apakah
sin = = ...(1)
a 3 3 ∆ TPC adalah segitiga samakaki atau bukan
?. Pada ∆ ATB adalah segitiga samasisi dan
U/∆ kecil AOB: diketahui bahwa AP = PB dan siku-siku di P
depan AO sehingga diperoleh:
sin = sin = ….(2)
miring a
TP = TA2 − AP 2 = TA2 − AP 2
Substitusikan pers.(1) dan (2): 4 2 1 2 3 2 a
= a − a = a TP = 3
2 AO a 2 a 2 3 4 4 4 2
= AO = = .
3 a 3 3 3 Karena bidang empat beraturan atau limas
Beraturan maka otomatis TP = PC.
Dapat disimpulakan bahwa TPC adalah
a 6 [AO = jarak titik A ke diagonal HB]
= .
3
Jadi: jarak A ke diagonal HB = a 6. segitiga samakaki yang mengakibatkan
3
Jawaban: (B) panjang TC dapat di bagi 2 sama panjang.
Titik O adalah titik
2. SBMPTN 2013 yang mewakili garis
Diberikan bidang empat beraturan T.ABC TC dan ditarik dari titik
dengan panjang rusuk a. Jika titik P adalah titik P. Inilah yang ditanyakan
tengah rusuk AB, maka jarak titik P ke garis TC soal, jarak titik P ke garis
adalah.... TC adalah panjang PO.
a a Sesuai rumus pithagoras:
A. 6 D. 2
2 2 PO = TP 2 − TO 2 = (a / 2 3)2 − (1/ 2a)2
www.facebook.com/indonesiapustaka
a a 3 2 1 2 2 2 a
B. 6 E. 2 = a − a = a = 2
3 3 4 4 4 2
a
C. a 2 Jadi: jarak titik P ke garis TC = 2
2
Jawaban: (D)
Tips
titik R [Ingat: syarat jarak titik ke garis wajib Ingatlah konsep sudut antara dua bidang.
“tegaklurus”], sehingga jarak titik R ke O Gunakan rumus pithagoras dan konsep
adalah jarak titik R ke bidang EPQH. trigonometri.
6
C.
7
Tips
depan
tan =
samping
Sesuai Gambar 7.19, agar mudah dikerjakan,
a
tan = ambil garis TO yang mewakili bidang TBC
1/ 2a 2
dan garis AO yang mewakili bidang alas ABC.
1 2 2 2 Sehingga yang kita hitung sudut garis TO dan
tan = = tan = .
1/ 2 2 2 2 2 AO yang siku-siku di A.
2 2 Keluarkan ∆ TAO dari kubus.
tan = = 2
2 Panjang TA = 3.
Jadi: tan = 2 BC = AB 2 + AC 2 = ( 3)2 + ( 3)2
= 3+3 = 6 BC = 6.
Jawaban: (A)
∆ ABC adalah segitiga siku-siku samakaki,
5. UMPTN 2000 sehingga panjang BC dapat dibagi 2 sama
Pada bidang empat T.ABC diketahui bidang- panjang, BO = ½ BC BO = ½ 6.
Pada AOB siku-siku di O, diperoleh:
www.facebook.com/indonesiapustaka
L∆SAP = a .
2 2 garis ke bidang syarat utamanya wajib tegaklurus.
9 2. Rumus utama yang selalu digunakan dalam menghitung
C. LATIHAN MANDIRI
1. ABCD.EFGH adalah sebuah kubus. Jika α 2. Diberikan kubus ABCD.EFGH dengan panjang
adalah sudut antara diagonal AG dan rusuk rusuk a cm. jarak titik H ke garis DF adalah….
AD, maka cos =…. 1
a 2
A. 3a 6 D.
1 6
3
A. D.
2 3 B. 2a 6 E. a 3
2 1
www.facebook.com/indonesiapustaka
B. E. 3 C. a 6
2 3
1
B. Tegaklurus pada s E. 2
6
C. Bersilang tegaklurus dengan g
D. Sejajar dengan V
E. Sejajar dengan a
C. 2
D. 2
www.facebook.com/indonesiapustaka
E. 2 2
1. D 11. E
2. C 12. E
3. C 13. C
4. D 14. E
5. E 15. D
6. B
7. E
8. C
9. D
10. A
www.facebook.com/indonesiapustaka
Definisi vektor adalah kombinasi dari suatu besaran dan suatu arah. Vektor dinotasikan dengan
huruf kecil, seperti a , b, dan atau v .
Vektor posisi.
Vektor posisi adalah suatu vektor yang mempunyai titik pangkal pusat 0(0, 0, 0). Misalkan vektor
posisi A adalah vektor a yang mewakili oleh ruas garis berarah OA = (a1, a2, a3) dan vektor posisi B adalah
vektor b yang mewakili oleh ruas garis berarah OB = (b1, b2, b3).
b3 a3 b3 − a3
b1 − a1
Jadi: vektor posisi AB = b2 − a2
b3 − a3
Vektor satuan.
Jika a = (a 1, a 2, a 3) adalah suatu vektor dalam ruang maka vektor satuan a = a atau a=
a1 |a|
1
a2 .
a12 + a22 + a32
a3
a
a.b a.b c = Proyeksi ortogonal vektor
c= . b dan c
2
|b| |b| | c | = Panjang proyeksi vektor
c b
1. UMPTN 1997
Vektor PQ = (2, 0, 1) dan vektor PR = (1, 1, 2). Selanjutnya, Gunakan metode substitusi:
1 1
Jika PS = PQ , maka vektor RS = .... RS= PS – PR = (1, 0, ) – (1, 1, 2)
2 2
3 1 1 1 1− 1 0
A. (0, –1, − ) D. ( , 0, 1)
2 2 = 0 − 1 = 0 − 1 = −1
3
B. (–1, 0, ) E. (1, –1, 1) 12 2 1 2−2 −3 2
2
3
3 Jadi: RS = (0, –1, − ).
C. ( , 1, 0) 2
2
Jawaban: (A)
Tips
Ingatlah penjumlahan vektor. 2. UMPTN 1993
Substitusi dan sederhanakan. a =3xi + xj – 4k , b = – 2i + 4j + 5k, dan c =3i +
2j+ k. Jika a tegak lurus pada b , maka a – c
Pembahasan dan Penjelasan: sama dengan....
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan A. –33i – 8j – 5k D. –33i – 12j – 5k
penjumlahan vektor. B. –27i – 8j – 5k E. –33i + 8j – 5k
C. –27i– 12j – 5k
Tips
Ingatlah rumus dua vektor saling tegak lurus dan
konsep perkalian dua vektor.
Gunakan metode substitusi dan pengurangan
Sesuai gambar vektor di atas, prinsip vektor.
penjumlahan vektor yaitu “salah satu ujung
www.facebook.com/indonesiapustaka
PR = k. PQ = r – p = k(q – p)
www.facebook.com/indonesiapustaka
2b − 8
c= .....(1)
3 2 32 1 32
a–1=1a=1+1=2 Tips
Jadi: a = 2 Ingatlah rumus panjang proyeksi vektor.
Substitusi dan sederhanakan.
Jawaban: (D)
Pembahasan dan Penjelasan:
5. SNMPTN 2012 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Diketahui || u || = 1 dan || v || = 2 . Jika u dan v rumus panjang proyeksi vektor.
membentuk sudut 30o, maka (u + v) o v = ....
A. 3+4 D. 3
B. 3+2 E. 5
C. 2 3 + 4
Tips
Ingatlah rumus perkalian dua vektor.
Substitusi dan sederhanakan. Makna proyeksi adalah “menjatuhkan tegak
lurus terhadap lantai dan lantai yaitu PQ”.
Pembahasan dan Penjelasan:
Sesuai gambar vektor di atas,
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
rumus perkalian dua vektor. |PS| = PR . PQ .
| PQ |
(u + v) o v = u. v + v. v
2 1 1
= || u| .| v |cos + | v | . | v | cos 0° PR = r − p = − = .
4 1 3
= 1 . 2 cos 30o + 2 . 2 cos 0o 5 1 4
PQ = q − p = − =
= 2 (1 2 3) + 4 (1) 3 1 2
[ I n g a t : s u d u t - s u d u t i s t i m e wa B a b 1 Substitusikan:
trigonometri] 1 4
PR . PQ 3 2 1.4 + 3.2
= 3+4 PS = = =
| PQ |4 +2 16 + 42 2
Jadi: ( u + v) o v = 3 + 4
4+6 10 10 5
[Catatan: kita tidak menggunakan rumus = = = =
20 4.5 2 5 5
www.facebook.com/indonesiapustaka
0 3 −3 ditanyakan
AC = c − a = 0 − 0 = 0
4 0 4
0 3 −3
AB = b − a = −3 − 0 = −3
0 0 0
Substitusikan:
−3 −3 Sesuai grafik vektor di atas, diketahui
0 −3 bahwa TA + AC = TC AC = TC – TA
c =
AC . AB
=
0 4 AC = w – u.
TA + AB = TB AB = TB – TA
| AB | ( −3) + ( −3)2 + 02
2
AB + BC = AC BC = AC – AB
9 9 3 3 2
= = = = .
BC = w – u – (v – u) = w – u – v + u
9.2 3 2 2 2 2
3 2
=
BC =w – v.
www.facebook.com/indonesiapustaka
2
Jadi: panjang proyeksi vektor AC ke
3 2 Karena P adalah titik berat ∆ABC maka vektor
vektor AB = .
2 BC dapat dibagi 2 menjadi BO = ½ BC = ½(w
Jawaban: (A) – v).
½v + ½w – u
1. Perhatikanlah lebih dekat ciri-ciri rumus dalam konsep
vektor.
2 2. Dalam menentukan wakil vektor seperti contoh soal
Sehingga AP = . AO
3 dan pembahasan nomor 8, langkah utama gunakan
2 1 1
(½v + ½w – u) = v + w – 2 u
konsep penjumlahan vektor.
AP =
3 3 3 3
1 1 2
TP = TA + AP = u + v + w – u
3 3 3
= u + v + w = (u + v + w)
1 1 1 1
3 3 3 3
1
Jadi: TP = (u + v + w)
3
Jawaban: (A)
C. LATIHAN MANDIRI
1. Jika u, v, dan w adalah vektor u = (3, –2, 1), v 5. Jika sudut antara vektor a = i + 2 j + pk dan
= (2, –1, 4), dan w = (–4, 0, 2), maka panjang b = i − 2 j + pk adalah 60o, maka p =….
vektor u + 2v + 3w adalah…. 1
A. − atau 1
A. 66 D. 278 2 2
B. 141 E. 11
B. –1 atau 1
C. 266
C. − 2 atau 2
2. Diketahui vektor a = 2i – j + 2k dan b = 4i +
10j – 8k. vektor (a + xb) akan tegak lurus pada D. − 5 atau 5
vektor a. Nilai x adalah…. 1 1
A. 2 D. ½ E. − 5 atau 5
2 2
B. –2 E. 1
C. –½ 6. Diketahui bujur sangkar ABCD dengan pan-
jang setiap sisinya = 7. Nilai vektor AB . BD +
3. Panjang vektor a, b, dan a + b berturut-turut AB . AC =….
12, 8, dan 4 7 . Besar sudut antara vektor a A. 7 D. –7
dan b adalah…. B. 8 E. 0
A. 120o D. 90o C. 7 2
B. 150o E. 60o
C. 210o 7. Diketahui P = (a, 0, 3), Q = (0, 6, 5) dan R = (2,
7, c). Agar vektor-vektor PQ tegak lurus QR,
4. Jika titik A(1, 2, 3), B(3, 3, 1), dan C(k1, k2, –3)
www.facebook.com/indonesiapustaka
1 1 1 1 1
B. ( −1, −1, −1) B. − u+ v E. − u+ v
2 6 6 6 2
1 1 1
C. − (1, − 1, −1) C. u− v
3 6 6
1 14. Jika vektor tak nol a dan b memenuhi: | a + b|
D. ( −1, 1, 1)
3 = |a – b| maka vector a dan b ….
1 A. membentuk sudut 90o
E. − ( −1, 1, 1)
3 B. membentuk sudut 60o
−2
C. membentuk sudut 45o
10. Diketahui vektor a = 8 dan vektor
D. searah
0 4
E. Berlawanan arah
b = p . Panjang proyeksi vektor a p ada b
t 5
waktu: t diberikan oleh vektor t 2 . Pada C. |u – w| = |v|
−t D. u – v tegak lurus w
waktu t = 1 titik itu berada pada titik P dan E. u + v tegak lurus w
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:
1. C 11. A
2. D 12. D
3. A 13. A
4. B 14. A
5. D 15. B
6. E 16. D
7. B
8. C
9. E
10. C
www.facebook.com/indonesiapustaka
Definisi peluang adalah jika A suatu kejadian dengan A S (dibaca : A himpunan bagian dari S),
maka peluang A yang dinotasikan dengan P(A) :
Pemahaman
n( A) n(A) = banyaknya anggota dari kejadian A.
P ( A) =
n( S ) n(S) = banyaknya sampel.
Dengan :
Tips
n(S) ≠ 0
Cara mudah menyelesaikan peluang:
1. Tentukan terlebih dahulu n(S).
2. Pertanyaan soal sebagai n(A).
3. Gunakan rumus peluang P(A).
1. SIPENMARU 1985
Jika tiga mata uang dilempar bersama-sama A. 0,08 D. 0,20
maka peluang untuk memperoleh dua sisi B. 0,10 E. 0,30
muka dan satu sisi belakang adalah…. C. 0,16
1 2 Tips
A. D.
6 8 Ingatlah konsep peluang kejadian saling bebas
2 3 bersyarat.
B. E.
6 8 Substitusi dan sederhanakan.
1
C. Pembahasan dan Penjelasan:
8
B e r d a s a r k a n Ti p s d i a t a s , m u l a i l a h
Tips dengan konsep peluang kejadian saling
Ingatlah konsep peluang. bebas bersyarat karena terdapat kalimat
Substitusi dan sederhanakan. “pengambilan dua kali berurutan” maksudnya
Pembahasan dan Penjelasan: kejadian A pengambilan pertama kelereng
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan hitam dan menyusul kejadian B pengambilan
konsep peluang. Sesuai cara mudah dalam kedua juga bola hitam tetapi dengan syarat
menghitung peluang, langkah awal kita pengambilan bola pertama tidak dikembalikan
tentukan dulu ruang sampel (S): dalam kotak.
2 2
Misalkan sisi muka = A dan sisi belakang = G Sehingga P(A) = = dan
3+2 5
S = {AAA, AAG, AGA, AGG, GGG, GGA, GAG,
GAA} n(S) = 8.
1 1
P(B|A) = =
3 +1 4
= 0, 10.
5 4 20
“peluang untuk memperoleh dua sisi muka dan
5 n( A) 3!4! 3.2.1. 4 ! 1
Jadi: P(A) = P ( A) = = = = .
12 n( S ) 6! 6 .5. 4 ! 5
Jawaban: (C) 1
Jadi: P(A) =
5
Jawaban: (E)
Jawaban: (B)
Pembahasan dan Penjelasan:
Nasehat:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
1. Rahasia utama dalam menyelesaikan soal tentang
rumus kombinasi karena diambil dua koin
peluang adalah tentukan terlebih dahulu ruang sampel
secara acak, misalkan koin palsu (P) dan koin selanjutnya pertanyaan kejadian terakhir rumus
asli (A). Campuran P 1A1 = A1P1 artinya jika peluang.
dicampur P1A1 tidak mungkin terulang lagi 2. Gunakan rumus pendukung dalam menyelesaikan soal
A1P1 hanya karena urutannya berbeda. tentang peluang misalnya aturan perkalian, permutasi,
atau kombinasi.
C. LATIHAN MANDIRI
1. Tiga belas kartu diberi angka 1, 2, 3, …, 13. 2. Seperangkat kartu remi diacak berkali-kali.
Kartu tersebut diacak, kemudian diambil Kemudian, satu kartu diambil dari satu set
satu kartu secara acak. Peluang muncul kartu kartu remi. Peluang munculnya kartu as hitam
berangka habis dibagi 3 adalah…. adalah….
3 7 1 9
A. D. 13 A. D.
13 26 52
8 5
www.facebook.com/indonesiapustaka
4 10
B. E. B. E.
13 33 26 13
6 7
C. C. 26
13
C. 14 14
6
4 1
B. E.
7. Dalam kotak terdapat 6 kelereng putih dan 14 14
3 kelereng merah, diambil 2 kelereng secara 3
C. 14
12. Suatu kelas terdiri atas 40 siswa, 25 siswa 15. Jika L(a) adalah luas daerah yang dibatasi oleh
gemar matematika, 21 siswa gemar IPA, dan sumbu X dan parabola y = 2ax – x2, 0 < a < 1,
9 siswa gemar matematika dan IPA. Peluang 1 9
maka peluang nilai a sehingga 48 L(a) 16
seorang tidak gemar matematika maupun IPA
adalah….
adalah….
3 1
A. D.
3 1 4 3
A. 4 D. 20 1 1
B. E.
5 7 2 4
B. E. 30 3
6
C. 8
3
C. 40
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:
1. B 11. B
2. A 12. C
3. E 13. E
4. C 14. A
5. A 15. B
6. D
7. B
8. A
9. D
10. A
www.facebook.com/indonesiapustaka
Foster, B., Herlin. (2006). 1001 plus Soal dan Pembahasan matematika. Jakarta. Erlangga.
Good R. A. (1566). Introduction to mathematic. Harcount, Brace and World. Inc : New York.
Jonson dan Stefen S. (1986). Intermediate Algebra. Serit. Foresman and Company, Boston.
Kandhalawi. M. Y. A. (2006). Muntakhab Ahadits Tuntunan Sifat-sifat Mulia Para Sahabat Nabi SAW.
Bandung: Pustaka Ramadhan
Kanginan, M. (2007). Matematika untuk Kelas XI SMA Program IPA. Bandung: Graindo Media Pratama
Khusnawati. L. D., dkk. (2012). SNMPTN dan Simak UI Program IPA. Yogyakarta: Jalur Mas Media
Loedji, W. A. S. (2007). Matematika Bilingual untuk SMA Kelas XI IPA semester 1 dan 2. Bandung: Yrama
Widya
Permata. A. D. (2005). Mudah dan Aktif Belajar Matematika untuk Kelas XI SMA/MA Program IPA. Jakarta:
Setia Purna Inves
Siswanto. (2009). Theory and Application of mathematics For Grade X of Senior High School and Islamic
Senior High School. Jakarta. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Siswanto. (2009). Theory and Application of mathematics For Grade XII of Senior High School and Islamic
Senior High School. Jakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Zaelani, Ahmad., dkk. (2006). 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Matematika Untuk SMA/MA. Bandung:
Yrama Widya.
_________, 1976 – 2014. Kumpulan Soal-Soal ITB, SKALU, PP, Sipenmaru, UMPTN, SPMB, SNMPTN, dan
SBMPTN.
www.facebook.com/indonesiapustaka
Buku “Top No. 1 Kuasai Matematika SBMPTN” memiliki beberapa keunggulan, yaitu
1. Kumpulan konsep matematika yaitu memberikan pemahaman dan penjelasan setiap
konsep dan rumus dalam matematika, tidak hanya menghafal rumus atau konsep tetapi
lebih dari itu Anda mampu memahami jalan pikiran matematika itu sendiri dan mampu
memahami materi secara utuh sehingga mudah dan cepat menyelesaikan soal tersebut.
2. Kumpulan soal diambil dari soal-soal PTN terdahulu yaitu soal ITB sekitar tahun 1976,
SKALU sekitar tahun 1978, PP 1 sekitar tahun 1979-1980, Sipenmaru sekitar tahun
1981-1989, UMPTN sekitar tahun 1990-2001, SPMB sekitar tahun 2002-2008, SNMPTN
sekitar tahun 2009-2012, dan terakhir SBMPTN tahun 2013 sampai sekarang. Buku ini
sengaja dibuat agar Anda mengetahui bahwa soal PTN sangat bervariatif, kreatif, dan
inovatif.
3. Pembahasan dan Penjelasan super rinci, catatan penting, keterangan, dan saran pada
setiap langkah penyelesaian yang akurat, tajam dan terpercaya agar Anda lebih dekat
memahami penyelesaian soal SBMPTN.
4. Tips adalah rencana penyelesaian soal, agar Anda dapat merencanakan apa yang hendak
dikerjakan dan tepat dalam menyelesaikan soal SBMPTN.
5. Metode ringkas bertujuan untuk memudahkan Anda dalam menyelesaikan soal secepat
mungkin khusus pada soal-soal tertentu saja. • Cara cepat dan trik
6. Latihan mandiri dan kunci jawaban diberikan kepada Anda agar dapat menyelesaikan soal
secara mandiri dan kunci jawaban diberikan untuk membuktikan jawaban atau mencocok-
kan jawaban Anda • Kumpulan soal ter-update
7. Nasehat penguatan setiap konsep, prinsip, dan rumus dalam matematika agar tertanam
• Penjelasan super rinci,
catatan penting, keterangan,
dalam pikiran Anda dan tidak mudah dilupakan.
Selamat belajar dan raihlah kesuksesan Anda dengan masuk PTN favorit.
tajam dan terpercaya.
• Tip-tip penyelesaian soal-soal
www.facebook.com/indonesiapustaka