Anda di halaman 1dari 352

TOP NO.

KUASAI

TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA


MATEMATIKA
sbmptn
Belajar MANDIRI
MATEMATIKA dalam SBMPTN
Keistimewaan buku ini:
• Cara cepat dan trik
Dikupas tuntas setiap BAB menyelesaikan soal matematika
yang meliputi SBMPTN
• Kumpulan soal ter-update
Matematika Dasar • Penjelasan super rinci,
catatan penting, keterangan,
Matematika IPA dan saran pada setiap langkah
penyelesaian yang akurat,
+ Soal dan pembahasan tajam dan terpercaya.
terbaru SBMPTN 2014 • Tip-tip penyelesaian soal-soal
SBMPTN
www.facebook.com/indonesiapustaka

Sumber soal
ITB, Proyek Printis 1 (PP1), SKALU, Sipenmaru, UMPTN, SPMB, SNMPTN, dan SBMPTN

ALIMUDDIN, S.Pd., M.Pd.


www.facebook.com/indonesiapustaka
100%
TOP NO.1 KUASAI
MATEMATIKA SBMPTN
SMA/MA
Belajar Mandiri
Matematika SBMPTN
Dikupas Tuntas Per BAB:

 Matematika Dasar
 Matematika IPA
 + Soal dan pembahasan terbaru SBMPTN 2014

Penulis:

ALIMUDDIN, S.Pd., M.Pd.


www.facebook.com/indonesiapustaka

Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2014


TOP NO.1 KUASAI
MATEMATIKA SBMPTN

Penulis:
Alimuddin, S.Pd., M.Pd.

GWI: 703.14.8.064
ISBN: 978-602-251-834-1

© Penerbit PT Grasindo, Jalan Palmerah Barat 33-37, Jakarta 10270


Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang

Editor: Eko Setiawan


Penata Isi: Riefmanto, Bambang Hariyanto
Desainer Sampul: Ivana Puspa Dewi

Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Grasindo, anggota Ikapi, Jakarta, 2014
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk
apa pun (seperti cetakan, fotokopi, mikroilm, VCD, CD-ROM, dan rekaman suara) tanpa izin
tertulis dari pemegang hak cipta/Penerbit.

Sanksi Pelanggaran Pasal 72


Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling
singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana
penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum
suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada
Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
www.facebook.com/indonesiapustaka

Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Gramedia, Jakarta


KATA PEN GAN TAR

Puji dan Syukur hanya Kepada Allah Taa’la, karena Rahmat dan Kasih SayangNyalah sehingga
segala aktivitas kita dapat berjalan baik. Salawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW, Rasul Allah
yang membawa umat ini keluar dari alam kegelapan,kejahilan, kesesatan, dan kehinaan menuju
alam yang memancarkan cahaya hidayah, kemuliaan, keagungan, dan keberanian. Penulis berterima
kasih dan bersyukur kepada Allah Taa’la atas terbitnya buku Top No. 1 Kuasai Matematika SBMPTN
yang terdiri dari 12 Bab Matematika dasar dan 9 Bab Matematika IPA serta ditambah soal dan pemba-
hasan terbaru SBMPTN 2014. Secara garis besar buku ini berisikan:

1. Kumpulan konsep matematika yaitu memberikan pemahaman dan penjelasan setiap konsep
dan rumus dalam matematika, tidak hanya menghafal rumus atau konsep tetapi lebih dari itu
Anda mampu memahami jalan pikiran matematika itu sendiri dan mampu memahami materi
secara utuh sehingga ketika Anda menghadapi soal SBMPTN maka dengan mudah dan cepat
menyelesaikan soal tersebut.

2. Kumpulan soal diambil dari soal-soal PTN terdahulu yaitu soal ITB sekitar tahun 1976, SKALU
sekitar tahun 1978, PP 1 sekitar tahun 1979-1980, Sipenmaru sekitar tahun 1981-1989, UMPTN
sekitar tahun 1990-2001, SPMB sekitar tahun 2002-2008, SNMPTN sekitar tahun 2009-2012, dan
terakhir SBMPTN tahun 2013 sampai sekarang. Buku ini sengaja dibuat agar Anda mengetahui
bahwa soal PTN sangat bervariatif, kreatif, dan inovatif.

3. Pembahasan dan Penjelasan yaitu bukan hanya sekedar memberikan pembahasan saja tetapi
dilengkapi dengan penjelasan super rinci, catatan penting, keterangan, dan saran pada setiap
langkah penyelesaian yang akurat, tajam dan terpercaya agar Anda lebih dekat memahami
penyelesaian soal SBMPTN.

4. Tips adalah rencana penyelesaian soal, agar Anda dapat merencanakan apa yang hendak
www.facebook.com/indonesiapustaka

dikerjakan dan tepat dalam menyelesaikan soal SBMPTN.

5. Metode ringkas bertujuan untuk memudahkan Anda dalam menyelesaikan soal secepat
mungkin khusus pada soal-soal tertentu saja.

Kata Pengantar iii


6. Latihan mandiri dan kunci jawaban diberikan kepada Anda agar dapat menyelesaikan soal
secara mandiri dan kunci jawaban diberikan untuk membuktikan jawaban atau mencocokkan
jawaban Anda. Semua ini bertujuan untuk menambah wawasan berpikir Anda dalam soal
SBMPTN yang dengan sendirinya konsep dan prinsip dalam matematika mudah dipahami.

7. Nasehat maksudnya memberikan penguatan setiap konsep, prinsip, dan rumus dalam
matematika agar tertanam dalam pikiran Anda dan tidak mudah dilupakan.

Akhirnya Penulis mengucapkan banyak terimakasih terkhusus kepada PENERBIT GRASINDO


(Gramedia Widiasarana Indonesia) di Jakarta yang membantu menerbitkan buku ini. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Istri tercinta (Rohana Suria Ta’nang) dan anak-anak tercinta
Ahmad Alfath, Aqsafathimah, dan Ahmad Sami Yusuf. Penulis menyadari bahwa kami tidak luput
dari kekurangan dan keterbatasan sehingga buku ini jauh dari sempurna, walaupun penulis telah
berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaikinya, olehnya kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan untuk edisi berikutnya.

Akhir kata “perbanyaklah latihan menyelesaikan soal dalam buku ini”. Belajarlah dengan Ikhlas
dan Sabar, Insya Allah atas Izin Allah taa’la Anda akan menggapai cita-cita sesuai yang diinginkan
baik di dunia yang sementara maupun di akhirat yang kekal selama-lamanya. Wassalam.

Palopo, Juli 2014

Penulis

Alimuddin
www.facebook.com/indonesiapustaka

iv TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


KATA MUTIARA

Allah SWT berfirman yang artinya: “Katakanlah, Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui?”(Qs. Az Zumar [39] ayat 9).

Salah satu makna kata mutiara dari ayat ini adalah orang-orang yang banyak membaca buku, belajar,
dan latihan mengerjakan soal, pasti, pasti,pasti, pasti, pasti, pasti, pasti Allah Taa’la berikan jalan keluar
dari kesusahan menuju kemudahan sehingga Anda akan lulus SBMPTN sesuai jurusan di perguruan tinggi
negeri favorit yang Anda inginkan. Dan tidak akan pernah sama orang-orang yang malas belajar, malas
membaca buku, bahkan latihan mengerjakan soal maka sulit untuk menggapai cita-cita.

Allah SWT berfirman yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum
mereka mengubah nasib diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu
kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia” (Qs. Ar-Ra’d
[13] ayat 11).

Salah satu makna kata mutiara dari ayat ini adalah berusahalah dan bersungguh-sungguhlah Anda
dalam belajar dan membaca buku, perbanyaklah latihan mengerjakan soal SBMPTN, pantang menyerah,
tidak mudah berputus asa, latihan, latihan, dan latihan terus sehingga Allah Taa’la akan mengubah nasib
kita sendiri yang lebih
lebik baik.

Dari Abu Musa r.a., Nabi Saw bersabda, “perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutus aku
untuk menyampaikannya adalah seperti hujan lebat jatuh ke bumi. Sebagian dari bumi itu ada yang subur
menyerap air, menumbuhsuburkan tanam-tanaman, dan rumput-rumput yang banyak. Ada pula tanah
yang keras, tidak dapat menyerap air sehingga tergenang. Maka dengannya Allah memberi mamfaat kepada
manusia. Mereka dapat minum darinya dan memberi minum (binatang ternak dan sebagainya), dan untuk
bercocok tanam. Dan ada pula hujan yang jatuh ke bagian lain, yaitu di atas tanah (berlapis batu) yang tidak
menggenangkan air dan tidak pula menumbuhkan rumput. Begitulah perumpamaan orang yang belajar
menuntut ilmu”(Hr. Bukhari, hadits nomor 79).
www.facebook.com/indonesiapustaka

Kata Mutiara v
Makna kata mutiara dari sabda Nabi adalah dengan menuntut ilmu pengetahuan maka dapat
memberikan manfaat pada diri sendiri dan bahkan memberikan manfaat kepada seluruh manusia.

Abraham Lincoln presiden ke-16 Amerika Serikat pernah berkata: “jika saya punya waktu 8 jam untuk
menebang pohon, maka saya habiskan waktu enam jam untuk mengasah kampak saya”.
Makna kata mutiara di atas adalah gunakanlah waktu Anda sebanyak-banyak untuk mengasah otak
dan latihan mengerjakan soal SBMPTN sebelum Anda menghadapi ujian SBMPTN.

Alimuddin berkata: “jangan Anda lihat panjang-pendeknya pembahasan soal dalam buku ini, tetapi
maknailah, resapilah langkah demi langkah penyelesaian soal agar Anda memahami lebih dekat konsep
dan prinsip dalam matematika dan ada kesan dalam pikiran kita sehingga mudah menyelesaikan soal-
soal SBMPTN”

(pesan dari Penulis buku ini).

Makna kata mutiara di atas adalah ingat bahwa soal-soal PTN khusus matematika setiap tahun selalu
muncul kasus soal yang baru dan unik sehingga jalan terbaik adalah kuasai dan pahami karakter
matematika itu sendiri.

Selamat berjuang, Wassalam


www.facebook.com/indonesiapustaka

vi TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


D AFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................ iii


Kata Mutiara ................................................................................................................. v

MATEMATIKA DASAR

BAB 1 Persamaan Kuadrat .............................................................................................................. 2


BAB 2 Fungsi Kuadrat ....................................................................................................................... 22
BAB 3 Pertidaksamaan .................................................................................................................... 40
BAB 4 Bentuk Eksponen dan Bentuk Akar ................................................................................. 58
BAB 5 Logaritma ................................................................................................................................. 75
BAB 6 Sistem Persamaan Linear dan Garis Lurus .................................................................... 93
BAB 7 Fungsi Komposisi dan Fungsi Iinvers ............................................................................. 113
BAB 8 Program Linear ....................................................................................................................... 129
BAB 9 Barisan dan Deret .................................................................................................................. 150
BAB 10 Matriks ....................................................................................................................................... 175
BAB 11 Statistika ................................................................................................................................... 194
BAB 12 Permutasi dan Kombinasi ................................................................................................... 214

MATEMATIKA IPA

BAB 1 Trigonometri ........................................................................................................................... 226


BAB 2 Suku banyak ............................................................................................................................ 245
BAB 3 Limit ........................................................................................................................................... 256
www.facebook.com/indonesiapustaka

BAB 4 Diferensial ............................................................................................................................... 270


BAB 5 Integral ....................................................................................................................................... 285
BAB 6 Persamaan Lingkaran .......................................................................................................... 302

Daftar Isi vii


BAB 7 Geometri Dimensi Tiga ....................................................................................................... 309
BAB 8 Vektor ........................................................................................................................................ 321
BAB 9 Peluang ...................................................................................................................................... 330

Daftar Pustaka ................................................................................................................... 337


Tentang Penulis ................................................................................................................. 339
www.facebook.com/indonesiapustaka

viii TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


MATEMATIKA DASAR
www.facebook.com/indonesiapustaka

Matematika
Matematika Dasar
Dasar 11
BAB 1
PERSAMAAN KUADRAT

A. KUMPULAN RUMUS PERSAMAAN KUADRAT

Bentuk umum persamaan kuadrat (PK) adalah ax2 + bx + c = 0 dengan a, b, dan c  R dan a  0. Persamaan
kuadrat mempunyai akar-akar x1 dan x2 . Terkadang juga dituliskan akar-akarnya  dan  atau akar-
akarnya p dan q bergantung soal seleksi PTN yang diberikan. Adapun rumus-rumus yang penting pada
persamaan kuadrat yaitu :
−b
1. x1 + x 2 = [jumlah akar-akar sebagai rumus wajib PK]
a
c
2. x1 . x 2 = [hasil kali akar-akar sebagai rumus wajib PK]
a
2
−b c
3. x12 + x 22 = ( x1 + x 2 )2 − 2 x1 x 2 = −2 . [jumlah kuadrat akar-akar]
a a
D b2 − 4 ac
4. x1 − x 2 = = . [selisih akar-akar]
a a
−b D
5. x12 − x 22 = ( x1 + x 2 )( x1 − x 2 ) = . [selisih kuadrat akar-akar]
a a
3
−b c −b
6. x13 + x 23 = ( x1 + x 2 )3 − 3 x1 x 2 ( x1 + x 2 ) = −3 . [jumlah pangkat tiga akar-akar]
a a a
7. x13 − x 23 = ( x1 − x 2 )( x12 + x 22 + x1 x 2 ) [selisih pangkat tiga akar-akar]

= ( x1 − x 2 ){( x1 + x 2 )2 − 2 x1 x 2 + x1 x 2 }
2
D −b c
= ( x1 − x 2 ){( x1 + x 2 )2 − x1 x 2 } = −
a a a

Cara memfaktorkan bentuk PK ax2 + bx + c = 0 dengan a ≠ 1 dan a ≠ 0, yaitu:


 Kalikan nilai a dan c menjadi ax2 + bx + ac = 0
 Ubahlah bentuk ax2 + bx + ac = 0 menjadi (ax)2 + bx + ac = 0
 Anggaplah ax sebagai x, kemudian faktorkan.
Catatan:

 Kembalikan x menjadi ax kemudian tentukan akar-akarnya.


1. ax2 + bx + c = 0 tidak identik/
tidak senilai dengan (ax)2 + bx +
Contoh:
 2x2 + 5x – 12 = 0  2x2 + 5x – 2 ×12 = 0
ac = 0.
www.facebook.com/indonesiapustaka

2. Cara ini berlaku secara umum


 (2x)2 + 5x – 2×12 = 0  (2x)2 + 5x – 24 = 0 untuk berapapun nilai a dengan
 (2x) + 5x – 24 = 0  x + 5x – 24 = 0  (x + 8)(x – 3) = 0
2 2 a ≠ 0.
 (x + 8)(x – 3) = 0  (2x + 8)(2x – 3) = 0  x1 = –4 atau x2 = 3/2
Sumber: Prof.Dr. Nurdin Arsyad, M.Pd. Dosen saya di Universitas Terbuka.

2 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Jenis akar-akar persamaan kuadrat

Penggunaan diskriminan D = b2 – 4ac dalam menentukan jenis akar-akar persamaan kuadrat ax2 +
bx + c = 0 terdiri dari :
a. Kedua akar-akar real /nyata, dengan syarat D  0.
b. Kedua akar-akar nyata dan berlainan/berbeda/memotong sumbu x di dua titik, dengan syarat D > 0.
c. Kedua akar-akar nyata dan kembar/sama/menyinggung sumbu x, dengan syarat D = 0.
d. Tidak mempunyai akar-akar nyata/Imajiner/Khayal/tidak memotong sumbu x, dengan syarat D < 0.
e. Mempunyai dua akar positif , dengan syarat D  0 ; x1 + x2 > 0 ; dan x1 . x2 > 0.
f. Mempunyai dua akar negatif, dengan syarat D  0 ; x1 + x2 < 0 ; dan x1 . x2 > 0.
g. Mempunyai dua akar berlainan tanda, dengan syarat D > 0 dan x1 . x2 < 0.
h. Mempunyai dua akar berlawanan, dengan syarat x1 + x2 = 0.
i. Mempunyai dua akar berkebalikan, dengan syarat x1 . x2 = 1

B. SOAL DAN PEMBAHASAN

1. UMPTN 1997 −b −4
x1 + x2 = = .....(1)
x1 dan x2 merupakan akar-akar persamaan a 3
1 1 c −1
kuadrat 3x2 + 4x – 1 = 0. Maka + = .... x1 . x2 = = .....(2)
x1 x2 a 3
A. 1 D. 3 1 1
Selanjutnya inti soal ini adalah + .
1 x1 x 2
B. 3 E. 4
Caranya disamakan penyebut dengan metode
4
C. 3
kalisilang.

Tips −4
xx22 ++ xx11 −4 3
 Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar == 3 [hasil substitusi pers.(1) dan (2)]
xx1 1+x 2x 2 − −1
1
3
persamaan kuadrat. 3


1 1 −4
+ , samakan penyebutnya dengan x 2 + x1 3 Metode Ringkas
x1 x 2 =
x1x+1 xx22 −1 Rumus praktis 1 + 1 = −b
metode kali silang. 3 x1 x 2 c

x 2 + x1 −4 −
Selesaikanlah dengan menggunakan = =4 =
4
=4
xx1+ x
1x2 2 −1 −1
substitusi.
1x 2 + x11 Catatan: rumus ini hanya
Jadi: + == 4
x1x1 xx2 2 berlaku untuk soal tertentu saja,
Pembahasan dan Penjelasan:
tidak berlaku secara umum.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Jawaban:(D)
Jawaban: (E)
www.facebook.com/indonesiapustaka

rumus jumlah dan hasil kali akar-akar


persamaan kuadrat sebagai rumus wajib. 2. UMPTN 1997
Akar-akar persamaan kuadrat x2 + ax – 4 = 0
Dik : 3x2 + 4x – 1 = 0 dimana a = 3 , b = 4, dan
adalah x1 dan x2. Jika x12 – 2x1x2+ x22 = 8a, maka
c = –1
nilai a adalah....

Matematika Dasar 3
A. 2 D. 8 Karena hasil faktoran sama, maka cukup yang
B. 4 E. 10 ditulis:
C. 6 a–4=0  a=4
Jadi: nilai a = 4
Tips
 Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar Cara lain
persamaan kuadrat. x12 – 2x1x2+ x22 = 8a

(x 1 – x 2 ) 2 = 8a  = 8a  
2 2
Ingat kembali rumus x12 + x22 = (x1 + x2)2 – 2x1. D b2 − 4 ac
= 8a
x2 a a

2
Selesaikanlah dengan menggunakan (a)2 − 4.1.( −4)
= 8a

 a2 + 16 = 8a  a2 – 8a + 16 = 0  (a – 4)2 = 0 
substitusi. 1

Pembahasan dan Penjelasan: a=4


Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Jawaban : (B)
rumus wajib persamaan kuadrat.
Dik : x2 + ax – 4 = 0 dimana a = 1, b = a, dan c 3. UMPTN 1992
=–4 Akar-akar persamaan kuadrat ax2 – 3ax + 5(a
−b − a – 3) = 0 adalah x1 dan x2, jika x13 + x23 = 117,
x1 + x2 = = = −a .....(1)
a 1 maka a2 + a sama dengan ....
c −4
x1 . x2 = = = −4 .....(2) A. 4 D. 1
a 1
B. 3 E. 0
Selanjutnya inti soal ini adalah x12 – 2x1x2+ x22 C. 2
= 8a.
Tips

Caranya kumpulkan variabel x 1 2 dan x 2 2
Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar
menjadi x12 + x22 , agar dapat menggunakan
persamaan kuadrat.

rumus x12 + x22 = (x1 + x2)2 – 2x1.x2 , sehingga
Ingat kembali rumus x13 + x23 = (x1 + x2)3 – 3x1.
diperoleh: x2(x1 + x2)
x12 – 2x1x2+ x22 = 8a  Selesaikanlah dengan menggunakan
x12 + x22 – 2x1x2 = 8a substitusi.
{(x1 + x2)2 – 2x1.x2} – 2x1x2 = 8a
(x1 + x2)2 – 2x1.x2 – 2x1x2 = 8a Pembahasan dan Penjelasan:
(x1 + x2)2 – 4x1.x2 = 8a .....(3) Berdasarkan Tips di atas, kita memulainya
Substitusikan pers. (1) dan (2) ke-pers. (3): dengan rumus wajib persamaan kuadrat.
(–a)2 – 4. (–4) = 8a Dik : ax2 – 3ax + 5(a – 3) = 0 dimana a = a ,
a2 + 16 = 8a b = –3a, dan c = 5(a – 3)

Pindahkan 8a ke-ruas kiri sehingga ruas kanan x1 + x2 = −( −3a) = 3a = 3 .....(1)


a a
adalah 0 sebagai syarat pemfaktoran PK, c 5(a − 3) 5a − 15
x1 . x2 = = = .....(2)
www.facebook.com/indonesiapustaka

diperoleh: a a a
a2 – 8a + 16 = 0 Selanjutnya inti soal ini adalah x13 + x23 =
(a – 4)(a – 4) = 0 117,
Sesuai Tips diatas, maka:

4 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


x13 + x23 = 117 Pembahasan dan Penjelasan:
(x1 + x2)3 – 3x1.x2(x1 + x2) = 117 .....(3) Berdasarkan Tips di atas, kita memulainya
dengan memisalkan akar-akar yaitu x1 dan x2
Substitusikan pers. (1) dan (2) ke- pers. (3):
kemudian gunakan rumus wajib PK.
3 5a − 15
3 − 3. .3 = 117 Dik : 2x2 – 6x + 2k + 1 = 0 dimana a = 2,
a
5a − 15 b = –6 , dan c = 2k + 1
27 − 9. = 117
a
−( −6) 6
x 1 + x2 = = =3 .....(1)
Untuk memudahkan hitungan, pindahkan 2 2
27 ke -ruas k anan k arena sama-sama c 2k + 1
x1 . x 2 = = .....(2)
konstan(bilangan tetap), diperoleh: a 2

5a − 15 Selanjutnya inti soal ini yaitu selisih kuadrat


− 9. = 117 − 27
a ak ar-ak ar PK adalah 6 dengan model
5a − 15 5a − 15 90 matematika:
− 9. = 90 =
a a −9 x12 – x22 = 6 .....(3)
5a − 15
= − 10 Pada pers.(1) yaitu x1 + x2 = 3 atau x1 = 3 – x2
a

 5a – 15 = –10a [hasil kali silang]


substitusikan ke-pers.(3):
x12 – x22 = 6  (3 – x2)2 – x22 = 6
5a + 10a = 15  15a = 15
 (9 – 6x2 + x22) – x22 = 6
15
 9 – 6x2 + x22 – x22 = 6  –6x2 = 6 – 9
a= =1
15
/ a = 1  a2 + a = (1)2 + 1 = 1 + 1 = 2
 –6x2 = –3  x 2 =
U
−3 1
=
Jadi: a2 + a = 2 −6 2

Jawaban : (C) Substitusikan nilai x 2 ke-pers (1) karena


mudah
4. UMPTN 1998 Untuk diselesaikan daripada pers.(3)
 x1 = 3 – x2 = 3 – 1
Selisih kuadrat akar-akar persamaan 2x2 – 6x U
/ x2 = 1
+ 2k + 1 = 0 adalah 6. Nilai k adalah .... 2 2

 x1 = − =
1 3 1 6 −1 5
A. 4 D. – 3 =
4 1 2 2 2
3
B. 4 E. – 1 Substitusikan nilai x1 dan x2
4
ke-pers. (2):
C. – 5 2k + 1 5 1 2k + 1
4 x1 . x 2 = . =
2 2 2 2
Tips 5 1 2k + 1 5
. = = 2k + 1

2 2 2 2
 2(2k + 1) = 5 [hasil kali silang]
Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar
persamaan kuadrat.

 4k + 2 = 5  4k = 5 – 2
www.facebook.com/indonesiapustaka

Selisih kuadrat akar-akar maksudnya x12 – x22 .



 4k = 3  k =
Selesaikanlah dengan menggunakan
3
substitusi.
4
3
Jadi: k =
4

Matematika Dasar 5
Kemudian substitusikan pers. (3) ke-pers. (1)
Metode Ringkas
x12 – x22 = 6  (x1 – x2)(x1 + x2) = 6 
karena pers.(1) lebih mudah untuk diselesaikan
D −b
=6 daripada pers.(2).
 /  = 3   +  = –4  3 +  = –4
a a
b2 − 4 ac −b U
=6

 4β = –4 
a a
−4
= = −1
 =6 
( −6)2 − 4.2.(2k + 1) −( −6) 36 − 16k − 8 4
3 =6

 = –1 boleh disubstitusi ke-pers.(1) atau (3).


2 2 2

  28 − 16k = 2  28 − 16k = 4  28 –
/  = –1   = 3   = 3(–1)   = –3
28 − 16k 6
=

16k = 16  –16k = –12  k =


2 3 2 U
3

Kemudian substitusikan α = –3 dan  = –1 ke-


4
Catatan: rumus ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
pers (2):
 =a–4
tidak berlaku secara umum.

Jawaban : (B) –1 . (–3) = a – 4  3 = a – 4


a–4=3a= 3+4=7
5. UMPTN 1995
Jadi: a = 7
α dan β adalah akar-akar persamaan kuadrat x2
+ 4x + a – 4 = 0. Jika α = 3β maka nilai a yang Metode Ringkas
memenuhi adalah ....  = 3 ditulis dalam perbandingan
A. 1 D. 7    = 3 : 1= k1 : k2
B. 3 E. 6 Rumus praktis;
C. 4 ac k1k2
=
b 2
(k1 + k2 )2
Tips
(1)(a − 4) (3)(1)
 Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar (4)2
=
(3 + 1)2
persamaan kuadrat. a−4 3
 Substitusikan  = 3 ke rumus jumlah akar-
= a – 4 = 3
16 16
akar
Setelah nilai  dan  sudah ada, substitusikan
diperoleh a = 7
 Catatan: rumus ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
ke rumus hasil kali akar-akar kemudian
tidak berlaku secara umum.
sederhanakan.

Pembahasan dan Penjelasan: Jawaban : (D)


Berdasarkan Tips di atas, kita memulainya Nasehat:
dengan rumus wajib persamaan kuadrat. Pada umumnya dalam menentukan solusi dari
beberapa persamaan, Anda memilih persamaan
Dik : x2 + 4x + a – 4 = 0 dimana a = 1, b = 4 ,
yang lebih mudah untuk disubstitusikan.
dan c = a – 4
−b −4
α+β = = = −4 .....(1) 6. UMPTN 1997
a 1
Salah satu akar persamaan x2 + ax – 4 = 0
c a−4 adalah lima lebih besar dari akar yang lain.
α.β = = =a−4 .....(2)
www.facebook.com/indonesiapustaka

a 1 Nilai a adalah ....


Selanjutnya inti soal ini adalah α = 3β sebagai A. –1 atau 1 D. –4 atau 4
persamaan (3). B. –2 atau 2 E. –5 atau 5
C. –3 atau 3

6 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Tips Metode Ringkas

. x1 = 5 + x2  x1 –
Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar D
persamaan kuadrat. Gunakan rumus praktis: x1 − x2 =
a

 x2 = 5  =5  = 5  a2 + 16 = 5
b − 4 ac
2
a2 − 4.1.( −4)
Salah satu akar PK adalah lima lebih besar a 1
 a2 + 16 = 25  a2 = 25 – 16  a2 = 9
dari akar yang lain artinya x1 = 5 + x2.

 a = ± 3.
Substitusi dan sederhanakan.
Pembahasan dan Penjelasan: Catatan: rumus ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
Berdasarkan Tips di atas, kita memulainya tidak berlaku secara umum.
dengan memisalkan akar-akar PK yaitu x1 dan
x2. Gunakan rumus wajib PK. Jawaban : (C)

Dik : x2 + ax – 4 = 0 dimana a = 1, b = a, 7. SBMPTN 2013


dan c = –4 Diketahui persamaan kuadrat x2 + mx + 2 – 2m2
−b − a
x1 + x2 = = = −a .....(1) = 0 mempunyai akar-akar x1 dan x2. Jika 2x1 +
a 1
x2 = 2, maka nilai m adalah ....
c −4
x1 . x2 = = = −4 .....(2)
a 1 A. –1 D. 1
Selanjutnya inti soal ini adalah x1 = 5 + x2 B. – 2 E. 2
3
sebagai persamaan (3).
2
Substitusikan pers-(3) ke pers-(2) karena pers- C. 3
(2) lebih mudah untuk diselesaikan daripada
Tips

pers-(1).
/ x1 = 5 + x2  x1 . x2 = – 4
U Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar

 (5 + x2).x2 = –4  5x2 + x22 = –4


persamaan kuadrat.

 x22 + 5x2 + 4 = 0  (x2 + 1)(x2 + 4) = 0
Gunakan cara eliminasi.
 Substitusi dan sederhanakan.
x2 + 1 = 0 atau x2 + 4 = 0
x2 = –1 atau x2 = –4 Pembahasan dan Penjelasan:
Substitusikan x2 = –1 dan x2 = –4 ke pers-(2) Berdasarkan Tips di atas, kita memulainya
atau pers-(3): dengan rumus wajib PK.
U
/ x2 = –1  x1 = 5 + x2 Dik : x2 + mx + 2 – 2m2 = 0 dimana a = 1,
= –1 + 5 = 4 b = m, dan c = 2 – 2m2
Untuk x1 = 4 dan x2 = –1 −b − m
x1 + x2 = = = −m .....(1)
substitusikan ke-pers (1): a 1
x1 + x2 = –a  4 + (–1) = –a
x1 . x2 = c = 2 − 2m = 2 − 2m2 .....(2)
 3 = –a  a = –3
2

/ x2 = –4  x1 = 5 + (–4) = 1
a 1
U
Selanjutnya inti soal ini adalah 2x1 + x2 = 2
Untuk x1 = 1 dan x2 = –4 sebagai persamaan (3).
www.facebook.com/indonesiapustaka

substitusikan ke-pers (1): Sesuai Tips di atas, kita eliminasikan pers-(1)


x1 + x2 = –a  1 + (–4) = –a dan pers-(3) karena kedua pers.
 –3 = –a  a = 3 ini ringan untuk diselesaikan.
Jadi: nilai a adalah –3 atau 3

Matematika Dasar 7
x1 + x2 = – m Cara eliminasi: Pembahasan dan Penjelasan:
2x1 + x2 = 2 variabel x2 pada kedua Berdasarkan Tips di atas, kita memulainya
persamaan koefisiennya
– x1 = – m – 2 sudah sama maka dengan rumus wajib PK.
x1 = m + 2 :–1 operasi hitungnya adalah
Dik : x2 – 4x + a = 0 dimana a = 1, b = – 4, dan
pengurangn (–) agar
variabel x2 tereliminasi. c=a
−b −( −4)
U
/ x1 = m + 2  x1 + x2 = – m x1 + x2 =
a
=
1
=4 .....(1)
[Ket: pers-(1) mudah untuk diselesaikan] c a
 m + 2 + x2 = – m  x2 = – m – m – 2
x1 . x2 = a = 1 = a .....(2)
 x2 = – 2m – 2 Selanjutnya substitusikan x1 = p + 1
Substitusikan x1 = m + 2 dan x2 = – 2m – 2 dan x2 = p – 1 ke-pers. (1) karena pers.(2)
ke-pers.(2) untuk menghitung nilai m: sulit untuk diselesaikan.
x1 . x2 = 2 – 2m2 x1 + x2 = 4
(m + 2)( – 2m – 2) = 2 – 2m2 (p + 1) + (p – 1) = 4  p + p + 1 – 1 = 4
 2p = 4  p =
– 2m2 – 2m – 4m – 4 = 2 – 2m2 4
– 2m2 – 6m – 4 = 2 – 2m2 =2
– 6m – 4 = 2  – 6m = 2 + 4  – 6m = 6
2
Substitusikan p = 2 ke x1 = p + 1 dan x2 = p – 1
 m=
6 untuk menghitung nilai x1 dan x2:
/ p = 2  x1 = p + 1  x1 = 2 + 1 = 3
= −1
−6 U

/ p = 2  x2 = p – 1  x2 = 2 – 1 = 1
Jadi: m = –1 U

Jawaban : (A) Substitusikan x1 = 3 dan x2 = 1 ke-pers (2):


x1 . x2 = a
3.1=aa=3
Nasehat:
Pada umumnya soal-soal PK muncul di seleksi PTN adalah
sesuatu yang baru sehingga sulit kita menemukan
Jadi: a = 3
metode ringkas pada saat ujian.Saya sarankan lebih baik
kita memahami dan menguasai konsep dasar PK melalui Jawaban : (D)
banyaklah Anda latihan soal.

9. SNMPTN 2011
8. SNMPTN 2012 Jika 2 adalah satu-satunya akar persamaan
1
Jika p + 1 dan p – 1 adalah akar-akar persamaan kuadrat 4 x2 + bx + a = 0, maka nilai a + b
x2 – 4x + a = 0, maka nilai a adalah .... adalah ....
A. 0 D. 3 A. 32 D. –2
B. 1 E. 4 B. 2 E. –32
C. 2 C. 0
Tips Tips
 Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar  Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar
persamaan kuadrat. persamaan kuadrat.
 
www.facebook.com/indonesiapustaka

Misalkan akar-akar PK adalah x1 = p + 1 dan Makna dari kalimat “2 adalah satu-satunya akar
x2 = p – 1 PK” yaitu    = 2
 Substitusi dan sederhanakan.  Substitusi dan sederhanakan.

8 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Pembahasan dan Penjelasan: Tips

Mulailah dengan memisalkan akar-akar PK
Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar
adalah α dan β. persamaan kuadrat.

Berdasarkan Tips di atas, gunakan dengan
Makna dari kalimat “jumlah kuadrat akar-
rumus wajib PK.
akar PK 1 sama dengan jumlah pangkat tiga
akar-akar PK 2“ adalah x12 + x22 = 3 + 3
1 1
Dik : 4 x2 + bx + a = 0 dimana a = 4 , b = b,
dan c = a  Substitusi dan sederhanakan.
−b −b Pembahasan dan Penjelasan:
α + β= = = −4b .....(1)
a 14
Mulailah dengan memisalkan akar-akar PK 1
c a
α.β = = = 4a .....(2) x2 – 3x + n = 0 dimana a = 1, b = –3, c = n
a 14
adalah x1 dan x2. Berdasarkan Tips di atas,
Selanjutnya substitusikan α = β = 2 ke-pers
gunakan rumus wajib:
(1) dan (2):
   = –4b x1 + x2 =
−b −( −3)
= =3 .....(1)
2 + 2 = –4b  4 = –4b  b =
4 a 1
= −1
−4 c n
   = 4a
x1 . x2 = = =n .....(2)
a 1

2 . 2 = 4a  4 = 4a  a =
4
=1 akar-akar PK 2: x2 + x – n = 0 dimana a = 1,
b = 1, dan c = –n adalah  dan .
4
U
/ a = 1 dan b = –1  a + b = 1 + (–1) = 0
=
−b −1
Jadi: a + b = 0 = = −1 .....(3)
a 1

 =
Metode Ringkas c −n
= =−n .....(2)
Gunakan rumus praktis: a 1
x1 – a(x – )(x – ) = 1/4x2 + bx + a Substitusikan pers.(1), (2), (3) dan (4) ke-
x12 + x22 = 3 + 3
1/4(x – 2)(x – 2) = 1/4x2 + bx + a

(x1 + x2)2 – 2x1.x2 = (  )3 – 3(  )


1/4x2 – x + 1 = 1/4x2 + bx + a
Jadi: a = 1 dan b = –1  a + b = 0
(3)2 – 2(n) = (–1)3 – 3.(–n)(–1)
Catatan: rumus ini hanya berlaku untuk soal tertentu
9 – 2n = –1 – 3n
3n – 2n = –1 – 9  n = –10
saja, tidak berlaku secara umum.

Jawaban : (C) Jadi: n = –10

10. UMPTN 1992 Jawaban : (E)


Jika jumlah kuadrat akar-akar persamaan x2 –
Nasehat:
3x + n = 0 sama dengan jumlah pangkat tiga Dari beberapa soal dan pembahasan lengkap di atas,
akar-akar persamaan x2 + x – n = 0, maka nilai dapat disimpulkan bahwa menyelesaikan soal-soal PK,
n adalah .... Anda selalu memulainya dengan rumus wajib. Selanjutnya
www.facebook.com/indonesiapustaka

A. 12 D. –6 tergantung dari inti masalah soal tersebut.


B. 10 E. –10
C. 8

Matematika Dasar 9
11. UMPTN 2001 2 12 14 −b
+ = = [baru]
Jika p dan q akar-akar persamaan 3x2 – 2x – 5 3 3 3 a
= 0 maka persamaan yang akar-akarnya (p + b 14
=− [baru]
2) dan (q + 2) adalah .... a 3

 =
A. 3x2 – 11x + 14 = 0 c
[baru]
B. 3x2 – 14x + 11 = 0 a
C. x2 – 14x + 11 = 0 c
(p + 2)(q + 2) = [baru]
D. x2 + 9x + 14 = 0 a

E. x2 – 9x + 14 = 0 p.q + 2p + 2q + 4 = c [baru]
a
c
Tips p.q + 2(p + q) + 4 = [baru] ....(4)

a
Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar
Substitusikan pers.(1) dan (2) ke-pers. (4):
persamaan kuadrat.
 Misalkan akar-akar baru  = p + 2 dan  =
5 2 c
− +2 +4= [baru]
3 3 a
q+2

5 4 c
Substitusikan jumlah dan hasilkali akar-akar − + +4= [baru]
3 3 a
persamaan kuadrat lama(PKL) ke jumlah
1 1 12 c
dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat − +4=− + = [baru]
3 3 3 a
baru(PKB).
11 c
= [baru]
Pembahasan dan Penjelasan: 3 a

Mulailah dengan PKL yang akar-akarnya p Bentuk umum PK ax2 + bx + c = 0, kedua ruas
dan q. Gunakan rumus wajib PK. dibagi a diperoleh:
b c 14 11
Dik: 3x2 – 2x – 5 = 0 dimana a = 3, b = –2, x2 + x+ =0 x2 − x+ =0
a a 3 3
 3x2 – 14x + 11 = 0
dan c = –5 ×3
−b −( −2) 2
p + q= = = .....(1)
a 3 3 Jadi: PKB adalah 3x2 – 14x + 11 = 0
c −5
p.q = = .....(2) Metode Ringkas
a 3 Akar-akar baru p + 2 dan q + 2, misalkan y = x + 2
Berdasarkan Tips di atas, akar-akar baru yang polanya sama dengan akar-akar baru. y = x
α = p + 2 dan β = q + 2 disubstitusikan ke + 2 diubah menjadi x = y – 2 Substitusikan ke-PKL
rumus wajib PK yang baru juga: 3x2 – 2x – 5 = 0.
3(y – 2)2 – 2(y – 2) – 5 = 0 disederhanakan hasilnya
−b
α + β= [baru] 3y2 – 14y + 11 = 0 atau 3x2 – 14x + 11 = 0
a
Catatan: rumus ini hanya berlaku untuk soal tertentu
−b
(p + 2) + (q + 2) = [baru] saja, tidak berlaku secara umum.
a
−b Jawaban : (B)
www.facebook.com/indonesiapustaka

(p + q) + 4 = [baru] ....(3)
a
12. SPMB 2004
Substitusikan pers.(1) ke-pers. (3):
Jika x1 dan x2 akar-akar persamaan kuadrat x2
2 −b – 4x + 3 = 0, maka persamaan kuadrat yang
+4= [baru]
3 a akar-akarnya x12 dan x22 adalah ....

10 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


c
A. x2 + 10x + 9 = 0 x12 . x22 = [baru]
a
B. x2 – 10x + 9 = 0 2 c
(x1 . x2) = [baru] ......(4)
C. x2 + 4x + 3 = 0 aa
D. x2 – 4x + 3 = 0 Substitusikan
Substitusikan pers.
pers. (2)
(2) ke-pers.
ke-pers. (4):
(4):
[baru] 
a =
cc c
a
E. x2 – 4x – 9 = 0 (3)2 =
(3)2
=a [baru] c
= 99 [baru]
[baru]
a
Tips
Substitusikan == −−10 dan
b

Substitusikan c
dan = = 99 ke-bentuk
 Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar ke-bentuk
a=−
 umum PKB: a
persamaan kuadrat. umum PKB:
 Misalkan akar-akar baru 
 = x1 dan  = x2 x 2 ++ x ++ == 0 x 2 –10 x ++ 9 == 0
b c

 hasilkali akar-akar
2 2


+ + = + =

a a
Substitusikan jumlah dan

Jadi: PKB adalah x22 – 10x + 9 = 0
persamaan kuadrat lama(PKL) ke jumlah PKB adalah x2 – 10x + 9 = 0
Jadi:Ringkas
Metode
dan hasilkali akar-akar persamaan kuadrat Metode
Rumus Ringkas
praktis: a2x2 + (2ac – b2)x + c2 = 0
baru(PKB). 1Rumus
2 2 praktis:
. x + (2.1.3 a2x22+
– (–4) )x(2ac
2 2
+ 32 –=b0 )x + c = 0
12.xx2 2++(6(2.1.3
1. – (–4)
– 16)x
2 2
+ 9 =)x0+ 3 = 0
2
x1.2 + + (6 – +
x (–10)x 16)x
9 =+09 = 0
Pembahasan dan Penjelasan: 2
xx2 –+ 10x(–10)x
+ 9+=90= 0
Mulailah dengan PKL yang akar-akarnya x1 2
x – 10x +rumus 9 = 0 ini hanya berlaku untuk soal tertentu
Catatan:
dan x2. Gunakan rumus wajib PK. Catatan: rumus inisecara
hanyaumum.
berlaku untuk soal tertentu
saja, tidak berlaku
Dik: x2 – 4x + 3 = 0 dimana a = 1, b = –4, saja, tidak berlaku secara umum.
dan c = 3
Jawaban : (B)
−b −( −4)
x1 + x2 = −− == −− −− == 4 .....(1) Jawaban : (B)
a = 1 =
13. SPMB 2003
c 3 13. Jika
SPMB a 2003
dan b adalah akar-akar persamaan
x1 . x2 = = == 3 .....(2)
a=
=1 =
Jika
Jika a dan
dan b adalah
adalah akar-akar
kuadrat x 22 +b 4x
a akar-akar persamaan
persamaan
– 2 = 0, maka persamaan
Berdasarkan Tips di atas, akar-akar baru kuadrat xx2 +
kuadrat + 4x
4x –– 22 =
= 0,
0, maka
maka persamaan
kuadrat yang akar-akarnya a22b danpersamaan
ab2 adalah
kuadrat yang akar-akarnya a2 b dan ab22 adalah
α = x12 dan β = x22 disubstitusikan ke kuadrat yang akar-akarnya a b dan ab adalah
....
....
rumus wajib PK yang baru juga: .... x22– 8x + 6 = 0
A. D. 2
A. x2 – 8x + 6 = 0 D. xx22++ 8x
8x –– 88 == 00
−b A. x2 – 8x + 6 = 0 D. x 2 + 8x – 8 = 0
α + β = −− [baru] B. xx2––6x
B. 2
6x++66==00 E.
E. xx22–– 8x
8x –– 88 == 00
a B. x22– 6x + 6 = 0
C. xx ++6x E. x – 8x – 8 = 0
C. 6x++88==00
−b Tips
TipsC. x2 + 6x + 8 = 0
x12 + x22 = −− 
 Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar
[baru] Tips
Tips
 persamaan
a
Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar
kuadrat.
−b
(x1 + x2)2 – 2x1x2 = −−

 Misalkan akar-akar baru p = a b dan q = ab
[baru] ....(3) persamaan kuadrat. 2 2
a

 Substitusikan jumlah dan hasilkali akar-akar
Misalkan akar-akar baru p = a b dan q = ab2
2
Substitusikan pers.(1) dan (2) ke-pers. (3):
 persamaan
Substitusikankuadrat
jumlah lama(PKL)
dan hasilkalikeakar-akar
jumlah
−b
(4)2 – 2(3) = − [baru] persamaan
dan hasilkalikuadrat lama(PKL)
akar-akar persamaan ke kuadrat
jumlah
−a
dan hasilkali
baru(PKB). akar-akar persamaan kuadrat
−b
16 – 6 = 10 = −− [baru] baru(PKB).
a
www.facebook.com/indonesiapustaka

b
= −−10 Pembahasan dan Penjelasan:
a==−
[baru]
Pembahasan dan Penjelasan:
Mulailah dengan PKL yang akar-akarnya a

   = a
c Mulailah denganrumus
PKL yang akar-akarnya a

[baru] dan b. Gunakan wajib PK.
dan b.
Dik: x2 Gunakan
+ 4x – 3 =rumus a =PK.
wajib
0 dimana 1, b = 4, dan c
2
Dik: x + 4x – 3 = 0 dimana a = 1, b = 4, dan c

Matematika Dasar 11
14. UMPTN 1998
= –2
− − Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan x2
−b = −4 = − + ax + 1 = 0, maka persamaan kuadrat yang
a + b= = = −4 .....(1)
−a − −1 3 3
= =− akar-akarnya + dan x13 + x23 adalah ....
c = −2 = − x1 + x 2
a.b = = = −2 .....(2) A. y2 + a3y + 3a+4 – 9a2 = 0
a −1
= =− = B. y2 + a3y – 3a4 + 9a2 = 0
Berdasarkan Tips di atas, akar-akar baru p =s
C. y2 – a3y + 3a4 – 9a2 = 0
a2b dan q = ab2 disubstitusikan ke- rumus
D. y2 – a3y – 3a4 – 9a2 = 0
wajib PK yang
− baru juga: E. y2 + a3y – 3a4 – 9a2 = 0
−b
p + q= [baru]
−a− Tips
−b Tips
a2b + ab2 = [baru] 

Ingatlah rumus jumlah dan hasil kali akar-akar
−a−
−b persamaan kuadrat.
(a + b).ab = [baru] ....(3) 
 Misalkan akar-akar baru  = + dan  = x13
3 3

  
−a x1 x 2
+
+ x23

  hasilkali akar-akar

Substitusikan
− pers.(1) dan (2) ke-pers. (3): +
Substitusikan jumlah dan

−b
(–4)(–2) = [baru]

persamaan kuadrat lama(PKL) ke jumlah

− −a
[baru]  b = –8
−b dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat
8= [baru]

−a a baru(PKB).
p.q = c [baru]
a Pembahasan dan Penjelasan:
c
a2b . ab2 = [baru] Mulailah dengan PKL yang akar-akarnya
a
c x1 dan x2. Gunakan rumus wajib PK.
a2a bb2 = a3b3 = [sifat xn.xm = xn+m]

a Dik: x2 + ax + 1 = 0 dimana a = 1, b = a, dan c
 (ab)3 =
c =1
[sifat xn. yn = (x.y)n] .....(4)

a −b −a
x1 + x2 = − = − = −a
c
Substitusikan pers. (2) ke-pers. (4): .....(1)
a 1 = =−
[baru]  − −
c
(–2)3 = = –8 [baru] c 1= =−
b = −
a a x1 . x2 = = =1 .....(2)
c a = 1=
Substitusikan = −8 dan = –8
a a Berdasarkan
= Tips
= di atas, akar-akar baru
=−
ke-bentuk umum PKB: 3 3
+b +c = = α= + dan β = x13 + x23
x + x+ =0
2
x – 8x – 8 = 0
2 x1 + x 2
a a disubstitusikan ke-rumus wajib PK yang
+ + = = +
Jadi: PKB adalah x2 – 8x – 8 = 0
Jadi: PKB adalah x2 – 8x –
baru juga:
 = −
−b

8=0 [baru]
Metode Ringkas
  + c = 0 1 . x + (1.4.(-2))
a
 + + x1 + x 23 = −
3 3 − 3 −b
 
3 2 3 3 2
Rumus praktis: a x + abcx
[baru]
x + (-2)3 = 0
www.facebook.com/indonesiapustaka

x1 + x 2 + = a
 1.x2 + (-8)x – 8 = 0  x2 –8x – 8 = 0
+
3 x 2++ 3 x1 + − −b
+ ( x1 +
+ x 2 )3 =− 3 x1 x 2 ( x1 + x 2 ) = [baru]
Catatan: rumus ini hanya berlaku untuk soal tertentu +
x1 . x 2 −
+ + − + = a
saja, tidak berlaku secara umum. 3( x 2++ x1 )+ + − −b
+ + ( x1 + x 2 )−3 − 3 x1 x 2 (+x1 + =x 2 ) = − .....(3)
x1 . x 2 + + − + = a
+ −
Jawaban : (E) + + − + =

12 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Substitusikan pers.(1) dan (2) ke-pers. (3): Tips
3( −a)
+ ( −a)3 − 3(1)( −a) =
−b
[baru]  Ingatlah syarat akar-akar Real, yaitu D ≥ 0
1 a  Substitusikan nilai a, b, dan c ke-diskriminan (D).
 Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
−b
–3a – a3 + 3a = [baru]
a linear pada BAB 3.
−b
– 3a – a3 + 3a = [baru]
a Pembahasan dan Penjelasan:
−b b Mulailah dengan PK:
–a =3
= a3 [baru]
a a x2 + (2a – 1)x + a2 – 3a – 4 = 0, dimana
c
. = [baru] a = 1, b = 2a – 1, dan c = a2 – 3a – 4
a
berdasarkan Tips di atas, syarat akar-akar Real
yaitu: D  0 atau b2 – 4ac ≥ 0
3 3 c
+ x13 + x 23 = [baru]
x1 x 2 a
Selanjutnya substitusikan nilai a, b, dan c
3( x 2 + x1 ) 3 c
x1 + x 2 − 3 x1 x 2 ( x1 + x 2 ) = ke-diskriminan:
x1 x 2 a
b2 – 4ac ≥ 0
3( −a) 3 c
−a − 3(1)( −a) = [baru] (2a – 1)2 – 4.1.( a2 – 3a – 4) ≥ 0
1 a
c 4a2 – 4a + 1 – 4(a2 – 3a – 4) ≥ 0
–3a –a3 + 3a = [baru]
a 4a2 – 4a + 1 – 4a2 + 12a + 16 ≥ 0
c 4a2 – 4a + 1 – 4a2 + 12a + 16 ≥ 0
– 4a + 12a + 1 + 16 ≥ 0  8a + 17 ≥ 0
= 3a4 − 9a2 [baru]
a

 8a ≥ –17  a −  a
b c 17 1
Substitusikan = a3 dan = 3a4 – 9a2 ke- −2
a a 8 8
bentuk PKB: 1
b c
Jadi: a ≥ −2
8
x2 + x + = 0
a a
Ambil a = 0 
Metode Ringkas
x2 + a3x + 3a4 – 9a2 = 0
x2 – x – 4 = 0  D ≥ 0
x2 + (2a – 1)x + a2 – 3a – 4 = 0
atau y2 + a3y + 3a4 – 9a2 = 0
 17 ≥ 0 benar, PG (A),(B),(E) salah.
Ambil a = –3  D ≥ 0  –7 ≥ 0 salah
Jadi: y2 + a3y + 3a4 – 9a2 = 0
Jawaban : (A)
PG (D). Jadi (C) benar.
Nasehat: Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu
Untuk mengenal ciri soal tentang persamaan kuadrat
saja, tidak berlaku secara umum.
baru(PKB) adalah terletak pada akar-akar PKB yang
berkaitan erat dengan akar-akar persamaan kuadrat
lama(PKL). Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Jawaban : (C)
wajib PK.
16. UMPTN 1993
15. UMPTN 1993 Nilai-nilai m agar persamaan kuadrat (m – 5)
x2 + (2a – 1)x + a2 – 3a – 4 = 0, akan mempunyai x2 – 4mx + (m – 2) = 0, mempunyai akar-akar
akar-akar real jika nilai a memenuhi .... positif adalah ....
5 5
www.facebook.com/indonesiapustaka

A. a≥ 1 D. a≤ 2 10
8 8 A. m≤ − E. 2≤m<5
3
5 1
B. a≥ 2 E. a ≤ −2 10
8 8 B. m ≤ − atau m > 5 D. m=0
3
C. a ≥ −2 1 C. 1 ≤ m < 2
8

Matematika Dasar 13
 x1 + x2 > 0  − > 0
Tips
Tips b


a
Ingatlah syarat akar-akar positif, yaitu D ≥ 0 ; x1
+ x2 > 0 ; dan x1 . x2 > 0. −( −4 m) 4m
0 >0

m−5 m−5
Substitusikan nilai a, b, dan c ke- syarat akar-akar
positif.

Ikutilah langkah-langkah pertidaksamaan
Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
di samping, 4m = 0 atau m – 5 = 0
linear dan kuadrat pada BAB 3
m = 0 atau m = 5 [sebagai pembuat nol]
/m=1 >0
Pembahasan dan Penjelasan: U
4m 4.1
>0
Mulailah dengan PK: m−5 1− 5
 − > 0  –1 > 0 (salah)
4
(m – 5)x2 – 4mx + (m – 2) = 0, dimana
4
a = m – 5, b = –4m, c = m – 2
Berdasarkan Tips di atas:
 D  0  b2 – 4ac  0
+ + + – – – + + +

(–4m)2 – 4(m – 5)( m – 2)  0


0 1 5

16m2 – 4(m2 – 2m – 5m + 10)  0


16m2 – 4(m2 – 7m + 10)  0
Lingkaran kosong karena “ > “ yang tidak
memiliki lambang “ =”.
16m2 – 4m2 + 28m – 40  0
 x1 . x2 > 0  > 0 
m−2
12m2 + 28m – 40  0
c
>0
a m−5
3m2 + 7m – 10  0
:4 m – 2 = 0 atau m – 5 = 0
m = 2 atau m = 5 [pembuat nol]
/m=0
Ingat kembali langkah-langkah pertidaksa- m−2
U
maan kuadrat pada Bab 3: >0
m−5
 Faktorkan (3m + 10)(m – 1)  0
 > 0  > 0 (benar)
0−2 2
3m + 10 = 0 atau m – 1 = 0 0−5 5
10
m=− atau m = 1[sebagai pembuat nol] + + + – – – + + +
3
 Ujilah dengan mengambil m = 0, boleh 0 2 5
dengan bilangan lain tetapi jangan ambil Dari ketiga Gambar garis bilangan, kita iriskan
pembuat nol sebagai penguji: menjadi:
U
/ m = 0  3m2 + 7m – 10  0
 3(0)2 + 7(0) – 10  0  – 10  0 (salah)
 Buatlah garis bilangan

Lingkaran penuh karena lambang “ ≥ ” .


www.facebook.com/indonesiapustaka

Antara –10/3 dan 1 tandanya negatif(–)


karena – 10  0 (salah) sehingga daerah
10
m − atau m 5
3
arsiran pada garis bilangan berubah tanda
menjadi positif(+) ini karena hasil faktoran Jadi: nilai-nilai m yang memenuhi
10
(3m + 10)1(m – 1)1 berpangkat ganjil. m≤ − atau m > 5
3

14 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Metode Ringkas 1 1 −b −( −5) ....(3)
+ = = =5
Ambil m = 0  (m – 5)x2 – 4mx + (m – 2) = 0  –5x2
2 2
a 1
– 2 = D ≥0  (0)2 – 4(-5)(-2) ≥ 0 1 1 c q
 –40 ≥ 0 (salah), PG (D) salah.
2
. 2
= = =q ....(4)
a 1
Kita coba ambil m = 6  (m – 5)x2 – 4mx + (m – 2) =
0  x2 – 24x + 4 = 0  x1 + x2 > 0  –b/a > 0  24/1 Pada pers.(3) kita sederhanakan menjadi:
> 0  24 > 0 (memenuhi) berarti PG (A), (C), dan (E)
1 1 2
+ 2

2
+ 2
=5 2 2
=5
.
(salah) karena nilai m = 6 tidak berada di antara PG
(A), (C), dan (E). ( + )2 −
=5 ....(5)
Jadi (B) benar. ( . )2
Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu
saja, tidak berlaku secara umum.
Substitusikan pers.(1) dan (2) ke (5):
p2
−1
Jawaban : (B) ( p / 2) − 2(1/ 2)
2
4
= 5 =5
(1/ 2)2 1
17. SBMPTN 2014 (terbaru) 4
Persamaan kuadrat 2x2 – px + 1 = 0 dengan p p2 5 p2 5 p2 5 4
> 0, mempunyai akar-akar  dan . Jika x2 – 5x
− 1= = +1 = +
4 4 4 4 4 4 4
p2 9
1
dan
1
, maka = p2 = 9 p = 9 = 3.
+ q = 0 mempunyai akar-akar 2 2 4 4
q – p = .... Pada pers.(4) kita sederhanakan menjadi:
A. –2 D. 1 1 1 1 1
1 2
. 2
=q =q =q
B. − E. 2 ( )2 12
( )
2 2
1 1
C.
2 = q q = 4.
1
Tips 4


q– p = 4–3=1
Ingatlah rumus wajib PK.
 Gunakan rumus x12 + x22=(x1 + x2)2–2x1x2. Jadi: q – p = 1
 Substitusikan dan sederhanakan. Jawaban : (D)

Pembahasan dan Penjelasan:


Mulailah dengan PK:
2x2 – px + 1 = 0, dimana a = 2, b = –p,
dan c = 1.
−b −( − p ) p
+ = = = .....(1)
a 2 2

=
c 1
= .....(2)
a 2
www.facebook.com/indonesiapustaka

PK: x2 – 5x + q = 0 dimana a = 1, b = –5,


dan c = q.

Matematika Dasar 15
C. LATIHAN MANDIRI

1. Persamaan cx2 + bx + a = 0 , mempunyai akar- 6. Perhatikan persamaan kuadrat


akar x1 dan x2, maka berlaku … x2 – 2x – 5 = 0 (1)
b c
A. x1 + x2 = − D. x1 x2 = − x2 – ax + b = 0 (2)
a a
b a Jumlah kedua akar persamaan (2) sama dengan
B. x1 + x2 = − E. x1 x2 = − dua kali jumlah kedua akar persamaan (1),
c c
c sedangkan hasilkali kedua akar persamaan (1)
C. x1 x2 =
a sama dengan hasilkali kedua akar persamaan
2. Jika salah satu akar persamaan (2). Maka nilai a dan b adalah....
ax2 + 5x – 12 = 0 adalah 2, maka … A. a = –4 dan b = 4
1 B. a = –5 dan b = 5
A. a= , akar yang lain 12
2 C. a = –3 dan b = 5
1 D. a = 4 dan b = –5
B. a = , akar yang lain 12
4
E. a = 3 dan b = –5
1
C. a = , akar yang lain -12
3
7. Akar-akar persamaan kuadrat 2x2 – 6x – p = 0
D. a = 2 , akar yang lain 10 ialah x1 dan x2. Jika x12 – x22 = 15, maka harga
3
p adalah …
E. a = 1, akar yang lain –12
2 A. 10 D. –8
B. 8 E. –10
3. Jika x1 dan x2 merupakan akar-akar persamaan
C. 6
x2 – nx + 3 = 0 , n 0, maka 3x1–1 + 3x2–1 = (x12
+ x22) berlaku untuk n2 + 2n sama dengan.... 8. Bila jumlah kuadrat akar-akar persamaan x2
A. 0 atau 12 D. 15 atau 12 – (2m + 4) x + 8m = 0 sama dengan 52 maka
B. 6 atau 12 E. 15 atau –15 salah satu nilai m = ...
C. 15 atau 0 A. 2 D. 6
B. 3 E. 9
4. Bila x1 dan x2 adalah akar-akar dari persamaan
C. 4
kuadrat x2 – 6x + 5 = 0 , maka x12 + x22 = …
A. 26 D. 41 9. Jumlah kebalikan akar-akar persamaan 3x2 –
B. 31 E. 46 9x + 4 = 0 adalah …
C. 37
A. – 4 D. 9
9 4
5. Akar-akar persamaan kuadrat (p – 2)x2 + 4x +
(p + 2) = 0 adalah  dan . Jika  2 +  2 =
B. – 3 E. 3
4 4
–20 , maka p = .... C. – 9
6 4
D. 3 atau 5
www.facebook.com/indonesiapustaka

A. –3 atau
5 6 10. Jika akar-akar persamaan x2 + 2x – 8 = 0 adalah
B. –3 atau 5 E. 3 atau 6 x1 dan x2, sedangkan akar-akar persamaan x2
6 5 + 10x – 16p = 0 adalah 3x1 dan 4x2, maka nilai
C. –3 atau 5 untuk p adalah …
6

16 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


A. 4 D. 10 16. Akar-akar persamaan kuadrat 2x2 – ax – 2 =
B. 6 E. 16 0 adalah x1 dan x2. Jika x12 – 2x1x2 + x22 = – 2a,
C. 8 maka nilai a =....
A. –8 D. 4
11. Jika x1 dan x2 akar-akar persamaan x2 – 6x + m B. –4 E. 8
= 0 dan x12 – x22 = 60, maka nilai m adalah … C. 0
A. –16 D. 16
B. –6 E. 34 17. Akar-akar persaman kuadrat x2 – 3x + 2m – 3
C. 8 = 0 adalah x1 dan x2. Jika 2x1 + 3x2 = 4, maka
nilai m adalah....
12. Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan x2
2 A. – 7 D. 7
1

1 2
+ px + q = 0, maka =…
x1 x2 B. 2 E. –2
p2 − q2
1
A. q2
D. q (p2 – 4q) 7
C.
2
p2 − q2
1
B. E. q2 (p2 – 4q) 18. Akar-akar persamaan kuadrat 2ax2 – 4ax + 5a
= 3x2 + x – 8 adalah  dan . Jika    = 2( +
q

p2 − 4q ), maka    =....


1
C. q 2

A. 5 D. 9
13. Akar-akar persamaan 2x2 – 6x – p = 0 adalah x1
B. 7 E. 13
dan x2. Jika x1 – x2 = 5, maka nilai p adalah ...
C. 8
A. 8 D. –8
B. 6 E. –6 19. Jika p dan q merupakan akar-akar dari persa-
C. 4 2x
maan x2 + 3x + n = 0 dan (x2 – 2) = 2 maka
x1
nilai n adalah....
14. Jika salah satu akar x2 + px + q = 0 adalah
A. 2 D. –6
dua kali akar yang lain, maka antara p dan q
B. –2 E. 8
terdapat hubungan
C. 6
A. p = 2q2 D. 9p2 = 2q
B. p2 = 2q E. p2 = 4 20. Akar-akar persamaan kuadrat x2 + 8x + 10 =
C. 2p2 = 9q 0 adalah x1 dan x2. Persamaan kuadrat baru
yang akar-akarnya 2x1 dan 2x2 adalah…
15. Jika jumlah kedua akar persamaan kuadrat
A. x2 + 16x + 20 = 0
x2 – (2p – 1)x – 3(p + 2) = 0 sama dengan
B. x2 + 16x + 40 = 0
hasilkali keduanya, maka harga mutlak dari
C. x2 + 16x + 80 = 0
selisih kedua akar persamaan kuadrat tersebut
D. x2 + 16x + 120 = 0
adalah....
E. x2 + 16x + 160 = 0
A. 0 D. 3
www.facebook.com/indonesiapustaka

B. 1 E. 21 21. Persamaan kuadrat 2x2 + x – 5 = 0 mempunyai


C. 3 akar-akar x1 dan x2. Persamaan kuadrat yang
akar-akarnya – 1 dan – 1 adalah ...
x1 x2

Matematika Dasar 17
A. 2x2 + x – 3 = 0 26. Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan kua-
B. 5x2 – x + 2 = 0 drat x2 + 3x – 4 = 0, maka persamaan kuadrat
C. 5x2 + x + 2 = 0 yang akar-akarnya berkebalikan adalah....(Tips:
1
D. 2x2 – 3x – 2 = 0 akar-akar berkebalikan artinya 1 dan )
x1 x 2
E. 5x2 + x – 2 = 0 2
A. 4x + 3x – 1 = 0
B. 4x2 + 3x + 1 = 0
22. Jika x1 dan x2 akar persamaan ax2 + bx + c = 0, C. x2 + 3x + 4 = 0
maka persamaan kuadrat yang akar-akarnya D. x2 + 4x + 3 = 0
x12 dan x22 adalah … E. 4x2 – 3x – 1 = 0
A. a2x2 + b2x + c2 = 0
B. a2x2 – (b2 – 2ac)x + c2 = 0 27. Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan
C. a2x2 + (b2 + 2ac)x + c2 = 0 kuadrat x2 + 4x + 3 = 0, maka persamaan
D. a2x2 – (b2 + 2ac)x + c2 = 0 kuadrat yang akar-akarnya berlawanan tanda
E. a2x2 + (b2 – 2ac)x + c2 = 0 pada persamaan adalah.... (Tips: akar-akar
berlawanan tanda artinya –x1 dan –x2).
23. Persamaan kuadrat yang mempunyai akar- A. x2 – 4x + 3 = 0
1 1 7
akar a dan b sehingga + = adalah.... B. x2 + 4x – 3 = 0
a b 10
A. x2 + 7x – 10 = 0 C. x2 + 2x – 3 = 0
B. x2 + 7x + 10 = 0 D. x2 + 4x + 3 = 0
C. x2 – 10x – 7 = 0 E. –x2 – 4x – 3 = 0
D. x2 – 7x + 10 = 0
E. x2 – 7x – 10 = 0 28. Jika α dan β adalah akar-akar persamaan
kuadrat x2 + bx + c = 0, maka persamaan
24. Akar-akar persamaan kuadrat 2x2 – 3x + 7 = 0 kuadrat yang akar-akarnya α3 + β3 dan α + β
adalah α dan β. Persamaan kuadrat baru yang adalah....
akar-akarnya α2 dan β2 adalah.... A. a4y2 + (ab3 + a3b – 3a2bc)y + b4 – 3ab2c = 0
A. 4x2 + 19x – 49 = 0 B. a4y2 + (a2b3 + a2b – 3a2bc)y + b4 – 3b2c = 0
B. 4x2 –19x + 49 = 0 C. y2 + (ab2 + ab – 3a2bc)y + b4 – 3b2c = 0
C. 4x2 – 9x + 49 = 0 D. ay2 + (b3 – 3a2bc)y + b4 – 3b2c = 0
D. 4x2 + 9x + 49 = 0 E. y4 + b3y + a4 = 0
E. 4x2 + 19x + 49 = 0
29. Akar-akar persamaan 2x2 – 6x + 1 = 0 adalah m
2
25. Persamaan kuadrat x – 2x + 4 = 0 mempunyai dan n. Persamaan kuadrat yang akar-akarnya
akar-akar m dan n. Persamaan kuadrat m
dan n adalah....
1 1
baru yang akar-akarnya m2 + n2 dan + n m
m n 2
adalah.... A. x + x – 16 = 0
A. 2x2 – 7x – 5 = 0 B. x2 – x + 16 = 0
B. 2x2 + 7x – 7 = 0 C. x2 – 16x – 1 = 0
www.facebook.com/indonesiapustaka

C. x2 + 7x – 4 = 0 D. x2 + 16x + 1 = 0
D. x2 – 4x – 7 = 0 E. x2 – 16x + 1 = 0
E. 2x2 + 7x – 4 = 0

18 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


30. Akar-akar persamaan kuadrat x2 – 2x + 3 = 0 A. y2 + a3y + 3a4 – 9a2 = 0
adalah α dan β, maka persamaan kuadrat baru B. y2 + a3y –3a4 + 9a2 = 0
1 1
yang akar-akarnya dan adalah... C. y2 – a3y + 3a4 – 9a2 = 0
+1 +1
2 D. y2 – a3y – 3a4 + 9a2 = 0
A. 2x + x + 2 = 0
E. y2 + a3y – 3a4 – 9a2 = 0
B. 6x2 – 4x + 1 = 0
C. 2x2 + x – 1 = 0
35. Jika jumlah kuadrat akar-akar real persamaan
D. 6x2 – 2x + 1 = 0
kuadrat x2 – 2x – a = 0 sama dengan jumlah
E. 2x2 + 2x – 1 = 0
kebalikan akar-akar persamaan x2 – 8x + (a – 1)
= 0 maka nilai a adalah....
31. Jika p dan q merupakan akar-akar persamaan
1
kuadrat x2 + 4x + 1 = 0, maka persamaan A. 2 D. −
p q 2
kuadrat yang akar-akarnya − 2 dan − 2
q p B. –3 E. 3
adalah....
C. –1
A. x2 + 10x + 19 = 0
B. x2 – 9x + 9 = 0 36. Jumlah kebalikan akar-akar persamaan kua-
C. x2 – 10x – 19 = 0 drat 2x2 + mx – 4 = 0 sama dengan kuadrat
D. 9x2 + x + 19 = 0 selisih akar-akar 4x2 – 2x + m = 0. Nilai m yang
E. 9x2 – 10x + 1 = 0 memenuhi adalah....
1 1
32. Akar-akar persamaan kuadrat x2 + bx – 10 A. D.
2 5
= 0 satu lebih kecil dari dua kali akar-akar
B. 1 E. 1
persamaan kuadrat x2 + x + a = 0. Persamaan 3 6
kuadrat yang akar-akarnya a dan b adalah.... 1
A. x2 – x – 30 = 0 C.
4
B. 4x2 + 3x – 52 = 0
C. 4x2 – 52x – 3 = 0 37. Akar-akar persamaan kuadrat x2 + (a – 3)x +
D. 4x2 – 3x – 52 = 0 (2a – b) = 0 adalah x1 dan x2. Jika x13 + x23 =
E. x2 – 6x + 5 = 0 5(x12 + x22) – 4(x1 + x2), maka a + b =....
A. –2 D. –8
33. Jika x1 dan x2 akar-akar persamaan kuadrat B. –4 E. –10
x2 – 2x + a = 0, maka persamaan kuadrat C. –6
yang akar-akarnya t1 = x12 + x22 dan t2 = x1 + x2
adalah.... 38. Persamaan kuadrat x2 – ax + a + 1 = 0 mem-
A. t2 + (2a – 4)t + a = 0 punyai akar-akar x1 dan x2. Jika x1 – x2 = 1, maka
B. t2 – 2t + 4 – 2a = 0 nilai a =....
C. t2 + (2a – 6)t – 4a + 8 = 0 A. –5 atau 1 D. –5 atau –1
D. t2 + (4a – 8)t + 2a – 6 = 0 B. 5 atau –1 E. 1 atau 1
5
www.facebook.com/indonesiapustaka

E. t2 – (2a – 6)t – 4a + 8 = 0
C. 5 atau 1
34. Jika x1 dan x2 akar-akar persamaan x2 + ax + 1 =
39. Persamaan (m – 1)x2 + 4x + 2m = 0 mempunyai
0, maka persamaan kuadrat yang akar-akarnya
3 3 akar-akar real, maka niali m adalah....
+ dan x13 + x23 adalah …
x1 x2

Matematika Dasar 19
A. –1 ≤ m ≤ 2
44. Jika kedua akar dari persamaan x − bx = m − 1
2

B. –2 ≤ m ≤ 1 ax − c m +1
C. 1≤m≤2 saling berlawanan tanda, tetapi mempunyai
D. m ≤ –2 atau m ≥ 1 nilai mutlak yang sama, maka nilai m =....
E. m ≤ –1 atau m ≥ 2 a+b 1
A. D.
a−b c
40. Jika ax2 – (2a – 3)x + (a + 6) = 0 mempunyai B. c E. 1
akar-akar kembar, maka nilai a adalah.... a−b
C.
a+b
A. 4 D. 5
1 45. Misalkan salah satu akar dari persamaan (k –
B. –5 E.
4 5)x2 – 2kx + k – 4 = 0 bernilai lebih dari 2 dan
C. –4 salah satu akar yang lain bernilai kurang dari
1, maka himpunan semua bilangan k yang
41. (m + 2)x 2 + 2(m – 7)x + m – 3 = 0 akan
memenuhi adalah....
A. { k  R | 5 < k < 24}
mempunyai akar-akar positif maka batas-

B. { k  R | 5 < k < 20}


batas nilai m adalah....

C. { k  R | 15 < k < 24}


A. –3 < m < 3 D. –7 < m < 3

D. { k  R | k > 5}
55 55
B. 3<m≤ E. – ≤m<3
E. { k  R | k > 24}
13 13
C. –3 < m < 7

42. Persamaan kuadrat x 2 + mx + m = 0, 46. Jika x1 dan x2 akar-akar persamaan kuadrat x2


mempunyai dua akar negatif yang berbeda. + 3x + 1 = 0, maka persamaan kuadrat dengan
x2 x
Ini dimungkinkan bila.... akar-akar 2 + dan 2 + 1 adalah....[Sumber:
x1 x2
A. m < 0 D. m < 0 atau m > 4
terbaru SBMPTN 2014]
B. m > 4 E. m = 4
A. x2 – 11x + 19 = 0
C. 0 < m < 4
B. x2 + 11x + 19 = 0
43. Diketahui persamaan 2x2 – 4x + t = 0 dengan t C. x2 – 11x – 19 = 0
bilangan real, agar di dapat dua akar berlainan D. x2 – 19x + 11 = 0
yang positif, maka t haruslah.... E. x2 + 19x + 11 = 0
A. t > 0 D. 0 < t < 4
B. t < 2 E. 2 ≤ t < 4
C. 0 < t < 2
www.facebook.com/indonesiapustaka

20 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


D. KUNCI JAWABAN

Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. B 11. A 21. E 31. C 41. B

2. E 12. C 22. B 32. D 42. B

3. C 13. A 23. D 33. C 43. C

4. A 14. C 24. E 34. A 44. C

5. E 15. E 25. E 35. A 45. A

6. D 16. B 26. E 36. D 46. A

7. B 17. A 27. A 37. E

8. B 18. D 28. A 38. B

9. D 19. D 29. E 39. A

10. B 20. B 30. B 40. E


www.facebook.com/indonesiapustaka

Matematika Dasar 21
BAB 2
FUNGSI KUADRAT

A. KUMPULAN RUMUS FUNGSI KUADRAT

1. Bentuk umum fungsi kuadrat


Definisi : Bentuk umum fungsi kuadrat adalah f(x) = y = ax2 + bx + c, dengan a  0 dan a, b, dan c 
R. Fungsi kuadrat biasa juga disebut parabola.

2. Grafik fungsi kuadrat


Langkah-langkah menggambar grafik fungsi kuadrat, yaitu :
a. Titik potong sumbu x, y = 0  y = ax2 + bx + c  ax2 + bx + c = 0. Gunakan pemfaktoran. Jika
tidak dapat difaktor gunakan rumus abc.Koordinat titik potong sumbu x adalah (x1, 0) dan (x2,
0).
b. Titik potong sumbu y, x = 0  y = a(0)2 + b(0) + c  y = c. Koordinat titik potong sumbu y adalah
(0, c).
−b
c. Rumus sumbu simetri x =
2a
b2 − 4 ac
d. Rumus nilai puncak/nilai balik/nilai maksimum atau minimum y =
−4 a
−b b2 − 4 ac
e. Titik puncak/titik balik ,
2a −4 a

3. Menentukan fungsi kuadrat


Cara menentukan fungsi kuadrat jika diketahui grafik/gambar fungsi kuadrat, yaitu :
a. Jika diketahui titik puncak (xp, yp) dan salah satu titik yang melalui kurva parabola, gunakan
rumus : y = a(x – xp)2 + yp
b. Jika diketahui titik potong sumbu x di dua titik (x1, 0) dan (x2, 0) dan salah satu titik yang melalui
kurva parabola, gunakan rumus : y = a(x – x1)(x – x2).

4. Jenis-jenis fungsi kuadrat


www.facebook.com/indonesiapustaka

Penggunaan diskriminan D = b2 – 4ac dalam menentukan jenis-jenis fungsi kuadrat y = ax2 + bx + c


terdiri dari :
a. Parabola memotong sumbu x di dua titik/parabola memotong garis di dua titik, dengan
syarat D > 0.

22 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


b. Parabola menyinggung sumbu x/parabola menyinggung garis, dengan syarat D = 0.
c. Parabola tidak memotong sumbu x di dua titik, tidak memotong garis di dua titik, tidak
menyinggung sumbu x, dan tidak menyinggung garis, syaratnya D < 0.
d. Parabola terletak di atas sumbu x/definit positif/kurva parabola bernilai positif, dengan syarat
D < 0 dan a > 0.
e. Parabola terletak di bawah sumbu x/definit negatif/kurva parabola bernilai negatif, dengan
syarat D < 0 dan a < 0.

Jenis-jenis grafik fungsi kuadrat:

a >0 a >0
a >0

a <0 a <0 a <0

B. SOAL DAN PEMBAHASAN

1. SIPENMARU 1984 Pembahasan dan Penjelasan:


Absis puncak fungsi kuadrat y = x2 + bx + 5 Berdasarkan Tips di atas, mulailah
adalah 4, nilai ekstrimnya adalah.... dengan
A. 11 D. –10 rumus absis puncak fungsi kuadrat agar
B. –11 E. 5 mudah
C. 10 untuk diselesaikan.
Dik : y = x2 + bx + 5 dimana a = 1 , b = b,
Tips dan c = 5.
 Ingatlah rumus absis puncak (sumbu simetri) Selanjutnya, substitusikan nilai x = 4, a
−b
x= dan nilai ekstrim (nilai balik/nilai puncak) = 1, dan b = b ke- rumus absis puncak
2a
b − 4 ac
2
(sumbu simetri) sehingga diperoleh:
y= fungsi kuadrat.
www.facebook.com/indonesiapustaka


−4 a
Absis puncak simbolnya x = 4 dan nilai ekstrim −b −b −b
x= 4= 4=
simbolnya y. 2a 2(1) 2
 Selesaikanlah dengan menggunakan  4(2) = –b [hasil kali silang]
substitusi.  8 = –b  b = –8
 Sederhanakan.

Matematika Dasar 23
Substitusikan a = 1 , b = –8, dan c = 5 ke-rumus
b2 − 4 ac ( −4 a)2 − 4(1)(4 a2 + 3b )
nilai ekstrim sehingga: y= 21=
−4 a −4(1)
( −8)2 − 4(1)(5) 64 − 20 16a2 − 4(4 a2 + 3b ) 16a2 −16a2 −12b
y= y= 21= 21=
−4(1) −4 −4 −4
44 2
y= = −11 16a2 – 16a –12b = 21 –4 [ hasilkali silang]
−4
−84
Jadi: Nilai puncak = –11 –12b = –84 b= =7
−12
Metode Lain Substitusikan titik (0, 25) dan b = 7 ke-fungsi
Anda boleh menggunakan konsep aplikasi kuadrat:
turunan dalam menentukan nilai ekstrim yaitu y’ y = x2 – 4ax + 4a2 + 3b
= 0 sehingga: y = x2 + bx + 5
 2x + b = 0  2(4) + b = 0
25 = (0)2 – 4a(0) + 4a2 + 3(7)

 b = –8. U/ b = –8 dan x = 4
25 = 0 – 0 + 4a2 + 21
 y = (4)2 – (8)(4) + 5  y = –11
4a2 + 21 = 25  4a2 = 25 – 21

Catatan: metode ini berlaku secara umum untuk setiap  4a2 = 4  a2 = 4  a2 = 1


 a = 1 = 1 ±  a = –1 atau a = 1
4
fungsi atau kurva.

Jawaban: (B) U
/a = –1 dan b = 7  a + b
= –1 + 7 = 6
2. UMPTN 2000 U
/a = 1 dan b = 7  a + b
Fungsi y = (x – 2a)2 + 3b mempunyai nilai =1+7=8
minimum 21 dan memotong sumbu-y di titik
Jadi: nilai a + b = 8 atau a + b = 6
yang berordinat 25. Nilai a + b adalah …
A. 8 atau –8 D. –8 atau –6 Metode Lain
B. 8 atau 6 E. 6 atau –6 Anda boleh menggunakan konsep aplikasi
C. –8 atau 6 turunan dalam menentukan nilai ekstrim yaitu y’ =
0 sehingga: y = x2 – 4ax + 4a2 + 3b  2x – 4a = 0
 x = = 2a  21 = (2a)2 – 4a(2a) + 4a2 + 3b  3b
Tips

4a

= 21  b = 7
Ingatlah rumus nilai minimum (nilai balik/nilai 2

/titik (0, 25)  25 = (0)2 – 4a(0) + 4a2 + 3b  4a2


b2 − 4 ac
puncak) y = fungsi kuadrat.
−4 a U

 Memotong sumbu-y di titik yang berordinat 25 + 3b = 25.


maksudnya di titik (0, 25) U
/b = 7  4a2 + 3b = 25  4a2 + 3(7) = 25  4a2 +
 Selesaikanlah dengan menggunakan substitusi 21 = 25  4a2 = 4
dan sederhanakan. Sehingga a = –1 atau a = 1. Selanjutnya, substitusikan
Pembahasan dan Penjelasan: a = –1 dan b = 7 di dapat a + b = –1 + 7 = 6. Dan U/a
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan = 1 dan b = 7 di dapat 1 + 7 = 8.

rumus nilai minimum fungsi kuadrat agar Catatan: metode ini berlaku secara umum untuk setiap
fungsi atau kurva.
mudah untuk diselesaikan.
www.facebook.com/indonesiapustaka

y = (x – 2a)2 + 3b = x2 – 4ax + 4a2 + 3b, dimana


Jawaban: (B)
a = 1, b = –4a, dan c = 4a2 + 3b
Selanjutnya, gunakan rumus nilai puncak 3. SPMB 2005
dan substitusikan nilai y = 21, a, b, dan c Nilai p untuk grafik fungsi y = –x2 – px + 1 – p
sehingga diperoleh: pada gambar berikut ini adalah…

24 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Selanjutnya, kita membuat garis bilangan p > 0 :

Kemudian substitusikan titik (0, c) ke-fungsi


kuadrat:
A. p≠2 D. 0<p<2 y = –x2 – px + 1 – p
B. p>1 E. 1<p<2 c = –(0)2 – p(0) + 1 – p  c = 1 – p
C. 0<p<1 berdasarkan gambar grafik parabola, nilai
c berada di atas sumbu-x atau memotong
Tips
sumbu-y positif maka c > 0 sehingga

−b
Ingatlah rumus sumbu simetri x = . diperoleh:
/c=1–p c>01–p>0
2a

U
Grafik parabola memotong sumbu-y di titik
(0, c). 1>pp<1
 Gunakan substitusi. Kemudian kita membuat garis bilangan p < 1:

Pembahasan dan Penjelasan:


Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Langkah terakhir, kita iriskan kedua garis
rumus sumbu simetri fungsi kuadrat bilangan tersebut:
berdasarkan gambar.

0<p<1
Jadi: Nilai p yaitu 0 < p < 1

Dik: Jawaban: (C)


y = –x2 – px + 1 – p dimana a = –1, b = –p,
4. UMPTN 1993
dan c = 1 – p selanjutnya, substitusikan nilai
Grafik fungsi f(x) = ax2 + bx + c seperti gambar
a = –1 dan b = –p ke-rumus sumbu simetri
berikut, jika b2 – 4ac > 0 dan …
sehingga diperoleh:
A. a > 0 dan c > 0
−b −( − p ) p p
x= = = x= B. a > 0 dan c < 0
2a 2( −1) −2 −2
C. a < 0 dan c > 0
Karena nilai x (sumbu simetri) berada pada
D. a < 0 dan c < 0
Sumbu-x negatif maka x < 0 sehingga:
E. a > 0 dan c = 0
p p
U
/x= x 0 0 p 0
−2 −2 Tips
Tips
× –2

www.facebook.com/indonesiapustaka

Ingat kembali syarat b2 – 4ac > 0 atau D > 0.


[lambang pertidaksamaan berubah dari “<”  Mengingat kembali syarat grafik parabola jika a
menjadi “>” karena p/ –2 bernilai negatif > 0 membuka ke atas dan jika a < 0 membuka
sehingga kita kalikan dengan –2 supaya p ke bawah.
berharga positif]  Grafik parabola memotong sumbu-y di titik (0, c).

Matematika Dasar 25
Pembahasan dan Penjelasan: C. ab > 0 dan a + b + c ≤ 0
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan D. ab < 0 dan a + b + c < 0
syarat b2 – 4ac > 0 atau D > 0 pada fungsi E. ab < 0 dan a + b + c ≥ 0
kuadrat berdasarkan gambar.
Tips
 Ingat kembali syarat a > 0 yaitu grafik parabola
membuka ke atas sebagaimana pembahasan
dan penjelasan nomor 4.
 Gunakan rumus sumbu simetri.
 Grafik parabola memotong sumbu-y di titik (0, c).

Dik: f(x) = ax2 + bx + c Pembahasan dan Penjelasan:


Syarat D > 0 pada fungsi kuadrat karena grafik Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan syarat
parabola memotong Sumbu-x di dua titik a > 0 yaitu grafik parabola membuka ke atas.
berbeda yaitu (x1, 0) dan (x2, 0). Selanjutnya,
sesuai dengan gambar grafik parabola maka
grafik membuka ke atas dengan demikian a >
0. Jika a < 0 maka grafik parabola membuka
ke bawah, perhatikan gambar berikut:

Selanjutnya, sesuai dengan gambar dan


−b
sumbu simetri x = , nilai sumbu simetri
2a
berharga negatif karena grafik berada di
Kemudian, akibat dari a > 0 maka titik potong sumbu-x negatif. Berarti x < 0  –b/2a < 0
kurva pada sumbu-y yaitu (0, c) berada di  b > 0 [hasil kali –2a kedua ruas]. Kemudian
bawah sumbu-x atau memotong sumbu-y sesuai dengan gambar, titik (0, c) berada di
negatif berarti c < 0. Dengan demikian a > 0 sumbu-y positif sehingga c > 0. Jika a > 0 dan
dan c < 0. b > 0 maka ab > 0. Jik a > 0, b > 0 dan c > 0
Jadi: a > 0 dan c < 0 maka juga a + b + c > 0.
Jawaban: (B) Jadi: ab > 0 dan a + b + c > 0
Jawaban: (A)
5. SNMPTN 2011
Grafik fungsi y = ax2 + bx + c ditunjukkan di 6. SBMPTN 2013
bawah ini: Jika grafik fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c
mempunyai titik puncak (8, 4) dan memotong
sumbu-X negatif, maka …
www.facebook.com/indonesiapustaka

A. a > 0, b > 0, dan c > 0


B. a < 0, b < 0, dan c > 0
C. a < 0, b > 0, dan c < 0
A. ab > 0 dan a + b + c > 0 D. a > 0, b > 0, dan c < 0
B. ab < 0 dan a + b + c > 0 E. a < 0, b > 0, dan c > 0

26 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Tips 7. UMPTN 1996
 Ingatlah rumus sumbu simetri dari titik puncak (8,
Fungsi f(x) yang grafiknya di bawah ini adalah
4). f(x) =....
 Grafik parabola memotong sumbu-X negatif
maksudnya (–x1, 0).
 Gunakan metode substitusi.
Pembahasan dan Penjelasan:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
menggambar grafik fungsi kuadrat yang
diketahui titik puncak (8, 4) dan titik (–x 1,
0).[lihat gambar] A. x2 – 2x – 3 D. x2 + 2x + 3
B. x2 – 3x – 4 E. x2 – x – 4
C. x2 + 2x – 3

Tips
Tips
 Ingatlah rumus fungsi kuadrat y = a(x – xp)2 +
yp
 Substitusikan titik-titik pada grafik (kurva) ke-
Selanjutnya, sesuai dengan gambar di
rumus diatas.

atas, maka dapat disimpulkan bahwa kurva
Sederhanakan.
membuka ke- bawah berarti a < 0.
Kemudian, substitusikan x = 8 ke-rumus
Pembahasan dan Penjelasan:
sumbu simetri diperoleh:

 16a = –b
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
−b −b
x= 8= gambar grafik fungsi kuadrat. [lihat gambar].
2a 2a
[hasil kali silang 8× 2a]
b = –16a. Karena a < 0 misalkan a = –q maka
b = –16(–q) = 16q [dimana q positif] sehingga
b > 0.
Selanjutnya, berdasarkan gambar di samping,
titik (0, c) berada di atas sumbu-X atau berada
pada sumbu-Y positif, sehingga c > 0.
Dengan demikian a < 0, b > 0, dan c > 0. Sesuai dengan gambar di atas, ternyata
Jadi: a < 0, b > 0, dan c > 0 diketahui titik puncak (–1, –4) = (xp, yp) dan
Jawaban: (E) melalui salah satu titik pada kurva yaitu (–3,
0) = (x, y), sehingga rumus yang digunakan
Nasehat: Pada umumnya dalam menyelesaikan adalah y = a(x – xp)2 + yp.
masalah grafik fungsi kuadrat, Anda memulainya Selanjutnya, substitusikan titik (–1, –4) dan (–3,
www.facebook.com/indonesiapustaka

dengan menggunakan rumus sumbu simetri 0) ke-rumus tersebut, diperoleh:


atau nilai puncak atau diskriminan (D) yang y = a(x – xp)2 + yp  0 = a(–3 – (–1))2 + (–4)
sesuai dengan keadaan soal atau inti sari soal.  0 = a(–3 + 1)2 – 4  a(–3 + 1)2 = 4  a(–2)2
Kemudian gunakan metode substitusi. =4

Matematika Dasar 27
 4a = 4  a =
4
= 1 . Substitusikan a = 1 dan
4
titik puncak (–1, –4) kembali ke-rumus fungsi
kuadrat sehingga:
y = a(x – xp)2 + yp
y = 1.[x – (–1)]2 + (–4)
y = 1.(x + 1)2 – 4
y = (x + 1)2 – 4 = (x + 1)(x + 1) – 4 Sesuai dengan gambar di atas, ternyata
y = x2 + x + x + 1 – 4 diketahui titik potong sumbu-x di dua titik (1,
y = x2 + 2x – 3 0) = (x1, 0) dan (3, 0) = (x2, 0) serta melalui
Jadi: y = x2 + 2x – 3 salah satu titik pada kurva parabola yaitu titik
(0, 3) = (x, y) sehingga rumus yang digunakan
Metode ringkas
y = a(x – x1)(x – x2) bukan y = a(x – xp)2 + yp
Substitusikan titik (–3, 0) ke-pilihan ganda (PG).
[karena pada soal tidak diketahui titik puncak].
Pilhan (A), (B),(D), dan (E) salah. Dengan demikian
Selanjutnya, substitusikan x1 = 1, x2 = 3, dan
pilhan (C) benar.
titik (0, 3) ke-rumus tersebut diperoleh:
y = a(x – x1)(x – x2)  3 = a(0 – 1)(0 – 3)
Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
tidak berlaku secara umum.
 3 = a(–1)(–3)  3 = 3a  a= = 1
3
Jawaban: (C) 3
Kemudian substitusikan kembali a = 1, x1 = 1,
8. UMPTN 1995 dan x2 = 3 ke-rumus tersebut:
Grafik di bawah ini adalah grafik dari.... y = a(x – x1)(x – x2)
y = 1.(x – 1)(x – 3)
y = (x – 1)(x – 3) = x2 – 3x – x + 3
y = x2 – 4x + 3
Jadi: y = x2 – 4x + 3

Metode ringkas
Substitusikan titik (1, 0) ke-pilihan ganda (PG). Pilhan
A. y = x2 – 3x + 4 D. y = 2x2 – 8x + 3
(A), (C),(D), dan (E) salah. Dengan demikian pilhan
B. y = x2 – 4x + 3 E. y = x2 – 3x + 3 (B) benar.
C. y = x2 + 4x + 3 Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
tidak berlaku secara umum..
Tips
 Ingatlah rumus fungsi kuadrat y = a(x – x1)(x – Jawaban: (B)
x2)
 Substitusikan titik-titik pada grafik (kurva) ke- 9. PP 1979
rumus diatas.

Apabila sebuah fungsi kuadrat mempunyai
www.facebook.com/indonesiapustaka

Sederhanakan.
maksimum –3 untuk x = 2 , sedangkan untuk
Pembahasan dan Penjelasan: x = –2 fungsi berharga –11, maka fungsi
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan tersebut ialah …
gambar grafik fungsi kuadrat. [lihat gambar].

28 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


y = – 1 x2 + 2x – 3  y = − x2 + 2x – 2 –3
A. 1
2 2

 y = − x2 + 2x – 5
B. y = 1 x2 – 2x – 3 1
2
2
C. y = – x2 + 2x – 5 1
D. y = x2 – x – 1 Jadi: y = – x2 + 2x – 5
2
E. y = – 1 x2 + 2x – 5 Metode ringkas
2
Substitusikan titik (2, –3) ke-pilihan ganda (PG).
Tips
Tips Pilhan (A), (B),(C), dan (D) salah. Dengan demikian
 Ingatlah rumus fungsi kuadrat y = a(x – xp)2 pilhan (E) benar.
+ yp Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
 Fungsi kuadrat mempunyai maksimum tidak berlaku secara umum.

–3 untuk x = 2 maksudnya sebagai titik


Jawaban: (E)
puncak.
 x = –2 fungsi berharga –11 maksudnya 10. SNMPTN 2012
sebagai salah satu titik yang melalui kurva Jika gambar di bawah ini adalah grafik fungsi
parabola. kuadrat f dengan titik puncak (2, 0) dan
 Substitusikan dan sederhanakan. melalui titik (0, 4), maka nilai f(5) adaalh …

Pembahasan dan Penjelasan:


Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
nilai maksimum –3 untuk x = 2 sebagai titik
puncak (2, –3) = (xp, yp) [karena nilai maksimum
identik dengan nilai puncak]. Dan x = –2 fungsi
berharga –11 maksudnya (x, y) = (–2, –11).
Selanjutnya, substitusikan titik (2, –3) dan (–2,
A. 5 D. 8
–11) ke-rumus tersebut di atas:
y = a(x – xp)2 + yp  –11 = a(–2 – 2)2 + (–3)
B. 6 E. 9

 –11 = a(–4)2 – 3  –11 = 16a – 3


C. 7

 –11 + 3 = 16a 16a = –8  a =


−8 1 Tips

=−
16 2 Ingatlah rumus fungsi kuadrat y = a(x – xp)2 +
1 yp

Kemudian substitusikan kembali a = − dan
2 Substitusikan titik-titik pada grafik parabola
titik puncak (2, –3) ke-rumus tersebut: ke-rumus di atas.
1  f(5) maksudnya substitusikan x = 5 ke-fungsi
y = a(x – xp)2 + yp = − ( x – 2)2 + (–3)
2 tersebut.
 Sederhanakan.
 y = − [( x – 2)(x – 2)] –3
1
2
www.facebook.com/indonesiapustaka

y= −
1 2 Pembahasan dan Penjelasan:
(x – 2x – 2x + 4) –3
2 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan

 y = − (x2 – 4x + 4) –3
1 titik puncak (2, 0) sebagai (xp, yp) dan titik (0,
2 4) = (x, y) sebagai titik yang melewati kurva
parabola.

Matematika Dasar 29
Selanjutnya, substitusikan titik (2, 0) dan (0, 4) yaitu:
ygaris = yparabola  x –
ke-rumus y = a(x – xp)2 + yp bukan rumus y = 3
= m – 2x – x2
a(x – x1)(x – x2) [karena sesuai dengan gambar 4
 x2 + 2x – m + x – = 0 [Ingat: setiap pindah
3
pada soal, tidak ada diketahui dua titik
4
memotong sumbu-x]. Sehingga diperoleh:
y = a(x – xp)2 + yp  4 = a(0 – 2)2 + 0  4 =
ruas berubah tanda]
 x2 + 2x + x – m – = 0  x2 + 3x – m – = 0
3 3
a(–2)2 4 4
 4 = 4a  a = = 1 . Kemudian substutisikan
4 3
Sehingga a = 1, b = 3, dan c = – m –
4 4
titik puncak (2, 0) dan a = 1 ke-rumus Selanjutnya, gunakan syarat:
tersebut: D = 0  b2 – 4ac = 0
y = a(x – xp)2 + yp 3
(3)2 – 4.1.(–m – )=0
y = 1.(x – 2)2 + 0 = (x – 2)2. 4
3
Sehingga fungsinya f(x) = (x – 2)2. 9 – 4(–m – )=0
4

9 + 4m + 4. = 0  9 + 4m + 3 = 0
Langkah terakhir: 3
f(5) = (x – 2)2 = (5 – 2)2 = 32 = 9 4
Jadi: f(5) = 9  12 + 4m = 0  4m = –12
m=
−12
Jawaban: (E) = –3
4
Nasehat:
Jadi: nilai m = –3
Dalam menentukan fungsi kuadrat, selalu Anda perhatikan
adalah letak titik pada kurva parabola. Jika diketahui titik Jawaban: (A)
2
puncak maka gunakan rumus y = a(x – xp) + yp dan jika
diketahui dua titik memotong sumbu-x maka gunakan 12. UMPTN 1989
rumus y = a(x – x1)(x – x2). Garis y = x – 10 akan memotong parabola y
= x2 – (a – 2)x + 6 hanya jika....
11. UMPTN 1999 A. a < –7 atau a > 8
3
Jika garis y = x – menyinggung parabola y B. a < –6 atau a > 9
4
= m – 2x – x2 , maka m sama dengan … C. a < –7 atau a > 9
A. –3 D. 2 D. –7 < a < 9
B. –2 E. 3 E. –6 < a < 9
C. 0
Tips

Tips

Ingatlah syarat kurva garis memotong parabola
Ingatlah syarat kurva garis menyinggung
yaitu D > 0.
 Satukan kedua kurva melalui metode substitusi
parabola yaitu D = 0.
 Satukan kedua kurva melalui metode substitusi
yaitu yparabola = ygaris.
 Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
yaitu ygaris = yparabola.
 Sederhanakan.
www.facebook.com/indonesiapustaka

kuadrat Bab 3.
Pembahasan dan Penjelasan:  Sederhanakan.
3
Dik: y = x – dan y = m – 2x – x2. Pembahasan dan Penjelasan:
4
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Dik: y = x – 10 dan y = x2 – (a – 2)x + 6.
menyatukan kurva garis dan kurva parabola, Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan

30 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


menyatukan kurva garis dan kurva parabola, Metode ringkas untuk per tidaksamaan
yaitu:
yparabola = ygaris  y = x2 – (a – 2)x + 6 = x – 10
kuadrat
 Faktorkan a2 – 2a – 63 > 0  (a + 7)(a – 9) > 0
 x2 – (ax – 2x) + 6 – x + 10 = 0  a = –7 atau a = 9.
 x2 – ax + 2x + 6 – x + 10 = 0  Jika lambangnya “> / ≥ ” maka interval garis
 x2 – ax + 2x – x + 6 + 10 = 0 [kumpulkan bilangan terbuka (pada PG ada
kata “atau”). Sehingga a < –7 atau a > 9 [dengan
sejenis]
 x2 – ax + x + 16 = 0  x2 + x – ax + 16 = 0
syarat koefisien a2 atau x2 harus positif (+)]. Dan

 x2 + (1 – a)x + 16 = 0 [x – ax difaktorkan
jika lambangnya “ < / ≤” maka interval garis
bilangan tertutup (misal: –7 < a < 9).
menjadi (1 – a)x agar mudah menentukan nilai
b sebagai koefisien x]. Sehingga a = 1, b = 1 – a, Jawaban: (C)
dan c = 16. Selanjutnya, gunakan syarat:
D > 0  b2 – 4ac > 0  (1 – a)2 – 4.(1).(16) > 0
13. PP 1983

 (1 – a)(1 – a) – 64 > 0  1 – a – a + a2 – 64 > 0


Berapakah nilai k harus diambil supaya f(x)

 a2 – 2a + 1 – 64 > 0  a2 – 2a – 63 > 0
= kx 2 + 16x + 4k selalu mempunyai nilai
positif?
Langkah-langkah pertidaksamaan kuadrat
A. k < –4 atau k > 4 D. k > 4
Bab 3:
 Faktorkan: a2 – 2a – 63 > 0
B. –4 < k < 4 E. k < 4

(a + 7)(a – 9) > 0  a + 7 = 0 atau a – 9 = 0


C. 0 < k < 4

a = –7 atau a = 9 [pembuat nol] Tips


 Ambil penguji a = 0, boleh bilangan lain  Ingatlah syarat kurva parabola bernilai positif
tetapi tidak boleh mengambil pembuat (definit positif ) yaitu D < 0 dan a > 0.
nol:  Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
/a = 0  a2 – 2a – 63 > 0 kuadrat Bab 3.
 Iriskan kedua pertidaksamaan..
U

 (0)2 – 2(0) – 63 > 0


 –63 > 0 (salah) Pembahasan dan Penjelasan:
 Buatlah garis bilangan: Dik: f(x) = kx2 + 16x + 4k dimana a = k, b = 16,
Lingkaran kosong karena lambang “ > dan c = 4k.
atau tidak memiliki =”. Antara –7 dan Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
9 tandanya negatif(–) karena –63 > 0 ilustrasi grafik parabola agar mudah untuk
(salah) sehingga daerah arsiran lain pada dipahami:
garis bilangan berubah tanda menjadi Sesuai dengan
positif(+) ini karena hasil faktoran (a + ilustrasi Grafik di
7)1(a – 9)1 berpangkat ganjil. samping f(x) bernilai
positif karena kurva
parabola berada di
www.facebook.com/indonesiapustaka

atas sumbu-x.
Jadi: a < –7 atau a > 9 Selanjutnya,
substitusikan a = k, b
= 16, dan c = 4k ke-syarat D < 0:

Matematika Dasar 31
D < 0  b2 – 4ac < 0  162 – 4.k.(4k) < 0 A. m<0 D. m>1
 256 – 16k2 < 0  k2 – 16 > 0 B. –1 < m < 0 E. m tidak ada
: –16
C. 0<m<1
Kemudian gunakan langkah pertidaksamaan
Bab 3: Tips
 (k + 4)(k – 4) = 0 [hasil faktoran] 
k + 4 = 0 atau k – 4 = 0  k = –4 atau k = 4
Ingatlah syarat kurva parabola di bawah garis
(definit negatif ) yaitu D < 0 dan a < 0.
Ambil penguji k = 0  k2 – 16 > 0  (0)2 – 16  Satukan kedua kurva melalui metode substitusi
> 0  –16 > 0 (salah) yaitu yparabola = ygaris.
 Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
Buatlah garis bilangan: kuadrat Bab 3.
 Iriskan kedua pertidaksamaan.

Pembahasan dan Penjelasan:


Syarat kedua yaitu a > 0:
a>0k>0
Dik: y = mx2 – 2mx + m dan y = 2x – 3
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
ilustrasi gambar agar Anda mudah untuk
0
memahami:
Iriskan kedua garis bilangan:
y = 2x – 3

-4 4
D<0
0 a<0
k>4
Jadi: k > 4 y = mx2 – 3mx + m

Metode ringkas selanjutnya, satukan kedua kurva melalui


Ambil k = 0  a > 0  k > 0  0 > 0 (salah) jadi PG metode substitusi yaitu:
(B), dan (E) salah. yparabola = ygaris
Ambil k = –5  a > 0  k > 0  –5 > 0 (salah) jadi mx2 – 2mx + m = 2x – 3
PG (A) salah. mx2 – 2mx + m – 2x + 3 = 0
Ambil k = 1  D < 0  256 – 16k2 < 0  k2 – 16 >
0  12 – 16 > 0  –15 > 0 (salah) jadi PG (C) salah.
mx2 – 2mx – 2x + m + 3 = 0
mx 2 – (2m + 2)x + m + 3 = 0 [– 2mx – 2x
Dengan demikian yang benar adalah (D).
difaktorkan menjadi –(2m + 2)x agar mudah
Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
menentukan nilai b sebagai koefisien x],
tidak berlaku secara umum.
sehingga a = m, b = –(2m + 2), c = m + 3
www.facebook.com/indonesiapustaka

Jawaban: (D) kemudian disubstitusikan


ke- D < 0: D < 0  b2 – 4ac < 0
14. UMPTN 1995  [–(2m + 2)]2 – 4.m.(m + 3) < 0
Jika grafik fungsi y = mx2 – 2mx + m di bawah  (2m + 2)2 – 4m(m + 3) < 0
garis y = 2x – 3, maka …  (2m + 2)(2m + 2) – 4m2 – 12m < 0

32 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


4m2 + 4m + 4m + 4 – 4m2 – 12m < 0 Pembahasan dan Penjelasan:
4m + 4m – 12m + 4 < 0 Dik: y = x2 – 4ax + a dan y = 2x2 + 2x
–4m + 4 < 0  –4m + 4 < 0 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
 m–1>0m>1
: –4
satukan kedua grafik: yparabola = yparabola
2x2 + 2x = x2 – 4ax + a
2x2 – x2 + 2x + 4ax – a = 0
1 x2 + (4a + 2)x – a = 0, dimana a = 1,
Syarat yang kedua yaitu a < 0 diperoleh:
a<0m<0
b = 4a + 2, c = –a.
Selanjutnya, gunakan syarat D = 0:
b2 – 4ac = 0  (4a + 2)2 – 4.1.( –a) = 0
 16a2 + 16a + 4 + 4a = 0
 16a2 + 20a + 4 = 0  4a2 + 5a + 1 = 0
0
Iriskan kedua garis bilangan:
:4
 (4a + 1)(a + 1) = 0
 4a + 1 = 0 atau a + 1 = 0
1

 4a = –1  a = − atau
1

a + 1 = 0  a = –1.
0 4
Karena tidak beririsan maka nilai m adalah
himpunan kosong =  Pada 2a + 1 < 0  2a < –1  a < − 1
2
Jadi: m tidak ada 1
Sehingga nila a yang memenuhi a < −
2
Jawaban: (E) adalah a = –1.
U
/a = –1  a2 + 1 = (–1)2 + 1 = 1 + 1 = 2
15. SBMPTN 2014 (terbaru) Jadi: a2 + 1 = 2
Jika 2a + 1 < 0 dan grafik y = x2 – 4ax + a
Jawaban: (C)
bersinggungan dengan grafik y = 2x2 + 2x,
maka a2 + 1 =.... Nasehat:
17  Rahasia dibalik masalah kurva parabola dan garis
A. E. 17
16 terletak pada syarat-syaratnya.

5  Pada umumnya, jika ada dua kurva saling berpotongan,


B. D. 5 menyinggung, dan tidak berpotongan maka kedua
4
kurva disatukan melalui metode substitusi.
C. 2
Tips
 Ingatlah syarat 2 grafik saling bersinggungan
yaitu D = 0.
 Satukan kedua kurva melalui metode
substitusi yaitu yparabola = yparabola.

www.facebook.com/indonesiapustaka

Substitusi dan sederhanakan.


 Sederhanakan.

Matematika Dasar 33
C. LATIHAN MANDIRI

1. Grafik fungsi y = 4 – x2 paling tepat digambarkan


sebagai….
A.

A.

B.

C.
B.

D.
C.

E.

D.
4. Jika fungsi f (x) = px2 – (p + 1) x – 6 mencapai
nilai tertinggi (nilai puncak) untuk x = – 1 maka
nilai p = …
E. 1
A. –3 D. 3
B. –1 E. 1
1
C. −
3

5. Jika parabola di bawah ini mempunyai


persamaan y = ax2 + bx + c, maka syarat dari
2. Jika parabola f(x) = x2 – bx + 7 puncaknya kurva parabola di bawah ini adalah....
mempunyai absis 4 , maka ordinatnya adalah

A. –9 D. 8
B. –8 E. 9
www.facebook.com/indonesiapustaka

C. 0

3. Grafik fungsi f (x) = ax2 + bx + c, x real, a < 0 A. a > 0, b < 0, c < 0, b2 – 4 ac > 0
dan c > 0 adalah.... B. a > 0, b < 0, c > 0, b2 – 4 ac > 0

34 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


C. a > 0, b < 0, c > 0, b2 – 4 ac < 0 10. Grafik fungsi y = 2x2 – 2x maka yang tidak
D. a < 0, b < 0, c > 0, b2 – 4 ac > 0 memenuhi syarat adalah....
E. a < 0, b < 0, c > 0, b2 – 4 ac < 0 A. membuka ke atas
B. membuka ke bawah
6. Jika grafik y = x2 + px + q mempunyai titik 1
C. sumbu simetri x =
puncak (–1, 4), maka nilai p dan q adalah.... 2
A. p = 1 dan q = 4 D. melalui titik O
B. p = 1 dan q = 5 E. akar-akarnya real.
C. p = 2 dan q = 4
D. p = 2 dan q = 5 11. Nilai maksimum fungsi f(x) = px2 + 4x + p ada-
E. p = –2 dan q = 6 lah 3, sumbu simetri adalah....
A. –2 D. 2
7. Nilai minimum fungsi yang ditentukan oleh B. –1 E. 4
rumus f(x) = 3x2 – 6x + a adalah 16. Nilai f(1) 1
C.
=.... 2

A. 16 D. 19 12. Grafik fungsi y = ax2 + bx + c dengan a > 0 ,


B. 17 E. 20 b > 0 , c > 0 d an b2 – 4ac > 0 berbentuk.…
C. 18
A.
8. Grafik fungsi y = ax – ax2, a > 0. Manakah
yang tidak memenuhi persyaratan fungsi
tersebut?
A. membuka ke bawah
B. memotong sumbu x di titik (1, 0)
B.
1
C. sumbu simetri garis x =
2
1
D. nilai puncak y = a
4
E. melalui titik (–a, a3 ) C.

9. Jika parabola p (lihat gambar) dinyatakan


dengan y = ax 2 + bx + c maka yang tidak
memenuhi syarat adalah…

D.
www.facebook.com/indonesiapustaka

c
A. a<0 D. <0 E.
a
B. D>0 E. c<0
b
C. − >0
a

Matematika Dasar 35
13. Jika grafik fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + 15. Persamaan grafik fungsi kuadrat di bawah ini
c dengan titik puncak (5, –4) memotong adalah....
sumbu-X positif dan sumbu-X negatif, maka A. y = x2 – 4x
.... 1 2
B. y= x +x
A. a + c < 0 D. a + c > 0 2

B. a – c < 0 E. a – c > 0 C. y = 4x2 + 4


C. a + c = 0
D. y = 1 x2 + x
4
14. Fungsi f(x) = x 2 – ax mempunyai grafik
1 2
berikut. E. y= x –x
4

16. Apabila P(2, 2) adalah puncak parabola, maka


persamaan parabola yang terdapat pada
gambar berikut, adalah …
A. y = –2x2 + x
1 2
B. y= x –x
2
Grafik fungsi g(x) = x2 + ax – 5 adalah....
1
C. y = – x2 + 2x
2
A. D. y = 2x2 + x
E. y = x2 – 2x

17. Fungsi kuadrat f(x) yang mempunyai nilai


minimum –2 untuk x = 2 dan mempunyai nilai
B. 3 untuk x = 1, maka f(–5) adalah …
A. 243 D. 240
B. 242 E. 230
C. 241

18. Grafik fungsi y = ax2 + bx + c memotong sumbu


C. x di titik-titik yang absisnya 0 dan 2, dan
puncaknya di titik (1,1). Fungsi itu adalah …
A. y = x2 – 2x – 2
D. B. y = x2 + 2x – 2
C. y = x2 + 2x
D. y = –x2 – 2x
E. y = –x2 + 2x

19. Persamaan grafik fungsi kuadrat di bawah ini


www.facebook.com/indonesiapustaka

adalah....
E.
A. y = x2 + x – 2 D. y = x2 + 2x – 2
B. y = –x2 + x – 2 E. y = –x2 + x + 2
C. y = x2 – x – 2

36 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


20. Jika f adalah fungsi kuadrat yang grafiknya 24. Supaya garis y = 2x + a memotong grafik
melalui titik (1, 0), (4, 0), dan (0, –4), nilai f(7) fungsi f(x) = x2 – x + 3, maka haruslah …
adalah.... 4 3
A. a> D. a≥
A. –16 D. –19 3 4
4 3
B. –17 E. –20 B. a>– E. a≥–
3 4
C. –18 3
C. a>
4
21. Fungsi kuadrat yang grafiknya melalui (–2,–2)
25. Agar garis y = mx – 9 tidak memotong dan
dan titik terendahnya sama dengan titik
tidak menyinggung parabola y = x2, maka …
puncak grafik f (x) = x2 + 2x + 1 adalah …
A. m < –6 atau m > 6
A. y = 2(x + 1)2 D. y = –2(x + 1)2
B. m < –3 atau m > 9
B. y = (x – 1)2 E. y = –(x + 1)2
C. –9 < m < 9
C. y = –2(x – 1)2
D. –3 < m < 3
22. Grafik fungsi y = ax 2 + bx – 1 memotong E. –6 < m < 6
1
sumbu-x di titik-titik ( ,0) dan (1,0). Fungsi
3 26. Diketahui garis x + y = a menyinggung
ini mempunyai nilai ekstrim … 1
parabola y = – x2 + x + 2. Nilai a adalah …
1 2
A. maksimum A. –2 D. 3
3
1
B. 0 E. 4
B. minimum – C. 2
3
2
C. maksimum 27. Fungsi kuadrat f(x) = x2 – 2x + m harganya selalu
3
2 positif untuk setiap harga m. Berapakah m?
D. minimum –
3 A. m < –1 D. m > 1
4 B. m > –1 E. –1 < m < 1
E. maksimum
3
C. m < 1
23. Grafik fungsi f(x) = x2 + 4x – 5 dapat diperoleh
28. Jika grafik fungsi y = x2 + 2qx + q di atas grafik
dengan cara menggeser grafik fungsi f(x) =
fungsi y = qx2 + 2x, maka....
x2 ke arah....[Tips: fungsi f(x) diubah ke bentuk
A. q < 1 D. 1 < q < 2
kuadrat sempurna].
1
A. kanan sumbu X sejauh 2 satuan dan ke B. q< E. q>1
2
arah bawah sumbu Y sejauh 9 satuan. 1
C. <q<1
B. kiri sumbu X sejauh 2 satuan dan ke arah 2
bawah sumbu Y sejauh 9 satuan. 29. Syarat grafik fungsi linear f(x) = mx + 2
C. kiri sumbu X sejauh 2 satuan dan ke arah menyinggung kurva parabola f(x) = 4x2 + x – 1
atas sumbu Y sejauh 9 satuan. adalah....
D. kiri sumbu X sejauh 4 satuan dan ke arah
www.facebook.com/indonesiapustaka

A. m = 5
bawah sumbu Y sejauh 5 satuan. B. m = 3
E. kanan sumbu X sejauh 4 satuan dan ke C. m = 3 atau m = 5
arah atas sumbu Y sejauh 5 satuan. D. m = –3 atau m = 5
E. m = –3 atau m = –5

Matematika Dasar 37
30. Agar ungkapan (t + 1) x2 – 2tx + (t – 4) bernilai 34. Suatu fungsi f(x) yang memotong sumbu-x di x
negatif untuk semua x, maka nilai t adalah = –1 dan di x = 3, dan yang mempunyai harga
… minimum –1 adalah …
1 4
A. t> –
3
D. 1<t<
3 A. f(x) = ( x + 1)( x − 3)
2
4 4
B. t<– E. – < t < –1 −( x + 1)( x − 3)
3 3 B. f(x) =
4
C. t > –1
C. f(x) = (x + 1) (x – 3)
D. f( x) = – (x + 1) (x – 3)
31. Titik potong garis y = x + 3 dengan parabola
1 1
y = x2 - x + ialah … ( x + 1)( x − 3)
2 2 E. f(x) =
4
A. P (5 , 8) dan Q (–1 , 2)
B. P (1 , 4) dan Q (–1 , 2)
35. garis y = 6x – 5 memotong kurva y = x2 – nx
1 1
C. P (2 , 4) dan Q (– , –1) + 11 di titik puncak Q. Koordinat titik Q ada-
2 2
D. P (–5 , –2) dan Q (–1 , –2) lah....
E. P (5 , 8) dan Q (–1 , 4) A. (2, 7) D. (–1, –11)
B. (1, 1) E. (3, 13)
32. Grafik fungsi y= (m–3)x 2 + 2mx + (m+2) C. (–2, –7)
menyinggung sumbu X di titik P dan
memotong sumbu Y di titik Q. Panjang PQ 36. Jika fungsi f(x) = a2x2 – 12x + c2 menyinggung
2
ialah … sumbu X di x = , maka a2 – c2 =....
3
2 A. 1 D. 5
A. 37 D. 3 3
3 B. 2 E. 7
4 C. 3
B. 15 E. 4 3
3
7
C. 6
3

33. Diketahui sistem koordinat dengan sumbu


OX horizon-tal (datar) dan sumbu OY vertikal
(tegak). Terhadap sistem koordinat tersebut
diketahui grafik x = y2 + 3y + 2. Grafik tersebut
mempunyai …
A. titik paling kanan
B. titik paling kiri
C. titik paling tinggi
D. titik paling rendah
E. tidak mempunyai titik
www.facebook.com/indonesiapustaka

38 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


D. KUNCI JAWABAN

Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. C 11. D 21. D 31. E

2. A 12. B 22. A 32. A

3. C 13. E 23. B 33. B

4. C 14. A 24. C 34. E

5. B 15. E 25. E 35. A

6. D 16. C 26. E 36. D

7. A 17. A 27. D

8. E 18. E 28. C

9. D 19. C 29. D

10. B 20. C 30. B


www.facebook.com/indonesiapustaka

Matematika Dasar 39
BAB 3
PERTIDAKSAMAAN

A. KUMPULAN KONSEP PERTIDAKSAMAAN

1. Bentuk umum Pertidaksamaan Linear, kuadrat, dan pecahan Linear


a. Bentuk umum pertidaksamaan linear satu variabel adalah ax + b < 0 atau ax + b > 0 atau ax + b
≤ 0 atau ax + b ≥ 0 dengan a, b  R (bilangan Real/nyata) dan a ≠ 0.
b. Bentuk umum petidaksamaan kuadrat adalah ax2 + bx + c < 0 atau ax2 + bx + c > 0 atau ax2 +
bx + c ≤ 0 atau ax2 + bx + c ≥ 0 dengan a, b, dan c  R (bilangan Real/nyata) dan a ≠ 0.
ax + b d
c. Bentuk umum pertidaksamaan pecahan linear adalah 0;− 0
cx + d c
ax + b d ax + b d ax + b d
atau 0; − 0 atau 0; − 0 atau 0 ; − 0
cx + d c cx + d c cx + d c
dengan a, b, c, dan d  R (bilangan Real/nyata) dan a ≠ 0 dan c ≠ 0

2. Jenis-jenis pertidaksamaan
a. Pertidaksamaan linear
Langkah-langkah pertidaksamaan linear :
1) Prinsip penjumlahan : menambah dengan bilangan yang sama pada kedua ruas.
2) Prinsip perkalian :
 Kedua ruas dikalikan dengan bilangan positif yang sama
 Jika kedua ruas dikalikan dengan bilangan negatif yang sama, tanda harus diubah dari <
menjadi > , dan sebaliknya.
Contoh:
Selesaikan 3x – 4 < x + 2
Penyelesaian:
3x – 4 < x + 2
3x – 4 + 4 < x + 2 + 4 [tambahkan 4 kedua ruas]
3x < x + 6
www.facebook.com/indonesiapustaka

3x – x < x – x + 6 [tambahkan –x pada kedua ruas]


2x < 6
1 1 1
2x <6 [kalikan pada kedua ruas]
2 2 2
x<3

40 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Cara lain yaitu:
1) Pindahkan semua yang mengandung variabel ke ruas kiri dan ruas kanan konstanta.
2) Variabel atau konstanta ketika pindah ruas berubah tanda, negatif menjadi positif dan sebaliknya.
Begitupun perkalian pindah ruas menjadi pembagian dan sebaliknya.
3x – 4 < x + 2
3x – x < 4 + 2 [pindah ruas berubah tanda. variabel ke ruas kiri dan ruas kanan konstanta]
2x < 6
6
x< [hasil pindah ruas perkalian menjadi pembagian]
2
x<3

b. Pertidaksamaan kuadrat
Langkah-langkah pertidaksamaan kuadrat, yaitu :
1) Kumpulkan ruas kiri dan ruas kanan nol
2) Faktorkan dalam bentuk a.b = 0 dan tentukan nilai pembuat nol/akar-akarnya.
3) Ujilah dengan mengambil nilai bagian kiri atau nilai antar pembatas akar-akar pada garis bilangan
atau selain akar-akarnya (jangan ambil akar-akar sebagai nilai uji).
4) Buatlah garis bilangan. Jika faktoran berpangkat ganjil maka tanda berubah (dari + ke – atau
sebaliknya) di pembatas pembuat nol (akar-akarnya) pada garis bilangan dan jika faktoran
berpangkat genap maka tanda tetap (dari + ke + atau dari – ke –) di pembatas pembuat nol
(akar-akarnya) pada garis bilangan. Jika “<” atau “>” maka diberikan lingkaran kosong dan jika
“≤” atau “≥” maka diberikan lingkaran penuh.
5) Himpunan penyelesaian adalah daerah yang dikotak atau diarsir.
Catatan: Untuk pertidaksamaan pecahan langkah penyelesaiannya sama dengan langkah pertidaksamaan k
uadrat, perbedaannya hanya terletak pada pemfaktoran. Pertidaksamaan kuadrat faktorannya a.b =
a
0 sedangkan pertidaksamaan pecahan faktorannya = 0 dengan b ≠ 0.
b

Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari x2 < x
x2 < x
x2 – x < 0 [Langkah 1]
x(x – 1) < 0 [Langkah 2]
x = 0 atau x – 1 = 0  x = 1 [pembuat nol/akar-akar]
Langkah 3:
u
/ x = –1 [nilai bagian kiri]  x2 – x < 0  (–1)2 – (–1) < 0  1 + 1 < 0
 2 < 0 (salah)
www.facebook.com/indonesiapustaka

Langkah 4:
[Daerah bagian atas x = –1(sebagai penguji) positif(+) karena 2 < 0
(salah).]

Matematika Dasar 41
Karena faktoran x1 (x – 1)1 berpangkat ganjil maka tanda berubah dari (+) berhenti di x = 0 berganti
tanda menjadi (–) selanjutnya berhenti di x = 1 berganti tanda menjadi (+). Diberikan lingkaran
kosong karena lambang pertidaksamaan “<”. Perlu dingat bahwa x = –1 sebagai penguji bukan
sebagai pembuat nol atau akar-akar.
Langkah 5:
Jadi : HP = { x | 0 < x < 1}

c. Pertidaksamaan harga mutlak


Langkah-langkah pertidaksamaan harga mutlak, yaitu :
1) + x , jika x ≥ 0
|x|
atau | x | = x2
–x , jika x < 0

2) Gunakan cara bagian (a) pertidaksamaan linear atau bagian (b) pertidaksamaan kuadrat.

d. Pertidaksamaan bentuk akar


Langkah-langkah pertidaksamaan bentuk akar, yaitu :
1) Hilangkan bentuk akar dengan cara kedua ruas dikuadratkan.
2) Memiliki syarat, semua di dalam akar lebih dari atau sama dengan nol :
f x  f(x) ≥ 0
3) Gunakan cara bagian (a) pertidaksamaan linear atau bagian (b) pertidaksamaan kuadrat.

B. SOAL DAN PEMBAHASAN

1. PMDK 1979 Dik : 3 – 5x < 2x2


Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 3 – 5x – 2x2 – 5x + 3 < 0 atau pakai cara
< 2x2 adalah .... 2x2 + 5x – 3 > 0 × –1 memfaktor
A. –3 < x < ½ (2x – 1)(x + 3) = 0 pada Bab 1
B. –½ < x < 3 2x – 1 = 0 atau x + 3 = 0
C. x < –3 atau x > ½ 2x = 1 [hasil pindah ruas] atau x = –3
D. x < –½ atau x > 3 x1 = ½ atau x2 = –3 [pembuat nol/akar-
E. x < –3 atau x < ½ akar]
Tips Uji / x = –4  2x2 + 5x – 3 > 0
u

  2(-4)2 + 5(-4) – 3 > 0


 2(16) – 20 – 3 > 0  32 – 23 > 0
Ingat langkah-langkah pertidaksamaan

 9 > 0 (benar)
kuadrat.

www.facebook.com/indonesiapustaka

Sederhanakan.

Pembahasan dan Penjelasan:


Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
langkah-langkah pertidaksamaan kuadrat.

42 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


[Ket: Daerah bagian atas x = –4(sebagai 1 − 2 x − 3(2 − x ) hasil menyamakan
0 p e nye b u t d e n g a n
penguji), positif(+) karena 9 > 0 (benar). 2− x
metode kalisilang
Berganti tanda karena faktoran (2x – 1)1 dan (x
1− 2 x − 6 + 3 x
+ 3)1 berpangkat ganjil sehingga tanda berubah 0
2− x diharamkan penyebut
0;x≠2
di pembatas pembuat nol(akar-akar). Lingkaran x −5
x≠2
nol sehingga 2 – x ≠ 0
kosong karena lambang “>”]. 2− x

Jadi: x < –3 atau x > ½ 2 – x = 0 atau x – 5 = 0


x1 = 2 atau x2 = 5 [pembuat nol/akar-akar]
Uji u/ x = 0 
Metode ringkas
 Faktorkan 2x2 + 5x – 3 > 0
x −5 0−5
0 0
 (2x – 1)(x + 3) = 0  x = ½ atau x = –3
2− x 2−0

 Karena “>” maka interval garis bilangan −


5
0 (salah)
2
terbuka (pada PG ada kata “atau”). PG(D)
punya kata “atau” tetapi salah akar-akarnya.
PG(E) punya kata “atau” tetapi salah x < ½.
PG(A),(B) tidak punya kata “atau”, sehingga
PG(C) benar.[lihat metode ringkas Bab 2 soal
[Ket: Daerah bagian atas x = 0 (sebagai
5
dan pembahasan no.12] penguji), negatif(–) karena − 0 (salah).
2
Berganti tanda karena faktoran (2 – x)1 dan
Jawaban: (C) (x – 5) 1 berpangkat ganjil sehingga tanda
berubah di pembatas pembuat nol(akar-akar).
2. PP 1980 Lingkaran kosong karena x ≠ 2 dan lingkaran
Himpunan penyelesaian pertidaksamaan penuh karena lambang “≥”]
1− 2 x
3 adalah .... Jadi: {x | 2 < x ≤ 5}
2− x
A. {x | x > 5} Metode Ringkas
B. {x | 2 < x ≤ 5} 2 – x ≠ 0  x ≠ 2 sehingga PG(C) dan (E) salah.
C. {x | 2 ≤ x ≤ 5} 1− 2 x 1 − 2(3)
Coba kita ambil x = 3 3 3
2− x 2−3
D. {x | x < 2 atau x ≥ 5} 5 ≥ 3 (benar), sehingga PG(A), (D) salah. Jadi (B)
E. {x | x ≤ 2 atau x ≥ 5} benar.
Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
Tips
tidak berlaku secara umum.
 Ingatlah langkah-langkah pertidaksamaan
kuadrat. Jawaban: (B)
 Samakan penyebutnya.
 Sederhanakan. 3. UMPTN 1998
x 2 + x − 12
Per tidaksamaan 2 0 , berlaku
Pembahasan dan Penjelasan: 2x + 9x + 4
untuk ....
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
1 1
langkah-langkah pertidaksamaan kuadrat. − x<−
www.facebook.com/indonesiapustaka

A. ≤x<3 D. atau x ≥ 3
2 2
1− 2 x
Dik: 3 1
2− x B. − <x≤3 E. x ≤ − 1 atau x > 3
2 2
1− 2 x 1− 2 x 3
−3 0 − 0 C. –4 < x < −
1
2− x 2− x 1 2

Matematika Dasar 43
Tips Metode Ringkas

 x ≠ –½ berarti PG (A) dan (E) salah karena


mengandung x = –½. Coba kita ambil x = –2 
Ingatlah langkah-langkah pertidaksamaan
kuadrat.

x 2 + x − 12
Faktorkanlah secara langsung karena ruas 0
2x2 + 9x + 4
 10/6 ≤ 0 (salah) sehingga PG (C) dan (D), Jadi
kanan nol.
 Sederhanakan.
PG (B) benar.
Pembahasan dan Penjelasan: Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
tidak berlaku secara umum.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
langkah-langkah pertidaksamaan kuadrat. Jawaban: (B)
x + x − 12
2
Dik: 0 4. UMPTN 1997
2x2 + 9x + 4
atau pakai cara x2 + x − 6
( x + 4)( x − 3) memfaktor pada 0 berlaku untuk....
0 x2 − 2x − 3
(2 x + 1)( x + 4) Bab 1
A. x ≤ –3 atau –1 ≤ x ≤ 2
dimana x ≠ –½ dan x ≠ –4 karena diharamkan B. –3 ≤ x ≤ –1 atau x > 3
penyebut nol. C. –3 ≤ x ≤ –1 atau 2 ≤ x < 3
x + 4 = 0 atau 2x + 1 = 0 atau x – 3 = 0 D. x ≤ –3 atau –1 ≤ x ≤ 2 atau x > 3
x1 = –4 atau 2x = –1  x2 = –½ atau x3 = 3 E. x ≤ –3 atau –1 < x ≤ 2 atau x > 3

Uji u/ x = –5 
( x + 4)( x − 3) Tips

0
(2 x + 1)( x + 4) Ingatlah langkah-langkah pertidaksamaan
( −5 + 4)( −5 − 3) ( −1)( −8) kuadrat.
(2( −5) + 1)( −5 + 4)
0
( −9)( −1)
0  Faktorkanlah secara langsung karena ruas
kanan nol

8
0 ( salah) Sederhanakan.
9
Pembahasan dan Penjelasan:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
langkah-langkah pertidaksamaan kuadrat.
[Ket: Daerah bagian atas x = –5 (sebagai x2 + x − 6
8 Dik: 0
penguji), positif(+) karena 0 (salah). Tanda x2 − 2x − 3
9
tetap(+) di x1 = –4 karena faktoran (x + 4) ( x + 3)( x − 2)
sebanyak dua kali. Kemudian berganti tanda di 0 [hasil pemfaktoran]
( x + 1)( x − 3)
x2 = –½ karena faktoran (2x + 1)1 berpangkat Karena diharamkan penyebut nol maka
ganjil selanjutnya berganti tanda di x 3 = 3 x + 1 ≠ 0  x ≠ –1 atau x – 3 ≠ 0  x ≠ 3
karena faktoran (x – 3) 1 berpangkat ganjil. x+3=0;x+1=0;x–2=0;x–3=0
Lingkaran kosong karena x ≠ –½ dan x ≠ –4 dan x1 = –3, x2 = –1, x3 = 2, atau x4 = 3 [akar-akar]

Uji u/ x = –4 
lingkaran penuh karena lambang “≤”]
( x + 3)( x − 2)
www.facebook.com/indonesiapustaka

1 0
Jadi: − <x≤3 ( x + 1)( x − 3)
2
( −4 + 3)( −4 − 2) ( −1)( −6)
0 0
( −4 + 1)( −4 − 3) ( −3)( −7)
6
0 (benar )
21

44 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


3( x − 3) + 5( x − 5)
< 0 [hasil menyamakan
( x − 5)( x − 3)
penyebut dengan metode kalisilang]
[Ket: Daerah bagian atas x = –4 (sebagai 3 x − 9 + 5 x − 25 (8 x − 34)
6 0 0
penguji), positif(+) karena 0 (benar). ( x − 5)( x − 3) ( x − 5)( x − 3)
21
Berganti tanda karena faktoran (x + 3)1, (x + 1)1, Kita tidak mengalikan (x – 5)(x – 3) menjadi
(x – 2)1, dan (x – 3)1 berpangkat ganjil sehingga x2 – 8x + 15 karena (x – 5)(x – 3) sudah
tanda berubah di pembatas pembuat nol(akar- berbentuk pemfaktoran.
akar). Lingkaran kosong karena x ≠ –1 dan x ≠ x – 3 = 0 ; 8x – 34 = 0 atau x – 5 = 0

x1 = 3 atau 8x = 34  x2 = 8 = 4 = 4 2
3 dan lingkaran penuh karena lambang “≥”] 34 17 1
Jadi: x ≤ –3 atau –1 < x ≤ 2 atau x > 3
atau x3 = 5 [sebagai pembuat nol/akar-akar]
Metode Ringkas

Uji u/ x = 0 
x ≠ –1 berarti PG(A), (B), (C), dan (D) salah karena (8 x − 34)
0
mengandung x = –1. Jadi PG (E) benar ( x − 5)( x − 3)
Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja, (8.0 − 34) −34
0 0
tidak berlaku secara umum. (0 − 5)(0 − 3) ( −5)( −3)

34
Jawaban: (E) − 0 (benar )
15
5. SPMB 2004
3 −5
Penyelesaian pertidaksamaan
x −5 x −3
adalah ....
A. 3 < x < 5 [Ket: Daerah bagian atas x = 0 (sebagai
1 34
4 penguji), negatif (–) karena − 0 (benar).
B. <x<5 15
4
Berganti tanda karena faktoran (x – 3)1, (8x –
1
C. x < 3 atau 4 < x < 5 34)1, dan (x – 5)1 berpangkat ganjil sehingga
4
tanda berubah di pembatas pembuat nol(akar-
D. 3 < x < 4 1 atau x > 5
4 akar). Lingkaran kosong karena lambang “<”]
E. x < 3 atau x > 5 1
Jadi: x < 3 atau 4 < x < 5
4
Tips


Metode Ringkas
Kita coba ambil x = 0   –3/5 < 5/3
Ingatlah langkah-langkah pertidaksamaan 3 −5
kuadrat. x −5 x −3
 Sederhanakan (benar) sehingga PG(A), (B), dan (D) salah karena
tidak mengandung x = 0. Ambil x = 6
  3 < –5/3 (salah) sehingga PG(E)
Pembahasan dan Penjelasan: 3 −5
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan x −5 x −3
langkah-langkah pertidaksamaan kuadrat. salah.
www.facebook.com/indonesiapustaka

3 −5 Jadi PG (C) benar


Dik:
x −5 x −3 Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
3 5 tidak berlaku secara umum.
+ < 0 [hasil pindah ruas agar ruas
x −5 x −3
kanan nol] Jawaban: (C)

Matematika Dasar 45
6. SNMPTN 2011 5
0 ( salah)
Semua nilai x yang memenuhi 8
x − x +3
2
0 adalah ....
(2 x − 5 x − 3)( x 2 + 1)
2

A. –½ < x < 3
B. –3 ≤ x < ½
[Ket: Daerah bagian atas x = –1 (sebagai
C. x ≤ –½ atau x > 3 5
penguji), positif (+) karena 0 (salah).
D. x < –½ atau x > 3 8
Berganti tanda karena faktoran (2x + 1)1 dan
E. x < –3 atau x ≥ ½
(x – 3) 1 berpangkat ganjil sehingga tanda
Tips berubah di pembatas pembuat nol(akar-akar).
 Ingatlah langkah-langkah pertidaksamaan
Lingkaran kosong karena x ≠ –½ atau x ≠ 3 ]
kuadrat. Jadi: –½ < x < 3
 Sederhanakan.
Metode Ringkas
Pembahasan dan Penjelasan: x ≠ –½ atau x ≠ 3 sehingga PG(B) dan (C) salah
karena mengandung x = –½ atau x = 3. Kita coba
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
ambil x = 4 
x2 − x + 3
langkah-langkah pertidaksamaan kuadrat. 0
(2 x + 1)( x − 3)( x 2 + 1)
x2 − x + 3
Dik: 0 . (x2 – x + 3) (4)2 − (4) + 3 5
(2 x 2 − 5 x − 3)( x 2 + 1) 0 0
(2(4) + 1)(4 − 3)((4)2 + 1) 51
dimana a = 1, b = –1, dan c = 3, sulit untuk
difaktorkan karena diskriminan D < 0  b2 – Sehingga PG(D) dan (E) salah. Jadi PG (A) benar

4ac = (–1)2 – 4.1.3 < 0  1 – 12 < 0  –11 < 0 Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
tidak berlaku secara umum.
(benar) sehingga tidak memiliki akar-akar.
Begitupun (x2 + 1) juga D < 0. (x2 – x + 3) dan Jawaban: (A)
(x2 + 1) biasa disebut definit positif karena D
< 0 dan a = 1 > 0. 7. SBMPTN 2013
Jika –2 < a < –1, maka semua nilai x yang
Yang bisa difaktorkan hanyalah (2x2 – 5x – 3)
memenuhi pertidaksamaan x − 3 x − 3a 0
2

 (2x + 1)(x – 3)  atau pakai cara memfaktor


(2 − x )( x + 3)
adalah....
pada Bab 1 PK.
A. x < –2 atau x > 3
x2 − x + 3
0 B. x < –3 atau x > 2
(2 x + 1)( x − 3)( x 2 + 1)
C. –3 < x < –2
Karena diharamkan penyebut nol maka D. –3 < x < 2
2x + 1 ≠ 0  x ≠ –½ atau x – 3 ≠ 0  x ≠ 3 E. –2 < x < 3
2x + 1 = 0 atau x – 3 = 0 [pembuat nol]
2x = –1  x1 = –½ atau x2 = 3 [akar-akar]
Tips

Uji u/ x = –1 
Ingatlah langkah-langkah pertidaksamaan
x2 − x + 3
0 kuadrat.
www.facebook.com/indonesiapustaka


(2 x + 1)( x − 3)( x 2 + 1)
Sederhanakan.

( −1)2 − ( −1) + 3
0
(2( −1) + 1)( −1 − 3)(( −1)2 + 1) Pembahasan dan Penjelasan:
1+ 1+ 3 5 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
0 0
( −2 + 1)( −1 − 3)(1+ 1) ( −1)( −4)(2) langkah-langkah pertidaksamaan kuadrat.

46 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


x 2 − 3 x − 3a Metode Ringkas
Kita coba ambil x = 0 dan a = –3/2  x − 3 x − 3a 0
Dik: 0 . (x2 – 3x – 3a) dimana a =
(2 − x )( x + 3) 2

1, b = –3, dan c = –3a sulit untuk difaktorkan  9 0 salah, (2 − x )( x + 3)


karena diskriminan D < 0  b2 – 4ac = (–3)2 – 12

4.1.(–3a) < 0  9 + 12a < 0 dimana –2 < a <


sehingga PG(D),(E) salah karena mengandung x = 0.
Ambil x = 3   –9/12 ≤ 0 (benar) sehingga PG(A)
0  9 + 12a < 0  9 +
3
–1, misalkan a = − dan (C) salah karena tidak mengandung x = 3. Jadi
12( − ) < 0  9 – 18 < 0  –9 < 0 (benar).
2
3 PG (B) benar.
2 Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
Sehingga (x2 – 3x – 3a) disebut definit positif
tidak berlaku secara umum.
dimana D < 0 dan a = 1 > 0.
Kita tidak mengalikan (2 – x)(x + 3) menjadi
Jawaban: (B)
–x2 – x + 6 karena (2 – x)(x + 3) sudah berbentuk
pemfaktoran. 8. UMPTN 1993
x 2 − 3 x − 3a Jika |2x –3| <1 dan 2x < 3, maka....
0 . Karena diharamkan
(2 − x )( x + 3)
penyebut nol maka 2 – x ≠ 0  x ≠ 2 atau
3 3
A. x< D. 1 < x <
x + 3 ≠ 0  x ≠ –3.
2 2
3 5
x + 3 = 0 atau 2 – x = 0 [sebagai pembuat nol] B. 1<x<2 E. <x<
2 2
x1 = –3 atau x2 = 2 [sebagai akar-akar]
3
Untuk memudahkan nilai uji, misalkan kita C. <x<2
3 2
ambil a = − dari interval –2 < a < –1,
2
diperoleh: Tips

Uji u/ x = –4 dan a = − 
3 x 2 − 3 x − 3a Ingatlah syarat harga mutlak.

0.
2 (2 − x )( x + 3) Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
linear.
( −4)2 − 3( −4) − 3( −3 / 2)  Iriskanlah pertidaksamaan tersebut
0
(2 − ( −4))( −4 + 3)
16 + 12 + 9 / 2 65 / 2 Pembahasan dan Penjelasan:
0 0
(6)( −1) −6 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
65 syarat harga mutlak.
− 0(benar )
12 Dik: |2x–3|<1
Syarat positif artinya didalam harga mutlak
bernilai positif.
2x – 3 < 1
[Ket: Daerah bagian atas x = –4 (sebagai Selanjutnya, gunakan langkah-langkah
65
penguji), negatif(–) karena − 0 (benar).
pertidaksamaan linear:
2x – 3 < 1  2x < 1 + 3  2x < 4
12
Berganti tanda karena faktoran (x + 3)1 dan (2

x<  x < 2 .......


– x)1 berpangkat ganjil sehingga tanda berubah
4
di pembatas pembuat nol(akar-akar). Lingkaran
www.facebook.com/indonesiapustaka

2
kosong karena x ≠ –3 atau x ≠ 2 ]
Syarat negatif artinya didalam harga mutlak
Jadi: x < –3 atau x > 2 bernilai negatif.
–(2x – 3) < 1

Matematika Dasar 47
Selanjutnya, gunakan langkah-langkah
Tips

pertidaksamaan linear:
–(2x – 3) < 1  –2x + 3 < 1  –2x < 1 – 3
Ingatlah syarat harga mutlak.
 Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
 –2x < –2  2x > 2  x >
2
kuadrat.
× -1 2 
 x > 1 ..........
Iriskanlah pertidaksamaan tersebut.

Pembahasan dan Penjelasan:


Untuk 2x < 3, kita gunakan pertidaksamaan
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
linear karena variabelnya tidak berpangkat
syarat harga mutlak.
dua:
2x < 3  x <
3 Dik: |x2 + 5x|≤ 6
........... Syarat positif artinya di dalam harga
2
Langkah terakhir, iriskan ketiga garis bilangan mutlak bernilai positif: x2 + 5x ≤ 6
tersebut: Selanjutnya, gunakan langkah-langkah
pertidaksamaan kuadrat:
x2 + 5x ≤ 6  x2 + 5x – 6 ≤ 0
 (x + 6)(x – 1) = 0
x + 6 = 0 atau x – 1 = 0
x1 = –6 atau x2 = 1
Untuk nilai uji boleh kita ambil x = 0 agar
memudahkan perhitungan:
Uji u/ x = 0  x2 + 5x – 6 ≤ 0
3
Jadi: 1 < x <

 (0)2 + 5(0) – 6 ≤ 0  – 6 ≤ 0 (benar)


2

Metode Lain
Kita boleh menggunakan syarat:
 x  = x 2  (2 x − 3)2 1
 (2x – 3)2 < 12  4x2 – 12x + 9 < 1
 4x2 – 12x2 + 8 < 0 [gunakan langkah-langkah Syarat negatif artinya di dalam harga mutlak
pertidaksamaan kuadrat] diperoleh: 1 < x < 2 bernilai negatif: –(x2 + 5x) ≤ 6
kemudian diiriskan dengan 2x < 3 sehingga Selanjutnya, gunakan langkah-langkah
3
menghasilkan 1 < x < .
pertidaksamaan kuadrat:
–(x2 + 5x) ≤ 6  –x2 – 5x – 6 ≤ 0
2

 x2 + 5x + 6 ≥ 0  (x + 3)(x + 2) = 0
Jawaban: (D) × -1

9. SPMB 2003  x + 3 = 0 atau x + 2 = 0


Himpunan penyelesaian pertidaksamaan |x2 x3 = –3 atau x4 = –2
+ 5x|≤ 6 adalah.... Uji u/ x = 0  x2 + 5x + 6 ≥ 0
A. {x | –6 ≤ x ≤ 1}  (0)2 + 5(0) + 6 ≥ 0  6 ≥ 0 (benar)
B. {x | –3 ≤ x ≤ –2}
www.facebook.com/indonesiapustaka

C. {x | –6 ≤ x ≤ –3 atau –2 ≤ x ≤ 1}
D. {x | –6 ≤ x ≤ –5 atau 0 ≤ x ≤ 1}
E. {x | –5 ≤ x ≤ –3 atau –2 ≤ x ≤ 0} Langkah terakhir iriskan:

48 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


2x + 7 2x + 7
1 −1 0
x −1 x −1
samakan penyebutnya
2x + 7 1 dengan metode
− 0
x −1 1 kalisilang

2 x + 7 − ( x − 1) 2x + 7 − x + 1
–6 ≤ x ≤ –3 atau –2 ≤ x ≤ 1 0 0
x −1 x −1

0 dimana x – 1 ≠ 0  x ≠ 1
Jadi: {x | –6 ≤ x ≤ –3 atau –2 ≤ x ≤ 1} x+8
x −1
 x + 8 = 0 atau x – 1 = 0
Metode Lain
Kita boleh menggunakan syarat: |x| = x 2 –
( x 2 + 5 x )2 6 – (x2 + 5x)2 ≤ 36  –(x2 + 5x)2 – 36  x1 = –8 atau x2 = 1. Uji u/ x = 0
≤ 0 [gunakan pertidaksamaan kuadrat] x+8 0+8
 [(x2 + 5x) + 6)][(x2 + 5x) – 6] ≤ 0  (x + 3)(x + 2)(x
0 0 –8 ≥ 0 (salah)
x −1 0 −1
+ 6)(x – 1) ≤ 0  x1 = – 6, x2 = –3, x3 = –2, atau x4 = 1.
u
/x = –7  (x2 + 5x)2 ≤ 36  196 ≤ 36 (salah)
Jadi: {x | –6 ≤ x ≤ –3 atau –2 ≤ x ≤ 1}
x ≤ –8 atau x > 1
Jawaban: (C)
Syarat negatif artinya di dalam harga mutlak
2x + 7
10. UMPTN 2000 bernilai negatif: − x −1
1
2x + 7
Nilai dari 1 dipenuhi oleh.... Selanjutnya, gunakan langkah-langkah
x −1
A. –2 ≤ x ≤ 8 pertidaksamaan kuadrat:
2x + 7
B. x ≤ –8 atau x ≥ –2 − 1 [kedua ruas dikalian –1]
x −1
C. –8 ≤ x < 1 atau x > 1
2x + 7 2x + 7
D. –2 ≤ x < 1 atau 1 < x ≤ 8 −1 +1 0
x −1 x −1
E. x ≤ –8 atau –2 ≤ x < 1 atau x > 1 2x + 7 1 2x + 7 + x −1
+ 0 0
Tips x −1 1 x −1
3x + 6
 Ingatlah syarat harga mutlak. x −1
0 3x + 6 = 0 3x = – 6
 Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan −6
kuadrat. x3 = = −2atau x –1 = 0 x 4 = 1.

3
Iriskanlah pertidaksamaan tersebut. 3x + 6 3.0 + 6
Uji u / x = 0 0 0
x −1 0 −1
Pembahasan dan Penjelasan:  –6 ≤ 0 (benar)
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
syarat harga mutlak.
2x + 7
Dik: 1
x −1 [Ket: Gabungkan kedua hasil pertidaksa-
Syarat positif artinya di dalam harga mutlak
www.facebook.com/indonesiapustaka

maan]
2x + 7
bernilai positif: 1 Jadi: x ≤ –8 atau –2 ≤ x < 1 atau x > 1
x −1
Selanjutnya, gunakan langkah-langkah
pertidaksamaan kuadrat:

Matematika Dasar 49
Uji u/ x = –1  x2 – 8x > 0
Metode Lain  (–1)2 – 8(–1) > 0  1 + 8 > 0
2x + 7
1 dimana x ≠ 1.|2x + 7|≥|x–1|   9 > 0 ( benar)
x −1
(2 x + 7)2 ( x − 1)2  (2x + 7) ≥ (x – 1)
2 2

 disederhanakan: 3x2 + 30x + 48 ≥ 0

mutlak bernilai negatif:


x ≤ –8 atau –2 ≤ x < 1 atau x > 1 (–(x – 2))2 > 4(–(x – 2)) + 12
Selanjutnya, gunakan langkah-langkah
Jawaban: (E) pertidaksamaan kuadrat:
(–(x – 2))2 > –4(x – 2)) + 12
11. UMPTN 1994
(x – 2)2 > –4x + 8 + 12
Nilai-nilai x yang memenuhi pertidaksamaan
x2 – 4x + 4 > –4x + 20 Gunakan:
|x–2|2 > 4|x–2+ +12 adalah.... (a + b)2 = a2 + 2ab + b2.
x2 + 4 – 20 > 0
A. –4 < x < 8 (x – 2)2 = x2 - 2.2.x + (-2)2
x2 – 16 > 0
B. x > 8 atau x < –4 = x2 – 4x + 4.
(x + 4)(x – 4) = 0
C. x > 2 atau x < –2
x + 4 = 0 atau x – 4 = 0
D. –2 < x < 2
x3 = –4 atau x4 = 4
Uji u/x = 0  x2 – 16 > 0  (0)2 – 16 > 0
E. x > 8 atau x < –2

Tips  –16 > 0 (salah)


 Ingatlah syarat harga mutlak.
 Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
kuadrat.
 Iriskanlah pertidaksamaan tersebut.
Langkah terakhir iriskan:

Pembahasan dan Penjelasan:


Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
syarat harga mutlak.
Dik: |x – 2|2> 4|x – 2| +12 Jadi: x > 8 atau x < –4
Syarat negatif artinya di dalam harga
Syarat positif artinya di dalam harga mutlak
bernilai positif: Metode Ringkas
(x – 2)2 > 4(x – 2) + 12 U
/x = 0 |x–2| 2 > 4|x–2|+12  4 > 20 (salah)
Selanjutnya, gunakan langkah-langkah sehingga PG(A), (D) salah. Ambil
pertidaksamaan kuadrat: x = –3  |x–2|2 > 4|x–2|+12  25 > 32 (salah) PG
(x – 2)(x – 2) > 4x – 8 + 12 (C), (E) salah. Jadi PG(B) benar.

x2 – 2x – 2x + 4 > 4x + 4 Boleh juga Anda Jawaban: (B)


gunakan: (a + b)2 =
www.facebook.com/indonesiapustaka

x2 – 4x + 4 – 4x – 4 > 0
x2 – 8x > 0  x(x – 8) = 0
a2 + 2ab + b2. (x – 2)2
12. SKALU 1978
 x = 0 atau x – 8 = 0
= x2 - 2.2.x + (-2)2 =
x2 – 4x + 4.
Harga-harga x yang memenuhi
x1 = 0 atau x2 = 8 −x + 3 2 x + 1 adalah....

50 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


A. x<3 Syarat bentuk akar 2 x + 1 bahwa semua di
1 dalam akar ≥ 0, diperoleh: 2x + 1 ≥ 0.
B. x≥–
2 Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
2
C. <x≤3 linear:
2x + 1 ≥ 0  2x ≥ –1 [1 pindah ruasmenjadi –1]
3
2
 x ≥ –½ .........
D. x<
3
1 2
E. x < – atau x >
2 3 [Ket: lingkaran penuh karena “≥”]
Langkah terakhir iriskan:
Tips
 Hilangkan bentuk akar dengan cara kedua ruas
dikuadratkan.
 Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
linear.
 Ingat kembali syarat bentuk akar, yaitu di dalam
akar ≥ 0. 2/3
 Iriskan pertidaksamaan tersebut. Jadi:
2
<x≤3
3
Pembahasan dan Penjelasan:
Metode Ringkas
Kita coba ambil x = 0  − x + 3 2x + 1 
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
menghilangkan bentuk akar. 3 1 (salah), sehingga PG(A),(D) salah. Ambil x =
Dik: −x + 3 2x + 1 4 − x + 3 2 x + 1  −1 3 (tidak memenuhi),

 dikuadratkan
2 2 kedua ruas PG(B),(E) salah. Jadi PG (C) benar.
−x + 3 2x + 1
Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan tidak berlaku secara umum.

linear:
–x + 3 < 2x + 1  dan 2x pindah ruas menjadi
3 pindah ruas menjadi –3 Jawaban: (C)

–x – 2x < 1 – 3 –2x. 13. UMPTN 1993


x2 − x
–3x < –2 [kedua ruas dikalikan –1] Fungsi f dengan rumus f(x) =
x +1
 3x > 2  x >
2 terdefinisi pada himpunan....
…..
3 A. {x | x ≥ –1}
[Ket: lingkaran kosong karena “>”] B. {x | x ≥ –1}
Selanjutnya, gunakan syarat bentuk akar C. {x | x ≥ 1}
− x + 3 bahwa semua di dalam akar ≥ 0,
D. {x | –1 ≤ x ≤ 0 atau x ≥ 1}
diperoleh: –x + 3 ≥ 0. E. {x | –1 < x ≤ 0 atau x ≥ 1}
Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
linear: Tips
–x + 3 ≥ 0  –x ≥ –3 [3 pindah ruasmenjadi  Ingatlah syarat bentuk akar, yaitu di dalam
www.facebook.com/indonesiapustaka

–3] akar ≥ 0.

 –x ≥ –3  x ≤ 3 .....
Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
× -1 kuadrat.
 Sederhanakan.
[Ket: lingkaran penuh karena “≥”]

Matematika Dasar 51
Pembahasan dan Penjelasan: x ( x − 1)
Uji u / x = – 2 0
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan x +1
menggunakan syarat bentuk akar. −2( −2 − 1) −2( −3)
0 0
−2 + 1 −1
Dik: f(x) = x2 − x
x +1 Jawaban: (E)
Semua di dalam akar ≥ 0, sehingga diperoleh:
x2 − x Nasehat:
0  Pada umumnya dalam menyelesaikan pertidaksamaan,
x +1
langkah-langkah pertidaksamaan yang harus diingat
Selanjutnya, gunakan langkah-langkah adalah pertidaksamaan linear atau pertidaksamaan
pertidaksamaan kuadrat: kuadrat.
 Jika pertidaksamaan harga mutlak, pertidaksamaan
x2 − x x ( x − 1) Faktor langsung karena
0 0 bentuk akar atau pertidaksamaan bentuk apa saja maka
x +1 x +1 ruas kanan nol.
gunakan sesuai dengan syarat-syaratnya dan lanjutkan
dengan penyelesaian langkah-langkah pertidaksamaan
Karena diharamkan penyebut nol maka
x +1 ≠ 0  x ≠ –1.
linear atau kuadrat.

x +1 = 0 atau x = 0 atau x – 1 = 0 [pembuat nol]


14. SBMPTN 2014 (terbaru)
x1 = –1 atau x2 = 0 atau x3 = 1 [akar-akar]
Uji u/ x = –2 
Himpunan penyelesaian pertidaksamaan
x ( x − 1)
0 x2 − 2x 3 x + 6 adalah....
x +1
−2( −2 − 1) −2( −3) A. {x | –1 < x < 6}
0 0
−2 + 1 −1 B. {x | –2 < x ≤ 0 atau x ≥ 2}

6 C. {x | x ≥ –2}
0 –6 ≥ 0 (salah)
−1 D. {x | –2 ≤ x ≤ 0 atau 2 ≤ x < 6}
E. {x | –1 < x ≤ 0 atau 2 ≤ x < 6}

Tips
[Ket: Daerah bagian atas x = –2 (sebagai  Ingatlah langkah-langkah pertidaksamaan
penguji), negatif (–) karena –6 ≥ 0(salah). bentuk akar.
Berganti tanda karena faktoran (x + 1)1, x1 dan  Gunakan syarat bentuk akar, yaitu di dalam
(x – 1) 1 berpangkat ganjil sehingga tanda akar ≥ 0.
berubah di pembatas pembuat nol(akar-akar).  Iriskan dan sederhanakan.

Lingkaran kosong karena x ≠ –1 dan lingkaran Pembahasan dan Penjelasan:


penuh karena “≥” ]. Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Jadi: {x | –1 < x ≤ 0 atau x ≥ 1} langkah-langkah pertidaksamaan bentuk
Metode Ringkas
akar.
 t )JMBOHLBOCFOUVLBLBS
x ≠ –1 sehingga PG (A),(B),(D) salah karena
mengandung x = –1. Ambil x = 0  0
x ( x − 1) x2 − 2x 3x + 6
x +1
www.facebook.com/indonesiapustaka

0 ≥ 0 (benar) PG(C) salah karena tidak mengandung ( x − 2x )


2 2
( 3 x + 6 )2
x = 0. Jadi PG (E) benar. x2 – 2x < 3x + 6  x2 – 2x – 3x – 6 < 0
Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,  x2 – 5x – 6 < 0
tidak berlaku secara umum.

52 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Gunakan pertidaksamaan kuadrat: [Ket: Daerah bagian atas x = 1 (sebagai
x2 – 5x – 6 < 0  (x – 6)(x + 1) = 0 penguji), negatif(–) karena –1 ≥ 0 (salah).
 x = 6 atau x = –1 Berganti tanda karena faktoran (x)1 dan (x – 2)1
U
/x = 0  x2 – 5x – 6 < 0 berpangkat ganjil sehingga tanda berubah di
 (0)2 – 5(0) – 6 < 0  – 6 < 0 (benar) pembatas pembuat nol(akar-akar). Lingkaran
penuh karena lambangnya “≥”]
Begitupun 3 x + 6 , gunakan syarat:
3x + 6 ≥ 0  3x ≥ –6  x ≥ –6/3
[Ket: Daerah bagian atas x = 0 (sebagai penguji),  x ≥ –2 .......
negatif(–) karena –6 < 0 (benar). Berganti tanda
Iriskan ketiga garis bilangan tersebut:
karena faktoran (x + 1)1 dan (x – 6)1 berpangkat
ganjil sehingga tanda berubah di pembatas
pembuat nol(akar-akar). Lingkaran kosong
karena x ≠ –1 atau x ≠ 6 ]
 t (VOBLBOTZBSBUCFOUVLBLBS
x2 – 2x ≥ 0  x(x – 2) ≥ 0
 x = 0 atau x = 2
/x = 1  x2 – 2x ≥ 0  12 – 2(1) ≥ 0
Metode Ringkas
x = –1  x 2 − 2 x
U

 1 – 2 ≥ 0  –1 ≥ 0 (salah)
3x + 6
 3 3 (salah), PG (B), (C), (D) salah. x = 1 
x2 − 2x 3 x + 6 (salah)
Sehingga PG (A) salah. PG (E) benar
Catatan: cara ini tidak berlaku umum.

Jadi: –1 < x  0 atau 2  x < 6


Jawaban: (E)

C. LATIHAN MANDIRI

1. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan 3x2 2. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan


2x2 − x − 6
+ 11x ≥ 4 adalah .... 0 adalah....
6 x − x − 12
2

1 4 3
A. –4 ≤ x ≤ A. – 3 ≤ x <– atau <x≤2
3 3 2
2
1
B. –4 < x ≤
3 B. x ≤ – 3 atau – 4 < x < 3 atau x ≥ 2
2 3 2
1
C. x ≤ –4 atau x > 3 3
3 C. x < – atau – 4 ≤ x < atau x ≥ 2
2 3 2
www.facebook.com/indonesiapustaka

1
D. x ≤ –4 atau x ≥
3 4 3
D. x ≤ – 3 atau – < x ≤ atau x ≥ 2
1 2 3 2
E. x < –4 atau x >
3 3
E. – 3 < x ≤ – 4 atau ≤x<2
2 3 2

Matematika Dasar 53
3. Semua nilai x yang memenuhi (2x + 3)(1 – x) C. x < –2 atau x > 4
≥ (3 – 3x) adalah.... D. –2 < x < 1 atau 1 ≤ x < 4
1 E. –1 < x < 2 atau 3 < x < 4
A. x ≤ 0 atau x ≥ 1 D. 0 ≤ x ≤
2
B. 1 ≤x≤1 E. 0 ≤ x ≤ 1 9. Jika 0 < a < 1, maka semua nilai x yang meme-
2
nuhi x2 − 2 x + 1 0
2

3
C. – ≤ x ≤ 1 x − 2x − 8
2
A. –3 < x < 4
4. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan B. –3 < x ≤ 4
2x – 1 < x + 1 < 3 – x adalah…. C. x < –3 atau x > 4 atau a < x < 1
A. {x | x < 1} D. {x | x < 4} D. x < –3 atau x > 4
2
B. {x | x < 2} E. { x | x > } E. –a < x < 1 atau x > 4
3
C. {x | 1 < x < 2}
10. Jika a < x < b dan c < y < d, maka berlaku....
x2 + 2x − 3
5. Semua nilai x yang memenuhi 2 0 A. 2a – 3c < 2x – 3y < 2b – 3d
x − x −2
adalah…. B. 2b – 3d < 2x – 3y < 2a – 3c
A. x ≤ –2 atau –1 < x ≤ 0 atau x > 2 C. 2b – 3c < 2x – 3y < 2a – 3d
B. x <–3 atau –1 ≤ x ≤ 1 atau x ≥ 2 D. 2c – 3a < 2x – 3y < 2b – 3d
C. –2 ≤ x <–1 atau 0 ≤ x < 2 E. 2a – 3d < 2x – 3y < 2b – 3c
D. x ≤–3 atau –1 < x ≤ 1 atau x > 2 3x − 1
E. –3 ≤ x <–1 atau 1 ≤ x < 2 11. Jika pertidaksamaan 2x – 3a > + ax
2
mempunyai penyelesaian x > 5 maka nilai a
6. Nilai-nilai x yang memenuhi pertidaksamaan adalah ....
3x − 1
2 adalah....
x +5 A. – 3 D. 1
4 4
A. –11 < x < 5
B. –5 < x ≤ 11 B. – 3 E. 3
8 8
C. x < –5 atau x > 11
C. 3
D. x ≤ –5 atau x > 11 4
E. x ≤ –11 atau x > 5 1 1
12. Nilai y yang memenuhi − 1adalah....
x +1 1 y y −1
7. Harga x yang memenuhi ada- A. 0 < y < 1
x −2 x +3
lah.... B. 0 < y ≤ 1
A. x < –3 atau x > 2 C. y < 0 atau y ≥ 1
B. x < –2 atau x > 3 D. y ≤ 0 atau y > 1
C. x ≤ –3 atau x ≥ 2 E. y < 0 atau y > 1
D. –2 < x < 3
13. Banyaknya bilangan bulat negatif yang
E. –3 < x < 2 atau x ≥ 3
memenuhi pertidaksamaan (x + 1)(x2 + 2x – 7)
x2 − 2x + 1
www.facebook.com/indonesiapustaka

8. Semua nilai x yang memenuhi 2 0 ≥ x2 – 1 adalah ....


x − 2x − 8
adalah…. A. 0 D. 3
A. x ≤ –2 atau x ≥ 4 B. 1 E. 4
B. –2 < x < 1 atau 1 < x < 4 C. 2

54 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


2x − 4 19. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan | |x|
14. Daerah hasil dari f(x) = 2 adalah....
x −4 + x | ≤ 2 adalah....
A. (–∞, ∞)
B. (–∞, –2)  (–2, ∞)
A. { x | 0 ≤ x ≤ 1 } D. { x | x ≤ 0 }

C. (–∞, –2)  (–2, 2)  (2, ∞)


B. { x | x ≤ 1 } E. { x | x ≥ 0 }

D. (–∞, ½)  (½, ∞)
C. { x | x ≤ 2 }

E. (–∞, 0)  (0, ½)  (½, ∞) 20. Himpunan penyelesaian |x2 – 2|≤ 1 adalah


2x + 5 himpunan nilai x yang memenuhi ….
15. Penyelesaian pertidaksamaan +1 0
5x − 2 A. – 3 ≤ x ≤ 3
adalah….
B. –1 ≤ x ≤ 1
A. x >2 1 C. 1 ≤ x ≤ 3
2
D. x ≤ –1 atau x ≥ 1
B. x <– 3 atau x > 2 E. – 3 ≤ x ≤ –1 atau 1 ≤ x ≤ 3
7 5
3x − 1
C. – 3 <x< 2 21. Himpunan penyelesaian dari
2x + 5
3
7 3
adalah ....
D. x <–2 1 atau x > 2
2 5 A. x < 16 atau x ≥ – 14
3 9
E. –2 1 < x < 2
2 5 B. x ≤ – 16 atau x ≥ – 14
3 9
( x − 2)( x 2 − x + 3)
16. Jika x2 – x – 2 > 0 dan f(x) =
x +1
, C. x ≤ – 16 atau x > – 14
maka untuk setiap nilai x.... 3 9
D. 0≤x≤2
A. f(x) > 0 D. 0 < f(x) < 2
E. 0<x<1
B. f(x) < 0 E. 0 ≤ f(x) < 2
C. –1 < f(x) < 2 22. Nilai-nilai x yang memenuhi |x + 3| ≤ |2x|
adalah ….
17. Jika |2x – 1| ≤ 5 dan 3x > 4, maka.... A. x ≤ –4 atau x ≥ –2
A. 4 < x ≤ 3 B. x ≤ –2 atau x ≥ –1
3
C. x ≤ –1 atau x ≥ 1
B. 4 ≤ x < 3 D. x ≤ –1 atau x ≥ 3
3
E. x ≤ –4 atau x ≥ 3
C. x < 4 atau x ≥ 3
3
23. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan |x – 2|
D. x < – 4 atau x ≥ 3
3 < 5 dan |2x – 3| > 7 adalah....
E. x < 1 atau x ≥ 4 A. –3 < x < –2 atau x > 5
3 3
B. x < –3 atau –3 < x < 7
18. Nilai x yang memenuhi |–x2 + 2x – 2| < 2 adalah C. x < –2 atau –2 < x < 7
www.facebook.com/indonesiapustaka

…. D. –3 < x < –1 atau –5 < x < 7


A. x < 2 D. –2 < x < 0 E. –3 < x < –2 atau 5 < x < 7
B. x > 0 E. –2 < x < 2
C. 0 < x < 2

Matematika Dasar 55
24. Himpunan penyelesaian dari |2x + 5| ≤ x + 3 28. Nilai-nilai x yang memenuhi pertidaksamaan
adalah .... |x – 3|2 > 4|x – 3|+12 adalah….
3 A. –2 < x < 9
A. x|− x −2
8 B. –3 < x < 9
8 C. x < –1 atau x > 9
B. x|− x −2
3 D. x < –2 atau x > 9
3 E. x < –3 atau x > 9
C. x|− x −2
8
x −2
29. Himpunan penyelesaian dari 1 adalah
3 x −1
D. x|− x −2 ....
8
3 A. 1 <x<1 1
E. x | −2 x 2 2
8

25. Bila 4−x 1 maka.... B. x>1


A. x < –4
C. 1 < x < 1 atau x > 1
B. –4 < x < 0 2
C. 0<x<3
D 1 < x < 1 1 atau x < 1
D. 3<x≤4 2
E. x>4
E. –1 < x <– 1 atau x > 1
2
26. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan
x −1 ax
4x −1 2 x + 3 adalah.... 30. Pertidaksamaan 2x – a > + mempunyai
2 3
penyelesaian x > 5. Nilai a yang memenuhi
A. x < 1 atau x ≥ 2
4 adalah....
B. x ≤ 1 atau x ≥ 2 A. 2 D. 5
4
B. 3 E. 6
C. 1 ≤ x ≤ 2 C. 4
4
D. – 3 ≤ x ≤ 2
2
E. – 3 < x ≤ 2
2
x2 − 4 x
27. Fungsi f dengan rumus f(x) = x2 − 2x + 1
terdefinisi pada himpunan....
A. x ≤ 0 atau x ≥ 4
B. x ≤ 0 atau x ≥ 1
C. x ≤ 0 atau x > 4
D. x < 0 atau x ≥ 4
E. x < 0 atau x > 1
www.facebook.com/indonesiapustaka

56 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


D. KUNCI JAWABAN

Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. D 11. E 21. B

2. B 12. E 22. D

3. E 13. B 23. E

4. A 14. C 24. B

5. E 15. B 25. D

6. C 16. A 2. C

7. A 17. A 27. A

8. C 18. C 28. E

9. D 19. B 29. D

10. E 20. E 30. B


www.facebook.com/indonesiapustaka

Matematika Dasar 57
BAB 4
BENTUK EKSPONEN DAN BENTUK AKAR

A. KUMPULAN KONSEP BENTUK EKSPONEN

1. Definisi Bentuk Eksponen


Bentuk eksponen atau bentuk pangkat adalah perkalian berulang bilangan dasar atau bilangan pokok
atau basis dari bilangan real a sebanyaknya n faktor. Bentuk pangkat dapat ditulis a
a a a ... a = an

n faktor
dimana n bilangan bulat positif. Simbol an dibaca “ a pangkat n”.
Contoh:
1. 2 × 2 × 2 × 2 ditulis dalam bentuk eksponen 24 dibaca “2 pangkat 4” dimana 2 sebagai bilangan
pokok atau basis (a) dan 4 sebagai pangkat (n).
2. (–3) × (–3) × (–3) × (–3) × (–3) = (–3)5 dibaca “(–3) pangkat 5” dimana a = –3 dan n = 5.

2. Sifat-sifat Bentuk Pangkat


Jika a dan b adalah bilangan real, sedangkan m dan n bilangan bulat positif, maka berlaku sifat-sifat
sebagai berikut :
1. am .an = am+n Pemahaman
Sifat ini mempunyai syarat:
a. Basis (a) harus sama.
b. Operasi hitungnya adalah perkalian.
c. Hati-hati: tidak berlaku am  an = am  n

Contoh:
23 × 24 = 23 + 4 = 27. Tidak benar 23 + 24 = 23 + 4 = 27 atau 23 – 24 = 23 – 4 karena operasi hitungnya bukan
perkalian walaupun basis (2) sama.

am
2. = a m − n ; dimana a ≠ 0 Pemahaman
an
Sifat ini mempunyai syarat :
Contoh: a. Basis (a) harus sama.
25 b. Operasi hitungnya adalah pembagian.
= 25 − 3 = 22
www.facebook.com/indonesiapustaka

23
1 1
3. a−n = atau an = − n Pemahaman
an a
Jika pangkatnya negatif (–n) maka seluruh
dimana a ≠ 0 bentuk pangkat (a–n) berada di penyebut dengan
pangkat menjadi positif. Begitupun sebaliknya..

58 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Contoh:
1 1
2 −3 = atau sebaliknya −3 = 2
3

2 3
2

4. (an)m = an.m Pemahaman


Contoh: Jika bentuk pangkat (an) kemudian berpangkat
(23)4 = 23 × 4 = 212 (m) maka pangkatnya dikalikan (m × n).

5. (a.b)n = an . bn Pemahaman
Sifat ini mempunyai syarat:
a. Pangkatnya (n) di distribusikan atau disebarkan.
b. Operasi hitungnya adalah perkalian.
c. Hati-hati : tidak berlaku (a  b)n = an  bn, dengan n  0 dan n  1.

Contoh:
(2 × 3)5 = 25 × 35. Tidak benar (2 + 3)5 = 25 + 35 atau (2 – 3)5 = 25 – 35 karena operasi hitungnya
bukan perkalian walaupun pangkat (5) di sebarkan sama.
n
a an
6. = ;b 0 Pemahaman
b bn
Sifat ini mempunyai syarat:
Contoh: a. Pangkatnya di distribusikan atau di sebarkan.
4
2 24 b. Operasi hitungnya adalah pembagian.
=
3 34

7. a0 = 1 dengan a ≠ 0 Pemahaman
Contoh: Ini sudah merupakan definisi artinya berapapun nilai a dengan
20 = 1; 30 = 1; (–3)0 = 1 a  0 menghasilkan nilai 1. Ibaratkan pangkat (0) adalah dunia
atau (½)0 = 1 dan segala isinya kelak akan tiada atau kiamat (0) sehingga kita
akan menuju kepada Allah Yang Maha Esa (1).
m
8. a n = n a m dimana a > 0 Pemahaman m
Contoh: Bentuk pangkat pecahan ( a n ) di ubah menjadi bentuk akar
2
( n a m ) dengan pembilang (m) terletak di dalam akar bentuk
2 3 = 3 22
pangkat dengan basis (a) dan penyebut (n) terletak di luar
akar menjadi akarnya. Begitupun sebaliknya.

B. KUMPULAN KONSEP BENTUK AKAR

1. Definisi Bentuk Akar


a
Bentuk akar adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan .
www.facebook.com/indonesiapustaka

b
Contoh:
Manakah bentuk akar dibawah ini :
1. 5
2. 4

Matematika Dasar 59
Jawab :
a
5 = 2,236... tidak dapat dinyatakan dalam bentuk
b
a 2
4 = 2. Dapat dinyatakan dalam bentuk , yaitu 2 =
b 1

Jadi: 5 adalah bentuk akar dan 4 adalah “bukan” bentuk akar.

2. Sifat-sifat Bentuk Akar


Jika a dan b adalah suatu bilangan rasional bukan negatif, maka berlaku :
a. a b= a b Pemahaman
Sifat ini mempunyai syarat :
a. Akarnya di distribusikan atau di sebarkan.
b. Operasi hitungnya adalah perkalian.
c. Hati-hati: tidak berlaku a b = a b

Contoh:
2 3= 2 3 . Tidak benar 2 + 3 = 2 + 3 atau 2 − 3 = 2 − 3 karena operasi hitungnya bukan
perkalian walaupun bentuk akarnya sama.

a a
b. = Pemahaman
b b
Sifat ini mempunyai syarat :
a. Akarnya di distribusikan atau di sebarkan.
Contoh:
b. Operasi hitungnya adalah pembagian.
2 2
=
3 3

c. p a + q a = ( p + q) a Pemahaman
dengan p dan q adalah bilangan real. Sifat ini mempunyai syarat:
a. Bentuk akarnya ( a ) harus sama.
b. Yang di jumlahkan adalah koefisiennya p + q.
c. Hati-hati: tidak berlaku p a + q a = ( p + q ) a + a
Contoh:
3 2 + 4 2 = (3 + 4) 2 = 7 2 . Tidak benar 3 2 + 4 2 = (3 + 4) 2 + 2
karena operasi hitungnya adalah penjumlahan sehingga yang dijumlahkan cukup koefisennya saja
yaitu 3 dan 4, walaupun di dalam akar (2) adalah sama.

d. p a − q a = ( p − q) a Pemahaman
dengan p dan q adalah bilangan real. Sifat ini mempunyai syarat:
a. Bentuk akarnya harus sama.
b. Yang di kurangkan adalah koefisiennya p – q.
c. Hati-hati: tidak berlaku p a − q a = ( p − q ) a − a
www.facebook.com/indonesiapustaka

Contoh:
5 2 − 3 2 = (5 − 3) 2 = 2 2 . Tidak benar 5 2 − 3 2 = (5 − 3) 2 − 2
karena operasi hitungnya adalah pengurangan sehingga yang dikurang cukup koefisennya saja
yaitu 5 dan 3, walaupun di dalam akar (2) adalah sama.

60 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


e. p a q b = ( p q) a b Pemahaman
dengan p dan q adalah bilangan real. Sifat ini mempunyai syarat :
a. Kumpulkan yang sejenis artinya dua bilangan real (p dan q)
dikalikan dan dua bilangan akar ( a dan b ) dikalikan.
b. Operasinya hitungnya adalah perkalian.
c. Hati-hati: tidak berlaku p a q a = ( p q ) a a
Contoh:
5 2 2 3 = (5 2) 2 3 = 10 6 . Tidak benar 5 2 + 2 3 = (5 + 2) 2 + 3 atau 5 2 − 2 3 = (5 − 2) 2 − 3
karena operasi hitungnya bukan perkalian.

f. a a =a Pemahaman

a a = a a = a2 = a

Untuk menyederhanakan bentuk akar caranya faktorkan (hasil kali) bilangan dalam akar menjadi
bentuk perkalian dua bilangan yaitu bilangan kuadrat selain 1 dengan bilangan yang bukan bilangan
kuadrat kemudian gunakan sifat a b = a b .
Contoh bilangan kuadrat:

4 =2 25 = 5 64 = 8
9 =3 36 = 6 81 = 9 bilangan kuadrat
16 = 4 49 = 7 100 = 10

Contoh:
Sederhanakanlah 18
Jawab:
2 =3 2 
bilangan 9 termasuk bilangan kuadrat
18 = 9 2 = 9 dan gunakan sifat a b= a b

Mengapa bukan 12 = 2 6 ? Karena 2 dan 6 bukan bilangan kuadrat.

3. Merasionalkan penyebut
Jika a dan b adalah suatu bilangan rasional bukan negatif, maka berlaku:

a. a a b a b
= = Pemahaman
b b b b
a. b adalah bentuk akar. Agar penyebutnya menjadi
b
Contoh: bilangan bulat maka kalikan =1.
b
2 2 3
= . b. Ketika bentuk a , tetap penyebutnya di rasionalkan,
3 3 3 b
2 3 bukan pembilangnya.
=
3 Pemahaman
c c a− b
www.facebook.com/indonesiapustaka

b. = a. Sekawan dari a + b adalah a − b .


a+ b a+ b a− b
Sekawan dari a − b adalah a + b .
c( a − b ) b. Cara cepat: ( a + b )( a − b ) = a − b
=
( a + b )( a − b ) Syarat: 1. Bilangan bentuk akar harus sama.
2. Beda tanda pada operasi hitungnya.

Matematika Dasar 61
c( a − b )
=
( a) −2
a.b + a.b − ( b )2
c( a − b )
=
a−b
Contoh:
2 2 5− 3 2( 5 − 3) 2( 5 − 3)
= . = =
5+ 3 5+ 3 5− 3 ( 5) − 15 + 15 − ( 3)
2 2 5−3

2( 5 − 3)
. = 5 − 3 [boleh juga cara cepat ( 5 + 3)( 5 − 3) = 5 − 3 = 2 ]
2

C. SOAL DAN PEMBAHASAN

1. UMPTN 1998 −3
−3 −4 2 −3 −4 −3
2 −4
2 4 Dikalikan
4
x .y3 3
( x 3 ) 4 .( y 3 ) 4
Bentuk x . y
3 3
dapat disederhanakan 2
= 2 −3 −3
pangkat karena
2
y .x
3 2
(y ) . (x )
3 4 2 4 sifat ke-4
y . x2
3

menjadi ....
−6 12 Pangkat
−6
A. xy 2 D. xy y x 12 y 12 6 12 6
berubah
−6 −6
= x .x y .y 12 4 12 12
tanda karena
B. x y E. yx x y 12
x 4
sifat ke-3

C. x2 y [Ket: ternyata kita tidak mulai dengan sifat ke-1


2 −4
karena misalkan x 3 . y 3 basis (bilangan pokok)
Tips
tidak sama walaupun operasinya perkalian].
 Ingatlah sifat-sifat bentuk pangkat dengan Selanjutnya, gunakan sifat ke-1 karena
basis x dan y.

basis sudah sama dan operasinya perkalian,
Sederhanakan dengan menggunakan operasi
sehingga diperoleh:
hitung.
−6 6 12 6 −6 6 12 6
+ +
x 12 . x 4 y 12 . y 12 = x 12 4
y 12 12

Pembahasan dan Penjelasan: −6 18 12 6 12 18 3


−3 + +
2 −4 4
x 12 12
y 12 12
= x 12 y 12 = x 1 y 2
Dik : x . y
3 3 3
2 Untuk y 2 diubah ke-bentuk akar. Pangkat
y . x2
3
(3/2) lebih besar pembilang (3) dari penyebut
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan (2) maka diubah dulu ke pecahan campuran
www.facebook.com/indonesiapustaka

sifat-sifat bentuk pangkat. Kita mulai sifat ke-5 menjadi 1½, sehingga:
dan ke-6 agar terlepas dalam kurung pada soal 1
1
1+
1 1
Pangkat ditulis
karena operasi hitungnya adalah perkalian x1 y 2 = x1 y 2
= x1 y1y 2
terpisah karena
baik dipembilang maupun dipenyebut. x1 y1 y = x y y Sifat ke-1
Sehingga diperoleh:

62 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


1 Selanjutnya, gunakan sifat ke-1 karena
[ y 2 = y menggunakan sifat ke-8]
basis sudah sama dan operasinya perkalian,
Jadi: x y y sehingga diperoleh:
(a – b)–3 (a – b)2 (a + b)–2 (a + b)3
Cara Lain
Boleh juga kita memulainya dengan sifat ke-3 lalu (a – b)–3+2 (a + b)–2+3 = (a – b)–1 (a + b)1
dilanjutkan sifat ke-1 dan disederhanakan pangkat, (a + b )1
dan kemudian sifat ke-5 dan disederhanakan (a − b )1 Pangkat
dengan menggunakan sifat ke-8. berubah tanda
(a + b )
Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas. karena sifat ke-3
(a − b )
a+b
Jawaban: (D) Jadi: Bentuk sederhana =
a−b
Jawaban: (E)
2. UMPTN 1999
−2
a+b 1 3. UMPTN 1989
(a − b )−3 = ....
b−a (a + b )−3 1
a+b
P e r s a m a a n 9 3 x + 2 = 2 x −5 m e m p u n y a i
A. a2 – b2 D. 81
(a − b )2 penyelesaian x =....
1 1
1 a+b A. 2 D. 1
B. E. 6 2
a−b a−b
6 1
1 B. 1 E. 1
C. 7 14
a+b
1
C. 1
Tips 7
 Ingatlah sifat-sifat bentuk pangkat dengan basis
Tips

(a + b) dan (a – b).
 Ingatlah sifat-sifat bentuk pangkat.

Sederhanakan dengan menggunakan operasi
hitung. Samakan basisnya ruas kiri dan ruas kanan,
yaitu basis 3.

Pembahasan dan Penjelasan:
Sederhanakan dengan menggunakan operasi
−2
a+b 1 hitung.
Dik : (a − b )−3
b−a (a + b )−3
Pembahasan dan Penjelasan:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
1
sifat-sifat bentuk pangkat. Agar mudah Dik : 93 x +2 = 2 x −5
81
diselesaikan, kita mulai sifat ke-6:
B e r d a s a r k a n Ti p s d i a t a s , m u l a i l a h
(a + b )−2 1 Pangkat berubah
(a − b )−3 dengan sifat-sifat bentuk pangkat. Agar
(b − a)−2 (a + b )−3 tanda karena sifat
ke-3 mudah diselesaikan, kita mulai sifat ke-3:
1
(a – b)–3 (b–a)2 (a + b)–2 (a + b)3 9 3 x +2 = 9(3x + 2) = 81 – 2x –5
812 x −5
Sebelum menggunakan sifat ke-1, basis (b – a) Umumnya persamaan eksponen, ruas kiri (9)
diubah menjadi –(a – b) supaya basisnya sama, dan ruas kanan (81) diupayakan sama yaitu
www.facebook.com/indonesiapustaka

sehingga diperoleh: basis 3, jika sulit untuk disamakan basisnya


(a – b)–3 (–(a –b)2 (a + b)–2 (a + b)3 Misal maka kita gunakan bantuan logaritma.
(–x)2 =
Sehingga diperoleh:
 32(3x + 2) = 34(–2x + 5) [9 = 32 dan 81 = 34]
(a – b)–3 (a–b)2 (a + b)–2 (a + b)3 (–x)(–x) = x2

Matematika Dasar 63
 3 6x + 4 = 3 –8x + 20 hasil pindah ruas.
 6x + 4 = –8x + 20
3x 2
1 3 1
Variabel ruas kiri dan 3 = 3 [243 = 35 dan 9 = 32 ]
 6x + 8x = 20 – 4 
angka konstan ruas 35 3 x −2 32
Pangkat berubah
kanan −5
3x
− ( x −2) 2 3 −2
= 3 .3 tanda karena sifat

 14x = 16  x =
3 1
3 3
16 8 1 ke-3
x= =1 3x
14 7 7 −5
2
−2
8 1 3 3
= 31.3− x +2 3 3 Bentuk akar
Jadi: x = = 1
7 7 Sifat ke-4 Sifat ke-1 menjadi bentuk
−5 −2
.3 x 2 pangkat karena
Catatan 3 3
= 31+( − x )+2 3 3 sifat ke-8
Boleh juga kita mulai dengan menyamakan basis ruas kiri
dan ruas kanan (basis 3) secara bersamaan gunakan sifat Selanjutnya sederhanakan pangkatnya:
ke-3 kemudian disederhanakan dengan menggunakan
−2
operasi hitung. 2 Pangkat dikalikan
3−5 x = 3− x +3 3 3
Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas karena sifat ke-4
−2
3−5 x = 3−2 x +6 3 3 Pangkat
Jawaban: (C) −2
−5 x
−2 x + 6 + dijumlahkan
3 =3 3
karena sifat ke-1
4. UMPTN 2000
3x 2
1 3 1 Selanjutnya basis ruas kiri dan kanan dicoret:
Diberikan persamaan: 3 = x−2
3
243 3 9 −5 x −2 x + 6 +
−2
2
3 3 =3 3 −5 x = − 2 x + 6 −
Jika xo memenuhi persamaan, maka nilai 1 – 3
4 6 2 18 − 2
xo = …. –5x + 2x = − –3x =
1 1 3 3
3
A. 1 D. 2 16 16 3 16
16 3 −3 x = x= xo = −
3 −3 9
1 3
B. 1 E. 2 16 3 3 16
4 4 U
/ xo = − 1 xo = 1− −
3 9 4 4 9
C. 1
4 1 4 3+ 4 7 1
4 1+ = + = = =2
3 1 3 3 3 3
Tips 1
Jadi: xo = 2
 Ingatlah sifat-sifat bentuk pangkat. 3
 Samakan basisnya ruas kiri dan ruas kanan, Jawaban: (D)
yaitu basis 3.
 Sederhanakan dengan menggunakan operasi 5. SPMB 2004
hitung. Nilai x yang memenuhi persamaan
x −9
6 x −4 1 adalah….
2 =
Pembahasan dan Penjelasan: 4
1
3x
3
2
1
A. –1 D. 2
Dik : 3 = x−2
3
B. 0 E. 4
243 3 9
C. 1
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
sifat-sifat bentuk pangkat. Agar mudah Tips

www.facebook.com/indonesiapustaka

diselesaikan, kita mulai sifat ke -3 dan Ingatlah sifat-sifat bentuk pangkat.


umumnya persamaan eksponen, ruas kiri  Samakan basisnya ruas kiri dan ruas kanan,
(243) dan ruas kanan (1/9) diupayakan sama yaitu basis 2.
yaitu basis 3:  Sederhanakan dengan menggunakan operasi
hitung.
Pembahasan dan Penjelasan:

64 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


6 x −4 1
x −9 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Dik : 2 =
4 sifat-sifat bentuk pangkat. Umumnya
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan sifat- persamaan eksponen, ruas kiri (2) dan
sifat bentuk pangkat. Umumnya persamaan ruas kanan (1/128) diupayakan sama yaitu
eksponen, ruas kiri (2) dan ruas kanan (1/4) basis 2 dan kita mulai sifat ke-3:
diupayakan sama yaitu basis 2: 1 1
2 3 x −2 y = 2 3 x −2 y = [128 = 27 ]
128 27
23x–2y= 2–7  3x – 2y = –7 ….(1)
Bentuk akar menjadi
bentuk pangkat karena
sifat ke-8 dan x + 2y = 3 …..(2)
x −9
6 x −4 1 Selanjutnya kita eliminasi-substitusi (Elsub)
2 = 4 = 22
22
Pangkat berubah tanda
pers.(1) dan (2). Nilai x yang di cari maka
6 x −4 x −9 karena sifat ke-3 variabel y dieliminasikan:
21 2 = 2 −2 3x – 2y = –7 Cara eliminasi:
Pa n g k a t d i k a l i k a n variabel y pada kedua
x + 2y = 3 +
3x −2 −2 x + 18
2 =2 karena sifat ke-4 persamaan koefisiennya sudah
4x = –4 sama walaupun beda tanda
Selanjutnya basis ruas kiri dan kanan dicoret: −4
23x – 2 = 2–2x + 18  3x – 2 = –2x + 18
x = 4 = −1
maka operasi hitungnya adalah
penjumlahan (+) agar variabel

 3x + 2x = 2 + 18 [hasil pindah ruas]


y tereliminasi.

 5x = 20
Jadi: x = –1

x= x=4
20 Jawaban: (C)
5
7. SNMPTN 2012
Jadi: x = 4
Jika a dan b adalah bilangan bulat positif
Jawaban: (E) yang memenuhi ab = 220 – 219 , maka nilai a +
b adalah….
6. UMPTN 1996 1
2 3 x −2 y = A. 3 D. 21
Nilai x yang memenuhi 128
x + 2y = 3 B. 7 E. 23
adalah….
C. 19
1
A. −2 D. 1
2 Tips

1
B. –2 E. 2 Ingatlah sifat-sifat bentuk pangkat.

2
Sederhanakan dengan cara difaktorkan.
C. –1
Pembahasan dan Penjelasan:
Tips

Dik : ab = 220 – 219
Ingatlah sifat-sifat bentuk pangkat.

Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Samakan basisnya ruas kiri dan ruas kanan,
yaitu basis 2. sifat-sifat bentuk pangkat, yaitu sifat ke-1:
 Sederhanakan dengan menggunakan operasi ab = 220 – 219 Pangkat 20 dijabarkan menjadi
hitung. 19 + 1 karena pengurangnya
www.facebook.com/indonesiapustaka

ab = 219 + 1 – 219 (219) sama dan mudah untuk


Pembahasan dan Penjelasan: difaktorkan.
1 ab = 219.21 – 219
2 3 x −2 y = 219 + 1 diuraikan pangkatnya
Dik : 128
menjadi 2 19 .2 1 karena sifat
x + 2y = 3 ke-1.

Matematika Dasar 65
Selanjutnya difaktorkan: Kembalikan nilai p pada saat dimisalkan:
ab = 219.2 – 219.1  [219 = 219.1] U
/ p = ½  2x = p  2x = ½
ab = 219(2 – 1)  2x = 2–1 [½ = 2–1 adalah penggunaan sifat
ab = 219(1)  ab = 219 ke-3]
x = –1 sebagai x1 = –1
/p = 2  2x = 2  2x = 21  x = 1,
Langkah terakhir kita identikkan:
U
a = 2 dan b = 19.
Dengan demikian a + b = 2 + 19 = 21. sebagai x2 = 1.
Jumlah akar-akar: x1 + x2 = –1 + 1 = 0
Jadi: a + b = 21
Jadi: x1 + x2 = 0
Jawaban: (D)
Metode Ringkas
Rumus praktis : a(dx)2 + b(dx) + c = 0 dimana d = basis
8. UMPTN 1990
dan a, b, c adalah koefisien.
Jumlah akar-akar persamaan: 2.(4x) – 5.(2x) + 2 2.(2x)2 – 5.(2x)+2 = 0
= 0 adalah…. a = 2, b = –5, c = 2 dan d = 2
A. –2 D. 1 c 2
x1 + x2 = d log = 2log =2log1
2log20 . Jadi: x1 + x2 = 0
B. –1 E. 2 a 2
C. 0
Catatan : rumus ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
Tips tidak berlaku secara umum.
 Ingat definisi bentuk pangkat.
 Ubahlah persamaan bentuk pangkat ke dalam Jawaban: (C)
bentuk persamaan kuadrat (PK).
 Misalkan 2x = p. 9. SIPENMARU 1984
 Faktorkan untuk menentukan x1 dan x2.

Jika x1 dan x2 akar-akar dari persamaan 3x + 33
Jumlah akar-akar maksudnya x1 + x2.

–x
– 28 = 0, maka jumlah kedua akar tersebut
Substitusikan dan sederhanakan.
adalah….
Pembahasan dan Penjelasan: A. 0 D. 3log 3
Dik : 2.(4x) – 5.(2x) + 2 = 0 B. 3 E. 3log 14
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan C. log 3
definisi bentuk pangkat, yaitu menjadikan (4)
Tips
bentuk pangkat yaitu 4 = 22:
2.(4x) – 5.(2x) + 2 = 0  Ingat sifat-sifat bentuk pangkat.

Pangkat (2.x)
2 x x d ipertukarkan Ubahlah persamaan bentuk pangkat ke dalam
2(2 ) – 5(2 ) + 2 = 0
menjadi (x.2) adalah bentuk persamaan kuadrat (PK).
x 2 x
2(2 ) – 5(2 ) + 2 = 0 suatu teknik agar  Misalkan 3x = p.
diubah ke bentuk PK.  Faktorkan untuk menentukan x1 dan x2.
Selanjutnya, misalkan 2 x = p agar mudah  jumlah kedua akar maksudnya x1 + x2.
diselesaikan:  Substitusikan dan sederhanakan.

2.(p)2 – 5.(p) + 2 = 0  2p2 – 5p + 2 = 0


www.facebook.com/indonesiapustaka

 (2p – 1)(p – 2) = 0
Pembahasan dan Penjelasan:
Difaktorkan. Dik : 3x + 33 – x – 28 = 0
2p – 1 = 0 atau p – 2 = 0 Boleh gunakan cara
2p = 1  p = ½ atau p = 2
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
mefaktoran Bab 1 PK.
sifat-sifat bentuk pangkat, yaitu sifat ke-1:

66 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


3x + 33+(–x) – 28 = 0 teknik 3 – x = 3 + (-x) Tips

agar kita gunakan sifat
ke-1. Atau boleh pakai Ingat sifat-sifat bentuk pangkat.

3x + 33.3–x – 28 = 0
sifat ke-2. Misalkan 9m = p.
33 3–x diletakkan dipenyebut  Gunakan bantuan definisi logaritma xy = a 
3x + − 28 = 0 y = xlog a pada Bab 5.
3x dengan pangkat berubah
tanda karena sifat ke-3.  Gunakan sifat-sifat logaritma pada Bab 5.
27
3 x + x − 28 = 0 [33 = 27]  Substitusikan dan sederhanakan.
3
Pembahasan dan Penjelasan:
Selanjutnya dimisalkan 3x = p agar mudah
Dik : 9m + 1 – 2.9m = 14
diselesaikan, sehingga diperoleh:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
− 28 = 0  p2 + 27 – 28p = 0
27
p+ sifat-sifat bentuk pangkat, yaitu sifat-1:
p
 p – 28p + 27 = 0
×p 9m+1 – 2.9m = 14 9m + 1 diuraikan pangkatnya
2

 (p – 1)(p – 27) = 0 [hasil faktoran]


menjadi 9m.91 karena sifat
9m.91 – 2.9m = 14 ke-1.
p – 1 = 0 atau p – 27 = 0
Selanjutnya dimisalkan 9m = p agar mudah
p = 1 atau p = 27
diselesaikan, sehingga diperoleh:
p.91 – 2.p = 14  9p – 2p = 14  7p = 14
Kembalikan nilai p pada saat dimisalkan:
/p = 1  3x = p  3x = 1  3x = 30
p=
U

 x = 0 (ini sebagai x1 = 0)
14
= 2 . Kembalikan nilai p pada saat
/p = 27  3x = p  3x = 27  3x = 33
7
U

 x = 3 (ini sebagai x2 = 3)
dimisalkan:
U
/p = 2  9m = p  9m = 2
Jadi: x1 + x2 = 0 + 3 = 3 Jika basis ruas kiri (9m) dan kanan (2)
tidak sama maka gunakan bantuan
logaritma.

9m = 2  m = 9log 2 [xy = a  y = xlog a]


Metode Ringkas
Rumus praktis : a(dx)2 + b(dx) + c = 0 dimana d = basis
dan a, b, c adalah koefisien. Substitusikan m = 9log 2  27m
3 x + x − 28 = 0  1.(3x)2 – 28(3x) + 27 = 0 sehingga 27 log2 = (33) log2
27 9 9

3 log2
3 9 3 27 = 33. Sifat logaritma

3 log2 [ 9 = 3 ]
a = 1, b = –28, c = 27 dan d = 3. Jumlah kedua akar:
32 3 2 p alogx = alogxp
27 3
x1 + x2 = 3 log = log27 =3log33 = 3. Sifat logaritma
1 1
ac
Jadi: x1 + x2 = 3 3
log x = a log x c
3
3 2
Catatan : rumus ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja, 3 log 2
= 22 Sifat logaritma a
alogx
=x
tidak berlaku secara umum. 3 1
1 Pangkat 3/2 dijadikan pecahan
2 =22 2
campuran yaitu 1½ agar dapat
Jawaban: (B) 1+
1
diubah menjadi bentuk akar.
2 2

2 .2
Pangkat diuraikan karena
10. SBMPTN 2013 1 1/2
sifat ke-1.
www.facebook.com/indonesiapustaka

Jika 9m + 1 – 2.9m = 14, maka 27m =….


A. 2 D. 4 Bentuk pangkat menjadi
21 . 2 = 2 2 bentuk akar karena sifat
B. 2 E. 6 ke-8.
Jadi: 27m = 2 2
C. 2 2
Jawaban: (C)

Matematika Dasar 67
11. UMPTN 2001 x + 2 = 0 atau 3x – 5 = 0 [pembuat nol]
x1 = –2 atau 3x = 5  x2 =
2
− x −2) ( x 2 +3 x −10) 1 5
Nilai x yang memenuhi 4( x .2 [akar-akar]
Uji U/x = 0  3x2 + x – 10 < 0
16 3
adalah….
 3(0)2 + 0 – 10 < 0  – 10 < 0 (benar)
A. x < –5 atau x > –2
5
B. x < –2 atau x >
3
C. –2 < x < –1
5 5
D. –2 < x < 5 3
3 –2 < x <
E. –5 < x < 2 3
[Ket: Daerah bagian atas x = 0 (sebagai
Tips penguji), negatif (–) karena –10 < 0 (benar).
 Ingat sifat-sifat bentuk pangkat. Berganti tanda karena faktoran (x + 2)1 dan (3x
 Gunakan bantuan langkah-langkah – 5)1 berpangkat ganjil sehingga tanda berubah
pertidaksamaan kuadrat Pada Bab 3. di pembatas pembuat nol(akar-akar). Lingkaran
 Sederhanakan.
kosong karena x ≠ –2 atau x ≠ 5 ]
3
Pembahasan dan Penjelasan: 5
Jadi: –2 < x <
2
− x −2) 2
+3 x −10) 1 3
Dik : 4( x .2( x
16 Metode ringkas untuk pertidaksamaan kuadrat
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan  Faktorkan 3x2 + x – 10 < 0 (x + 2)(3x – 5) < 0 
sifat-sifat bentuk pangk at. Umumnya x1 = –2 atau x2 = 5/3.
pertidaksamaan eksponen hampir sama  Jika lambangnya “<” maka interval garis
langkah-langkah persamaan eksponen, bilangan tertutup [dengan syarat
koefisien x2 harus positif (+)].
perbedaannya hanya terletak pada
Jadi: –2 < x < 5/3
lambang pertidaksamaan, ruas kiri (4) dan
ruas kanan (1/16) diupayakan sama yaitu Jawaban: (D)
basis 2 dan kita mulai sifat ke-4:
12. SPMB 2002
,xR
2
− x −2) 2
+3 x −10) 1
(22 )( x .2( x [4 = 22 dan 16 = 24] 9
24 Himpunan penyelesaian 22 − 2 x + 2
Pangk at dik alik an 2x
adalah….
2
−2 x − 4 ) 2
+3 x −10) 1 karena sifat ke-4
2(2 x .2( x A. {x | –1 < x < 2}
24 Pangkat dijumlahkan
karena sifat ke-1 B. {x | –2 < x < 1}
2
−2 x − 4 ) + ( x +3 x −10)
2 1
2(2 x C. {x | x < –1 atau x > 2}
24 Pangkatnya berubah
tanda k arena sifat D. {x | x < –2 atau x > 1}
+ x − 14
2 −4
2
23 x ke-3 E. {x | x < 0 atau x > 1}
Selanjutnya basis ruas kiri dan kanan dicoret:
 3x2 + x – 14 < –4
3 x 2 + x − 14 −4
Tips

2 2
Ingat sifat-sifat bentuk pangkat.
Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan  Ubahlah persamaan bentuk pangkat ke dalam
www.facebook.com/indonesiapustaka

kuadrat: bentuk persamaan kuadrat (PK).


3x2 + x – 14 + 4 < 0  3x2 + x – 10 < 0  Misalkan 2x = p.
 (x +2)(3x – 5) = 0  Difaktorkan. Boleh pakai  Gunakan bantuan langkah-langkah
pertidaksamaan kuadrat Pada Bab 3.

cara lain memfaktorkan,
lihat Bab 1 PK. Sederhanakan.

68 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Pembahasan dan Penjelasan: Jawaban: (C)
9
Dik : 22 − 2 x + 2 Nasehat:
2x
Pada umumnya dalam menyelesaikan soal PTN tentang
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan eksponen, sifat eksponen yang digunakan tidak harus
sifat-sifat bentuk pangkat, yaitu sifat ke-2: berurutan, boleh jadi dimulai sifat ke-3 dilanjutkan sifat-
2−2x 9
2 +2 Sesuai dengan sifat ke-2, pangkat sifat eksponen berikutnya, atau dimulai sifat ke-5 dilanjutkan
2x (–2x) turun dipenyebut menjadi sifat-sifat eksponen berikutnya, atau bahkan dimulai sifat
22 9 berpangkat positif (2x). ke-8 bergantung keadaan soal.
+2
22 x 2x Pangkat (2.x) dipertukarkan
22 9 menjadi (x.2) adalah suatu teknik
+2 agar diubah ke bentuk PK. 13. SPMB 2003
(2 x )2 2x
Nilai dari 2 + 3 + 2 + 5 − 2 + 3 + 2 − 5
Selanjutnya dimisalkan 2x = p agar mudah 10 + 2 3 adalah =….
diselesaikan, sehingga diperoleh: A. –4 D. 2
4 9 4 9 B. –2 E. 4
+2 +2
( p )2 p p2 p
C. 0
× p2
 4 + 2p2 > 9p  2p2 – 9p + 4 > 0 Tips
Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan  Ingatlah sifat-sifat bentuk akar.
kuadrat: 
(2p – 1)(p – 4) = 0 
Gunakan sifat komutatif (pertukaran): a + b =
Difaktorkan. Boleh pakai
b + a.

cara lain memfaktorkan,
Buatlah pemisalan.

lihat Bab 1 PK.
Gunakan perkalian sekawan (x + y)(x – y) =
2p – 1 = 0 atau p – 4 = 0
2p = 1  p1 = ½ atau p2 = 4 [akar-akarnya]
x2 – y2.

Uji U/p = –1  2p2 – 9p + 4 > 0
Sederhanakan dengan menggunakan sifat ke-5
dan sifat ke-6 bentuk akar.
 2(–1)2 – 9(–1) + 4 > 0
 15 > 0 (benar)
Pembahasan dan Penjelasan:
Dik : 2 + 3 +2+ 5 − 2 + 3 +2− 5

10 + 2 3
Berdasarkan Tips di atas, kita gunakan sifat
[Ket: Daerah bagian atas p = –1 (sebagai komutatif (pertukaran):
penguji), positif (+) karena 15 > 0 (benar). 2 + 3 +2+ 5 − 2 + 3 +2− 5 10 + 2 3
Berganti tanda karena faktoran (2p – 1)1 dan
(p – 4) 1 berpangkat ganjil sehingga tanda 3 +2+ 2 + 5 3 +2− 2 − 5 10 + 2 3
berubah di pembatas pembuat nol(akar-akar).
Lingkaran kosong karena p ≠ ½ atau p ≠ 4] 2, − 2, dan ( 3 + 2) dipertukarkan
(komutatif ) supaya k ita mudah
p < ½ atau p > 4
menggunakan perkalian sekawan
Kembalikan nilai p pada saat dimisalkan
www.facebook.com/indonesiapustaka

dengan cara pemisalan.


2x = p dan 2x < 2-1
p < ½  2x < ½  2x < 2–1  x < –1 ( 3 + 2) + ( 2 + 5) ( 3 + 2) − ( 2 + 5) 10 + 2 3

atau p > 4  2x > 4  2x > 22  x > 2 − 2 − 5 = −( 2 + 5) = difaktorkan


tanda negatif (–) supaya mengarah
Jadi: x < –1 atau x > 2
kepada perkalian sekawan.

Matematika Dasar 69
Selanjutnya, misalkan x = 3 + 2 dan y = 14. UM-UGM 2004

2 + 5 agar mudah diselesaikan: 9 + 5 2 5 +1


=….
x+y x−y 10 + 2 3 = x − y 2 2
10 + 2 3 5 +1

[ sifat perkalian sekawan] .....(1) A. 12 5 D. 15


Substitusikan nilai x dan y ke pers-1: B. 19 E. 5 5
C. 8 5
x2 − y2 10 + 2 3 =
2 2 Tips
3 +2 − 2+ 5 10 + 2 3
 Ingatlah sifat-sifat bentuk akar.
3 +2 3 +2 − 2+ 5 2+ 5  Sederhanakan dengan menggunakan sifat ke-5.

10 + 2 3 Pembahasan dan Penjelasan:


Contoh perkalian bentuk
ak ar 3 3 = 3 sebagai 9 + 5 2 5 +1
penerapan sifat ke-6. Dan
Dik :
5 +1
2 5 = 10 . s e b a g a i
penerapan sifat ke-5 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
sifat-sifat bentuk akar, yaitu sifat ke-5:
3 + 2 3 + 2 3 + 4 − 2 + 10 + 10 + 5
9 + 5 2 5 +1 Contoh sifat ke-5
10 + 2 3 5 +1 5 2 5 = 2 25 = 2 . 5 = 10
7 + 4 3 − 7 + 2 10 10 + 2 3 =
9.2 5 + 9.1+ 5.2 5 + 5.1
7 + 4 3 − 7 − 2 10 10 + 2 3 5 +1
4 3 − 2 10 10 + 2 3 = 18 5 + 9 + 2 25 + 5 18 5 + 9 + 2.5 + 5
=
5 +1 5 +1
−2 10 − 2 3 10 + 2 3
18 5 + 9 + 10 + 5 19 5 + 19
=
Difaktorkan 4 3 − 2 10 5 +1 5 +1
menjadi −2( 10 − 2 3)
supaya kita dapat 19 5 +1
menggunakan perkalian 19 5 + 19 difaktorkan menjadi
5 +1
sekawan bentuk akar. 19( 5 + 1) s u p a y a ( 5 + 1)
19 5 +1 mudah disederhanakan dengan
−2 10. 10 − 2 3 .2 3 5 +1 cara metode pencoretan.

–2(10–4.3)
( a − b )( a + b ) =
a – b sebagai penerapan Jadi: 9 + 5 2 5 + 1 = 19
perkalian sekawan. 5 +1

–2(10–12) Perkalian bentuk akar 10 10 = 10


Jawaban: (B)
sebagai penerapan sifat ke-6.
– 2(–2) = 4
Dan 2 3 2 3 = 4 . 3 sebagai 15. SBMPTN 2014 (terbaru)
penerapan sifat ke-5. Nila a yang menyebabkan persamaan 9x –
www.facebook.com/indonesiapustaka

a.3x + a = 0 mempunyai tepat satu akar nyata


Jadi: Hasilnya = 4 adalah….
Jawaban: (E) A. 4 D. a < 0 atau 4
B. 0 atau 4 E. a < 0 atau a > 4
C. a < 0

70 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Selanjutnya, gunakan syarat D = 0:
b2 – 4ac = 0  (– a)2 – 4.1.a = 0
Tips

 a2 – 4a = 0  a(a – 4) = 0
Ingat definisi bentuk pangkat.

 a = 0 atau a – 4 = 0  a = 0 atau a = 4
Ubahlah persamaan bentuk pangkat ke dalam

/a = 0  9x – a.3x + a = 0
bentuk persamaan kuadrat (PK).
 Gunakan syarat tepat satu akar nyata yaitu D = 0. U

 Substitusikan dan sederhanakan.  9x – (0).3x + (0) = 0  9x = 0 (TM)


U
/a = 4  p2 – ap + a = 0
 p2 – 4p + 4 = 0  (p – 2)(p – 2) = 0
Pembahasan dan Penjelasan:

 p = 2 atau p = 2 [memenuhi karena nilai p


Dik : 9x – a.3x + a = 0
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
kembar].
/p = 2  p = 3x  3x = 2  x = 3log 2.
definisi bentuk pangkat bahwa 9 = 32:
9x – a.3x + a = 0  (32)x – a.3x + a = 0
U

Sehingga akar yang nyata hanya satu yaitu x


Ubah ke dalam persamaan kuadrat dengan
= 3log 2.
cara pangkat 2.x tukar menjadi x.2:
Jadi: a = 4.
(3x)2 – a.3x + a = 0. Misalkan p = 3x
p2 – ap + a = 0, dimana a = 1, b = –a, c = a. Jawaban: (A)

D. LATIHAN MANDIRI
2 4 3

x3 .y3
1. Bentuk sederhana dari 2
adalah .... x 3y2 − x x 3y2 − x
5 3
B. E.
x .y
2 2
y y + 2x2 y y − 2x2
x3 y2 x 3y2 − x
A. y D. C.
x2 y y2 − 2x2
y y3
B. E. 1 x 4 y −2 z −3
x3 x3 4. Jika x = 2, y = , dan z = 5. Nilai dari −4 −2
4 y z
2y =….
C.
x2 −
2
1
3 3
− 3 A. 5 D.
a .b 4 4
5
2. Bentuk sederhana dari 3 9 adalah ....
16 1
b2 .a4 B. E.
5 25
A. a b D. a2 b
5
B. b 2
a E. ab b C.
8
3 4
C. b a
x2 y3
3 x −1 − y −2 5. Jika x = 25 dan y = 27 maka nilai dari
3. Bentuk x −2 + 2 y −1 dapat ditulis tanpa eksponen x −3 y
www.facebook.com/indonesiapustaka

adalah….
negative menjadi…. A. 17 D. 40
x 3y − x B. 20 E. 60
x 3y2 − x
A. y y + 2x 2 D. C. 22
y y + 2x

Matematika Dasar 71
6. Nilai x yang memenuhi persamaan eksponen A. 2x – 1 D. 2x + 1
2 x −1
1 B. 2x – 3 E. 2x + 1
= 27 x + 1 adalah….
9 C. 2x + 3
1 1
A. − D.
7 5
12. Nilai x yang memenuhi 8x + 1 = 24x – 1 adalah….
1 2 (Tips: gunakan bantuan definisi logaritma).
B. − E.
5 7 A. 1 + 6 2log 3 D. 1 + 4 3log 2
1 B. 1 + 4 2log 3 E. 1 + 6 5log 2
C. 7
C. 1 + 6 3log 2
7. Nilai x yang memenuhi persamaan eksponen 1
1
2− x 13. Jika 3 x − 2 y = dan 2x–y = 16, maka nilai x + y
3
64 x + 3 = adalah…. 81
8 =….
A. 11 D. 14 A. 30 D. 22
B. 12 E. 15 B. 26 E. 20
C. 13 C. 24

x+y
4
1
−3
x−y
−2
f ( x + 3)
8. =…. 14. Jika f(x) = 2x , maka =….
y−x x−y y+x f ( x − 1)
x +3
( x + y )3 ( x + y )3 A. f(2) D. f
A. D. x −1
( x − y )6 ( x − y )3
( x − y )6 ( x + y )6
B. f(4) E. f(2x + 2)
B. E. C. f(16)
( x + y )3 ( x − y )3
( x − y )3
C. 15. Diketahui 2x + 2–x = 5. Nilai 22x + 2–2x = ….(Tips:
( x − y )6
pada 2x + 2–x = 5 kedua ruas dikuadratkan).
−3
2 x −1 3 x −1 1 A. 23 D. 26
9. Diberikan persamaan 9 = .
4
27 x 81x +1
B. 24 E. 27
Jika p o memenuhi persamaan, maka nilai
C. 25
2 – 3po=….
2 2 2
A. 7 D. 8 16. Penyelesaian dari persamaan 2x –3x–4 = 4x + 1
3 5 adalah m dan n , dengan m > n. nilai m – n
1 2
B. 8 E. 7 =…..
5 5
A. –1 D. 6
3
C. 8 B. 1 E. 7
5 1
( x − 3) C. 5
0,09 2
10. Nilai x yang memenuhi persamaan =1
0,33 x + 1
adalah…. 17. Jumlah akar-akar persamaan 2.4x – 5.2x + 2 =
A. –1 D. 4 0 adalah….
B. –2 E. 0 A. –2 D. 1
www.facebook.com/indonesiapustaka

C. –4 B. –1 E. 2
C. 0
11. Jika f(x) = 22x + 2x + 1 – 3 dan g(x) = 2x + 3, maka
f (x)
=…. (Tips: gunakan pemfaktoran).
g( x )

72 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


18. Himpunan penyelesaian persamaan eksponen A. 0 D. 3
2.25x + 1 + 5x + 2 – 3 = 0 adalah…. B. 1 E. 4
A. − 1 − 2 log5 D. −1+ 5 log2 C. 2
5
B. − 2 − 2 log5 E. − 1 − 5 log2 25. Jika 81x = 3 2 3 (2) 3
1 −
4 maka nilai x
2 2
C. 2 − log5
2
adalah….
A. 0 D. 3
19. 2.4x + 23 – 2x = 17. Nilai 22x =…. B. 1 E. 4
1 1 1 C. 2
A. atau 8 D. atau 2 2
2 2
1 1 26. Batas-batas nilai x yang memenuhi pertidak-
B. atau 4 E. 2 atau 2 2 x−
1
2 2 x + x −7 2
samaan eksponen 5 25 2
adalah….
C. 1 atau 4 A. –1 < x < 4
2 2 B. –2 < x < 4
20. Penyelesaian dari persamaan 3x –3x+2 + 3x –3x =
C. –2 < x < 3
10 adalah….
D. x < –2 atau x > 3
A. –3 atau 1 D. –1 atau –2
E. x < –2 atau x > 4
B. –2 atau 2 E. 0 atau 3
C. –1 atau 3 27. Penyelesaian pertidaksamaan 4x + 64.4–x > 20
adalah….
21. Himpunan penyelesaian dari persamaan 2x + 2
A. 1 < x < 4
= 32x adalah….
9 2
B. 2 < x < 4
1 1
A. 2
log D. 9
log C. x < –1 atau x > 4
2 3
2
D. x < 1 atau x > 2
9
1 1
B. 2
log E. 9
log E. x < 1 atau x > 4
3 9
2
1 28. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
C. 9
log x 2 −9 x +18
4 −7 x + 6
− 1 0 adalah….
2
3x
x+1 1–x
22. Jumlah akar-akar persamaan 3 +3 = 12 A. 5<x<6
adalah…. B. 6<x<8
A. 3 D. –2 C. 7<x<9
B. 4 E. –4 D. x < 5 atau x > 8
C. 0 E. x < 6 atau x > 9

23. Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan 2.92x 3+ 5


29. Bentuk sederhana dari =….
–1
– 5 . 32x + 18 = 0, maka x1 + x2 =…. 4 3 −3 5
12 + 4 15
A. 3log 4 D. 1 A. D. 29 + 9 15
3
3 3
B. 2 – log 2 E. 2
33 + 11 15
www.facebook.com/indonesiapustaka

3
C. 2 + log 2 B. 15 + 4 15 E.
3 3
24. Jumlah semua nilai x yang memenuhi 27 + 7 15
2 2 C.
persamaan eksponen 9 x –3x+1 + 9x –3x = 20– 3
2
10(3x – 3x) adalah….

Matematika Dasar 73
2m −1 − 2n−1 31. Semua nilai x yang memenuhi pertidaksama-
31. Bentuk sederhana dari adalah….
1 1
an 22x + 2 – 17 (2x) + 4 < 0 adalah….[Sumber:
−2( m − n ) m2 − n2
A. terbaru SBMPTN 2014]
mn 1
A. 2
<x<2 D. 0<x<2
−( m + n )
B. 1
mn B. <x<4 E. –2 < x < 2
4
−2( m + n ) 1
C.
mn C. − <x<2
4
−( m + n )
D.
2mn

m+ n
E.
mn

E. KUNCI JAWABAN

Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian D dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. B 11. A 21. C 31. E


2. D 12. C 22. C
3. B 13. E 23. E
4. D 14. B 24. D
5. C 15. A 25. A
6. A 16. E 26. C
7. B 17. C 27. D
8. E 18. E 28. B
9. D 19. A 29. C
10. B 20. E 30. C
www.facebook.com/indonesiapustaka

74 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


BAB 5
LOGARITMA

A. KUMPULAN KONSEP LOGARITMA

1. Definisi Log aritma


y = ax jika dan hanya jika alog y = x, dengan syarat a > 0, y > 0 dan a  1.
Notasi alog y = x dibaca : logaritma y dengan bilangan pokok atau basis a. Dalam hal ini, a disebut bilangan
pokok atau basis, y disebut numerus atau bilangan yang akan dilogaritmakan, dan x adalah hasil dari
logaritma. Logaritma merupakan kebalikan atau invers dari perpangkatan(eksponen).
Contoh :
Nyatakan dalam bentuk eksponen ke bentuk logaritma sebagai berikut :
1. 24 = 16  2log 16 = 4
2. 102 = 100  log 100 = 2, untuk basis 10 tidak dituliskan dalam notasi logaritma.

2. Sifat-sifat Logaritma
Jika a > 0, b > 0, x > 0, y > 0, dan a  0 maka berlaku sifat-sifat sebagai berikut:
a. alog x.y = alog x + alog y Pemahaman
Sifat ini mempunyai syarat :
a. Basis logaritma (a) harus sama.
b. Operasi perkalian menjadi penjumlahan atau
sebaliknya.
c. Hati-hati: tidak berlaku sifat alog xy = alog x.alog y

Contoh:
2
log15 = 2log 3 × 5 = 2log3 + 2log 5. Tidak benar 2log 15 = 2log 3 × 5 = 2log 3 × 2log 5 karena operasi
hitungnya tidak berubah (dari perkalian tetap perkalian) walaupun basis (2) adalah sama.
x
b. a
log = a log x − a log y Pemahaman
y
Sifat ini mempunyai syarat :
www.facebook.com/indonesiapustaka

a. Basis (a) harus sama.


b. Operasi pembagian menjadi pengurangan atau
sebaliknya.
x a log x
c. Hati-hati: tidak berlaku sifat a log = a
y log y

Matematika Dasar 75
Contoh:
3 3 2 log3
log = 2 log3 − 2 log5 . Tidak benar log = 2
2 2
karena operasi hitungnya tidak berubah (dari
5 5 log5
pembagian tetap pembagian) walaupun basis (2) adalah sama.
a
c. log xp = p alog x Pemahaman
dimana p  R Jika bentuk pangkat xp maka nilai p dipindahkan menjadi
koefisien logaritma begitupun sebaliknya.
Contoh:
2
log34 = 4 2log3. Begitupun sebaliknya 42log 3 = 2log 34 .

1
d. a
logb = b Pemahaman
log a
Basis (a) dipindahkan menjadi bilangan yang akan
dimana b > 0, b  1 dilogaritmakan sedangkan bilangan b yang dilogaritmakan
dipindahkan menjadi basis. Begitupun sebaliknya. Atau
dengan kata lain “tukar posisi ”
Contoh:
1 1
2
log3 = 3 . Begitupun sebaliknya 3
= 2 log3
log2 log2
p
logb
e. a
logb = p Pemahaman
log a
Ada bilangan (p) adalah basis baru logaritma dengan
dimana p > 0 dan p  1
ketentuan bilangan (b) yang akan dilogaritmakan di
letakkan dipembilang sedangkan bilangan (a) yang
Contoh:
akan dilogaritmakan di letakkan dipenyebut.
5
log3
2
log3 = 5
, dimisalkan bilangan baru yang dimaksud adalah (5).
log2

f. a alogx = x. Pemahaman
Dengan syarat : Bilangan basis pada bentuk pangkat (eksponen)
sama dengan bilangan basis pada logaritma.
Contoh:
2
2 log3 = 3, dengan syarat basis (2) bentuk pangkat sama dengan basis (2) pada logaritma.
1
ac
g. log x = a log x c Pemahaman
dimana c  0 Dengan syarat : Bilangan basis logaritma (a) yang berpangkat
(c) dipindahkan menjadi pangkat invers/kebalikan pada
bilangan basis (x).

Contoh:
www.facebook.com/indonesiapustaka

1
2
4
log3 = 2 log x = 2 log3 2 = 2 log 3 , dengan syarat basis logaritma (2) yang berpangkat (2)
1
dipindahkan menjadi pangkat invers/kebalikan pada bilangan basis (x).
2

76 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


h. alogb . blogc = alogc Pemahaman
Dengan syarat :
1. Bilangan (b) yang dilogaritmakan pada alog b sama
dengan basis logaritma lain (b) pada b log c .
Contoh: 2. Operasi hitungnya adalah perkalian.

2
log3.3log5 = 2log5, dengan syarat bilangan (3) yang dilogaritmakan pada 2log3 sama dengan
basis logaritma lain (3) pada 3log5 dan operasi hitungnya adalah perkalian.

a
i. log a = 1 Pemahaman
Dengan syarat : Bilangan basis logaritma (a) sama
dengan yang dilogaritmakan yaitu (a).
Contoh:
2
log 2 = 1, dengan syarat basis logaritma (2) sama dengan yang dilogaritmakan yaitu (2).

B. SOAL DAN PEMBAHASAN

1. UMPTN 1993
Coba kita mulai sifat ke-3 dan bantuan sifat-
5
log 27 9 log125 + 16
log32 =....
sifat bentuk pangkat pada Bab 4 serta 27
61 41
A. D. dijadikan bentuk pangkat 33 , 9 = 32, 125 = 53,
36 12
9 7
16 = 24, dan 32 = 25:
B. E.
4 2
61
5
log 27 9 log125 + 16
log32 Ingat kembali sifat
C. 20 ke-8 pada Bab 4
1 materi bentuk
Tips
5
log27 2 9 log125 + 16
log32 pangkat.
 Ingatlah sifat-sifat logaritma.

Ingat kembali sifat
Gunakan sifat-sifat bentuk pangkat pada Bab 4. ke-4 pada Bab 4

1
32 24
Sederhanakan.
5 3 2
log(3 ) log53 + log25 materi bentuk
pangkat.

Pembahasan dan Penjelasan: 3 Pangkat 3/2


32 24
5
log3 2 log53 + log25 dipindahkan ke
Dik: 5 log 27 9 log125 + 16 log32 depan karena sifat
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan ke-3.
35 2
24
log3 3 log53 + log25
sifat-sifat logaritma. Jika kita perhatikan 2 Supaya basis
operasi hitung penjumlahan soal tersebut, logaritma tidak
www.facebook.com/indonesiapustaka

3 5
berpangkat, kita
seolah-olah kita menggunakan sifat ke-1, 35
log3 3 log5 2 + 2 log2 4 gunakan sifat ke-7.
padahal bilangan basis soal itu tidak sama, 2
Pangkat 3/2 dan
dengan alasan 5 log 27 berbasis (5) sedang
5/4 dipindahkan
16
log32 berbasis (16), sehingga kita tidak 3 35 5
. log3 3 log5 + 2 log2 ke depan karena
memulainya dengan sifat ke-1. 2 2 4 sesuai sifat ke-3.

Matematika Dasar 77
95 5 Sesuai sifat ke- 8, (3) Ingat kembali sifat ke-8 pada
log3 3 log5 + 2 log2 1
−1 Bab 4 materi bentuk pangkat.
4 4 yang dilogaritmakan 6 52 2

pada 5 log3 sama 1 Ingat kembali sifat ke-3 pada


95 5 6 5
log5 + 2 log2 dengan basis
2 Bab 4 materi bentuk pangkat.
4 4 logaritma lain (3)
1
9 5
pada 3log5 . 6 5 =3 5
(1) + (1) 2
4 4 Jadi: Hasilnya = 3 5
Sama bilangan basis
9 5 logaritma dengan
+ Jawaban: (D)
4 4 yang dilogaritmakan
14 7 karena sesuai sifat
= ke- 9. 3. UMPTN 1998
4 2
a 1 1 1
7 log . b log 2 . c log 3 =....
Jadi: 5 log 27 9 log125 + 16 log32 = b c a
2
Jawaban: (E) a2 c
A. –6 D.
b
2. SIPENMARU 1986 1
B. 6 E. −
2
log6 9
log5 a
log2 1 6
2 3 5 dengan a = , sama b
5 C.
dengan.... a2 c
A. 3 2 D. 3 5 Tips
B. 2 3 E. 2 5  Ingatlah sifat-sifat logaritma.
C. 5 3  Gunakan sifat-sifat bentuk pangkat pada Bab 4.
 Sederhanakan.
Tips
 Ingatlah sifat-sifat logaritma. Pembahasan dan Penjelasan:
 Gunakan sifat-sifat bentuk pangkat pada Bab 4. 1 1 c 1
 Sederhanakan.
Dik: a log . b log 2
. log 3 .
b c a
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan sifat-
Pembahasan dan Penjelasan:
2
log6 9
log5 a
log2 sifat logaritma. Kita mulai sifat ke-8 dan bantuan
Dik: 2 3 5 .
sifat-sifat bentuk pangkat pada Bab 4:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
a 1 1 1
sifat-sifat logaritma. Kita mulai sifat ke-7 dan log . b log 2 . c log 3 Ingat kembali sifat
b c a ke-3 pada Bab 4 materi
bantuan sifat-sifat bentuk pangkat pada Bab 4 bentuk pangkat.
1 a
logb–1. blogc–2.cloga–3
serta 9 = 32 dan a = :
5 Supaya bilangan a
2
2
log6
3
9
log5
5
a
log2
basis logaritma tidak logb–1. blogc–2.cloga–3 Pangkat –1, –2, dan –3
dipindahkan ke depan
berpangkat, kita
1 karena sifat ke-3.
2 32 5 log2 gunakan sifat ke-7.
2 log6
3 log5
5 –1alogb.(–2) blogc .(–3)cloga
Ingat kembali sifat Misalkan (b) yang
1 ke-3 pada Bab 4 materi (–1)(–2)(–3) alogb blogc cloga dilogaritmakan
2 3 5−1
log6 log 52 log2 pada alogb sama
2 3 5 bentuk pangkat.
dengan basis
Supaya bilangan
(–6) aloga Sama bilangan basis
1
logaritma lain (b)
2
log6 3
log 52 5
log2−1 basis logaritma (5–1) logaritma dengan pada alogc karena
2 3 5
www.facebook.com/indonesiapustaka

tidak berpangkat, kita (–6)(1) yang dilogaritmakan sesuai sifat ke-8.


gunakan sifat ke-7. karena sesuai sifat
1 = –6 ke- 9.
6 52 2 −1
Bilangan basis pada bentuk pangkat sama Jadi: Hasilnya = –6
dengan bilangan basis pada logaritma
karena sesuai sifat ke-6. Jawaban: (A)

78 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


4. SIPENMARU 1987 D i s a m a k a n
penyebutnya (yaitu
Bila 7log2 = a dan 2log3 = b, maka 6log98 =.... 2 2 1 2+a
a a +1 +1 + penyebut a dan 1)
a a+2
= a 1= a =
A. D. dengan metode
a+b b+2 b + 1 b + 1 b + 1 a(b + 1) kali silang.

a+2 a+2 a+2


B. E. Jadi: 6 log98 =
a +1 b(a + 1) a(b + 1)
a+2
C. Jawaban: (C)
a(b + 1)

Tips 5. SPMB 2004


 Ingatlah sifat-sifat logaritma. Jika 27log8 = m, maka 8log144 =....
 Sederhanakan. 2 2(2m + 1)
A. D.
3m 3m
Pembahasan dan Penjelasan:
Dik: 7log2 = a dan 2log3 = b. 3 3( m + 1)
B. E.
2m 2m
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
sifat-sifat logaritma. Kita mulai sifat ke-5. Ciri 2m
C. 3( m + 1)
khas sifat ke-5 terletak pada bilangan basis
baru yaitu 2 karena bilangan ini sering muncul Tips
pada soal yang diketahui:  Ingatlah sifat-sifat logaritma.

98 d ifakto r k an
2 menjadi 7×7×2 Sederhanakan.
log98 2 log7 7 2
6
log98 = 2
= 2 dan 6 difaktorkan
log6 log3 2 menjadi 3 × 2
karena mengarah Pembahasan dan Penjelasan:
2
log72 2 Sifat ke-1 pada apa yang
Dik: 27log8 = m.
2 dipakai supaya diketahui
log3 2 terhadap bilangan
kita dapat Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
logaritmanya (2, 3,
2
log72 + 2 log2 menggunakan
dan 7). sifat-sifat logaritma. Kita mulai sifat ke-7 dan
substitusi apa
2
log3 + 2 log2 yang diketahui 27 dijadikan bentuk pangkat 3 3 serta 8 =
2
log72 + 2 log2 pada soal.
23 Supaya 27log8 = m lebih sederhana dan
2
log3 + 2 log2 Pangkat 2 dipindahkan
dikaitkan dengan yang ditanyakan, sehingga
ke depan karena sifat
2 2 log7 + 2 log2 diperoleh:
log8= m  3 log23= m  3 log2 3 = m
ke-3.
3
2
log3 + 2 log2 27 3

 3log21= m 3log2 = m .....(1)


Sifat ke-4 yang
2 2 log7 + 2 log2
log144 = 2 log122  bentuk
digunak an supaya
3 8 = 23 dan 144 = 122 dijadikan
2
log3 + 2 log2 kita dapat substitusi
7
8
pangkat supaya kita
log2 = a 2
2 dapat gunakan pers-1.
1 log12 3
2 7 + 2 log2 Supaya bilangan basis
log2 ……(1) 22
log12 logaritma (23) tidak berpangkat
2
log3 + 2 log2 3 maka kita gunakan sifat ke-7.
22 Pangkat 2/3 dipindahkan ke
Substitusikan 7log2 = a dan 2log3 = b ke-1: log2 2 3
3 depan karena sesuai sifat ke-3.
1 22 12 difaktorkan menjadi 2×2×3
2 + 2 log2 Sama bilangan basis log22 3
3 agar mengarah pada apa yang
www.facebook.com/indonesiapustaka

7
log2 lo gar it ma d engan diketahui terhadap bilangan
2
log3 + 2 log2 yang dilogaritmakan 2 logaritmanya (2 dan 3).
karena sesuai sifat
2
log22 + 2 log3
1 ke- 9.
3
2 +1 Sifat ke-1 dipakai supaya kita
a
dapat menggunakan substitusi
b +1 apa yang diketahui pada soal.

Matematika Dasar 79
2 2 Pangkat 2 dipindahkan 9
loga = –1  a = 9–1 Sesuai definisi
log22 + 2 log3
 y = ax.
ke depan karena sesuai logaritma alogy
3 sifat ke-3.
2 2
2 log2 + 2 log3 Selanjutnya substitusikan a = 9–1 ke-
3 Sifat ke-4 yang digunakan
supaya kita dapat 1
1 1 1
substitusi 3log2 = m . a
log x = 9 −1
log x =
2 2 1 2 2
2 log2 + 3
3 log2 Sama bilangan basis 1 Ingat kembali sifat ke-3
logaritma (2) dengan
9
log x = pada Bab 4 materi bentuk
yang dilogaritmakan (2) 2 pangkat.
2 1
2(1) + karena sesuai sifat ke- 9. x = 91 2
3 m
logy = x  y = ax.
Sesuai definisi logaritma
x = (32 )1 2 a
Disamakan penyebutnya
2 1
2+ (yaitu penyebut m dan 1
3 m 1) dengan metode kali x = 32 2 Ingat kembali sifat ke-4
silang. 2 pada Bab 4 materi bentuk
2 2 1 2 2m + 1
+ = x = 3 = 31 = 3
2 pangkat.
3 1 m 3 m
2(2m + 1) Jadi: x = 3
3m Jawaban: (B)
2(2m + 1)
Jadi: 8log144 = 7. UMPTN 1997
3m
Jawaban: (D) 1 1
log x = log8 + log9 − log27 dipenuhi untuk x
3 3
Nasehat sama dengan....
Pada penjelasan jawaban nomor 4 dan 5, Rahasia dibalik A. 8 D. 2
penyelesaian soal logaritma ini adalah selalu mengaitkan B. 6 E. 1
atau menghubungkan antara diketahui dan ditanyakan
C. 4
melalui penggunaan sifat-sifat logaritma dan sifat ini tidak
harus berurutan bergantung keadaan soal. Tips
 Ingatlah sifat-sifat logaritma.
6. SNMPTN 2010  Gunakan “prinsip kesamaan logaritma” yaitu
1 1
Jika 9loga = –1 dan a
log x = , maka nilai x basis logaritma ruas kiri = basis logaritma ruas
2 kanan.

adalah ....
Sederhanakan.
A. 2 D. 9
B. 3 E. 16 Pembahasan dan Penjelasan:
C. 4 1 1
Dik: log x = log8 + log9 − log27.
Tips 3 3
 Ingatlah definisi logaritma Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
 Gunakan sifat-sifat bentuk pangkat pada Bab 4. sifat-sifat logaritma. Kita mulai sifat ke-3:
 Sederhanakan. 1 1
log x = log8 + log9 − log27 sifat ke-3 dipakai
Pembahasan dan Penjelasan: 3 3 supaya koefisien
logaritma 1 dan
1 1 dilanjutkan sifat
log x =
www.facebook.com/indonesiapustaka

a
Dik: 9loga = –1 dan . log x = log81 3 + log9 − log271 3 ke-1 dan ke-2.
2
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
definisi logaritma. Kita sederhanakan dulu Bersamaan sifat ke-1
81 3.9
log x = log dan ke-2 dipakai.
9
loga = –1 dengan kembali pada definisi 271 3
logaritma:

80 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


4 2
(23 )1 3 .9 Ingat kembali sifat log 4logx – 4log 2 log2 = 2 Supaya bilangan
log x = log 3 1 3 ke-4 pada Bab 4 basis logaritma (22)
(3 ) materi bentuk 1
tidak berpangkat
pangkat.
4
log 4 log x − 4 log 2 log2 2 = 2 maka kita gunakan
23 3.9 sifat ke-7.
log x = log 12
33 3 4
log 4 log x − 4 log log2 = 2
21.9 18 2
log x = log 1 log x = log
3 3 Pangkat (½) dipindahkan ke

 logx = log6 
Prinsip kesamaan logaritma depan karena sesuai sifat ke-3.
sehingga pencoretan logaritma
1
x=6 kedua ruas. 4
log 4 log x − 4 log (1) = 2 Ingat kembali sifat
2 ke-3 pada Bab 4
1 materi bentuk
Jadi: x = 6 4
log log x − log = 2
4 4
pangkat.
2
Jawaban: (B) Supaya bilangan
log 4 log x − 2 log2 −1 = 2
2
4 basis logaritma (22)
tidak berpangkat
8. UMPTN 1992 maka kita gunakan
Jika x memenuhi persamaan 4log 4logx – 4log 4
log 4 log x − 2 log2 −1 2 = 2 sifat ke-7.
4
log 4log16 = 2 maka 16logx sama dengan.... Pangkat
1 (-½) dipindahkan
A. 4 D. –2 4
log 4 log x − − 2
log2 = 2 ke depan karena
B. 2 E. –4 2 sesuai sifat ke-3.

C. 1 1
4
log 4 log x − − 2
log2 = 2 Sama bilangan basis
2 logaritma (2) dengan
Tips yang dilogaritmakan
1

4
log 4 log x + (1) = 2 (2) karena sesuai
Ingatlah sifat-sifat logaritma dan sifat-sifat 2 sifat ke- 9.
bentuk pangkat pada Bab 4. 1

4
log log x + = 2
4
D i s a m a k a n
Gunakan “prinsip kesamaan logaritma” yaitu 2 penyebutnya (yaitu
basis logaritma ruas kiri = basis logaritma ruas 1 penyebut 2 dan 1)
4
log 4 log x = 2 − dengan metode
kanan. 2

kali silang.
Sederhanakan.
2 1 4 −1
4
log 4 log x = − 4
log 4 log x =
1 2 2
Pembahasan dan Penjelasan: 3 Prinsip kesamaan
4
log 4 log x =
Dik: 4log 4logx – 4log 4log 4log16 = 2. 2 logaritma sehingga
pencoretan
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan 4 4
3
l o g a r i tma k ed ua
log 4 log x = log 4 2 ruas.
sifat-sifat logaritma. Kita sederhanakan dulu
3 3
4
log 4log 4log16 dimulai dengan sifat ke-3 dan 4
log x = 4 2 4
log x = (22 ) 2 Ingat kembali sifat
16 = 42 bukan digunakan 16 = 24: 6
ke -4 pada Bab
4 m ate r i b e nt u k
Pangkat 2
4
log x = 2 2

logx = 23  4logx = 8
4 pangkat.
log 4logx – 4log 4log 4log42 = 2 dipindahkan
4

 4logx = 4log48  x = 48
ke depan
karena sesuai

/x = 48  16logx = 16log48
4
log 4logx – 4log 4log2 4log4 = 2 sifat ke-3.
U

 4 log 48 = 4log48/2 = 4log44


2
www.facebook.com/indonesiapustaka

 4 . 4log4 = 4.(1) = 4  x = 4
4
log 4logx – 4log 4log2(1) = 2 Sama bilangan
basis logaritma
(4) dengan yang
4
log 4logx – 4log 4log2 = 2
dilogaritmakan [Catatan: untuk 16log48 sifat yang dipakai yaitu
(4) karena sesuai
sifat ke- 9. sifat ke-7, ke-3, dan ke-9]
Jadi: x = 4

Matematika Dasar 81
2
Catatan logb – 2loga2 = –1 Bilangan basisnya sama dan
1 operasi pengurangan menjadi
Khusus untuk log log x − log = 2 kita dapat
4 4 4
pembagian karena sesuai sifat
2
menggunakan sifat ke-2 kemudian dilanjutkan b ke-2.
2
log = −1
dengan menggunakan prinsip kesamaan logaritma a2 Prinsip kesamaan logaritma
dan disederhanakan dengan cara di kalisilang 2 b 2 sehingga pencoretan logaritma
log 2 = log 2 −1 kedua ruas.
kemudian dilanjutkan dengan definisi logaritma. a
Ingat kembali sifat
Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas b 1
= ke-3 pada Bab 4 materi
a2 2 bentuk pangkat.
Jawaban: (A)
a2 = 2b ….(2)
U
/ a = 4b2  a2 = 2b
 (4b2)2 = 2b  16b4 = 2b
9. SBMPTN 2013

 16b4 – 2b = 0  b(16b3 – 2) = 0
Jika 2loga – 2(2logb) = 2 dan 2logb – 2(2loga) =
–1, maka nilai ab adalah....
b = 0 (TM) atau 16b3 – 2 = 0
 16b3 = 2  b3 = 2/16 b3 = 1/8
A. ¼ D. 2

 b = 3 1 8 = ½. U/ b = ½  a = 4b2
B. ½ E. 4

 a = 4(½)2  a = 4.(¼) = 1.
C. 1

Tips
Sehingga a.b = 1.( ½) = ½.
 Ingatlah sifat-sifat logaritma.

Jadi: ab = ½
Gunakan “prinsip kesamaan logaritma” yaitu
Cara lain
basis logaritma ruas kiri = basis logaritma ruas
kanan. Kita ubah ke dalam sistem persamaan linear
 Sederhanakan. dua variabel. Misalkan p = 2log a dan q = 2log b.
Sehingga 2loga – 2(2logb)= 2 p – 2q = 2 ….(1) dan
2
logb – 2(2loga)= –1  q – 2p = –1 …..(2). Gunakan
Pembahasan dan Penjelasan:
eliminasi-substitusi (Elsub) kemudian kembalikan
Dik: 2loga – 2(2logb) = 2 dan
nilai p dan q ke-pemisalan dan selanjutnya gunakan
2
logb – 2(2loga) = –1. definisi logaritma untuk mencari nilai a dan b.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas.
sifat-sifat logaritma. Kita sederhanakan dulu
2
loga – 2(2logb) = 2 dimulai sifat ke-3: Jawaban: (B)
2
loga – 22logb = 2 Supaya koefisien 2log b adalah
tunggal, maka gunakan sifat 10. UMPTN 1997
2 2 2 ke-3 dan kita dapat melanjutkan
loga – logb = 2 sifat ke-2.
Jumlah dari penyelesaian persamaan: 2log2 x
a Bilangan basisnya sama dan operasi
+ 5 2logx + 6 = 0 sama dengan….
2
log =2 pengurangan menjadi pembagian 1 3
b2 A. D.
karena sesuai sifat ke-2. 4 8
2 a 2 3 5
log = log 22
b2
Prinsip kesamaan logaritma B. 4 E. –
sehingga pencoretan logaritma 8
a kedua ruas. 1
2
log 2 = 2 log4 C. 8
b
a
=4
www.facebook.com/indonesiapustaka

a = 4b2 ...(1) Supaya koefisien 2log a Tips


b2

adalah tunggal, mak a
Ingatlah definisi logaritma.

2
logb – 22loga = –1 gunakan sifat ke-3 dan
kita dapat melanjutkan Ubahlah ke dalam persamaan kuadrat.

2 sifat ke-2.
logb – 2loga2 = –1 Misalkan 2log x = p.
 Sederhanakan.

82 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Pembahasan dan Penjelasan: A. 5 10 D. 2 10
Dik: 2log2x + 5 2log x + 6 = 0 4 10
B. E. 10
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
C. 3 10
mengubah ke dalam persamaan kuadrat (PK)
dengan pemisalan 2log x = p. Ini kita lakukan Tips
karena 2log x berpangkat dua:  Ingatlah definisi dan sifat-sifat logaritma.
Hati-hati: berbeda
 Ubahlah ke dalam persamaan kuadrat (PK).

2 2 2
log x + 5 logx + 6 = 0 penulisan 2 log 2 x
dengan 2 log x 2 . Misalkan log x = p.
Kalau 2log2 x = 2log  Sederhanakan.
p2 + 5p + 6 = 0 x. 2log x sedangkan
2
log x2 = 2log x.x
(p + 3)(p + 2) = 0 [difaktorkan] Pembahasan dan Penjelasan:
p + 3 = 0 atau p + 2 = 0 [pembuat nol] 1
Dik: 2log x −1 x
= log10
p = –3 atau p = –2 log10
Selanjutnya kembalikan nilai p ke- pemisalan: Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
/p = –3  2log x = p sifat-sifat logaritma. Kita mulai sifat ke-4:
log y = x  y = a .
U Sesuai definisi logaritma

 2log x = –3  x = 2–3
a x
1 Kita gunakan sifat ke-4
2log x −1 x
= log10
log10 supaya mengarah pada

x1 =
persamaan kuadrat.
1 1 Ingat kembali sifat
= ke-3 pada Bab 4 materi Aturan kesepakatan
23 8 bentuk pangkat. (2logx – 1)10logx = log10 para ahli matematika

/p = –2  2log x = p
bilangan basis 10 boleh
U
tidak ditulis atau boleh
logy = x  y = ax.
Sesuai definisi logaritma (2logx –1)logx = 10log10
 2log x = –2  x = 2–2
a juga ditulis.

Ingat kembali sifat Sama bilangan basis


ke-3 pada Bab 4 materi (2logx –1)logx = 1 logaritma (10) dengan
1 1
x2 = = bentuk pangkat. yang dilogaritmakan
22 4 (10) karena sesuai sifat
Selanjutnya, kita misalkan ke- 9.
Jumlah dari penyelesaian maksudnya x1 + x2.
log x = p agar berbentuk persamaan
1 1 1 2 3 kuadrat:
x1 + x2 = + = + =
8 4 8 8 8
(2logx – 1)logx = 1
(2p – 1)p = 1  2p2 – p = 1  2p2 – p – 1 = 0
3
Jadi: x1 + x2 =
8
(2p + 1)(p – 1) = 0 [hasil faktoran]
Cara lain
2p + 1 = 0 atau p – 1 = 0 [pembuat nol]
2p = –1  p = –½ atau p = 1
Boleh difaktorkan langsung tanpa dimisalkan:
2
log2x + 5 2logx + 6 = 0
Kembalikan nilai p pada pemisalan:
/p = –½  log x = p  10log x = –½
( logx)2 + 5 2log x + 6 = 0
2

U
(2log x + 3)(2log x + 2) = 0
kemudian lanjutkan cara pertama.
 x = 10 logy = x  y = ax.
Sesuai definisi logaritma
a
Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas. –½

x=
Jawaban: (D) Ingat kembali sifat
1 ke-3 pada Bab 4 materi
www.facebook.com/indonesiapustaka

101 2 bentuk pangkat.


11. UMPTN 2000
 x1 =
Ingat kembali sifat
Jik a x 1 dan x 2 memenuhi persamaan 1 ke-8 pada Bab 4 materi

/p = 1  log x = p
1 10 bentuk pangkat.
2log x −1 x = log10 , maka x1.x2 =…. U
log10

Matematika Dasar 83
 10log x = 1 Pembahasan dan Penjelasan:
log y = x  y = ax.
Sesuai definisi logaritma
a

 x2 = 101 = 10
Dik:3log x + 3log(2x – 3) < 3
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Substitusikan sifat-sifat logaritma. Kita mulai sifat ke-1:
3
Nilai x1 dan x2 ke x1.x2: log x + 3log(2x – 3) < 3 Sesuai sifat ke -1 yaitu
bilangan basis sama (3)
1 10 10 10 dan operasi penjumlahan
x1.x2 = . 10 = = . 3
log x (2x – 3) < 3 menjadi perkalian.
10 10 10 10
3
log (2x2 – 3) < 3 Pr i n s i p ke s a m a a n
10 10 Merasionalkan logaritma sehingga
= = 10 penyebutnya yaitu
3
log (2x2 – 3) < 3 log33 pencoretan logaritma
10
2x2 – 3x < 33  2x2 – 3x < 27
kedua ruas.
dikalikan 10 . Ingat
a =a
 2x2 – 3x – 27 < 0
Jadi: x1.x2 = 10 kembali a
bentuk akar pada Bab 4.

Cara lain Selanjujtnya, gunakan langkah-langkah


Boleh kita gunakan rumus wajib PK pada Bab 1 pertidaksamaan kuadrat:
yaitu    = − :
b
(x + 3)(2x – 9) < 0 [difaktorkan]
(2logx–1)logx = 1 2log2x – logx –1 = 0     =
a
x + 3 = 0 atau 2x – 9 = 0 [pembuat nol]
− log x1 + log x2 = − x1 = –3 atau 2x = 9  x2 =
b b 9
a a
diuji U/ x = 0  2x2 – 3x – 27 < 0
2
Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas.
 2(0)2 – 3(0) – 27 < 0  –27 < 0 (benar)
Jawaban: (E)

12. UMPTN 1999


Himpunan pertidaksamaan 3log x + 3log(2x –
3) < 3adalah…. [Ket: Daerah bagian atas x = 0 (sebagai
3 3 9 penguji), negatif(–) karena (benar). Berganti
A. x| x D. x| x
2 2 2 tanda karena faktoran (x + 3)1 dan (2x – 9)1
9 9 berpangkat ganjil sehingga tanda berubah di
B. x| x E. x|− 3 x
2 2 pembatas pembuat nol(akar-akar). Lingkaran
9 kosong karena x ≠ –3 dan x ≠ 9/2]
C. x |0 x
2 Selanjutnya, gunakan syarat logaritma yaitu
di dalam logaritma > 0:
Tips

U 3
/ log x dengan syarat: x > 0
Ingatlah sifat-sifat logaritma dan syarat
logaritma.
 Gunakan “prinsip kesamaan logaritma” yaitu 0
U 3
basis logaritma ruas kiri = basis logaritma / log (2x – 3) dengan syarat:
2x – 3 > 0  2x > 3  x >
ruas kanan.[catatan: lambang kesamaan”=” 3
www.facebook.com/indonesiapustaka

boleh diganti “<”] 2


 Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
kuadrat pada Bab 3. 3

2
Sederhanakan dan iriskan.
Terakhir kita iriskan:

84 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


1 1 Disamakan penyebutnya
− 1 (yaitu penyebut p dan p
p p −1
– 1) dengan metode kali
silang.
p − 1− p
1
p( p − 1)

p − 1− p −1
1 1
p( p − 1) p( p − 1)
3 9
Jadi: x | x
2 2 Selanjutnya, ingat kembali langkah-langkah
pertidaksamaan kuadrat:
Metode Ringkas
Ambil x = 0  3logx + 3log(2x – 3) < 3 . −1
−1 0
−1

1
Ambil x = 1  3logx + 3log(2x – 3)< 3
0
p( p − 1) p −p 1
2

Ambil x = 9  3logx + 3log(2x – 3)<3


Disamakan penyebutnya
−1 − ( p2 − p ) (yaitu penyebut 1 dan
0 p 2 – p) dengan metode
Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas seperti p2 − p
kali silang.
cara metode ringkas Pada Bab 3 materi pertidaksamaan.
−1 − p2 + p − p2 + p − 1
0 0
Jawaban: (D) p2 − p p( p − 1)
(–p2 + p – 1) adalah
definit negatif karena

p = 0 atau p – 1 = 0  p = 1
13. UMPTN 1996
 (1) 2 – 4(-1)(-1) =
a = –1 < 0 dan D < 0
1 1
Nilai x yang memenuhi − 1
2
log x 2 log x − 1 1 – 4 = –3 < 0(benar)

/p=2
adalah…. U
− p2 + p − 1 sehingga tidak
0 memiliki akar-akar
A. x < 1 atau x > 2 p( p − 1) atau pembuat nol.
B. 1 < x < 2 −(2)2 + 2 − 1 −3
0 0 (benar )
C. 0 < x < 2 2(2 − 1) 2
D. x < 2 atau x > 3
E. 0 < x < 1 atau x > 2

Tips [Ket: Daerah bagian atas p = 2 (sebagai


 Ingatlah syarat logaritma. penguji), negatif(–) karena −
3
0 (benar).
 Ubahlah ke dalam persamaan kuadrat (PK). 2

Berganti tanda karena faktoran (p)1 dan (p – 1)1
Misalkan 2log x = p.
 Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
berpangkat ganjil sehingga tanda berubah di
kuadrat pada Bab 3. pembatas pembuat nol(akar-akar). Lingkaran
 Gunakan “prinsip kesamaan logaritma” yaitu kosong karena p ≠0 dan p ≠ 1]
basis logaritma ruas kiri = basis logaritma ruas Sehingga: p < 0 atau p > 1
kanan. Kembalikan pemisalaan 2log x = p, diperoleh:
 Sederhanakan dan iriskan. 2
log x < 0 atau 2log x > 1 Prinsip kesamaan
Pembahasan dan Penjelasan: logaritma.
www.facebook.com/indonesiapustaka

1 1 2
log x < 2log 20 atau 2log x > 2log 21
Dik: 2 log x − 2 log x − 1 1
x < 1 atau x > 2 ......(1)
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Selanjutnya, gunakan syarat logaritma yaitu
mengubah ke dalam persamaan kuadrat dan di dalam logaritma > 0:
misalkan 2log x = p : U 2
/ log x dengan syarat: x > 0

Matematika Dasar 85
Iriskan (1) dan (2): 340(62loga + 32loga) = 340.33
....(2) 340(62loga + 32loga) = 340.33
62loga + 2loga = 33
6 dan 3 dipindahkan
62loga + 3 2loga = 27 menjadi pangkat
karena sesuai sifat
ke-3.
2
loga 6 + 2loga3 = 27
Operasi penjumlahan
menjadi perkalian dan
Jadi: 0 < x < 1 atau x > 2 2
loga 6 . a3 = 27 basis (2) sama karena
sesuai sifat ke-1.
Jawaban: (E) Pangk at 6 dan 3
2
loga 6+3 = 27 dijumlahkan karena
2 sesuai sifat ke-1 bentuk
14. SNMPTN 2011 loga 9 = 27 pangkat pada Bab 4.
2
Jika 6(340)(2loga) + 34 (2loga) = 343, maka nilai loga 9 = 2log227
Prinsip kesamaan
a adalah…. logaritma sehingga
1 a 9 = 227 pencoretan logaritma
A. D. 8 kedua ruas.
8
1 a = 9 227
Ingat kembali sifat ke-8
B. E. 16 bentuk pangkat pada
4 27
a =2 9 Bab 4.
C. 4
a = 23 = 8
Tips

Jadi: a = 8
Ingatlah sifat-sifat logaritma.

Cara lain
Gunakan sifat eksponen pada Bab 4.

Boleh juga langsung dijumlahkan karena basis dan
akan “prinsip kesamaan logaritma” yaitu basis logaritmanya sama pada langkah,
logaritma ruas kiri = basis logaritma ruas kanan.
 92loga = 27  2log a = 27/9
62loga + 3 2loga = 27

 2log a = 3  a = 23 = 8.
Sederhanakan.

Pembahasan dan Penjelasan:


Dik: 6(340)(2loga) + 34 (2loga) = 343 Jawaban: (D)
Nasehat:
Jika kita perhatikan soal di atas, sepertinya
Seperti halnya dengan sifat-sifat bentuk pangkat, dalam
sangat sulit untuk diselesaikan, padahal rahasia
menyelesaikan soal PTN tentang logaritma, maka sifat
dibalik penyelesaian soal ini adalah terletak logaritma yang digunakan tidak harus berurutan, boleh
pada bentuk eksponen 340, 341, dan 343. jadi dimulai sifat ke-3 dilanjutkan sifat-sifat logaritma
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan sifat berikutnya, atau dimulai sifat ke-5 dilanjutkan sifat-sifat
eksponen pada Bab 4: eksponen berikutnya, atau bahkan dimulai sifat ke-8
6(340)(2loga) + 34 (2loga) = 343 bergantung keadaan soal.

Sebelum difaktorkan, uraikan 41 menjadi 40 + 1


dan 43 menjadi 40 + 3 karena diantara 340, 341, dan 15. SBMPTN 2014 (terbaru)
343, yang paling rendah pangkatnya adalah 340. 1
Nilai + 3 log8 2
log3 + 4 log5 − 4 9 log45 adalah
2
www.facebook.com/indonesiapustaka

6(340)(2loga) + 34+1 (2loga) = 340+3 ....


3
A. log15 D. –9log15
40 2 40 1 2 40 3 2
6(3 )( loga) + 3 3 ( loga) = 3 3
3
B. log225 E. –3log15
Pangkatnya dipisahkan karena sesuai sifat
3
ke-1 bentuk pangkat pada Bab 4. C. log 15

86 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Tips
Tips 1 2 1
B. x E. x 1
 Ingatlah
 Ingatlah
3 3 2
sifat-sifat
sifat-sifat logaritma.
logaritma.

 Gunakan sifat-sifat bentukbentuk
Gunakan sifat-sifat pangkatpangkat pada
4. Bab 4. C.
1
x 1
 
pada Bab
Sederhanakan. 3
Sederhanakan
Tips
Pembahasan dan Penjelasan:  Ingatlah “ prinsip kesamaan logaritma” yaitu
1 basis logaritma ruas kiri = basis logaritma ruas
Dik: + 3 log8 2
log3 + 4 log5 − 4 9 log45
2 kanan.[catatan: lambang kesamaan”=” boleh
1 3 2 2
diganti “<”]
+ log23 2
log3 + 2 log5 − 4 3 log45
2 sifat ke-7  Gunakan syarat logaritma dan langkah
1 3 pertidaksamaan kuadrat pada Bab 3.

+ log23 2
log3 + 2 log51/2 − 4 3 log451/2
Gunakan sifat x = x dan iriskan
2
2
sifat ke-7 sifat ke-1
1 Pembahasan dan Penjelasan:
+ 3 3 log2 2
log3.51/2 − 4 3 log451/2
2 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
sifat ke-3
 t .FOHIJMBOHLBOMPHBSJUNB
1
+ (3 3 log2 2 log3 5) − 3 log(451/2 )4 (1–|x|)
log(3x – 1) < 1
2
(1–|x|)
sifat ke-7 log(3x – 1) < (1–|x|)log(1 – |x|)
1
+ (3 3 log3 5) − 3 log(45)2 3x – 1>1 – |x| |x| > 1 + 1 – 3x
2
[Catatan: mengapa lambang “<” menjadi
1
+ (3 3 log3 5) − 3 log(45)2 “>”? karena syarat basis 0 < p < 1 sehingga
log f(x) < plog g(x)  f(x) > g(x) dimana p =
2
sifat ke-3 p

1 - |x|. misalkan x = 1  p = 1 - |x|= 0 (tidak


1 3
+ log(3 5)3 − 3 log(45)2
2
sifat ke-2 memenuhi), jika x = –1p = 1 - |x|= 0 (tidak
memenuhi), dan jika x = ½  p = 1 - |x|=1/2
3 3/2 3 3/2
1 3 35 1 35
+ log 2 2 = + 3 log 2 2 2
2 9 .5 2 (3 ) .5
(memenuhi)].
1  |x| > 2 – 3x  x 2 2 − 3 x
 x2 > (2 – 3x)2  x2 > 4 – 12x + 9x2
= + 3 log33.3−4 .53/2 .5−2 Ingat kembali sifat ke-1
2 bentuk pangkat

 9x2 – x2 – 12x + 4 < 0


1 3
= + log3 .5 = log3 + 3 log3−1.5−1/2
−1 −1/2 3 12

 8x2 – 12x + 4 < 0  2x2 – 3x + 1 < 0


2

= 3log31/2–1.5–1/2= 3log3–1/2.5–1/2
 (2x – 1)(x – 1) < 0  x = ½ atau x = 1
:4
= 3log(3.5)–1/2= –3log151/2 = –3 log15
/x = 0  2x2 – 3x + 1 < 0
2

= –9log15.
U

 2(0)2 – 3(0) + 1 <  1 < 0 (salah)


Jadi hasilnya = –9log15
Jawaban: (D)

16. SBMPTN 2014 (terbaru)  t (VOBLBOTZBSBUCBTJTMPHBSJUNB


1–|x| > 0  1 > | x| atau |x| < 1
www.facebook.com/indonesiapustaka

Penyelesaian pertidaksamaan (1–|x|)log(3x– 1)<1


adalah .... x 2 1  x2 < 12  x2 < 1
1 1 1 2  x2 – 1 < 0  (x + 1(x – 1) < 0
 x = –1 atau x = 1
A. x D. x
3 2 2 3

Matematika Dasar 87
/x = 0  x2 – 1 < 0  02 – 1 < 0
U

 –1 < 0 (benar)
1
Jadi: x 1
2

Metode ringkas
Gunakan cara substitusi langsung, ambil nilai x pada

1–|x| ≠ 0  |x| ≠ 0
pilihan ganda (PG), lihat contoh metode ringkas
Bab 3 pertidaksamaan.
 t (VOBLBOTZBSBUMPHBSJUNB Kerjakanlah sesuai petunjuk di atas.

3x – 1 > 0  3x > 1 Jawaban: (E)


 x > 1/3 …..
Iriskan:

½ 1

-1 0 1

1/3

C. LATIHAN MANDIRI

1. Harga dari alog b blog c clog d adalah .... 5. Jika 2log3 = 3m, maka 16log27= ....
A. alog d D. log d – log a 3m + 2 3m − 2
A. D.
d 9m 9m
B. log a E. log a . log d
C. log a – log d 9m + 2 m+3
B. E.
3m 3m
84 2m + 3
2. Jika 2log 3 = m dan 2log 7 = n, maka 2 log C.
49 9m
=….
A. m – n – 2 D. n + m – 2 6. Jika y > 0, z ≠ 0, dan x ≠ 0, maka nilai dari
2
B. n – m + 2 E. m – n x2 1 1 =….
log y . z log . y log
x z
C. m – n + 2 1 1
A. D.
a 2
b 4 2
3. Jika log = 12 , maka log 3 sama dengan…. 1
b2 a B. − E. 1
A. 2 D. –1 2
B. 1 E. –2 1
C. −
4
C. 0
7. Jika 5log 3 = x dan 3log 2 = y , maka 15log 24
4. Jika 8log9 = p, maka 16log27= ….
adalah….
3 2p
A. D. x +1 x (3 y − 1)
www.facebook.com/indonesiapustaka

2p 3 A. D.
x (3 y + 1) x −1
2 3( p + 1)
B. E. x ( y − 3) x (3 y + 1)
3p 2 B. E.
4 x −1 x +1
C.
3p x ( y + 3)
C.
x +1

88 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


2 2 14. N i l a i x y a n g m e m e n u h i p e r s a m a a n
5
log10 − 5
log2 3
8. Nilai dari 5
=…. 2
log 2 x − 3 − 4 log x − = 1 adalah....
log 20 2
1 3 2
A. 2 D. − A. D.
2 2 5
B. 1 E. 6 2 4
B. E.
1 3 3
C. 5
2
C. 2
9. Jika 2log a + 2log b = 12 dan 2log a – 2log b = 4
maka a + b = …. 15. Jika alog(2x + 1) . 3loga = 2, maka x =...
A. 144 D. 1024 A. –4 D. 2
B. 272 E. 1040 B. –2 E. 4
C. 528 C. 0 .
9 2 a 1
10. Nilai dari 3
log5
4 log3
7 log2
dimana a = 49 , 16. Jika 5log3 = a dan 2log5 = b maka 15 log40 ....
sama dengan.... b+3 a+b
A. D.
2 9 a +1 b ab
A. 10 D. 10
9 2 a +1 b+3
3 3 B. E.
10 5 b+3 a +1
B. E.
2 2
a +1 b
9 C.
C. 5 b+3
2 5
1 log2
2
3
log 5
2 17. 4 log3
+9 2
− 2 = ....
11. Diketahui 2 4 log x − 2 4 log x = 1 . Jika akar- 2 log3

akar persamaan di atas adalah x1 dan x2, maka 7 7


A. 8 D. 10
12 12
x1 + x2 =….
1 7 7
A. 3 D. 2 B. 9 E. 7
2 12 12
1 1
B. 2 E. 4 7
4 2 C. 6
12
C. 4
3
log64 2 log36
18. Nilai dari 9
= ....
12. Hasil kali semua nilai x yang memenuhi log6
A. 16 D. 24
2
− 40 x )
persamaan log 64 24 2( x = 0, adalah….
B. 48 E. 12
A. 144 D. 5 C. 28
B. 100 E. 6
C. 72 19. Jika x1 dan x2 akar-akar persamaan x2+ logx =
1000, maka x1x2 =....
1 1
13. 25
+ log5 + 4 = .... A. 0,1 D. 0,01
log100 log10
www.facebook.com/indonesiapustaka

B. 1 E. 10
A. 2 D. –3
C. 100
B. 1 E. –4
C. 4

Matematika Dasar 89
3 26. Himpunan jawab pertidaksamaan 3log x +
20. Jika 2x + y = 8 dan log( x + y ) = log2 8 log36 3
2 log(2x – 3) < 3 adalah….
maka x2 + 3y =....
3
A. 28 D. 16 A. x|x
2
B. 22 E. 12
9
C. 20 B. x|x
2

21. Himpunan penyelesaian dari 2log2x – 2logx2 – 3 9


C. x |0 x
2
= 0 adalah ....
A. {–1} D. {3, 2} 3 9
D. x| x
1 2 2
1 ,8
B. E. 9
2 2 x | −3 x
E. 2
C. {–1, 3}

22. log5 5 + log 3 + log45 =


27. Nilai x yang memenuhi:
....
log15 log x = 4log (a + b) + 2log (a – b) – 3log (a2 – b2)
3 a+b
A. 5 D. – log adalah …
5 a−b
3
A. (a + b) D. 10
B. 15 E. B. (a – b) E. 1
2
5 C. (a + b)2
C.
2

23. Jika 2 log (a2 – b2) = 2 log (a – b) dan a > b, 28. Persamaan 42logx – 5.2 2logx + 6 = 0 dipenuhi
maka … dengan nilai x adalah….
A. (a – b) = 1 D. (a + b) = 2 A. 6 D. 0
B. (a – b) = 2 E. (a + b) = ½ B. 3 E. –3
C. (a + b) = 1 C. 1

29. Persamaan 104logx – 3(10 2logx)– 4 = 0 dipenuhi


log x x + log y + log xy 2
oleh dengan nilai x adalah….
24. =….
log xy A. –1 D. 2
5 1 B. 1 E. 3
A. D.
2 2 C. –2
B. 1 E. 2
3 30. Nilai x yang memenuhi persamaan
C. 2 2
log 2 log (2x + 1 + 3) = 1 + 2 log x adalah ….
2
25. Jika x1 dan x2 memenuhi: A. log D. –1 atau 3
x5 3
10
log 2
1
10 − 5 maka x1 + x2 =…. B. log 3 E. 8 atau
10
log x = 2
www.facebook.com/indonesiapustaka

10 10
log x log x C. 3
log 2
A. 5 D. 110
31. Jumlah semua akar-akar persamaan 10(x2–x
B. 6 E. 1.100 2
–12)log(x –x–12) = (x – 4)2(x + 3)2
C. 60
adalah …

90 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


A. 1 D. –2
pq2
B. –1 E. 2 36. Jika ploga = 2 dan qlog8p = 2 , maka 2 p log
a
C. 0 =….[Sumber: terbaru SBMPTN 2014]
1
A. 3 2log2p D. 2
32. Himpunan jawab pertaksamaan log2p
3
2
log ( x + 3) + 2 log 2 > log x2 adalah … B. log2p E. 2
logp
A. { x | –3 < x < 0}
B. { x | –2 < x < 0} { x | 0 < x < 6}
3
C. 2
log2p
C. { x | –2 < x < 6}
D. { x | –3 < x < –2}{ x | x > 6} 37. Jika x1 dan x2 adalah penyelesaian persamaan
E. { x | x < –2}{ x | x > 6} (2logx)2 + 2logx = 6 maka x1x2 =….[Sumber:
terbaru SBMPTN 2014]
33. Jawab pertaksamaan logaritma: 2log (x2 – x) ≤ A. 2 D. –3
1 ialah … 1
B. E. –6
A. –1 < 0 atau x > 1 2
1
B. –1 ≤ x ≤ 2, x ≠ 0 dan x ≠ 1 C.
8
C. –1 ≤ x ≤ 0 atau 1 < x ≤ 2
D. –1 < x ≤ 0 atau 1 ≤ x ≤ 2 38. Penyelesaian pertidaksamaan 1/(|x|+1)log(2x + 3)
E. –1 ≤ x < 0 atau 1 < x ≤ 2 < 1 adalah….[Sumber: terbaru SBMPTN 2014]
2
A. x
34. Himpunan penyelesaian pertaksamaan 3
2 log x ≤ log (x + 3) + log 4 adalah …. 2
B. − x 0 atau x > 0
A. { x | -2 ≤ x ≤ 6 } 3
B. { x | x ≥ 6 } C. x>0
C. { x | 0 < x ≤ 6 }
3
D. { x | 0 < x ≤ 2 } D. − x 0 atau x > 0
2
E. { x | 0 < x ≤ 2 atau x ≥ 6 } 3
E. x
1 2
35. Nilai-nilai yang memenuhi 2 log x 2 − 3 > 0
adalah….
A. – 3 < x < 3
B. –2 < x < – 3 atau 3 < x < 2
C. –2 < x < 2
D. x ≥ 2 atau x ≤ –2
E. x > 2 atau x < 3
www.facebook.com/indonesiapustaka

Matematika Dasar 91
D. KUNCI JAWABAN

Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. A 11. E 21. E 31. A

2. C 12. A 22. C 32. B

3. E 13. A 23. C 33. E

4. B 14. C 24. A 34. C

5. A 15. E 25. E 35. B

6. D 16. A 26. D 36. C

7. E 17. A 27. E 37. B

8. A 18. B 28. B 38. B

9. B 19. D 29. D

10. D 20. D 30. B


www.facebook.com/indonesiapustaka

92 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


BAB 6
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN GARIS LURUS

A. KUMPULAN KONSEP SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN KUADRAT

Bentuk Umum sistem persamaan linear dua variabel adalah sebagai berikut :
a1 x + b1 y = c1
a2 x + b2 y = c2

dimana a1, a2, b1, b2, c1, c2 adalah konstanta real (R). a1 dan a2 adalah koefisien dari variabel x dan b1 dan
b2 adalah koefisien dari variabel y.
Bentuk umum sistem persamaan tiga variabel adalah sebagai berikut :
a1 x + b1 y + c1z = d1
a2 x + b2 y + c2 z = d2
a3 x + b3 y + c3 z = d3

dimana a1, a2, a3, b1, b2, b3, c1, c2, c3, d1, d2, dan d3 adalah bilangan konstanta real (R).
a1, a2, dan a3 disebut koefisien dari variabel x dan b1, b2, dan b3 disebut koefisien dari variabel y sedangkan
c1, c2, dan c3 disebut koefisien dari variabel z.
Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel dan fungsi kuadrat adalah sebagai berikut :
y = ax + b
y = px 2 + qx + r
dimana a, b, p, q, dan r adalah konstanta real (R).
Untuk menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dan kuadrat, kita gunakan 3 cara
yaitu :
1. Metode Eliminasi artinya menghilangkan salah satu variabel.
2. Metode Substitusi artinya menggantikan nilai suatu variabel.
www.facebook.com/indonesiapustaka

3. Metode Grafik.

Ketiga metode di atas, yang sering digunakan adalah metode gabungan eliminasi dan substitusi
yang biasa disingkat “ELSUB”.

Matematika Dasar 93
B. KUMPULAN RUMUS GARIS LURUS

Bentuk umum garis lurus adalah Ax + By + C = 0 dengan A, B, dan C adalah konstanta real (R).
−A
Koefisien kemiringan (gradien) m = . Bentuk lain garis lurus yaitu y = mx + c dimana m adalah gradien
B
dan c adalah konstanta real dengan syarat koefisien variabel y adalah “1” dan m disebut koefisien dari
variabel x.
Contoh :
Tentukan nilai gradien dari garis lurus sebagai berikut :
a. 2x – y + 7 = 0
b. y = –4x + 6
Penyelesaian :
− A −2
a. 2x – y + 7 = 0 dengan A = 2. B = –1, dan C = 7 maka m = = = 2 . Jadi m = 2.
B −1
b. y = –4x + 6, jika koefisien y adalah 1 maka m = –4.

Rumus-rumus garis lurus dan gradien, yaitu :

1. y – y1 = m(x – x1) Pemahaman


Rumus ini mempunyai syarat:
Contoh:
a. Melalui satu titik (x1, y1).
Tentukan persamaan garis
b. Memiliki gradien (m).
yang melalui titik (2, –3)
dan gradien 2.
Diketahui satu titik yang melalui garis yaitu (2, –3) = (x1, y1) dan gradien m = 2 maka sesuai dengan
syarat yang dipenuhi pada pemahaman sehingga rumus yang tepat adalah y – y1 = m(x – x1) 
y – 2 = 2(x – (–3))  y – 2 = 2(x + 3)  y – 2 = 2x + 6  y = 2x + 6 + 2  y = 2x + 8. Dengan demikian
persamaan garisnya adalah y = 2x + 8.
y − y1 x − x1
2. = Pemahaman
y 2 − y1 x 2 − x 1
Rumus ini mempunyai syarat :
Contoh: Melalui dua titik yaitu titik (x1, y1) dan titik (x2, y2).

Tentukan persamaan garis yang melalui titik (–2, 3) dan titik (1, –2). Diketahui titik (–2, 3) = (x1, y1)
dan titik (1, –2) = (x2, y2) maka sesuai dengan syarat yang dipenuhi pada pemahaman sehingga
y − y1 x − x1 y − 3 x − ( −2) y −3 x +2 y −3 x +2
rumus yang tepat adalah = = = =  3(y – 3) =
y 2 − y1 x 2 − x1 −2 − 3 1 − ( −2) −5 1+ 2 −5 3
–5(x + 2)  3y – 9 = –5x – 10  5x + 3y – 9 + 10 = 0  5x + 3y + 1 = 0. Dengan demikian persamaan
www.facebook.com/indonesiapustaka

garisnya 5x + 3y + 1 = 0.
[Ingat kembali: rumus persamaan garis di atas tidak diketahui gradien hanya melalui dua titik].

94 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


y 2 − y1 Pemahaman
3. m=
x 2 − x1 Rumus ini mempunyai syarat:
a. Melalui dua titik yaitu titik (x1, y1) dan titik (x2, y2).
Contoh: b. Variabel y 2 – y1 di pembilang dan variabel 2 – x1 di penyebut.

Tentukan gradien garis yang melalui titik (–2, 3) dan titik (1, –2). Diketahui titik (–2, 3) = (x1, y1) dan
titik (1, –2) = (x2, y2) maka sesuai dengan syarat yang dipenuhi pada pemahaman sehingga rumus
y 2 − y1 −2 − 3 −2 − 3 −5
yang tepat adalah m = m= m= m= . Dengan demikian gradien garis
x 2 − x1 1 − ( −2) 1+ 2 3
5
tersebut adalah m = − .
3

Syarat-syarat garis lurus, yaitu :

a. m1 = m2 Pemahaman
Rumus ini mempunyai syarat:
a. Dua garis saling sejajar atau berimpit.
b. Dua garis yang koefisien kemiringannya sama.
Perhatikanlah Gambar 6.1.

Gambar 6.1

Contoh:
Diketahui garis g: 2x – y + 8 = 0 dan garis l: y = 2x – 5. Tunjukkan bahwa garis g dan l saling sejajar.
Misalkan garis g yaitu koefisien gradiennya (m1) dan garis l yaitu koefisien gradiennya (m2). Pada garis
2 x – y + 8 = 0 identikkan dengan Ax + By + C = 0 sehingga m1 = − A = −2 = 2 dan y = 2x – 5 identikkan
B −1
dengan y = mx + c sehingga m2 = 2. Sesuai dengan syarat yang dipenuhi pada pemahaman maka
m1 = m2  2 = 2 (terbukti).

b. m  m22 = –1
m11 × Pemahaman
Rumus ini mempunyai syarat:
Dua garis saling tegaklurus.
Perhatikanlah Gambar 6.2.

Gambar 6.2
Gambar 6.2
Contoh:
Diketahui garis g: 2x – y + 8 = 0 dan garis l: y = –½x + 3. Tunjukkan bahwa garis g dan l saling
www.facebook.com/indonesiapustaka

tegaklurus. Misalkan garis g yaitu koefisien gradiennya (m1) dan garis l yaitu koefisien gradiennya
− A −2
(m2). Pada garis 2x – y + 8 = 0 identikkan dengan Ax + By + C = 0 sehingga m1 = = = 2 dan y
B −1
= –½x + 3 identikkan dengan y = mx + c sehingga m2 = –½. Sesuai dengan syarat yang dipenuhi
pada pemahaman maka m1  m2 = –1  2  (–½) = –1 (terbukti).

Matematika Dasar 95
c. tan  = m
Pemahaman
Rumus ini mempunyai syarat:
Sebuah garis (g) membentuk sudut  terhadap sumbu-x
positif. Perhatikanlah Gambar 6.3.

Gambar 6.3
Contoh:
Diketahui garis g: 3 x – y + 2 = 0. Berapa besar sudut yang dibentuk oleh garis g terhadap sumbu-x
positif ?. Berdasarkan yang diketahui 3 x – y + 2 = 0 identikkan dengan Ax + By + C = 0 sehingga m
= 3. Sesuai dengan syarat yang dipenuhi pada pemahaman maka tan  = m  tan
−A − 3
= =
 = 3   = 600 ( 3 termasuk nilai istimewa maka 600 juga termasuk sudut istimewa lihat pada
B −1

Bab 1 trigonometri matematika IPA).


m1 − m2
d. tan( 1 − )= Pemahaman
1+ m1 .m2
2

Rumus ini mempunyai syarat:


Jika Dua garis g1 dan g2 berpotongan satu titik A maka membentuk
sudut (1 – 2) dimana tan 1 = m1 dan tan 2 = m2.
Perhatikanlah Gambar 6.4.

Gambar 6.4
Contoh:
Diketahui garis g: 3 x – y + 2 = 0 dan garis l: y = 1 3 3 x + 3. Berapa selesih besar sudut garis g
dan garis l ?. Misalkan garis g yaitu koefisien gradiennya (m1) dan garis l yaitu koefisien gradiennya
(m2). Berdasarkan yang diketahui 3 x – y + 2 = 0 identikkan dengan Ax + By + C = 0 sehingga m1 =
−A − 3
= = 3 dan y = 1 3 3 x + 3 identikkan dengan y = mx + c sehingga m2 = 1 3 3 . Sesuai dengan
B −1
m −m 3 −1 3 3
syarat yang dipenuhi pada pemahaman maka tan( 1 − 2 ) = 1 2  tan( 1 − 2 ) =
1+ m1 .m2 1+ 3.(1 3 3)
3 3 3 −1 3 3 23 3 2 3 3 2 1
 tan( 1 − 2 ) =  tan( 1 − 2 ) =  tan( 1 − 2 ) = = 3  tan( 1 − 2 ) = 3
1+ 1 3(3) 1+ 1 2 6 3
 1 – 2 = 300 (sesuai dengan nilai istimewa lihat pada Bab 1 trigonometri matematika IPA).
p. A + q. B + C
e. d= Pemahaman
A2 + B 2
Rumus ini mempunyai syarat:
a. d = jarak titik A(p, q) ke garis.
b. Jarak titik A(p, q) ke garis Ax + By + C = 0, harus tegak lurus di titik R.
www.facebook.com/indonesiapustaka

Perhatikanlah Gambar 6.5.

Gambar 6.5

96 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Contoh:
Hitunglah jarak titik A(1, –2) terhadap garis 3x + 4y + 15 = 0. Diketahui bahwa 3x + 4y + 15 = 0
identikkan dengan Ax + By + C = 0 sehingga A = 3, B = 4 dan C = 6. Titik A(1, –2) = (p, q). Sesuai
p. A + q. B + C 1.3 + ( −2).4 + 15
dengan syarat yang dipenuhi pada pemahaman maka d = d= =
A +B
2 2
32 + 4 2
3 − 8 + 15 10 10
= = = 2 . Dengan demikian jarak titik ke garis tersebut adalah d = 2.
9 + 16 25 5

C. SOAL DAN PEMBAHASAN

1. SNMPTN 2011 U
x+y = 3 /x = 2 dan y = 1 kita substitusikan ax + 4by
− x + 3y = 1 = 4  a(2) + 4b(1) = 4  2a + 4b = 4. Karena
Sistem persamaan linier
ax + 4by = 4 pertanyaan a + 2b ? dan sangat sulit kita
mempunyai penyelesaian, jika nilai a + 2b menghitung nilai a dan b secara terpisah ?
adalah.... maka coba kita bagi 2 pada 2a + 4b = 4 ?
A. 4 E. –2 sehingga 2a + 4b = 4  a + 2b = 2
C. 0 D. –1 :2
Jadi: a + 2b = 2
B. 2
Jawaban: (B)
Tips
 Ingatlah sistem persamaan linear dua variabel. 2. SNMPTN 2012
 Gunakan metode gabungan eliminasi dan Jika 2x – 3y = 3, 2y + 3z = 5, dan x – z = 7, maka
substitusi (ELSUB). nilai 3x – 5y – 4z adalah....
 Sederhanakan.
A. 2 D. 7
Pembahasan dan Penjelasan: B. 3 E. 10
x+y = 3 ....(1) C. 5
Dik:
− x + 3y = 1 .....(2)
Tips

Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Ingatlah sistem persamaan linear tiga variabel.
mengeliminasi (menghilangkan) variabel x  Gunakan metode gabungan eliminasi dan
pers. (1) dan (2) karena koefisien x angkanya substitusi (ELSUB).
sudah sama yaitu (1) walaupun beda tanda:  Sederhanakan.
1x + 1y = 3
Operasi hitung
–1x + 3y = 1 + penjumlahan (+) Pembahasan dan Penjelasan:
digunakan karena variable Dik: 2x – 3y = 3 ....(1), 2y + 3z = 5 ....(2),
4y = 4 x kedua persamaan beda
4 dan x – z = 7 .....(3)
y = =1
www.facebook.com/indonesiapustaka

tanda supaya tereliminasi.


4
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Selanjutnya kita substitusikan y = 1 ke- salah
mengeliminasi (menghilangkan) variabel x
satu persamaan, misalkan pers-1:
/y = 1  x + y = 3  x + 1 = 3
U
pers. (1) dan (3) boleh juga pers. (1) dan (2):

x=3–1=2

Matematika Dasar 97
252 215 28 65
2x – 3y = 3 × 1 2x – 3y = 3 Karena koefisien = − + = =5
variabel x tidak sama,
13 13 13 13
1x – z = 7 × 2 2x – 2z = 14 –
maka kalikan pers-1
–3y + 2z = – 11
dengan angka 1 dan Jadi: 3x – 5y – 4z = 5
pers-3 dengan angka 2,
O p e ra s i h i t u n gnya a d a l a h
pengurangan (–) karena variabel agar koefisien variabel x
pada kedua persamaan
Metode Ringkas
x kedua persamaan sama tanda
agar variabel x tereliminasi. adalah sama. Jumlahkan pers-1 dan 3:
2x – 3y = 3
–3y + 2z = – 11 .....(4) x–z =7+
Selanjutnya, eliminasikan pers-2 dan pers-4: 3x – 3y – z = 10 kemudian kurangkan dengan
pers-2:
2y + 3z = 5 × 3 6y + 9z = 15 3x – 3y – z = 10
–3y + 2z = –11 × 2 –6y + 4z = –22 2y + 3z = 5
+
13z = –7  z =
−7 3x – 5y – 4z = 5
13 Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
Karena koefisien variabel y tidak sama, maka tidak berlaku secara umum.
kalikan pers-2 dengan angka 3 dan pers-4
dengan angka 2, agar koefisien variabel y pada Jawaban: (C)
kedua persamaan adalah sama.

O p e ra s i h i t u n gnya a d a l a h 3. UMPTN 1993


penjumlahan (+) karena variabel Jika uang lelah Rp220,00 diberikan kepada 4
y kedua persamaan beda tanda
agar variabel y tereliminasi. orang tukang kebun dan 2 orang pembersih
7 ruangan, dan Rp140,00 diberikan kepada 3
Substitusikan z = − ke pers-2 boleh juga
13 orang tukang kebun dan seorang pembersih
pers-4:
ruangan, maka masing-masing tukang kebun
7 7
U
/z = − 2y + 3z = 5 2y + 3 − =5 dan tukang pembersih ruangan berturut-
13 13
turut menerima uang lelah sebesar....
 2y – = 5  2y = 5 + = + =
21 21 5 21 65 + 21
A. Rp50,- dan Rp10,-
13 13 1 13 13
B. Rp50,- dan Rp30,-
 2y =
86 86 13 86 43
y= = = C. Rp40,- dan Rp30,
13 2 26 13
D. Rp30,- dan Rp50,-
U
/y = 43 disubstitusikan ke pers-1:
13 E. Rp20,- dan Rp70,-
2x – 3y = 3  2x – 3
43
=3
13 Tips

 2x – = 3  2x = 3 +
129 129 Ingatlah sistem persamaan linear dua variabel.
13 13  Ubahlah soal cerita ke dalam model matematika
 2x = +
3 129 39 + 129 168 yaitu model sistem persamaan linear dua
= =
1 13 13 13 variabel.
x= 
168 13 168 84 Misalkan x sebagai seorang tukang kebun dan
= =
2 26 13 y sebagai seorang pembersih lantai.
www.facebook.com/indonesiapustaka

Selanjutnya substitusikan nilai x, y, dan z ke  Gunakan metode gabungan eliminasi dan


3x – 5y – 4z: substitusi (ELSUB).
84 43 7  Sederhanakan.
=3 –5 –4 −
13 13 13

98 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Pembahasan dan Penjelasan:
Tips

Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Ingatlah sistem persamaan campuran dua
mengubah soal cerita ke model sistem
variabel.

persamaan linear dua variabel dengan Gunakan metode substitusi.
memisalkan x = tukang kebun dan y =  Sederhanakan.
pembersih lantai:
Pembahasan dan Penjelasan:
“uang lelah Rp220,00 diberikan kepada 4 orang
Dik: x2 – xy + y2 – 1 = 0 .....(1)
tukang kebun dan 2 orang pembersih ruangan”
dan 2x – y – 1 = 0 .....(2)
model matematikanya: 4x + 2y = 220 ......(1) Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
“Rp140,00 diberikan kepada 3 orang tukang menggunakan metode substitusi. Jika
kebun dan seorang pembersih ruangan” pers-1 disubstitusikan ke pers-2 maka sulit
untuk diselesaikan. Paling mudah pers-1
model matematikanya: 3x + y = 140 .....(2) disubstitusikan ke pers-2:
[Catatan: kedua persamaan kita gunakan
2x – y – 1 = 0 Mengapa bukan variabel x
operasi penjumlahan karena menunjukkan yang ditunggalkan ? karena
2x – 1 = y agak lama untuk diselesaikan
total uang lelah yang mereka terima] y +1
atau y = 2x – 1 yaitu x=
Selanjutnya kita gunakan metode “ELSUB”: 2

4x + 2y = 220 ×1 4x + 2y = 220 Selanjutnya, substitusikan y = 2x – 1 ke


3x + 1y = 140 ×2 6x + 2y = 280 pers-1:
x2 – xy + y2 – 1 = 0
–2x = –60
x2 – x(2x – 1) + (2x – 1)2 – 1 = 0
O p e ra s i h i t u n gnya a d a l a h Karena koefisien variabel y x2 – 2x2 + x + 4x2 – 4x + 1 – 1 = 0
pengurangan (–) karena variabel tidak sama, maka kalikan
1x2 – 2x2 + 4x2 + 1x – 4x + 1 – 1 = 0
3x2 – 3x = 0  3x(x – 1) = 0 [memfaktorkan]
y kedua persamaan sama tanda pers-1 dengan angka 1
agar variabel y tereliminasi. dan pers-2 dengan angka

3x = 0  atau x – 1 = 0
2, agar koefisien variabel

 x = –60/–2
y pada kedua persamaan

 x = 30
adalah sama.
x = 0 atau x = 1

/x = 30  3x + y = 140
U Kemudian, substitusikan x = 0 dan x = 1 ke
 3(30) + y = 140  90 + y = 140
persamaan yang mudah yaitu y = 2x – 1:
/x = 0  y = 2x – 1  y = 2(0) – 1  y = –1
 y = 140 – 90 = 50
U

 (0, –1)
/x = 1  y = 2x – 1  y = 2(1) – 1  y = 2 – 1
Jadi: x = Rp30,- dan y = Rp50,-
U

Jawaban: (D) = 1  (1, 1)

4. UMPTN 1987 Jadi: {(0, –1), (1, 1)}


Himpunan pasangan penyelesaian
Metode Ringkas
persamaan: x2 – xy + y2 – 1 = 0 dan 2x – y – 1 = Substitusikan titik-titik pada PG ke x2 – xy + y2 – 1 =
www.facebook.com/indonesiapustaka

0 adalah.... 0. Benar PG (A).


A. {(0, –1), (1, 1)} D. {(2, 3), (3, 5)} Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja, tidak
B. {(3, 5), (–3, –7)} E. {(–1, 3), (2, –3)} berlaku secara umum.
C. {(2, 3), (–1, –3)} Jawaban: (A)

Matematika Dasar 99
5v = –15  v =
5. SPMB 2002 −15
= −3
Jika x dan y memenuhi sistem persamaan 5
2 1 1 2 1
+ = 1dan − = 8 maka =.... Substitusikan salah satu persamaan misalkan
x y x y x+y
3 pers-1 boleh juga pers-2:
/v = –3  2u + v = 1 2u + (–3) = 1
A. − D. 5
2 U

 2u = 1 + 3  2u = 4  u =
5
B. E. 6 4
6 =2
6 2
C. Kemudian substitusikan kembali nilai u dan v
5
pada pemisalan:
/u = 2  u =  2 =  x =
Tips
1 1 1

U
Ingatlah sistem persamaan linear dua x x 2

/ v = –3  v =  –3 =
variabel. 1 1 1

1
U
y=
Misalkan u = dan v = 1 . y y 3
x

y 1 1 1 1
Gunakan metode gabungan eliminasi dan = = = =6
x+y 1 1 3 + ( −2) 1
substitusi (ELSUB). + − 6

2 3 6
Sederhanakan.
Jadi: Hasilnya = 6
Pembahasan dan Penjelasan:
Jawaban: (E)
Dik: 2 + 1 = 1dan 1 − 2 = 8
x y x y
6. UMPTN 2000
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Garis melalui titik (2, –3) dan tegak lurus garis x
1 1
memisalkan u = dan v = agar mudah untuk + 2y = 14 dan memotong sumbu y di titik....
x y
diselesaikan. A. (0, –14) D. (0, –3)

+ = 1  2u + v = 1 ...(1)
2 1 1 1 B. (0, –7) E. (0, 7)
+ =1 2
x y x y C. (0, 3)

= 8  u – 2v = 8 ...(2)
1 2 1 1 Tips
− =8 −2
x y x y  Ingatlah rumus garis jika diketahui salah satu
titik dan gradien (m) yaitu y – y1 = m(x – x1).

Selanjutnya kita eliminasikan pers-1 dan 2:
Gunakan syarat dua garis saling tegak lurus.
2u + v = 1 ×1 2u + 1v = 1  Memotong sumbu y berarti x = 0.
1u – 2v = 8 ×2 2u – 4v = 16 Sederhanakan.
5v = –15 Pembahasan dan Penjelasan:
Dik: Garis melalui titik (2, –3) dan tegak lurus
Karena koefisien variabel u tidak sama, maka
kalikan pers-1 dengan angka 1 dan pers-2 garis x + 2y = 14.
dengan angka 2, agar koefisien variabel u pada Untuk memudahkan pemahaman, kita
kedua persamaan adalah sama.
ilustrasikan dengan Gambar tetapi boleh juga
www.facebook.com/indonesiapustaka

Anda tidak menggambarnya asalkan Anda


Operasi hitungnya adalah pengurangan (–)
karena variabel u kedua persamaan sama memahami maksud soal.
tanda agar variabel u tereliminasi.

100 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


7. UMPTN 1993
Jika titik P(–2, 3), Q(5, 1), dan R adalah titik
tengah PQ, maka persamaan garis yang
tegaklurus dengan PQ dan melalui R adalah
....
A. 14x + 4y – 13 = 0
B. 14x + 4y + 13 = 0
Gambar 6.6 C. 14x – 4y – 13 = 0
D. 14x – 4y + 13 = 0
Berdasarkan Tips dan Gambar 6.6 di atas,
E. –14x + 4y – 13 = 0
kita misalkan garis yang ditanyakan adalah
garis g dan garis lain (l) tegaklurus dengan Tips

garis g.
Ingatlah rumus garis jika diketahui salah satu
Garis g sudah diketahui salah satu titik (2, –3), titik dan gradien (m) yaitu y – b = m(x – a).
kita tinggal menghitung gradien (m1) garis g  Maksud R adalah titik tengah PQ adalah
tetapi kita hitung dulu gradien (m2) garis l: P+Q
l: x + 2y = 14  1x + 2y – 14 = 0 identikkan
R=

2
Gunakan syarat dua garis saling tegak lurus.
Ax + By + C = 0, dimana A = 1, B = 2, C = –14
− A −1 Pembahasan dan Penjelasan:
m 1 . m 2 = –1 adalah syarat dua
m2 = =
B 2 garis saling tegaklurus yang sesuai Dik: titik P(–2, 3), Q(5, 1), dan R adalah titik
 m1 . m2 = –1
dengan Gambar 6.6. Syarat ini kita tengah PQ.
gunakan karena menolong dalam
menemukan gradien (m1) garis g. Untuk memudahkan pemahaman, kita
1 −1 ilustrasikan dengan Gambar tetapi boleh juga
m1 .(– ) = –1 m1 = =2
2 −1 2 Anda tidak menggambarnya asalkan Anda
[Catatan: simbol gradien m1 sebagai gradien memahami maksud soal.
garis g dan m2 sebagai gradien garis l dan boleh
juga sebaliknya]
Selanjutnya, gunakan rumus:
y – y1 = m(x – x1) dengan
(x1, y1) = (2, –3) dan m1 = 2
y – (–3) = 2 (x – 2)  y + 3 = 2x – 4
 y = 2x – 4 – 3  y = 2x – 7
Gambar 6.7
Berdasarkan Tips dan Gambar 6.7 di atas,
Dengan demikian garis g adalah y = 2x – 7.
kita misalkan garis yang ditanyakan adalah
Terakhir kita hitung titik potong sumbu y, x = 0.
/x = 0  y = 2x – 7  y = 2(0) – 7
U garis g dan Mulailah menghitung titik R:

 y = –7  (0, –7) −2 5 −2 + 5
+
P+Q 3 1 3 +1
www.facebook.com/indonesiapustaka

Jadi: Garis memotong sumbu y R= R= =


2 2 2
adalah (0, –7)
3
Jawaban: (B) 4 32 32 3
R= = = = ,2 .
2 42 2 2

Matematika Dasar 101


Selanjutnya, kita hitung gradien garis PQ Untuk memudahkan pemahaman, kita
dimana titik P(–2, 3) = (x1, y1) dan Q(5, 1) = (x2, ilustrasikan dengan Gambar tetapi boleh juga
y2) diperoleh: Anda tidak menggambarnya asalkan Anda
y 2 − y1 1− 3 −2 −2 memahami maksud soal.
mPQ = = = =
x 2 − x1 5 − ( −2) 5 + 2 7
mPQ . mg = –1 Berdasarkan Gambar 6.7, Syarat
ini kita gunakan karena untuk
2
− .mg = −1 menentukan persamaan garis g
7 dan sangat dibutuhkan gradien
(mg) pada garis g.
−1 7
mg = =
−2 7 2
Gambar 6.8
3 7
Titik R = 2 , 2 = (a, b) dan mg = sudah ada, Berdasarkan Tips dan Gambar 6.8 di atas,
2
langkah terakhir gunakan rumus y – b = m(x – a): kita misalkan garis yang ditanyakan adalah
7 3 7 21
x− y – 2= x − garis g dan kita hitung dulu gradien garis l:
2 2 2 4

y–2= 2x− 4
7 21 l: 8x – 2y + 3 = 0 identikkan Ax + By + C = 0,
Mengapa dikali 4 bukan
dikali 2? karena jika dikali dimana A = 8, B = –2, C = 3.
×4
4 maka tidak ada lagi yang − A −8
4y – 8 = 14x – 21 berbentuk pecahan dan ml = = =4 Berdasarkan Gambar 6.8, karena
jika dikali 2 maka masih
B −2 kedua garis ini sejajar atau arahnya
14x – 4y + 8 – 21 = 0 sama, maka koefisien arahnya
ada berbentuk pecahan
14x – 4y – 13 = 0 yaitu 21/2. ml = mg (koefisien kemiringan / gradien)
juga sama. Dengan demikian
Jadi: 14x – 4y – 13 = 0 gradien garis l sama dengan
4 = mg atau mg = 4 gradien garis g.
Jawaban: (C)
Substitusikan titik (–2, –4) = (x1, y1) dan mg = 4
8. UMPTN 1987 ke rumus y – y1 = m(x – x1):
Persamaan garis lurus yang melalui (–2, y – (–4) = 4(x – (–2))
–4) dan sejajar dengan garis 8x – 2y + 3 = 0 y + 4 = 4(x + 2)  y + 4 = 4x + 8
adalah....  4x – y – 4 + 8 = 0  4x – y + 4 = 0
A. 7x + 9y + 50 = 0 Jadi: 4x – y + 4 = 0
B. 7x + 9y – 50 = 0
C. 8x – 2y + 16 = 0 Metode Ringkas
D. 4x – y + 4 = 0 PG yang sama dengan gradien garis 8x – 2y + 3 = 0
yaitu m = 4 hanya PG (C) dan (D) sedangkan PG (A),
E. 4x + y – 4 = 0
(B), dan (E) salah. Substitusikan titik (–2, –4) ke PG
Tips (C) dan (D).

U
/ (–2, –4)  8x – 2y + 16 = 0
 8(–2) – 2(–4) + 16 = 0
Ingatlah rumus garis jika diketahui salah satu

–16 + 8 + 16 = 0  8 = 0 (salah)
titik dan gradien (m) yaitu y – y1 = m(x – x1).
 Gunakan syarat dua garis saling sejajar.

www.facebook.com/indonesiapustaka

Sederhanakan. Jadi PG (D) benar.


Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja, tidak
Pembahasan dan Penjelasan: berlaku secara umum.
Dik: Garis lurus yang melalui (–2, –4) dan
sejajar dengan garis 8x – 2y + 3 = 0. Jawaban: (D)

102 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


9. UMPTN 1998 Berdasarkan Tips dan Gambar 6.9 di atas, kita
Jika titik A merupakan titik perpotongan dua misalkan garis yang ditanyakan adalah garis
garis yang disajikan oleh persamaan matriks l2 dan mulailah dengan perkalian matriks:
1 −2 x 4
= dan garis l 1 adalah garis 1 −2 x 4
Cara perkalian matriks baris
3 2 y 8 = pertama (1 –2) dikali kolom
yang melalui titik A dan titik asal O, maka 3 2 y 8 x
pertama yaitu jika (1 –2)
persamaan garis l2 yang melalui titik B(2, 2) 1. x + ( −2). y 4 y 1
= ditransfer menjadi maka
dan tegaklurus pada l1 adalah.... 3. x + 2. y 8 −2
A. y = 14 – 6x 1x − 2 y 4 kita kalikan sesuai letaknya
= kemudian dijumlahkan hasilnya
B. y = 12 – 5x 3x + 2y 8
simpan di baris I. Sehingga
C. y = 2(3x – 5) x – 2y = 4 ....(1) 1 x
= 1 . x + ( – 2 ) . y.
D. y = 2(5 – 2x) 3x + 2y = 8 ....(2) −2 y
begitupun perkalian baris kedua
E. y = 2(2x – 3) Selanjutnya kita matriks I dan kolom pertama
matriks II.
Gunakan metode
Tips
“ELSUB”: Operasi hitung penjumlahan
 Ingatlah rumus garis jika diketahui salah satu 1x – 2y = 4
(+) digunakan karena variabel
y kedua persamaan beda tanda
titik dan gradien (m) yaitu y – b = m(x – a).

3x + 2y = 8 + dan koefisien variabel y kedua
Ingatlah perkalian matriks pada Bab 10 dan persamaan sudah sama supaya
4x = 12
gunakan metode “ELSUB”. tereliminasi(dihilangkan).
 Gunakan syarat dua garis saling tegaklurus.
 Sederhanakan. 12
x = = 3 . Substitusikan x = 3 ke salah satu
4
persamaan misalnya pers-2:
/x = 3  3x + 2y = 8  3(3) + 2y = 8
Pembahasan dan Penjelasan:
U

 9 + 2y = 8  2y = 8 – 9  2y = –1
Dik: titik A merupakan titik perpotongan dua

 y = –½. Sehingga titik A(3, –½)


garis yang disajikan oleh persamaan matriks
1 −2 x 4
= dan garis l 1 adalah garis
3 2 y 8 Kita hitung gradien garis l1 dititik A(3, –½) =
yang melalui titik A dan titik asal O. (x1, y1) dan (0, 0) = (x2, y2)
Untuk memudahkan pemahaman, kita y 2 − y1 0 − ( −1 2) 1 2 1
m1 = = = =−
x 2 − x1 0−3 −3 6
ilustrasikan dengan Gambar tetapi boleh juga
m1 . m2 = –1 Berdasarkan Gambar 6.9,
Anda tidak menggambarnya asalkan Anda Syarat ini kita gunakan karena
−1
memahami maksud soal. . m2 = − 1 untuk menentukan persamaan
6 garis l2 dan sangat dibutuhkan
gradien (m2) pada garis l2.
−1
m2 = =6
−1 6
Langkah terakhir gunakan rumus garis y – b =
m(x – a) dimana titik B(2, 2) = (a, b) dan m2 = 6
diperoleh:
y – 2 = 6(x – 2)  y – 2 = 6x – 12
www.facebook.com/indonesiapustaka

 y = 6x – 12 + 2  y = 6x – 10
 y = 2(3x – 5)
Gambar 6.9 Jadi: garis l2 adalah y = 2(3x – 5)

Matematika Dasar 103


Metode Ringkas
Berdasarkan Tips dan Gambar 6.10 di atas,
Gradien garis l1 melalui titik A(3, –½) dan O(0, 0) garis yang ditanyakan adalah garis y = ax +
yaitu m1 = –1/6. Garis l1  l2 sehingga m1.m2 = –1  b dan mulailah dengan menghitung gradien
(–1/6).m2 = –1  m2 = 6. Untuk m2 = 6 sehingga PG garis karena titik yang melalui garis sudah ada
(A), (B), (D), dan (E) salah. Jadi PG (C) dengan m2 = yaitu (3, 0): Syarat sebuah garis membentuk
6 benar. sudut  terhadap sumbu x positif.
m = tan θ Lihat Gambar 6.10
Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
tidak berlaku secara umum. 30° termasuk sudut istimewa
1
m = tan 300 = 3 selanjutnya Anda dapat lihat
3 Bab 1 trigonometri.
Jawaban: (C)
Selanjutnya, kita substitusikan titik (3, 0) = (x1,
1
10. UMPTN 1995 y1) dan m = 3 ke rumus garis y – y1 = m(x –
3
Garis y = ax + b memotong sumbu x di titik x = x1) sehingga diperoleh:
3 dan membentuk sudut 300 terhadap sumbu y – y1 = m(x – x1)
x positif. Garis ini adalah.... 1
y–0= 3 (x – 3)
3
A. y = 1 3 3 x − 3
1 3
B. y = – 1 3 3x − 3 y= 3x− 3
3 3
C. y = – 1 3 3x + 3 y=
1
3x− 3
3
D. y = 1 3 3x + 3
1
Jadi: y = 3 x − 3
E. y = 1 3 3x + 2 3 3
Jawaban: (A)
Tips
 Ingatlah rumus garis jika diketahui salah satu 11. UMPTN 1999
titik dan gradien (m) yaitu y – y1 = m(x – x1). Garis g merupakan sumbu simetri dari x2 – 4x
 Gunakan syarat tan  = m. – y + 7 = 0. Persamaan garis melalui titik (5,
 Sederhanakan. 3) dan membentuk sudut dengan garis g
4
adalah....
Pembahasan dan Penjelasan:
A. 2y – x – 1 = 0 D. y – x + 2 = 0
Dik: y = ax + b memotong sumbu x di titik x =
B. 2y – x + 1 = 0 E. y + x – 1 = 0
3 dan membentuk sudut 300 terhadap sumbu
C. y + x – 2 = 0
x positif.
Untuk memudahkan pemahaman, kita Tips
ilustrasikan dengan Gambar tetapi boleh juga  Ingatlah rumus garis jika diketahui salah satu
Anda tidak menggambarnya, asalkan Anda titik dan gradien (m) yaitu y – y1 = m(x – x1).
memahami maksud soal.  Ingat kembali grafik fungsi kuadrat (parabola)
pada Bab 2 fungsi kuadrat.
 Gunakan syarat tan  = m.
 Sederhanakan.
www.facebook.com/indonesiapustaka

Pembahasan dan Penjelasan:


Dik: Garis g merupakan sumbu simetri dari
x2 – 4x – y + 7 = 0.

Gambar 6.10

104 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Untuk memudahkan pemahaman, kita C =  = 450
ilustrasikan dengan Gambar tetapi boleh juga 180
[Catatan: rad = = 45°.
4 4
Anda tidak menggambarnya, asalkan Anda
Lihat Bab 1 trigonometri].
memahami maksud soal.
Selanjutnya, kita hitung gradien garis l:
m = tan 
Berdasarkan Tips di atas, kita gambar dulu Syarat sebuah garis l yang
grafik x2 – 4x – y + 7 = 0 dan ternyata grafik membentuk sudut  terhadap
sumbu x positif. Lihat Gambar 6.11
ini adalah parabola y = x2 – 4x + 7. m = tan 45°
45° termasuk sudut istimewa,
Cara menggambar grafik parabola: m=1 lihat Bab 1 trigonometri.
t 5FOUVLBOUJUJLQPUPOHTVNCVx, y = 0
Langkah terakhir gunakan rumus garis y – y1
0 = x 2 – 4x + 7 ternyata tidak dapat
difaktorkan karena D < 0  (–4)2 – 4.1.7
= m(x – x1) dimana

= 16 – 28  – 12 < 0 (benar) berarti tidak


(5, 3) = (x1, y1) dan m = 1:
y – 3 = 1(x – 5)  y – 3 = x – 5
y–x–3+5=0y–x+2=0
memiliki titik potong sumbu x.
t 5JUJLQPUPOHTVNCVy, x = 0
y = x2 – 4x + 7 = (0)2 – 4(0) + 7 = 7  (0, 7)
Jadi: garis l adalah y – x + 2 = 0
Jawaban: (D)
−b b2 − 4 ac
t 5JUJLQVODBL , =
2a −4 a 12. UMPTN 1996
−( −4) ( −4) − 4.1.7
2
Diketahui A(3, 3), B(4, –1) dan C(–8, –4).
,
2(1) −4(1) Perpotongan garis AB dan BC akan membentuk
4 16 − 28 −12 sudut....
, = 2, = P(2,3)
2 −4 −4 A. 30° D. 90°
x = 2 sebagai sumbu simetri B. 45° E. 0°
yang merupakan garis g. C. 60°
Grafik parabola. Tips
Garis yang  Ingatlah rumus garis jika diketahui salah satu
Ditanyakan (l). titik dan gradien (m) yaitu y – y1 = m(x – x1).
 Gunakan syarat dua garis saling tegaklurus.
 Sederhanakan.
Sudut yang dibentuk Pembahasan dan Penjelasan:
antara garis l dan garis g.
Gambar 6.11 Dik: A(3, 3), B(4, –1) dan C(–8, –4).
Untuk memudahkan pemahaman, kita
Pada Gambar 6.11 , kita misalkan garis yang
ditanyakan adalah garis l. ABC adalah
ilustrasikan dengan Gambar tetapi boleh juga
Anda tidak menggambarnya, asalkan Anda
segitiga siku-siku di B.
A + B + C = 1800
memahami maksud soal.

450 + 900 + C = 1800


1350 + C = 1800
www.facebook.com/indonesiapustaka

C = 1800 – 1350 = 450


C bertolak belakang dengan  dan
sudut yang bertolak belakang sama besar,
diperoleh: Gambar 6.12

Matematika Dasar 105


Berdasarkan Tips dan Gambar 6.12 tersebut, 13. SIPENMARU 1970
kita misalkan sudut yang ditanyakan Jarak antara P(–3, 2) dengan garis l: 5x + 12y
adalah , dimana  = 1 – 2 dan mulailah + 30 = 0 ialah....
menghitung gradien masing-masing garis, A. 7 D. 4
diperoleh: B. 6 E. 3
Gradien garis BC melalui titik B(4, –1) = (x1, y1) C. 5
dan C(–8, –4) = (x2, y2):
Tips

Rumus ini digunakan untuk
y − y1
m BC = 2 menghitung gradien jika diketahui Ingatlah rumus garis jika diketahui salah satu
x 2 − x1 dua titik. Sesuai Gambar 6.12, mBC titik dan gradien (m) yaitu y – y1 = m(x – x1).
−4 − ( −1)
adalah gradien yang dibentuk oleh
 Gunakan syarat dua garis saling tegak lurus.

m = garis BC terhadap sumbu x positif
−8 − 4 diberi sudut 2.
BC
Sederhanakan.

= −4 + 1 = −3 = 1 m =
1
Pembahasan dan Penjelasan:
−12 −12
BC
4 4
Dik: P(–3, 2) dengan garis l: 5x + 12y + 30 = 0
Selanjutnya, kita hitung gradien garis AB melalui
atau 5x + 12y = –30
titik A(3, 3) = (x1, y1) dan B(4, –1) = (x2, y2):
Untuk memudahkan pemahaman, kita
y 2 − y1 Rumus ini digunakan untuk
m = menghitung gradien jika diketahui ilustrasikan dengan Gambar tetapi boleh juga
x 2 − x1
AB
dua titik. Sesuai Gambar 6.12, Anda tidak menggambarnya, asalkan Anda
−1 − 3 −4 mAB adalah gradien yang dibentuk
= = memahami maksud soal.
4 −3 oleh garis AB terhadap sumbu x
positif diberi sudut 1.
1
mAB = –4

Langkah terakhir gunakan rumus


m1 − m2
tan( 1 − )=
1+ m1 .m2
2

1
mAB − mBC −4 −
tan = = 4
1+ mAB .mBC 1
1+ ( −4). Gambar 6.13
4
4 1 −16 − 1 Berdasarkan Tips dan Gambar 6.13 di atas,
− −
1 4 = 4 −17 4
= = kita misalkan jarak yang ditanyakan
1 1− 1 0
1+ ( −4).
adalah jarak PR = d. Mulailah menentukan
 tan  = tidak terdefenisi   = 90°
4
persamaan garis PR dengan menghitung
[Catatan: lihat sudut-sudut istimewa Bab 1 terlebih dahulu gradien garis l: 5x + 12y + 30
trigonometri] = 0 identikkan Ax + By + C = 0 dimana A = 5,
Jadi:  = 90° B = 12, C = 30.
Cara lain − A −5 Syarat ini digunakan karena jarak
m1 = =
mAB . mBC = –1  Garis AB  BC
.
B 12 titik P ke garis l harus tegaklurus
dan sesuai Gambar 6.13, garis PR
www.facebook.com/indonesiapustaka

Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu ml . mPR = –1 tegaklurus garis l di titik R.
saja, tidak berlaku secara umum.
5 −1 12
Jawaban: (D) − . mPR = − 1 mPR = =
12 − 5 12 5

106 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Selanjutnya gunakan y – y1 = m(x – x1) dimana Jawaban: (E)
12
titik P(–3, 2) = (x1, y1) dan mPR = : Nasehat:
5
(x – (–3))  y – 2 =
12 12 1. Dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua
y–2= (x + 3)
5 5 variabel atau lebih, cara paling tepat adalah metode
 5y – 10 = 12(x + 3)  5y – 10 = 12x + 36 ‘ELSUB” (gabungan eliminasi-substitusi).

 12x – 5y = – 10 – 36
2. Dalam menyelesaikan soal tentang garis lurus, sangat

 12x – 5y = –46 ....[garis PR]


diperhatikan syarat-syarat pendukungnya.

Gunakan “ELSUB” untuk garis l dan PR agar titik 14. SBMPTN 2014 (terbaru)
2 x − y − 1= 0
R ditemukan: Ag a r s i s t e m p e r s a m a a n 4x − y − 5 = 0
5x + 12y = –30 ×5 25x + 60y = –150 ax − y − 7 = 0
12x – 5y = –46 ×12 144x – 60y = –552 + mempunyai penyelesaian, maka nilai a
169x = –702 x = –702/169 = –54/13 adalah....
U
/x = –54/13  5x + 12y = –30 A. 3 D. 7
dan di dapat y = –10/13 sehingga R(–54/13, B. 5 E. 8
–10/13) = (x2, y2) dan P(–3, 2) = (x1, y1). C. 6
Gunakan rumus jarak dua titik Tips
d = ( x 2 − x1 ) + ( y 2 − y 1 ) 
2 2
Ingatlah sistem persamaan linear dua variabel.
2 2  Gunakan metode gabungan eliminasi dan
−54 −10
= +3 + −2 substitusi (ELSUB).

13 13
Sederhanakan.
2 2
−54 39 −10 26
= + + −
13 13 13 13 Pembahasan dan Penjelasan:
= ( −15 / 13) + ( −36 / 13)
2 2
Dik: 2x – y = 1 ....(1), 4x – y = 5 ....(2),
225 1296 1521 dan ax – y = 7 .....(3)
= + = = 9 =3
169 169 169 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Jadi: jarak titik P ke garis l = 3. pers.(1) dan (2), gunakan metode “ELSUB”:
2x – y = 1 Operasi hitung pengurangan (–)
Metode Ringkas digunakan karena variable y kedua
4x – y = 5
Jarak P(–3, 2) = (p, q) dan garis l: 5x + 12y + 30 = 0 persamaan sama tanda supaya
–2x = –4
 x = −4 = 2
tereliminasi.
identikkan dengan Ax + By + C = 0 dimana A = 5, B
= 12, dan C = 30. −2
/x = 2  2x – y = 1  2(2) – y = 1
p. A + q. B + C ( −3)(5) + (2)(12) + 30 U
d= =
 4 – y = 1  4 – 1 = y  y = 3  (2, 3)
A2 + B 2 5 + 12
2 2

−15 + 24 + 30 39 39
= = = Selanjutnya, substitusikan titik (2, 3) ke pers.
25 + 144 169 13

 d = 3. Jadi jarak titik P ke garis l adalah 3.


(3):
ax – y = 7  a(2) – 3 = 7  2a = 7 + 3
www.facebook.com/indonesiapustaka

 2a = 10  a = 10 = 5
2
Jadi: a = 5
Jawaban: (B)

Matematika Dasar 107


D. LATIHAN MANDIRI
2x + y = 5
1. Sistem persamaan linier 3x − 2y = − 3 2x + y = 1
3ax − 5by = 9 6. Jika 2 y − z = − 1 maka x + y + z =….
mempunyai penyelesaian, jika nilai a – 5b x+z=3
adalah.... A. 2 D. 6
A. 4 D. 1 B. 3 E. 8
B. 3 E. 0 C. 4
C. 2
x − 2 y +1 7. Umur Ali dan umur ayahnya sekarang
2. Diketahui persamaan + = 2 dan
3 6 jumlahnya 50 tahun. Empat tahun yang lalu
x + 3 2y −1 1 umur ayah Ali 6 kali umur Ali. Umur Ali dan
+ = 1 , maka nilai x + y =….
4 2 umur ayahnya saat ini adalah….
1 3 A. 10 tahun dan 40 tahun
A. D.
8 25 B. 5 tahun dan 45 tahun
1 11
B. E. C. 20 tahun dan 30 tahun
9 72
D. 7,5 tahun dan 42,5 tahun
7
C. E. 15 tahun dan 35 tahun
48

3. Jika {x, y} adalah himpunan penyelesaian 8. Sepuluh tahun yang lalu umur A dua kali umur
5
3x − 2y = 3 2 B, lima tahun kemudian umur A menjadi 1½
2
maka nilai x + y adalah…. kali umur B. Sekarang umur A adalah….
1 4
x + 3y = − A. 40 D. 25
3 3
1 B. 35 E. 20
3
A. 8 D. C. 30
8
B. 0 E. 2
9. Di sebuah toko “X”, Ahmad membeli 4 barang
C. 2
3 1 A dan 2 barang B dengan harga Rp 4.000,00.
5 + =7
x y Aqsa membeli 10 barang A dan 4 barang
4. Himpunan penyelesaian: 1 2
adalah
+ =9 B dengan harga Rp 9.500,00. Sami ingin
x y
membeli sebuah barang A dan sebuah barang
{x, y}. Nilai dari 4x . y =…. B dengan harga….
A. 4 D. 1 A. Rp 950,00 D. Rp 1.250,00
B. 3 E. 0 B. Rp 1.050,00 E. Rp 1.350,00
C. 2 C. Rp 1.150,00

5. Jika x + y + 4z = 15, x – y + z = 2, dan x + 2y – 3z 10. Jika panjang sebuah persegipanjang ditambah


www.facebook.com/indonesiapustaka

= –4 , maka nilai x + 4y – 3z adalah…. 2 cm dan lebarnya ditambah 3 cm, maka


A. –2 D. 1 hasil perubahan tersebut berupa persegi,
B. –1 E. 2 sedangkan jika panjangnya ditambah 3
C. 0 cm dan lebarnya ditambah 2 cm maka

108 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


persegipanjang tersebut luasnya bertambah A. (0, 2) D. (0, 5)
43 cm 2. Keliling persegipanjang tersebut B. (0, 3) E. (0, 6)
adalah…. C. (0, 4)
A. 20 cm D. 56 cm
B. 30 cm E. 72 cm 16. Jika titik B merupakan titik potong dua garis
C. 42 cm yang dinyatakan dalam persamaan matriks
5 1 x −2
= , garis g adalah garis yang
11. Jika himpunan penyelesaian sistem persamaan: 2 3 y 7
x − y =1 melalui titik B dan sejajar dengan garis yang
x − xy + y = 7 adalah {(x1, y1), (x2, y2)}, maka
2 2
membentuk sudut 300 terhadap sumbu x
harga y1 + y2 adalah…. positif. Persamaan garis l yang melalui titik A(2,
A. –2 D. 2 –4) yang tegaklurus pada garis g adalah….
B. –1 E. 0 A. y = − 3 x – 2 3 – 4
C. 1 B. y = − 3 x + 2 3 – 4
C. y = − 3 x + 2 3 + 4
12. H i m p u n a n p e nye l e s a i a n d a r i s i s te m
D. y = − 3 x + 3 – 4
y = x2 − 2x − 3
persamaan: y = − x 2 − 2 x + 5 adalah…. E. y = − 3 x + 3 + 4

A. {(–2, 5), (2, –3)} 17. Garis g merupakan sumbu simetri dari x2 – 2x
B. {(2, –5), (2, –3)} – y + 4 = 0. Persamaan garis melalui titik (6,
C. {(5, 2), (2, 3)} 3) dan membentuk sudut dengan garis g
6
D. {(–2, –3), (2, –5)} adalah….
E. {(–3, 5), (2, –2)} 1
A. y–3= − 3 (x – 6)
2
13. Persamaan garis melalui titik A(3, –4) dan 1
B. y–3= 3 (x – 6)
sejajar dengan garis y = 5x + 6 adalah…. 2
1
A. y = 5x – 20 D. y = 5x + 19 C. y–3= 3 (x – 6)
3
B. y = 5x – 19 E. y = –5x – 20 D. y – 6 = 3 (x – 3)
C. y = 5x – 18
E. y – 3 = 3 (x – 6)
14. Garis g melalui titik Q(–2, 2) dan tegaklurus
18. Garis l: 2x + (m – 2)y + 10 = 0 tegaklurus
garis l: 4x + 3y – 1 = 0. Persamaan garis g
dengan garis g: (2m – 3)x – y – 12 = 0. Nilai m
adalah….
=….
A. 4y – 3x – 12 = 0
A. 1 D. 6
B. 3y – 4x + 14 = 0
B. 2 E. 7
C. 4y + 3x – 14 = 0
C. 4
D. 4y – 3x – 14 = 0
E. 4y – 3x + 12 = 0 19. Jika titik A(4, –5), B(–3, 2), dan C(5, 5) maka
www.facebook.com/indonesiapustaka

persamaan garis yang melalui titik tengah


15. Garis 3x + 2y = 16 dan 2x – 3y = 2 berpotongan
garis AB dan tegaklurus garis BC adalah….
di titik A. jika garis g melalui titik A dan
A. 16x + 6y + 10 = 0
tegaklurus garis 6x – 3y + 5 = 0 maka garis g
B. 16x + 6y + 5 = 0
yang memotong sumbu y adalah….

Matematika Dasar 109


C. 16x + 6y + 12 = 0 24. Diketahui titik P(3, 5), Q(5, 2), dan R(2, 3).
D. 16x + 6y + 1 = 0 Persamaan garis melalui titik R dan sejajar
E. 16x + 6y + 3 = 0 garis PQ adalah….
A. x + 2y – 8 = 0
20. Jika titik P merupakan perpotongan dua B. 3x + 2y – 12 = 0
garis yang disajikan oleh persamaan matriks C. 3x – y – 3 = 0
3 4 x 2
= dan garis g1 adalah garis D. 2x – 3y – 5 = 0
3 −4 y 10
E. x – 2y – 8 = 0
yang melalui titik P dan titik asal O(0, 0), maka
persamaan garis g2 melalui titik (–5, 6) dan 25. Agar ketiga garis 3x – y + 1 = 0, 2x – y – 3 = 0,
sejajar dengan garis g1 adalah…. dan x – ay – 7 = 0 berpotongan pada satu titik,
A. x – 2y – 7 = 0 maka a harus bernilai….
B. x + 2y – 8 = 0 A. –2 D. 2
C. x + 2y – 7 = 0 B. –1 E. 3
D. 2x + y – 7 = 0 C. 1
E. 2x + y – 8 = 0
2 1 26. Persamaan garis lurus yang melalui titik (2, 3)
x y
21. Diketahui matriks A = 5 3 dan determinan dan sejajar dengan garis − = 1 memotong
4 2
dari invers matirks A adalah K. Jika garis 2x – garis y = 4 di titik….
3y = 4 dan 7x + 2y = 39 berpotongan di titik A. (1, 4) D. (4, 4)
A maka persamaan garis yang melalui titik A B. (2, 4) E. (5, 4)
dan gradien K adalah….(Tips: lihat invers dan C. (3, 4)
determinan matriks pada Bab 10)
A. y = 2x – 3 27. Sudut antara garis y – 3x + 2 = 0 dan 2x + y – 12
B. y = 2x + 3 = 0 adalah….
C. y = –x – 3 A. 45° D. 47°
D. y = –x + 3 B. 90° E. 15°
E. y = x – 3 C. 60°

22. Diketahui parabola y = x2 – 2x – 8. Persamaan 28. Jarak antara garis 8x + 6y + 25 = 0 dan 4x + 3y


garis yang melalui titik puncak parabola dan = 0 adalah….
tegaklurus dengan garis yang membentuk A. 25 D. 5
sudut 135° adalah…. 7
B. 10 E.
2
A. y = x – 10 D. y = 2x – 10 5
C.
B. y = –x – 10 E. y = 2x + 10 2
C. y = –x + 10 29. Garis g: y = –2x + 3 dan h: y = 2x – 5, berpotongan
di titik A dan sejajar dengan l: y = 3x + 7. Jika
23. Jarak Titik P(2, –4) terhadap garis 3x + 4y = 10
www.facebook.com/indonesiapustaka

garis k memotong sumbu y di titik (0, b), maka


adalah….
b =….
A. 6 D. 3
A. –7 D. 3
B. 5 E. 1
B. –6 E. 8
C. 4
C. –3

110 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


30. Jika sistem persamaan px + qy = 8 dan 3x – qy A. 16 D. 1
= 38 mempunyai penyelesaian (2, 4), maka B. 9 E. 0
nilai p + q adalah…. C. 4
A. 40 D. 10
B. 23 E. 8 34. Pada suatu penangkaran terdapat burung
C. 12 pipit dan burung dara. Ketika 5 burung pipit
dilepaskan, jumlah burung dara dua kali
31. Pak Ahmad Alfath mempunyai sekantong burung pipit yang tersisa. Kemudian, ketika
permen yang akan dibagikan kepada anak- 25 ekor burung dara dilepaskan, burung
anak. Jika tiap anak diberi 2 permen, maka pipit yang tersisa adalah 3 kali burung dara
di dalam kantong masih tersisa 4 permen. yang tersisa. Jumlah burung pipit semula
Namun, bila tiap anak akan diberi 3 permen, adalah….
akan ada 2 anak yang tidak mendapat permen A. 20 D. 35
dan 1 anak mendapat 2 permen. Jika x B. 25 E. 40
menyatakan banyak permen dalam kantong C. 30
dan y menyatakan banyak anak, maka sistem
persamaan yang mewakili persamaan di atas 35. Alfath, Aqsa, dan Sami pergi bersama-sama
adalah…. ke toko buah. Alfath membeli 2 kg apel, 2
x + 4 = 2y x − 4 = 3y kg anggur, dan 1 kg jeruk dengan harga
A. D. Rp67.000,00; Aqsa membeli 3 kg apel, 1
x − 7 = 3y x +7 = y
kg anggur, dan 1 kg jeruk dengan harga
x − 4 = 3y x − 4 = 2y
B. E. Rp61.000,00; Sami membeli 1 kg apel, 3
x + 7 = 2y x + 7 = 3y
kg anggur, dan 2 kg jeruk dengan harga
x+4 = y
C. Rp80.000,00. Harga 1 kg apel, 1 kg anggur,
x − 7 = 2y
dan 4 kg jeruk seluruhnya adalah….
32. Garis l memotong sumbu x positif di A dan A. Rp37.000,00
sumbu y positif di B. Jika O adalah titik asal B. Rp44.000,00
sistem koordinat., OA = 5 dan OB = 2, maka C. Rp51.000,00
persamaan garis g yang melalui O dan te- D. Rp55.000,00
gaklurus pada garis l adalah…. E. Rp58.000,00
5
A. y = 5x D. y= − x 36. A g a r s i s t e m p e r s a m a a n l i n e a r
2
2 5 ax + by − 3 z = −3
B. y= − x E. y= x
5 2 − 2 x − by + cz = −1 mempunyai penyelesaian
ax + 3 y − cz = −3
C. y= 2 x
5 x = 1, y = –1, dan z = 2, maka nilai a + b + c
adalah….[Sumber: terbaru SBMPTN 2014]
33. Jik a penyelesaian sistem persamaan
A. –1 D. 3
www.facebook.com/indonesiapustaka

(a + 3) x + y = 0
tidak hanya (x, y) = (0, 0) saja, B. 1 E. 4
x + (a + 3) y = 0
maka nilai a2 + 6a + 17 =….(Tips: gunakan C. 2
syarat dua garis saling sejajar)

Matematika Dasar 111


E. KUNCI JAWABAN

Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian D dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. B 11. B 21. E 31. E

2. C 12. A 22. A 32. E

3. E 13. B 23. C 33. B

4. D 14. D 24. B 34. A

5. C 15. C 25. C 35. E

6. C 16. B 26. D 36. C

7. A 17. E 27. A

8. E 18. A 28. C

9. D 19. D 29. A

10. B 20. C 30. C


www.facebook.com/indonesiapustaka

112 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


BAB 7
FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS

A. KUMPULAN KONSEP FUNGSI KOMPOSISI

Definisi fungsi komposisi yaitu : Jika f suatu fungsi dari himpunan A ke himpunan B dinotasikan
f : A  B dan g suatu fungsi dari himpunan B ke himpunan C dinotasikan g : B  C maka z dikatakan
sebagai fungsi komposisi dari himpunan A ke himpunan C dinotasikan dengan z = g o f “dibaca g dot
f”. Perhatikan diagram panah sebagai berikut:
Pemahaman
Berdasarkan Gambar 7.1 diagram panah
di samping, diibaratkan x adalah padi
sebagai daerah asal disubstitusikan ke
mesin I (fungsi f) maka keluar beras = f(x)
kemudian dilanjutkan atau dikomposisikan
beras disubstitusikan ke mesin II (fungsi g)
maka hasilnya keluar tepung = g[f(x)].
Tepung inilah hasil komposisi dua mesin
(dua fungsi). g[f(x)] dapat ditulis dengan
menggantikan bentuk kurung dengan “dot”
Gambar 7.1 sehingga ditulis (g o f) (x).

Rumus fungsi komposisi di atas kita bisa kembangkan menjadi:


t f o g)(x) = f[g(x)]
t f o g o h)(x) = f[g(h(x))]
Secara umum cara kerja fungsi komposisi, yaitu:
1. Gunakan metode substitusi (metode penggantian).
2. Jika (g o f)(x) maka fungsi f dilanjutkan substitusi ke fungsi g, karena yang dekat dengan daerah asal
(x) adalah fungsi f kemudian lanjutkan substitusi fungsi f ke fungsi g, begitupun sebaliknya misalkan
(f o g)(x).
www.facebook.com/indonesiapustaka

Sifat-sifat fungsi komposisi, yaitu :


1. (f o g)(x) ≠ (g o f)(x). Sifat ini tidak berlaku komutatif.
2. [f o (g o h)(x)] = [(f o g) o h(x)]. Operasi komposisinya bersifat asosiatif.
3. Jika fungsi Identitas I(x) maka berlaku (f o I)(x) = (I o f)(x) = f(x).

Matematika Dasar 113


B. KUMPULAN KONSEP FUNGSI INVERS

Definisi dasar fungsi invers yaitu : Jika f suatu fungsi dari himpunan A ke himpunan B maka fungsi
invers dari himpunan B ke himpunan A. Dengan kata lain fungsi invers adalah kebalikan dari fungsi mula-
mula. Notasi fungsi invers adalah “f–1(x)”. Perhatikan diagram panah sebagai berikut:

f Pemahaman
Berdasarkan Gambar 7.2 diagram panah di samping, arah
panah dari titik x ke titik y dinamakan fungsi y terhadap
x y = f(x)
x sebaliknya arah panah dari titik y ke titik x dinamakan
f –1 fungsi x terhadap y atau biasa disebut “fungsi invers”

Secara umum cara menentukan fungsi invers yaitu:


1. Misalkan f(x) = y.
2. Tunggalkan variabel x agar dalam bentuk x terhadap y, dinotasikan x = f –1(y).
3. Gantikan variabel y dengan x sehingga notasinya menjadi f –1(x).
Sifat-sifat fungsi invers dari fungsi komposisi yaitu:
1. f –1 o g–1(x) = (g o f)–1(x) atau g–1 o f –1(x) = (f o g)–1(x)
2. f o f –1(x) = f –1 o f(x) = I(x) = I
3. (f –1)–1 = f

C. SOAL DAN PEMBAHASAN

1. UMPTN 1993 Berdasarkan Tips tersebut, mulailah dengan


2 Paling dekat dengan daerah asal
Jika f(x) = x3 + 2 dan g( x ) = maka (g o f)
x −1 atau x adalah mesin f kemudian
(x) adalah.... (g o f)(x) = g[f(x)] dilanjutkan untuk disubstisusikan
2 ke mesin g, diibaratkan seperti
A. 2(x3 + 2)(x – 1) D. g[f(x)] = g[x3 + 2] kita membaca Al-Qur’an dari
x +1
3
kanan ke kiri. g[f(x)]
2( x 3 + 2) 2
B. E.
( x − 1) x −1
3
Selanjutnya, substitusikan (x3 + 2) ke fungsi g
2( x 3 + 2) yang ada variabel x, sehingga diperoleh:
C.
2( x − 1) 2
g[ x 3 + 2] =
( x + 2) − 1
3
Tips

2 2
Ingatlah konsep fungsi komposisi, yaitu (g o f) = 3 = 3
x + 2 −1 x +1
(x) = g[f(x)]

2
G u n a k a n m e t o d e s u b s t i t u s i ( m e to d e gof x = 3
x +1
www.facebook.com/indonesiapustaka

penggantian).
 Sederhanakan. 2
Jadi: (g o f )(x) =
x +1
3
Pembahasan dan Penjelasan:
2 Jawaban: (D)
Dik: f(x) = x3 + 2 dan g( x ) =
x −1

114 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


2. UMPTN 1996 3. UMPTN 1990
Jika f : R  R dengan f(x) = 2x – 2 dan g : R  Bila f : R  R dan g : R  R ditentukan oleh: f(x) =
R dengan g(x) = x2 – 1, maka (f o g)(x + 1) =.... 2x2 + 5x dan g(x) = 1 , maka (f o g)(2) adalah....
x 1
A. 2x2 – 4 D. 2x2 – 4x + 1 A. 4 D.
2
B. 2x2 – 5 E. 2x2 – 2 1
C. 2x2 + 4x – 2 B. 3 E.
3
C. 2
Tips
 Ingatlah konsep fungsi komposisi, yaitu (f o g) Tips
(x) = f[g(x)]  Ingatlah konsep fungsi komposisi, yaitu (f o g)
 Gunak an metode substitusi (metode (x) = f[g(x)]
penggantian).  Gunakan metode substitusi (metode penggantian).
 Sederhanakan.  Sederhanakan.
Pembahasan dan Penjelasan: Pembahasan dan Penjelasan:
Dik: f(x) = 2x – 2 dan g(x) = x2 – 1 1
Dik: f(x) = 2x2 + 5x dan g(x) = .
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan x
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Paling dekat dengan daerah
(f o g)(x) = f[g(x)] asal atau x adalah mesin g (f o g)(x) = f [g(x)] Paling dekat dengan daerah
asal atau x adalah mesin g
f[g(x)] = f(x2 – 1) kemudian dilanjutkan untuk 1
f[g(x)] = f kemudian dilanjutkan untuk
disubstisusikan ke mesin f,
Selanjutnya, di ibaratk an seper ti k ita
x disubstisusikan ke mesin f,
Selanjutnya, diibaratkan seperti kita
membaca Al-Qur’an dari
substitusikan (x2 – 1) membaca Al-Qur’an dari
kanan ke kiri. f [ g ( x ) ] 1
ke fungsi f yang ada substitusikan ke kanan ke kiri. f [ g ( x ) ]
x
variabel x, sehingga diperoleh: fungsi f yang ada variabel x, diperoleh:
f(x2 – 1) = 2(x2 – 1) – 2 = 2x2 – 2 – 2 = 2x2 – 4 1 1
2
1 1 5
(f o g)(x) = 2x2 – 4 f =2 +5 =2 2 +
x x x x x
Substitusikan (x + 1) ke (f o g) yang ada variabel 2 5 2 5
= 2 + f og x = 2 +
x, sehingga diperoleh: x x x x
(f o g)(x + 1) = 2(x + 1)2 – 4 Substisusikan angka 2 ke (f o g) yang ada
= 2[(x + 1)(x + 1)] – 4 variabel x, sehingga diperoleh:
= 2(x2 + x + x + 1) – 4 2 5 2 5
f og 2 = 2
+ = +
= 2(x2 + 2x + 1) – 4 = 2x2 + 4x + 2 – 4 2 2 2(2) 2
 (f o g)(x + 1) = 2x2 + 4x – 2 =
1 5 6
+ = =3 f og 2 = 3
2 2 2
Jadi: (f o g)(x + 1) = 2x2 + 4x – 2
Jadi: (f o g)(2) = 3
Cara lain
Cara lain
Boleh juga Anda kerjakan dengan cara langsung
Boleh juga Anda kerjakan dengan cara langsung
tanpa mencari dulu (f o g)(x).
tanpa mencari dulu (f o g)(x).
(f o g)(x + 1) = f [g(x + 1)] = f((x + 1)2 – 1) = f(x2 + 2x +
(f o g)(2) = f(g(2)) = f(½)
1 – 1) = f(x2 + 2x)
 = 2(x2 + 2x) – 2 = 2x2 + 4x – 2. Jadi: (f o g)(x + 1)  = 2(½)2 + 5(½) = 2
www.facebook.com/indonesiapustaka

1 5
+
4 2
 = + = = 3  (f o g)(2) = 3
= 2x2 + 4x – 2
1 5 6
2 2 2
Jawaban: (C)
Jawaban: (B)

Matematika Dasar 115


4. UMPTN 2000
x −1 Tips

Diketahui f(x) = 2x + 5 dan g(x) = . Jika (f
x+4 Ingatlah konsep fungsi komposisi, yaitu (f o g)
o g)(a) = 5, maka a =.... (x) = f[g(x)]
A. –2 D. 1  Gunak an metode substitusi (metode
B. –4 E. 2 penggantian).
C. 0  Sederhanakan.

Tips

Pembahasan dan Penjelasan:
Ingatlah konsep fungsi komposisi, yaitu (f o g)
(a) = f[g(a)]
Dik:
Dik: g(x)
g(x) == xx ++ 11 dan g)(x)==xx22++3x
dan (f(f oog)(x) 3x++1.
1.
 Gunak an metode substitusi (metode Berdasarkan
Berdasarkan Tips Tips di atas, mulailah dengan
Paling
Paling dekat
dekat dengan
dengan daerah
daerah
penggantian). (f o g)(x) = f[g(x)]

asal
asal atau
atau xx adalah
adalah mesinmesin gg
Sederhanakan. kemudian
kemudian dilanjutkan
dilanjutkan untuk untuk
f(x + 1) = x2 + 3x + 1. disubstisusikan
disubstisusikan ke ke mesin
mesin f,f,
Pembahasan dan Penjelasan: ddiiiibbaarraattkkaann sseeppeerrttii kkiittaa
x −1 Haram substitusi (x + 1) ke membaca
membaca Al-Qur’an Al-Qur’an dari dari
Dik: f(x) = 2x + 5 dan g(x) = . x 2 + 3x + 1 karena fungsi kanan
kanan ke ke kiri.
kiri. ff [[ g(x)]
x+4 g(x)]
komposisinya sudah diketahui.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Solusinya misal u = x + 1

Selanjutnya, u = x + 1  x = u – 1 dan inilah x


(f o g)(a) = f[g(a)] Paling dekat dengan daerah
asal atau a adalah mesin g
a −1 kemudian dilanjutkan untuk
f = u – 1 disubstitusikan ke (x2 + 3x + 1).
a+4 = 5 disubstisusikan ke mesin f,
diibaratkan seperti kita Sehingga diperoleh:
Selanjutnya,
a −1 membaca Al-Qur’an dari f(u) = (u – 1)2 + 3(u – 1) + 1
substitusikan kanan ke kiri. f [ g (a)]
a+4 f(u) = (u – 1)(u – 1) + 3(u – 1) + 1
ke fungsi f yang ada variabel x, diperoleh: = u2 – u – u + 1 + 3u – 3 + 1
a −1 a −1 = u2 – 2u + 3u + 1 + 1 – 3
f =5 2 + 5= 5
a+4 a+4 f(u) = u2 + u – 1
a −1 a −1 Gantikan variabel u menjadi variabel x dengan
= 5–5 2 =0
a+4 a+4 demikian hasilnya f(x) = x2 + x – 1
2a − 2
= 0 2a – 2 = 0 [hasil kalisilang] Jadi: f(x) = x2 + x – 1
a+4
2 Metode Ringkas
2a = 2 a = = 1
2 Boleh juga Anda gunakan metode substitusi

(f o g)(x) = f[g(x)]  f(x + 1) = x2 + 3x + 1  f(x + 1) =


bergeser:
Jadi: a = 1

 f(x + 1) = x2 + 2x + 1 + x + 1 – 1  f(x + 1) = (x2 +


Jawaban: (D) x2 + 2x + x + 1

 f(x + 1) = (x + 1)2 + (x + 1) – 1  f(x) = x2 + x – 1


2x + 1) + (x + 1) – 1
5. UMPTN 1998
Jika g(x) = x + 1 dan (f o g)(x) = x2 + 3x + 1, maka [Penjelasan: 3x kita jabarkan menjadi 2x + x supaya
f(x) =.... kita dapat membentuk aljabar kuadrat sempurna
yaitu (x 2 + 2x + 1) = (x + 1) 2 sedangkan 1 – 1
A. x2 + 5x + 5 dimunculkan supaya membentuk (x + 1) sehingga
www.facebook.com/indonesiapustaka

B. x2 + x – 1 terjadilah pergeseran dari (x2 + 3x + 1) menjadi (x


C. x2 + 4x + 3 + 1)2 + (x + 1) – 1 maksudnya variabel x bergeser
menjadi (x + 1).
D. x2 + 6x + 1
E. x2 + 3x – 1 Jawaban: (B)

116 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


6. UMPTN 1999 7. UMPTN 1993
1 2x − 5
Jikaf(x)= x + 1 dan(fog)(x)=
2
x 2 − 4 x + 5, Jika f ( x ) = maka f –1(1) =....
x −2 3x − 2
maka g(x – 3) =.... 2
1 1 A. 11 D.
A. D. 3
x −5 x −3
B. –3 E. 11
1 1
B. E. C. –7
x +1 x +3
1
C. Tips

x −1
Ingatlah konsep fungsi invers.
Tips  Misalkan f(x) = y agar variabel x di tunggalkan.
 Ingatlah konsep fungsi komposisi, yaitu (f o g)  Gantikan variabel y dengan x sehingga notasinya
(x) = f [g(x)] menjadi f –1(x).
 Gunakan metode substitusi (metode penggantian).  Substitusi dan sederhanakan.
 Sederhanakan.
Pembahasan dan Penjelasan:
Pembahasan dan Penjelasan:
2x − 5
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Dik: f ( x ) = .
3x − 2
(f o g)(x) = f [g(x)] Paling dekat dengan
daerah asal atau
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
1 pemisalan f(x) = y, diperoleh:
f [g(x)] = x2 − 4 x + 5 x adalah mesin g
x −2 kemudian dilanjutkan
untuk disubstisusikan 2x − 5 y 2x − 5 Karena fungsi ini
Haram g(x) disubstitusikan ke
ke mesin f, diibaratkan y= = berbentuk pecahan
f o g karena fungsi komposisi 3x − 2 1 3x − 2
 y(3x – 2) = 2x – 5
seperti kita membaca maka cara yang paling
sudah diketahui pada soal.
Al-Qur’an dari kanan tepat adalah dengan

 3yx – 2y = 2x – 5
Caranya substitusikan g(x) ke
ke kiri. f [ g (x)] metode kalisilang,
fungsi f yang ada variabel x

 3yx – 2x = 2y – 5
tetapi sebelum itu kita
Sehingga menjadi: ubah dulu varibel y
menjadi
y .
1
[g( x )]2 + 1 = x2 − 4 x + 5 Kumpulkan variabel 1
x −2 x di ruas kiri dan ruas
Selanjutnya, kedua ruas dikuadratkan: kanan tidak boleh ada
2 unsur x agar mengarah
2 1
[g( x )]2 + 1 = x2 − 4 x + 5 pada fungsi invers.
x −2
x2 − 4 x + 5 Selanjutnya, faktorkan yang mengandung
[g( x )]2 + 1 =
( x − 2)2 variabel x, diperoleh:
x(3y – 2) = 2y – 5  x =
x − 4x + 5
2
2y − 5
[g( x )]2 = −1
( x − 2)2 3y − 2
x 2 − 4 x + 5 ( x − 2)2 Ganti variabel y menjadi x sehingga notasinya
[g( x )]2 = −
( x − 2)2 ( x − 2)2 menjadi f –1(x):
x 2 − 4 x + 5 − ( x 2 − 4 x + 4) 2x − 5
[g( x )]2 = f −1( x ) =
( x − 2)2 3x − 2
x2 − 4 x + 5 − x2 + 4 x − 4 2(1) − 5 2 − 5 −3
[g( x )]2 = −1
f (1) = f −1(1) = =
( x − 2)2 3(1) − 2 3−2 1
www.facebook.com/indonesiapustaka

−1
1 1 f (1) = −3
[g( x )]2 = g( x ) =
( x − 2)2
( x − 2)2

 g(x) =  Jadi: g(x – 3) =


1 1 Jadi: f –1(1) = –3
x −2 x −5
Jawaban: (A)

Matematika Dasar 117


Metode Ringkas 2 − 3(3 x + 1) 2 − 9 x − 3 −9 x − 1
= = =
Rumus praktis: 3x + 1 3x + 1 3x + 1
ax + b − dx + b −9 x − 1
f (x) = f –1 x = Sehingga (f o g)(x) =
cx + d cx − a 3x + 1
−( −2) x − 5 2 x − 5
f –1(x) = = Gunakan langkah-langkah fungsi invers,
3x − 2 3x − 2
f –1(1) = –3 Misalkan y = (f o g)(x):
K arena fungsi ini berbentuk
Catatan: rumus ini hanya berlaku untuk bentuk −9 x − 1
y= pecahan maka cara yang paling
pecahan linear saja, tidak berlaku secara umum. 3x + 1 tepat adalah dengan metode
y −9 x − 1 kalisilang, tetapi sebelum itu kita
=
1 3x + 1 ubah dulu varibel y menjadi y .
Jawaban: (B)
1
y(3x + 1) = –9x – 1  3yx + y = –9x – 1
 3yx + 9x = –y – 1
8. UMPTN 1999
1
Jika f(x) = 2x – 3 dan g( x ) = , maka (f o g) Kumpulkan variabel x di
3x + 1 ruas kiri dan ruas kanan
–1
(x) =.... Faktorkan yang tidak boleh mengandung
3x + 1 3x − 1 mengandung variabel x unsur x agar mengarah
A. − D. − pada fungsi invers.
2x + 9 3x + 9 sehingga diperoleh:
x(3y + 9) = –y – 1  x =
3x + 1 −y −1
B. 3x + 1 E.
3x − 9 3y + 9
2x + 9
Ganti variabel y menjadi x sehingga notasinya
x +1
C. − menjadi (f o g) –1(x):
3x + 9 −x −1 −( x + 1) x +1
= =−
(f o g)–1(x) = 3 x + 9 3x + 9 3x + 9
Tips
 Ingatlah konsep fungsi komposisi, yaitu (f o g) Jadi: (f o g) –1(x) = −
x +1
(x) = f[g(x)] 3x + 9
 Gunak an metode substitusi (metode Metode Ringkas
penggantian). −9 x − 1

(f o g)(x) = . Gunakan rumus praktis:
Gunakan langkah-langkah fungsi invers. 3x + 1
 Sederhanakan. (f o g)(x) =
ax + b
cx + d
Pembahasan dan Penjelasan: −dx + b −1x − 1
(f o g) –1(x) = =
1 cx − a 3x + 9
Dik: f(x) = 2x – 3 dan g( x ) = . x +1
3x + 1 Jadi: (f o g) (x) = −
–1
3x + 9
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Catatan: rumus ini hanya berlaku untuk bentuk
(f o g)(x) = f[g(x)] Paling dekat dengan daerah
pecahan linear saja, tidak berlaku secara umum.
asal atau x adalah mesin
1 g kemudian dilanjutkan
f[g(x)] = f untuk disubstisusikan ke
Jawaban: (C)
3x + 1
mesin f, diibaratkan seperti
kita membaca Al-Qur’an 9. UMPTN 2001
Selanjutnya, dari kanan ke kiri. f [ g ( x ) ]
Jika (f o g)(x) = 4x2 + 8x – 3 dan g(x) = 2x + 4,
1 maka f –1(x) =....
substitusikan 3 x + 1
www.facebook.com/indonesiapustaka

A. x + 9 D. 2 + x + 1
ke fungsi f yang ada variabel x, diperoleh:
B. 2 + x E. 2 + x + 7
1 1 2 3 2
C. x – 4x – 3
f = −3= −
3x + 1 3x + 1 3x + 1 1

118 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


[Catatan: Pada langkah x2 – 4x kita tambahkan
Tips

(–4/2)2 supaya berbentuk kuadrat sempurna,
Ingatlah konsep fungsi komposisi, yaitu (f o g)
(x) = f[g(x)] caranya jika bentuk ax 2 + bx maka kita
 G u n a k a n m e t o d e s u b s t i t u s i ( m e to d e tambahkan kuadrat dari nilai b dibagi 2 ditulis
penggantian). (b/2)2 = (–4/2)2 dengan syarat koefisien a = 1.
 Gunakan langkah-langkah fungsi invers. Selanjutnya ruas kanan ditambahkan juga
 Sederhanakan. (–4/2)2 supaya adil].
Pembahasan dan Penjelasan: y +7
Jadi: f –1(x) = 2 +
Dik: (f o g)(x) = 4x2 + 8x – 3; g(x) = 2x + 4.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Jawaban: (E)
(f o g)(x) = f[g(x)] Paling dekat dengan daerah
10. SNMPTN 2011
f(2x + 4) = 4x + 8x – 3 asal atau x adalah mesin
2
x
g kemudian dilanjutkan Jika f(x) = x + 2 dan g( x ) = maka nilai (g–1
untuk disubstisusikan ke x +5
Haram substitusi (2x +
mesin f, diibaratkan seperti
o f)(4) adalah....
4) ke 4x2 + 8x – 3 karena
f u n g s i k o m p o s i s i ny a
kita membaca Al-Qur’an A. –8 D. 4
dari kanan ke kiri. f [ g (x)]
sudah diketahui. Solusinya B. –6 E. 6
misal u =2x + 4
C. –2
Selanjutnya, u = 2x + 4  x =
u−4
dan inilah
2 Tips
u−4
x=
2
disubstitusikan ke (4x2 + 8x – 3).  Ingatlah konsep dan langkah-langkah fungsi
Sehingga diperoleh: invers.
u−4
2
u−4  Gunakan cara kerja fungsi komposisi.
f (u ) = 4
2
+8
2
−3  Substitusi dan sederhanakan.
(u − 4)(u − 4) u−4
=4 +8 −3
4 2 Pembahasan dan Penjelasan:
x
= u2 – 4u – 4u + 16 + 4(u – 4) – 3 Dik: f(x) = x + 2 dan g( x ) = .
x +5
= u2 – 8u + 16 + 4u – 16 – 3 = u2 – 4u – 3 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Ganti variabel u menjadi variabel x sehingga mencari terlebih dahulu g–1(x) dan misalkan
f(x) = x2 – 4x – 3. g(x) = y, diperoleh:
Karena fungsi ini
Gunakan langkah-langkah fungsi invers x y x berbentuk pecahan
y= =
dengan pemisalan y = f(x): x +5 1 x +5 maka cara yang

y(x + 5) = x  yx + 5y = x
paling tepat adalah
y = x2 – 4x – 3 Kumpulkan variabel x di ruas dengan metode

yx – x = –5y  x(y – 1) = –5y


2 kiri dan ruas kanan tidak boleh
x – 4x = y + 3 kalisilang, tetapi
mengandung unsur x agar sebelum itu k ita
mengarah pada fungsi invers. ubah dulu varibel y
2 Kumpulkan variabel x di ruas menjadi
y .
−4
2
2 −4 1
x – 4x + =y+3+ kiri dan ruas kanan tidak boleh
2 2 mengandung unsur x agar
x2 – 4x + (–2)2 = y + 3 + (–2)2
(x + (–2))2 = y + 3 + 4  (x – 2)2 = y + 7
mengarah pada fungsi invers.
Selanjutnya faktorkan yang

 x – 2 = y +7  x = y +7 + 2
www.facebook.com/indonesiapustaka

mengandung variabel x.

x=  sehingga g –1(x) =


−5 y −5 x
Ganti variabel y menjadi x sehingga notasinya y −1 x −1
menjadi f –1(x):
Selanjutnya, kita menentukan (g–1 o f)(x):
f –1(x) = 2 + y + 7

Matematika Dasar 119


(g–1 o f)(x) = g–1[f(x)] Paling dekat dengan Pembahasan dan Penjelasan:
g–1[f(x)] = g–1(x + 2) daerah asal atau Dik: f(x) = 2x + b dan f –1(–3) = 0.
x adalah mesin f
Kemudian (x + 2) kemudian dilanjutkan Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
disubstitusikan ke fungsi untuk disubstisusikan menentukan f –1(x) yaitu misalkan f(x) = y:
ke mesin g–1, diibaratkan
g–1 yang ada variabel x, seperti kita membaca y = 2x + b atau 2x + b = y
diperoleh: Al-Qur’an dari kanan 2x = y – b Kumpulkan variabel x di ruas kiri dan ruas
ke kiri. g [ f ( x ) ] kanan tidak boleh mengandung unsur x
−5( x + 2) y −b
g–1(x + 2) = x= agar mengarah pada fungsi invers.
( x + 2) − 1 2
−5 x − 10 −5 x − 10 Ganti variabel y menjadi x sehingga menjadi
= g –1o f x = x −b
x + 2 −1 x +1 f –1(x) = .
2
Substitusikan angka 4 ke (g–1 o f): Selanjutnya substitusikan f –1(–3) = 0 ke f –1(x),
−5(4) − 10 −20 − 10 diperoleh:
(g–1 o f)(4) = =
 0(2) = –3 – b [hasil kalisilang]
4 +1 5 −3 − b
−30 0=
= = −6
 0 = –3 – b  b = –3
2
5
Jadi: (g–1 o f)(4) = –6 U
/b = –3  f(x) = 2x + b  f(x) = 2x – 3
f(f(1))= f(2(1)–3) = f(2 – 3) = f(–1)
f(–1) = 2(–1) – 3 = –2 – 3 = –5.
Metode Ringkas
x
U
/ g( x ) =
kita gunakan rumus praktis: (g)(x)
x +5
 g –1(x) =
[Catatan: makna f(f(1) yaitu substitusikan angka
ax + b −dx + b
= . 1 ke fungsi f kemudian hasilnya dilanjutkan
cx + d cx − a
Selanjutnya gunakan cara kerja fungsi komposisi untuk disubstitusikan ke fungsi f juga].
dalam menghitung (g–1 o f)(4) secara langsung Jadi: f(f(1))= –5
tanpa menentukan terlebih dahulu (g–1 o f)(x). Jawaban: (B)
Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas.
12. SBMPTN 2013
Jawaban: (B) 1 x +3
Jika f = , maka nilai a – 3 agar f –1(a
x +1 x +1
11. SNMPTN 2012 + 1) = 2 adalah....
Jika f(x) = 2x + b dan f –1(–3) = 0, maka nilai 3
A. – D. 1
f(f(1)) adalah.... 2
A. –7 D. 0 1
B. – E. 2
B. –5 E. 1 2
C. 0
C. –3

Tips Tips

 Ingatlah konsep fungsi invers.  Ingatlah konsep fungsi invers.


 Gunakan langkah-langkah dalam menentukan  Ubahlah terlebih dahulu f
1
menjadi f(x).
x +1

f –1(x).

www.facebook.com/indonesiapustaka

Gunakan langkah-langkah dalam menentukan


Gunakan f –1(–3) = 0 untuk mencari nilai b
f –1(x).

kemudian sederhanakan.

Gunakan f –1(a + 1)=2 untuk mencari nilai a
Tentukanlah nilai f [f(1)].
kemudian sederhanakan.
 Tentukanlah nilai a – 3.

120 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Pembahasan dan Penjelasan: A. –2 D. 2
1 x +3 B. –1 E. 3
Dik: f = dan f –1(a + 1) = 2 .
x +1 x +1 C. 1
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
1 Tips

menentukan f(x), caranya misal u = :
x +1
 u(x + 1) = 1 [hasil kalisilang]
Ingatlah konsep fungsi komposisi dan fungsi
1
u= invers.

x +1
 ux + u = 1  ux = 1 – u  x =
1− u Tentuk anlah f(x) dan g(x) dengan cara
u menentukan masing-masing invers kembali f
x +3 –1
(x) dan g –1(x) berdasarkan sifat invers (f –1)–1
inilah yang disubstitusikan ke , sehingga
x +1 = f.
diperoleh:  Tentukanlah (f o g)(x) dan (f o g)–1(6).

1− u
+3 Sederhanakan.
1 x +3
f = f u = u
x +1 x +1 1− u
+1 Pembahasan dan Penjelasan:
u
1 − u 3 1 − u + 3u 1+ 2u x −1 3− x
+ Dik: f –1(x) = dan g –1(x) = .
u 5 2
= u 1= u =
1− u 1 1− u + u 1− u + u Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
+
u 1 u u x −1
invers kembali f –1(x) = caranya misal
 = 1+ 2u = 1 + 2u  f(u) = 1 + 2u
–1
5
y = f (x): Karena fungsi ini
berbentuk pecahan
1 x −1 y x −1
Gantikan variabel u menjadi variabel x, y= = maka cara yang
5 1 5
x – 1 = 5y  x = 5y + 1
paling tepat adalah
sehingga diperoleh f(x) = 1 + 2x. dengan metode
Selanjutnya, kita mencari f –1(x) dengan cara kalisilang, tetapi
sebelum itu k ita
misalkan f(x) = y: Kumpulkan variabel x di ruas kiri dan ruas
ubah dulu varibel y
kanan tidak boleh mengandung unsur x
menjadi
y .
1 + 2x = y Kumpulkan variabel x di ruas kiri dan ruas
agar mengarah pada fungsi invers.
kanan tidak boleh mengandung unsur x 1
2x = y – 1 agar mengarah pada fungsi invers. Ganti variabel y menjadi x agar notasinya
y −1 menjadi f(x) = 5x + 1. Begitu pun g–1(x), misal
x= . Ganti variabel y menjadi x sehingga
2 y = g–1(x), diperoleh:
x −1
notasinya menjadi f –1(x) = .
2 3− x y 3− x
y= = 2y = 3 − x
 x = 3 – 2y. Ganti variabel y menjadi x agar
–1
Substitusikan (a + 1) ke f (x): 2 1 2

f –1 (a + 1)=2 
(a + 1) − 1
=2
2 notasinya menjadi g(x) = 3 – 2x.
 = 2  = 2  a = 2(2) = 4
a+ 1− 1 a Selanjutnya, kita menentukan (f o g)(x):

/a = 4  a – 3 = 4 – 3 = 1.
2 2 Paling dekat dengan daerah
U
(f o g)(x) = f[g(x)]
asal atau x adalah mesin g

Jadi: a – 3 = 1 f[g(x)] = f(3 – 2x) kemudian dilanjutkan untuk


disubstisusikan ke mesin
Selanjutnya, f, diibaratkan seperti kita
Jawaban: (D) membaca Al-Qur’an dari
substitusikan (3 – 2x)
kanan ke kiri. g [f( x ) ]
13. UMPTN 1995 ke fungsi f diperoleh:
www.facebook.com/indonesiapustaka

x −1 3− x f(3 – 2x) = 5(3 – 2x) + 1 = 15 – 10x + 1


 = 16 – 10x  (f o g)(x) = 16 – 10x
Jika f –1(x) = dan g–1(x) = maka (f o g)–1
5 2
(6) adalah ....
Selanjutnya kita menentukan (f o g) –1 (x)
dengan cara misalkan y = (f o g)(x):

Matematika Dasar 121


y = 16 – 10x Kumpulkan variabel x di ruas kiri dan Pembahasan dan Penjelasan:
ruas kanan tidak boleh mengandung
unsur x agar mengarah pada fungsi
Dik: f ( x ) = 5 1 − x 3 + 2.
10x = 16 – y
invers. Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
16 − y pemisalan f(x) = y, diperoleh:
x= . Ganti variabel y menjadi x agar
10 Pindahkan angka 2 ke ruas
notasinya menjadi (f o g)–1(x): 5
1− x 3 + 2 = y kanan dan ruas kanan tidak
16 − x boleh ada unsur x agar
(f o g)–1(x) = mengarah pada fungsi invers.
10 5
(1 − x 3 )1 = y – 2
Langkah terakhir substitusikan angka 6 ke Ingat sifat bentuk pangkat
m
(f o g)–1(x), sehingga diperoleh: 1 Bab 4 yaitu n
am = a n .
1− x 3 5
=y–2 1
16 − 6 10 Contoh 5
a1 = a 5
(f o g)–1(6) = = =1
10 10
Agar bentuk akarnya hilang, kedua ruas
Jadi: (f o g)–1(6) = 1
dipangkat 5:
1 5 Ingat sifat bentuk pangkat
Metode Ringkas (1 − x )
3 5
= ( y − 2)
5 Bab 4 yaitu. (a n ) m = a n.m
Ada sifat fungsi invers dari fungsi komposisi yaitu: Contoh ((a)1/5)5 = a
(f o g)–1(x) = g–1 o f –1(x) (1– x3)1= (y – 2)5
1 – x3 = (y – 2)5  –x3 = (y – 2)5 – 1
(f o g)–1(6) = g–1(f –1(6))
g–1(f –1(6)) = g–1 6 − 1  g–1
 –x3 = (y – 2)5 – 1  x3 = 1 – (y – 2)5
5
5 5

 g–1(1)=  x = (1–(y – 2)5)1/3


3 −1 2 × –1
= = 1.
2 2
Dengan demikian (f o g)–1(6) = 1 Ganti variabel y menjadi x agar notasinya
Catatan: sifat ini tidak berlaku secara umum f –1(x) = (1–(x – 2)5)1/3
Jawaban: (C) Jadi: f –1(x) = (1–(x – 2)5)1/3

14. UMPTN 1999 Jawaban: (D)


Diberikan fungsi f ( x ) = 5 1 − x 3 + 2 , invers dari
15. UMPTN 2001
f(x) adalah....
Jika f(x) = 3x–1 maka f –1(81) =....
A. 1− 5 ( x − 2)5 A. 1 D. 4
5
B. 1 − ( x − 2)3 B. 2 E. 5
2 − ( x − 1)3
5
C. 3
C.
13
D. 1 − ( x − 2)5 Tips

E. 2 − ( x − 1)5 13  Ingatlah konsep fungsi invers.


 Misalkan f(x) = y agar variabel x di tunggalkan.
Tips  Gantikan variabel y dengan x sehingga notasinya


menjadi f –1(x).

Ingatlah konsep fungsi invers.

Sederhanakan.
www.facebook.com/indonesiapustaka

M i s a l k a n f( x ) = y a g a r v a r i a b e l x d i
tunggalkan.

Pembahasan dan Penjelasan:
Gantikan variabel y dengan x sehingga
Dik: f(x) = 3x–1.
notasinya menjadi f –1(x).
 Sederhanakan.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
pemisalan f(x) = y, diperoleh:

122 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


y = 3x–1 fungsi h yang ada variabel x:
h(2 – 4x2) = (2 – 4x2) + 1  = 2 + 1 – 4x2 = 3 –
Untuk menentuk an invers di
samping tidak mungkin cara biasa
3
log y = x – 1 kita selesaikan dengan langsung
pindah ruas. Cara yang tepat adalah 4x2
x – 1 = 3log y gunakan definisi logaritma karena Sehingga (h o g o f)(x) = 3 – 4x2
invers dari bentuk pangkat adalah
logaritma. y = ax alog y = x
U
Selanjutnya, /(h o g o f)(1) = 3 – 4(1)2
 = 3 – 4(1) = 3 – 4 = –1
kerjakan cara biasa yaitu angka 1 pindah ruas
Jadi: (h o g o f)(1) = –1
kanan, sehingga diperoleh:
x = 3log y + 1. Ganti variabel y menajdi x agar Cara lain
notasinya f –1(x) = 3log x + 1 Boleh juga Anda kerjakan dengan cara langsung
U tanpa mencari dulu (h o g o f)(x):
/ f –1(81) = 3log x + 1 = 3log 81 + 1
 = 3log 34 + 1
(h o g o f)(1) = h(g(f(1)))
[ 81 = 34] h(g(2(1))) = h(g(2))
 = h(2 – 22)  = h(2 – 4)
 = h(–2) = –2 + 1 = –1
Ingat kembali Bab 5
= 4. 3log 3 + 1 sifat logaritma:
a
log xp = p.alog x dan
= 4(1) + 1 a
log a = 1 Jadi: (h o g o f)(1) = –1
=4+1=5
Jawaban: (C)
Jadi: f –1(81) = 5
Jawaban: (E) Nasehat:
1. Pertama dalam pikiran kita untuk menyelesaikan soal
16. SIPENMARU 1987
fungsi komposisi rahasianya adalah terletak pada fungsi
Jika f(x) = 2x, g(x) = 2 – x2, dan h(x) = x + 1 maka komposisi itu sendiri dengan pola mesin (fungsi) yang
(h o g o f)(1) =.... paling dekat daerah asal itulah yang disubstitusikan
A. –3 D. 0 terlebih dahulu lalu dilanjutkan untuk disubstitusikan
B. –2 E. 2 ke mesin (fungsi) berikutnya diibaratkan seperti kita

C. –1 membaca Al-Qur’an dari kanan ke kiri.


2. Dalam menyelesaikan fungsi invers, perhatikanlah
Tips fungsi pada soal jika fungsinya berbentuk pecahan maka
 Ingatlah konsep fungsi komposisi, yaitu (h o g o gunakan metode kalisilang, jika fungsinya berbentuk
f)(x) = h(g(f(x))) akar maka gunakan cara kedua ruas dikuadratkan,
 Gunakan metode substitusi (metode penggantian). jika fungsinya berpangkat n maka kedua ruas di pangkat
 Sederhanakan. (1/n), dan jika fungsinya berbentuk eksponen maka
gunakan definisi logaritma dan lain sebagainya.
Pembahasan dan Penjelasan:
3. Ada juga cara Alternatif dalam menyelesaikan fungsi
Dik: f(x) = 2x, g(x) = 2 – x2, dan h(x) = x + 1. invers tetapi jika Anda tidak mampu atau mengalami
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan kesulitan menggunakan cara Alternatif sebaiknya
(h o g o f)(x) = h(g(f(x))) Paling dekat dengan gunakanlah cara biasa.
daerah asal atau
h(g(f(x))) = h(g(2x)) 4. Pada soal dan pembahasan nomor 5, 6, dan 9 fungsi
x adalah mesin f
Selanjutnya, substitusikan kemudian dilanjutkan komposisinya sudah diketahui maka untuk memudahkan
untuk disubstisusikan pemahaman Anda, Penulis memberi istilah “mencari
(2x) ke fungsi g yang ada ke mesin g, selanjutnya
www.facebook.com/indonesiapustaka

salah satu mesin (fungsi) yang hilang”. Cara kerjanya


variabel x, diperoleh:
h(g(2x)) = h(2 – (2x) )  mesin h. diibaratkan
disubstitusik an ke
dimisalkan atau substitusi langsung bergantung
2
seperti kita membaca keadaan soal fungsi komposisi yang diketahui.
= h(2 – 4x 2). Kemudian Al-Qur’an dari kanan
substitusikan (2 – 4x2) ke ke kiri. h (g ( f (x)))

Matematika Dasar 123


17. SBMPTN 2014 (terbaru) Selanjutnya, faktorkan yang mengandung
x +1 1 variabel x, diperoleh:
Jika f ( x ) = , x ≠ 1, maka f −1 =....
x(y – 1) = y + 1  x =
x −1 x x +1
1
A. –f(x) D. f ( − x ) x −1
Ganti variabel y menjadi x sehingga notasinya
1
B. –f(–x) E. − menjadi f –1(x):
f (x)
1 x +1
f –1
x =
C. f (x) x −1
1 1 x x +1
+1 +
−1 1 x
Tips f = = x x = x
1 x 1− x

x 1
Ingatlah konsep fungsi invers. −1 −

x x x x
Misalkan f(x) = y agar variabel x di tunggalkan. 1 x +1 x +1 x +1

f −1 = = =−
Gantikan variabel y dengan x sehingga notasinya x 1 − x −( x − 1) x −1
menjadi f –1(x). = −f ( x )
 Substitusi dan sederhanakan. 1
Jadi: f −1 = −f ( x )
Pembahasan dan Penjelasan: x
x +1
Dik: f ( x ) = . Metode Ringkas
x −1
Rumus praktis:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
 f –1(x) =
ax + b −dx + b
pemisalan f(x) = y, diperoleh: f (x) =
cx + d cx − a
−( −1) x + 1 x + 1
Karena fungsi ini berbentuk
f –1(x) = =
x +1 y x +1 pecahan maka cara yang x −1 x −1
y= =
x −1 1 x −1 paling tepat adalah dengan Catatan: rumus ini hanya berlaku untuk bentuk pecahan

 y(x – 1) = x + 1
metode kalisilang, tetapi
linear saja, tidak berlaku secara umum.

 yx – y = x + 1
sebelum itu kita ubah dulu
varibel y menjadi y .

 yx – x = y + 1
1 Jawaban: (A)

Kumpulkan variabel x di ruas


kiri dan ruas kanan tidak boleh
ada unsur x agar mengarah
pada fungsi invers.

D. LATIHAN MANDIRI

1. Diketahui f : R  R dan g : R  R dengan f(x) 2. Jika f(x) = 2x – 4 dan g(x) =


5
; x ≠ –4, maka
2x + 8
= 2x – 1 dan g(x) = x2 – 3x. Rumus (g o f)(x) (f o g)(x) adalah....
adalah.... 4 x + 11 4 x + 11
A. D. −
www.facebook.com/indonesiapustaka

A. 2x2 – 5x D. 2x2 + 10x + 4 x+4 x+4


4 x − 11
B. 4x2 – 10 E. 4x2 – 12x + 3 B. E. 4 x − 11
x+8 −
C. 4x2 – 10x + 4 x+8
4 x − 11
C. −
x −4

124 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


3. Diketahui fungsi f(x) = x − 4 , x ≥ 4 dan g(x) 2 2x + 3
9. Jika f(x) = dan g(x) = maka (f –1 o g
= x2 – 6. Rumus (g o f)(x – 1) adalah.... x −1 x −1
–1
(x) adalah ....
A. x – 11 D. 3x + 24
x −3 3x − 3
B. x + 11 E. 4x – 5 A. D.
2x + 3 2x + 3
C. 2x – 22
x +3 x −3
x+8 B. 3x − 1
E.
x +3
4. Jika fungsi f(x) = , x ≠ 0 dan g(x) = 2x + 7
x 3x − 1
maka nilai (g o f–1)(–1) =.... C.
x +3
A. 0 D. –60
B. –1 E. –35 3 4x − 5
10. Jika f = dan f –1(m – 2) = –1 maka
C. –23 x −2 2x + 1
nilai m + 3 =....
A. 5 D. 11
5. Jika f(x) = 2x + 5 dan ( g o f)(x) = 4x2 – 8x maka
B. 7 E. 12
g(x + 3) =....
C. 9
A. x2 + 8x – 3 D. x2 – 5x + 4
B. 2x2 – 8x + 7 E. x2 – 8x + 3 1
11. Diketahui fungsi f = 4 x + 3 dan g(x) = 4x
C. x2 – 15x + 8 x −1
+ 3. Jika (f –1 o g –1)(a + 2) = 1 maka nilai a =....
3 1 21 23
6. Jika f(x) = 2 x + 3 ; x ≥ − dan (f o g)(x) = A. − D.
2 x −3 11 11
maka nilai g(4) =....
21
A. –1 D. –5 B. E. 0
11
B. –2 E. –6 23
C. −
C. –3 11

7. Jika f(x) = 2x + 1 dan (g o f)(x) = 4x2 + 6x – 2, 12. Diketahui fungsi f –1(x) = x – 2 dan g –1(x) =
2x − 3
maka fungsi g–1(x + 1) =.... . Nilai (f o g)–1(2) =....
4x + 6
1 1
A. 6 x + 21 − 28 A. 1 D. −
2 2
1 1
B. x + 1 − 21 B. 0 E.
2 4
C. –1
1
dengan x  R dan
C. 2 x + 25 − 11 3x − 4
2 13. Jika ditentukan f (x) =
1 2 5x + 2
D. 3 x + 13 − 9 x ≠ − , maka f (x) =....
–1

2 5 2x + 4
2x − 4 5x − 3
1 A. − D.
E. 4 x + 21 − 1 5x − 3
2
2x + 4 3x − 5
B. − E.
8. 2 –1
Jika fungsi f(x) = log(3x – 1) maka nila f (3) 5x − 3 2x + 4
adalah.... 5x − 3
www.facebook.com/indonesiapustaka

C. −
A. 2 D. 7 2x + 4
B. 3 E. 9 2x − 4
14. Jika f –1(x) adalah invers dari fungsi f (x) =
C. 5 x −3
; x ≠ 3, maka nilai f –1(4) =....

Matematika Dasar 125


A. 1 D. 10 21. Jika f(x) = 2x – 3 dan (g o f)(x) = 2x + 1, maka
B. 4 E. 12 g(x) =....
C. 8 A. x + 4 D. x + 7
B. 2x + 3 E. 3x + 2
15. Jika g(x – 2) = 2x – 3 dan (f o g)(x – 2) 4x2 – 8x C. 2x + 5
+ 3, maka f(–3) =....
2x
A. 15 D. 0 22. Jika invers fungsi f(x) adalah f ( x ) = , maka
3− x
B. 12 E. 3 f(–3) =....
C. 4 2
A. 9 D. −
9
16. Jika f(x) = ax + 3, a ≠ 0 dan f –1(f –1(9)) = 3, maka 1
nilai a =.... B. E. 18
9
A. 5 D. 0 C. –9
B. 4 E. –1
C. 1 23. Jika f(x) = 3x – 7 maka (f –1 o f)(x) adalah....
1
17. Diketahui fungsi f(x) = x2 + 2x – 5 dan g(x) = A. 1 D. x +7
3
x – 2. Bila (f o g)(a) = 3, maka nilai a2 – 2a =.... x +7
A. 10 D. 7 B. x E.
3
B. 9 E. 6 1
C.
C. 8 x

24. Jika f(x) = 4x dan g(x) = 2x – 1, maka titik (x, y)


18. f(x) adalah fungsi konstan (bilangan tetap) bila
yang memenuhi y = (g o f)(x) adalah....
f(1) = 6, maka f(2) =....
A. (–2, 17) D. (2, 16)
A. 6 D. 12
B. (0, 1) E. (1, 7)
B. 7 E. tak tentu
C. (–1, 10)
C. 9
x −1
25. Diketahui f(x) = dan g(x) = 3x. jumlah
x 3
19. Jika f(x) = 3x dan g(x) = 3 , maka log[(g o f)(x)] x +1
semua nilai x yang mungkin sehingga (f o g)
=....
(x) = (g o f)(x) adalah....
A. f(x) D. 3 f(x)
4 4
B. y(x) E. 3log x A. − D.
3 3
C. x 3
B. − E. 2
4
3
1 2 C.
20. Jika f(x) = dan g(x) = , maka (f o g)–1(x) 4
x +1 3− x
=....
5− x 26. Jika g(x) = (f o f o f)(x) dengan f(0) = 0 dan f ‘(0)
x −1
A. D. 3− x = 2, maka g’(0) =....(Tips: lihat konsep turunan
www.facebook.com/indonesiapustaka

5x − 3
(f ‘) Bab 4).
5x − 3 2x −1
B. E. A. 0 D. 4
x −1 3x − 2
B. 1 E. 8
3− x
C. C. 2
5− x

126 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


27. Jika f(x) = –xn(x – 1)n maka f(x2) + f(x)f(x + 1) A. { y | –1 < y ≤ 4 }
adalah.... B. { y | –1 ≤ y < 4 }
A. –(x + 1)n xn C. { y | y ≥ –1 }
B. (x2 – 1)n – xn(x – 1)n D. { y | y ≤ –1 }
C. –x2n(x2 – 1)n – [–(x + 1)nxn] E. {y|y<4}
D. 0
E. 1 34. Diketahui fungsi f dan g dinyatakan sebagai
2x + 5
f(x) = 2x + 4, g(x) = , dan h(x) = (g o f –1(x)
28. Diketahui bahwa fungsi f(x + 1) = 2x dan (f o x −4
untuk f –1 adalah invers fungsi f dan h –1 adalah
g)(x + 1) = 2x2 + 4x – 2. Rumus fungsi g(x) =....
invers fungsi h. Rumus fungsi h –1(x) =....
A. x2 – 1 D. x2 + 2x – 1
12 x + 2 2 x + 12
B. x2 – 2 E. x2 + 2x – 2 A. D.
x −2 5 x + 13
C. x2 + 2x
6x + 2 2 x − 12
B. E.
29. Jika f(x) = 5x – 3, g(x) = 3x + b, dan f (g(0)), –1 x −2 5 x − 13
maka nilai g(2) adalah.... 12 x − 2
C.
A. 4 D. 11 x −2
B. 6 E. 12 2 x − 1, untuk 0 x 1
C. 8 35. Jika f ( x ) =
x 2 + 1, untuk x yanglain
1
30. Jika fungsi f ( x ) = x + 1 ; x ≥ –1 dan (f o g)(x) maka f(2).f(–4) + f .f(3) =....
2
= 2 x − 1 ; x ≥ 1, maka g(x) =.... A. 52 D. 105
A. 2x – 1 D. 4x – 5 B. 55 E. 210
B. 2x – 3 E. 5x – 4 C. 85
C. 4x – 3 4 − 3x
36. Jika f −1( x − 1) = , maka nilai f(–5) adalah….
x −1 x −2
31. Jika f(x) = dan g(x) = x2, untuk x ≥ 0, [Sumber: terbaru SBMPTN 2014]
5x − 3
maka daerah asal dari (f o g)–1(x) adalah.... 8
A. − D. 2
A. 0 ≤ x ≤ 2 D. 0 < x ≤ 2 3

B. 0 ≤ x < 2 E. 0 < x < 2 B. –2 E. 4


C. x ≤ 2 C. 0

32. Misalkan fungsi f : R  R didefinisikan dengan


f(2x – 3) = 4x2 + 2x – 5 dan f ‘ adalah turunan
pertama dari f. Hasil dari f ‘(2x – 3) =....[Tips:
lihat konsep diferensial (f ‘) Bab 4].
A. 2x – 7 D. 8x + 4
B. 2x – 1 E. 4x + 1
www.facebook.com/indonesiapustaka

C. 2x + 7

2 x − 1, 0 x 1
33. Jika f ( x ) = maka kisaran range
x + 1,
2
1 x 2
(daerah hasil) dari fungsi di atas adalah ....

Matematika Dasar 127


E. KUNCI JAWABAN

Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian D dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. C 11. A 21. A 31. D

2. D 12. D 22. A 32. E

3. A 13. B 23. B 33. B

4. B 14. B 24. E 34. A

5. E 15. E 25. D 35. C

6. A 16. C 26. C 36. D

7. E 17. C 27. D

8. B 18. A 28. A

9. C 19. A 29. C

10. D 20. B 30. D


www.facebook.com/indonesiapustaka

128 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


BAB 8
PROGRAM LINEAR

A. KUMPULAN KONSEP PROGRAM LINEAR

Definisi program linear adalah suatu cara untuk memecahkan persoalan tertentu dengan model
matematika yang terdiri atas pertidaksamaan-pertidaksamaan linear dan fungsi objektif yang harus
dimaksimumkan atau diminimumkan. Tabel 8.1 menunjukkan cara menggambar grafik daerah arsiran
sistem pertidaksamaan linear sebagai berikut:
Tabel. 8.1 Tips dalam menentukan daerah arsiran sistem pertidaksamaan linear.

Pertidaksamaan
No Syarat Daerah arsiran
Linear
Koefisien x harus positif dan Sebelah kanan garis x = k
1. x  k atau x > k
tunggal
Koefisien x harus positif dan Sebelah kiri garis x = k
2. x  k atau x < k
tunggal
Koefisien y harus positif dan Berada di atas garis y = h
3. y  h atau y > h
tunggal
Koefisien y harus positif dan Berada di bawah garis y = h
4. y  h atau y < h
tunggal
Koefisien x yaitu a, dimana Sebelah kanan garis ax + by = c
5. ax + by  c dan ax + by > c
a > 0 atau a harus positif. terhadap sumbu x.
Koefisien x yaitu a, dimana Sebelah kiri garis ax + by = c
6. ax + by  c dan ax + by < c
a > 0 atau a harus positif. terhadap sumbu x.
Tips dalam menentukan persamaan garis jika diketahui grafiknya:

Kalikan b dan sumbu Pemahaman


x hasilnya b.x Metode ini berlaku ketik a garis
memotong sumbu x dititik (a, 0) dan
Kalikan a dan sumbu sumbu y dititik (0, b) dengan hasil garis
www.facebook.com/indonesiapustaka

y hasilnya a.y bx + ay = a.b, metode ini tidak berlaku


Kalikan a dan b ketika garis melalui titik (0, 0) dan juga
hasilnya a . b tidak berlaku ketika garis melalui salah
satu titik potong sumbu koordinat
misalkan titik (a, 0) dan titik (p, q).

Matematika Dasar 129


Cara menentukan nilai optimum bentuk fungsi objektif z = f(x, y) = ax + by, yaitu:
1. Terjemahkan soal cerita ke dalam model matematika yang terdiri atas sistem pertidaksamaan
linear
2. Gunakan metode titik pojok(titik sudut) atau metode garis selidik.
 t .FUPEFUJUJLQPKPLEJMBLVLBOEFOHBODBSBTFUJBQUJUJLQPKPL x, y) disubstitusikan ke fungsi
sasaran objektif z = ax + by dari daerah himpunan penyelesaian yang mengakibatkan nilai objektif
mencapai optimum.
 t .FUPEFHBSJTTFMJEJLEJMBLVLBOEFOHBODBSBNFOHHVOBLBOHBSJTax + by = k (k = konstanta).
Dengan mengambil beberapa nilai k akan diperoleh himpunan garis-garis saling sejajar, satu
diantara garis-garis itu akan melalui suatu titik yang mengakibatkan nilai objektif mencapai
optimum.
3. Nilai tertinggi dari fungsi sasaran objektif dinamakan maksimum sedangkan nilai terendah dari
fungsi sasaran objektif dinamakan minimum.

B. SOAL DAN PEMBAHASAN

1. SIPENMARU 1985 y
Himpunan penyelesaian pertidaksamaan-
4
pertidaksamaan 2x + y ≥ 4; 3x + 4y ≤ 12; x ≥
D. 3
0; y ≥ 0 dapat digambarkan dengan bagian
bidang yang diarsir sebagai berikut....
x
y 0 2 4

4
A. 3
y

4
0 3 4 x E.
3
y
B. 4
x
0 2 4
2

0 3 4 x

y
C.
4
www.facebook.com/indonesiapustaka

0 x
3 4

130 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Pembahasan dan Penjelasan: Metode Ringkas
Dik: 2x + y ≥ 4; 3x + 4y ≤ 12; x ≥ 0; y ≥ 0. Metode lain menggambar garis ax + by = c yaitu
“menutup salah satu variabel”. Contoh : 2x + y =
4 caranya tutup variabel 2x (dianggap nol)  2x +
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
2x + y ≥ 4 dengan mengantikan sementara y = 4 maka yang terlihat y = 4  (0, 4) selanjutnya
lambang “≥” menjadi “=” yaitu 2x + y = 4: tutup variabel y (dianggap nol)  2x + y = 4 maka
Titik potong sumbu x, y = 0: yang terlihat 2x = 4  x = 2  (2, 0), sehingga garis
2x + y = 4  2x + 0 = 4  2x = 4 2x + y = 4 melalui titik (2, 0) dan (0, 4). Begitupun 3x

x= = 2  (2, 0)
4 + 4y = 12 boleh dikerjakan dengan metode tersebut.
2 Kemudian gunakan Tabel 8.1 dalam menggambar
Titik potong sumbu y, x = 0: grafik sistem pertidaksamaan linear.
2x + y = 4  2(0) + y = 4  0 + y = 4 Catatan:

 y = 4  (0, 4). Sehingga garis 2x + y = 4


1. Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas.
2. Metode ini dugunakan dengan syarat memiliki konstanta
melalui titik (2, 0) dan (0, 4). (c) jika tidak mempunyai konstanta (c) maka metode ini
Begitupun 3x + 4y ≤ 12 gantikan sementara Haram digunakan.
lambang “≤” menjadi “=” yaitu 3x + 4y = 12:
Titik potong sumbu x, y = 0: Jawaban: (D)
3x + 4y = 12  3x + 0 = 12  3x = 12
 x = 12 = 4  (4, 0)
2. UMPTN 1990
Daerah yang diarsir adalah himpunan
3
penyelesaian sistem pertidaksamaan....
Titik potong sumbu y, x = 0:
3x + 4y = 12  3(0) + 4y = 12
A. y ≤ 4; 5x + 5y ≤ 0; 8y + 4x ≤ 0; x ≥ 0; y ≥ 0

 0 + 4y = 12  4y = 12
B. y ≤ 4; y + x ≥ 5; y – 2x ≤ 8; x ≥ 0; y ≥ 0

 y = = 3  (0, 3). Sehingga garis 3x + 4y =


12 C. y ≤ 4; y + x ≤ 5; y + 2x ≤ 8; x ≥ 0; y ≥ 0
4 D. y ≥ 4; 5y + 5x ≤ 0; y – 2x ≤ 8; x ≥ 0; y ≥ 0
12 melalui titik (4, 0) dan (0,3).
E. y ≥ 4; y – x ≥ 5; y – x ≥ 4; x ≥ 0; y ≥ 0
Jadi: HP dari 2x + y ≥ 4; 3x + 4y ≤ 12; x ≥ 0;
y ≥ 0 yaitu pada Gambar 8.2:

Sesuai Tabel 8.1 No 5, 2x + y ≥ 4


diarsir sebelah kanan garis 2x
+ y = 4 karena lambangnya “≥”
dan syaratnya a = 2 positif.

Sesuai Tabel 8.1 No 3, y


≥ 0 diarsir bagian atas
garis y = 0 (datar).

Tips

Sesuai Tabel 8.1 No 1, Sesuai Tabel 8.1 No 6, 3x + 4y ≤
Ingatlah persamaan garis dua titik pada Bab 6
x ≥ 0 diarsir sebelah 12 diarsir sebelah kiri garis 3x + y − y1 x − x1
yaitu: y − y = x − x .
www.facebook.com/indonesiapustaka

kanan garis x = 0 4y = 12 karena lambangnya “≤”



2 1 2 1
(tegak). dan syaratnya a = 3 positif. Substitusi dan sederhanakan.
Gambar 8.2  Gunakan cara menentukan sistem
pertidaksamaan linear pada Tabel 8.1

Matematika Dasar 131


Pembahasan dan Penjelasan: Jadi: y ≤ 4; y + x ≤ 5; y + 2x ≤ 8; x ≥ 0; y ≥ 0
Berdasarkan Gambar pada soal dan Tips di
Metode Ringkas
atas, mulailah dengan menentukan persamaan Sesuai Gambar 8.1, pakai rumus praktis : bx + ay =
garis melalui titik (4, 0) = (x1, y1) dan (0, 8) = (x2, ab karena memenuhi syarat titik-titik memotong di
y2): sumbu koordinat. U/(0,8)=(0, b) dan (4 ,0)=(a, 0) 
8x + 4y = 4.8  8x + 4y = 32  y + 2x = 8. Titik (0, 5)
dan (5, 0)  5x + 5y = 25  y + x = 5 lalu gunakan
y − y1 x − x1 y −0 x −4
= =
y 2 − y1 x 2 − x 1 8−0 0−4
Tabel 8.1.

 8(x – 4) = –4y [hasil kalisilang]


y x −4
=
−4 Jawaban: (C)
 8x – 32 = –4y  8x + 4y = 32
8

 y + 2x = 8. Selanjutnya, garis melalui titik


:4 3. SIPENMARU 1987
Daerah yang memenuhi penyelesaian dari: x
(5, 0) = (x1, y1) dan (0, 5) = (x2, y2):
+ y ≥ 6; 2x – y ≤ 3; x – 2y + 6 ≤ 0 adalah....
y − y1 x − x1 y −0 x −5 A. I D. IV
= =
y 2 − y1 x 2 − x 1 5−0 0−5 B. II E. V
y x −5 C. III
= 5(x – 5) = –5y [hasil kalisilang]
5 −5
5x – 25 = –5y  5x + 5y = 25  y + x = 5.
:5
Ada garis datar yang sejajar sumbu x dan
melalui titik (0, 4) sehingga persamaan
garisnya y = 4. Gunakan Tabel 8.1 untuk
menentukan sistem pertidaksamaan linear.
Perhatikanlah Gambar 8.3 berikut:
Sesuai Tabel 8.1 No 6, garis y +
2x = 8 diganti “≤” karena diarsir
sebelah kiri garis y + 2x = 8 dan
Tips
memenuhi syarat a = 2 positif
sehingga menjadi y + 2x ≤ 8.  Ingatlah kembali cara menggambar garis
dengan titik potong sumbu koordinat.

Sesuai Tabel 8.1 No 4, garis y
= 4 diganti “≤” karena diarsir Gunakan cara menentukan sistem
di bawah garis y = 4 sehingga pertidaksamaan linear pada Tabel 8.1.
menjadi y ≤ 4.  Gambarlah daerah himpunan penyelesaian
sistem pertidaksamaan linear.

Sesuai Tabel 8.1 No 1, x ≥ S esuai Tabel 8.1 No 6,


Pembahasan dan Penjelasan:
0 karena diarsir sebelah garis y + x = 5 diganti “≤” Berdasarkan Gambar pada soal dan Tips di
kanan x = 0 (tegak/sumbu karena diarsir sebelah atas, mulailah x + y ≥ 6 dengan mengantikan
y) dan Tabel 8.1 No 3, y ≥ kiri garis y + x = 5 dan
sementara lambang “≥” menjadi “=” yaitu x +
www.facebook.com/indonesiapustaka

0 karena diarsir bagian memenuhi syarat a = 1


atas garis y = 0 (datar/ positif sehingga menjadi y = 6.
sumbu x). y + x ≤ 5. Titik potong sumbu x, y = 0:
Gambar 8.3 x + y = 6  x + 0 = 6  x = 6  (6, 0)

132 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Titik potong sumbu y, x = 0:
x + y = 6  0 + y = 6  y = 6  (0, 6).
Metode Ringkas
Sesuai Gambar pada soal, jika kita gunakan Gambar
Sehingga garis x + y = 6 melalui titik (6, 0) dan 8.1 maka garis melalui titik (0, 6) dan (6, 0) adalah
(0, 6). Begitupun 2x – y ≤ 3 kita ganti lambang 6x + 6y ≥ 36  x + y ≥ 6 daerah arsirannya I dan II.
Titik (0, –3) dan (1,5; 0) adalah –3x + 1,5y = –4,5 [bagi
(–1,5) kedua ruas agar koefisien a positif]  2x – y ≤
“≤” menjadi “=” yaitu 2x – y = 3.
Titik potong sumbu x, y = 0:
2x – y = 3  2x + 0 = 3  2x = 3
3 daerah arsirannya I, II, III, dan IV. Titik (0, 3) dan
(–6, 0) adalah 3x – 6y = –18  x – 2y + 6 ≤ 0 daerah
 x = 3/2 = 1,5  (1,5; 0) arsirannya I dan III. Sehingga HP adalah I.
Titik potong sumbu y, x = 0:
2x – y = 3  2(0) – y = 3  0 – y = 3
Jawaban: (A)
 –y = 3  y = –3  (0, –3). Sehingga garis
4. SPMB 2004
2x – y = 3 melalui titik (1,5; 0) dan (0, –3).
Nilai maksimum dari f(x, y) = 10x + 20y dengan
x – 2y + 6 ≤ 0 atau x – 2y ≤ –6 kita ganti
kendala x ≥ 0, y ≥ 0, x + 4y ≤ 120, x + y ≤ 60
lambang “≤” menjadi x – 2y = –6.
adalah....
Titik potong sumbu x, y = 0:
x – 2y = –6  x – 2(0) = –6
A. 400 D. 700

 x – 0 = –6  x = –6  (–6, 0).
B. 500 E. 800
C. 600
Titik potong sumbu y, x = 0:
x – 2y = –6  0 – 2y = –6  –2y = –6 Tips

y= = 3  (0, 3). x – 2y = –6 melalui titik
−6 Ingatlah kembali cara menggambar garis
−2 dengan titik potong sumbu koordinat.
(–6, 0) dan (0, 3).  Gunakan cara menentukan sistem
pertidaksamaan linear pada Tabel 8.1.

Gunakan Tabel 8.1 dan perhatikanlah Gambar
Gambarlah grafik sesuai kendala yang
8.4 berikut:
diberikan.
 Gunakan titik pojok untuk menghitung nilai
Sesuai Tabel 8.1 No 6, x – 2y ≤ –6 maksimum.
diarsir sebelah kiri garis x – 2y
= –6 karena lambangnya “≤” Pembahasan dan Penjelasan:
dan syaratnya a = 1 positif.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Sesuai Tabel 8.1 No x + 4y ≤ 120 kita ganti sementara lambang (=)
5, x + y ≥ 6 diarsir
sebelah kanan
menjadi x + 4y = 120.
Titik potong sumbu x, y = 0:
x + 4y = 120  x + 4(0) = 120  x + 0 = 120
garis x + y = 6 karena
lambangnya “≥”

 x = 120  (120, 0).


dan syaratnya a = 1
positif.
Titik potong sumbu y, x = 0:
x + 4y = 120  0 + 4y = 120  4y = 120
Sesuai Tabel 8.1 No 6, 2x – y ≤ 3
diarsir sebelah kiri garis 2x – y

y= = 30  (0, 30). Sehingga garis x +


= 3 karena lambangnya “≤” dan 120
www.facebook.com/indonesiapustaka

syaratnya a = 2 positif. 4
4y = 120 melalui titik (120, 0) dan (0, 30).
Gambar 8.4
x + y ≤ 60 gantikan “=” menjadi x + y = 60.
Jadi: Daerah HP adalah I Titik potong sumbu x, y = 0:

Matematika Dasar 133


x + y = 60  x + 0 = 60  x = 60  (60, 0)
Metode Ringkas
Titik potong sumbu y, x = 0:
x + y = 60  0 + y = 60  y = 60  (0, 60).
Metode lain menggambar garis ax + by = c yaitu
“menutup salah satu variabel”. Contoh : x + 4y =
Perhatikanlah Gambar 8.5 berikut: 120 caranya tutup variabel x (dianggap nol)  x
+ 4y = 120 maka yang terlihat 4y = 120  (0, 30)
selanjutnya tutup variabel y (dianggap nol)  x
Sesuai Tabel 8.1 No 6, x + y ≤ 60

+ 4y = 120 maka yang terlihat x = 120  (120, 0),


diarsir sebelah kiri garis x + y =
60 karena lambangnya “≤” dan
syaratnya a = 1 positif. sehingga garis x + 4y = 120 melalui titik (120, 0) dan
(0, 30). Begitupun x + y = 60 boleh dikerjakan dengan
metode tersebut. Kemudian gunakan Tabel 8.1
dalam menggambar grafik sistem pertidaksamaan
linear dan gunakan titik pojok untuk menghitung
nilai maksimum.
Sesuai Tabel 8.1 No 1, x ≥ Sesuai Tabel 8.1 No 6, x +
0 karena diarsir sebelah 4y ≤ 120 diarsir sebelah Catatan:
kanan garis x = 0 (tegak/ kiri garis x + 4y = 120 1. Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas.
sumbu y) dan Tabel 8.1 No 3, karena lambangnya “≤” dan 2. Metode ini dugunakan dengan syarat memiliki konstanta
y ≥ 0 karena diarsir bagian syaratnya a = 1 positif. (c) jika tidak mempunyai konstanta (c) maka metode ini
atas garis y = 0 (datar/
Haram digunakan.
sumbu x).

Gambar 8.5 Jawaban: (E)


Gunakan metode “ELSUB” untuk menghitung
5. UMPTN 1993
titik P: Cara eliminasi: Nilai minimum untuk 2x + 5y dengan syarat x
x + 4y = 120 variabel x kedua persamaan
≥ 0, y ≥ 0, x + y ≥ 12, dan x + 2y ≥ 16 adalah....
koefisiennya sudah sama dan
x + y = 60 sama tanda maka operasi A. 24 D. 40
3y = 60  y =
60 hitungnya adalah pengurangan B. 32 E. 60
3 (–) agar variabel x dihilangkan.
 y = 20  x + y = 60  x + 20 = 60
C. 36

 x = 60 – 20 = 40  P(40, 20) Tips

Selanjutnya gunakan titik pojok untuk  Ingatlah kembali cara menggambar garis
menghitung nilai maksimum: dengan titik potong sumbu koordinat.
 Gunakan cara menentukan sistem
Berdasarkan Gambar 8.5, titik-titik (0, 0),
pertidaksamaan linear pada Tabel 8.1.
(60,0), (0, 30), dan P(40, 20) adalah himpunan  G a m b a r l a h g r a f i k s e s u a i s ya rat y a n g
penyelesian( HP) sedangkan titik (120, 0) dan diberikan.
(0, 60) bukan daerah himpunan penyelesian  Gunakan titik pojok untuk menghitung nilai
karena tidak menyentuh daerah arsiran. minimum.
Perhatikanlah Tabel berikut: Pembahasan dan Penjelasan:
Titik pojok f(x, y) = 10x + 20y Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
(0, 0) 10(0) + 20(0) = 0 + 0 = 0
x + y ≥ 12 kita ganti sementara lambang (=)
www.facebook.com/indonesiapustaka

(60, 0) 10(60) + 20(0) = 600 + 0 = 600


menjadi x + y = 12.
(0, 30) 10(0) + 20(30) = 0 + 600 = 600
Titik potong sumbu x, y = 0:
x + y = 12  x + 0 = 12  x = 12  (12, 0)
(40, 20) 10(40) + 20(20) = 400 + 400 = 800

Jadi: Nilai maksimum = 800

134 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Titik potong sumbu y, x = 0: menyentuh daerah arsiran. Perhatikanlah Tabel
x + y = 12  0 + y = 12  y = 12  (0, 12) berikut:
Sehingga garis x + y = 12 melalui titik (12, 0)
Titik pojok f(x, y) = 2x + 5y
dan (0, 12).
(16, 0) 2(16) + 5(0) = 32 + 0 = 32
x + 2y ≥ 16 gantikan “=” menjadi x + 2y = 16.
(0, 12) 2(0) + 5(12) = 0 + 60 = 60
Titik potong sumbu x, y = 0: (8, 4) 2(8) + 5(4) = 16 + 20 = 36
x + 2y = 16  x + 2(0) = 16  x + 0 = 16
 x = 16  (16, 0)
Jadi: Nilai minimum = 32
Metode Ringkas
Titik potong sumbu y, x = 0:
x + 2y = 16  0 + 2y = 16  2y = 16
Metode lain menggambar garis ax + by = c yaitu
“menutup salah satu variabel”. Contoh : x + y = 12
y=
16
= 8  (0, 8). Sehingga garis x + 2y = caranya tutup variabel x (dianggap nol)  x + y = 12
2 maka yang terlihat y = 12  (0, 12) selanjutnya tutup
16 melalui titik (16, 0) dan (0, 8). variabel y (dianggap nol)  x + y = 12 maka yang
Perhatikanlah Gambar 8.6 berikut: terlihat x = 12  (12, 0), sehingga garis x + y = 12
Sesuai Tabel 8.1 No melalui titik (12, 0) dan (0, 12). Begitupun x + 2y = 16
5, x + y ≥ 120 diarsir boleh dikerjakan dengan metode tersebut. Kemudian
sebelah kanan garis gunakan Tabel 8.1 dalam menggambar grafik sistem
x + y = 120 karena pertidaksamaan linear dan gunakan titik pojok untuk
lambangnya “≥” dan
menghitung nilai minimum.
syaratnya a = 1
Catatan:
1. Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas.
Sesuai Tabel 8.1 No 5, x + 2. Metode ini dugunakan dengan syarat memiliki konstanta
Sesuai Tabel 8.1 No 1, x ≥
2y ≥ 16 diarsir sebelah (c) jika tidak mempunyai konstanta (c) maka metode ini
0 karena diarsir sebelah
kanan garis x + 2y = kanan garis x = 0 (tegak/ Haram digunakan.
16 karena lambangnya sumbu y) dan Tabel 8.1
“≥” dan syaratnya a = 1 Jawaban: (B)
No 3, y ≥ 0 karena diarsir
positif. bagian atas garis y = 0
(datar/sumbu x). 6. SNMPTN 2012
Gambar 8.6 Nilai maksimum fungsi objektif (tujuan) f(x, y)
Gunakan metode “ELSUB” untuk menghitung = x + 2y dengan kendala 5x + 2y ≤ 30, x
titik P: Cara eliminasi: ≥ 2, dan y ≥ 5 adalah....
x + 1y = 12 variabel x kedua persamaan A. 24 D. 18
koefisiennya sudah sama dan B. 22 E. 12
x + 2y = 16
sama tanda maka operasi
–y = –4 hitungnya adalah pengurangan C. 20
y=4 (–) agar variabel x dihilangkan.
/ y = 4  x + y = 12  x + 4 = 12
Tips

U

 x = 12 – 4 = 8  P(8, 4).
Ingatlah kembali cara menggambar garis
dengan titik potong sumbu koordinat.
Selanjutnya gunakan titik pojok untuk  Gunakan cara menentukan sistem
www.facebook.com/indonesiapustaka

menghitung nilai minimum: pertidaksamaan linear pada Tabel 8.1.


Berdasarkan Gambar 8.6, titik-titik (16, 0), (0,  Gambarlah grafik sesuai kendala yang
12), dan P(8, 4) adalah himpunan penyelesian diberikan.
 Gunakan titik pojok untuk menghitung nilai
(HP) sedangkan titik (12, 0) dan (0, 8) bukan
maksimum.
daerah himpunan penyelesian karena tidak

Matematika Dasar 135


Pembahasan dan Penjelasan: Selanjutnya gunakan titik pojok untuk
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan 5x menghitung nilai maksimum:
+ 2y ≤ 30 kita ganti sementara lambang (=) Berdasarkan Gambar 8.7, titik (2, 5), (4, 5), dan
menjadi 5x + 2y = 30. (2, 10) adalah himpunan penyelesian (HP)
Titik potong sumbu x, y = 0: karena menyentuh daerah arsiran. Perhatikan
5x + 2y = 30  5x + 2(0) = 30  5x + 0 = 30 Tabel berikut:
 5x = 30  x = = 6  (6, 0)
30 Titik pojok f(x, y) = x + 2y
5 (2, 5) 2 + 2(5) = 2 + 10 = 12
Titik potong sumbu y, x = 0:
5x + 2y = 30  5(0) + 2y = 30  0 + 2y = 30
(4, 5) 4 + 2(5) = 4 + 10 = 14
(2, 10) 2 + 2(10) = 2 + 20 = 22
 2y = 30  y = = 15  (0, 15)
30
2 Jadi: Nilai maksimum = 22
Sehingga garis 5x + 2y = 30 melalui titik (6, 0)
Jawaban: (B)
dan (0, 15).
Perhatikanlah Gambar 8.7 berikut: 7. UMPTN 1998
Nilai maksimum dari 4y – x dengan syarat
Sesuai Tabel 8.1 No 6, 5x + 2y ≤
30 diarsir sebelah kiri garis 5x + y ≤ 2x, 3y ≥ 2x, 2y + x ≤ 20, dan x + y ≥ 3
2y = 30 karena lambangnya “≤” adalah....
dan syaratnya a = 5 positif.
A. 32 D. 7
Sesuai Tabel 8.1 No 1, B. 28 E. 4
x ≥ 2 karena diarsir C. 19
sebelah kanan garis
x = 2 (tegak/sejajar Tips

sumbu y).
Tabel 8.1 No 3, y ≥ 5 karena Ingatlah kembali cara menggambar garis
diarsir bagian atas garis y = 5 dengan titik potong sumbu koordinat.
(datar/sejajar sumbu x).  Gunakan cara menentukan sistem
Gambar 8.7 pertidaksamaan linear pada Tabel 8.1.
 G a m b a r l a h gra f i k s e s u a i s y a rat y a n g
Pada Gambar 8.7, titik A Jelas terlihat (2, 5) diberikan.
sedangkan titik B yaitu garis y = 5 memotong  Gunakan titik pojok untuk menghitung nilai
garis 5x + 2y = 30 sehingga kita gunakan maksimum.
“metode substitusi”.
/y = 5  5x + 2y = 30  5x + 2(5) = 30  5x
U
Pembahasan dan Penjelasan:

+ 10 = 30  5x = 30 – 10
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan y ≤

 5x = 20  x = = 4  B(4, 5).
2x kita ganti sementara lambang “=’ menjadi
20
y = 2x. Jika kita gunakan titik potong sumbu
5
Selanjutnya titik C yaitu garis x = 2 memotong koordinat sepertinya sulit karena y = 2x tidak
garis 5x + 2y = 30 sehingga kita juga gunakan memiliki konstanta (c), untuk lebih mudah
kita ambil x = 0 dan x = 1:
/x = 0  y =2x  y = 2(0) = 0  (0, 0)
“metode substitusi”.
www.facebook.com/indonesiapustaka

/x = 2  5x + 2y = 30  5(2) + 2y = 30
U

/x = 1  y =2x  y = 2(1) = 2  (1, 2)


U

 10 + 2y = 30  2y = 30 – 10
U

 2y = 20  y = = 4  C(2, 10)
20 Sehingga y = 2x melalui titik (0, 0) dan (1, 2).
5 Begitupun 3y ≥ 2x ganti “=” menjadi 3y = 2x.

136 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Kita ambil x = 0 dan x = 1: Pada Gambar 8.8, titik A yaitu garis y = 2x
U
/x = 0  3y = 2x  3y = 2(0)  3y = 0 memotong x + y = 3 sehingga kita gunakan
 y = = 0  (0, 0).
0 “metode substitusi”.
/y = 2x  x + y = 3  x + 2x = 3  3x = 3
/x = 1  3y = 2x  3y = 2(1)  3y = 2
3 U

 x = = 1 dan U/x = 1  y = 2x = 2(1) = 2


U
3
 y =  (1, ). Sehingga 3y = 2x melalui
2 2 3
3 3
2  A(1, 2). Titik B yaitu garis 3y = 2x atau
titik (0, 0) dan (1, ). 2
3 y = x memotong x + y = 3 sehingga kita
3
2y + x ≤ 20 ganti “=” menjadi x + 2y = 20 dan
gunakan “metode substitusi”.

x x+y=3x+ x=3
Gunakan titik potong sumbu koordinat karena
U 2 2
memiliki konstanta (20). /y =
3 3
Titik potong sumbu x, y = 0:
x + 2y = 20  x + 2(0) = 20  x + 0 = 20
1 2 3+2 5
x+ x=3 x=3 x=3

 x = 20  (20, 0)
1 3 3 3
3 9 9 2
x= = dan U /x = y= x
Titik potong sumbu y, x = 0: 53 5 5 3
x + 2y = 20  0 + 2y = 20  2y = 20 y=
2 9
=
2(3) 6
= B
9 6
, .
y= = 10  (0, 10).
20 3 5 5 5 5 5
2 2
Titik C yaitu garis y = x memotong garis
Sehingga x + 2y = 20 melalui titik (20, 0) dan 3
x + 2y = 20:
/y = x  x + 2y = 20  x + 2
(0, 10).
2 2
Selanjutnya x + y ≥ 3 ganti tanda “=” menjadi
U x = 20
3 3
x + y = 3. 1 4 3+ 4 7
x + x = 20 x = 20 x = 20
Titik potong sumbu x, y = 0:
x + y = 3  x + 0 = 3  x = 3  (3, 0)
1 3 3 3
20 60 60 2
x= = dan U x = y= x
Titik potong sumbu y, x = 0: 73 7 7 3
x + y = 3  0 + y = 3  y = 3  (0, 3). y=
2 60
=
2(20) 40
= C
60 40
, .
3 7 3 7 7 7
Sehingga x + y = 3 melalui titik (3, 0) dan (0, 3).
Perhatikanlah Gambar 8.8 berikut: Titik D yaitu garis y = 2x memotong garis x +
2y = 20:
/y = 2x  x + 2y = 20  x + 2(2x) = 20
Tabel 8.1 No 5, y ≤ 2x atau 2x – y ≥ 0 diarsir U
sebelah kanan garis y = 2x karena
 x + 4x = 20  5x = 20  x =
lambang “≥” dan syarat a = 2 positif. 20
=4

dan U/x = 4  y = 2x  y = 2(4) = 8


5

 D(4, 8).
Tabel 8.1 No 6, x + 2y ≤ 20
diarsir sebelah kiri garis x +
2y = 20 karena lambang “≤”
dan syarat a = 1 positif. Selanjutnya gunakan titik pojok untuk
menghitung nilai maksimum:
9 6
Tabel 8.1 No 5, x + y ≥ 3 Berdasarkan Gambar 8.8, titik (1, 2), 5 , 5 ,
www.facebook.com/indonesiapustaka

Tabel 8.1 No.6, 3y ≥ 2x atau diarsir sebelah kanan garis 60 40


, , dan (4, 8) adalah himpunan
2x – 3y ≤ 0 diarsir sebelah x + y = 3 karena lambang “≥” 7 7
kiri karena lambang “≤” dan dan syaratnya a = 1 positif. penyelesaian (HP) karena menyentuh daerah
syaratnya a = 2 positif.
arsiran. Perhatikan Tabel berikut:
Gambar 8.8

Matematika Dasar 137


Titik pojok 4y – x = –x + 4y Pembahasan dan Penjelasan:
(1, 2) –1 + 4(2) = –1 + 8 = 7 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
9 6 9 6 −9 24 15 2x + y ≥ 10 kita ganti sementara lambang “=’
, − +4 = + = =3
5 5 5 5 5 5 5 menjadi 2x + y = 10.
60 40 60 40 −60 160 100 Titik potong sumbu x, y = 0:
2x + y = 10  2x + 0 = 10  2x = 10
, − +4 = + =
7 7 7 7 7 7 7

x= = 5  (5, 0)
≈ 14,29 10
(4, 8) –4 + 4(8) = –4 + 32 = 28 2
Titik potong sumbu y, x = 0:
2x + y = 10  2(0) + y = 10  0 + y = 10
Jadi: Nilai maksimum = 28
Metode Ringkas  y = 10  (0, 10). Sehingga 2x + y = 10
Untuk garis y = 2x dan 3y = 2x Haram digunakan melalui titik (5, 0) dan (0, 10).
metode “menutup salah satu variabel” karena tidak
Begitupun x + 2y ≥ 8 kita ganti lambang “=”
memiliki konstanta(c). Tips cepat untuk y = 2x yaitu
“bentuk y = mx identikkan y = 2x sehingga m =
menjadi x + 2y = 8.
2 artinya kemiringan(gradien/m) garis arahnya Titik potong sumbu x, y = 0:
condong ke kanan dan melalui titik asal (0, 0), x + 2y = 8  x + 2(0) = 8  x + 0 = 8
 x = 8  (8, 0)
[lihat Gambar 8.8]”, begitupun y = 2/3x hanya saja
arah condongnya agak rendah dari y = 2x karena
gradien garis y = 2/3x lebih kecil dari y = 2x. Adapun x Titik potong sumbu y, x = 0:
x + 2y = 8  0 + 2y = 8  2y = 8  y =
+ y = 3 dan x + 2y = 20 pakai metode “menutup salah 8
satu variabel”. Gunakan Tabel 8.1 dan Gambar grafik
 y = 4  (0, 4). Sehingga garis x + 2y = 8
2
kemudian gunakan titik pojok.
Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas. melalui titik (8, 0) dan (0, 4).

Jawaban: (B) Gunakan Tabel 8.1 untuk menentukan daerah


arsiran melalui gambar pada grafik.
8. SNMPTN 2011 Perhatikanlah Gambar 8.9 berikut:
Fungsi f(x, y) = cx + 4y dengan kendala 2x + Sesuai Tabel 8.1 No
y ≥ 10, x + 2y ≥ 8, x ≥ 0, dan y ≥ 0 mencapai 5, 2x + y ≥ 10 diarsir
sebelah kanan garis
minimum di (4, 2), jika.... 2x + y = 10 karena
A. c ≤ –8 atau c ≥ –2 lambang “≥” dan
B. c ≤ 2 atau c ≥ 8 syarat a = 2 positif.

C. –2 ≤ c ≤ 8
Sesuai Tabel 8.1 No
D. 2 ≤ c ≤ 8 5, x + 2y ≥ 8 diarsir
E. 2 ≤ c ≤ 10 sebelah kanan garis Sesuai Tabel 8.1 No 1, x ≥ 0 karena
x + 2y = 8 karena diarsir sebelah kanan garis x =
Tips lambangnya “≥”

0 (tegak/sumbu y) dan Tabel 8.1
Ingatlah kembali cara menggambar garis dan syaratnya a = 1 No 3, y ≥ 0 karena diarsir bagian
dengan titik potong sumbu koordinat. positif. atas garis y = 0 (datar/sumbu x).

www.facebook.com/indonesiapustaka

Gunakan cara menentukan sistem pertidaksa- Gambar 8.9


maan linear pada Tabel 8.1.
 Gambarlah grafik sesuai kendala yang Selanjutnya, gunakan “ELSUB” untuk mencari
diberikan.

titik P:
Gunakan titik pojok untuk menghitung nilai c.

138 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


2x + y = 10 × 2 4x + 2y = 20
x + 2y = 8 × 1 1x + 2y = 8
3x = 12
Operasi hitungnya Jadi: 2 ≤ c ≤ 8
Karena koefisien
adalah pengurangan
variabel y tidak sama, Metode Ringkas
(–) k arena variabel y
maka kalikan pers-1
kedua persamaan sama Metode lain menggambar garis ax + by = c yaitu
dengan angka 2 dan
tanda agar variabel y “B”. Contoh : 2x + y = 10 caranya tutup variabel x
(dianggap nol)  2x + y = 10 maka yang terlihat y =
pers-2 dengan angka 1,
tereliminasi.
10  (0, 10) selanjutnya tutup variabel y (dianggap
agar koefisien variabel y

nol)  2x + y = 10 maka yang terlihat 2x = 10 


pada kedua persamaan
adalah sama.
x = 5  (5, 0), sehingga garis 2x + y = 10 melalui
12
x= = 4.
3
U/x = 4  2x + y = 10  2(4) + y = 10
titik (5, 0) dan (0, 10). Begitupun x + 2y = 8 boleh

 8 + y = 10  y = 10 – 8 = 2  P(4, 2)
dikerjakan dengan metode tersebut. Kemudian
gunakan Tabel 8.1 dalam menggambar grafik sistem
pertidaksamaan linear dan gunakan titik pojok untuk
Ternyata titik P bersesuaian dengan titik yang
menentukan batas nilai c. Jika kita lihat Gambar 8.9
diketahui pada soal yaitu mencapai minimum maka titik (4, 2) pada soal, jelas hasil perpotongan
di (4, 2). garis 2x + y = 10 dan x + 2y = 8.
Selanjutnya gunakan titik pojok untuk Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas.

menghitung nilai maksimum: Jawaban: (D)


Berdasarkan Gambar 8.9, titik (8, 0), (0, 10)
dan P(4, 2) adalah himpunan penyelesaian 9. PP 1980
(HP) karena menyentuh daerah arsiran. Rokok A yang harga belinya Rp200,00 per
Perhatikan Tabel berikut: bungkus dijual dengan laba Rp40,- per
bungkus. Sedangkan rokok B yang harga
Titik pojok f(x, y) = cx + 4y
belinya Rp100,00 per bungkus dijual dengan
(8, 0) c(8) + 4(0) = 8c + 0 = 8c laba Rp30,- per bungkus. Seorang pedagang
(0, 10) c(0) + 4(10) = 0 + 40 = 40 rokok yang mempunyai modal Rp80.000,00
(4, 2) c(4) + 4(2) = 4c + 8 dan kiosnya maksimum dapat menampung
500 bungkus rokok, akan memperoleh
Karena di titik (4, 2) mencapai minimum keuntungan sebesar-besarnya jik a ia
maka 4c + 8 ≤ 8c  4c – 8c ≤ –8  –4c ≤ –8 membeli....
 –4c ≤ –8  4c ≥ 8  c ≥ 4
8 A. 300 bungkus rokok A dan 200 bungkus

 c ≥ 2 .....(1)
rokok B

Dan 4c + 8 ≤ 40  4c ≤ 40 – 8
B. 200 bungkus rokok A dan 300 bungkus
rokok B
 4c ≤ 32  c ≤  c ≤ 8 .....(2)
32
C. 100 bungkus rokok A dan 400 bungkus
www.facebook.com/indonesiapustaka

4
rokok B
Terakhir iriskan (1) dan (2):
D. 400 bungkus rokok A dan 100 bungkus
rokok B
E. 300 bungkus rokok A saja

Matematika Dasar 139


Selanjutnya, gunakan titik potong sumbu
Tips

koordinat:
x + y  500, ganti lambang “=” menjadi x + y
Terjemahkan ke dalam model matematika.
 Gunakan cara menggambar garis dengan titik
potong sumbu koordinat. = 500:
 Gunakan daerah arsiran sistem pertidaksamaan Titik potong sumbu x, y = 0:
x + y = 500  x + 0 = 500  x = 500  (500, 0)
linear pada Tabel 8.1.
 Gambarkan grafik sesuai kendala yang
diberikan. Titik potong sumbu y, x = 0:
 Gunakan metode titik pojok untuk menentukan x + y = 500  0 + y = 500  y = 500  (0, 500).
laba maksimum. Sehingga x + y = 500 melalui titik (500, 0) dan
(0, 500).
200x + 100y  80.000  2x + y ≤ 800
Pembahasan dan Penjelasan:
B e r d a s a r k a n Ti p s d i a t a s , m u l a i l a h : 10
menerjemahkan ke dalam model matematika Kita ganti “=” menjadi 2x + y = 800.
dengan memisalkan: Titik potong sumbu x, y = 0:
Banyak rokok A = x dan Banyak rokok B = y 2x + y = 800  2x + 0 = 800
 2x = 800  x =
Untuk memudahkan buatlah Tabel bantu: 800
= 400
 (400, 0)
2
Jenis Banyak
Harga beli
Rokok Rokok Titik potong sumbu y, x = 0:
A x 200 2x + y = 800  2(0) + y = 800
B y 100  0 + y = 800  y = 800  (0, 800)
Persediaan 500 80.000
Sehingga garis 2x + y = 800 melalui titik (400,
[Catatan: Mengapa modal dikaitkan dengan 0) dan (0, 800).
harga beli bukan dikaitkan dengan harga jual? Selanjutnya, gunakan Tabel 8.1 untuk
karena ketika kita memiliki modal, maka kita menentukan daerah arsiran dan himpunan
akan beli barang untuk dijual]. penyelesaian (HP) pada gambar pada grafik.
Sesuai Tabel di atas, model matematikanya: Perhatikanlah Gambar 8.10 berikut:
x + y ≤ 500, lambang ≤ artinya daya tampung Sesuai Tabel 8.1 No 6, 2 ≤
kios hanya 500 kendaraan tidak mungkin 800 diarsir sebelah kiri
lebih dari p ersediaan tempat k ios garis 2x + y = 800 karena
lambangny a “≤” dan
tersebut. syaratnya a = 2 positif.
200x + 100y ≤ 80.000. Lambang “≤” karena
S esuai Tabel 8.1
tidak mungkin melebihi modal. No 6, 2x + y ≤ 800
x ≥ 0 dan y ≥ 0 artinya tidak mungkin jenis diarsir sebelah kiri
rokok negatif. garis 2x + y = 800
karena lambangnya
z = 40x + 30y adalah laba maksimum. Sesuai Tabel 8.1
“≤” dan syaratnya a
No 1, x ≥ 0 karena
Dengan demikian kendala yang dipenuhi: = 2 positif.
www.facebook.com/indonesiapustaka

diarsir sebelah
x + y ≤ 500;200x + 100y ≤ 80.000; x ≥ 0;y ≥ 0 kanan garis x = 0 Sesuai Tabel 8.1 No 3, y ≥ 0 karena diarsir
sedangkan fungsi sasaran z = 40x + 30y (tegak/sumbu y) bagian atas garis y = 0 (datar/sumbu x).
karena kita akan menghitung laba
Gunakan metode “ELSUB’ untuk mencari titik
maksimum.
P:

140 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


2x + y = 800 Cara eliminasi: jika kita punya modal maka rokoknya dibeli dan
1x + y = 500 variabel y kedua persamaan
lambang “≤” karena tidak mungkin melebihi
koefisiennya sudah sama
x = 300 modal orang tersebut sehingga ditulis 200x +
dan sama tanda maka
operasi hitungnya adalah 100y ≤ 80.000.
pengurangan (–) agar variabel 2. Metode lain menggambar garis ax + by = c yaitu
y dihilangkan “menutup salah satu variabel”. Contoh : x + y =
/x = 300  x + y = 500  300 + y = 500 500 caranya tutup variabel x (dianggap nol)  x
+ y = 500 maka yang terlihat y = 500  (0, 500)
U

 y = 500 – 300 = 200  P(300, 200)


selanjutnya tutup variabel y (dianggap nol)  x
+ y = 500 maka yang terlihat x = 500  (500, 0),
Selanjutnya gunakan titik pojok untuk
menghitung nilai maksimum:
sehingga garis x + y = 500 melalui titik (500, 0) dan
Berdasarkan Gambar 8.7, titik (400, 0), (0, (0, 500). Begitupun 200x + 100y = 80.000 boleh
500), dan P(300, 200) adalah himpunan dikerjakan dengan metode tersebut. Kemudian
penyelesian (HP) karena menyentuh daerah gunakan Tabel 8.1 dalam menggambar grafik
arsiran. Perhatikan Tabel berikut: sistem pertidaksamaan linear dan gunakan titik
pojok untuk menghitung laba maksimum.
Titik pojok z = 40x + 30y Coba Anda kerjakan berdasarkan petunjuk di atas.
(400, 0) 40(400) + 30(0)
= 16000 + 0 = 16.000 Jawaban: (A)
(0, 500) 40(0) + 30(500)
10. SIPENMARU 1985
= 0 + 15000 = 15.000
Untuk membuat barang A diperlukan 6 jam
(300, 200) 40(300) + 30(200)
pada mesin I dan 4 jam pada mesin II sedangkan
= 12000 + 6000 = 18.000
membuat barang jenis B memerlukan 2 jam
Jadi: Laba maksimum 300 bungkus rokok pada mesin I dan 8 jam pada mesin II. Kedua
A dan 200 bungkus rokok B mesin tersebut setiap harinya masing-masing
Metode Ringkas bekerja tidak lebih dari 18 jam. Jika setiap hari
1. Tips cepat menerjemahkan soal cerita program dibuat x buah barang A dan y buah barang B,
linear ke dalam model matematika tanpa maka model matematika dari uraian di atas
membuat tabel yaitu kumpulkan masalah adalah....
matematika yang sejenis bahasa dan maknanya.
A. 2x + 3y ≤ 9; 4x + y ≤ 9; x ≥ 0; y ≥ 0
Misalnya pada kalimat “kiosnya maksimum
dapat menampung 500 bungkus rokok” kalimat
B. 3x + 2y ≤ 9; 2x + 4y ≤ 9; x ≥ 0; y ≥ 0
ini bermaksud banyaknya rokok A, rokok B, C. 3x + y ≤ 9; 2x + 4y ≤ 9; x ≥ 0; y ≥ 0
dan daya tampung 500 bungkus rokok adalah D. 3x + y ≤ 9; 4x + 2y ≤ 9; x ≥ 0; y ≥ 0
sejenis bahasa dan maknanya yaitu sama-sama E. 4x + 3y ≤ 9; x + 2y ≤ 9; x ≥ 0; y ≥ 0
menyatakan banyaknya rokok dan lambang
“≤” karena tidak mungkin melebihi kapasitas Tips
kiosnya sehingga ditulis x + y ≤ 500. Begitupun  Terjemahkan ke dalam model matematika.
kalimat “Rokok A yang harga belinya Rp 200,00 per  Gunakan daerah arsiran sistem pertidaksamaan
bungkus sedangkan rokok B yang harga belinya linear pada Tabel 8.1.
www.facebook.com/indonesiapustaka

Rp 100,00 per bungkus. Seorang pedagang rokok


yang mempunyai modal Rp 80.000,00” kalimat Pembahasan dan Penjelasan:
ini bermaksud harga beli rokok A, rokok B, dan B e r d a s a r k a n Ti p s d i a t a s , m u l a i l a h
modal sejenis bahasa dan maknanya artinya menerjemahkan ke dalam model matematika

Matematika Dasar 141


dengan memisalkan: Banyak barang A = x dan Jawaban: (C)
Banyak barang B = y.
Nasehat:
Untuk memudahkan buatlah Tabel bantu:
1. U n t u k m e n g g a m b a r g r a f i k s i s t e m
Jenis Banyak Mesin Mesin II pertidaksamman linear berupa daerah arsiran
barang Barang I gunakan Tips cepat dengan metode “menutup
A x 6 jam 4 jam salah satu variabel selama konstantanya (c)
B y 2 jam 8 jam ada” dan gunakan Tabel 8.1.
Lamanya 2. Jika diketahui grafik sistem pertidaksamman
18 jam 18 jam
bekerja linear berupa daerah arsiran maka gunakan
Sesuai Tabel di atas, model matematikanya: Tips cepat pada Gambar 8.1 dan Tabel 8.1.
3. Tips cepat menerjemahkan soal cerita program
6x + 2y ≤ 18. Lambang “≤” artinya mesin I
linear ke dalam model matematika tanpa
dikerjakan tidak lebih dari 18 jam. membuat tabel yaitu kumpulkan masalah
4x + 8y ≤ 18. Lambang “≤” karena mesin I matematika yang sejenis bahasa dan
dikerjakan tidak lebih dari 18 jam. maknanya.
x ≥ 0 dan y ≥ 0 artinya tidak mungkin jenis Dari ketiga nasehat di atas, sangat baik digunakan
barang negatif. dalam menyelesaikan soal tes PTN dengan cepat.
Kita sederhanakan menjadi:
6x + 2y  18  3x + y ≤ 9 dan 11. SBMPTN 2014 (terbaru)
4x + 8y  18  2x + 4y ≤ 9
:2
Jika titik (x, y) memenuhi x2 ≤ y ≤ x + 6, maka
:2 nilai maksimum x + y adalah....
Jadi : Model matematikanya A. 5 D. 9
3x + y ≤ 9; 2x + 4y ≤ 9; x ≥ 0 dan y ≥ 0. B. 6 E. 12
C. 7
Metode Ringkas
Tips

Tips cepat menerjemahkan ke dalam model
matematika tanpa membuat tabel yaitu kumpulkan Ingatlah kembali cara menggambar garis
dengan titik potong sumbu koordinat.

masalah matematika yang sejenis bahasa dan
maknanya. Misalnya pada kalimat “barang A Ingatlah kembali cara menggambar parabola,
lihatBab 2 fungsi kuadrat.

diperlukan 6 jam pada mesin I dan barang jenis
B memerlukan 2 jam pada mesin I serta mesin I Gunakan cara menentukan sistem
pertidaksamaan linear pada Tabel 8.1.

tersebut setiap harinya bekerja tidak lebih dari 18
jam” kalimat ini bermaksud adalah sejenis bahasa G a m b a r l a h gra f i k s e s u a i syarat y a n g
diberikan.

dan maknanya yaitu sama-sama menyatakan masa
kerja mesin I dan lambang “≤” karena tidak mungkin Gunakan titik pojok untuk menghitung nilai
melebihi 18 jam sehingga ditulis 6x + 2y ≤ 18. maksimum.
Begitupun kalimat “4 jam pada mesin II dan 8 jam Pembahasan dan Penjelasan:
pada mesin II serta mesin II setiap harinya masing
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
bekerja tidak lebih dari 18 jam” maknanya sama-
menggambar grafik x2 ≤ y ≤ x + 6. Pisahkan
www.facebook.com/indonesiapustaka

sama menyatakan masa kerja mesin II sehingga


ditulis 4x + 8y  18. terlebih dahulu x2 ≤ y dan y ≤ x + 6.
 t (BNCBSLBOy ≤ x + 6  y = x + 6 atau x – y
= –6 atau x – y ≥ –6
Tutup variabel x  x – y = –6  (0, 6)

142 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Tutup variabel y  x – y = –6  (–6, 0) Sesuai Gambar 8.11, titik pojok yang dilalui
 t (BNCBSLBOx2 ≤ y  y = x2. adalah titik O, A, dan B.
Grafik y = x2 puncaknya melalui (0, 0) dan Gunakan metode substitusi untuk menghitung
a = 1 > 0 berarti grafik membuka ke atas titik A dan B:
Tabel 8.1 No 5, x – y  y = y  x2 = x + 6  x2 – x – 6 = 0
–6 diarsir sebelah  (x + 2)(x – 3) = 0  x = –2 atau x = 3
kanan garis x – y = –6 U
/x = –2  y = x2 = (–2)2 = 4  A(–2, 4)
/x = 3  y = x2 = 32 = 9  B(3, 9).
karena lambang “≥” dan
U
syaratnya a = 1 positif.
Gunakan metode titik pojok:
O(0, 0)  x + y = 0 + 0 = 0
A(–2, 4)  x + y = –2 + 4 = 2
[Catatan: untuk y  x2, ambil x = 1  y = 1, B(3, 9)  x + y = 3 + 9 = 12
untuk x = 2  y = 22 = 4 karena nilai y = 1, y = 4,
Jadi: nilai maksimum = 12.
dan seterusnya maka daerah arsiran berada
di atas sumbu x]. Jawaban: (E)

C. LATIHAN MANDIRI

1. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan-


pertidaksamaan x + y ≤ 3; 2x + 4y ≥ 8; dan x ≥ D.
0 dapat digambarkan dengan bagian bidang
yang diarsir sebagai berikut....

A.

E.

B.

2. Himpunan penyelesaian sistem pertidaksa-


maan pada gambar terletak di daerah…..
www.facebook.com/indonesiapustaka

C. y−x 1
III
5 x + 3 y 15
II
IV x 0
I
y 0

Matematika Dasar 143


A. I D. I dan IV 5. Daerah yang diarsir merupakan himpunan
B. II E. II dan III penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
C. III linear adalah….

3. Pada gambar berikut, yang merupakan


himpunan penyelesaian sistem
2 x + y 24
Pertidaksamaan x + 2 y 12 adalah daerah
… x − y −2

A. x ≥ 0; y ≥ 0; 2x + 3y ≤ 12; –x + y ≥ 2
B. x ≥ 0; y ≥ 0; 2x + 3y ≥ 12; –x + y ≥ 2
C. x ≥ 0; y ≥ 0; 2x + 3y ≤ 12; –x + y ≤ 2
D. x ≥ 0; y ≥ 0; 3x + 2y ≥ 12; –x + y ≤ 2
E. x ≥ 0; y ≥ 0; 3x + 2y ≤ 12; –x + y ≤ 2

6. Daerah yang diarsir merupakan himpunan


A. I D. IV penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
B. II E. V linear adalah ….
C. III A. x + 2y ≥ 6; 5x + 3y ≤ 30; –3x + 2y ≤ 6
B. x + 2y ≥ 6; 5x + 3y ≤ 30; 3x + 2y ≥ 6
4. Perhatikan gambar ! C. x + 2y ≥ 6; 5x + 3y ≤ 30; 3x – 2y ≥ 6
D. x + 2y ≥ 6; 3x + 5y ≤ 30; 3x – 2y ≥ 6
E. x + 2y ≥ 6; 3x + 5y ≤ 30; 3x – 2y ≤ 6

7. Daerah yang diarsir pada gambar berikut,


menunjukkan daerah dari suatu sistem
pertidaksamaan. Nilai maksimum untuk fungsi
objektif f(x, y) = 7x + 5y adalah….
A. 20 D. 43
B. 30 E. 56
Daerah penyelesaian dari sistem pertidaksa- C. 42
maan
8. Nilai minimum f(x, y) = 6x + 2y untuk (x, y) di
x+y≥4
daerah yang diarsir adalah….
2x – y ≤ 3
x – 2y + 4 ≥ 0
www.facebook.com/indonesiapustaka

adalah….
A. I D. IV
B. II E. V
C. III

144 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


A. 8 D. 23 A. 5 D. 15
B. 12 E. 36 B. 11 E. 18
C. 21 C. 14

9. Nilai maksimum f(x, y) = 5x + 10y di daerah 13. Nilai minimum dari z = 3x + 6y yang meme-
yang diarsir adalah….(Tips: salah satu Gambar nuhi syarat 4x + y ≥ 20, x + y ≤ 20, x + y ≥ 10, x
di bawah ini,menunjukkan garis yang tegaklurus ≥ 0, dan y ≥ 0 adalah….
() dan melalui titik asal O(0, 0) serta garis A. 50 D. 20
tersebut membagi dua pada kuadran I, pada B. 40 E. 10
Bab 6 sistem persamaan linear gunakan syarat C. 30
tan θ = m dengan θ = 450 dan gunakan rumus
14. Dalam himpunan penyelesaian pertidaksama-
garis y = mx).
an x ≥ 1, y ≥ 2, x + y ≤ 6, dan 2x + 3y ≤ 15, nilai
minimum dari 3x + 4y sama dengan….
A. 9 D. 12
B. 10 E. 13
C. 11

15. Agar fungsi f(x, y) = ax + 10y dengan kendala


2x + y ≥ 12, x + y ≥ 10, x ≥ 0, dan y ≥ 0 mencapai
minimum hanya di titik (2, 8) maka batas nilai
a adalah….
A. –20 ≤ a ≤ –10 D. 10 < a ≤ 20
A. 60 D. 20 B. –10 ≤ a ≤ 10 E. 10 < a < 20
B. 40 E. 16 C. 10 ≤ a ≤ 20
C. 36
16. Jika fungsi f(x, y) = 5000 + x – y dengan syarat
10. Nilai maksimum 4x + 5y dengan x ≥ 0, y ≥ 0, x x ≥ 0, y ≥ 0, x – 2y + 2 ≥ 0, dan 2x + y – 6 ≥ 0,
+ 2y ≤ 10, dan x + y ≤ 7 adalah…. maka….
A. 34 D. 31 A. fungsi f mempunyai nilai minimum dan
B. 33 E. 30 nilai maksimum
C. 32 B. fungsi f tidak mempunyai nilai minimum
maupun nilai maksimum
11. Nilai maksimum dari z = 300x + 600y dengan C. fungsi f mempunyai nilai minimum dan
syarat 80x + 20y ≥ 1600, 40x + 40y ≤ 1600, dan tidak mempunyai nilai maksimum
y ≥ 0 adalah.... D. fungsi f mempunyai nilai maksimum dan
A. 20.000 D. 50.000 tidak mempunyai nilai minimum
B. 30.000 E. 60.000 E. Nilai maksimum dan nilai maksimum
www.facebook.com/indonesiapustaka

C. 40.000 fungsi f tidak dapat ditentukan.

12. Nilai maksimum dari z = 4x + y dengan kendala 17. Nilai minimum dari –x – 3y yang memenuhi
x + y ≤ 5, x + 2y ≤ 8, dan x ≥ 0 adalah.... 2y – x ≤ y + x ≤ 3y; 2y + x – 20 ≤ 0; 9 – y – x ≤ 0
adalah….

Matematika Dasar 145


A. –35 D. –21 21. Sebuah perusahaan membuat dua buah
B. –28 E. –15 produk (X dan Y) dengan menggunakan dua
C. –25 mesin (A dan B). Setiap unit X memerlukan
50 menit proses pada mesin A dan 30 menit
18. Seorang dealer sepeda motor membeli proses pada mesin B. Setiap unit Y memerlukan
sepeda motor sebanyak 30 unit untuk 24 menit proses pada mesin A dan 33 menit
persediaan, ia ingin membeli jenis biasa proses pada mesin B. Pada kondisi awal,
dengan harga Rp8.000.000,00 dan sporty terdapat 30 unit X dan 90 unit Y di dalam
dengan harga Rp10.000.000,00. Ia ingin gudang. Mesin A dapat digunakan maksimum
merencanakan mengeluarkan uang Rp260 40 jam dan mesin B dapat digunakan 35 jam.
juta. Bila ia mengharapkan laba untuk Diprediksi aka nada permintaan 75 unit X dan
jenis biasa Rp1.000.000,00 dan jenis sporty 95 unit Y. sistem pertidaksamaan linear yang
Rp1.500.000,00 maka laba maksimum yang mewakili situasi di atas adalah….
diperoleh adalah…. A. 50X + 24Y ≤ 40(60); 30X + 33Y ≤ 35(60);
A. 30 juta D. 33 juta X ≥ 0; Y ≥ 5
B. 31 juta E. 39 juta B. 50X + 24Y ≤ 40(60); 30X + 33Y ≤ 35(60);
C. 32 juta X ≥ 45; Y ≥ 5
C. 50X + 24Y ≤ 40; 30X + 33Y ≤ 35(60); X ≥
19. Seorang penjahit mempunyai persediaan 84
0; Y ≥ 5
m kain polos dan 70 m kain batik. Penjahit
D. 50X + 24Y ≤ 40; 30X + 33Y ≤ 35; X ≥ 45;
tersebut akan membuat 2 jenis pakaian untuk
Y≥5
dijual. Pakaian jenis I memerlukan 4 m kain
E. 50X + 24Y ≤ 40(60); 30X + 33Y ≤ 35(60);
polos dan 2 m kain batik, sedangkan pakaian
X ≥ 0; Y ≥ 0
jenis II memerlukan 3 m kain polos dan 5
meter kain batik. Jika pakaian jenis I dijual 22. Pedagang sepatu mempunyai kios yang hanya
dengan laba Rp40.000,00 per potong dan cukup ditempati 40 pasang sepatu. Sepatu
pakaian jenis II dijual dengan laba Rp60.000,00 jenis I dibeli dengan harga Rp60.000,00 setiap
per potong. Keuntungan maksimum yang pasang dan jenis sepatu II dibeli dengan harga
diperoleh penjahit tersebut adalah…. Rp80.000,00 setiap pasang. Jika pedagang
A. Rp1.180.000,00 tersebut mempunyai modal Rp3.000.000,00
B. Rp1.080.000,00 untuk membeli sepatu jenis I dan jenis II. Maka
C. Rp960.000,00 model matematika dari masalah tersebut
D. Rp840.000,00 adalah….
E. Rp800.000,00 A. 3x + 4y ≤ 150, x + y ≤ 40, x ≥ 0, y ≥ 0
B. 3x + 4y ≥ 150, x + y ≥ 40, x ≥ 0, y ≥ 0
20. Nilai minimum fungsi objektif (tujuan) f(x, y)
C. 4x + 3y ≤ 150, x + y ≤ 40, x ≥ 0, y ≥ 0
= x + 4y dengan kendala 3x + 2y ≥ 24, x ≥ 2,
D. 6x + 8y ≤ 300, x + y ≥ 40, x ≥ 0, y ≥ 0
www.facebook.com/indonesiapustaka

dan y ≥ 3 adalah….
E. 6x + 4y ≤ 300, x + y ≤ 40, x ≥ 0, y ≥ 0
A. 38 D. 18
B. 26 E. 16 23. Seorang penjahit membuat dua jenis pakaian
C. 24 untuk dijual. Pakaian jenis I memerlukan 2 m

146 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


kain katun dan 4 m kain sutera, pakaian jenis 26. Sebuah pesawat terbang memiliki tempat
II memerlukan 5 m kain katun dan 3 m kain duduk tidak lebih dari 60 buah. Setiap
sutera. Bahan katun yang tersedia 70 m dan penumpang bagasinya dibatasi, untuk
sutera 84 m. Pakaian jenis I dijual dengan penumpang kelas utama 30 kg, dan untuk
laba Rp 25.000,00/buah, dan pakaian jenis penumpang kelas ekonomi 20 kg. Pesawat
II mendapat laba Rp50.000,00/buah. Agar ia tersebut hanya dapat membawa bagasi 1.500
memperoleh laba yang sebesar-besarnya, kg. Jika tiket untuk setiap penumpang kelas
maka banyaknya pakaian jenis I dan jenis II utama Rp600.000,00 dan untuk kelas ekonomi
berturut-turut adalah.... Rp450.000,00, maka penerimaan maksimum
A. 15 dan 8 D. 13 dan 10 dari penjualan tiket adalah….
B. 8 dan 15 E. 10 dan 13 A. Rp13.500.000,00
C. 20 dan 3 B. Rp18.000.000,00
C. Rp21.500.000,00
24. Luas daerah parkir 1.760 m2. Luas rata-rata D. Rp31.500.000,00
untuk mobil kecil 4 m 2 dan mobil besar E. Rp41.500.000,00
20 m 2. Daya tampung maksimum hanya
200 kendaraan, biaya parkir mobil kecil 27. Tanah seluas 10.000 m 2 akan dibangun
Rp1.000,00/jam dan mobil besar Rp2.000,00/ rumah tipe A dan tipe B. Untuk rumah tipe
jam. Jika dalam satu jam terisi penuh dan tidak A diperlukan 100 m2 dan tipe B diperlukan
ada kendaraan yang pergi dan datang, maka 75 m2. Jumlah rumah yang dibangun paling
hasil maksimum tempat parkir itu adalah…. banyak 125 unit. Keuntungan rumah tipe A
A. Rp176.000,00 adalah Rp6.000.000,00/unit dan tipe B adalah
B. Rp200.000,00 Rp4.000.000,00/unit. Keuntungan maksimum
C. Rp260.000,00 yang dapat diperoleh dari penjualan rumah
D. Rp300.000,00 tersebut adalah….
E. Rp340.000,00 A. Rp550.000.000,00
B. Rp600.000.000,00
25. Untuk membuat barang tipe A, diperlukan C. Rp700.000.000,00
4 jam kerja mesin I dan 2 jam kerja mesin II. D. Rp800.000.000,00
Sedangkan untuk barang tipe B, diperlukan E. Rp900.000.000,00
5 jam kerja mesin I dan 3 jam kerja mesin II.
Setiap hari, kedua mesin tersebut bekerja 28. Rokok A yang harga belinya Rp1.000,00
tidak lebih dari 15 jam. Jika setiap hari dapat dijual dengan harga Rp1.100,00 per bungkus
dihasilkan x barang tipe A dan y barang tipe sedangkan rokok B yang harga belinya
B, maka model matematika yang tepat ada- Rp1.500,00 dijual dengan harga Rp 1.700,00
lah…. per bungkus. Seorang pedagang rokok
A. 4x + 2y ≤ 15,5x + 3y ≤ 15,x ≥ 0, y ≥ 0 yang mempunyai modal Rp 300.000,00 dan
www.facebook.com/indonesiapustaka

B. 4x + 5y ≤ 15,2x + 3y ≤ 15,x ≥ 0, y ≥ 0 kiosnya dapat menampung paling banyak 250


C. 3x + 2y ≤ 15,5x + 3y ≤ 15,x ≥ 0, y ≥ 0 bungkus rokok akan mendapat keuntungan
D. 4x + 2y ≤ 15,3x + 3y ≤ 15,x ≥ 0, y ≥ 0 maksimum jika ia membeli….
E. 3x + 2y ≤ 15,5x + 2y ≤ 15,x ≥ 0, y ≥ 0

Matematika Dasar 147


A. 150 bungkus rokok A dan 100 bungkus 30. Putri harus membeli paling sedikit 3 mangga
rokok B dan 2 apel. Jumlah buah yang dibeli paling
B. 100 bungkus rokok A dan 150 bungkus sedikit 7 buah. Ia mempunyai uang Rp
rokok B 12.000,00. Harga mangga Rp 1.800,00 per
C. 250 bungkus rokok A dan 200 bungkus buah dan apel Rp 1.500,00 per buah. Jika ia
rokok B membeli x mangga dan y apel, maka sistem
D. 250 bungkus rokok A saja pertidaksamaan yang sesuai adalah….
E. 200 bungkus rokok B saja A. 6x + 5y ≥ 40; x + y ≥ 7; x ≥ 3; y ≥ 2
B. 6x + 5y ≤ 40; x + y ≥ 7; x ≤ 3; y ≤ 2
29. Nilai minimum dari z = 3x + 6y yang memenuhi C. 6x + 5y ≤ 40; x + y ≤ 7; x ≥ 3; y ≥ 2
syarat D. 6x + 5y ≤ 40; x + y ≥ 7; x ≥ 3; y ≥ 2
4x + y  20 E. 6x + 5y ≥ 40; x + y ≥ 7; x ≤ 3; y ≤ 2
x + y  20
x + y  10 31. Seorang penjahit akan membeli 2 model
x0 pakaian. Dia mempunyai persediaan kain
y0 batik 40 meter dan kain polos 15 meter.
adalah…. Model A memerlukan 1 meter kain batik
A. 50 D. 20 dan 1,5 meter kain polos, sedang model B
B. 40 E. 10 memerlukan 2 meter kain batik dan 0,5 meter
C. 30 kain polos. Maksimum banyak pakaian yang
mungkin dapat dibuat adalah….[Sumber:
terbaru SBMPTN 2014]
A. 10 D. 25
B. 20 E. 30
C. 22
www.facebook.com/indonesiapustaka

148 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


D. KUNCI JAWABAN

Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. E 11. A 21. B 31. C

2. A 12. B 22. A

3. C 13. C 23. A

4. A 14. C 24. C

5. C 15. E 25. B

6. A 16. D 26. D

7. D 17. B 27. B

8. B 18. E 28. E

9. C 19. B 29. C

10. D 20. D 30. D


www.facebook.com/indonesiapustaka

Matematika Dasar 149


BAB 9
BARISAN DAN DERET

A. KUMPULAN KONSEP BARISAN DAN DERET ARITMETIKA

Barisan aritmetika (barisan hitung) adalah suatu barisan bilangan dengan setiap dua suku yang
berdekatan atau suku yang berurutan memiliki selisih tetap (konstan). Selisih yang tetap disebut beda
dan dinotasikan b. Jadi b = U2 – U1 = U3 – U2 = ... = Un – Un – 1. Jika suku pertama U1 = a dan beda = b maka
barisan aritmetika yaitu U1, U2, U3, ... ,Un atau ditulis a, a + b, a + 2b, ... , a + (n – 1)b dan sedangkan deret
aritmetika yaitu U1 + U2 + U3 + ... + Un atau ditulis a + (a + b) + (a + 2b) + ... + [a + (n – 1)b].

Rumus-rumus barisan dan deret aritmetika yaitu:

1. Un = a + (n – 1)b Pemahaman
n a = suku pertama.
2. Sn = {2a + (n – 1)b} atau
2 b = selisih/ beda.
n
= {a + Un} Un = suku ke-n barisan/ deret aritmetika
2
a + Un Sn = Jumlah n suku pertama deret aritmetika.
3. Ut = n = banyaknya suku.
2
b n' = banyaknya suku baru setelah disisipkan.
4. b' = dan n' = n + (n – 1)k
k +1 Ut = suku tengah untuk n ganjil.
5. Hubungan Un dan Sn:
b' = beda baru.
Un = Sn – Sn – 1
k = banyaknya sisipan di antara dua suku.
Sn – 1 = Jumlah n – 1 suku pertama deret
aritmetika.

B. KUMPULAN KONSEP BARISAN DAN DERET GEOMETRI

Barisan geometri (barisan ukur) adalah suatu barisan bilangan yang setiap sukunya diperoleh
www.facebook.com/indonesiapustaka

dengan cara mengalikan suku di depannya dengan bilangan tetap (konstan). Bilangan tetap ini disebut
pembanding (rasio) yang dinotasikan dengan r. Jadi:
U2 U3 U
r= = = ... = n . Jika U1 = a dan r = rasio maka barisan geometri yaitu U1, U2, U3, ... , Un atau ditulis a,
U1 U2 Un−1
ar, ar2, ..., arn – 1 sedangkan deret geometri yaitu U1 + U2 + U3 + ... + Un atau ditulis a + ar + ar2 + ... + arn – 1.

150 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Rumus-rumus barisan dan deret geometri yaitu:

1. Un = arn – 1 Pemahaman
a(r −1)
n
a = suku pertama.
2. Sn = untuk r > 1 atau
r −1 r = rasio/ pembanding.
a(1− r n ) Un = suku ke-n barisan/ deret geometri.
= untuk r < 1
1− r
Sn = Jumlah n suku pertama deret geometri.
3. Ut = a.Un n = banyaknya suku.
4. r' = k +1 r dan n' = n + (n – 1)k n' = banyaknya suku baru.
5. Hubungan Un dan Sn : Ut = suku tengah untuk n ganjil.
Un = Sn – Sn – 1 r' = rasio baru.
k = banyaknya sisipan di antara dua suku.
Sn – 1 = Jumlah n – 1 suku pertama deret
geometri.

Deret geometri tak berhingga.


Deret geometri tak berhingga adalah deret geometri yang banyaknya suku mendekati tak hingga
dinotasikan n  ∞. Secara umum deret geometri tak berhingga dapat ditulis U1 + U2 + U3 + ... atau ditulis
a + ar + ar2 + ar3 + ...

Rumus deret geometri tak hingga yaitu:

; dimana r  1
a Pemahaman
S∞ =
1− r S∞ = Jumlah deret geometri tak berhingga.
Syarat deret geometri tak berhingga, yaitu: a = suku pertama.
* Jika | r | < 1 atau – 1 < r < 1 maka r = rasio/ pembanding.
dikatakan deret konvergen. | r | = harga mutlak nilai r.
* Jika | r | > 1 atau r < – 1 atau r > 1 maka
dikatakan deret divergen.
www.facebook.com/indonesiapustaka

Matematika Dasar 151


C. SOAL DAN PEMBAHASAN

 116n = 115 + 115n  116n – 115n = 115


1. UMPTN 1991

n = 115
Penyelesaian yang bulat n positif persamaan
1+ 3 + 5 + ... + (2n − 1) 115 adalah....
=
2 + 4 + 6 + ... + 2n 116 Jadi: n = 115
A. 58 D. 230 Jawaban: (B)
B. 115 E. 231
C. 116 2. SIPENMARU 1985
Jumlah semua bilangan asli antara 1 dan 150
Tips
yang habis dibagi 4 tetapi tidak habis dibagi

n 7 adalah....
Ingatlah rumus jumlah n suku pertama Sn =
2 A. 2.382 D. 2.412
{a + Un}dari deret aritmetika.
 Substitusi dan sederhanakan. B. 2.392 E. 2.422
C. 2.402
Pembahasan dan Penjelasan:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Tips
rumus jumlah n suku pertama (S n) deret  Ingatlah rumus suku ke-n barisan aritmetika.
aritmetika. Mengapa deret aritmetika? karena  Gunakan rumus jumlah n suku pertama deret
pada deret 1 + 3 + 5 + ...+(2n – 1) memiliki aritmetika.
selisih yang sama yaitu:  Substitusi dan sederhanakan.

U2 – U1 = U3 – U2 atau 3 – 1 = 5 – 3 = 2 Pembahasan dan Penjelasan:


sehingga b = 2, begitupun deret 2 + 4 + 6 + Jika kita mencari jumlah bilangan asli yang
... + 2n memiliki beda yang sama yaitu: habis dibagi 4 tetapi tidak habis dibagi 7
4 – 2 = 6 – 4 = 2 sehingga b = 2. secara langsung sepertinya sulit, mari kita
1+ 3 + 5 + ... + (2n − 1) 115 lihat barisan itu: 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32,...
=
2 + 4 + 6 + ... + 2n 116 pada bilangan 28, bilangan ini memang habis
Nilai a pada pembilang adalah dibagi 4 tetapi juga habis dibagi 7 ini sangat
n
a + Un 1 dan nilai a pada penyebut bertentangan(kontradiksi) dengan petunjuk
2 115
= adalah 2. Begitupun U n pada
n 116 soal. Sehingga untuk memudahkan Anda
a + Un pembilang sebagai (2n – 1) dan
2 menghitung, mulailah dengan menghitung
Un pada penyebut sebagai 2n.
terlebih dahulu jumlah barisan bilangan asli
n
a + Un yang habis dibagi 4 yaitu 4, 8, 12, 16, ....,148
2 115 1+ (2n − 1) 115
= = dan ternyata barisan ini adalah barisan
n 116 2 + 2n 116
a + Un aritmetika karena memiliki selisih yang sama
2
1+ 2n − 1 115 2n 115 yaitu U2 – U1 = U3 – U2 atau 8 – 4 = 12 – 8 = 4.
= =
2 + 2n 116 2 + 2n 116 Berdasarkan Tips di atas, gunakan rumus
www.facebook.com/indonesiapustaka

2n : (2) 115 n 115 Un untuk mencari banyaknya (n) bilangan asli


= =
(2 + 2n) : (2) 116 1+ n 116 yang habis dibagi 4, dimana a = 4, b = 4 dan
Selanjutnya, kita kalisilang: Un = 148 diperoleh:
 n(116) = 115(1 + n) Un = a + (n – 1)b  148 = 4 + (n – 1)4

152 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


 4 + 4n – 4 = 148  4n = 148 Un = a + (n – 1)b
maka U2 = 5  a + (2 – 1)b = 5
 n = 140 = 5 . Selanjutnya, gunakan rumus
28  a + b = 5 ....(1). Begitupun U4 + U6 = 28
 a + (4 – 1)b + a + (6 – 1)b = 28
jumlah 37 suku pertam (S37), dimana a = 4, U37

 a + 3b + a + 5b = 28  2a + 8b = 28
= 148 atau U37 = 148:
Sn = n {a + Un}  S37 =
 a + 4b = 14 ....(2)
37
{4 + 148} :2

 = 18,5(152) = 2812  S37 = 2812.


2 2
Gunakan “ELSUB” untuk pers.(1) dan (2):
Kita hitung jumlah bilangan asli yang habis
a + 4b = 14 Cara eliminasi:
dibagi 4 sekaligus habis dibagi 7 dengan
variabel a kedua persamaan
barisan: 28, 56, 84, ..., 140 dan ternyata barisan a + 1b = 5
koefisiennya sudah sama
3b = 9  b = = 3
ini juga barisan aritmetika sehingga a = 28, b 9 dan sama tanda maka
3 operasi hitungnya adalah
= 28, dan Un = 140:
Un = a + (n – 1)b  140 = 28 + (n – 1)28
pengurangan (–) agar

 28 + 28n – 28 = 140  28n = 140


variabel a dihilangkan.

/b = 3  a + b = 5  a + 3 = 5
 n = . Gunakan Sn = {a + Un}
U

 a = 5 – 3 = 2. suku ke-9, U9 = a + 8b
 S5 = {28 + 140} = 2,5(168) = 420.
 = 2 + 8(3) = 2 + 24 = 26. Jadi: U9 = 26
Jadi: jumlah bilangan asli yang habis dibagi
Jawaban: (D)
4 tetapi tidak habis dibagi 7 adalah 2812 –
420 = 2.392 4. UMPTN 2001
Jawaban: (B) Jumlah 5 suku pertama suatu deret aritmetika
adalah 20. Jika masing-masing suku dikurangi
3. SPMB 2005 dengan suku ke-3 maka hasil kali suku ke-1,
Suku kedua dari suatu deret aritmetika adalah suku ke-2, suku ke-4, dan suku ke-5 adalah
5. Jika jumlah suku ke-4 dan ke-6 sama dengan 324. Jumlah 8 suku pertama deret tersebut
28, maka suku ke-9 adalah.... adalah....
A. 19 D. 26 A. –4 dan 68 D. –64 da n 124
B. 21 E. 28 B. –52 dan 116 E. –5 dan 138
C. 23 C. –64 dan 88
Tips

Tips

Terjemahkan ke dalam model matematika.

Terjemahkan ke dalam model matematika.

Ingatlah rumus suku ke- n deret aritmetika.

Ingatlah rumus jumlah n suku pertama deret
Gunakan metode eliminasi dan substitusi atau
aritmetika.

“ELSUB”
Gunakan rumus suku ke- n deret aritmetika.
Pembahasan dan Penjelasan:  Gunakan metode substitusi dan sederhanakan.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Pembahasan dan Penjelasan:
www.facebook.com/indonesiapustaka

membuat model matematika. Pada kalimat


“Suku kedua dari suatu deret aritmetika adalah Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
5” model matematikanya U2 = 5 dan kalimat” membuat model matematika. Pada kalimat
jumlah suku ke-4 dan ke-6 sama dengan 28” “Jumlah 5 suku pertama suatu deret aritmetika
model matematikanya U4 + U6 = 28. Sesuai adalah 20” adalah S5 = 20. Kalimat “masing-

Matematika Dasar 153


masing suku dikurangi dengan suku ke-3 maka 5. SNMPTN 2011
hasil kali suku ke-1, suku ke-2, suku ke-4, dan Jika jumlah 10 suku pertama suatu deret
suku ke-5 adalah 324” adalah (U1 – U3)( U2 – U3) aritmetika adalah 220 dan jumlah 2 suku
( U4 – U3)( U5 – U3) = 324. Sesuai rumus Un = berturut-turut berikutnya adalah –4, maka
a + (n – 1)b maka (U1 – U3)( U2 – U3)( U4 – U3)( jumlah 2 suku pertama deret itu adalah....
U5 – U3) = 324 dapat ditulis: A. 36 D. 72
[a – (a + 2b)][a + b – (a + 2b)][a + 3b – (a + 2b)] B. 40 E. 76
[a + 4b – (a + 2b)] = 324 C. 44
(a – a – 2b)(a + 1b – a – 2b)(a + 3b – a – 2b)(a Tips

+ 4b – a – 2b) = 324
(–2b)( –b)(b)(2b) = 324  4b4 = 324  b4 =
Terjemahkan ke dalam model matematika.
 Ingatlah rumus jumlah n suku pertama deret
324
 b4 = 81  b = 4 81  b = ±3 aritmetika.
4 
Sesuai rumus Sn = {2a + (n − 1)b}  S5 = 20
Gunakan rumus suku ke- n deret aritmetika.

n
2 Gunakan metode eliminasi dan substitusi atau

 {2a + (5 − 1)b} = 20  (2a + 4b ) = 20. 2


5 “ELSUB”
2 5
 2a + 4b = 4(2)  2a + 4b = 8 [kedua ruas : 2]
Pembahasan dan Penjelasan:

 a +2b = 4. Selanjutnya, substitusikan b = 3


Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
membuat model matematika. Pada kalimat
dan b = –3 ke pers. a +2b = 4:
/b = –3  a +2b = 4  a + 2(–3) = 4
“jumlah 10 suku pertama suatu deret aritmetika
U

 a – 6 = 4  a = 4 + 6  a = 10.
adalah 220” adalah S10 = 220.
Dan kalimat “jumlah 2 suku berturut-turut
Ditanyakan Jumlah 8 suku pertama ditulis berikutnya adalah –4” yaitu U11 + U12 = –4.

{2a + (n − 1)b}  S10 = 220


S8? n
/ a = 10 dan b = –3  Sn = n {2a + (n − 1)b}
Sesuai Sn =
U 2

 S8 =  220 =
2
8 10
{2.10 + (8 − 1)( −3)} {2a + (10 − 1)b}

 = 4{20 + 7(–3)}  = 4(20 – 21)


2 2

 = 4(–1) = –4  S8 = –4.  5(2a + 9b) = 220  2a + 9b =


220

/b = 3  a +2b = 4  a + 2(3) = 4
5
 2a + 9b = 44 ....(1). Sesuai rumus
U

 a + 6 = 4  a = 4 – 6  a = –2. Un = a + (n – 1)b maka U11 + U12 = –4


Substitusikan a = –2 dan b = 3 ke S8:  a +(11 – 1)b + a + (12 – 1)b = –4 
n a + 10b + a + 11b = –4  2a + 21b = –4 ...(2)
Sn = {2a + (n − 1)b}
2 Selanjutnya gunakan “ELSUB” pada pers.(1)
8
S8 = {2(–2) + (8 – 1)3} = 4(–4 + 7.3) dan (2): Cara eliminasi:
 = 4(–4 + 21) = 4(17) = 68  S8 = 68.
2
2a + 9b = 44 Variabel 2a kedua persamaan
2a + 21b = –4 koefisiennya sudah sama
www.facebook.com/indonesiapustaka

Jadi: S8 = –4 atau S8 =68 dan sama tanda mak a


–12b = 48 operasi hitungnya adalah
b =  b = –4. pengurangan (–) agar
Jawaban: (A) 48
−12 variabel 2a dihilangkan.
U
/b = –4  2a + 9b = 44

154 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


 2a + 9(–4) = 44  2a – 36 = 44  a2 = a + 2(8 – a) – 10
 2a = 44 + 36  2a = 80  a =
80
= 40.  a2 = a + 16 – 2a – 10
2
 a2 = 6 – a  a2 + a – 6 = 0
 (a + 3)(a – 2) = 0 [hasil pemfaktoran]
Ditanyakan jumlah 2 suku pertama (S2):

 a + 3 = 0 atau a – 2 = 0
2
S2 = {2a + (2 − 1)b} = 1(2a + b)
2
S2 = 2a + b = 2(40) + (–4) = 80 – 4 = 76 a = –3 atau a = 2

Jadi: jumlah 2 suku pertama = 76 Karena barisan aritmetika dengan suku-suku


positif maka
1 = U1 = a = –3 tidak memenuhi.
Jawaban: (E)

U/a = 2  b = 8 – a  b = 8 – 2 = 6
Substitusikan a = 2 dan b = 6 ke 4:
6. SPMB 2002

4 = a + (4 – 1)b = a + 3b = 2 + 3(6)
µ1, µ2, µ3, ... adalah barisan aritmetika dengan

 = 2 + 18 = 20
suku-suku positif. Jika µ1 + µ2 + µ3 = 24 dan µ12
= µ3 – 10 maka µ4 =....
A. 16 D. 30 Jadi: 4 = 20
B. 20 E. 32
Jawaban: (B)
C. 24
Tips 7. SNMPTN 2010
 Ingatlah pengertian suku-suku barisan Jika 18, a, b, c, d, e, f, g, –6 merupakan barisan
aritmetika. aritmetika, maka b – d + f = ....
 Gunakan rumus suku ke- n deret aritmetika. A. 24 D. 6
 Gunakan metode substitusi dan sederhanakan. B. 18 E. 3
C. 12
Pembahasan dan Penjelasan:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Tips
suku-suku barisan aritmetika. Anda tidak perlu  Ingatlah penger tian suku-suku barisan
khawatir dengan simbol barisan pada soal di aritmetika.
 Gunakan rumus suku ke- n deret aritmetika.

atas dan mungkin selama ini yang Anda
Gunakan metode substitusi dan sederhanakan.
kenal U1, U2, U3, ... ini hanya bahasa simbol
Pembahasan dan Penjelasan:
artinya walaupun simbolnya berbeda tetapi
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
maknanya sama. µ1 = U1, µ2 = U2, µ3 = U3, dan
suku-suku barisan aritmetika. Diketahui
seterusnya.
Sesuai Un = a + (n – 1)b  µ1 + µ2 + µ3 = 24
barisan aritmetika: 18, a, b, c, d, e, f, g, –6
 a + (1 – 1)b + a + (2 – 1)b + a + (3 – 1)b = 24
dimana U1 = a = 18, U2 = a, U3 = b, U4 = c, U5
 a + 0b + a + 1b + a + 2b = 24
= d, U6 = e, U7 = f, U8 = g, dan suku terakhir Un
 a + a + a + 0 + b + 2b = 24  3a + 3b = 24
= U9 = –6. [Catatan: simbol U1 = a = 18 bukan
 3a + 3b = 24  a + b = 8  b = 8 – a ....(1)
bermakna sama dengan U2 = a pada barisan

Begitupun µ12 = µ3 – 10  a2 = a + 2b – 10
:3 tersebut walaupun simbol huruf a sama].
www.facebook.com/indonesiapustaka

Selanjutnya, gunakan Un = a + (n – 1)b


...(2) maka U9 = a + (9 – 1)b  –6 = 18 + 8b
 8b = –6 – 18  8b = –24  b =
Substitusikan pers. (1) ke (2), diperoleh:
/ b = 8 – a  a2 = a + 2b – 10
−24
U
8

Matematika Dasar 155


 b = –3  b = –3 yang dimaksud adalah Disini kita butuh teknik mengubah persamaan
selisih adalah –3 bukan b = –3 b – a = c – b untuk disubstitusikan ke persamaan
sebagai suku ketiga (U3).
a + b + c = b2 – 4 yaitu:
Sesuai yang ditanyakan kita akan menghitung b–a=c–bb+b=a+c
U3 = b, U5 = d, dan U7 = f :
Mengapa b – a = c – b diubah menjadi b + b = a +
U3 = a + (3 – 1)b = a + 2b = 18 + 2(–3)
 U3 = 18 – 6 = 12  U3 = b = 12.
c ? supaya variabel pada persamaan a + b + c = b2
– 4, seluruhnya bervariabel b dan mudah untuk
U5 = a + (5 – 1)b = a + 4b = 18 + 4(–3)
 = 18 – 12 = 6  U5 = d = 6.
diselesaikan dengan cara menggunakan metode
substitusi.
U7 = a + (7 – 1)b = a + 6b = 18 + 6(–3)
 = 18 – 18 = 0  U7 = f = 0.  2b = a + c  a + c = 2b
Sehingga b – d + f = 12 – 6 + 0 = 6 U/a + c = 2b  a + b + c = b2 – 4
 (a + c) + b = b2 – 4  2b + b = b2 – 4
 3b = b2 – 4  b2 – 3b – 4 = 0
Jadi : b – d + f = 6

Metode ringkas  (b + 1)(b – 4) = 0 [hasil pemfaktoran]


Tips cepat menghitung selisih (b) yaitu: b + 1 = 0 atau b – 4 = 0
U9 – U1 = –6 – 18 = –24
a + 8b – a = –24  8b = –24  b = –3
b = –1 atau b = 4
Karena b > 0 maka b = –1 tidak memenuhi,
U3 = a + 2b = 18 + 2(–3) = 18 – 6 = 12
U5 = a + 4b = 18 + 4(–3) = 18 – 12 = 6 sehingga yang memenuhi b > 0 adalah b = 4.
U7 = a + 6b = 18 + 6(–3) 18 – 18 = 0 Jadi: b = 4
Jadi: b – d + f = 12 – 6 + 0 = 6
Jawaban: (B)
Jawaban: (D)
9. SPMB 2003
8. SBMPTN 2013 Seorang petani mencatat hasil panennya
Diketahui a, b, dan c adalah tiga suku pertama selama 11 hari. Jika hasil panen hari pertama
suatu barisan aritmetika dengan b > 0. Jika a 15 kg dan mengalami kenaikan tetap sebesar
+ b + c = b2 – 4, maka nilai b adalah.... 2 kg setiap hari, maka jumlah hasil panen yang
A. 2 D. 6 dicatat adalah....
B. 4 E. 7 A. 200 kg D. 325 kg
C. 5 B. 235 kg E. 425 kg
C. 275 kg
Tips
 Ingatlah ciri khas barisan aritmetika yaitu b = Tips


U2 – U1 = U3 – U2.

Terjemahkan ke dalam model matematika.

Gunakan metode substitusi dan sederhanakan.
Ingatlah rumus jumlah n suku pertama deret
aritmetika.

Pembahasan dan Penjelasan:
Gunakan metode substitusi dan sederhanakan.
www.facebook.com/indonesiapustaka

Diketahui bahwa barisan aritmetika:


a, b, dan c dimana U1 = a, U2 = b, U3 = c. Pembahasan dan Penjelasan:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan ciri Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
khas barisan aritmetika: membuat model matematika. Pada kalimat
U2 – U1 = U3 – U2  b – a = c – b. “petani mencatat hasil panennya selama 11

156 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


hari” artinya banyak suku adalah 11 atau n = C Keterangan:
11. Kalimat” hasil panen hari pertama 15 kg” Gambar di samping menunjukkan
panjang sisi AB = 24 cm sebagai
artinya U1 = a = 15.
sisi siku-siku terpendek dan sisi BC
Kalimat “mengalami kenaikan tetap sebesar adalah sisi miring karena di depan
2 kg setiap hari” artinya barisan ini adalah siku-siku adalah sisi miring serta
ditanyakan sisi AC sebagai sisi siku-
barisan aritmetika karena bertambah A 24 B
siku yang lain.
secara tetap 2 kg setiap hari, berarti jika suku
pertama 15 kg maka suku kedua menjdi 15 + Sesuai gambar di atas sisi-sisi segitiga itu
2 = 17, suku ketiga 17 + 2 = 19 dan seterusnya. membentuk barisan aritmetika sehingga U1
Sehinggga barisannya menjadi: 15, 17, 19, 21, = a = AB = 24, U2 = AC, dan U3 = BC.
... Sesuai rumus Un = a + (n – 1)b maka
Jumlah hasil panen yang dicatat maksudnya U2 = a + (2 – 1)b = a + b = 24 + b.
(S11) dimana a = 15, b = U2 – U1 = 17 – 15 = 2, U3 = a + (3 – 1)b = a + 2b = 24 + 2b.
n = 11.
n
Menurut aturan Phytagoras:
Gunakan rumus Sn = {2a + (n − 1)b} AB2 + AC2 = BC2 [lihat Bab 1 trigonometri]
2
11 242 + (24 + b)2 = (24 + 2b)2
S11 = {2(15) + (11 − 1)2}
2
576 + (24 + b)(24 + b) = (24 + 2b)(24 + 2b)2
= 5,5{30 + 10(2)} = 5,5{30 + 20]
 = 5,5(50) = 275
576 + 576 + 24b + 24b + b2 = 576 + 48b + 48b
+ 4b2.
Jadi: Jumlah hasil panen = 275 kg 576 + 48b + b2 = 48b + 48b + 4b2
Jawaban: (C) 48b + 4b2 = 576 + b2
4b2 – b2 + 48b – 576 = 0
10. UMPTN 1992 3b2 + 48b – 576 = 0  b2 + 16b – 192 = 0
Sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku membentuk :3
(b + 24)(b – 8) = 0
b + 24 = 0 b – 8 = 0
barisan aritmetika. Jika sisi siku-siku terpendek
panjangnya 24 cm, panjang sisi siku-siku yang
b = –24 atau b = 8
lain adalah....
A. 28 cm D. 36 cm Untuk b = –24 tidak memenuhi karena tidak
B. 32 cm E. 40 cm mungkin panjang sisi negatif.
Sisi siku-siku yang lain AC = U2 = a + b
 = 24 + 8 = 32
C. 34cm

Tips

Jadi: Sisi siku-siku yang lain = 32 cm
Terjemahkan ke dalam model matematika
melalui gambar. Metode ringkas
 Ingatlah rumus suku ke-n deret aritmetika. Tips cepat yaitu gunakan Tripel Phytagoras: 3,
 Gunakan metode substitusi dan sederhanakan. 4, 5 masing-masing di kali 8  24, 32, 40 [barisan
aritmetika]
Pembahasan dan Penjelasan:
www.facebook.com/indonesiapustaka

Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja, tidak
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan berlaku secara umum.
membuat model matematika. Perhatikanlah
gambar berikut: Jawaban: (B)

Matematika Dasar 157


11. SBMPTN 2013 4k – 3 = a + b Pada parabola y = x2 – (2k + 1)
Parabola y = x2 – (2k + 1)x + 3k memotong 4k – 3 = 2k + 1 x + 3k. Dimana a = 1, b = –(2k
+ 1) [a dan b sebagai koefisien
sumbu-Y di (0, c) dan memotong sumbu-X 4k – 2k = 3 + 1
parabola], Sesuai rumus wajib
di (a, 0) dan (b, 0). Jika 3a, 2c – 4, dan 3b + 1 2k = 4 jumlah akar-akar PK:
membentuk barisan aritmetika, maka nilai k 4 x1 + x2 = –b/a = –[–(2k +1)]/1.
k= =2
2 x1 + x2 = 2k + 1 karena
adalah....
x1 + x2 = a + b maka
1 Jadi: k = 2
A. 2 D. a + b = 2k + 1
2
Jawaban: (A)
7 1
B. E.
6 4
12. SKALU 1977
C. 1
Antara bilangan 20 dan 116 disisipkan 11
Tips bilangan sehingga bersama kedua bilangan
 Ingatlah kembali parabola memotong sumbu semua terjadi deret hitung. Maka jumlah deret
koordinat fungsi kuadrat pada Bab 2. hitung yang terjadi adalah....
 Gunakan sifat khas barisan aritmetika yaitu U2 A. 816 D. 768
– U1 = U3 – U2.

B. 880 E. 952
Gunakan rumus wajib jumlah akar-akar
C. 884
persamaan kuadrat (PK) pada Bab 1.
 Gunakan metode substitusi dan sederhanakan. Tips
Pembahasan dan Penjelasan:  Ingatlah deret hitung (aritmetika) sebelum
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan itik disisipkan.
 Gunakan rumus banyaknya suku baru setelah
potong sumbu y, x = 0:
disisipkan.

y = x2 – (2k + 1)x + 3k
Gunakan rumus Sn kemudian substitusi dan
y = (0)2 – (2k + 1)(0) + 3k = 0 – 0 + 3k
 (0, 3k) = (0, c) sehingga c = 3k.
sederhanakan.

Pada kalimat “memotong sumbu-X di (a, 0) Pembahasan dan Penjelasan:


dan (b, 0)” artinya akar-akarnya x1 = a dan x2 = Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
b. Selanjutnya pada kalimat “3a, 2c – 4, dan 3b deret hitung sebelum disisipkan: 20 + 11 6.
+ 1 membentuk barisan aritmetika” artinya U1 Banyaknya suku sebelum disisipkan n = 2.
= 3a, U2 = 2c – 4, dan U3 = 3b +1. Selanjutnya, setelah disisipakan 11 bilangan
atau k = 11, maka deret hitungnya menjadi:
Sesuai sifat khas barisan aritmetika:
20 + ....(ada 11 bilangan) ...+ 116.
U2 – U1 = U3 – U2
2c – 4 – 3a = 3b +1 – (2c – 4) Gunakan rumus n' = n + (n – 1)k
= 2 + (2 – 1)11 = 2 + (1)11 = 2 + 11 = 13
 n' = 13. Sehingga a = 20 dan Un = 116
2c – 4 – 3a = 3b + 1 – 2c + 4
2c + 2c – 4 – 4 – 1 = 3a + 3b
4c – 9 = 3a + 3b .....(1) n'
Gunakan Sn = ' {a + Un}
2
www.facebook.com/indonesiapustaka

Substitusikan c = 3k ke pers (1):


U/c = 3k  4c – 9 = 3a + 3b
13
= {20 + 116} = 6,5(136) = 884
2
 4(3k) – 9 = 3a + 3b Jadi: jumlah deret hitung adalah 884
12k – 9 = 3a + 3b
:3 Jawaban: (C)

158 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


13. PMDK 1974
Tips

Jika k + 1, k – 1, k – 5 membentuk deret
Terjemahkan ke dalam model matematika.
geometri maka suku ke-5 adalah....  Ingatlah rumus suku ke-n barisan geometri.
A. 20 D. –32  Substitusikan dan sederhanakan.
B. –36 E. 32
Pembahasan dan Penjelasan:
C. 36
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Tips membuat model matematika. Pada kalimat
 Ingatlah sifat khas deret geometri. “suku pertama barisan geometri adalah 3”
 Gunakan rumus suku ke-n barisan geometri. maksudnya U 1 = a = 3. Kalimat “suku ke-6
 Substitusikan dan sederhanakan. adalah 96” maksudnya U 6 = 96. Gunakan
rumus Un = arn – 1 maka U6 = ar6 – 1 = ar5.
U6 = 96  ar5 = 96  3.r5 = 96  r5 =
Pembahasan dan Penjelasan: 96
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
 r5 = 32  r5 = 25  r = 2
3
U U
sifat khas deret gemetri yaitu: 2 = 3 . 32 diubah ke
U1 U2
bentuk pangkat
Barisan: k + 1, k – 1, k – 5. Berarti U1 = k + 1, Kalimat” 3.072 merupakan dengan basis 2
U2 = k – 1, dan U3 = k – 5. Sehingga: suku ke-...” maksudnya menjadi 25.
U2 U3 k −1 k − 5
= = Un = 3072. Sehingga Un = 3.072
 arn – 1 = 3072 ....(1)
. Selanjutnya kita
k +1 k −1
kalisilang  (k – 1)(k – 1) = (k + 1)(k – 5)
U1 U2

Substitusikan a = 3 dan r = 2 ke pers.(1):


arn – 1 = 3072  3.2n – 1 = 3072
k2 – 1k – 1k + 1 = k2 – 5k + 1k – 5
k2 – 2k + 1 = k2 – 4k – 5  –2k + 4k = –1 – 5
 2k = –6  k =  2n – 1 =  2n – 1 = 1024 Pada 3.2 =
−6 3072 n–1

= −3
 2n – 1 = 210  n – 1 = 10
3 3072 Jangan
/k = –3  Barisan: k + 1, k – 1, k – 5.
2
U dikalikan 3 dan

 n = 1 + 10 = 11  n = 11
2.
Barisan: –3 + 1, –3 – 1, –3 – 5.
Barisan: –2, –4, –8. Jadi: suku ke-11
−4
Berarti a = –2 dan r = =2. Jawaban: (C)
−2
Ditanyakan U5 ?
Sesuai rumus Un = arn – 1  U5 = ar4  = –2(2)4 15. PMDK 1976
= –2(16) = –32. Tiga buah bilangan yang berurutan merupakan
barisan geometri. Hasil kali ke tiga bilangan
Jadi: U5 = –32
tersebut adalah 1728. Jika jumlah ketiga
Jawaban: (D) bilangan tersebut = 38, maka ketiga bilangan
itu adalah....
14. SPMB 2005
A. 5, 10, 20 D. 4, 12, 22
Jika suku pertama barisan geometri adalah
B. 2, 12, 24 E. 8, 12, 18
3 dan suku ke-6 adalah 96, maka 3.072
C. 3, 9, 27
www.facebook.com/indonesiapustaka

merupakan suku ke-....


A. 9 D. 12 Tips
B. 10 E. 13  Terjemahkan ke dalam model matematika.
 Ingatlah rumus suku ke-n barisan geometri.

C. 11
Substitusikan dan sederhanakan.

Matematika Dasar 159


Pembahasan dan Penjelasan: 3 12 12 24
U
/r = a= a= = =8
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan 2 r 32 3
membuat model matematika. Pada kalimat Berarti a = U1 = 8 memenuhi pada PG.
/a = 8 dan r =  U2 = ar = 8  = 4(3) =
U 3 3
“Hasil kali ke tiga bilangan tersebut adalah
12  U2 = 12
2 2
1728” modelnya U 1.U 2.U 3 = 1728. Kalimat

/a = 8 dan r =  U3 = ar2 = 8
2
“jumlah ketiga bilangan tersebut = 38” U 3 3
Modelnya U1 + U2 + U3 = 38. Karena barisan 2 2

=8 = 2(9) = 18  U3 = 18
ini adalah geometri maka sesuai Un = arn – 1 9
maka U1 = ar1 -1 = ar0 = a(1) = a, 4
Jadi: bilangan itu 8, 12, 18.
U2 = ar2 – 1 = ar, dan U3 = ar3 – 1 = ar2.
U1.U2.U3 = 1728  a.ar.ar2 = 1728 Metode ringkas

 a1.a1.a1.r1.r2 = 1728
Tips cepat yaitu 8 + 12 + 18 = 38

 a1+1+1.r1+2 = 1728
Ingat kembali sifat 1 dan 8 × 12 × 18 = 1728
bentuk pangkat Bab 4. Jadi: bilangan itu 8, 12, 18.
 a3.r3 = 1728 Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,

 (ar)3 = 1728
Ingat kembali sifat 5
tidak berlaku secara umum.
bentuk pangkat Bab 4.

 (ar)3 = 123 Jawaban: (E)


 (ar)3 = 123
1728 diubah ke bentuk
pangkat 123 karena ruas
 ar = 12 16. UMPTN 1995
kiri juga pangkat 3 dan

a=
kita gunakan pencoretan
12 Jika suku pertama deret geometri adalah 3 m
....(1) supaya pangkatnya hilang.
r dengan m > 0, sedang suku ke-5 adalah m2,
Selanjutnya, U1 + U2 + U3 = 38 maka suku ke-21 adalah....
 a + ar + ar2 = 38 ….(2) A. m8 3
m2 D. m2 3
m2
Substitusikan pers.(1) ke (2): B. m6 3
m2 E. 3
m2
 a + ar + ar2 = 38
U 12
/a = m4 3
m2
r C.
12 12 12
+ .r + .r 2 = 38
r r r Tips

 12 + 12r + 12r2 = 38r


:r
 Terjemahkan ke dalam model matematika.
 12r2 + 12r – 38r + 12 = 0  Ingatlah rumus suku ke-n barisan geometri.

 12r2 – 26r + 12 = 0
Substitusikan dan sederhanakan.

 12r2 – 26r + 12 = 0  6r2 – 13r + 6 = 0 Pembahasan dan Penjelasan:


 (3r – 2)(2r – 3) = 0
:2
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan

 3r – 2 = 0  3r = 2  r = atau
2 membuat model matematika. Pada kalimat
3 “suku pertama deret geometri adalah 3 m
2r – 3 = 0  2r = 3  r = .
3 3
” modelnya U1 = a = m . Kalimat “suku ke-5
2
adalah m2” modelnya U5 = m2.
www.facebook.com/indonesiapustaka

3 12 12 24
U
/r = a= a= = = 8.
2 r 32 3 Sesuai Bab 4 sifat ke-8 bentuk pangkat maka
Karena a = U1 = 18 tidak ada pada pilihan a = 3 m = m1/3 dan karena deret ini adalah
ganda (PG) maka kita ambil r = :
3 geometri maka Un = arn – 1  U5 = m2
2

160 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


 ar5 – 1 = m2  ar4 = m2 ….(1) Pembahasan dan Penjelasan:
Substitusikan a = m 1/3
ke persamaan(1): Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
/a = m1/3  ar4 = m2
U Anda jangan panik, membuat ilustrasi barisan. Misalkan jumlah
walaupun seluruhnya
 m1/3 r4 = m2  r4 =
penduduk tahun 1950 adalah U1 = a.
m2 variabel, tetapi dalam
m1 3 pikiran kita variabel (r) 10 tahun 10 tahun 10 tahun
1 2 1 6 −1 yang dicari.
2− −
r4 = m 3
= m1 3
=m 3 1950 1960 1970 1980 1990 2000
r4 = m5/3  r = 4 m5 3
Basis (m) sama maka
gunak an sifat ke -2 U1 = a U2 = 2a U3 = 4a U4 U5 U6
53 5 dan lihat sifat ke -8
r = m 4 = m12 2 kali lipat 2 kali lipat
eksponen pada Bab 4.

Ditanyakan suku ke-21 modelnya U21. Sesuai ilustrasi di atas, maka barisan ini adalah
U21 = ar21 – 1 = ar20  U21 = ar20 ....(2) barisan geometri karena ciri khas barisan ini
U2 U3 2a 4 a
r= = = =2
Substitusikan a = m1/3 dan r = m5/12 pers.(2):
U21 = ar20  = m1/3(m5/12)20 S e s u a i s i f a t k e - 4
U1 U2 a 2a
sehingga kalimat “tahun 2000 nanti akan
 = m1/3. m100/12
bentuk pangkat Bab
4, pangkat dikalikan. mencapai 3,2 juta orang” sebagai suku ke-6

 = m1/3.m5/12 = m 3
1 25
+ atau U6 = 3,2 juta = 3.200.000.
Gunakan Un = arn – 1  U6 = ar6 – 1 = ar5.
3
Sesuai sifat ke-1

=m3 = m 3 = m /r = 2 dan U6 = 3.200.000  U6 = ar5


26 2 2
bentuk pangkat
8 8+ U
pada Bab 4.
 3.200.000 = a(2)5  32a = 3.200.000
3

 = m8. m2/3
Sesuai sifat ke-8

a= = 100.000  U1 = 100.000


bentuk pangkat 3.200.000

 = m 8 3 m2
pada Bab 4. 32
Jadi: U1 = 100 ribu orang
8 3 2
Jadi: suku ke-21 adalah m m
Metode ringkas
Jawaban: (A) Tips cepat, buatkan tabel:
1950 1960 1970 1980 1990 2000
17. SIPENMARU 1985 100000 200000 400000 800000 1,6 juta 3,2 juta
Jumlah penduduk sebuah kota tiap 10 tahun Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
tidak berlaku secara umum.
menjadi 2 kali lipat. Menurut perhitungan,
pada tahun 2000 nanti akan mencapai 3,2 Jawaban: (A)
juta orang. Ini berarti bahwa pada tahun 1950
jumlah penduduk kota itu baru mencapai.... 18. PP 1981
A. 100 ribu orang Suatu tali dibagi menjadi enam bagian dengan
B. 120 ribu orang panjang yang membentuk barisan geometri.
C. 160 ribu orang Jika yang paling pendek adalah 3 cm dan
D. 200 ribu orang yang paling panjang 96 cm, maka panjang
E. 400 ribu orang tali semula sama dengan....
www.facebook.com/indonesiapustaka

A. 183 cm D. 189 cm
Tips

B. 185 cm E. 191 cm
Terjemahkan ke dalam model matematika
berupa ilustrasi barisan geometri. C. 187 cm
 Ingatlah rumus suku ke-n barisan geometri.
 Substitusikan dan sederhanakan.

Matematika Dasar 161


Pembahasan dan Penjelasan:
Tips

Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Terjemahkan ke dalam model matematika.
 Ingatlah rumus suku ke-n dan jumlah n suku
rumus wajib PK. Diketahui bahwa
pertama deret geometri. x2 – (2k + 4)x + (3k + 4) = 0 dimana a = 1,
 Substitusikan dan sederhanakan. b = –(2k + 4), dan c = 3k + 4.
−b −[ −(2k + 4)]
x1 + x2 = = = 2k + 4 ...(1)
Pembahasan dan Penjelasan: a 1
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan c 3k + 4
x1.x2 = = = 3k + 4 ....(2)
membuat model matematika. Pada kalimat a 1
“suatu tali dibagi menjadi enam bagian dengan selanjutnya, U1 = x1, U2 = k, dan U3 = x2.

panjang yang membentuk barisan geometri” U2 U3
Sesuai sifat khas barisan ini =
maknanya, potongan ke-1 = U1, potongan U1 U2
 x1.x2 = k.k  x1.x2 = k2 ....(3)
k x2
ke-2 = U 2, ..., potongan ke-6 = U 6 karena =
x1 k
barisan geometri dan sesuai rumus Un = arn–1
Kemudian, substitusikan pers.(3) ke (2) karena
maka barisannya menjadi a, ar, ar2, ar3, ar4,
pers.(2) mudah untuk diselesaikan.
/ x1.x2 = k2  x1.x2 = 3k + 4  k2 = 3k + 4
ar5. U

 k2 – 3k – 4 = 0  (k – 4)(k + 1) = 0
Kalimat “paling pendek adalah 3 cm” modelnya

 k – 4 = 0  k = 4 atau k + 1 = 0
U1 = a = 3 dan kalimat “paling panjang 96 cm”

 k = –1. Kita ambil k = 4 substitusikan


modelnya U6 = 96.
/a = 3  U6 = 96  3r5 = 96  r5 =
U
96
ke pers.(1) dan (2) untuk mencari nilai x:
/k = 4  x1 + x2 = 2k+ 4 = 2(4) + 4
3

 r5 = 32  r5 = 25  r = 2
U
32 diubah menjadi
berpangkat 5
 = 8 + 4 = 12  x1 = 12 – x2 ....(4)
/k = 4  x1. x2 = 3k+ 4 = 3(4) + 4
karena ruas kiri
U

 x1. x2 = 12 + 4 = 16 x1.x2 = 16 ....(5)


Ditanyakan panjang tali juga berpangkat
5 dan gunakan
Semula maksudnya (S6): pencoretan supaya
a(r n −1) pangkatnya Substitusikan pers.(4) ke (5):
 (12 – x2)x2 = 16  12x2 – x22 = 16
Sesuai Sn = hilang.
r −1

 x22 – 12x2 +16 = 0


3(26 −1) 3(64 −1) 3(63)
S6 = = = = 189 Tidak dapat
2 −1 2 −1 1 difaktorkan
Jadi: panjang tali semula = 189 cm Ambil k = –1 substitusikan langsung tetapi
ke pers.(1) dan (2): boleh kita pakai

/k = –1  x1 + x2 =2k + 4
Jawaban: (D) rumus abc hanya
U saja akar-akarnya

 = 2(–1) + 4 = –2 + 4
tidak bulat.
19. UMPTN 1992 Petunjuk dalam

 = 2  x1 + x2
x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan kuadrat soal harus akar-

= 2  x1 = 2 – x2 …(6)
akarnya bulat.
x2 – (2k + 4)x + (3k + 4) = 0. Kedua akar itu
/k = –1  x1.x2 =3k + 4 = 3(–1) + 4
bilangan bulat, dan k konstan, jika x1, k, x2 U

 = –3 + 4 = 1  x1.x2 = 1 ….(7)
merupakan tiga suku pertama deret geometri,
www.facebook.com/indonesiapustaka

maka suku ke-n deret tersebut adalah....


Substitusikan pers.(6) ke (7):
/x1 = 2 – x2  x1.x2 = 1  (2 – x2)x2 = 1
A. –1 D. 1 + (–1)n
U

 2x2 – x22 = 1  x22 – 2x2 + 1 = 0


B. 2 (–1) n E. 1 – (–1)n
C. – (–1) n

162 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


 (x2 – 1)(x2 – 1) = 0 [difaktorkan]  = a + 32  U3 = a + 32.
 x2 – 1 = 0  x2 = 1 Kalimat “bilangan yang terkecil ditambah 7
U
/x2 = 1  x1 = 2 – x2 = 2 – 1 = 1  x1 = 1 dan bilangan yang terbesar ditambah 2, maka
diperoleh barisan geometri” modelnya U1 +
Sehingga barisannya: 1, –1, 1. Diperoleh
U2 −1 7, U2, U3 + 2 dan barisan ini sebagai barisan
a = 1, r = = = −1 geometri dengan sifat khas,
U1 1
ditanyakan suku ke-n (Un): U2 U3' U2 U +2
Un = arn – 1  = 1(–1)n – 1 = (–1)n + (–1)
= = 3
U1' U2 U1 + 7 U2 dikalisilang
 = (–1)n(–1)–1  (a + 16)2 = (a + 7)( a + 32 + 2)
 (a + 16)(a + 16) = (a + 7)(a + 34) 
Sesuai sifat ke-1

 = (–1)n
bentuk pangkat
1
pada Bab 4.
−1 a2 + 16a + 16a + 256 = a2 + 34a + 7a + 238
 = (–1)n (–1) = –(–1)n  a2 + 32a + 256 = a2 + 41a + 238
Sesuai sifat ke-3

 41a + 238 = 32a + 256


bentuk pangkat
pada Bab 4.
 41a – 32a = 256 – 238  9a = 18
Jadi: Un = –(–1)n

 a = 18 = 2 .
Jawaban: (C)
9
20. SNMPTN 2011
Substitusikan a = 2 ke U1, U2, dan U3:
Tiga bilangan bulat positif membentuk barisan
U1 = a = 2
aritmetika dengan beda 16. Jika bilangan
U2 = a + 16 = 2 + 16 = 18
yang terkecil ditambah 7 dan bilangan yang
U3 = a + 32 = 2 + 32 = 34
terbesar ditambah 2, maka diperoleh barisan
geometri. Jumlah ketiga bilangan tersebut Ditanyakan jumlah ketiga bilangan maksudnya
adalah.... U1 + U2 + U3 = 2 + 18 + 34
A. 56 D. 50  = 54  U1 + U2 + U3 = 54.
B. 54 E. 48 Jadi: jumlah ketiga bilangan itu = 54
C. 52
Jawaban: (B)
Tips
 Terjemahkan ke dalam model matematika. 21. SNMPTN 2012
 Ingatlah rumus suku ke-n barisan aritmetika. Jika a adalah suku pertama, r adalah rasio, dan
 Gunakan sifat khas barisan geometri.

Sn = 2 – 21 – n adalah jumlah n suku pertama
Substitusikan dan sederhanakan.
deret geometri, maka nilai a + r adalah....
Pembahasan dan Penjelasan: 1
A. D. 1
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan 3
1 3
membuat model matematika. Pada kalimat B. E.
2 2
“Tiga bilangan bulat positif membentuk barisan 2
aritmetika dengan beda 16” C.
3
www.facebook.com/indonesiapustaka

modelnya U1, U2, dan U3 serta b = 16.


Sesuai rumus Un = a + (n – 1)b maka Tips
U1 = a + (1 – 1)b = a + 0b = a  U1 = a. 
U2 = a + (2 – 1)b = a + b  U2 = a + 16.
Ingatlah rumus hubungan Un dan Sn yaitu
Un = Sn – Sn – 1.
U3 = a + (3 – 1)b = a + 2b = a + 2(16)  Substitusikan dan sederhanakan

Matematika Dasar 163


Pembahasan dan Penjelasan: Pembahasan dan Penjelasan:
Diketahui bahwa Sn = 2 – 21 – n. Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan suku ke-n deret geometri Un = arn – 1:
rumus hubungan Un dan Sn dengan mencari u2 = ar2 – 1 = ar1 = ar, u4 = ar4 – 1 = ar3, u6 = ar6
nilai a = U1. Sesuai rumus Un = Sn – Sn – 1 –1
= ar5 , dan seterusnya. Sesuai deret yang
berarti U1 = S1 – S1 – 1 = S1 – S0. diketahui u2 + u4 + u6 + … = 4 [simbol “…”
kita hitung dulu S1 = 2 – 21 – 1 = 2 – 20
 = 2 – 1 = 1  S1 = 1.
artinya dan seterusnya yang menunjukkan deret

S0 = 2 – 21 – 0 = 2 – 21 = 0  S0 = 0.
geometri tak hingga] sehingga menjadi ar + ar3
+ ar5 + … = 4 dengan menggunakan rumus
Sehingga U1 = S1 – S0 = 1 – 0 = 1  a = 1. geometri tak hingga S∞ =
a
dimana U1 = a
Selanjutnya, U2 = S2 – S2 – 1 = S2 – S1. 1− r
3 3
S2 = 2 – 21 – 2 = 2 – 2–1 = ar, r = U2 = ar = ar = r 2 , dan S∞ = 4.
Sesuai sifat ke-3 U1 ar ar 1
1 2 1 4 −1 3 bentuk pangkat
= = − = = pada Bab 4.
a
4=
ar
2 1 2 2 2 S∞ = 1− r 1 − r 2 kalisilang menjadi
3
U2 = S2 − S1 =
3 1 3−2 1
− 1= − = =  ar = 4(1 – r2)  ar = 4 – 4r2 ....(1)
Selanjutnya, u2 + u4 = 3  ar + ar3 = 3
2 2 1 2 2

 ar(1 + r2) = 3 [dimana (ar) yang difaktor]


U2 1 2 1
Untuk mencari r = U = 1 = 2
1

 ar =
Ditanyakan a + r ? 3
....(4)
1 1 1 2 +1 3 1+ r 2
a + r = 1+ = + = =
2 1 2 2 2 Substitusikan pers.(4) ke (3):
 ar = 4 – 4r2
3
Jadi: a + r = 3 U
/ ar =
1+ r 2
 3 2 = 4 – 4r2 kita kalisilang hasilnya
2
Jawaban: (E)
 3 = (1 + r2)(4 – 4r2)
1+ r

 3 = 4 – 4r2 + 4r2 – 4r4  3 = 4 – 4r4


22. SBMPTN 2013

 4r4 = 4 – 3 = 1  4r4 = 1 (r2)2 =


Diketahui deret geometri tak hingga u1 + u2 1

 r2 =  r2 =
+ u3 + … . Jika rasio deret tersebut adalah r 4
1 1
dengan –1 < r < 1, u2 + u4 + u6 + … = 4, dan u2 2
4
+ u4 = 3, nilai r2 adalah.... 2 1
Jadi: r =
1 1 2
A. D. 2 Jawaban: (D)
4
1 3
B. E. 23. SPMB 2002
3 4
x −1 1 1
3 Ag a r d e re t b i l a n g a n x , x , x ( x − 1) …
C.
2 jumlahnya mempunyai limit, nilai x harus
memenuhi....
Tips A. x > 0

www.facebook.com/indonesiapustaka

Ingatlah rumus suku ke-n deret geometri. B. x < 1


 Gunakan rumus jumlah deret geometri tak C. 0 < x < 1 atau x > 1
hingga.

D. x < 0 atau x > 2
Substitusikan dan sederhanakan.
E. 0 < x < 1 atau x > 2

164 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Iriskan kedua garis bilangan itu:
Tips
 Ingatlah syarat deret konvergen yaitu | r | < 1.
 Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
harga mutlak pada Bab 3.
 Substitusikan dan sederhanakan.

Pembahasan dan Penjelasan:


Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Jadi: x < 0 atau x > 2
jumlahnya mempunyai limit yang semakna
dengan syarat deret konvergen. Cari dulu rasio Metode ringkas
Tips cepat: ambil x = ½ 
x −1 1 1 1
(r) dari deret , , …: 1
x x x ( x − 1) x −1
1  |2| < 1 (salah) sehingga PG A, B, C,
1
1x 1x 1 1 2 −1
r= = = .
x −1 x x −1 x x −1 dan E salah. Jadi D benar
1 Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja, tidak
Selanjutnya, substitusikan r = ke | r | < 1:
x −1
|r|<1
berlaku secara umum.
1
1
x −1 Jawaban: (D)
Gunakan pertidaksamaan harga mutlak:
24. UMPTN 1992
Syarat (+):
Suatu deret geometri mempunyai suku
1 1 1 1
1 −1 0 − 0 pertama a dan pembanding 2log(x – 3). Deret
x −1 x −1 x −1 1
1 − ( x − 1) 1− x + 1 2− x ini mempunyai limit bila x memenuhi....
0 0 0
x −1 x −1 x −1 A. 3 < x < 4 D. 3,5 < x < 5

 x – 1 atau 2 – x = 0  x = 1 atau x = 2
B. 3 < x < 5 E. 4 < x < 5
2−0 2 C. 2,5 < x < 5
Uji U/x = 0 0 0
0 −1 −1
 –2 < 0 (benar) Tips
 Ingatlah syarat deret konvergen yaitu |r| < 1.
 Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
harga mutlak pada Bab 3.
Syarat (–):  Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
logaritma pada Bab 3.

1 1 1
1 − 1 −1 Substitusikan dan sederhanakan.
x −1 x −1 x −1
1 1 1 Pembahasan dan Penjelasan:
+1 0 + 0
x −1 x −1 1
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
1+ x − 1 x
0 0 deret ini mempunyai limit semakna dengan
x −1 x −1
 x = 0 atau x – 1 = 0  x = 0 atau x = 1 syarat deret konvergen. Diketahui bahwa

Uji U/x = –1 
−1 −1 pembanding/rasio r = 2log(x – 3):
| r | < 1  | 2log(x – 3) | < 1.
www.facebook.com/indonesiapustaka

0 0
−1 − 1 −2
 ½ > 0 (benar)
Gunakan pertidaksamaan harga mutlak:
Syarat (+):
2
log(x – 3) < 1

Matematika Dasar 165


Gunakan pertidaksamaan logaritma: sebelumnya. Panjang lintasan bola tersebut
2
log(x – 3) < 1  2log(x – 3) < 2log 2 dari pantulan ke-3 sampai ia berhenti adalah
x–3<2x<3+2 ....
 x < 5 .… 5 A. 3,38 meter D. 6,75 meter
Syarat logaritma yaitu didalam logaritma lebih B. 3,75 meter E. 7,75 meter
dari nol atau x – 3 > 0: C. 4,25 meter
x – 3 > 0  x > 3 ….. Tips

3
Syarat (–): Terjemahkanlah ke dalam model matematika
– 2log(x – 3) < 1  2log(x – 3) > –1 dalam bentuk gambar.

 2log(x – 3) > 2log 2–1  x – 3 > ½
Ingatlah rumus jumlah deret geometri tak hingga.
 Substitusikan dan sederhanakan
1 3 1 6 +1
x 3+ x + x
2 1 2 2 Pembahasan dan Penjelasan:
x >  x > 3,5 .....
7 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
2 3,5 membuat model matematik a melalui
Syarat logaritma yaitu didalam logaritma lebih gambar.
dari nol atau x – 3 > 0 dan garis bilangannya Mulai pantulan Bola berhenti
sama dengan syarat logaritma pada langkah Bola dijatuhkan ke-3

pertidaksamaan harga mutlak dengan syarat


(+). 2
3
4
m 3
2
3
=2
3
2

m 3 3
.2
3
=2
3
3

m
4 4 4 4 4 4 4
Terakhir, iriskan ketiga garis bilangan itu:
Sesuai dengan gambar di atas, dapat
disimpulkan bahwa deret itu adalah deret
geometri tak hingga. Ditanyakan pada soal
panjang lintasan mulai pantulan ke-3 sampai
bola pingpong berhenti ?.
Kita menghitung S∞ jatuh:
Jadi: 3,5 < x < 5 3
3
3
4
3
5

Deret S∞ jatuh: 2 +2 +2 + ...


4 4 4
Metode ringkas
Tips cepat: |r| < 1  –1 < r < 1  –1 < 2log(x – 3) < 1
4
3
 2log2–1 < 2log(x – 3) < 2log2  ½ < x – 3 < 2  ½ +
3 2
3 U2 4 3
Dik : U1 = a = 2 ,r = = 3
=
3<x–3+3<2+3 4 U1 3 4
 3,5 < x < 5.
2
4
3
Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja, tidak 3
27 54
2 2
berlaku secara umum. 4
64
S∞ jatuh = = = 64
3 4 3 1
1− −
Jawaban: (D) 4 4 4 4

=
4(54) 216
25. UMPTN 2000 = = 3,375 m
www.facebook.com/indonesiapustaka

1(64) 64
Sebuah bola pingpong dijatuhkan ke lantai
dari ketinggian 2 meter. Setiap kali setelah Untuk menghitung S∞ naik (mulai pantulan
bola itu memantul ia mencapai ketinggian ke-3) juga panjang lintasannya sama dengan
tiga per empat dari ketinggian yang dicapai S∞ jatuh.

166 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Sehingga panjang lintasan seluruhnya mulai 26. SBMPTN 2014 (terbaru)
dari pantulan ke-3 sampai ia berhenti = 2 × S∞ Suku tengah suatu barisan aritmetika adalah
jatuh = 2 × (3,375) = 6,75 m 23. Jika suku terakhirnya 43 dan suku ketiganya
Jadi: panjang lintasan seluruhnya mulai 13, maka banyak suku barisan itu adalah....
dari pantulan ke-3 sampai ia berhenti A. 5 D. 11
adalah 6, 75 m B. 7 E. 13
C. 9
Metode ringkas
Boleh juga kita hitung panjang lintasan mulai dari Tips
ketinggian 2 m sampai bola berhenti yaitu S∞ =  Terjemahkan ke dalam model matematika.
a  Ingatlah rumus suku tengah barisan aritmetika.

2 −a.
1− r Gunakan rumus suku ke-n barisan aritmetika.
S∞ = 2
2
−2 = 2
2
− 2 = 14 m  Substitusi dan sederhanakan.
1− 3 4 14
Panjang lintasan pantulan ke-3 sampai berhenti = Pembahasan dan Penjelasan:
2
3 3
14 − 2 − 2 2 – 2 2 = 6, 75 m. Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
4 4
membuat model matematika. Pada kalimat
“suku tengah suatu barisan aritmetika adalah
Jawaban: (D)
23” model matematikanya U t = 23 dan
Nasehat: kalimat”suku terakhirnya 43” modelnya Un =
1. Rahasia dibalik barisan dan deret aritmetika adalah terletak 43, serta kalimat “suku ketiganya 13”
pada sifat khas barisan tersebut yaitu b = U2 – U1 = U3 – U2 modelnya U3 = 13.
= … dan jika soal berbentuk cerita maka dua hal harus kita a + Un a + 43
cari yaitu suku pertama (a) dan beda (b) dan kalau dua
Ut = 23 = a + 43 = 46
 a = 46 – 43  a = 3.
2 2
hal ini sudah ada maka masalah Anda dapat diselesaikan.
2. Begitu juga barisan dan deret geometri rahasianya
U3 = 13  a + 2b = 13  3 + 2b = 13
 2b = 13 – 3  2b = 10  b =
terletak pada sifat khas barisan tersebut yaitu r = 10
U2 U3 =5
= = ... dan jika soal berbentuk cerita maka dua 2
U1 U2
Substitusikan a = 3 dan b = 5 ke Un = 43:
Un = 43  a + (n – 1)b = 43
hal juga harus kita cari yaitu suku pertama (a) dan rasio

 3 + (n – 1).5 = 43  3 + 5n – 5 = 43
(r) dan kalau dua hal ini sudah ada maka masalah Anda

 5n – 2 = 43  5n = 43 + 2  5n = 45
dapat diselesaikan.
3. Hati-hatilah dalam menerjemahkan soal cerita barisan

n=
dan deret ke dalam model matematika karena ketika 45
= 9 [n = banyak suku].
Anda salah menerjemahkan maka sulit menentukan 5
jawaban akhir atau mungkin ada jawaban pada pilihan Jadi: banyak suku = 9
ganda tetapi bukan itu yang diharapkan atau ternyata
jawaban Anda tidak benar. Jawaban: (C)
4. Perhatikanlah konsep dan prosedur operasi perhitungan
jangan sampai terjadi kesalahan dalam operasi
27. SBMPTN 2014 (terbaru)
www.facebook.com/indonesiapustaka

perhitungan. Diketahui x1 dan x2 akar-akar real persamaan


5. Jadikanlah metode “ELSUB” atau metode substitusi x2 + 3x + p = 0, dengan x1 dan x2 kedua-duanya
sebagai kebutuhan wajib Anda jika diketahui suku ke-n tidak sama dengan nol. Jika x1 + x2, x1x2, dan
atau jumlah n suku pertama barisan dan deret tersebut. x12x22 merupakan 3 suku pertama barisan
aritmetika maka p =....

Matematika Dasar 167


A. –3 D. 1 28. SBMPTN 2014 (terbaru)
B. –1 E. 3 Diketahui 1 + 3log(tan x) + ( 3log(tan x) 2 +
C. 0 2
(3log(tan x)3 + ...= , dengan 0 ≤ x ≤ π, x ≠ ,
3 2
Tips nilai sin 2x adalah....


tan x 2
Ingatlah rumus wajib PK, lihat Bab 1 persamaan A. D.
2 cos x
kuadrat.
 Gunakan ciri khas barisan aritmetika. B.
1
E.
cos x
 Substitusi dan sederhanakan. 2tan x tan x

C. 2cos x
Pembahasan dan Penjelasan:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Tips

rumus wajib PK. x2 + 3x + p = 0 dimana Ingatlah rumus jumlah deret geometri tak
a = 1, b = 3, dan c = p: hingga.
x1 + x2 = −b = −3 = −3 ....(1)  Gunakan konsep trigonometri, lihat Bab 1
a 1 trigonometri.
c p
x1x2 = = = p ....(2)  Gunakan rumus sinus sudut rangkap, lihat Bab
a 1 1 trigonometri.
Diketahui bahwa x1 + x2, x1x2, dan x12x22
Pembahasan dan Penjelasan:
sehingga U1 = x1 + x2, U2 = x1x2, U3 = x12x22
Dik: 1 + 3log(tan x) + (3log(tan x)2 + (3log(tan
ciri khas barisan ini yaitu U2 – U1 = U3 – U2 2
x)3 + ...=
x1x2 – (x1 + x2) = x12x22 – x1x2 3
Sesuai sifat ke-5
bentuk pangkat Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
pada Bab 4. rumus jumlah deret geometri tak hingga dimana
x1x2 – (x1 + x2) = (x1x2)2 – x1x2 3
U log(tan x ) 3
2
p – (–3) = p – p [hasil substitusi pers.(1) dan a = 1 dan r = 2 = = log(tan x ) serta
2 U1 1
(2)] S∞ = .
p + 3 = p2 – p  p2 – p – p – 3 = 0
3
a 2 1
=
 p2 – 2p – 3 = 0  (p – 3)(p + 1) = 0
S∞ =
1− r 3 1− 3 log(tan x )

 p = 3 atau p = –1.  3 = 2 – 2 3log(tan x) [hasil kalisilang]


U
/p = 3  x2 + 3x + p = 0  2 3log(tan x) = 2 – 3  3log(tan x)2 = –1
 x2 + 3x + 3 = 0, dimana a = 1, b = 3, dan c = 3. [Ingat: sifat ke-3 logaritma, lihat Bab 5
logaritma]
 3log(tan x)2 = 3log 3–1  tan2 x =
Ingat syarat jika memiliki akar-akar yaitu D = 1
b2 – 4ac = 32 – 4(1)(3) = 9 – 12 = –3 3
 tan x =
Karena D = –3 < 0 maka akarnya tidak real, 1 1
tan x = .
ini kontradiksi yang diketahui bahwa akar- 3 3
akarnya real sehingga p = 3 salah. Gunakan konsep trigonometri:
1 depan
Jadi: p = –1. tan x = =
www.facebook.com/indonesiapustaka

3 samping
Jawaban: (B) p = 1 + ( 3) 2
2

p = 1+ 3 = 4 = 2

168 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


1
Selanjutnya, gunakan rumus sudut rangkap Pada tan x = dapat ubah menjadi:
3
dan konsep trigonometri:
1
sin 2x = 2 sin x. cos x tan x . 3 = 1 3=
tan x
1 3 1 3 3
sin 2x = 2. . = 2. . = 1 3 1/ tan x
2 2 2 2 2 U/ 3= sin2 x = =
tan x 2 2
[Ingat: sin x = DEMI dan cos x = SAMI]
1 1
= . Jadi: sin 2x =
2tan x 2tan x

Jawaban: (B)

D. LATIHAN MANDIRI

A. 50 D. 200
1. Suatu barisan aritmetika, diketahui bahwa
B. 80 E. 230
suku ke-3 dan suku ke-5 berturut-turut adalah
C. 100
16 dan 20. Suku ke-20 adalah….
A. 50 D. 25 5. Misalkan U n adalah suku ke-n suatu deret
B. 40 E. 16 aritmetika. U1 + U2 + U3 = –9 dan U3 + U4 + U5
C. 30 = 15. Selisih dari deret tersebut adalah….
A. 6 D. 2
2. Dalam suatu deret aritmetika suku ketiga
B. 4 E. 1
adalah 9, sedangkan jumlah suku ke-5 dan
C. 3
ke-7 adalah 36. Jumlah 25 suku pertama
adalah…. 6. Suku pertama suatu barisan aritmetika
A. 977 D. 900 adalah 5, suku terakhirnya adalah 23, serta
B. 578 E. 975 selisih antara suku ke-8 dan ke-3 adalah
C. 795 10, banyaknya suku dari barisan aritmetika
tersebut adalah….
3. Tiga bilangan membentuk deret aritmetika.
A. 10 D. 15
Jumlah ketiga bilangan itu adalah 30 dan
B. 12 E. 20
hasil kali ketiga bilangan tersebut adalah 750.
C. 14
Selisih bilangan ketiga dan bilangan pertama
adalah…. 7. Sebuah trapesium sisi-sisinya membentuk
A. 18 D. 9 deret aritmetika. Alas trapesium merupakan
B. 25 E. 28 sisi terpanjang. Apabila sisi terpendeknya 10
www.facebook.com/indonesiapustaka

C. 10 cm, tingginya 2 cm, dan luasnya 50 cm2 maka


keliling trapesium adalah….
4. Dari suatu deret aritmetika, diketahui U6 + U9 +
A. 90 cm D. 100 cm
U12 + U15 = 20. Jumlah 20 suku pertama deret
B. 85 cm E. 125 cm
tersebut adalah….
C. 77 cm

Matematika Dasar 169


8. Jika –97, –94, –91, … adalah barisan aritmetika, dari barisan (An) dengan beda bernilai satu
maka suku bernilai lebih dari 20 yang muncul adalah 5850. Suku pertama kedua barisan
pertama kali adalah suku ke…. adalah sama dan suku terakhir barisan (Bn)
A. 49 D. 42 sama dengan suku kedua terakhir barisan (An).
B. 40 E. 43 jika beda barisan (Bn) adalah 2, maka jumlah
C. 41 barisan (Bn) adalah….
A. 2385 D. 2900
9. Pada suatu bimbingan belajar, siswa baru B. 2470 E. 2925
yang mendaftar setiap bulannya bertambah C. 2725
dengan jumlah yang sama. Jumlah siswa baru
yang mendaftar pada bulan ke-2 dan bulan 14. Misalkan f(x) adalah suatu polinomial
ke-4 adalah 20 orang, sedangkan jumlah (sukubanyak) derajat tiga yang akar-akarnya
pendaftar pada bulan ke-5 dan ke-6 adalah 40 membentuk barisan aritmetika dengan nilai
orang. Jumlah siswa yang mendaftar selama suku ketiga adalah tiga kali nilai suku pertama,
1 tahun sebanyak…. dan jumlah akar-akarnya adalah 12. Maka
A. 300 D. 882 akar-akar dari f(x + 1) adalah….[Tips: lihat Bab
B. 288 E. 828 akar-akar suku banyak]
C. 424 A. 1, 3, dan 5 D. 2, 3, dan 5
1+ 3 + 5 + 7 + ... + 91 B. 1, 2, dan 5 E. 2, 4, dan 5
10. Nilai dari =….
2 + 4 + 6 + 8 + ... + 92 C. 1, 2, dan 4
45 46
A. D. 45 15. log(a 2b9), log(a5b12), log(a8b15) adalah tiga
46
47 suku pertama dari barisan aritmetika. Jika
B. E. 1
46 diketahui suku ke-12 dari barisan tersebut
46 adalah loga35bn, maka n adalah….[Tips: untuk
C.
47 mencari beda barisan aritmetika, gunakan sifat
ke-2 logaritma pada Bab 5]
11. Rumus jumlah n suku pertama suatu deret
A. 44 D. 112
aritmetika adalah Sn = 2n2 + 4n, maka suku
B. 116 E. 42
ke-5 adalah….
C. 76
A. 70 D. 22
B. 50 E. 18 16. Jumlah p suku pertama dari suatu barisan
C. 48 aritmetika adalah q dan jumlah q suku
pertama adalah p. Maka jumlah (p + q) suku
12. 1 – 3 + 5 + 7 – 9 + 11 + 13 – 15 + 17 + … + 193 –
pertama dari barisan tersebut adalah….
195 + 197 =….[Tips: kumpulkan suku-sukunya,
A. p + q D. –(p + q)
misal (1 – 3) + 5 + (7 – 9) + 11 + …]
B. p + q – 2 E. –(p + q + 1)
A. 3399 D. 3267
C. p + q + 1
www.facebook.com/indonesiapustaka

B. 3366 E. 3266
C. 3333 17. Jika diketahui 4 suku pertama dari barisan
y
aritmetika adalah x, y, w, 2y, maka nilai
13. Diberikan dua buah barisan aritmetika (An) x
=….
dan (Bn). Diketahui jumlah 100 suku pertama

170 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


1 A. 40 D. 43
A. D. 2
4 B. 41 E. 48
1 C. 42
B. E. 3
3
1 22. Suatu barisan geometri mempunyai 3 suku
C.
2 pertama a, b, b2. Jika a dan b adalah akar-akar
18. Seutas tali dipotong menjadi 52 bagian yang dari persamaan kuadrat 2x2 + kx + 6 = 0, maka
masing-masing potongan membentuk deret suku keempat dari barisan dan nilai k masing-
aritmetika. Bila potongan tali terpendek masing adalah….
adalah 3 cm dan yang terpanjang adalah 105 A. 27 dan –8 D. 24 dan –4
cm, maka panjang tali semula adalah….cm. B. 27 dan 8 E. 24 dan 4
A. 5.460 D. 1.352 C. 24 dan –8
B. 2.808 E. 808
C. 2.730 23. Seorang Ibu mempunyai 5 orang anak yang
usianya membentuk suatu barisan aritmetika.
19. Jika jumlah 100 suku pertama suatu deret Jika sekarang usia si bungsu 15 tahun dan si
geometri adalah π, dan jumlah 200 suku sulung 23 tahun, maka jumlah usia kelima
pertamanya adalah 3π, maka jumlah 700 suku orang tersebut 10 tahun yang akan datang
pertamanya adalah…. adalah….
A. 8 D. 63 A. 95 tahun D. 140 tahun
B. 10 E. 127 B. 105 tahun E. 145 tahun
C. 15 C. 110 tahun

20. x1 dan x2 adalah bilangan bulat yang merupakan 24. Pada suatu hari dilakukan pengamatan
akar-akar persamaan kuadrat x2 – (2p + 4)x + terhadap virus-virus tertentu yang
(3p + 4) = 0, di mana p adalah konstanta. Jika berkembang dengan membelah diri menjadi
x1, p, x2 merupakan tiga suku pertama dari dua. Pada awal pengamatan terdapat 2 virus.
suatu deret geometri, maka suku ke-12 dari Pembelahan terjadi setiap 24 jam. Jika setiap
deret geometri tersebut adalah…. 3 hari, seperempat dari virus dibunuh, maka
A. –1 D. 6 − 2 5 banyaknya virus setelah satu minggu pertama
B. 1 E. 4 adalah….
C. 6 + 2 5 A. 24 D. 64
B. 36 E. 72
21. Tiga bilangan a, b, dan c yang masing-masing C. 48
terletak di antara 2 dan 18 memenuhi hal-hal
berikut: 25. Sebuah bola jatuh dari ketinggian 10 m
(i) Jumlah 3 bilangan tersebut = 25. dan memantul kembali dengan ketinggian
2
(ii) 2, a, b adalah suku-suku suatu barisan kali tinggi sebelumnya. Pemantulan ini
www.facebook.com/indonesiapustaka

3
aritmetika. berlangsung terus-menerus hingga bola
(iii) b, c, 18 adalah suku-suku barisan berhenti. Maka panjang lintasan bola
geometri. seluruhnya adalah….
Maka 3a + 2b + c adalah….

Matematika Dasar 171


A. 20 m D. 50 m 3 3
C. 3+ + + ...
B. 30 m E. 60 m 2 4
C. 40 m 3 3 3
D. + + + 3 + ...
8 4 2
26. Pada sebuah deret geometri diketahui bahwa 3 3 3
E. + + + ...
suku pertamanya 3 dan suku ke-9 adalah 768. 8 6 12
Suku ke-7 deret itu adalah….
31. Jika Un suku ke-n suatu deret ukur dengan U1 =
A. 36 D. 256 3
x dan U2 = x , maka suku ke-5 adalah….
B. 72 E. 400
A. x3 D. x–1
C. 192
B. x E. x2
27. Suku kelima dari suatu deret geometri adalah C. x–2
32 dan suku ketujuh adalah 128. Jika rasio
32. Jika r rasio deret geometri tak hingga yang
barisan merupakan bilangan positif, maka
jumlahnya mempunyai limit dan S limit
jumlah 5 suku yang pertama adalah…. 1 1
jumlah deret tak hingga 1 + + + ...
A. 22 D. 64 1 4 + r (4 + r )2
+ + … maka….
B. 32 E. 66 (4 + r )
n

1 1 1 1
C. 62 A. 1 S 1 D. 1 S 1
4 2 7 5

28. Jika (a + 2), (a – 1), (a – 7), …membentuk deret 1 1 1 1


B. 1 S 1 E. 1 S 1
geometri, maka rasionya sama dengan…. 5 3 8 6
A. –5 D. ½ 1 1
C. 1 S 1
B. –2 E. 2 6 4
C. –½
33. Jumlah deret geometri tak hingga dari sinx +
29. Selama 5 bulan berturut-turut jumlah sinx cos2x + sinx cos4x + …untuk x = [Tips:
6
penduduk kota A berbentuk deret geometri. lihat Bab 1 trigonometri] adalah….
Pada tahun terakhir jumlah penduduknya A. 1 D. 5
4 juta, sedangkan jumlah tahun pertama B. 2 E. 6
1
dan ketiga sama dengan 1 juta. Jumlah C. 3
4
penduduk kota A pada tahun keempat
adalah…. 34. Ditentukan rasio deret geometri tak hingga
A. 1,50 juta D. 2,25 juta adalah 5log(2x – 1). Jika deret ini mempunyai
B. 1,75 juta E. 2,50 juta jumlah, maka nilai x adalah….
1 3
C. 2,00 juta A. x 1 D. x 3
2 5
30. Jumlah suku-suku yang bernomor ganjil pada 1 1
B. x 2 E. x 3
2 2
suatu deret ukur tak berhingga adalah 4. Kalau
C. 1< x < 3
www.facebook.com/indonesiapustaka

deret itu sendiri jumlahnya = 6, maka deret itu


adalah….
3 3 35. Diketahui sebuah segitiga OP1P2 dengan sudut
A . 3 + + + ...
4 16 siku-siku pada P2 dan sudut puncak 30° pada
3 3 O. Dengan OP2 sebagai sisi miring dibuat pula
B. 3+ + + ...
8 64

172 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


segitiga siku-siku OP2P3 dengan sudut puncak 38. Jumlah suku ke-4 dan suku ke-5 dari suatu
P2OP3 sebesar 300 . Selanjutnya dibuat pula barisan aritmetika adalah 55, sedangkan suku
segitiga siku-siku OP3P4 dengan OP3 sebagai ke-9 dikurangi dua kali suku ke-2 bernilai 1.
sisi miring dan sudut puncak P3OP4sebesar Jumlah tiga suku pertama barisan tersebut
30° . Proses ini dilanjutkan terus-menerus. Jika adalah….[Sumber: terbaru SBMPTN 2014]
OP1 = 16, maka jumlah luas seluruh segitiga A. 17 D. 40
adalah…. B. 35 E. 60
A. 64 3 D. 256 C. 37
B. 128 E. 256 3 1 1

C. 128 3 2 2
39. Diketahui matriks A = 1 .
− x
36. Diketahui a, b, dan c membentuk deret 2
geometri dengan jumlah 26. Jika suku Jika |A| menyatakan determinan A maka deret
tengah ditambah 4, akan membentuk deret geometri |A|+ |A|2 + |A|3 + ... konvergen ke….
aritmetika. Jumlah 10 suku pertama dari deret [Sumber: terbaru SBMPTN 2014]
aritmetika yang terbentuk adalah…. 2x −1 3 5
A. dengan − x
A. 260 D. 380 2x − 5 2 2
B. 286 E. 364 2x −1 3 5
B. − dengan − x
C. 340 2x − 5 2 2
2x −1 3 3
37. Diketahui a, a + b, dan a + 5b merupakan 3 C. dengan − x
2x − 5 2 2
suku pertama suatu barisan geometri. Jika a,
2x −1 5 5
a + b, x, y, dan z merupakan 5 suku pertama D. − dengan − x
2x − 5 2 2
suatu barisan aritmetika dan x + y + z = –15,
2x −1 3 5
maka suku ke 10 barisan aritmetika tersebut E. dengan x
2x − 5 2 2
adalah….[Sumber: terbaru SBMPTN 2014]
27
A. − D. –15
2
31
B. –14 E. −
2
29
C. −
2
www.facebook.com/indonesiapustaka

Matematika Dasar 173


E. KUNCI JAWABAN

Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian D dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. A 11. D 21. D 31. B

2. E 12. D 22. A 32. A

3. C 13. D 23. E 33. B

4. C 14. A 24. E 34. D

5. B 15. E 25. D 35. C

6. A 16. A 26. C 36. D

7. D 17. D 27. C 37. B

8. C 18. B 28. E 38. E

9. B 19. E 29. C 39. B

10. C 20. A 30. C


www.facebook.com/indonesiapustaka

174 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


BAB 10
PROGRAM MATRIKS

A. KUMPULAN KONSEP MATRIKS

Definisi matriks adalah susunan berbentuk persegi panjang atau persegi dari bilangan-bilangan
menurut baris dan kolom serta ditempatkan dalam tanda kurung (kurung biasa atau kurung siku). Sebuah
matriks dapat diberi nama dengan huruf kapital. Bilangan-bilangan yang terdapat di dalam matriks di-
namakan elemen matriks. Bentuk umum matriks A adalah:

a11 a12 ... a1n  Baris ke-1 Pemahaman


A = a21 a22 ... a2 n  Baris ke-2 Bentuk umum matriks A tersebut ditulis secara singkat
... ... ... ... menjadi A = (aij)m × n
am1 am2 ... amn  Baris ke-m aij = elemen pada baris ke-i dan kolom ke-j matriks A.
a11, a12, ..., a1n = elemen baris ke-1.
Kolom ke-1 Kolom ke-2 Kolom ke-n
a11, a21, ...., am1 = elemen kolom ke-1.

Hal-hal yang berhubungan dengan konsep matriks:


1. Ordo matriks yaitu : ukuran matriks yang dinyatakan dengan banyak baris kali banyak kolom.
Misalnya: matriks berordo m × n, n × m, n × n, m × 1, dan 1 × m.
Contoh:

4  Jadi : matriks A berordo 2 × 3.


6 3 0
A= 1 2

2. Kesamaan matriks yaitu : dua matriks A dan B dikatakan sama, ditulis A = B jika kedua matriks itu
ordonya sama dan elemen-elemen yang seletak bernilai sama.
Contoh:
Seletak
Jadi: a seletak dengan e, b seletak dengan f, c seletak dengan g, dan d
 seletak dengan h.
a b e f
www.facebook.com/indonesiapustaka

=
c d g h

3. Penjumlahan dan pengurangan yaitu : Dua matriks A dan B, jumlah matriks ditulis A + B dan
pengurangan matriks ditulis A – B jika elemen-elemen yang seletak dari matriks A dan B dijumlahkan
atau dikurangkan dengan syarat ordo kedua matriks harus sama.

Matematika Dasar 175


Contoh:
Seletak

 c seletak dengan g hasilnya c + g, dan d seletak dengan h hasilnya d + h.


a b e f Jadi : a seletak dengan e hasilnya a + e, b seletak dengan f hasilnya b + f,
+
c d g h

Begitupun pengurangan matriks, caranya sama dengan penjumlahan matriks. Kita gantikan saja
lambang (+) menjadi (–).

4. Perkalian skalar dengan matriks yaitu : jika bilangan skalar k dengan matriks A maka kalikan bilangan
k dengan semua elemen-elemen pada matriks A.
Contoh:

a b c k .a k .b k .c
k =
d e f k .d k .e k .f

5. Perkalian matriks yaitu : Jika matriks A adalah berordo m × q dan matriks B adalah matriks berordo
q × n, maka A × B adalah suatu matriks C = (cij) berordo m × n yang elemen-elemennya diperoleh
dari penjumlahan hasilkali elemen-elemen pada baris ke-i matriks A dengan elemen-elemen pada
kolom ke-j matriks B yang bersesuaian atau sepadan, dengan i = 1, 2, 3, ..., m dan j = 1, 2, 3, ... , n.

A B
(m × q) (q × n) Pemahaman
sama Syarat perkalian matriks : banyaknya
Ordo hasilkali kolom pada matriks A harus sama
banyaknya baris pada matriks B.

Contoh:
dikalikan Contoh hasil kali

g h
a b c a.g + b.i + c .k a.h + b. j + c .l
A B= i j =
d e f d . g + e .i + f .k d .h + e . j + f .l
k l
A B C
(2 × 3) (3 × 2) Hasil ordo (2 × 2)
sama
Ordo hasilkali =
a b
6. Determinan matriks yaitu : misalkan matriks A = yang berordo 2 x 2. Elemen a dan d terletak
c d
pada diagonal utama(pertama), sedangakan b dan c terletak pada diagonal lain(kedua) caranya
dengan mengurangkan hasilkali elemen-elemen pada diagonal utama dengan hasilkali elemen-
elemen pada diagonal lain. Simbol determinan matriks A “det A” atau “|A|”.
www.facebook.com/indonesiapustaka

a b Pemahaman
det A = = a.d − b.c Determinan suatu matriks ditulis dengan
c d
Diagonal lain Diagonal utama menggunakan garis lurus seperti pada rumus di
samping, bukan kurung biasa atau kurung siku.

176 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


7. Transpose matriks yaitu : suatu matriks A yang diperoleh dengan cara menukar setiap elemen baris
matriks A dengan elemen kolom matriks transposenya. Simbol matriks transpose adalah A' atau
At.
Contoh: menukar

a d
a b c
A= A = b
t
e
d e f
c f

8. Invers matriks yaitu : jika matriks A berordo 2 × 2 maka invers matriks dirumuskan sebagai berikut:
Diagonal lain
a b
Pemahaman
c d
Diagonal utama Syarat invers matriks : det (A) = (ad – bc)  0
d −b yang biasa disebut matriks nonsingular. Adapun
1
A−1 = matriks yang det (A) = ad – bc = 0 disebut matriks
ad − bc −c a
singular.
Diagonal lain Diagonal utama
Lawan tanda ditukar

B. SIFAT-SIFAT MATRIKS

Jika matriks A, matriks B, dan matriks C maka berlaku sifat-sifat sebagai berikut:
1. Komutatif penjumlahan : A + B = B + A
2. Asosiatif penjumlahan : (A + B) + C = A + (B + C)
0 0
3. Ada unsur identitas 0 = :A+0=0+A=A
0 0
4. Invers penjumlahan A adalah (–A) berlaku A + (–A) = –A + A = 0
5. Tidak berlaku komutatif perkalian : A.B ≠ B.A
6. Asosiatif perkalian : (A.B).C = A.(B.C)
7. Distributif : A.(B + C) = A.B + A.C
8. Perpangkatan : A2 = A.A, secara umum An = A.A.A ... A [A sebanyak n faktor]
9. k adalah bilangan skalar : k(A + B) = k.A + k.B
10. k1 dan k2 adalah bilangan skalar berlaku (k1 + k2)A = k1A + k2A
11. k1 dan k2 adalah bilangan skalar berlaku k1(k2)A = (k1 k2)A
1 0
12. Ada matriks satuan I = 0 1
sehingga A.I = I.A = A dan (–I)A = –A
13. Jika At dan Bt masing-masing adalah matriks transpose dari matriks A dan matriks B maka (A.B)t = Bt
. At
www.facebook.com/indonesiapustaka

14. Sifat invers: (A.B)–1 = B–1 . A–1 atau (B.A)–1 = A–1 . B–1

Persamaan matriks:
1. Jika persamaan matriks AX = B maka X = A–1 . B
2. Jika persamaan matriks XA = B maka X = B . A–1

Matematika Dasar 177


C. SOAL DAN PEMBAHASAN

1. SIPENMARU 1988 variabel a. Memang pers.(1) memiliki variabel


a 4 2c − 3b 2a + 1 a tetapi sulit diselesaikan karena masih
Matriks A = dan B = a .
2b 3c b+7 memiliki dua variabel yaitu b dan c.
Supaya dipenuhi A = 2Bt, dengan Bt menyata- Sedangkan pers.(4) tidak ada variabel a untuk
disubstitusikan.
/a = 2  2b = 4a + 2  2b = 4(2) + 2
kan matriks transpose dari B maka nilai c =.... U

 2b = 8 + 2  2b = 10  b =
A. 2 D. 8 10
B. 3 E. 10 = 5.
2
C. 5 Kemudian substitusikan b = 5 ke pers.(4)
Tips karena persamaan ini memiliki variabel b
 Ingatlah konsep transpose matriks. dan nilai c dapat ditemukan yang sesuai
 pertanyaan soal.
/b = 5  3c = 2b + 14
Gunakan perkalian skalar dengan matriks dan
konsep kesamaan matriks. U

 Identikkan elemen-elemen matriks dan  3c = 2(5) + 14


sederhanakan melalui metode substitusi.
 3c = 10 + 14 = 24
 3c = 24  c =
Pembahasan dan Penjelasan: 24
=8
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan 3
transpose matriks B: Sesuai konsep Jadi: c = 8
2c − 3b 2a + 1 matriks No.7 yaitu
B= baris per tama Jawaban: (D)
a b+7 ditukar menjadi
kolom pertama 2. UMPTN 1993
2c − 3b a dan baris kedua a −1 0
B =t 1 a+b
2a + 1 b + 7 ditukar menjadi Matriks A = b ,B =
−c d , dan C
kolom kedua. c
1 0
Selanjutnya, sesuai konsep matirks No. 4 = 1 1 . Jika A + Bt = C dengan Bt transpose
yaitu perkalian skalar (2) dengan matriks B
dari B, maka d =....
A = 2B 
a 4 2c − 3b a A. –1 D. 1
=2
t
2b 3c 2a + 1 b + 7
B. –2 E. 2
Gunakan konsep matriks No.2 yaitu kesamaan C. 0
matriks: Tips
a 4 4 c − 6b 2a
=
4 a + 2 2b + 14  Ingatlah konsep transpose matriks.

2b 3c
Gunakan konsep penjumlahan matriks dan
Identikkan: konsep kesamaan matriks.
a = 4c – 6b ....(1) 4 = 2a ....(2)  Identikkan elemen-elemen matriks ruas kiri dan
2b = 4a + 2 ....(3) 3c = 2b + 14 ....(4) ruas kanan.
Dari 4 persamaan di atas, yang paling mudah  Substitusi dan sederhanakan.
www.facebook.com/indonesiapustaka

dikerjakan pers.(2) karena pers.(2) ini hanya


Pembahasan dan Penjelasan:
memiliki satu variabel yaitu variabel a
sehingga 4 = 2a  a = = 2 . Substitusikan
4 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
2 transpose matriks B:
a = 2 ke pers.(3) karena pers.(3) ini memiliki

178 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


a −1 0 Sesuai konsep matriks No.7 Pembahasan dan Penjelasan:
B= yaitu baris pertama ditukar Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
−c d menjadi kolom pertama
a −1 −c dan baris kedua ditukar konsep perkalian matriks No.5:
Bt = menjadi kolom kedua. 2 1 p q 2 3
0 d
=
Selanjutnya A + Bt = C 0 −1 r s 0 −3

1 a+b a −1 −c 1 0 2. p + 1.r 2.q + 1. s 2 3


+ = =
b c 0 d 1 1 0. p + ( −1).r 0.q + ( −1)s 0 −3
2 p + r 2q + s 2 3 kotak putus-putus
Gunakan konsep matriks No.3 yaitu contoh = maksudnya baris I
0−r 0−s 0 −3
× kolom I hasilnya
penjumlahan matriks pada kotak putus-
2 p + r 2q + s 2 3 diletakkan baris I
putus: = kolom I.
−r −s 0 −3
1+a− 1 a + b + ( −c ) 1 0
= Selanjutnya gunakan konsep kesamaan
b+0 c+d 1 1
matriks No.2 dan identikkan:
a a+b−c 1 0
= 2p + r = 2 ....(1) 2q + s = 3 ....(2)
b c+d 1 1
–r = 0 ....(3) –s = –3 ....(4)
Gunakan konsep matriks No.2 dan identikkan: Kita sederhanakan dulu pers.(3) dan (4):
a = 1 ….(1) a+b–c=0 ….(2) –r = 0  r = 0 dan –s = –3  s = 3
b = 1 ….(3) c+d=1 ….(4) Substitusikan r = 0 ke pers.(1) karena
Nilai a dan b sudah ada maka substitusikan persamaan ini memiliki variabel r sedangkan
ke pers.(2) karena persamaan ini yang mudah pers.(2) variabel r tidak ada.
diselesaikan: U
/r = 0  2p + r = 2  2p + 0 = 2
U
/ a = 1 dan b = 1  a + b – c = 0  2p = 2  p = = 1  p = 1.
2
 1 + 1 – c = 0  2 – c = 0  c = 2. 2
Karena yang ditanyakan 2p + r – s berarti
Substitusikan c = 2 ke pers.(4):
/c = 2  c + d = 1  2 + d = 1
variabel q tidak perlu dihitung.
/p = 1, r = 0, dan s = 3  2p + r – s
U

 d = 1 – 2 = –1.
U

 = 2(1) + 0 – 3 = 2 – 3 = –1
Jadi: d = –1 Jadi: 2p + r – s = –1
Jawaban: (A) Cara lain
p q 2 1 2 3
3. SNMPTN 2012 Misalkan X = X= .
0 −1 0 −3
Gunakan rumus persamaan matriks AX = B  X =
r s
2 1 p q 2 3
Jika = , maka nilai 2p +
0 −1 r s 0 −3
X=
−1
2 1 2 3 1 −1 − 1 2 3
r – s adalah.... 0 −1 0 −3 2( −1) − 0.1 0 2 0 −3

X=  X = −1 2
A. –2 D. 1 1 −2 + 0 − 3 + 3 −2 0
=
B. –1 E. 2 −2 − 0 0+0 0−6 0 −6
C. 0 1 0
= p q .

Sehingga p = 1, r = 0, dan s = 3  2p + r – s = 2(1) +


0 3 r s
Tips
www.facebook.com/indonesiapustaka

 Ingatlah konsep perkalian matriks. 0 – 3 = 2 – 3 = –1


 Gunakan konsep kesamaan matriks. Jadi: 2p + r – s = –1
 Identikkan elemen-elemen matriks ruas kiri dan Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja, tidak
berlaku secara umum.
ruas kanan.
 Substitusi dan sederhanakan. Jawaban: (B)

Matematika Dasar 179


4. SBMPTN 2013 4 2
a 3 A adalah....
3 1 1 2 3
Jika A = , B = 1 1 , dan determinan
2 1 a 1 0 0 1
2 1 A. D.
0 2 2 0
matriks AB adalah 0, maka nilai 3a2 – 20a
adalah.... 2 0 0 2
B. E. 1 0
A. –10 D. 3 0 2
B. –3 E. 10 2 0
C. 0 1
C. 1
Tips Tips
 Ingatlah konsep perkalian matriks.  Ingatlah konsep perkalian matriks.
 Gunakan konsep determinan matriks.  Gunakan konsep kesamaan matriks dan
 Substitusi dan sederhanakan. identikkan elemen-elemen matriks ruas kiri
Pembahasan dan Penjelasan: dan ruas kanan.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan  Gunakan metode eliminasi-substitusi “ELSUB”
dan sederhanakan.
konsep perkalian matriks No.5:
a 3 kotak putus-putus
3 1 1 maksudnya baris I × Pembahasan dan Penjelasan:
AB = 1 1 kolom I hasil simpan di
2 1 a Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
2 1 baris I kolom I.
konsep perkalian matriks No.5, tetapi
3.a + 1.1+ 1.2 3.3 + 1.1+ 1.1 sebelum itu kita misalkan matriks
=
2.a + 1.1+ a.2 2.3 + 1.1+ a.1
. Sehingga A 1 = 0 
a b 2 1
3a + 1+ 2 9 + 1+ 1 A=
= c d
2a + 1 + 2a 6 + 1 + a
kotak putus-putus
3a + 3 11 a b 2 1 maksudnya baris I ×
AB = . =
4a + 1 a + 7 c d 1 0 kolom I simpan hasilnya
di baris I kolom I.
‘‘determinan matriks AB adalah 0” maksudnya
det(AB) = 0 sehingga kita gunakan konsep a.2 + b.1 1 2a + b 1
= =
determinan matriks No.6: c .2 + d .1 0 2c + d 0
Sesuai konsep Gunakan konsep kesamaan matriks No.2
3a + 3 11 determinan matriks
dan identikkan:
=0 yaitu hasilkali diagonal
4a + 1 a + 7 utama – hasilkali 2a + b = 1 ....(1) 2c + d = 0 ....(2)
diagonal lain.
Diagonal lain Diagonal utama 4 0 a b 4 0
Begitupun A = =
(3a + 3)(a + 7) – 11(4a + 1) = 0 6 2 c d 6 2
3a2 + 21a + 3a + 21 – 44a – 11 = 0 a.4 + b.6 0
3a2 – 20a – 10 = 0  3a2 – 20a = 10
kotak putus-putus
= maksudnya
c .4 + d .6 2
baris II × kolom I
Jadi: 3a2 – 20a = 10 4 a + 6b 0 simpan hasilnya di
=
4 c + 6d 2 baris II kolom I.
Jawaban: (E)
www.facebook.com/indonesiapustaka

Gunakan konsep kesamaan matriks No.2


dan identikkan:
 2a + 3b = 0 ....(3)
5. SNMPTN 2011
Jika A adalah matriks 2 × 2 yang memenuhi 4a + 6b = 0
 2c + 3d = 1 ....(4)
:2
2 1 4 0
A = dan A = , maka hasil kali 4c + 6d = 2
1 0 6 2 :2

180 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Selanjutnya, gunakan metode “ELSUB” pada 6. SPMB 2002
−1
pers.(1) dan (3) karena dua pers. ini memiliki a b 1 2
Nilai a dan b yang memenuhi =
variabel yang sama yaitu a dan b. b a 2 1
adalah....
Cara eliminasi:
2a + 1b = 1 A. a = 1 dan b = 2
Variabel 2a kedua
2a + 3b = 0 persamaan koefisiennya B. a = 2 dan b = 1 –3
–2b = 1  b = –½
sudah sama dan sama
tanda maka operasi 1 2
C. a = dan b =
hitungnya adalah 3 3
pengurangan (–) agar
1 2
variabel 2a dihilangkan. D. a = − dan b =
3 3
U
/ b = –½  2a + 3b = 0  2a + 3(–½) = 0 E.
1
a = − dan b = −
2

 2a – = 0  2a =  a =
3 3 32 3 3 3
= .
2 2 2 4
Kemudian “ElSUB” pers.(2) dan (4) karena Tips

mengandung variabel yang sama.  Ingatlah konsep invers matriks ordo 2 × 2.


Cara eliminasi:  Gunakan konsep kesamaan matriks dan
2c + 1d = 0 Variabel 2c kedua identikkan elemen-elemen matriks ruas kiri
persamaan koefisiennya
2c + 3d = 1 dan ruas kanan.

sudah sama dan sama
–2d = –1  d = ½
tanda maka operasi Substitusi dan sederhanakan.
hitungnya adalah
/d = ½  2c + d = 0
U
pengurangan (–) agar Pembahasan dan Penjelasan:
variabel 2c dihilangkan.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
 2c + ½ = 0  2c = –½  c =
−1 2
konsep invers matriks No.8: Maksud
2

 c = − . Sehingga matirks A = A
−1
1 a b a b a b
4 c d adalah invers matriks :
b a b a
3 4 −1 2
= . (a.a – b.b) sebagai
−1 4 1 2 −1 determinan dan
a b 1 a −b untuk matriks
Terakhir, gunakan konsep perkalian matriks =
b a a.a − b.b −b a diagonal utama
No.5: ditukar dan
Diagonal lain Diagonal diagonal lain
4 2 3 4 −1 2 4 2 utama lawan tanda.
A =
2 3 −1 4 1 2 2 3
1 a −b
3 1 3 1 =
(4 ) + − 2 (2) + − 3 a − b −b a
2 2

4 2 4 2
=
1 1 1 1 a −b
− 4 + (2) − 2 + (3) a b
−1
a − b22
a − b2
2
4 2 4 2 = ...(1)
b a −b a
3 3
3 −1 − 2 0 a − b2
2
a − b2
2
2 2
= = 2
1 3 0 −1
−1+ 1 − + 2 a b 1 2
2 2 Substitusikan pers.(1) ke =
b a 2 1
www.facebook.com/indonesiapustaka

2 0
= a −b
0 1 .
4 2 2 0 a − b2
2
a − b2
2 1 2
Jadi: = A = =
2 3 0 1 −b a 2 1
a2 − b 2 a2 − b 2
Jawaban: (C)

Matematika Dasar 181


Selanjutnya, gunakan konsep kesamaan 2 −1 0 Makna dari kotak
B= putus-putus yaitu
matriks No.2 dan identikkan: 0 1 −1
a −b baris pertama ditukar
= 1 ...(2) = 2 ....(3) menjadi kolom
a − b2
2
a − b2
2
2 0 pertama. Begitupun
Kita sederhanakan dulu pers.(1): B = −1
T
1 baris kedua ditukar

= 1 a = (a2 – b2) [hasil kalisilang]


0 −1 menjadi kolom kedua.
a
a − b2
2
Gunakan konsep invers matirks No.8 dari
Substitusikan a = (a2 – b2) ke pers.(3): 2 2
/a = (a2 – b2)  2 2 = 2
−b −b C= :
U
=2 1 3
a −b a
 –b = 2a [hasil kalisilang]  b = –2a.
(2.3 – 1.2) sebagai
determinan dan untuk

/ b = –2a  a = (a2 – b2)


1 3 − 2 matriks diagonal utama
U
C −1 =
 a = a2 – (–2a)2  a = 1a2 – 4a2
ditukar dan diagonal
2.3 − 1.2 −1 2 lain lawan tanda.

 a = –3a2  1a = –3a2  –3a = 1 Diagonal lain Diagonal utama

 a = − . U/a = −  b = –2a
1 1 1 3 −2 1 3 −2
= =
3 3 6 − 2 −1 2 4 −1 2

 b = –2 − 3 = 3
1 2 2 3 4 −2 4
b= C −1 =
3 −1 4 2 4
1 2
Jadi: a = − dan b = Gunakan konsep perkalian matriks No.5:
3 3
2 0
Jawaban: (D) 0 −1
1
AB = T
−1 1
−1 0 0
0 −1
7. SNMPTN 2009
1 0 −1 1.2 + 0.( −1) + ( −1).0 1.0 + 0.1+ ( −1)( −1)
Diketahui matriks-matriks A = , =
−1 0 0 −1.2 + 0.( −1) + 0.0 − 1.0 + 0.1+ 0.( −1)
2 −1 0 2 2
B= ,C = s e r t a BT d a n C –1 2 + 0 + 0 0 + 0 +1 2 1
0 1 −1 1 3 = . AB T = .
−2 + 0 + 0 0 + 0 + 0 −2 0
berturut-turut menyatakan transpose matriks
B dan invers matriks C jika det(ABT) = k det(C–1), Sesuai persamaan det(ABT) = k det(C–1) maka
dengan det(A) menyatakan determinan 2 1 3 4 −2 4 Sesuai konsep
matriks A, maka nilai k adalah .... =k determinan
−2 0 −1 4 2 4 matriks yaitu
A. 10 D. 2 Diagonal lain Diagonal utama hasilkali diagonal
B. 8 E. 1 utama – hasilkali
diagonal lain.
C. 4
Tips 3 2 1 2
2.0 – (–2).1 = k − − −

4 4 4 4
Ingatlah konsep transpose dan invers matriks.
 Gunakan konsep perkalian dan determinan 6 2 4
0+2= k − 2=k
matriks. 16 16 16
 Sederhanakan. 2 32
k= k= =8
www.facebook.com/indonesiapustaka

4 16 4
Pembahasan dan Penjelasan:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Jadi: k = 8
konsep transpose matriks No.7:
Jawaban: (B)

182 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


8. UMPTN 1998 −12 −10
3 4 2 1 −6 − 5
2 2
Matriks P yang memenuhi 1 2 P= 4 3 P= =
10 8 5 4
adalah....
2 2
−6 − 5 −6 5 −6 − 5
A. D. Jadi: P =
5 −4 5 4 5 4
−6 − 5 −6 − 5 Jawaban: (C)
B. −5 4
E.
−5 −4
9. SPMB 2002
−6 − 5 1 0
C. Jika matriks A = maka (A–1)3 adalah....
5 4 3 2
1 0 −1 0
Tips A. −21 8 D. 21 8 1 8
 Ingatlah persamaan matriks AX = B  X = A–1 . B
 Gunakan konsep invers dan perkalian matriks
18 0 1 0
B. E.
− 21 8 1 −21 8 1 8
serta sederhanakan.
18 0
C.
Pembahasan dan Penjelasan: − 27 8 1
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
persamaan matriks: Catatan: Tips
Matriks P terletak di dalam  Ingatlah sifat matriks ke-8.
3 4 2 1 
atau di apit oleh matriks
P= Gunakan konsep invers dan perkalian matriks.

1 2 4 3 A dan B sehingga A –1 juga
  terletak di dalam atau di Sederhanakan.
A B

Berbeda dengan P.A = B 


apit oleh matriks P dan B.
Pembahasan dan Penjelasan:
A.P = B  P = A .B –1 P = B. A –1 maknanya matriks Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan sifat
P terletak diluar sebelah
kiri dari matriks A dan B
perpangkatan matriks ke-8:
−1
3 4 2 1 sehingga A –1 juga terletak (A–1)3 = A–1. A–1. A–1.
P=
1 2 4 3 di luar sebelah kanan dari
Kita hitung dulu invers matriks A, gunakan
matriks P dan B.
konsep invers matriks No.8 dari
Gunakan konsep invers matriks No.8: 1 0
A= yaitu: (1.2 – 0.3) sebagai
3 2
(3.2 – 1.4) sebagai determinan dan
determinan d a n untuk matriks
1 2 0
1 2 −4 2 1 untuk matriks A−1 = diagonal utama
P= diagonal utama 1.2 − 0.3 −3 1
3.2 − 1.4 −1 3 4 3 ditukar dan diagonal
ditukar dan Diagonal Diagonal lain lawan tanda.
Diagonal Diagonal diagonal lain lawan lain utama
lain utama
tanda.
1 2 0 1 2 0
= A−1 =
Gunakan konsep perkalian matriks No.5: 2 − 0 −3 1 2 −3 1 .
1 2 −4 2 1
P= Selanjutnya gunakan konsep perkalian
6 − 4 −1 3 4 3
www.facebook.com/indonesiapustaka

1 2.2 + ( −4).4 2.1+ ( −4).3


matriks No.5 untuk mencari A–1. A–1. A–1
P=
2 −1.2 + 3.4 − 1.1+ 3.3 1 2 0 1 2 0 1 2 0
= . .
1 4 − 16 2 − 12 1 −12 − 10 2 −3 1 2 −3 1 2 −3 1
P= =
2 −2 + 12 − 1 + 9 2 10 8
Agar mudah dikali, kumpulkan ½ sebelah kiri:

Matematika Dasar 183


1 1 1 2 0 2 0 2 0 Pembahasan dan Penjelasan:
= . .
2 2 2 −3 1 −3 1 −3 1 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
syarat matriks tidak mempunyai invers
1 2.2 + 0.( −3) 2.0 + 0.1 2 0
= yaitu det(A) = 0 yang biasa disebut matriks
8 −3.2 + 1.( −3) − 3.0 + 1.1 −3 1
singular.
1 4−0 0+0 2 0
= kotak putus-putus Gunakan konsep determinan matriks No.6:
8 −6 − 3 0 + 1 −3 1 maknanya baris I
× kolom II simpan Sesuai konsep

det(A) = 0 
1 4 0 2 0
a−b a determinan
= hasilnya di baris I
8 −9 1 −3 1 =0 matriks yaitu
kolom II. a a+b
hasilkali diagonal
1 4.2 + 0.( −3) 4.0 + 0.1
= Diagonal lain Diagonal utama – hasilkali
8 −9.2 + 1.( −3) − 9.0 + 1.1 utama diagonal lain.
1 8−0 0+0 1 8 0  (a – b)(a + b) – a.a = 0
 a2 + ab – ab – b2 – a2 = 0
= =
8 −18 − 3 0 + 1 8 −21 1
88 08 1 0  a2 + ab – ab – b2 – a2 = 0
 – b2 = 0  b2 = 0  b = 0 = 0
= =
−21 8 1 8 −21 8 1 8
1 0  b = 0 dan berapapun nilai a termasuk a =
Jadi: (A–1)3 = −21 8 1 8 0 tetap matriks tersebut tidak mempunyai
invers.
Cara lain
Boleh ditukar pangkat: (A–1)3 = (A3)–1 Jadi: b = 0 dan a sebarang
1 0 1 0 1 0 Jawaban: (E)
A3 = A.A.A =
3 2 3 2 3 2
1+ 0 0 + 0 1 0 1 0 1 0 11. UMPTN 1994
= = 3x − 1 3
3+ 6 0+ 4 3 2 9 4 3 2 Hasil kali akar-akar persamaan =0
x +1 x + 2
1+ 0 0 + 0 1 0 adalah....
= A3 =
9 + 12 0 + 8 21 8 2 2
A. − D.
3 –1 1 8 0 1 0 3 3
A = =
8 − 0 −21 1 − 21 8 1 8 4 4
B. − E.
3 3
Jawaban: (E) 5
C. −
3
10. UMPTN 1992
Tips
a−b a
Matriks
a a+b
tidak mempunyai invers  Ingatlah konsep determinan matriks.
bila ....  Gunakan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat
A. a dan b sebarang pada Bab 1.
B. a ≠ 0, b ≠ 0, dan a = b  Sederhanakan.
C. a ≠ 0, b ≠ 0, dan a = –b Pembahasan dan Penjelasan:
D. a = 0 dan b sebarang Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
E. b = 0 dan a sebarang konsep determinan matriks No.6:
www.facebook.com/indonesiapustaka

Tips Sesuai konsep


3x − 1 3
 Ingatlah syarat matriks tidak mempunyai invers. =0 determinan matriks
x +1 x + 2
 Gunakan konsep determinan matriks.
yaitu hasilkali diagonal
utama – hasilkali
 Sederhanakan. Diagonal lain Diagonal
utama
diagonal lain.

184 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


(3x – 1)(x + 2) – 3(x + 1) = 0 6 7 1 2 −3
=
3x2 + 6x – 1x – 2 – 3x – 3 = 0 19 18 8 − 3 −1 4
3x2 + 6x – 1x – 3x – 2 – 3 = 0 6 7 1 2 −3 1 6 7 2 −3
= =
3x2 + 2x – 5 = 0 19 18 5 −1 4 5 19 18 −1 4
(3x + 5)(x – 1) = 0 [hasil faktorkan]
3x + 5 = 0  3x = –5 x1 = –5/3 atau x – 1 = 0
[ 1/5 digeser seb elah k iri agar mudah

 x2 = 1. Hasil kali akar-akar maknanya x1x2 =


dikerjakan]
Gunakan konsep perkalian matriks No.5:
(–5/3).1 = –5/3.
1 6 7 2 −3
Atau boleh juga x1x2 = c/a = –5/3 =
5 19 18 −1 4
Jadi: x1x2 = –5/3.
1 6.2 + 7.( −1) 6.( −3) + 7.4
=
Jawaban: (C) 5 19.2 + 18.( −1) 19.( −3) + 18.4
1 12 − 7 − 18 + 28
12. UMPTN 1990 =
5 38 − 18 − 57 + 72
Jika C adalah hasil perkalian matriks A dengan 5 10
6 7 1 5 10 5 5 1 2
B, yakni AB = C, dengan C = dan B = = =
19 18 5 20 15 20 15 4 3
4 3
, maka A adalah.... 5 5
1 2
1 2
1 4 1 2 Jadi: A = 4 3
A. 2 3 D. 4 3
Jawaban: (D)
1 3 1 −3
B. E.
4 2 −4 2 13. SIPENMARU 1985
1 −2 1 2 10
C. −4 3 Diketahui A = dan I = 0 1 . Jika A2 = pA
3 4
+ qI, maka....
Tips A. p = 5; q = 2 D. p = 2; q = –5
 Ingatlah persamaan matriks X.A = B  X = B. A–1. B. p = 5; q = –2 E. p = 2; q = 5
 Gunakan konsep invers dan perkalian matriks C. p = –5; q = 2
serta sederhanakan.
Tips
Pembahasan dan Penjelasan:  Ingatlah sifat perpangkatan matriks dan konsep
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan perkalian matriks.
persamaan matriks: Catatan:  Gunakan konsep penjumlahan matriks.
AB = C  A = C.B –1 Matriks A terletak diluar  Gunak an konsep kesamaan matriks dan
sebelah kiri dari matriks
identikkan elemen-elemen matriks ruas kiri dan
B dan C sehingga B
−1
6 7 4 3 ruas kanan.
 Gunakan metode substitusi dan sederhanakan.
–1
juga terletak di luar
= sebelah kanan dari
19 18 1 2
matriks A dan C.

Gunakan konsep invers matriks No.8: Pembahasan dan Penjelasan:


www.facebook.com/indonesiapustaka

(4.2 – 1.3) sebagai Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan sifat


determinan dan perpangkatan matriks A2 = A.A:
6 7 1 2 −3 untuk matriks
= diagonal utama selanjutnya gunakan konsep perkalian
19 18 4.2 − 1.3 −1 4
ditukar dan diagonal matriks No.5:
Diagonal lain Diagonal lain lawan tanda.
utama

Matematika Dasar 185


1 2 1 2 kotak putus-putus 14. UMPTN 1998
A2 = A.A = maknanya baris II u1 u2
3 4 3 4 Diketahui matriks A = u u dan un adalah
× kolom II letakkan
3 4
hasilnya di bar is II
1.1+ 2.3 1.2 + 2.4 kolom II. suku ke-n barisan aritmetika. Jika u6 = 18 dan
=
3.1+ 4.3 3.2 + 4.4 u10 = 30, maka determinan matriks A sama
1+ 6 2 + 8 7 10 dengan....
= A2 = A. 30 D. 12
3 + 12 6 + 16 15 22 .
B. –18 E. 18
Sesuai kesamaan A2 = pA + qI maka
C. –12
7 10 1 2 10
=P +q Tips
15 22 3 4 0 1
7 10 p 2p q 0  Ingatlah kembali rumus suku ke-n barisan
= +
15 22 3p 4 p 0 q aritmetika pada Bab 8.
 Gunakan metode “ELSUB”.

Gunakan konsep penjumlahan matriks
Gunakan konsep determinan matriks dan
No.3: sederhanakan.
7 10 p 2p q 0
= + Pembahasan dan Penjelasan:
15 22 3p 4 p 0 q
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
7 10 p + q 2p + 0
= rumus suku ke-n barisan aritmetika
15 22 3p + 0 4 p + q
Un = a + (n – 1)b:
Dik: u6 = 18  a + (6 – 1)b = 18
7 10 p + q 2p
=
 a + 5b = 18 ....(1)
15 22 3p 4 p + q

Gunakan konsep kesamaan matriks No.2 u10 = 30  a + (10 – 1)b = 30


dan identikkan:  a + 9b = 30 ....(2)
p + q = 7 ….(1) 2p = 10 ….(2)
Gunakan “ELSUB” dari Pers.(1) dan (2):
3p = 15 ….(3) 4p + q = 22 ….(4)
a + 5b = 18 Cara eliminasi:
Dari 4 persamaan, yang paling mudah a + 9b = 30 variabel a kedua persamaan
koefisiennya sudah sama dan
diselesaikan yaitu pers.(2) atau (3) karena –4b = –12 s a m a t a n d a m a k a o p e ra s i

 b=
hanya memiliki satu variabel. Kita ambil pers. −12 hitungnya adalah pengurangan
=3 (–) agar variabel a dihilangkan.
−4
/b = 3  a + 5b = 18  a + 5(3) = 18
(2):
2p = 10  p = 10 = 5  p = 5.
U

2  a + 15 = 18  a = 18 – 15  a = 3.
Untuk mencari nilai q, boleh Anda substitusikan Selanjutnya substitusikan a = 3 dan b = 3 ke
p = 5 ke pers.(1) atau (4). Kita ambil pers.(1) u1, u2, u3, dan u4:
karena ini sangat mudah:
/p = 5  p + q = 7  5 + q = 7
u1 = a + (1 – 1)b = a + 0b = a + 0 = a = 3
U

q = 7 – 5  q = 2.
u2 = a + (2 – 1)b = a + b = 3 + 3 = 6
u3 = a + (3 – 1)b = a + 2b = 3 + 2(3) = 3 + 6
Jadi: p = 5; q = 2  u3 = 9
www.facebook.com/indonesiapustaka

u4 = a + (4 – 1)b = a + 3b = 3 + 3(3) = 3 + 9
 u4 = 12.
Jawaban: (A)

186 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


u1 u2 3 6 Metode Ringkas
Sehingga matriks A = = .
u3 u4 9 12 Tips cepat: “jika entri-entri segitiga diagonal atas
berlawanan tanda dengan entri-entri segitiga diagonal
Gunakan konsep determinan matriks No.6: bawah dan entri-entri diagonal utama juga nol (0)
maka hasil kali diagonal utama hasilnya 0”
Sesuai konsep
3 6 determinan matriks Catatan:
0 2 3
Det(A) = 9 12 yaitu hasilkali diagonal Panah polos
utama – hasilkali −2 0 4 bermakna hasil kali
Diagonal lain Diagonal diagonal lain.
utama −3 − 4 0 diagonal utama.

= 3.12 – 9.6 = 36 – 54 = –18 = 0.0.0 = 0. Jadi: determinan = 0


Jadi: determinan matriks A = –18 Catatan : cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja,
tidak berlaku secara umum.
Jawaban: (B)
Jawaban: (A)
15. SIPENMARU 1985
Nasehat:
0 2 3
1. Rahasia dibalik penyelesaian soal-soal matriks adalah
−2 0 4 sama dengan.... menggunakan beberapa konsep matriks No1 sampai
−3 − 4 0 no.8.
A. 0 D. 3 2. Khusus kesamaan matriks dan diidentikkan, mulailah
B. 1 E. 4 dengan persamaan yang memiliki satu variabel
C. 2 kemudian substitusikan ke persamaan-persamaan
berikutnya dan jika persamaannya memiliki dua variabel
Tips maka gunakan metode “ELSUB” atau metode substitusi
 Ingatlah determinan matriks 3 × 3. saja.
 Gunakan metode “Sarrus”. 3. Hati-hati dengan persamaan matriks AX = B sangat
 Sederhanakan. berbeda rumus dengan XA = B walaupun agak mirip
rumusnya. Lihat pembahasan dan penjelasan no.8 dan
No.12
Pembahasan dan Penjelasan:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
determinan matriks 3 × 3 dan gunakan 16. SBMPTN 2014 (terbaru)
−1
metode “Sarrus”: y 2 1 4 1
Jika x = −1 x −1
dengan x ≠ − , maka
2
0 2 3 0 2 1
nilai x + y =....
−2 0 4 − 2 0 2
−3 − 4 0 − 3 − 4 A. –4 D. 2
– – – + + + B. –2 E. 4
Cara Sarrus: C. 0
1. Tambahkan dua kolom pertama.
2. Panah polos menunjukkan hasilkali entri Tips

www.facebook.com/indonesiapustaka

ber tanda (+) dan panah putus-putus Ingatlah konsep invers matriks ordo 2 × 2.

menunjukkan hasilkali entri bertanda (–).
Gunakan konsep kesamaan matriks dan
0.0.0 + 2.4(-3)+3(-2).(-4)-3.0(-3)-0.4(-4)-2(-2).0 identikkan elemen-elemen matriks ruas kiri
dan ruas kanan.

= 0 – 24 + 24 – 0 – 0 – 0 = 0
Substitusi dan sederhanakan.
Jadi: determinan = 0

Matematika Dasar 187


Pembahasan dan Penjelasan: x (4 x + 1)
y= 4x 2 + x = 2y .1
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan 2
konsep invers matriks No.8. 2
2 x + 1= x 2x + 1 = 2
−1
x

 2x2 + x = 2 …..(2)
y 2 1 4 y 1 x −1 4
= =
x −1 x −1 x 2.( x ) − ( −1).1 1 2 −1
Pers.(1) dan (2) dieliminasi:
(2.(x) – (–1).1) sebagai determinan dan
untuk matriks diagonal utama ditukar dan 4x2 + x = 2y × 1 4x2 + 1x = 2y
diagonal lain lawan tanda. 2x2 + x = 2 × 2 4x2 + 2x = 4
y 1 x −1 4 –x = 2y – 4
=
x 2x + 1 1 2 −1 Karena koefisien variabel x2 tidak sama, maka
y 1 4x +1 kalikan pers-1 dengan angka 1 dan pers-2 dengan
= angka 2, agar koefisien variabel x2 pada kedua
x 2 x + 1 4 + ( −2)
persamaan adalah sama.
4x +1
y 1 4x +1 y 2x + 1
Operasi hitungnya adalah pengurangan karena
= = variabel x2 kedua persamaan sama tanda agar
x 2x + 1 2 x 2 variabel x2 tereliminasi.

 –x = 2y – 4  x + 2y = 4
2x + 1

 ½x + y = 2
Gunakan kesamaan matriks:
4x +1 x=
2 :2
y=
2x + 1 2x + 1 Jadi: ½x + y = 2

U = 2 2 x + 1=
2 Jawaban: (D)
x 2x + 1 x
U 2 x + 1= 2 4 x +1 4x +1
y= y=
x 2x + 1 2 x

D. LATIHAN MANDIRI

1. Nilai x yang memenuhi persamaan matriks: A. 22 D. 20


x − y 2x + 1 45 9 40 50 B. 17 E. 25
+ =
−3 5 4y − 3 x + y 94 60 C. 5
adalah….
4 x −2 −6 8 3 1 0 3
A. –50 D. 20 3. Jika + =2
3 2 −11 − 6 −2 4 −1 1
B. –40 E. 25
maka nilai x adalah….
C. 10
A. 0 D. 14
2. Nilai a + b agar matriks A = B, dimana matriks A B. 10 E. 25
C. 13
www.facebook.com/indonesiapustaka

6 a cos
3 6 8
= dan B = adalah…. 3 2 3 −2
b sin −3 3 2 −3 4. Diketahui A = dan B = . Jika B–1A
4 2 2 −1 1
a b
[Tips: lihat Bab 1 Trigonometri sudut istimewa] = maka dari nilai a + d =….
c d

188 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


A. 4 D. 13 3 1 2 1 3 2
B. 10 E. 15 10. Jika M = 0 − 2 0 dan N = 3 8 6 , maka | M |
C. 11 0 0 4 2 4 4
1
x+y x 1 − x + | N | adalah….
5. Misalkan A = y 2 .
x − y dan B = A. 24 D. –24
−2 y 3
Jika At menyatakan matriks transpose dari A, B. –12 E. 30
maka persamaan At = B dipenuhi bila x =…. C. 12
A. 2 D. –1 2 6
11. Jika A = maka det(6A3) =….
B. 1 E. –2 −1 3
A. 2733 D. 2836
C. 0
B. 2734 E. 2938
1 −1
6. Jika diketahui matriks A = 2 − 2 dan B = C. 2835
1 1 11 0
, maka (A + B)2 =….
4 −2 12. Jika A = 0 1 0 , maka jumlah dari semua
4 0 4 0 0 0 1
A. D. 6 −9 elemen (entri-entri) pada matriks A2010 adalah
6 9
….
4 0 4 0
B. E. −6 − 9 A. 2010 D. 2013
−12 16
B. 2011 E. 2014
−4 0 C. 2012
C. 6 9 b−a 0 0
log a logb 13. Matriks A = 0 a − b a , tida kmempunyai
,tidak mempunyai
7. Diketahui matriks A = −1 1 , dengan a 0 a a+b
dan b bilangan bulat. Jika det A = 1, maka nilai invers jika memenuhi….
a . b adalah…. A. a ≠ 0, b ≠ 0, a = –b
A. 10 D. 12 B. a ≠ 0, b ≠ 0, a = b
B. –10 E. 15 C. a ≠ 0, b ≠ 0, a ≠ b
C. 11 D. a = 0 dan b sebarang
−3
E. b = 0 dan a sebarang
2 1
8. Jika A = dan B = −6 maka A6B =…. 1 −1 1 −1
0 4
14. Jika P. 2 2 = 0 4 maka | P | =….
6 7
A. 2B D. 4B 1 3
B. 212B E. 214 A. D.
2 4
C. 46 5
1 B. E. 2
3 4
2
C. 1
9. M adalah matriks 1 1 dan N matriks 2 × 2.
2 a 4 2 5 14 9 ab
4 2 15. Jik a = , mak a nilai
Jika M.N = , maka determinan matriks 3 b 3 c 12 d cd
0 6
N adalah…. adalah….
www.facebook.com/indonesiapustaka

A. 28 D. 25 4 4
A. D.
9 17
B. 27 E. 24
8 5
C. 26 B. E.
9 9
2
C.
17

Matematika Dasar 189


1 1 2 4 x +2 y 0 8 0
16. Jika matriks X = dan matriks Y = 20. Jika = maka x + y adalah
1 −1 0 2 3x − 2 2 7
2 0 1 ….
, maka (XYt) –1 dimana Yt adalah 9
1 −2 3 A. −
15
D.
4 4
matriks transpose dari matriks Y adalah…. 15 21
B. E.
4 4
2 − 2,5 1,5 − 1 9
A. D. C. −
1 1,5 2,5 2 4
1,5 − 2,5 1,5 2,5
B. −1 2
E. 21. Si A berbelanja di toko P: 3 kg gula @ Rp.
−1 − 2
2 −1 400,00, 10 kg beras @ Rp. 350,00 dan di toko
C.
−2,5 1,5 Q : 2 kg gula @ Rp. 425,00, 5 kg beras @ Rp.
2 −3 x 8 325,00. Pengeluaran belanja di toko P dan
17. Jika = maka nilai x3 – y3 ada-
−1 2 y −5 di toko Q dapat ditulis dalam bentuk matriks
lah….
adalah….
A. 3 D. 9
B. –3 E. 4 3 10 400 350
A.
C. –9 2 5 425 325

1 − 3 3 10 400 425
18 Jika A = , maka A5 =…. B. 2 5 350 325
3 1
3 2 400 425
16 3 − 16 C.
A. 10 5 350 325
16 16 3
3 2 400 425
D.
16 − 16 3 10 5 350 325
B.
−16 3 16 3 2 350 325
E.
16 3 16 10 5 400 425
C.
−16 16 3
1 0 x
16 − 16 3 23. x y = 5 matriks ini merupakan
0 1 y
D.
16 3 16 persamaan….
A. lingkaran
16 3 − 16 3
E. B. elips
16 3 16
C. parabol
19. Jika a, b, dan c adalah sudut-sudut segitiga
D. hiperbol
cos a − sin a cos b − sin b cos c − sin c
maka E. dua garis berpotongan
sin a cos a sin b cos b sin c cos c
5+ x x 9 −x
sama dengan….[Tips: lihat Bab 1 trigonometri 23. Diketahui A = dan B = 7 4 . Jika
5 3x
rumus jumlah dua sudut]
determinan A dan determinan B sama, maka
1 0 0 1 harga x yang memenuhi adalah….
A. D.
0 1 −1 0
www.facebook.com/indonesiapustaka

A. 3 atau 4 D. –4 atau 5
0 1 −1 0
B. E. B. –3 atau 4 E. 3 atau –5
1 0 0 −1
0 −1 C. 3 atau –4
C. 1 0

190 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


24. Bila persamaan garis lurus dinyatakan oleh 1 1 0 1
29. Jika M = dan N = maka (M + N)
1 x y −1 1 10
a 1 1 = 0 mempunyai gradien 2, maka a (M – N) – (M – N)(M + N) adalah….
1 2 3 0 0 −1 0
A. D. 8
=…. 0 0 0 1
A. 0 D. 2
−1 0 −1 0
B. 1 E. ½ B. E. 16
0 1 0 1
C. –1
−1 0
−1 d 4 −5 2 −1 2c 1 C. 4
25. + = 0 1
−b 3 −3 b −4 3 c a +1
1 5 1
maka a =….
30. Dua buah garis dengan persamaan 2 1 4
A. –2 D. 2
4 2 1 x y
B. − E. − −1 t 0
3 3 = 0 dan −1 4 3 = 0 saling tegak lurus jika t
2
C. −1 x y
3
adalah….
3 2 x 3 −2
26. Matriks A = 6 x dan B = − 2 3 1 . Jika A–1 1 1
A. 3 D. 3
= BT maka nilai x = …. 2 3
A. 2 D. 5 1 1
B. 3 E. 3
6 5
B. 3 E. 6
C. 4 1
C. 3
4
27. Matriks X berordo 2 × 2 yang memenuhi 3 6
31. Jika matriks A = maka nilai x yang
1 2 X = 1 2 adalah matriks…. 7 2
3 4 3 4 memenuhi persamaan |A–xI| = 0 dengan I
2 −1
1 0 matriks satuan dan|A–xI| determinan dari A – xI
A. D. 1 1
0 1 − 1 adalah….
2 2
0 1 −6 −5
A. –4 dan 9 D. –3 dan 9
B. 1 0 E. B. –3 dan 8 E. –4 dan 11
5 4
−5 − 6 C. –4 dan 8
C. 4 5 2 1
3 4
32. Jika A = dan B = 3 2 maka matriks
3 1 2 −1 –1 –1
2 3
28. Diketahui matriks A = 2 1 dan B = 1 0 A B = ….
memenuhi XA = B maka matriks X adalah…. 18 8 11 18
A. D. −13 8
−11 13
4 −5 −4 5
A. −1 1
D. 18 11 13 8
1 −1 B. E.
13 − 8 18 − 11
−4 − 1 1 −1
www.facebook.com/indonesiapustaka

B. 1 5 E. 18 − 11
4 −5
C. −13 8
4 −5
C.
1 −1

Matematika Dasar 191


p −1 p + q 1 0 1 1 1 2 x y
33. A = ,B= , dan C = . 36. Jika P = dan = 2 P −1 , dengan
p 2s −s t 0 −1 1 3 −z z

Jika A + B = C2 maka q + 2t =…. P–1 menyatakan invers matriks P, maka x + y


A. –3 D. 0 =….[Sumber: terbaru SBMPTN 2014]
A. 0 D. 3
B. –2 E. 1
B. 1 E. 4
C. –1
C. 2
34. Bentuk kuadrat ax2 + bx + c dapat ditulis
sebagai perkalian matriks (x 1) A
x
, A adalah 37. Jika A adalah matriks berukuran 2 × 2 dan [x
1 x
matriks =…. 1] A = x2 – 5x + 8, maka matriks A yang
1
c 1 a 0
A. D. mungkin adalah….[Sumber: terbaru SBMPTN
0 a b c
2014]
a b c 1
B. E. 1 −5 1 3
0 c 0 a A. D.
8 0 −8 8
c 0 15 1 −3
C. b a B. E.
8 0 8 8
1 −1 1 8
35. Jika M . = matriks satuan, maka M =…. C. −5 0
−1 2

1 1 1 2
A. 2 1
D. 1 −1
2 1 1 2
B. E.
1 1 1 1
1 1
C.
1 2
www.facebook.com/indonesiapustaka

192 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


E. KUNCI JAWABAN

Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian D dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. D 11. C 21. B 31. A

2. A 12. D 22. A 32. C

3. D 13. E 23. C 33. A

4. E 14. C 24. B 34. B

5. A 15. C 25. D 35. B

6. B 16. B 26. D 36. C

7. A 17. D 27. E 37. D

8. B 18. B 28. C

9. E 19. E 29. A

10. D 20. D 30. D


www.facebook.com/indonesiapustaka

Matematika Dasar 193


BAB 11
STATISTIKA

A. KUMPULAN KONSEP STATISTIKA

Definisi statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara ilmiah untuk mengumpulkan,
menyajikan, mengelolah, menganalisis data, serta menarik kesimpulan sahih dan mengambil keputusan
layak berdasarkan analisis yang dilakukan. Sedangkan data adalah suatu informasi dan biasanya
dinyatakan dalam bentuk angka. Cara menyajikan data yaitu dengan tabel, grafik, diagram batang,
diagram garis, dan diagram lingkaran.

Rumus-rumus statistik deskriptif


1. Ukuran pemusatan data terdiri dari: rata-rata, modus, dan median.
Rata-rata
Rata-rata adalah jumlah seluruh data dibagi banyaknya data.

Pemahaman
x1 + x 2 + x 3 + ... + x n
x= atau Rumus di samping digunakan untuk data tunggal.
n
n
x = rata-rata.
xi n
xi
x= i =1
= x i = Jumlah seluruh data dari i = 1 sampai i = n.
n n i =1
n = banyaknya data.

f1 . x1 + f2 . x 2 + ... + fn . x n Pemahaman
x= atau
f1 + f2 + ... + fn Rumus di samping digunakan untuk data kelompok.
n
x = rata-rata.
fi . x i
fi . x i xi = titik tengah kelas interval.
x= i =1
n
=
N n
fi fi . x i = Jumlah seluruh hasilkali frekuensi dan data
i =1
www.facebook.com/indonesiapustaka

i =1
titik tengah dari i = 1 sampai i = n.
n = banyaknya kelas interval.
n
fi = N = Jumlah seluruh frekuensi dari i = 1 sampai
i =1
i = n.

194 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Modus
Modus adalah nilai data yang sering muncul atau nilai data yang mempunyai frekuensi terbanyak,
misalnya diberikan data: 5, 4, 6, 7, 6, 6, 6, 1 sehingga modusnya adalah 6 karena 4 kali muncul angka 6.

Pemahaman
d1 Rumus di samping digunakan untuk data kelompok.
M0 = tb + p.
d1 + d2
M0 = Modus.
tb = Tepi bawah.
p = Panjang kelas.
d1 = Selisih frekuensi kelas modus .
dengan frekuensi kelas sebelumnya.
d2 = Selisih frekuensi kelas modus
dengan frekuensi kelas sesudahnya.

Median
Median adalah nilai yang membagi data menjadi dua bagian yang sama banyaknya setelah data
diurutkan dari data terkecil sampai data terbesar. Misalkan data : x1, x2, x3, ... , xn.

X1 Me Xn

Data ganjil Me = x n+1


2

xn + x n
Untuk data tunggal
+1
Data genap Me =
2 2

n Penjelasan :
− Fm
Me = tb + p. 2 Rumus di samping digunakan untuk data kelompok.
fm
M0 = Median.
tb = Tepi bawah kelas median.
p = Panjang kelas
Fm = Jumlah frekuensi sebelum frekuensi
kelas median.
fm = frekuensi kelas median.

2. Ukuran letak data, yaitu kuartil dan desil


www.facebook.com/indonesiapustaka

Kuartil
Kuartil adalah nilai yang membagi data menjadi empat bagian yang sama banyaknya setelah data
diurutkan dari data terkecil sampai data terbesar. Misalkan data : x1, x2, x3, ... , xn.

Matematika Dasar 195


X1 Q1 Q2 Q3 Xn
Keterangan:
Q1 = kuartil ke-1 atau kuartil bawah.
Q2 = kuartil ke-2 atau kuartil tengah atau median.
Q3 = kuartil ke-3 atau kuartil atas.

Pemahaman
Letak Qi = data ke i (n+ 1) Rumus di samping digunakan untuk data tunggal.
4 Qi = kuartil ke-i
n = banyaknya data
i = 1, 2, dan 3.

Pemahaman
i .n
− FQ Rumus di samping digunakan untuk data kelompok.
Qi = tb + p. 4
fQ Qi = kuartil ke-i.
tb = Tepi bawah kelas kuartil.
p = Panjang kelas
FQ = Jumlah frekuensi sebelum frekuensi kelas
kuartil ke-i.
fQ = frekuensi kelas kuartil ke-i.
n = Banyaknya data.

Desil
Desil adalah nilai yang membagi data menjadi sepuluh bagian yang sama banyaknya setelah data
diurutkan dari data terkecil sampai data terbesar. Misalkan data : x1, x2, x3, ... , xn.

X1 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 Xn
Keterangan :
D1 = desil ke-1 D4 = desil ke-4 D7 = desil ke-7
D2 = desil ke-2 D5 = desil ke-5 D8 = desil ke-8
D3 = desil ke-3 D6 = desil ke-6 D9 = desil ke-9

Pemahaman
www.facebook.com/indonesiapustaka

i (n+ 1) Rumus di samping digunakan untuk data tunggal.


Letak Di = data ke Di = desil ke-i
10
n = banyaknya data.
i = 1, 2, 3, ... , 9.

196 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Pemahaman
i .n
− FD Rumus di samping digunakan untuk data kelompok.
Di = tb + p. 10
fD Di = Desil ke-i.
tb = Tepi bawah kelas desil.
p = Panjang kelas.
FD = Jumlah frekuensi sebelum frekuensi kelas desil ke-i.
fD = frekuensi kelas desil ke-i.
n = Banyaknya data.
i = 1, 2, 3, ... , 9.

3. Ukuran penyebaran data terdiri dari : rentang, hamparan, simpangan kuartil, simpangan rata-rata,
variansi, dan simpangan baku.
Rentang
Rentang(R) data adalah selisih antara data terbesar(Xmaks) dengan data terkecil(Xmin).
R = Xmaks – Xmin
Hamparan
Hamparan(H) adalah selisih antara kuartil ke-3 dengan kuartil ke-1.
H = Q3 – Q1
Simpangan kuartil
Simpangan kuartil(Qd) adalah setengah kali panjang hamparan.
1 1
Qd = .H = Q3 − Q1
2 2
Simpangan rata-rata
Simpangan rata-rata adalah jarak rata-rata suatu data terhadap rataanya.

Pemahaman
n
xi − x
Rumus di samping digunakan untuk data tunggal.
SR = i =1 SR = simpangan rata-rata.
n
x = rata-rata hitung.
xi = nilai data ke-i.
n = banyaknya data.
|xi – x |= harga mutlak dari yang selalu xi – x mengahasilkan
nilai positif.
n
x i − x = jumlah seluruh |xi – x | dari i = 1 sampai i = n
i =1
www.facebook.com/indonesiapustaka

Matematika Dasar 197


Pemahaman
n
fi . x i − x Rumus di samping digunakan untuk data kelompok.
SR = i =1
SR = simpangan rata-rata.
N n
fi . x i − x = jumlah seluruh fi . x i − x dari i = 1 sampai i = n.
i =1
n

N= fi = f + f + f + ... + f
1 2 3 n
i =1

Variansi dan Simpangan Baku


Variansi adalah rata-rata kuadrat jarak suatu data terhadap rataannya sedangkan simpangan baku
adalah akar dari variansi.
Pemahaman
n 2 Rumus di samping digunakan untuk data tunggal.
xi − x
S =
2 i =1 S2 = variansi.
n S = simpangan baku.
dan
xi = nilai data ke-i.
S = S2 n = banyaknya data.
n 2
xi − x = jumlah seluruh(xi – x)2 dari i = 1 sampai i = n.
i =1

Pemahaman
n 2 Rumus di samping digunakan untuk data kelompok.
fi . x i − x
n
S2 = i =1
fi x i − x
2
= jumlah seluruh fi (xi – x)2 dari i = 1 sampai i = n.
N i =1 n
dan N= fi = f + f + f + ... + f .
1 2 3 n
i =1
S= S 2

B. SOAL DAN PEMBAHASAN

1. SBMPTN 2013 RS B
Distribusi berat bayi lahir di rumah sakit A dan
B dapat dilihat pada diagram berikut.
Banyak bayi

RS A
Banyak bayi
www.facebook.com/indonesiapustaka

Berat bayi lahir dalam gram

Berat badan bayi dikatakan normal apabila


Berat bayi lahir dalam gram berat lahirnya lebih dari 2500 gram. Banyak

198 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


bayi normal yang lahir di dua rumah sakit
Tips

tersebut adalah....
Ingatlah penyajian data dalam bentuk diagram
A. 12 D. 128 lingkaran.
B. 32 E. 172  Hitunglah besar sudut untuk juring IV.
C. 44  G u n a k a n “ m e to de p e r b a n d in g a n ” d a n
sederhanakan.
Tips
 Ingatlah penyajian data dalam bentuk diagram Pembahasan dan Penjelasan:
garis. Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
 Bacalah grafik data pada dua rumah sakit dan menghitung besar sudut juring IV. Seperti
sederhanakan. kita ketahui bahwa besar sudut satu putaran
Pembahasan dan Penjelasan: penuh adalah 360° dan untuk memudahkan
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Anda menghitung besar sudut diberi simbol
membaca grafik pada data rumah sakit A. “”, sehingga diperoleh:
Berat badan bayi dikatakan normal apabila I + II + III + IV = 360°
berat lahirnya lebih dari 2500 gram artinya 54°+ 72° + 90° + IV = 360°
mulai dari 2501 gram sampai 4000 gram, 216° + IV = 360°  IV = 360° – 216°
sehingga banyak bayi = 60 + 32 = 92.  IV = 144°.
Gunakan “metode perbandingan”. Misalkan
Begitupun rumah sakit B berat bayi mulai
banyak mahasiswa diterima pada perguruan
dari 2501 gram sampai 4000 gram, sehingga
tinggi IV = x.
banyak bayi = 68 + 12 = 80
IV banyak mahasiswaIV
Total keseluruhan bayi = 92 + 80 = 172. =
1putaran penuh total mahasiswa
Jadi: Banyak bayi normal yang lahir di dua 144 x
= 360x = 144 7200
rumah sakit = 172 bayi. 360 7200
1036800
Jawaban: (E) 360x = 1036800 x= = 2880
360
Jadi: banyak mahasiswa diterima pada
2. SIPENMARU 1985
perguruan tinggi IV adalah 2880 orang.
Perbandingan 7.200 mahasiswa yang diterima
Cara lain
pada empat perguruan digambarkan sebagai
Boleh juga secara langsung.
diagram lingkaran di bawah ini. Banyak yang
144 0
diterima pada perguruan tinggi IV adalah.... x= total mahasiswa.
360 0
A. 1.500 orang D. 2.940 orang 144 0
= 7200 = 2880 orang.
B. 2.240 orang E. 3.200 orang 360 0
C. 2.880 orang
Jawaban: (C)

3. SNMPTN 2011
www.facebook.com/indonesiapustaka

Diagram berikut menunjukkan persentase


kelulusan siswa tiga sekolah selama empat
tahun. Berdasarkan diagram, pernyataan yang
benar adalah....

Matematika Dasar 199


mengatakan “persentase kelulusan sekolah B
selalu lebih baik daripada sekolah A” adalah
salah karena tahun 3 sekolah A berada pada
posisi ke-2 sedangkan sekolah B berada pada
posisi ke-3 sehingga persentase kelulusan
sekolah A lebih baik daripada sekolah B
mengakibatkan PG (C) salah. Pilihan ganda
(D) mengatakan “persentase kelulusan sekolah
A. rata-rata persentase kelulusan C selalu lebih baik daripada sekolah B” adalah
sekolah B terbaik. salah karena tahun 4 sekolah B berada
B. persentase kelulusan sekolah B selalu pada posisi pertama sedangkan sekolah C
berada di posisi kedua berada pada posisi ke-2 sehingga persentase
C. persentase kelulusan sekolah B kelulusan sekolah B lebih baik daripada
selalu lebih baik daripada sekolah A sekolah C mengakibatkan PG (D) salah.
D. persentase kelulusan sekolah C selalu Pilihan ganda (E) mengatakan “persentase
lebih baik daripada sekolah B kelulusan sekolah B selalu lebih baik daripada
E. persentase kelulusan sekolah B selalu tahun sebelumnya” adalah benar karena tahun
lebih baik daripada tahun sebelumnya 4 lebih baik daripada tahun 3, tahun 3 lebih
baik daripada tahun 2, tahun 2 lebih baik
Tips

daripada tahun 1 Jadi PG (E) benar.
Ingatlah penyajian data dalam bentuk diagram
batang. Jawaban: (E)
 Bacalah grafik data pada diagram batang 3
sekolah kemudian perbandingan. 4. SNMPTN 2010
Distribusi frekuensi skor ujian matematika
Pembahasan dan Penjelasan:
siswa kelas A dan B ditunjukkan pada tabel
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
berikut.
membaca data 3 sekolah pada grafik yang
ditunjukkan di soal. Pada pilihan ganda Banyak Siswa
Skor Ujian
Kelas A Kelas B
(A) mengatak an “rata-rata persentase
40 – 49 7 1
kelulusan sekolah B terbaik”, jika kita baca 50 – 59 26 8
diagram batang di soal, rata-rata kelulusan 60 – 69 15 1
sekolah C masih lebik baik dari sekolah B 70 – 79 2 32
karena rata-rata kelulusan sekolah C sekitar 80 – 89 0 8
89,5 + 90 + 98 + 94 = 9 3 % s e d a n g k a n Total 50 50
x=
4 69 + 79 + 89 + 99,5
sekolah B sekitar x = = 84% Berdasarkan data pada tabel tersebut,
4 kesimpulan yang benar adalah....
sehingga PG (A) salah. Pilihan ganda (B)
A. rata-rata, median, dan modus skor ujian
www.facebook.com/indonesiapustaka

mengatakan “persentase kelulusan sekolah B


matematika siswa kelas A masing-masing
selalu berada di posisi kedua” adalah salah
lebih rendah daripada rata-rata, median,
karena tahun 3 sekolah B berada pada posisi
dan modus skor ujian matematika siswa
ke-3 dan tahun 4 berada pada posisi pertama.
kelas B
Sehingga PG (B) salah. Pilihan ganda (C)

200 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


B. rata-rata, median, dan modus nilai ujian Catatan:
matematika siswa seluruh kelas terletak 1. Rumus yang digunakan adalah rata-rata
pada kelas interval yang sama data kelompok, lihat No.1 rumus statistik
C. rata-rata skor ujian matematika siswa fi . x i
deskriptif yaitu x = .
kelas A lebih kecil daripada modus skor N
ujian matematika kelasnya 2. Urutan penulisan dalam tabel bantu yaitu
D. rata-rata skor ujian matematika siswa pertama data ke-i atau xi , kedua frekunsi ke-i
kelas B lebih besar daripada modus skor atau fi , ketiga hasil kali fi dan xi atau fi.xi , dan
ujian matematika kelasnya terakhir jumlah/sigma () letakkan di bagian
E. banyak siswa kelas A yang memperoleh bawah tabel. Jika urutan ini digunakan Insya
skor di atas rata-rata kelasnya lebih Allah Anda akan mudah menyelesaikan soal
banyak daripada banyak siswa kelas B rata-rata data kelompok.
yang memperoleh skor di bawah rata- 2845
x= x = 56,9.
rata kelasnya 50

Tips Selanjutkan, kita hitung median data kelompok


 Ingatlah konsep rata-rata, median, dan modus untuk kelas A. Mulailah dulu menentukan

n
Gunakan rumus rata-rata, median, dan modus letak median yaitu , ini diambil sebagian dari
2
data berkelompok. rumus No.1 statistik deskriptif yaitu median
 Perbandingan dua kelas itu dan sederhanakan. data kelompok.
n 50
Letak median = = = 25 artinya berada
Pembahasan dan Penjelasan: 2 2
pada data ke-25 atau x25. Cara menentukan
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
letak interval kelas median yaitu “dengan
rumus rata-rata. Gunakan tabel bantu untuk
menjumlahkan frekuensi kelas A dengan
menghitung rata-rata data kelompok kelas A.
syarat tidak boleh kurang dari 25 tetapi boleh
Kita hitung dulu data nilai tengah:
40 + 49 89 50 + 59 109 lebih atau sama dengan 25”. Kita mulai dari
x1 = = = 44,5; x 2 = = = 54,5;
2 2 2 2 7, ternyata masih kurang dari 25, coba kita
60 + 69 129 60 + 69 129
x3 = = = 64,5;x 3 = = = 64,5 tambahkan 26 menjadi 7 + 26 = 33 berarti
2 2 2 2
sudah lebih dari 25 sehingga kelas median
70 + 79 149
x4 = = = 74,5 ; dan berada pada interval ke-2 atau interval 50
2 2
80 + 89 169 – 59 lihat kotak putus-putus tabel di bawah
x5 = = = 84,5.
2 2 ini.
tb = batas bawah interval
Skor Ujian xi fi fi . xi Skor Ujian fi kedua – 0,5 = 50 – 0,5 =
40 – 49 44,5 7 311,5 40 – 49 7 49,5
50 – 59 54,5 26 1417 50 – 59 26 [Catatan: batas bawah
60 – 69 64,5 15 967,5 60 – 69 15 interval kedua adalah ujung
www.facebook.com/indonesiapustaka

70 – 79 74,5 2 149 70 – 79 2 bawah interval kedua yaitu


80 – 89 84,5 0 0 80 – 89 0 50 dan batas atas interval
 50 2845  50 kedua adalah ujung atas
interval kedua yaitu 59]

Matematika Dasar 201


p= panjang kelas = dihitung mulai dari Substitusikan nilai-nilai di atas ke rumus:
ujung bawah sampai ujung atas yaitu d1 19
M0 = tb + p. = 49,5 + 10
50, 51, 52, 53, ...59 seluruhnya ada 10 d1 + d2 19 + 11
sehingga p = 10. 19 190
= 49,5 + 10 = 49,5 + = 49,5 + 6,33
= 55,83  M0 = 55,83.
fm = frekuensi kelas median yaitu frekuensi 30 30
interval ke-2 = 26.
Fm = jumlah frekuensi sebelum frekuensi Menghitung rata-rata data kelompok kelas
kelas median atau sebelum 26 yaitu 7 B. Data nilai tengah kelas B sama dengan
sehingga Fm = 7. data nilai tengah kelas A, lihatlah tabel bantu
Substitusikan nilai-nilai di atas ke rumus: berikut:
n Skor Ujian
− Fm xi fi fi . xi
2 25 − 7
Me = tb + p. = 49,5 + 10 40 – 49 44,5 1 44,5
fm 26
50 – 59 54,5 8 436
18 180 60 – 69 64,5 1 64,5
= 49,5 + 10 = 49,5 +
26 26
 = 49,5 + 6,92 = 56,42  Me = 56,42.
70 – 79 74,5 32 2384


80 – 89 84,5 8 676
Selanjutnya, modus data kelompok kelas A, 50 3605
dimulai dari menentukan letak modus dan Catatan:
letak modus berada pada interval ke-2 atau 3. Rumus yang digunakan adalah rata-rata data kelompok,
interval 50 – 59 karena disinilah frekuensi fi . x i
lihat No.1 rumus statistik deskriptif yaitu x = .
terbanyak yang sesuai dengan definisi N
4. Urutan penulisan dalam tabel bantu yaitu pertama data
modus, lihat kotak putus-putus tabel di bawah
ke-i atau xi , kedua frekunsi ke-i atau fi , ketiga hasil kali fi
ini. dan xi atau fi.xi , dan terakhir jumlah/sigma () letakkan
di bagian bawah tabel. Jika urutan ini digunakan Insya
Skor Ujian fi
Allah Anda akan mudah menyelesaikan soal rata-rata
40 – 49 7 data kelompok.
50 – 59 26
3605
60 – 69 15 x= x = 72,1.
50
70 – 79 2
Kemudian, median data kelompok untuk

80 – 89 0 n
50 kelas B. Tentukan dulu letak median yaitu ,
2
ini diambil sebagian dari rumus No.1 statistik
tb = batas bawah interval kedua – 0,5 = 50 –
deskriptif yaitu median data kelompok.
0,5 = 49,5
n 50
[Catatan: tepi bawah (tb) kelas modus tidak Letak median = = = 25 artinya berada pada
2 2
harus sama dengan tb kelas median] data ke-25 atau x25. Cara menentukan letak
p = panjang kelas modus = panjang kelas median kelas B sama dengan letak median
median = 10. kelas B. Kita mulai dari 1 + 8 + 1 = 10, ternyata
www.facebook.com/indonesiapustaka

d1 = frekuensi modus – frekuensi sebelumnya masih kurang dari 25, coba kita tambahkan
= 26 – 7 = 19. 32 menjadi 1 + 8 + 1 + 32 = 42 berarti sudah
d2 = frekuensi modus – frekuensi sesudahnya lebih dari 25 sehingga kelas median berada
= 26 – 15 = 11. pada interval ke-4 atau interval 70 – 79 lihat
kotak putus-putus tabel berikut ini.

202 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Skor Ujian fi tb = batas bawah interval keempat – 0,5 =
40 – 49 1 70 – 0,5 = 69,5
50 – 59 8 [Catatan: tepi bawah (tb) kelas modus tidak
60 – 69 1 harus sama dengan tb kelas median]
70 – 79 32 p = panjang kelas modus = panjang kelas


80 – 89 8 median = 10.
50 d1 = frekuensi modus – frekuensi sebelumnya
tb = batas bawah interval keempat – 0,5 = = 32 – 1 = 31.
70 – 0,5 = 69,5 d2 = frekuensi modus – frekuensi sesudahnya
[Catatan: batas bawah interval keempat = 32 – 8 = 24.
adalah ujung bawah interval keempat yaitu 70 Substitusikan nilai-nilai di atas ke rumus:
dan batas atas interval keempat adalah ujung d1 31
M0 = tb + p. = 69,5 + 10
atas interval kedua yaitu 79] d1 + d2 31+ 24
p = panjang kelasnya sama dengan kelas A 31 310
= 69,5 + 10 = 69,5 + = 69,5 + 5,64
= 75,14  M0 = 75,14.
yaitu p = 10. 55 55

fm = frekuensi kelas median yaitu frekuensi


interval ke-4 = 32. Berdasarkan penjelasan data di atas maka
Fm = jumlah frekuensi sebelum frekuensi untuk kelas A x = 56,9; M e = 56,42; dan
kelas median atau sebelum 32 yaitu 1 M0 = 55,83 sedangkan kelas B x = 72,1; Me
+ 8 + 1 = 10 sehingga Fm = 10. = 74,19; dan M0 = 75,14 dapat disimpulkan
bahwa “rata-rata, median, dan modus skor ujian
Substitusikan nilai-nilai di atas ke rumus:
matematika siswa kelas A masing-masing lebih
n
− Fm rendah daripada rata-rata, median, dan modus
2 25 − 10
Me = tb + p. = 69,5 + 10 skor ujian matematika siswa kelas B”.
fm 32
Metode ringkas
15 150
= 69,5 + 10 = 69,5 + = 69,5 + 4,69 Jika kita perhatikan tabel pada soal kelas A maka

= 74,19  Me = 74,19.
32 32
baik rata-rata, median, dan modus berada di interval
50 – 59 atau interval kedua karena frekuensi kelas
Selanjutnya, modus data kelompok kelas B, A cenderung banyak di interval kedua yaitu 26
dimulai dari menentukan letak modus dan begitupun kelas B baik rata-rata, median, dan modus
letak modus berada pada interval ke-4 atau berada di interval 70 – 79 atau interval keempat
interval 70 – 79 karena disinilah frekuensi karena frekuensi kelas B cenderung banyak di interval
terbanyak yang sesuai dengan definisi modus, keempat yaitu 32. Karena frekuensi interval kedua
lihat kotak putus-putus tabel di bawah ini kelas A yaitu 26 lebih rendah daripada frekuensi
interval keempat kelas B yaitu 32 maka dapat
Skor Ujian fi
40 – 49 1 disimpulkan bahwa “rata-rata, median, dan modus
skor ujian matematika siswa kelas A masing-masing
50 – 59 8
www.facebook.com/indonesiapustaka

lebih rendah daripada rata-rata, median, dan modus


60 – 69 1
skor ujian matematika siswa kelas B”
70 – 79 32


80 – 89 8
Jawaban: (A)
50

Matematika Dasar 203


5. SIPENMARU 1985 > x – 1  6,07 – 1 = 5,07  lulus > 5,07 artinya
Perhatikan tabel berikut : nilai 5, 4, dan 3 tidak lulus dan yang lulus
Nilai ujian 3 4 5 6 7 8 9 Nilai 6, 7, 8, dan 9 dengan jumlah frekuensi =
Frekuensi 3 5 12 17 14 6 3 17 + 14 + 6 + 3 = 40.
Seorang siswa dinyatakan lulus jika nilai Jadi: lulus sebanyak 40 siswa.
ujiannya lebih tinggi dari nilai rata-rata Jawaban: (B)
dikurangi 1. Dari tabel di atas, yang lulus
adalah .... 6. SIPENMARU 1982
A. 52 D. 23 Nilai ujian matematika 4 5 6 8 10
B. 40 E. 20 Frekuensi 20 40 70 a 10
C. 38
Dalam tabel di atas, nilai rata-rata ujian
Tips matematika itu adalah 6. Karena itu a adalah

….
Ingatlah rata-rata data kelompok.
 Buatlah tabel bantu dan sederhanakan. A. 0 D. 20
B. 5 E. 30
Pembahasan dan Penjelasan: C. 10
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Tips

membuat tabel bantu:
Ingatlah rumus rata-rata data kelompok.
Nilai ujian (xi) frekuensi (fi) fi.xi  Buatlah tabel bantu dan sederhanakan.
3 3 9 Pembahasan dan Penjelasan:
4 5 20 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
5 12 60 membuat tabel bantu:
6 17 102
Nilai ujian 4 5 6 8 10
7 14 98
matematika (xi)
8 6 48
Frekuensi (fi) 20 40 70 a 10 140 + a

9 3 27
60 364 fi.xi 80 200 420 8a 100 800 + 8a

Catatan: [Catatan: mengapa ditulis 140 + a ? karena 140


1. Rumus No.1 rata-rata data kelompok digunakan tabel adalah angka (konstanta) dan a adalah variabel
di samping karena memiliki frekuensi (fi) bukan rata-
sehingga tidak dapat dijumlahkan dan haram
rata data tunggal.
2. Urutan penulisan dalam tabel bantu yaitu pertama data
ditulis 140a bermakna perkalian].
ke-i atau xi , kedua frekunsi ke-i atau fi , ketiga hasil kali fi nilai rata-rata ujian matematika itu adalah 6
dan xi atau fi.xi , dan terakhir jumlah/sigma () letakkan maksudnya x = 6.
di bagian bawah tabel. Jika urutan ini digunakan Insya Gunakan rumus rata-rata data kelompok:
Allah Anda akan mudah menyelesaikan soal rata-rata
fi . x i
data kelompok x=
N
www.facebook.com/indonesiapustaka

800 + 8a 6 800 + 8a
fi . x i 364 6= =
x= x= = 6,07 140 + a 1 140 + a
 800 + 8a = 6(140 + a) [hasil kalisilang]
N 60
Pada kalimat “lulus jika nilai ujiannya lebih tinggi  800 + 8a = 840 + 6a
dari nilai rata-rata dikurangi 1” maknanya lulus  8a – 6a = 840 – 800  2a = 40

204 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


a=
40 rata total ( x ) seluruh siswa kelas III ?
= 20 . Jadi: a = 20
2 Selanjutnya, gunakan rumus rata-rata data
kelompok No.1 statistik deskriptif dan
Cara lain
substitusikan nilai-nilai di atas ke rumus:
Tanpa membuat tabel bantu, gunakan:
f1 . x1 + f2 . x 2 + f3 x 3
f .x + f .x + f x + f x + f x x=
x= 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 f1 + f2 + f3
f1 + f2 + f3 + f4 + f5
30.(6,5) + 25.7 + 20.8 195 + 175 + 160
20.4 + 40.5 + 70.6 + a.8 + 10.10 = =
6= 30 + 25 + 20 75
20 + 40 + 70 + a + 10 530
80 + 200 + 420 + 8a + 100 = x = 7,07
6= 75
140 + a
Jadi rata-rata total siswa adalah 7,07
800 + 8a
6= 800 + 8a = 6 140 + a
140 + a
 800 + 8a = 840 + 6a
Jawaban: (C)

 8a – 6a = 840 – 800  2a = 40 8. PP 1979


a=
40 Nilai rata-rata ujian matematika dari 39 orang
= 20 . Jadi: a = 20
2 siswa adalah 45. Jika nilai dari seorang siswa
Jawaban: (D) lainnya yang bernama Kasdi digabungkan
dengan kelompok itu, maka nilai rata-rata
7. UMPTN 1997 ujian matematika dari 40 orang siswa sekarang
Jika 30 siswa kelas IIIA1 mempunyai nilai rata- menjadi 46. Ini berarti bahwa dalam ujian
rata 6,5; 25 siswa kelas IIIA2 mempunyai nilai tersebut Kasdi mendapat nilai.…
rata-rata 7 dan 20 siswa kelas IIIA3 mempunyai A. 47 D. 90
nilai rata-rata 8, maka nilai rata-rata ke 75 siswa B. 51 E. 92
kelas III tersebut adalah.... C. 85
A. 7,16 D. 7,04
Tips

B. 7,10 E. 7,01
Terjemahkan ke dalam model matematika.

C. 7,07 Gunakan rumus rata-rata data kelompok dan
Tips sederhanakan.
 Terjemahkan ke dalam model matematika. Pembahasan dan Penjelasan:
 Gunakan rumus rata-rata data kelompok dan Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
sederhanakan. membuat model matematika. Pada kalimat
Pembahasan dan Penjelasan: “Nilai rata-rata ujian matematika dari 39 orang
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan siswa adalah 45” modelnya f1 = 39 dan x1 = 45,
membuat model matematika. Pada kalimat kalimat “nilai dari seorang siswa lainnya yang
“30 siswa kelas IIIA1 mempunyai nilai rata-rata bernama Kasdi digabungkan dengan kelompok
6,5” modelnya f1 = 30 dan x1 = 6,5. Kalimat “25 itu” modelnya kita misalkan nilai Kasdi = x2,
siswa kelas IIIA2 mempunyai nilai rata-rata 7” dan kalimat “nilai rata-rata ujian matematika
www.facebook.com/indonesiapustaka

modelnya f2 = 25 dan x2 = 7 dan kalimat “20 dari 40 orang siswa sekarang menjadi 46”
siswa kelas IIIA3 mempunyai nilai rata-rata 8” artinya 40 siswa karena semula 39 siswa + 1
modelnya f3 = 20 dan x3 = 8. Ditanyakan “nilai siswa bernama Kasdi sehingga modelnya
rata-rata ke 75 siswa kelas III” maksudnya rata- N = 40 dan rata-rata total = 46. Selanjutnya,

Matematika Dasar 205


gunakan rumus rata-rata data kelompok No.1 2
statistik deskriptif dan substitusikan nilai- A dan kelas B adalah 57 ” maknanya rata-rata
3
2
nilai di atas ke rumus: total model x = 57 . Selanjutnya, gunakan
3
f1 . x1 + f2 . x 2 39.45 + 1. x 2 rumus rata-rata data kelompok No.1 statistik
x= 46 =
N 40 deskriptif dan substitusikan nilai-nilai di atas
 46(40) = 39(45) + x2 [hasil kalisilang] ke rumus:
 1840 = 1755 + x2  x2 = 1840 – 1755
fA . x A + fB . x B
x=
 x2 = 85. Jadi: nilai Kasdi = 85.
fA + fB
2 35. x A + 40(5 + x A )
57 =
Metode ringkas 3 35 + 40
Tips cepat: 2 35. x A + 200 + 40 x A
57 =
Nilai Kasdi = 40 × 46 – 39 × 45 3 75
173 75. x A + 200
= 1840 – 1755 = 85 =
3 75
Jawaban: (C) Gunakan “metode kalisilang”:
3(75xA + 200) = 173(75)
9. UMPTN 1994
225xA + 600 = 12975
Kelas A terdiri atas 35 murid sedangkan kelas
225xA = 12975 – 600
225xA = 12375  xA =
B terdiri atas 40 murid. Nilai statistika rata-rata 12375
= 55
kelas B adalah 5 lebih baik dari nilai-rata-rata 225
kelas A. Apabila nilai rata-rata gabungan kelas Jadi: nilai rata-rata kelas A = 55
2
A dan kelas B adalah 57 3 maka nilai statistika
Jawaban: (B)
rata-rata untuk kelas A adalah....
A. 50 D. 65 10. SBMPTN 2013
B. 55 E. 75 Median dan rata-rata dari data yang terdiri
C. 60 dari empat bilangan asli yang telah diurutkan
Tips mulai dari yang terkecil adalah 8. Jika selisih
 Terjemahkan ke dalam model matematika. antara data terbesar dan terkecilnya adalah 10
 Gunakan rumus rata-rata data kelompok dan dan modusnya tunggal, maka hasil kali data
sederhanakan.
kedua dan keempat adalah.…
Pembahasan dan Penjelasan: A. 65 D. 104
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan B. 78 E. 117
membuat model matematika. Pada kalimat C. 91
“Kelas A terdiri atas 35 murid sedangkan kelas B Tips
terdiri atas 40 murid” modelnya fA = 35 dan fB =  Terjemahkan ke dalam model matematika.
40 [Ingat: simbol banyak siswa = fi bukan xi].  Gunakan rumus median dan rata-rata data
Kalimat “Nilai statistika rata-rata kelas B adalah tunggal.
5 lebih baik dari nilai-rata-rata kelas A” model  Gunakan metode substitusi dan sederhanakan.
www.facebook.com/indonesiapustaka

xB = 5 + xA [Catatan: mengapa operasinya (+) Pembahasan dan Penjelasan:


karena diini ada kata “lebih baik” maknanya Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
nilai kelas B lebih tinggi daripada kelas A] dan membuat model matematika. Pada kalimat
kalimat “Apabila nilai rata-rata gabungan kelas “median dan rata-rata dari data yang terdiri

206 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


dari empat bilangan asli yang telah diurutkan benar dan Me = 8 juga benar. Jika kita ambil
mulai dari yang terkecil adalah 8” modelnya Me modus = 7 maka datanya 3, 7, 7, 13 sehingga
= 8 dan x = 8 dari data: x1, x2, x3, dan x4. 3 + 7 + 7 + 13 30
x= = = 7,5 (salah).
4 4
Selanjutnya, gunakan median data tunggal: Dengan demikian x2 = 8 dan x4 = 13
Letak median data tunggal di Hasilkali data kedua dan keempat = x2.x4
x1 x2 x3 x4.
 = 8(13) = 104.
samping adalah antara data
Me ke-2 (x2) dan data ke-3 (x3)
Jadi: x2.x4 = 104
Substitusikan Me = 8 ke rumus:
x2 + x3 x2 + x3 Jawaban: (D)
Me = 8=

 x2 + x3 = 8(2) [hasil kalisilang]


2 2
11. UMPTN 1999
 x2 + x3 = 16 ....(1) Suatu data dengan rata-rata 16 dan jangkauan
6. Jika setiap nilai dalam data dikalikan p
Gunakan rumus rata-rata data tunggal dan
kemudian dikurangi q didapat data baru
substitusikan x = 8 ke rumus:
dengan rata-rata 20 dan jangkauan 9. Nilai
x1 + x 2 + x 3 + x 4
x= dari 2p + q =.…
4
A. 3 D. 8
x1 + x 2 + x 3 + x 4
8= B. 4 E. 9
4
C. 7
x1 + x2 + x3 + x4 = 8(4) [hasil kalisilang]
Tips
x1 + x2 + x3 + x4 = 32 ....(2)
 Terjemahkan ke dalam model matematika.

Substitusikan pers.(1) ke pers.(2):
/ x2 + x3 = 16  x1 + x2 + x3 + x4 = 32
Gunakan rumus rata-rata data tunggal dan
U

 x1 + 16 + x4 = 32  x1 + x4 = 32 – 16
jangkauan.

 x1 + x4 = 16 ….(3)
Gunakan metode substitusi dan sederhanakan.

Pembahasan dan Penjelasan:


Kalimat “selisih antara data terbesar dan
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
terkecilnya adalah 10” modelnya x4 – x1 = 10
membuat model matematika. Pada kalimat
atau x4 = 10 + x1 ….(4)
“rata-rata 16 dan jangkauan 6” modelnya x =
Substitusikan pers.(4) ke pers.(3):
/x4 = 10 + x1  x1 + x4 = 16
U
16 dan R = 6:

 x1 + (10 + x1) = 16  2x1 + 10 = 16


Misalkan data lama: x1, x2, x3, ...xn.

 2x1 = 16 – 10  2x1 = 6  x1 = = 3.
Ingatlah rumus rata-rata data tunggal:
6
x1 + x 2 . + ... + x n dan x – x = 6
/x1 = 3  x4 = 10 + x1  x4 = 10 + 3 = 13.
2 16 = n 1
U n
[ lihat rumus No.3 ukuran penyebaran
Sehingga datanya: 3, x2, x3, dan 13.
jangkauan]
Karena modusnya tunggal artinya nilai
Kalimat “setiap nilai dalam data dikalikan p
modus hanya satu yaitu 8 [Ingat: definisi
kemudian dikurangi q didapat data baru dengan
modus yaitu nilai data yang sering muncul]
www.facebook.com/indonesiapustaka

rata-rata 20 dan jangkauan 9” modelnya data


sehingga diperoleh data:
baru menjadi:
3, 8, 8, dan 13 sehingga data ini benar dengan
3 + 8 + 8 + 13 32 px1 – q, px2 – q, px3 – q, ..., pxn – q.
x = 8. Kita buktikan x = = =8 x '= 20 dan R' = 9.
4 4

Matematika Dasar 207


Selanjutnya, gunakan rumus rata-rata data 12. SBMPTN 2014 (terbaru)
tunggal untuk rata-rata baru x'= 20: Tiga puluh data mempunyai rata-rata p. Jika
'( px1 − q ) + ( px 2 − q ) + ... + ( px n − q ) rata-rata 20% data di antaranya p + 0,1, 40%
x =
n lainnya adalah p – 0,1, 10% lainnya lagi adalah
( px1 + px 2 + ... + px n ) − (q + q + ... + q ) p – 0,5 dan rata-rata 30% data sisanya adalah
20 =
n
p + q, maka q =.…
[Catatan: q + q + q + … + q = n.q artinya nilai q
1 3
sebanyak n] sehingga diperoleh: A. D.
5 10
p( x1 + x 2 + ... + x n ) − n.q 7 1
20 = B. E.
n 30 3
x1 + x 2 + ... + x n n.q 4
20 = p − C.
n n 15

20 = p(x) – q karena x = 16 maka p(16) – q = 20


 16p – q = 20 ….(1)
Tips
 Ingatlah rumus rata-rata data kelompok.
Selanjutnya, jangkauan baru R' = 9 
 xmaks – xmin = 9
Gunakan metode substitusi dan sederhanakan.

 (pxn – q) – (px1 – q) = 9
Pembahasan dan Penjelasan:

 pxn – q – px1 + q = 9  p(xn – x1) = 9


Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan

/xn – x1 = 6  p(xn – x1) = 9  p.6 = 9


U
rumus rata-rata data kelompok.

 6p = 9  p = =  p =
Diketahui rata-rata total (x ') = p dan Banyak
9 3 3
6 2 2 data (N) = 30.
3 20
Substitusikan p = ke pers.(1): f1 = 20% × 30 = 30 = 6 dan x1 = p + 0,1
2 100
/ p =  16p – q = 20  16
3 3 40
U
− q = 20 f2 = 40% × 30 = 30 = 12 dan x2 = p – 0,1

 8(3) – q = 20  24 – q = 20
2 2 100
10
30 = 3 dan x3 = p – 0,5
 24 – 20 = q  q = 4
f3 = 10% × 30 =
100
30
/p = dan q = 4  2p + q = 2
3 f4 = 30% × 30 = 30 = 9 dan x4 = p + q
3 100
U
+4
=3+4=7
2 2 f1 . x1 + f2 . x 2 + f3 x 3 + f4 x 4
x= p=
N
Jadi: 2p + q = 7 6( p + 0,1) + 12( p − 0,1) + 3( p − 0,5) + 9( p + q )
Jawaban: (C) 30
6 p + 0,6 + 12 p − 1,2 + 3 p − 1,5 + 9 p + 9q
Nasehat: p=
30
1. Gunakanlah rumus-rumus statistik deskriptif dari data
30 p − 2,1+ 9q
pada soal tersebut. p=
30
 30p – 2,1 + 9q = 30p [hasil kali silang] 
2. Khusus rumus rata-rata jika frekuensinya tidak ada

9q – 2,1 = 30p – 30p  9q – 2,1 = 0


maka gunakan rumus rata-rata data tunggal dan jika
frekuensinya ada maka gunakan rumus rata-rata data

 9q = 2,1  9q = 21
kelompok.
www.facebook.com/indonesiapustaka

3. Khusus data berbentuk tabel agar memudahkan gunakan 21 10 21 7


q=q= = = .
selalu tabel bantu. 10 9 90 30
4. Dalam menyelesaikan soal cerita statistik terjemahkan 7
Jadi: q = .
ke dalam model matematika karena dengan model 30
matematika memudahkan Anda menyelesaikan Jawaban: (B)
masalah.

208 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


C. LATIHAN MANDIRI

1. Diberikan diagram di bawah ini menunjukkan

Mat r
data pendaftaran mobil dan total kendaraan

Das
Salah

em
a
selama 4 bulan pertama (tahun 2008) di suatu 66°

atik
95°
negara: Bahasa

a
99°
Inggris 100°
50
Bahasa
Jumlah dalam Ribuan

40 Indonesia

30
Mobil
20 Bidang Ilmu dengan benar 27,78% adalah….
Total
10 Kendaraan A. Bahasa Indonesia
0 B. Bahasa Inggris
Jan Feb Mar April
C. Matematika
Persentase kenaikan pendaftaran mobil dari D. Bahasa Indonesia dan Matematika
Maret sampai April 2008 adalah…. E. Bahasa Inggris dan Matematika
A. 30% D. 70%
B. 50% E. 75% 4. Nilai rata-rata 11 buah bilangan sama dengan
C. 60% 13. Nilai rata-rata 13 bilangan yang lain sama
dengan 11. Dengan demikian nilai rata-rata
2. Diberikan diagram garis data berat badan bayi 24 bilangan tersebut sama dengan …
yang dipantau sejak lahir sampai berusia 9 5
A. 11 D. 12
bulan: 12
11
10 B. 11 E. 13
12
8 C. 12
6
5. Median dan rata-rata dari data: 6, 5, 9, 7, 8, 4,
4
4, 10, 12, 2, dan 11 berturut-turut adalah….
2 A. 7,1 dan 7,5 D. 7 dan 7,05
0 B. 7,5 dan 7,05 E. 7 dan 7,09
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C. 7,5 dan 7,09
Berat badan bayi menurun pada usia….
A. 8 sampai 9 bulan 6. Diketahui data tinggi siswa di suatu kelas
B. 7 sampai 8 bulan sebagai berikut.
C. 5 sampai 6 bulan No. Urut Tinggi siswa (cm) fi
D. 4 sampai 5 bulan 1 140 – 144 2
E. 3 sampai 4 bulan 2 145 – 149 7
3 150 – 154 8
3. Diagram lingkaran berikut ini menunjukkan 4 155 – 159 12
www.facebook.com/indonesiapustaka

5 160 – 164 6
banyak soal yang benar pada sebuah tes
6 165 – 169 3
kemampuan dasar umum (45 soal) yang
7 170 – 174 2
diperoleh seorang peserta. Jumlah 40

Matematika Dasar 209


Pernyataan di bawah yang benar adalah … menjadi 7,04. Nilai rata-rata yang mengikuti
A. Nilai median tinggi siswa sama dengan ulangan susulan adalah….
nilai modusnya. A. 4,45 D. 3,75
B. Nilai rata-rata tinggi siswa lebih besar B. 4,47 E. 3,00
daripada nilai modusnya. C. 4,74
C. Nilai rata-rata tinggi siswa lebih kecil
daripada nilai mediannya. 11. Hasil ulangan matematika sekelompok siswa
D. Nilai rata-rata tinggi siswa sama dengan adalah 4 , 8 , 7 , 6, 4 , 4 , 5 , 7. Data tersebut
nilai mediannya. mempunyai median …
E. Nilai rata-rata tinggi siswa lebih besar A. 4,8 D. 6,2
daripada nilai mediannya. B. 5,5 E. 6,5
C. 4,6
7. Nilai ujian Biologi diberikan dalam tabel
berikut: 12. Seorang ayah mempunyai 6 anak dengan
umur: 3p, 5p, 2p + 7, 4p – 1, p2 + p, p2 – 2p
Nilai 50 60 70 80 90 100
fi 3 5 3 6 2 1 tahun. Jika umur rata-rata anak adalah 26
tahun maka usia anak tertua adalah….
Dinyatakan Remedial jika nilai siswa lebih kecil
A. 18 tahun D. 42 tahun
dari rata-rata ditambah 5 maka banyaknya
B. 19 tahun E. 50 tahun
siswa tuntas adalah….
C. 24 tahun
A. 20 D. 11
B. 17 E. 9 13. Umur rata-rata (rata-rata hitung) dari suatu
C. 12 kelompok yang terdiri dari dokter dan jaksa
8. Median dari data di bawah ini adalah…. adalah 40. Jika umur rata-rata para dokter
adalah 35 tahun dan umur rata-rata para
Nilai 2 3 4 5 6 7
jaksa adalah 50 tahun, maka perbandingan
fi 4 8 13 9 5 1
banyaknya dokter dan banyaknya jaksa adalah
A. 4,0 D. 8,0
...
B. 4,5 E. 13,0
A. 3 : 2 D. 2 : 1
C. 5,0
B. 3 : 1 E. 1 : 2
9. Median dari distribusi frekuensi pada tabel C. 2 : 3
x +x
berikut adalah….[Tips: contoh tb = 2 3 dan
2 14. Sekumpulan data mempunyai rata-rata 15
p = x3 – x2]
dan jangkauan 6. Jika setiap nilai dari data
Nilai Tengah 20 30 40 50 60 dikurangi A kemudian hasilnya dibagi dengan
fi 4 8 14 9 5 B ternyata menghasilkan data baru dengan
A. 40,71 D. 41,70 rata-rata 7 dan jangkauan 3, maka nilai 2A +
B. 40,73 E. 41,76 3B adalah ...
www.facebook.com/indonesiapustaka

C. 40,75 A. 10 D. 7
10. Nilai rata-rata ulangan matematika dari 20 B. 9 E. 6
siswa adalah 7,5. Kemudian 4 siswa mengikuti C. 8
ulangan susulan sehingga nilai rata-rata total

210 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


15. Pada suatu ujian yang diikuti 50 orang A. Rp515.000 D. Rp550.000
mahasiswa diperoleh nilai rata-rata ujian B. Rp520.000 E. Rp565.000
adalah 30 dengan median 40, simpangan C. Rp535.000
baku 15, dan simpangan kuartil 25. Untuk
memperbaiki nilai rata-rata, semua nilai 19. S e j u m l a h m u r i d d i s u a t u s e k o l a h
dikalikan 2 kemudian dikurangi 10. Akibat mengumpulkan uang sebanyak Rp960,00.
yang terjadi adalah ... Setiap murid harus memberi iuran yang
A. Meannya menjadi 40 sama. Kemudian ternyata bahwa 4 orang
B. Simpangan bakunya menjadi 8 tidak membayar iurannya. Untuk menutup
C. Mediannya menjadi 60 kekurangannya, murid-murid lainnya harus
D. Simpangan kuartilnya menjadi 50 menambah iurannya masing-masing Rp20,00.
E. Rata-rata + median = 100 Jadi jumlah murid yang membayar ada …
A. 8 orang D. 24 orang
16. Pendapatan rata-rata kar yawan suatu B. 12 orang E. 32 orang
perusahaan Rp300.000 per bulan. Jika C. 16 orang
pendapatan rata-rata karyawan pria Rp320.000
dan karyawan wanita Rp285.000 maka 20. Nilai rata-rata hitung ujian bahasa Indonesia
perbandingan jumlah karyawan pria dengan dari 29 siswa adalah 35. Jika nilai Ahmad
karyawan wanita adalah … seorang siswa lainnya, digabungkan dengan
A. 3 : 4 D. 1 : 2 kelompok tersebut, maka nilai rata-rata hitung
B. 4 : 5 E. 2 : 3 ke-30 siswa tersebut menjadi 36. Nilai Ahmad
C. 2 : 5 adalah….
17. 4 kelompok siswa masing-masing terdiri A. 75 D. 45
atas 10, 20, 30 dan 20 orang rata-rata B. 55 E. 35
menyumbangkan uang ke suatu yayasan C. 65
penderita anak cacad masing-masing sebesar
21. x0 adalah rata-rata dari data x1, x2,…, x10. Jika
Rp 4.000,00; Rp 10.000,00; Rp 6.000,00 dan Rp x1 x
data berubah mengikuti pola + 2, 1 + 4,
3.000,00. Secara keseluruhan tiap siswa rata- 2 2
x3
rata menyumbang uang sebesar … + 6 dan seterusnya, maka nilai rata-rata
2
A. Rp 575,00 D. Rp 5.750,00 menjadi …
1
B. Rp 2.300,00 E. Rp 6.000,00 A. x0 + 11 D. x0 + 12
2
A. Rp 5.000,00
1
B. x0 + 12 E. x0 + 20
2
18. Lima orang karyawan A, B, C, D dan E 1
mempunyai pendapatan sebagai berikut : C. x + 11
2 0
1
Pendapatan A sebesar pendapatan E
2 22. Seorang pedagang beras pada bulan Januari
Pendapatan B lebih Rp100.000 dari A
dapat menjual 90 kg, bulan Februari, Maret dan
www.facebook.com/indonesiapustaka

Pendapatan C lebih Rp150.000 dari A


Pendapatan D kurang Rp180.000 dari seterusnya selama satu tahun selalu bertambah
pendapatan E. Bila rata-rata pendapatan 10 kg dari bulan sebelumnya. Jika keuntungan
kelima karyawan Rp525.000, maka pendapatan per kilogram Rp. 300,- maka keuntungan rata-
karyawan D = … rata setiap bulan sama dengan ...

Matematika Dasar 211


A. Rp14.500,- D. Rp174.000,- menjadi …
B. Rp29.000,- E. Rp348.000,- A. 50 D. 47
C. Rp43.500,- B. 49 E. 46
C. 48
23. Diketahui data berikut : 6, 4, –3, 8, 0, –5, 10, 6
maka…. 27. N ilai tes matematik a 10 orang siswa
A. Median = 6 , modus = 6 memberikan hasil: selisih nilai terbesar
B. Median = 5, rata-rata = 3 dan terkecil adalah 5,6 dan rata-rata nilai 8
C. Median = 6 , jangkauan 16 orang siswa lainnya adalah 6,5. Jika rata-rata
D. Median = 5 , modus = 6 nilai seluruh siswa adalah 6,6, maka nilai
1
E. Jangkauan = 4 , rata-rata = 3 terbesarnya adalah….
8
A. 9,5 D. 9,8
24. Dari dua toko serba ada yang masih termasuk B. 9,6 E. 9,9
dalam satu perusahaan diperoleh data C. 9,7
penjualan daging dan ikan dalam satu minggu
seperti tercantum pada tabel berikut. 28. Dari 5 bilangan diketahui bilangan terkecil
adalah 10 dan yang terbesar 25. Pada kelima
Harga penjualan
Daging Ikan ( bilangan tersebut tidak terdapat bilangan
total (dalam ribuan
(kg) kg)
rupiah) yang sama lebih dari 3 kali. Maka rata-rata
Toko A 80 20 2960 kelima bilangan yang mungkin adalah….
Toko B 70 40 3040 A. 13 D. 23
Maka harga ikan /kg pada kedua toko tersebut B. 14 E. 24
adalah .. C. 22
A. Rp. 16.000,- D. Rp 25.000,-
B. Rp. 18.000,- E. Rp. 32.000,- 29. Jumlah 10 bilangan adalah 27 lebihnya dari
C. Rp. 20.000,- rata-rata kesepuluh bilangan tersebut. Jumlah
kesepuluh bilangan tersebut adalah….
25. Dalam suatu kelas terdapat siswa sebanyak 21 A. 40 D. 26
orang. Nilai rata-rata matematikanya adalah 6. B. 30 E. 40
Bila seorang siswa yang paling rendah nilainya C. 36
tidak diikut sertakan, maka nilai rata-ratanya
30. Dari sekumpulan data 1, 1, 2, 2, 2, 2, 3, 3, x,
berubah menjadi 6,2. Dengan demikian, nilai
y dimana x dan y adalah dua bilangan bulat
siswa yang paling rendah itu …
yang berlainan. Jika modus dari sekumpulan
A. 4 D. 1
data tersebut adalah 2 maka….
B. 3 E. 0
A. Jika x = 1 atau 3 maka haruslah y = 2
C. 2
B. Kedua-duanya x dan y harus lebih besar
26. Nilai rata-rata ujian sekelompok siswa yang dari 3
www.facebook.com/indonesiapustaka

berjumlah 40 orang adalah 51. Jika seorang C. x atau y harus ada yang bernilai 2
siswa dari kelompok ini yang mendapat nilai D. Tidak tergantung kepada nilai x dan y
90 tidak dimasukkan dalam perhitungan rata- E. x atau y harus sama dengan 3 dan yang
rata tersebut, maka nilai rata-rata ujian akan lainnya adalah 1

212 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


D. KUNCI JAWABAN

Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. B 11. B 21. C

2. A 12. D 22. C

3. C 13. D 23. D

4. B 14. C 24. C

5. E 15. D 25. C

6. D 16. A 26. A

7. E 17. E 27. D

8. A 18. D 28. B

9. A 19. D 29. B

10. C 20. C 30. D


www.facebook.com/indonesiapustaka

Matematika Dasar 213


BAB 12
PERMUTASI DAN KOMBINASI

A. KUMPULAN KONSEP PERMUTASI

Sebelum membahas konsep permutasi, kita membahas terlebih dahulu konsep aturan perkalian.
Contoh sederhana
“Sepasang topi dan kacamata”
Ahmad memiliki 3 jenis topi berbeda dan 4 jenis kacamata berbeda. Dapatkan Anda membantu Ahmad
dalam menentukan sepasang topi dan kacamata berbeda ?
Misalkan 3 topi berbeda yaitu T1, T2, dan T3. 4 kacamata berbeda yaitu K1, K2, K3, dan K4.
Cara 1 dengan membuat tabel:
K1 K2 K3 K4
T1 T1K1 T1K2 T1K3 T1K4
T2 T2K1 T2K2 T2K3 T2K4
T3 T3K1 T3K2 T3K3 T3K4

Penjelasan: berdasarkan tabel di atas, maka banyaknya pasangan topi dan kacamata berbeda sebanyak
12 cara.
Cara 2 dengan diagram pohon:
www.facebook.com/indonesiapustaka

214 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Penjelasan: berdasarkan diagram pohon di atas, maka banyaknya pasangan topi dan kacamata berbeda
juga sebanyak 12 cara.

Seandainya 350 jenis topi berbeda dan 5.000 jenis kacamata berbeda maka sangat sulit diselesaikan
dengan dua cara di atas karena membutuhkan ratusan kertas berlembar-lembar dan membutuhkan
waktu lama, sehingga cara yang cepat dan tepat dalam dalam menyelesaikan kasus soal ““Sepasang
topi dan kacamata” adalah konsep aturan perkalian caranya: misalkan banyaknya topi = k1 = 3 dan
banyaknya kacamata = k2 = 4 hasilnya k1 × k2 = 3 × 4 = 12 cara. Jadi jika 350 jenis topi berbeda dan 5.000
jenis kacamata berbeda dipasangkan maka banyaknya pasangan topi dan kacamata = 350 × 5.000 =
1.750.000 cara [bayangkan seandainya cara 1 atau cara 2 digunakan maka tidak akan pernah selesai
dikerjakan]. Secara umum aturan perkalian adalah dapat banyaknya cara untuk mengisi k tempat yang
tersedia dengan aturan: k1 × k2 × k3 × ... × kn.

Permutasi adalah susunan unsur-unsur dengan memperhatikan urutan tertentu. Misalnya susunan
AB ≠ BA. Permutasi terdiri atas:

a. Permutasi r unsur berbeda dari n unsur :


n!
Prn =
(n − r )! , P = permutasi dengan syarat n ≥ r.
b. Permutasi dengan beberapa unsur yang sama :
n!
P=
k ! l !... m !
c. Permutasi siklis adalah susunan yang berbentuk lingkaran dari n unsur :
P = (n – 1)!

B. KONSEP KOMBINASI

Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutan tertentu. Misalnya
susunan AB = BA.
n!
C rn =
r !(n − r )! , C = kombinasi dengan syarat n ≥ r

C. SOAL DAN PEMBAHASAN

1. UMPTN 1997 Tips


Dari angka 3, 5, 6, 7 dan 9 dibuat bilangan  Ingatlah konsep aturan perkalian.
yang terdiri atas tiga angka yang berbeda.  Gunakan pengisian tempat untuk ratusan,
Di antara bilangan-bilangan tersebut yang puluhan, dan satuan.

www.facebook.com/indonesiapustaka

kurang dari 400, banyaknya adalah … Sederhanakan.


A. 16 D. 8
Pembahasan dan Penjelasan:
B. 12 E. 6
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
C. 10
pengisian tempat untuk ratusan, puluhan,

Matematika Dasar 215


dan satuan. Diketahui bahwa angka-angka: 3, 2. UMPTN 2001
5, 6, 7 dan 9 dimana bilangan yang berlainan Akan dibuat nomor-nomor undian yang terdiri
kurang dari 400 diperoleh: atas satu huruf dan diikuti dua angka yang
 t "OHLB SBUVTBO IBOZB BOHLB   karena berbeda dan angka kedua adalah bilangan
angka ini kurang dari 4 sebagai angka genap. Banyaknya nomor undian ada…
ratusan, sehingga angka ratusan sebanyak A. 1160 D. 1180
1 saja. B. 1165 E. 1185
 t "OHLBQVMVIBOTFBOEBJOZBBOHLBSBUVTBO C. 1170
3 maka tidak boleh berulang angka
Tips
puluhan 3 lagi [misalnya bilangan 335,
angka 3 dua kali berulang berarti ini haram]  Ingatlah konsep aturan perkalian.
 Gunakan pengisian tempat.

karena angka-angka harus berlainan/
Sederhanakan.
berbeda baik ratusan, puluhan, maupun
satuan yang sesuai dengan pertanyaan Pembahasan dan Penjelasan:
soal. Yang termasuk pengisian tempat Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
angka puluhan yaitu: 5, 6, 7, dan 9. pengisian tempat. Diketahui bahwa nomor
Sehingga angka puluhan sebanyak 4. undian yang terdiri:
 t "OHLBTBUVBOTFBOEBJOZBBOHLBSBUVTBO  t 1FOHJTJBO UFNQBU QFSUBNB VOUVL TBUV
3 dan angka puluhan 5 maka tidak boleh huruf yang terdiri dari huruf A, B, C,...,Z diisi
berulang angka satuan 3 dan 5 lagi sebanyak 26 huruf.
[misalnya bilangan 353 atau 355 ini haram]  t 1FOHJTJBO UFNQBU LFEVB VOUVL BOHLB
karena angka-angka harus berlainan/ pertama yang terdiri 0, 1, 2, ..., 9. Menurut
berbeda baik ratusan, puluhan, maupun keterangan soal “dua angka yang berbeda”
satuan sesuai yang ditanyakan soal. Yang artinya Haram dua angka berulang
termasuk pengisian tempat angka satuan, misalnya A22, disini berulang angka 2
yaitu : 6, 7, dan 9. Sehingga angka satuan dan ini bertentangan dengan kalimat “dua
sebanyak 3. angka yang berbeda” yang benar A12, A02,
Selanjutnya, gunakan aturan perkalian: A34 dan sebagainya sehingga banyaknya
angka yang diisi oleh pengisian tempat
kedua adalah 9 (Alasan: misalkan huruf
Jadi : Ada 12 bilangan A, angka pertama 2, dan angka kedua 4
karena 4 adalah angka genap sehingga
Cara lain
hasilnya A24 maknanya angka pertama
Boleh Anda gunakan permutasi. Tempat
tidak boleh 4 karena sudah diisi oleh angka
angka ratusan hanya 1 yaitu 3 sedangkan
kedua sehingga yang dapat diisi oleh angka
tempat angka puluhan dan satuan dengan n
pertama adalah 0, 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, dan 9
= 4 (angka 5, 6, 7, 9) dan r = 2 (puluhan dan
4! seluruhnya ada 9).
www.facebook.com/indonesiapustaka

satuan) hasilnya 1 × P(4, 2) = 1 × =


(4 − 2)!  t 1FOHJTJBO UFNQBU LFUJHB VOUVL BOHLB
4! 4 3 2 1
=1 = 1 4 3 = 12 .
2! 2 1 kedua adalah angka genap yaitu 0, 2, 4,
6, dan 8 sehingga banyaknya pengisian
Jawaban: (B)
tempat ketiga adalah 5.

216 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Selanjutnya, gunakan aturan perkalian: 25.24.23! 25.24
= = = 25.12 = 300
2! 23! 2.1
26 × 9 × 5 = 1170 Jadi: Banyak pertandingan = 300 cara
Jadi : banyaknya undian adalah 1170 cara Jawaban: (E)
Jawaban: (C)
4. Kompetisi Matematika SMA DKI 2001
3. SPMB 2006 Terdapat 8 calon pengurus OSIS, akan dibentuk
Dalam babak penyisihan suatu turnamen pengurus OSIS yang terdiri atas seorang ketua,
25 pecatur, satu sama lain bertanding satu seorang wakil ketua, dan seorang bendahara.
kali. Banyaknya pertandingan yang terjadi Banyaknya formasi pengurus OSIS yang
adalah…. dapat dibentuk jika setiap orang tidak boleh
A. 150 D. 270 merangkap jabatan adalah….
B. 180 E. 300 A. 36
C. 200 B. 336
C. 56
Tips

D. 256
Ingatlah konsep kombinasi.
 Sederhanakan.
E. 236

Pembahasan dan Penjelasan: Tips


Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan  Ingatlah konsep permutasi.
konsep kombinasi karena pertandingan catur  Sederhanakan.
dengan aturan “satu sama lain bertanding satu Pembahasan dan Penjelasan:
kali” contoh: pecatur A bertanding dengan Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
pecatur B tidak mungkin pecatur B bertanding konsep permutasi karena setiap calon berhak
lagi dengan pecatur A hanya karena tukar untuk menduduki jabatan pengurus OSIS,
tempat duduk ar tinya per tandingan A misalnya calon A sebagai ketua, calon B
lawan B sudah terjadi satu kali sehingga sebagai wakil ketua, dan calon C sebagai
dalam hal ini susunan kejadian di atas tidak bendahara boleh juga berhak calon B sebagai
memperhatikan urutan yang dapat ditulis AB ketua, calon A sebagai wakil ketua, dan calon C
= BA. Dengan demikian susunan pertandingan sebagai bendahara bahkan juga berhak calon
di atas adalah kombinasi bukan permutasi. C sebagai ketua, calon B sebagai wakil ketua,
n!
Selanjutnya, gunakan rumus C rn = dan calon A sebagai bendahara sehingga
r !(n − r )!
susunan seperti ini sangat memperhatikan
n = 25 karena banyaknya pecatur ada 25.
urutan yang dapat ditulis ABC ≠ BAC ≠ CBA.
r = 2 karena satu sama lain bertanding.
Dengan demikian susunan pengurus di atas
25!
Banyaknya pertandingan: C225 = adalah permutasi bukan kombinasi. Pada
2!(25 − 2)!
www.facebook.com/indonesiapustaka

kalimat “setiap orang tidak boleh merangkap


25! Catatan:
= jabatan” maknanya jika calon A sebagai ketua
2! 23! Uraikan 25 dan berhenti di 23
karena yang paling dekat 25 maka calon A tidak boleh sebagai wakil ketua
25.24.23!
= adalah 23 sedangkan angka
misalnya AAB ini haram. Rumus permutasi
2! 23! 2 terlalu jauh dari 25.
jenisnya beragam sehingga rumus yang pakai

Matematika Dasar 217


adalah permutasi unsur berbeda misalnya 7! Catatan:
n! P= Uraikan 7 dan berhenti di 3
ABC haram AAB. Rumus Prn = dimana 2! 3! 2!
(n − r )! karena yang paling dekat 7
7.6.5.4.3! adalah 3 sedangkan 2 agak
n = 8 calon dan r = 3 (ketua, wakil ketua, =
2! 3! 2! jauh dari 7.
bendahara).
8! 8! 8.7.6.5! 7.6.5.4.3! 7.6.5.4 7.6.5.4
P38 = = =
Catatan: = = =
(8 − 3)! 5! 5! Uraikan 8 dan 2! 3! 2! 2.1.2.1 4
berhenti di 5 karena 7.6.5.4
=
8.7.6.5! yang paling dekat 8 = 7.6.5 = 210
4
 = 8.7.6 = 336
5! adalah 5.
Jadi: Banyaknya cara membagi mainan
Jadi: Banyak pengurus OSIS = 336 cara kepada tiga anaknya adalah 210.
Jawaban: (B) Jawaban: (C)

5. STT TELKOM 2002 6. UMPTN 2000


Seorang ibu mempunyai 7 mainan yang akan Dari sekelompok remaja terdiri atas 10 pria
dibagikan kepada tiga anaknya. Anak pertama dan 7 wanita akan dipilih 2 pria dan 3 wanita.
mendapat 2 mainan, anak kedua 3 mainan, Maka banyaknya cara pemilihan adalah….
dan anak terakhir 2 mainan. Ada berapa cara A. 1557 D. 5175
ibu tersebut membagi mainan kepada tiga B. 1575 E. 5715
anaknya ? C. 1525
A. 300 cara D. 150 cara Tips
B. 250 cara E. 100 cara  Ingatlah konsep kombinasi.
C. 210 cara  Gunakan konsep aturan perkalian.
 Sederhanakan.
Tips
 Ingatlah konsep permutasi n unsur sama

Pembahasan dan Penjelasan:
Sederhanakan.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Pembahasan dan Penjelasan: konsep kombinasi karena membentuk sebuah
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan kelompok tidak perlu diurutkan misalnya 2
konsep permutasi unsur sama atau berulang pria yaitu P1 dan P2 begitupun 3 wanita yaitu
karena anak pertama mendapat 2 mainan W1, W2 dan W3 sehingga dapat dibentuk satu
artinya berulang sebanyak 2 kali mainan cara membentuk kelompok yaitu P1P2W1W2W3
begitupun anak kedua mendapat 3 mainan tidak mungkin kita bentuk lagi P2P1W3W1W2
artinya berulang sebanyak 3 kali mainan hanya karena susunannya berbeda dan
serta anak terakhir mendapat 2 mainan unsurnya sama, dengan demikian susunan
artinya berulang sebanyak 2 kali mainan yang P1P2W1W2W3 = P2P1W3W1W2.
diberikan oleh ibu sehingga rumus permutasi Dapat disimpulkan bahwa cara pemilihan di
n!
www.facebook.com/indonesiapustaka

yang tepat adalah P = dimana n = 7 atas adalah kombinasi bukan permutasi.


k ! l !... m ! n!
Selanjutnya, gunakan rumus C r =
n
.
dan unsur sama atau berulang yaitu k = 2, l = r !(n − r )!
3, m = 2 dan jika dijumlahkan hasilnya sama Disini dibatasi 2 pria dan 3 wanita berarti
dengan 7. kita hitung terpisah, pemilihan pria:

218 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


10! 10! dan unsurnya sama, dengan demikian susunan
C210 = =
2!(10 − 2)! 2! 8! Catatan: P1P2W1W2 = P2P1W1W2.
Uraikan 10 dan berhenti di
8 karena yang paling dekat Dapat disimpulkan bahwa cara pemilihan di
10.9. 8 !
= 10 adalah 8 sedangkan 2 atas adalah kombinasi bukan permutasi.
2! 8 ! agak jauh dari 10.
Pada kalimat “paling sedikit 2 pria” maknanya
10.9 10 .9
= = = 5.9 = 45 lebih atau sama dengan 2 pria dengan
2.1 2
7! 7! rincian:
C37 = = Catatan:
 t C28 C24 [keterangan: banyaknya kelompok
3!(7 − 3)! 3! 4! Uraikan 7 dan berhenti di 4
7.6.5. 4 ! karena yang paling dekat 7 kerja 4 orang berarti pria 2 orang dari 8 pria
= adalah 4 sedangkan 3 agak
3! 4 ! yang ada dan 2 wanita dari 4 wanita yang
jauh dari 7.
7.6.5 7. 6 .5 ada lalu gunakan aturan perkalian]
= = = 7.5 = 35 8 4
3.2.1 6  t C3 C1 [keterangan: pertanyaan soal
paling sedikit 2 pria artinya boleh lebih dari
Gunakan aturan perkalian:
2 pria. Banyaknya kelompok kerja 4 orang
cara pemilihan = 45 × 35 = 1575
berarti pria 3 orang dari 8 pria yang ada
Jadi: Banyaknya pemilihan = 1575 cara. dan 1 wanita dari 4 wanita yang ada lalu
Jawaban: (B) gunakan aturan perkalian]
 t C 48 C 04 [keterangan: pertanyaan soal
7. UMPTN 2001 paling sedikit 2 pria artinya boleh lebih dari
Dari 12 orang yang terdiri 8 pria dan 4 wanita 2 pria. Banyaknya kelompok kerja 4 orang
akan dibentuk kelompok kerja beranggotakan berarti pria 4 orang (semua pria) dari 8 pria
4 orang. Jika dalam kelompok kerja itu yang ada dan 0 wanita (tidak ada wanita)
terdapat paling sedikit 2 pria, maka banyaknya yang dari 4 wanita yang ada lalu gunakan
cara membentuknya ada…. aturan perkalian]
A. 442 D. 462 Selanjutnya, kita hitung:
B. 448 E. 468 8! 4! 8! 4!
C28 C24 = . = .
C. 456 2! (8 − 2)! 2! (4 − 2)! 2! 6! 2! 2!

Tips 8.7.6! 4.3.2! 8.7 4.3


= . = . = 4.7.2.3 = 168.

2! 6! 2! 2! 2.1 2.1
Ingatlah konsep kombinasi.

8! 4! 8! 4!
Gunak an konsep aturan perk alian dan C 38 C14 = . = .
3! (8 − 3)! 1! (4 − 1)! 3! 5! 1! 3!
penjumlahan.
 Sederhanakan. =
8.7.6.5! 4.3! 8.7.6 4
. = . = 8.7.4 = 224
3! 5! 1! 3! 3.2.1 1
Pembahasan dan Penjelasan: 8! 4! 8! 4!
C 48 C 04 = . = .
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan 4! (8 − 4)! 0! (4 − 0)! 4! 4! 0!4!
konsep kombinasi karena membentuk sebuah 8.7.6.5.4! 4! 8.7.6.5
kelompok kerja tidak perlu diurutkan misalnya = . = = 2.7.5 = 70.
4! 4! 1.4! 4.3.2.1
2 pria yaitu P1 dan P2 begitupun 2 wanita
www.facebook.com/indonesiapustaka

yaitu W1 dan W2 sehingga dapat dibentuk Gunakan aturan penjumlahan: Total cara
satu cara membentuk kelompok kerja yaitu membentuknya kelompok kerja
P1P2W1W2 tidak mungkin kita bentuk lagi = 168 + 224 + 70 = 462.
P2P1W1W2 hanya karena susunannya berbeda

Matematika Dasar 219


Jadi: banyaknya cara membentuknya ada Pembahasan dan Penjelasan:
462. Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
konsep permutasi unsur berbeda, mengapa ?
Jawaban: (D)
Misalkan 4 buku matematika berbeda
Nasehat: (M1M2M3M4), 3 buku fisika berbeda (F1F2F3),
Rahasia dibalik penyelesaian soal permutasi dan dan 2 buku kimia berbeda (K1K2). Kita dapat
kombinasi adalah jika susunan unsur sangat menyusun buku sesuai kelompok buku yaitu
memperhatikan urutan maka kita gunakan (M1M2M3M4) (F1F2F3) (K1K2) sangat berbeda
permutasi dan permutasi beragam rumusnya. susunan buku kalau kita tukar tempat di
Jika tidak memperhatikan urutan maka kita antara buku tersebut yang sejenis misalkan
gunakan kombinasi. (M2M1M3M4) (F1F3F2) (K1K2), artinya susunan
(M 1 M 2 M 3 M 4 ) (F 1 F 2 F 3 ) (K 1 K 2 ) ≠ (M 2 M 1 M 3 M 4 )
(F1F3F2) (K1K2).
8. SBMPTN 2014 (terbaru)
Untuk mempermudah hitungan:
Banyak cara menyusun 4 buku matematika, 3
banyaknya buku ada 3 (matematika, fisika, dan
buku fisika, dan 2 buku kimia sehingga buku-
kimia) P = n! = 3! = 3 × 2 × 1 = 6.
buku sejenis satu kelompok adalah….
banyaknya buku matematika ada 4, P = n! =
A. 1728 D. 144
4! = 4 × 3 × 2 × 1 = 24.
B. 576 E. 82
banyaknya buku fisika ada 3, P = n! = 3! = 3 ×
C. 288
2 × 1 = 6.
Tips banyaknya buku kimia ada 2, P = n! = 2! = 2 ×
 Ingatlah konsep permutasi unsur berbeda. 1 = 2.
 Gunakan konsep aturan perkalian. Gunakan aturan perkalian: hasilnya = 6 × 24 ×
 Sederhanakan. 6 × 2 = 1728.
Jadi: banyak cara menyusun buku = 1728
cara.
Jawaban: (A)

D. LATIHAN MANDIRI

1. Seorang siswa mempunyai 5 baju muslim dan Banyaknya cara untuk pergi dari kota P ke kota
4 celana panjang yang bebeda mereknya. R dan melalui Q adalah….
Banyaknya stelan pakaian berbeda dapat A. 70 D. 40
dipakai siswa adalah…. B. 60 E. 35
A. 15 D. 40 C. 42
B. 20 E. 70
C. 35 3. Dari angka 2, 3, 4, 7, 8, dan 9 dibuat bilangan
www.facebook.com/indonesiapustaka

yang terdiri atas tiga angka. Banyaknya


2. Misalkan kita pergi dari kota P ke R dan harus bilangan ratusan dapat dibuat dari angka-
melalui kota Q. Dari kota P ke kota Q ada 5 angka tersebut jika tidak boleh ada angka yang
jalan, dan dari kota Q ke kota R ada 7 jalan. diulang adalah….

220 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


A. 120 D. 60 8. Misalkan ada 6 angka: 1, 3, 4, 5, 7, dan 8.
B. 100 E. 50 Banyaknya bilangan yang terdiri dari 3 angka
C. 80 dan mempunyai angka yang sama dan
memuat angka 7 adalah….
4. Dari angka 2, 3, 4, 7, 8, dan 9 dibuat bilangan A. 50 D. 82
yang terdiri atas tiga angka. Banyaknya B. 63 E. 91
bilangan ratusan dapat dibuat dari angka- C. 76
angka tersebut jika boleh ada angka yang
diulang adalah…. 9. Terdapat 10 orang tokoh nasional yang
A. 153 D. 216 memenuhi syarat calon presiden dan calon
B. 126 E. 256 wakil presiden. Banyaknya pasangan calon
C. 135 presiden dan calon wakil presiden yang
mungkin adalah….
5. Dari angka 2, 3, 4, 7, 8, dan 9 dibuat bilangan A. 20 D. 100
yang terdiri atas tiga angka yang berlainan. B. 45 E. 120
Banyaknya bilangan yang dapat dibuat dari C. 90
bilangan ratusan ganjil adalah….
A. 70 D. 120 10. Tersedia 9 bendera dengan 4 berwarna putih,
B. 80 E. 140 3 merah, 1 kuning, dan 1 biru. Jika kesembilan
C. 90 bendera akan dipasangkan berjajar,maka
banyaknya cara yang dapat memasang
6. Kode hadiah kupon belanja suatu toko kesembilan bendera tersebut adalah….
swalayan berbentuk bilangan yang disusun A. 2250 D. 2052
dari angka 1, 2, 2, 6, 8. Jika kupon-kupon B. 2520 E. 2502
tersebut disusun berdasarkan kodenya C. 2025
mulai dari yang terkecil sampai dengan yang
terbesar, maka kupon dengan kode lebih 11. Jika C rn menyatakan banyaknya kombinasi r
besar daripada 62000 sebanyak…. elemen dari n elemen dan C3n = 5n, maka hasil
C32 n =….
A. 60 D. 20
B. 24 E. 19 A. 364 D. 730
C. 21 B. 500 E. 120
C. 421
7. Banyaknya cara menyusun bilangan kurang
dari 50.000 yang terdiri atas 5 angka dari 8 12. Seorang perangkai bunga mendapat pesanan
angka yang disiapkan: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 membuat tanda panitia suatu perayaan
tanpa ada angka yang diulang adalah…. dengan bentuk susunan melingkar dari 2
A. 2.520 bunga warna ungu, 3 bunga warna pink, dan
B. 2.250 1 bunga warna putih. Banyaknya tanda panitia
www.facebook.com/indonesiapustaka

C. 2.520 yang mungkin terbentuk adalah….


D. 1.530 A. 60 D. 10
E. 1.240 B. 30 E. 9
C. 12

Matematika Dasar 221


13. Seorang siswa diminta mengerjakan 8 soal 18. Banyaknya susunan huruf yang dapat dibentuk
dari 10 soal yang tersedia, dengan syarat soal dari kata “MUHAMMAD” adalah….
nomor 1 sampai dengan 4 harus dikerjakan. A. 3620 D. 6320
Banyaknya pilihan soal yang dapat diambil B. 3260 E. 6600
siswa adalah…. C. 3360
A. 11 D. 30
B. 45 E. 15 19. 5 orang duduk melingkar. Banyaknya cara
C. 4 mereka duduk adalah….
A. 21 D. 24
14. Banyaknya segitiga yang dapat dibuat 7 titik B. 22 E. 30
tanpa ada 3 titik yang terletak segaris adalah C. 23
….
A. 30 D. 70 20. Banyak nya cara untuk memilih regu
B. 35 E. 210 bulutangkis yang terdiri atas 3 pemain putri
C. 42 dan 5 pemain putra dari keseluruhan 5 pemain
putri dan 8 pemain putra adalah….
15. 8 titik terletak pada bidang datar sehingga A. 55 D. 600
tidak ada 3 titik yang segaris. Banyak segitiga B. 104 E. 1000
yang dapat dibuat dengan titik-titik sudut dari C. 560
titik-titik tersebut adalah….
A. 56 D. 84 21. Ahmad beserta 9 orang temannya bermaksud
B. 58 E. 96 membentuk suatu tim bola volli yang terdiri
C. 64 atas 6 orang. Jika Ahmad harus menjadi
anggota tim tersebut maka banyaknya tim
16. Di suatu perkumpulan akan dipilih perwakilan yang mungkin dibentuk adalah….
yang terdiri dari 6 orang. Calon yang tersedia A. 123 D. 162
terdiri dari 5 pria dan 4 wanita. Banyaknya B. 210 E. 216
susunan perwakilan yang dapat dibentuk jika C. 252
sekurang-kurangnya terpilih 3 pria adalah….
A. 84 D. 74 22. Diketahui A = {a, b, c, d, e} banyaknya himpunan
B. 82 E. 66 bagian yang memiliki paling sedikit 2 unsur
C. 76 adalah….
A. 20 D. 25
17. Akan disusun satu tim peneliti yang terdiri B. 22 E. 26
atas 2 orang matematikawan dan 3 orang C. 24
teknisi. Jika calon yang tersedia 3 orang
matematik awan dan 5 orang tek nisi, 23. Banyaknya cara 8 buku pelajaran berbeda
banyaknya cara menyusun tim tersebut dapat disusun dalam lemari buku adalah….
www.facebook.com/indonesiapustaka

adalah …. A. 40.320 D. 30.330


A. 20 D. 90 B. 40.230 E. 30.000
B. 30 E. 360 C. 40.000
C. 60

222 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


24. Sebuah kotak berisi 12 bola, 6 bola merah,
4 kuning, dan 2 hijau. Jika diambil 3 bola
sekaligus secara acak, banyaknya cara yang
terambil 2 bola merah dan 1 bola kuning
adalah ….
A. 55 D. 80
B. 60 E. 90
C. 67

25. Banyaknya susunan huruf berbeda yang


dapat dibentuk dari kata “SAMI” dengan syarat
huruf A dan huruf M harus berdampingan
adalah….
A. 12 D. 17
B. 14 E. 20
C. 15

E. KUNCI JAWABAN

Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian D dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. B 11. A 21. C

2. E 12. D 22. E

3. A 13. E 23. A

4. D 14. B 24. B

5. C 15. A 25. A

6. C 16. D 26.

7. A 17. B 27.

8. E 18. C 28.

9. C 19. D 29.
www.facebook.com/indonesiapustaka

10. B 20. C 30.

Matematika Dasar 223


www.facebook.com/indonesiapustaka

224 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


www.facebook.com/indonesiapustaka

MATEMATIKA IPA

Matematika IPA
225
BAB 1
TRIGONOMETRI

A. KUMPULAN RUMUS TRIGONOMETRI

1. Konsep trigonometri
Sebelum membahas konsep trigonometri, kita ingat kembali rumus dasar Pithagoras.
Menurut definisi Pithagoras :”Kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi penyikunya.”
Gambar 1.1 berikut menunjukkan segitiga ABC siku-siku di B.
Penjelasan gambar:
Tanda panah menunjukkan bahwa : “ didepan siku-siku adalah
sisi miring sedangkan sisi-sisi lainnya adalah sisi penyiku”.
Berdasarkan gambar di samping AC = sisi miring, AB = sisi
penyiku, dan BC = sisi penyiku.
Jadi rumus Pithagoras pada gambar di samping adalah :

AC2 = AB2 + BC2

Contoh
Tips
x = 32 + 4 2
Cara menghitung panjang sisi-sisi pada segitiga
x = 9 + 16
siku-siku, yaitu :
 Jika menghitung sisi miring maka di dalam akar x = 25
operasi hitungnya adalah penjumlahan ( + ). x=5
 Jika menghitung sisi penyiku maka di dalam akar
operasi hitungnya adalah pengurangan (–).
Catatan : cara diatas tetap menggunakan prinsip
Pithagoras. x = 5 adalah sisi miring. Jadi operasi hitung di
dalam akar adalah pemjumlahan
Definisi konsep trigonometri, yaitu:
Gambar 1.2 berikut menunjukkan segitiga ABC siku-siku di B.
www.facebook.com/indonesiapustaka

Penjelasan gambar
Tanda panah menunjukkan bahwa : “di depan sudut  adalah
sisi depan” .Tanda panah melengkung menunjukkan bahwa :”
di dekat sudut  adalah sisi samping atau sisi mengapit”.

226 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Berdasarkan gambar di samping AB = sisi depan, BC = sisi samping, dan AC = sisi miring maka:

sisidepansudut AB
a. sin = = [Catatan: di singkat “DEMI” artinya depan per miring]
sisimiring AC

sisi samping sudut BC


b. cos = = [Catatan: di singkat ” SAMI” artinya samping per miring]
sisi miring AC

sisi depan sudut AB


c. tan = = [Catatan: di singkat ”DESA” artinya depan per samping]
sisi samping sudut BC

Selain rumus perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku terdapat rumus kebalikan dari
sinus, cosinus, dan tangen, yaitu :
1 sisi miring AC 1 sisi depan AB
csc = = = cot an = = =
sin sisi depan AB tan sisi samping BC
1 sisi miring AC
sec = = =
cos sisi samping BC

[Keterangan: sin dibaca “sinus”, cos dibaca “cosinus”, tan dibaca “tangen”, csc dibaca “cosecan”, sec
dibaca “secan”, dan cotan dibaca “cotangen”. Konsep trigonometri diistilahkan “demisamidesa’]

2. Sudut-sudut Istimewa

Tabel 1.1 Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa diperlihatkan dalam tabel
berikut :

Trigonometri
00 300 450 600 900
Sudut
Sin 0 1 1 1 1
2 3
2 2 3
Cos 1 1 1 1 0
3 2
2 2 2
1 Tidak tahu, hanya Allah
Tan 0 3 1 3
3 SWT yang Tahu.

3. Pembagian sistem kuadran dan sudut Berelasi

sin dan csc positif, Semua Positif Kuadran I = 00    900


Kuadran II = 900 < α  1800

yang lainnya negatif. I

α = (180 – )
II
Kuadran III = 1800 < β  2700
www.facebook.com/indonesiapustaka

Kuadran IV = 2700 <   3600


tan dan cotan positif, cos dan sec positif,
yang lainnya negatif. yang lainnya negatif.

β = (180 + )  = (360 – )
III IV

Matematika IPA 227


Tips
Untuk memudahkan mengingat pembagian sistem kuadran, maka kita istilahkan dengan:
All = bhs Inggris diartikan “semua” positif. Kuadran 1
sin = sinus positif . Kuadran II
ta = tangen positif. Kuadran III
co = cosinus positif. Kuadran IV
Di singkat : All sin ta co.

Tips

Menghitung nilai trigonometri lebih dari 900:


Contoh
1. Tentukan letak kuadran
cos1200 [1200 berada di kuadran II]
cos(180 – ) [rumus sudut lihat sistem kuadran]
2. Tentukan rumus sudut sesuai kuadran
3. Tentukan tanda sesuai kuadran dan nilai
cos(180 – 60) [ = 1800 – 1200]
–cos60 [ingat all sin ta co] = –½

Sudut berelasi antara lain:

sin(180 − ) = sin dan csc(180 − ) = csc


cos(180 − ) = − cos dan sec(180 − ) = − sec kuadran II
tan(180 − ) = − tan dan cot an(180 − ) = − cot an

sin(180 + ) = − sin dan csc(180 + ) = − csc


cos(180 + ) = − cos dan sec(180 + ) = − sec kuadran III
tan(180 + ) = tan dan cot an(180 + ) = cot an

sin(360 − ) = − sin dan csc(360 − ) = − csc


cos(360 − ) = cos dan sec(360 − ) = sec kuadran IV
tan(360 − ) = − tan dan cot an(360 − ) = − cot an

Sudut berpenyiku:
sin(90 – α) = cos α dan cotan(90 – α) = tan α
cos(90 – α) = sin α dan sec(90 – α) = csc α
tan(90 – α) = cotan α dan csc(90 – α) = sec α

Selain itu terdapat sudut cermin, yaitu:


sin(–) = –sin  dan csc(–) = –csc 
www.facebook.com/indonesiapustaka

cos(–) = cos  dan sec(–) = sec 


tan(–) = –tan  dan cotan(–) = –cotan 

228 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


4. Identitas Trigonometri
Rumus-rumus identitas Trigonometri, yaitu :
a. cos2 + sin2 = 1 atau sin2 = 1 – cos2 atau cos2 = 1 – sin2
b. sec2 = 1 + tan2 atau tan2 = sec2 - 1
c. csc2 = 1 + cotan2 atau cotan2 = csc2 - 1
sin cos
d. tan = dan cot an =
cos sin

5. Persamaan Trigonometri
a. sin x = sin p
x = p + k.360 atau x = (180 – p) + k.360
b. cos x = cos p
x = p + k.360 atau x = –p + k.360
c. tan x = tan p
x = p + k.180 dimana k adalah bilangan bulat.

6. Rumus jumlah dan selisih dua sudut


a. sin(α + β) = sinα cosβ + cosα sinβ Pemahaman rumus
b. sin(α – β) = sinα cosβ – cosα sinβ 1. Ciri rumus sin(α ± β) = sinα.cosβ ± cosα.sinβ, yaitu:
c. cos(α + β) = cosα cosβ – sinα sinβ a. Sudutnya lebih dari satu.
d. cos(α – β) = cosα cosβ + sinα sinβ b. Pola Trigonometrinya berirama (sin cos cos sin)
c. Tandanya tetap
tan + tan
2. Ciri rumus cos(α ± β) = cosα.cosβ  sinα.sinβ, yaitu:
e. tan( + ) =
1 − tan .tan
tan − tan a. Sudutnya lebih dari satu.
f. tan( − ) = b. Pola Trigonometrinya tetap (cos cos sin sin)
1+ tan .tan
c. Tandanya berubah.
tan tan
3. Ciri rumus, tan( )= yaitu:
1 tan .tan
a. Sudutnya lebih dari satu
b. Pola Trigonometrinya berbentuk pecahan.
c. Jika tan ( + β ) maka tanda u/pembilang (+) dan
penyebut (–). Jika tan ( – β) maka tanda u/pembilang
(–) dan penyebut (+) .

Pemahaman rumus
7. Rumus sudut ganda/rangkap
Ciri-ciri rumus trigonometri sudut ganda:
a. sin 2 = 2sin.cos 1. Jika α sudut tunggal maka 2 ganda, jika ½ sudut
b. cos 2 = cos2 - sin2 tunggal maka  sudut ganda, jika 2α sudut tunggal
= 1 – 2sin2 maka 4 sudut ganda dan seterusnya.
www.facebook.com/indonesiapustaka

2. Sudutnya selalu dibagi dua.


3. Hati-hati rumus cos 2 = cos2 – sin2 mirip dengan
= 2cos2 - 1
c. tan 2 = 2 tan2 rumus identitas trigonometri cos2 + sin2 = 1. Perbe-
1 − tan daannya terletak pada operasi hitungnya.

Matematika IPA 229


8. Rumus konversi perkalian ke penjumlahan/pengurangan sinus dan cosinus
1
a. sin A.cos B = [sin(A + B) + sin(A – B)]
2 Pemahaman rumus
1 Ciri-ciri rumus konversi perkalian ke (+) atau (–):
b. cos A.sin B = [sin(A + B) – sin(A – B)]
2 u/ sin A cos B = ½ [sin(jumlah) + sin(selisih)]
1 u/ cos A sin B = ½ [sin(jumlah) – sin(selisih)]
c. cos A.cos B = [cos(A + B) + cos(A – B)] u/ cos A cos B = ½ [cos(jumlah) + cos(selisih)]
2
u/ sin A sin B = –½ [cos(jumlah) – cos(selisih)]
1
d. sin A.sin B = – [cos(A + B) – cos(A – B)]
2
9. Rumus konversi penjumlahan/pengurangan ke perkalian sinus dan cosinus
a. sin A + sin B = 2.sin(A + B).cos(A – B)
b. sin A – sin B = 2.cos(A + B).sin(A – B) Pemahaman rumus
Ciri-ciri rumus konversi (+) atau (–) ke perkalian:
c. cos A + cos B = 2.cos(A + B).cos(A – B) 1. Sudut pertama ½(A + B) lalu sudut kedua ½(A – B)
d. cos A – cos B = –2.sin(A + B).sin(A – B) 2. u/sin + sin polanya 2sin cos,
u/sin – sin polanya 2cos sin,
u/ cos + cos polanya 2cos cos,
u/cos – cos polanya –2sin sin

B. ATURAN SINUS, ATURAN COSINUS, DAN LUAS SEGITIGA

A
α Pemahaman rumus
c b
Pada Gambar 1.3, ciri aturan sinus:
β
B C a. Digunakan pada setiap segitiga khususnya segitiga sebarang.
a
b. Jika diketahui panjang sisi pada segitiga berhadapan dengan sudutnya.
a b
Misalnya sin = sin
Aturan sinus, yaitu: Pada Gambar 1.3, ciri aturan cosinus:
a b c a. Digunakan pada setiap segitiga khususnya segitiga sebarang.
= = b. Jika diketahui dua sisi saling mengapit dan diketahui sudut apit oleh kedua sisi itu.
sin sin sin
c. Jika diketahui ketiga sisi-sisinya.
Aturan cosinus, yaitu : d. Untuk memudahkan mengingat rumus caranya: kuadrat sisi yang ditanyakan =
a2 = b2 + c2 – 2b.c cos  jumlah kuadrat sisi-sisi mengapit kurang dua kali sisi-sisi mengapit kali cosinus
sudut apit, misalnya
b2 = a2 + c2 – 2a.c cos β
a2 = b2 + c2 – 2b.c cos α
c2 = a2 + b2 – 2a.b cos 
Pada Gambar 1.3, ciri luas segitiga:
Luas segitiga, yaitu : a. Digunakan pada setiap segitiga khususnya segitiga sebarang.
1 b. Jika diketahui dua sisi dan sudut apit oleh dua sisi tersebut.
Luas segitiga = .b.c sin α
2 c. Untuk memudahkan mengingat rumus caranya : luas segitiga = setengah hasilkali
1
= .a.c sin β dua sisi saling mengapit kali sinus sudut apit, misalnya
2
www.facebook.com/indonesiapustaka

L = 1 .b.c sin α.
1
= .a.b sin  2
2
1. Contoh sisi dan sudut saling berhadapan  sisi BC berhadapan dengan sudut α.
Catatan:

2. Contoh dua sisi saling mengapit dan sudut apit oleh dua sisi tersebut  AB dan BC dua sisi
saling mengapit dan sudut apitnya β.

230 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


C. SOAL DAN PEMBAHASAN

1. SNMPTN 2011 2. UMPTN 1996


Nilai cos2(30°)+ cos2(40°)+ cos2(50)+cos2 (60) Jika x di kuadran II, dan tan x = –a maka sin x =....
a 1
adalah .... A. E.
1 + a2 a 1 + a2
A. 2 C. 1
a
3 B. − D. a 1 + a2
B. E. 0 1 + a2 −
2 a
C. 1
D. 1
1 + a2
2
Tips
Tips


Ingatlah rumus identitas trigonometri.

Ingatlah konsep trigonometri.

Kumpulkan sudut yang berjumlah 900 dan
Gunakan tips cepat rumus pithagoras dan
gunakan rumus sudut penyiku.
 Sederhanakan. sistem kuadran.

Pembahasan dan Penjelasan:


Pembahasan dan Penjelasan:
Jika kita menghitung secara langsung, Misalnya
Jika kita melihat secara sepintas, sepertinya
cos 400 sepertinya agak sulit karena sudut 400
sangat sulit diselesaikan. Jangan khawatir
bukan sudut istimewa.
Insya Allah mudah diselesaikan.
Agar Anda mudah memecahkan soal maka
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
k o n s e p t r i g o n o m e t r i d a n t i p s ce p at
mengumpulkan sudut yang berjumlah 900.
pithagoras:
cos2(300) + cos2(400) + cos2(500) + cos2(600)
tan x = –a [(–) karena di kuadran II]
cos2(300) + cos2(600) + cos2(400) + cos2(500) a depan
[Catatan: 30 + 60 memang jumlahnya 90 tan x = − =
1 samping
tetapi tidak berarti kita menjumlahkan secara
P = 12 + a2 = 1 + a2
langsung, namun ini adalah trik agar mudah
lihat Gambar 1.4 disamping
diselesaikan].
cos2(600) = sin2(900 – 600) Sesuai rumus sudut
cos2(600) = sin2(300) …(1) penyiku cos(90 – )
Selanjutnya, gunakan lagi konsep
= sin agar nantinya trigonometri:
cos2(500) = sin2(900 – 500) m e n g a r a h p a d a
depan Sesuai konsep trigonometri
cos2(500) = sin2(400) …(2) r u m u s i d e n t i t a s sin x =
trigonometri. miring sinus adalah “demi”.
selanjutnya, substitusikan
a
pers.(1) dan (2) ke: = Bertanda positif karena
1 + a2 sinus di kuadran II adalah
cos 30 + cos 60 + cos 40 + cos 50
2 0 2 0 2 0 2 0
a positif.
cos 30 + sin 30 + cos 40 + sin 40
2 0 2 0 2 0 2 0 Jadi: sin x = 1 + a2
www.facebook.com/indonesiapustaka

Gunakan rumus identitas trigonometri


Jawaban: (A)
No.A.4a:
cos2 30 0 + sin2 30 0 + cos2 40 0 + sin2 40 0
3. UMPTN 2000
1 + 1 = 2. Jadi: hasilnya = 2
cos2300 – sin21350 + 8sin 450 cos 1350 =....
Jawaban: (A)

Matematika IPA 231


1
A. −4 D. 4 Tips

4
Ingatlah rumus sinus selisih dua sudut.

3 3
B. −3 E. 3 Gunakan rumus sudut penyiku dan
4 4
1 sederhanakan.
C. 4
4
Pembahasan dan Penjelasan:
Tips Jika kita menghitung secara langsung,
 Ingatlah sistem kuadran. Misalnya sin 35o sepertinya agak sulit
 Gunakan sudut-sudut istimewa. karena sudut 35o bukan sudut istimewa.
 Sederhanakan. Jangan khawatir Insya Allah ada jalan.
Pembahasan dan Penjelasan: Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
rumus sinus selisih dua sudut:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
sin 35ocos 40o – cos 35osin 40o
menghitung sin 1350 dengan menggunakan Sesuai rumus A.6b:
sin (35 – 40)
– β), dimana  = 35 dan β =
sinα cosβ – cosα sinβ = sin(α
sistem kuadran: sin (–5) = cos (90 – (–5))
 = cos (90 + 5)
40 dengan pola rumus ”sincos
sin 1350 [1350 berada di kuadran II]
 = cos 95o
cossin”. Dan sin (–5) = cos (90
sin 1350 = sin (180 – )
penyiku sin = cos(90 – ).
– (–5)) adalah rumus sudut

) sehingga  = 180 – 135 = 450.


Pada kuadran II sudutnya (180 –
 = sin (180 – 45) Jadi: hasilnya cos 95o
Nilai sin 45 positif karena berada
Jawaban: (C)
 = sin 450 = ½ 2 di kuadran II.

Sin 1350 = ½ 2
5. UMPTN 1999
cos 1350 [1350 berada di kuadran II]
cos 1350 = cos (180 – ) Pada kuadran II sudutnya (180 –
Jika α + β = dan cosα cosβ = 3 maka cos
6
) sehingga  = 180 – 135 = 450.
4
(α – β) =....
 = cos (180 – 45) Nilai sin 45 positif karena berada
1 3 3 3
di kuadran II. A. + D. −
 = –cos 450 = – ½ 2 9 2 2 2
cos 1350 = –½ 2 3 3 3
B. + E. −
= cos2300 – sin21350 + 8sin 450 cos 1350 2 2 2
C. 3 3
= (½ 3)2 – (½ 2)2 + 8(½ 2)(–½ 2) +
4 2
= ¼ 3 – ¼ 2 + 8(–½.½ 2. 2)
3 2 8 Tips
2 2
= − − (2) = ½3 + 8(½)( −½)

– ½2
4 4 4 Ingatlah rumus cosinus jumlah dan selisih dua
3 sudut.

Jadi: hasilnya = −3
4 Substitusikan dan sederhanakan.
Jawaban: (B)

4. SNMPTN 2011 Pembahasan dan Penjelasan:


www.facebook.com/indonesiapustaka

sin 35ocos 40o – cos 35osin 40o =.... Jika kita melihat secara sepintas, sepertinya
A. cos 5o D. cos 75o sangat sulit diselesaikan. Jangan khawatir
B. sin 5o E. sin 75o Insya Allah mudah diselesaikan. Berdasarkan
C. cos 95o Tips di atas, mulailah dengan rumus A.6c

232 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


cosinus jumlah dua sudut:
180 Tips
+ = + = + = 30 o .... 1 .
6 6  Ingatlah rumus identitas trigonometri.
Pada pers.(1) kedua ruas kita berikan cosinus:  Gunakan rumus sudut rangkap dan sederhanakan.
α + β = 30o  cos(α + β) = cos 30o
Pembahasan dan Penjelasan:
 cosα cosβ – sinα sinβ = ½...(2)
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
[Keterangan: 30o termasuk sudut istimewa]
rumus A.4a identitas trigonometri:
cos x + sin x cos x + sin x cos x + sin x
2
Mengapa kita pakai cos bukan sin atau tan? karena cos(α+ β) =
cosαcosβ – sinαsinβ dan ini sesuai dengan diketahui cosαcosβ =
= ¾ nantinya disubstitusikan ke cos(α+ β) = cosαcosβ – sinαsinβ cos x − sin x
2
cos x − sin x (cos x − sin x )
sedangkan sin(α+β) = sinαcosβ + cosαsinβ tidak sesuai yang
diketahui. Semoga Anda dapat memahami. cos2 x + cos x sin x + sin x cos x + sin2 x
=
cos2 x − cos x sin x − sin x cos x + sin2 x
Substitusikan cosα cosβ = 3 ke pers.(2):
 = cos x + 2cos x sin x + sin x
2 2
4
cos2 x − 2cos x sin x + sin2 x
cosα cosβ – sinα sinβ = ½ 3
 = cos2 x + sin2 x + 2cos x sin x
2 2
3
– sinα sin β = ½ 3 cos x + sin x − 2cos x sin x
4
3 1
− 3 = sinα sin β 1+ 2cos x sin x
4 2 =
1 − 2cos x sin x
Gunakan rumus A.6d cosinus selisih dua
sudut: Selanjutnya, gunakan rumus A.7a sinus sudut
cos (α – β) = cosα cosβ + sinα sinβ ...(3). rangkap sin2 = 2 sin cos :

Selanjutnya, substitusikan cosα cosβ =


3
dan  = 1+ 2cos x sin x = 1+ sin2 x
4 1 − 2cos x sin x 1 − sin2 x
sinα sin β = 3 − 1 3 – ke pers(3):
4 2 Jadi: = 1+ 2cos x sin x = 1+ sin2 x
cos (α – β) = cosα cosβ + sinα sinβ 1 − 2cos x sin x 1 − sin2 x

3 3 1 6 1 3 1 Jawaban: (E)
= + − 3= − 3= − 3
4 4 2 4 2 2 2
7. SKALU 1978
Jadi: cos (α – β) = 3 − 3 Segiempat ABCD siku-siku di A dan di C,
2 2
Jawaban: (D) ABD = α dan DBC = β. Jika AD = p maka
BC = ....
6. SNMPTN 2012 A. p cosα cosβ D. p sin
sin
cos x + sin x
2

=.... B. p sinα cosβ E. p sin


cos x − sin x
2
cos
1 1+ 2sin x cos
A. D. C. p
1 − cos2x 1 − 2sin x sin
B.
1
E. 1+ sin2 x
www.facebook.com/indonesiapustaka

1 − sin2x 1 − sin2 x

C. 1+ cos2 x
1 − cos2 x

Matematika IPA 233


8. SIPENMARU 1987
Jika sudut α dan  lancip, sin α = 3 dan sin 
Tips
 Ingatlah konsep trigonometri.
 , maka cos (α + ) adalah....
5
Substitusikan dan sederhanakan. 7
=
25
4
Pembahasan dan Penjelasan: 3
A. E. 5
Jika kita selesaikan secara langsung 4
segiempat ABCD sungguh berat., maka yang B. 5 D. 5
3 4
terbaik kita hitung secara terpisah berupa
3
segitiga siku-siku. Berdasarkan Tips di atas, C.
5
mulailah dengan konsep trigonometri untuk
 BAD karena segitiga ini panjang AD Tips
sudah ada sedangkan  BCD sama sekali  Ingatlah rumus cosinus jumlah dua sudut.
panjang sisi tidak ada  Gunakan rumus pithagoras dan konsep
yang diketahui. trigonometri.
Pada Gambar 1.5, konsep  Substitusikan dan sederhanakan.
tigonometri yang
dipakai adalah “demi”: Pembahasan dan Penjelasan:
Hati-hati, terkadang kita tertipu bahwa
cos(α + β) = cosα + cosβ dengan alasan sifat
depan p p distributif: x(y + z) = x.y + x.z, padahal ini
sin = = sin = [ pindah posisi ]
miring BD BD salah, rumus cosinus atau sinus jumlah
p atau selisih dua sudut tidak berlaku sifat
BD = .... 1
sin distributif. Berdasarkan Tips di atas, mulailah
[Catatan: mengapa BD kita dihirung ? karena BD dekat dengan rumus A.6c cosinus jumlah dua
dengan  BCD dimana panjang BC yang ditanyakan
merupakan milik  BCD sedangkan AB jauh dari 
sudut: cos(α + β) = cosα cosβ – sinα sinβ.
BCD]
sin α dan sin β sudah diketahui, yang
Selanjutnya,  BCD: dihitung cos α dan cos β dengan bantuan
Pa d a G a m b a r 1 . 6 , rumus pithagoras dan konsep trigonometri:
konsep trigonometri 3 depan
sin = =
5 miring
yang dipakai adalah
“sami”: [α lancip artinya di kuadran I]
samping BC BC
cos = = cos = x = 52 − 32 = 25 − 9
miring BD BD

 BC = BD.cos β [hasil kalisilang] …(2). = 16 x = 4 [Gambar 1.7]


Substitusikan pers.(1) ke (2): samping 4
BC = BD.cos β  BC =
p cos = =
miring 5
www.facebook.com/indonesiapustaka

.cos β Sesuai konsep trigonometri


sin
 BC =
7 depan cosinus adalah “sami ”.
cos sin = =
. Jadi: BC = p cos
Bertanda positif karena di
BC = p 25 miring kuadran I.
sin sin
[β lancip artinya di kuadran I]

Jawaban: (C)

234 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


2 sin2x + 3 cosx = 0
x = 252 − 72 = 625 − 49
= 576 x = 24
2(2 sinx cosx) + 3 cosx = 0
4 sinx cosx + 3 cosx = 0
Lihat Gambar 1.8:
Faktorkan: cosx(4 sinx + 3) = 0
samping 24
cos = =
miring 25 Sesuai konsep trigonometri cosx = 0 atau 4 sinx + 3 = 0

Substitusikan nilai sin α,


cosinus adalah “sami ”. U
/4 sinx + 3 = 0  4 sinx = –3  sinx = − 3
Bertanda positif karena di 3 4
sin β, cos α, dan cos β
kuadran I.  sinx = − 4 tidak memenuhi karena nilai
ke cos(α + β) = cosα cosβ – sinα sinβ Sinx negatif (–3/4) maka sudut x berada di
4 24 3 7 96 21 kuadran III atau IV [ingat: all sin ta co]
= . − . = −
5 25 5 25 125 125 sedangkan batas interval pada soal
75 3 Jadi: cos (α + β) = 3 0o  x  180o artinya berada di kuadran I
= = 5
125 5 atau II berarti sangat bertentangan.
Selanjutnya, gunakan A.5b persamaan
Cara lain trigonometri:
cosx = 0  cosx = cos 90o [p = 90o]
Boleh juga gunakan rumus A. 4a identitas

x = p + k.360o  x = 90 + k.360
trigonometri:
cos2α = 1 – sin2 α  cos2α = 1 – (3/5)2 = 1 – 9/25 =
25/25 – 9/25 = 16/24 U/k = 0  x = 90 + k.360 = 90 + (0)360
 cosα = 16 / 25  cosα = 4/5. Begitupun cos2β
 x = 90 + 0 = 90  x = 90 memenuhi.
= 1 – sin2β  cos2β = 1 – (7/25)2  = 1 – (49/625) =
625/625 – 49/625 = 576/625  cos β = 576 / 625 U/k = 1  x = 90 + k.360 = 90 + (1).360  x =
= 24/25 450 tidak memenuhi.
= –p + k.360o  x = –90 + k.360o
U/k = 0  x = –90 + k.360o
Jawaban: (C)

 = –90 + (0).360o = –90 + 0 = –90 TM.


U/k = 1  x = –90 + k.360o
9. UMPTN 1991
Jika 2 sin2x + 3 cosx = 0 dan 0o  x  180o
maka x =....  = –90 + (1).360o = –90 + 360 = 270
A. 60o E. 270o  x = 270 memenuhi.
B. 30o D. 150o Jadi: x = 270o
C. 120o Jawaban: (E)

Tips Metode Ringkas


 Gunakan meto de substitusi. Caranya
Ingatlah rumus sinus sudut rangkap.
 substitusikan nilai x yang ada di pilihan ganda
Gunakan persamaan trigonometri.

www.facebook.com/indonesiapustaka

x = 60, x = 30, x = 120, x = 150, dan x = 270 ke


Sederhanakan.
persamaan 2 sin2x + 3 cosx = 0. Jadi jawaban
Pembahasan dan Penjelasan: benar adalah x = 270o.
Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
tertentu saja, tidak berlaku secara
rumus A.7a sinus sudut rangkap:

Matematika IPA 235


10. SNMPTN 2011
x x
Jika 0 < x <  memenuhi sin2x + sinx = 2, maka A. 6 2
cosx adalah.... 5
B. x x x x
A. 1 D. 0 6 2 6
3
B. E. –1 C. x x
2 4 3
C. 1 5
2 D. x x x x
6 3 6

E. 5
Tips x x x x
4 2 6
 Ingatlah persamaan kuadrat (PK) pada Bab 1.
 Gunakan sudut-sudut istimewa dan Tips
sederhanakan.  Ingatlah rumus sinus sudut rangkap.
 Gunakan persamaan trigonometri.
Pembahasan dan Penjelasan:  Gunakan langkah pertidaksamaan kuadrat pada
Persamaan di atas sulit diselesaikan bab 3.

dengan cara langsung karena bentuknya ada Pembahasan dan Penjelasan:


yang sinus berpangkat, untuk memudahkan Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Anda berdasarkan Tips di atas, mulailah rumus A.7a sinus sudut rangkap:
dengan mengubah ke dalam persamaan cosx – sin2x < 0  cosx – 2 sinx cosx < 0
kuadrat dengan cara dimisalkan p = sinx: cosx.(1 – 2 sinx) < 0 [hasil pemfaktoran]
sin2x + sinx = 2  p2 + p = 2  p2 + p – 2 = 0 cosx = 0 atau 1 – 2 sinx = 0
 (p + 2)(p – 1) = 0 [difaktorkan] Selanjutnya, gunakan A.5b persamaan
 p + 2 = 0 atau p – 1 = 0 trigonometri:
cosx = cos 90 [p = 90]
 p = –2 atau p = 1
U/p = –2  p = sinx  sinx = –2 ini tidak
x = p + k.360  x = 90 + k.360
memenuhi karena nilai maksimal sinus adalah
U
/k = 0  x = 90 + (0)360 = 90 [memenuhi]
1 dan minimal –1 atau ditulis –1  sinx  1 /k = 1  x = 90 + (1)360 = 450 [TM]
U

sehingga nilai –2 tidak ada dalam interval x = –p + k.360  x = –90 + k.360


ini.
U
/k = 0  x = –90 + (0).360 = –90 [TM]
U/p = 1  p = sinx  sinx = 1 / k = 1  x = –90 + (1).360 = 270 [TM]
U

Selanjutnya, gunakan sudut istimewa: 1 – 2 sinx = 0  1 = 2 sinx  sinx = ½


sinx = 1  x = 90° [karena sin 90° = 1] Gunakan A.5a persamaan trigonometri:
U/x = 90°  cosx = cos 90° = 0 sinx = ½  sinx = sin 30 [ p = 30]
Jadi: cosx = 0 x = p + k.360  x = 30 + k.360
Jawaban: (D) U
/k = 0  = 30 + (0).360 = 30 [memenuhi]
www.facebook.com/indonesiapustaka

U
/k = 1  = 30 + (1).360 = 390 [TM]
11. SPMB 2008 x = (180 – p) + k.360
Jika 0  x  , maka himpunan penyelesaian x = (180 – 30) + k.360  x = 150 + k.360
pertidaksamaan cosx – sin2x < 0 adalah....
U
/k = 0  x = 150 + (0).360 = 150
[memenuhi]

236 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


U
/k = 1  x = 150 + (1).360 = 510 [TM] 12. SBMPTN 2013
[Catatan: maksud dari TM adalah tidak Pada segitiga ABC diketahui 3 sinA + 4 cos B =
memenuhi karena sudut-sudut ini tidak berada 6 dan 3 cosA + 4 sinB = 1. Nilai sinC adalah....
dalam interval 0  x   atau 0  x  180o]. 1 3
A. D.
Gunakan langkah pertidaksamaan: 2
1
 t 1FNCVBUOPMBLBSBLBSOZBY Y  B. 2 E. 1
2
x = 150 dan x = 180 [mengapa 180 masuk
1
dalam pembuat nol ? karena batas interval C. 3
0  x  180o]
2

 t 6KJMBIY0 jangan ambil penguji x


Tips
= 30, x = 90, x = 150, dan x = 180.
 Ingatlah prinsip kedua ruas dikuadratkan.

cosx – sin2x < 0
Gunakan rumus identitas trigonometri.

cos 45 – sin 2(45) < 0
cos 45 – sin 90 < 0  0,707 – 1 < 0
Gunakan rumus sinus jumlah dua sudut.

 –0,293 < 0 (benar) Pembahasan dan Penjelasan:


 t #VBUHBSJTCJMBOHBO Jika kita melihat secara sepintas, sepertinya
sangat sulit diselesaikan. Jangan khawatir Insya
Allah ada jalan. Berdasarkan Tips di atas, mulai-
lah dengan prinsip kedua ruas dikuadratkan:
[Ket: Daerah bagian atas x = 45 (sebagai
3 sinA + 4 cos B = 6  (3 sinA + 4 cos B)2 = 62
penguji), negatif (–) karena –0,293 < 0 (benar).
 (3 sinA + 4 cos B)( 3 sinA + 4 cos B) = 36
Berganti tanda karena faktoran (cosx)1 dan
 9 sin2A + 12 sinAcosB + 12 sinAcosB + 16 cos2B
(1 – 2 sinx)1 berpangkat ganjil sehingga tanda
= 36
berubah di pembatas pembuat nol(akar-
 9 sin2A + 24 sinAcosB + 16 cos2B = 36 ....(1)
akar). Lingkaran kosong karena lambang
Selanjutnya, persamaan 3 cosA + 4 sinB = 1 
pertidaksamaan pada soal “<” bukan “”]
(3 cosA + 4 sinB)2 = 12
30 < x < 90 atau 150 < x < 180
 (3 cosA + 4 sinB)(3 cosA + 4 sinB) = 1
5
Jadi: x x x x  9 cos2A + 12 cosAsinB + 12 cosAsinB + 16sin2B
6 2 6
[Catatan: 30o dalam satuan radian = /6 karena  rad=
=1
180o sehingga 30/180 = 1/6]
 9 cos2A + 24 cosAsinB + 16sin2B = 1 ....(2)
Jawaban: (B) Jumlahkan pers.(1) dan (2):

Metode Ringkas
Metode Ringkas
Mengapa pers (1) dan (2) dijumlahkan ? karena
 cosx – sin2x < 0
Gunakan metode substitusi. Kita coba ambil x = 45
kedua persamaan ini jika dijumlahkan mengarah
 0,707 – 1 < 0  –0,293 < 0 (benar) sehingga PG
pada rumus identitas trigonometri.
(C) dan (E) salah. Ambil x = 60  cos60 – sin120
< 0  0,5 – 0,866 = –0,366 < 0 (benar) sehingga PG
www.facebook.com/indonesiapustaka

9 sin2A + 24 sinAcosB + 16 cos2B = 36


(D) salah. Batas interval pada soal 0  x   sehingga 9 cos2A + 24 cosAsinB + 16sin2B = 1 +
PG (A) salah, jadi PG (B) benar.
Catatan: cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu saja, 9 sin2A + 9 cos2A + 24 sinAcosB + 24 cosAsinB +
tidak berlaku secara umum. 16 cos2B + 16sin2B = 37

Matematika IPA 237


9(sin2A + cos2A) + 24(sinAcosB + cosAsinB) + 13. UMPTN 2000
16(cos2B + sin2B) = 37 Jika dari segitiga ABC diketahui AC = 10 6 cm.
Gunakan rumus A.4a identitas trigonometri dan 3
BC = 10 cm dan sudut A = 60o, maka sudut C
rumus A.6a sinus jumlah dua sudut: adalah....
9(1) + 24[sin(A + B)] + 16(1) = 37  9 + 24 sin(A A. 105o D. 55o
+ B) + 16 = 37 B. 90o E. 45o
 24 sin(A + B) + 25 = 37  24 sin(A + B) = 37 – C. 75o
25  24 sin(A + B) = 12
12 1 Tips
 sin(A + B) =  sin(A + B) = 2 ….(3)

24
Ingatlah aturan sinus.

Kalimat “pada segitiga ABC”maksudnya A + B Gunakan jumlah sudut dalam segitiga.
+ C = 180o.

Pertanyaan pada soal sinC, berarti A + B + Pembahasan dan Penjelasan:


C = 180o  C = 180o – A – B Berdasarkan Tips di atas, sebelum menggunakan
rumus aturan sinus, gambarlah segitiga yang
 C = 180o – (A + B) atau C = 180 – (A + B).
dimaksud pada soal:
sinC = sin[180 – (A + B)]. Menurut rumus A.6b
sinus selisih dua Sesuai Gambar 1.9, A =

sin (180 – ) = sin (180 – 0)


sudut: sin 180 (180 di kuadran II) 60 berhadapan dengan

 sin 0 = 0 (ingat sudut


sisi BC = 10 cm. Sehingga
sin[180 – (A + B)]
diketahui sudut dan sisi yang
= sin180 cos(A + istimewa dan All sin ta co) berhadapan merupakan ciri

cos (180 – ) = cos (180 – 0)


B) – cos180 sin(A cos 180 (180 di kuadran II) khas aturan sinus.

 –cos 0 = –1 (tanda (–)


+ B)
 = (0) cos(A + karena kuadran II) Selanjutnya, gunakan rumus aturan sinus:
B) – (–1) sin(A + BC AC 10 10 3 6
= =
B) sin A sin B sin60 sin B
 = 0 + sin(A + B) = sin(A + B)  sinC = sin(A +  10.sinB = 10 3 6 1 2 3
B) ….(4)  10.sinB = (5/3) 18
Substitusikan pers.(3) ke (4):  10.sinB = (5/3) 9.2 
1 1
 sinC = sin(A + B)  sinC = . 10.sinB = 5/3(3 )  10.sinB = 5 2
 sinB = 5 2 /10 = 1/2 2  B = 45o.
U
/sin(A + B) =
2 2

A + B + C = 180o  60 + 45 + C = 180
Jadi: sinC = ½

 105 + C = 180  Jadi: C = 75o


Jawaban: (A)

Jawaban: (C)
Cara lain
Khusus sin[180 – (A + B)] boleh Anda gunakan sudut-
14. SPMB 2002
Misalkan A + B =  sehingga menjadi sin(180 – ) berarti
sudut berelasi.
www.facebook.com/indonesiapustaka

sudut relasi dikuadran ke-II hasilnya sin(180 – ) = sin


Untuk memperpendek lintasan A menuju C

 = sin(A + B).
melalui B, dibuat jalan pintas dari A lansung
ke C. Jika AB = a dan BC = 3a, maka panjang
jalur pintas AC adalah....

238 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


1 Jadi: AC = 13a
A. 13a
2 Jawaban: (D)
B. 1
17a
2 Nasehat:
1. Jika diketahui nilai trigonometri yang bukan
C. 7a
nilai-nilai istimewa maka kembalikan ke konsep
13a trigonometri (demisamidesa) dengan menggambar
D.
segitiga siku-siku. Ketika hanya satu sisi pada
13 segitiga siku-siku belum diketahui maka gunakan
E. 7a rumus pithagoras, lihat contoh pembahasan dan
7
penjelasan No.2, 7, dan 8.
2. Jika diketahui sudut pada trigonometri maka
Tips gunakan sistem kuadran dan sudut-sudut istimewa,


lihat contoh pembahasan dan penjelasan No.3.
Ingatlah aturan cosinus.

3. Hati-hati, tidak berlaku sifat distributif pada rumus
Gunakan sistem kuadran dan sudut istimewa.

jumlah/selisih dua sudut, lihat contoh pembahasan
Substitusikan dan sederhanakan. dan penjelasan No.8.
4. Ciri aturan sinus ketika diketahui panjang sisi dan
sudut saling berhadapan dan ciri aturan cosinus
Pembahasan dan Penjelasan: ketika diketahui dua panjang sisi saling mengapit
dan diketahui sudut apit.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
5. Dalam membuktikan masalah trigonometri
Aturan cosinus: membutuhkan kreatif Anda dalam mengolah
Sesuai Gambar 1.20,
rumus-rumus trigonometri, baik itu rumus identitas,
diketahui panjang sisi AB = a
jumlah/selisih dua sudut, sudut rangkap atau
dan BC = 3a saling mengapit
rumus konversi trigonometri.
dan diketahui sudut apit
(120°)yang merupakan ciri
khas aturan cosinus.

Selanjutnya, gunakan rumus aturan cosinus: 15. SBMPTN 2014 (terbaru)


“kuadrat sisi depan sudut B sama dengan Bila sin x + cos x = a, maka = sin4x + cos4 x =
(a2 − 1)2
jumlah kuadrat sisi-sisi mengapit dikurang A. 1 – (a2 – 1)2 D. 1−
2
2 kali sisi-sisi mengapit dikali cosinus sudut B. 1 – 2(a2 – 1)2 E. (a2 − 1)2
1+
apit”  AC = AB + BC – 2 AB.BC cosB
2 2 2 2
C. 1 + 2(a2 – 1)2
Substitusikan AB = a dan BC = 3a ke rumus:
AC2 = AB2 + BC2 – 2 AB.BC cosB
= a2 + (3a)2 – 2.a.3a Tips

Catatan:

cos(180 – )
cos120o cos120 (120 kuadran II) Ingatlah cara jika kedua ruas di pangkat dua
 Gunakan aturan a2 + b2 = (a + b)2 – 2.ab

= a2 + 9a2 – 6a2(–½) cos(180 – 60) = –cos60
[tanda (–) karena kuadran II]
Gunakan rumus identitas trigonometri.
= 10a2 + 3a2
www.facebook.com/indonesiapustaka

cos120 = –½
= 13a2
Pembahasan dan Penjelasan:
AC2 = 13a2
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
AC = 13a2 = 13 a2 = 13a
kedua ruas di pangkat dua:

Matematika IPA 239


sin x + cos x = a (sin x + cos x )2 = a2

 sin2 x + 2 sin x.cos x + cos2 x = a2


 (sin2 x + cos2 x) + 2 sin x.cos x = a2
 1 + 2sin x.cos x = a2 [ingat sin2 x + cos2 x = 1]
 2sin x.cos x = a2 – 1 ....(1)
Selanjutnya, sin4 x + cos 4 x gunakan aturan a2
+ b2 = (a + b)2 – 2.ab sehingga menjadi:
sin4 x + cos 4 x = (sin2 x )2 + (cos2 x )2
 = sin2 x + cos2 x − 2.sin2 x .cos2 x
2

 = 12 – 2 (sin x.cos x)2


Substitusikan pers (1):
 = 12 – 2 (a2 – 1)2 = 1 – 2 (a2 – 1)2
Jadi: sin4 x + cos4 x = 1 – 2 (a2 – 1)2.
Jawaban: (B)

D. LATIHAN MANDIRI
2
1. Diketahui cos α = ; 270o < α < 360o. Nilai sin 4. Nilai cot 1050 tan 150 adalah….
5
α adalah…. A. −7 + 4 3 D. −7 − 4 3
21 11
A. D. − B. 7+4 3 E.
5 5 −7 + 2 3
21 5 C. 7−4 3
B. − E. −
5 2
5. sin270 o .cos135o − tan135o =….
C. 11
sin150 o .cos225o
5
2. Jika tan x = p dan sudut x terletak pada kua- A. 2−2 2 D. 2+2 2
2
dran III, maka cos x adalah…. −2 + 2 2
B. E. –2
p
A. 2 D. −
p2 + 4 C. −2 − 2 2
p +4
2

2
B. 2p E. −
p2 + 4 6. Nilai cos 10200 adalah….
p +42

2p 1 1
C. − A. 3 D.
2 2
p2 + 4
1 1
o o o o
B. − 3 E. −
3. cos 330 .tan(–315 ) – sin(–210 ). cotan330 2 2
=…. C. 1
1 3 7
A. 3 D. 7. Diketahui sin A = ; sin B = ; A dan B sudut
www.facebook.com/indonesiapustaka

3
2 5 25
1 1 lancip. Nilai cos(A + B) =….
B. E. 3
21
2 3 A. C. 3 E. 21
75 5 75
C. 1 21
B. D. 117
25 125

240 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


2 A. –18 D. 8
8. Jika A – B = 30o dan sin Acos B = , maka sin(A
3 B. –8 E. 18
+ B) =….
C. 20
5 1 3
A. D.
6 3
14. sin 2A sama dengan….
1 pq
B. E. 1 A.
6 p + q2
2

1 2pq
C. B.
2 p + q2
2

1 pq
9. Jika sin  = maka C.
5 p + q2
2

cos  – 5 cos + + 2 sin( – ) = ….


2 2pq
D.
1 1 3 p2 + q2
A. − − 5 D. 5
5 5 5
2q
B. − 5 E. 9 5 E.
5 p + q2
2

1 1
C. 5 sin A
5 15. Jika A + B + C = 2, maka 2 sama
1
dengan…. sin (B + C )
10. Diketahui segitiga ABC. Panjang sisi AC = b cm, 2

sisi BC = a cm, dan a + b = 10 cm. Jika A = A. tanA D. 1


30o dan B = 60o, maka panjang sisi AB =…. B. cotanA E. 0
C. secanA
A. 10 + 5 3 cm D. 5 3 + 5 cm

B. 10 − 5 3 cm E. 5 3 + 15 cm 16. Himpunan penyelesaian sin 2x – 2 sin x = 0,


untuk x  R dan 0o  x  360o adalah….
D. 10 3 − 10 cm
A. {0o, 180o, 360o}
11. Jika tan 5o = x maka nilai tan 140o =…. B. {0o, 90o, 180o}
x x +1 C. {0o, 90o, 180o, 270o}
A. D. D. {90o, 180o}
2x −1 x −1
E. {90o, 270o}
x +1 x −1
B. E.
2x + 1 x +1
17. Himpunan penyelesaian dari persamaan 3
x −1 cos6x + 5 sin3x + 1 = 0 untuk 0  x  2 ada-
C.
2x + 1
lah….
12. Jika α + β = 270o maka cos α + sin β sama den- 7 11 19 13
A. , , D. ,
gan…. 18 18 18 18 18
A. 2 sin β D. 2 cos β 13 17 5 17
B. sin 2β B. , , E. ,
www.facebook.com/indonesiapustaka

E. 0 18 18 18 18 18
C. cos β + sin β
7 12 17
2 C. , ,
18 18 18
13. Dalam segitiga lancip ABC, sin C = . Jika tan
13
A tan B = 13, maka tan A + tan B =….

Matematika IPA 241


18. Nilai tan x yang memenuhi persamaan cos 2x 23. Dari  ABC diketahui a = 4 cm, b = 3 cm, jika
+ 7 cos x – 3 = 0 adalah…. luas segitiga = 6 cm2, maka sudut C =….
A. D.
1 A. 120o D. 65o
3
2 B. 90o E. 30o
1 1
B. 3 E. 5 C. 60o
2 5
C. 1
3 24. A dan B titik ujung sebuah terowongan yang
3
dilihat dari C dengan sudut lihat ACB = 45o.
sin(a − b )
19. =…. Jika garis CB = p dan CA = 2p, 2 maka pan-
tan a − tan b
jang terowongan adalah….
A. cos a cos b D. –sin a sin b
B. sin a sin b E. cos(a – b) A. p
C. –cos a cos b p 17
B.
20. Sebuah segitiga ABC mempunyai panjang sisi p 2
C.
b = 5 cm, c = 8 cm, dan cos A = 73 . Panjang
80
sisi a =…. D. 4p
A. 3 cm D. 12 cm
E. p 5
B. 4 cm E. 13 cm
C. 9 cm 1
25. Jika x adalah sudut lancip dengantan2x =
b
dan memenuhi persamaan 2 sin2x – 8 sin x =
21. Diberikan segiempat ABCD seperti pada
2 cos2x – 5, maka nilai dari 2b sin x =….
gambar!
A. 2 D. 3 2
B. 3 E. 3 3
C. 2 3
1
− 2sin x
26. 0,5 sin 2x sin x =….
Panjang BC adalah…. cos x

A. 4 2 cm D. 5 6 cm
A. sin 2x D. cotan 2x
B. 6 2 cm E. 7 6 cm B. cos 2x E. sec 2x
C. tan 2x
C. 7 3 cm
9 27. Jika sudut A dan B memenuhi sistem persa-
22. Pada segitiga ABC diketahui cos(B + C) = .
40 maan 2 tan A + tan B = 4 dan tan A – 3 tan B
Jika panjang sisi AC = 10 cm, AB = 8 cm, maka 17
= – , maka tan(2A + B) sama dengan ….
panjang sisi BC =…. 2
13 7
A. 8 2 cm D. 11 2 cm A. − D. −
9 9
www.facebook.com/indonesiapustaka

B. 9 2 cm E. 12 2 cm 11 5
B. − E. −
C. 10 2 cm 9 9
C. –1

242 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


28. Luas segitiga pada gambar adalah….cm2 30. Bentuk sederhana dari 4 sin 36o cos 72o sin
108o adalah….
A. 4(1 − 3)
A. 1 – cos 72o D. 1 + cos 72o
B. 4( 3 − 1) B. 1 + cos 36o E. 2 cos 72o
C. 1 – cos 36o
C. 4( 3 + 1)
31. Jika cos x = 2 sin x, maka nilai sin x cos x ada-
D. 2( 3 + 1) lah….
1 2
E. 2(1 − 3) A. D.
5 5
1 2
B. E.
29. Himpunan penyelesaian dari 4 3
1 C. 1
cos(2x + 30o) > untuk 0  x  180o 3
2
adalah….
A. {x| 0  x  15, 135 < x  180}
B. {x| 0  x < 45, 165 < x  180}
C. {x| 15 < x < 135, 165 < x  180}
D. {x| 0  x < 15, 135 < x  180}
E. {x| 15 < x < 135}
www.facebook.com/indonesiapustaka

Matematika IPA 243


D. KUNCI JAWABAN

Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian D dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. B 11. E 21. D 31. D

2. E 12. E 22. C

3. D 13. D 23. B

4. A 14. B 24. E

5. C 15. D 25. B

6. D 16. A 26. B

7. C 17. A 27. A

8. A 18. A 28. B

9. E 19. A 29. D

10. C 20. B 30. A


www.facebook.com/indonesiapustaka

244 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


BAB 2
SUKU BANYAK

A. KUMPULAN KONSEP SUKU BANYAK

Definisi sukubanyak atau polinom adalah bentuk umum suku banyak variabel x yang berderajat n
(berpangkat n) yaitu :

F(x) = anxn + an – 1xn – 1 + an – 2xn – 2 + ... + a1x + a0


Suku banyak tersebut disusun berdasarkan urutan pangkat x menurun dengan:
an, an – 1, ..., a1 = koefisien-koefisien sukubanyak yang merupakan konstanta real dan an ≠ 0
a0 = konstanta (bilangan tetap).
n = derajat sukubanyak, berupa bilangan cacah.
Menentukan nilai suku banyak ada dua cara, yaitu:
a. Jika F(x) suku banyak untuk x = k maka substitusikan x = k ke suku banyak F(x).
b. Cara Sintetik atau cara Horner.
Menentukan pembagian suku banyak ada dua cara, yaitu:
a. Pembagian bersusun.
b. Pembagian Sintetik/ Horner.

Teorema sisa menyatakan: “jika sukubanyak f(x) berderajat n dibagi dengan (x – k), maka sisanya S =
f(k)”.
Teorema faktor menyatakan: “(x – k) merupakan faktor dari sukubanyak f(x) jika dan hanya jika f(k) = 0”.

Menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dinyatakan dengan:


Yang dibagi = pembagi × hasil bagi + sisa pembagian.
F(x) = p. H(x) + S
Dimana : F(x) = sukubanyak
www.facebook.com/indonesiapustaka

p = pembagi
H(x) = hasil bagi
S = sisa.

Matematika IPA 245


B. SOAL DAN PEMBAHASAN

1. SNMPTN 2012 2. SBMPTN 2013


Jika suku banyak 2x3 – x2 + 6x – 1 dibagi 2x – 1, Jika x4 + ax3 + (b – 14)x2 + 28x – 15 = f(x)(x – 1)
maka sisanya adalah.... dengan f(x) habis dibagi x – 1, maka nilai b
A. –10 D. 2 adalah....
B. –1 E. 23 A. –4 D. 2
C. 1 B. –2 E. 4
C. 0
Tips

Tips

Ingatlah pembagian dengan cara horner/
sintetik. Ingatlah pembagian dengan cara horner/
 sintetik.

Sederhanakan.
Substitusikan dan sederhanakan.
Pembahasan dan Penjelasan:
Jika pembaginya (p) berderajat satu atau Pembahasan dan Penjelasan:
variabel pangkat tertinggi adalah satu Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan cara
maka sebaiknya Anda gunakan cara horner, horner:
tetapi jika pembaginya berderajat dua atau p : x – 1 = 0  x = 1 dan suku banyak
lebih maka sebaiknya Anda gunakan cara f(x) = x4 + ax3 + (b – 14)x2 + 28x – 15
pembagian bersusun. Berdasarkan Tips di dimana koefisien dituliskan pada baris 1.
atas, mulailah dengan cara horner: 1 1 a b – 14 28 –15 baris 1
p : 2x – 1 = 0  2x = 1  x = ½ x 1 a + 1 a + b – 13 a + b + 15 baris 2
+
suku banyak 2x3 – x2 + 6x – 1 dimana koefisien 1 a + 1 a + b – 13 a + b + 15 a + b baris 3
dituliskan pada baris 1.
Kalimat “ f(x) habis dibagi x – 1” maksudnya
Sisa = 0  a + b = 0  a = –b ....(1)
½ 2 –1 6 –1 baris 1
x 1 0 3 baris 2 +
Pada baris 3, terdapat koefisien dengan aturan
2 0 6 S = 2 baris 3
turun satu derajat dari f(x) sehingga:
Jadi: Sisanya = 2 x3 + (a + 1)x + (a + b – 13)x + a + b + 15 = 0
[Catatan: tanda panah putus-putus artinya 2 [mengapa samadengan nol ? karena habis
ditulis ulang dan diletakkan di baris 3 sedangkan dibagi]
tanda panah polos artinya hasilkali pembagi U
/x = 1  x3 + (a + 1)x + (a + b – 13)x + a + b +
(½) dengan koefisien-koefisien pada baris 3 dan 15 = 0
hasilnya tulis ulang dan letakkan di baris kedua] [mengapa x = 1 disubstitusikan ke baris 3 ?
Cara lain karena x = 1 merupakan habis dibagi oleh
Boleh juga Anda gunakan “metode substitusi” suku banyak f(x) atau dengan kata lain (x – 1)
hanya saja agak repot kita menghitung karena merupakan faktor dari f(x)].
www.facebook.com/indonesiapustaka

pembaginya pecahan yaitu x = ½.  13 + (a + 1).1 + (a + b – 13).1 + a + b + 15 = 0


U/x = ½  2x3 – x2 + 6x – 1  2(½)3 – (½)2 + 6(½) – 1
 1 + a + 1 + a + b – 13 + a + b + 15 = 0
 3a + 2b + 5 = 0
= 2. Jadi sisanya = 2.

 3a + 2b = –4 ....(2)
Jawaban: (D)

246 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Substitusikan pers.(1) ke (2): [Catatan: tanda panah putus-putus artinya 2
U
/ a = –b  3a + 2b = –4 ditulis ulang dan diletakkan di baris 3 sedangkan
 3(–b) + 2b = –4  –3b + 2b = –4 tanda panah polos artinya hasilkali pembagi (1)
 –b = –4  b = 4 dengan koefisien-koefisien pada baris 3 dan
hasilnya tulis ulang dan letakkan di baris kedua].
Kolom terakhir menjadi b + a + 4 = 11  a +
Jadi: b = 4
[Catatan: tanda panah putus-putus artinya 1 ditulis
b = 11 – 4
 a + b = 7 ....(1)
ulang dan diletakkan di baris 3 sedangkan tanda
panah polos artinya hasilkali pembagi (1) dengan
U
koefisien-koefisien pada baris 3 dan hasilnya ditulis /p : x = –1 dan S2 = –1
ulang dan letakkan di baris kedua] –1 2 a –3 5 b baris 1
x –2 2 – a a + 1 –a – 6 baris 2 +
Jawaban: (E)
2 a – 2 –a – 1 a + 6 –1 baris 3
3. ITB 1976 [Catatan: tanda panah putus-putus artinya 2 ditulis
Pembagian suku banyak 2x4 + ax3 – 3x2 + 5x + b ulang dan diletakkan di baris 3 sedangkan tanda
oleh x2 – 1, menghasilkan sisa 6x + 5, maka.... panah polos artinya hasilkali pembagi (–1) dengan
A. a = –1, b = 6 D. a = 1, b = –6 koefisien-koefisien pada baris 3 dan hasilnya tulis
B. a = –1, b = –6 E. a = –6, b = –1 ulang dan letakkan di baris kedua]. Kolom terakhir
C. a = 1, b = 6 menjadi: b – a – 6 = –1  –a + b = –1 + 6
Tips  –a + b = 5 ....(2)
 Ingatlah pembagian dengan cara horner/ Gunakan “ELSUB” untuk Pers.(1) dan (2):
sintetik. a+b=7 Operasi hitung penjumlahan (+)
 Gunakan metode “ELSUB” dan sederhanakan. –a + b = 5 +
digunakan karena variable a kedua
persamaan beda tanda supaya
Pembahasan dan Penjelasan: 2b = 12 tereliminasi.

b= = 6 . U/b = 6  a + b = 7
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan cara 12

a+6=7a=7–6=1
horner. Sebelum kita horner, pembagi (p) kita 2
faktorkan karena pembaginya berderajat dua.
p : x2 – 1 = 0  (x – 1)(x + 1) = 0  x – 1 atau x
Jadi: a = 1, b = 6
+ 1 = 0  x = 1 atau x = –1. Cara lain
U
/x = 1  S1 = 6x + 5  = 6(1) + 5 = 6 + 5 = 11 Boleh juga Anda gunakan teorema sisa f(k) = S dan
S1 = 11. “metode elsub”:
x = 1 dan S1 = 11 ditulis f(k) = S  f(1) = 11  f(x) =
U
/x = –1  S2 = 6x + 5  = 6(–1) + 5 = –6 + 5
= –1  S2 = –1.
2x4 + ax3 – 3x2 + 5x + b
 2(1)4 + a(1)3 – 3(1)2 + 5(1) + b = 11  a + b = 7
[disini sisanya ada dua karena pembaginya ….(1)
juga ada dua sehingga kita akan kerjakan dua x = –1 dan S2 = –1 ditulis f(k) = S  f(–1) = –1  f(x)
= 2x4 + ax3 – 3x2 + 5x + b
 2(–1)4 + a(–1)3 – 3(–1)2 + 5(–1) + b = 11  –a + b
kali horner].
www.facebook.com/indonesiapustaka

U
/ p : x = 1 dan S1 = 11
= 5 ....(2)
1 2 a –3 5 b baris 1
Gunakan “ELSUB” pada pers.(1) dan (2), di dapat a =
x 2 a + 2 a – 1 a + 4 baris 2 1 dan b = 6.
+
2 a + 2 a – 1 a + 4 11 baris 3
Jawaban: (C)

Matematika IPA 247


4. SPMB 2005 tanda panah polos artinya hasilkali pembagi
Jika P(x) = x4 + 5x3 + 9x2 + 13x + a dibagi (–1) dengan koefisien-koefisien pada baris 3
dengan (x + 3) bersisa 2, maka P(x) dibagi dan hasilnya tulis ulang dan letakkan di baris
(x + 1) akan bersisa.... kedua]
A. 2 D. –5
Cara lain
B. –3 E. 6 Boleh juga Anda gunakan teorema sisa f(k) = S dan
C. 4 “metode subtitusi”:
x = –3 dan S = 2  f(k) = S  P(x) = x4 + 5x3 + 9x2 +
Tips
13x + a
 Ingatlah pembagian dengan cara horner/  (–3)4 + 5(–3)3 + 9(–3)2 + 13(–3) + a = 2  81 – 135
sintetik. + 81 – 39 + a = 2
 Substitusikan dan sederhanakan.  –12 + a = 2  a = 14  P(–1) = (–1)4 + 5(–1)3 +
9(–1)2 + 13(–1) + 14  S = 6.
Pembahasan dan Penjelasan:
Kita cari terlebih dahulu nilai a, setelah itu Jawaban: (E)
baru Anda dapat membagi suku banyak P(x)
5. SNMPTN 2009
dengan (x + 1) untuk mendapatkan sisa.
Salah satu faktor suku banyak x3 + kx2 + x – 3
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan cara
adalah x – 1. Faktor yang lain adalah....
horner:
p : x + 3 = 0  x = –3 dan S = 2.
A. x2 + 3x + 3 D. x2 + 2x + 3
B. x2 + x – 3 E. x2 – 7x + 3
P(x) = x4 + 5x3 + 9x2 + 13x + a dimana koefisien
C. x2 – 3x + 3
dituliskan pada baris 1.
Tips
–3 1 5 9 13 a baris 1
x –3 –6 –9 –12 baris 2  Ingatlah pembagian dengan cara horner/
+ sintetik.

1 2 3 4 2 baris 3
Gunakan teorema faktor dan sederhanakan.
[Catatan: tanda panah putus-putus artinya 1 Pembahasan dan Penjelasan:
ditulis ulang dan diletakkan di baris 3 sedangkan Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
tanda panah polos artinya hasilkali pembagi cara horner:
(–3) dengan koefisien-koefisien pada baris 3 dan p : x – 1 = 0  x = 1 dan S = 0 [karena menurut
hasilnya tulis ulang dan letakkan di baris kedua].
Kolom terakhir menjadi a + (–12) = 2  a = 2
teorema faktor f(k) = 0 artinya sisa = 0].

+ 12  a = 14.
suku banyak x3 + kx2 + x – 3 dimana koefisien
dituliskan pada baris 1.
Sehingga P(x) = x4 + 5x3 + 9x2 + 13x + 14 1 1 k 1 –3 baris 1
dimana koefisien dituliskan pada baris 1.
p : x + 1 = 0  x = –1.
x 1 k+1 k+2 baris 2
+
1 k+1 k+2 S = 0 baris 3
–1 1 5 9 13 14 baris 1
x –1 –4 –5 –8 baris 2 [Catatan: tanda panah putus-putus artinya 1
+
www.facebook.com/indonesiapustaka

1 4 5 8 6 baris 3 ditulis ulang dan diletakkan di baris 3 sedangkan


tanda panah polos artinya hasilkali pembagi (1)
Jadi: Sisanya = 6
dengan koefisien-koefisien pada baris 3 dan
[Catatan: tanda panah putus-putus artinya 1
hasilnya tulis ulang dan letakkan di baris kedua].
ditulis ulang dan diletakkan di baris 3 sedangkan

248 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Kolom terakhir menjadi –3 + k + 2 = 0  k – 1 (bilangan tetap) dan jika pembagi dari
= 0  k = 1. sukubanyak berderajat dua maka sisanya
berderajat satu. Begitu seterusnya”].
Selanjutnya, substitusikan k = 1 ke koefisien
baris 3 dengan aturan turun satu derajat: 1x2 Pembagi yang ditanyakan berderajat dua
+ (k + 1)x + (k + 2) = 0 maka sesuai prinsip sisanya berderajat satu
Nol di ruas kanan
misalkan S = ax + b.
f(–2) = 14  S = ax + b  14 = a(–2) + b
x2 + (1 + 1)x + (1 + 2) = 0 karena sesuai

 –2a + b = 14 ....(1)
x2 + 2x + 3 = 0 teorema faktor.

Jadi: faktor lain adalah x2 + 2x + 3 f(4) = –4  S = ax + b  –4 = a(4) + b


Jawaban: (D)  4a + b = –4 ….(2)
Selanjutnya, gunakan “ELSUB” pada pers.(1)
6. PP1 1979
dan (2): Operasi hitung penjumlahan
Bila f(x) dibagi oleh (x + 2) mempunyai sisa (–) digunakan karena variabel
14, dan dibagi oleh (x – 4) mempunyai sisa –4, –2a + b = 14 b kedua persamaan sama
tanda supaya tereliminasi
maka bila f(x) dibagi (x2 – 2x – 8) mempunyai 4a + b = –4 (dihilangkan).

–6a = 18  a =
sisa....
18
A. 3x – 8 D. 3x + 8 = −3 .
−6
B. –3x +8 E. –3x – 8 U/a = –3  4a + b = –4  4(–3) + b = –4
C. 8x + 3  –12 + b = –4  b = –4 + 12 = 8
U
/a = –3 dan b = 8  S = ax + b = –3x + 8.
Tips

Jadi: S = –3x + 8
Ingatlah teorema sisa.
 Gunakan metode “ELSUB” dan sederhanakan.
Jawaban: (B)
Pembahasan dan Penjelasan:
7. SKALU 1978
Pada soal di atas, tidak mungkin cara horner
Bila V(x) dibagi x2 – x dan x2 + x masing-masing
digunakan karena pada soal tidak ada
bersisa 5x + 1 dan 3x + 1, maka V(x) bila dibagi
suku banyak yang diketahui, soal hanya
x2 – 1 sisanya....
ditulis f(x) sehingga solusi yang tepat adalah
A. –4x + 2
menggunakan teorema sisa.
Dik: p1 : x + 2 = 0  x = –2 dan S1 = 14
B. 4x + 2

Sesuai teorema sisa f(k) = S  f(–2) = 14


C. 2x + 4

p2 : x – 4 = 0  x = 4 dan S2 = –4
D. 2x – 4

Sesuai teorema sisa f(k) = S  f(4) = –4.


E. tak dapat ditentukan

[Keterangan: f adalah suku banyak, k adalah Tips


nilai pembagi, dan S adalah sisa].  Ingatlah teorema sisa.
2
Dit: p : x – 2x – 8 = 0
Hasil faktoran ini  Gunakan metode “ELSUB” dan sederhanakan.

 (x + 2)(x – 4) = 0
www.facebook.com/indonesiapustaka

sesuai dengan
pembagi yang Pembahasan dan Penjelasan:
diketahui soal.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
[Prinsip : “Jika pembagi dari sukubanyak
teorema sisa.
Dik: p1 : x2 – x = 0  x(x – 1) = 0
berderajat satu maka sisanya konstanta

Matematika IPA 249


 x = 0 [tidak memenuhi karena tidak mungkin 8. SNMPTN 2010
ada pembagi nilainya 0] atau x – 1 = 0  x = Diketahui suku banyak f(x) bersisa –2 bila di
1 bagi (x + 1), bersisa 3 bila dibagi x – 2. Suku
 S1 = 5x + 1  S1 = 5(1) + 1 = 5 + 1 = 6 banyak g(x) bersisa 3 bila dibagi x + 1 dan
menurut teorema sisa f(k) = S  f(1) = 6. bersisa 2 bila dibagi x – 2. Jika h(x) = f(x).g(x),
p2 : x2 + x = 0  x(x + 1) = 0 maka sisa h(x) bila dibagi x2 – x – 2 adalah....
 x = 0 [tidak memenuhi karena tidak mungkin A. 4x – 2 D. 4x + 2
ada pembagi nilainya 0] atau x + 1 = 0  x = B. 3x – 2 E. 5x – 2
–1 C. 3x + 2
 S2 = 3x + 1  S2 = 3(–1) + 1 = –3 + 1
 S2 = –2  f(k) = S  f(–1) = –2.
Tips
 Ingatlah teorema sisa.
Dit: p : x2 – 1 = 0
Hasil faktoran ini sesuai  Gunakan metode “ELSUB” dan sederhanakan.
dengan pembagi yang
(x – 1)(x + 1) = 0 diketahui soal dan x = 0 Pembahasan dan Penjelasan:
bukan nilai pembagi.
Pada soal ini suku banyak ada 3 yaitu f(x), g(x),
[Prinsip : “Jika pembagi dari sukubanyak dan h(x). Berdasarkan Tips di atas, mulailah
berderajat satu maka sisanya konstanta dengan teorema sisa.
(bilangan tetap) dan jika pembagi dari
Suku banyak f(x)
Dik: p1 : x + 1 = 0  x = –1 dan S1 = 2
sukubanyak berderajat dua maka sisanya
Sesuai teorema sisa f(k) = S  f(–1) = –2
berderajat satu. Begitu seterusnya”].
Pembagi yang ditanyakan berderajat dua p2 : x – 2 = 0  x = 2 dan S2 = 3
maka sesuai prinsip sisanya berderajat satu Sesuai teorema sisa f(k) = S  f(2) = 3
misalkan S = ax + b.
f(1) = 6  S = ax + b  6 = a(1) + b
Suku banyak g(x)
Dik: p1 : x + 1 = 0  x = –1 dan S1 = 3
a+b=6
Sesuai teorema sisa g(k) = S  g(–1) = 3
....(1)
f(–1) = –2  S = ax + b  –2 = a(–1) + b
p2 : x – 2 = 0  x = 2 dan S2 = 2
 –a + b = –2
Sesuai teorema sisa g(k) = S  g(2) = 2
….(2)
Selanjutnya, gunakan metode “ELSUB” pada
pers.(1) dan (2): Suku banyak h(x)
Operasi hitung penjumlahan Hasil faktoran ini sesuai
Dit: p : x2 – x – 2 = 0 dengan pembagi yang
a+b=6 (–) digunakan karena variabel b
kedua persamaan sama tanda (x + 1)(x – 2) = 0 diketahui soal.
–a + b = –2
2a = 8  a = = 4
supaya tereliminasi (dihilangkan).
8 [Prinsip : “Jika pembagi dari sukubanyak

/a = 4  a + b = 6  4 + b = 6
2 berderajat satu maka sisanya konstanta
U

 b = 6 – 4  b = 2 sehingga S = ax + b
(bilangan tetap) dan jika pembagi dari

 S = 4x + 2.
sukubanyak berderajat dua maka sisanya
berderajat satu. Begitu seterusnya”].
Jadi: S = 4x + 2 Pembagi yang ditanyakan berderajat dua
www.facebook.com/indonesiapustaka

maka sesuai prinsip sisanya berderajat satu


Jawaban: (B)
misalkan S = ax + b.
U
/x = –1  h(x) = f(x).g(x)
 h(–1) = f(–1).g(–1) = (–2).(3) = –6

250 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


 h(–1) = –6  S = ax + b 1 1 1 –2 1 1 –2 baris 1
 –6 = a(–1) + b  –a + b = –6 ....(1) x 1 2 0 1 2 baris 2
U
/x = 2  h(x) = f(x).g(x)  h(2) = f(2).g(2)  = +
(3).(2) = 6  h(2) = 6  S = ax + b
1 2 0 1 2 0 baris 3

 6 = a(2) + b  2a + b = 6 ....(2) [Catatan: tanda panah putus-putus artinya 1


ditulis ulang dan diletakkan di baris 3 sedangkan
Selanjutnya, gunakan “ELSUB” pada pers.(1)
tanda panah polos artinya hasilkali pembagi (1)
dan (2): Operasi hitung penjumlahan (–)
digunakan karena variabel b kedua dengan koefisien-koefisien pada baris 3 dan
–a + b = –6
persamaan sama tanda supaya hasilnya tulis ulang dan letakkan di baris kedua].
2a + b = 6 tereliminasi (dihilangkan).
Ternyata memenuhi karena kolom terakhir –2
–3a = –12  a =
−12
=4 + 2 = 0.
−3
/a = 4  –a + b = –6  –4 + b = –6
U
p : x = –1

 b = 4 – 6 = –2  S = ax + b = 4x – 2
–1 1 1 –2 1 1 –2 baris 1
–1 0 2 –3 2 baris 2
Jadi: S = 4x – 2 X +
1 0 –2 3 –2 0 baris 3
Jawaban: (A)
[Catatan: tanda panah putus-putus artinya 1
9. PP 1982 ditulis ulang dan diletakkan di baris 3 sedangkan
Banyak akar-akar real persamaan x5 + x4 – 2x3 tanda panah polos artinya hasilkali pembagi
+ x2 + x – 2 = 0 adalah.... (–1) dengan koefisien-koefisien pada baris 3
A. 1 D. 4 dan hasilnya tulis ulang dan letakkan di baris
B. 2 E. 5 kedua]. Ternyata memenuhi karena kolom
C. 3 terakhir –2 + 2 = 0.
p : x = 2.
Tips

2 1 1 –2 1 1 –2 baris 1
Ingatlah teorema faktor.
 Gunakan pembagian dengan cara horner/ x
2 6 8 18 38 baris 2
+
sintetik.

1 3 4 9 19 36 baris 3
Sederhanakan.
[Catatan: tanda panah putus-putus artinya 1
Pembahasan dan Penjelasan: ditulis ulang dan diletakkan di baris 3 sedangkan
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan tanda panah polos artinya hasilkali pembagi (2)
teorema faktor. Teorema ini digunakan karena dengan koefisien-koefisien pada baris 3 dan
mencari akar-akar suku banyak harus sisanya hasilnya tulis ulang dan letakkan di baris kedua].
nol atau f(k) = 0. Ternyata tidak memenuhi karena kolom
x5 + x4 – 2x3 + x2 + x – 2 = 0 dengan pembagi terakhir –2 + 38 ≠ 0.
(p) adalah konstan yaitu –2, sehingga p : x = –2
–2 1 1 –2 1 1 –2 baris 1
www.facebook.com/indonesiapustaka

kemungkinan sebagai pembagi p : ± 1, ± 2.


Mulai pembagi p : x = 1 –2 2 0 –2 2 baris 2
x +
x5 + x4 – 2x3 + x2 + x – 2 = 0 dimana koefisien 1 –1 0 1 –1 0 baris 3
dituliskan pada baris 1.
[Catatan: tanda panah putus-putus artinya 1
ditulis ulang dan diletakkan di baris 3 sedangkan

Matematika IPA 251


tanda panah polos artinya hasilkali pembagi 10. SBMPTN 2014 (terbaru)
(–2) dengan koefisien-koefisien pada baris 3 dan Diketahui P(x) suatu polinomial. Jika P(x + 1)
hasilnya tulis ulang dan letakkan di baris kedua]. dan P(x – 1) masing-masing memberikan sisa
Ternyata memenuhi karena kolom terakhir –2 2 apabila masing-masing dibagi x – 1, maka
+ 2 = 0. P(x) dibagi x2 – 2x memberikan sisa....
Kesimpulan, akar-akar dari suku banyak A. x + 2 D. 1
tersebut adalah x = 1, x = –1, dan x = –2 B. 2x E. 2
sedangkan x = 2 bukan akar-akar suku banyak C. x
karena sisa pembagian tidak sama dengan nol
(0). Tips
Jadi: banyaknya akar real ada 3  Ingatlah teorema sisa.
 Gunak an metode “substitusi ” dan
Cara lain sederhanakan.
Boleh juga Anda gunakan “metode substitusi” dengan
pembagi p : ± 1, ± 2.
U
/x = 1  x5 + x4 – 2x3 + x2 + x – 2 = 15 + 14 – 2(1)3 Pembahasan dan Penjelasan:
+ 1 – 2 = 0. Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
U
/x = –1  x5 + x4 – 2x3 + x2 + x – 2 = (–1)5 + (–1)4 – teorema sisa.
Dik: p1 : x – 1 = 0  x = 1 dan S1 = 2
2(–1)3 + (–1)2 + (–1) – 2 = 0.
/x = 2  x5 + x4 – 2x3 + x2 + x – 2 = 25 + 24 – 2(2)3 +
dan p2 : x – 1 = 0  x = 1 dan S2 = 2
U

2 – 2 = 36 ≠ 0. Tidak memenuhi.
/x = –1  x5 + x4 – 2x3 + x2 + x – 2 = (–2)5 + (–2)4 – sesuai teorema sisa f(k) = S:
/ x = 1 dan S1 = 2  P(x + 1) = S
U

U
2(–2)3 + (–2)2 + (–2) – 2 = 0.
 P(1 + 1) = 2  P(2) = 2
/ x = 1 dan S2 = 2  P(x – 1) = S
Jawaban: (C) U

Nasehat:  P(1 – 1) = 2  P(0) = 2


Dit: p : x2 – 2x = 0  x (x – 2) = 0
1. Jika diketahui suku banyak pada soal maka

 x = 0 atau x = 2 [pembagi ada 2] maka


sebaiknya gunakan cara horner dan jika tidak
diketahui suku banyak maka gunakan teorema
sisa. S = ax + b ….?
2. Jika pada soal terdapat kata faktor atau akar-akar U
/p1: x = 2  P(2) = 2  2 = a(2) + b
suku banyak maka gunakan teorema faktor dan  2a + b = 2
cara horner. U
/p2: x = 0  P(0) = 2  2 = a(0) + b
 0 + b = 2  b = 2.
U
/b = 2  2a + b = 2  2a + 2 = 2
 2a = 2 – 2  2a = 0  a = 0
Sehingga S = ax + b = 0(x) + 2 = 0 + 2 = 2
Jadi: sisanya = 2
Jawaban: (E)
www.facebook.com/indonesiapustaka

252 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


C. LATIHAN MANDIRI

1. Hasil bagi dan sisa pembagian jika suku A. p = 6 dan q = 0


banyak f(x) = 12x3 + 20x2 + 11x + 3 dibagi oleh B. p = 6 dan q = 1
2x + 1 berturut-turut adalah….[Tips: jika Anda C. p = –6 dan q = 0
gunakan cara horner maka hasilbagi diambil D. p = 6 dan q = –1
dari koefisien baris 3 dan jangan lupa bagi E. p = 0 dan q = 6
dengan koefisien derajat tertinggi pembagi]
A. x2 + 4x + 2 dan –14 6. Suku banyak f(x) habis dibagi oleh (x – 1). Sisa
B. x2 + 8x + 9 dan –7 pembagian f(x) oleh (x – 1)(x + 1) adalah….
C. 7x2 + 3x + 6 dan –5 1
A. − f (1)(1 − x )
D. 6x2 + 7x + 2 dan 1 2
E. 3x2 + 6x + 1 dan 2 1
B. − f (1)(1+ x )
2
2. Hasil bagi dan sisa pembagian jika suku
1
banyak 2x4 – 3x3 + 5x2 + x – 7 dibagi oleh x2 – x C. f ( −1)(1 − x )
2
+ 3 berturut-turut adalah….
D. 1
A. 2x2 – x + 2 dan 2x + 3 f ( −1)(1+ x )
2
B. 2x2 + x – 2 dan 2x + 1
1
C. 2x2 – x – 2 dan 2x – 1 E. − f ( −1)(1+ x )
2
D. x2 – x – 2 dan 2x + 4
E. x2 – 2x – 1 dan 2x – 3 7. Diketahui f(x) = px3 + (2p – 1)x2 – 2px + 3
dan g(x) = 2px3 – 3px2 –(p + 4)x – p. Jika sisa
3. Suku banyak f(x) = x3 + 2x2 + ax + 4 sisanya 10
pembagian f(x) oleh (x + 1) sama dengan sisa
jika dibagi oleh x + 3. Jika f(x) dibagi oleh x – 3
pembagian g(x) oleh (2x – 1) maka nilai p
akan besisa….
adalah….
A. 40 D. 30 2 4
B. 34 E. 21 A. D. −
5 5
C. 32 2 3
B. − E.
5 5
4. Jika suku banyak x4 – 3x2 + ax + b dibagi oleh 4
C.
x2 – 3x – 4 akan memberikan sisa 2x + 5. Nilai 5
a dan b adalah…. 8. Banyak akar-ak ar real dari persamaan x4 – x3
A. a = 35 dan b = 40 – 3x2 + 4x – 4 = 0 adalah….
B. a = –35 dan b = 40 A. 4 D. 1
C. a = –35 dan b = –40 B. 3 E. 0
D. a = 40 dan b = –35 C. 2
www.facebook.com/indonesiapustaka

E. a = –40 dan b = –35


9. Faktor-faktor dari suku banyak f(x) = x3 + ax2 +
3 2
5. Suku banyak P(x) = x + 3x + px + q. jika dibagi bx – 6 adalah (x – 2) dan (x – 3), sisa pembagian
x + 3 sisanya –18 dan jika dibagi oleh x – 1 jika f(x) dibagi oleh x2 + 5x + 6 adalah….
sisanya 10. Nilai p dan q berturut-turut….

Matematika IPA 253


A. 60(x + 1) D. –60(x – 1) 15. x3 + ax2 – x + b dan x3 + bx2 – 5x + 3a memiliki
B. –60(x + 1) E. 60(1 – x) faktor bersama x + 2. Nilai a – b =….
C. 60(x – 1) A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
10. Salah satu faktor dari suku banyak P(x) = x3 + C. 3
kx2 – 5x – 3 adalah (x + 1). Faktor linear yang
lain dari suku banyak tersebut adalah…. 16. Diketahui suku banyak f(x) jika dibagi x +
A. (2x – 1) (3x – 1) 1 bersisa 8 dan dibagi x – 3 bersisa 4. Suku
B. (x + 1) (3x – 1) banyak g(x) jika dibagi x + 1 bersisa –9 dan
C. (2x – 1) (x – 1) jika dibagi x – 3 bersisa 15. Jika h(x) = f(x).g(x),
D. (x – 1) (x + 3) maka sisa pembagian h(x) oleh (x2 – 2x – 3)
E. (x + 1)(x – 3) adalah ….
A. –x + 7 D. 11x – 13
11. Jika f(x) dibagi dengan (x + 1) dan (x – 1) maka B. 6x – 3 E. 33x – 39
sisanya berturut-turut adalah –3 dan 5. Sisa C. –6x – 21
pembagian jika f(x) dibagi dengan (x2 – 1)
adalah…. 17. Jika f(x) dibagi oleh x – 1 dan x + 1, sisanya
A. 4x – 1 D. –x + 4 berturut-turut adalah 2 dan 3. Jika g(x) dibagi
B. 4x + 1 E. x – 4 oleh x – 1 dan x + 1, sisanya berturut-turut
C. x + 4 adalah 1 dan –2. Jika h(x) = f(x).g(x) dibagi oleh
x2 – 1 maka sisanya adalah ….
12. Fungsi f(x) dibagi oleh x – 1 sisanya 3, A. 4x + 2 D. 2x – 4
sedangkan jika dibagi oleh x – 2 sisanya 4. B. 4x – 2 E. 2x – 4
Jika dibagi x2 – 3x + 2 maka sisanya…. C. 2x + 4
A. 2x + 1 D. 2x – 3
B. –x + 2 E. x + 1 18. Suku banyak x4 – ax3 – (a – b)x2 + (3a + b + 2)
C. x + 2 x – 3a – b bersisa x – 3 jika dibagi x2 + x – 2.
Nilai a + b = ….
13. Bila x3 – 4x2 + 5x + p dan x2 + 3x – 2 dibagi oleh A. 5 D. 7
(x + 1) memberikan sisa sama, maka p sama B. 6 E. 4
dengan…. C. 0
A. –6 D. 4
B. –4 E. 6 19. Suatu fungsi suku banyak p(x) dibagi oleh x2
C. –2 – 1 sisanya 12x – 23 dan jika dibagi oleh x – 2
sisanya 1. Sisa pembagian suku banyak oleh
14. Sebuah suku banyak bila dibagi (x – 2) sisanya x2 – 3x + 2 adalah ….
5 dan bila dibagi (x + 2) tidak bersisa. Bila A. 12x – 23 D. 2x – 23
dibagi (x2 – 4) maka sisanya adalah…. B. 12x + 23 E. –2x – 23
www.facebook.com/indonesiapustaka

1
A. 5x – 10 D. 5x + 7 C. 2x + 23
4
5 1
B. 5x + 10 E. x +2 20. Jika suku banyak v(x) dibagi oleh (x2 – x – 6)
4 2
sisanya (3x + 2) dan jika dibagi oleh sisanya
C. –5x + 30

254 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


(x – 2) sisanya 8. Sisa pembagian suku banyak 22. x2 + 5x + 6 memiliki sisa sama jika dibagi oleh
v(x) jika dibagi oleh (x2 – 4) adalah …. x – p atau x + q, dengan p ≠ –q. Nilai p – q
A. 3x + 2 D. 2x + 3 adalah ….
B. 3x + 5 E. 2x + 7 A. 2 D. –5
C. 3x + 7 B. 1 E. –3
C. 0
21. Suku banyak xn – 4x2 + 15 dibagi oleh x – 3
yang memberikan sisa 6. Nilai n adalah …. 23. Banyaknya akar real f(t) = t9 – t adalah….[Sum-
A. 7 D. 4 ber: terbaru SBMPTN 2014]
B. 6 E. 3 A. 2 D. 6
C. 5 B. 3 E. 9
C. 4

D. KUNCI JAWABAN

Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. D 11. B 21. E

2. C 12. C 22. D

3. B 13. E 23. B

4. E 14. E

5. A 15. D

6. C 16. E

7. D 17. B

8. C 18. D
www.facebook.com/indonesiapustaka

9. A 19. A

10. E 20. A

Matematika IPA 255


BAB 3
LIMIT

A. KUMPULAN KONSEP LIMIT

Definisi limit yaitu jika x mendekati a dengan x ≠ a, maka f(x) mendekati atau menuju L dengan f(x)
≠ L. Sehingga dapat di tulis:

Pemahaman
x  a = x mendekati atau
Lim f(x) = L
xa
menuju a dimana x  a.

Sifat-sifat limit
Jika fungsi f dan g mempunyai limit untuk x  a dengan x ≠ a dan a  R dan k adalah konstanta maka
berlaku sifat:
1. lim k = k
x a

2. lim k .f ( x ) = k . lim f ( x )
x a x a

3. lim [f ( x ) + g( x )] = lim f ( x ) + lim g( x )


x a x a x a

4. lim [f ( x ) − g( x )] = lim f ( x ) − lim g( x )


x a x a x a

5. lim f ( x ) g( x ) = lim f ( x ) lim g( x )


x a x a x a

f ( x ) lim f (x)
=
x a
6. lim , untuk lim g( x ) 0
x a g( x ) lim g( x ) x a
x a
n
n
7. lim f ( x ) = lim f ( x ) , untuk n bilangan bulat.
x a x a

8. lim n f ( x ) = n lim f ( x ) , untuk n bilangan asli, n ≥ 2.


x a x a

Rumus-rumus limit fungsi trigonometri:


www.facebook.com/indonesiapustaka

sin x x
1. lim = lim =1
x 0 x x 0 sin x
tan x x
2. lim = lim =1
x 0 x x 0 tan x
sin ax ax
3. lim = lim =1
x 0 ax x 0 sin a x

256 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


tan a x ax
4. lim = lim =1
x 0 ax x 0 tan a x

5. lim cos ax = 1
x 0

Cara menyelesaikan limit untuk x  a bentuk tak tentu


0
:
0
1. Bentuk aljabar fungsi kuadrat caranya : gunakan metode pemfaktoran (lihat bab 1 persamaan
kuadrat)
2. Bentuk aljabar sukubanyak (polynomial) caranya : gunakan metode Horner. (lihat bab 2 suku
banyak)
3. Aljabar bentuk akar caranya : kalikan dengan sekawannya (lihat bab 4 bentuk pangkat dan akar).

Cara menyelesaikan limit tak hingga ( ∞ ) atau x  ∞ :


1. Bentuk aljabar sukubanyak caranya :
a. Bagi sukubanyak dengan variabel pangkat tertinggi penyebut.
b. Sederhanakan dan substitusikan x = ∞
a
c. Gunakan rumus xlim n = 0
x
2. Aljabar bentuk akar (lihat bab 4 khusus masalah bentuk akar) caranya :
a. Kalikan dengan sekawannya.
b. Bagi dengan variabel pangkat tertinggi.
c. Sederhanakan dan substitusikan x = ∞.
a
d. Gunakan rumus lim n = 0 .
x x

Catatan:
1. Dalam menyelesaikan soal-soal limit x mendekati a (x  a) kita akan menggunakan dalil
L’Hopital dengan aturan turunkan pembilang dan penyebut secara bersamaan asalkan
0
setelah disubstitusikan x = a hasilnya tidak berbentuk 0 , jika masih berbentuk 0 maka
0
turunkan sekali lagi pembilang dan penyebut secara bersamaan sampai hasilnya tidak
berbentuk 0 . (tentang turunan silakan Anda Baca Bab 4 diferensial)
0
f (x) f (x)
Dalil L’Hopital yaitu jika xlima g( x ) dengan hasil bentuk tak tentu 0 atau ∞ maka xlima g( x ) =
0 ∞
f '(a) f '( x ) f ''(a)
lim , jika hasilnya masih 0 atau ∞ maka turunan dilanjutkan menjadi xlima = lim
x a g '(a) 0 ∞ g '( x ) x a g ''(a)

bersamaan sampai hasilnya tidak berbentuk 0 atau∞ .


0 ∞
2. Cara umum boleh Anda baca buku “Kuasai dasar-dasar matematika SMA/MA Bab 12
www.facebook.com/indonesiapustaka

limit dan diferensial” penerbit Grasindo terbit bulan desember 2013.

Matematika IPA 257


B. SOAL DAN PEMBAHASAN
Lihat Bab 4 diferensial:
1. UMPTN 1998
1. Turunan R antai caranya:
(3 x − 1) − 4
2

x3 − 8 lim turunkan pangkat bersamaan


lim 2 =.... x 1 x2 + 4 x − 5 pangkat kurang satu dikali
x 2 x − 2x
1 2 turunan dalam (hasil turunan

2. Turunan konstanta (k  0),


A. 0 D. 6 dalam simpan diluar).


2(3 x − 1)1 .3 − 0
B. 2 E. lim
Contoh 4  0.
dimana k adalah konstan.
x 1 2 x 2−1 + 4 − 0
C. 4
(axn  a,nxn – 1) Contoh x2  2x.
3 4 3. Turunan bentuk pangkat n
Tips
pangkat satu (kx  k) Contoh
4. Turunan k husus variabel
 Ingatlah dalil L’Hopital. 4x  4
 Substitusikan dan sederhanakan.
6(3 x − 1) 18 x − 6
Pembahasan dan Penjelasan: lim = lim
x 2x + 4
1 x 1 2x + 4

Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan 18 x − 6 18(1) − 6


U
x = 1 lim
x 1 2x + 4 2(1) + 4
dalil L’Hopital. Lihat Bab 4 diferensial:
x3 − 8 18 − 6 12
1. Turunan bentuk pangkat n (axn = = 2.
 a,nxn – 1) Contoh x3  3x2
lim 2+4 6
2 x2 − 2x
2. Turunan konstanta (k  0),
x
1 (3 x − 1)2 − 4
3 x 3−1 − 0 2 dimana k adalah konstan. Jadi: lim =2
Contoh 8  0
lim 2−1 x 1 x2 + 4 x − 5
x 2 2x −2 3
3. Tu r un an k hus us var iabe l
pangkat satu (kx  k) Contoh
3x2 Jawaban: (C)
2x  2.
lim
x 2 2 x1 − 2
3. SIPENMARU 1985
Selanjutnya, substitusikan x = 2 ke: 9 − x2
2 2 lim =....
3x 3(2) 3(4) 12 x 3
4 − x2 + 7
lim = lim = =
x 2 2x − 2 x 2 2(2) − 2 4 −2 2
 = 6.
A. 8 D. 1
B. 4 E. 0
Jadi: hasilnya = 6 9
C.
Jawaban: (D) 4
Tips
2. SPMB 2002  Ingatlah dalil L’Hopital.

(3 x − 1)2 − 4
lim 2 =.... Substitusikan dan sederhanakan.
x 1 x + 4x − 5

A. 0 D. 4 Pembahasan dan Penjelasan:


B.  E. 8 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
C. 2 dalil L’Hopital. Lihat Bab 4 diferensial:
1. Turunan R antai caranya:
9 − x2 turunkan pangkat bersamaan
Tips lim pangkat kurang satu dikali
4 − x2 + 7

x 3
turunan dalam (hasil turunan
Ingatlah dalil L’Hopital.
 2. Turunan konstanta (k  0),
dalam simpan diluar).
9 − x2
www.facebook.com/indonesiapustaka

Substitusikan dan sederhanakan. lim


Contoh 9  0.
x 3 4 − ( x 2 + 7)1 2
dimana k adalah konstan.
3
(axn  a,nxn – 1) Contoh x2  2x.
3. Turunan bentuk pangkat n
Pembahasan dan Penjelasan: 2

Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan 0 − 2 x 2−1


lim
3 0 − 1/ 2( x 2 + 7)1 2−1 .(2 x + 0)
dalil L’Hopital. x 1

258 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


−2 x −2 x 1 2(1+ x )2 3
lim = lim U
/x = 0 lim
x 3 1 2
− x 3 −1/ 2( x 2 + 7)−1 2 .2 x x 0 1 3(1 + x )1 2
−1/ 2( x 2 + 7) 2 2
.2 x
1 2(1+ 0)2 3 1 2(1)2 3 1 2(1)
1 ( x 2 + 7)1 2 = =
lim = lim 1 3(1+ 0)1 2 1 3(1)1 2 1 3(1)
x 3 1/ 2( x 2 + 7)−1 2 x 3 1/ 2
12 3
Ingat sifat ke-3 = =
13 2
( x + 7)
2 12 Bab 4 bentuk
U
x=3 lim pangkat.
x 3 1/ 2 1+ x − 1 3
Jadi: xlim0 3 =
(32 + 7)1 2 (9 + 7)1 2 (16)1 2 1+ x − 1 2
= =
1/ 2 1/ 2 1/ 2 Jawaban: (D)
(4 )2 12
4 2/2 Ingat kembali Bab
= = 4 bentuk pangkat 5. UMPTN 2000
1/ 2 1/ 2 (an)m = an.m. contoh
41 4 (42)1/2 = 42/2 = 41. 3x2 + 8 x − 3 − 4 x2 + 9
= = = 4.2 = 8 lim =....
1/ 2 1 2 x 2 x −2
4 5
Jawaban: (A) A. − D.
5 2
4. UMPTN 1997 B. 0 E. ∞
2
1+ x − 1 C.
lim =.... 5
x 0 3
1+ x − 1
Tips
3

A. 0 D.
2 Ingatlah dalil L’Hopital.
1  Substitusikan dan sederhanakan.
B. E. 2
3 Pembahasan dan Penjelasan:
2
C. Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan dalil
3
L’Hopital.
Tips 3x2 + 8 x − 3 − 4 x2 + 9
lim

x 2 x −2
Ingatlah dalil L’Hopital.

(3 x 2 + 8 x − 3)1 2 − (4 x 2 + 9)1 2
Substitusikan dan sederhanakan. = lim
x 2 x −2
1
Pembahasan dan Penjelasan: 1/ 2(3 x 2 + 8 x − 3)1 2−1(6 x + 8 − 0) − 1/ 2(4 x 2 + 9)1 2−1(8 x + 0)
lim
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan dalil x 2 1− 0
3 2
L’Hopital. Lihat Bab 4 diferensial:
1. Turunan R antai caranya: Lihat Bab 4 diferensial:
1+ x − 1 turunkan pangkat bersamaan 1. Turunan Rantai caranya: turunkan pangkat bersamaan
lim pangkat kurang satu dikali pangkat kurang satu dikali turunan dalam (hasil
x 0 3
1+ x − 1 turunan dalam (hasil turunan turunan dalam simpan diluar).
2. Turunan konstanta (k  0), 2. Turunan konstanta (k  0), dimana k adalah konstan.
dalam simpan diluar).
(1+ x )1 2 − 1
Contoh 2  0.
lim
0 (1 + x )1 3 − 1
Contoh 1  0. 3. Turunan khusus variabel pangkat satu (kx  k) Contoh
x dimana k adalah konstan.

1 2
1 2 x  1.

1 2−1
1 2(1+ x ) .(0 + 1) − 0 1 2(1+ x ) 2 2 .1
lim = lim 1 2

1 2

www.facebook.com/indonesiapustaka

x 0 1 3(1 + x )1 3−1 (0 + 1) − 0 x 0 1 3
− lim 1/ 2(3 x 2 + 8 x − 3) 2 2 (6 x + 8) − 1/ 2(4 x 2 + 9) 2 2 (8 x )
1 3(1+ x ) 3 3 .1 x 2

1 2(1+ x )−1 2 1 2(1+ x )2 3 Ingat sifat 1/ 2(3(2)2 + 8(2) − 3)−1 2 (6(2) + 8) − 1/ 2(4(2)2 + 9)−1 2 (8(2))
= lim −
= lim ke-3 Bab
0 1 3(1 + x ) 2 3 0 1 3(1 + x )1 2
x x
4 bentuk = 1/ 2(3(4) + 16 − 3)−1 2 (12 + 8)
pangkat.
1/ 2(4(4) + 9)−1 2 (16)

Matematika IPA 259


= 1/ 2(12 + 16 − 3)−1 2 (20) Jadi: = lim x 2 + x + 5 − x 2 − 2 x + 3 =
3
1/ 2(16 + 9) −1 2
(16)
x 2
−1 2 [Catatan: cara umum dalam menyelesaikan
= 1/ 2(25) (20) − 1/ 2(25)−1 2 (16)
soal ini, boleh Anda Baca “kuasai dasar-
= 1/ 2(52 )−1 2 (20) − 1/ 2(52 )−1 2 (16)
dasar matematika SMA/MA Bab 12 limit dan
= 1/ 2(5−1 )(20) − 1/ 2(5−1 )(16)
= 1/ 2(1/ 5)(20) − 1/ 2(1/ 5)(16)
diferensial” penerbit Grasindo]
= 1/ 2(1/ 5)(20) − 1/ 2(1/ 5)(16) Jawaban: (B)
20 − 16 4
= 4/2 – 8/5 = =
10 10 7. UMPTN 1992
Jadi: hasilnya = 2/5
lim (3 x − 2) − 9 x 2 − 2 x + 5 =....
x
Jawaban: (C)
4
A. 0 D.
3
6. UMPTN 1989
1 5
B. − E. −
lim x2 + x + 5 − x 2 − 2 x + 3 =.... 3 3
x

A. 0 D. 2 C. –1
3
B. E. ∞ Tips
2
C. 2  Ingatlah konsep limit tak hingga.
 Substitusikan dan sederhanakan.
Tips
 Ingatlah konsep limit tak hingga.

Pembahasan dan Penjelasan:
Substitusikan dan sederhanakan.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Pembahasan dan Penjelasan: konsep limit tak hingga (∞):
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan lim ax 2 + bx + c − px 2 + qx + r
x

konsep limit tak hingga (∞):


b−q
Jika a = p maka L =
lim ax + bx + c − px + qx + r
2 2
2 a
x

b−q Jika a > p maka L = ∞


Jika a = p maka L =
2 a
Jika a > p maka L = ∞ Jika a < p maka L = –∞
Jika a < p maka L = –∞ lim (3 x − 2) − 9 x 2 − 2 x + 5
x

lim x2 + x + 5 − x2 − 2x + 3
x
Kita jadikan (3x – 2) bentuk akar, caranya
Identikan, sehingga a = 1, b = 1, c = 5, (3 x − 2)2 agar dapat digunakan rumus di
p = 1, q = –2, dan r = 3. atas.
b−q lim (3 x − 2)2 − 9 x 2 − 2 x + 5
Karena a = p maka L = . x
2 a
www.facebook.com/indonesiapustaka

lim (3 x − 2)(3 x − 2) − 9 x 2 − 2 x + 5
/b = 1, q = –2, dan a = 1  L =
U
b−q x

2 a lim (9 x 2 − 6 x − 6 x + 4 − 9 x 2 − 2 x + 5
x
1 − ( −2) 1+ 2 3
= = = lim (9 x 2 − 12 x + 4 − 9 x 2 − 2 x + 5
2 1 2(1) 2 x

260 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Identikkan, sehingga a = 9, b = –12, c = 4, p = t 5FNQFML BO TFCFTBS TVEVUOZB EBO
9, q = –2, dan r = 5. berutang juga sebesar sudutnya jika
b−q sudut tempelkan di pembilang maka
Karena a = p maka L = .
2 a utangnya di penyebut begitupun
/b = –12, q = –2, dan a = 9  L =
b−q
U sebaliknya supaya adil:
2 a utang
tempel
−12 − ( −2) −12 + 2 −10 5 1 tan2 x sin 8 x 2
2 x (8 x )2
= = = =− lim .
4x
. . . . .
2 9 2(3) 6 3 x 0 x 2 sin4 x 2x (8 x )2 4x
5
Jadi: xlim (3 x − 2) − 9 x − 2 x + 5 = −
2
[Catatan: begitupun 2x tempelkan di
3
penyebut maka utangnya di pembilang
[Catatan: cara umum dalam menyelesaikan dan (8x)2 tempelkan di penyebut maka
soal ini, boleh Anda Baca “kuasai dasar- utangnya di pembilang]
dasar matematika SMA/MA Bab 12 limit dan t ,VNQVMLBOCFOUVLBMKBCBSEBOLIVTVT
diferensial”] sinus dan tangen gunakan sifat-sifat
Jawaban: (E) limit:
Sifat limit ke-5.
2 x .(8 x )2 tan2 x sin2 8 x
lim . .
8. UMPTN 1999 x 0 x 2 (4 x ) 2x (8 x )2
2 2
tan2 x .sin 8 x 2 x .(64 x 2 ) tan2 x sin8 x
lim =.... lim . lim . lim
x 0 x 2 sin4 x x 0 x 2 (4 x ) x 0 2 x x 0 8 x
A. 32 D. 8 Sifat limit ke-7.
B. 24 E. 4 2
128 x 3 tan2 x sin8 x
C. 16 lim 3
. lim . lim
x 0 4x x 0 2x x 0 8x

1 2
Tips

2
= 32 . (1) . (1)
Ingatlah metode “tempel utang” dan sifat-sifat
limit. = 32.(1).(1) = 32
 Gunakan konsep limit trigonometri dan Lihat rumus limit fungsi trigonometri:
1) Rumus limit ke-4 dan 2) Rumus limit ke-3.
sederhanakan.

Pembahasan dan Penjelasan: Jadi: hasilnya = 32


Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Metode Ringkas
metode “tempel utang” dengan syarat selama Tips praktis: “Jika operasi pada limit trigonometri
operasi hitungnya perkalian dan pembagian adalah perkalian dan pembagian maka kalikan semua
yaitu: koefisien sudut trigonometri dan koefisien variabel
t 1JTBILBO UFSMFCJI EBIVMV  DBSBOZB kecuali sudut pada cosinus“.
“pisahkan sinus dan tangen sesuai letaknya tan2 x .sin2 8 x 2 . (8)2
lim =
kecuali bentuk aljabar (bentuk aljabar x 0 1x 2 sin4 x 1 . (4)
misalkan x2, (x – 3), x dan sebagainya ) 2.(64) 128
www.facebook.com/indonesiapustaka

= = = 32
dan cosinus”: 1.(4) 4
tan2 x .sin2 8 x Catatan : cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu
lim =
x 0 x 2 sin4 x saja, tidak berlaku secara umum
1 tan2 x sin2 8 x
x
lim .
0 x 2 sin4 x
. . Jawaban: (A)

Matematika IPA 261


9. UMPTN 1990  t 1JTBILBOUFSMFCJIEBIVMV DBSBOZBipisahkan
x sin3 x sinus sesuai letaknya kecuali bentuk aljabar
lim =....
1 − cos4 x
x 0 (bentuk aljabar misalkan x/2)”:
3 1 x sin3 x x sin3 x
A. 8 D. lim = lim . . 2
4 x 0 2
2sin 2 x x 0 2 sin 2 x
3 3
B. E. −  t 5FNQFML BO  TFCFTBS TVEVUOZB  EBO
4 8
3 berutang juga sebesar sudutnya jika sudut
C. tempelkan di pembilang maka utangnya
2
di penyebut begitupun sebaliknya supaya
Tips

adil: tempel
I n g at l a h r u m u s s u d u t ra n g k a p B a b 1 x sin3 x (2x)2 3 x
lim . . . utang
trigonometri.

x 02 3 x sin2 2 x (2x)2
Gunakan metode “tempel utang” dan sifat-sifat
limit. [Catatan: begitupun 3x tempelkan di
 Gunakan konsep limit trigonometri dan penyebut maka utangnya di pembilang dan
sederhanakan. 3x tempelkan di penyebut maka utangnya
Pembahasan dan Penjelasan: di pembilang]
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan  t ,VNQVMLBOCFOUVLBMKBCBSEBOLIVTVT
rumus sudut rangkap karena metode sinus gunakan sifat-sifat limit:
“tempel utang” memiliki syarat selama operasi x (3 x ) sin3 x (2 x )2 Sifat limit ke-5.
lim . .
x 0 2(2 x )2 3 x sin2 2 x
hitungnya perkalian dan pembagian sehingga
2
1 – cos4x harus diubah ke dalam operasi 3x2 sin3 x 2x
lim . lim . lim
perkalian. Rumus dasar sudut rangkap cos2x x 0 2(4 x 2 ) x 0 3 x x 0 sin2 x

= 1 – 2sin2x atau 2cos2x – 1 atau cos2x – sin2x, 3x2 sin3 x 2x


2
Sifat limit
lim . lim . lim ke-7.
karena sudut pada soal adalah 4x maka sudut x 0 8 x2 x 0 3x x 0 sin2 x

1
4x dibagi 2 dan pola rumus harus sama
3
dengan rumus dasar sudut rangkap hasilnya = . (1) . (1)2 Lihat rumus limit fungsi
8
cos4x = 1 – 2sin 22x atau 2cos 22x – 1 atau trigonometri:
3 3
= .(1).(1) = 1) Rumus limit ke-3.
cos22x – sin22x, kita pilih 1 – 2sin22x karena jika 8 8
3
rumus ini dipakai maka angka 1 tereliminasi Jadi: hasilnya = 8
(dihilangkan) contoh: 1 – cos4x = 1 – (1 –
Metode Ringkas
2sin22x) = 1 – 1 + 2sin22x = 2sin22x hasilnya Tips praktis: “Jika operasi pada limit trigonometri
1 – cos4x = 2sin22x sehingga memudahkan adalah perkalian dan pembagian maka kalikan semua
kita menggunakan metode “tempel utang” koefisien sudut trigonometri dan koefisien variabel
kecuali sudut pada cosinus“.
sedangkan jika digunakan cos4x = 2cos22x
– 1 maka angka 1 tidak hilang contoh: 1 – 1x sin3 x 1. 3
lim =
cos4x = 1 – (2cos22x – 1) = 1 – 2cos22x + 1 =
x 0 2sin2 2 x 2 . (2)2
3 3
www.facebook.com/indonesiapustaka

2 – 2cos22x sulit dipakai metode ini karena = =


2.(4) 8
bertentangan dengan syarat metode “tempel
Catatan : cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu
utang”. Sehingga diperoleh: saja, tidak berlaku secara umum.
x sin3 x x sin3 x
lim = lim Jawaban: (A)
x 0 1 − cos4 x x 0 2sin2 2 x

262 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


10. SPMB 2002 t 5FNQFML BO TFCFTBS TVEVUOZB EBO
sin x + sin3 x berutang sebesar sudutnya jika sudut
lim =....
x 0 x cos x tempelkan di pembilang maka utangnya
A. 0 D. 3 di penyebut begitupun sebaliknya
B. 1 E. 4 supaya adil:
C. 2 2 sin2 x 2x utang
lim . .
x 0 x 2x tempel
Tips t ,VNQVMLBOCFOUVLBMKBCBSEBOLIVTVT
 Ingatlah rumus konversi penjumlahan ke sinus gunakan sifat-sifat limit:
perkalian sinus dan cosinus pada Bab 1 2(2 x ) sin2 x 4 x sin2 x
trigonometri. lim . = lim .

x 0 x 2x x 0 x 2x
Gunakan metode “tempel utang” dan sifat-sifat Sifat limit ke-5.
4x sin2 x
limit. = lim . lim

x 0 x x 0 2x
Gunakan konsep limit trigonometri dan Lihat rumus limit fungsi

=
trigonometri:
sederhanakan 4 . 1 Rumus limit ke-3.

Pembahasan dan Penjelasan:  = 4.


Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Jadi: hasilnya = 4
rumus konversi penjumlahan ke perkalian
sinus dan cosinus karena metode “tempel Metode Ringkas
utang” memiliki syarat selama operasi Tips praktis: “Jika operasi pada limit trigonometri
adalah perkalian dan pembagian maka kalikan
hitungnya perkalian dan pembagian sehingga
semua koefisien sudut trigonometri dan koefisien
sinx + sin3x harus diubah ke dalam operasi variabel kecuali sudut pada cosinus artinya cosinus
perkalian. Rumus sin A + sin B = 2.sin½(A diabaikan“.
+ B).cos½(A – B) dimana A = x dan B = 3x 2sin2 x .cos x 2 . 2 4
lim = = =4
sehingga sinx + sin3x = 2.sin½(x + 3x).cos½(x x 0 1x .cos x 1 1
– 3x) = 2.sin½(4x).cos½(–2x)
 = 2.sin2x.cos(–x) [Catatan: cos(–x) = cosx
Catatan : cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu
saja, tidak berlaku secara umum.
karena sesuai rumus cermin, lihat Bab 1
trigonometri] Jawaban: (E)
 = 2.sin2x.cosx.
11. SBMPTN 2013
sin x + sin3 x 2sin2 x .cos x
lim = lim x tan x
x 0 x cos x x 0 x cos x lim =....
x 0 sin x − cos2 x + 1
2

2sin2 x .cos x 2sin2 x


= lim = lim 1
x 0 x cos x x 0 x A. 3 D. 3
t 1JTBILBO UFSMFCJI EBIVMV  DBSBOZB 3
B. 3 E.
“pisahkan sinus sesuai letaknya kecuali 2
3
www.facebook.com/indonesiapustaka

bentuk aljabar (bentuk aljabar misalkan C.


3
2/x)”:
2sin2 x 2 sin2 x
lim = lim .
x 0 x x 0 x

Matematika IPA 263


Tips = (1 3). (1). (1)2
 Ingatlah rumus sudut rangkap Bab 1 1 2
trigonometri.

Lihat rumus limit fungsi trigonometri:
Gunakan metode “tempel utang” dan sifat-sifat 1) Rumus limit ke-4 dan 2) Rumus limit ke-3.
limit.

1 1 1 1 3
Gunakan konsep limit trigonometri dan = 1 3.(1)(1) = = = = .
3 3 3 3 3
sederhanakan 3 3
= =
9 3
Pembahasan dan Penjelasan: 3
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Jadi: hasilnya =
3
rumus sudut rangkap sebagaimana Anda
Metode Ringkas
baca pembahasan dan penjelasan No 9 bahwa
Tips praktis: “Jika operasi pada limit trigonometri
cos2x = 1 – 2sin2x sehingga sin2x – cos2x +1 = adalah perkalian dan pembagian maka kalikan semua
sin2x – (1 – 2sin2x) + 1 = 1sin2x – 1 + 2sin2x + 1 koefisien sudut trigonometri dan koefisien variabel
= 3sin2x. kecuali sudut pada cosinus“.
x tan x x tan x
lim = lim 1x .tan1x 1.1 1 3
x 0 sin2 x − cos2 x + 1 x 0 3sin2 x lim 2
= 2
= =
x 0 3sin 1x 3.(1) 3 3
t 1JTBILBO UFSMFCJI EBIVMV  DBSBOZB Catatan : cara ini hanya berlaku untuk soal tertentu
“pisahkan sinus dan tangen sesuai saja, tidak berlaku secara umum.
letaknya kecuali bentuk aljabar (bentuk
aljabar misalkan x/3)”: Jawaban: (C)
x tan x
lim . . 2 12. UMPTN 1995
x 0 3 sin x
(t 2 − 5t + 6)sin(t − 2)
t 5FNQFML BO TFCFTBS TVEVUOZB EBO lim =....
t 2 (t 2 − t − 2)2
berutang sebesar sudutnya jika sudut 1 1
A. D. −
tempelkan di pembilang maka utangnya 3 9
di penyebut begitupun sebaliknya 1 1
B. E. −
9 3
supaya adil:
C. 0
2
x tan x x x utang
lim . . . Tips

x 0 3 x sin2 x x 2 tempel
Ingatlah metode “tempel utang” dan sifat-
sifat limit.

[Catatan: begitupun x 2 tempelkan di Substitusikan dan sederhanakan.
penyebut maka utangnya di pembilang
Pembahasan dan Penjelasan:
sebesar x2]
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
t ,VNQVMLBOCFOUVLBMKBCBSEBOLIVTVT
metode “tempel utang” karena pada soal
sinus dan tangen gunakan sifat-sifat
Alhamdulillah sudah berbentuk operasi
limit:
www.facebook.com/indonesiapustaka

Sifat limit perkalian sehingga mudah diselesaikan:


x ( x ) tan x x 2
lim
x 0
. .
3. x 2 x sin2 x
ke-8.
t 1JTBILBO UFSMFCJI EBIVMV  DBSBOZB
2 Sifat limit “pisahkan sinus sesuai letaknya kecuali
x2 tan x x ke-5.
lim . lim . lim bentuk aljabar (bentuk aljabar misalkan
x 0 3. x 2 x 0 x x 0 sin x

x/3)”:

264 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


(t 2 − 5t + 6)sin(t − 2) 2. Jangan Anda gunakan L’Hopital ketika limit x
mendekati takhingga (x  ).
lim
t 2 (t 2 − t − 2)2
(t 2 − 5t + 6) sin(t − 2) 3. Boleh Anda gunakan L’Hopital untuk limit
lim 2 .
t 2 (t − t − 2)2
trigonometri selain metode “tempel utang”.
t 5FNQFML BO TFCFTBS TVEVUOZB EBO
berutang sebesar sudutnya jika sudut 13. SBMPTN 2014 (terbaru)
1 1
tempelkan di pembilang maka utangnya Jika xlima f ( x ) + = 4 dan lim f ( x ) − =−3,
g( x ) x a g( x )
di penyebut begitupun sebaliknya
2 1
supaya adil: maka xlima f ( x ) + 2 =....
g( x )
(t 2 − 5t + 6) sin(t − 2) t – 2 utang 24 25
lim . . A. D.
t 2 (t 2 − t − 2)2 3 2
t–2 tempel
t ,VNQVMLBOCFOUVLBMKBCBSEBOLIVTVT 23 27
B. E.
5 2
sinus gunakan sifat-sifat limit:
(t 2 − 5t + 6)(t − 2) sin(t − 2) 25
lim . Sifat limit C.
t 2 (t 2 − t − 2)2 (t − 2) ke-5.
3

Tips
(t 2 − 5t + 6)(t − 2) sin(t − 2)

lim .lim
t 2 (t − t − 2)
2 2 t 2 (t − 2) Ingatlah sifat-sifat limit.
 Gunakan metode “ELSUB”.
Lihat rumus
(t 2 − 5t + 6)(t − 2) limit fungsi
lim .(1)
t 2 (t 2 − t − 2)(t 2 − t − 2) trigonometri:
Rumus limit ke-3. Pembahasan dan Penjelasan:
Selanjutnya, faktorkan: Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
sifat-sifat limit. Lihat Sifat
(t − 2)(t − 3)(t − 2)
lim limit ke-1.
t 2(t − 2)(t + 1)(t − 2)(t + 1) 1 1
(t − 2)(t − 3)(t − 2) lim f ( x ) + =4 lim f ( x ) + lim =4
lim x a g( x ) x a x a g( x )
t 2 (t − 2)(t + 1)(t − 2)(t + 1)

(t − 3) (2 − 3) −1
Agar mudah diselesaikan Misalkan p = xlima f ( x )
lim = = dan q = lim
1
sehingga p + q = 4 ....(1)
t 2 (t + 1)(t + 1) (2 + 1)(2 + 1) (3)(3) x a g( x )
−1 Lihat Sifat limit ke-2.
= .
9 1 1
1 lim f ( x ) − =−3 lim f ( x ) − lim = −3
Jadi: hasilnya = − x a g( x ) x a x a g( x )
9
sehingga diperoleh p – q = –3 ....(2)
Jawaban: (D)
selanjutnya, gunakan metode “ELSUB” pada
Nasehat:
1. Jika limit x mendekati bilangan tertentu (x 
pers.(1) dan (2):
p+q=4 Operasi hitung
a) maka gunakan L’Hopital. Ingatlah bahwa penjumlahan (+)
p – q = –3 +
2p = 1  p = ½
turunan (diferensial) yang Anda gunakan harus digunakan karena variable
q kedua persamaan beda
disesuaikan dengan keadaan soal, jika bentuknya
U/p = ½  p + q = 4  ½ + q = 4
tanda supaya tereliminasi.
www.facebook.com/indonesiapustaka

axnmaka gunakan turunan bentuk pangkat, jika

q=4–
bentuknya [f(x)]n dimana n ≠ 1 maka gunakan 1 8 1 7 7
turunan rantai, dan jika bentuknya trigonometri = − = q= .
2 2 2 2 2
maka gunakan turunan trigonometri, ini semua
boleh Anda lihat pada Bab 4 diferensial.

Matematika IPA 265


1 7
Sehingga lim f ( x ) = ½ dan lim = :
x a x a g( x ) 2
2 1
lim f (x) + 2
x a
g( x )
2 1
lim f ( x ) + lim 2
[ sifat limitke − 1]
x a x a
g( x )
2 2
1
lim f ( x ) + lim [ sifat limit ke − 7]
x a x a g( x )

2 2
1 1 49 50 25 7
= + = = +
2 4 4 4 2 2
25
Jadi: hasilnya =
2
Jawaban: (D)

C. LATIHAN MANDIRI
x2 − 3x
1. Jika f(x) = maka lim f ( x ) =…. 2x2 − 8 x2 − 2x
x2 − 9 x 3
5. lim + =….
1 x 2 x −2 2x − 4
A. 0 D.
2 A. 5 D. 9
B. ∞ E. 3 B. 6 E. 0
C. –3 C. 8
x 2 + 3 x − 18
2. Nilai lim adalah….
3
x 2 − 2 3 x +1
x 3 x2 − 3x 6. lim =….
x 1 ( x − 1)2 1
A. 0 D. 3 A. 0 D.
7
B. 1 E. 6
1 1
C. 2 B. E.
3 9
t −2 1
3. lim =…. C.
t 4 t −4 3
A. 1 D.
1 x3 − 8
7. lim 2 =….
2 x 2 x + x −6

1 3 5
B. E. A. 0 D.
4 4 4
4
1 B. E. ∞
C. 3
3
12
x + 4 − 2x + 1 C.
4. lim =…. 5
x 3 x −3 x −2
1 1 8. lim =….
3 − x2 + 5
www.facebook.com/indonesiapustaka

− 7
x 2
A. D. 7
7 7 3 3
1 1 A. − D.
− 7 7 2 2
B. E.
14 14 B. 0 E. 3
C. 0 2
C.
3

266 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


3x + x x − 4 15. xlim (5 x + 4) − 25 x − 4 x =….
2

9. lim =….
x 1
x −1 24 22
A. 6 D. 9 A. D.
5 5
B. 7 E. 10 23 21
B. E.
C. 8 5 5
x + 4 − 14 − x 1
C.
10. lim =…. 4
x 5 x 2 − 2 x − 15
1 1 4 sin3 x
A. D. 4 16. lim =….
24 x 02cos2 x .tan5 x
1 1 5 4
B. E. A. D.
6 3 6 5
5 6
C. B. E. 2
24 5
x −x 1
11. lim =…. C.
x 0
x+x 2
A. 0 D. 2 sin ax
1 17. lim =….
B. E. ∞ x 0 sin bx
2 b
A. 0 D.
C. 1 a
B. 1 E. ∞
1− x
12. lim =….
x 11− x 2 a
1
C.
b
A. − D. 1
2
1 − cos10 x
B. 0 E. 4 18. lim =….
x 0 2 x .tan5 x
1 A. 4 D. 0
C.
4 B. –4 E. 5
x2 − 3x − x2 − 2x C. –5
13. xlim =….
5
10 tan x
19. lim =….
A. D. ∞ x 0 x2 + 2x
3
1
10 1 A. 2 D.
− − 2
B. E.
3 10 1
2
B. 1 E.
4
C. 5 C. 0

14. xlim 4 x + 5 x − 2 − 2 x − 6 =….


2
20. lim 3 x .cos2 x =….
1 x sin5 x − sin x
0
A. −4 D. 4 1
2 A. 3 D.
4 2
3
−4
www.facebook.com/indonesiapustaka

B. E. 0 3
4 B. 1 E.
2
1
C. −4 1
4 C.
4

Matematika IPA
Matematika IPA 267
267
cos x − 1 cos x − sin x
21. lim =…. 26. lim =….
x 1 − cos5 x
0
x
1 2cos2 x − 1
4
1 1 1 1
A. 25 D. A. − 2 D. 2
5 3 3
1 1
B. − E. −

1
2 1
25 5 B. E. 2
2 2
C. 0 C. 0
1 − cos2 x x −k
22. lim =…. 27. lim
x 0 x k sin( x − k ) + 2k − 2 x =….
x tan x +
2

3 1
3 A. –1 D.
A. − 3 D. 2
2
B. 0 E. 1
B. 0 E. 3
1
3 C.
C. 3
3
1 − 2sin x cos x sin x 2 sin2 x
lim 28. Jika lim = 1, maka lim 2 − 2 =….
23. 1 sin x − cos x
=…. x 0 x x 0 x x tan x
x
4
A. –2 D. 1
1
A. D. 0 B. –1 E. 2
2
1 C. 0
B. 2 E. –1
2 1 − cos( x + 3)
C. 1 29. lim =….
x −3 x2 + 6x + 9
( x 2 + x − 2)sin( x − 1) 1
24. lim =…. A. D. 4
x 1 x2 − 2x + 1 4
1
A. 4 D. − 1
4 B. E. 0
3
1
B. 3 E. − 1
2 C.
2
C. 0
tan2 x .cos4 x − tan2 x
x2 4 − x2 30. lim =….
25. lim =…. x 0 8x3
x 0 cos x − cos3 x
1
A. 4 D. –1
3
A. − D. B. 3 E. –2
2 2
1 3 C. 2
B. − E.
2 2
C. 0
www.facebook.com/indonesiapustaka

268 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


D. KUNCI JAWABAN
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. D 11. C 21. B

2. D 12. C 22. C

3. B 13. E 23. D

4. B 14. B 24. B

5. D 15. D 25. D

6. E 16. B 26. E

7. C 17. C 27. A

8. A 18. E 28. E

9. D 19. D 29. C

10. A 20. A 30. E


www.facebook.com/indonesiapustaka

Matematika IPA 269


BAB 4
DIFERENSIAL

A. KUMPULAN KONSEP DIFERENSIAL

Diferensial (turunan) adalah jika fungsi f(x) diferensiabel (mempunyai turunan) untuk setiap nilai x
dalam domain D dengan D  R, maka turunan fungsi f(x):

f (x + x)−f (x) Pemahaman


x = perubahan terhadap x,
f '( x ) = lim
x
x = x2 – x1
x 0

x  0 = x mendekati 0.
f ‘(x) dy = df = turunan fungsi.
dx dx

Rumus-rumus diferensial:
1. Turunan bentuk pangkat. Pemahaman
y = axn  y’ = a.nxn – 1 Turunkan pangkat (n) kali dengan koefisien (a),
secara bersamaan pangkat kurang satu (1).
Contoh:
y = 4x3  y’ = 4.3x3 – 1 = 12x2.
[keterangan: koefisien (a) adalah 4 dan pangkat (n) adalah 3]

Pemahaman
2. Turunan konstanta (bilangan tetap)
y = k  y’ = 0 , dengan k adalah konstanta.
Ciri khasnya konstanta adalah tidak
memiliki variabel.
Contoh:
y = 4  y’ = 0. [keterangan: 4 adalah konstanta atau bilangan tetap]

3. Turunan khusus variabel pangkat satu. Pemahaman


y = kx  y’ = k.
www.facebook.com/indonesiapustaka

Ciri khasnya kx adalah variabelnya


memiliki pangkat satu.
Contoh:
y = 4x  y’ = 4. [keterangan: 4x adalah variabel pangkat satu]

270 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


4. Turunan operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (–).
y = f(x) + g(x)  y’ = f ‘(x) + g ‘(x) dan
y = f(x) – g(x)  y’ = f ‘(x) – g ‘(x).
Pemahaman
Ciri khasnya turunan ini adalah setiap
Contoh: fungsi masing-masing diturunkan dan
y = 3x5 + 6x4 – 7x2  y’ = 15x4 + 24x3 – 14x. operasi hitung tidak berubah.

5. Turunan operasi hasilkali


y = u . v  y’ = u’.v + v’.u Pemahaman
dimana fungsi u dan v dinyatakan dalam x. Rumus ini mempunyai sifat:
1. Turunkan fungsi pertama (u’) kali fungsi kedua
(v) kemudian jumlahkan dengan turunan fungsi
kedua (v’) kali fungsi pertama (u).
2. Hati-hati: tidak berlaku sifat:
y = u . v  y’ = u’ . v’

6. Turunan operasi hasilbagi. Pemahaman


u u '.v − v '. u
y= y' = Rumus ini mempunyai sifat:
v v2
1. Turunkan fungsi pertama (u’) kali fungsi kedua (v)
kemudian kurangkan dengan turunan fungsi kedua
(v’) kali fungsi pertama (u) dibagi oleh kuadrat fungsi
kedua (v2).
u u'
2. Hati-hati: tidak berlaku sifat y = y' =
v v'

7. Turunan trigonometri.
a. y = sin x  y’ = cos x
b. y = cos x  y’ = –sin x
c. y = tan x  y’ = sec2x
d. y = cotan x  y’ = –cosec2x
e. y = sec x  y’ = sec x. tan x
f. y = cosec x  y’ = –cosec x.cotan x

dy dy du
8. Turunan aturan rantai: Jika y = f[g(x)] dimana u = g(x) maka = .
dx du dx

Tips cepat

1. Turunan aturan rantai bentuk pangkat y = [f(x)]n dimana f(x) adalah fungsi dalam.
Caranya “turunkan pangkat (n) secara bersamaan pangkat kurang satu dikali turunan dalam
www.facebook.com/indonesiapustaka

f(x)” [Catatan: hasil turunan dalam simpan diluar kurung].


Contoh: y = 2(3x2 – 5x)8  y’ = 2.8(3x2 – 5x)8 – 1. = 16(6x – 5)(3x2 – 5x)7
 y’ = (96x – 80) (3x2 – 5x)7
(6 x − 5)

hasil turunan dalam

Matematika IPA 271


Tips cepat

2. Turunan aturan rantai trigonometri:


a. Pangkat tunggal (n = 1) caranya “turunkan trigonometri dikali turunan dalam” [Catatan:
turunan dalam untuk trigonometri adalah sudutnya dan hasil simpan diluar]
Contoh: y = sin 6x2  y’ = cos 6x2 . = 12xcos 6x2.
(12
 x)
hasil turunan dalam

b. Pangkat n (n ≠ 1) caranya “turunkan pangkat secara bersamaan pangkat kurang satu kali
turunan trigonometri kali turunan dalam ( turunan dalam adalah sudutnya)”. Contoh: y
= cos32x  y’= 3cos3 – 12x.(–sin 2x)(2) = –6sin 2x.cos22x.

Penerapan diferensial:
1. Persamaan garis singgung kurva.
Perhatikan gambar berikut:
y Pemahaman
y = f(x)
Berdasarkan Gambar 4.1, titik A(x1, y1) pada kurva y = f(x)
merupakan titik singgung maka persamaan garis singgung
A(x1,y1) kurva adalah:
y – y1 = m(x – x1)
0 x dy
dimana gradien m = = y’. Turunan pada variabel y adalah
Gambar 4.1 dx
kurva bukan variabel y pada persamaan garis singgung.

2. Fungsi naik dan fungsi turun.


Jika fungsi f(x) kontinu dan diferensiabel pada interval [a, b] maka:
a. f ‘(x) > 0 adalah fungsi naik
b. f ‘(x) < 0 adalah fungsi turun

3. Nilai stasioner.
Jika y = f(x) mempunyai nilai ekstrim (nilai puncak /nilai balik) di x = a maka f ‘(a) = 0. Jenis stasioner
yaitu:
a. f ‘’(a) < 0 disebut nilai balik maksimum.
b. f ‘’(a) > 0 disebut nilai balik minimum.
c. f ‘’(a) = 0 disebut titik belok (bukan maksimum atau bukan minimum).
Keterangan : f ‘ artinya turunan pertama dan f ‘‘ artinya turunan kedua.

4. Kecepatan dan percepatan.


www.facebook.com/indonesiapustaka

Jika s(t) menyatakan jarak s terhadap waktu t maka :


a. Kecepatan v(t) = s’(t) [turunan pertama dari jarak s]
b. Percepatan a(t) = s’’(t) [turunan kedua dari jarak s]

272 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


B. SOAL DAN PEMBAHASAN

1. UMPTN 1992
3x2 − 5 Sehingga f(0) + 6 f ‘(0)
Jika f ( x ) = maka, f(0) + 6 f ‘(0) =....
x+6 5
= − +6
5 5 5
=− + =0
A. 2 D. –1 6 36 6 6
B. 1 E. –2 Jadi: f(0) + 6 f ‘(0) = 0
C. 0
Jawaban: (C)
Tips
 Ingatlah turunan hasilbagi. 2. UMPTN 2001
 Substitusikan dan sederhanakan. Turunan dari y = (1 – x)2 (2x + 3) adalah....
A. (1 – x)(3x + 2) D. 2(x – 1)(3x + 2)
Pembahasan dan Penjelasan:
B. (x – 1)(3x + 2) E. 2(1 – x)(3x + 2)
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
C. 2(1 + x)(3x + 2)
turunan hasil bagi.
3x2 − 5 u
f ( x)= = Tips

x+6 v .
Ingatlah turunan hasilkali.

[Catatan: fungsi f(x) haram diturunkan secara
Sederhanakan.
langsung karena keseluruan fungsi f(x) operasi
hitungnya hasilbagi]. Pembahasan dan Penjelasan:
Misalkan: u = 3x – 5  u’ = 3.2x
2 2–1
– 0 = 6x Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
v = x + 6  v’ = 1 + 0 = 1 turunan hasilkali.
[Catatan: 3x2 pakai turunan bentuk pangkat, x y = (1 – x)2 (2x + 3)  y = u.v
pakai turunan khusus variabel pangkat 1, dan [Catatan: fungsi y haram diturunkan secara
5 atau 6 pakai turunan konstanta]. langsung karena keseluruhan fungsi y operasi
hitungnya perkalian]
Misalkan u = (1 – x)2  u’ = 2(1 – x)2–1(–1)
Selanjutnya gunakan rumus turunan hasil-

 u’= –2(1 – x) dan v = 2x + 3  v’ = 2 + 0


bagi:
u 'v − v 'u 6 x ( x + 6) − 1(3 x 2 − 5)
 v’ = 2.
f' x = =
v2 ( x + 6)2
6 x 2 + 36 x − 3 x 2 + 5 3 x 2 + 36 x + 5 [Catatan: (1 – x) 2 pakai turunan rantai, 2x
= f' x =
( x + 6)2
( x + 6)2 pakai turunan khusus variabel pangkat satu,
3(0)2 + 36(0) + 5 dan 3 pakai turunan konstanta]. Selanjutnya,
f '(0) =
(0 + 6)2 gunakan rumus turunan hasilkali:
0+0+5 5
= = y’ = u’ v + v’ u
(6)2 36
= –2(1 – x) (2x + 3) + 2(1 – x)2
Berikut, kita hitung f(0): = –2(1 – x)[(2x + 3) – (1 – x)]
3x2 − 5 3(0)2 − 5 = –2(1 – x)[ 2x + 3 – 1 + x]
f ( x )= f 0 =
www.facebook.com/indonesiapustaka

x+6 0+6 = –2(1 – x)[3x + 2]


3(0) − 5 0 − 5 5 = 2(x – 1)( 3x + 2)
= = =−
6 6 6 Jadi: y’ = 2(x – 1)(3x + 2)
Jawaban: (D)

Matematika IPA 273


3. SPMB 2008 − 2sin x cos x − 1+ 2sin x cos x − 1
=
cos x − sin x (cos x + sin x )2
Turunan pertama dari fungsi y =
cos x + sin x
adalah.... −2
= .
(cos x + sin x )2
−1
A. −2
(cos x + sin x )2 Jadi: y ' =
(cos x + sin x )2
−2
B.
(cos x + sin x )2 Jawaban: (B)
−3
C. 4. UMPTN 2001
(cos x + sin x )2
−1 Turunan fungsi y = 4 (2 x 2 − 3)3 adalah....
D. (cos2 x − sin2 x )2 x
A. − D. −3 4 2 x 2 − 3
−2
4
2x2 − 3
E. 3x
(cos2 x − sin2 x )2 B. E. 3x 4 2x2 − 3
4
2x2 − 3
Tips 16 x
C.
 Ingatlah turunan hasilbagi. 3 2x2 − 3
4

 Gunakan turunan trigonometri dan


sederhanakan. Tips

Pembahasan dan Penjelasan:  Ingatlah turunan aturan rantai.


 Sederhanakan.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
turunan hasilbagi. Pembahasan dan Penjelasan:
cos x − sin x u Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
y= = . Misalkan u = cosx – sinx
 u’ = –sinx – cosx dan v = cosx + sinx  v’ =
cos x + sin x v turunan aturan rantai. Sebelumnya kita ubah
dulu bentuk akar ke bentuk pangkat agar
–sinx + cosx.
mudah diturunkan:
fungsi y haram diturunkan secara langsung karena
keseluruan fungsi y operasi hitungnya hasilbagi. Lihat y = 4 (2 x 2 − 3)3 y = (2 x 2 − 3)3 4
rumus No. 7 turunan trigonometri fungsi u dan v. [Catatan: ingat kembali sifat ke-8 pada Bab 4
Selanjutnya, gunakan rumus turunan hasilbagi: Bentuk pangkat]. Caranya: “turunkan pangkat
u' v − v ' u bersamaan pangkat kurang satu kali turunan
y' = = ( − sin x − cos x )(cos x + sin x ) −
v2 ( − sin x + cos x )(cos x − sin x )
dalam”.
(cos x + sin x )2 y’ = ¾(2x2 – 3)3/4 – 1. (2.2x2–1–0)
= − sin x cos x − sin x − cos2 x − sin x cos x −
2 Hasil turunan dalam
3 4 1
− −
( − sin x cos x + sin2 x + cos2 x − sin x cos x ) = 3 4 (2 x 2 − 3) 4 4
(4 x ) = ¾ 4x (2 x 2 − 3) 4

(cos x + sin x )2 1

= −2sin x cos x − (sin x + cos x ) −


− 3x Ingat kembali
= 3 x (2 x 2 − 3) 4
= sifat ke-3 Bab 4
2 2
(2 x − 3)1 4
2
bentuk pangkat.
3x
( −2sin x cos x + (sin2 x + cos2 x )) =
www.facebook.com/indonesiapustaka

4
2x2 − 3 Ingat kembali
(cos x + sin x )2 3x
sifat ke-8 Bab 4
bentuk pangkat.
Ingat kembali rumus No 4a identitas Jadi: y’ =
trigonometri pada Bab 1 trigonometri.
4
2x2 − 3

−2sin x cos x − (1) − ( −2sin x cos x + (1)) Jawaban: (B)


=
(cos x + sin x )2

274 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


5. SIPENMARU 1987 Pembahasan dan Penjelasan:
Turunan pertama fungsi y = cos (2x3 – x2) Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
adalah.... turunan aturan rantai trigonometri.
A. y’ = sin (2x3 – x2) Sebelumnya, kita gunakan sifat ke-8 pada
B. y’ = - sin (2x3 – x2) bab 4 bentuk pangkat:
C. y’ = (6x2 – 2x) cos (2x3 – x2) r = sin r = (sin )1 2 .
D. y’ = –(6x2 – 2x) sin (2x3 – x2)
E. y’ = (6x2 – 2x) sin (2x3 – x2) Caranya “turunkan pangkat secara bersamaan
pangkat kurang satu kali turunan trigonometri
Tips kali turunan dalam (turunan dalam adalah
 Ingatlah turunan aturan rantai trigonometri. sudutnya)”.
 Sederhanakan. dr
= 1 2(sin )1 2−1 cos .1 Ingat kembali
d sifat ke-3 Bab 4
Pembahasan dan Penjelasan: 1 2 bentuk pangkat.

Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan = 1 2(sin ) 2 2
cos
1
turunan aturan rantai trigonometri. − cos
= 1 2(sin ) 2 cos =
Caranya “turunkan trigonometri kali turunan 2(sin )1 2
cos
dalam( turunan dalam yaitu sudutnya dan = Ingat kembali
2 sin sifat ke-3 Bab 8
simpan di luar)” kita pakai cara ini karena bentuk pangkat.
trigonometri berpangkat tunggal. dr cos
Jadi: =
d 2 sin
y = cos (2x3 – x2)
y’ = –sin (2x3 – x2) . (2.3x3-1–2x2-1) Jawaban: (C)
Hasil turunan dalam
7. SIPENMARU 1984
y’ = –sin (2x3 – x2).(6x2 – 2x1)
Persamaan garis singgung kuva y = (x2 + 1)2 di
y’ = –(6x2 – 2x) sin (2x3 – x2)
titik dengan absis 1 adalah....
Jadi: y’ = –(6x2 – 2x) sin (2x3 – x2)
A. y = 8x – 4 D. y = 4x
Jawaban: (D) B. y = 8x – 31 E. y = 9x
C. y = 4x – 15
6. SPMB 2002
dr Tips

Jika r = sin , maka =.... Ingatlah rumus persamaan garis singgung.
d
1 − sin  Gunakan konsep turunan untuk mencari
A. D.
2 sin 2cos gradien (m).
cos 2cos  Substitusikan dan sederhanakan.
B. E.
2sin sin Pembahasan dan Penjelasan:
cos Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
C.
2 sin rumus persamaan garis singgung. Ada dua
hal dalam mencari garis singgung, 1) titik
www.facebook.com/indonesiapustaka

Tips

singgung dan 2) gradien (m).
Ingatlah turunan aturan rantai trigonometri.
 Sederhanakan. Kalimat “titik dengan absis 1” maksudnya x =
1 dan inilah titik singgung hanya saja tidak
sempurna maka disempurnakan dengan cara

Matematika IPA 275


substitusikan x = 1 ke kurva:
U
/x = 1  y = (x2 + 1)2  y = (12 + 1)2
 y = (1 + 1)2 = (2)2 = 4  titik (1, 4).
Selanjutnya, menghitung gradien:
m = y’  m = 2(x2 + 1)2 – 1 (2x + 0)
Hasil turunan dalam
Gambar 4.2

Sesuai Gambar 4.2, garis singgung  garis x –


[Catatan: untuk (x2 + 1)2 kita gunakan turunan
rantai karena memenuhi syarat [f(x)]n dimana
f(x) = x2 + 1] . 2y + 3 = 0 sehingga kita hitung dulu gradien
m = 2(x2 + 1)1 (2x)  m = 4x(x2 + 1). garis x – 2y + 3 = 0, identikkan dengan Ax + By
U
/x = 1  m = 4(1)(12 + 1) = 4(1 + 1) = 4(2) + C = 0 dimana A = 1, B = –2
 m = 8. m1 =
−A
=
−1 1
= [Catatan: buka kembali bab
B −2 2
U/titik (1, 4) = (x1, y1) dan m = 8
 y – y1 = m(x – x1)  y – 4 = 8(x – 1)
6 tentang gradien garis]
syarat  yaitu m1 × m2 = –1  . m2 = –1
1
 y – 4 = 8x – 8  y = 8x – 8 + 4 2
 y = 8x – 4
−1
m2 = = −2 , m2 inilah gradien garis singgung.
12
Jadi: y = 8x – 4 [Catatan: tidak ada ketentuan bahwa m 1
Jawaban: (A) sebagai garis lain dan m2 sebagai garis singgung,
boleh sebaliknya atau boleh simbol lain].
8. UMPTN 1994 Selanjutnya, mencari titik singgung dengan
Garis yang menyinggung parabola y = x2 – 2x rumus y’ = m2  2x – 2 – 0 = –2
– 3 dan tegak lurus pada garis x – 2y + 3 = 0 [ingat: m garis singgung bukan garis lain]
adalah....  2x – 2 = –2  2x = –2 + 2  2x = 0
 x = = 0.
A. y = 3x + 2 0

/x = 0  y = x2 – 2x – 3  = 02 – 2(0) – 3
2
B. y = 3x – 2 U

 = 0 – 0 – 3 = –3  titik (0, –3)


C. y = –3x – 2
D. y = –2x – 3
U/ titik (0, –3) = (x1, y1) dan m2 = –2 ke y – y1 =
m2(x – x1)  y – (–3) = –2(x – 0)
E. y = –2x + 3

Tips  y + 3 = –2x + 0  y + 3 = –2x


 Ingatlah syarat dua garis saling tegak lurus.  y = –2x – 3
 Gunakan konsep turunan untuk mencari Jadi: y = –2x – 3
gradien (m). [Catatan: boleh juga tidak di ilustrasikan melalui
 Gunakan rumus persamaan garis singgung.

gambar asalkan Anda memahami maksud soal]
Substitusikan dan sederhanakan.
Jawaban: (D)
Pembahasan dan Penjelasan:
9. SNMPTN 2011
www.facebook.com/indonesiapustaka

Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan


syarat dua garis saling tegak lurus dengan Diberikan kurva y = x3 + 2x2 – x + 5. Jika garis
ilustrasi gambar berikut: singgung kurva di titik (a, b) sejajar dengan
garis y – 3x – 4 = 0, maka nilai b yang mungkin
adalah....

276 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


A. 12 D. 8 A. –3 ≤ x ≤ 1 D. 0≤x≤4
B. 10 E. 7 B. –1 ≤ x ≤ 3 E. –4 ≤ x ≤ 0
C. 9 C. –3 ≤ x ≤ 3

Tips Tips
 Ingatlah syarat dua garis saling sejajar.  Ingatlah syarat fungsi naik.
 Gunakan konsep turunan untuk mencari  Gunakan langkah-langkah pertidaksamaan
gradien (m). kuadrat Pada Bab 3.
 Substitusikan dan sederhanakan.  Substitusikan dan sederhanakan.

Pembahasan dan Penjelasan: Pembahasan dan Penjelasan:


Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
syarat dua garis saling sejajar melalui ilustrasi syarat fungsi naik tetapi sebelumnya kita
gambar berikut: tentukan dulu fungsi g(x):
1
Dik: f ( x ) = x 3 + x 2 − 3 x + 10
3
y 1
f(1 – x) = (1 − x )3 + (1 − x )2 − 3(1 − x ) + 10
(a, b) 3
Garis singgung y – 3x – 4 = 0 1
= (1 − x )3 + (1 − x )2 − 3 + 3 x + 10
3
Gambar 4.3
f(1 – x) = 1 (1 − x )3 + (1 − x )2 + 3 x + 7
3
Sesuai Gambar 4.3, garis singgung // garis y –
Karena g(x) = f(1 – x) maka
3x – 4 = 0 sehingga kita hitung dulu gradien
1
garis y – 3x – 4 = 0, identikkan dengan Ax + g(x) = (1 − x )3 + (1 − x )2 + 3 x + 7
3
By + C = 0 dimana A = –3 dan B = 1 sehingga Syarat fungsi naik g’(x) ≥ 0
− A −( −3) 3 1
diperoleh m 1 = = = = 3 [Catatan: . 3 (1 − x )3−1( −1) + 2(1 − x )2−1( −1) + 3 + 0 0
B 1 1 3
buka kembali bab 6 tentang gradien garis]. [Catatan: 1/3(1 – x)3 dan (1 – x)2 pakai turunan
Syarat sejajar m 1 = m 2  3 = m 2. Untuk rantai, 3x pakai turunan khusus variabel
mencari titik singgung gunakan konsep y’ = pangkat satu, dan 7 pakai turunan konstan]
m2  3x2 + 4x – 1 = 3  3x2 + 4x – 4 = 0 karena –(1 – x)2 – 2(1 – x) + 3  0
melalui titik (a, b) berarti x = a dan y = b  3a2 –(1 – 2x + x2) – 2 + 2x + 3  0
+ 4a – 4 = 0  (3a – 2)(a + 2) = 0  3a – 2 = 0 –1 + 2x – x2 + 2x – 2 + 3  0
atau a + 2 = 0  a = 2/3 atau a = –2. U/a = –2 –x2 + 4x  0 atau x2 – 4x  0
 y = x3 + 2x2 – x + 5 Selanjutnya, gunakan langkah-langkah
= (–2)3 + 2(–2)2 – (–2) + 5 = 7. pertidaksamaan kuadrat:
Jadi: b = 7 x2 – 4x  0  x(x – 4)  0
x = 0 atau x – 4 = 0  x = 4 [ akar-akar]
/x = 1  x2 – 4x  0  12 – 4(1)  0
Jawaban: (E) U
www.facebook.com/indonesiapustaka

10. SBMPTN 2013  1 – 4  0  –3  0 (benar)


1
Diketahui f ( x ) = x 3 + x 2 − 3 x + 10 . Jika g(x) =
3 + + + – – – + + +
f(1 – x), maka kurva g naik pada ....
0 1 4

Matematika IPA 277


a < 0  3a < 0  a <  a < 0.
[Ket: Daerah bagian atas x = 1 (sebagai penguji), 0
negatif(–) karena –3 0 (benar). Berganti tanda 3
karena faktoran x1 dan (x – 4)1 berpangkat ganjil Jadi: b2 + 3ac < 0 dan a < 0
sehingga tanda berubah di pembatas pembuat Jawaban: (D)
nol(akar-akar). Lingkaran penuh karena “”]
Jadi: 0  x  4 12. SPMB 2002
Dari sehelai karton akan dibuat sebuah kotak
Jawaban: (D)
tanpa tutup dengan alas persegi. Jika jumlah
11. SNMPTN 2012 luas bidang alas dan semua bidang sisi kotak
Grafik fungsi f(x) = ax3 + bx2 – cx + 20 turun, ditentukan sebesar 432 cm2, maka volume
jika.... kotak terbesar yang mungkin adalah ....
A. b2 – 4ac < 0 dan a < 0 A. 432 cm3 D. 864 cm3
B. b2 + 4ac < 0 dan a < 0 B. 649 cm3 E. 972 cm3
C. b2 + 3ac < 0 dan a > 0 C. 720 cm3
D. b2 + 3ac < 0 dan a < 0
Tips

E. b2 – 3ac < 0 dan a < 0
Terjemahkan ke dalam model matematika.
Tips  Gunak an syarat volume kotak terbesar
 (maksimum).

Ingatlah syarat fungsi turun.
 Gunakan syarat definit negatif pada Bab 2 Substitusikan dan sederhanakan.
fungsi kuadrat. Pembahasan dan Penjelasan:
 Substitusikan dan sederhanakan.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
menerjemahkan ke dalam model matematika
Pembahasan dan Penjelasan: melalui ilustrasi gambar:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Sesuai Gambar 4.4, luas
syarat fungsi turun. alas (La) = s × s = s2 dan
Dik: f(x) = ax3 + bx2 – cx + 20 luas semua bidang sisi
Syarat fungsi turun f ‘(x) < 0 kotak (Lselimut) = 4 × s × t =
3ax2 + 2bx – c + 0 < 0 4st.
[Catatan: ax3 dan bx2 pakai turunan bentuk Ltotal = La + Lselimut  432 =
s2 + 4st  4st = 432 – s2
Gambar 4.4
pangkat, cx pakai turunan khusus variabel

t=
pangkat satu, dan 20 pakai turunan konstan]. 432 − s2
. . [Catatan: variabel t mudah di
3ax2 + 2bx – c < 0, ternyata pertidaksamaan 4s
tunggalkan]
ini memenuhi syarat definit negatif karena
turunan fungsi f(x) < 0, sehingga Karena pertanyaan soal menghitung volume
kotak terbesar maka rumus volume kotak:
V = La × t  V = s2 × t [lihat gambar 4.4]
D < 0 dan a < 0
D < 0  b2 – 4ac < 0 dimana a = 3a, b = 2b,
www.facebook.com/indonesiapustaka

 = s2 ×
dan c = –c. 432 − s2 432 − s2
(2b)2 – 4(3a)( –c) < 0 V = s2 ×
4s 4s

=  V = 108s – s3
4b2 + 12ac < 0 [kedua ruas dibagi 4]
432 s − s3 1
b2 + 3ac < 0 4 4

278 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Syarat volume kotak terbesar yaitu: x 3 − 2000 x 2 + 3000000 x
V’ = 0  108 – s2 = 0  108 = s2
3 3 maknanya Bper unit =
x
4 4
= x2 – 2000x + 3000000.
[Catatan: 108s pakai turunan variabel pangkat
Syarat biaya minimum yaitu:
(Bper unit)’ = 0  2x – 2000 + 0 = 0
satu dan 1/4s3 pakai turunan bentuk pangkat]
= 144  s = 144 = 12.
108
s2 =
34
/s = 12  t =
[Catatan: x2 pakai turunan bentuk pangkat,
432 − s2 432 − 122
U
= 2000x pakai turunan variabel pangkat satu, dan
4s 4(12)
 t = 432 − 144 = 288 = 6.
3000000 pakai turunan konstan].
2x = 2000  x =
2000
V = s2 × t  = 122 × 6 = 144 × 6 = 864
48 48 = 1000
2
Jadi: banyaknya barang per hari adalah
Jadi: Volume terbesar = 864 cm3
1.000 unit
[Catatan: Tips dalam menghitung masalah Jawaban: (A)
stasioner yaitu mulailah dengan diketahui, dan
jika ada kata maksimum atau minimum maka 14. PP 1 1979
itulah syarat stasioner digunakan y’ = 0 bantu Bila x1 dan x2 akar-akar persamaan x2 + kx + k
dengan metode substitusi] = 0, maka harga k yang menyebabkan x12 + x22
mencapai harga minimum adalah....
Jawaban: (D) 1
A. –1 D.
2
13. UMPTN 1992 3
Untuk memproduksi x unit barang per hari B. 0 E.
2
diperlukan biaya (x3 – 2.000x2 + 3.000.000x) C. 1
rupiah. Jika barang itu harus diproduksikan,
Tips

maka biaya produksi per unit yang paling
Ingatlah rumus wajib dan rumus x12 + x22 pada
rendah tercapai bila per hari diproduksi....
Bab 1 persamaan kuadrat.
A. 1.000 unit D. 3.000 unit  Gunakan syarat harga minimum.
B. 1.500 unit E. 4.000 unit  Substitusikan dan sederhanakan.
C. 2.000 unit
Pembahasan dan Penjelasan:
Tips Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
 Ingatlah pengertian biaya dalam ilmu ekonomi. Rumus wajib PK:
 Gunakan syarat biaya paling rendah (minimum). x2 + kx + k = 0 dimana a = 1, b = k, dan c = k.
 Sederhanakan. −b − k
x1 + x2 = = = −k ....(1)
a 1
Pembahasan dan Penjelasan:
c k
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan x1.x2 = = =k ....(2)
a 1
Memisalkan:
www.facebook.com/indonesiapustaka

x12 + x22 = (x1 + x2)2 – 2x1.x2 ....(3)


Biaya (B) = x3 – 2000x2 3000000x. Dan x =
banyaknya barang per hari [Ingat: pada pers.(3) adalah rumus PK No.3]
Pada kalimat “biaya produksi per unit” Selanjutnya, substitusikan pers.(1) dan (2)
ke pers.(3):

Matematika IPA 279


x12 + x22 = (x1 + x2)2 – 2x1.x2 xp = –2:
= (–k)2 – 2.k = k2 – 2k y = a(x – (–2))2 + yp  y = a(x + 2)2 + yp
Misalkan L = x12 + x22 = k2 – 2k sehingga syarat Selanjutnya sesuai Gambar 4.5, garis singgung
minimum L’ = 0  2k – 2 = 0 // garis 4x + y = 4 sehingga kita hitung dulu
[Catatan: k2 pakai turunan bentuk pangkat dan gradien garis 4x + y = 4 dengan di identikkan
2k pakai turunan variabel pangkat satu]. Ax + By + C = 0 dimana A = 4 dan B = 1
− A −4
 2k = 2  k =
2 diperoleh m1 = = = −4 .
=1 B 1
2
Syarat sejajar m1 = m2 berarti m2 = –4.
Syarat y’ = m2  2a(x + 2)2-1(1) + 0 = –4
Jadi: harga k = 1
Jawaban: (C) [Catatan: a(x + 2)2 pakai turunan rantai dan yp
pakai turunan konstan].  2a(x + 2) = –4.
15. SBMPTN 2014 (terbaru)
Karena titik singgung (0, 1) maka diambil x =
0  2a(x + 2) = –4  2a(0 + 2) = –4
Diketahui parabola simetris terhadap garis x

 2a(2) = –4  4a = –4  a =
= –2, dan garis singgung parabola tersebut di −4
titik (0, 1) sejajar garis 4x + y = 4. Titik puncak = −1
4
parabola tersebut adalah.... U
/a = –1 dan titik (0, 1):
A. (–2, –3) D. (–2, 1) y = a(x + 2)2 + yp  1 = –1(0 + 2)2 + yp
B. (–2, –2) E. (–2, 5)  1 = –1(2)2 + yp  1 = –1(4) + yp
C. (–2, 0)  1 = –4 + yp  yp = 1 + 4 = 5 sehingga titik
puncak (–2, 5).
Tips

Jadi: titik puncak (–2, 5)
Ingatlah fungsi parabola Pada Bab 2 fungsi
kuadrat.
[Catatan: boleh juga tidak di ilustrasikan
 Gunakan syarat y’ = m. melalui gambar asalkan Anda memahami
 Substitusikan dan sederhanakan. Maksud soal]
Jawaban: (E)
Pembahasan dan Penjelasan:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Nasehat:
ilustrasi gambar: 1. Rahasia di balik penyelesaian soal tentang
turunan adalah mengenal ciri setiap rumus-
rumus turunan.
2. Dua hal dalam menentukan persamaan garis
singgung yaitu 1) titik singgung dan 2) gradien
= turunan pertama fungsi.
3. Menghitung masalah stasioner yaitu mulailah
Gambar 4.5 dengan diketahui, dan jika ada kata maksimum
atau minimum maka itulah syarat stasioner
Sesuai Gambar 4.5, fungsi parabola jika yang digunakan yaitu y’ = 0 lalu bantu dengan
diketahui titik puncak yaitu y = a(x – xp)2 + metode substitusi.
www.facebook.com/indonesiapustaka

yp dimana (xp, yp) sebagai titik puncak dan


diketahui sumbu simetris x = –2 artinya

280 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


C. LATIHAN MANDIRI

1. Turunan pertama f(x) = 2x sinx adalah f ‘(x)


4
=…. D. + 2(5 + 2 x )2
2x + 1
A. 2 sinx + 2x cosx D. 2 cosx
1
B. Sin x – 2x cosx E. –2 cosx E. − (5 + 2 x )3
2x + 1
C. Cosx + 2 sinx
sin x + cos x 6. Turunan pertama dari fungsi f yang dinyatakan
2. Jika f(x) = dengan sinx ≠ 0 dalam
sin x f(x) = 4 (3 x 2 + 5)5 adalah….
f ‘ adalah turunan f, maka f ‘ =….
2 14 x 15 x
A. 4
3x2 + 5 D.
4
3x2 + 5
A. –2 D. 1 3 2
B. –1 E. 2 13 x 15 x
B. 4
3x2 + 5 E. 4
3x2 + 5
C. 0 2 4

x+8 17 x
3. Turunan pertama dari f(x) = 2 adalah C.
4
3x2 + 5
x + x +2 2
…. 1
7. Turunan pertama dari fungsi y = cos 2 adalah
x + 16 x + 8
2 x + 18 x + 8
2 x
A. D. − ….
( x 2 + x + 2)2 ( x 2 + x + 2)2
1 1 1 1
x 2 − 18 x + 8 x 2 + 16 x + 6 A. sin 2 D. sin 2
− 2 3 2
B. E. x x x x
( x 2 + x + 2)2 ( x + x + 2)2
2 1 1
x 2 + 16 x + 6 B. sin 2 E. sin
C. x 2
x x2
( x 2 + x + 2)2
2 1
x +2 C. 3
sin 2
4. Jika f –1(x) merupakan invers dari f ( x ) = , x x
5 5 − 3x
–1
x ≠ dan g(x) adalah turunan f (x), maka nilai
3 8. Turunan dari fungsi y = sin3(2 – 3x2) adalah
g(1) adalah….
….
13 9
A. D. − A. –9xsin2(2 – 3x2) cos(2 – 3x2)
16 16
11 B. –9xsin(2 – 3x2) cos2(2 – 3x2)
B. E. 1
16 C. –18sin2(2 – 3x2) cos(2 – 3x2)
7 D. –9xsin(4 – 6x2) sin(2 – 3x2)
C. −
16 E. –9xsin(4 – 6x2) cos(2 – 3x2)
5. Turunan dari f(x) = 2 x + 1 + (5 + 2x)3 adalah
…. 9. Jika fungsi f(x) = a tanx + bx dan f ' = 3;
4
2
f' = 9, maka a + b =….
+ 3(5 + 2 x )2 3
A.
2x + 1 A. 0 D. 2
3 B. 1 E. 
www.facebook.com/indonesiapustaka

B. − 6(5 + 2 x )3
2x + 1
C.
1 2
C. + 6(5 + 2 x )2

2x + 1 10. Turunan dari g(x) = (2x2 – 3)4(x + 4)5 adalah


….

Matematika IPA 281


A. (2x2 – 3)3(x + 4)4{26x2 + 8x – 10} 15. Parabola y = 2x2 – 16x + 24 memotong sumbu
B. (2x2 – 3)3(x + 4)4{64x2 + 26x – 15} y di titik A. jika garis singgung di titik A pada
C. (2x2 – 3)4(x + 4)4{26x2 + 64x – 15} parabola memotong sumbu x di titik (a, 0)
D. (2x2 – 3)4(x + 4)3{26x2 + 64x – 15} maka a =….
E. (2x2 – 3)3(x + 4)4{26x2 + 64x – 15} 1
A. –1 D. 2
2
11. Jika diberikan sebuah fungsi f(x) = 3x2 – 4x + 1
B. –1 E. 2
1 2
maka persamaan garis singgung kurva 1
x
C. 1
f(x) di titik dengan absis 16 adalah …. 2
A. 319x – 128y = 944 16. Volume balok terbesar (maksimum) yang
B. 11775x – 128y = 98256 semua bidang sisinya 96 cm2 dan alasnya
C. 3x – 2y = 27 persegi adalah….
D. 9x + 4y = 52 A. 54 cm3 D. 84 cm3
E. 8y = 319x – 944 B. 64 cm3 E. 94 cm3
C. 74 cm3
12. G a r i s l m e m p u nya i gra d i e n 2 . J i k a l
menyinggung grafik fungsi f(x) = –x2 + px + 1 17. Jika garis g menyinggung kurva y = sinx +
di x = 1, maka persamaan l adalah….[Sumber: 1
cosx di titik yang absisnya , maka garis g
terbaru SBMPTN 2014] 2
memotong sumbu y di titik …
A. y = 2x – 3 D. y = 2x + 2 1 1
A. (0, ) D. (0,1+ )
2
(0, )
B. y = 2x – 1 E. y = 2x + 4 2
C. y = 2x B. (0,1) E.
1
C. (0,1– )
13. Persamaan garis singgung kurva y = 2x2 – 3x 2
yang sejajar dengan garis x – y + 1 = 0 adalah 18. Nilai minimum dari fungsi y = (x-3) x adalah
.... ….
A. x + y – 2 = 0 A. –2 D. 1
B. x – y – 7 = 0 B. –1 E. 2
C. x – y – 4 = 0 C. 0
D. 2x – y – 1 = 0
E. x – y – 2 = 0 19. Jika α dan β berturut-tur ut merupakan sudut
lancip oleh sumbu x dengan garis singgung y
14. Persamaan garis singgung kurva y = x2 – 4x = x2 – 4x – 5 di titik dengan absis 1 dan 3. Maka
+ 5 yang tegak lurus dengan 2x + y = 3 ada- tan(α – β) =….
lah…. 4 8
A. − D.
A. 8x – 16y = –3 3 11
4 4
B. 8x – 16y = –2 B. E.
3
www.facebook.com/indonesiapustaka

C. 8x – 16y = –1 11
5
D. 16x – 8y = –1 C.
11
E. 16x + 8y = –2
20. Jarak terdekat titik (4, 2) ke kurva y2 = 8x adalah
....

282 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


2 digunakan seminimal mungkin (minimum)
A. D. 2 2
adalah….
B. 2 3 E. 3 2
A. 20 cm D. 28 cm
C. 3
B. 25 cm E. 30 cm
21. Bola dengan diameter 8 cm seluruhnya C. 26 cm
terdapat dalam kerucut tegak tebalik. Tinggi
25. Kurva f (x) = x3 + 3x2 – 9x + 7 naik untuk x
kerucut dengan volume terkecil yang mungkin
dengan …
adalah …
A. x > 0
A. 12 D. 16 2
B. –3 < x < 1
B. 12 12 E. 18
C. –1 < x < 3
C. 16
D. x < –3 atau x > 1
22. Sebuah kotak tanpa tutup yang alasnya E. x < –1 atau x > 3
berbentuk persegi, mempunyai volume 4 m3
26. Diberikan kurva dengan persamaan y = x3 – 6x2
terbuat dari selembar karton. Agar karton
+ 9x + 1. Kurva turun pada …
yang diperlukan sedikit mungkin, maka
A. x < 1 atau x > 3
ukuran panjang, lebar, dan tinggi kotak
B. –2 ≤ x ≤ 1 atau 3 ≤ x ≤ 6
berturut-turut adalah….
C. 1 < x < 3
A. 2 m, 1 m, 2 m
D. 1 < x < 6
B. 2 m, 2 m, 1 m
E. –1 ≤ x ≤ 1
C. 1 m, 2 m, 2 m
D. 4 m, 1 m, 1 m 27. Grafik fungsi f (x) = x (6 – x)2 akan naik dalam
E. 1 m, 1 m, 4 m interval….
A. x < 0 atau x > 6
23. Suatu benda bergerak dengan persamaan
B. 0 < x < 6
gerak yang dinyatak an oleh s(t) =
1 3 C. x > 6
t − 2t 2 + 6t + 3. Satuan jarak s(t) dinyatakan
3 D. 2 < x < 6
dalam meter dan satuan waktu t dinyatakan
E. x < 2 atau x > 6
dalam detik. Apabila pada saat percepatan
menjadi nol, maka kecepatan benda tersebut 28 . Jika nilai maksimum sebuah fungsi y = x +
pada saat itu adalah….[Tips: percepatan a(t) = p − 2 x adalah 4, maka p =….
turunan kedua dari jarak dan kecepatan v(t) = A. 3 D. 7
turunan pertama dari jarak] B. 4 E. 8
A. 1 meter/detik C. 5
B. 2 meter/detik
C. 4 meter/detik 29. Suatu perusahaan menghasilkan x produk
D. 6 meter/detik dengan biaya total sebesar 75 + 2x + 0,1x2
www.facebook.com/indonesiapustaka

E. 8 meter/detik rupiah. Jika semua produk perusahaan ter-


sebut terjual dengan harga Rp40,00 untuk
24. Selembar aluminium akan dibuat silinder setiap produknya, maka laba maksimum yang
tanpa tutup dengan volume 8000π cm 3. diperoleh adalah….
Jari-jari alas silinder agar aluminium yang

Matematika IPA 283


A. Rp3.535,00 D. Rp3.550,00 31. Jika 3 sin x + 4 cos y = 5, maka nilai maksimum
B. Rp3.540,00 E. Rp3.555,00 3 cos x + 4 sin y adalah….[Sumber: terbaru
C. Rp3.545,00 SBMPTN 2014]
A. 2 D. 2 7
30. Jika suatu proyek akan diselesaikan dalam x B. 2 3 E. 6
hari, maka biaya proyek perhari menjadi 3x + C. 2 6
1200
– 60 ribu rupiah Biaya proyek minimum
x
adalah … 32. Diketahui f(0) = 1 dan f ‘(0) = 2. Jik a
1
A. 1.200 ribu rupiah g( x ) = , maka g ‘(0) =….[Sumber:
(2f ( x ) − 1)3
B. 900 ribu rupiah terbaru SBMPTN 2014]
C. 800 ribu rupiah A. –12 D. 8
D. 750 ribu rupiah B. –6 E. 12
E. 720 ribu rupiah C. 6

D. KUNCI JAWABAN

Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. A 11. B 21. C 31. C

2. B 12. D 22. B 32. A

3. E 13. E 23. B

4. B 14. C 24. A

5. C 15. C 25. D

6. D 16. B 26. C

7. C 17. D 27. E

8. D 18. A 28. D

9. A 19. B 29. A

10. E 20. D 30. B


www.facebook.com/indonesiapustaka

284 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


BAB 5
INTEGRAL

A. KUMPULAN KONSEP INTEGRAL

Definisi integral adalah jika f adalah fungsi turunan dari suatu fungsi F yang kontinu pada suatu
domain maka invers (kebalikan) dari fungsi turunan disebut integral yang hasilnya adalah fungsi mula-
mula (fungsi F). Integral disebut juga antiturunan atau antidiferensial. sebagai gambaran:

Pemahaman
F(x) Turunan
F(x) sebagai fungsi mula-mula
atau fungsi integral.
F ‘(x) = f(x)
Integral

Bentuk integral dibagi atas dua, yaitu:


1. Integral tak tentu dirumuskan : f ( x ) dx = F(x) + C
b

2. Integral tertentu dirumuskan : f ( x ) dx = F(b) – F(a)


a

Rumus-rumus integral, yaitu:


1. Integral bentuk pangkat.
a n+1
a x n dx = x +C
n +1
Dimana n ≠ – 1
2. cos x dx = sin x + C

3. sin x dx = − cos x + C
www.facebook.com/indonesiapustaka

1
4. cos ax dx = sin ax + C
a
1
5. cos ax dx = sin ax + C
a
1
6. cos(ax + b ) dx = sin(ax + b ) + C
a

Matematika IPA 285


7. 1
sin(ax + b ) dx = − cos(ax + b ) + C
a
1
8. sec2 ax dx = tan ax + C
a
1
9. cos ec 2 ax dx = − cot an ax + C
a
1
10. sec ax .tan ax dx = sec ax + C
a
1
11. cos ec ax .cot anax dx = − cos ec ax + C
a

Sifat-sifat integral, yaitu:

1. dx = x + C

2. k dx = kx + C [Keterangan: disebut juga integral konstanta dimana k = konstan/bilangan tetap]


b b

3. c f ( x ) dx = c f ( x ) dx
a a

b b b
4. [f ( x ) + g( x )] dx = f ( x ) dx + g( x ) dx
a a a

b b b
5. [f ( x ) − g( x )] dx = f ( x ) dx − g( x ) dx
a a a

f ( x ) dx + f ( x ) dx = f ( x ) dx ; a < c < b ; a, b, c  R
c b b
6.
a c a
b a

7. f ( x ) dx = − f ( x ) dx
a b

Teknik integral, yaitu:


1. Integral substitusi
n d[f ( x )] Pemahaman
g( x ) f ( x )
f '( x ) Rumus ini mempunyai ciri:
a. Bentuknya [f(x)]n yang di dalam kurung adalah f(x) dan n ≠ 1.
Contoh: b. Jika diturunkan di dalam kurung f(x) maka kedudukannya
sama di luar kurung yaitu g(x).
3 x 2 (6 x 3 + 4)8 dx .

Integral ini memenuhi ciri integral substitusi, mengapa ? karena:


1. (6x3 + 4)8 sudah memenuhi syarat [f(x)]n dimana f(x) = 6x3 + 4 dan n = 8.
2. Jika diturunkan (6x3 + 4) dengan hasil 18x2 + 0 = 18x2 [Ingat: Bab 3 diferensial] maka kedudukannya
www.facebook.com/indonesiapustaka

sama dengan di luar kurung yaitu 3x2, maksudnya sama-sama memiliki variabel pangkat dua
(18x2 dan 3x2) walaupun koefisiennya tidak sama 18x2 koefisiennya 18 dan 3x2 koefisiennya 3.
[Keterangan: makna kedudukan misalnya Presiden Amerika Serikat kedudukannya sama dengan
presiden Indonesia, yaitu sama-sama presiden walaupun wajahnya tidak sama].

286 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Seusai dengan namanya maka cara menyelesaikan yaitu dengan “substitusi langsung”
maksudnya “substitusikan atau ganti x pada keterangan integral dx dengan (6x3 + 4)”.
d (6 x 3 + 4)
3 x 2 (6 x 3 + 4)8 dx = 3 x 2 (6 x 3 + 4)8
18 x 2 Hasil turunan dari (6x3+ 4).

d (6 x 3 + 4) 1
3 x 2 (6 x 3 + 4)8 = (6 x 3 + 4)8 d (6 x 3 + 4)
18 x 2 6

Selanjutnya gunakan integral bentuk pangkat:

16 a n+1
(6 x 3 + 4)8+1 + C [Keterangan: a = 1/6 dan n = 8 dari bentuk a x n dx = x ]
8 +1 n +1
16 1
= (6 x 3 + 4)9 + C = (6 x 3 + 4)9 + C
9 54
1
Jadi: 3 x 2 (6 x 3 + 4)8 dx = (6 x 3 + 4)9 + C
54
2. Integral parsial
Pemahaman
udv = u.v − v .du
Rumus ini mempunyai ciri:
Contoh: a. Operasi hitungnya adalah perkalian.
b. Bukan integral substitusi langsung.
6 x (2 x + 4)8 dx .
c. Pada saat di misalkan, usahakan lebih mudah  vdu dari pada  udv.

Kalau perhatikan sepintas, sepertinya integral substitusi, ternyata kita salah?, mari kita diagnosa
apakah integral substitusi atau integral parsial ?. “jika diturunkan (2x + 4) dengan hasil (2 + 0) = 2
[Ingat: Bab 3 diferensial] maka kedudukannya tidak sama dengan di luar kurung yaitu 6x, sehingga
integral ini bukan integral substitusi namun inilah ciri integral parsial”.
Ciri berikut, pada saat dimisalkan usahakan lebih mudah  vdu dari pada  udv.
Contoh: misalkan u = 6x  du = 6 dx dan v = (2x + 4)8 dx  v = (2 x + 4) dx [ini memenuhi ciri integral
8

substitusi dan Anda kerjakan seperti di atas yaitu integral substitusi]


1
v= (2 x + 4) 9 .
18
1 1 x 1
udv = u.v − v .du = 6 x. (2 x + 4) 9 − (2 x + 4)9 6 dx = (2 x + 4)9 − (2 x + 4)9 dx
18 18 3 3
1
Ternyata v du = (2 x + 4)9 dx mudah di integralkan yaitu memenuhi ciri integral substitusi.
3
x 1
Sehingga hasil akhir 6 x (2 x + 4)8 dx = (2 x + 4)9 − (2 x + 4)10 + C .
3 60
www.facebook.com/indonesiapustaka

Matematika IPA 287


Luas integral terdiri atas, yaitu:
1. Luas daerah dengan sebuah kurva.

Pemahaman
b
b
L = f ( x ) dx = F ( x ) a = F(b) – F(a)
a
Luas daerah yang dibatasi oleh
kurva y = f(x), sumbu X, garis x = a
dan garis x = b.
Gambar 5.1

2. Luas daerah yang dibatasi oleh dua kurva.

Pemahaman
b b

L = [f ( x ) − g( x )] dx L = ( y1 − y 2 ) dx
a a

Luas daerah yang dibatasi oleh kurva y1 = f(x)


dan y2 = g(x), garis x = a dan garis x = b.

Gambar 5.2

Volume integral terdiri atas, yaitu:


1. Volume benda putar dengan satu kurva.

Pemahaman
b b

V= y 2 dx V= [f ( x )]2 dx
a a

Volume benda putar mengelilingi sumbu X


sejauh 360° yang dibatasi oleh kurva y = f(x),
sumbu x, garis x = a dan garis x = b.
Gambar 5.3

2. Volume benda putar dengan dua kurva.


a. Y

y1 = f(x) Pemahaman
b b

V= y 2 dx V= [f ( x )]2 dx
y2 = g(x) a a
b

V= f ( x ) − g ( x ) dx
2 2
X
www.facebook.com/indonesiapustaka

a
a b Volume benda putar mengelilingi sumbu X sejauh
360° yang dibatasi oleh kurva y1 = f(x), y2 = g(x),
sumbu x, garis x = a dan garis x = b.
Gambar 5.4

288 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


b.
Y
x1 = f(x) Pemahaman
b b

V= ( x12 − x 22 ) dy
a
b

V= f 2 ( y ) − g2 ( y ) dy
a

Volume benda putar mengelilingi sumbu Y sejauh 360°


a x2 = g(x) yang dibatasi oleh kurva x1 = f(y), x2 = g(y), sumbu y, garis
X x = a dan garis x = b.

B. SOAL DAN PEMBAHASAN

 F(5) = 4(5)2 – 2(5) + c


1. UMPTN 1997

 36 = 4(25) – 10 + c  36 = 100 – 10 + c
Jika F(x) = 8x – 2 dan F(5) = 36, maka F(x)

 36 = 90 + c  c = 36 – 90  c = –54
=....
A. 8x2 – 2x – 15 D. 4x2 – 2x – 54
Jadi: F(x) = 4x2 – 2x – 54
B. 8x2 – 2x – 154 E. 12x2 – 2x – 15
C. 4x2 – 2x – 74 Jawaban: (D)

Tips 2. UMPTN 1993


 −11
2
Ingatlah konsep diferensial Pada Bab 3. df ( x )

Jika = x 3 + x −3 dan f(1) = , f ( x ) dx =
Gunakan rumus-rumus integral. dx 20 1

....
Substitusikan dan sederhanakan.
A. 2 E. –¼
Pembahasan dan Penjelasan: B. 1 D. ¼
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan C. ½
konsep diferensial. Diketahui bahwa F(x) = Tips
8x – 2 adalah turunan dari F(x).  Ingatlah konsep diferensial Pada Bab 3.
Untuk menentukan F(x), kita gunakan  Gunakan rumus-rumus integral dan integral
rumus integral, sehingga diperoleh: tentu.

F(x) = F '( x ) dx  F(x) = 8 x − 2 dx
1 Substitusikan dan sederhanakan.
Pembahasan dan Penjelasan:
8 1+1
= x − 2x + c [ C a t a t a n : 8 x p a k a i Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
1+ 1
konsep diferensial. D i k e t a h u i b a h w a
www.facebook.com/indonesiapustaka

integral bentuk pangkat dan 2 pakai integral


df ( x )
konstanta]. = x 3 + x −3 adalah turunan dar i f(x)
dx
 = x − 2 x + c  F(x) = 4x2 – 2x + c
2 8 Untuk menentukan f(x), kita gunakan rumus

/ F(5) = 36  F(x) = 4x2 – 2x + c


2
U integral, sehingga diperoleh:

Matematika IPA 289


dx  f(x) = 1x 3 + 1x −3 dx
df ( x ) 32 1 1 1 6 3 31 1 2 3
f(x) = = − + − − + = + − −
dx 20 20 4 2 10 10 20 4 4 10
1 3+1 1 31 1 3 31 5 6 20
= x + x −3+1 + C . = − − = − − = =1
3 +1 −3 + 1 20 4 10 20 20 20 20

[Catatan: x 3 dan x – 3 pakai integral bentuk Jadi: hasilnya = 1


pangkat].
Jawaban: (B)
1 1 −2 1 1
= x4 + x + c = x4 − 2 + c
4 −2 4 2x 3. UMPTN 1995
1 2
[Catatan: khusus x –2 gunakan sifat ke-3 Jika f(x) = ax + b, f ( x ) dx = 1 dan f ( x ) dx = 5 ,
Bab 4 bentuk pangkat]. Sehingga f(x) = maka a + b =.... 0 1

1 4 1
x − 2 +c A. 3 E. –4
4 2x
B. 4 D. –3
−11
selanjutnya, substitusikan f(1) = C. 5
20

ke f(x)  f(1) =
1 4 1
(1) − +c Tips
2(1)2

4
Ingatlah konsep integral tentu.
−11 1

1
= (1) − +c Gunakan metode “ELSUB” dan sederhanakan.
20 4 2(1)
−11 1 1 −11 1 2 Pembahasan dan Penjelasan:
= − +c = − +c
20 4 2 20 4 4 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
−11 1 −11 1 konsep integral tentu. Diketahui bahwa f(x) =
ax + b  f ( x ) dx = 1
= − +c + =c 1
20 4 20 4
−11 5 −6 3 0
c= + c= =− 1
a 1+1
1

20 20 20 10 ax + b dx = 1 x + bx
0
1+ 1 0
1 4 1 3
Diperoleh f(x) = x − 2− .
4 2 x 10 [Catatan: ax pakai integral bentuk pangkat dan
1
2 2 a 2
f ( x ) dx =
1 4 1 −2 3
x − x − dx
b pakai integral konstan]. x + bx =1
4 2 10 2 0
1 1

[Catatan: gunakan integral tentu. 1/4x4 dan a 2 a


(1) + b(1) − (0)2 + b(0) = 1
2 2
1/2x–2 pakai integral bentuk pangkat, 3/10 pakai
a 2 a 2
integral konstan] (1) + b(1) − (0) + b(0) = 1
2 2
2
1 4 4+1 1 2 −2+1 3 a a
= x − x − x + b − 0 =1 + b = 1 ....(1)
4 +1 −2 + 1 10 2 2
1
2 2
2 a 2
1 4 5 1 2 −1 3 f ( x ) dx = 5 x + bx =5
= x − x − x 2
5 −1 10 1
1 1

2
1 5 1 3 a 2 a
= x + − x (2) + b(2) − (1)2 + b(1) = 5
www.facebook.com/indonesiapustaka

20 2 x 10 1 2 2
1 1 3 1 5 1 3 4a a 4a a
= (2)5 + − (2) − (1) + − (1) + 2b − + b =5 − + 2b − b = 5
20 2(2) 10 20 2(1) 10 2 2 2 2
3a
+ b = 5 ...(2)
2

290 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Selanjutnya, gunakan metode “ELSUB” pers. 12
90

(1) dan (2): − cos x − − cos2 x [ingat π/2 = 900]


2 0
1a Operasi hitung pengurangan
+ b =1 1
90

2 (–) digunakan karena variabel b − cos x + cos2 x


kedua persamaan sama tanda 4 0
3a
+ b =5 supaya tereliminasi.
2 [Catatan: sinx pakai rumus integral No.3 dan
−2a sin2x pakai rumus No.5].
=−4 −a = −4 a=4
2 1 1
− cos90 + cos2(90) − − cos0 + cos2(0)
a 4 4 4
U
/a = 4 + b =1 + b =1 2 + b = 1
2 2 1 1
b = 1 – 2 = –1. = 0 + cos180 − −(1) + cos0
4 4
Sehingga a + b = 4 + (–1) = 3. 1 1
= 0 + ( −1) + 1 − (1) cos 180 (180 di kuadran II)
Jadi: a + b = 3 4 4 cos (180 – ) = cos (180 – 0)
1 1 2  –cos 0 = –1 (tanda (–)
= 1− − = 1−
Jawaban: (A) 4 4 4 karena kuadran II, ingat All
4 2 2 1 sin ta co)
= − = = = 0,5
4. UMPTN 1999 4 4 4 2
2
2
(1 − cos x )sin x dx = ...
0
Jadi: (1 − cos x )sin x dx = 0,5
0
A. 0 E. –1,5
B. 0,5 D. 1,5 Jawaban: (B)
C. –0,5
5. UMPTN 1993
0
Tips
sin 5 x + dx = ...
 − 2
2
Ingatlah rumus sinus sudut rangkap pada Bab
1 trigonometri. A. 1 E. 0
 Gunakan rumus integral trigonometri.

1 1
Gunakan konsep integral tentu dan B. D. −
5 5
sederhanakan.
C. –1

Pembahasan dan Penjelasan: Tips


Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan  Ingatlah rumus integral trigonometri.
rumus sinus sudut rangkap.  Gunakan konsep integral tentu dan
2 2
sederhanakan.
(1 − cos x )sin x dx = sin x − sin x cos x dx
0 0
2
Pembahasan dan Penjelasan:
1
sin x − sin2 x dx . Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
0
2
rumus integral trigonometri.
[Catatan: mengapa kita gunakan sudut 0 0
1
rangkap ? karena sinx.cosx operasi hitungnya sin 5 x + dx = − cos 5 x +
www.facebook.com/indonesiapustaka

− 2
2 5 2 − 2
perkalian dan haram di integral langsung
[Catatan: sin(5x +π/2) pakai rumus integral
sehingga solusi terbaik kita gunakan rumus
No.7. ingat bahwa koefisien x yaitu 5 ketika
tersebut agar memudahkan Anda dalam
diintegralkan 1/5 bukan π/2 karena π/2 sebagai
mengintegralkan].
konstanta].

Matematika IPA 291


Selanjutnya, gunakan konsep integral: [Catatan: mengapa bukan cos2x = 1 – 2 sin2x?
1 1 karena 4 sin2x(1 – 2sin2x) = 4 sin2x – 8 sin4x, sulit
− cos 5(0) + − − cos 5( − 2) + kita mengintegralkan sin4x].
5 2 5 2
1 1 5 1 8sin2 x cos2 x − 4 sin2 x dx
− cos 0 + + cos − +
5 2 5 2 2 8(sin x cos x )2 − 4 sin2 x dx

1 1 4 /2 = 180/2 = 90° dan 8(1 2sin2 x )2 − 4 sin2 x dx


− cos + cos − 2 = 2(180) = 360°.
5 2 5 2
8(1 4)sin2 2 x − 4 sin2 x dx
1 1
− cos + cos −2 I n g a t ke m b a l i s u d u t 2sin2 2 x − 4 sin2 x dx
5 2 5 cermin cos(–) = cos
1 1 1 − cos4 x 1 − cos2 x
− cos90 + cos −360 pada Bab 1 trigonometri.
2 −4 dx
5 5 2 2
360° terletak di kuadran IV cos 360
= cos(360 – )
1 1 [lihat rumus cosinus sidut rangkap Bab 1
= − (0) + cos360
5 5 cos(360 – 0) = cos 0 = 1 trigonometri]
1 1
= 0 + (1) = [mengapa nilainya positif karena 1 − cos4 x − 2(1 − cos2 x ) dx
5 5 di kuadran IV, ingat All sin ta co]
2cos2 x − cos4 x − 1 dx
0
1 2 1
Jadi: sin 5 x + dx = sin2 x − sin4 x − x + C
− 2
2 5 2 4
Jawaban: (B) Jadi: sin 2x – 1/4 sin 4x – x + C
Jawaban: (C)
6. SBMPTN 2013
4 sin2 x cos2 x dx = ... 7. SPMB 2006
3
1
A. sin2 x − sin4 x + x + C 15 x x − 2 dx = ...
8 2
1 A. 18 D. 24
B. sin2 x + sin4 x − x + C
2 B. 20 E. 26
1
C. sin2 x − sin4 x − x + C C. 22
4
1 Tips
D. − sin2 x + sin4 x + x + C

8
Ingatlah teknik integral parsial.

1
E. sin2 x − sin4 x − x + C Gunakan konsep integral tentu dan
2
sederhanakan.
Tips


Pembahasan dan Penjelasan:
Ingatlah rumus sudut rangkap pada Bab 1
trigonometri. Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
 Gunakan rumus integral trigonometri dan teknik integral parsial.
3 3
sederhanakan.
15 x x − 2 dx 15 x ( x − 2)1 2 dx
www.facebook.com/indonesiapustaka

2 2
Pembahasan dan Penjelasan:
[Mengapa kita gunakan teknik integral parsial?
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
karena jika diturunkan (x – 2) dengan hasil 1
rumus cosinus sudut rangkap.
[lihat Bab 3 diferensial] maka kedudukannya
4 sin2 x cos2 x dx = 4 sin2 x (2cos2 x − 1) dx

292 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


tidak sama dengan di luar kurung yaitu 15x, 1 A. 4 E. 27
sebagai konstanta dan 15x sebagai variabel B. 9 D. 19
berderajat satu]. C. 11
Selanjutnya, gunakan cara tabel: Tips
15x (x – 2) 1/2
 Ingatlah konsep integral dalam menentukan
(+)
15 2 sebuah fungsi.
(–) 3
( x − 2)3 2  Gunakan rumus luas daerah sebuah kurva dan
0 4 sederhanakan.
( x − 2)5 2
15
Pembahasan dan Penjelasan:
= 10 x ( x − 2)3 2 − 4( x − 2)5 2
3 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
2
konsep integral dalam menentukan sebuah
= 10(3)(3 − 2) − 4(3 − 2) –
32 52
fungsi f(x) = y.
10(2)(2–2)3\2–4(2–2)5/2
y = f '( x ) dx y = 2 x 1 + 2 dx
= 30(1)3/2 – 4(1)5/2 – (20(0)3/2–4(0)5/2) 2 1+1
y= x + 2x + c [ C a t a t a n : 2 x p a k a i
= 30 – 4– (0 –0) = 26 – 0 = 26 1+ 1
integral bentuk pangkat dan 2 pakai integral
3
konstanta]
x + 2 x + c  y = x2 + 2x + c
Jadi: 15 x x − 2 dx = 26. 2 2
2 y=
2
/(3, 12)  y = x2 + 2x + c
Catatan:
U

 12 = 32 + 2(3) + c  12 = 9 + 6 + c
12
1( x − 2) dx , ini adalah integral substitusi
karena jika diturunkan (x – 2) hasilnya 1 maka  12 = 15 + c  c = 12 – 15 = –3
kedudukannya sama dengan diluar kurung Sehingga fungsinya y = x2 + 2x – 3.
yaitu 1. Gambarkan “luas daerah yang dibatasi kurva
d ( x − 2)
12 12
y = f(x), sumbu X, sumbu Y, dan garis x = 2”.
1( x − 2) = 1( x − 2) d ( x − 2)
1
1 1 Cara menggambar kurva y = x2 + 2x – 3:
= ( x − 2)1/2+1 = ( x − 2)3 2
1/ 2 + 1  t 'BLUPSLBO x2 + 2x – 3 = 0
(x + 3)(x – 1) = 0  x = –3 atau x = 1.
32
2
= ( x − 2)3 2 .
3  t -JIBULPFöTJFOx2, jika a > 0 maka grafik
2 Membuka ke atas dan jika a < 0 maka
Begitupun ( x − 2)3 2 dx juga merupakan
3 Grafik membuka ke bawah, a = 1 > 0
integral substitusi dengan hasil 4 ( x − 2)5 2 . Berarti grafik membuka ke atas (lihat
15
kembali Bab 2 fungsi kuadrat). Perhatikan
Jawaban: (E)
Gambar berikut:
8. UMPTN 1993
Grafik fungsi f(x) melalui titik (3, 12). Jika f(x) =
www.facebook.com/indonesiapustaka

2x + 2, maka luas daerah yang dibatasi kurva


y = f(x), sumbu X, sumbu Y, dan garis x = 2
adalah….

Matematika IPA 293


y = y  (x – 2)2 = x  x2 – 4x + 4 = x
 x2 – 4x – x + 4 = 0  x2 – 5x + 4 = 0
b 1

L1 = y dx L1 = x + 2 x − 3 dx
2

a 0
1
1 1 [Catatan: x2 – 5x + 4 = 0 tidak difaktorkan, cukup
= x3 + x2 − 3x = (1)3 + (1)2 − 3(1)
3 0 3 menghitung diskriminan (D)].
1 3 1 1 Sehingga a = 1, b = –5, dan c = 4
(0) + (0)2 − 3(0) = + 1 − 3 − 0 = − 2
D = b2 – 4ac  = (–5)2 – 4(1)(4)
3 3 3
1 6 5 5 5
= − =− L1 = − = .
 = 25 – 16  D = 9.
3 3 3 3 3
2


2
1 3 9(3) 27 3
L2 = x 2 + 2 x − 3 dx = x + x2 − 3x D D 9 9 = =4
3 L= = = 6(1) 6 6
1 1
6a2 6(1)2
1 1
= (2)3 + (2)2 − 3(2) − (1)3 + (1)2 − 3(1) Saran:
3 3
8 1 8 1 Rumus cepat di atas tidak berlaku umum
= + 4 − 6 − + 1− 3 = − 2 − −2
3 3 3 3 karena memiliki batasan atau syarat yang
8 1 7 harus di penuhi:
= − − 2 + 2 = .L tot = L1 + L 2
3 3 3
1) Menghitung luas dan tidak di pakai untuk
5 7 12 menghitung volume.
= + = = 4. Jadi: Luas total = 4.
3 3 3 2) Jenis kurva harus di batasi oleh parabola
[Saran: sebaiknya di gambar, karena kalau dan garis atau parabola dan parabola.
2
tidak di gambar maka L = 0 x 2 + 2 x − 3 dx dan 3) Pada soal tidak ditentukan batas-batas
luas ini salah]. integral misalnya batas x = 1 dan x = 3,
Jawaban: (A) batasnya hanya kurva parabola dan garis
atau parabola dan parabola.
9. UMPTN 1991 3
Jadi: Luas = 4 satuan luas.
Luas daerah di batasi oleh kurva y = (x – 2)2 6
dan garis y = x adalah…. Jawaban: (C)
1 4
A. 4 satuan luas D. 4 satuan luas 10. SNMPTN 2011
6 6
2 5 Luas daerah di bawah y = –x2 + 8x, di atas y =
B. 4 satuan luas E. 4 satuan luas
6 6 6x – 24, dan terletak di kuadran I adalah….
4 6
3 − x 2 + 8 x dx + x 2 − 2 x − 24 dx
C. 4 satuan luas A.
6 0 4

4 6
Tips B. − x 2 + 8 x dx + − x 2 + 2 x + 24 dx

0 4
Ingatlah menyatukan dua kurva.

D D C.
6 8
Gunakan rumus cepat L = . − x 2 + 8 x dx + − x 2 + 2 x + 24 dx
6a2 0 6
www.facebook.com/indonesiapustaka

6 8

D. 6 x − 24 dx + − x 2 + 8 x dx
4 6
Pembahasan dan Penjelasan:
4 6
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan E. 6 x − 24 dx + − x 2 + 8 x dx
menyatukan dua kurva caranya: 0 4

294 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


[Mengapa x = –4 tidak di pakai ? karena soal
Tips

mengatakan terletak di kuadran I].
Terjemahkan dalam bentuk gambar.
 Gunakan rumus luas daerah sebuah kurva dan Batasan arsiran yaitu di bawah y = –x2 + 8x,
dua kurva dengan menggunakan integral. di atas y = 6x – 24, dan terletak dikuadran I,
Pembahasan dan Penjelasan: sehingga diperoleh dua luas daerah:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan Luas pertama di batasi oleh y = –x2 + 8x, x =
menerjemahkan dalam bentuk gambar daerah 0 dan x = 4 sehingga rumus yang digunakan
mana saja yang diarsir. luas daerah sebuah kurva dengan sumbu x:
b 4
Cara menggambar parabola y = –x2 + 8x: L1 = y dx L1 = − x 2 + 8 x dx
 t 'BLUPSLBO ox2 + 8x = 0 a 0

x(–x + 8) = 0  x = 0 atau x = 8.
Luas kedua di batasi oleh y1 = –x2 + 8x dan y2
= 6x – 24 serta x = 4 dan x = 6 sehingga rumus
 t -JIBULPFöTJFOx2, jika a > 0 maka grafik
yang digunakan luas daerah dua kurva:
Membuka ke atas dan jika a < 0 maka b 6

Grafik membuka ke bawah, a = –1 < 0 L1 = y1 − y 2 dx = ( − x 2 + 8 x ) − (6 x − 24) dx


a 4
Berarti grafik membuka ke bawah (lihat 6

kembali Bab 2 fungsi kuadrat). L2 = − x 2 + 2 x + 24 dx


4

Cara menggambar garis y = 6x – 24: Jadi: Ltot = L1 + L2


Metode “menutup salah satu variabel” tutup 4 6

variabel x (dianggap nol) = − x 2 + 8 x dx + − x 2 + 2 x + 24 dx


 y = 6x – 24  (0, –24). Tutup variabel y
0 4

(dianggap nol)  y = 6x – 24  x = 4
Saran: ada yang mengatakan langsung saja
6

 (4, 0). Perhatikanlah Gambar berikut:


L = y1 − y 2 dx ini salah, karena batas x = 0
0
tidak menyentuh arsiran dua kurva secara
bersamaan.
Jawaban: (B)

11. SIPENMARU 1986


Jika suatu daerah tertutup yang di batasi
oleh y = 2 sinx, sumbu x dan 0 ≤ x ≤ diputar
4
0
mengelilingi sumbu x sejauh 360 , maka
Gambar 5.7 volume benda putar yang terjadi adalah….
( – 1) ( + 1)
1 1
A. D.
2 2

( + 2) ( – 2)
1 1
B. E.
4 2

( + 1)
www.facebook.com/indonesiapustaka

1
C.
Sesuai Gambar 5.7, perpotongan dua kurva 2
yaitu y = y  6x – 24 = –x2 + 8x Tips
 x2 + 6x – 8x – 24 = 0  x2 – 2x – 24 = 0 
 (x – 6)(x + 4) = 0  x = 6 atau x = –4.
Terjemahkan dalam bentuk gambar.
 Gunakan rumus volume sebuah kurva.

Matematika IPA 295


Pembahasan dan Penjelasan: [Catatan: cos2x = 1 – 2sin2x di ubah bentuk
1 − cos2 x
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan m e n j a d i s i n 2x = berasal dari
2
menerjemahkan dalam bentuk gambar daerah rumus cosinus sudut rangkap, lihat Bab 1
mana saja yang diarsir. trigonometri].
Cara menggambar grafik y = 2 sin1x: Jawaban: (E)
 t 4FDBSB VNVN HSBGJL sinus y = a sinkx,
12. UMPTN 1996
dimana a sebagai nilai maksimum dan
Daerah D terletak di kuadran pertama yang
–a sebagai nilai minimum. Sehingga nilai
di batasi oleh parabola y = x2, parabola y
maksimum = 2 dan nilai minimum = –2.
= 4x2, dan garis y = 4. Volume benda putar
 t /JMBk sebagai periode artinya banyaknya
yang terjadi bila D diputar terhadap sumbu Y
gelombang, dengan aturan 1 gelombang
adalah….
= 1 lembah + 1 bukit.
A. 3π E. 20π
Karena k = 1 maka grafiknya 1 gelombang
B. 4π D. 8π
dan dimulai dari titik (0, 0) serta batas
C. 6π
interval di bagi 2 sama panjang dari
interval 0 ≤ x ≤ 2π. Tips
 Terjemahkan dalam bentuk gambar.

Perhatikanlah Gambar berikut:
Gunakan rumus volume dua kurva.

Pembahasan dan Penjelasan:


Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
menerjemahkan dalam bentuk gambar
daerah mana saja yang diarsir.
Gambar 5.8 Cara menggambar parabola y = x2 dengan
bentuk umum y = ax2:
Sesuai Gambar 5.8, volume sebuah kurva y =
2 sinx, x = 0 dan x = ¼  diputar mengelilingi
Grafik melalui titik puncak (0, 0) dan a = 1 > 0
berarti grafik membuka ke atas” Begitupun y
sumbu x sejauh 360° adalah:
= 4x2 juga melalui titik puncak (0, 0) dan a = 4
b 14

V= y dx =
2
(2sin x )2 dx > 0 berarti grafik membuka ke atas hanya saja
a 0 grafik agak runcing dari y = x2 dikarenakan a
14 14
1 − cos2 x = 4.
= 4 sin2 x dx = 4 dx
0 0 2 Perhatikanlah gambar berikut:
14 14

= 2(1 − cos2 x ) dx = 2 − 2cos2 x dx


0 0
14
2
= 2 x − sin2 x
2
 = 2(1/4)–sin2(1/4)–(2(0)–sin2(0))]
0
www.facebook.com/indonesiapustaka

 = ½ – sin 90 – (0)]  =  (½ – 1)


 = ½( – 2)
Jadi: Volume = ½( – 2) Gambar 5.9

296 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Sesuai Gambar 5.9, batasan daerah yang di Pembahasan dan Penjelasan:
arsir yaitu kurva y = x2  x12 = y, y = 4x2  x22 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
= ¼y , y = 0 dan y = 4 sehingga rumus yang rumus luas daerah sebuah kurva. Sesuai
xo
digunakan adalah volume di batasi dua kurva Gambar pada soal di atas, A(x0) = y dx
diputar mengelilingi sumbu Y: xo xo xo 0
b 2+1 b 3
b 4
1 = bx 2 dx = x = x
V= ( x12 − x 22 ) dy = y − y dy 0
2 +1 0 3 0
a 0
4
4 4
4 1 3 [Catatan: bx2 pakai integral bentuk pangkat].
= y − y dy = y dy
4 4 4
0 0 b b b 3
= ( x o )3 − (0)3 A x0 = xo
3 4 1+1
4 3 3 3
= y [3/4y pakai integral bentuk pangkat] 1 1

1+ 1 0 Sedangkan A(1) = y dx = bx 2 dx
0 0
4 4
34 2 3 1
= y = y2 b 3 b b b
2 8 = x = (1) 3 − (0)3 A(1) = .
0 0 3 0 3 3 3
3 3 3
= (4)2 − (0)2 = (16) =6 A x 0 : A 1 = 1: 8
b 3 b
x o : = 1: 8
8 8 8 3 3
Jadi: Volume = 6 b 3 b
x o : = 1: 8 x 0 3 : 1 = 1: 8
3 3
Jawaban: (C) 3
1 1
x 03 = x 03 = x 0 = ½.
13. SBMPTN 2014 (terbaru) 8 2
Misalkan A(t) menyatakan luas daerah di Gunakan rumus luas trapesium:
bawah kurva y = bx 2, 0 ≤ x ≤ t. Jika titik jumlah dua garis sejajar
L ABPQ = t
P(x0, 0) sehingga A(x0) : A(1) = 1 : 8 , maka 2
perbandingan luas trapesium ABPQ : DCPQ bx 2 + b( x o )2
= ( x 0 + −1)
=…. 2
A. 2 : 1 E. 9 : 1 b( −1)2 + b(1/ 2)2 1
= ( + 1)
B. 3 : 1 D. 8 : 1 2 2
C. 6 : 1 4 1 5
b+ b b
3 3 15
= 4 4 = 4 = b.
2 2 2 2 16

bx 2 + b( x o )2
L DCPQ = (1 − x 0 )
2
b( x o )2 + b(1)2 b(1/ 2)2 + b 1
= (1 − x 0 ) = (1 − )
2 2 2
5
b
4 1 5 4b 5
= = = b
2 2 4 16
www.facebook.com/indonesiapustaka

Tips
15 5
 Ingatlah rumus luas daerah sebuah kurva.
L ABPQ : L DCPQ = b: b = 15 : 5 = 3 : 1
16 16
 Gunakan rumus luas trapesium dan sederhanakan.

Matematika IPA 297


Jadi: perbandingan luas trapesium ABPQ : b

3. Khusus luas daerah dua kurva L = ( y1 − y 2 ) dx dan


DCPQ = 3 : 1 b
a
( y12 − y 22 ) dx volume daerah dua kurva, ciri utamanya
a
Jawaban: (B) adalah batas-batas integral x = a harus menyentuh daerah
arsiaran kedua kurva y1 dan y2, begitupun batas x = b juga
Nasehat: harus menyentuh daerah arsiaran kedua kurva y1 dan y2.
1. Rahasia di balik penyelesaian soal tentang integral adalah
mengenal ciri setiap rumus-rumus integral tak tentu.
2. Menentukan daerah arsiran baik luas dan volume ciri
kasnya adalah bergantung pada batas-batas integral.

C. LATIHAN MANDIRI

1. Jika F(x) = (3 x 2 − 2 x + 5) dx dan F(1) = 0, maka


5. ax + b dx adalah….
F(x) adalah…. 3
A. (ax + b ) 2 + C
A. x3 – x2 + 5x
B. x3 – 2x2 + 5x – 5 1 3
B. (ax + b ) 2 + C
C. x3 – x2 + 5x + 5 a
2 3
D. x3 – x2 + 5x – 5 C. (ax + b ) 2 + C
3a
E. 2x3 – 2x2 + 5x – 5
3 1
D. (ax + b ) 2 + C
Grafik fungsi f(x) melalui titik (3, 12). Jika f (x)
2a
2.
2a
= 2x + 2, maka luas daerah yang di batasi oleh E. (ax + b )2 + C
3
kurva y = f(x), sumbu x, sumbu y, dan garis x =
3 adalah…. 6. x cos3 x dx =….
1 1 1
A. 12 D. 18 A. sin3 x + sin4 x + C
3 9 9
1 1
B. 11 E. 20 B. cos3 x + sin3 x + C
3 9
C. 9 1 1
C. sin3 x + cos3 x + C
3 9
x
3. cos dx = ….

4 D. sin 3x + cos 3x + C
1 4 2
A. 2 D. 1 1
4 E. x sin3 x + cos3 x + C
3 9
B. 0 E. 4
x2 + 1
3
C. 1
7. dx =….
2
1 x3 + 3x
4. Jika 3 x 2 − px + p dx = 4 maka nilai-nilai m 2 9
1
A. D.
yang bulat dan memenuhi persamaan 3 2
www.facebook.com/indonesiapustaka

( px − 21) dx = − 18 adalah…. 8
0
B. E. 1
3
A. –1 atau –6 D. 1 atau –6
7
B. 1 atau 6 E. –6 atau –1 C.
2
C. –1 atau 6

298 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


x 13. Gradien garis singgung suatu kurva di titik (x,
8. Hasil dari dx =….
x+4 y) adalah 3 x . Jika kurva ini melalui titik (4,
1 16 9) maka persamaan garis singgung kurva ini
A. ( x + 4) x − +c
3 3 di titik berabsis 1 adalah …
2 16 A. 3x – y – 1 = 0 D. 3x – y + 8 = 0
B. ( x + 4)2 x+ +c
3 3 B. 3x – y + 4 = 0 E. 3x – y – 8 = 0
1 2 16 C. 3x – y – 4 = 0
C. ( x + 4) 2
x− +c
3 3
3 2 16 14. Gradien garis singgung suatu kurva di titik (x,
D. ( x + 4) 2
x− +c
3 3 y) sama dengan 2x – 5. Jika kurva ini melalui
2 16 titik (4,7), maka kurva tersebut memotong
E. ( x − 4)2 x− +c
3 3 sumbu y di …
A. (0 , 11) D. (0, 8)
3+ x
4
9. dx =…. B. (0 , 10) E. (0, 7)
1 x
4 8 C. (0 , 9)
A. (5 5 − 8) D. (4 5 − 5)
3 3
4 15. Jika p banyaknya himpunan bagian dari (1,2)
B. (3 5 − 8) E. (5 5 − 8)
5 dan q akar positip persamaan x2 + 2x – 3 = 0,
p
3 maka (8 − 2 x ) dx =….
C. (8 5 − 4)
8 q

10. Luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = 2x2 A. 9 D. 2


– 3x dan sumbu X adalah…. B. 5 E. –6
5 9 C. 3
A. D.
4 8 a b
13 2 3
7 13 16. Jika x dx = , (2 x − 3)dx =4 dan a, b > 0,
B. E. 0
2 10 0
4 8
maka nilai a2 + 2ab + b2 adalah …
45
C. A. 10 D. 25
8
B. 15 E. 30
11. Luas bagian bidang terarsir yang di batasi oleh pa-
C. 20
rabola y = x2 + 1 dan garis y = –x + 3 adalah…
y
1
A. 11 D. 5 17. Jika (1+ x ) dx = 6 , maka nilai y dapat diambil
2 1
1 …
B. 6 E. 4
2 A. 6 D. 3
1
C. 5 B. 5 E. 2
2
C. 4
12. Luas daerah yang diarsir =….
5 18. Luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x2
A.
4
– 6x dan sumbu X di antara x = –1 dan x = 6
www.facebook.com/indonesiapustaka

B. 2 adalah …
7 A. (x2 – 6x) dx
C.
6
B. (6x – x2) dx
D. 1
C. (x2 – 6x) dx – (6x – x2) dx
E. 3

Matematika IPA 299


D. (6x - x2) dx + (x2 - 6x) dx 23. Daerah yang dibatasi oleh y = x, sumbu x,
E. (x2 - 6x) dx + (6x - x2) dx dan garis x = 5 yang diputar dengan sumbu x
sebagai sumbu putaran, maka volume benda
19. Luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x2, y putar sama dengan….
= 1, dan x = 2 adalah.... 2 1
2 1 A. 41 D. 7
A. (1 − x ) dx 2
D. (1 − x ) dx
2 3 2
−1 −1
1
2 B. 12 E. 30
2 2
B. ( x − 1) dx
2
E. ( x 2 − 1) dx
−1 0
C. 10

24. Daerah D dibatasi oleh kurva y = sinx, 0 ≤ x ≤ 


2

C. ( x 2 − 1) dx
1

20. Luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = 6 – x2 dan sumbu X. Jika daerah D diputar terhadap
dan y = |x| adalah…. sumbu X, maka volume benda putar yang
terjadi adalah….
A. 
0

A. 2 ( − x 2 − x + 6) dx D. 2
B. 
−3
2
2 E. 22

B. 2 ( − x 2 − x + 6) dx 1 2
0 C.
3 2
C. 2 ( − x 2 − x + 6) dx
0 25. Volume benda putar yang terjadi jika daerah
2

( x 2 − x − 6) dx
yang dibatasi oleh garis y = 2x dan parabola y
D.
−2 = x2 diputar sejauh 3600 mengelilingi sumbu
2

E. ( − x 2 + x + 6) dx X adalah….
−2 32
A. satuan volume
5
21. Untuk : – x 64
8 8 B. satuan volume
15
1 − tan2 2 x + tan4 2 x − tan6 2 x + ...dx = ... 52
C. satuan volume
1 15
1
A. tan 2x + k D. sin 2x + k 48
2 2 D. satuan volume
1 15
1
B. cos 2x + k E. – sin 2x + k 32
2 2 E. satuan volume
1 15
C. – cos 2x + k
2 26. Volume benda putar yang terjadi jika daerah
1 yang dibatasi oleh parabola y = x2 dan y2 = 8x
22. Daerah D dibatasi oleh grafik y = , garis
x diputar 3600 mengelilingi sumbu Y adalah ….
x = 1, garis x = 4, dan sumbu X. Jika garis x 4
A. 2 satuan volume
= c memotong daerah D sehingga menjadi 5
daerah D1 dan D2 yang luasnya sama, maka c 4
B. 3 satuan volume
= …. 5
www.facebook.com/indonesiapustaka

1 4
A. 2 D. 2 C. 4 satuan volume
2 5
B. 5 E. 6 4
D. 5 satuan volume
5
1
C. 2 4
4 E. 9 satuan volume
5

300 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


sin3 x cos x dx = ... 29. Luas daerah yang dibatasi oleh parabola dan
27.
sumbu x, seperti pada gambar adalah 32.
1 1
A. sin4 x + C D. sin2 x + C Ordinat puncak parabola
4 3
1 1 A. 4
B. cos4 x + C E. – sin4 x + C
4 3 B. 8
1 C. 12
C. – cos2 x + C
4
D. 16
dF E. 18
28. Diketahui = ax + b,
dx
F(0) – F(–1) = 3 30. Jika f(x) = 1 + sin x + sin2 x + sin3 x + ..., 0 x ,
4 4
F(1) – F(0) = 5
maka f ( x ) dx =.…
a+b=… 0
[sumber: terbaru SBMPTN 2014]
A. 8 D. –2
B. 6 E. –4 A. − 2 D. 1
C. 2 B. –1 E. 2
C. 0

D. KUNCI JAWABAN
Buktikanla h jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. D 11. E 21. D

2. A 12. C 22. C

3. D 13. E 23. A

4. B 14. A 24. C

5. C 15. A 25. B

6. E 16. D 26. C

7. B 17. D 27. A
www.facebook.com/indonesiapustaka

8. C 18. E 28. B

9. A 19. C 29. C

10. D 20. B 30. E

Matematika IPA 301


BAB 6
PERSAMAAN LINGKARAN

A. KUMPULAN RUMUS PERSAMAAN LINGKARAN

Definisi dasar lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah
titik tertentu. Jarak yang sama disebut jari-jari dinotasikan dengan r dan titik tertentu disebut pusat
lingkaran yang dinotasikan O.

Rumus persamaan lingkaran, yaitu:


1. Persamaan lingkaran pusat O(0, 0) dan jari-jari (r).
x2 + y2 = r2
2. Persamaan baku lingkaran pusat P(a, b) dan jari-jari (r).
(x– a)2 + (y – b)2 = r2
3. Persamaan umum lingkaran.
x2 + y2 + 2Ax + 2By + C = 0

Dimana:
Pusat P(– A, – B)
r= A2 + B 2 − C , dimana A koefisien dari x, B koefisien dari y, dan C adalah konstanta.

B. KUMPULAN RUMUS PERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN

Definisi persamaan garis singgung lingkaran adalah sebuah garis menyinggung lingkaran di satu
titik. Rumus persamaan garis singgung lingkaran dibagi atas dua, yaitu:
1. Persamaan garis singgung lingkaran jika diketahui titik singgung :
a. Persamaan garis singgung lingkaran Pusat O(0, 0) di titik singgung T(x1, y1).
x1x + y1y = r2
www.facebook.com/indonesiapustaka

b. Persamaan garis singgung lingkaran Pusat P(a, b) di titik singgung T(x1, y1).
(x1 – a)(x – a) + (y1 – b)(y – b) = r2
c. Persamaan garis singgung lingkaran Pusat P(–A, –B) di titik singgung T(x1, y1).
y + B = m( x + A) r m2 + 1

302 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


2. Persamaan garis singgung lingkaran jika diketahui gradien (m), yaitu:
a. Persamaan garis singgung lingkaran Pusat O(0, 0)
y = mx r m2 + 1
b. Persamaan garis singgung lingkaran pusat P(a, b)
y − b = m( x − a) r m2 + 1
c. Persamaan garis singgung lingkaran pusat P(– A, – B)
y + B = m( x + A) r m2 + 1

C. SOAL DAN PEMBAHASAN

1. UMPTN 1994 2
Pusat lingkaran 3x2 + 3y2 – 4x + 6y – 12 = 0 Sehingga Pusat(–A, –B) = −( − ), − 1
3
adalah.... 2
Jadi: Pusat ( , –1)
1 3
A. (2, 1) D. ( , 5) Jawaban: (E)
3
2
B. (5, 9) E. ( , –1) 2. SPMB 2002
3
C. (2, 3) Lingkaran yang sepusat dengan lingkaran x2
Tips
+ y2 – 4x + 6y – 17 = 0 dan menyinggung garis


3x – 4y + 7 = 0 mempunyai persamaan....
Ingatlah persamaan umum lingkaran.

A. (x – 2)2 + (y + 3)2 = 25
Gunakan rumus pusat persamaan umum
lingkaran.
B. (x – 2)2 + (y + 3)2 = 16
C. (x + 2)2 + (y – 3)2 = 25
Pembahasan dan Penjelasan: D. (x + 2)2 + (y – 3)2 = 16
Berdasar kan Tips di atas, mulailah dengan E. (x – 4)2 + (y + 6)2 = 25
persamaan umum lingkaran.
3x2 + 3y2 – 4x + 6y – 12 = 0 Tips

Kedua ruas dibagi 3 karena disesuaikan  Ingatlah cara menentukan pusat persamaan
umum lingkaran melalui Gambar.

dengan persamaan umum lingkaran:
3 2 3 4 6 12 0 Gunakan rumus jarak titik ke garis pada Bab 6
x + y2 − x + y − = sistem persamaan dan garis lurus.
3 3 3 3 3 3
4 Pembahasan dan Penjelasan:
x2 + y2 − x + 2y − 4 = 0
3
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
x 2 + y 2 + 2 Ax + 2By + C = 0
ilustrasi Gambar agar mudah dipahami dalam
Selanjutnya, kita identikkan:
menentukan pusat lingkaran:
4
2A = – 2B = 2 C = –4
x2 + y2 – 4x + 6y – 17 = 0
www.facebook.com/indonesiapustaka

3
−4 3 2
A= B=
2 2 Lingkaran yang
4 2 ditanyakan ...?
A= − = − B=1
6 3
Gambar 6.1

Matematika IPA 303


Sesuai Gambar 6.1, persamaan umum lingkaran Pembahasan dan Penjelasan:
x2 + y2 + 2Ax + 2By + C = 0 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
identikkan x2 + y2 – 4x + 6y – 17 = 0 konsep titik terletak pada lingkaran yaitu titik
yang melalui atau melewati lingkaran.
2A = –4 2B = 6
Sehingga titik (–5, k) di substitusikan ke
−4 6
A= = −2 B= =3 x2 + y2 + 2x – 5y – 21 = 0
2 2
(–5)2 + k2 + 2(–5) – 5.k – 21 = 0
Sehingga Pusat P(–A, –B) = (–(–2), –3) 25 + k2 – 10 – 5k – 21 = 0
P(2, –3) = (a, b). k2 – 5k + 25 – 10 – 21 = 0
k2 – 5k – 6 = 0  (k – 6)(k + 1) = 0
 k – 6 = 0 atau k + 1 = 0
Selanjutnya, tentukan jari-jari yaitu jarak titik

 k = 6 atau k = –1
pusat P ke garis 3x – 4y + 7 = 0:
Dimana 3x – 4y + 7 = 0 bentuk umumnya Jadi: nilai k adalah –1 atau 6
Ax + By + C = 0 [Catatan: bukan maksudnya A,
B, dan C adalah koefisien lingkaran], sehingga Jawaban: (C)
A = 3, B = –4, C = 7, a = 2, dan b = –3:
4. SIPENMARU 1985
A.a + B.b + C 3.2 + ( −4).( −3) + 7 Agar lingkaran x2 + y2 – 4x + 6y + m = 0 berjari-
r= =
A2 + B 2 32 + ( −4)2 jari 5, maka m haruslah sama dengan....
6 + 12 + 7 25 25 A. –38 D. 25
= = = =5 r = 5.
9 + 16 25 5 B. –12 E. 38
Substitusikan P(2, –3) dan r = 5 ke persamaan C. 12
baku lingkaran:
(x – a)2 + (y – b)2 = r2 Tips

(x – 2)2 + (y – (–3))2 = 52  Ingatlah rumus jari-jari pada persamaan umum


lingkaran.

(x – 2)2 + (y + 3)2 = 25
Gunakan cara substitusi dan sederhanakan.
Jadi: lingkaran (x – 2)2 + (y + 3)2 = 25.
[Saran: boleh tidak membuat ilustrasi Gambar Pembahasan dan Penjelasan:
asalkan Anda memahami maksud soal]. Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Jawaban: (A) rumus jari-jari pada persamaan umum
lingkaran:
3. UMPTN 1998 x2 + y2 – 4x + 6y + m = 0 identikkan
Jika titik (–5, k) terletak pada lingkaran x2 + y2 dengan x2 + y2 + 2Ax + 2By + C = 0
+ 2x – 5y – 21 = 0 maka nilai k adalah.... 2A = –4 2B = 6 C=m
A. –1 atau –2 D. 0 atau 3
−4 6
B. 2 atau 4 E. 1 atau 6 A= = −2 B= =3
2 2
C. –1 atau 6
www.facebook.com/indonesiapustaka

Substitusikan A = –2, B = 3, C = m, dan r = 5 ke


Tips rumus jari-jari:
 Ingatlah konsep titik terletak pada lingkaran. r= A2 + B 2 − C 5 = ( −2)2 + 32 − m
 Gunakan metode “substitusi” dan sederhanakan. 4+9−m =5 13 − m = 5

304 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Agar bentuk akar hilang, maka kedua ruas Sehingga panjang AB = 6, AP = r = 5, dan PB
dikuadratkan: = r = 5:
 ( 13 − m )2 = 52  13 – m = 25
 m = 13 – 25 = –12. Jadi: m = –12
Selanjutnya, gunakan rumus aturan cosinus:
AB2 = AP2 + PB2 – 2.AP.PB.cosAPB
Jawaban: (B) 62 = 52 + 52 – 2.5.5. cosAPB
36 = 25 + 25 – 50. cosAPB
5. SNMPTN 2012 36 = 50 – 50. cosAPB
Lingkaran (x – 3)2 + (y – 4)2 = 25 memotong 50. cosAPB = 50 – 36
50. cosAPB = 14  cosAPB =
sumbu-x di titik A dan B. Jika P adalah titik pusat
lingkaran tersebut, maka cos APB = ....
14 7
=

Jadi: cos APB =


50 25
7
7 16
A. D. 25
25 25
8 18 [Saran: boleh tidak membuat ilustrasi Gambar
B. E. asalkan Anda memahami maksud soal].
25 25
12
C. Jawaban: (A)
25
Tips 6. SNMPTN 2011
 Ilustrasikan melalui Gambar dalam menentukan Diberikan lingkaran dengan persamaan (x +
cosinus sudut. 5)2 + (y – 12)2 = 142. Jarak minimal titik pada
 Gunakan persamaan baku lingkaran dalam lingkaran tersebut ke titik asal adalah....
menentukan pusat lingkaran.

A. 14 D. 1
Gunakan rumus aturan cosinus pada Bab 1 1
trigonometri. B. 3 E.
2
Pembahasan dan Penjelasan: C. 2
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
ilustrasi Gambar agar mudah dipahami. Tips

 Ilustrasikan melalui Gambar dalam menghitung


jarak minimal.
 Gunakan persamaan baku lingkaran.
 Gunakan rumus pithagoras.

Gambar 6.2
Pembahasan dan Penjelasan:
Memotong sumbu x berarti y = 0:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
(x – 3)2 + (y – 4)2 = 25
ilustrasi Gambar agar mudah dipahami.
(x – 3)2 + (0 – 4)2 = 25
x2 – 6x + 9 + (–4)2 = 25
x2 – 6x + 9 + 16 – 25 = 0
x2 – 6x + 0 = 0  x2 – 6x = 0
 x(x – 6) = 0  x = 0 atau x – 6 = 0
www.facebook.com/indonesiapustaka

 x = 0 atau x = 6  A(0, 0) dan B(6, 0)


Jari-jari lingkaran (x – 3)2 + (y – 4)2 = 25
di identikkan (x – a)2 + (y – b)2 = r2
di dapat r2 = 25  r = 25 = 5.
Gambar 6.3

Matematika IPA 305


Sesuai Gambar 6.3, panjang OA = 5 dan PA Pembahasan dan Penjelasan:
= 12, sedangkan jari-jari disesuaikan dengan Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
persamaan baku lingkaran (x – a)2 + (y – b)2 = rumus jari-jari lingkaran.
r2 identikkan dengan (x + 5)2 + (y – 12)2 = 142, x2 + y2 – 2ax + b = 0 identikkan dengan
di dapat r2 = 142  r = 14. r = PB = 14. x2 + y2 + 2Ax + 2By + C = 0
2A = –2a 2B = 0 C=b
Gunakan rumus pithagoras untuk menghitung
A = −2a = −a
panjang PO: 0
B= =0
PO = AO 2 + PA2  = 52 + 122
2 2

 = 25 + 144 = 169 = 13  PO = 13. r = A2 + B 2 − C  2 = ( −a)2 + (0)2 − b

Jarak titik asal ke titik pada lingkaran = OB.  2 = a2 − b  22 = ( a2 − b )2


OB = PB – PO = 14 – 13 = 1  4 = a2 – b ....(1)
x – y = 0  y = x  x2 + y2 – 2ax + b = 0
 x2 + x2 – 2ax + b = 0  2x2 – 2ax + b = 0
Jadi : jarak minimal pada lingkaran ke titik
asal adalah 1
Dimana a = 2, b = –2a, c = b
Syarat menyinggung D = 0  b2 – 4ac = 0
Jawaban: (D)

7. SBMPTN 2014 (terbaru) (–2a)2 – 4.2.b = 0  4a2 – 8b = 0


Jika lingkaran x2 + y2 – 2ax + b = 0 mempunyai  4a2 = 8b  b = 4/8(a2)  b = ½a2 …(2)
jari-jari 2 dan menyinggung x – y = 0, maka
Substitusikan Pers,(2) ke pers.(1):
4 = a2 – b  4 = a2 – ½a2  4 = ½a2
nilai a2 + b adalah....

 a2 = 8 . U/a2 = 8  b = ½a2 = ½.(8) = 4.


A. 12 D. 2

U/a2 = 8 dan b = 4  a2 + b = 8 + 4 = 12
B. 8 E. 0
C. 4
Jadi: a2 + b = 12
Tips

Jawaban: (A)
Ingatlah rumus jari-jari pada persamaan umum
lingkaran. Nasehat:
 Gunakan syarat garis menyinggung kurva yaitu Perhatikanlah lebih cermat dan tepat penggunaan
D = 0. Lihat Bab 2 fungsi kuadrat. persamaan baku lingkaran dan persamaan umum
lingkaran baik pusat maupun jari-jarinya.

D. LATIHAN MANDIRI

1. Persaman lingkaran pusat P(3, –2) dan diame- 2. Persaman lingkaran dengan pusat P(4, –5) dan
ter 10 adalah…. menyinggung sumbu-x adalah….
A. (x – 3)2 + (y – 2)2 = 25 A. x2 + y2 + 5x + 4y + 16 = 0
B. (x + 3)2 + (y + 2)2 = 25 B. x2 + y2 – 5x + 5y + 16 = 0
www.facebook.com/indonesiapustaka

C. (x – 3)2 + (y + 2)2 = 25 C. x2 + y2 – 8x – 10y – 16 = 0


D. (x – 2)2 + (y + 3)2 = 100 D. x2 + y2 + 8x + 10y + 16 = 0
E. (x – 3)2 + (y + 2)2 = 100 E. x2 + y2 – 8x + 10y + 16 = 0

306 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


3. Persaman lingkaran dengan pusat (–1, 1) 9. Persamaan garis singgung pada lingkaran x2
dan menyinggung garis 3x – 4y + 12 = 0 + y2 – 2x + 3y – 18 = 0 di titik (2, 3) adalah….
adalah…. A. 2x + 9y – 13 = 0
A. x2 + y2 + 2x – 2y + 1 = 0 B. 2x – 9y + 31 = 0
B. x2 + y2 + 2x – 2y – 7 = 0 C. 2x + 9y – 31 = 0
C. 4x2 + 4y2 + 8x – 8y – 17 = 0 D. 9x + 2y – 13 = 0
D. x2 + y2 + 2x – 2y – 2 = 0 E. x – y – 1 = 0
E. 4x2 + 4y2 + 8x – 8y – 1 = 0
10. Persamaan garis singgung melalui titik (9, 0)
2 2
4. Lingkaran (x – 4) + (y – 2) = 64 menyinggung pada lingkaran x2 + y2 = 36 adalah….
garis x = –4 di titik…. 5
A. y= ( x − 9)
A. (–4, 2) D. (–4, –4) 2
5
B. (–4, –2) E. (–4, 8) B. y= ( x − 9)
3
C. (–4, 4) 5
C. y= ( x − 9)
2 2
4
5. Pusat persamaan lingkaran 2x + 2y – 8x + 5
4y – 1 = 0 adalah…. D. y= ( x − 9)
5
A. (2, –2) D. (–2, 1)
E. y = 5( x − 9)
B. (4, –2) E. (8, –4)
C. (2, –1)
11. Jari-jari lingkaran dengan pusat T(3, –4) dan
6. Nilai k sehingga lingkaran x2 + y2 – 4x + 6y – k menyinggung garis 4x – 3y – 49 = 0 adalah
= 0 dengan jari-jari 5 adalah…. ….
A. 10 D. 12 A. 9 D. 6
B. 2 E. 8 B. 8 E. 5
C. 4 C. 7

7. Persamaan lingkaran yang berpusat di (3, –2) 12. Persamaan lingkaran x2 + y2 – mx + 7y + 4 = 0


dan melalui titik (1, 3) adalah…. menyinggung sumbu-x maka nilai m adalah
A. x2 + y2 + 3x – 2y – 7 = 0 ….
B. x2 + y2 + 6x – 4y – 4 = 0 A. –16 D. 11 atau 3
C. x2 + y2 – 3x + 2y – 13 = 0 B. –4 E. 16
D. x2 + y2 – 6x + 4y – 16 = 0 C. 4 atau –4
E. x2 + y2 + 8x – y + 1 = 0
13. Supaya titik(1, 1) terletak pada lingkaran
8. Persamaan lingkaran dengan pusat (–3, 2) dan
x2 + y2 – px + 2y + 1 = 0, nilai p harus sama
menyinggung sumbu Y adalah….
dengan….
A. (x + 3)2 + (y – 2)2 = 9
A. 1 D. 4
www.facebook.com/indonesiapustaka

B. (x – 3)2 + (y + 2)2 = 9
B. 2 E. 5
C. (x + 3)2 + (y – 2)2 = 4
C. 3
D. (x – 3)2 + (y + 2)2 = 4
E. tak ada yang benar.

Matematika IPA 307


14. Jika garis x – 2y = 5 memotong lingkaran x2 + y2 16. Misalkan diberikan titik A (1, 0) dan B(0, 1). Jika
– 4x + 8y +10 = 0 di titik A dan B, luas segitiga P bersifat PA : PB = m : n , maka P terletak
yang dibentuk oleh A, B, dan pusat lingkaran pada lingkaran dengan persamaan …. [Sum-
adalah…. ber: terbaru SBMPTN 2014]
10 A. (n – m)(x2 + y2 – 1) = 2(nx – my)
A. D. 5
B. (n – m)(x2 + y2 – 1) = 2(nx + my)
1
B. 2 5 E. 2 C. (n + m)(x2 + y2 – 1) = nx – my
2
D. (n + m)(x2 + y2 + 1) = mx – ny
C. 10 E. (n – m)(x2 + y2 + 1) = 2(nx – my)

15. Persamaan garis singgung pada lingkaran (x


– 2)2 + (y – 3)2 = 8 dengan gradien –1 adalah
….
A. y = –x – 9 D. y = x + 1
B. y = –x + 1 E. y = –x + 7
C. y = –x – 1

E. KUNCI JAWABAN

Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian D dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. C 11. E

2. E 12. C

3. A 13. E

4. A 14. D

5. C 15. B

6. D 16. E

7. D

8. A

9. C
www.facebook.com/indonesiapustaka

10. A

308 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


BAB 7
GEOMETRI DIMENSI TIGA

A. KUMPULAN KONSEP GEOMETRI DIMENSI TIGA

Definisi dasar geometri dimensi tiga adalah ruang atau dimensi tiga yang mempelajari bentuk, letak,
ukuran, dan sifat-sifat berbagai bangun geometri seperti kubus, balok, prisma, limas dan sebagainya yang
tidak terletak pada satu bidang datar. Titik, garis, dan bidang menyatakan unsur pembangun geometri
ruang. Disini kita perlu memahami hubungan antara titik dan garis, garis dan garis, titik dan bidang, garis
dan bidang, dan bidang dan bidang pada geometri dimensi tiga.

Materi yang termasuk dalam geometri dimensi tiga, yaitu:


1. Kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang terdiri dari:
a. Kedudukan titik terhadap garis.
Pemahaman
Pada Gambar 7.1, titik P terletak pada garis g
sedangkan titik R terletak di luar garis g.
Gambar 7.1

b. Kedudukan titik terhadap bidang.

Pemahaman
Pada Gambar 7.2, titik R terletak pada bidang  sedangkan
titik Q terletak di luar pada bidang .
Gambar 7.2

c. Kedudukan garis-garis dalam ruang.

Pemahaman
Pada Gambar 7.3, kedudukan garis-garis dalam ruang :
1. Dua garis sejajar yaitu : apabila kedua garis sebidang dan

AB ditulis EF AB.
tidak mempunyai titik persekutuan. Contoh garis EF sejajar

2. Dua garis berpotongan yaitu : jika kedua garis sebidang


www.facebook.com/indonesiapustaka

Gambar 7.3
dan keduanya memiliki tepat satu titik persekutuan. Contoh
garis ED berpotongan AH.
3. Dua garis bersilangan yaitu : jika kedua garis tidak sebidang,
tidak sejajar, dan tidak memiliki titik persekutuan. Contoh:
garis BG bersilangan ED.

Matematika IPA 309


d. Kedudukan garis terhadap bidang.
Pemahaman
Pada Gambar 7.4, kedudukan garis dan bidang :
1. Garis P sejajar bidang  (ditulis P // ) jika garis P
dan bidang  tidak mempunyai titik persekutuan.
2. Garis R memotong atau menembus bidang 
apabila garis R dan bidang  mempunyai tepat satu
titik persekutuan.
3. Garis Q terletak pada bidang  apabila setiap
Gambar 7.4

titik yang terletak pada garis Q juga terletak pada


bidang .

e. Kedudukan dua bidang dalam ruang.

Gambar 7.5

Pemahaman
Pada Gambar 7.5, kedudukan dua bidang dalam ruang :
1. Bidang  sejajar bidang  (ditulis bidang  // bidang ) apabila bidang  dan bidang 
tidak mempunyai titik persekutuan. Lihat gambar (i).
2. Bidang  berpotongan bidang  apabila kedua bidang mempunyai tepat satu garis
persekutuan. Lihat gambar (ii).
3. Bidang  berimpit bidang  apabila setiap titik pada bidang  juga terletak pada bidang
. Lihat gambar (iii).

2. Proyeksi pada bidang terdiri dari :


a. Proyeksi titik pada bidang.

Pemahaman
Pada Gambar 7.6. Proyeksi artinya menjatuhkan tegak lurus
www.facebook.com/indonesiapustaka

terhadap lantai.
Titik P adalah titik yang diproyeksikan, titik P' merupakan titik
hasil proyeksi, garis putus-putus disebut yang memproyeksikan
(proyektor), dan bidang  disebut bidang proyeksi.
Gambar 7.6

310 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


b. Proyeksi garis pada bidang.
Pemahaman
Pada Gambar 7.7, kita misalkan garis g melalui titik A
dan B. Hasil proyeksi titik A adalah titik A' di bidang
 dan hasil proyeksi titik B adalah titik B' di bidang
. Jadi hasil proyeksi garis g adalah garis g' terletak
Gambar 7.7 pada bidang .

3. Jarak dalam dimensi tiga terdiri dari:


a. Jarak antara titik dan garis.
Pemahaman
Pada Gambar 7.8, jarak antara titik A dan garis
g adalah panjang ruas garis AP, titik P terletak
pada garis g sehingga AP  g (jarak titik ke
Gambar 7.8 garis harus tegak lurus).

b. Jarak antara titik dan bidang.


Pemahaman
Syarat utama jarak antara titik dan bidang yaitu ada
suatu garis yang mewakili pada bidang dan garis
tersebut terletak pada bidang tersebut. Pada Gambar
7.9, titik B adalah proyeksi titik A pada garis g dimana
Gambar 7.9 garis g terletak pada bidang .

c. Jarak antara dua garis sejajar.

Pemahaman
Jarak antara dua garis yang sejajar adalah jarak antara
setiap titik pada garis yang satu dengan proyeksinya
pada garis yang lain. Gambar 7.10, garis g mewakili
titik A diproyeksikan pada garis h yang mewakili
Gambar 7.10 titik B begitupun sebaliknya garis h mewakili titik B
diproyeksikan pada garis g yang mewakili titik A.

d. Jarak antara garis dan bidang yang sejajar.

Pemahaman
Syarat utama jarak antara garis dan bidang yaitu : ada
suatu garis yang mewakili bidang dan garis tersebut
www.facebook.com/indonesiapustaka

terletak pada bidang tersebut. Pada Gambar 7.11,


garis h mewakili bidang . d adalah jarak antara garis
Gambar 7.11 g yang mewakili titik P dan tegak lurus di P dengan
garis h yang mewakili titik Q dan tegaklurus di Q.

Matematika IPA 311


e. Jarak antara dua bidang yang sejajar.

Pemahaman
Jarak antara dua bidang yang sejajar adalah jarak antara setiap
titik pada bidang pertama dan setiap titik pada bidang kedua
yang merupakan proyeksinya masing-masing. Pada Gambar
7.12, Jarak antara bidang  mewakili titik P yang diproyeksikan
Gambar 7.12 pada titik Q di bidang , begitupun sebaliknya titik Q mewakili
bidang  yang diproyeksikan pada titik P di bidang .

4. Besar sudut dalam dimensi tiga terdiri atas:


a. Sudut antara garis dan bidang.
Pemahaman
Syarat sudut antara garis dan bidang yaitu ada
sebuah garis mewakili bidang. Pada Gambar
7.13, garis yang mewakili bidang  yaitu garis
h. Garis g harus berpotongan dengan garis h
Gambar 7.13
dititik A, sehingga membentuk sudut .
b. Sudut antara dua bidang.

Pemahaman
Syarat utama sudut antara dua bidang adalah ada sebuah
garis mewakili bidang pertama dan ada sebuah garis
mewakili bidang yang lain sehingga kedua garis berpotongan
dan membentuk sudut. Pada Gambar 7.14, bidang  mewakili
garis g dan bidang  mewakili garis h sehingga garis g dan h
saling berpotongan dan membentuk sebuah sudut .
Gambar 7.14

B. SOAL DAN PEMBAHASAN

1. UMPTN 2001 Pembahasan dan Penjelasan:


Panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah a. Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Jarak A ke diagonal HB adalah.... konsep jarak titik ke garis melalui Gambar.
a a
A. 6 D. 6
2 5
a a
B. 6 E. 6
3 6
a
C. 6
www.facebook.com/indonesiapustaka

4
Gambar 7.15
Tips
 Ingatlah konsep menghitung jarak titik ke garis. Sesuai Gambar 7.15, misalkan titik O mewakili
 Gunak an rumus pithagoras dan konsep garis HB dan ditarik  terhadap titik A sebagai
trigonometri. syarat jarak titik ke garis “wajib tegaklurus”.

312 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Untuk memudahkan hitungan, Ambil ∆ HAB
dan  di titik A [Alasan: mengapa  di titik A ?
Tips
 Ingatlah konsep menghitung jarak titik ke garis.
 Gunakan rumus pithagoras dan sederhanakan.
karena garis AH terletak(berada) pada bidang
ADHE mengakibatkan rusuk AB  AD dan AB
 AE maka otomatis AB  AH]. Selanjutnya Pembahasan dan Penjelasan:
∆ HAB dikeluarkan dari kubus. Pada ∆ AEH Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
siku-siku di E, AH = AE 2 + EH 2 konsep jarak titik ke garis melalui Gambar.
= a 2 + a 2 = 2a 2 AH = a 2.
Pada ∆ HAB siku-siku di A,
HB = AB 2 + AH 2 = a2 + (a 2)2

= a2 + 2a2 = 3a2 HB = a 3.
U/∆ besar HAB:
depan
sin = Gambar 7.16
miring
a 2 2 Sesuai Gambar 7.16, kita akan periksa, apakah
sin = = ...(1)
a 3 3 ∆ TPC adalah segitiga samakaki atau bukan
?. Pada ∆ ATB adalah segitiga samasisi dan
U/∆ kecil AOB: diketahui bahwa AP = PB dan siku-siku di P
depan AO sehingga diperoleh:
sin = sin = ….(2)
miring a
TP = TA2 − AP 2 = TA2 − AP 2
Substitusikan pers.(1) dan (2): 4 2 1 2 3 2 a
= a − a = a TP = 3
2 AO a 2 a 2 3 4 4 4 2
= AO = = .
3 a 3 3 3 Karena bidang empat beraturan atau limas
Beraturan maka otomatis TP = PC.
Dapat disimpulakan bahwa  TPC adalah
a 6 [AO = jarak titik A ke diagonal HB]
= .
3
Jadi: jarak A ke diagonal HB = a 6. segitiga samakaki yang mengakibatkan
3
Jawaban: (B) panjang TC dapat di bagi 2 sama panjang.
Titik O adalah titik
2. SBMPTN 2013 yang mewakili garis
Diberikan bidang empat beraturan T.ABC TC dan ditarik  dari titik
dengan panjang rusuk a. Jika titik P adalah titik P. Inilah yang ditanyakan
tengah rusuk AB, maka jarak titik P ke garis TC soal, jarak titik P ke garis
adalah.... TC adalah panjang PO.
a a Sesuai rumus pithagoras:
A. 6 D. 2
2 2 PO = TP 2 − TO 2 = (a / 2 3)2 − (1/ 2a)2
www.facebook.com/indonesiapustaka

a a 3 2 1 2 2 2 a
B. 6 E. 2 = a − a = a = 2
3 3 4 4 4 2
a
C. a 2 Jadi: jarak titik P ke garis TC = 2
2
Jawaban: (D)

Matematika IPA 313


3. SPMB 2004 Panjang RS = Panjang rusuk = a.
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan Panjang LR = ½ × panjang rusuk = ½a.
panjang rusuk a. P dan Q masing-masing
Gunakan rumus pithagoras dalam menghitung
merupakan titik tengah AB dan CD, sedangkan
panjang LS:
R merupakan titik berpotongan EG dan FH.
Jarak titik R ke bidang EPQH adalah.... LS = RS 2 + LR 2
a a
A. D. 5 = a2 + (1/ 2a)2
5 5
a a 4 2 1 2
B. E. 2 = a + a
3 2 4 4
a
C.
2 5 2 a a
= a = 5 LS = 5.
Tips 4 2 2
 Ingatlah konsep menghitung jarak titik ke U
/ besar RLS:
bidang.
 Gunakan rumus pithagoras dan konsep sin =
depan RS
= sin =
a
trigonometri. miring LS a /2 5
2
Pembahasan dan Penjelasan: sin = ...(1).
5
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan U
/ kecil ROL:
konsep jarak titik ke bidang melalui Gambar. RO RO
sin = sin = ...(2)
RL 1/ 2a
Samakan pers.(1) dan (2):
2 RO 2(1/ 2a) a 5
= RO = = .
5 1/ 2a 5 5 5

Jadi: jarak R ke EPQH = a 5 5.


Gambar 7.17 Jawaban: (D)
Jika kita menghitung langsung jarak titik ke
bidang seperti sulit. Sesuai Gambar 7.17, agar 4. SNMPTN 2012
mudah diselesaikan maka ambil garis LS yang Diberikan kubus ABCD.EFGH. Jika α adalah
mewakili bidang EPQH dan garis LS ini terletak sudut antara bidang ACF dan alas ABCD, maka
ditengah-tengah EPQH. tan α =....
1
A. 2 D.
[Alasan: mengapa LS di tengah ? karena titik 2
R ditengah bidang EFGH mengakibatkan 1
B. E. 3
titik L juga ditengah EH dan otomatis titik S 3
juga ditengah PQ]. Sehingga mudah kita 1
C.
2
menghitung jarak titik ke garis. Ambil titik
O yang mewakili garis LS dan ditarik  ke
www.facebook.com/indonesiapustaka

Tips
titik R [Ingat: syarat jarak titik ke garis wajib  Ingatlah konsep sudut antara dua bidang.
“tegaklurus”], sehingga jarak titik R ke O  Gunakan rumus pithagoras dan konsep
adalah jarak titik R ke bidang EPQH. trigonometri.

314 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Pembahasan dan Penjelasan: 1 2
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan A. D.
7 7
konsep sudut antara dua bidang melalui 3 4
Gambar. Misalkan panjang rusuk = a. B. 7
E. 7

6
C.
7

Tips

 Ingatlah konsep sudut antara dua bidang.


 Gunakan rumus pithagoras dan konsep
Gambar 7.17
trigonometri.
Jika kita menghitung langsung sudut antara
Dua bidang sepertinya sulit. Sesuai Gambar Pembahasan dan Penjelasan:
7.18, agar mudah dikerjakan, ambil garis Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
FO sebagai wakil bidang ACF dan garis BO konsep sudut antara dua bidang melalu
sebagai wakil bidang ABCD.
Sehingga yang kita hitung sudut antara garis
FO dan BO yang siku-siku di B. Keluarkan 
FOB dari kubus agar mudah dihitung.
Panjang BF = a.
DB = AD 2 + AB 2 = a2 + a2 = 2a2
DB = a 2. BO = 12 (a 2) = 1
2 a 2. Gambar 7.19

depan
tan =
samping
Sesuai Gambar 7.19, agar mudah dikerjakan,
a
tan = ambil garis TO yang mewakili bidang TBC
1/ 2a 2
dan garis AO yang mewakili bidang alas ABC.
1 2 2 2 Sehingga yang kita hitung sudut garis TO dan
tan = = tan = .
1/ 2 2 2 2 2 AO yang siku-siku di A.
2 2 Keluarkan ∆ TAO dari kubus.
tan = = 2
2 Panjang TA = 3.
Jadi: tan  = 2 BC = AB 2 + AC 2 = ( 3)2 + ( 3)2
= 3+3 = 6 BC = 6.
Jawaban: (A)
∆ ABC adalah segitiga siku-siku samakaki,
5. UMPTN 2000 sehingga panjang BC dapat dibagi 2 sama
Pada bidang empat T.ABC diketahui bidang- panjang, BO = ½ BC  BO = ½ 6.
Pada  AOB siku-siku di O, diperoleh:
www.facebook.com/indonesiapustaka

bidang TAB, TAC, dan ABC saling tegak lurus.


Jika TA = 3, AB = AC = 3 dan  adalah sudut
2
antara bidang ABC dan TBC maka sin α =.... AO = AB 2 − BO 2 = ( 3) − (1/ 2 6 )2
6 12 6 6
= 3− = − AO = .
4 4 4 4

Matematika IPA 315


TO = TA2 + AO 2
Sesuai Gambar 7.20, karena ∆ ABC adalah
2
Segitiga samasisi maka panjang AO dapat
6
= 32 + Dibagi 2 sama panjang sisi BC, sehingga OB
4
= ½BC = ½s.
6 36 6 42
= 9+ = + = . AO = AB 2 − OB 2 = s2 − (1/ 2 s )2
4 4 4 4
4 2 1 2 3 2
= s − s AO = s
depan 3 3 4 4 4
sin = = sin =
miring 42 42
2 Panjang GO = tinggi prisma = t.
4
6 6 6 6
sin = = = . AG = AO 2 + GO 2
42 7 6 7 6 6 2
3 2
6 6 6 6 = s + t2
= = = . 4
6 7 7 7
3 2 2
6 = s +t
Jadi: sin = 4
7
Jawaban: (C)
3
Jadi: panjang AG = t 2 + s2
4
6. SNMPTN 2011
Jawaban: (B)
Prisma tegak segitiga sama sisi ABC.DEF
dengan panjang AB = s dan AD = t. Jika titik
7. SBMPTN 2014 (terbaru)
G terletak di tengah-tengah sisi EF, maka
Diberikan kubus ABCD.EFGH. Titik P, Q, R,
panjang AG adalah....
dan S masing-masing pada AB, BC, CD, dan
3 AB
A. t 2 − s2 D. t 2 − s2 AD sehingga BP = CR = dan QC = DS =
4 3
AD
3 1 . Volume limas E.PQRS adalah … volume
B. t + s2
2
E. t + s2
2
3
4 4 kubus.
t 2 + s2 1 2
C. A. D.
6 3
Tips
 Ingatlah prisma tegak sama sisi melalui gambar.
1 1
B. E.
 Gunakan rumus pithagoras dan sederhanakan.
4 2
1
C.
Pembahasan dan Penjelasan: 3
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Tips
menggambar prisma tegak segitiga samasisi.
 Ingatlah limas melalui gambar.
 Gunakan rumus pithagoras dan rumus volume
limas.
www.facebook.com/indonesiapustaka

Pembahasan dan Penjelasan:


Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
menggambar limas dalam kubus.
Gambar 7.20

316 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


1 1 1 1 2
LRCQ = ½ × CR × QC = . a. a = a
2 3 3 18

LPQRS = Lalas – LPBQ – LSDR – LSAP – LRCQ


1 1 2 1
= a2 − a2 − a2 − a2 − a2
9 9 9 18
Gambar 7.21 4 2 1 2 18a2 − 8a2 − 1a2
Misalkan panjang rusuk = a. = a2 − a − a =
9 18 18
Sesuai Gambar 7.21, kita hitung terlebih 9 2 1 2 1 2
= a = a LPQRS = a
dahulu luas alas limas. 18 2 2
Diketahui bahwa AB = AD = a, sehingga BP = Selanjutnya, gunakan volume limas:
1
a dan BQ = 2 a diperoleh: V=
1
LPQRS t
3 3 3
L∆PBQ = ½ × BP × BQ 1 1 2
V= a a
3 2
1 1 2 1
= . a. a = a2
2 3 3 9
1
1 2 V = a3 [a3 = volume kubus]
L∆SDR = L∆PBQ = a 6
9
2 2 1
Panjang AP = AB = a dan Jadi: Volume limas = volume kubus.
3 3 6
2 2 Jawaban: (A)
AS = AD = a diperoleh:
3 3
1 2 2 Nasehat:
L∆SAP = ½ × AP × AS = . a. a 1. Menghitung jarak dari titik ke garis, titik ke bidang, atau
2 3 3

 L∆SAP = a .
2 2 garis ke bidang syarat utamanya wajib tegaklurus.
9 2. Rumus utama yang selalu digunakan dalam menghitung

AB 1 jarak dan sudut di ruang dimensi tiga adalah aturan


Panjang CR = = a dan pithagoras dan rumus pendukungnya adalah konsep
3 3
AD 1 trigonometri dan rumus-rumus trigonometri.
QC = = a , diperoleh:
3 3

C. LATIHAN MANDIRI

1. ABCD.EFGH adalah sebuah kubus. Jika α 2. Diberikan kubus ABCD.EFGH dengan panjang
adalah sudut antara diagonal AG dan rusuk rusuk a cm. jarak titik H ke garis DF adalah….
AD, maka cos  =…. 1
a 2
A. 3a 6 D.
1 6
3
A. D.
2 3 B. 2a 6 E. a 3
2 1
www.facebook.com/indonesiapustaka

B. E. 3 C. a 6
2 3

C. 2 3. Diketahui T.ABCD limas beraturan. Panjang


rusuk alas 12 cm, dan panjang rusuk tegak
12 2 cm. Jarak A ke TC adalah….

Matematika IPA 317


A. 6 cm 7. ABCD.EFGH adalah sebuah balok siku-siku
dengan alas yang berbentuk persegi. AB =
B. 6 2 cm
4 cm, AE = 8 cm, dan θ adalah sudut antara
C. 6 6 cm
bidang ACH dan bidang ABCD, sin 2θ =….
D. 8 cm 4
A. 2
5
E. 8 6 cm 3
B. 2
2
4. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang 4
C. 2
rusuk 4 cm. Jarak C ke bidang BDG adalah…. 7
1 1
A. 3 D. 2
3 2
2 4
B. 3 E. 2
3 9

C. 3 8. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang


4 rusuk 4 cm. Jika titik P pada CG dan titik Q
D. 3
3 pada DH dan CP = DQ = 1 cm. maka bidang
5 PQEF mengiris kubus tersebut menjadi dua
E. 3
3
bagian. Volume bagian yang lebih besar ada-
5. Diketahui balok ABCD.EFGH dimana AB = 6 lah …
cm, BC = 8 cm, BF = 4 cm. Misalkan α adalah A. 36 cm3
sudut antara AH dan BD, maka cos 2 =…. B. 38 cm3
61 C. 40 cm3
A. D. 42 cm3
5 5
8 E. 44 cm3
B.
5 5
3 9. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk
C.
5 5 4. Titik T pada perpanjangan CG sehingga CG
8
D. = GT. Jika sudut antara TC dan bidang BDT
125
adalah α maka tan α =....
3
E.
125 A. 2

6. Garis g tegaklurus pada bidang V dan bidang 1


B. 2
W membentuk sudut lancip dengan bidang 2
V. Jika W memotong V menurut suatu garis s, 1
C. 2
maka proyeksi (dijatuhkan tegaklurus) g pada 3
W …. 1
D. 2
A. Tegaklurus pada V 4
www.facebook.com/indonesiapustaka

1
B. Tegaklurus pada s E. 2
6
C. Bersilang tegaklurus dengan g
D. Sejajar dengan V
E. Sejajar dengan a

318 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


10. ABCD adalah empat persegipanjang 13. Pada limas segi empat beraturan T.ABCD yang
pada bidang horizontal, dan ADEF empat semua rusuknya sama panjang. Sudut antara
persegipanjang pula pada bidang vertikal. TA dan bidang alas adalah….
Panjang AF = 3m, BC = 4 m, dan CE = 7 m. A. 15o
Jika  dan  berturut-turut sudut antara BE B. 30o
dengan bidang ABCD dan bidang ADEF, maka C. 45o
tan  tan  =…. D. 60o
3 E. 75o
A.
35
4 14. Dalam kubus ABCD.EFGH. Jika θ adalah sudut
B.
35 antara bidang AHF dan CHF. Maka cos θ =….
5
C. 3
35 A. 2
4 2
D.
21 3
B. − 2
5 2
E.
21
C. −2 2
11. Dalam kubus ABCD.EFGH titik S adalah titik
1
tengah CD dan P adalah titik tengah diagonal D. −
3
ruang HB. Perbandingan antara volume limas
P.BCS dan volume kubus adalah.... 1
E.
A. 1 : 4 3

15. ABCD sebuah bidang empat  ADB =  ADC


B. 1 : 6

=  BDC = 90o,  DAB = x dan  DBC = y. Jika


C. 1 : 8
D. 1 : 12
AD = p, maka BC =….
E. 1 : 24
A. p (tan x ) cos y
12. Limas T.ABC dimana bidang alas, bidang TAB, 1
dan bidang TAC saling tegak lurus. Panjang AB B. cos x cos y
= AC = 2 cm, TA = 4 cm. sudut antara bidang p tan y
C.
TBC dan alas adalah α, maka tan α =…. cos x
1 p tan x
A. 2 D. cos y
4
1 tan x
B. 2 E.
2 p cos y

C. 2

D. 2
www.facebook.com/indonesiapustaka

E. 2 2

Matematika IPA 319


D. KUNCI JAWABAN
Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. D 11. E

2. C 12. E

3. C 13. C

4. D 14. E

5. E 15. D

6. B

7. E

8. C

9. D

10. A
www.facebook.com/indonesiapustaka

320 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


BAB 8
VEKTOR

A. KUMPULAN KONSEP VEKTOR

Definisi vektor adalah kombinasi dari suatu besaran dan suatu arah. Vektor dinotasikan dengan
huruf kecil, seperti a , b, dan atau v .

Menyatakan vektor ada 3 jenis, yaitu:


1. Bentuk vektor satuan : a = a1i + a2j + a3k

2. Bentuk titik koordinat : a = (a1, a2, a3)


a1
3. Bentuk komponen matriks a = a2
a3

Panjang vektor menggunakan rumus pithagoras.


Jika a = (a1, a2) adalah vektor dalam dimensi dua maka panjang a = |a | = a12 + a22 . Jika a = (a1, a2,
a3) adalah suatu vektor dalam ruang maka panjang, | a | = a12 + a22 + a32 .

Vektor posisi.
Vektor posisi adalah suatu vektor yang mempunyai titik pangkal pusat 0(0, 0, 0). Misalkan vektor
posisi A adalah vektor a yang mewakili oleh ruas garis berarah OA = (a1, a2, a3) dan vektor posisi B adalah
vektor b yang mewakili oleh ruas garis berarah OB = (b1, b2, b3).

Vektor posisi AB dapat ditentukan:


Sesuai sifat pe njumlahan vektor, OA + AB = OB
AB = OB – OA
b1 a1 b1 − a1
= b – a = b2 − a2 = b2 − a2
www.facebook.com/indonesiapustaka

b3 a3 b3 − a3
b1 − a1
Jadi: vektor posisi AB = b2 − a2
b3 − a3

Matematika IPA 321


Pembagian ruas garis dalam bentuk vektor.
Vektor OA mewakili a dan vektor OB mewakili b
Vektor OC adalah vektor pembagian ruas garis AB.
Vektor OC mewakili c dapat dirumuskan:
m.a + n.b
c=
m+n

Vektor satuan.
Jika a = (a 1, a 2, a 3) adalah suatu vektor dalam ruang maka vektor satuan a = a atau a=
a1 |a|
1
a2 .
a12 + a22 + a32
a3

Perkalian dua vektor.


Misalkan diberikan sebarang vektor bukan nol yaitu a dan b. Hasil kali vektor a dan b, ditulis a.b
didefinisikan sebagai berikut:
a. b = | a|.| b | cos 

Jika dinyatakan dalam bentuk komponen matriks maka:


a1 b1
a.b = a2 . b2 = a1 .b1 + a2 .b2 + a3 .b3
a3 b3

Sudut antara dua vektor.


Misalkan a = (a1, a2, a3) dan b = (b1, b2, b3) adalah vektor-vektor di R3 dan θ adalah sudut yang
dibentuk oleh a dan b. Hasil kali skalar kedua vektor itu adalah a.b = | a |.| b | cos θ. Dari rumus tersebut,
diperoleh rumus berikut:
a .b a1b1 + a2 b2 + a3b3
cos = cos =
| a |.| b | atau a1 + a22 + a32 . b12 + b22 + b32
2

Vektor ortogonal adalah dua vektor yang saling tegak lurus : a. b = 0


Vektor yang saling berimpit dan sama : a. a = | a |2

Proyeksi ortogonal suatu vektor pada vektor yang lain:


Jika vektor a diproyeksikan terhadap vektor a maka hasilnya adalah vektor yang searah atau berimpit
dengan vektor b yang mewakili vektor c:
www.facebook.com/indonesiapustaka

a
a.b a.b c = Proyeksi ortogonal vektor
c= . b dan c
2
|b| |b| | c | = Panjang proyeksi vektor
c b

322 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


Sifat-sifat vektor, yaitu:
1. a + b = b + a [ sifat komutatif ]
2. a + (b + c) = (a + b) + c [sifat asosiatif ]
3. a + 0 = a [sifat identitas]
4. a + (– a ) = 0 [invers jumlah]
5. k(a + b) = k a + k b [k adalah bilangan skalar = bilangan tetap]
6. k1(k2 a ) = (k1k2 a) [k1 dan k2 adalah bilangan skalar]
7. (k1 + k2) a = k1 a + k2 a [k1 dan k2 adalah bilangan skalar]
8. a . I = I . a = a [I adalah unsur perkalian]

B. SOAL DAN PEMBAHASAN

1. UMPTN 1997
Vektor PQ = (2, 0, 1) dan vektor PR = (1, 1, 2). Selanjutnya, Gunakan metode substitusi:
1 1
Jika PS = PQ , maka vektor RS = .... RS= PS – PR = (1, 0, ) – (1, 1, 2)
2 2
3 1 1 1 1− 1 0
A. (0, –1, − ) D. ( , 0, 1)
2 2 = 0 − 1 = 0 − 1 = −1
3
B. (–1, 0, ) E. (1, –1, 1) 12 2 1 2−2 −3 2
2
3
3 Jadi: RS = (0, –1, − ).
C. ( , 1, 0) 2
2
Jawaban: (A)
Tips
 Ingatlah penjumlahan vektor. 2. UMPTN 1993
 Substitusi dan sederhanakan. a =3xi + xj – 4k , b = – 2i + 4j + 5k, dan c =3i +
2j+ k. Jika a tegak lurus pada b , maka a – c
Pembahasan dan Penjelasan: sama dengan....
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan A. –33i – 8j – 5k D. –33i – 12j – 5k
penjumlahan vektor. B. –27i – 8j – 5k E. –33i + 8j – 5k
C. –27i– 12j – 5k
Tips
 Ingatlah rumus dua vektor saling tegak lurus dan
konsep perkalian dua vektor.
 Gunakan metode substitusi dan pengurangan
Sesuai gambar vektor di atas, prinsip vektor.
penjumlahan vektor yaitu “salah satu ujung
www.facebook.com/indonesiapustaka

vektor bertemu dengan pangkal vektor lain”. Pembahasan dan Penjelasan:


PR + RS = PS  RS = PS – PR. Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan dua
1 1 1 vektor saling tegak lurus: a . b = 0
Vektor PS = PQ = (2, 0, 1) = (1, 0, ) (3xi + xj – 4k).(–2i + 4j + 5k) = 0
2 2 2

Matematika IPA 323


3x −2 16 + b2 + c 2 = 2 4 + 4 + 9
x 4 = 0  3x(–2) + x(4) + (–4)5 = 0
16 + b2 + c 2 = 2 17
−4 5
 –6x + 4x – 20 = 0  –2x – 20 = 0
Selanjutnya, kedua ruas dikuadratkan:
 ( 16 + b2 + c 2 )2 = (2 17)2
 –2x = 20  x =
20
 16 + b2 + c2 = 4(17)  16 + b2 + c2 = 68
= −10.
−2
U
/x = –10  a =3xi + xj – 4k   b2 + c2 = 68 – 16  b2 + c2 = 52 .…(2)
= 3( −10)i + ( −10) j − 4 k = −30i − 10 j − 4 k
Substitusikan pers.(1) ke (2):
a − c = ( −30i − 10 j − 4 k ) − (3i + 2 j + k )
b2 + c2 = 52  b2 +
2
2b − 8
−30 3 −30 − 3 −33 = 52
3
= −10 − 2 = −10 − 2 = −12 4b2 − 32b + 64
b +
2
= 52
−4 1 −4 − 1 −5 9
:9
Jadi: a . c = –33i – 12j – 5k . 9b2 + 4b2 – 32b + 64 = 468
 13b2 – 32b + 64 – 468 = 0
 13b2 – 32b – 404 = 0
Jawaban: (D)

3. SNMPTN 2011 Jadi: 13b2 – 32b – 404 = 0


Vektor u= 4i + bj + ck tegak lurus u = 2i – 2j + Jawaban: (C)
3k dan |u| = 2|w|, maka nilai b memenuhi....
A. 13b2 – 32b + 404 = 0 4. UMPTN 1991
B. 13b2 + 32b + 404 = 0 3 5
Jika titik P ( , , 1) , Q(1, 0, 0), dan R(2, 5, a)
2 2
C. 13b2 – 32b – 404 = 0 terletak pada satu garis lurus, maka a =....
D. 13b2 + 32b + 404 = 0 A. 0 D. 2
E. 3b2 – 10b – 402 = 0 1
B. C. 1
2
Tips 5

E.
Ingatlah rumus dua vektor saling tegak lurus. 2
 Gunakan rumus panjang vektor dan metode Tips
substitusi.  Ingatlah konsep titik-titik yang terletak satu garis.
 Gunakan konsep vektor posisi dan sederhanakan.
Pembahasan dan Penjelasan:
Pembahasan dan Penjelasan:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan dua
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
vektor saling tegak lurus: u . w = 0
konsep titik-titik yang terletak satu garis.
(4i + bj + ck) . (2i – 2j + 3k) = 0
4 2
b . −2 = 0  4.2 + b(–2) + c(3) = 0
c 3
 8 – 2b + 3c = 0  3c = 2b – 8
Sesuai gambar vektor garis di atas,

PR = k. PQ =  r – p = k(q – p)
www.facebook.com/indonesiapustaka

2b − 8
c= .....(1)
3 2 32 1 32

|u|= 2|w|  4 2 + b2 + c 2 = 2 22 + ( −2)2 + 32


5 − 5 2 =k 0 − 52
a 1 0 1

324 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


3 3 1 1 6. SPMB 2003
2− 1− − k
2 2 2 2 Diketahui titik-titik P(1, 1), Q(5, 3), dan R(2, 4).
5 5 5 5 Jika titik S merupakan proyeksi titik R pada
5 − =k 0 − = − k
2 2 2 2 garis PQ, maka panjang PS =....
a −1 0 −1 a −1 −k
5 5
A. D.
5 2
Identikkan: 5
B. E. 5
1 1 12 3
=− k k= = −1. 2
2 2 −1 2 5
/k = –1  a – 1 = –k  a – 1 = –(–1)
C. 5
U

a–1=1a=1+1=2 Tips
Jadi: a = 2  Ingatlah rumus panjang proyeksi vektor.
 Substitusi dan sederhanakan.
Jawaban: (D)
Pembahasan dan Penjelasan:
5. SNMPTN 2012 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
Diketahui || u || = 1 dan || v || = 2 . Jika u dan v rumus panjang proyeksi vektor.
membentuk sudut 30o, maka (u + v) o v = ....
A. 3+4 D. 3
B. 3+2 E. 5
C. 2 3 + 4

Tips
 Ingatlah rumus perkalian dua vektor.
 Substitusi dan sederhanakan. Makna proyeksi adalah “menjatuhkan tegak
lurus terhadap lantai dan lantai yaitu PQ”.
Pembahasan dan Penjelasan:
Sesuai gambar vektor di atas,
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
rumus perkalian dua vektor. |PS| = PR . PQ .
| PQ |
(u + v) o v = u. v + v. v
2 1 1
= || u| .| v |cos + | v | . | v | cos 0° PR = r − p = − = .
4 1 3
= 1 . 2 cos 30o + 2 . 2 cos 0o 5 1 4
PQ = q − p = − =
= 2 (1 2 3) + 4 (1) 3 1 2
[ I n g a t : s u d u t - s u d u t i s t i m e wa B a b 1 Substitusikan:
trigonometri] 1 4
PR . PQ 3 2 1.4 + 3.2
= 3+4 PS = = =
| PQ |4 +2 16 + 42 2
Jadi: ( u + v) o v = 3 + 4
4+6 10 10 5
[Catatan: kita tidak menggunakan rumus = = = =
20 4.5 2 5 5
www.facebook.com/indonesiapustaka

perkalian dua vektor a . b = a1.b1 + a2.b2 + a3.b3


5 5 5 5
karena pada soal tidak diketahui komponen vector = . = = 5
5 5 5
dan hanya diketahui panjang vector saja].
Jadi: panjang PS= 5.
Jawaban: (A) Jawaban: (E)

Matematika IPA 325


7. SBMPTN 2013 8. SBMPTN 2014 (terbaru)
Diketahui A(3, 0, 0), B(0, –3, 0), dan C(0, 0, Diberikan limas T.ABC. Misalkan u = TA, v = TB,
4). Panjang vektor proyeksi AC ke vektor AB w = TC. Jika P adalah titik berat ∆ABC, maka TP
adalah.... = ....
3 2 1
A. D. 2 A. (u + v + w)
2 3
1
2 3 B. (u + v + w)
B. E. 2
2 2 2
C. 3
(u + v + w)
2
C.
3 3
D. (u + v + w)
4
Tips

E. u+v+w
Ingatlah rumus panjang proyeksi vektor.
 Substitusi dan sederhanakan.
Tips
 Ingatlah konsep penjumlahan vektor.

Pembahasan dan Penjelasan:
Substitusi dan sederhanakan.
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
rumus panjang proyeksi vektor AC ke vektor Pembahasan dan Penjelasan:
AB berarti vektor AB sebagai Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
konsep penjumlahan vektor.
lantai: |c| = AC . AB
| AB |

0 3 −3 ditanyakan
AC = c − a = 0 − 0 = 0
4 0 4
0 3 −3
AB = b − a = −3 − 0 = −3
0 0 0
Substitusikan:
−3 −3 Sesuai grafik vektor di atas, diketahui
0 −3 bahwa TA + AC = TC  AC = TC – TA
c =
AC . AB
=
0 4  AC = w – u.
TA + AB = TB  AB = TB – TA
| AB | ( −3) + ( −3)2 + 02
2

( −3)( −3) + 0( −3) + 4.0 9 + 0 + 0


 AB = v – u.
= =
9+9+0 18

AB + BC = AC  BC = AC – AB
9 9 3 3 2
= = = = .

 BC = w – u – (v – u) = w – u – v + u
9.2 3 2 2 2 2
3 2
=
 BC =w – v.
www.facebook.com/indonesiapustaka

2
Jadi: panjang proyeksi vektor AC ke
3 2 Karena P adalah titik berat ∆ABC maka vektor
vektor AB = .
2 BC dapat dibagi 2 menjadi BO = ½ BC = ½(w
Jawaban: (A) – v).

326 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


AO = AB + BO  AO v – u + ½(w – v)
 = v – u + ½w – ½v
Nasehat:

 ½v + ½w – u
1. Perhatikanlah lebih dekat ciri-ciri rumus dalam konsep
vektor.
2 2. Dalam menentukan wakil vektor seperti contoh soal
Sehingga AP = . AO
3 dan pembahasan nomor 8, langkah utama gunakan
2 1 1
(½v + ½w – u) = v + w – 2 u
konsep penjumlahan vektor.
AP =
3 3 3 3
1 1 2
TP = TA + AP = u + v + w – u
3 3 3
 = u + v + w = (u + v + w)
1 1 1 1
3 3 3 3
1
Jadi: TP = (u + v + w)
3
Jawaban: (A)

C. LATIHAN MANDIRI

1. Jika u, v, dan w adalah vektor u = (3, –2, 1), v 5. Jika sudut antara vektor a = i + 2 j + pk dan
= (2, –1, 4), dan w = (–4, 0, 2), maka panjang b = i − 2 j + pk adalah 60o, maka p =….
vektor u + 2v + 3w adalah…. 1
A. − atau 1
A. 66 D. 278 2 2
B. 141 E. 11
B. –1 atau 1
C. 266
C. − 2 atau 2
2. Diketahui vektor a = 2i – j + 2k dan b = 4i +
10j – 8k. vektor (a + xb) akan tegak lurus pada D. − 5 atau 5
vektor a. Nilai x adalah…. 1 1
A. 2 D. ½ E. − 5 atau 5
2 2
B. –2 E. 1
C. –½ 6. Diketahui bujur sangkar ABCD dengan pan-
jang setiap sisinya = 7. Nilai vektor AB . BD +
3. Panjang vektor a, b, dan a + b berturut-turut AB . AC =….
12, 8, dan 4 7 . Besar sudut antara vektor a A. 7 D. –7
dan b adalah…. B. 8 E. 0
A. 120o D. 90o C. 7 2
B. 150o E. 60o
C. 210o 7. Diketahui P = (a, 0, 3), Q = (0, 6, 5) dan R = (2,
7, c). Agar vektor-vektor PQ tegak lurus QR,
4. Jika titik A(1, 2, 3), B(3, 3, 1), dan C(k1, k2, –3)
www.facebook.com/indonesiapustaka

haruslah nilai a – c =….


adalah segaris, maka nilai k1 dan k2 adalah…. A. –3 D. 3
A. 1 dan –1 D. 7 dan –1 B. –2 E. 5
B. 7 dan 5 E. –5 dan 5 C. 2
C. 1 dan 5

Matematika IPA 327


8. Diberikan |a| =12 dan|b| =6, sudut yang ter- waktu t = 2 berada pada titik Q, maka jarak P
bentuk antara vektor a dan b adalah 60o. Nilai dan Q adalah…
a o (a – b)=…. A. 3 − 24 D. 11
A. –6 D. B. 2 −2 E. 3
B. –4 E. C. 43
C. 0
13. Pada segitiga ABC, E adalah titik tengah BC
9. Diketahui titik A(1, 2, 4), B(0, 3, 5), dan C(–3, dan M adalah titik berat segitiga tersebut. Jika
2, –1). AB mewakili vektor u dan AC mewakili u = AB dan u = AC, maka ruas garis berarah ME
vektor v. Proyeksi vektor v pada u adalah…. dapat dinyatakan dalam u dan v sebagai….
1 1 1 1 1
A. − (1, 1, 1) A. u+ v D. u+ v
2 6 6 6 2

1 1 1 1 1
B. ( −1, −1, −1) B. − u+ v E. − u+ v
2 6 6 6 2

1 1 1
C. − (1, − 1, −1) C. u− v
3 6 6
1 14. Jika vektor tak nol a dan b memenuhi: | a + b|
D. ( −1, 1, 1)
3 = |a – b| maka vector a dan b ….
1 A. membentuk sudut 90o
E. − ( −1, 1, 1)
3 B. membentuk sudut 60o
−2
C. membentuk sudut 45o
10. Diketahui vektor a = 8 dan vektor
D. searah
0 4
E. Berlawanan arah
b = p . Panjang proyeksi vektor a p ada b

15. Jika OA = (1, 2) dan OB= (4, 2) dan  = (OA ,


4
adalah 8. Nilai p =…
OB), maka tan θ =….
A. –4 D. 4 3 9
B. –3 E. 6 A. D.
5 16
C. 3 3 9
B. E.
4 16
11. Jika p, q, r, dan s berturut-turut adalah vektor 4
C.
posisi titik-titik sudut jajarangenjang PQRS, 3
dengan PQ sejajar SR, maka s =….
16. Vektor-vektor u, v, dan w tak nol dan |u| = |v|.
A. – p + q + r D. p + q – r
Jika |v – w| = |u – w|, maka ….[Sumber: terbaru
B. – p – q + r E. p – q – r
SBMPTN 2014]
C. p – q + r
A. u . v = |w|
12. Posisi sebuah titik dalam ruang pada suatu 2u + 3v
B. w=
www.facebook.com/indonesiapustaka

t 5
waktu: t diberikan oleh vektor t 2 . Pada C. |u – w| = |v|
−t D. u – v tegak lurus w
waktu t = 1 titik itu berada pada titik P dan E. u + v tegak lurus w

328 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


D. KUNCI JAWABAN

Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. C 11. A

2. D 12. D

3. A 13. A

4. B 14. A

5. D 15. B

6. E 16. D

7. B

8. C

9. E

10. C
www.facebook.com/indonesiapustaka

Matematika IPA 329


BAB 9
PELUANG

A. KUMPULAN KONSEP PELUANG

Definisi peluang adalah jika A suatu kejadian dengan A  S (dibaca : A himpunan bagian dari S),
maka peluang A yang dinotasikan dengan P(A) :

Pemahaman
n( A) n(A) = banyaknya anggota dari kejadian A.
P ( A) =
n( S ) n(S) = banyaknya sampel.
Dengan :
Tips
n(S) ≠ 0
Cara mudah menyelesaikan peluang:
1. Tentukan terlebih dahulu n(S).
2. Pertanyaan soal sebagai n(A).
3. Gunakan rumus peluang P(A).

Peluang suatu komplemen dengan rumus : P(A) + P(A) = 1.


Peluang kejadian majemuk, terdiri dari:
a. Kejadian saling lepas dengan rumus : P(A  B) = P(A) + P(B)
b. Kejadian tidak saling lepas dengan rumus : P(A  B) = P(A) + P(B) – P(A  B)
c. Kejadian saling bebas : P(A  B) = P(A) × P(B)
d. Kejadian saling bebas bersyarat : P(A  B) = P(A) × P(B|A)
Kejadian saling lepas kata penghubungnya adalah “atau” dinotasikan “” biasa juga disebut
gabungan. Kejadian saling bebas kata penghubungnya adalah “dan” dinotasikan “” biasa juga
disebut irisan.
www.facebook.com/indonesiapustaka

330 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


B. SOAL DAN PEMBAHASAN

1. SIPENMARU 1985
Jika tiga mata uang dilempar bersama-sama A. 0,08 D. 0,20
maka peluang untuk memperoleh dua sisi B. 0,10 E. 0,30
muka dan satu sisi belakang adalah…. C. 0,16
1 2 Tips

A. D.
6 8 Ingatlah konsep peluang kejadian saling bebas
2 3 bersyarat.

B. E.
6 8 Substitusi dan sederhanakan.
1
C. Pembahasan dan Penjelasan:
8
B e r d a s a r k a n Ti p s d i a t a s , m u l a i l a h
Tips dengan konsep peluang kejadian saling
 Ingatlah konsep peluang. bebas bersyarat karena terdapat kalimat
 Substitusi dan sederhanakan. “pengambilan dua kali berurutan” maksudnya
Pembahasan dan Penjelasan: kejadian A pengambilan pertama kelereng
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan hitam dan menyusul kejadian B pengambilan
konsep peluang. Sesuai cara mudah dalam kedua juga bola hitam tetapi dengan syarat
menghitung peluang, langkah awal kita pengambilan bola pertama tidak dikembalikan
tentukan dulu ruang sampel (S): dalam kotak.
2 2
Misalkan sisi muka = A dan sisi belakang = G Sehingga P(A) = = dan
3+2 5
S = {AAA, AAG, AGA, AGG, GGG, GGA, GAG,
GAA}  n(S) = 8.
1 1
P(B|A) = =
3 +1 4

P(A  B) = P(A) × P(B|A) =


Langkah berikut adalah kejadian A yaitu 2 1 2
=

 = 0, 10.
5 4 20
“peluang untuk memperoleh dua sisi muka dan

Jadi: P(A  B) = 0,10.


satu sisi belakang”.
A = {AAG, AGA, GAA} n(A) = 3
n( A) 3 Jawaban: (B)
Selanjutnya, P( A) = =
n( S ) 8
3 3. SNMPTN 2012
Jadi: P(A) = .
8 Di dalam kotak terdapat 1 bola biru, 6 bola
Jawaban: (E) merah, dan 2 bola putih. Jika diambil 7 bola
tanpa pengembalian, maka peluang banyak
2. SIPENMARU 1983
bola merah yang terambil dua kali banyak
Sebuah kotak berisi 3 buah kelereng putih dan
bola putih yang terambil adalah….
2 buah kelereng hitam. Pada pengambilan dua 7
5
A. D.
www.facebook.com/indonesiapustaka

kali berurutan tanpa pengembalian, peluang 9 12


untuk mendapatkan sebuah kelereng hitam 1 20
B. E.
pada pengambilan pertama dan sebuah 2 45
kelereng hitam lagi pada pengammbilan yang 5
C.
12
kedua adalah….

Matematika IPA 331


4. SBMPTN 2013
Tips

Enam anak, 3 laki-laki dan 3 perempuan,
Ingatlah rumus kombinasi lihat Bab 12 permutasi
dan kombinasi. duduk berjajar. Peluang 3 perempuan duduk
 Gunakan aturan perkalian lihat Bab 12 permutasi berdampingan adalah….
dan kombinasi. 1 1

A. D.
Gunakan konsep peluang. 60 10
1 1
Pembahasan dan Penjelasan: B. E.
30 5
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan 1
C.
rumus kombinasi karena terdapat kalimat 15
“ diambil 7 bola tanpa pengembalian” Tips

maknanya kita ambil contoh: pengambilan
Ingatlah kosep permutasi lihat Bab 12 permutasi
bola M1M2M3M4P1P1B, ini satu cara pengambilan
dan kombinasi.

tidak mungkin terulang dengan susunan Gunakan aturan perkalian lihat Bab 12 permutasi
M2M1M3M4P1P1B, artinya pengambilan bola dan kombinasi.
M1M2M3M4P1P1B = M2M1M3M4P1P1B.  Gunakan konsep peluang.

9! 9! 9. 8 . 7 ! Pembahasan dan Penjelasan:


n(S) = C79 = = =
7!(9 − 7)! 7!2! 7 ! 2 .1 Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
 = 9 × 4 = 36  n(S) = 36. rumus permutasi unsur berbeda karena
Langkah berikut adalah kejadian A yaitu misalkan 3 laki-laki (L1L2L3) dan 3 perempuan
“banyak bola merah yang terambil dua kali (P1P2P3), susunan duduk berjajar L1L2L3 P1P2P3
banyak bola putih yang terambil” maknanya: berbeda susunan duduk L2L1L3 P1P2P3 artinya
misalkan bola merah (M), bola putih (P), dan susunan duduk L1L2L3 P1P2P3 ≠ L2L1L3 P1P2P3.
6
bola biru (B) sehingga 4M + 2P + 1B = 7 bola. n(S) = P6 = 6!.
Mengapa bola merah ada 4? karena bola Langkah berikut adalah kejadian A yaitu
Merah 2 kali bola putih = 2 × 2 bola putih = 4 “3 perempuan duduk berdampingan”
bola merah. maksudnya 3 perempuan selalu ikut atau
Selanjutnya, gunakan aturan perkalian: dijadikan satu kesatuan tidak pernah terpisah
n(A) = bola merah × bola putih × bola biru misalkan (P 1P 2P 3)L 1L 2L 3, L 1(P 1P 2P 3)L 2L 3 dan
= C 46 C22 C11 seterusnya. Untuk lebih mudah dihitung n(A)
6! 2! 1! = 3! 4!
=
4!(6 − 4)! 2!(2 − 2)! 1!(1 − 1)!
[Catatan: 3! Karena ada 3 perempuan berbeda
6! 2! 1! 6 .5. 4 ! 2! 1!
= = dan 4! Karena unsur berbeda ada 4 yaitu unsur
4!2! 2!0! 1!0! 4 ! 2 .1 2! .1 1! .1 pertama (P1P2P3), unsur kedua L1, unsur ketiga
= 3 5 1 = 15. L2, dan unsur keempat L3 dan gunakan aturan
n( A) 15 5
P ( A) = = = . perkalian].
n( S ) 36 12
www.facebook.com/indonesiapustaka

5 n( A) 3!4! 3.2.1. 4 ! 1
Jadi: P(A) = P ( A) = = = = .
12 n( S ) 6! 6 .5. 4 ! 5
Jawaban: (C) 1
Jadi: P(A) =
5
Jawaban: (E)

332 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


5. SBMPTN 2014 (terbaru) 4 koin palsu + 8 koin asli 12!
n(S) = C2 = C212 =
Empat koin palsu dicampur dengan delapan 2!(12 − 2)!
delapan koin asli. Jika dua koin diambil secara
12! 12 .11. 10 !
acak, maka peluang terambil satu koin asli dan = = = 6.11 = 66.
2!10! 2 .1. 10 !
satu koin palsu adalah….
1 1 n(S) = 66.
A. D.
2 16
Langkah berikut adalah kejadian A yaitu
16 1 “terambil satu koin asli dan satu koin palsu”
B. E. 32
33 Gunakan aturan perkalian:
1 8! 4!
C. n A = C18 C14 =
12 1!(8 − 1)! 1!(4 − 1)!
8! 4! 8. 7 ! 4.3!
Tips = = = 8.4 = 32.
1!7! 1!3! 1. 7 ! 1. 3!
 Ingatlah kosep kombinasi lihat Bab 12 n( A) 32 16
P ( A) = = =
permutasi dan kombinasi. n( S ) 66 33
 Gunakan aturan perkalian lihat Bab 12
permutasi dan kombinasi. 16

Jadi: P(A) =
Gunakan konsep peluang. 33

Jawaban: (B)
Pembahasan dan Penjelasan:
Nasehat:
Berdasarkan Tips di atas, mulailah dengan
1. Rahasia utama dalam menyelesaikan soal tentang
rumus kombinasi karena diambil dua koin
peluang adalah tentukan terlebih dahulu ruang sampel
secara acak, misalkan koin palsu (P) dan koin selanjutnya pertanyaan kejadian terakhir rumus
asli (A). Campuran P 1A1 = A1P1 artinya jika peluang.
dicampur P1A1 tidak mungkin terulang lagi 2. Gunakan rumus pendukung dalam menyelesaikan soal
A1P1 hanya karena urutannya berbeda. tentang peluang misalnya aturan perkalian, permutasi,
atau kombinasi.

C. LATIHAN MANDIRI

1. Tiga belas kartu diberi angka 1, 2, 3, …, 13. 2. Seperangkat kartu remi diacak berkali-kali.
Kartu tersebut diacak, kemudian diambil Kemudian, satu kartu diambil dari satu set
satu kartu secara acak. Peluang muncul kartu kartu remi. Peluang munculnya kartu as hitam
berangka habis dibagi 3 adalah…. adalah….
3 7 1 9
A. D. 13 A. D.
13 26 52
8 5
www.facebook.com/indonesiapustaka

4 10
B. E. B. E.
13 33 26 13
6 7
C. C. 26
13

Matematika IPA 333


3. Dua dadu dilempar secara bersamaan. acak di dalam kotak. Peluang pengambilan
Peluang munculnya jumlah angka bermata satu kelereng putih dan satu kelereng merah
dadu prima adalah…. adalah….
3 14 1 5
A. D. A. D.
12 36 4 6
5 15 1
B. E. B. E. 7
12 36 2 12
6
C. 3
12 C.
4

4. Pada percobaan melempar sebuah dadu dan


8. Suatu keluarga yang memiliki empat anak.
satu keping uang logam, peluang mata dadu
Peluang paling sedikit memiliki satu anak
prima atau angka adalah….
1 3 laki-laki adalah….
A. D. 12 15 11
6
A. D. 16
1 7 16
B. E.
3 12 14 9
2 B. E.
C. 16 16
3
12
C.
5. Di dalam kotak terdapat 6 bola putih dan 3 16
bola merah. Kemudian mengambil satu bola
9. Sebuah kotak berisi 8 bola merah dan 6 bola
secara acak. Peluang mengambil bola merah
putih. Satu persatu bola diambil dengan
adalah….
pengembalian. Peluang terambilnya bola
1 4
A. D. merah lalu bola merah adalah….
3 6
3 16
1 2 A. D.
B. E. 7 49
6 3
2 17
1 B. E.
C. 7 49
2
1
C.
6. 3 uang logam dilempar secara bersamaan. 7

Peluang muncul sedikitnya satu sisi angka


10. Sebuah kotak terdapat 5 bola merah dan 3
adalah….
bola putih. Sebuah bola diambil tapi tidak
5 7
A. D. dikembalikan, bola kedua lalu diambil.
6 8
Peluang kedua bola yang terambil berwarna
3 5
B. E. merah adalah….
6 8
5 2
1 A. D.
www.facebook.com/indonesiapustaka

C. 14 14
6
4 1
B. E.
7. Dalam kotak terdapat 6 kelereng putih dan 14 14
3 kelereng merah, diambil 2 kelereng secara 3
C. 14

334 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


11. Di sebuah kelas dengan 50 siswa terdapat 20 14. Sebuah kotak berisi 11 bola yang diberi nomor
siswa suku kacang dan 30 siswa suka pisang. 1 hingga 11. Dua bola diambil dari kotak
Diketahui 3 siswa suku kacang dan pisang. secara bergantian dengan pengembalian.
Peluang bahwa seorang siswa di kelas itu suka Peluang terambil bola genap dan bola ganjil
kacang atau pisang adalah…. adalah….
48 5 30 14
A. 50
D. 10 A. D.
121 121
47 6 20 1
B. E. 11 B. E. 2
50 121
14 15
C. 50 C.
121

12. Suatu kelas terdiri atas 40 siswa, 25 siswa 15. Jika L(a) adalah luas daerah yang dibatasi oleh
gemar matematika, 21 siswa gemar IPA, dan sumbu X dan parabola y = 2ax – x2, 0 < a < 1,
9 siswa gemar matematika dan IPA. Peluang 1 9
maka peluang nilai a sehingga 48 L(a) 16
seorang tidak gemar matematika maupun IPA
adalah….
adalah….
3 1
A. D.
3 1 4 3
A. 4 D. 20 1 1
B. E.
5 7 2 4
B. E. 30 3
6
C. 8
3
C. 40

13. Peluang kereta datang terlambat adalah


0,03. Peluang kereta api datang tepat waktu
adalah….
A. 0,12 D. 0,88
B. 0,55 E. 0,97
C. 0,67
www.facebook.com/indonesiapustaka

Matematika IPA 335


D. KUNCI JAWABAN

Buktikanlah jawaban Anda dalam menyelesaikan Latihan Mandiri pada bagian C dan cocokkan kunci
jawaban yang telah disiapkan di bawah ini:

1. B 11. B

2. A 12. C

3. E 13. E

4. C 14. A

5. A 15. B

6. D

7. B

8. A

9. D

10. A
www.facebook.com/indonesiapustaka

336 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


DAFTAR PUSTAKA

Alimuddin. (2013). Kuasai Dasar-dasar Matematika SMA/MA. Jakarta: Grasindo

Ayres F. 1991. Diferensial dan Integral kalkulus. Jakarta. Erlangga.

Ayres F. 1991. Matriks. Jakarta. Erlangga.

Budhi. W. S. (2010). Matematika 3. Jakarta: Zamrud Kemala

Foster, B., Herlin. (2006). 1001 plus Soal dan Pembahasan matematika. Jakarta. Erlangga.

Good R. A. (1566). Introduction to mathematic. Harcount, Brace and World. Inc : New York.

Jonson dan Stefen S. (1986). Intermediate Algebra. Serit. Foresman and Company, Boston.

Kandhalawi. M. Y. A. (2006). Muntakhab Ahadits Tuntunan Sifat-sifat Mulia Para Sahabat Nabi SAW.
Bandung: Pustaka Ramadhan

Kanginan, M. (2007). Matematika untuk Kelas XI SMA Program IPA. Bandung: Graindo Media Pratama

Khusnawati. L. D., dkk. (2012). SNMPTN dan Simak UI Program IPA. Yogyakarta: Jalur Mas Media

Loedji, W. A. S. (2007). Matematika Bilingual untuk SMA Kelas XI IPA semester 1 dan 2. Bandung: Yrama
Widya

Permata. A. D. (2005). Mudah dan Aktif Belajar Matematika untuk Kelas XI SMA/MA Program IPA. Jakarta:
Setia Purna Inves

Siswanto. (2009). Theory and Application of mathematics For Grade X of Senior High School and Islamic
Senior High School. Jakarta. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Siswanto. (2009). Theory and Application of mathematics For Grade XII of Senior High School and Islamic
Senior High School. Jakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Sudrajat. W. D. R. (2008). Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk kelas XI


www.facebook.com/indonesiapustaka

SMA/MA Program IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Sukirman dkk. (2009). Matematika. Jakarta: Universitas terbuka.

Matematika IPA 337


Tiro, M. A. (1999). Dasar-dasar Statistika. Ujungpandang. UNM Ujungpandang.

Varberg. D., Purcell. E. J. (2010). Kalkulus Jilid 1. Tangerang: Binarupa Aksara

Zaelani, Ahmad., dkk. (2006). 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Matematika Untuk SMA/MA. Bandung:
Yrama Widya.

_________, 1976 – 2014. Kumpulan Soal-Soal ITB, SKALU, PP, Sipenmaru, UMPTN, SPMB, SNMPTN, dan
SBMPTN.
www.facebook.com/indonesiapustaka

338 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


TENTANG PENULIS
Alimuddin, dilahirkan di palopo, sulawesi selatan pada tanggal
13 agustus 1977. Tamat SDN 79 Tappong (1990), SMP Muhammadiyah
(1993), SMA Negeri 1 (1996) di Palopo. Memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Matematika pada jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam (PMIPA) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Cokroaminoto Palopo pada tahun 2001 dan dan
Alhamdulillah telah menyelesaikan Study magister (S2) di Universitas
terbuka (2013). Pekerjaan menjadi guru tetap di SMA Negeri 3 palopo
(2007 sampai sekarang). Tugas tambahan mengajar di Universitas
Cokroaminoto Palopo dan Universitas terbuka menjadi Tutor (2007
sampai sekarang). sebelumnya telah terbit buku dengan judul “Kuasai
dasar-dasar Matematika SMA/MA” yang terbitkan oleh Grasindo Jakarta dan Alhamdulillah telah
dinikmati anak-anak kita tingkat SMA/MA di seluruh Indonesia.
www.facebook.com/indonesiapustaka

Matematika IPA 339


www.facebook.com/indonesiapustaka

340 TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA SBMPTN


www.facebook.com/indonesiapustaka
Buku Top No. 1 Kuasai Matematika SBMPTN hadir dengan harapan agar Pembaca dapat berlatih
dan mempersiapkan diri menghadapi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Buku ini terdiri dari 12 Bab Matematika Dasar dan 9 Bab Matematika IPA/Saintek serta ditambah

TOP NO. 1 KUASAI MATEMATIKA


soal dan pembahasan terbaru SBMPTN 2014.

Buku “Top No. 1 Kuasai Matematika SBMPTN” memiliki beberapa keunggulan, yaitu
1. Kumpulan konsep matematika yaitu memberikan pemahaman dan penjelasan setiap
konsep dan rumus dalam matematika, tidak hanya menghafal rumus atau konsep tetapi
lebih dari itu Anda mampu memahami jalan pikiran matematika itu sendiri dan mampu
memahami materi secara utuh sehingga mudah dan cepat menyelesaikan soal tersebut.
2. Kumpulan soal diambil dari soal-soal PTN terdahulu yaitu soal ITB sekitar tahun 1976,
SKALU sekitar tahun 1978, PP 1 sekitar tahun 1979-1980, Sipenmaru sekitar tahun
1981-1989, UMPTN sekitar tahun 1990-2001, SPMB sekitar tahun 2002-2008, SNMPTN
sekitar tahun 2009-2012, dan terakhir SBMPTN tahun 2013 sampai sekarang. Buku ini
sengaja dibuat agar Anda mengetahui bahwa soal PTN sangat bervariatif, kreatif, dan
inovatif.
3. Pembahasan dan Penjelasan super rinci, catatan penting, keterangan, dan saran pada
setiap langkah penyelesaian yang akurat, tajam dan terpercaya agar Anda lebih dekat
memahami penyelesaian soal SBMPTN.
4. Tips adalah rencana penyelesaian soal, agar Anda dapat merencanakan apa yang hendak
dikerjakan dan tepat dalam menyelesaikan soal SBMPTN.
5. Metode ringkas bertujuan untuk memudahkan Anda dalam menyelesaikan soal secepat
mungkin khusus pada soal-soal tertentu saja. • Cara cepat dan trik
6. Latihan mandiri dan kunci jawaban diberikan kepada Anda agar dapat menyelesaikan soal
secara mandiri dan kunci jawaban diberikan untuk membuktikan jawaban atau mencocok-
kan jawaban Anda • Kumpulan soal ter-update
7. Nasehat penguatan setiap konsep, prinsip, dan rumus dalam matematika agar tertanam
• Penjelasan super rinci,
catatan penting, keterangan,
dalam pikiran Anda dan tidak mudah dilupakan.

Selamat belajar dan raihlah kesuksesan Anda dengan masuk PTN favorit.
tajam dan terpercaya.
• Tip-tip penyelesaian soal-soal
www.facebook.com/indonesiapustaka

Anda mungkin juga menyukai