5. Data Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja. Padang: Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Sumatera Barat; 2015.
10. Profil Nagari Tapi Selo Kec. Lintau Buo Utara Kab. Tanah Datar 2015.
11. Fau SR. Gambaran Keluhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerja
Pandai Besi Ditinjau dari Sikap Kerja di Kwala Begumit Kecamatan Binjai
Kabupaten Langkat Tahun 2008. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2008.
12. Sihombing KF. Pengukuran Kadar Debu dan Gangguan Saluran Pernapasan
Pekerja Bengkel Pandai Besi di Desa Sitampurung Kecamatan
Siborongborong Kebupaten Tapanuli Utara Tahun 2006. Medan: Universitas
Sumatera Utara; 2006.[Skripsi].
16. Rejeki S. Sanitasi Hygiene dan K3. Bandung: Rekayasa Sains; 2015.
2
19. Kuswana WS. Ergonomi dan K3. Bandung: PT Remaja Rosdakarya; 2014.
20. Organization IL. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja. 2013.
22. Suma'mur. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Sagung Seto;
2013.
23. Socrates MF. Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan
Metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment And Risk Control)
pada Alat Suspension Preheater Bagian Produksi di Plant 6 dan 11 Field 6
dan 11 Field Citeureup PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tahun 2013.
Jakarta: Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah; 2013.[Skripsi].
28. Pratama MD, Ghofari AKA, Musrofi M. Evaluasi Penilaian Risiko Pekerja
dengan Menggunakan Pendekatan Job Safety Analysis (JSA) dan hazard
Identification Risk Assessment Risk Control (HIRARC) di PT. Aneka
Adhilogam Karya. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2013
[Skripsi].
29. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 13 Tahun 2011.
31. Rumita R, W.P SN, Jantitya SV. Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC di PT. Coca Cola Bottling
Indonesia Unit Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro.[Skripsi].