( SAP )
Disusun oleh
Zainal abidin
16.11.4066.E.A.00.36
Waktu. :
Sasaran : Tn.W
1. Tujuanpembelajaran
a. Tujuan umum :
Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan pasien dan keluarga
mempraktekan dan memahami tentang management nyeri dengan
teknik relaksasi nafas dalam.
b. Tujuan khusus :
Setelahmengikutikegiatanpembelajaranselama10
menittentangteknikrelaksasinafasdalammampu :
1. Menyebutkan pengertian nyeri
2. Menyebutkan klasifikasi nyeri
3. Menyebutkan skala nyeri 0-10
4. Menyebutkan cara mengatasi nyeri dengan
teknik relaksasi nafas dalam
5. Mendemostrasikancara-caramengatasinyeri
2. MateriPembelajaran
1. Pengertiannyeri
2. Klasifikasinyeri
3. Skala nyeri 0-10
4. Teknik relaksasi nafas dalam
3. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
4. Media/alat dan bahan
Leaflet
5. Kegiatan
A. Pengertian
Nyeri merupakan sensasi tidakmenyenangkan yang
terjadi bila kita mengalami cidera atau kerusakan pada
tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit, panas, gemetar,
kesemutan seperti terbakar, tertusuk atau ditikam.
B. Klasifikasi Nyeri
a. Nyeri Akut ( < 6 bulan )
Nyeri akut biasanya terjadi secara tiba-tiba dan
umumnya berkaitan dengan cedera spesifik.
Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung
dari beberapa detik hingga enam bulan.
b. Nyeri Kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap
sepanjang suat periode waktu. Nyeri kronik
merupakan nyeri yang dirasakan selama lebih
dari 6 bulan.
C. Skala Nyeri
0 : Tidak ada rasa nyeri yang dirasakan
1: Nyeri ringan atau hampir tidak terasa
2 : Nyeri seperti melilit atau terpukul
3 :Seperti perih
4 :Seperti keram
5 :Seperti tertekan atau tergesek
6 :Seperti terbakar
7-9 :Sangat nyeri tetapi dapat dikontrol oleh klien dengan
aktivitas yang biasa dilakukan
10 :Sangat nyeri dan tidak dapat dikontrol oleh klien
D. Teknik relaksasinafasdalam
1. Ciptakan lingkungan yang tenang
2. Usahakan tetaprileks dan tenang
3. Menarik nafas dalamdari hidung dan menghirupkembalidengan
udara melalui hitungan 1,2,3Perlahan-lahan udara dihembuskan
melalui mulut sambil merasakan ekstermitasatas dan bawah rileks
4. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
5. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui
mulutsecara perlahan-lahan
6. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
7. Usahakan agar tetap konsentrasi pada daerah yang nyeri
8. Anjurkan untuk mengulangi proses hingg nyeri terasa berkurang
DAFTAR PUSTAKA
Istiqomah, 2012.
Pengaruhteknikrelaksasinafasdalamterhadappeubahanskalanyeri di RSUD
Sleman, Akses pada tanggal 8 Oktober 2013