Andy Omega
20 Mei 2013
Tujuan
• Mengetahui “sedikit” prinsip EKG
• Mengetahui cara pemasangan EKG
• Mengetahui cara pembacaan EKG secara
sistematis
• Mengetahui EKG yang normal
Sejarah
• EKG secara praktik
pertama kali ditemukan
oleh Willem Einthoven
• Dokter berkebangsaan
belanda yang lahir di
Semarang, Indonesia
• Menggunakan istilah P,
Q, R, S, T untuk defleksi-
defleksi
Mesin EKG Awal
Saat Ini
Elektrokardiogram
• EKG merupakan rekaman dari aktivitas elektrik
jantung dari “sudut pandang tertentu”, berupa
serangkaian gelombang dan defleksi
• Sudut pandang tertentu lead memonitor
perubahan voltase di antara elektroda pada
posisi yang berbeda pada tubuh
• Sudut pandang dari beberapa lead yang
berbeda lebih akurat daripada satu
KALIBRASI
Standar rekaman EKG:
• Kecepatan rekaman : 25mm/det
• Kalibrasi : 1mV = 10 mm
• V1 : merah
• V2 : kuning
• V3 : hijau
• V4 : coklat
• V5 : hitam
• V6 : ungu
TERMINOLOGI
• P: depolarisasi atrial (gelombang pertama)
• Interval PR: mulai awal depolarisasi dari atrial hingga
mencapai ventrikel (awal gelombang P-awal kompleks
QRS)
• Interval QRS: depolarisasi ventrikel
– Q: defleksi negatif pertama
– R: defleksi positif pertama
– S: defleksi negatif pertama setelah gelombang R
• Segmen ST: waktu antara depolarisasi ventrikel-awal
repolarisasi (jarak gelombang S-awal gelombang T)
• T: repolarisasi ventrikel (gelombang setelah QRS)
• Interval QT: total aktivitas ventrikel (awal QRS-akhir
gelombang)
• U: gelombang setelah T, repolarisasi serat purkinje
CARA PEMBACAAN SISTEMATIS
Kualitas EKG yang Baik
Nama Pasien
Waktu Perekaman
Lead lengkap
Lead panjang (II atau V1) di bagian paling
bawah
Kalibrasi
Tergantung Situasi
• Irama
• Irama
• Laju
• Laju • Aksis
• Aksis • Morfologi P
• Hipertrofi • Interval PR
• Interval • Morfologi QRS
• Interval QRS
• Iskemi/injury
/infark • Segmen ST
• Morfologi T
• Interval QT
Irama
SA Node
Atrial Aritmia
Junctional Aritmia
Ventricular Aritmia
Asystole
AV Block
Laju
• Jika irama teratur
– Tentukan RR interval
– Rate :
• 1500/ ∑ kotak kecil
• 300 / ∑ kotak besar
QR Q/QS rSr’
RsR’
Zona Transisi
Kriteria diagnostik RVH
• R in V1 ≥ 0.7 mV
• QR in V1
• R/S in V1> 1 with R > 0.5 mV
• R/S in V5 or V6 < 1
• S in V5 or V6 > 0.7 mV
• R in V5 or V6 ≥ 0.4 mV with S in V1 ≤ 0.2 mV
• Right axis deviation (>90 degrees)
• S1Q3 pattern
• S1S2S3 pattern
• P pulmonale
Kriteria diagnostik LVH
Sokolow-Lyon voltages SV1 + RV5 > 3.5 mV
RaVL > 1.1 mV
Romhilt-Estes point
Any limb lead R wave or S wave > 2.0 mV (3 points)
score system*
or SV1 or SV2 ≥ 3.0 mV (3 points)
or RV5 to RV6 ≥ 3.0 mV (3 points)
ST-T wave abnormality, no digitalis therapy (3 points)
ST-T wave abnormality, digitalis therapy (1 point)
Left atrial abnormality (3 points)
Left axis deviation ≥ −30 degrees (2 points)
QRS duration ≥ 90 msec (1 point)
Intrinsicoid deflection in V5 or V6 ≥ 50 msec (1 point)
SV3 + RaVL ≥ 2.8 mV (for men)
Cornell voltage criteria
SV3 + RaVL >2.0 mV (for women)
Cornell regression
Risk of LVH = 1/(1+ e−exp)[†]
equation
Cornell voltage
QRS duration ? Cornell voltage > 2,436 mm-sec[‡]
duration measurement
QRS duration ? sum of voltages in all leads > 1,742 mm-sec
Q Patologis
• Menandakan infark akut atau infark lampau
• Syarat:
Dalam gelombang > 25% tinggi gelombang
dan atau
Lebar (durasi) > 0,04 detik
SEMOGA BERMANFAAT..