Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemilihan umum adalah sarana untuk melaksanakan kedaulatan rakyat

berdasarkan azas langsung, umum, bebas dan rahasia, serta jujur dan adil.

Stabilitas politik sangat penting untuk memfalitasi pelaksanaan pembangunan,

proses pemilu yang aman, jujur, adil dan terbuka menjamin penerimaan hasil

pemungutan suara oleh segenap warga negara, yang diharapkan mengantarkan

bangsa Indonesia pada pemerintahan yang bersih dan berwibawa, tentram dan

sejahtera.1

Dalam UU No 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota. bahwaPemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil

Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota yang selanjutnya disebut Pemilihan

adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah provinsi dan kabupaten/kota

untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta

Walikota dan Wakil Walikota secara langsung dan demokratis.2

Pemilihan kepala daerah merupakan suatu wujud demokrasi yang

sedang dilaksanakan oleh pemerintah pusat guna mewujudkan pemerintah yang

baik. Oleh karena itu berarti Pilkada bukan hanya melibatkan para pemelihnya

yang akan memilih pilihannya dan melaksanakan hak pilihnya tersebut, tetapi

perlunya masyarakat dalam pemilihan kepala daerah. Di mana Pilkada

dijadikan sebagai wadah bagi masyarakat untuk belajar bagaimana demokrasi

1 Khelda Ayunda dan Abd. Rais Asman, Hukum Tata Negara Indonesia, (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2016), h. 142

2UU No 8 Tahun 2015 Tentang Pemiihan Gubernur, Bupati dan Walikota

1
sessungguhnya dan bagaimana mewujudkan Pilkada yang baik bagi semua

belah pihak, baik pasangan yang menang maupun pasangan yang kalah.

Pasangan M. Amin dan M. Shaleh merupakan salah satu pasangan

calon yang ikut bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kampar

periode 2017-2022 yang mendapat urut satu. Namun dalam pemilihan kapala

daerah tersebut M. Amin dan M. Shaleh kalah dan hanya mendapat urutan ke 4

dari lima pasangan calon yang ikut tertarung. Akan tetapi kekalahan yang

dialami oleh M. Amin dan M. Shaleh bukan lah suatu akhir dari segala

perjuangan dalam membantu dan membangun dari masyarakat Kabupaten

Kampar. Apalagi M. Amin dikenal dengan seorang pengusaha sukses dan juga

menjabat sebagai ketua Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) Kabupaten

Kampar. Tentunya M. Amin mempuyai peran penting dalam urusan ekonomi di

Kampar.

Proses pelaksanaan pemilihan kepala daerah Kabupaten Kampar pada

tanggal 15 Februari 2017 secara bebas dan adil serta beradab merupakan salah

satu unsur penting dari sistem demokrasi dengan alasan :

1. Pilkada merupakan prosedur dan mekanisme pemilihan kepala

daerah Kampar yang akan memimpin Kabupaten Kampar 5 tahun ke depan.

2. Pilkada merupakan prosedur dan mekanisme pemerintahan

berbeda dalam pilihan akan tetapi menyampaikan aspirasi yang sama.

3. Pilkada merupakan prosedur dan mekanisme perubahan politik

secara teratur, tertib dan periodic baik perubahan sirkulasi elit politik

maupun pembaca awal dan pula kebijakan publik.

2
4. Pilkada dapat digunakan sebagai prosedur dan mekanisme untuk

mewujudkan tatanan politik yang disepakati bersama.

Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten yang berada di

Propinsi Riau yang mengikuti pemilihan kepala daerah serentak gelombang kedua

diseluruh Indonesia yang disebut pemilihan Bupati dan Wakil Bupati periode

2017-2022. Sedangkan jumlah Daftar Pemilih Tetap dalam pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati Kampar dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel I
Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT)
Jenis Kelamin Jumlah DPT
Laki-Laki 244.821
Perempuan 236.146
Jumlah 480.967
Sumber : Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kampar Tahun 2017

Dari tabel di atas menunjukan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Kampar menetapkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Kampar

untuk pemilihan Bupati dan Wakil upati Kampar tahun 2017 sebanyak 480.967

yang tersebar di 21 Kecamatan, 250 Desa/Kelurahandan 1.323 TPS. Jumlah

pemilih 480.967 orang ini terdiri dari pemilih laki- laki sebanyak 244.821 orang

dan jumlah pemilih perempuan 236.146 orang.

Dalam Pilkada Kabupaten Kampar diselenggarakan pada tanggal 5

Februari 2017. Pilkada ini diikuti oleh 5 pasangan calon,yaitu :

3
Tabel II
Pasangan Calon beserta Partai Politik Pungusung
No.
Pasangan Calon Partai Politik Pengusung
Urut
Muhammad Amin, S.Ag. MH
1 dan Demokrat dan Hanura
Drs. H. Muhammad Shaleh
Drs H. Zulher, MS
2 dan PDIP dan PAN
Dasril Affandi, SH. MH
H. Aziz Zaenal SH. MM
Golkar, PKS, Gerindra, PPP,
3 dan
Nasdem dan PKB
Catur Sugeng Susanto, SH
Drs. H. JawahirM.Pd
4 dan
Independen
H. Bardansyah Harahap
H. Rahmad Jevari Juniardo
5 Dan Independen
Khairuddin Siregar
Sumber : Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kampar Tahun 2017

Dari 5 pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar ada yang

menggunakan partai dan dua lagi menggunakan perseorangan atau disebut juga

independen. Paslon no 1 partai pengusungnya Demokrat dan Hanura, paslon no 2

partai pengusungya PDIP dan PAN, paslon no 3 Golkar, PKS, Gerindra, PPP,

Nasdem dan PKB, paslon no 4 dan paslon no 5 menggunakan jalur perseorangan

atau disebut juga jalur independen.

Peraturan Komisi Pemilihan Umum No 15 Tahun 2016 tentang

Rekapitulasi Hasil Penghitungan suara dan Penetapan hasil pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Wali

Kota, perlu menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kampar

tentang penetapan Rekapitulasi hasil penghitungan suara dan hasil suara dan hasil

4
Pemilihan Bupati dan Wakil bupati Kampar Tahun 2017. 3 Berikut hasil

rekapitulsi suaru pemilihan bupati dan wakil bupati Kabupaten Kampar periode

2017-2022 dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel III
Hasil Rekapitulasi Suara di 21 Kecamatan
No Kecamatan Paslon 1 Paslon 2 Paslon 3 Paslon 4 Paslon 5
1 Bangkinang 1.106 3.926 5.808 313 4.513
2 Bangkinang Kota 745 6.327 6.016 585 2.386
3 Gunung Sahilan 179 2.284 2.369 334 3.146
4 Kampar 809 11.304 9.511 345 2.697
5 Kampar Kiri 287 5.583 3.631 2.665 1.557
6 Kampar Kiri Hilir 660 1.658 1.202 259 1.492
7 Kampar Kiri Hulu 101 1.419 920 1.824 1.807
8 Kiri Tengah 1.182 4.979 3.404 482 2.919
9 Kampar Timur 398 2.462 6.146 168 1.874
10 Kampar Utara 365 4.339 2.988 111 1.688
11 Koto Kampar Hulu 1.389 1.784 3.153 75 2.909
12 Kuok 247 2.717 5.091 185 2.679
13 Perhentian Raja 375 1.729 2.221 189 2.805
14 Rumbio Jaya 251 2.553 3.783 276 1.395
15 Salo 415 3.240 3.522 225 2.186
16 Siak Hulu 2.530 9.719 8.774 535 8.032
17 Tambang 2.059 5.929 10.904 262 6.114
18 Tapung 1.773 7.718 12.077 729 14.924
19 Tapung Hilir 1.197 4.005 6.748 401 11.114
20 Tapung Hulu 1.814 4.316 5.225 1.460 19.333
21 XIII Koto Kampar 1.701 2.863 2.651 257 3.662
Jumlah 19.505 90.977 106.085 11.597 99.084
Sumber : Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kampar Tahun 2017

Dari tabel di atas menunjukan bahwa paslon No 1 memperoleh suara

19.505 paslon No 2 memperoleh suara 90.977 paslon No 3 memperoleh suara

106.085 paslon No 4 memperoleh suara 11.597 dan paslon No 5 memperoleh

suara 99.084. Dari hasil rekaputulasi suara Kecamatan yang berada di Kabupaten

3Peraturan Komisi Pemilihan Umum No 15 Tahun 2016 Tentang Hasil Penghitungan Suara Dan
penetapan hasil pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Bupati dan wakil Bupati atau Walikota
atau Wakil Walikota

5
Kampar bahwa pasangan calon Muhammad Amin, S.Ag, MH dan Drs.

Muhammad Shaleh tidak ada memenangkan satu kecamatan pun.

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kampar No 13 Tahun

2017 tentang Penetapan Rekapituasi Hasil Penghitungan suara dan hasil

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kampar Tahun 2017.4 Menetapkan hasil

jumlah suara pasangan calon dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Kabupaten

Kampar Periode 2017-2022 dapat di lihat pada tabel berikut ini :

Tabel IV
Jumlah Suara Pasangan Calon
No Urut Pasangan Calon Jumlah Suara Persen
1 Muhammad Amin S.Ag. MH. 19.505 5.96%
dan
Drs. H. Muhammad Shaleh
2 Drs. H. Zulher, MS 90.977 27.80%
dan
Dasril Affandi, SH. MH
3 H. Aziz Zaenal SH. MM 106.085 32.42 %
dan
Catur Sugeng Susanto, SH
4 Drs H. Jawahir M.Pd 11.597 3.54%
dan
H. Bardansyah Harahap
5 H. Rahmad Jevari Juniardo 99.084 30.28%
dan
Khairuddin Siregar
Sumber : Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kampar Tahun 2017

Dari tabel diatas menunjukan bahwa Pasangan Calon, Azis-Catur terpaut

2,14 persen dengan jumlah perolehan suara di bawahnya yakni Paslon, Ardo-

Khairuddin. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, Azis Zaenal-Catur Sugeng

Susanto ditetapkan sebagai peraih suara terbanyak dengan total 106.085 suara

4Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kampar No 13 Tahun 2017 tentang Penetapan
Rekapituasi Hasil Penghitungan suara dan hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kampar Tahun
2017.

6
atau sama dengan 32,42 persen dari suara sah. Disusul Paslon, Rahmat Jevary

Juniardo-Khairuddin Siregar sebanyak 99.084 suara atau 30,28 persen.

Paslon, Zulher-Dasril Affandi berada di peringkat ketiga dengan perolehan

90.977 suara atau 27,80 persen. Sedangkan Paslon, Muhammad Amin-

Muhammad Saleh dan Jawahir-Bardansyah Harahap masing-masing meraih

19.505 suara atau 5,96 persen dan 11.597 suara atau 3,54 persen.

Dalam pelaksanaan pemilihan kepala daearah Kabupaten Kampar

tahun 2017 yang menjadi factor-faktor penyebab kekalahan M. Amin- M.

Shaleh adalah:

a. Intimidasi

Intimidasi ini sangat berbahaya. Seperti contoh: di daerah oknum

pegawai pemerintah melakukan intimidasi terhadap warga agar mencoblos

salah satu calon. Hal ini sangat menyelewengkan sekali dari aturan

pelaksanaan pemilu.

b. Kampanye negatif

Kampanye hitam ini timbul karena kurangnya sosialisasi dan

pengawasan. Padahal di dalam auturan Pilkada sudah dijelaskan untuk

melakukan sosialisasi dan pengawasan. Pihak-pihak yang melakukan itu

sudah di tunjuk, namun pada kenyataannya tidak berjalan secara maksimal,

sehingga kampanye hitam mudah dilakukan.

c. Mesin partai politik yang tidak bergerak

Partai Politik Merupakan kelompok yang terorganisir mempunyai

orientasi nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Mesin partai politik sangat

7
dibutuhkan untuk memenangkan pasangan calon dalam pesta demokrasi,

sebab partai merupakan ujung tombak dalam memaparkan visi dan misi

calonnya ke masyarakat. M. Amin dan M. Shaleh diusung oleh partai

penguasa yaitu Partai Demokrat, akan tetapi kenyataannya partai yang besar

tidak menjamin mendapatkan suara yang banyak.

d. Masyarakat belum mengenal figur calon

Pemilihan kepala daerah secara langsung merupakan momen lima

tahunan yang sangat penting bagi masyarakat dalam menentukan siapa

sosok kepala daerah. Pilkada juga dapat menjadi instrument demokrasi bagi

masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya dengan memilih calon kepala

daerah yang sesuai. Pemahaman masyarakat terhadap pemilu dan

mengetahui elekstabilitas dari calon pemimpin sangat dibutuhkan. Hal ini

terkait dengan criteria ideal calon kepala daerah pemilihan langsung bagi

masyarakat. Sejauh ini pengetahuan masih minim di dapatkan oleh

masyarakat Kabupaten Kampar.

Dari uraian di atas, sehingga penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kekalahan M.

Amin dan Muhammad Shaleh Dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Kampar Tahun 2017-2022.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka

permasalahan yang menjadi fokus perhatian dalam penelitian ini faktor-faktor

8
yang mempengaruhi kekalahan M. Amin dan Muhammad Shaleh dalam

pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kampar Tahun 2017-2022

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahuai faktor-faktor yang mempengaruhi kekalahan M. Amin

dan Muhammad Shaleh dalam pemilihan Bupati Kampar Tahun 2017-

2022

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis
Secara akademis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu pemerintahan

dan dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian secara

lebih lanjut.
b. Manfaat Praktis
Dapat menjadi bahan masukan bagi M. Amin dan Muhammad

Shaleh serta timnya dalam dalam pemilihan Bupati Kampar. Sehingga ke

depannya bisa lebih baik lagi.

D. Tinjauan Pustaka
1. Studi Terdahulu
Muhammad Rendy Dorona. 2015 dalam Jurnal Ilmiah Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Riau

yang berjudul‘’Faktor-Faktor yang mempengaruhi kekalahan pasangan

herman Abdullah dan Agus Hidayat dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil

9
Gubernur Riau di Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar.’’

Menyimpulkan bahwa Faktor-faktor yang mempengaruhi. Kekalahan

pasangan Herman Abdullah dan Agus Hidayat dalam pemilihan gubernur

dan wakil gubernur Riau. Di Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar.

Masyarakat Kecamatan Tapung Hulu yang tidak memberikan hak suaranya

(golput) dan jumlah tersebut jelas memberikan kerugian kepada pasangan

Herman Abdullah dan Agus Widayat yang menganggap telah melakukan

sosialisasi keseluruh lapisan masyarakat namun tetap dalam perhitungan

suara mengalami kekalahan, Kurangnya koordinasi yang dilakukan

pasangan tim sukses, di mana tim sukses kurang berkoordinasi dengan

pemuka masyarakat dan juga dengan ketua tim sukses sendiri, sehingga

tempat-tempat yang dijadwalkan dilakukan kapanye tidak terlaksana karena

jadwal yang bentrok mengakibatkan banyaknya masyarakat yang kecewa

dan memilih golput.5

2. Strategi Pemenangan Pemilu

Strategi adalah ilmu tentang teknik atau taktik, cara atau kiat muslihat

untuk mencapai sesuatu yang dinginkan.6 Politik adalah interaksi antara

pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan dan

pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama

5Muhammad Rendy Dorona, Jurnal Ilmiah. 2015. Faktor-Faktor yang mempengaruhi kekalahan
pasangan herman Abdullah dan Agus Hidayat dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
Riau di Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar.Vol II

6 Tim Prima Pena, Kamus Ilmia Populer (Surabaya : Gitamedia Press, 2006), h. 448

10
masyarakat yng tinggal dalam wilayah tertentu. 7 Jadi, strategi politik adalah

ilmu tentang teknik, taktik, cara, kiat yang dikelola oleh politisi untuk

mendapatkan dan mempertahankan sumber–sumber kekuasaan,

merumuskan dan melaksanakan keputusan politik sesuai yang diinginkan.

Strategi politik adalah strategi yang digunakan untuk merealisasikan

cita-cita politik. Contohnya adalah pemberlakuan peraturan baru,

pembentukan suatu struktur baru dalam administrasi pemerintah atau

dijalankannya program deregulasi, privatisasi atau desentralisasi. 8 Tanpa

strategi politik perubahan jangka panjang atau proyek-proyek besar sama

sekali tidak dapat diwujudkan. Politisi yang baik berusaha merealisasikan

rencana yang ambisius tanpa strategi, seringkali menjadi pihak yang harus

bertanggung jawab dalam menciptakan kondisi sosial yang menyebabkan

jutaan manusia menderita.

Dalam strategi pemenangan pemilu sangat penting mengenal strategi

komunikasi. Strategi komunikasi sangat penting sehingga membawa

keuntungan yang jelas bagi seseorang, atau yang selama ini diabaikan oleh

lawan. Citra yang dinginkan antara lain: dalam proses implementasi,

kelemahan pemerintah dan satuan eksekutif terutama sekali terletak di

bidang kehumasan, target image menetapkan landasan bagi pekerjaan

kehumasan, dan semua tindakan kehumasan hanya bertujuan untuk

menyebarkan citra ini dan menanamkan dalam benak kelompok sasaran-

7 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Jakarta : PT. Gramedia Widisuasarana, 1992), h 10

8 Peter Scrooder, Strategi Politik (Jakarta: FNS,2009), h. 5-6

11
sasaran. Citra yang dinginkan terkait dengan pilihan tema, gaya, cara

konfrontasi dan tawaran sumber daya manusia.9

1. Komunikasi politik

Menurut Harsono Suwardi dalam Sr. Maria Sumta Rumanti

komunikasi politik sebagai suatu aktivitas komunikasi yang membawa

konsekuensi politik, baik yang aktul maupun yang potensial di dalam

suatu system yang ada.10 Sedangkan Dam Nimmo secara ringkas

mendifinisikan komunikasi politik sebagai komunikasi yang mengacu

pada kegiatan politik. Ia menambahkan tujuan dari komunikasi politik

adalah untuk mempersuasi komunikasi agar sependapat dengan

komunikator. Dalam persuasi, ada proses timbale balik yang di dalamnya

komunikator, dengan sengaja atau tidak, menimbulkan perasaan reponsif

pada orang lain.11

Menurut Firmanzah mendefinisikan komunikasi politik sebagai

semua hal yang dilakukan oleh partai politik untuk menstransfer

sekaligus menerima umpan balik tentang isu-isu politik berdasarkan

semua aktivitas yang dilakukannya terhadap semua masyarakat.

Sederhananya, dalam pengertian ini komunikasi politik mencakup

seluruh aspek komunikasi yang dilakukan oleh actor politik yang

9 Rainer Adam, Polical Markketing : Strategi Membangun Konstituen Dengan Pendekatan PR,
(Surakarta: Sebelas Maret University Press), h. 4-8

10 Sr. Maria Sumta Rumanti, Dasar-Dasar Publik Relations, (Jakarta: PT. Grasindo, 2005), h. 4

11 Dam Nimmo, Komunikasi Politik, Komunikator, Pesan dan Media, (Bandung: PT. Rosda
karya, 2005), h. 18

12
membentuk citra politik dan identitasnya, yang dibutuhkan untuk

mempersuasi khalayak.12

Terdapat tiga unsur dalam komunikasi politik, Pertama

komunikator. Ia bisa berupa individu maupun organisasi politik, partai

politik, organisasi masyarakat, golongan berpengaruh, dan pemerintah.

Kedua audien (khalayak) sebagai sasaran persuasi atau organisasi media

baik media cetak, media elektronik maupun media online. Ketiga

Komunikan dapat bersifat perorangan, kelompok, dapat berupa institusi,

organisasi, masyarakat, partai politik, dan negara atau pemerintahan

negara lain. dalam intra negara penempatan komunikan dalam proses

komunikasi dapat dijadikan sebagai tolak ukur sistem politik apa yangt

melandasi proses komunikasi tersebut.13

Salah satu proses komunikasi politik adalah kampanye politik.

Kampanye politik menyangkut pengarahan, memperkuat dan

menggerakkan kecenderungan konstituen untuk memilih kandidat yang

dikehendaki dalam pemngutan suara. Dalam kampanye politik, actor

politik (partai atau individu) berusaha mengkomunikasikan ideology

ataupun program kerja yang mereka tawarkan. Melalui kampanye politik,

actor politik mengemas sedemikian rupa pesan politiknya agar mampu

menarik dukungan dari masyarakat.14

12 Firmanzah, Marketing Politik, Antara Pemahaman dan Realitas, (Jakarta: Yayan Obor
Indonesia, 2008), h. 257

13 Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Politik Indonesia, Dinamika Islam Politik Orde Baru,
(Bandung: PT. Rosda Karya, 2008), h. 31

14 Firmanzah, op.cit, h. 271

13
Dalam Komunikasi politik yang dilakukan oleh pasangan

M.amin dan M. Muhammad Shaleh menggunakan kampanye dialogis,

sosial dan media lainnya kampanye dialogis yaitu langsung menyampai

kerumah warga, marga menyampaikan keluh kesah terhadap masalah

pendidikan dan tenaga kerja. Selama ini pendidikan dan ketenaga

kerjaan sering diabaikan oleh Pemda Kampar. Pemda Kampar biasanya

pakai tenaga kerja dari luar Kampar bukan asli Kampar oleh karna itu

kami ingin perubahan yang dilakukan oleh Pemda Kampar. M.amin

berjanji kelak menjadi bupati Kampar akan menepati janjinya sesuai

keinginan masyarakat.15

2. Marketing mix dalam politik

Pada prinsipnya kampanye politik berkaitan erat dengan

pembetukan image politik menciptakan ruang tertentu dalam benak

pikiran khalayak mengenai tanggapan terhadap produk (kandidat,

program) tertentu bagi kepentingan khalayak. Dimana terdapat dua

hubungan yang akan dibangun, yaitu hubungan internal dan hubungan

eksternal. Untuk membentuk image politik, kampanye harus dilakukan

secara parmanen dan dalam jangka waktu yang panjang, tidak terbatas

pada waktu pemilu saja.16

Disinilah perlunya bahwa marketing mix dapat dijadikan

sebagai konsep pengelolaan atau strategi aktivitas politik yang terkait

15 Syahwal Ribuan Barisan Muda Amin-Saleh Siap Bergerak Menangkan Pilkada Kampar
(Kampar : Suara Kampar 2017) 15- April 2017 13:45

16 Rosadi Ruslan, Kampenye Publik Relation, (Kiat dan Srategi), (Jakarta: PT. Raja Grapindo
Persada, 2008), h. 27

14
dengan kebijakan dan program kerja politik baik partai maupun kandidat.

Aktivitas marketing mix ini dilihat sebagai proses yang lebih panjang dan

terus menerus dengan tujuan untk memastikan pembentukan image

politik dan pencapaian tujuan politik, membangun relationship antar elit

dan public serta untuk member kepuasan dan loyalitas. Membantu

politikus atau parpor agar lebih efektif dan efisien dalam membangun

hubungan dua arah dengan konstituen mereka.17

Menurut Bruce Newman yang dikutip oleh Kaid memberikan

defenisi marketing mix adalah: penerapan prinsip-prinsip pemasaran dan

prosedur kampanye politik oleh individu-individu dan organisasi.

Prosedur yang dimaksud meliputi analisis, pengembangan, pelaksanaan

dan manajemen kampanye strategis oleh calon, partai politik, pemerintah,

para pelobi dan kelompok-kelompok yang tertarik mempengaruhi

pendapat umum, memajukan idiologi mereka sendiri, memenangkan

pemilihan, penyempaian perundang-undangan dan referendum sebagai

jawaban atas kebutuhan dan keinginan orang-orang tertentu dan

kelompok sutau masyarakat.18

Era multi media pada saat sekarang ini, di mana kekuatan

pentrasi media dalam mempengaruhi opini publik sangat dominan, image

politik adalah faktor fundamental bagi seorang politisi untuk menarik

simpati dan dukungan serta membangun kredibilitas dan kepercayaan

dari pendukung maupun pemilih lain. Tidak mengherankan bagi seorang

17 Davis S Simatupang, Political Marekting, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2009), h. 50

18 Linda Lee Kaid, Handbook Of Political Communicaton Research New (Jersey: Lawrence
Erbalum Associates Publishers, 2004), h. 18

15
politisi yang hendak bersaing untuk merebutkan jabatan public untuk

tidak mengakomodasi orientasi marketing.19

Secara sederhana, konsep marketing berpegang pada kebutuhan

konsumen atau masyarakat, mengidentifikasinya dan kemudian berupaya

untuk memenuhi kepuasan konsumen agar tercapai sasaran organisasi.

Dalam konteks politik marketing sejati untuk memenuhi kebutuhan

needs and wants public dengan produk politik yang sudah dikemas untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut.20

Dalam orasinya Muhammad Amin menyampaikan, pasangan

Amin-Saleh merupakan perpaduan antara pengusaha dan birokrat.

Pada kesempatan ini Amin kembali menyampaikan persoalan yang selalu

disampaikan masyarakat saat ini adalah tingginya angka pengangguran,

mahalnya harga kebutuhan pokok, rendahnya harga karet dan kelapa

sawit serta hasil produksi masyarakat lainnya.

Kalau ini (pengangguran) tidak diurus maka bahaya bagi Kampar. Untuk

mengurangi pengangguran, Amin-Saleh punya solusi," tegas Amin yang

juga putra kelahiran Pulau Permai, Kecamatan Tambang itu.

Namun demikian Amin kembali menegaskan bahwa pasangan ini tidak

mau berjanji muluk-muluk terhadap masyarakat. "Kami tak akan

menjanjikan anak kemenakan kami bisa menjadi PNS karena penerimaan

PNS regulasinya diatur undang-undang. Namun kami menjanjikan akan

membuka lapangan kerja dengan mendorong tumbuhnya industri," ucap

19 Dicky M. Doorradi, Penerapan Teknik Political marketing dan Hubunganya Dengan


Demokrasi Internal Partai Politik, (Tesis: Univeristas Indonesia, 2006), h. 22

20 Sr. Maria Sumta Rumanti , op.cit, h. 55

16
pria yang juga pernah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren

Darussalam (STI) di Batubersurat selama tujuh tahun tersebut.

Kita akan buat Perda, semua perusahaan di negeri ini tenaga

kerjanya wajib minimal tenaga kerjanya dua puluh persen dari

masyarakat tempatan, Solusi yang saya tawarkan kalau Allah takdirkan

saya jadi bupati kita akan bangun industri hilir. Industri yang mengolah

bahan baku karet dan kelapa sawit menjadi produk hilir sehingga harga

kedua komoditi karet dan kelapa sawit bisa naik,.

Ia menyampaikan, kalau pemimpin di Kabupaten Kampar kedepan tidak

punya program dan solusi untuk mengatasi masalah ini, jika tidak ada

perubahan maka jangan harap kehidupan masyarakat Kabupaten Kampar

akan berubah. Kampar makin hari makin susut pembangunannya.

Kalau Allah takdirkan kami jadi kami akan memaksimalkan buat

pabrik sebanyak mungkin supaya anak kemenakan Kampar bisa bekerja,"

ucap Amin. Dengan terbangunnya banyak pabrik maka akan

menghidupkan usaha lainnya. Dengan demikian ekonomi masyarakat

kita bisa terangkat, putra putri Kabupaten Kampar bisa bekerja dan usaha

masyarakat akan berkembang. Menurut Amin, Pemkab Kampar harus

mengejar sebanyak mungkin Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN ) dan jangan hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) Kampar sambil terus mencari sumber dana yang

lain seperti dana CSR dari perusahaan. Kalau bupati hanya

17
mengandalkan APBD Kampar banyak kebutuhan masyarakat Kampar

yang tidak akan terpenuhi karena saat ini pemerintah pusat terus

mengurangi dana bagi hasil (DBH). Di sisi lain dana APBD yang bisa

digunakan untuk pembangunan fisik hanya sekitar 20 persen.21

3. Partai Politik

Menurut David Easton dan Harrol Lasweell partai politik

merupakan perjuangan untuk memperoleh dan mempertahankan

kekuasaan, melaksanakan kekuasaaan, mempengaruhi pihak lain ataupun

menantang pelaksanaan kekuasaan. 22

Menurut Miriam Budiarjo partai politik merupakan suatu

kelompok yang terorganisir yang anggotanya mempunyai orientasi nilai

dan cita-cita yang sama. dengan tujuan untuk memperoleh kekuasaan

politik dengan cara konstitusional untuk melaksanakan kebijaksanaan

mereka.23

Tim Pemenangan Pemilu Daerah (TPPD) Partai Pengusung

M.amin dan Muhammad Shaleh yang terdiri dari Partai Demokrat dan

Partai Hanura berupaya mencari bibit unggul untuk Kampar agar

Kampar betul-betul mencari negeri yang Islami. "Kita cinta Kampar

karena selama ini kita mendengar dan menyaksikan bagaimana kondisi di

21 Faizal usman siap memenangkangkan pasanagan amin ( Kampar : Suara Rakyat Riau, 2016)
17 April 2017 9:57

22 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, ( Jakarta : PT Gramedia Widiasarana


Indonesia,1992 ) h6

23 Miriam, Budiarjo Dasar Dasar Ilmu Politik (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
2008) h 403

18
Kampar. Sepanjang rel partai telah dijalani, kami siap mendukung

Muhammad Amin Kita berupaya agar pembicaraan ini tak berhenti di

wilayah tapi di pusat. Kami berarap do'a dari kawan-kawan Pak Amin24

4. Tim sukses pasangan calon

Hubungan antara tim sukses (timses) dengan kandidat yang

dicalonkan dalam pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah bagai

dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Timses akan melakukan berbagai cara

untuk memenangkan kandidat yang mereka dukung dari balik

layar. Menurut pengamat politik Winarto Wijaya, Biaya politik bukan

satu-satunya faktor yang bisa membuat timses menjadi beban. Kerja

timses. Sering terjadi penumpukan hanya pada satu daerah. Sementara

daerah lain tidak ada timses yang bisa mewakili kandidat, ini sering jadi

masalah timses yang baik adalah yang bisa mengoptimalkan

kepengurusan partai sampai ke anak ranting. Menjangkau simpatisan

partai yang benar-benar ada di sekitar masyarakat pemilih. (timses) Yang

paling ideal ada koordinator per TPS (Tempat Pemungutan Suara). Betul-

betul timses ini menjangkau secara menyeluruh pemilih yang ada di

daerah tersebut sehingga sosialisasi bisa merata.25

24 Nando saputra. muhamaad amin dapat parpol (Kampar :Suara Kampar 2016) 16- April 2017
10:30

25 Andika Putra, Tim Sukses Antara Membantu Kemenangan dan beban (Jakarta : CNN Indonesia
2016) 10-April 2017 21:34

19
3.

E. Kerangka Pemikiran

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kekalahan M.Amin dan Muhammad Shaleh dalam Pemilhan Bupati Dan Wakil Bupati K

Tujuan
1. Untuk
mengetahui Faktor-
Faktor Kekalahan
M.Amin dan
Muhammad Shaleh
Masalah Teori
dalam Pemilihan
Bupati dan Wakil
1. Adanya Intimidasi 1. Strategi
Bupati Kampar
2. Kampanye Negatif Pemengan
3. Mesin Partai Politik Pemilu
yang tidak bergerak
4. Masyarkat belum
mengenal figur pasangan
calon

F. Definisi Konsep
1. Faktor kekalahan adalah hal yang ikut menyebabkan terjadinya

proses kekalahan yang dilakukan pada saat mengikuti pemiihan.


2. Pemilihan Bupati adalah proses pemilihan orang untuk mengisi

jabatan-jabatan politik tertentu, jabatan-jabatan tersebut beragam-ragam,

mulai dari presiden, wakil rakyat dan di berbagai tingkat pemerintahan


Kekalahan M.Amin dan Muhammad Shaleh dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kampar
daerah.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian

20
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan

pendekatan deskriptif kualitatif, bertujuan untuk memberikan gambaran

tentang suatu gejala/suatu masyarakat tertentu. Penilitian kualitatif adalah

suatu pendekatan yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan

mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata

berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang

diperoleh dari situasi alamiah.26

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Kampar yang lebih khususnya

di pemilihan bupati dan wakil bupati Kampar periode 2017-2022 yaitu M.

Amin dan Muhammad Shaleh.

3. Sumber Data Penelitian

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh berdasarkan pengamatan

secara langsung serta mengadakan wawancara dengan pihak-pihak yang

berkompeten.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-

dokumen, catatan-catatan, laporan-laporan, maupun arsip-arsip resmi

26Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metologi Penilitian Kualitatif, (Bandung: CV Alfabetha,
2010), h. 39

21
yang di peroleh dari Tim M. Amin dan Muhammad Shaleh serta Komisi

Pemilihan Umum Kabupaten Kampar.

c. Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang

mempunyai pemahaman atau pelaku yang terlibat langsung dengan

permasalahan penelitian. Informan dalam penelitian ini di pilih karena

paling banyak mengetahui atau terlibat langsung pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati Kampar Tahun 2017-2022.

Pemilihan informan dalam penelitian ini dengan cara purposive

sampling, yaitu teknik penarikan sample secara subjektif dengan maksud

atau tujuan tertentu, yang mana menganggap bahwa informan yang diambil

tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitian yang akan

dilakukan. Adapun yang menjadi menjadi informan pada penelitian ini

adalah :

Tabel I.I
Informan Penelitian
No Informan Jumlah
1. Sekretaris DPC Partai Demokrat Kab. Kampar 1
Ketua Penjaringan Balon Bupati dan Wakil
2. 1
Bupati Kampar Dari Partai Demokrat
3. Kasubbag Umum dan Logistik KPU Kampar 1
4. Kasubbag Hukum 1
Total 4

4. Teknik Pengumpulan Data

22
a. Observasi atau pengumpulan data di definisikan sebagai perhatian

yang terfokus terhadap kejadian, gejala atau sesuatu dengan maksud

menafsirkannya mengungkapkan faktor-faktor penyebabnya dan

menemukan kaidah-kaidah yang mengaturnya.27

b. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Wawancara dengan responden guna mengkonfirmasikan data selain itu

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian.28

Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dimana peneliti secara

langsung mengadakan tanya jawab dengan narasumber.

c. Teknik dokumentasi adalah usaha untuk mendapatkan data dengan

mengambil dokumen.29 Dalam penelitian ini dokumen yang dimaksud

adalah sumber data yang terkait dengan pemilihan Bupati dan Wakil

Bupati Kampar Periode 2017-2022.

d. Studi kepustakaan (library research), yaitu dengan cara

mengumpulkan data melalui dokumen-dokumen tertulis seperti buku,

majalah, surat kabar, dokumen-dokumen, undang-undang dan media

informasi lain yang erat kaitannya dengan penelitian yang akan

dilaksanakan.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data ini dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif.

Setelah semua data yang dibutuhkan terpenuhi, maka yang akan dilakukan

27Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisi Data, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2012), h. 36

28Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: PT. PrasetyaWidya Pratama, 2002), h. 66

29Sugiyona, Metode Penelitian Kuantitatif , (Bandung : CV. Alfabetha, 2013), h. 240

23
adalah dengan cara mengelompokkan data berdasarkan jenisnya, kemudian

dengan menggunakan metode analisis deskriptif (data disajikan dalam

bentuk tabel dan uraian) dan deskriptif kualitatif (data di deskripsikan dan di

interpretasikan). Teknik analisi data yang menggunakan deskriptif kualitatif

dalam langkah awal dari keseluruhan proses analisis kualitatif menyatakan

predikat yang menunjuk pada pernyataan keadaan, ukuran, kualitas.30

H. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, tinjauan pustaka, keranka berpikir, definisi konsep

dan metode penelitian


BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Menguraikan gambaran umum Kabupaten Kampar dan Komisi

Pemilihan Umum Kabupaten Kampar


BAB III PEMBAHASAN

30Suharmi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), h. 152

24
Menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi kekalahan M. Amin

dan Muhammad Shaleh dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Kampar Tahun 2017-2022.


BAB IV PENUTUP
Berisikan kesimpulan dan saran

25
DAFTAR PUSTAKA
Buku :

Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Politik Indonesia, Dinamika Islam Politik


Orde Baru, Bandung: PT. Rosda Karya, 2008

Budiarjo, Miriam Dasar Dasar Ilmu Politik Jakarta : PT Gramedia Pustaka


Utama. 2008

Dam, Nimmo, Komunikasi Politik, Komunikator, Pesan dan Media, Bandung: PT.
Rosda karya, 2005

Davis, S Simatupang, Political Marekting, Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada,


2009

Dicky M. Doorradi, Penerapan Teknik Political marketing dan Hubunganya


Dengan Demokrasi Internal Partai Politik, (Tesis: Univeristas Indonesia,
2006

Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metologi Penilitian Kualitatif, Bandung: CV


Alfabetha, 2010

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisi Data, Jakarta : PT Raja Grafindo


Persada, 2012

Firmanzah, Marketing Politik, Antara Pemahaman dan Realitas, Jakarta: Yayan


Obor Indonesia, 2008

Khelda, Ayunda dan Abd. Rais Asman, Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2016

26
Linda Lee Kaid, Handbook Of Political Communicaton Research New, Jersey:
Lawrence Erbalum Associates Publishers, 2004

Marzuki, Metodologi Riset, Yogyakarta: PT. PrasetyaWidya Pratama, 2002

Muhammad Rendy Dorona, Jurnal Ilmiah. 2015. Faktor-Faktor yang


mempengaruhi kekalahan pasangan herman Abdullah dan Agus Hidayat
dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau di Kecamatan
Tapung Hulu Kabupaten Kampar.Vol II

Peter, Scrooder, Strategi Politik, Jakarta: FNS,2009

Rainer, Adam, Polical Markketing : Strategi Membangun Konstituen Dengan


Pendekatan PR, Surakarta: Sebelas Maret University Press

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik Jakarta : PT. Gramedia Widisuasarana,


1992

Rosadi, Ruslan, Kampenye Publik Relation, (Kiat dan Srategi), Jakarta: PT. Raja
Grapindo Persada, 2008
Sr. Maria, Sumta Rumanti, Dasar-Dasar Publik Relations, Jakarta: PT. Grasindo,
2005

Sugiyona, Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung : CV. Alfabetha, 2013

Suharmi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta, 2000

Tim Prima Pena, Kamus Ilmia Populer, Surabaya : Gitamedia Press, 2006

UU :
UU No 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati Dan Walikota

Peraturan Komisi Pemilihan Umum No 15 Tahun 2016 tentang Rekapitulasi


Hasil Penghitungan suara dan Penetapan hasil pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Wali
Kota

27
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kampar No 13 Tahun 2017
tentang Penetapan Rekapituasi Hasil Penghitungan suara dan hasil
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kampar Tahun 2017.

Jurnal :

Putra, Andika Tim Sukses Antara Membantu Kemenangan dan beban (Jakarta :
CNN Indonesia 2016)

Syahwal Ribuan Barisan Muda Amin-Saleh Siap Bergerak Menangkan Pilkada


Kampar (Kampar : Suara Kampar 2017)

Faizal usman siap memenangkangkan pasanagan amin ( Kampar : Suara Rakyat


Riau, 2016)

Nando saputra. muhamaad amin dapat parpol (Kampar :Suara Kampar 2016)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKALAHAN


M. AMIN DAN MUHAMMAD SHALEH DALAM
PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI
KAMPAR PERIODE 2017-2022

PROPOSAL

28
OLEH

HUSNI AMRI
NIM. 1301120510

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2017

29

Anda mungkin juga menyukai