A. Pelayanan
1. Pengertian Pelayanan
kesan tersendiri.2
orang lain. Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan oleh
1
Fandy Tjiptono, Service Management: Mewujudkan Layanan Prima, (Yogyakarta: CV.
Andi Offset, 2008), cet. ke-1, h. 1.
2
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: CV. Alphabeta, 1999), ed. ke-. 30
3
Dahlan Alwi, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995),
edisi. ke-1, h.646
organisasi atau program kepada konsumen, yang bersifat tidak berwujud
prinsip total quality service” mengatakan bahwa ada tiga kunci dalam
kerangka strategi.5
4
Nur Rianto al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Perbankan Syariah, (Bandung CV.
Alphabeta,2010), cet ke-1, h. 211
5
Fandy Tjiptono. Prinsip-Prinsip Total Quality Service, ( Yogyakarta: CV . Andi Ofiset,
2005 ), cet. ket-1, h. 128
simaromo,ada beberapa kualitas jasa pelayanan berikut ini akan
sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi
jasa yang meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang dan lain sebagainya),
penampilan karyawannya
kemampuan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh para karyawan, bebas
santun (courtesy).
merupakan suatu kinerja yang tidak berwujud dan cepat hilang, dimana
a. Tak Berwujud
Pelayanan adalah suatu hasil yang tidak dapat dilihat, secara tak
berbentuk nyata tetapi dapat dirasakan hasilnya. Hal ini merupaka ciri
yang khas dari jasa dan pelaksanaannya dapat menggunakan suatu media,
6
Rambat Lupiyoady, Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat,
2011), edisi. ke-1, h. 182
tergantung dari pelayanan jasa yang akan dilakukan terhadap konsumen
tersebut.8
d. Bervariasi
7
Ahmad Tjahtono , Perpajakan Indonesia, ( Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2003), cet.
ket- 3 h. 345
8
Ibid .h. 346
dapat dilakukan dengan penyesuaian produk yang ditawarkan
bidang tugasnya.
9
Ibid, h. 347
pelayanan melalui tulisan cukup efisien terutama layanan jarak
jauh karena faktor biaya. Agar layanan dalam bentuk tulisan dapat
golongan, yaitu:
lembaga.
hari jeniis layanan ini memang tidak terhindar dari layanan lisan, jadi
antar layanan perbuatan dan layanan lisan sering bergabung. Hal ini
ditentukan.10
ditetapkan.11
10
http:// tesisdisertai. Blogspot.com/2011/07/ bentuk-Pelayanan.html
11
Kasmir, Etika Custumer Servis, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2006), cet. ke-2, h.
49
Kenyamanan pelanggan juga tergantung dari karyawan yang
pelanggan.
e. Mampu berkomunikasi
mudah dimengerti.
perusahaan.
umumnya.12
d. Bermuka masam.
e. Membedakan pembeli.13
yang memadai.
disini berfungsi sebagai acuan dasar yang melandasi pada perbuatan atau
12
Kasmir, Pemasaran Bank, ( Jakarta: Kencana Predana Media. 2004), cet. ke-1, h. 210-
211
13
Sopiah, Manajemen Bisnis Riset, (Yogyakarta: Andi,2008), cet. ket-1, h. 253
d. Faktor pendapatan yang meliputi gaji yang dapat menggairahkan semangat
mempunyai peranan berbeda tetapi saling berpengaruh satu sama lainnya dan
yang dikerjakan seseorang untuk orang lain menimbulkan rasa tentram dan
mempererat tali silaturrahmi diantara kedua belah pihak. Sebab dengan melalui
kerjasama saling mencari keuntungan semata, namun dibalik itu ada nilai
14
Moenir,Manajemen Pelayanan Umum Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), cet.
ke-1, h. 82
diikat oleh tali persaudaraan. Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadist
ﮫﻨﻋ ﷲ ﻲﺿر ةﺮﯾﺮھ ﻲﺑأ ﻋﻦ، لﺎﻗ: ﻢﻠﺳو ﮫﯿﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر لﺎﻗ
ﺎﯿﻧﺪﻟا بﺮﻛ ﻦﻣ ﺔﺑﺮﻛ ﻦﻣﺆﻣ ﻦﻋ ﺲﻔﻧ ﻣﻦ، مﻮﯾ بﺮﻛ ﻦﻣ ﺔﺑﺮﻛ ﮫﻨﻋ ﷲ ﺲﻔﻧ
ﺔﻣﺎﯿﻘﻟا، ﺮﺴﻌﻣ ﻰﻠﻋ ﺮﺴﯾ ﻦﻣو، ةﺮﺧﻵاو ﺎﯿﻧﺪﻟا ﻲﻓ ﮫﯿﻠﻋ ﷲ ﺮﺴﯾ، ﻦﻣو
ﻣﺴﻠﻤﺎ ﺳﺘﺮ، ةﺮﺧﻵاو ﺎﯿﻧﺪﻟا ﻓﻲ ﷲ هﺮﺘﺳ، ﺪﺒﻌﻟا نﻮﻋ ﻲﻔﮭﻠﻟاو، نﺎﻛ ﻣﺎ
seseorang jika dia mau memberikan bantuan dan pelayanan kepada sesama
dan masih banyak lagi. Dan yang perlu kita tegaskan disini bahwa hadist ini
15
Muhammad bin Ismail Al-Bukhori, Sahih Al-Bukhari, jus 2 ( Bairut:Dar Ibnu Kasir,
1407, h. 743
konsekuensinya mengumbar aib orang lain adalah Allah akan membuka aib
sebagai berikut :
a. Sopan-santun.
b. Berpegetahuan.
c. Berusaha.16
Pelayanan yang baik sering dinilai oleh konsumen secara langsung dari
karyawan sebagai orang yang melayani atau disebut juga sebagai produsen
kepuasan konsumen. Jadi kualitas pelayanan merupakan hal penting yang harus
jangan memberikan yang buruk atau tidak berkualitas kepada orang lain.
16
Sopiah, Op.Cit, h. 252.
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa
yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu dan janganlah kamu
memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan darinya padahal
kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha
Kaya lagi Maha Terpuji.17
dan pada akhirnya memperkokoh posisi dalam mind shar konsumen. Dengan
adanya heat share dan mind share yang tertanam, loyalitas seorang konsumen
fasilitas fisik meliputi gedung, sarana dan prasarana lainnya. Fasilitas dalam
menonjolkan kemewahan.
17
Depetemen Agama RI. al-Quran Dan Terjemahan, (Semarang: CV. Asy-Syifa, 1999),
h. 35
dalam pelayanan dapat dilihat dari ketepatan dalam memenuhi janji. Allah
sangat menganjurkan setiap umatnya untuk selalu menepati janji yang telah
Artinya: “Dan tepatilah Perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan
janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah
meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai
saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah
mengetahui apa yang kamu perbuat.”18
janji yang telah ditetapkan, demikian juga dengan pelaku bisnis baik janji yang
harus ditepati sesuai dengan kenyataan. Penawaran ketika promosi atau iklan
yang tidak sesuai dengan kenyataan berarti telah mengingkari janji yang telah
ditetapkan dan hal ini telah mengandung unsur penipuan yang akan merugikan
konsumen. Pelanggan lebih loyal pada perusahaan yang selalu menepati janji
dari pada perusahaan yang banyak menawarkan promosi mewah tapi tidak
kamauan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan.
18
Ibid, h. 221
Assurance (jaminan) juga dapat menunjukan nilai plus tersendiri bagi
bahaya dan resiko yang dapat diberikan karyawan kepada pelanggan. al-
bila pelaku bisnis tidak mampu memberikan rasa aman dengan kelemah
dalam memberikan pelayanan harus menghilangkan jauh sikap keras hati dan
harus memiliki sifat pemaaf kepada pelanggan agar pelanggan terhindar dari
19
Depertemen Agama RI,Op Cit, h.52
rasa takut, tidak percaya, dan perasaan adanya bahaya dari pelayanan yang
diterima.
Selain empat hal di atas, kualitas pelayanan juga dapat dilihat dari
dialami pelanggan.
berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin
perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puasnya.
20
Pater Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama,
2008), ed. ke-3, h. 1110
1. Teori ketidaksesuaian yaitu mengukur kepuasan kerja seseorang
puas atau tidak puas, tergantung pada ada atau tidak adanya keadilan
3. Teori dua faktor yaitu kepuasan kerja dan ketidak puasan kerja.21
seseorang menyatakan hasil perbandingan antara hasil kerja produk/ jasa yang
dari konsumen atau konsumen dalam menggunakan produk dan jasa.23 Oleh
dimensi waktu karena hasil akumulasi. Karena itu, siapapun yang terlibat
21
Veithzal Rivai, Islamic Human Capital Dari Teori Kepraktek: Manajemen Sumber
Daya Islami, ( Jakata: Rajawali Pres.2009), ed. ke-1, h.876-877
22
Nur Rianto al.Arif, Ibid. h.193
23
Hardi Irawan, Prinsip Kepuasan Pelanggan, (Jakarta: PT. Media Komputindo,2002),
edisi, cet. ke- 1. h.3
dalam urusan kepuasan konsumen/pelanggan, ia telah melibatkan diri dalam
jasa.24
memenuhi harapan, konsumen akan merasa puas. Jika kinerja yang dirasakan
harapan pelanggan sedangkan ketidak puasan akan timbul apabila hasil yang
24
Fandi Tjiptono dan Gregorius Candra, Servis Quality dan Satisfaction, (Yogyakarta:
Andi, 2005), cet. ket-1, h.349
25
Ujang, Sumarwan, Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapan Dalam Pemasaran,(
Jakarta: Ghalia, 2003), cet. ket-1, h. 322
Perusahaan dituntut untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan
cara memberikan pelayanan yang lebih memuaskn dari pada yang dilakukan
pesaing. Tujuan dari setiap bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan
merasa puas. Kualitas jasa yang unggul dan konsisten dapat menumbuhkan
perusahaan
persepsi kualitas jasa, kualitas produk, harga, dan faktor- faktor yang bersifat
pribadi serta situasi sesaat. Sisi positif dari harapan (expetation) seseorang
kesenjangan antara keinginan yang ideal dengan yang aktual diterima, yang
26
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, ( Jakarta: Ghalia indonesia 2010), edisi. ke-1 h.83
secara subjektif berhubungan dengan penilaian, perasaan puas atau tidak
puas.27
perusahaan.
perushaan yang lain) atau dengan kata lain konsumen loyal kepada
perusahaan. Hal ini sama seperti yang dikemukakan oleh Derek dan
27
Ibid, h. 85
Jika cara seperti diatas dapat terus dipertahankan, maka tujuan
c. Konsumen samaran
sudah kenal lama. Dalam melayani pelanggan kita harus lah murah
senyum dengan raut muka yang menarik hati serta tidak dibuat-
buat.
kenal.
28
Kasmir, Pemasaran Bank .( Jakarta: Prenada Media Grup,2008), cet. ket-3, h.163-164
dengan sebut Bapak/Ibu, apa yang dapat kami bantu, (berusahalah
pembicaraan.
bahasa Indonesia yang benar atau bahasa daerah yang benar pula.
Suara yang digunakan harus jelas dalam arti mudah dipahami dan
pelanggan.
perasaan pelanggan.
relatif dan subyektif. Bisa jadi dengan kualitas pelayanan yang sama dinilai
oleh orang yang sama namun dirasakan berbeda. Kondisi ini bisa saja terjadi
pelanggan adalah:
a. Kualitas Produk
dimensi yang global dan paling tidak ada 5 elemen dari kualitas produk
b. Harga
Untuk pelanggan yang sensitif, biasanya harga murah adalah sumber
tinggi. Komponen ini sangat penting bagi beberapa perusahaan yang ingin
c. Kualitas Pelayanan
ditiru.
d. Faktor Emosi
puas karena emotional value yang diberikan oleh brand dari produk
tersebut.
Pelanggan akan semakin merasa puas apabila biaya dan produk yang
atau pelayanan.29
kepuasan terletak pada barang yang harganya relatif murah dari merek atau
29
Hardi Irawan, Op.Cit, h. 37
kepuasan terletak apabila orang lain tidak bisa memilikinya. Bahwa ada juga
itu sendiri terdiri dari para karyawan dan para pemakai. Konsumen iksternal
adalah30:
e. Cost terlalu tinggi, karena jarak terlalu jauh, banyak waktu terbuang dan
dalam hal kebaikan antara satu dengan yang lainnya dan Islam melarang untuk
saling tolong menolong dalam hal kejahatan. Dalam al-Quran surat al-Maidah
Sebuah transaksi ekonomi pasti tak lepas dari penjualan dan pembelian
yang mana hal ini digambarkan dalam bentuk kepuasan konsumen (pelanggan)
terhadap produk atau jasa yang diperoleh dari penjualan. Berkaiatan dengan
dasar bangunan manajemen Islam yang kokoh atau disebut juga” total Islam
quality” dimana dasar bangunan tersebut bersumber dari al-Quran dan Hadist,
31
Depertemen Agama RI, al-Quran Dan Terjemahanya. ( Semarang: CV. Asy-Syifa,
1999), h. 82
32
http://www.dakwatuna.com/2007/Hukum-Islam
F. Tanggung Jawab Jasa Laundry
jawab pelaku usaha meliputi tanggung jawab ganti kerugian atas kerusakan,
produk barang dan atau jasa yang cacat bukan dasar satu-satunya pertanggung
jawaban pelaku usaha. Hal ini berarti tanggung jawab pelaku usaha meliputi
seimbang) akibat adanya penggunaan barang dan atau jasa yang tidak
memenuhi harapan konsumen. Hal ini sangat terkait dengan penggunaan jasa
yang telah merugikan konsumen, baik yang berupa kerugian materi maupun
33
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta, PT.
Raja Grafindo Persada, 2007,) , ed. ke-2, h.39.
usaha kecil laundry sebagai pelaku usaha jasa laundry terhadap konsumen
Konsumen adalah pelaku usaha harus bertanggung jawab atas jasa yang
dijual. Bentuk tanggung jawab ini dapat berupa pemberian ganti rugi atas
sehingga dalam hal sesuai dengan pasal 7 poin f ini pelaku usaha harus
dengan waktu lama pakaian yang di hilangkan dengan waktu yang lama
pakaian yang sudah di gunakan, sehingga dalam hal tanggung jawab ganti
rugi pelaku usaha juga tidak di beratkan dengan ganti rugi yang akan di
berikannya.34
hukum ekonomi Islam itu tidak lepas dari sumber-sumber hukum dan
fisik, melainkan juga hak yang bersifat abstrak tersebut, maka dikenal ada
34
Abdulkadir Barkatullah, Hukum Perlindungan Konsumen, (Bandung, PT.Nusa Media,
2008), edisi. ke-1 h. 103.
35
Muhammad dan Alimin, Etika dan Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi Islam,
(Yogyakarta : BPFE Fakultas Ekonomi, 2004), cet. Ke-, h.89
Empat hak dasar ini diakui secara internasional. Dalam
dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan
yang dijanjikan;
3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa
yang digunakan;
diskriminatif;
barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau
lain.
2. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
tidak diskriminatif;
yang berlaku;
5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba
barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas
diperdagangkan;
perjanjian.36
36
https://talkwithfinger.wordpress.com/perlindungan-konsumen/hak-hak-konsumen-
indonesia/