A.Pengertian Relasi
Suatu relasi (biner) F dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu perkawanan
elemen-elemen di A dengan elemen-elemen di B.
Contoh:
A = {2,3,4,5,6}
B = {1,2,3,4,5,6}
Relasi : “adalah faktor dari “
Dapat disajikan dalam dua macam cara.
a. Dengan diagram panah
B. Pengertian Fungsi
Perhatikan diagram dibawah ini:
Contoh 2
Diagram di samping bukan merupakan fungsi
karena ada elemen A yang dipasangkan tidak
secara tunggal dengan elemen pada B.
Contoh 3 :
Diketahui A = {x | -3 ≤ x < 3, x ∈ R} dan suatu fungsi f: A → R
Ditentukan oleh rumus f(x) = x2 + 1
a. Carilah f(-1), f(0) dan prapeta dari 5
b. Dengan melukis grafik, tentukan daerah hasil dari fungsi f.
c. Jelaskan bahwa f adalah suatu fungsi.
Jawab:
Dibuat grafik y= x2 + 1
f(-3) = (-3)2 + 1 =10
f(3) = (3)2 + 1 = 10
titik balik (0,1)
Jadi daerah hasil dari fungsi f adalah: R = { y | 1 < y < 10, y ∈ R }, karena nilai f(x) = y
terletak pada interval tersebut sebagaimana terlihat pada sumbu y.
c. Karena f suatu relasi dimana setiap elemen pada domain A (sumbu x) dipasangkan
secara tunggal maka f merupakan fungsi.
C.Sifat Fungsi
Dengan memperhatikan bagaimana elemen-elemen pada masing-masing
himpunan A dan B yang direlasikan dalam suatu fungsi, maka kita mengenal tiga sifat
fungsi yakni sebagai berikut :
1. Injektif (Satu-satu)
Misalkan fungsi f menyatakan A ke B maka fungsi f disebut suatu fungsi satu-satu
(injektif), apabila setiap dua elemen yang berlainan di A akan dipetakan pada dua elemen
yang berbeda di B. Selanjutnya secara singkat dapat dikatakan bahwa f:A→B adalah
fungsi injektif apabila a ≠ a’ berakibat f(a) ≠ f(a’) atau ekuivalen, jika f(a) = f(a’)
maka akibatnya a = a’.
Contoh:
1. Fungsi f pada R yang didefinisikan dengan f(x) = x2 bukan suatu fungsi satu-satu sebab
f(-2) = f(2).
2.
2. Surjektif (Onto)
Misalkan f adalah suatu fungsi yang memetakan A ke B maka daerah hasil f(A)
c
dari fungsi f adalah himpunan bagian dari B, atau f(A) B. Apabila f(A) = B, yang
berarti setiap elemen di B pasti merupakan peta dari sekurang-kurangnya satu elemen di
A maka kita katakan f adalah suatu fungsi surjektif atau “f memetakan A Onto B”
Contoh:
1. Fungsi f: R→R yang didefinisikan dengan rumus f(x) = x2 bukan fungsi yang onto
karena himpunan bilangan negatif tidak dimuat oleh hasil fungsi tersebut
2. Gb. 2.11
1)
2) Fungsi f yang memasangkan setiap negara di dunia dengan ibu kota negaranegara di
dunia adalah fungsi korespondensi satu-satu (fungsi bijektif), karena tidak ada satu
kotapun yang menjadi ibu kota dua negara yang berlainan.
e. Fungsi Rasional
Fungsi rasional adalah suatu fungsi terbentuk f(x) =Q(x) P(x) dengan P(x) dan Q(x)
adalah suku banyak dalam x dan Q(x) ≠ 0.
2. Diketahui himpunan D = {1,2,3,4,5}. Suatu relasi pada D ini, manakah yang berupa
pemetaan dan berikan alasannya !
a.R = {(1,1),(2,2),(3,3),(4,4),(5,5)}
b.R = {(1,2),(2,3),(2,4),(4,5),(5,1)}
c.R = {(1,2),(2,2),(3,2),(4,2),(5,2)}
3.Suatu fungsi f: R→R ditentukan oleh f(x) = x2 + 2
a.Tentukan f(-1), f(a), dan f(1).
b.Tentukan a jika f(a) = 27
c.Anggota manakah dari daerah asal yang mempunyai peta 18 ?
4.Manakah yang merupakan fungsi injektif, surjektif, atau bijektif dari fungsi dengan
domain {1, 2, 3, 4}, yang didefinisikan sebagai berikut?
a. R = {(1, 1), (2, 3), (3, 5), (4, 7); jika kodomainnya {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
b. R = {(1, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 1); jika kodomainnya {1, 2, 3}
c. R = {(1, 4), (2, 3), (3, 2), (4, 1); jika kodomainnya {1, 2, 3, 4}
d. R = {(1, 1), (2, 2), (3, 2), (4, 4); jika kodomainnya {1, 2, 3, 4, 5, 6}
5. Misalkan A = [–1, 1] = {x|–1≤ x ≤ 1, ∈ R}. Apakah fungsi di bawah ini surjektif?
a. f: A → A ; didefinisikan f(x) = x c. f: A → A ; didefinisikan f(x) = x2
b. f: A → A ; didefinisikan f(x) = 2x – 1 d. f: A → A ; didefinisikan f(x) = x3
Diposka
3. Pada pemetaan f : 5 – x, jika daerah asalnya {3, 2, 1, 0. 1, 2, 3, 4}, maka daerah
hasilnya adalah …
a. {–1, –2, –3, –4, –5, –6, –7, –8} c. {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
b. {–2, –3, –4, –5, –6, –7, –8, –9} d. {2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
Pembahasan :
f(3) = 5 (3) = 8 f(1) = 5 1 = 4
f(2) = 5 (2) = 7 f(2) = 5 2 = 3
f(1) = 5 (1) = 6 f(3) = 5 3 = 2
f(0) = 5 0 =5 f(4) = 5 4 = 1
Daerah Hasilnya = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
4. Pada pemetaan jika daerah asalnya {x | x < 5, x bilangan asli }, maka daerah
hasilnya adalah …
a. {–4, –8, –12, –16, –20} c. {4, 8, 12, 16, 20}
b. {–8, –12, –16, –20, – 22} d. {8, 12, 16, 20, 22}
Pembahasan :
x = {1, 2, 3, 4, 5}
f(1) = 4(1) = 4 f(4) = 4(4) = 16
f(2) = 4(2) = 8 f(5) = 4(5) = 20
f(3) = 4(3) = 12
daerah hasilnya = {4, 8, 12, 16, 20}
6. Fungsi f dinyatakan dengan rumus f(x) = px + q, jika f(0) = –2 dan f(2) = 4, maka
nilai p dan q berturut-turut adalah …
a. 2 dan –5 b. – 2 dan 5 c. 2 dan –3 d. –2 dan 3
Pembahasan :
f(0) = 2 p(0) + q = 2 q = 2
f(2) = 4
p(2) + q = 4
2p + (2) = 4
2p 2 = 4
2p =4 + 2 p = 6/2 = 3
7. Dari tabel di bawah ini, himpunan pasangan berurutannya adalah ….
a. {(0, -1), (1, 1), (2, 3), (3, 5), (4, 7)}
b. {(0, 1), (1, 1), (2, 3), (3, 5), (4, 7)}
c. {(-1, 1), (1, 1), (3, 2), (5, 3), (7, 4)}
d. {(1, -1), (1, 1), (3, 2), (5, 3), (7, 4)}
Pembahasan :
Himpunan Pasangan berurutannya:
{(0, -1), (1, 1), (2, 3), (3, 5), (4, 7)}
a. {(2, -8), (-1, -5), (0, -2), (1, 1), (2, 4), (3, 7)}
b. {(2, 8), (-1, 5), (0, -2), (1, 1), (2, 4), (3, 7)}
c. {(-8, -2), (-5, -1), (-2, 0), (1, 1), (4, 2), (7, 3)}
d. {(8, -2), (5, -1), (-2, 0), (1, 1), (4, 2), (7, 3)}
Pembahasan :
Range : {(2, -8), (-1, -5), (0, -2), (1, 1), (2, 4), (3, 7)}
10. Diketahui fungsi f : x ---> 3x – 11 dan f(a) = –20, maka nilai a adalah …
a. – 3 b. – 4 c. – 5 d. – 6
Pembahasan :
f(a) = 20
3a 11 = 20
3a = 20 + 11 3a = 9 a = 3
11. Pada pemetaan f : x ---> 3x + 2, jika f :(a ) 38, maka nilai a adalah …
a. 18 b. 16 c. 12 d. 10
Pembahasan :
f(a) = 38
3a + 2 = 38
3a = 38 2
3a = 36 ---> a = 12
15. Fungsi f dinyatakan dengan rumus f(x) = ax + b, jika f(2) = 13 dan f(5) = 22, maka
nilai a dan b berturut-turut adalah …
a. –4 dan 5 b. 4 dan – 5 c. 3 dan 7 d. 3 dan – 7
Pembahasan :
f(2) = 13 f(5) = 22
2a + b = 13 ..... 1) 5a + b = 22 .... 2)
Eliminasi b dari persamaan 1 dan 2
2a + b = 13
5a b = 22
_________________ +
3a = 9
a =3
Substitusikan a = 3 ke persamaan 1) :
2(3) + b = 13
6+b = 13 ----> b = 13 6 = 7
16. Fungsi f dinyatakan dengan rumus h(x) = px + q, jika h(–6) = 32 dan h(4) = –8,
maka nilai p dan q berturut-turut adalah …
a. –2 dan 9 b. 2 dan – 8 c. 6 dan –4 d. –4 dan 8
Pembahasan :
h(6) = 32 h(4) = 8
6p + q = 32 ..... 1) 4p + q = 8 .... 2)
Eliminasi b dari persamaan 1 dan 2
6p + q = 32
4p q = 8
_________________ +
10p = 40
p = 4
Substitusikan p = 4 ke persamaan 1) :
6(4) + q = 32
24 + q = 32 ----> q = 32 24 = 8
17. Diketahui fungsi f(x) = ax – b, sedangkan f(3) = 7 dan f(–5) = –25, maka rumus
fungsi f(x) adalah …
a. f(x) = 3x +5 b. f(x) = 3x – 5 c. f(x) = 4x + 5 d. f(x) = 4x – 5
Pembahasan :
f(3) = 7 f(5) = 25
3a b = 7 ..... 1) 5a b = 25 .... 2)
Eliminasi b dari persamaan 1 dan 2
3a b = 7
5a + b = 25
_________________ +
8a = 32
a =4
Substitusikan a = 4 ke persamaan 1) :
3(4) b = 7
12 b = 7 ----> b = 7 12 = 5
Rumus fungsi f(x) = 4x 5
18. Fungsi f dinyatakan dengan rumus f(x) = ax + b, jika f(2) = 13 dan f(5) = 22, maka
rumus fungsi f(x) adalah …
a. f(x) = 3x + 7 b. f(x) = 3x – 7 c. f(x) = 2x + 5 d. f(x) = 2x – 5
Pembahasan :
f(2) = 13 f(5) = 22
2a + b = 13 ..... 1) 5a + b = 22 .... 2)
Eliminasi b dari persamaan 1 dan 2
2a + b = 13
5a b = 22
_________________ +
3a = 9
a =3
Substitusikan a = 3 ke persamaan 1) :
2(3) + b = 13
6+b = 13 ----> b = 13 6 = 7
Rumus funfsi f(x) = 3x + 7
19. Fungsi f dinyatakan dengan rumus h(x) = px + q, jika h(–6) = 32 dan h(4) = –8,
maka rumus fungsi h(x) adalah …
a. f(x) = – 5x + 8 b. f(x) = –5x – 8 c. f(x) = – 4x + 8 d. f(x) = –4x – 8
Pembahasan :
h(6) = 32 h(4) = 8
6p + q = 32 ..... 1) 4p + q = 8 .... 2)
Eliminasi b dari persamaan 1 dan 2
6p + q = 32
4p q = 8
_________________ +
10p = 40
p = 4
Substitusikan p = 4 ke persamaan 1) :
6(4) + q = 32
24 + q = 32
q = 32 24 = 8
Jadi rumus fungsi f(x) = 4x + 8