Analisis Data Kategorik
Analisis Data Kategorik
141
Dengan tingkat signifikansi 5%, QC pabrik akan mencoba menguji
dugaannya.
Penyelesaian:
1. Konversi Data
Sebelum input data ke worksheet Minitab, data pada Tabel 7.1 perlu
dikonversi ke dalam bentuk Tabel 7.2 di bawah ini.
Tabel 7.2. Konversi Data Tabel 7.1.
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9
No shift tipe No shift tipe No shift tipe
1 1 1 101 2 1 201 3 1
2 1 1 102 2 1 202 3 1
3 1 1 103 2 1 203 3 1
4 1 1 104 2 1 204 3 1
5 1 1 105 2 1 205 3 1
6 1 1 106 2 1 206 3 1
7 1 1 107 2 1 207 3 1
8 1 1 108 2 1 208 3 1
9 1 1 109 2 1 209 3 1
10 1 1 110 2 1 210 3 1
11 1 1 111 2 1 211 3 1
12 1 1 112 2 1 212 3 1
13 1 1 113 2 1 213 3 1
14 1 1 114 2 1 214 3 1
15 1 1 115 2 1 215 3 1
16 1 2 116 2 1 216 3 1
17 1 2 117 2 1 217 3 1
18 1 2 118 2 1 218 3 1
19 1 2 119 2 1 219 3 1
20 1 2 120 2 1 220 3 1
21 1 2 121 2 2 221 3 1
22 1 2 122 2 2 222 3 1
23 1 2 123 2 2 223 3 1
24 1 2 124 2 2 224 3 2
25 1 2 125 2 2 225 3 2
142
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9
No shift tipe No shift tipe No shift tipe
26 1 2 126 2 2 226 3 2
27 1 2 127 2 2 227 3 2
28 1 2 128 2 2 228 3 2
29 1 2 129 2 2 229 3 2
30 1 2 130 2 2 230 3 2
31 1 2 131 2 2 231 3 2
32 1 2 132 2 2 232 3 2
33 1 2 133 2 2 233 3 2
34 1 2 134 2 2 234 3 2
35 1 2 135 2 2 235 3 2
36 1 2 136 2 2 236 3 2
37 1 3 137 2 2 237 3 2
38 1 3 138 2 2 238 3 2
39 1 3 139 2 2 239 3 2
40 1 3 140 2 2 240 3 2
41 1 3 141 2 2 241 3 3
42 1 3 142 2 2 242 3 3
43 1 3 143 2 2 243 3 3
44 1 3 144 2 2 244 3 3
45 1 3 145 2 2 245 3 3
46 1 3 146 2 2 246 3 3
47 1 3 147 2 2 247 3 3
48 1 3 148 2 2 248 3 3
49 1 3 149 2 2 249 3 3
50 1 3 150 2 2 250 3 3
51 1 3 151 2 2 251 3 3
52 1 3 152 2 3 252 3 3
53 1 3 153 2 3 253 3 3
54 1 3 154 2 3 254 3 3
55 1 3 155 2 3 255 3 3
56 1 3 156 2 3 256 3 3
57 1 3 157 2 3 257 3 3
58 1 3 158 2 3 258 3 3
59 1 3 159 2 3 259 3 3
143
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9
No shift tipe No shift tipe No shift tipe
60 1 3 160 2 3 260 3 3
61 1 3 161 2 3 261 3 3
62 1 3 162 2 3 262 3 3
63 1 3 163 2 3 263 3 3
64 1 3 164 2 3 264 3 3
65 1 3 165 2 3 265 3 3
66 1 3 166 2 3 266 3 3
67 1 3 167 2 3 267 3 3
68 1 3 168 2 3 268 3 3
69 1 3 169 2 3 269 3 3
70 1 3 170 2 3 270 3 3
71 1 3 171 2 3 271 3 3
72 1 3 172 2 3 272 3 3
73 1 3 173 2 3 273 3 3
74 1 3 174 2 3 274 3 3
75 1 3 175 2 3 275 3 3
76 1 3 176 2 3 276 3 3
77 1 3 177 2 3 277 3 3
78 1 3 178 2 3 278 3 3
79 1 3 179 2 3 279 3 3
80 1 3 180 2 3 280 3 3
81 1 3 181 2 3 281 3 3
82 1 4 182 2 3 282 3 3
83 1 4 183 2 3 283 3 3
84 1 4 184 2 3 284 3 3
85 1 4 185 2 3 285 3 3
86 1 4 186 2 4 286 3 3
87 1 4 187 2 4 287 3 3
88 1 4 188 2 4 288 3 3
89 1 4 189 2 4 289 3 3
90 1 4 190 2 4 290 3 4
91 1 4 191 3 1 291 3 4
92 1 4 192 3 1 292 3 4
93 1 4 193 3 1 293 3 4
144
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9
No shift tipe No shift tipe No shift tipe
94 1 4 194 3 1 294 3 4
95 2 1 195 3 1 295 3 4
96 2 1 196 3 1 296 3 4
97 2 1 197 3 1 297 3 4
98 2 1 198 3 1 298 3 4
99 2 1 199 3 1 299 3 4
100 2 1 200 3 1 300 3 4
Keterangan:
K2, K5, K8 adalah kolom shift dengan pemberian label 1
menunjukkan nilai untuk shift Pagi. Label 2: shift Siang, dan label 3:
shift Malam.
K3, K6, K9 adalah kolom kerusakan dengan pemberian label 1
menunjukkan nilai untuk Kerusakan jenis I. Label 2: Kerusakan jenis
II. Label 3: Kerusakan jenis III, dan label 4: Kerusakan jenis IV.
2. Input Data
Setelah konversi data, selanjutnya yang kita lakukan adalah input
data dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut.
Buka Minitab 15.
Arahkan kursor pada Worksheet 1***.
Beri Nama kolom C1: No dan isi sel-sel pada kolom C1 sesuai
data pada kolom K1, K4, K7 pada Tabel 7.2.
Beri Nama kolom C2: Shift dan isi sel-sel pada kolom C2 sesuai
data pada kolom K2, K5, K8 pada Tabel 7.2.
Beri Nama kolom C3: Kerusakan dan isi sel-sel pada kolom C3
sesuai data pada kolom K3, K6, K9 pada Tabel 7.2.
Simpan file dengan nama: Chi1. Data dapat dibuka pada bonus
CD dengan nama Chi1.MPJ. Tampilan worksheet 1*** seperti
Gambar 7.1.
145
Gambar 7.1 Input data Chi1
3. Analisis Data
Pilih menu Stat – Tables – Cross Tabulation and Chi -Square...,
tampilan seperti Gambar 7.2.
146
Isi kotak dialog Cross Tabulation and Chi-Square dengan
mengisikan:
¾ For rows: Shift, dengan cara arahkan kursor pada For rows
kemudian dobel klik pada C2 Shift, sehingga Shift secara
otomatis masuk pada For rows.
¾ For column: Kerusakan, dengan cara arahkan kursor pada For
column kemudian dobel klik pada C3 Kerusakan sehingga
Kerusakan secara otomatis masuk pada For column. Tampilan
kotak dialog Display Descriptive Statistics seperti Gambar 7.3.
147
Klik OK.
1 2 3 4 All
1 15 21 45 13 94
23.19 21.62 40.11 9.09 94.00
2 26 31 34 5 96
23.68 22.08 40.96 9.28 96.00
3 33 17 49 11 110
27.13 25.30 46.93 10.63 110.00
1 2 3 4 All
1 15 21 45 13 94
(23.19) (21.62) (40.11) (9.09) 94.00
2 26 31 34 5 96
(23.68) (22.08) (40.96) (9.28) 96.00
3 33 17 49 11 110
(27.13) (25.30) (46.93) (10.63) 110.00
148
Analisis:
Dari informasi di atas nampak bahwa jumlah (frekuensi) tiap sel yang
teramati sudah sesuai dengan data Tabel 7.1. Apabila dibandingkan
dengan dua shift lainnya, nampak jumlah kerusakan terbanyak
terjadi pada shift malam, yaitu sebanyak 110 kerusakan. Adapun
angka di dalam kurung menunjukkan frekuensi yang diestimasi.
Misal frekuensi estimasi untuk kerusakan jenis I adalah 23.19 dan
seterusnya.
iv. Kesimpulan:
Dari tabel di atas dapat diperoleh kesimpulan, yaitu:
149
dengan shift karyawan yang diberlakukan pada pabrik tersebut.
Apabila diperhatikan dengan jumlah kerusakan pada tiap shift-nya,
QC dapat memfokuskan perhatiannya pada shift malam dengan
memberikan perlakuan tertentu pada karyawan, mengingat pada
shift tersebut kerusakan terjadi paling banyak.
Ya Tidak
Hipoglikemia 30 20
Tidak Hipoglikemia 72 78
Penyelesaian:
1. Konversi Data
Sebelum input data ke worksheet Minitab, data pada Tabel 7.3 perlu
dikonversi ke dalam bentuk Tabel 7.4 di bawah ini.
150
Tabel 7.4. Konversi Data Tabel 7.3.
K1 K2 K3 K4 K5 K6
No Sampel Depresi No Sampel Depresi
1 1 1 101 2 1
2 1 1 102 2 1
3 1 1 103 2 1
4 1 1 104 2 1
5 1 1 105 2 1
6 1 1 106 2 1
7 1 1 107 2 1
8 1 1 108 2 1
9 1 1 109 2 1
10 1 1 110 2 1
11 1 1 111 2 1
12 1 1 112 2 1
13 1 1 113 2 1
14 1 1 114 2 1
15 1 1 115 2 1
16 1 1 116 2 1
17 1 1 117 2 1
18 1 1 118 2 1
19 1 1 119 2 1
20 1 1 120 2 1
21 1 1 121 2 1
22 1 1 122 2 1
23 1 1 123 2 2
24 1 1 124 2 2
25 1 1 125 2 2
26 1 1 126 2 2
27 1 1 127 2 2
28 1 1 128 2 2
29 1 1 129 2 2
30 1 1 130 2 2
31 1 2 131 2 2
32 1 2 132 2 2
33 1 2 133 2 2
151
K1 K2 K3 K4 K5 K6
No Sampel Depresi No Sampel Depresi
34 1 2 134 2 2
35 1 2 135 2 2
36 1 2 136 2 2
37 1 2 137 2 2
38 1 2 138 2 2
39 1 2 139 2 2
40 1 2 140 2 2
41 1 2 141 2 2
42 1 2 142 2 2
43 1 2 143 2 2
44 1 2 144 2 2
45 1 2 145 2 2
46 1 2 146 2 2
47 1 2 147 2 2
48 1 2 148 2 2
49 1 2 149 2 2
50 1 2 150 2 2
51 2 1 151 2 2
52 2 1 152 2 2
53 2 1 153 2 2
54 2 1 154 2 2
55 2 1 155 2 2
56 2 1 156 2 2
57 2 1 157 2 2
58 2 1 158 2 2
59 2 1 159 2 2
60 2 1 160 2 2
61 2 1 161 2 2
62 2 1 162 2 2
63 2 1 163 2 2
64 2 1 164 2 2
65 2 1 165 2 2
66 2 1 166 2 2
67 2 1 167 2 2
152
K1 K2 K3 K4 K5 K6
No Sampel Depresi No Sampel Depresi
68 2 1 168 2 2
69 2 1 169 2 2
70 2 1 170 2 2
71 2 1 171 2 2
72 2 1 172 2 2
73 2 1 173 2 2
74 2 1 174 2 2
75 2 1 175 2 2
76 2 1 176 2 2
77 2 1 177 2 2
78 2 1 178 2 2
79 2 1 179 2 2
80 2 1 180 2 2
81 2 1 181 2 2
82 2 1 182 2 2
83 2 1 183 2 2
84 2 1 184 2 2
85 2 1 185 2 2
86 2 1 186 2 2
87 2 1 187 2 2
88 2 1 188 2 2
89 2 1 189 2 2
90 2 1 190 2 2
91 2 1 191 2 2
92 2 1 192 2 2
93 2 1 193 2 2
94 2 1 194 2 2
95 2 1 195 2 2
96 2 1 196 2 2
97 2 1 197 2 2
98 2 1 198 2 2
99 2 1 199 2 2
100 2 1 200 2 2
153
Keterangan:
K2, K5 adalah kolom sampel dengan pemberian label 1
menunjukkan nilai untuk Hipoglikemia. Label 2: Tidak Hipoglikemia
K3, K6 adalah kolom depresi dengan pemberian label 1
menunjukkan nilai untuk depresi, label 2: tidak depresi.
2. Input Data
Setelah konversi data, selanjutnya yang kita lakukan adalah input
data dengan melakukan langkah-langkah berikut.
Buka Minitab 15.
Arahkan kursor pada Worksheet 1***.
Beri Nama kolom C1: No dan isi sel-sel pada kolom C1 sesuai
data pada kolom K1, K4 Tabel 7.4.
Beri Nama kolom C2: Sampel dan isi sel-sel pada kolom C2
sesuai data pada kolom K2, K5 Tabel 7.4.
Beri Nama kolom C3: Depresi dan isi sel-sel pada kolom C3
sesuai data pada kolom K3, K6 Tabel 7.4.
Simpan file dengan nama: Chi2. Data dapat dibuka pada bonus
CD dengan nama Chi1.MPJ.
154
3. Analisis Data
Pilih menu Stat – Tables – Cross Tabulation and Chi -Square....
155
Klik Chi Square...
¾ Klik Chi-Square analysis.
¾ Klik OK, tampilan seperti Gambar 7.8.
Klik OK.
4. Output Analisis Data
Tabulated statistics: Sampel, Depresi
1 2 All
1 30 20 50
2 72 78 150
All 102 98 200
1 2 All
1 30 20 50
2 72 78 150
All 102 98 200
156
Analisis:
Sebanyak 200 pasien diobservasi terdiri atas 50 orang sampel I yang
merupakan penderita hipoglikemia dan 150 bukan penderita
hipoglikemia. Dari 50 orang hipoglikemia tersebut sebanyak
30 orang mengalami depresi, dan dari 150 orang bukan penderita
hipoglikemia sebanyak 72 orang menderita depresi. Selanjutnya uji
homogenitas dapat dilakukan dengan langkah-langkah uji sebagai
berikut.
i. Susun Hipotesis:
H 0 : Sampel I dan II homogen
iv. Kesimpulan:
Dari tabel di atas nampak dapat diperoleh kesimpulan, yaitu:
2
Karena Pearson Chi- Square= χ 2 = 2.161 dan tolak H 0 jika χ >
χ (2r −1)(c −1),α = χ (22 −1)(2 −1),0.05 = χ 12,0.05 = 3.84146 maka H 0 tidak ditolak
157
(dalam Murti B, 1996). Masih diambil dari buku yang sama, akan
diuraikan contoh kasus penggunaan uji pasti Fisher.
Contoh 7.3
Data diambil dari buku Murti B (1996). Suatu eksperimen dilakukan
untuk mengetahui manfaat pemakaian obat indomethacine atau
plasebo pada bayi prematur terhadap penutupan ductus ateriosus.
Data sesuai dengan Tabel 7.5.
Tabel 7.5. Data Contoh Kasus 7.3.
Penutupan Ductus Perlakuan
Arteriosus
Indomethacine Plasebo
Ya 5 1
Tidak 2 7
Penyelesaian:
1. Konversi Data
Sebelum input data ke worksheet Minitab, data pada Tabel 7.5 perlu
dikonversi ke dalam bentuk Tabel 7.6 di bawah ini.
Tabel 7.6. Konversi Data Tabel 7.5.
No Penutupan Perlakuan
1 1 1
2 1 1
3 1 1
4 1 1
5 1 1
6 1 2
7 2 1
8 2 1
9 2 2
10 2 2
11 2 2
158
No Penutupan Perlakuan
12 2 2
13 2 2
14 2 2
15 2 2
Keterangan:
Kolom penutupan dengan pemberian label 1 menunjukkan nilai
untuk penutupan Dusctu s Arteriosus (Ya), dan label 2 menunjukkan
nilai untuk penutupan Dusctu s Arteriosus (Tidak).
Kolom perlakuan dengan pemberian label 1 menunjukkan nilai untuk
Indomethacine dan label 2 menunjukkan nilai untuk plasebo.
2. Input Data
Setelah konversi data, selanjutnya yang kita lakukan adalah input
data dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut.
Buka Minitab 15.
Arahkan kursor pada Worksheet 1***.
Beri Nama kolom C1: No dan isi sel-sel pada kolom C1 sesuai
data pada kolom 1 Tabel 7.6.
Beri Nama kolom C2: Penutupan dan isi sel-sel pada kolom C2
sesuai data pada kolom 2 Tabel 7.6.
Beri Nama kolom C3: Perlakuan dan isi sel-sel pada kolom C3
sesuai data pada kolom 3 Tabel 7.6.
Simpan file dengan nama: Fisher. Data dapat dibuka pada bonus
CD dengan nama Fisher.MPJ. Tampilan worksheet 1*** seperti
Gambar 7.9.
159
Gambar 7.9 Input data Fisher
3. Analisis Data
Pilih menu Stat – Tables – Cross Tabulation and Chi -Square...,
tampilan seperti Gambar 7.10.
160
Isi kotak dialog Cross Tabulation and Chi-Square dengan
mengisikan:
¾ For rows: Penutupan, dengan cara arahkan kursor pada For
rows kemudian dobel klik pada C2 Penutupan sehingga
Penutupan secara otomatis masuk pada For rows.
¾ For column: Perlakuan, dengan cara arahkan kursor pada For
column kemudian dobel klik pada C3 Perlakuan sehingga
Perlakuan secara otomatis masuk pada For column.
161
Klik OK.
1 2 All
1 5 1 6
2 2 7 9
All 7 8 15
1 2 All
1 5 1 6
2 2 7 9
All 7 8 15
Analisis:
Dari tabel kontingensi di atas menunjukkan bahwa pemberian
indomethacine pada bayi prematur, sebanyak 5 bayi mengalami
penutupan Ductus Arteriosus dan 2 bayi tidak mengalaminya.
Adapun dengan pemberian obat placebo, hanya 1 bayi yang
mengalami penutupan Dustus Arteriosus, sedangkan 7 bayi tidak
mengalaminya. Untuk menguji kemaknaan antara variable
Penutupan dan Perlakuan dilakukan uji Pasti Fisher dengan langkah-
langkah sebagai berikut.
i. Susun Hipotesis:
H 0 : Pemakaian obat Indomethacine dan Plasebo mem-
pengaruhi pada penutupan Dustus Arteriosus bayi prematur.
162
H 1 : Pemakaian obat Indomethacine dan Plasebo tidak mem-
pengaruhi pada penutupan Dustus Arteriosus bayi prematur.
ii. Dipilih tingkat signifikansi 1%.
iii. Hitungan:
iv. Kesimpulan:
Karena diperoleh Fisher’s exact test: P-Value=0.0405594 dan H 0
ditolak jika α =0.01> P-Value maka diperoleh analisis bahwa H 0
tidak ditolak. Dengan kata lain, pemberian obat Indomethacine dan
Plasebo dapat mempengaruhi penutupan Dustus Arteriosus pada
bayi prematur.
***
163