Anda di halaman 1dari 45

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

TIN 218
Perencanaan dan Pengendalian
Produksi
Pertemuan 6: Disagregasi dan
Jadwal Produksi Induk
Jurusan Teknik Industri
Universitas Andalas

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Kompetensi yang ingin dicapai

Mampu memahami konsep perencanaan agregat


Mampu menggunakan teknik perencanaan
agregat dan disagregasi

2
TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Master Production Schedule, MPS

Jadwal Produksi Induk (Master Production


Schedule, MPS) atau JPI merupakan pernyatan
produk akhir yang akan diproduksi dalam jumlah
dan waktu
Jumlah produksi (unit) merupakan hasil
disagregasi dari perencanaan agregat
JPI bertujuan untuk menjamin bahwa produk
tersedia untuk memenuhi demand tetapi ongkos
dan inventory yang tidak perlu, dapat dihindarkan
Teknik disagregasi: persentase dan metoda Bitran
and Hax
3

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Prosedur Teknik Persentase

Hitung persentase kuantitas item masing-masing


terhadap kuantitas famili pada data masa lalu
(semua dalam unit agregat)
Gunakan persentase ini untuk menentukan
kuantitas item masing-masing dari Rencana
Agregat. Output adalah MPS dalam satuan
agregat
Lakukan pembagian MPS (yang masih dalam
satuan agregat) dengan nilai konversi sehingga
dihasilkan MPS dalam satuan individu item

4
TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Contoh(1)
Data item (unit)
Perioda
1
Item 1
Item 2
Item 3

200 220
600 650
50 55

240
700
60

230
690
58

250
720
60

4
690
1380

5
750
1440

Data Agregat (jam)


Perioda
1
2
3
Item 1
600 660 720
I t e m 2 1200 1300 1400
58,3%
Item 3
250 275 300
Family A 2050 2235 2420
100,0%

290
2360

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

300
2490

Waktu baku (jam


per unit)
260
3
770
2
60
5

6
Total Persentase
780
4200
29,6%
1540 8260
300
1715
2620 14.175

12,1%
5

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Contoh(2)
n

At

1
2050
2
2235
3
2420
4
2360
5
2490
6
2620
21 14175

tAt

t2

2050
4470
7260
9440
12450
15720
51390

1
4
9
16
25
36
91

A b t
t

t 1

t 1

n
n

n tAt At t
t 1

i 1

t 1

t 1

t 1

n t 2 ( t ) 2

b = 101,6 a = 2006,9

Ft = 2006,9 + 101,6 t
6
TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Contoh(3)

Berdasarkan model ramalan tersebut, dapat


dihitung permintaan agregat pada perioda ke 7,
8, dan 9, yaitu:
F7 = 2.006,9 + 101,6 x 7 = 2.718,1
F8 = 2.006,9 + 101,6 x 8 = 2.819,7
F9 = 2.006,9 + 101,6 x 9 = 2.921,3

Bila dalam penentuan rencana agregat


(aggregate plan) diasumsikan menggunakan
strategi chase, maka nilai rencana agregat akan
sama dengan nilai ramalan
7

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Contoh(4)

Dengan demikian nilai rencana agregat pada


perioda ke 7 adalah: 2.718,1 jam
Dengan teknik persentase, disagregasi dilakukan
untuk memperoleh MPS, yaitu:
Item 1=
0,296 x Rp. 2.718,1 = 804,5576 jam
Item 2 =
0,583 x Rp. 2.718,1 = 1.584,6523 jam
Item 3 =
0,121 x Rp. 2.718,1 =
328,8901 jam

Kuantitas MPS ini masih dalam unit agregat, sehingga perlu


dilakukan konversi untuk memperoleh unit item. Konversi ini
menggunakan waktu baku proses per unit masing-masing
item
TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Contoh(5)
Item

Waktu Proses

1
2
3

804,5576
1.584,6523
328,8901

Waktu Baku

Jumlah unit
(pembulatan)

3 jam
2 jam
5 jam

269
793
66

MPS pada perioda ke 7: I t e m 1: 269 unit


I t e m 2: 793 unit
I t e m 3: 66 unit
9
TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Model Bitran and Hax(1)


Jika dalam suatu perencanaan produksi terdapat item

j dalam famili i, maka harus ditentukan terlebih


dahulu item mana saja yang perlu diproduksi
berdasarkan informasi permintaan dan persediaan
item tersebut.
Berdasarkan hal tersebut ditambah dengan data
perencanaan agregat, selanjutnya ditentukan rencana
produksi untuk famili
Selanjutnya, berdasarkan rencana produksi famili
dapat ditentukan rencana produksi utk setiap item
(kuantitas MPS) dalam famili tersebut
Metode Bitran and Hax digunakan untuk masalah
diatas
10

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Model Bitran and Hax(1)

Bila terdapat item j dalam famili i yang memenuhi

min I ij ,t 1 Dij ,t Bij 0

Menetukan famili
yang akan
diproduksi

maka seluruh item j dalam famili i harus diproduksi.

11
TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Contoh(1)
Diketahui:

Perencanaan agregat untuk periode x = 450


unit

Keputusan produksi : Famili A dan C

Ongkos setup famili A dan C masing-masing


$2000 dan $1000
12

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Model Bitran and Hax(2)

Fungsi tujuan

Kendala

hi xi Si
Min C

xi
iz 2

K
ji

ij

Dij ,t

(1)

*
x

x
i

(2)

iz

xi Li
xi U i

(3)
(4)

Li Max 0, K ij ( Dij ,t I ij ,t 1 Bij )


ji

U i K ij ( Dij ,t k ) I ij ,t 1 Bij ) ]
ji
k 0

n 1

(5)
(6)

13
TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Model Bitran and Hax(3)


Si
x*
K ij
Dij ,t
hi
xi
Li
Ui
Bij

Ongkos setup untuk memproduksi famili i


Kebutuhan produksi yang ditunjukkan oleh rencana agregat
Faktor konversi unit item j, famili i menjadi unit agregat
Permintaan item j, famili i pada perioda produksi t
Ongkos simpan famili i
Jumlah unit famili i yang harus dibuat
Batas bawah produksi famili i
Batas atas produksi famili i
Safety stock item j, famili i
Set famili terpilih yang harus diproduksi

14
TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Model Bitran and Hax(4)

x*

Bila
maka produksi di atas upper bound, dan ini
iz
menyebabkan terjadi inventory. Bila ongkos inventory sama
untuk semua famili, maka kuantitas produksi masingmasing famili adalah (agar ongkos inventory terdistribusi
secara adil):
*

y *i

x Ui
U i

iz
*
L

x
i

iz

Bila
maka inventory akan lebih rendah dari
safety stock sehingga timbul ongkos stock out. Bila ongkos
stockout konstan, maka
kuantitas produksi masing-masing
*
x Li
*
famili adalah (agar
backorder
risk terdistribusi secara adil):
y
i

iz

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

15

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Algoritma Bitran and Hax (1)


Bitran and Hax (1981) menawarkan algoritma
pemecahan, untuk kondisi:
*
L

x
i

iz

iz

Algoritma tersebut terdiri atas:


Algoritma Disagregasi Famili (ADF)
Algoritma Disagregasi Item (ADI)

ADF untuk membagi agregate plan menjadi nilai

kuantitas produksi masing-masing famili


ADI untuk membagi nilai kuantitas famili-famili
tersebut menjadi nilai kuantitas item dalam famili
masing-masing
16

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Algoritma Bitran and Hax (2)


Algoritma Disagregasi Famili
1. Tentukan =1, P1 = x* dan z1 = z
2. Hitung untuk semua i z

yi

S i ( K ij Dij ,t )

iz

ji

Si ( K ij Dij ,t )
ji

i z1

yi* yi

Li yi U i

Untuk nilai
manapun, bila
tentukan
, dan lanjutkan ke langkah 6. Untuk famili
lain lanjutkan ke Langkah 4.
17

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Algoritma Bitran and Hax(3)


4.

Kelompokkan famili lain ke dalam 2 kelompok, yaitu

z i z : yi U i
z i z : y Li

Hitung

(
y
i Ui )

iz

(
L

y
i i)

iz

Lanjutkan ke Langkah 5

18
TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Algoritma Bitran and Hax(4)


5.

Bila

nyatakan yi* U i , i z

Bila

nyatakan yi* Li , i z

6. Nyatakan = +1, z +1=z -(semua famili yang


nilai y* sudah ditentukan) dan P +1=P - yi*(untuk
semua famili i yang telah dijadwalkan pada iterasi ).
Bila z +1 = maka stop Bila tidak kembali ke
Langkah 2

19
TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

20
TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Algoritma Bitran and Hax(5)


Algoritma Disagregasi Item
1. Untuk setiap famili i yang sedang diproduksi, tentukan jumlah
perioda N sehingga dapat dihitung

y K ij
*
i

2.

ji

Hitung

Ei K ij
ji

n 1

ij , n

Bij I ij ,t 1

*
D

ij , n
ij
ij ,t 1
i
n 1

21
TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Algoritma Bitran and Hax(6)


3.

Untuk setiap item dalam famili i, hitung kuantitas produksi


N

y Dij ,n Bij I ij ,t 1
*
ij

n 1

Ei Dij , N

ji

ij

Dij , N

Bila yij 0 untuk item manapun, misal j=g, maka


nyatakan yig* 0 . Keluarkan item g dari famili tersebut,
dan kurangkan sebesar KijDig,N dari penyebut persamaan
di atas. Ulangi Langkah 3
*

22
TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

23
TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

CONTOH
Hasil
ADF
Famili A: 284
Famili C: 166
ADI
Famili A. Item1: 91 unit, Item2: 120 unit,
Item3: 83 unit
Famili C. Item8: 42 unit, Item9: 73 unit,
Item10: 91 unit

24
TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

25
TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Tahapan MPS

Penyusunan dan Revisi MPS


Pengendalian MPS

Perhatikan.!!!!
Istilah MPS dapat berarti:
Kuantitas Produksi pada periode tertentu (disebut juga kuantitas MPS)
Jadwal induk produksi untuk beberapa periode ternetu, yang memuat
kuantitas MPS, order, persediaan, permintaan, dll

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Penyusunan MPS
(Jadwal Induk Produksi)

Kumpulkan informasi yang dibutuhkan, yg meliputi


peramalan, order pelanggan, on-hand inventory
Siapkan draft awal MPS
Susun Rough-cut Capacity Planning (RCCP) untuk
memvalidasi MPS
Jika dibutuhkan, revisi MPS utk mendapatkan jadwal produksi
yang layak (feasible)

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Calculating the POH Inventory for Products,


Family 01, no safety stock
32
Product 01A
Forecast
MPS
POH
Product 01B
Forecast
MPS
POH
Product 01C
Forecast
MPS
POH

Week
33
34

35

10

150
?
-140

100
?
-240

50
?
-290

50
?
-340

70

20
?
50

40
?
10

60
?
-50

90
?
-140

100

30
?
70

30
?
40

35
?
5

45
?
-40

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

The Master Schedule,Family 01, Average


Capacity = 180 unit/week
32
Product 01A
Forecast
MPS
POH
10
Product 01B
Forecast
MPS
POH

70

Product 01C
Forecast
MPS
POH
100

Week
33
34

35

Total
350
360

150
180
40

100
180
120

50

50

70

20

20

40
10

90
36
76

210
216

50

60
180
130

30

30

35

140
144

70

40

45
144
104

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Next Step

Apakah kapasitas tersedia mencukupi


untuk memproduksi jumlah unit yang
dinyatakan dalam MPS?

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Aggregate Planning and MPS, Family 01,


October
Family
01
02
03

October
720 unit
240 unit
160 unit

Family 01, Master Production Schedule, October


Week
Product 32
33
34
35 Total Percent
01A
180
180
360
50
01B
180
36
216
30
01C
144
144
20
Total
180
180
180
180
720
100

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Berasal dari rencana agegat


Family 01 bulan oktober

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Capacity Report, Assembly Work Center


Available Capacity : 58 Standard Hours/week
Bill of Labour
Item
Produk 01A
Produk 01B
Produk 01C

Hours/unit
0.342
0.294
0.294

Produksi maksimum per minggu


Produk 01A = 58 jam / 0.342 jam/unit = 169 unit
Produk 01B = 58 jam / 0.294 jam/unit = 197 unit
Produk 01C = 58 jam / 0.294 jam/unit = 197 unit

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Capacity Report, Assembly Work Center


Available Capacity : 58 Standard Hours/week
Family 01, Master Production Schedule, October
Week
Product
32
33
34
35 Total Percent
01A
180
180
360
50
01B
180
36
216
30
01C
144
144
20
Total
180
180
180
180
720
100
Week
Capacity

32

33

34

Required

61.56

61.56

52.96

Shortfall

3.56

3.56

-5.08

Satuan: jam kerja/minggu

Waktu proses per unit


produk 01B lebih pendek
sehingga utk memproduksi
35 Sebanyak MPS dibutuhkan
Pemakaian kapasitas yg
47.73 lebih sedikit. Hal yang sama
berlaku utk produk 01C

-10.27

Kap. Tersedia > kap. dibutuhkan


Kap. Tersedia < kap. dibutuhkan

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Solusi
Opsi menyeimbangkan kapasitas:
Tambah kapasitas di minggu ke 32 dan 33
Kurangi jumlah produksi di minggu 32 dan 33, tambah jumlah
produksi di minggu ke 34 dan 35
Kombinasi dari opsi 1 dan 2

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Revised MPS and Capacity Requirements

Product
01A
01B
01C

Master Production Schedule


Week
32
33
34
169
169
22
160

35
0
56
144

Assembly Departmen, Family 01


Capacity Requirements
Week
Product
32
33
34
35
01A
57.80
57.80
7.52
01B
47.04
16.46
01C
37.15
Total
57.80
57.80
54.56
53.61
TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Solusi:
Memproduksi produk
01A sebanyak
maksimum kapasitas
tersedia di minggu 32
dan 33. Kekurangannya
di produks pd minggu
34. Utk produki 01B dan
01C, produksi di
jadwalkan sedemikian
rupa di minggu 34 dan
35 dengan tetap
memperhatikan
kapasitas tersedia
Kap. Tersedia <
kap. dibutuhkan

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Revised Master Schedule with POH,


Product 01A, Family 01
32

Draft awal

Product 01A
Forecast
MPS
POH

10

150
180
40

32

Revisi

Product 01A
Forecast
MPS
POH

10

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

150
169
29

Week
33
34

35

Total

50

50

350
360

70

20

Week
33
34

35

Total

50
0
20

350
360

100
180
120

100
169
98

50
22
70

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Pengendalian MPS

Membandingkan produksi aktual dengn MPS utk melihat


penyimpangan dari rencana produksi
Menghitung Available to promise (ATP) utk menentukan
apakah pesanan (order) yg akan datang dapat dijanjikan
pengirimannya pada periode waktu tertentu

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Page
37

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Available to Promise (ATP)

Ketika pesanan (order) diterima, adakalanya konsumen tidak


membutuhkan pesanan dipenuhi segera (pengiriman dapat
dinegosiasikan)
ATP = berapa banyak produk yang belum dijanjikan kepada
konsumen pada rentang waktu tertentu

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Page
38

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Available to Promise (ATP)

Perhitungan:
Discrete (ATP:D)
Cumulative (ATP:C)

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Page
39

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

ATP Diskrit (ATP:D)


Untuk periode 1, ATP dihitung dari penjumlahan persediaan on-hand dan

MPS, dikurangi dengan order yang telah dijanjikan (backlog/backorder)


pada periode 1 dan periode-periode lain setelahnya, sampai pada (tapi tidak
termasuk) periode berikutnya dimana MPS dijadwalkan.
Untuk periode 2 dan seterusnya, ada 2 kemungkinan:

Jika MPS dijadwalkan pada periode tsb., ATP adalah


jumlah MPS yang dijadwalkan dikurangi dengan
seluruh customer commitments pada periode itu dan
seluruh periode setelahnya sampai (tapi tidak termasuk)
periode mana MPS direncanakan.
Jika tidak ada jadwal induk yang telah terjadwalkan
pada periode tersebut, ATP adalah nol, walaupun ada
rencana penyerahan (delivery) yang dijanjikan pada
periode tersebut.
Page
TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

40

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Master Schedule
with Discrete ATP (ATP:D)
32

Week
33
34

35

Product 01A
On-hand Inv = 10 units
MPS
B*
ATP:D
10**

169
110
69

169
80
89

22
5
2

0
15
0

Product 01B
On-hand Inv = 70 units
MPS
B*
ATP:D
15**

0
35
0

0
20
0

160
45
115

56
24
32

Product 01C
On-hand Inv = 100 units
MPS
B*
ATP:D
62**

0
13
0

0
15
0

0
10
0

144
104
40

* = backlog, yaitu order yang telah dijanjikan (committed orders)


** berkaitan dengan MPS yang dijadwalkan pada periode sebelumnya
TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Product 01A
ATP:D periode 32:
= 10+169-110 =69
ATP:D periode 33:
169-80 =89
ATP:D periode 34:
=22-(5+15) = 2
ATP:D periode 35:
=0

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Cumulative ATP (ATP:C)

ATP cumulatif pada suatu periode sama dengan ATP pada


periode sebelumnya ditambah MPS, dikurangi backlog
(committed orders) pada periode yang dicari, dan dikurangi
total selisih antara backlog dan MPS pada periode-periode
berikutnya sampai pada, tapi tidak termasuk, periode dimana
jumlah MPS melebihi backlog.
Jika tidak ada MPS yang dijadwalkan pada suatu periode,
maka ATP pada periode tersebut sama dengan ATP periode
sebelumnya
ATP:C model :
ATPi = ATPi-1 + MPSi - Bi (Bj MPSj)
until MPSj > Bj , where j > Page
i

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

42

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Master Schedule
Cumulative ATP With Lookahead (ATP: WL)
Product 01A
On-hand inv = 10 units
MPS
B*
ATP:WL
Product 01B
On-hand inv = 70 units
MPS
B*
ATP:WL
Product 01C
On-hand inv = 100 units
MPS
B*
ATP:WL

31

Week
32
33

34

35

169
110
69

169
80
158

22
0
5 15
160 160

0
35
15** 15**

0
20
15**

160 56
45 24
130 162

0
13
62**

0
15
62**

0 144
10 104
62** 102

10

62**

* = backlog, yaitu order yang telah dijanjikan (committed orders)


**Perencanaan
berkaitandan
dengan
MPS Produksi,
yang dijadwalkan
TIN218
Pengendalian
Pertemuan 6 pada periode sebelumnya

Product 01A
ATP:C periode 34:
= 158+22-5-(15-0)
=160
Product 01B
ATP:C periode 33:
15 (=ATP:C per.32)

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Latihan 1

Hitung kebutuhan produksi bersih (net requirement) dan


persediaan projected on-hand (PoH) utk master Schedule
berdasarkan data peramalan berikut. Persediaan awal 150 unit,
pengiriman order yang telah dijanjikan di periode 3 sebanyak
80 unit. Selanjutnya hitung MPS jika ukuran batch produksi
80 unit
Bulan

Peramalan

80

50

60

40

30

70

60

40

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas

Latihan 2

Gunakan data berikut utk:


Menentukan ATP mnggunakan metode diskrit. Persediaan awal = 5
unit
Merevisi hasil pada poin a) jika order sebesar 10 unit baru saja
diterima. Pengirimannya dijanjikan pada periode 8

Peramalan
Backlog
MPS

Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
15 15 15 15 15 15 15 15 15
20
35
20
10
30
45
45
45

TIN218 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pertemuan 6

10 11
15 15

Anda mungkin juga menyukai