Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

EKONOMI PEMBANGUNAN

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

MATA KULIAH EKONOMI PEMBANGUNAN


Dosen Pembimbing: sesraria yuvanda, SE, ME

Kelas Aula 3

Disusun oleh:

KELOMPOK 1

1. Adde Noverly. A NPM.1610075602116


2. Ambarsari sarastuti. NPM.1610075602120
3. Dwinta Anggraini. N NPM.1610075602132
4. Fedri Arnanto NPM.1610075602140
5. Fery Apriadi NPM.1610075602141
6. M. Pahlevi NPM.1610075602149

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


STIE MUHAMMADIYAH JAMBI
PTA. 2017/201
BAB I
Pendahuluan
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Ekonomi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan


manusia. Seiring perkembangan zaman, tentu kebutuhan terhadap manusia
bertambah. Oleh karena itu, ekonomi secara terus menerus mengalami
pertumbuhan dan perubahan. Perubahan yang secara umum terjadi pada
perekonomian yang dialami suatu negara seperti inflasi, pengangguran,
kemiskinan, dll. Jika hal ini ditangani dengan tepat maka suatu negara mengalami
keadaan ekonomi yang stabil, mempunyai kesejahteraan kehidupan penduduk
yang ada di negara tersebut.
Sudah hampir 71 tahun Indonesia merdeka. Akan tetapi kondisi
perekonomian indonesia tidak juga membaik. Masih terdapat ketimpangan
ekonomi, tingkat kemiskinan dan pengangguran masih tinggi serta pendapatan per
kapita yang masih rendah. Untuk dapat memperbaiki sistem perekonomian
Indonesia, kita perlu mempelajari sejarah tentang perekonomian Indonesia dari
masa penjajahan, orde lama, orde baru hingga masa reformasi. Dengan
mempunyai sejarahnya, kita dapat mengetahui kebijakan-kebijakan ekonomi apa
saja yang sudah diambil pemerintah dan bagaimana dampaknya terhadap
perekonomian Indonesia serta dapat memberikan kontribusi untuk mengatasi
permasalahan ekonomi yang ada.
Dalam analisis makroekonomi, kata pertumbuhan ekonomi mempunyai
dua segi pengertian yang berbeda. Disatu pihak istilah pertumbuhan ekonomi
digunakan untuk menggambarkan bahwa sesuatu perekonomian telah mengalami
perkembangan ekonomi dan mencapai taraf kemakmuran yang lebih tinggi. Di
lain segi, istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan tentang masalah
ekonomi yang dihadapi dalam jangka panjang. Masalah pertumbuhan ekonomi
jangka panjang yang dihadapi suatu negara dapat dibedakan kepada tiga aspek.
Aspek pertama dari masalah pertumbuhan itu bersumber dari perbedaan
di antara tingkat pertumbuhan potensial yang dapat dicapai, dan tingkat
pertumbuhan yang sebenarnya tercapai. Dari satu tahun ke tahun lainnya sumber-
sumber daya alam suatu negara akan mengalami pertambahan. Pertambahan ini
dapat mewujudkan pertumbyhan ekonomi, yaitu tingkat produksi nasional yang
dihasilkan bertambah besar. Investasi di masa kini akan menambah barang-barang
modal di masa depan dan ini akan menambah potensi suatu negara untuk
menghasilkan barang dan jasa. Di samping itu kemajuan teknologi
memungkinkan sumber daya yang ada menghasilkan barang dan jasa yang lebih
banyak. Selanjutnya perkembangan penduduk dan perkembangan produktivitas
mereka juga akan meningkatkan kemampuan sutau negara menghasilkan barang-
barang. Kenaikan potensial yang diakibatkan oleh faktor-faktor ini tidak selalu
meningkatkan kegiatan ekonomi ke tarafnya yang potensial tersebut. Sebagai
akibatnya pertambahan kemakmuran adalah lambat, pengangguran semakin besar
dan masalah politik dan sosial semakin serius.
Aspek kedua mengenai masalah pertumbuhan ekonomi adalah
meningkatkan potensi pertumbuhan itu sendiri. Adakalanya pertambahan
potensial dari kemampuan menghasilkan pendapatan nasional adalah tidak
mencukupi untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi. Sebagai contoh, di
suatu negara diperlukan pertumbuhan GDP sebanyak 7 persen untuk mengurangi
masalah pengangguran yang dihadapi. Tetapi, berdasarkan perkembangan
sumber-sumber ekonomi, negara itu hanya mampu berkembang sebanyak 4
persen. Dengan demikian, sekiranya negara itu dapat berkembang sepesat
perkembangan potensinya, masalah pengangguran akan menjadi bertambah serius.
Dalam keadaan yang seperti itu, negara tersebut perlu memikirkan cara-cara untuk
mempercepat pertumbuhan ekonominya.
Aspek yang ketiga mengenai masalah pertumbuhan ekonomi adalah
mengenal kleteguhan pertumbuhan ekonomi yang berlaku dari satu tahun ke tahun
lainnya. Pertumbuhan ekonomi tidaklah berkembang secara linier. Seperti dengan
kehidupan manusia, pertumbuhan ekonomi ada “suka dukanya”. Ada kalanya
perekonomian berkembang dengan pesat, adakalanya pergerakannya lambat dan
kadang-kadang berlaku kemunduran – yaitu tingkat kegiatannya lebih rendah dari
masa sebelumnya. Pabila kita telusuri perkembangan pertumbuhan ekonomi
jangka panjang akan nyata kelihatan gerakan naik-turun kegiatan ekonomi yang
berlaku.
Bentuk-bentuk kebijakan ekonomi yang dilakukan suatu negara sangat
tergantung kepada tujuan-tujuan yang ingin dicapainya. Oleh sebab itu dalam
membicarakan mengenai bentuk-bentuk kebijakan makroekonomi dapat
dibedakan kepada lima aspek yaitu : menstabilkan kegiatan ekonomi, mencapai
tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi,
menghindari masalah inflasi, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh,
mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran dan kurs valuta asing.
Dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh merupakan tujuan
makroekonomi jangka panjang. Dari satu periode ke periode lainnya faktor-faktor
produksi mengalami pertambahan dalam kulitas dan kuantitasnya. Pertambahan
penduduk pada akhirnya akan menambah jumlah tenaga kerja. Pendidikan dan
pengalaman kerja menambah keterampilan dan kemampuan tenaga kerja.
Penawaran modal menambah barang-barang modal dan meningkatkan
penggunaan teknologi yang lebih modern. Keahlian keusahawanan akan semakin
berkembang. Berbagai perkembangan dan perbaikan ini akan menambah
kemampuan suatu negara untuk memproduksi barang dan jasa.
Sedikitnya ada dua alasan yang menyebabkan suatu negara harus
berusaha mencapai pertumbuhan ekonomi yang teguh dalam jangka panjang yaitu
untuk menyediakan kesempatan kerja kepada tenaga kerja yang terus menerus
bertambah dan untuk menaikkan tingkat kemakmuran masyarakat. Kedua alasan
ini merupakan pendorong utama kepada pemerintah untuk berusaha menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang teguh.
1.2.Pokok Bahasan

Pokok bahasan makalah ini adalah

1. Untuk mengkaji klasifikasi negara maju dan negara berkembang


2. Untuk mengkaji perbedaan negara maju dan negara berkembang
3. Untuk mengkaji perbedaan negara maju dan berkembang berdasarkan
pertumbuhan ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN

SEJARAH PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian
suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses
kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan
indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi dalam kehidupan masyarakat.

Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara
membandingkan, misalnya untuk ukuran nasional, Gross National
Product (GNP), tahun yang sedang berjalan dengan tahun sebelumnya.

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat


dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan.
Terdapat beberapa teori yang mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan
ekonomi, secara umum teori tersebut sebagai berikut:
Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis

Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:

 Werner Sombart (1863-1947)

Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi


menjadi tiga tingkatan:
 Masa perekonomian tertutup

Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk


memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai
produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau jasa.
Masa pererokoniam ini memiliki ciri-ciri:

1. Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri


2. Setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen
3. Belum ada pertukaran barang dan jasa

 Masa kerajinan sama pertukangan

Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif
maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan
tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang
sesuai dengan keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan
pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum
didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling
memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri-
ciri sebagai berikut:

 Meningkatnya kebutuhan manusia


 Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian
 Timbulnya pertukaran barang dan jasa
 Pertukaran belum didasari profit motive

 Masa kapitalis

Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam


menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh).
Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekadar memenuhi
kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner Sombart membagi
masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:

 Tingkat Prakapitalis

Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:

1. Kehidupan masyarakat masih statis


2. Bersifat kekeluargaan
3. Bertumpu pada sektor pertanian
4. Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri
5. Hidup secara berkelompok

 Tingkat Kapitalis

Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:

1. Kehidupan masyarakat sudah dinamis


2. Bersifat individual
3. Adanya pembagian pekerjaan
4. Terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan

 Tingkat Kapitalisme Raya

Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:

1. Usahanya semata-mata mencari keuntungan


2. Munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi
3. Produksi dilakukan secara massal dengan alat modern
4. Perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli
5. Dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh

 Tingkat Kapitalisme Akhir

Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu :

1. Munculnya aliran sosialisme


2. Adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi
3. Mengutamakan kepentingan bersama

 Friedrich List (1789-1846)

Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi


menjadi empat tahap sebagai berikut:

1. Masa berburu dan pengembaraan


2. Masa beternak dan bertani
3. Masa bertani dan kerajinan
4. Masa kerajinan, industri, perdagangan

 Karl Butcher (1847-1930)

Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan


menjadi empat tingkatan sebagai berikut:
1. Masa rumah tangga tertutup
2. Rumah tangga kota
3. Rumah tangga bangsa
4. Rumah tangga dunia

 Walt Whiteman Rostow (1916-1979)

W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang


bejudul The Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan
perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut:

 Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)

1. Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam


fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
2. Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
3. Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai

 Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for
take off)

1. Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang


berada dalam proses transisi.
2. Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi
produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.

 Periode Lepas Landas (The take off)

1. Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalang-


penghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
2. Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
diperluas
3. Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
4. Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau
lebih dari jumlah pendapatan nasional.
5. Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah
ada mengalami ekspansi dengan cepat.
 Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)

1. Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh


secaa teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan
teknologi modern.
2. Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari
pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.
3. Output dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk
4. Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
5. Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau
kekuatan industri pada masa take off dengan penerapan teknologi modern

 A. Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)

1. Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector)


bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-
jasa.
2. Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar
masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan
pangan dasar, sandang, dan pangan.
3. Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
4. Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi

Teori Klasik dan Neo Klasik

 Teori Klasik
 Adam Smith

Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya


bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan
penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith
ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes
of the Wealth of Nations.
 David Ricardo

Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin


besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah
tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi
turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup
minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan (statonary state).
Teori David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul The Principles
of Political and Taxation.

 Teori Neoklasik
 Robert Solow

Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan


rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian
teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat
berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert
Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang
positif.

 Harrord Domar

Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena
pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal
tersebut. Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan
kerja
Faktor – Faktor Pertumbuhan Ekonomi

faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:

 Faktor Sumber Daya Manusia

Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga


dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam
proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada
sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki
kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan dengan
membangun infrastruktur di daerah-daerah.
 Faktor Sumber Daya Alam

Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam
melaksanakan proses pembangunannya. Namun, sumber daya alam saja tidak
menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh
kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang
tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah,
kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

 Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong


adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula
menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak
kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan
ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju
pertumbuhan perekonomian.

 Faktor Budaya

Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi


yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong
proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan.
Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan
kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat
proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN (Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme), dan sebagainya.

 Sumber Daya Modal

Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan
kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting
bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang
modal juga dapat meningkatkan produktivitas
2.1. KLASIFIKASI NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
Negara Maju merupakan negara yang memiliki kondisi atau keadaan
yang lebih baik daripada negara berkembang ataupun negara tertinggal. Negara
maju juga mempunyai masyarakat yang lebih sejahtera dengan angka kemiskinan
yang paling rendah daripada dua negara di bawahnya. Negara maju ini dilihat dari
kualitas negara, bukan besar kecilnya wilayah negara tersebut. Yang dinamakan
negara maju adalah negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi
melalui teknologi yang tinggi dan juga perekonomian yang merata. Negara maju
ini biasanya dilihat dari perekonomian negara tersebut dalam persaingannya
dengan negara-negara lainnya. Namun selain perekonomian, indikator-indikator
untuk menetapkan negara maju ini juga ada beberapa yaitu product domestic bruto
(PDB), pendapatan nasional bruto (PNB), pendapatan per kapita, infrastruktur,
tingkat industrialisasi, dan tarif standar hidup.
Negara berkembang adalah negara yang dianggap memiliki taraf kualitas
hidup atau tingkat kesejahteraan yang rendah hingga sedang. Dengan kata lain
masih dalam perkembangan menuju tingkat kemakmuran yang lebih tinggi.
Adapun suatu negara digolongkan sebagai negara maju jika negara
tersebut telah mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah
dilakukan, sehingga sebagian besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud,
baik yang bersifat fisik ataupun nonfisik. Penggolongan suatu negara menjadi
negara maju atau berkembang dapat diketahui berdasarkan indikator-indikator
sebagai berikut :
a. Indikator kuantitatif (data yang dapat dihitung), misalnya :
1) Jumlah dan kepadatan penduduk
2) Tingkat pertumbuhan penduduk
3) Angka beban tanggungan
4) Usia harapan hidup
b. Indikator kualitatif (data yang hanya dapat dibandingkan), misalnya :
1) Etos kerja dan pola pikir
2) Tingkat pendidikan
3) Mata pencaharian
4) Tingkat kesehatan
5) Pendapatan
6) Kesadaran hukum

Klasifikasi negara maju dan berkembang


A. Klasifikasi menurut World Bank (berdasarkan pendapatan per kapita)
Menurut Bank Dunia, negara-negara di dunia ini terbagi ke dalam 4 kelompok,
yaitu:
1. Negara maju yang berpendapatan tinggi dan mengandalkan
perekonomiannya dari sektor industri
2. Negara berkembang yang berpendapatan menengah dan sektor industri
dalam bidang perekonomiannya sedang dalam tahap perkembangan.
3. Negara dunia yang berpendapatan rendah dan tidak memiliki sektor industri
yang dapat memiliki sektor industri yang dapat diandalkan dalam
perekonomiannya.

Negara-negara pengekspor minyak yang dikelompokkan secara khusus,


tidak dimasukkan dalam tiga kelompok di atas. Ini disebabkan negara-negara
pengekspor minyak memiliki pertumbuhan ekonomi yang cepat karena
mengandalkan sektor pertambangan minyak bumi dan gas alam yang harganya
terus meningkat sejak periode 1970-an.
Pengelompokkan Negara Maju dan Negara Berkembang OlehUNDP
(United Nations Development Program), yakni lembaga internasional untuk
pembangunan yang berada di bawah PBB. Kriteria yang dipakai UNDP dalam
mengelompokkan negara-negara maju dan berkembang adalah
menggunakan berbagai faktor nonekonomi seperti tingkat harapan hidup,
tingkat kematian bayi, dan tingkat pendidikan. ,Bank Dunia juga
mengelompokkan negara-negara di dunia ini berdasarkan pendapatan perkapita
yang diperoleh masing – masing negara. Berdasrkan pendapatan perkapitanya,
ada 4 macam negara, yaitu sebagai berikut.
1. Negara berpendapatan rendah (low income) ,yakni negara yang memiliki
pendapatan per kapita kurang dari : > US$ 765
2. Negara berpendapatan Menengah rendah/bawah (Lower middle
Income),yakni negara yang memiliki pendapatan perkapita antara US $ 766
– 3.035
3. Negara berpendapatan menengah tinggi / menengah ke atas (Upper middle
income),yakni negara yang memiliki pendapatan perkapita antara US $
3.035 – 9.385
4. Negara berpendapatan tinggi (High Income), yakni negara yang memiliki
pendapatan perkapita lebih dari < US $ 9.386.
B. Klasifikasi menurut PBB
Mengklasifikasikan negara berkembang menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Negara-negara miskin (leas developmen).Contoh : India, Pakistan , Papua
Neugini, Timor Leste, dan sebagian besar negara-negara di Afrika
2. Negara sedang berkembang Sebagian besar terdapat di benua ASIA
3. Negara penghasil minyak (OPEC), Contoh : Indonesia, Arab Saudi,
Brunai Darusalam, Malaysia,dan lain-lain.

C. Klasifikasi OECD (organization for Economic Cooperation and


Development)
Mengklasifikasikan negara berkembang berdasarkan pendapatan nasionalnya :
a. Negara berpenghasilan Rendah > US $ 600 .
b. Negara penghasil minyak (OPEC), Contoh : Indonesia, arab Saudi, Brunai
Darusalam,Malaysia,dan lain-lain.
c. Negara berkembang bukan penghasil minyak
d. Negara Industri Baru (NICs),
di Benua Eropa : Spanyol, Portugal, Yunani.
di Benua Asia : Singapura, Taiwan/Cina, Korea Selatan,hongkong
di Benua Amerika : Brasil, Meksiko, Argentina, Ekuador

Negara Cina memiliki Pendapatan Nasional tinggi,namun tidak dapat


dimasukkan sebagai negara maju karena jumlah penduduk tinggi sehingga
beban ekonomi negara juga tinggi.Negara Arab Saudi dan kwait Pendapatan
nasional tinggi, namun tidak dimasukkan sebagai negara maju sebab sumber
pendapatan negara bertumpu pada industri primer / SDA - yaitu minyak.
Jepang tidak kaya sumber Daya Alam , namun menjadi negara Industri maju.
Hal ini dipengaruhi oleh Faktor :
a) Letaknya strategis
b)Penguasaan teknologi tinggi
c) Memiliki banyak teluk yg dimanfaatkan sebagai pelabuhan
d) Produktivitas dan budaya kerja penduduknya tinggi
e) Sungai dimanfaatkan sebagai PLTA
f) Dikelilingi negara-negara berkembang yg kaya SDA dan sebagai daerah
pemasaran hasil industry
g) Pendapatan Per-kapita tidak mempengaruhi Pendapatan Nasional.
Sebagian besar negara-negara maju terdapat di Benua Eropa, sedangkan
negara-negara miskin terdapat di benua Afrika.

Daftar Negara Maju dan Berkembang Di Dunia


1.Daftar Negara Maju Di Benua Eropa
1. Austria 11. Italia 21. Islandia
2. Belgia 12. Luxemburg 22. Liechtenstein
3. Denmark 13. Belanda 23. Monako
4. Estonia 14. Portugal 24. Malta
5. Finlandia 15. Rusia 25. Norwegia
6. Perancis 16. Spanyol 26. San Marino
7. Jerman 17. Swedia 27. Slovenia
8. Republik Ceko 18. Inggris 28. Swiss
9. Yunani 19. Andorra 29. Siprus
10. Irlandia 20. Hongaria 30. Vatikan
2. Daftar Negara Maju di Benua Afrika
Berdasarkan laporan terkini, tidak ada satupun negara maju di benua
Afrika. Dahulu negara Libya merupakan negara maju namun setelah ada
gejolak politik disana maka negara Libya tidak dimasukan lagi dalam daftar
negara maju.
3. Negara Maju di Benua Amerika yaitu Kanada dan Amerika Serikat
4. Negara Maju di Benua Asia, yaitu : Jepang, Singapura, Hongkong, Korea
Selatan, Israel, dan Taiwan
5. Negara Maju di Benua Australia dan Oceania yaitu Australia dan Selandia
Baru
6. Negara Berkembang di Benua Eropa, yaitu : Albania, Bosnia dan Herzegovina,
Bulgaria, Belarus, Georgia, Kroasia, Kosovo, Latvia, Lithuania, Makedonia,
Montenegro, Ukraina, Moldova, Polandia, Romania, Serbia, dan Turki.
7. Negara Berkembang di Benua Afrika, yaitu : Algeria, Djibouti, Mesir, Libya,
Mauritania, Maroko, Sudan, Sudan Selatan, Tunisia, Angola, Benin, Botswana,
Burkina Faso, Burundi, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Ethiopia, Kenya,
Liberia, Afrika, dan masih banyak lagi.
8. Negara Berkembang di Benua Amerika, yaitu : Argentina, Brazil, Chili,
Colombia, Meksiko, Paraguay, Peru, Uruguay, venezuela, dan lain-lain.
9. Negara berkembang di Benua Asia, yaitu : Mongolia, Uzbekistan, Afghanistan,
Bangladesh, Brunai Darusalam, Kamboja, Cina, India, Indonesia, Korea Utara,
Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Papua Nugini, Palestina, Filiphina,
Sri Lanka, Thailand, Vietnam, Iran, Irak, Libanon, Arab saudi, dll.
10. Negara Berkembang di Benua Australia dan Oceania : Fiji, Kribati, Federasi
mikronesia, Palau, Samoa, Solomon, Tonga, Tuvalu, Vanuatu.

PERBEDAAN ANTARA NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG


Suatu Negara dikatakan perbedaan Negara maju atau Negara
berkembang tentunya memiliki kriteria tertentu. Kriteria Negara maju dan
Negara berkembang tetunya berbeda, selain dari aspek ekonom, suatu Negara
dikatakan Negara maju atau Negara berkembang dilihat dari berbagai aspek,
diantara nya sebagai berikut:
1. Tingkat Pendapatan Suatu Negara
Hal pertama yang dapat membedakan antara Negara maju dan Negara
berkembang yaitu tingkat pendapatan. Pendapatan suatu Negara dipengaruhi
beberapa faktor diantaranya yaitu luas Negara, jumlah penduduk, dan juga
tingkat pendapatan perkapita. Dengan jumlah penduduk yang banyak dapat
mejadi pedorong terjadinya suatu pembangunan. Semakin baik kualitas
penduduk, maka akan semakin berpengaruh terhadap pembangunan begitu pun
sebaliknya. Negara maju memiliki pendapatan perkapita yang tinggi, sedangkan
Negara berkembang cenderung memiliki pendapatan perkapita yang rendah.
2. Sumberdaya Alam Dan Sumberdaya Manusia
Sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang dimiliki suatu Negara
tentunya dapat mempengaruhi terhadap Negara tersebut. Ekonomi suatu
Negara tentunya dapat mempengaruhi terhadap Negara tersebut. Negara yang
memiliki potensi alam yang sangat kaya maka perekonomiannya cenderung akan
tumbuh, akan tetapi tidak hanya sumberdaya alam saja, kualitas dari manusia
tersebut tentunya harus berkualitas baik juga.
3. Latar Belakang Sejarah
Adanya latar belakang sejarah merupakan hal yang membedakan antara
Negara maju dan Negara berkembang. Sebagian besar Negara berkembang
seperti Negara - Negara di Asia ataupun di Afrika pernah dijajah oleh Negara
kolonial Eropa Barat, Struktur perekonomian, lembaga sosial, pendidikan,
semuanya mengikuti bentuk yang sesuai berdasarkan jajahan para penjajah
4. Tingkat Pendidikan
Tinggi rendahnya suatu tingkat pendidikan sangat mempengaruhi suatu
Negara. Negara maju memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, hampir seluruh
rakyat dari Negara maju dapat bias membaca dan menulis. Pemerintah pada
Negara maju memberikan jaminan pendidikan dasar dengan gratis keseluruh
rakyatnya. Sedangkan pada Negara berkembang tingkat pendidikannya masih
rendah. Fasilitas yang tidak memadai merupakan faktor terjadinya tingkat
pendidikan yang rendah, selain itu pemerintah belum mampu menyediakan
pendidikan yang gratis dan merata.
5. Laju Pertumbuhan
Negara maju memiliki laju pertumbuhan yang rendah, hal itu dapat
dilihat dari angka kelahiran dan kematian pada Negara maju. Masyarakat pada
Negara maju memilki perencanaan yang tinggi terhadap perencanaan keluarga.
Sedangkan pada Negara berkembang laju pertumbuhan sangat tinggi, karena
masyarakat Negara berkembang kurang memiliki kesadaran akan perencanaan
keluarga.
6. Kegiatan Perekonomian
Kegiatan perekonomian pada Negara maju yaitu pada sektor industri
ataupun jasa, sedangkan masyarakat pada Negara berkembang masih didominasi
pada sektor pertanian, kehutanan, perikanan, ataupun pertambangan. Kegiatan
perekonomian pada bidang industry dan jasa pada Negara berkembang masih
kurang karena adanya keterbatasan teknologi.
7. Tingkat Pengganguran
Negara maju mempunyai tingkat penggangguran yang sangat rendah,
adapun pengganguran yang terjadi di Negara maju yaitu pengganguran yang
disebabkan peralihan tenaga kerja. Sedangkan dinegara berkembang tingkat
penggangguran masih sangat tinggi.
8. Sebagian penduduk Tingkat kesehatan
Negara berkembang mempunyai penghasilan yang sangat rendah,
sehingga tingkat kesehatan di Negara berkembang pun rendah. Sedangkan
Negara maju memilki pendapatan yang tinggi sehingga memiliki standar
kesehatan yang baik. Selain Karena pendapatn, harapan hidup Negara maju dan
berkembang pu berbeda. Jika Negara berkembang memiliki harapan hidup 52
tahun, Negara maju mempunyai harapan hidup diatas 70 tahun.
9. Pemerataan Pendapatan
Pemerataan pendapatan di Negara maju diimbangi dengan pemerataan
distribusi pendapatan. Oleh karena itu, pada Negara maju tidak terlihat jelas jika
terjadi kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin, sedangkan pada Negara
berkembang tingkat pemerataan pendapatan tidak sama maka terlihat jelas
kesenjangan pendapatan antara kaya dan yang miskin.
10. Tingkat Kemiskinan
Tingkat kemiskinan suatu Negara sangat dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan nasional dan juga tingkat kesenjangan pada distribusi pendapatan.
Distribusi pendapatan yang merata dapat membuat Negara tersebut memiliki
tingkat kemiskinan yang rendah. Begitupun sebaliknya distribusi pendapatan
yang tidak merata akan menyebabkan tingkat kemiskinan yang tinggi
Selain perbedaan diatas masih ada beberapa perbedaan antara Negara
maju dan juga Negara berkembang. Berikut ini hal lain yang membedakan
Negara maju dan Negara berkembang

2.2 PERBEDAAN NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG


DARI SEGI EKONOMI
Perbedaan Negara Maju dan Negara Berkembang Dari Segi Ekonomi –
Negara di dunia ini dapat digolongkan menjadi negara maju dan negara
berkembang yang perbedaan antar keduanya dapat dilihat dari segi ekonomi.
Secara garis besar negara maju adalah negara yang sudah mampu mengolah
sumber daya alam secara terpadu dengan kemampuan intelektual tinggi.
Pemanfaatan sumber daya alam serta teknologi tersebut merupakan ciri utama dari
kemampuan negara yang tinggi sehingga akan menghasilkan sumber daya alam
yang siap pakai untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Lain halnya dengan
negara berkembang yang juga sering disebut sebagai negara dunia ketiga yang
artinya negara tersebut masih berusaha untuk memerangi kemiskinan yang
melanda masyarakatnya, serta memperbaiki perekonomian untuk meningkatkan
kesejahteraan. Umumnya, negara berkebang masih menggantungkan
perekonomiannya pada hasil industri yang berasal dari sektor pertanian, akan
tetapi masih belum mampu mengolah bahan mentah sendiri menjadi bahan yang
siap digunakan dengan baik. Dari gambaran tersebut sudah dapat terbayangkan
perbedaan negara maju dan negara berkembang dari segi ekonomi tersebut secara
nyata.

 Negara maju

Negara maju merupakan negara yang memiliki pendapatan tinggi serta


telah mengalami banyak perkembangan untuk meningkatkan kredibilitas negara,
pembangunan, dan juga kehidupan yang layak untuk seluruh masyarakatnya. Hal
tersebut menyebabkan penduduk yang tinggal di negara maju akan dapat
menikmati kehidupan yang serba ada. Dalam arti lain, negara maju tersebut telah
memiliki standar gaya hidup yang tinggi dengan skala ekonomi yang cukup
merata. Nah, beberapa faktor penentu bagi negara maju adalah:
1. Pendapatan perkapita dari segi ekonomi
2. Pendidikan yang cukup tinggi
3. Kualitas penduduk yang baik
4. Tingkat kesehatan yang tinggi dengan angka kematian rendah

 Negara Berkembang

Negara berkembang merupakan negara yang memiliki tingkat


perekonomian yang belum begitu maju atau bisa dikatakan sebagai negara yang
memiliki perekonomian dengan kesejahteraan rakyat yang kurang merata.
Pendapatan negara berkembang ini berada di kategori menengah dengan sektor
industri yang cukup. Beberapa faktor penentu negara berkembang ini ialah:
1. Struktur ekonomi yang belum kokoh sehingga pertumbuhan ekonominya
yang cukup lambat
2. Standar hidup yang tergolong rendah karena pendapatan yang relatif kecil
3. Pendidikan yang belum merata secara menyeluruh
4. Jaminan kesehatan yang belum dilengkapi dengan fasilitas yang layak
Negara maju dengan negara berkembang memang berbeda. Beberapa
masalah yang dialaminya pun juga berbeda. Untuk negara maju, masalah yang
umumnya ada ialah kerusakan lingkungan sedangkan untuk negara berkembang
masalah yang sering terjadi adalah kemiskinan dan pengangguran yang masih
tinggi. Itulah penjelasan singkat mengenai perbedaan negara maju dan negara
berkembang dari segi ekonomi yang mudah dipahami.

A.PENGELOMPOKKAN NEGARA MAJU DAN NEGARA


BERKEMBANG

2.3 PENGELOMPOKKAN NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG


BERDASARKAN SEKTOR PEREKONOMIANNYA

Bank Dunia mencoba melakukan pembagian negara maju dan negara


berkembang berdasarkan sektor perekonomian yang dijadikan tumpuan. Maka,
menurut Bank Dunia negara-negara di dunia ini terbagi ke dalam empat
kelompok. Empat kelompok tersebut ialah sebagai berikut. Negara maju yang
berpendapatan tinggi dan mengandalkan perekonomiannya dari sektor industri.
Negara berkembang yang berpendapatan menengah dan sektor industri dalam
bidang perekonomiannya sedang dalam tahap perkembangan. Negara dunia ketiga
yang berpendapatan rendah dan tidak memiliki sektor industri yang dapat
diandalkan dalam perekonomiannya. Negara-negara pengekspor minyak yang
dikelompokkan secara khusus, tidak dimasukkan dalam tiga kelompok di atas. Ini
disebabkan negara-negara pengekspor minyak memiliki pertumbuhan ekonomi
yang cepat karena mengandalkan sektor pertambangan minyak bumi dan gas alam
yang harganya terus meningkat sejak periode 1970-an.
Masalah Ekonomi di Negara Berkembang
Indonesia termasuk salah satu negara berkembang. Seperti juga negara
berkembang lainnya, Indonesia menghadapi masalah ekonomi yang sama.
Kemiskinan terjadi di mana-mana, jumlah pengangguran meningkat, tingkat
kecerdasan masyarakat masih rendah, dan distribusi pendapatan tidak merata.
Di kota besar seperti Jakarta, keadaan seperti ini sudah menjadi
pemandangan umum. Banyak orang yang hidup kurang beruntung terpaksa hidup
sebagai pemulung sampah. Oleh karena pendapatan yang diperoleh sangat rendah,
anaknya tidak dapat disekolahkan sehingga tingkat kecerdasan anak tersebut tidak
berkembang. Hal ini juga menimbulkan kesenjangan ekonomi yang tajam antara
orang yang berpenghasilan tinggi dan orang yang berpenghasilan rendah.
a. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan perwujudan keadaan serta kekurangan. Setiap
negara memilik ukuran batas kemiskinan yang berbeda dengan negara lain.
Pemerintah Indonesia memberikan perhatian serius dalam menanggulangi
masalah kemiskinan yang dialami masyarakat. Dari tahun ke tahun pemerintah
terus berupaya menurunkan jumlah dan persentase penduduk miskin dengan
berbagai cara, antara lain subsidi silang. Subsidi silang yang dilakukan pemerintah
yaitu dengan menetapkan harga BBM untuk minyak tanah lebih rendah daripada
bensin. Subsidi untuk bensin sedikit demi sedikit dikurangi dan nantinya
dihilangkan sama sekali. Subsidi untuk minyak tanah masih dipertahankan agar
masyarakat berpenghasilan rendah mampu membeli minyak tanah.
b. Keterbelakangan
Masalah keterbelakangan sangat berhubungan dengan masalah kualitas
sumber daya manusia. Disamping itu, masalah keterlebakangan sangat erat
hubungannya dengan rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan,
kurang terpeliharanya fasilatas-fasilitas umum, dan rendahnya disiplin
masyarakat.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, pemerintahan Indonesia
berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, misalnya dengan
meningkatkan mutu pendidikan nasional. Persentase alokasi dana untuk
pendidikan pada anggaran APBN setiap tahunnya ditingkatkan. Hal ini
dimaksudkan untuk membantu sekolah yang kekurangan sarana dan prasarana
belajar, seperti gedung sekolah yang rusak, buku-buku pelajaran yang kurang dan
murid-murid yang memerlukan bantuan biaya sekolah.
c. Pengangguran
Masalah lain yang dihadapi negara berkembang dalam pembangunan
ekonomi adalah masalah keterbatasan lapangan pekerjaan. Masalah
pengangguran timbul karena ada ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan
jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal ini biasa terjadi karena negara yang
bersangkutan sedang mengalami masa transisi perubahan struktur ekonomi dari
negara agraris menjadi negara industry. Akibatnya angkatan kerja yang tersedia
berada di sector agraris, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia menuntut
keahlian di sector industry.
d. Kekurangan Modal
Kekurangan modal adalah satu cirri setiap negara yang sedang mengalami
proses pembangunan ekonomi. Kekurangan modal tidak hanya menghambat
percepatan pembangunan, tetapi juga menyebabkan kesukaran negara tersebut
keluar dari kemiskinan.
Perkembangan zaman dan modernisasi perekonomian memerlukan modal yang
besar. Negara berkembang mengalami kesulitan yang sama, yaitu kekurangan
modal. Hal ini disebabkan tingkat tabungan dan tingkat pembentukan modal yang
rendah.Untuk mengatasi kekurangan modal, pemerintah menarik investor, baik
dari dalam maupun luar negeri. Misalnya BUMN menawarkan saham kepada
investor agar bersedia bekerjasama. Dengan meningkatkan investasi, diharapkan
tabungan permintahan juga meningkat. Jika tabungan pemerintah meningkat,
modal yang dikumpulkan pun akan lebih banyak.
e. Ketidakmerataan hasil pembangunan
Masalah lain yang dihadapi negara berkembang adalah melaksanakan
pembangunan ekonomi adalah masalah pemerataan pendapatan. Contohnya di
Indonesia, perekonomian terkonsentrasi di kota-kota besar, terutama di pulau
jawa. Sementara itu, dilihat dari hak penguasaan sector industry, perekonomian
didominasi oleh kurang lebih 200 konglomerat. Hal ini disebabkan sistem
perekonomian yang terlau terpusat kepada negara sehingga potensi daerah kurang
diperhatikan.
Melalui perubahan sistem perundang-undangan pemerintah Indonesia mulai
memperbaiki sistem perekonomian negara. Sistem perundang-undangan yang
memihak praktik monopoli mulai dihapus. Di samping itu, untuk mengurangi
kesenjangan pembangunan antara pemerintah pusat dan daerah, diberlakukan
undang-undang otonomi daerah. Daerah diberi kebebasan untuk mengembangkan
potensi dan pemerintah pusat tidak lagi terlalu campur tangan dalam urusan rumah
tangga pemerintah daerah.
Masalah Ekonomi di Negara Maju
Kota Tokyo di Jepang terkenal dengan masyarakatnya yang disiplin dan
teratur. Setiap jalan diatur sedemikian rupa sehignga terlihat rapih, begitu pun
gedung-gedung dibangun dengan teratur. Meskipun sudah terbiasa dengan budaya
disiplin dan teratur, tetapi tetap saja negara-negara maju menghadapi berbagai
masalah ekonomi. Masalah tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tenaga kerja negara berkembang masuk ke negara maju
Negara maju memiliki pertumbuhan penduduk yang lambat atau bahkan
berangka satu (zero population growth) sehingga negara maju kekurangan tenaga
kerja. Meskipun di negara maju peraturan ketenagakerjaan sudah baik, tetapi tetap
saja arus masuk tenaga kerja dari negara berkembang ke negara maju membawa
dampak negative. Hal ini disebabkan perbedaan budaya antara penduduk asli dan
penduduk pendatang. Dampak negative itu diantaranya, terjadi bentrokan fisik
atau konflik sosial lain antara penduduk asli dan penduduk pendatang.
b. Produk negara berkembang masuk ke negara maju
Produk negara berkembang banyak masuk kenegara maju. Globalisasi
ekonomi menyebabkan hambatan perdagangan antarnegara semakin berkurang.
Produk negara berkembang seperti dari Cina dan Taiwan banyak beredar dipasar
negara Eropa sehingga konsumen lebih banyak memiliki pilihan produk. Produk
cina dan Taiwan tidak kalah bersaing dari segi inovasi maupun kualitasnya.
Produk-produk cina dan Taiwan biasanya lebih murah sehingga dapat mengancam
produk-produk eropa yang biasanya lebih mahal harganya.
c. Investasi negara maju masuk ke negara berkembang
Banyak pengusaha dari negara maju yang menanamkan investasi di negara
berkembang. Mereka berusaha menghindari pajak yang tinggal di negaranya
sendiri dan berusaha untuk menghemat biaya produksi. Disamping itu, negara
berkembang merupakan pasar potensial bagi produk-produk dari luar negeri. Jika
pengusaha dari negara maju membuka perusahaan di negara berkembang, tentu
akan lebih mendekatkan diri dengan konsumen. Hal ini jelas akan lebih
mempermudah sistem pemasarannya. Akibat langsung dari pengusaha negara
maju yang berinvestasi di negara berkembang adalah menurunnya tingkat
investasi di negara maju tersebut.
d. Kerusakan lingkungan meningkat
Negara maju mengklaim bahwa negara berkembanglah yang banyak
membuat kerusakan lingkungan. Hal tersebut dapat dimaklumi karena memang
sebagian besar negera berkembang belum memiliki peraturan yang jelas mengenai
pencemaran lingkungan. Akan tetapi, hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena
banyak juga pengusaha dari negara maju yang mengeruk sumber daya alam
sebesar-besarnya untuk keperluan produksi. Bahkan, ada pengusaha dari negara
maju yang mengambil sumber daya alam dari negara berkembang tanpa
memperhatikan kelestarian lingkungan
Ciri – Ciri Negara Maju
Adapun ciri – ciri Negara maju adalah sebagai berikut:
1. Perekonomian bergerak di sektor pertanian, peternakan dan perikanan, dan
industrialisasi ekspor.
2. Kegiatan perekonomian dilakukan dengan menggunakan sarana dan
prasarana yang modern
3. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat pesat, sehingga
menunjang industrialisasi
4. Pendapatan perkapita rata – rata penduduk tinggi.
5. Tingkat pendidikan dan keterampilan penduduk cukup tinggi.
6. Sifat kemandirian dan kedisiplinan masyarakatnya tinggi.
7. Perekonomian tidak bergantung pada alam.
8. Memiliki tingkat pertumbuhan jumlah penduduk rendah
9. Memiliki tingkat angka harapan hidup tinggi.
10. Intensitas mobilitas sumber daya manusia (SDA) tinggi.
Ciri – Ciri Negara berkembang
Adapun ciri – ciri dari Negara berkembang adalah sebagai berikut :
1. Sektor perekonomian bergerak dalam hanya dalam bidang pertanian,
peternakan dan perikanan.
2. Aktivitas perekonomian ditunjang dengan menggunakan sarana dan prasarana
yang masih tradisional.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lambat dan hanya
berdasarkan pengalaman pribadi.
4. Pendapatan perkapita yang relatif rendah.
5. Tingkat pendidikan penduduk yang rata-rata rendah.
6. Sifat penduduk kurang mandiri.
7. Sangat tergantung pada alam.
8. Memiliki tingkat pertumbuhan penduduk tinggi
9. Memiliki angka harapan hidup yang rendah.
10. Intensitas mobilitas sumber daya alam yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai