Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan Rahmat dan Petunjuk-Nya, serta dukungan dan doa
dari orang tua, dosen, sahabat, dan teman-teman serta yang lainnya. Karena kami
dapat menyelesaikan tugas ini dengan judul Bisnis ”Singkong Kito” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
Alhamdulillah, akhirnya tugas bisnis Kewirausahaan dapat diselesaikan.
kami juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan maupun kekurangan, baik dari segi pengetikan, maupun materi
yang disajikan. Oleh sebab itu, saran dan kritik dari semua pihak yang terkait
sangat diharapkan agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukannya. Tidak lupa pula kami haturkan terima kasih atas kesempatan
yang telah diberikan dan permohonan maaf apabila dalam penyelesaian makalah
ini terdapat kata-kata yang salah dan tidak sesuai.

Jambi, Juni 2018

Penyusun

1
BAB I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Singkong (Manihot esculenta) merupakan salah satu sumber bahan
pangan yang cukup potensial. Sebagai bahan pangan di Indonesia menempati
urutan ketiga setelah beras dan jagung. Bahkan di beberapa daerah yang sulit
diperoleh beras, singkong menempati urutan pertama sebagai bahan makanan
pokok pengganti beras (Sri Mulyani dan Soejono, 1991). Tanaman singkong
merupakan tanaman yang mudah untuk ditanam, sehingga hampir di setiap daerah
di Indonesia tanaman ini dapat dijumpai.
Singkong merupakan produk pertanian yang cocok untuk dijadikan unit
bisnis karena manfaat yang diperoleh komoditi tersebut cukup banyak dan
bermanfaat melihat pangsa pasar yang cukup menggiurkan atas bahan baku
singkong. Singkong ( Manihot esculenta) yang dikenal juga dengan ketela pohon
atau umbi kayu adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga
Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil
karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Keberadaan singkong (Manihot
esculenta) pada awalnya banyak ditemukan tumbuh liar di hutan, kebun, bahkan
tumbuh di sembarang tempat. Sejalan dengan permintaan pasar yang terus
meningkat, maka beberapa singkong dibudidayakan di Indonesia. Sebagai bahan
makanan, singkong memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahan makanan
lainnya. Kelebihan singkong terletak pada kandungan karbohidrat, lemak, protein,
kalori, fosfor, dan cita rasanya yang lezat.
Singkong merupakan sumber karbohidrat yang cukup potensial dan nilai
gizinya juga cukup berarti bila diolah menjadi makanan ringan berupa kue, tepung
tapioka, tape, gaplek, keripik singkong, singkong rebus, dan makanan ternak.
Hasil olahan singkong berupa tapioka dan gaplek dalam bentuk chips, pellet,
ataupun lainnya telah lama menjadi komoditi ekspor yang sangat penting dalam
menyumbang pendapatan devisa negara, karenanya merupakan aset yang sangat
berharga dan perlu dijaga kelestariannya sehingga dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan ekspor pada masa-masa selanjutnya (Rukmana, 1997).
Salah satu olahan singkong yang kini banyak difavoritkan di masyarakat
yaitu singkong keju Thailand. Olahan singkong ini memiliki citarasa yang
berbeda dari olahan singkong yang lain. Rasanya yang enak menjadi daya tarik
semua orang. Olahan singkong keju Thailand memiliki tekstur yang empuk
dengan rasa manis sedikit agak gurih. Olahan singkong keju Thailand ini
termasuk salah satu sajian kuliner yang masih baru. Sehingga bisa dimanfaatkan
sebagai peluang usaha. Peluang usaha singkong keju Thailand sangat
menguntungkan jika dijalani. Peruntungan dalam menjalankan usaha singkong
keju Thailand cukup menjanjikan. Peluang dari usaha singkong keju Thailand

2
memang patut dicoba. Siapapun bisa mencobanya karena pengolahan singkong ini
begitu simpel dan sederhana.
Setelah kami melakukan segmen pasar ternyata konsumen menginginkan
dan menyukai makanan ringan ini yang bahan utamanya menggunakan singkong.
Dan kemungkinan besar makanan ini akan laku di pasaran.
Strategi pemasaran juga dilakukan agar tercapainya proses marketing
secara lebih maksimal. Tanpa adanya strategi marketing yang teruji, bisa
dipastikan marketing akan jatuh, terlebih apabila muncul berbagai produk
kompetitif yang dikeluarkan oleh rival-rival bisnis. Melalui strategi sebuah proses
marketing yang baik akan dipertahankan. Memberikan cara-cara yang baru yang
membuat para pelanggan senantiasa menemukan keunikan dalam produk kita, hal
ini merupakan salah satu strategi yang dibutuhkan dalam strategi pemasaran.

Manfaat singkong yaitu :


1. Sumber energi, singkong merupakan bahan makanan rendah lemak dan
kolesterol, namun tinggi kalori. Kandungan kalori pada singkong bahkan
hampir dua kali lipat dibandingkan kentang. Per 100 gram singkong
mengandung sekitar 160 kalori dan 38 gram karbohidrat, terutama berasal dari
sukrosa yang membentuk sebagian besar gula pada umbi-umbian. Singkong
juga merupakan umbi-umbian tropis kaya pati dengan kandungan kalori
tertinggi. Dengan demikian, singkong dapat dijadikan alternatif pengganti nasi
untuk memenuhi kebutuhan kalori tubuh sebagai sumber energi guna
melakukan aktifitas sehari-hari.
2. Sumber serat, mengkonsumsi makanan berserat sangat bermanfaat bagi
kesehatan tubuh seperti menurunkan tekanan darah, menjaga kadar kolesterol
dan membantu memperlancar pencernaan.
3. Sumber vitamin K, vitamin K memegang peranan dalam membangun massa
tulang dengan cara memicu aktifitas osteotrophic dalam tulang. Selain itu
vitamin K juga dapat membantu membatasi kerusakan saraf di otak sehingga
berguna dalam pengobatan penderita alzheimer.
4. Sumber vitamin B kompleks, singkong juga mengandung vitamin B kompleks
dan beberapa kelompok vitamin seperti riboflavin, folates, thiamin, piridoksin
(vit B6) dan asam patotenat.riboflavin bermanfaat dalam proses pertumbuhan
serta membantu proses produksi sel darah merah guna menghindari anemia.
Selain itu singkong juga mengandung vitamin B17 atau amygdaline yang
berfungsi membantu menghancurkan enzim penyebab kanker.
5. Sumber mineral, beberapa mineral penting bagi tubuh terdapat pada singkong
yaitu seng, magnesium, tembaga, besi, dan mangan. Singkong juga memiliki
kandungan kalium dalam kadar yang cukup, sekitar 271 mg per 100 gram
singkong. Kalium merupakan bagian penting dari sel dan cairan tubuh yang
membantu mengatur denyut jantung dan tekanan darah.

3
6. Bebas gluten, berarti makanan yang aman dikonsumsi penderita penyakit celiac
atau intoleransi gluten. Celiac adalah kondisi medis yang ditandai kerusakan
pada usus halus yang menyebabkan hilangnya kemampuan untuk mencerna
beberapa nutrisi tertentu. Kerusakan pada usus halus ini disebabkan oleh reaksi
terhadap konsumsi gluten. Bagi penderita celiac, mengkonsumsi makanan yang
mengandung gluten akan memicu sakit perut, perut kembung, diare dan
terhambatnya pertumbuhan pada anak dan sering merasa lelah.
7. Mencegah kanker karena singkong mengandung beberapa antioksidan yang
berperan penting mencegah radikal bebas masuk ke dalam tubuh dan
menyebabkan kanker. Antioksidan dikenal membantu tubuh melindungi sel-sel
daei kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dan memperbaiki DNA
yang rusak.
8. Mencegah sembelit dikarenakan singkong mengandung serat makanan. Selain
itu serat juga berfungsi membuat penyerapan proses gula ke dalam aliran darah
lebih lambat sehingga aman bagi penderitaa diabetes.

1.2. Visi dan Misi Usaha


Di dalam produksi Singkong Keju Thailand ini, kami memiliki visi dan
misi tertentu, yaitu :
Visi :
1. Menjadi produsen camilan sehat makanan terbaik serta menghasilkan produk
yang berkualitas tinggi di Jambi.
2. Menciptakan sebuah merk dagang yang kompetitif dengan mutu kualitas yang
terbaik.
Misi :
1. Menciptakan produk yang berkualitas
2. Menciptakan produk yang berbeda dengan yang lain
3. Memberikan kepuasan pelayanan kepada konsumen
4. Selalu berinovasi dalam rasa produk kami
5. Menciptakan kondisi inovasi produk dari bahan baku singkong menjadi
makanan modern
6. Meningkatkan nilai tambah bagi tanaman singkong itu sendiri

1.3. Operasional Usaha


Usaha singkong keju Thailand bisa dimulai dengan langkah termudah.
Persiapan yang lebih dulu harus dipersiapkan dalam memulai usaha singkong keju
Thailand yaitu modal usaha. Dari modal usaha selanjutnya dimanfaatkan untuk
membeli bahan baku, biaya sewa tempat, biaya listrik, biaya promosi, dll. Jika
modal yang dimiliki minim, maka kita bisa memulainya dalam skala rumahan
sehingga tak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa tempat.
Usaha singkong keju Thailand dilakukan dengan maksimal jika
sebelumnya mempersiapkan peralatan yang mendukung. Berbagai peralatan yang

4
diperlukan dalam menjalankan usaha singkong keju Thailand diantaranya wajan,
panci, wadah, pengaduk, penjepit makanan, kompor, tabung gas, sendok, piring,
dan aneka peralatan lainnya.
Bahan yang diperlukan untuk mengolah makanan singkong keju
Thailand memang harus dipersiapkan lebih dahulu. Bahan-bahan yang harus
dipersiapkan yaitu singkong, keju, gula pasir, garam, santan, dll. Untuk
mendapatkan bahan baku pembuatan singkong keju thailand ini memang tidak
sulit. Berbagai bahan-bahan tersebut sudah bisa diperoleh di berbagai toko dan
juga di pasar tradisional.
Singkong lebih dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu. Secara
keseluruhan tumbuhan ini telah dimanfaatkan, baik daun maupun akarnya. Bagian
akar disebut umbi dengan dagingnya berwarna putih atau kekuning-kuningan bila
dalam keadaan segar. Umbi singkong tidak tahan disimpan lama tanpa perlakuan
khusus setelah dipanen kurang lebih selama dua hari. Pada saat itu singkong telah
mengandung racun yang ditandai oleh perubahan warna daging buahnya menjadi
biru gelap. Racun itu adalah asam sianida.
Ada beberapa jenis singkong yang dikembangkan di Indonesia. Jenis atau
varietas singkong digolongkan berdasarkan kadar asam sianida yang
dikandungnya. Ada jenis singkong manis dan singkong pahit. Singkong manis
dapat digunakan langsung karena mempunyai kadar asam sianida relatif rendah.
Yakni kadarnya di bawah 40 mg asam sianida per kilogram umbi yang masih
segar. Kadar sianida di bawah 40 mg dapat hilang ketika singkong dibilas air atau
dimasak sampai matang, sehingga tetap menjadikan umbi singkong tidak dapat
dikonsumsi secara langsung dalam keadaan mentah. Untuk kelompok singkong
manis diantaraanya gading, adira I, mangi, betawi, mentega, randu ranting, dan
kaliki. Jenis singkong pahit mempunyai kadar asam sianida di atas 50 mg/kg umbi
segar, umumnya digunakan untuk keperluan industri seperti industri tapioka.
Berdasarkan penelitian beberapa ahli, dikatakan bahwa semakin tinggi
kadar asam sianida dalam umbi maka rasanya akan semakin pahit. Beberapa cara
telah diterapkan untuk mengurangi senyawa racun itu seperti perebusan,
pengukusan, pencucian dn pengeringan. Cara pencucian tergolong efektif untuk
mengurangi racun sianida karena asam sianida mudah terlepas ke dalam air
rendaman. Sementara cara pengeringan dapat menguapkan senyawa beracun
tersebut.
Disini kami tidak membahas kapan waktu panen yang baik untuk
singkong dikarenakan kami tidak membudidayakan singkong, melainkan
langsung membelinya di pasar terdekat dengan melihat kondisi singkong itu
apakah baik atau tidak. Bahan baku singkong dibeli dar pedagang pengumpul
yang berfungsi sebagai pemasok tetap (langganan). Tapi berdasarkan literatur
yang kami baca Berdasarkan umur panen tanaman, varietas ubi kayu
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu varietas berumur genjah, dipanen pada umur 7

5
- 9 bulan, varietas berumur sedang pada umur 8 - 11 bulan, dan varietas berumur
dalam pada umur 10 - 12 bulan (Wargiono et al., 2006; Tonglum at al., 2001).
Dilihat dari kontinuitas bahan baku, ketersediaan singkong fluktuatif
sesuai dengan musimnya. Ada waktu-waktu tertentu dimana produksi singkong
berlimpah dan ada saat dimana produksi singkong kurang. Pada musim hujan
yaitu antara bulan November sampai Maret ketersediaan singkong di pasar cukup
banyak. Dengan mulai turunnya hujan pada bulan november, petani mulai
melakukan panen singkong dan mempersiapkan lahannya untuk komoditas utama
di musim hujan. Kondisi ini berlangsung sampai dengan bulan maret. Sementara
itu pada bulan april dan mei produksi singkong mulai berkurang. Pada bulan juni
sampai oktober ketersediaan singkong relatif sedikit.
Bahan baku singkong dipilih pada saat pembelian. Kami memilih
singkong yang tidak terlalu besar,karena takutnya singkong malah sudah menjadi
kayu. Ukurannya yang sedang. Singkong yang dipilih tidak busuk/ rusak/ cacat,
karena jika ada bagian yang rusak/busuk/cacat, maka bagian yang lain pada
singkong tersebut akan cepat rusak juga.
Untuk melihat empuk atau tidaknya singkong dapat dilihat dari kulit luar
singkong yang retak-retak, ini menandakan singkong empuk. Atau bisa ditanya ke
penjual, singkong roti adalah singkong yang paling baik dan empuk untuk
digunakan.
Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak dan akan
membusuk dalam 2 - 5 hari (Barrett dan Damardjati, 1984). Selain daya simpan
yang singkat, susut saat panen dan pasca panen yang tinggi menjadi masalah.
Diperkirakan susut pada saat panen ubi kayu sebesar 7% dan susut pasca panen
lebih dari 24% . Susut yang terjadi pada ubi kayu dapat disebabkan oleh faktor
fisik, fisiologis, hama dan penyakit. Susut fisik dapat terjadi akibat kerusakan
mekanis selama pemanenan dan penanganan, dan akibat perubahan suhu. Susut
fisiologis terutama disebabkan oleh air, enzim dan respirasi. Sedangkan faktor
hama dan penyakit mencakup mikro-organisme (jamur, bakteri, dan virus),
insektisida, tikus, dan hama (Barret dan Damardjati, 1984). Sistem panen yang
belum terstruktur juga menjadi masalah, dimana kadang terdapat ubi kayu yang
sangat melimpah di pasaran dan kadang kebutuhan tidak tercukupi.
Sebaiknya setelah bahan baku tersedia, langsung diolah karena singkong
jika dibiarkan lama akan berubah menjadi biru pada daging buahnya dan memiliki
garis-garis keabu-abuan, ini menandakan singkongnya sudah mengandung racun
dan tidak baik untuk dikonsumsi. Seperti gambar di bawah ini

6
singkong seperti gambar diatas sebaiknya tidak diolah lagi untuk produksi karena
kandungan HCN nya tinggi. Ciri-ciri ubi seperti ini tidak dapat dilihat dari luar
jika kulit luar singkong menutupi seluruh permukaan singkong. Akan tetapi jika
ada kulit yang terbelah, maka warna biru ini akan nampak dari luar.

1.4. Rumusan Masalah


Rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara membuat Singkong Keju Thailand sesuai dengan selera
konsumen?
2. Bagaimana menentukan harga Singkong Keju Thailand?
3. Bagaimana memilih tempat yang strategis untuk penjualan Singkong
Keju Thailand?
4. Bagaimana strategi pemasaran Singkong Keju Thailand agar mendapat
keuntungan yang besar?
5. Bagaimana mengetahui kriteria singkong yang baik untuk bahan
makanan?

1.5. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar kita mengetahui cara membuat Singkong Keju Thailand
2. Agar kita mengetahui cara menetapkan harga produk yang diproduksi
3. Agar kita mengetahui cara menempatkan produk
4. Agar kita mengetahui strategi pemasarannya dan mendapat keuntungan
yang besar.
5. Agar kita mengetahui kriteria singkong yang baik untuk dijadikan bahan
makanan

7
STRUKTUR ORGANISASI

UMKM

BISNIS SINGKONG KITO

PIMPINAN

BM. SARAGIH

MANAJEMEN KEUANGAN MANAJEMEN PRODUKSI MANAJEMEN PEMASARAN

AHMAD 1. DWINTA A.N 1. SUBHI


2. FEDRI ANANTO 2. M.NOPAN

Rincian Pembagian Tugas :

1. Pimpinan bertanggung jawab atas segala permasalahan yang berhubungan


dengan jalannya usaha.
2. Manajemen keuangan bertugas mngelola / mengatur serta melaporkan
keuangan di perusahaan
3. Manajemen produksi bertanggung jawab atas segala mekanisme manajemen
produksi secara teknis yang meliputi pengawasan dan pengendalian proses
produksi.
4. Manajemen pemasaran bertugas untuk menentukan barang atau produk apa
yang akan dijual, menetapkan harga yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas
barang, menentukan barang tersebut akan dijual kemana, dan menentukan
media promosi apa yang digunakan yang mampu menarik minat konsumen.

8
ANALISIS SWOT

1. KEKUATAN (STRENGTH)
- Bahan baku tidak tergantung musim
- Bahan baku mudah didapat
- Mudah diolah dan harganya terjangkau
- Dapat berfungsi sebagai pengganti nasi (makanan pokok) karena
mengandung karbohidrat yang cukup tinggi
- Adanya keinginan masyarakat untuk membeli makanan yang jarang
ditemui
- Masyarakat sudah tau rasa dan khasiat singkong
- Kemasannya sesuai dan produk tidak tumpah pada saat pendistribusian

2. KELEMAHAN (WEAKNESS)
- Beberapa jenis singkong memiliki kandungan HCN yang tinggi sehingga
memiliki rasa pahit
- Bahan baku cepat rusak/busuk jika tidak cepat diolah
- Produk singkong keju ini mempunyai masa ”expired” yang relatif singkat
yaitu sekitar 1 hari pada suhu kamar dan maksimum 3 hari jika disimpan
di lemari pendingin (kulkas).

3. PELUANG (OPPORTUNITY)
- Bahan pangan yang disukai semua lapisan masyarakat baik yang muda,
remaja, maupun yang tua
- Belum terlalu banyak yang mengembangkan produk dari olahan singkong
- Pangsa pasar luas

4. ANCAMAN (THREATS)
- Selera konsumen yang berubah-ubah sesuai dengan life style dari masa ke
masa
- Akan banyak pihak lain yang akan meniru usaha singkong ini karena
produknya mudah dibuat
- Banyak pesaing yang membuat produk cemilan yang lebih menarik
sehingga singkong ini mudah terbelakangi.

9
ASPEK PRODUKSI

1. Bahan yang diperlukan dalam satu kali produksi :


- singkong / ubi kayu 2 kg
- daun pandan 3 lembar
- gula 300 gram
- garam secukupnya
- santan encer 200 ml
- santan kental 500 ml
- tepung maizena 3 sdm
- keju 1 blok
- air 1 liter
- susu kental manis 2 sachet kecil

2. Proses Produksi :
- Langkah awal pembuatan singkong keju adalah pemilihan bahan baku.
Dipilih singkong yang tidak terlalu tua, karena biasanya singkong yang
tua cenderung lebih keras dan tidak empuk dibandingkan singkong yang
muda.

10
- Selanjutnya singkong dibersihkan dari kulit arinya, pembersihan ini
dilakukan hingga tidak ada lagi kulit ari yang tersisa.

- Kemudian singkong dicuci hingga bersih dan tidak ada tanah atau kotoran
yang menempel. Kemudian dipotong sesuai selera.

11
- Kemudian singkong direbus sampai setengah empuk

- Setelah setengah empuk masukkan gula pasir dan santan encer dan rebus
kembali sampe kental dan singkong benar-benar empuk

12
- Untuk saus/fla : rebus santan kental bersama daun pandan, aduk terus
hingga mendidih.kemudian tambahkan tepung maizena yang telah
dilarutkan air, garam dan daun pandan sampai mendidih dengan
menggunakan api kecil. Setelah mengental, kemudian diangkat.

13
- Kemudian tambahkan tepung maizena yang telah dilarutkan air dan
garam, aduk lagi sampai mendidih dan mengental, kemudian diangkat.

- Cara penyajian : singkong yang sudah matang dituangkan ke dalam


mangkok/wadah, kemudian disiram dengan saus santan/fla, lalu di beri
parutan keju diatasnya.

14
ASPEK PEMASARAN

1. PANGSA PASAR
Pangsa pasar adalah bagian dari keseluruhan permintaan suatu barang
yang mencerminkan golongan konsumen menurut ciri khasnya seperti tingkat
pendapatan, umur, jenis kelamin, pendidikan, dan status sosial.
Pangsa pasar untuk singkong Keju ini sangat luas. Dari kalangan
masyarakat bawah hingga atas bisa menjadi target pasar, dengan pangsa pasar
yang luas itu maka peluang bisnis juga terbuka lebar. Target pasar adalah
masyarakat yang gemar makanan cemilan seperti dessert, memiliki rasa manis
dan kekinian. Produk kami disukai oleh semua kalangan usia, mulai dari anak-
anak, remaja, sampai orang tua karena menggunakan bahan baku berkualitas dan
tanpa pengawet.

2. STRATEGI PEMASARAN PESAING

- produk : Produk singkong Keju dikemas dengan kemasan mangkok (bowl)


dengan penutup yang diberi label/stiker.

- price (harga) : Singkong Keju dijual dengan harga 10.000 per buah

- iklan (advertising) : Pemasaran produk kami melalui penjualan langsung yaitu


dimulai dari mulut ke mulut antara teman, keluarga, dan tetangga. Dan melalui
media online : facebook, instagram, line, dan whatsapp.

- Place (tempat) : Untuk sementara kami masih menjual produk kami dengan cara
onlineshop, belum membuka tempat resmi, tetapi jika usaha ini terus
berkembang, maka kami akan membuka store/toko agar kosumen bisa datang
langsung ke toko kami.

3. ARTI LOGO /BRAND


1. Warna merah putih terinspirasi dari warna bendera Negara Indonesia.
Warna merah yang bearti semangat juang yang tinggi dan warna putih yang
bearti jujur. Selain itu, warna merah merupakan warna yang mencolok/
menarik, sehingga konsumen akan tertarik dan penasaran terhadap produk
kami.
2. Tulisan ”singkong kito” yang berasal dari bahasa jambi, karena kami
menginginkan masyarakat lebih mengenal singkong / camilan ini dari
jambi, bukan dari Thailand, dengan berbagai inovasi dan perubahan
sehingga nama ini mudah diingat oleh konsumen, begitu juga rasanya.

15
ASPEK KEUANGAN

BAB III. PENUTUP

3.1.Kesimpulan

”Singkong Kito” merupakan brand produk yang kami dirikan, dalam


usaha ini kami menciptakan produk atas survey yang kami lakukan untuk mencari
peluang bisnis yang baik dan bermanfaat. Kami mengharapkan produk yang kami
jual dapat diterima dan disenangi oleh para konsumen.
Pada intinya di dalam memulai bisnis itu adalah bagaimana cara kita
mendapatkan keuntungan yang besar dengan modal yang seefisien mungkin tapi
tentunya jangan sampai modal yang efisien tapi mengorbankan mutu dan kualitas
produk yang kita hasilkan. Sekali kita bisa membuat jaringan bisnis kita menjadi
kokoh dan terus tumbuh maka tidak mustahil jika bisnis kita menjadi ladang untuk
mendapatkan keuntungan yang akan terus membesar. Kuncinya adalah
manajemen yang baik, keinginan yang kuat, semangat untuk maju dan tidak takut
jatuh serta disiplin dan jangan sampai lupa untuk berdoa kepada Allah SWT untuk
kesuksesan bisnis kita.

3.2.Saran

kami mempunyai beberapa saran yaitu:


1. Jangan takut untuk memulai suatu bisnis karena sesungguhnya halangan
terbesar ternyata berasal dari dalam diri kita sendiri.
2. Sekali telah memulai bisnis maka tekunilah dan jalankan dengan disiplin
untuk mencapai kemajuan.
3. Jangan lupa untuk selalu menjaga kualitas produk dengan mutu yang terbaik
karena sebaik-baiknya iklan adalah dari mulut ke mulut dan seburuk-
buruknys komplain adalah juga dari mulut ke mulut. Dan nama besar produk
dan brand image adalah aset yang wajib dijaga.
4. Kita harus memahami peluang-peluang usaha yang ada di sekitar. Dalam
dunia agraris tentu banyak sekali hasil pertanian yang dapat diolah menjadi
produk lain yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Sehingga dapat
mengetahui cara pemanfaatan dari suatu hasil pertanian kemudian
menerapkannya dalam suatu usaha.

16
17

Anda mungkin juga menyukai