Anda di halaman 1dari 18

A.

KONSEP TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

 Suatu negara dapat saja memenuhi salah satu


kebutuhannya, namun dilain pihak ada
kebutuhan lain yang tidak dapat dipenuhi dari
dalam negeri (seperti keterbatasan SDA,
kekurangan modal, skill yang belum memadai
dan lain-lain.

 Dengan adanya saling ketergantungan akan


semakin terbuka perekonomian dunia, maka
kegiatan perdagangan internasional menjadi
kian penting peranannya.
 Perdagangan internasional bagian dari
analisa ekonomi pembangunan, serta
memegang peranan penting dalam usaha
peningkatan pendapatan perkapita suatu
negara.

 Semua sektor ekonomi perekonomian


terlibat dalam perdagangan internasional
yang dapat diukur dalam hubungannya
dengan produksi nasional bruto atau Gross
National Product (GNP)
 Todaro (1995) Perdagangan internasional yang
bebas, memegang peranan penting dalam
proses perkembangan suatu bangsa.

 Purwiyanta (1996) : Bahwa perdagangan


merupakan mesin pertumbuhan. Surplus
perdagangan yang diperoleh oleh negara yang
melakukan perdagangan internasional
berpeluang untuk meningkatkan aktivitas
perekonomiannya.
 Perdagangan internasional juga disebut
sebagai suatu mekanisme untuk
mewujudkan ketidak seragaman
internasional (mechanism of international
inequality). Melalui interaksi berbagai
kekuatan di pasar menyebabkan setiap
negara berbeda dengan negara-negara
lainnya baik dalam hal tingkat
pembangunan ekonomi maupun
pendapatan perkapita.
• Perdagangan internasional memperluas
pasar, merangsang inovasi dan
meningkatkan produktivitas;

• Perdagangan internasional
meningkatkan tabungan dan akumulasi
kapital;

• Perdagangan internasional memiliki


efek mendidik dalam hal dorongan atau
keinginan terhadap hal-hal yang baru
maupun selera baru dan transfer
teknologi, skill dan enterpreneurship.
1. Teori Investasi
• Investasi merupakan unsur GDP yang
paling sering berubah ketika
pengeluaran atas barang dan jasa turun
selama resesi. Sebagian besar
penurunan disebabkan akibat anjloknya
pengeluaran investasi.
• investasi = Penanaman modal atau
pembentukan modal.
 Sadono (1994), investasi dapat diartikan
sebagai pengeluaran atau pembelanjaan
penanam-penanam modal atau
perusahaan untuk membeli barang-
barang modal dan perlengkapan-
perlengkapan produksi untuk menambah
kemampuan memproduksi barang-
barang dan jasa-jasa yang tersedia
dalam perekonomian.
Teori Investasi
 Keunggulan monopolitistik (Stephen
Hymer 1960) investasi langsung Luar Negeri
dilakukan oleh perusahaan dalam industri
oligopolistik memiliki keunggulan teknis dan
keunggulan lain atas perusahaan pribumi

 Ketidaksempurnaan pasar produk dan faktor


produksi (Caves): pengetahuan unggul
memungkinkan perusahaan yang melakukan
Investasi memproduksi suatu produk yang
disukai konsumen sama dgn buatan local; dgn
demikian perusahaan dapat mengendalikan
harga jual dan keunggulan atas perusahaan
pribumi
Teori Investasi
 Teori Internalisasi ; perluasan teori pasar
tidak sempurna: untuk memperoleh laba
yang lebih tinggi atas investasinya, sebuah
perusahaan akan mentransfer pengetahuan
unggulnya kecabang diluar negeri daripada
menjualnya di pasar terbuka.

 Teori eklektik produksi (Dunning) : bagi


perusahaan yang akan berinvestasi di luar
negeri harus mempunyai tiga jenis
keunggulan: kekhasan pemilikan,
internalisasi dan kekhasan lokasi.
• Pertumbuhan ekonomi bersangkut paut dengan
proses peningkatan produksi barang dan jasa
dalam kegiatan ekonomi masyarakat, dan diukur
dengan peningkatan hasil produksi dan
pendapatan.
• Dalam pertumbuhan ekonomi biasanya ditelaah
proses produksi yang melibatkan sejumlah jenis
produk dengan menggunakan sejumlah sarana
produksi tertentu.
• Dalam hubungan ini ditunjukkan hubungan
perimbangan kuantitatif antara sejumlah sarana
produksi di satu pihak dengan hasil seluruh
produksi di pihak lain satu sama lain
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Aliran Merkantilisme
 Pertumbuhan ekonomi atau perkembangan
ekonomi suatu negara menurut kaum
Merkantilis ditentukan oleh peningkatan
perdagangan internasional dan penambahan
pemasaran hasil industri serta surplus neraca
perdagangan.

Aliran historis
 Menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi
dilakukan secara bertahap. Pelopor aliran
historis antara lain, Frederich List, Karl Bucher,
Bruno Hildebrand, Wegner Sombart, dan W.W.
Rostow.
Teori klasik
1) Adam Smith
Adam Smith mengemukakan teori pertumbuhan
ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul An
Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth
of Nations tahun 1776. Menurut Adam Smith, ada
empat fackor yang memengaruhi pertumbuhan
ekonomi, yaitu:
a) jumlah penduduk,
b) jumlah stok barang-barang modal,
c) luas tanah dan kekayaan alam, dan
d) tingkat teknologi yang digunakan.
2) David Ricardo
David Ricardo mengemukakan teori
pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku
yang berjudul The Principles of Political
Economy and Taxation. Menurut David
Ricardo, pertumbuhan ekonomi suatu negara
ditentukan oleh pertumbuhan penduduk, di
mana bertambahnya penduduk akan
menambah tenaga kerja dan membutuhkan
tanah atau alam.
Teori Pertumbuhan ekonomi
Teori Neo Klasik .

1) Schumpeter
Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan
pengusaha dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi dan
para pengusaha merupakan golongan yang akan terus-
menerus membuat pembaruan atau inovasi dalam ekonomi.
Hal ini bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan
perekonomian jika para pengusaha terus-menerus
mengadakan inovasi dan mampu pengadakan kombinasi baru
atas investasinya atau proses produksinya.

Adapun jenis-jenis inovasi, di antaranya dalam hal berikut.


a) Penggunaan teknik produksi.
b) Penemuan bahan dasar.
c) Pembukaan daerah pemasaran.
d) Penggunaan manajemen.
e) Penggunaan teknik pemasaran.
Teori Pertumbuhan ekonomi
Teori Neo Klasik .
2) Harrod – Domar
Syarat yang harus dipenuhi supaya perekonomian
dapat mencapai pertumbuhan yang teguh (steady
growth) dalam jangka panjang. ditentukan oleh
beberapa hal-hal berikut.
a) Tahap awal perekonomian telah mencapai tingkat
full employment.
b) Perekonomian terdiri atas sektor rumah tangga
(konsumen) dan sektor perusahaan (produsen).
c) Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, sehingga
besarnya tabungan proporsional dengan
pendapatan.
d) Hasrat menabung batas (Marginal Propencity to Save)
besarnya tetap.
Sehingga pertumbuhan ekonomi yang teguh akan
mencapai kapasitas penuh (full capacity) dalam jangka
panjang.
Teori Neo Klasik .

3) Sollow–Swan
Menurut teori Sollow–Swan, terdapat empat
anggapan dasar dalam menjelaskan
pertumbuhan ekonomi.
1) Tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju
tertentu.
2) b) Fungsi produksi Q = f (K,L) berlaku bagi
setiap periode (K : Kapital, L : Labour).
3) Adanya kecenderungan menabung dari
masyarakat.
4) Semua tabungan masyarakat diinvestasikan.

Anda mungkin juga menyukai