Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

”TEORI NEO KLASIK”


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

MATA KULIAH SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI


Dosen Pembimbing: Raden Agus Santoso, SE, ME

Kelas Aula 3

Disusun oleh:

Dwinta Anggraini. N (NPM.1610075602132)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

STIE MUHAMMADIYAH JAMBI

TA. 2018/2019
Kata Pengantar

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta

hidayah-Nya kepada penulis, sehingga makalah yang berjudul “ Teori Neo Klasik” ini

dapat diselesaikan sesuai dengan rencana dan tepat pada waktunya tanpa ada halangan

apapun.

Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi pada semester ganjil tahun 2018-2019. Selain itu,

dalam makalah ini diuraikan tentang Latar Belakang Teori Neo Klasik, Konsep, Isi dan

Tokoh yang mengemukakan Teori Neo Klasik serta Kelemahan dan Kelebihan Teori Neo

Klasik.

Dengan penuh kesadaran penulis mengakui bahwa dalam menyelesaikan makalah

ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas terselesaikannya

penulisan makalah ini tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Allah SWT karena telah memberikan penulis kemudahan dalam penulisan makalah

ini sehingga dapat terselesaikan tanpa ada halangan apapun

2. Bapak Raden Agus Santoso, ME selaku Dosen mata kuliah Sejarah Pemikiran

Ekonomi yang telah membimbing dan memberikan pengarahan dalam penyusunan

makalah ini sehingga terselesaikan sesuai dengan rencana

Dalam penyusunan makalah ini telah diusahakan semaksimal mungkin akan tetapi

penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan

sedikitnya pengalaman penulis, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

berguna dari semua pihak yang telah membaca makalah ini.


Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membaca dan

masyarakat pada umumnya.

Jambi, 25 November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang.......................................................................................... 1

b. Rumusan Masalah .................................................................................... 1

c. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

a. Latar Belakang Teori Neo Klasik ............................................................. 3

b. Tokoh-tokoh yang mengemukakan Teori Neo Klasik ............................. 5

c. Konsep dan Isi Teori Neo Klasik ............................................................. 8

d. Kelemahan dan Kelebihan Teori Neo Klasik ........................................... 13

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan ............................................................................................. 17

b. Saran ....................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 19


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia diikuti juga oleh perkembangan pemikiran disemua

bidang kehidupan, tidak terkecuali dibidang ekonomi. Perkembangan awal

mengenai teori ekonomi klasik dilanjutkan oleh munculnya teori neoklasik.

Mazhab neoklasik telah mengubah pandangan tentang ekonomi baik dalam

teori maupun dalam metodologinya. Teori nilai tidak lagi didasarkan pada nilai

tenaga kerja atau biaya produksi tetapi telah beralih pada kepuasan marjinal

(marginal utility).

Teori organisasi Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori

organisasi Neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas

teori klasik. Teori Neoklasik didefinisikan sebagai suatu organisasi sebagai

kelompok dengan tujuan bersama. Bila pada teori klasik banyak menitik beratkan

pembahasannya pada struktur, tata tertib, organisasi formal, faktor-faktor ekonomi

dan rasionalitas tujuan sedangkan teori neoklasik banyak menekankan pentingnya

aspek sosial dalam pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis

(emosi).

Jadi berdasarkan kesimpulan diatas, penulis tertarik untuk mengangat Teori

Neo Klasik sebagai judul dari sebuah makalah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa latar belakang dari Teori Neo Klasik?

2. Siapa saja tokoh-tokoh yang mengemukakan Teori Neo Klasik?

3. Apa Konsep dan Isi dari Teori Neo Klasik?

4. Apa Kelemahan dan Kelebihan dari Teori Neo Klasik?


C. Tujuan

1. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam mengenai

Latar Belakang Teori Neo Klasik

2. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam mengenai

Tokoh yang mengemukakan Teori Neo Klasik

3. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam mengenai

Konsep dan Isi Teori Neo Klasik

4. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam mengenai

Kelemahan dan Kelebihan Teori Neo Klasik.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Teori Neo Klasik

Teori neoklasik sebenarnya bukan merupakan teori baru yang muncul

seperti teori klasik. Teori neoklasik muncul dan “mengusulkan” perubahan-

perubahan pada teori klasik, sejak diperkenalkannya ilmu pengetahuan tentang

perilaku manusia. Pendekatan neoklasik mencakup uraian sistematis organisasi

informal, dan pengaruhnya para organisasi formal. Perkembangan teori neoklasik

dimulai dengan inspirasi percobaan-percoaan yang dilakukan di Hawthorne, serta

tulisan Hugo Nunsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga di dalam buku-

buku tentang hubungan manusiawi seperti Ardner dan Moore, Human Ralation in

Industry dan sebagainya.

Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang

dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di

Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang

dilakukan ELTON MAYO seorang riset dari Western Electric menyimpulkan

bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan

dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas.

Sejarah Perkembangan Teori Neoklasik. Ekonomi klasik, yang

dikembangkan pada abad 18 dan 19, termasuk teori nilai dan distribusi teori. Nilai

produk dianggap tergantung pada biaya yang terlibat dalam memproduksi produk

tersebut. Penjelasan tentang biaya ekonomi klasik adalah sekaligus penjelasan

tentang distribusi. Seorang tuan tanah menerima sewa, pekerja menerima upah, dan

seorang petani penyewa kapitalis menerima keuntungan atas investasi mereka.

Pendekatan klasik termasuk karya Adam Smith dan David Ricardo .


Namun, beberapa ekonom secara bertahap mulai menekankan nilai yang

dirasakan dari suatu barang kepada konsumen. Mereka mengajukan teori bahwa

nilai suatu produk adalah untuk dijelaskan dengan perbedaan utilitas (kegunaan)

kepada konsumen. (Di Inggris, ekonom cenderung untuk konsep utilitas sesuai

dengan Utilitarianisme dari Jeremy Bentham dan kemudian dari John Stuart Mill .)

Langkah ketiga dari ekonomi politik untuk ekonomi adalah pengenalan

marginalisme dan dalil bahwa para pelaku ekonomi membuat keputusan

berdasarkan margin . Sebagai contoh, seseorang memutuskan untuk membeli

sandwich kedua berdasarkan seberapa penuh mereka setelah yang pertama,

perusahaan mempekerjakan karyawan baru berdasarkan kenaikan diharapkan

dalam keuntungan karyawan akan membawa. Hal ini berbeda dengan pengambilan

keputusan agregat ekonomi politik klasik dalam hal ini menjelaskan bagaimana

barang vital seperti air bisa murah, sedangkan kemewahan bisa mahal. Mazhab

neoklasik telah mengubah pandangan tentang ekonomi baik dalam teori maupun

dalam metodologinya. Teori nilai tidak lagi didasarkan pada nilai tenaga kerja atau

biaya produksi tetapi telah beralih pada kepuasan marjinal (marginal utility).

Pendekatan ini merupakan pendekatan yang baru dalam teori ekonomi. Salah satu

pendiri mazhab neoklasik yaitu Gossen, dia telah memberikan sumbangan dalam

pemikiran ekonomi yang kemudian disebut sebagai Hukum Gossen I dan II.

Hukum Gossen I menjelaskan hubungan kuantitas barang yang dikonsumsi dan

tingkat kepuasan yang diperoleh, sedangkan Hukum Gossen II, bagaimana

konsumen mengalokasikan pendapatannya untuk berbagai jenis barang yang

diperlukannya.
B. Tokoh-tokoh yang mengemukakan Teori Neo Klasik

1. Hugo Munsterberg

Sebagai pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo Munsterberg

menulis bukunya yang paling menonjol, Psychology and Industrial Efficiency, pada

tahun 1913. Buku ini merupakan jembatan penting antara manajemen ilmiah dan

perkembangan lebih lanjut teori neoklasik yang berkembang sekitar tahun 1930-an.

Pada dasarnya Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan karakteristik

individual dalam organisasi-organisasi.

2. Marx

Menurut Marx nilai komoditas sepadan dengan input - input tenaga kerja.

Hanya tenaga kerja yang dapat menghasilkan laba. Namun bagi kaum Neo - Klasik,

teori nilai kerja Marx tidak mampu menggambarkan secara jelas mengenai nilai

suatu komoditas. Dengan pendekatan marginal, kaum Neo - Klasik mengatakan

bahwa faedah suatu komoditas akan semakin menurun dengan semakin banyak

terpenuhinya kebutuhan akan komoditas itu. Teori nilai kerja Marx menerangkan

bahwa nilai komoditas selalu sama dengan input labor. Namun teori marginal

utility mengatakan bahwa nilai suatu komoditas - selalu dikaitkan dengan faedah (

utility ) - selalu berubah sejalan dengan bertambahnya kuantitas yang kita

konsumsi. Bila individu meminta suatu komoditas tertentu maka utility yang

diterima bertambah. Tambahan kuantitas komoditi akan menambah besar utility

total yang diterima. Namun meski utility total terus meningkat, pada titik tertentu

utility total akan mencapai titik jenuh dan utility marginal menjadi nol.

3. Heindrich Gossen

Pencetus teori ini adalah Heindrich Gossen yang akhirnya menjadi Hukum

Gossen I. Hukum Gossen I menjelaskan hubungan kuantitas barang yang


dikonsumsi dan tingkat kepuasan yang diperoleh, sedangkan dalam hukum Gossen

II dikatakan bahwa sumber daya dan dana yang tersedia selalu terbatas secara

relatif terhadap kebutuhan - kebutuhan manusia yang beraneka ragam dan hampir

tak terbatas dan bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatannya untuk

berbagai jenis barang yang diperlukannya.

4. Schumpeter (Aliran Neo Klasik)

Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha

dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi dan para pengusaha merupakan

golongan yang akan terus-menerus membuat pembaruan atau inovasi dalam

ekonomi. Hal ini bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan perekonomian jika

para pengusaha terus-menerus mengadakan inovasi dan mampu pengadakan

kombinasi baru atas investasinya atau proses produksinya.

Adapun jenis-jenis inovasi, di antaranya dalam hal berikut.

a) Penggunaan teknik produksi

b) Penemuan bahan dasar

c) Pembukaan daerah pemasaran

d) Penggunaan manajemen

e) Penggunaan teknik pemasaran

5. Harrod – Domar (Aliran Neo Klasik)

Dalam analisis teori pertumbuhan ekonomi menurut Teori Harrod – Domar,

menjelaskan tentang syarat yang harus dipenuhi supaya perekonomian dapat

mencapai pertumbuhan yang teguh (steady growth) dalam jangka panjang. Asumsi

yang digunakan oleh Harrod–Domar dalam teori pertumbuhan ekonomi ditentukan

oleh beberapa hal-hal berikut.

a) Tahap awal perekonomian telah mencapai tingkat full employment


b) Perekonomian terdiri atas sektor rumah tangga (konsumen) dan sektor

perusahaan (produsen)

c) Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, sehingga besarnya tabungan proporsional

dengan pendapatan.

d) Hasrat menabung batas (Marginal Propencity to Save) besarnya tetap. Sehingga

menurut Harrod – Domar pertumbuhan ekonomi yang teguh akan mencapai

kapasitas penuh (full capacity) dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi

dipengaruhi oleh tingkat investasi. Pengeluaran investasi mempunyai pengaruh

terhadap permintaan dan penawaran.

6. Sollow–Swan (Aliran Neo Klasik)

Menurut teori Sollow–Swan, terdapat empat anggapan dasar dalam

menjelaskan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 1817, David Ricardo menerbitkan

buku yang berjudul The Principles of Political Economy and Taxation.

Bukunya mempunyai pengaruh besar dalam pemikiran ekonomi,

karena kecakapannya menganalisis masyarakat dengan istilah-istilah yang abstrak.

Sollow Swan berkesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh

pertumbuhan penduduk, akumulasi modal, kemajuan teknologi.

7. Robert Sollow – Trevor Swan

Anggapannya bahwa:

- Tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju tertentu

- Ada kecenderungan menabung dari masyarakat

- Seluruh tabungan diinvestasikan4. dan fungsi produksi Q = f (K.L).

Artinya bahwa hasil produksi itu dihasilkan dari kombinasiantara faktor modal dan

tenaga kerja.
8. W.W Rostow

Membagi tahap pertumbuhan ekonomi terdiri dari :

- Masyarakat tradisional, masih mementingkan diri sendiri

- Prasyarat lepas landas (transisi)

- Lepas landas (take off)

- Tingkat kematangan

- Masa konsumsi tinggi

C. Konsep dan Isi Teori Neo Klasik

Teori ini lebih berdasarkan kepada kepuasan marginal daripada biaya

produksi maupun tenaga kerja. Selain itu permintaan dan penawaran dalam pasar

neo klasik harus maksimal. Didalam teori neo klasik ini ada yang namanya hak

kepemilikan. Hak kepemilikan adalah hak memiliki, menggunakan, menguasai

kekuasaan . Terdapat dua teori dalam hak kepemilikan, yaitu :

 Teori Positivis, yaitu hak kepemilikan bersifat politik. Jadi hak kepemilikan ini

bisa digugat.

 Teori hak kepemilikan tidak statis, yaitu hak kepemilikan yang bisa berubah

sewaktu-waktu dan berkembang.

Di dalam teori ini juga terdapat eksternalisasi yaitu pihak ketiga atau pihak

luar yang tidak terlibat dalam suatu proses perekonomian tetapi mereka terkena

dampak dari proses tersebut. Jadi, pemerintah harus bisa melindungi pihak ketiga

atau eksternalisasi tersebut. Kemudian didalam teori neo klasik juga terdapat

kegagalan pasar seperti pada teori klasik. Kegagalan pasar yang dimaksud tersebut

adalah barang publik. Bahwa dalam neo klasik, pasar terkadang tidak bisa

menyediakan barang yang dibutuhkan sehingga menjadi barang publik. Dalam neo
klasik juga terdapat istilah monopoli dan oligopoli. Pasar Monopoli merupakan

pasar yang mempunyai hanya satu barang atau homogen dan banyak yang

membutuhkan, produsen atau perusahaannya juga hanya satu sehingga mereka

bebas dalam mengatur segalanya dan tidak ada pesaing. Sedangkan pasar oligopoli

adalah pasar yang barangnya homogen, sedangkan dalam pasar terdapat dua atau

lebih perusahaan yang menjualnya.

Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan

“Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori

klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan

pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun

kelompok kerja”.

Aliran pemikiran lebih lanjut yang muncul digambarkan sebagai neoklasik,

dan secara sederhana sebagai teori atau aliran hubungan manusiawi. Teori

neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik merubah,

menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Teori neoklasik adalah

menekankan pentingnya aspek psikologi dan sosial karyawan sebagai individu

maupun sebagai bagian kelompok kerjanya.

Aliran neoklasik bukan merupakan atau mencetuskan suatu teori murni

seperti yang dilakukan aliran klasik. Pengikut aliran neoklasik adalah mereka yang

membahas kelemahan model klasik pada perilaku organisasi, tetapi tidak

menentang seluruh teori klasik.

1. Pokok Pikiran Teori Neoklasik

Ekonomi neoklasik adalah istilah yang digunakan untuk berbagai

pendekatan untuk ekonomi berfokus pada penentuan harga, output, dan pendapatan

distribusi di pasar melalui penawaran dan permintaan , sering dimediasi melalui


maksimalisasi hipotesis utilitas dengan pendapatan terbatas individu dan dari

keuntungan dengan biaya terbatas perusahaan yang menggunakan informasi yang

tersedia dan faktor-faktor produksi, sesuai dengan teori pilihan rasional.

Ekonomi neoklasik bertumpu pada tiga asumsi, meskipun cabang-cabang

tertentu dari teori neoklasik mungkin memiliki pendekatan yang berbeda:

- Orang-orang memiliki preferensi rasional antara hasil yang dapat diidentifikasi

dan terkait dengan nilai

- Individu memaksimalkan utilitas dan perusahaan memaksimalkan keuntungan

- Orang bertindak independen atas dasar informasi yang lengkap dan relevan.

2. Perkembangan Teori Organisasi Neo Klasik

Teori organisasi Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori

organisasi Neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas

teori klasik. Teori organisasi Neoklasik didefinisikan sebagai suatu organisasi

sebagai kelompok dengan tujuan bersama. Bila pada teori klasik banyak menitik

beratkan pembahasannya pada struktur, tata tertib, organisasi formal, factor-faktor

ekonomi dan rasionalitas tujuan sedangkan teori neoklasik banyak menekankan

pentingnya aspek sosial dalam pekerjaan atau organisasi informal dan aspek

psikologis (emosi).

Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-

percobaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan Hugo Munsterberg.

Pendekatan neoklasik ditemukan juga di dalam buku-buku tentang hubungan

manusiawi seperti Gardener dan Moore, Human Ralation in Industry dan

sebagainya.

Sebagai pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo Munsterberg

menulis bukunya yang paling menonjol, Psychology and Industrial EfficiencyI,


pada tahun 1913. Buku ini merupakan jembatan penting antara manajemen ilmiah

dan perkembangan lebih lanjut teori neoklasik yang berkembang sekitar tahun

1930-an. Pada dasarnya Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan

karakteristik individual dalam organisasi-organisasi.

Percobaan Hawthone dimulai tahun 1924 di pabrik Hawthorne milik

perusahaan Western Electric di Cicero, Illinois, dekat Chocago, dan disponsori oleh

National Research Council (Lembaga riset Nasinal). Studi Hawthorne

memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu sistem terbuka dimana

segmen-segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan erat . Studi tersebut juga

menekankan pentingnya sikap karyawan dalam era dimana insentif upah dan

kondisi kerja phisik sering dipandang sebagai satu-satunya faktor yang menetukan

produktivitas. Akhirnya percobaan Hawthorne menunjukan bagaimana kegiatan

kelompok-kelopmpok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.

Penemuan-penemuan Hawthorn, bagaimanapun juga telah menambah

dimensi-dimensi baru esensial bagi teori organisasi. Akhirnya percobaan-percobaan

Hawthorne menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif

sangar berpengaruh pada organisasi.

Oleh karena itu teori neoklasik mengemukan perlunya:

- Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan

- Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi

- Management bottom-up yang member kesempatan kepada para junior untuk

berpasitipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak

- Titik tekanan teori neoklasik adalah dua elemen pokok dalam organisasi yaitu

perilaku individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal muncul sebagai


tanggapan akan kebutuhan sosial manusia, kebutuhan untuk berhungan dengan

orang lain.

Faktor – faktor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal antara

lain :

- Lokasi , untuk membentuk suatu kelompok formal orang harus mempunyai

kontak tatap muka yang tetap / tidak berubah

- Jenis pekerjaan, ada kecenderungan bahwa manusia yang melaksanakan

jenis pekerjaan yang sama akan membentuk kelompok bersama

- Minat, perbedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa muncul

beberapa organisasi informal yang kecil, di samping satu yang besar

- Masalah-masalah khusus, kecenderungan setiap orang memiliki masalah

yang berbeda, namun di antara perbedaan tersebut ada kesamaan masalah

dengan oranglain meski tidak semua.

3. Proses-proses Skalar dan Fungsional

Proses skalar dan fungsional (sclar and functional processes) menimbulkan

berbagai masalah dalam pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Neoklasik

menyatakan bahwa kapasitas dan kekuasaan tak dapat dikompensasikan, karena

bukan merupakan satu-satunya hubungan; ada faktor-faktor lain yang perlu

diperhatikan terutama hasil kegiatan “kaki-tangan manusia”.

4. Struktur Organisasi

Tentang struktur organisasi, teori neoklasik menyatakan bahwa struktur

merupakan penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran (frictions) internal di antara

orang-orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda. Pergeseran-pergeseran

ini terjadi terutama antara orang-orang operasional (lini) dan oarang-orang staf.
Menurut Melville Dalton penyebabnya adalah : 1) Perbedaan tugas antara orang

lini dan staf, 2) Perbedaan umur dan pendidikan, dan 3) Perbedaan sikap.

5. Rentang Kendali

Penentuan rentang sangat tergantung pada pebedaan individu dalam

kemempuan manajemennya, tipe orangnya, efektivitas komunikasi, fungsi

pengawasan formal, serta derajat sentralisasi, dimana neoklasik mengusulkan

pengawasan bebas demokratis, sedang klasik memilih pengawasan ketat. Rentang

yang pendek mengakibatkan pengawasan yang ketat, rentang yang luas

memerlukan pendelegasian yang baik dengan mengurangi pengawasan. Karena

perbedaan individu dan organisasi, kadang-kadang yang satu lebih baik daripada

yang lain, maka rentang kendali tidak dapat ditetapkan secara kaku.

6. Teori Neoklasik Administrasi

Dalam bukunya Administrative Behavior, Herbert Simon mengemukakan

tiga tema utama dalam proses pengambilan keputusan dalam organisasi yaitu

sebagai berikut.

- Keputusan adalah kegiatan sentral dari organisasi

- Instrumental reason atau alasan-alasan instrumental adalah bersifat sentral di

dalam perbuatan keputusan administratif dan pemahaman organisasi

- Konsep satisfying atau memuaskan yang merupakan pembatalan yang signifikan

terhadap rasionalitas dan dampaknya terhadap perilaku organisasi merupakan

kondisi utama di dalam pembuatan keputusan.

D. Kelemahan dan Kelebihan Teori Neo Klasik

1. Kelemahan dan Kritik terhadap Teori Neo Klasik

Ekonomi neoklasik juga sering dilihat sebagai terlalu mengandalkan pada

model matematika yang kompleks, seperti yang digunakan dalam ekuilibrium


umum teori, tanpa cukup untuk apakah sebenarnya menggambarkan ekonomi riil.

Banyak melihat upaya untuk memodelkan sistem yang kompleks seperti ekonomi

modern dengan model matematika sebagai tidak realistis dan pasti akan gagal.

Jawaban terkenal terhadap kritik ini adalah Milton Friedman klaim bahwa

teori-teori harus dinilai dari kemampuan mereka untuk memprediksi peristiwa

bukan oleh realisme asumsi mereka. Model Matematika juga termasuk mereka

dalam teori permainan, program linear, dan ekonometrik. Kritik terhadap ekonomi

neoklasik dibagi pada mereka yang berpikir bahwa metode yang sangat matematika

secara inheren salah dan mereka yang berpikir bahwa metode matematika

berpotensi baik bahkan jika metode kontemporer memiliki masalah.

a. Sejak pembagian kerja dilakukan, timbul masalah yang disebut anomie. Anomie

adalah situasi dimana pedoman kerja tidak ada dan disiplin diri menjadi kurang.

b. Neoklasik menyatakan bahwa kapasitas dan kekuasaan tak dapat dikompensasikan,

karena bukan merupakan satu-satunya hubungan

c. Tentang struktur irganisasi, teori neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan

penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran (frictions) internal di antara orang-

orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda

d. Hubungan interaksi antara manajer dan bawahan yang perlu dibina ,jika tidak

dilakukan akan berpengaruh pada moral dan efisiensi kerja yang akan memburuk

dan hubungan manusiawi dalam organisasi jiga memburuk.

2. Kelebihan Teori Neo Klasik

a. Kelebihan Teori Neo-Klasik Dalam Perdagangan Internasional

Kaum neoklasik mengatakan bahwa baik perdagangan international

maupun aliran modal international cenderung untuk meratakan distribusi

pendapatan didalam suatu Negara maupun antar Negara. Kaum neoklasik


mengatakan bahwa baik perdagangan international maupun aliran modal

international cenderung untuk meratakan distribusi pendapatan didalam suatu

Negara maupun antar Negara. Ada tiga asumsi dasar dalam ilmu ekonomi

neoklasik: 1) Orang-orang rasional.. 2) Individu dan perusahaan memaksimalkan

utilitas atau laba. 3) Individu berperilaku secara independen dan dengan informasi

lengkap. Awalnya berhak oleh Thorstein Veblen pada tahun 1900 dalam karyanya

"prakonsepsi Ilmu Ekonomi," tumbuh ekonomi neoklasik dari sebuah gerakan

revolusioner untuk menggabungkan utilitas dan pemikiran rasional ke dalam

ajaran inti ekonomi. Dijuluki oleh banyak orang sebagai "revolusi marjinal,"

karya yang mendorong gerakan ini termasuk "Teori Ekonomi Politik," oleh

William Jevons Stanley, "Prinsip Ekonomi," oleh Carl Menger, dan "Elemen

Ekonomi Murni," oleh Leon Walras. Sebagai ekonomi neoklasik adalah teori

ekonomi yang dominan, itu sesuai mencakup sebagian besar subtopik studi di

bawah ekonomi seperti ekspektasi rasional, organisasi industri, ekonomi

makro,dll. Salah satu manfaat utama dari ekonomi neoklasik adalah bahwa hal ini

membantu untuk menjelaskan bagaimana menetapkan harga dan kuantitas yang

dihasilkan tiba di dalam perekonomian.. Dengan memperkenalkan individu

sebagai utilitas memaksimalkan agen dalam perekonomian, teori ini dapat

menjelaskan mengapa harga naik kekurangan atau bagaimana monopoli

membatasi suplai untuk memaksimalkan keuntungan.

b. Menekankan hubungan informal dan motivasi-motivasi non ekonomis yang

beroperasi di dalam organisasi

c. Manajemen dapat merancang hubungan dan peraturan yang formal dan

sebagainya, namun diciptakan juga pola hubungan status, norma, dan


hubungan informal yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan sosial para

anggota organisasi

d. Memiliki perspektif sistem kerjasama dalam karyanya, menjadi pijakan bagi

organisasi yang dibangun dan memotivasi para manajer dalam organisasi

dalam berusaha agar tidak gagal dalam sistem kerjasama

e. Titik tekanan teori neoklasik ini yaitu pada dua elemen pokok dalam

organisasi, yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja.

Kelemahan dan Kelebihan dari teori Neo Klasik : Kelebihannya adalah

meningkatkan keuntungan penjual atau pembeli secara individual, pencapaian

kemajuan ekonomi dengan kepentingan pribadi, keuntungan bersama yang

diperoleh dari perdagangan internasional. Untuk kelemahannya adalah Jika pasar

neo klasik terlalu kaku, maka akan terdapat campur tangan dari pemerintah, masih

dalam lingkup monopoli, campur tangan ini jika dalam kinerja pasar tidak bisa

mengendalikan dengan baik.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori ekonomi neoklasik adalah pengembangan dari teori ekonomi klasik

yang dirumuskan dan diolah menjadi rumusan matematis yang rumit. Teori

neoklasik digunakan untuk berbagai pendekatan untuk ekonomi berfokus pada

penentuan harga, output, dan pendapatan distribusi di pasar melalui penawaran dan

permintaan , sering dimediasi melalui maksimalisasi hipotesis utilitas dengan

pendapatan terbatas individu dan dari keuntungan dengan biaya terbatas

perusahaan yang menggunakan informasi yang tersedia dan faktor-faktor produksi,

sesuai dengan teori pilihan rasional. Maka muncullah pemikiran bahwa konsumen

cenderung mencari kepuasan dalam kegiatan ekonomi. Rumusan ini didukung

dengan penelitian ahli dan teorinya serta gambar grafik untuk memudahkan

pemahaman kita.

Di perjalanan teori neoklasik mncul juga teori organisasi neoklasik. Teori

organisasi neoklasik menitik beratkan pada pentingnya aspek sosial dalam

pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis (emosi). Dalam organisasi

terdapat perilaku-perilaku anggota yang harus bisa diarahkan dan diantisipasi

apabila ada masalah yang terjadi. Sehingga perlu pemahaman aspek sosial yang

baik bagi atasan untuk mengerti bawahannya.

B. Saran

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi

pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau

referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang

membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan

makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi

penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Budiono. 1982. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE - UGM

http://www.materisma.com/2014/09/teori-teori-pertumbuhan-ekonomi-aliran.html

https://www.academia.edu/4169952/Teori_ekonomi_klasik_dan_neoklasik

www.ekonomikontekstual.com

Anda mungkin juga menyukai