Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

VISITASI IMPLEMENTASI TEKNOLOGI

UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK)

DI MAN 2 MODEL BANJARMASIN

TANGGAL 8 JULI 2019

OLEH : ZAINAL ABIDIN, S.Pd

GURU/PROKTOR MTS. INAYATUL MARZUKI

KAB. BANJAR

BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANJARMASIN

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan pada dasarnya merupakan upaya untuk mempersiapkan


manusia guna menghadapi berbagai tantangan perubahan yang terjadi sesuai
dengan tuntutan zaman, sekaligus merupakan upaya untuk menjamin kelangsungan
eksistensi kehidupan manusia itu sendiri.
Ki Hajar Dewantara, sebagai Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia,
memberikan pengertian pendidikan sebagai upaya untuk memajukan
bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual dan
tubuh anak) yang tidak boleh dipisahkan bagian-bagian tersebut agar kita
memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan, kehidupan dan penghidupan
anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya
Berbagai upaya pemerintah mempersiapkan dan melakukan peningkatan
mutu pendidikan, dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan pendidikan yang
ditujukan untuk mengevaluasi tingkat pendidikan di Indonesia, diantaranya dengan
pelaksanaan ujian nasional (UN).
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang
pesat, serta implementasinya terhadap dunia pendidikan, memunculkan
penggunaan perangkat computer dalam ujian, menggantikan penggunaan kertas.
Ujian Nasional Berbasis Komputer yang selanjutnya disebut UNBK
menurut peraturan Bandar Standar Nasional Pendidikan ( BSNP) Nomor:
0044/P/BSNP/XI/2017 Tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan
Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018, adalah ujian yang
menggunakan komputer sebagai media untuk menampilkan soal dan proses
menjawabnya.
Secara konseptual ujian nasional berbasis komputer ini tidak
menggunakan metode online secara mutlak, yang memerlukan koneksi
jaringan internet yang luas. Kebutuhan internet online diperlukan pada
saat pengkoneksian dengan server pusat (singkronisasi), pengambilan
Token, pencetakan kartu ujian, berita acara dan lainya sesuai
perlengkapan administrasi UNBK. Pengkoneksian atau proses sinkronisasi
ini dilakukan untuk kebutuhan proses downloading pendistribusian soal
UN dan pengolahan hasil ujian yang berupa pengiriman hasil ujian
siswa kepada server pusat. Pengerjaan soal oleh siswa secara konseptual
dilakukan secara offline dengan menggunakan dengan menggunakan
komputer sekolah ( server) yang terkoneksi dengan internet.
Kesiapan infrastruktur yang memadai sesuai dengan kriteria menjadi
sesuatu yang mutlak untuk kelancaran UNBK. Dimulai dari kuantitas ruang
yang digunakan, ketersediaan suplai tengangan listrik, perangkat
komputer yang diperlukan ( server, client, dan jaringan) serta sumber daya manusia
(proctor dan teknisi).
Dengan melihat berbagai syarat kelayakan yang harus dipenuhi oleh setiap
sekolah penyelenggara UNBK, visitasi ke MAN 2 Model Banjarmasin menjadi
agenda kegiatan Diklat Pengelolaan UNBK bagi Proktor/Teknisi Angkatan I
se-Kalimantan Selatan, Tengah, Timur, dan Utara pada tanggal 8 Juni 2019.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Implementasi Pengelolaan Ujian Nasional
Berbasis Komputer (UNBK) di MAN 2 Model Banjarmasin
2. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di MAN 2 Model
Banjarmasin .
3. Untuk menganalisis kesiapan peserta didik MAN 2 Model Banjarmasin
pada pelaksaan UNBK tahun pelajaran 2019/2020
C. SASARAN
1. Implementasi Pengelolaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di
MAN 2 Model Banjarmasin
2. Hambatan yang dihadapi saat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK) di MAN 2 Model Banjarmasin
3. Kesiapan peserta didik MAN 13 menghadapi pelaksanaan Ujian Nasional
Berbasis Komputer (UNBK) tahun pelajaran 2018/2019.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. PROFIL SINGKAT MAN 2 MODEL BANJARMASIN

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Banjarmasin adalah lembaga


pendidikan Islam di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) Republik
Indonesia, mendapatkan mandat untuk mengemban amanah sebagai sekolah umum
yang berciri khas agama Islam; sebagai madrasah model di Kalimantan Selatan dan
sebagai madrasah yang mengembangkan kemampuan akademik, non akademik,
dan akhlak al-karimah.
Visi (MAN) 2 Model Banjarmasin adalah terwujudkan peserta didik
yang Islami, berkualitas, terampil, berbudaya lingkungan dan berdaya saing
tinggi.
Misi (MAN) 2 Model Banjarmasin adalah :
1. Menyelenggarakan pendidikan terpadu antara dunia dan akhirat.
2. Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi mutu, berilmu, terampil,
cerdas dan mandiri, sehingga mampu bersaing di dunia Internasional.
3. Menyelenggarakan pendidikan yang hasilnya memberikan kepuasan kepada
masyarakat.
4. Mengembangkan implementasi madrasah sehat dan berbudaya lingkungan.
5. Menyelenggarakan pendidikan dengan Manajemen Berbasis Madrasah
(MBM) yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
Secara historis, madrasah ini cikal bakalnya berawal dari Pendidikan Guru
Agama Negeri (PGAN) 4 Tahun Banjarmasin yang didirikan oleh pemerintah
pada tahun 1951, dengan menumpang di berbagai tempat berbeda, seperti SMP
Muhammadiyah, STN/ SMEP Nagasari, STN Teluk Dalam dan SP IAIN. Pada
tahun 1957, PGAN 4 Tahun ditingkatkan menjadi PGAN 6 Tahun dan lokasinya
dipusatkan di Komplek Pelajar Mulawarman Banjarmasin. Selanjutnya, tahun
1978, berdasarkan KMA No. 16/17 tahun 1978, PGAN Kelas I, II dan III beralih
menjadi MTsN dan PGAN Kelas IV, V dan VI beralih menjadi PGAN. Karena
lokasi di Komplek Mulawarman terlalu sempit dan tidak memungkinkan untuk
dikembangkan, maka sejak tahun 1987 direlokasi dari Komplek Mulawarman ke Jl.
Tembus Terminal (Jl. Pramuka Km.6) di lokasi sekarang ini.
Perkembangan selanjutnya pada tahun 1990, berdasarkan KMA No.64
tahun 1990 tanggal 25 April 1990, PGAN beralih fungsi menjadi Madrasah Aliyah
Negeri (MAN). Dan dengan SK No. 42 Tahun 1992 tanggal 27 Januari 1992,
PGAN resmi dialihkan menjadi MAN terhitung dari tanggal 1 Juli 1992.
Berdasarkan Surat Dirjen Binbaga Islam No. E.IV/PP.00/A2/445/94
tanggal 1 Maret 1994, MAN 2 Model Banjarmasin ditunjuk sebagai MAN Model
Kalimantan Selatan. Kemudian sebagai realisasi program peningkatan kualitas
Madrasah Aliyah melalui proyek Development of Madrasah Aliyah’s Project
(DMAP) dengan SK Dirjen Binbagais Depag Nomor E.IV/PP.006/Kep/17-A/1998
tanggal 20 Februari 1998, MAN 2 Model Banjarmasin resmi beralih menjadi
MAN 2 Model Banjarmasin.
Terkait registrasi madrasah, mengacu Keputusan Kepala Kantor
Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 137 Tahun 2011 tanggal
23 Maret 2011, MAN 2 Model Banjarmasin mendapatkan Piagam Registrasi
dengan Nomor Statistik Madrasah (NSM) 131163710039.
Pada tanggal 22 Nopember 2012, oleh Badan Akreditasi Sekolah/
Madrasah Provinsi Kalimantan Selatan, MAN 2 Model Banjarmasin ditetapkan
sebagai Madrasah Terakreditasi dengan peringkat A (Amat Baik) dengan Sertifikat
Akreditasi Nomor: 033/BAP-SM/PROP-15/LL/XI/2012.
Hingga kini, madrasah yang berada di Jl. Pramuka Komplek Semanda,
RT.20 No. 28 Banjarmasin Timur ini secara berkesinambungan terus berpacu
dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan mutu pendidikan, sehingga saat ini
telah menjadi salah satu sekolah favorit dan unggulan di Provinsi Kalimantan
Selatan.
Secara kualitatif, hal ini dibuktikan dengan indikator terus meningkatnya
kepercayaan masyarakat yang bergabung untuk memasukkan putra-putrinya dan
turut berpartisipasi untuk mendukung pelaksanaan pendidikan di MAN 2 Model
Banjarmasin.
Dan secara kuantitatif ditunjukkan dengan aneka prestasi yang berhasil
diraih peserta didik MAN 2 Model Banjarmasin, baik di bidang akademik maupun
non akademik dari tahun ke tahun.
Sejak pengalihan dari PGAN ke MAN 2 Model Banjarmasin tahun 1992, MAN
2 Model Banjarmasin mempunyai Kepala Madrasah secara definitif sebanyak 8
(delapan) orang, yakni :
1. DRS. H. MULKANI (1992 -1993)
2. DRS. H. HABERI (1993-1997)
3. DRS. H. M. NURDIN 1997 (11 BULAN)
4. DRS. H. SABERI ISMAIL (1998 -2002)
5. DRS. H. HABERI (2002-2004) DRS.H. ABDURRACHMAN, M.Pd
(2004-2010)
6. DRS. H. BAKHRUDDIN NOOR (2010-2013)
7. DRA. HALIMATUSSA’DIYAH, M.Pd. (2013- 2017)
8. Drs. RIDUANSYAH (2017-2019)
9. DRA. NAIMAH (2019 – Sekarang)

MAN 2 Model Banjarmasin berdiri di atas tanah seluas 18,172 m2. Di atas tanah
tersebut kini telah terbangun prasarana dengan penyediaan berbagai fasilitas dan
ruang pembelajaran yang meliputi:
1. Perpustakaan (dengan koleksi buku 3250 judul dan 10.705 eksemplar)
2. Laboratorium Spiritual (Lab Keagamaan dan masjid yang representatif)
3. Laboratorium Komputer, Internet dan TIK
4. Laboratorium MIPA ( Biologi, Kimia, dan Fisika)
5. Laboratorium Bahasa ( Inggris dan Arab)
6. Ruang Multimedia
7. Ruang belajar dengan fasilitas kipas angin dan LCD di setiap kelas
8. Ruang Kepala madrasah, Wakil Kepala, Tenaga Pendidik dan
Kependidikan, BP-BK, dan Komite yang representatif
9. Outdoor Study Area (gazebo, bangku taman dan tribun) dan ruang taman
hijau (RTH)
10. Pengembangan Ma’had At-Tanwir
11. Gedung Serbaguna (aula) dengan kapasitas 250 tempat duduk
12. PSBB (Pusat Sumber Belajar Bersama)
13. Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan paramedis dari Puskesmas
14. Koperasi Peserta didik dan Kantin yang lengkap dan nyaman
15. Lapangan Olahraga (Futsal, Bola Volly, Bulu Tangkis, Tenis Meja, dan
Basket)
16. Free Hotspot (Wifi Area)
17. CCTV
18. Kran Air Siap Minum
BAB III
PENGELOLAAN UNBK

A. PERSIAPAN PRA DAN PASCA PELAKSANAAN


1. PERSIAPAN SDM
Sumber Daya Manusia yang mengerti dan menguasai IT untuk
pelaksanaan UNBK adalah sebagai berikut:
 Proktor
jumlah minimal 1 orang diberitanggung jawab dan kewenangan untuk
mengoperasikan aplikasi UNBK pada server dan komputersekolah.
 Teknisi
Berjumlah minimal 1orang diberi tanggung jawab dan kewenagangan
untuk menyiapkan infrastruktur jaringan dan menyiapkan hardware dan
softawre untuk server dan klien
2. PERSIAPAN SARANA DAN PRASANA
 Sarana
jumlah kelas untuk unbk ada 5 Ruang dikarenakan jumlah total
siswa orang dimana dibagi menjadi 2 sesi.
Genset 1 Buah
 Prasarana
Server
 Jumlah server utama yang disiapkan sebanyak 5 Server dan 1
server cadangan sehingga jumlahnya berjumlah 6 buah
 Spek komputer
 Processor Inter Core I5
 RAM 16 Giga
 Hdd 1 Tera
 Klient / user
 Client yang digunakan sebanyak 130 Buah terdiri dari laptop dan
PC dengan Spec yang bervariasi.
 Infrastruktur jaringan
 Switch Hub yang digunakan 24 Port dan 16 Port dengan spesifikasi
10/100/1000 mbps
 Jenis kabel yang digunakan Cate5 atau Cate6
 ISP (internet)
ISP uyang digunakan sebanyak 2 Buah dengan Provider Telkom
Indihome sebagai Provider utama dan wifi ID sebagai provider
cadangan.

B. PELAKSANAAN
PROKTOR
SEBELUM UJIAN
1. Mengecek dan memastikan semua server lokal terhubung dengan
internet
2. Mengecek IP addresskomputer peserta seluruhnya sudah di jadikan
statik;
3. Mengecek dan memastikan seluruh komputer peserta dapat
mengaksesserver lokal dengan perintah “ping” pada DOS promt dari
computerpeserta ke host server lokal dan sebaliknya;
4. Menginstall aplikasi Virtual Box di setiap server lokal (lihat manual
VirtualBox);lokal.
5. Membuat virtual machine(VM) dari file vhd yang telah di copyatau di
download. dan memastikan VM bekerja dengansempurna;
6. Mengaktifkan starter, pastikan terkoneksi antara host server local ke
VM
7. mengaktifkan Exambrowser untuk CBTSync di server host server
localdengan memasukkan ID Server dan mengecek kesesuaian
namaserver,dengan ID Server;
8. Dibantu teknisi melakukan sinkronisasi butir soal menggunakan
CBTSync beberapa hari sebelum ujian J
9. Setelah Proktor sudah menyelesaikan sinkronisasi untuk semua
server, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
- menduplikasi file virtual machine(.vhd) yang sudah di sinkronisasi
masing – masing server,
- mengubah nama file untuk membedakan file virtual machine(.vhd)
duplikasi dengan file virtual machine(.vhd) inti,
10. mensetting CBAT XAMBRO dengan settingan akses ke server lokal
http://192.168.0.200/unbk (lihat manual CBAT XAMBRO), dan
memastikan kembali settingan di CBAT XAMBRO sudah benar, untuk
kemudian diserahkan kepada teknisi;
PELAKSANAAN UJIAN
1. menjalankan & memastikan CBAT XAMBRO sudah terbuka dan
berfungsi di seluruh komputer peserta.
2. meminta token melalui CBTSync ke server pusat beberapa menit
sebelum peserta memasukkan TOKEN UJIAN.
3. mengumumkan TOKEN UJIAN kepada peserta,
4. menuliskan token dan waktu rilis token di berita acara;
5. Memastikan CBTSYNC di host server lokal selalu dalam kondisi aktif
dan terkoneksiinternet selama tes berlangsung.
6. khusus untuk ujian Listening mata pelajaran bahasa inggris:
- menginformasikan kepada peserta bahwa untuk ujian bahasa inggris
listening comprehension, peserta menjawab di komputer,
- rekaman bisa didengarkan melalui headset. Setiap listening hanya
biasdigunakan sekali saja.
7. dalam kondisi server lokal tidak dapat terkoneksi dengan internet,
maka untuk dapat memulai ujian harus meminta token ke petugas
pusat dengan mengakses web UNBK.
8. apabila ada gangguan teknis yang menyebabkan peserta keluar tes
tanpa logout sehingga relogin, maka:
a. mengaktifkan internet untuk dapat terkoneksi dengan server
pusat, dan pastikan CBTSync dalam keadaan aktif atau
terkoneksi dengan server pusat,
b. mengupdate token UJIAN secara online ke pusat karena token
berubah setiap 15 menit (lihat manual CBTSync),
c. mereset peserta yang bersangkutan (lihat manual CBTSync)
d. menginformasikan token ke Pengawas untuk diisikan ke
komputer
peserta,
PASCA UJIAN
1. me log out komputer peserta yang sudah selesai ujian tetapi lupa
mengklik tombol logout;
2. mengunggah semua jawaban peserta ke server pusat, ini dilakukan
setiap sesi berakhir.
3. jika ada data peserta yang tidak bisa diupload ke server pusat
karenamasih berstatus tes sedang dikerjakan, maka melakukan
prosespenyelesaian ujian peserta (lihat manual CBTSync) dan
mencatat username peserta yang bersangkutan;
4. membackup database setiap hari setelah sesi terakhir (lihat manual
CBTSync);

TEKNISI
1. mengkoneksikan server lokal dengan internet;
2. menstatikkan IP address di komputer server dan komputer peserta;
3. mematikan “auto sleep” di server lokal melalui power option di control
panel.
4. melakukan perintah “ping” di DOS Prompt dari komputer peserta ke
komputer host server lokal untuk mengecek dan memastikan jaringan
sudah terkoneksi dengan baik;
5. bila komputer klien menggunakan OS Windows XP, menginstall
.netframework 3.5 agar CBAT XAMBRO bisa berjalan sempurna;
6. membantu dan menjaga kestabilan internet ketika Proktor melakukan
sinkronisasi CBTSync ke server pusat;
7. menangani gangguan teknis jaringan, komputer server lokal, dan
komputer peserta setelah mendapat informasi dari Pengawas;
8. segera menangani peserta yang mengalami masalah teknis komputer;
9. melakukan perbaikan komputer yang error tanpa mengganggu peserta
ujian
10 jika terjadi gangguan jaringan di suatu ruangan dan tidak bisa
terselesaikan lebih dari 50 menit melaporkan ke ketua panitia
sekolah/madrasah pelaksana UNBK.
BAB IV
KENDALA DAN SOLUSI PENGELOLAAN UNBK

Berikut ini kendala-kendala yang akan dialami siswa dan panitia saat
Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK yang dialami di MAN 2 Model
Banjarmasin :
Kendala: Puspendik Down
Seperti yang kita ketahui bersama dalam dunia website atau situs jika
pengunjung banyak maka yang ada kalanya situs akan down atau tidak bisa
diakses jika tidak didukung server yang besar. Ini yang dikhawatirkan jika Dinas
Pendidikan dalam hal ini Puspendik (Pusat Penilaian Pendidikan) tidak
mengantasipasi saat tiap sekolah mengunduh soal yang akan diujikan terutama
saat Ujian Nasional Berbasis Komputer Berlangsung. Saat server down bisa
dipastikan siswa yang kebagian sesi 1 akan molor dari jadwal yang sudah
ditentukan dan bisa berdampak psikologis siswa akan mengisi asal-asalan karena
terburu-buru.
Solusi: Madrasah melakukan koordinasi dengan helpdesk kota dan helpdesk
provinsi untuk mengetahui permasalahan tersebut.
Kendala: Mati Lampu
UNBK berarti menggunakan komputer atau laptop yang membutuhkan
daya untuk mengoperasikannya. Walaupun dalam juknis (Petunjuk Teknis) panitia
harus menyediakan genset untuk mengantisipasi mati lampu tetapi genset
memiliki tegangan yang tidak stabil, bisa-bisa komputer atau laptop akan
bermasalah saat menggunakan genset dan akan mengganggu konsentrasi siswa
saat mengisi soal UNBK. Agar tegangan stabil komputer atau laptop harus
dilengkapi dengan satu stabilizer untuk satu komputer atau laptop. Tentu ini
membutuhkan dana yang cukup besar terutama untuk sekolah yang jumlah
siswanya banyak.
Solusi: madrasah mengajukan permohonan kepada PLN melalui Kemdikbud
untuk memantau pasokan listrik khususnya aliran ke madrasah yang digunakan
untuk UNBK
Kendala: Komputer Server di Sekolah Bermasalah
Kendala bisa terjadi di komputer server yang ada di sekolah yang
menyebabkan semua client yang digunakan untuk UNBK bisa terganggu sehingga
siswa tidak bisa mengakses soal yang diujikan karena komputer
server bermasalah.
Solusi: Madrasah melakukan koordinasi dengan helpdesk kota dan provinsi untuk
mengatasi permasalahan server
Kendala: Aplikasi Exam Browser Bermasalah
Aplikasi Exam Browser juga buat manusia yang tidak sempurna, sering
kali siswa sudah login tetapi tiba-tiba log out dengan sendirinya sehingga harus
log in lagi yang membutuhkan waktu sekitar 1-2 menit untuk bisa masuk kembali.
Lagi-lagi ini akan mengganggu konsentrasi siswa saat mengerjakan soal UNBK.
Aplikasi ini sering sekali error dengan tulisan Error 500, atau tulisan “Maaf
username sedang aktif, silakan hubungi proktor untuk mereset status login Anda”.
Solusi: Madrasah mengantisipasi dengan mengadakan komputer client cadangan
Kendala: Pergantian Token yang Mengganggu
Pada saat UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) sebelum
mengerjakan soal, siswa harus memasukkan 6 digit huruf agar bisa mengerjakan
soal. Sayangnya token ini dianggap mengganggu karena setiap 15 menit selalu
berganti. Andai saja pemerintah masih bisa memperbaiki hal ini akan lebih baik
terutama bagi sekolah yang memiliki ruang ujian yang berjauhan dengan
komputer server. Ini dirasakan sangat menggangu karena harus menulis token
tersebut setiap 15 menit sekali.
Solusi: Madrasah berkoordinasi dengan helpdesk kota dan helpdesk provinsi
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil kunjungan , dapat diperoleh kesimpulan bahwa Implementasi
pengelolaan UNBK di MAN 2 Model Banjarmasin sudah sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan oleh BSNP. Kondisi infrastruktur baik computer,
ruang ujian sudah sangat baik.

Anda mungkin juga menyukai