KURIKULUM
SMK NEGERI 2 SITUBONDO
PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA
Kompetensi Keahlian :
Tata Busana
Ditetapkan di : Situbondo
Pada tanggal : 17 Juli 2018
Mengetahui/Menyetujui;
a.n. Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur
Kabid. Pendidikan Menengah Kejuruan dan Perti,
Mohammad Muzammil,M.M.Pd
NIP. . 19731012 200312 1 002
i. Cover
ii. Lembar Penetapan
iii. Kata Pengantar
iv. Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pengembangan KTSP
C. Landasan
1. Landasan Filosofis
2. Landasan Teoritis
3. Landasan Yuridis
A. Latar Belakang
1. Rasional
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum
berbasis kompetensi yang dikembangkan dari kurikulum tahun 2004
dan KTSP 2006 untuk merespon berbagai tantangan internal dan
eksternal bangsa.
Istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) digunakan
dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Kesamaan dari kurikulum 2006
dengan kurikulum 2013 sama-sama kurikulum berbasis kompetensi.
Pada pelaksanaan K-13, mewujudkan kompetensi siswa yang dicita-
citakan harus menjadi poros perhatian tiap satuan pendidikan. Sesuai
dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Nasional
Pendidikan setiap satuan pendidikan wajib menyusun dokumen KTSP
sebagai acuan untuk mewujudkan target kompetensi siswa yang menjadi
targetnya.
Pengembangan KTSP dalam merealisasikan tujuan pelaksanaan
kurikulum 2013 sesungguhnya merupakan bagian dari strategi
penjaminan pencapaian tujuan pendidikan nasional yang mengacu pada
pemenuhan delapan standar nasional. Poros dari kedelapan standar
adalah mewujudkan keunggulan mutu lulusan.
Penyusunan dokumen bertujuan menyediakan panduan yang
berfungsi mengarahkan pemangku kewenangan pelaksanaan kurikulum
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi
pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu
kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini
jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak
dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua
berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan
mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya
mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi oleh
bangsa Indonesia adalah bagaimana mengupayakan agar sumber daya
manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi
dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup,
kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan
budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus
globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan
perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan
modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO),
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-
Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area
(AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan
ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi,
dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di
dalam studi International Trends in International Mathematics and
Science Study (TIMSS) dan Program for International Student
Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian
anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali
laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara
lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak
terdapat dalam kurikulum Indonesia.
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan 0.25 5.83 ★★★★
pengawas sekolah
3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah 0.07 6.86 ★★★★★
guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja
adalah kelas.
3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar 0.07 6.92 ★★★★★
belakang budaya siswa.
4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah 0.5 6.37 ★★★★
berkualifikasi sesuai
7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai 0.33 7 ★★★★★
ketentuan
1. Faktor Internal
Kondisi Saat Ini
No. Komponen
Kekuatan Kelemahan
1. Standar Isi 1. Struktur kurikulum, 1. Diversifikasi
kompetensi, dan beban muatan
belajar : kurikulum belum
a) Mata pelajaran yang memberi ruang
dikembangkan bagi siswa untuk
mengacu pada lintas minat dan
2. Faktor Eksternal
a. Peluang
1. Adanya ruang gerak yang terbuka bagi lembaga pendidikan
untuk mengembangkan diri secara maksimal
2. Dukungan Dinas Pendidikan baik berupa kebijakan maupun
finansial yang semakin baik
3. Apresiasi masyarakat terhadap sekolah kejuruan semakin
meningkat
4. Tumbuh berkembangnya industri di kabupaten situbondo
5. Terbuka kesempatan lulusan Sekolah melanjutkan
kependidikan yang lebih tinggi
6. SMK Negeri 2 Situbondo sebagai sekolah pelaksana
Kurikulum 2013
b. Ancaman
1. Lingkungan di luar sekolah secara umum kurang edukatif
2. Kebijakan publik yang belum menempatkan pendidikan
sebagai prioritas dalam pembangunan
3. SMK Negeri 2 Situbondo belum menjadi pilihan utama bagi
sebagian masyarakat
4. Kurangnya hubungan kerjasama dengan Du/Di yang meiliki
payung hukum dan sertifikat (bonafit)
C. Landasan
2. Landasan Teoritis
Dua tokoh pendidikan kejuruan berbeda aliran sangat kuat
mewarnai teori-teori pendidikan kejuruan dunia. Tokoh tersebut adalah
Charles Prosser dan John Dewey. Teori Prosser menyatakan bahwa
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis pengembangan KTSP SMK/MAK antara lain:
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah kedua kali dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
d. Permendikbud No. 60 Tahun 2014 Tentang Kurikulum SMK ;
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakulikuler
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan sebagai ektra Kurikuler Wajib;
h. Permendikbud nomer 79 tahun 2014 tentang implementasi
Mulok Kurikulum 2013
2. Tujuan Khusus
Pada penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 15
dikemukakan bahwa “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja
dalam bidang tertentu”. Lebih lanjut, pada Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan yang bertujuan
1.20 Bersyukur pada Tuhan Yang Maha 2.20 Proaktif dalam menerapkan
Esa atas nilai-nilai persatuan dan nilai-nilai persatuan dan
kesatuan bangsa dalam Negara kesatuan bangsa dalam
Kesatuan Republik Indonesia Negara Kesatuan Republik
Indonesia
8 JP
3.3 Menganalisis nilai-nilai 4.3 Menyaji hasil analisis
Pancasila dalam kerangka nilai-nilai Pancasila
praktik penyelenggaraan dalam kerangka praktik
pemerintahan Negara penyelenggaraan
pemerintahan Negara
8 JP
3.6 Menganalisis fungsi dan kewenangan 4.6 Menyaji hasil analisis
lembaga-lembaga Negara menurut tentang fungsi dan
Undang- Undang Dasar Negara kewenangan lembaga-
Republik Indonesia Tahun 1945 lembaga Negara
menurut Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
8JP
3.7 Menganalisis budaya politik di 4.7 Menyaji hasil analisis
Indonesia tentang budaya politik
di Indonesia
8 JP
3.8 Menganalisis hubungan pemerintah 4.8 Menyaji hasil analisis
pusat dan daerah menurut Undang- tentang hubungan
Undang Dasar Negara Republik pemerintah pusat dan
Indonesia Tahun 1945 pemerintah daerah
setempat menurut
Undang- Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Alokasi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Waktu
3.11 Menelaah pentingnya Wawasan 4.11 Mempresentasikan hasil
Nusantara dalam konteks telaah terkait pentingnya
Negara Kesatuan Republik Wawasan Nusantara
Indonesia dalam konteks Negara
Kesatuan Republik
Indonesia
Alokasi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Waktu
Negara Kesatuan Republik kesatuan bangsa dalam
Indonesia Negara
Kesatuan Republik
Indonesia
8 JP
3.3 Mendeskripsikan(permasalahan, 4.3 Mengembangkan isi
argumentasi, pengetahuan, dan (permasalahan,
rekomendasi) teks eksposisi argumen, pengetahuan,
berkaitan dengan bidang pekerjaan dan rekomendasi) teks
yang didengar dan atau dibaca eksposisi berkaitan
dengan bidang
pekerjaan secara lisan
dan/tulis
6 JP
3.4 Menganalisis struktur dan 4.4 Mengonstruksikan teks
kebahasaan teks eksposisi yang eksposisi berkaitan
berkaitan dengan bidang pekerjaan bidang pekerjaan dengan
memerhatikan isi
(permasalahan, argumen,
pengetahuan, dan
rekomendasi), struktur
dan kebahasaan
4 JP
3.6 Mengevaluasi struktur dan 4.6 Menciptakan kembali
kebahasaan teks anekdot teks anekdot dengan
memerhatikan
struktur, dan
kebahasaan baik lisan
maupun tulis.
6 JP
3.7 Mendeskripsikan nilai-nilai dan isi 4.7 Menceritakan kembali
yang terkandung dalam cerita rakyat isi cerita rakyat
(hikayat) baik lisan maupun tulis (hikayat) yang
didengar dan dibaca
8 JP
3.8 Membandingkan nilai-nilai dan 4.8 Mengembangkan cerita
kebahasaan cerita rakyat dan rakyat
cerpen (hikayat) ke dalam bentuk
cerpen dengan
memerhatikan isi dan
nilai-nilai
8 JP
3.9 Menguraikan butir-butir penting dari 4.9 Menyusun ikhtisar dari
dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dua buku nonfiksi (buku
dan satu novel pengayaan) dan
ringkasan dari satu
novel yang dibaca
Alokasi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Waktu
3.11 Mengevaluasi isi, struktur 4.11 Mengonstruksikan teks
(orientasi, pengajuan, penawaran, negosiasi berkaitan
persetujuan, penutup) dan dengan bidang pekerjaan
kebahasaan teks negosiasi dengan memerhatikan
berkaitan dengan bidang pekerjaan isi, struktur (orientasi,
pengajuan, penawaran,
persetujuan, penutup)
dan kebahasaan
Alokasi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Waktu
dan tahapan-tahapan dalam teks teks prosedur berkaitan
prosedur berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan
bidang pekerjaan organisasi yang tepat
secara lisan dan tulis
Alokasi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Waktu
3.29 Menganalisis isi, sistematika, dan 4.29 Merancang sebuah
kebahasaan suatu proposal proposal karya ilmiah
berkaitan dengan bidang pekerjaan berkaitan bidang
pekerjaan dengan
memerhatikan
informasi, tujuan, dan
esensi karya ilmiah
yang diperlukan
Alokasi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Waktu
komplikasi dan resolusi, dalam
cerita sejarah lisan atau tulis
3.43 Menilai isi dua buku fiksi (kumpulan 4.43 Menyusun laporan hasil
cerita pendek atau kumpulan puisi) diskusi buku tentang
dan satu buku pengayaan (nonfiksi) satu topik baik secara
yang dibaca lisan maupun tulis
KELAS X
Alokasi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Waktu
5 JP
3.1 Menerapkan konsep bilangan 4.1 Menyajikan
berpangkat, bentuk akar dan penyelesaian masalah
logaritma dalam menyelesaikan bilangan berpangkat,
masalah bentuk akar dan
logaritma
5 JP
3.2 Menerapkan persamaan dan 4.2 Menyajikan penyelesaian
pertidaksamaan nilai mutlak masalah yang berkaitan
bentuk linear satu variabel dengan persamaan dan
pertidaksamaan nilai
mutlak bentuk linear satu
variabel
5 JP
3.10 Menentukan koordinat kartesius 4.10 Menyelesaikan masalah
menjadi koordinat kutub dan perubahan koordinat
sebaliknya kartesius menjadi
koordinat kutub dan
sebaliknya
Alokasi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Waktu
3 JP
3.1 Memahami konsep dasar sejarah 4.1 Menyajikan hasil
(berpikir kronologis, diakronik, pemahaman tentang
sinkronik, ruang dan waktu konsep dasar sejarah
serta perubahan dan (berpikir kronologis,
keberlanjutan) diakronik, sinkronik,
ruang dan waktu serta
perubahan dan
keberlanjutan)
9 JP
3.3 Menganalisis berbagai teori tentang 4.3 Mengolah informasi tentang
proses masuknya agama dan berbagai teori masuknya
kebudayaan Hindu dan Buddha agama dan kebudayaan
serta pengaruhnya terhadap Hindu dan Buddha serta
kehidupan masyarakat Indonesia pengaruhnya terhadap
(pemerintahan, budaya) kehidupan masyarakat
Indonesia (pemerintahan,
budaya)
kehidupan masyarakat P
Indonesia
(ekonomi,
pemerintahan,
budaya)
9 JP
3.7 Menganalisis peristiwa proklamasi 4.7 Menalar peristiwa
kemerdekaan dan pembentukan proklamasi kemerdekaan
pemerintahan pertama Republik dan pembentukan
Indonesia, serta maknanya bagi pemerintahan pertama
kehidupan sosial, budaya, Republik Indonesia, serta
ekonomi, politik, dan pendidikan maknanya bagi kehidupan
bangsa Indonesia sosial, budaya, ekonomi,
politik, dan pendidikan
bangsa Indonesia
9 JP
3.8 Menganalisis strategi dan 4.8 Mengolah informasi
bentuk perjuangan bangsa tentang strategi dan
Indonesia dalam upaya bentuk perjuangan
mempertahankan bangsa Indonesia dalam
kemerdekaan dari ancaman upaya mempertahankan
Sekutu dan Belanda kemerdekaan
dari ancaman Sekutu dan
Belanda
9 JP
3.11 Mengevaluasi perkembangan 4.11 Mengolah informasi
kehidupan politik dan ekonomi tentang pekembangan
Bangsa Indonesia pada masa Orde kehidupan politik dan
Baru sampai dengan awal ekonomi Bangsa Indonesia
Reformasi, serta peranan pada masa Orde Baru
mahasiswa dan pemuda dalam sampai dengan awal
perubahan politik dan Reformasi, serta peranan
ketatanegaraan Indonesia mahasiswa dan
pemuda dalam
perubahan politik
dan ketatanegaraan
Indonesia
9 JP
3.13 Mengevaluasi kehidupan Bangsa 4.13 Membuat studi evaluasi
Indonesia dalam tentang kehidupan Bangsa
mengembangkan ilmu Indonesia dalam
pengetahuan dan teknologi pada mengembangkan ilmu
era kemerdekaan (sejak pengetahuan dan
proklamasi sampai dengan teknologi di era
Reformasi) kemerdekaan (sejak
proklamasi sampai
dengan Reformasi)
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Alokasi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Waktu
3.1 Menganalisis fungsi sosial, 4.1 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan
kebahasaan teks interaksi tulis pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang
melibatkan tindakan memberi melibatkan tindakan
dan meminta informasi terkait memberi dan meminta
jati diri dan hubungan keluarga, informasi terkait jati diri,
sesuai dengan konteks dengan memperhatikan
penggunaannya. (Perhatikan fungsi sosial, struktur
unsur kebahasaan pronoun: teks, dan unsur
subjective, objective, possessive) kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks
penggunaannya.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 – Tata Busana 139
Alokasi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Waktu
3.2 Menganalisis fungsi sosial, 4.2 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur interpersonal lisan dan
kebahasaan teks interaksi tulis sederhana yang
interpersonal lisan dan tulis yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberikan ucapan
memberikan ucapan selamat selamat bersayap
bersayap (extended), dan (extended), dan responnya
responnya, sesuai dengan dengan memperhatikan
konteks penggunaannya. fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai
konteks.
Alokasi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Waktu
3.10 Menerapkan fungsi social, 4.10 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan dan
kebahasaan teks interaksi tulis yang melibatkan
transaksional lisan dan tulis yang tindakan member dan
melibatkan tindakan memberi meminta informasi terkait
dan meminta informasi terkait perbandingan kata sifat
perbandingan kata sifat sesuai dengan memperhatikan
dengan bidang keahlian dan fungsi social, struktur teks
konteks penggunaannya. dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai
konteks.
3.20 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.20 Menyusun teks lisan dan
teks, dan unsur kebahasaan untuk tulis untuk menyatakan
menyatakan dan menanyakan dan menanyakan tentang
tentang pengandaian jika terjadi pengandaian jika terjadi
suatu keadaan/ kejadian/peristiwa suatu keadaan/
di waktu yang akan datang, sesuai kejadian/peristiwa di
dengan konteks penggunaannya. waktu yang akan datang,
dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur
kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks.
Alokasi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Waktu
yang melibatkan tindakan informasi terkait hubungan
memberi dan meminta informasi sebab akibat, dengan
terkait hubungan sebab akibat, memperhatikan fungsi
sesuai dengan konteks sosial, struktur teks,
penggunaannya. (Perhatikan dan unsur kebahasaan
unsur yang benar dan sesuai
kebahasaan because of ..., due to ..., konteks
thanks to ...)
Alokasi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Waktu
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Alokasi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR Waktu
3.1 Memahami konsep budaya 4.1. Mempresentasikan 6 JP
konsep budaya
KELAS X
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI
(PENGETAHUAN) INTI 4
(KETERAMPIL
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
AN)
menganalisis, dan mengevaluasi dengan menggunakan alat,
tentang pengetahuan faktual, informasi, dan prosedur kerja yang
konseptual, prosedural dasar, lazim dilakukan serta
dan metakognitif sesuai dengan memecahkan masalah sesuai
bidang dan lingkup kajian dengan bidang kajian Pendidikan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
dan Kesehatan pada tingkat
Menampilkan kinerja di bawah
teknis, spesifik, detil, dan
bimbingan dengan mutu dan
kompleks, berkenaan dengan
kuantitas yang terukur sesuai
ilmu pengetahuan,
KOMPETENSI teknologi,
INTI 3 KOMPETENSI
dengan standar kompetensi kerja.
seni,(PENGETAHUAN)
budaya, dan INTI 4
humaniora dalam konteks Menunjukkan keterampilan
kolaboratif,(KETERAMPIL
komunikatif, dan
pengembangan potensi diri menalar, mengolah,
solutif dalam dan menyaji
AN)ranah abstrak
sebagai bagian dari secara efektif, kreatif, produktif,
terkait dengan
keluarga, sekolah, dunia kritis, mandiri, dari yang
pengembangan
kerja, warga masyarakat dipelajarinya di sekolah, serta
nasional, regional, dan mampu melaksanakan tugas spesifik
internasional. di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 – Tatapengawasan
Busana langsung.
160
Alokasi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Waktu
4 JP
3.1 Menerapkan teknik dasar salah satu 4.1 Mempraktikan teknik
aktifitas olahraga permainan bola dasar salah satu aktifitas
besar untuk menghasilkan olahraga permainan bola
koordinasi gerak yang baik besar untuk 4 JP
3.2 Menerapkan teknik dasar salah satu 4.2 Mempraktikan teknik
menghasilkan koordinasi
aktifitas olahraga permainan bola dasar salah satu aktifitas
gerak yang baik
kecil untuk menghasilkan koordinasi olahraga permainan bola
gerak kecil untuk menghasilkan
koordinasi gerak
4
3.3 Menerapkan salah satu 4.3 Mempraktikan salah
J
keterampilan aktifitas atletik satu keterampilan
P
untuk menghasilkan gerak yang aktifitas atletik untuk
efektif menghasilkan gerak
yang efektif
4 JP
3.6 Menerapkan keterampilan rangkaian 4.6 Memraktikan
gerak dasar aktifitas olahraga keterampilan rangkaian
senam untuk menghasilkan gerak dasar aktifitas
koordinasi yang baik olahraga senam lantai 4 JP
3.7 Menerapkan keterampilan gerak 4.7 Mempraktikan hasil
untuk menghasilkan
rangkaian aktifitas olahraga senam analisis gerakan
koordinasi yang baik
ritmik untuk menghasilkan rangkaian aktifitas
koordinasi yang baik olahraga senam ritmik
3.8 Menerapkan keterampilan salah 4.8Mempraktikan
untuk menghasilkan
satu gaya renang pada aktifitas keterampilan salah
koordinasi yang baik
olahraga air* satu gaya renang pada
aktifitas olahraga air*
4 JP
3.9 Memahami cara perilaku 4.9 Mempresentasikan cara
budaya hidup sehat dalam perilaku budaya hidup
kehidupan sehari-hari sehat dalam kehidupan
sehari-hari
Alokasi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Waktu
3.11 Menganalisis teknik dasar salah 4.11 Mempraktikan teknik
satu aktifitas olahraga dasar salah satu
permainan bola kecil untuk aktifitas olahraga
menghasilkan koordinasi gerak permainan bola kecil
untuk menghasilkan
koordinasi gerak
IPA Terapan
Kepariwisataan
3.7 Menganalisis potensi dan daya tarik 4.7 Membuat perencanaan daya
wisata tarik wisata
Pembuatan Pola
Teknologi Menjahit
Desain Busana
3.7 Menerapkan desain celana kerja 4.7 Membuat desain celana kerja
sesuai dengan konsep colase sesuai dengan konsep colase
3.8 Menganalisis desain celana santai 4.8 Membuat desain celana santai
sesuai dengan konsep colase sesuai dengan konsep colase
3.18 Memeriksa harga jual tunik 4.18 Menghitung harga jual tunik
A. Struktur Kurikulum
KELAS X (Kur.13 Rev.)
8. Bidang Keahlian : Pariwisata
8.4. Program Keahlian : Tata Busana
8.4.1. Kompetensi Keahlian : Tata Busana (3 Tahun)
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 320
4. Matematika 424
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 352
Jumlah A 1.734
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 108
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 144
Jumlah B 252
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2. IPA Terapan 108
3. Kepariwisataan 108
C2. Dasar Program Keahlian
1. Pengetahuan Bahan Tekstil 108
2. Dasar Desain 108
3. Pembuatan Pola 108
4. Teknologi Menjahit 144
C3. Kompetensi Keahlian
1. Desain Busana 108
2. Pembuatan Hiasan Busana 180
3. Pembuatan Busana Custom Made 766
4. Pembuatan Busana Industri 660
ALOKASI
MATA
PELAJA WAKTU
A. Muatan Nasional RAN
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2. Pendidikan PancasiladanKewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 354
4. Matematika 424
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 352
B. Muatan Kewilayahan
1. SeniBudaya 108
2. PendidikanJasmani, Olahraga, danKesehatan 144
Jumla 2.020
hA
C. Muatan Peminatan Kejuruan
dan B
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2. IPA Terapan 108
3. Kepariwisataan 108
C2. Dasar Program Keahlian
1. Pengetahuan Bahan Tekstil 72
2. Dasar Desain 108
3. Pembuatan Pola 144
4. Teknologi Menjahit 144
C3. KompetensiKeahlian
1. Desain Busana 108
2. Pembuatan Hiasan Busana Busana 180
3. Pembuatan Busana Custom Made 766
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4
B. Muatan Kewilayahan
1. SeniBudaya 3 3 - - - -
PendidikanJasmani, Olahraga,
2. 2 2 2 2 - -
danKesehatan
Jumlah A dan B 24 24 17 17 16 16
B. Peraturan Akademik
1. Pengaturan Beban Mengajar
a. Beban Mengajar
Beban belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan
peserta didik dalam mengikuti kompetensi pembelajaran melalui sistem
tatap muka (teori, praktik di sekolah, dan praktik di industri),
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk
mencapai standar kompetensi lulusan. Beban belajar merupakan
keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
a. Sistem pendidikan di SMKN 2 Situbondo menggunakan Sistem
Kategori Standar dengan menggunakan pengaturan beban belajar
dalam sistem paket dalam semester . Beban belajar di SMK/MAK
dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu. Beban belajar satu
minggu adalah minimal 46 jam pelajaran untuk kelas X, XI dan XII
ditambah dengan 2 jam pelajaran mulok dan 2 jam bimbingan
Konseling shingga total beban belajar adalah 50 jam perminggu
yang terbagi menjadi 6 hari kerja pada bulan Juli sampai dengan
September (Semester Ganjil) dan 5 hari kerja pada bulan Oktober
2. Pengaturan Penjurusan
Zonasi SMA di jawa timur sudah ditentukan oleh Dinas Propinsi
Jawa Timur, sementara di Situbondo dibagi menjadi 3 Zona, Zona Barat,
Zona Tengah dan Zona Timur. Sementara untuk SMK bebas Zona. Setiap
siswa bisa memilih dua sekolah. ”Pilihan pertama di dalam zona, pilihan
kedua di luar zona,” terangnya. Prioritasnya, lanjut dia, adalah dalam
satu zona berdasar tempat tinggal dan asal sekolah.
Sementara itu, untuk SMKN 2 Situbondo sebagai sekolah yang
berkembang, dalam penentuan juruasan sudah berasarkan pilihan calon
siswa pada saat pendaftaran Online, kemudian didalam proses
Pengenalan lingkungan Sekolah (PLS) terdapat penguatan program
keahlian dengan tujuan untuk membulatkan tekat para siswa baru
dalam menentukan jurusan. Beberapa tahapan seleksi yang diadakan
oleh sekolah melaui kegiatan PLS ialah tes Potensi Akademik (TPA) dan
tes kesehatan bekerja sama dengan Puskesmas Talkandang serta
wawancara oleh ketua program keahlian masing-masing. Upaya itu
dilakukan untuk menyeleksi siswa yang benar-benar bulat tekadnya.
Sebab, mereka dipersiapkan atau berorientasi pada dunia kerja.
Perusahaan membutuhkan anak yang sehat. Perusahaan juga
membutuhkan anak yang tangguh di dunia kerja. Tidak mudah
mengantuk, tidak mengonsumsi narkoba, dan memiliki kemauan belajar
yang baik.
Terkait tes, setiap jurusan menetapkan kriteria siswa yang
2. Fungsi PKL
Berdasarkan fungsinya, pelaksanaan PKL dikelompokan menjadi
dua:
1) Pemantapan Kompetensi
PKL berfungsi untuk memantapkan kompetensi peserta didik
mengingat pembelajaran di SMK baru diberikan secara
simulasi atau pembelajaran realita tetapi diberikan dengan
kondisi kurang standar dilihat dari ketersediaan jenis dan
jumlah peralatan, kompetensi pengajar, kondisi dan situasi
belajar, belum nyata melayani pengguna produk atau jasa
(konsumen) dan lain-lain.
2) Realisasi Pendidikan Sistim Ganda (PSG)
PKL berfungsi sebagai salah satu bentuk realisasi PSG dengan
melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan
Du/Di,. Teori dan praktik dasar dilakukan di sekolah sedangkan
teori kejuruan dan praktik kejuruan dilakukan di Industri. SMK
melakukan analisis kompetensi yang harus dikuasai baik di
sekolah maupun di Du/Di dan melakukan kesepakatan
penjadwalan pembelajaran praktik.
4. Manfaat PKL
a. Manfaat bagi peserta didik
1) Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah
diperoleh di sekolah.
2) Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya
berupa pengalaman kerja langsung (real) dalam rangka
menanamkan iklim kerja positif yang berorientasi pada
peduli mutu proses dan hasil kerja.
3) Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat
menamkan etos kerja yang tinggi.
4) Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi
keahlian yang dipelajari.
Keterangan:
SK: sekolah, DK: Dunia Kerja, LB ; Libur
Keterangan:
MIN: Minggu di Dunia Kerja, MSK: Minggu di sekolah, LB ; Libur
c. Pola bulanan (6-10 bulan). Penyelenggaraan praktik kerja
lapangan dilakukan selama 6-10 bulan, penyelenggaraan PKL
pola bulanan ini dilakukan dengan cara mendistribusikan 6-
10 bulan peserta didik mengikuti PKL kedalam bulan efektif
pembelajaran. Dengan demikian dalam satu Tahun, ada
beberapa bulan peserta didik berada di sekolah dan beberapa
bulan lainnya peserta didik berada di industri. Pada PKL pola
bulanan ini dapat dilakukan dengan sistim blok (6-10 bulan)
atau dapat dipecah diselingi dengan pembelajaran di sekolah.
PKL selama 6 bulan dapat dilakukan pola 3-3 (3 bulan di
industri, 3 bulan disekolah, dan 3 bulan di industri) sehingga
memenuhi praktik di industri selama 6 bulan. PKL selama 10
bulan dapat dilakukan dalam 3 semester dengan pola 4-3-3 (
4 bulan di Industri, 2 bulan di sekolah, 3 bulan di Industri, 3
Keterangan:
BDK: Bulan di Dunia Kerja dan BSK: Bulan di sekolah
Pedoman PKL
PERENCANAAN PKL
Daftar
Pemilahan Kompetesi kompete
nsi
Dasar
Penetapan Industri Daftar
industri
Penyusunan program Program
PKL
PKL
Pembekalan peserta
Penetapan pembimbing
PELAKSANAAN PKL
Monitoring PKL
Dokumentasi portofolio
11. Perencanaan Program PKL
a. Pemilahan Komptensi dan Pemilahan Industri
Pemilahan kompetensi merupakan proses analisis
Kompetensi Dasar (KD) dan topik pembelajaran pada mata
pelajaran kompetensi keahlian. Pemetakan dilakukan
berdasarkan peluang pembelajaran praktik di masing-masing
Du/Di. Penetapan industri bertujuan untuk memperoleh data
Institusi Pasangan yang sesuai dengan KD, dan dapat
bekerjasama dalam meningkatkan hubungan ma antara
sekolah dengan dunia kerja. Pemilahan kompetensi adalah
proses menganalisis KD dan pembelajaran praktik atau
pekerjaan yang ada dalam silabus. Hal itu dilakukan dengan
mempertimbangkan daya dukung dan sumber daya yang
dimiliki sekolah dan pihak Institusi Pasangan. Berdasarkan
pertimbangan ketersediaan sumber daya masing-masing
institusi pasangan tersebut, diperoleh kejelasan tentang KD
dan pembelajaran praktik yang dapat dipelajari oleh peserta
didik dalam kegiatan PKL. Hasil analisis KD dan pembelajaran
praktik akan dijadikan dasar penentuan industri. Format
untuk menganalisis KD dapat menggunakan format seperti
contoh berikut:
Pemilahan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Keahlian
Contoh:
Format Jurnal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
SMK .......................
Nama Peserta Didik : ...............................................
Semester : ...............................................
Kompetensi Keahlian : ……………………………………
Nama Industri : ...............................................
Nama Pembimbing : ...............................................
Alamat : ...............................................
Waktu PKL : ...............................................
Topik
Tanggal Tanda Tangan
Kompetensi Dasar Pembelajaran/
Pelaksanaan Pembimbing
Pekerjaan*)
3.1
4.1.
3.3
4.3. dst.................
Contoh:
Format Monitoring PKL
Nama Peserta Didik : .............................................
Kelas : ...............................................
Semester : ...............................................
Kompetensi Keahlian : ………………………………………
Check (√)
No. Uraian
Ya Tidak
1. Peserta didik dan pembimbing industri menyepati
program PKL
2. Materi PKL yang diikuti peserta didik sesuai dengan
hasil pemetaan kompetensi dan program PKL
3. Peserta didik mengisi jurnal PKL secara lengkap
4. Peserta didik mendokumentasikan proses/
prosedur / data sebagai bagian dari dokumen
portofolio sesuai dengan jurnal kegiatan
5. Pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri
menambah wawasan dan pengalaman nyata peserta
didik dalam dunia kerja.
6. Pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri
menambah keterampilan peserta didik sesuai
program keahlian.
7. Pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri
menambah pengetahuan peserta didik sesuai
program keahlian.
8. Pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri
menambah nilai-nilai disiplin, kerja keras, dan
tanggung jawab.
9. Pembimbing selama pembelajaran PKL di Institusi
Pasangan/Industri, berperan dengan baik.
10. Selama pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri
4. Sistem Penilaian
a. Penilaian Harian
Penilaian harian (PH) merupakan kegiatan yang
dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi peserta
didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau
lebih. Penilaian Harian (PH) yang dilakukan oleh guru di SMKN 2
Situbondo dapat dilakukan secara periodic untuk menilai
kompetensi pesrta didik setelah menyelesaikan satu KD atau lebih.
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik
b. Ujian Tengah Semester
Ujian tengah semester (UTS) merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu
kegiatan pembelajaran. Cakupan penilaian tengah semester
mepiluti seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh
KD pada periode tersebut.
Ujian Tengah Semester (UTS) di SMKN 2 Situbondo
merupakan Ujian yang dilakukan dengan menggabungkan
beberapa sub kompetensi dalam satu waktu
Penyelenggaraan ujian dimaksudkan untuk ;
a) Menilai apakah peserta didik telah memahami atau
menguasai sub kompetensi/kompetensi yang diajarkan dalam
kegiatan belajar mengajar;
b) Mengevaluasi apakah bahan ajar disajikan sesuai dengan
e. Ujian Sekolah
Ujian Sekolah merupakan kegiatan pengukuran
kompetensi mata peajaran yang tidak diujian dalam kegiatan Ujian
Sekolah Berstandar Nasional seperti mata pelajaran mulok dan
wajib dilakukan oleh peserta didik yang belajar pada tahun
terakhir.
Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Sekolah;
a) Memiliki ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs;
b) Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran mata
pembelajaran yang diujikan,
c) Telah menyelesaikan program mata pelajaran yang diujikan
pada semester 01 s.d. 05.
d) Memiliki nilai kelompok Pendidikan Agama dan
kepribadian/ budi pekerti dengan Bobot nilai (B).
b. baik, jika nilai lebih besar dari 70 (tujuh puluh) dan lebih
kecil dari atau sama dengan 85 (delapan puluh lima);
c. cukup, jika nilai lebih besar dari 55 (lima puluh lima) dan
lebih kecil dari atau sama dengan 70 (tujuh puluh); dan
A. Muatan Lokal
1. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan local yang dilaksanakan
sesuai
dengan kebijakan derah (Peraturan Gubernur)
Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan
sesuai dengan kebijakan daerah. ( Peraturan Gubernur Nomor 19 Tahun
2014 ) Pemerintah Daerah wajib mengembangkan, membina, dan
melindungi bahasa dan Sastra Daerah agar tetap memenuhi kedudukan
dan fungsinya agar tetap menjadi bagian dari kekayaan budaya
Indonesia. Muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan
keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentiuk pemahaman
peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya. Bahasa yang
digunakan secara turun temurun oleh masyarakat Jawa Timur yang
terdiri dari Bahasa Jawa dan Bahasa Madura.
Guru Bahasa daerah adalah tenaga pendidik yang berkualifikasi
sebagai guru matpel yang memiliki kewenangan dan latar belakang
bahasa daerah yang sesuai dengan kekhususannya, serta berperan dalam
pembelajaran bahasa daerah. Bahasa Daerah diajarkan secara terpisah
sebagai mata pelajaran muatan lokal wajid di seluruh sekolah/madrasah
di Jawa timur, meliputi Bahasa Jawa dan bahasa Madura.
Mata pelajaran mulok bahasa daerah dimaksudkan wahana untuk
menanamkan nilai-nilai pendidikan Etika, Moral, Spiritual, dan Karakter
dan bertujuan untuk melestarikan, mengembangkan, dan mngkreasikan
bahasa dan sastra daerah. untuk meningkatkan kedalam dan keluasan
Bahasa Daerah secara kurikuler, dapat dilaksanakan kegiatan
Ekstrakurikuler.
ya
ya tidak
Matriku
lasi
Apakah Usulan sesuai
kriteria dan kuota
tidak
Apakah ada
perubahan
peminatan
ya
Pelaksanaan
Pembelajaran
Pegorganisasian
No. Nama Model Sifat
Kegiatan
1. Model Blok Wajib, setahun sekali, Kolaboratif
berlaku bagi seluruh Bersifat intramural
peserta didik, terjadwal, atau ekstramural (di
penilaian umum luar dan/atau
didalam lingkungan
satuan pendidikan)
2. Model Wajib, rutin, terjadwal, Pembina Pramuka
Aktualisasi berlaku untuk seluruh Bersifat intramural
peserta didik dalam (dalam lingkungan
setiap kelas, satuan pendidikan)
penjadwalan, dan
penilaian formal
3. Reguler di Sukarela, berbasis minat Sepenuhnya dikelola
Gugus Depan oleh Gugus Depan
Pramuka pada satuan
pendidikan.
c. Muatan Nilai
f. Penilaian
1. Penilaian Pendidikan Kepramukaan mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a. Penilaian dilakukan secara kualitatif.
b. Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan
keikutsertaan peserta didik.
c. Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal
baik pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap
semester.
d. Nilai yang diperoleh pada kegiatan Pendidikan
Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib berpengaruh
terhadap kenaikan kelas peserta didik.
e. Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal
perlu mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapai
nilai baik.
2. Teknik Penilaian
a. Teknik penilaian sikap dilakukan melalui observasi,
penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik.
b. Teknik penilaian keterampilan dilakukan melalui
demonstrasi keterampilannya.
3. Media Penilaian:
a. Jurnal/buku harian.
b. Portofolio.
4. Proses penilaian:
a. Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap
hari di dalam proses pembelajaran.
b. Proses penilaian Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib menitikberatkan pada ranah nilai
h. Daya Dukung
1. Kompetensi Kepala Sekolah, Guru Kelas Atau Guru Mata
pelajaran, dan Pembina Kepramukaan
a. Kompetensi Kepala Sekolah
Dalam Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler
Wajib, kepala sekolah mempunyai tanggung jawab terhadap
keterlaksanaan Kurikulum 2013 melalui pendidikan
Kepramukaan. Untuk itu kompetensi kepala sekolah dalam
Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib
adalah sebagai berikut.
1) Minimal mempunyai sertifikat kursus orientasi Majelis
Pembimbing Gugus Depan Gerakan Pramuka dan atau
berijasah KMD.
2) Memahami peran kepala sekolah selaku Ketua Majelis
Pembimbing Gugus Depan Gerakan Pramuka di
sekolahnya.
3) Mengelola gugus depan dengan baik dan benar.
D. Literasi
a. Pengertian
3. Komponen Program BK
Layanan bimbingan dan konseling sebagai layanan profesional
yang diselenggarakan pada satuan pendidikan mencakup komponen
program, bidang layanan, struktur dan program layanan, kegiatan dan
alokasi waktu layanan. Komponen program meliputi layanan dasar,
layanan peminatan dan perencanaan individual, layanan responsif, dan
dukungan sistem, sedangkan bidang layanan terdiri atas bidang layanan
pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Komponen program dan bidang layanan dituangkan ke dalam
program tahunan dan semesteran dengan mempertimbangkan
komposisi, proporsi dan alokasi waktu layanan, baik di dalam maupun di
luar kelas.
Program kerja layanan bimbingan dan konseling disusun
berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta didik/konseli dan struktur
program dengan menggunakan sistematika minimal meliputi: rasional,
visi dan misi, deskripsi kebutuhan, komponen program, bidang layanan,
Penempatan
Layanan dan Pembelajar Bimbingan Konferensi
Orientasi Informasi i Konseling Konsultasi
Penyaluran an Kelompok Kasus
A. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender
pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut
adalah kalender tersebut adalah sebagai berikut :
Kelas XI ( Ganjil)
No. Nama Bulan Kegiatan Jumlah Pekan
1 Juli -
2 Agustus - -
3 September PTS 2 Pekan
4 Oktober - -
5 November - -
6 Desember LS 1 2Pekan
Jumlah 4 Pekan
Kelas XI ( Genap)
No. Nama Bulan Kegiatan Jumlah Pekan
1 Januari - -
2 Februari - -
3 Maret - -
4 April Libur UNBK 1 Pekan
5 Mei Libur permulaan 1 Pekan
puasa
6 Juni LHR, Persiapan 4 Pekan
Rapotan &LS 2
Kelas X
Jumlah (∑) pekan efektif riil Semester ganjil =
∑ pekan/semester 24 - ∑ pekan tidak Efektif 6= 18 pekan/jam tatap
muka.
Jumlah (∑) jam efektif/semester 1 = 18 x 2 jam tatap muka = 36 jam
tatap muka.
Kelas XI
Jumlah (∑) pekan efektif riil Semester ganjil =
∑ pekan/semester 24 - ∑ pekan tidak Efektif 4= 20 pekan/jam tatap
muka.
Jumlah (∑) jam efektif/semester 1 = 20 x 2 jam tatap muka = 40 jam
tatap muka.
Jumlah (∑) pekan efektif riil Semester genap =
∑ pekan/semester 26 - ∑ pekan tidak Efektif 6= 20 pekan/jam tatap
muka.
Jumlah (∑) jam efektif/semester 2 = 20 x 2 jam tatap muka =40 jam
tatap muka.
Kelas XII
Jumlah (∑) pekan efektif riil Semester ganjil =
∑ pekan/semester 24 - ∑ pekan tidak Efektif 5= 19 pekan/jam tatap
muka.
Jumlah (∑) jam efektif/semester 1 = 19 x 2 jam tatap muka = 38 jam
tatap muka.
Jumlah (∑) pekan efektif riil Semester genap =
∑ pekan/semester 26 - ∑ pekan tidak Efektif 12= 14 pekan/jam
tatap muka.
Jumlah (∑) jam efektif/semester 2 = 14 x 2 jam tatap muka =26 jam
tatap muka.