Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH AKHLAK

MASYARAKAT MODEREN DAN PERMASALAHANNYA

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 8

NURHAZIZA HAMSUL (142201700


MUH RIFKY (14220170013)
MARFIA UMAGAPY (14220170025)
SUMARNO (14220170029)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat tuhan yang maha kuasa, karena berkat
penyelenggaran –nya,makalah yang berjudul “Masyarakat Moderen dan
permasalahannya” bisa di selesaikan
Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen yang telah
memberikan tugas untuk menulis makalah ini,serta kepada siapa saja yang telah
terlibat dalam proses penulisannya,terlebih kepada teman-teman seangkatan
program studi ilmu keperawatan 2017 Universitas Muslim Indonesia.Akhirnya
harapan penulis semoga makalah yang berjudul”Masyarakat Moderen dan
Permasalahannya “
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Penulis telah berusaha sebisa
mungkin untuk meyelesaikan makalah ini, namun penulis menyadari makalah ini
belumlah sempurna, oleh karena itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah ini.

Makassar,03 November 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
Sampul
Kata pengantar ................................................................................................. ii
Daftar isi ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................................. 1
C. Tujuan penulisan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian masyarakat moderen ......................................................... 3
B. Ciri –Ciri masyarakat moderen ............................................................ 3
C. Pengertian akhlak tasawuf.................................................................... 4
D. Problematka masyarakat moderen ....................................................... 5
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 7
B. Saran ..................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 8
A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan umat manusia pun


mengalami perubahan. Menurut para pemikir post modernis dekonstruksi, dunia
tak lagi berada dalam dunia kognisi, atau dunia tidak lagi mempunyai apa yang
dinamakan pusat kebudayaan sebagai tonggak pencapaian kesempurnaan tata nilai
kehidupan. Hal ini berarti semua kebudayaan duduk sama rendah, berdiri sama
tinggi, dan yang ada hanyalah pusat-pusat kebudayaan tanpa periferi. Sebuah
kebudayaan yang sebelumnya dianggap pinggiran akan bisa sama kuat
pengaruhnya terhadap kebudayaan yang sebelumnya dianggap pusat dalam
kehidupan manusia modern.
Wajah kebudayaan yang sebelumnya dipahami sebagai proses linier yang
selalu bergerak ke depan dengan berbagai penyempurnaannya juga mengalami
perubahan. Kebudayaan tersebut tak lagi sekadar bergerak maju tetapi juga ke
samping kiri, dan kanan memadukan diri dengan kebudayaan lain, bahkan
kembali ke masa lampau kebudayaan itu sendiri.
Lokalitas kebudayaan karenanya menjadi tidak relevan lagi dan eklektisme
menjadi norma kebudayaan baru. Manusia cenderung mengadaptasi berbagai
kebudayaan, mengambil sedikit dari berbagai keragaman budaya yang ada, yang
dirasa cocok buat dirinya, tanpa harus mengalami kesulitan untuk bertahan dalam
kehidupan.
Perubahan tersebut dikenal sebagai perubahan sosial atau social change.
Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya, namun perubahannya
hanya mencakup kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, kecuali
organisasi sosial masyarakatnya. Perubahan sosial tersebut bardampak pada
munculnya semangat-semangat untuk menciptakan produk baru yang bermutu
tinggi dan hal inilah yang menjadi dasar terjadinya revolusi industri, serta
kemunculan semangat asketisme intelektual. Menurut Prof Sartono, asketisme
dan expertise ini merupakan kunci kebudayaan akademis untuk menuju budaya
yang bermutu.
Sebagai homo faber, manusia mencipta dan bekerja, untuk memperoleh
kepuasan atau self fulfillment. Dalam kaca mata agama dan unsur untuk
beribadah, suatu orientasi kepada kepuasan batin dan menuju ke arah sesuatu yang
transendental. Di sinilah yang disebut etos bangsa itu muncul.
Sebenarnya etos bangsa kita juga sudah banyak disinggung oleh para
pujangga seperti dalam “Serat Wedatama” karya Mangkunegoro IV yang
disebutnya sebagai etos “mesu budi”. Etos ini merupakan suatu ajakan untuk
mementingkan penampilan yang bermutu baik lahir, maupun batin, atau kalau
dalam bahasa modern disebut juga etos intelektual.

B . Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah kehidupan masyarakat modern,
mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat modern, serta bagaimana kehidupan sosail
mayarakat tersebut berlangasung.

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kehidupan dalam
masyarakat modern, mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat modern, serta
bagaimana kehidupan sosial mayarakat tersebut berlangasung.
Pengertian Masyarakat Modern
Istilah masyarakat modern terdiri dari dua kata, yaitu masyarakat dan modern.
Istilah masyarakat dalam bahasa inggris disebut society yang asal katanya socius
yang berarti kawan. Sedangkan dalam bahasa arab dikenal dengan istilah syirk
yang berarti begaul.Adapun kata moden dalam kamus bahasa indonesia diartikan
dengan terkini, muttakhit, dan terbaru.
Jadi, berdasarkan dua pengertian tersebut, maka masyarakat modern adalah
sekelompok manusia yang hidup dalam kebersamaan yang saling mempengaruhi
dan terikat dengan norma-norma serta sebagian besar anggotanya mempunyai
orientasi nilai budaya untuk menuju kehidupan yang lebih maju.

a. Ciri-ciri masyarakat modern


1. Bersifat Rasional,yakni lebih mengutamakan pendapat akal pikiran daripada
pendapat emosi.Sebelum melakukan pekerjaan selalu dipertimbangkan terlebih
dahulu untung ruginya pekerjaan tersebut secara logika.
2. Berpikir untuk masa depan yang lebih jauh,tidak hanya memikirkan masalah yang
bersifat sesaat,tetapi selalu dilihat dampak sosialnya secara lebih jauh
3. Menghargai waktu , yaitu selalu melihat bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat
berharga dan perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
4. Bersikap terbuka, yaitu mau menerima saran,masukan, baik berupa
kritik,gagasan,perbaikan darimanapun datangnya.
5. Berpikir objektif,yakni melihat segala sesuatu dari sudut fungsi dan kegunaannya
bagi masyarakat.
1. Pengertian akhlak tasawuf

Definisi Tasawuf dirumuskan oleh para ulama’ dengan sangat berfariasi.


Jumlahnya mencapai ratusan bahkan ribuan.
Berikut ini adalah beberapa definisi dari para pakar tasawuf
1. Al ghozali dalam kitabnya menulis bahwa pakar tasawuf adalah mereka yang
menempuh jalan Allah, yang berakhlak tinggi nan bersih, bahkan berjiwa bersih,
lagi bijaksana
2. Radim bin Ahmad Al Bagdadi berpendapat, tasawuf memiliki tiga elemem
penting yaitu faqr, rela berkorban, dan meninggalkan kebathilan.
3. Ma’ruf Al Karkhi mengemukakan tasawuf dengan kalimat mengambil yang
hakikat dengan mengabaikan segala kenyataan yang ada pada selain Allah dan
barang siapa yang belum mampu merealisasikan hidup miskin maka ia belum
mampu dalam bertasawuf
4. Amin Al kurdi, mengatakan bahwa tasawuf adalah suatu ilmu yang mempelajari
tentang kebaikan dengan keburukan jiwa, bagaimana cara membersihkam sifat
sifat buruk dan menggantinya dengan sifat sifat terpuji, serta sebagaimana jalan
menuju keridhaan kepada Allah.
5. Dzun nun Al Misri berpendapat bahwa suf]adalah orang yang di dalam hidupnya
tidak disusahkan dengan permintaan dan tidak pula dicemaskan dengan
terampasnya barang. Selanjutnya, al Misri juga mengatakan itu merupakan
komunitas yang mendahlukan Allah di atas segalanya, sehingga Allah pun
mendahulukan mereka di atas segalanya

.
1. Problematika Masyarakat Modern

Kehidupan masyarakat modern identik dengan mendewakan ilmu pengetahuan


dan teknologi, mengesampingkan pemahaman agama. Mereka beranggapan
bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi akan mampu meningkatkan taraf
kehidupan. Padahal tidak selamanya seperti yang diharapkan karena kemajuan di
bidang teknologi yang berkembang pada masyarakat modern akan memberikan
dua dampak bagi kehidupan manusia, yaitu dapat memberikan dampak positif
dan, pada sisi lain, juga dapat menimbulkan dampak negatif.
Dampak positifnya tentu saja akan meningkatkan keragaman budaya yang
tersedia melalui penyediaan informasi yang menyeluruh sehingga memberikan
kesempatan untuk mengembangkan kecakapan kecakapan baru dan dapat
memberikan pengetahuan yang bermanfaat untuk meningkatkan taraf masyarakat.
Adapun dampak negatif dari kemajuan teknologi pada masyarakat modern ialah :

a. Desintegrasi Ilmu Pengetahuan


Kehidupan modern ditandai dengan adanya spesialisasi di bidang ilmu
pengetahuan.Masing-masing ilmu pengetahuan memiliki caranya sendiri dalam
memecahkan masalah yang dihadapi.Keadaan berbagai ilmu pengetahuan yang
saling bertolak belakang antara satu disiplin ilmu atau filsafat dan lainnya terdapat
kerenggangan, bahkan tidak tahu-menahu.Hal ini merupakan pangkal terjadinya
kekeringan spiritual.Maka,manusia modern semakin berada pada garis tepi
,sehingga tidak lagi memiliki etika dan estetika yang mengacu pada sumber ilahi.

b. Kepribadian yang Terpecah.


Karena kehidupan manusia modern dipolakan oleh ilmu pengetahuan yang
coraknya kering nilai-nilai spiritual,maka manusia menjadi pribadi yang
terpecah.Kehidupan manusia modern diatur menurut rumus ilmu eksak dan
kering.Akibatnya,hilang proses kekayaan rohaniyah karena dibiarkannya
perluasan ilmu-ilmu positif dan ilmu social.
Jika proses keilmuan yang berkembang itu tidak berada dibawah kendali
agama,maka proses kehancuran pribadi manusia akan terus berjalan.
Dengan berlangsungnya proses tersebut,semua kekuatan yang lebih tinggi untuk
mempertinggi derajat kehidupan manusia menjadi hilang ,sehingga bukan hanya
kehidupan kita yang mengalami kemorosotan,tetapi juga kecerdasan dan moral.

c. .Penyalahgunaan Iptek
Sebagai akibat dari terlepasnya ilmu pengetahuan dan teknologi dari ikatan
spiritual,maka iptek telah disalahgunakan dengan segala implikasi
negatifnya.Kemampuan di bidang rekayasa genetika diarahkan untuk tujuan jual-
beli manusia.Kecanggihan di bidang teknologi komunikasi dan lainnya telah
digunakan untuk menggalang kekuatan yang menghancurkan moral umat.

d. Pendangkalan Iman.
Sebagai akibat lain dari pola pikiran keilmuan,khususnya ilmu-ilmu yang hanya
mengetahui fakta-fakta yang bersifat empiris menyebabkan manusia dangkal
imannya.Mereka tidak tersentuh oleh informasi yang diberikan oleh
wahyu,bahkan informasi yang dibawa oleh wahyu itu menjadi bahan tertawaan
dan dianggap sebagai tidak ilmiah dan kampungan.

e. Pola Hubungan Materialistik.

Pola hubungan satu dan lainnya ditentukan oleh seberapa jauh antara satu dan
lainnya dapat memberikan keuntungan yang bersifat material.Demikian pula
penghormatan yang diberikan seseorang atas orang lain banyak diukur oleh sejauh
mana orang tersebut dapat memberikan manfaat secara
material.Akibatnya,menempatkan pertimbangan material di atas pertimbangan
akal sehat,hati nurani,kemanusiaan dan imannya.
f.Menghalalkan Segala Cara.
Sebagai akibat lebih jauh dari dangkalnya iman dan pola hidup
materialistik[5],maka manusia dengan mudah dapat menggunakan prinsip
menghalalkan segala cara dalam mencapai suatu tujuan.Jika hal ini terjadi maka
terjadilah kerusakan akhlak dalam segala bidang,baik ekonomi,sosial,politik,dan
lain sebagainya.

f. Stres dan Frustasi.


Kehidupan modern yang demikian kompetitif[6] menyebabkan manusia harus
menyerahkan seluruh pikiran, tenaga dan kemampuannya. Mereka akan terus
bekerja dan bekerja tanpa mengenal batas dan kepuasan.Apalagi jika usaha dan
proyeknya gagal,maka dengan mudah kehilangan pegangan,karena memang tidak
lagi memiliki pegangan yang kokoh berasal dari Tuhan.Akibatnya jika terkena
problem yang tidak dapat dipecahkan maka akan stress dan frustasi yang jika hal
ini terus-menerus berlanjut akan membuat manusia tersebut menjadi gila.

g. Kehilangan Harga Diri dan Masa Depan.


Terdapat sejumlah orang yang terjerumus atau salah memilih jalan
kehidupan.Masa mudanya dihabiskan untuk menuruti hawa nafsunya.Namun pada
saat sudah tua renta,fisiknya sudah tidak berdaya,tenaganya sudah tidak
mendukung,dan berbagai kegiatan sudah tidak bisa dilakukan .Fasilitas dan
kemewahan hidup sudah tidak berguna lagi,karena fisik dan mentalnya sudah
tidak memerlukan lagi.Manusia yang seperti ini merasa kehilangan harga diri dan
masa depannya.
Selain problematika dalam aspek pengembangan intelektual khususnya
pengmbangan ilmu pengetahuan dan taknologi, dalam masyarakat modern
mengalami berbagai problem dalam aspek lainnya, seperti dalam aspek politik,
apek pluralisme agama, apek spiritual, dan aspek etika. Dalam aspek politik,
banyak terjadi perabutan kekuasaan, politik menghalalkan segala cara dan politik
kampu menghilangkan menjadikan manusia lipa akan kehidupan akhirat. Selain
itu aspek pluralitas agama, masyarakat seringkali mencampuru urusan keercayaan
agama lain, saling menganggap agam yang diikuti adalah benar dan yang lainnya
adalah salah. Hal ini menimbulkan perpecahan antar umat beragama. Padahal,
pluralitas agama dalam masyarakat modern adalah sesuatu yang wajar, yang
sudah menjadi sunnatullah.
Tidak bisa di pungkiri adanya pluralitas dalam kehidupan harus disikapi dengan
toleran, jujur, terbuka, bijaksana dan adil. Berkaitan dengan pluralitas agama,
konsep tasawuf memandang bahwa inti ajaran semua agama adalah sama yaitu
penyerahan diri kepada Tuhan pencipta alam seisinya. Sebagaimana dalam ajaran
tasawuf dikenal dengan konsep wihdat al-adyan. Konsep ini memandang bahwa
sumber agama adalah satu, hanya berbeda bungkus luarnya saja.
Dalam aspek spiritual, masyarakat modern senantiasa terbuai dalam situasi
keglamoran, mendewakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadikan
mereka meninggalkan pemahamn agama, hidup dalam sikap sekuler yang
menghapus visi keilahian. Hilangnya visi dan keilahian tersebut mengakibatkan
kehampaan spiritual dan mengakibatkan manusia jauh dengan Sang Maha
Pencipta, meninggalkan ajaran-ajaran yang dimuat dalam dogma agama. Akibat
dari itu, maka dalam kehidupan masyarakat modern sering dijumpai banyak orang
yang merasa gelisah, tidak percaya diri, strees dan tidak memiliki pegangan hidup.
Kegelisahan hidup mereka sering disebabkan karena takut kehilangan apa yang
dimiliki. Rasa khawatir terhadap masa depan yang tidak dapat dicapai sesuai
dengan harapan,daya saing yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan hidup, dan
akibat banyak pelanggaran dosa yang dilakukan.
Dalam aspek etika, masyarakat moderen mengalami krisis moral yang
berkepanjangan. Masyarakat modern seringkali menampilkan sifat-sifat yang
kurang dan tidak terpuji dan menyimpang dengan norma-norma yang berlaku,
baik norma agama, adat istiadat dan hukum. Bentuk penyimpangan moral tersebut
seperti, menurunnya kualitas moral bangsa yang dicirikan dengan membudayanya
praktek KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme), berbagai konflik yang merajalela
(antar etnis, agama, politik, ormas dan lain-lain), meningkatnya kriminalitas
diperbagai kalangan, serta menurunnya etos kerja di berbagai instansi-instansi
pemerintahan, merosotnya nilai-nilai keadilan, spiritual, kemanusiaan dan masih
banyak lagi.
Di dalam beberapa dasawarsa terakhir yang dirasakan penuh dengan krisis,
kiranya tujuan dakwahlah islamiyah ini makin penting dan perlu mendapatkan
sorotan khusus dunia dakwah. Para kritisi barat mengemukakan sekurang-
urangnya sekarang ini di dunia pasca-
modern mengalami lima krisis:
1. Krisis identitas, dimana manusia sudah kehilangan kepribadiannya dan bentuk
dirinya. Dalam hal ini, akan mudah mencari jawabannya dalam dakwah
Islamiyah.
2. Krisis legalitas, dimana manusia sudah mulai kehilangan penentuan peraturan
untuk diri dan masyarakat. Dakwah islamiyah penuh dengan ajaran tentang
tuntunan hidup itu.
3. Krisis penetrasi[8], dimana manusia telah banyak kehilangan pengaruh yang baik
untuk diri dan masyarakatnya, penuh dengan polusi fisik maupun mental. Dakwah
Islamiyah datang untuk menjernihkan pikiran manusia dan filter terhadap tingkah
lakunya, melalui persiapan mental yang etis dan bertanggung jawab.
4. Krisis partisipasi, dimana manusia telah kehilangan kerjasama, terlalu
individualistis. Dakwah Islamiyah memberikan obat yang manjur.
5. Krisis distribusi, dimana manusia dihantui oleh tidak adanya keadilan dan
pemerataan income masyarakat. Dakwah Islamiyah mengajarkan keadilan secara
utuh.
Terhadap semua krisis yang dialami manusia sekarang ini, sudah tentu Dakwah
Isalamiyah akan mengatasinya. Islam adalah agama yangrohmatan lil’alamin.
Manusia yang makin materialis pandangan hidupnya perlu dijinakkan untuk
mengenal dirinya dan menghamba kepada Tuhannya agar tidak merusak alam
lingkungannya.
Dari berbagai macam krisis moral di indonesia, korupsi menempati peringkat
pertama. Sebagaimana hasil survei PERC (Political and Economic Risk
Consultacy) yang berkedudukan di hongkong pada tahun 2002 dan 2006
menjelaskan bahwa peringkat indonesia dalam skor korupsi adalah tertinggi di
Asia dengan nilai skor 8,16 (dari total skor 10).
Fenomena diatas merupakan sekilas gambaran umum problematika yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat maju dan modern yang terlihat cenderung obsesi
keduniannya lebih mendominasi daripada spiritual dan ukhrawinya. Dengan
demikian, manusia mengalami degradasi moral yang dapat menjatuhkan harkat
dan martabatnya. Masyarakat kehilangan identitas diri, mereka merasa bingung
karena proses modernisasi yang disalahgunakan dapat menimbulkan
ketidakberesan di segala bidang aspek kehidupan manusia, seperti aspek hukum,
moral, norma, etika dan tata kehidupan lainnya.

1. Dampak dan Peran Akhlak Tasawuf Bagi Masyarakat Modern


Melihat gejala manusia modern yang penuh dengan problematika dan
mengakibatkan kehampaan spiritual, maka saatnya untuk mencari sebuah solusi
untuk melakukan perbaikan dalam segala aspek kehidupan masyarakat dan di
sinilah akhlak tasawuf memiliki peran yang amat penting. Tasawuf berperan
melepaskan kesengsaraan dan kehampaan spiritual untuk memperoleh keteguhan
dalam mencari Tuhan. Karena inti ajaran tasawuf adalah bertujuan untuk
memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan, sehingga seseorang
merasa di hadirat-Nya dan terlepas dari kegundahan, kesedihan, dan kegalauan.
Adapun ajaran tasawuf yang paling mendasar yang dapat dijadikan sebuah solusi
dalam mengatasi problematika kehidupan masyarakat modrn yaitu dengan
mengadakan instropeksi diri atau dalam bahasa tasawuf dikenal dengan
muhasabah terhadap diri sendiri.
Upaya tersebut akan melahirkan ketahanan diri serta terhindar dri kemungkinan
pelencengan kepribadian. Hasil dari sikap ini adalah sikap rendah hati, tidak
arogan.
Dalam pandangan tasawuf, penyelesaian dan perbaikan di atas tidak dapat tercapai
secara optimal jika hanya berorientasi untuk mencari kehidupan lahir, karena
kehidupan lahir hanya merupakan gambaran atau akibat dari kehidupan manusia
yang digerakkan oleh tiga kekuatan pokok yang ada pada diri manusia, yaitu :
akal, syahwat, dan nafsu amarah. Oleh sebab itu, untuk dapat menghasilkan secara
optimal dalam membenahi keadaan masyarakat modern, tasawuf mempunyai
potensi untuk menawarkan kbebasan spiritual, dapat memberikan jawaban-
jawaban terhadap kebutuhan spiritual, mempersenjatai diri manusia dengan nilai
nilai rohaniah yang akan membentengi diri saat menghadapi problem kehidupan
yang serba materialistik dan berusaha merealisasikan keseimbangan jiwa
ssehingga timbul kemampuan menghadapi problem-problem yang ada, mengajak
mnusia mengenal dirinya sendiri dan akhirnya tasawuf mengajak mengnal
Tuhannya melelui ajaran ajarannya yang mampu memberikan solusi bagi manusia
untuk menghadapi krisis krisis dunia.
Ajaran ajaran tersebut perlu dijadikan landasan dalam seluruh aspek kehidupan
seperti ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, sosial, politik, kebudayaan, dan
lain sebagainya. Usaha perbaikan tersebut dapat ditempuh melalui tiga tahapan
yang terkandung dalam ajaran tasawuf, yaitu takhalli, tahalli, dan tajalli yang
diyakini mampu memberikan solusi untuk memprbaiki kondisi masyarakat
modern yang sedang mengalami kerusakan moral dan kehampaan nilai nilai
spiritual disebabkan karena meninggalkan ajaran agama.
Pertama, takhalli. Tahapan ini adalah langkah awal yang harus ditempuh oleh
seorang hamba dalam rangka mengosongkan diri dari sikap ketergantungan
terhadap kelezatan hidup dunia. Hal ini dicapai dengan jalan menjauhkan diri dari
kemaksiatan dalam segala bentuknya dan berusaha melenyapkan dorongan hawa
nafsu. Langkah awal ini merupakan tahapan seorang hamba menuju pda
kesempurnaan kepribadian yang dilengkapi sikap terbuka. Maksudnya, seorang
hamba yang bersangkutan menyadari betapa burukny sifat sifat yang ada pada
dirinya, menyadari bahwa masih banyak kepribadian dan sikap yang harus
diperbaiki.
Kedua, tahalli, yakni tahapan pengisian jiwa yang telah dikosongkan pada
tahapan pertama, menghiasu diri dengan jalan membiasakan diri untuk bersikap
terpuji, brusaha dalam setiap nafas, gerak dan langkahnya berjalan sesuai dengan
syariat yang diajarkan agama. Dalam tahapan ini, seorang hamba berusaha
melewati maqam maqam yang mapu mengantarkan pada tahapan ketiga, yaitu
tahapan terbukanya nur gaib (nur ilahi) dalam hati seorang hamba.
Ketiga adalah tajalli. Dalam tahapan ini seorang hamba berada dalam keadaan
tma’ninah, mampu membedakan antara bathil dengan haqq dan mencapai tahapan
tertinggi dalam pencapaian ma’rifatullah.
Maqamat yang dilalui oleh seorang hamba dalam rangka menuju tajalli juga
mampu memberikan sebuah solusi dalam mengatasi problematika masyarakat
modern. Seperti halnya, bahwa sifat materialistik dan hedonistik yang mewarnai
kehidupan moern dapat diahapus dengan menerapkan konsep zuhud yang
terkandung dalam ajaran tasawuf.
Konsep zuhud mengajarkan manusia untuk tidak terbuai dengan kesenangan
dunia, tidak menuruti amarh, hawa nafsu, dan kesenangan belaka, sehingga
meninggalkan dari mengingat Allah yang mengakibatkan manusia terjerumus ke
jurang kenistaan. Sikap frustasi yang dihilangkan dengan konsep sabar, tawakal,
dan ridha.
Demikian juga ajaran Uzlah, yaitu usaha mngasingkan diri dari terperangkap
tipu daya keduniaan, dapat pula digunakan untuk membekali kehidupan manusia
moderngar tidak menjadi budak yang tertangkap dalam kesengngan dunia belaka,
tidak tahu lagi mana yang haqq(benar dan baik)dan yang bathil(keliru,sesat,salah).
Konsep ini berusaha membesaskan manusia dari pernhkap perangkap kehidupan
yang memprbudaknya
. Bukan berarti konsep ini mengajarkan manusia untuk ber-Uzlah dan ber-
tapabrata dalam masjid atau goa. Akan tetapi, konsep ini mengajarkan pada kita
untuk tatap berkiprah dalam masyarakat dan aktif serta tetap beraktifitas di
berbagai aspek kehidupan sesuai dengan nilai nilai ketuhanan dan bukan
sebaliknya, larut dalam pengaruh keduniaan dan kemewahan.
Beberapa ajaran tasawuf tampaknya dapat memberikan sumbangan positif
yang dapat diamalkan dalam kehidupan masyarakat modern dan dapt digunakan
sebagai solusi masyarakat, sebagai benteng spiritual dalam menghadapi berbagai
problematikan modern. Untuk itu, dalam mengatasi problematika masyarakat
modern, tasawuf harus dijadikan alternatif terpenting. Ajaran tasawuf perlu di
aplikasikan dalam seluruh aspek kehidupan manusia modern, aspek ekonomi,
sosisl, politik, kebudayaan, dan lain sebagainya. Dengan menerapkan ajaran
tasawuf secara proporsional dan menerapkan prinsip prinsip moral Islam, maka
akan terwujud kapribadian manusia utama yang mampu menjadi warga
masyarakat dan bangsa yang baik dan bermanfaat

 Kesimpulan
Kehidupan masyarakat modern identik dengan mendewakan ilmu pengtahuan
dan teknologi, mengesampingkan pemahaman agama. Mereka beranggapan
bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi akan mampu meningkatkan taraf
kehidupan. Padahal tidak selamanya seperti yang diharapkan karena kemajuan di
bidang teknologi yang berkembang pada masyarakat modern akan memberikan
dua dampak bagi kehidupan manusia, yaitu dapat memberikan dampak positif
dan, pada sisi lain, juga dapat menimbulkan dampak negatif.
Melihat gejala manusia modern yang penuh dengan problematika dan
mengakibatkan kehampaan spiritual, maka saatnya untuk mencari sebuah solusi
untuk melakukan perbaikan dalam segala aspek kehidupan masyarakat dan di
sinilah akhlak tasawuf memiliki peran yang amat penting. Tasawuf berperan
melepaskan kesengsaraan dan kehampaan spiritual untuk memperoleh keteguhan
dalam mencari Tuhan

Saran
Sebaiknya kita sebagai masyarakat modern tidak harus menyerap semua budaya
modernisasi, agar tidak terjadi dampak-dampak negative dalam kehidupan kita
sebagai masyarakat yang modern.
Daftar Pustaka

Mahmud, Ali Abdul. 1995. Akhlak Mulia. Jakarta : GEMA INSANI


Azra, Azyumardi. 2012. Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.
Nata, Abuddin. 2006. Akhlak Tasawuf. Jakarta : Rajawali Press
Hidayat, Komaruddin . 1987 cet.II. Upaya Pembebasan Manusia. Jakarta : Grafiti
Pers
Musthofa, Ahmad.2005.Akhlak Tasawuf.Bandung : CV Pustaka Setia
Anwar, Rosihan. 2009. Akhlak Tasawuf . Bandung : CV Pustaka Setia
Deliar,Noer 1987. Pembangunan di Indonesia . Jakarta : Mutiara
Mulder,Niels.2000 Inside Indonesian Society : Culture Change in Java. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai