Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHASAN TRYOUT

UN KIMIA PAKET 1

A. Pilihan Ganda Karena terjadi serah terima elektron antar unsur


logam dan non logam, maka jenis ikatan yang
1 Pembahasan: terbentuk adalah ikatan ion dengan rumus
Ingat!! molekul CB2.
Periode → nomor kulit terluar (paling besar) Jawaban: C
Golongan → jumlah elektron valensi 4 Pembahasan:

No Sifat Titik didih Daya hantar Kelarutan


X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
13
Senyawa dan titik Larutan Lelehan dalam air

KIMIA
Jumlah elektron valensi adalah 3 dan berakhir
leleh
pada subkulit s dan p, sehingga termasuk dalam
golongan IIIA. Nomor kulit paling luar adalah 3, 1 Ion tinggi dapat dapat larut
sehingga terletak pada periode 3. 2 Kovalen rendah dapat tidak larut
Jawaban: E Polar dapat
2 Pembahasan:
3 Kovalen rendah tidak tidak tidak
Konfigurasi elektron dari A dan B sebagai berikut. Non dapat dapat larut
A = [Ne] 3s2 3p3 → elektron valensi 5 → sebagai Polar
atom pusat
Jawaban: B
B = [He] 2s22p5 → elektron valensi 7 5 Pembahasan:
••
•• ×× ×× ×× Persamaan reaksinya menjadi:

A + • ×
B → B×
×
×
×
×
• A
•×
×
• B ×× CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + H2O + CO2
• ×× ×× ××
× 10
× B ×× mol CaCO3 = = 0,1mol
××
100
koefisien CO2
Bentuk molekul ditentukan dari jumlah mol CO2 = × molCaCO3
koefisien CaCO3
pasangan elektron di sekeliling atom pusat.
Jumlah Pasangan Elektron Ikatan (PEI) = 3, 1
mol CO2 = × 0,1mol = 0,1mol
sedangkan Jumlah Pasangan Elektron Bebas 1
(PEB) = 1. Jadi bentuk molekulnya melalui Volum CO2 (STP) = 0,1×22,4 = 2,24 L
teori VSEPR adalah AX3E, yang memiliki bentuk Jawaban: B
molekul segitiga piramida. 6 Pembahasan:
Jawaban: C Berdasarkan Hukum Avogadro: ­perban­ding­an
3 Pembahasan: volum gas pereaksi dan hasil reaksi juga
Konfigurasi elektron dari B dan C sebagai berikut. merupakan perbandingan koefisien-koefisien
B = [He] 2s2 2p5 → elektron valensi 7, atom pada persamaan reaksi setara gas tersebut.
sehingga cenderung menerima 1 elektron. koefisien H2
VH2 = × VNH3
C = [He] 4s2 → elektron valensi 2, koefisien NH3
sehingga cenderung melepaskan 2 elektron. 3
− VH2 = × 6 liter = 9 liter
 ×× ×× ××
2
C2 + +  ו B ××  → ×× B •× C ו B ××
Jawaban: C
 ××  ×× ××

1
7 Pembahasan: Unsur Y Ion Z2−
Ingat!! Nomor
Jumlah atom-atom di ruas sebelah kiri harus 13 + 14 = 27 16 + 16 = 32
massa (A)
sama dengan di ruas sebelah kanan.
Σproton (Z) 13 16
Reaksi antara larutan kalium iodida (KI) dengan
larutan timbal (II) nitrat, (Pb(NO3)2) menghasilkan Maka, notasi unsur Y dan Z yang benar adalah
2−

endapan timbal (II) iodida (PbI2) dan larutan 27


Y dan 32
Z 2− .
13 16
kalium nitrat (KNO3). Jawaban: C
Persamaan reaksi belum setara sebagai berikut. 12 Pembahasan:
KI(aq) + Pb(NO3)2(aq) → PbI2(s) + KNO3(aq)
Ingat!!
Setelah disetarakan menjadi:
ASAM + BASA → GARAM + AIR
2KI(aq) + Pb(NO3)2(aq) → PbI2(s) + 2KNO3(aq)
Jawaban: A
Mol NH4OH = M × V = 0,05 × 200 = 10 mmol
8 Pembahasan:
Mol HCl = M × V = 0,2 × 50 = 10 mmol
Ingat!!
partikel α bermuatan positif. NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O
m : 10 mmol 10 mmol
Keadaan partikel α pada titik a adalah partikel α r : 10 mmol 10 mmol 10 mmol
membelok karena menabrak inti atom dari emas s : - - 10 mmol
yang juga bermuatan positif (mengalami gaya
tolak inti). Sedangkan keadaan pada titik b yaitu Reaktan habis bereaksi semua, maka akan
KIMIA

sinar α melewatiMruangn kosong atom, sehingga membentuk garam yang terhidrolisis sebagian
=
sinar α dapat diteruskan.
V Sifat garam ditentukan oleh kekuatan asam/
0,2 Jawaban: C basanya.
M= = 0,2M
9 Pembahasan: 1
NH4Cl merupakan garam yang bersifat asam,
n H+  = M × valensi asam maka menggunakan rumus hidrolisis asam:
M=
V H+  = 0,2 × 2 = 0,4 Kw
M=
0,2
= 0,2M
H+  = × [G]
1 pH = − log H+  = − log4 × 10 −1 Kb
H  = M × valensi pH
+
= 1− log4
asam
K w  ngaram 
H+  = × 
H  = 0,2 × 2 = 0,4
+
K a  Vcampuran 
Jawaban: C
pH = − log H+  = − log4 × 10 −1
10 Pembahasan:
1× 10 −14  10 
pH = 1− log4
Diketahui: H+  = ×
V1 = 20 ml M2 = 0,1 M 1× 10 −5  250 
n1 = 2 V2 = 10 ml H+  = 1× 10 −9 × 4 × 10 −2 = 2 × 10 −5,5

n2 = 1
Ditanya: M1 = . . . . ? pH= − log H+  = − log 2 × 10 −5,5  = 5,5 − log 2
Jawab:
M1 × V1 × n1 = M2 × V2 × n2 Jawaban: C
M1 × 20 × 2 = 0,1 × 10 × 1 13 Pembahasan:
M1= 0,025 M Ingat!!
Jawaban: A Q < Ksp : larutan belum mengendap
11 Pembahasan: Q = Ksp : larutan tepat jenuh
Q > Ksp : sudah terbentuk endapan
Ingat!
Keterangan: Mg2 +  = Ca2 +  = Sr 2 +  = Pb2 + 
X = lambang atom
= Ba2 +  = 0,002 M
A = nomor massa =
proton + neutron QMgSO4 = Mg2 +  SO 4 2 − 
Z = nomor atom =
proton QMgSO4 = 0,002 ⋅ 0,002
QMgSO4 = 4 × 10 −6

2
QMgSO4 = QCaSO4 = QSrSO4 = QPbSO4 Jadi, senyawa yang tidak mengikuti kaidah
oktet adalah senyawa nomor 5, karena atom P
= QBaSO4 = 4 × 10 −6 memiliki 10 elektron pada kulit terluar.
a) K MgSO = 1,2 × 10 −2 Jawaban: E
sp 4

QMgSO4 < K spMgSO 4 ⇒ belum mengendap 18 Pembahasan:



b) K CaSO = 1,4 × 10 −4 Ingat!!
sp 4
Urutan prioritas penomoran untuk be­berapa
QCaSO4 < K sp CaSO 4 ⇒ belum mengendap substituen yang umum:

c) K SrSO = 2,8 × 10 −6 –COOH, –SO3H, –CHO, –CN, –OH, –NH2, –R, –
sp 4
NO2, –X
QSrSO4 > K sp SrSO 4 ⇒ terbentuk endapan

d) K PbSO = 2,8 × 10 −7 Maka, urutan penomoran substituen senyawa
sp 4 benzena tersebut adalah sebagai berikut.
QPbSO4 < K sp PbSO 4 ⇒ terbentuk endapan

e) K BaSO = 1,1× 10 −10
sp 4

QBaSO4 < K sp BaSO 4 ⇒ terbentuk endapan



Berdasarkan perhitungan di atas, ada 3 larutan
Jawaban: B
yang membentuk endapan, akan tetapi yang
19 Pembahasan:
lebih dahulu mengendap adalah dari yang
memiliki harga Ksp paling kecil, yaitu larutan No Senyawa Kegunaan

KIMIA
BaSO4, PbSO4, dan SrSO4. (1) Asam benzoat Pengawet makanan
Jawaban: E
14 Pembahasan: (2) Fenol Desinfektan dalam
i = 1+ (n − 1)α karbol, pengawet
kayu, bahan baku
i = 1+ (2 − 1)1 = 2 obat-obatan
∆Tb = m × K b × i
(3) TNT Bahan peledak
massa 1000
∆Tb = × × Kb × i (4) DDT Insektisida
Mr p
(5) ABS Pembuatan deterjen
5,85 1000
∆Tb = × × 0,52 × 2 = 0,208  C Jawaban: C
58,5 500 20 Pembahasan:
Jawaban: B Pada reaksi 1 terjadi reaksi pemutusan ikatan
15 Pembahasan: rangkap, maka disebut reaksi adisi.
Jawaban: A
Ingat!!
21 Pembahasan:
Larutan yang memiliki titik didih paling tinggi
adalah larutan yang memiliki par­ tikel zat Ingat!!
terlarut paling banyak. CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH → memiliki gugus
fungsi alkohol, maka akan berisomer fungsi
Jawaban: A dengan eter yang memiliki rumus molekul
16 Pembahasan: C4H10O.
• Penggunaan tawas dalam mengendapkan
lumpur koloid adalah contoh pene­
rapan (1) Butanal (CH3–CH2–CH2–COH) merupakan
sifat koloid koagulasi. gugus fungsi aldehid.
• Penggunaan norit sebagai karbon aktif (2) Dietil eter (CH3–CH2–O–CH2–CH3)
adalah contoh penerapan sifat koloid merupakan gugus fungsi eter.
adsorpsi. (3) 2-butanol (CH3 – CH2 – CH – CH3)
Jawaban: C |
17 Pembahasan: OH
Ingat!! merupakan gugus fungsi alkohol.
Kaidah oktet dipenuhi apabila atom memiliki (4) Etil etanoat (CH3–COO–CH2–CH3) merupakan
8 elektron pada kulit terluar sedangkan kaidah gugus fungsi ester.
duplet dipenuhi apabila atom memiliki 2 (5) Asam butanoat (CH3–CH2–CH2– COOH)
elektron pada kulit terluar. merupakan gugus fungsi asam karboksilat.
Jawaban: B

3
22 Pembahasan: 27 Pembahasan:
Ingat!! 3
• Pereaksi Fehling digunakan untuk
Fe2O3(s)  2Fe(s) + O2(g) ΔH = +840 kJ
2
mengetahui adanya gula p ­ ereduksi, misal
3
glukosa, fruktosa, dan laktosa. Uji positif 2Al(s) + O2(g)  Al2O3(s) ΔH = −1.680 kJ
ditandai dengan a­danya endapan merah 2
bata. Kecuali ­sukrosa, amilum, dan selulosa Perubahan entalpi untuk reaksi:
tidak positif terhadap pereaksi Fehling. 2Al(s) + Fe2O3(s)  Al2O3(s) + 2Fe(s)
• Uji iodin digunakan untuk mengetahui adanya ΔH = –840 kJ
polisakarida. Uji positif akan menghasilkan Jawaban: C
warna biru. 28 Pembahasan:
Jawaban: C 33,6
23 Pembahasan: mol Fe = = 0,6 mol
(1) Polietena, terbentuk melalui reaksi adisi. 56
(2) PVC, terbentuk melalui reaksi adisi. ΔH = 0,6 mol×(-3500) = –2100 kJ
(3) Amilum, terbentuk melalui reaksi
­kondensasi. ΔH untuk 1 mol Fe = 2100 = 525 kJ
4
(4) Protein, terbentuk melalui reaksi k­ ondensasi.
Jawaban: C
Jawaban: E 29 Pembahasan:
24 Pembahasan:
Ingat!!
Ingat!! Yang bertindak sebagai katode adalah yang
Fungsi Protein: memiliki harga potensial sel (E°) lebih besar.
KIMIA

1. Sebagai zat pembangun E°sel = E°K – E°A


2. Sebagai biokatalis pada proses
metabolisme Hg2+ | Hg E° = +0,86 V → anode
3. Makanan cadangan Co3+ | Co2+ E° = +1,82 V → katode
4. Penggerak otot E osel = Ekatoda
o
− E anoda
o

5. Sebagai zat pembangun


6. Menjaga keseimbangan pH cairan tubuh E osel = E Co
o
− EHg
o

E osel = +1,82 − (0,86)


Jawaban: A
25 Pembahasan: E osel = +0,96 V
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai perubahan Jawaban: A
konsentrasi atau volume (gas) pereaksi maupun 30 Pembahasan:
hasil reaksi tiap satuan waktu. Berdasarkan reaksi:
∆CO2 [ CO2 ]2 − [ CO2 ]1 P4(g) + 5O2(g)  2P2O5(g) maka harga Kc:
− =
∆t ∆t 2
P2 O5 
=
100 − 25 75
= = 7,5 ml / detik Kc = 
[P4 ][O2 ]
5
15 − 5 10
Jawaban: E
26 Pembahasan: Kc =
[0,4 ] 2

Ingat!!
[0,1][3,0] 5

Berdasarkan Hukum Hess, besar energi entalpi Jawaban: D


reaksi merupakan penjumlahan entalpi tahap- 31 Pembahasan:
tahap reaksinya. Ingat!!
mol terurai
(P )
koefisien reaksi
Dari diagram tersebut diketahui: produk
α=
Kp = mol mula − mula
C + O2 → CO + ½O2 ΔH2 = –111 kJ (P )
koefisien reaksi
reak tan
CO + ½O2 → CO2 ΔH3 = x kJ molx
Px = × Ptotal
C + O2 → CO2 ΔH1 = –394 kJ mol total
ΔH1 = ΔH2 + ΔH3
mol terurai
–394 = (–111) + ΔH3 α=
mol mula − mula
ΔH3 = - 394 + 111 = –283 kJ
Jawaban: B mol terurai
0,4 =
5

4
Mol terurai = 2 mol Samakan muatan: ruas yang memiliki muatan
Reaksi yang terjadi: lebih besar ditambah elektron.
2NH3(g)  N2(g) + 3H2(g) Reduksi: Cl + 2e → 2 Cl−
2
(×5)
M : 5 mol -
Oksidasi: Cl2 + 12 OH → 2 ClO3 + 6 H2 O + 10e (×1)
− −

R : 2 mol 1 mol 3 mol


S : 3 mol 1 mol 3 mol Jumlahkan reaksi reduksi dan oksidasi.
mol total = 3+1+3 = 7 mol Reduksi: 5 Cl2 + 10e → 10 Cl−
molNH3
PNH3 = × Ptotal Oksidasi: Cl2 + 12 OH− → 2 ClO3− + 6 H2 O + 10e
mol total
• 3 3 6 Cl2 + 12 OH− → 10 Cl− + 2 ClO3− + 6 H2 O
PNH3 = × 3,5 atm = atm
7 2
3 Cl2 + 6 OH− → 5 Cl− + ClO3− + 3 H2 O
• 1 1
PN2 = × 3,5 atm = atm
7 2 Ingat!!
3 (PN )(PH2 )3 Untuk reaksi setara, perbandingan koefisien =
• PH2 = × 3,5 = =2 3 atm
K patm 2 perbandingan mol.
7 (PNH
23)
3
 1  3  mol Cl2 : mol ClO3− = koef. Cl2 : koef. ClO3−
(PN2 )(PH2 ) 3     3 1: x = 3 :1
2 2
Kp = Kp = =
(PNH3 )2 2
4 x = 1
 3 3
  Jadi, Jumlah mol ion ClO3− yang dihasilkan dari 1
 1  3 
3 2
    Jawaban: C mol Cl2 adalah 1 .

KIMIA
2 2 3
Kp =
32 Pembahasan: 2
= 3 Jawaban: B
3
  4
  33 Pembahasan:
2
Ingat!!
• Yang bertindak sebagai katode ­adalah
yang memiliki harga ­ potensial sel (E°)
lebih besar.
Reduksi: Cl2 → 2 Cl− Oksidasi: Cl2 → 2 ClO3− • Notasi sel : anode || katode

Ingat!! Cu2+ | Cu E° = +0,34 V → katode


Setarakan masing-masing reaksi redoks. Ni | Ni
2+
E° = –0,25 V → anode
• Ruas yang kekurangan atom O ditambah Persamaan reaksi selnya sebagai berikut:
dengan H2O. Anode (oksidasi) : Ni(s) → Ni2+(aq) + 2e
• Ruas yang kekurangan H ditambah ion H+.
Katode (reduksi) : Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
Reduksi: Cl2 → 2 Cl− Redoks : Ni(s) + Cu 2+(aq) → Ni2+(aq) + Cu (s)
Notasi sel : Ni | Ni2+ || Cu2+| Cu
Oksidasi: Cl2 + 6 H2 O → 2 ClO3− + 12 H+ Jawaban: B
34 Pembahasan:
Ingat!! MgSO2 ⋅7H2O adalah salah satu mineral unsur Mg
Jika reaksi berlangsung dalam suasana basa, (golongan IIA/ alkali tanah) yang digunakalan
maka setelah penambahan H+, kedua ruas sebagai obat pencahar dan biasanya dikenal
ditambah ion OH– sebanyak ion H+. dengan nama garam inggris.

Jawaban: A
Reduksi: Cl2 → 2Cl−
Oksidasi: Cl2 + 6H2O + 12OH− → 2ClO3− + 12 H+ + 12OH−
(ion H+ dan OH– bergabung membentuk H2O)

5
35 Pembahasan: Korosi paling cepat terjadi pada larutan yang
Ingat!! mengandung ion penghasil asam atau garam
Reaksi pada Katode seperti pada gambar tabung 5. Korosi juga
• jika kation berasal dari logam golongan mudah terjadi di udara yang mengandung
IA, IIA, Al atau Mn, maka air yang tereduksi. uap air seperti gambar tabung 1. Reaksi korosi
akan berjalan lambat jika paku berada pada
2H2O(l) + 2e →H2(g) + 2OH–(aq)
tabung 2 dan 3. Larutan gula merupakan larutan
• jika kation selain yang disebutkan diatas,
non elektrolit yang tidak mengandung ion-ion
maka kation tersebut akan tereduksi
sehingga tidak menyebabkan terjadinya korosi.
sendiri.
Jawaban: E
Lx+(aq) + xe → L(s)
38 Pembahasan:
Reaksi pada Anode
• jika anion mengandung sisa asam oksi Radioi-
dan menggunakan elektrode inert, maka No Kegunaan
sotop
air yang akan teroksidasi.
1. Na-24 Untuk mendeteksi adanya gangguan
2H2O(l) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e peredaran darah dan menyelidiki
• jika anion lebih mudah dioksidasi kebocoran pipa air bawah tanah
daripada air, seperti Br-dan I-, maka anion
tersebut akan teroksidasi sendiri. 2. I-131 Untuk mendeteksi kerusakan pada
L(s) → Lx+(aq) + xe kelenjar gondok, hati, dan tumor
otak
3. Tc-99 Untuk mendeteksi kerusakan jan-
tung
KIMIA

4. Fe-59 Untuk mempelajari pembentukan


SO42- merupakan sisa asam oksi, tetapi karena sel darah merah
elektrode yang digunakan bersifat non inert, 5. P-32 Untuk mendeteksi penyakit mata,
maka reaksi yang terjadi di anode: tumor, dan hati
Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e
Jawaban: B Jawaban: A
36 Pembahasan: 39 Pembahasan:
Reaksi elektrolisis CaI2 di anode:
No Proses Unsur
2H2O(l) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e
i× t 10 × 96,5 1 Kontak H2SO4 dengan katalis gas
Mol elektron = = V2O5
96500 96500
965 2 Kamar timbal H2SO4 dengan katalis gas
= = 0,01mol NO dan NO2
96500
3 Hall Heroult Aluminium (Al)
koefisien H+
Mol H+ = × mol elektron 4 Tanur Tinggi Besi (Fe)
koefisien elektron
4 5 Haber-Bosch Amonia (NH3)
= × 0,01mol = 0,01 mol Jawaban: C
4
40 Pembahasan:
molH+ 0,01 1. Bahan baku pupuk merupakan kegunaan
H+  = = = 0,01 M
volum 1 dari unsur Ca dan senyawanya, (Ca3(PO4)2).
2. Pembentukan tulang merupakan kegunaan
pH = -log [H+] = -log ( 1× 10 −2 ) =2
dari unsur Ca dan senyawanya.
pOH = 14 – 2 = 12 3. Menetralisir asam di lambung merupakan
Jawaban: E kegunaan dari unsur Mg dan senyawanya.
37 Pembahasan: Jawaban: B
Ingat!!
Faktor-faktor terjadinya korosi:
1. Larutan elektrolit atau larutan garam
2. Adanya Uap Air
3. Adanya Oksigen
4. Letak logam dalam deret volta

6
B. Uraian Menentukan rumus molekul (RM):
massa 90
1 Pembahasan: mol = → Mr = = 180
Ingat!!
Mr 0,5
Ion positif → atom melepas elektron (Mr RE)n = Mr RM
Mg melepas 2e, maka jumlah elektron atom (Ar C + 2 ⋅ Ar H + Ar O)n = 180
Mg = 10 + 2 = 12 30n = 180 → n = 6
RM = (RE)n = (CH2O)6 = C6H12O6

Konfigurasi elektron 12Mg: 1s2 2s2 2p6 3s2 3 Pembahasan:


(elektron terakhir di 3s )
2 Reaksi:
3CH4(g) + 2H2O(l) + CO2(g) → 4CO(g) + 8H2(g)
Jika diketahui ∆Hf°, maka:
∆H = Σ∆Hf produk − Σ∆Hf reak tan

(
= 4 ⋅ ∆Hf CO + 8 ⋅ ∆Hf H2 − )
Untuk bilangan kuantum magnetik (m), (3 ⋅ ∆H 
f CH4 + 2 ⋅ ∆Hf H2 O + 1⋅ ∆Hf CO2 )
ditentukan dari elektron terakhir pada nomor
=  4 ( −111) + 8(0) −  3( −75) + 2 ( −286 ) + ( −394 )
orbital.
= +747 kJ
3s2: ↑↓
0 4 Pembahasan:

KIMIA
Elektron terakhir berada pada orbital 0, maka pH = 5 − log 2 → H+  = 2 × 10 −5
nilai m = 0
 
Elektron mengarah ke bawah, maka nilai V KOH = x mL
bilangan kuantum spin, s = −½ Volume total = 150 mL
Maka, harga keempat bilangan kuantumnya
adalah n = 3, ℓ= 0, m = 0, s = −½ V HCOOH = (150 − x) mL
mol KOH = M ⋅ V = 1 ⋅ x = x mmol
2 Pembahasan:
mol HCOOH = M ⋅ V = 1 ⋅ (150 − x)
Misalnya zat organik: CxHyOz = (150 − x) mmol
Reaksi pembakaran:
CxHyOz + O2 → CO2 + H2O Reaksi yang terjadi:
1,5 g 2,2 g 0,9 g KOH + HCOOH → HCOOK + H2O
massa O2 = (2,2 + 0,9) g – 1,5 g = 1,6 g m : x (150 − x)
r : x x x
2,2
mol CO2 = = 0,05 mol s : - (150 − 2x) x
44
0,9 Karena merupakan larutan penyangga, maka
mol H2 O = = 0,05 mol KOH habis bereaksi.
18
1,6  sisa asam lemah 
H  = K a ⋅  n ⋅ basa konjugasi 
+
mol O2 = = 0,05 mol
32
Ingat!!  150 − 2x 
2 × 105 = 1× 10 −5 ⋅  
perbandingan koefisien = perbandingan mol  x
2x = 150 − 2x
CxHyOz + O2 → CO2 + H2O 150
0,05 0,05 0,05 x= = 37,5 mL
4
1 1 1
CxHyOz + 1O2 → 1CO2 + 1H2O
5 Pembahasan:
C→x=1
Diketahui:
H→y=2
Volume HCl = 12 mL
O→z+2=3→z=1
Volume NH3 = 60 mL
Rumus empiris (RE) = CH2O
Volume air = 1 L
Tekanan gas = 152 cmHg = 2 atm
Suhu (T) = 27 °C = 300 K

7
R = 0,08 L∙atm/mol K Terdapat pencampuran asam kuat dan basa
Kb = 1× 10 −5 lemah, karena mol NH3 lebih besar → larutan
penyangga.
Ksp Fe(OH)2 = 1× 10 −16  mol basa lemah − mol asam kuat 
OH−  = K b ⋅  
Ditanya: [Fe2+] = ?  n ⋅ mol asamkuat
Jawab:  5 − 1
= 1× 10 −5 ⋅ 
mol HCl  1 
pV=nRT
= 4 × 10 −5
p×V 2 × 12
nHCl = = = 1mmol
R × T 0, 08 × 300 K sp Fe(OH)2 = Fe2+  OH− 
2

( )
2
mol NH3 1× 10 −16 = Fe2+  4 × 10 −5
pV=nRT
1× 10 −16
p×V 2 × 60 Fe2+  = = 6,25 × 10 −8
nNH3 = = = 5 mmol 16 × 10 −10
R × T 0,08 × 300
KIMIA

Anda mungkin juga menyukai