Anda di halaman 1dari 4

BAB XIII

RUJUKAN DAN TRANSPORTASI BAYI BARU LAHIR

Latar Belakang
 Keadaan paling idcal untuk merujuk adalah Rujukan Antepartum (rujukan pada
saat janin masih ada dalam kandungan ibu). Namun sayangnya tidak semua
kcadaan dapat terdiagnosis secara dini, sehingga rujukan dini dapat dilakukan.
Apalagi bila terjadi kedaruratan pada ibu maupun janin dan kehamilan harus
segera di terminasi serta memerlukan rujukan ke fasilitas yang lebih lengkap,
maka akan timbul masalah baik pada ibu maupun bayi
 Perubahan keadaan dan penyakit pada bayi baru lahir demikian cepatnya, untuk itu
dibutuhkan tata laksana segera dan adekuat pada fasilitas yang lebih lengkap dan
terdekat (sistem regionalisasi Rujukan Perinatal).
 Apabila bayi dirujuk ke fasilitas yang lebih lengkap, yakin.kan bahwa bayi akan
mendapatkan keuntungan atau nilai positif dibanding bila hanya tetap dirawat di
tempat asalnya.
 Harus diperhatikan bahwa saat merujuk, bayi harus dalam keadaan stabil atau
minimal tanda bahaya sudah dikelola lebih dulu
 Perlu melibatkan orang tua atau keluarga dalam mengambil keputusan untuk
merujuk dan jelaskan kenapa bayi harus dirujuk

Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan hab ini, peserta dapat mengetahui dan mampu
 Menjelaskan pentingnya rujukan BBL yang mempunyai masalah berat
 Mempersiapkan dan melaksanakan rujukan

Tujuan Khusus
Setelah pelatihan ini, peserta mampu :
 Menjelaskan kepada orangtua atau keluarga mengapa bayi harus dirujuk
 Menjelaskan kasus yang harus segera dirujuk
 Melaksanakan sistem rujukan dan transportasi untuk BBL dengan henar

Kasus atau keadaan yang memerlukan rujukan ke fasilitas yang lebih lengkap:
 Gangguan napas scdang dan herat, apapun penyebabnya
 Asfiksia yang tidak memberi rcspons pada tindakan resusitasi, schaiknya dalam 10
menit pertama
 Kasus bedah neonatus
 BBLR < 1,750 g
 BBLR 1,750-2,000 g dengan kejang, gangguan napas, gangguan pemberian
minum
 Bayi hipotermi herat
 Ikterus yang tidak memberikan respons dengan fototerapi
 Kemungkinan penyakit jantung bawaan
 Bayi ibu diabetes mellitus dengan hipoglikemia simtomatik
 Kejang yang tidak teratasi
 Tersangka infeksi (sepsis, meningitis) berat/dengan komplikasi
 Penyakit hemolisis
 Tersangka renjatan yang tidak member respons baik
 Hipoglikemia yang tidak dapat teratasi

Sistem Rujukan dan Transportasi


 Perhatikan regionalisasi Rujukan Perinatal dalam menentukan tujuan rujukan,
sehingga dapat merujuk dengan cepat, aman dan benar
 Puskesmas merupakan penyaring kasus risiko yang perlu dirujuk sesuai dengan
hesaran risiko, jarak dan faktor lainnya
 Memberi informasi kesehatan dan prognosis bayinya dan melibatkan orangtua atau
keluarga dalam mengambil keputusan untuk merujuk
 Melengkapi syarat-syarat rujukan (persetujuan tindakan, surat rujukan, catatan
medis). Untuk kasus tertentu kadang diperlukan sampel darah ibu.
 Merujuk bayi dalam keadaan stabil, menjaga kehangatan bayi dengan metode
kangguru dan ruangan dalam kendaraan yang digunakan untuk merujuk, dan
menjaga jalan napas tetap bersih dan terbuka sclama transportasi. Bila
memungkinkan bayi tetap diberi ASI.
 Harus disertai dengan tenaga yang terampil melakukan Resusitasi

Data yang Harus Disediakan


Data dasar yang harus diinforrnasikan:
1. ldentitas bayi dan tanggal lahir
2. ldentitas orang tua
3. Riwayat kehamilan, persalinan dan prosesnya, tindakar. resusitasi yang
dilakukan.
4. Obat yang dikonsumsi oleh ibu
5. Nilai Apgar (tidak selalu harus diinformasikan, bila tidak tersedia waktu karena
melakukan tindakan resusitasi aktif)
6. Masa Gestasi dan berat lahir.
7. Tanda vital (suhu, frekuensi jantung, pernapasan, wama kulit dan aktif/tidaknya
bayi)
8. Tindakan/prosedur klinik dan terapi lain yang sudah diberikan
9. Bila tersedia data pemeriksaan penunjang yang ada (glukosa, elektrolit, dan Iain -
lain)
Syarat untuk Melakukan Transportasi
1. Bayi dalam keadaan stabil
2. Bayi harus dalam keadaan hangat
3. Kendaraan pengangkut juga harus dalam keadaan hangat
4. Didampingi oleh tenaga kesehatan yang trampil, melakukan tindakan resusitasi ,
minimal ventilasi
5. Tersedia peralatan dan obat yang dibutuhkan
Bayi dalam keadaan stabil, bila:
 Jalan napas bebas dan ventilasi adekuat.
 Kulit dan bibir kemerahan
 Frekuensi jantung 120-160 kali/menit
 Suhu aksiler 36.5-37 °C (97.7-98.6 °F)
 Masalah metabolik terkoreksi
 Masalah spesifik penderita sudah dilakukan manajemen awal

Peralatan dan obat yang diperlukan :


 Idealnya bayi dirujuk dengan menggunakan inkubator transpot dan dipasang
monitor. Berhubung alat tersebut sangat jarang tersedia di Puskesmas, maka
perhatikan cara menghangatkan bayi
 Peralatan dan obat-obatan minimal yang harus tersedia:
 Alat resusitasi lengkap, termasuk laringoskop dan pipa endotrakeal
 Obat—obatan emergensi
 Selimut penghangat
 Alat untuk melakukan pemasangan jalur intravena
 Oksigen dalam tabung

 Alat Resusitasi /bantuan ventilasi: selama transportasi


 Indikasi bantuan ventilasi bila ada salah satu keadaan berikut:
 Bradikardi (FJ < 100 x/menit)
 Sianosis sentral dengan oksigen 100%
 Apnea periodic

Pemberian Oksigen (Terapi Oksigen)


 Indikasi pemberian oksigen
 Bayi mengalami sianosis sentral (warna kebiruan di sekitar bibir) dan akral
(warna kebiruan di kuku, tangan dan kaki).
 Bayi dengan gangguan napas

 Pemberian oksigen membutuhkan pengawasan (konsentrasi, kelembaban dan suhu)


 Jumlah Oksigen yang diberikan:
 Melalui kateter nasal 2-3 1/menit (konsentrasi 21%).
 Melalui sungkup 4-5 1/ menit (konsentrasi 40%)
 Melalui head box 6-8 1/ menit (konsentrasi > 50%)
 Kecukupan kebutuhan oksigen terlihat dari hilangnya sianosis sentral.
Penilaian Oksigenisasi
Keberhasilan oksigenasi selama transportasi dinilai dari perubahan perbaikan klini sebagai
berikut:
 Perubahan warna kulit menjadi kemerahan
 Denyut jantung bertambah baik
 Kadang kadang bisa mulai timbul napas spontan
Pengawasan Suhu
Pengawasan suhu dan menjaga kehangatan bayi selama transportasi menjadi suatu
keharusan
Suhu normal:
 Ketiak (aksila) 36.5-37.5 ° C (97.7-98.6 ° F)

Cara menghangatkan bayi :


 Membungkus atau menyelimuti bayi dengan kain yang kering, hangat dan tebal
 Membungkus kepala bayi atau memakai topi/tutup kepala
 Jangan meletakkan bayi ditepi jendela atau pintu kendaraan pengangkut
 Kalau memungkinkan dapat pula dilakukan Perawatan Bayi Melekat/kontak kulit
dengan kulitlKangaroo Mother Care.

Anda mungkin juga menyukai