1
Pertusis penyebab utama kematian pada bayi & anak yang
tidak diimunisasi, malnutrisi & infeksi saluran napas,saluran
2 cerna. Pneumonia merupakan penyebab utama kematian
karena pertusis
Identitas Pasien
Nama : By. E
Umur : 1 bulan 12 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : puri cantik bagan pete
Dikirim oleh : RS Arafah Jambi
MRS : 25 Mei 2019
Laporan Kasus
Anamnesis Alloanamnesis dengan Ibu pasien Keluhan utama : Sesak nafas
± 3 minggu SMRS, ibu pasien ±2 minggu SMRS, pasien sesak nafas. 1 minggu smrs keluhan sesak
mengeluhkan pasien batuk kering yang sesak disertai batuk yang terus- memberat. pasien demam menurut
terus menerus, baik saat istirahat menerus dan sesak tidak dipengaruhi ibu pasien suhu 39C. beberapa jam
maupun saat sedang menyusu. pasien oleh cuaca. batuk semakin sering setelah demam pasien kejang
tampak mengap-mengap/tercekik terkadang diakhir batuk pasien selama 5 menit. pasien dibawa ke
setelah batuk diakhiri muntah. riwayat muntah. Saat batuk pasien tampak sulit IGD Rumah sakit swasta. 5 hari
alergi (-), riwayat paparan asap rokok (-) bernafas dan wajahnya membiru. dirawat namun keluhan sesak tidak
riwayat batuk berdarah (+) setelah berkurang, hingga pasien dibawa ke
pasien batuk kuat. Riwayat pilek, RS Raden mataher. BAK dan BAB
mengi/napas menjadi cepat (-) tidak ada keluhan.
Laporan Kasus
Anamnesis
• Riwayat Penyakit Keluarga
BB/U = -2 SD 0 BB/TB = -1 SD 0
Kesan: Normal Kesan: gizi baik
Laporan Kasus
Pemeriksaan Fisik
(27 Mei 2019 di PICU)
Keadaan umum :Tampak sakit berat
Kesadaran :Compos mentis
GCS :E3M5V5 = 13
Mata
Kulit Kepala THT Leher
Warna : Sawo matang Palpebra : Edema (-/-), Telinga : dbn Dbn
Bentuk : Normochepal
Hemangioma : - cekung (-/-) Hidung : napas cuping JVP : sulit dinilai
Rambut
Turgor : Baik Warna : Hitam, merata, Konjungtiva : Anemis hidung (+), dbn
Pucat : - tidak mudah dicabut (-/-), perdarahan Tenggorok : dbn
Sianosis : (-) Alopesia :- Subkonjungtiva (-/-) Mulut dan Gigi : dbn
Lain-lain: - Lain-lain : UUB datar Sklera : Ikterik (-/-)
mulut : bibir sianosis (+) Pupil : Isokor, refleks
saat batuk cahaya (+/+), Kornea :
Jernih (+)
Laporan Kasus
Pemeriksaan Fisik
6 7 8 9 10
IMUNOLOGI
CRP : (+) positif
Laporan Kasus
PEMERIKSAAN ANJURAN
1. Kultur darah
2.Analisa gas darah
3.Kultur bakteri sekret nasofaring
4. ELISA : IgM, IgG, IgA
Laporan Kasus
Parapertusis
Diagnosa Banding
pneumonia Bronkiolitis
Tuberculosis
Laporan Kasus
Diagnosa Kerja
Tatalaksana Prognosis
( 27 Mei 2019 ) Quo ad vitam :
Dubia ad bonam
• 02 ventilator NCPAP Fio2 20% PEEP 6
• IVFD Ka En 1B 200cc/hari Quo ad fungsionam :
• Inj. meropenem 3 x 100mg Dubia ad bonam
• Nebulizer (fulmicort, epinefrin) / 4 jam
• Inj. Sibital 2 x 6mg
• Azitromisin 1 x 30mg
• Suction
• IV Dexamethason 2 x 2mg
• Codein 2 x 1/5 tab
BAB 3 Tinjauan Pustaka
PERTUSIS
Definisi
Infeksi akibat bakteri gram negatif bordetella pertusis
pada saluran nafas sehingga menimbulkan batuk
hebat yang khas
Epidemiologi
• penyebaran diseluruh dunia, berpenduduk padat terutama di negara berkemban
• ditularkan melalui udara secara kontak langsung (droplet infection)
• menyerang semua umur ( 2 minggu → dewasa), terbanyak usia 1 – 5 thn
• tingkat penularan pada anak non imunisasi → 70 -100%, sedang yang di
imunisasi → 15 - 50%
Etiologi
Bordetella pertussis
Genus Bordetella punya 4 spesies : *
*Bordetella pertussis
*Bordetella parapertussis
*Bordetella bronkiseptika
*Bordetella avium
Ciri-ciri Bordetella pertussis
* Coccobacilus, bentuk ovoid
* panjang 0,5 - 1 μm, diameter 0,2 - 0,2 μm
* gram negatip
* tidak berspora
* tidak bergerak
* berkapsul
Diagnosis
• riwayat kontak
Anamnesis • serangan khas batuk paroksismal dan bunyi whoop yang jelas
• riwayat imunisasi
23
Pemeriksaan Fisik
Stadium kataral Stadium konvelenses
○ Peningkatan suhu
◉ petekie kepala/
leher
◉ Perdarahan
Stadium paroksimal konjuntiva
○ muka merah atau ◉ Crackles difus
sianosis,
○ Lidah menjulur
○ Hipersalivasi
○ Lakrimasi
○ Distensi vena leher
○ Penurunan berat
badan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Khusus
Antibiotik
* Eritromisin : 50 mg / kg bb / hari / 3 - 4 dosis / 7 hari *
Ampicillin : 100 mg / kg bb / hari / 3 - 4 dosis
* Spiramisin : 50 mg / kg bb / hari / 3 ds
* Kloramfenikol : 50 – 100 mg / kg bb / hari / 3-4 dosis
* Co-trimoksazole (ds trimetoprim) 6 – 9 mg / kg bb / hari / 2 dosis
Kortikosteroid
• dexametason : 0,5 mg / kg bb/ hari / i.v / 3 dosis
•prednison : 1-2 mg / kg bb / hari / os /3 dosis
• hidrokortison : 30 mg / kg bb / hari / i.v/ 3 dosis
3. Pencegahan
Imunisasi DPT: Pada usia 2bulan, 4bulan, 6bulan (sebanyak 3x)
BAB 4 Analisa Kasus
Analisis Kasus
Anamnesis Teori
± 3 minggu SMRS,batuk kering yang terus Gejala pertusis pada anak < 2 tahun :
menerus, baik saat istirahat maupun saat sedang
menyusu. -batuk paroksismal
pasien tampak mengap-mengap/tercekik -whoop
setelah batuk diakhiri muntah. -emesis
±2 minggu SMRS, pasien sesak nafas. sesak -dispnea
-kejang
disertai batuk yang terus-menerus dan sesak
tidak dipengaruhi oleh cuaca. batuk semakin • riwayat kontak
sering terkadang diakhir batuk pasien muntah. • serangan khas batuk paroksismal dan
Saat batuk pasien tampak sulit bernafas dan bunyi whoop yang jelas
wajahnya membiru. riwayat batuk berdarah (+)
• riwayat imunisasi
setelah pasien batuk kuat. Riwayat pilek,
mengi/napas menjadi cepat (-)
Analisis Kasus
Anamnesis Teori
sibital : 15-20mg/kgbb
PATOGENESIS
Bordetella
pertusis
Melekat pd cilia 7-10 hr
epithel
LPT -> lymphocytosis Bronkus
promoting factor Bronkiolus
Mukosa :
Limfositosis Fokal nekrosis +
Sebukan sel radang
Eksudat
mukopurulen Peribronkial-
intertitial-
Batuk penumonitis
Sumbatan
jalan napas
Eksudat Peribronkial-
mukopurulen intertitial-
penumonitis
Batuk spasmodik
Sumbatan
jalan napas Frenulum lidah robek
Aspirasi pneumonia
Hipoksia
Dehidrasi
Atelektasis Efek valsava
bronkiektasi