Anda di halaman 1dari 2

mekanisme ventilasi paru-paru dalam kondisi normal

inspirasi : Selama inspirasi terjadi kontraksi otot diafragma dan intercosta eksterna, hal ini akan
meningkatkan volume intrathorak → menurunkan tekanan intratorak → tekanan intrapleural makin
negatif → paru berkembang → tekanan intrapulmonary menjadi makin negatif → udara masuk paru.

Ekspirasi : Selama ekspirasi terjadi relaksasi otot diafragma dan interkosta eksterna, hal ini akan
menurunkan volume intratorak → meningkatkan tekanan intratorak → tekanan intrapleural makin positif
→ paru mengempis → tekanan intrapulmonal menjadi makin positif → udara keluar paru.

indikasi dilakukan pemasangan ventilator mekanik

1. Pasien Dengan Gagal Nafas. Pasien dengan distres pernafasan gagal nafas, henti nafas (apnu)
maupun hipoksemia yang tidak teratasi dengan pemberian oksigen

2. Insufisiensi jantung (ketidakmampuan jantung menjalankan fungsinya), jad pemasangan ventilasi


mekanik untuk mengurangi beban kerja sistem pernafasan sehingga beban kerja jantung juga berkurang.

3. Disfungsi neurologis, jadi pemasangan ventilasi mekanik untuk menjaga jalan nafas pasien serta
memungkinkan pemberian hiperventilasi pada klien dengan peningkatan tekanan intra cranial.

4. Tindakan operasi (yang membutuhkan penggunaan anestesi dan sedative), jadi pemasangan
ventilasi mekanik untuk menanggulangi jika risiko terjadinya gagal napas terjadi selama operasi akibat
pengaruh obat sedative

Kriteria Gagal Nafas menurut Shapiro (Rule of Fifty)

Kriteria gagal nafas akut menurut Shapiro bila:

- Tekanan parsial oksigen arteri (PaO2) < 50 mmHg dan,

- Tekanan parsial CO2 arteri (PaCO2) > 50 mmHg.

Kriteri Gagal Nafas menurut Petty.

Kriteria gagal nafas menurut Petty adalah:

- Acute Respiratory failure:

PaO2 < 50, tanpa atau disertai kenaikan PaCO2

- Acute Ventilatory Failure:


PaCO2 > 50 mmHg (Wirjoatmodjo, 2000)

Volume Cycled Ventilator.

Perinsip dasar ventilator ini adalah cyclusnya berdasarkan volume. Mesin berhenti bekerja dan terjadi
ekspirasi bila telah mencapai volume yang ditentukan. Keuntungan volume cycled ventilator adalah
perubahan pada komplain paru pasien tetap memberikan volume tidal yang konsisten

Prinsip kerja time cycled ventilator

Prinsip kerja dari ventilator type ini adalah cyclusnya berdasarkan waktu ekspirasi atau waktu inspirasi
yang telah ditentukan. Waktu inspirasi ditentukan oleh waktu dan kecepatan inspirasi (jumlah napas
permenit). Normal ratio I:E (Inspirasi : Espirasi)

Prinsip kerja:

1. Start/trigger berdasarkan waktuTarget/limit bisa volume atau pressure

2. Cycled bisa volume atau bisa time/pressure (jika vol/pressure sudah tercapai seperti yg diset, inspirasi
stop menjadi ekspirasi)

3. Disebut juga time-trigger ventilasiBaik volume/pressure level maupun RR dikontrol oleh ventilatorJika
ada usaha nafas tambahan dari pasien tidak akan dibantu oleh ventilator

Indikasi:

1. Sering digunakan untuk pasien yg fighting terhadap ventilator terutama saat pertama kali memakai
ventilator

2. Pasien tetanus atau kejang yang dapat menghentikan hantaran gas ventilator

3. Pasien yang sama sekali tidak ada trigger nafas (cedera kepala berat)

4. Trauma dada dgn gerakan nafas paradoks

5. Jangan digunakan tanpa sedasi atau pelumpuh otot

Komplikasi:

Pasien total dependen/sangat tergantung pada ventilator

Potensial apneu (malas bernafas)

Anda mungkin juga menyukai