Anda di halaman 1dari 15

1. OKTI SUKMAWATI (201510201100) 1.

DINI NUR RAMADANI (201510201109)


2. BETYAS PRAMUNITA (201510201101) 2. SISKA AVENIAWATI (201510201110)
3. NINA NURMALITA (201510201102) 3. EVY DIANTIKA (201510201111)
4. DESI UTAMI (201510201104) 4. NAILA NUR ARIFAH (201510201112)
5. SUCY INDAH W (201510201105) 5. UMI NURAENI (201510201113)
6. FATIMAH WAHAB A (201510201106) 6. UNTUNG F (201510201114)
7. WENING PANGESTUTI(201510201107) 7. LALU M. INDRA (201510201160)
8. AFRILYA PUTRI P (201510201108) 8. AFIFUDIN DHIKRI (201510201161)
• IDENTITAS PASIEN • IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.D Nama : Tn.S
Usia : 55 tahun Usia : 26 tahun
Jenis kelamin : laki-laki Jenis kelamin : laki-laki
Pendidikan : SPK Pendidikan : Paket C
Status pernikahan : belum menikah Status pernikahan : belum menikah
Alamat rumah : Bandung Alamat rumah : Magelang
Tempat Tinggal Sekarang : Tempat Tinggal Sekarang : LSM
Janabadra Kebaya
Data wawancara:
Data wawancara: • Klien mengatakan pernah ada konflik dengan teman
• Klien mengatakan stress setelah mengetahui • Klien mengatakan tidak mau menyebutkan mengenai adanya konflik
bahwa dirinya terdiagnosa HIV, tapi pada karena merasa hal tersebut tidak baik bila disampaikan
akhirnya menerima kondisinya • Klien mengatakan sedih, takut, terpuruk setelah mengalami penyakit
• Klien mengatakan yang membuat dirinya bertahan yaitu ia tetap
• Klien mengatakan paham bahayanya HIV berusaha mencari pengobatan penyembuhan matanya, motivasi dari
tetapi masih melakukan hubungan seksual diri sendiri
• Klien mengatakan hanya diam saja, tidak mau memperpanjang konflik
• Klien mengatakan fraktur dibagian tumit • Masyarakat menerima karena sudah tau tentang LSM Kebaya tetapi
klien tidak diterima keluarga saat berada di kampungnya
• Klien mengatakan terdapat stigma 50% dari
• Terganggu, karena banyak teman-teman yang tinggal di LSM dengan
masyarakat sekitar lingkungan LSM dan berbagai gangguan kesehatan
lingkungan kos sekarang (Janabadra) • Klien mengatakan ada rekreasi, tetapi klien tidak ikut karena tidak
diajak dan klien tidak kuat dengan sinar matahari karena penyakit
• Klien mengatakan ada kegiatan rekreasi tapi pada matanya
tidak pernah berpartisipasi, piknik • Jenis pelayanan kesehatan yang diperlukan yaitu harus operasi mata,
tetapi apabila dioperasi penglihatannya akan tambah parah
• Klien tidak mau untuk diajak berfoto bersama
No. Analisa data Masalah keperawatan komunitas
1 Data wawancara Ketidakefektifan manajemen kesehatan

- Klien mengatakan paham bahayanya HIV tetapi masih melakukan


hubungan seksual
2 Data wawancara Ketidakefektifan koping komunitas
- Klien mengatakan pernah ada konflik dengan teman
- Klien tidak mau mengatakan alasan penyebab adanya konflik karena
merasa hal tersebut tidak baik bila disampaikan
- Klien mengatakan hanya diam saja jika ada konflik, karena tidak mau
memperpanjang masalah
- Klien mengatakan terganggu, karena banyak teman-teman yang
tinggal di LSM dengan berbagai gangguan kesehatan
Prioritas diagnosis keperawatan komunitas

1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan


2. Ketidakefektifan koping komunitas
TERAPI KOMPLEMENTER DAN PENGOBATAN
ALTERNATIF
• a. Akuputur : suatu metode tradisional china yang menghasilkan
analgesia atau perubahan fungsi sistem tubuh dengan cara
memasukan jarm tipis di sepanjang rangkaian garis atau jalur yang
disebut meridian. Manipulasi jarum langsung pada meridian energy
akan mempengaruhi organ interna dalam dengan pengalihan qi (shi)
• b. Akupresur : sebuah ilmu penyembuhan dengan menekan,
memijat, mengurut bagian dari tubuh untuk mengurangi rasa nyeri,
menghasikan analgesia, atau mengatur fungsi tubuh.
• c. Meditasi : praktik yang ditujukan pada diri untuk merelaksas
tubuh dan menekankan pikiran menggunakan ritme pernapasan yang
berfokus.
• d. Psikoterapi : pengobatan kelainan mental dan emosional dengan
teknik psikologi.
• e. Yoga : teknik yang berfokus pada susunan otot, postur,
mekanisme pernapasan, dan kesadaran tubuh. Tujuan yoga adalah
memperoleh kesejahteraan mental dan fisik melalui pencapaian
kesempurnaan tubuh dengan olahraga, mempertahankan postur
tubuh, pernapasan yang benar, dan meditasi.
• f. Terapi relaksasi : tehnik terapi relaksasi meliputi meditasi,
hipnotis dan relaksasi otot. Misalnya hipnosis 5 jari.
TUJUAN TERAPI KOMPLEMENTER

• untuk mengurangi stres, meningkatkan


kesehatan, mencegah penyakit, menghindari
atau meminimalkan efek samping, gejala-
gejala, dan atau mengontrol serta
menyembuhkan penyakit.
JENIS TEKNIK PENGOBATAN KOMPLEMENTER

1. TERAPI INFORMASI
Merupakan terapi yang diberikan kepada seseorang yang berupa
informasi tentang pengobatan untuk memulihkan kesehatan
seseorang yang sakit.
2. TERAPI SPIRITUAL
pengobatan spiritual biasanya dikaitkan dengan agama. Seseorang
pemeluk agama islam misalnya cenderung untuk menjalani
pengobatan spiritual yang dilaksanakan sesuai ajaran agama islam,
misalnya berzikir, berdoa, berpuasa, sholat hajat dll. Dalam agama
lain juga terdapat kegiatan ritual untuk penyembuhan baik yang
dibimbing oleh rohaniawan maupun yang dilakukan sendiri. V
3. TERAPI NUTRISI
Nutrisi yang sehat dan seimbang diperlukan pasien HIV /AIDS untuk
mempertahankan kekuatan, meningkatkan fungsi system imun,
meningkatkan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi, dan
menjaga orang yang hidup dengan HIV/AIDS tetap aktif dan produktif.

Untuk mendapatkan nutrisi yang sehat dan berimbang, ODHA


sebaiknya mengosumsi makanan yang bervariasi, seperti makanan
pokok, kacang-kacangan, produk susu, daging, serta sayur dan buah-
buahan setiap hari, lemak dan gula, dan meminum banyak air bersih
dan aman.
4. TERAPI FISIK
Beberapa penelitian melaporkan bahwa olahraga dengan tigkat/ kadar
sedang ternyata bisa meningkatkan system kekebalan tubuh menjadi
lebih tinggi. Selama berolahraga, tubuh mengelurkan berbagai hormon.
Antara lain yang berfungsi meningkatnkan mutu dan jumlah limfosit B
dan T
• Hadibroto, I & Syamsir, A.(2006). Pengobatan Alternatif dan
Komplementer. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
• Teten, W. (2011). Terapi Modalitas, Terapi Komplementer dan
Konseling Keluarga. UNSOED: Jurusan Keperawatan.
• Cushman & Hoffman. (2004). Complementary and Alternative
Medicine (CAM).
• PERMENKES NOMOR. 1109/MENKES/PER/IX/2007 TENTANG
Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer – Alternatif di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai