ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus
Klien Ny. M. usia 45 tahun, pendidikan terakhir SMP beragama islam datang dengan keluhan
perut membesar sejak ±4 tahun yang lalu, awalnya terasa terdapat benjolan kecil dalam perut
dan semakin membesar disertai nyeri perut yang hilang timbul seperti ditusuk tusuk. 5 bulan
terakhir keluarnya darah menstruasi lebih banyak dan disertai rasa nyeri. Perut terasa penuh,
mual (+), muntah (-). Klien juga mengeluh nyeri pinggang, keluar darah lewat jalan lahir
sudah sejak 9 hari yang lalu, klien juga mengeluh nyeri perut bagian bawah, badan terasa
lemah, membran mukosa pucat dan tak berdaya, makan dan minum serta BAB dan BAK
klien dibantu. Tanda-tanda vital saat pengkajian TD: 90/60 mmHg, respirasi 18x/menit, N:
82x/menit, suhu 36,5˚C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan : Palpasi pembesaran organ (+),
nyeri tekan (+), teraba massa abnormal (+), Perkusi : pekak didaerah yang terdapat massa.
Pemeriksaan obstetric luar : TFU setinggi pusat, teraba keras, besar massa nampak seperti
usia kehamilan 18-20 minggu.
1.1 FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Ruang/Kelas : Dahlia
I. IDENTITAS
Identitas pasien
1. Nama : Ny. M
2. Umur : 45 tahun
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMP
7. Gol. Darah :O
3. Agama : Islam
4. Pekerjaan : Guru
II. KELUHAN UTAMA
1. Keluhan Utama masuk Rumah Sakit
Pasien mengeluh terdapat benjolan kecil dalam perut yang semakin membesar
disertai nyeri perut yang hilang timbul seperti ditusuk tusuk dan keluar darah
lewat jalan lahir sudah sejak 9 hari yang lalu
2. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Terdapat pembesaran organ, nyeri tekan dan nyeri pinggang, keluar darah
lewat jalan lahir sudah sejak 9 hari yang lalu, klien juga mengeluh nyeri perut
bagian bawah, badan terasa lemah dan tak berdaya.
4. Pemeriksaan abdomen
Palpasi : terasa pembesaran organ, nyeri tekan abdomen bagian
bawah, teraba massa abnormal.
Perkusi : pekak didaerah yang terdapat massa
5. Pemeriksaan Genetalia
Inspeksi : Tampak keluar darah lewat vagina
1. Identitas Pasien
1. Nama : Ny. M
2. Umur : 45 tahun
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMP
7. Gol. Darah :O
2. Pengkajian Fokus
DO :
- Pemeriksaan tanda-tanda vital didapat
TD = 90/60 mmHg
N = 82 x/menit
RR = 18 x/menit
Suhu = 36,5˚C
DS : Pasien mengatakan
badan terasa lemah, pucat
dan tak berdaya
2 14 Oktober 2017 DO :
Hasil tanda-tanda vital: Nyeri kronis
TD = 90/60 mmHg Infiltrasi tumor
N = 82 x/menit
RR = 18 x/menit
Suhu = 36,5˚C
DS : Pasien mengeluh
terdapat benjolan kecil
dalam perut yang
semakin membesar
disertai nyeri perut yang
hilang timbul seperti
ditusuk tusuk
3. 14 Oktober 2017 DO : Keletihan Kelesuan
fisiologis (anemia)
TD: 90/60 mmHg
Pasien terlihat pucat,
membran mukosa pucat
DS :
Pasien mengatakan badan
terasa lemah dan tak
berdaya
Pasien mengatakan
makan dan minum serta
BAB dan BAK klien
dibantu
1.4. Prioritas Diagnosa Keperawatan :
A : masalah kekurangan
cairan teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi:
-Memberikan terapi IV
seperti yang ditentukan
-Anjurkan pasien untuk
minum air putih minimal 8
gelas sehari
A : Masalah kekurangan
cairan teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi:
-Monitor tanda-tanda vital
pasien
7. Mengkolaborasikan
relaksasi)
7. Mengkolaborasikan timbul
14.45 WIB
dengan pasien, orang -Berikan infus RL 20 tpm
tepat TD : 90/60mmHg
Nadi : 82 x/menit
12.00 WIB 3. Memonitor intake atau S : 36 ˚C
asupan nustrisi untuk - Pasien tampak lemas,
mengetahui sumber energi membran mukosa pucat
yang adekuat - Terpasang infus RL
20x/tpm
13.30 WIB 4.Mengonsulkan dengan ahli - Masukan cairan oral
gizi cara meningkatkan pasien kurang
asupan energi dengan - Diberikan tablet
makanan penambah darah
1. Kesimpulan
Mioma uteri merupakan tumor jinak yang paling umum pada daerah rahim
atau lebih tepatnya otot rahim dan jaringan ikat disekitarnya. mioma uteri juga sering
disebut dengan Leiomioma, Fibromioma atau Fibroid, hal ini mungkin karena
memang otot uterus atau rahimlah yang memegang peranan dalam terbentuknya
tumor ini. Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri.
Mioma dapat tumbuh di dalam rongga rahim, diantara lapisan dinding rahim,
atau terpisah di luar rahim dengan tangkai yang melekat pada dinding rahim.
Pembesaran mioma berkaitan dengan hormon esterogen dan kebanyakan terjadi pada
masa reproduksi. Pada tumor ini berbeda dengan kanker. Mioma tidak menyebar dan
bersifat jinak, sedangkan kanker bisa menyebar ke seluruh organ tubuh dan bersifat
ganas.
Tetapi masalah akan timbul jika terjadi yaitu berkurangnya pemberian darah
pada mioma uteri yang menyebabkan tumor membesar, sehingga menimbulkan rasa
nyeri dan mual. Selain itu masalah dapat timbul lagi jika terjadi perdarahan abnormal
pada uterus yang berlebihan sehingga terjadi anemia. Anemia ini bisa mengakibatkan
kelemahan fisik, kondisi tubuh lemah, sehingga kebutuhan perawatan diri tidak dapat
terpenuhi.
2. Saran
Untuk lebih memahami semua tentang mioma uteri dan asuhan
keperawatannya, disarankan agar pembaca bisa mencari referensi lainnya yang
berkaitan dengan meteri mioma uteri sehingga pembaca bisa mendapatkan informasi
maupun materi yang lebih lengkap dan paham mengenai mioma uteri dengan
sempurna. Selain itu, diharapkan pembaca setelah membaca makalah ini mampu
menyerap berbagai informasi dan sadar mengenahi asuhan keperawatan untuk selalu
diterapkan dalam dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde, Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi Dan
KB, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2000
Joedosapoetro, Mas Soetomo, Mioma Uteri, Ilmu Kandungan, Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka, 1985.
Maryunani, Anik, Asuhan Kegawatdaruratan Dalam Kebidanan, Jakarta: Trans Info Medika,
2009
Supriyanto, Wawan, Ancaman Penyakit Kanker Deteksi Dini & Pengobatannya, Yogyakarta:
Cahaya Ilmu, 2010.