KUNJUNGAN RUMAH
Oleh :
1702612161
Pembimbing :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya Kami dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Rumah ini tepat pada
waktunya.
Laporan ini dibuat sebagai prasyarat dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik Madya
(KKM) di Departemen Psikiatri FK UNUD/RSUP Sanglah, Denpasar. Dalam
penyusunan laporan kali ini, Penulis memperoleh banyak bimbingan, petunjuk dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
I. IDENTITAS PASIEN .................................................................................. 1
II. ANAMNESIS ............................................................................................... 1
III. LINGKUNGAN KELUARGA .................................................................. 14
IV. LINGKUNGAN RUMAH ......................................................................... 15
V. DENAH RUMAH ...................................................................................... 15
VI. LINGKUNGAN SOSIAL .......................................................................... 16
VII. PEMERIKSAAN FISIK ............................................................................. 16
VIII. RESUME .................................................................................................... 19
IX. DIAGNOSIS ............................................................................................... 19
X. USULAN TERAPI ..................................................................................... 17
XI. PROGNOSIS .............................................................................................. 17
XII. SIMPULAN ................................................................................................ 22
XIII. SARAN....................................................................................................... 22
XIV. DOKUMENTASI ....................................................................................... 23
iii i
1
I. IDENTITAS
Nama : KSS
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 24 tahun
Pendidikan : Akademi
Pekerjaan : Pegawai Swasta (Housekeeping)
Status perkawinan : Belum kawin
Agama : Hindu
Suku/bangsa : Bali/Indonesia
Alamat : Dusun Tegllenga Kalisada Seririt Buleleng
Tanggal pemeriksaan : Jumat, 28 Juni 2019 pukul 17.02 WITA
A. KELUHAN UTAMA
Autoanamnesis : Tenang
Heteroanamnesis : Tenang
B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
AUTOANAMNESIS
2
emosinya sehingga perlu minum obat. Ketika pasien menceritakan hal tersebut,
pasien bercerita dengan intonasi yang datar, dan pasien hanya sedikit tersenyum.
Saat pemeriksa menanyakan mengapa pasien dibawa ke RSUP Sanglah, Pasien
mengatakan karena ia mengamuk. Pasien mengatakan mengamuk karena ia tidak
menemukan motornya saat ia sedang ingin keluar untuk jalan-jalan. Pasien
kemudian merasa kesal dan tidak bisa menahan emosinya sehingga pasien marah,
membanting semua benda yang ada di sekitarnya termasuk helm, kursi dan barang-
barang lain. Pasien juga mengatakan hampir memukul ayahnya karena ayahnya
yang membawa sepeda motornya. Pasien mengatakan emosi, karena merasa motor
itu miliknya dan tidak ada yang bilang kepadanya kalau motornya dipakai. Pasien
mengatakan emosinya saat itu mendadak muncul. Pasien merasa bosan di rumah,
karena tidak bisa melakukan apa-apa sehingga ia ingin keluar. Pemeriksa kemudian
menayakan apakah pasien mengetahui mengapa ayahnya membawa motor pasien,
pasien menjawab “Kata Ibu, ayah ingin membelikan bensin motor, karena sudah
habis”. Pasien mengatakan bahwa sebenarnya apa yang dilakukan ayahnya baik,
namun saat ditanya mengapa pasien tetap marah, pasien menjawab karena saat itu
tidak bisa mengontrol emosi. Pasien mengatakan tidak ada yang menyuruh pasien
untuk marah, maupun mengendalikan pasien untuk marah. Saat kejadian, pasien
mengatakan tidak sadar kalau perbuatannya salah, namun saat ini pasien
mengatakan sadar dan menyesal akan perbuatannya. Pasien mengatakan bahwa ia
sayang dengan ayahnya. Namun pasien mengatakan pernah kesal kepada ayah
karena ayah tidak mau melukat, padahal ayahnya disuruh menjadi pemangku. Saat
ditanya siapa yang menyuruh ayah pasien menjadi pemangku, pasien mengatakan
bahwa ada roh yang memberitahukan kepada pasien bahwa ayahnya adalah
pemangku dan disuruh melukat. Pasien mengatakan bahwa ia merasa diberitahu
oleh roh yang mengikutinya. Saat ditanya bagaimana cara roh itu memberi tahu,
pasien mengatakan bahwa dirinya diikuti oleh roh yang melindungi, namun ia tidak
dapat melihat, dan hanya merasakan. Pasien menyangkal roh tersebut memberi tahu
dalam mimpi maupun dibisikkan. Pasien mengatakan merasakan hal tersebut dari
2-3 minggu sebelum pemeriksaan. Tetapi pasien saat ini tidak merasakan ada roh
yang mengikutinya lagi. Pasien menceritakan hal tersebut dengan intonasi datar,
dan hanya sedikit ekspresi.
4
Pasien juga mengatakan dirinya mudah merasa bosan dan tidak nyaman sejak
2 minggu terakhir. Pasien mengatakan sering pulang pergi dari Denpasar ke
Singaraja, hampir setiap hari. Saat ditanya, pasien mengatakan karena bosan. Di
Denpasar dan di Singaraja pasien mengatakan hanya makan, kemudian ketemu
temannya, kemudian pulang kembali ke Denpasar. Pasien mengatakan tidak tahan
lama-lama, selain karena bosan, pasien mengatakan bahwa orang-orang yang ia
temui jahat dan tidak suka dengan pasien. Saat ditanya apa yang dilakukan oleh
temannya, pasien mengatakan tidak ada yang dilakukan, pasien menyangkal
temannya mengomentari atau meengejek, maupun melukasi pasien. Saat ditanya
kembali kenapa pasien merasa temannya tidak suka, pasien menjawab karena
dirinya merasa. Pemeriksa kemudian berkata kepada pasien bahwa teman-teman
pasien tidak melakukan apa-apa kepada pasien, berarti temannya tidak jahat.
Namun kemudian pasien menjawab dirinya merasa temannya jahat sehingga pasien
merasa tidak nyaman. Pasien mengatakan dirinya tidak merasa lelah saat setiap hari
pulang pergi Denpasar-Singaraja, tidak ada merasa mengantuk. Pasien mengatakan
hal itu karena dirinya dikendalikan oleh roh yang melindungi pasien, sehingga
pasien tidak lelah. Pasien mengatakan tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tidak
pergi. Setelah pasien pulang-pergi, pasien merasa puas dan senang. Namun tidak
lama kemudia pasien merasa bosan kembali.
Pasien mengatakan akhir-akhir ini memang masih kepikiran cintanya di tolak
sekitar awal bulan april. Pasien mengatakan megutarakan cinta ke seorang
perempuan yang bernama Lenny. Pasien mengatakan kenal dengan lenny karena
merupakan pegawai di catering kakaknya. Menurut pasien, lenny cantik dan baik
sehingga ia menyukainya. Namun pasien ditolak ketika menyatakan cintanya.
Pasien mengatakan hal ini dialami ketiga kalinya. Yang perta adalah tahun 2012,
dan tahun 2017. Pasien ingin memilkiki pacaran, tapi 3 kali ia ditolak dari 3 kali
pasien mengutarakan cintanya. Pasien mengatakan sempat sedih karena ditolak
cintanya. Pasien menyangkal masih sedih karena ditolak cintanya saat pasien
mengamuk, namun hanya masih kepikiran saja. Pasien mengatakan tidak pernah
menceritwakan hal tersebut baik kepada ibu maupun keluarga lainnya.
Pasien menyangkal adanya riwayat melihat gambaran/bayangan yang tidak
dilihat oleh orang lain, maupun melihat gambaran/bayangan aneh dari suatu benda
5
yang dilihat. Pasien juga menyangkal mendengan suara-suara yang tidak didengar
oleh orang lain, maupun merasakan sensasi/perasaan aneh dalam dirinya. Pasien
menyangkal bahwa ia tidak mengenal lingkungan dimana ia berada, baik itu di
rumah maupun ditempat lain. Pasien juga menyangkal adanya perasaan bahwa ia
bukanlah bagian dari dirinya.
Pasien menceritakan ini merupakan kali ke 2 pasien masuk RS pada tahun
2018. Pada bulan April, pasien mengatakan dirawat selama 1 minggu di Sanglah
karena mengamuk. Setelah itu pasien mengatakan tetap kontrol setiap 2 minggu dan
minum obat teratur. Pasien juga mengatakan pernah dirawat pada tahun 2012 dan
2017 dengan keluhan sama. Namun saat itu pasien mengatakan tidak lanjut berobat
(hanya lanjut 6 bulan) karena merasa sudah tidak ada keluhan. Riwayat pasien
merasa sangat sedih, tidak bersemangat, mudah lelah, sulit konsentrasi, ingin bunuh
diri, susah tidur disangkal.
Pada saat di wawancara pasien mengatakan bahwa saat ini merasa senang
bahwa kondisi dirinya sudah lebih baik. Pasien sudah tidak pernah mengamuk
seperti kejadian sebelumnya. Pasien masih memutuskan untuk mulai bekerja di
katering ibunya setelah galungan.
Pasien mengatakan tidak mendengar suara-suara, memilki pikiran-pikiran
aneh, dan tidak ada ide bunuh diri. Pasien mengatakan sudah dapat tidur dengan
nyenyak selama 1 bulan terakhir. Tidak ada kesulitan memulai tidur, terbangun saat
tengah tidur, maupun terbagun lebih awal. Tidak ada mimpi buruk selama pasien
tidur. Setiap hari pasien tidur dari jam 10 malam dan bangun pada pukul 05.00 pagi.
Pasien makan sehari 3 kali, dan tidak ada rasa tidak mau makan. Pasien mandi
sehari 2 kali dan menggosok gigi pada pagi dan malam hari. Pasien tidak melakukan
aktivitas lainnya di rumah kecuali main handphone. Pasien mengatakan rutin
meminum obatnya dan kontrol ke dokter 2 kali, yaitu 3 minggu setelah keluar dari
rumah sakit dan yang terakir 1 bulan setelah keluar.
pernah menceritakan kepada orang tua, dan orang tua hanya menebak jika pasien
ada masalah dari raut wajah pasien. Jika ada masalah pasien cenderung diam
menyendiri, dan melamun. Ibu pasien mengatakan jika dibandingkan dengan
ayahnya, pasien cenderung lebih dekat dengan dirinya. Pasien dikatakan jarang
dimarahi oelh orang tua, dan orang tua mengatakan tidak terlalu mengatur anak,
cenderung membebaskan. Orang tua tidak ada menuntut anak. Dalam hal memilih
sekolah maupun pekerjaan, orang tua membebaskan.
D. RIWAYAT PENGOBATAN
7
F. RIWAYAT KELUARGA
Pasien merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara. Di keluarga pasien
tidak ada yang memiliki keluhan/gangguan yang serupa dengan pasien maupun
gangguan jiwa lain serta tidak ada riwayat penggunaan alcohol maupun obat-
obatan terlarang. Pasien tinggal serumah bersama dengan ibu, dan kakaknya.
Pasien sejak kecil lebih sering bersama ibunya, dan lebih merasa dekat dan
nyaman untuk menceritakan apa yang pasien rasakan pada ibunya. Ayah
pasien dikatakan lebih sering menghabiskan waktu untuk bekerja ketika pasien
masih anak-anak, sehingga hanya memilki waktu bersama pasien pada saat
malam hari jika pasien belum tidur. Hubungan antara pasien dengan orang tua
dikatakan baik, pasien tidak pernah terdapat pertengkaran dengan orang tua.
Berdasarkan cerita pasien, orang tua pasien, terutama ayah pasien sangat jarang
memarahi pasien, dan selalu memberi apa yang menjadi keinginan pasien.
Hubungan pasien dengan adiknya dikatakan baik, namun pasien mengatakan
tidak terlalu dekat dengan adiknya karena perbedaan umur dengan kakaknya.
Pasien dikatakan sesekali bertengkar dengan adiknya karena hal-hal yang kecil
seperti masalah makanan, bermain, namun pertengkaran berlangsung cepat dan
hubungan terjalin baik kembali. Tidak ada perasaan iri hari, benci, maupun
8
G. RIWAYAT SOSIAL
Pasien saat ini tidak bekerja, namun sedang mencari pekerjaan yang
cocok. Pasien selama 1 tahun terakhir berganti 3-4 kali pekerjaan karena alasan
b osan, tidak nyaman, dan gaji sedikit. Sebelumnya pasien bekerja sebgai
housekeeping selama 3 tahun dari 2014-2016, namun pasien di PHK karena
ada pengurangan pegawai. Pasien dikatakan suka bermain game di handphone
yaitu bermain game sepak bola, dan mengabiskan waktu 2-3 jam sehari. Sejak
1 bulan terakhir pasien dikatakan sering bepergian ke luar menemui temannya
di Singaraja maupun di Denpasar. Tapi orang tua pasien tidak mengetahui siapa
temannya. Pasien sejak kecil/sekolah dikatakan seorang yang pendiam, dan
pemalu. Pasien hanya melakukan aktifitas di rumah. Diantara episode sakit
2012, 2017, dan 2019 dikatakan pasien dapat melakukan aktifitas seperti
kuliah, bekerja dengan baik. Pasien dikatakan aktif dan selalu memngikuti
kegiatan persembayangan baik di rumah maupun pura. Namun dikatakan oleh
keluarga, pasien jarang kumpul dengan pemuda di daerah tempat tinggalnya.
Hal ini di karenakan karena mobilitas pasien yang tinggi yaitu di Singaraja, dan
Denpasar, selain itu juga karena pekerjaan pasien sebelumya yangb
menghabiskan banyak waktu pagi hingga malam. Pasien tidakpernah terlibat
dalam perkelahian, atau masalah hukum. Pasien tidak memilki kebiasaan
minum-minum alcohol baik sendiri maupun dengan teman-temannya.
Walaupun demikian, pasien mengenal dan mulai mencoba merokok karena
meniru teman dan kakaknya. Pasien mengatakan sudah 3 kali ingin pacaran
dengan perempuan, namun 3 kali pasien ditolak.
Pasien dapat mudah bergaul dengan teman-teman sekolahnya, dan tidak pernah
mengalami masalah baik dengan guru maupun dengan teman-teman. Pasien dapat
begaul dengan semua temannya, namun lebih sering bermain dengan teman
perempuan Orang tua pasien mengatakan tidak pernah menuntut pasien untuk
mendapat nilai yang bagus, dan sangat bangga dengan prestasi yang di raih
anaknya. Orang tua pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah meminta sesuatu
yang berlebih, sehingga orang tua dapat memberikan semua keinginan pasien.
4. MASA REMAJA
Pasien mengatakan dapat bergaul dengan sebayanya, melanjutkan sekolah SMP
hingga SMK dengan lancar. Pasien terus menjadi peringkat 1 atau 2 selama sekolah.
Pasien memilki sahabat yang akrab selam sekolah, dan tidak pernah mengalami
masalah dalam pergaulam maupun pendidikan. Pasien sesekali pergi jalan-jalan
bersama teman-teman sekolahnya. Pasien merupakan orang yang selalu
memprioritaskan tugas sekolahnya, dan baru akan bermain jika tugas dan
belajarnya telah usai. Setlah lulus SMK, pasien bekerja untuk mendapatkan
penghasilan.
5. MASA DEWASA
Pasien sempat kuliah di Universitas Maha Saraswasti Denpasar di jurusan
Akuntansi. Pasien bekerja sampingan selama kuliah agar dapat membiayai
kuliahnya. Pasien bekerja pada pagi hingga sore, daan kuliah pada sore dan malam
hari setiab hari Senin, Rabu, Kamis. Pasien mengatakan dapat mengimbangi kuliah
sambil bekerja. Pasien dapat mengikuti perkuliahan dengan baik, namun pasien
mengaku pernah mengulang 1 matakuliah karena tidak puas mendapat nilai C pada
mata kuliah tersebut. Pasien mengganggap bahwa ia mampun dalam bidang
tersebut, namun mendapat nilai jelek karena terlambat mengumpulkan tugas karena
kelupaan akibat menyelesaikan pekerjaan. Menurut pasien, ia tidak harus
mengulang mata kuliah tersebut, namun ia mengulang karena tidak mau ada nilai
C dalam transkrip. Ia mengatakan malu dengan nilai C dan takut sulit mendapatkan
pekerjaan.
11
Pasien bekerja sejak lulus dari SMK. Hingga saat ini, pasien telah 3 kali
berganti pekerjaan karena merasa tidak nyaman dengan atasan pasien dan merasa
tidak puas dengan gaji pasien, walaupun pasien mengatakan menyenangi apa yang
ia kerjakan dan teman kerjanya baik.
a. RIWAYAT PEKERJAAN
Pasien saat ini tidak bekerja, namun sedang mencari pekerjaan yang
cocok. Pasien selama 1 tahun terakhir berganti 3-4 kali pekerjaan karena alasan
bosan, tidak nyaman, dan gaji sedikit. Sebelumnya pasien bekerja sebgai
housekeeping selama 3 trahun dari 2014-2016, namun pasien di PHK karena
ada pengurangan pegawai. Sebelumnya pasien pernah 2 kali bekerja sebagai
SPG perusahaan. Namun tidak dilanjutkan karena merasa tidak cocok dengan
atasannya yang memarahi pasien, dan dengan jumlah upah yang dibayarkan.
Pasien juga tidak mau melanjutkan pekerjaan tersebut, karena ijazah SMKnya
harus diserahkan kepada perusahaan, sehingga pasien merasa tidak aman.
b. RIWAYAT PERKAWINAN
Pasien belum pernah menikah.
c. AGAMA
Pasien beragama Hindu dan taat melakukan ibadah / persembayangan
sebelum atau setelah mengalami gangguan. Pasien merasa bahwa kegiatan
sembayang/upacara-upacara merupakan hal yang penting dan harus dilakukan
untuk keselamatan bersama. Persembayangan dilakukan pasien setiap hari,
baik di lingkungan sekitar pasien maupun di kampung halaman orang tua.
d. AKTIVITAS SOSIAL
Pasien memiliki banyak tema, tidak terdapat permasalahan dalam
pergaulan. Pasien sering jalan-jalan atau pergi makan bersama dengan
temannya, baik teman kantor maupun teman sekolah. Hubungan pertemanan
pasien sejak SMP/SMA masih terjalin baik saat ini. Sebagian teman pasien
12
adalah perempuan, namun juga terdapat teman laki-laki. Tidak terdapat teman
yang mencolok dalah aktivitas sosial pasien.
e. RIWAYAT PSIKOSEKSUAL
Pasien memiliki orientasi seksual yang normal yaitu menyukai lawan
jenisnya (heteroseksual).
f. RIWAYAT HUKUM
Pasien tidak pernah terlibat dalam masalah hukum.
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
13
V. DENAH RUMAH
5
3
4
2
VII.PEMERIKSAAN FISIK
STATUS PRESENT
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Denyut Nadi : 86 x/mnt
Laju Respirasi : 18 x/mnt
Temperatur Axilla : 36,5 oC
Skala Nyeri : 0/10
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 165 cm
BMI : 21,31 (Normal)
STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephali
Mata : Anemis -/-, Ikterik -/-, Reflek Pupil +/+ bulat isokor
THT : Kesan tenang
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-/-),
Thoraks
Cor : S1S2 normal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
15
STATUS NEUROLOGIS
GCS : E4 V5 M6
Kaku Kuduk : tidak ada
Reflek Fisiologis TDE
Reflek Patologis : - -
- -
STATUS PSIKIATRI
Kesan umum
o Penampilan : penampilan tidak wajar
o Sikap terhadap pemeriksa : kontak verbal dan visual cukup
o Kesadaran : Jernih
o Orientasi : Baik (waktu, tempat, orang)
o Daya ingat :
Segera : Baik
16
Mood/afek/keserasian
o Senang/Tumpul/Inappropriate
Proses pikir
Pencerapan
o Insomnia : (-)
o Hipobulia : (+) riwayat
o Raptus : (-)
Psikomotor : Tenang saat pemeriksaan
o Tilikan : 4 (empat)
VIII. RESUME
Pasien perempuan, berusia 22 tahun, kewarganegaraan Indonesia, suku bali,
agama hindu, pendidikan terakhir S1, bekerja sebagai pegawai accounting swasta,
tinggal di Jalan Hang Tuah Gg Mawar I/25 Depasar. Pasien merupakan pasien
poliklinik jiwa RSUP Sanglah yang kontrol setelah keluar dari perwatan rumah
sakit dan sudah berobat selama 1 bulan.
17
terdapat riwayat waham kendali, ide aneh tidak ada, tidak terdapat halusinasi namun
terdapat riwayat halusiansi audiotorik dan taktil, tidak ada ilusi. Tidak terdapat
insomnia namun riwayat insomnia tipe campuran ada, tidak terdapat hipobulia dan
raptus,namun terdapat riwayat hipobulia dan raptus, psikomotor tenang saat
pemeriksaan dan tilikan derajat 6.
IX. DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
1. Gangguan Skizoafektif Tipe Manik (F25.0)
2. Skizofrenia paranoid (F20.0)
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I : Gangguan Skizoafektif Tipe Manik (F25.0)
Aksis II : Ciri Kepribadian Skizoid, MPE : isolasi, denial,
fantasi schizoid, represi
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial
Aksis V : GAF saat ini 60-51
X. USULAN TERAPI
Riseperidone 2 mg tiap 12 jam (PO)
Asam Valproate 250 mg tiap 12 jam (PO)
Psikoterapi suportif
Psikoedukasi
XI. PROGNOSIS
1. Diagnosis : Gangguan Skizoafektif Tipe Manik
(F.25.0) Buruk
2. Onset umur : Usia muda Buruk
3. Perjalanan penyakit : Kronik Buruk
4. Faktor genetik : Tidak ada Baik
5. Pendidikan : D1 Baik
19
XII. SIMPULAN
1. Pasien perempuan, 22 tahun, suku Bali beralamat di Jalan Hayam Wuruk Gg
Mawar I/25, Denpasar, pasien didiagnosis dengan gangguan psikotik lir
skizofrenia akut dengan mendapatkan pengobatan risperidone 1 mg tiap 24
jam pada pagi hari dan 2 mg tiap 24 jam malam hari. Saat ini pasien sudah
tidak merasakan ada gejala/keluhan dan pasien rutin meminum obat.
2. Pasien memiliki riwayat mengamuk, mempercayai bahwa dirinya
dikendalikan oleh suatu hal, mendengarkansuara-suara yang memerintah
pasien serta merasa ada yang menempel pada bahunya.
3. Pasien memiliki rasa tidak suka dan takut kepada bos pekerjaannya karena
sering memberi pasien tugas tambahan dan marah-marah kepada pegawainya.
Pasien merasa tidak nyaman, dan takut akan dimarahi oleh bos pasien karena
pekerjaan yang tidak baik menurut bos pasien.
4. Pasien tinggal bersama kedua orang tua dan adiknya. Pada keluarga pasien
tidak ada yang memiliki riwayat gangguan jiwa.
5. Pasien saat ini bekerja sebagai pegawai accounting pada toko swasta namun
saat ini sedang cuti dan berencana untuk mengundurkan diri. Aktivitas yang
dilakukan pasien saat ini adalah pekerjaan rumah.
20
XIII. SARAN
Adapun saran yang dapat saya berikan kepada pasien dan keluarga pasien
ialah sebagai berikut:
1. Pasien agar rutin kontrol ke poliklinik jiwa. Dan rutin untuk mengkonsumsi
obat. Pasien disarankan membuat pengingat minum obat melalui handphone
pasien.
2. Pasien dan keluarga memahamin gejala efek samping yang diakibatkan oleh
obat yang dikonsumsi pasien.
3. Pasien disarankan menceritakan apapun yang sedang menjadi beban
pikirannya baik pada keluarga maupun teman pasien. Tidak terlalu
memikirkan hal-hal kecil yang dapat mengganggu pikiran pasien dengan
cara melakukan hal-hal yang disenangi.
4. Pasien agar mengatur waktu untuk kontrol. Jika terbentur oleh kesibukan
atau acara tertentu, sebaiknya datang sebelum tanggal kontrol atau
diwakilkan oleh anggota keluarga lain untuk mengantar pasien.
5. Pasien disarankan untuk sementara beristirahat dari pekerjaannya agar dapat
menenangkan diri dengan baik terlebih dahulu.
XIV. DOKUMENTASI
21