Anda di halaman 1dari 80

ANTI-TURUNAN DAN INTEGRAL TENTU

Departemen Matematika
FMIPA IPB

Bogor, 2015

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 1 / 80


Topik Bahasan

1 Anti-turunan

2 Pendahuluan Luas

3 Integral Tentu

4 Teorema Dasar Kalkulus Pertama

5 Teorema Dasar Kalkulus Kedua dan Metode Substitusi

6 Teorema Nilai Rataan untuk Integral

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 2 / 80


Anti-turunan

Matematika memiliki banyak pasangan operasi balikan:


Penambahan vs pengurangan,
Perkalian vs pembagian,
Pemangkatan vs penarikan akar,
Turunan vs ?

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 3 / 80


Anti-turunan

Anti-turunan

De…nisi
F disebut suatu anti-turunan f pada interval I jika F0 (x) = f (x) untuk
semua x dalam I.

Contoh
Tentukan suatu anti-turunan fungsi f (x) = 3x2 pada R.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 4 / 80


Anti-turunan

Anti-turunan Umum

Jika suatu fungsi f memiliki suatu anti-turunan, maka fungsi tersebut


akan memiliki keseluruhan keluarga dan setiap keluarga ini dapat
diperoleh dari salah satu di antaranya dengan jalan menambahkan
suatu konstanta yang cocok.
Keluarga fungsi ini dinamakan anti-turunan umum dari f .
Setelah terbiasa dengan pengertian ini, kata sifat umum seringkali
akan dihilangkan.

Contoh
Tentukan anti-turunan umum dari f (x) = x3 pada R.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 5 / 80


Anti-turunan

Notasi untuk Anti-turunan


Notasi untuk operasi penentuan suatu turunan: Dx
Notasi untuk operasi penentuan suatu anti-turunan: Ax
1
Ax x3 = x4 + C
4
R
atau . . . dx (notasi Leibniz)
Z
1 4
x3 dx = x +C
4

Mengikuti Leibniz, istilah integral tak-tentu akan sering digunakan


sebagai ganti anti-turunan.
Anti-diferensiasi Rjuga berartiR mengintegrasi.
Dalam lambang f (x) dx, disebut tanda integral dan f (x) disebut
integran.
Perhatikan bahwa
Z Z
Dx f (x) dx = f (x) dan Dx f (x) dx = f (x) + C

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 6 / 80


Anti-turunan

Teorema (Aturan Pangkat)


Jika r adalah sebarang bilangan rasional kecuali 1, maka
Z
xr + 1
xr dx = +C
r+1

Contoh
3
Tentukan anti-turunan yang umum dari f (x) = x 2 .

Teorema
Z Z
sin xdx = cos x + C dan cos xdx = sin x + C

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 7 / 80


Anti-turunan

Teorema (Integral Tak-tentu adalah Operator Linear)


Misalkan f dan g memiliki anti-turunan (integral tak-tentu) dan misalkan k
suatu konstanta, maka
R R
1 kf (x) dx = k f (x) dx;
R R R
2 [f (x) + g (x)] dx = f (x) dx + g (x) dx;
R R R
3 [f (x) g (x)] dx = f (x) dx g (x) dx.

Contoh
R
Menggunakan kelinearan , tentukan
R
1 4x3 + 2x dx
R 4
2 u 3 5u + 6 du
R 1 p
3 + t dt
t2

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 8 / 80


Anti-turunan

Teorema (Aturan Pangkat yang Digeneralisasi)


Misalkan g suatu fungsi yang dapat didiferensiasi dan r suatu bilangan
rasional yang bukan 1, maka
Z
r 0 [g (x)]r+1
[g (x)] g (x) dx = +C
r+1

Contoh
Tentukan
R 3 20
1 x + 2x 3x2 + 2 dx
R
2 sin30 x cos xdx

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 9 / 80


Anti-turunan

Contoh sebelumnya memperlihatkanR mengapa Leibniz menggunakan


diferensial dx dalam cara penulisan . . . dx.
Jika dimisalkan u = g (x), maka du = g0 (x) dx.
Karena itu, kesimpulan dari Teorema Aturan Pangkat yang
Digeneralisasi,
Z
ur + 1
ur dx = + C, r 6= 1
r+1
yaitu aturan pangkat yang biasa dengan u sebagai variabel.

Contoh
Tentukan
R 4 6
1 x + 5x 8x3 + 10 dx
R 3 40
2 x + 2 x2 dx

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 10 / 80


Anti-turunan

Latihan Soal Anti-turunan

Soal
Carilah anti-turunan umum F (x) + C untuk fungsi-fungsi berikut.
1 f (x) = 4x3 π 2 x.
4 3
2 f (x) = 3 .
x x4
x7 x2
3 f (x) = .
x4

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 11 / 80


Anti-turunan

Soal
Hitunglah integral tak-tentu yang ditunjuk.
R 4 p
1 x + x + x dx.
R 2 3
2 x + 3x dx.
R x2 ( x + 2 ) 2
3 p dx.
x
R
4 (sin x + cos x) dx.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 12 / 80


Anti-turunan

Soal
Gunakan aturan pangkat yang digeneralisasi untuk menghitung
integral-integral tak-tentu berikut.
R p 4p
1 3x + 2 3dx.
R p
2 6x3 + 2 6x4 + 8x 3dx.
R
3 cos x (2 + sin x)5 dx.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 13 / 80


Pendahuluan Luas

Pendahuluan Luas
Untuk poligon (daerah tertutup di bidang yang dibatasi oleh ruas-ruas
garis lurus), masalah luas tidak menjadi persoalan.
Dimulai dengan mende…nisikan luas sebuah segiempat sebagai
panjang kali lebar, diturunkanlah rumus-rumus untuk luas
jajarangenjang, segitiga, dan sebarang poligon.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 14 / 80


Pendahuluan Luas

Sifat-sifat Luas
1 Luas sebuah daerah rata adalah bilangan (real) taknegatif.
2 Luas segiempat adalah hasil kali panjang dan lebarnya (keduanya
diukur dalam satuan yang sama). Hasilnya dalam satuan persegi.
3 Daerah-daerah yang sama dan sebangun memiliki luas yang sama.
4 Luas gabungan dua daerah yang hanya berimpit pada sebuah ruas
garis sama dengan jumlah luas kedua daerah tersebut.
5 Jika sebuah daerah berada di dalam daerah yang kedua, maka luas
daerah pertama lebih kecil daripada atau sama dengan luas yang
kedua.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 15 / 80


Pendahuluan Luas

Untuk suatu daerah dengan batas melengkung, masalah penentuan


luas menjadi lebih sukar.
Tetapi, Lebih dari 2000 tahun silam, Archimedes menyediakan kunci
untuk penyelesaiannya.
Perhatikan suatu barisan poligon-dalam yang mengaproksimasi daerah
melengkung dengan kecermatan yang semakin besar.
Sebagai contoh untuk lingkaran berjari-jari 1, perhatikan
poligon-dalam beraturan P1 , P2 , P3 , . . . dengan 4 sisi, 8 sisi, 16 sisi,
...

Luas lingkaran adalah limit ketika n ! ∞ dari luas-luas Pn . Jadi, jika


A (f ) menyatakan luas suatu daerah f , maka
A (lingkaran) = lim A (Pn )
n! ∞
(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 16 / 80
Pendahuluan Luas

Archimedes melanjutkan lebih jauh, dengan meninjau juga


poligon-poligon luar T1 , T2 , T3 , . . .

Telah diperlihatkan bahwa akan diperoleh nilai yang sama untuk luas
lingkaran berjari-jari 1 (yakni π) tidak peduli apakah digunakan
poligon dalam atau luar.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 17 / 80


Pendahuluan Luas

Pendekatan untuk mencari luas daerah melengkung R akan melibatkan


langkah-langkah berikut:
1 Aproksimasikan daerah R oleh n segiempat dengan n segiempat yang
diambil bersama-sama mengandung R, menghasilkan poligon luar,
atau terkandung di dalam R, menghasilkan poligon dalam.
2 Carilah luas masing-masing segiempat.
3 Jumlahkan luas masing-masing segiempat itu.
4 Ambil limit ketika n ! ∞.
Jika limit daerah poligon dalam atau poligon luarnya sama, limit ini
disebut luas daerah R.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 18 / 80


Pendahuluan Luas

Beberapa Rumus Jumlah Khusus

n
1 ∑ c = nc
i=1
n n (n + 1)
2 ∑i=
i=1 2
n n (n + 1) (2n + 1)
3 ∑ i2 =
i=1 6
n 2
n (n + 1)
4 ∑ i3 =
i=1 2
n n (n + 1) (2n + 1) 3n2 + 3n 1
5 ∑ i4 =
i=1 30

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 19 / 80


Pendahuluan Luas

Luas menurut Poligon-poligon Dalam


Lihat daerah R yang dibatasi oleh parabola y = f (x) = x2 , sumbu-x,
dan garis tegak x = 2.

R dianggap sebagai daerah di bawah kurva y = x2 di antara x = 0


dan x = 2.
Sasarannya adalah menghitung luas A (R).
(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 20 / 80
Pendahuluan Luas

Bagilah interval [0, 2] menjadi n interval-bagian,

2
masing-masing dengan panjang 4x = , dengan menggunakan n + 1
n
buah titik,
0 = x0 < x1 < x2 < < xn 1 < xn = 2

Jadi,
..
x0 = 0 .
2 2 (n 1)
x1 = 4x = xn 1 = (n
1) 4x =
n n
4 2n
x2 = 24x = xn = n 4 x = =2
n n
..
.
2i
xi = i4x =
n
(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 21 / 80
Pendahuluan Luas

Perhatikan segiempat khas dengan alas [xi 1 , xi ] dan tinggi


f (xi 1 ) = x2i 1 .
Luasnya adalah f (xi 1 ) 4x.

Gabungan Rn dari semua segiempat yang demikian membentuk


poligon dalam yang diperlihatkan pada bagian bawah-kanan.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 22 / 80


Pendahuluan Luas

Luas A (Rn ) dapat dihitung dengan cara menjumlahkan luas-luas di


bawah segiempat-segiempat ini.
A (Rn ) = f (x0 ) 4x + f (x1 ) 4x + f (x2 ) 4x + + f (xn 1 ) 4x
n
= ∑ f ( xi 1 ) 4x
i=1
n 2
2 (i 1) 2
= ∑ n n
i=1
n
8i2 16i + 8
= ∑ n3
i=1
!
n n n
8
=
n3 ∑ i2 2∑i+∑1
i=1 i=1 i=1
8 n (n + 1) (2n + 1) n (n + 1)
= 2 +n
n3 6 2
8 4 4
= +
3 n 3n2
(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 23 / 80
Pendahuluan Luas

Jadi,
8 4 4 8
lim A (Rn ) = lim + 2 =
n! ∞ n! ∞ 3 n 3n 3

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 24 / 80


Pendahuluan Luas

Luas menurut Poligon-poligon Luar

Perhatikan segiempat dengan alas [xi 1 , xi ] dan tinggi f (xi ) = x2i .

Luasnya adalah f (xi ) 4x.


Gabungan Sn dari semua segiempat yang demikian membentuk suatu
poligon luar untuk daerah R.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 25 / 80


Pendahuluan Luas

Luas A (Sn )
A (Sn ) = f (x1 ) 4x + f (x2 ) 4x + + f (xn ) 4x
n
= ∑ f ( xi ) 4 x
i=1
n 2
2i 2
= ∑ n n
i=1
n
8i2
= ∑ n3
i=1
n
8
=
n3 ∑ i2
i=1
8 n (n + 1) (2n + 1)
=
n3 6
8 4 4
= + +
3 n 3n2

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 26 / 80


Pendahuluan Luas

Jadi,
8 4 4 8
lim A (Sn ) = lim + + 2 =
n! ∞ n! ∞ 3 n 3n 3

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 27 / 80


Pendahuluan Luas

Karena
8
lim A (Rn ) = lim A (Sn ) =
n! ∞ n! ∞ 3
dapat disimpulkan bahwa
8
A (R) = lim A (Rn ) = lim A (Sn ) =
n! ∞ n! ∞ 3

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 28 / 80


Pendahuluan Luas

Latihan Soal Pendahuluan Luas

Soal
Carilah luas poligon dalam atau poligon luar yang ditunjukkan.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 29 / 80


Pendahuluan Luas

Soal
Sketsakan gra…k fungsi yang diberikan pada interval [a, b], kemudian
bagilah [a, b] menjadi n interval-bagian yang sama, dan kemudian hitung
luas poligon dalam dan luar yang berpadanan.
1 f (x) = x + 2; a = 2, b = 4, n = 6
2 f (x) = x2 2; a = 3, b = 4, n = 2

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 30 / 80


Pendahuluan Luas

Soal
Carilah luas daerah di bawah kurva y = f (x) pada interval [a, b]. Untuk
melakukan ini, bagi interval [a, b] menjadi n buah interval-bagian yang
sama, hitunglah luas poligon luar yang berpadanan, dan kemudian
misalkan n ! ∞.
1 y = x + 3; a = 1, b = 2
2 y = x2 + 1; a = 2, b = 2

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 31 / 80


Integral Tentu

Jumlah Riemann

Misalkan sebuah fungsi f dide…nisikan pada interval tertutup [a, b].


Fungsi ini bisa bernilai positif ataupun negatif pada interval tersebut
dan bahkan tidak perlu kontinu.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 32 / 80


Integral Tentu

Misalkan suatu partisi P membagi interval [a, b] menjadi n


interval-bagian (tidak perlu sama panjang) dengan menggunakan
titik-titik a = x0 < x1 < x2 < < xn 1 < xn = b dan misalkan
4xi = xi xi 1 .
Pada tiap interval-bagian [xi 1 , xi ], ambil sebuah titik sebarang xi
(yang mungkin saja sebuah titik ujung) yang disebut sebagai titik
sampel untuk interval-bagian ke-i.

n
RP = ∑ f ( xi ) 4 xi
i=1

disebut jumlah Riemann untuk f yang berpadanan terhadap partisi


P.
(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 33 / 80
Integral Tentu

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 34 / 80


Integral Tentu

Contoh
Hitung jumlah Riemann untuk f (x) = x2 + 3 pada interval [ 2, 4] dengan
menggunakan titik-titik partisi berjarak sama
2 < 1 < 0 < 1 < 2 < 3 < 4, dengan titik sampel xi berupa
titik-tengah dari interval-bagian ke-i.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 35 / 80


Integral Tentu

Jika fungsinya positif, jumlah Riemann hanyalah jumlah luas


segiempat-segiempat.
Bagaimana jika fungsinya negatif? Dalam kasus ini, sebuah titik
sampel xi dengan sifat bahwa f (xi ) < 0 akan mengarah ke segiempat
yang sepenuhnya berada di bawah sumbu-x, dan hasil kali f (xi ) 4xi
akan negatif. Ini bermakna bahwa segiempat-segiempat yang
demikian berkontribusi negatif terhadap jumlah Riemann.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 36 / 80


Integral Tentu

Contoh
Hitung jumlah Riemann RP untuk

f (x) = (x + 2) (x 1) (x 3)

pada interval [0, 4] dengan menggunakan partisi P dengan titik-titik partisi


0 < 1 < 2.5 < 3.6 < 4 dan titik-titik sampel yang berpadanan x1 = 0.5,
x2 = 2, x3 = 3, dan x4 = 3.8.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 37 / 80


Integral Tentu

De…nisi Integral Tentu


Misalkan P, 4xi , dan xi memiliki makna seperti dalam pembahasan
sebelumnya dan kPk, disebut norma (norm) P, menyatakan panjang
interval-bagian yang terpanjang dari partisi P.
De…nisi (Integral Tentu)
Misalkan f suatu fungsi yang dide…nisikan pada interval tertutup [a, b].
Jika
n
lim
kPk!0
∑ f (xi ) 4xi
i=1

Rb
ada, f dikatakan terintegrasikan pada [a, b]. Lebih lanjut f (x) dx,
a
disebut integral tentu (atau integral Riemann) f dari a ke b, kemudian
diberikan oleh
Zb n
f (x) dx = lim
kPk!0
∑ f (xi ) 4xi
a i=1

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 38 / 80


Integral Tentu

Rb
Secara umum, f (x) dx, menyatakan luas bertanda daerah yang
a
terkurung di antara kurva y = f (x) dan sumbu-x dalam interval [a, b],
yang berarti bahwa tanda positif dikaitkan untuk luas bagian-bagian
yang berada di atas sumbu-x dan tanda negatif dikaitkan untuk luas
bagian-bagian yang berada di bawah sumbu-x.

Dalam lambang,

Zb
f (x) dx = Aatas Abawah
a

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 39 / 80


Integral Tentu

Rb
Dalam lambang f (x) dx, a disebut titik ujung bawah untuk integral
a
(atau limit bawah integrasi) dan b disebut titik ujung atas untuk
integral (atau limit atas integrasi). Sementara x disebut variabel
boneka (dummy variable) yang dapat diganti oleh sebarang huruf lain.

Zb Zb Zb
f (x) dx = f (t) dt = f (u) du
a a a

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 40 / 80


Integral Tentu

De…nisi

Za
f (x) dx = 0
a
Zb Za
f (x) dx = f (x) dx
a b

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 41 / 80


Integral Tentu

Fungsi-fungsi Apa yang Dapat Terintegrasikan?

Teorema (Teorema Keterintegrasian)


Jika f terbatas pada [a, b] dan kontinu di sana kecuali pada sejumlah titik
yang terhingga, maka f terintegrasikan pada [a, b]. Khususnya, jika f
kontinu pada seluruh interval [a, b], maka f terintegrasikan pada [a, b].

Fungsi-fungsi ini dapat terintegrasikan pada setiap interval tertutup [a, b].
1 Fungsi polinomial.
2 Fungsi sinus dan kosinus.
3 Fungsi rasional, asalkan [a, b] tidak mengandung titik-titik yang
mengakibatkan penyebut 0.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 42 / 80


Integral Tentu

Perhitungan Integral Tentu

Integral suatu fungsi yang terintegrasikan dapat dihitung dengan


menggunakan partisi beraturan (interval-bagian sama panjang) dan
dengan mengambil titik sampel xi dalam cara yang mudah (misalnya titik
ujung kanan interval-bagian).
Contoh
Hitung
R3
1 (x + 2) dx.
1
R2
2 3x2 6 dx.
1

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 43 / 80


Integral Tentu

Sifat Penambahan Integral


Pandang dua daerah melengkung R1 dan R2

dan misalkan R = R1 [ R2 . Jelas bahwa


A (R) = A (R1 [ R2 ) = A (R1 ) + A (R2 )
yang menyiratkan bahwa
Zc Zb Zc
f (x) dx = f (x) dx + f (x) dx
a a b

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 44 / 80


Integral Tentu

Teorema (Sifat Penambahan Integral)


Jika f terintegrasikan pada interval yang memuat titik a, b, dan c, maka

Zc Zb Zc
f (x) dx = f (x) dx + f (x) dx
a a b

tidak peduli apapun urutan a, b, dan c.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 45 / 80


Integral Tentu

Latihan Soal Integral Tentu

Soal
Hitung jumlah Riemann yang ditunjukkan oleh gambar.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 46 / 80


Integral Tentu

Soal
Hitung integral tentu menggunakan de…nisi
R3
1 (x + 4) dx.
0
R5
2 3x2 + 4x dx.
5

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 47 / 80


Teorema Dasar Kalkulus Pertama

Teorema Dasar Kalkulus Pertama

Teorema (Teorema Dasar Kalkulus Pertama)


Misalkan f kontinu pada interval tertutup [a, b] dan misalkan x sebarang
titik (variabel) dalam (a, b), maka

Zx
d
f (t) dt = f (x)
dx
a

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 48 / 80


Teorema Dasar Kalkulus Pertama

Sifat Pembandingan

Teorema (Sifat Pembandingan)


Jika f dan g terintegrasikan pada [a, b] dan jika f (x) g (x) untuk semua
x dalam [a, b], maka
Zb Zb
f (x) dx g (x) dx
a a

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 49 / 80


Teorema Dasar Kalkulus Pertama

Sifat Keterbatasan
Teorema (Sifat Keterbatasan)
Jika f terintegrasikan pada [a, b] dan jika m f (x) M untuk semua x
dalam [a, b], maka

Zb
m (b a) f (x) dx M (b a)
a

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 50 / 80


Teorema Dasar Kalkulus Pertama

Integral Tentu Adalah Operator Linear

Teorema (Kelinearan Integral Tentu)


Misalkan bahwa f dan g terintegrasikan pada [a, b] dan k adalah
konstanta, maka kf , f + g, dan f g juga terintegrasikan pada [a, b] dan

Zb Zb
kf (x) dx = k f (x) dx
a a
Zb Zb Zb
[f (x) + g (x)] dx = f (x) dx + g (x) dx
a a a
Zb Zb Zb
[f (x) g (x)] dx = f (x) dx g (x) dx
a a a

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 51 / 80


Teorema Dasar Kalkulus Pertama

Contoh
Tentukan
d Rx
1 t2 dt.
dx 3
d Rx t3
2 p dt.
dx 1 t5 + 7
d R5
3 sin u tan3 udu.
dx x
3
d Rx
4 4t2 5t dt.
dx 1

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 52 / 80


Teorema Dasar Kalkulus Pertama

Contoh
Tunjukkan bahwa
Z2 p
2 1 + x3 dx 6.
0

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 53 / 80


Teorema Dasar Kalkulus Pertama

Latihan Soal Teorema Dasar Kalkulus Pertama

Soal
R2 R4 R2
Misalkan bahwa f (x) dx = 3, f (x) dx = 4, g (x) dx = 2, dan
0 2 0
R4
g (x) dx = 5. Gunakan sifat-sifat integral tentu (kelinearan, ketambahan
0
interval, dan seterusnya) untuk menghitung tiap integral berikut.
R4
1 2f (x) dx.
2
R4
2 [4f (t) + 3g (t)] dt.
0
R2
3 [f (u) g (u)] du.
4

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 54 / 80


Teorema Dasar Kalkulus Pertama

Soal
Carilah F0 (x) .
Rx
1 F (x) = 3tdt.
2
Rx
2 F (x) = xtdt.
3
Rx4
3 F (x) = cos tdt.
4
Rx2 t3
4 F (x) = dt.
x 2 + t3

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 55 / 80


Teorema Dasar Kalkulus Pertama

Soal
Tunjukkan bahwa
Z3 p
3 x2 + 3dx 12.
0

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 56 / 80


Teorema Dasar Kalkulus Kedua dan Metode Substitusi

Teorema Dasar Kalkulus Kedua

Teorema (Teorema Dasar Kalkulus Kedua)


Misalkan f kontinu (karenanya terintegrasikan) pada [a, b] dan misalkan F
sebarang anti-turunan dari f pada [a, b], maka

Zb
f (x) dx = F (b) F (a)
a

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 57 / 80


Teorema Dasar Kalkulus Kedua dan Metode Substitusi

Contoh
Tunjukkan bahwa
Rb
1 kdx = k (b a) dengan k konstanta.
a
Rb b2 a2
2 xdx = .
a 2 2
3 jika r suatu bilangan rasional yang bukan 1, maka
Rb r br + 1 ar + 1
x dx = .
a r+1 r+1

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 58 / 80


Teorema Dasar Kalkulus Kedua dan Metode Substitusi

Contoh
Tentukan
R4
1 3x 5x2 dx.
2
R4 p
2 x (x + 1) dx.
1
R2
3 2 cos tdt.
0

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 59 / 80


Teorema Dasar Kalkulus Kedua dan Metode Substitusi

Metode Substitusi

Teorema (Aturan Substitusi untuk Integral Tak-tentu)


Misalkan g fungsi terdiferensialkan dan misalkan F adalah anti-turunan f ,
maka Z
f (g (x)) g0 (x) dx = F (g (x)) + C

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 60 / 80


Teorema Dasar Kalkulus Kedua dan Metode Substitusi

Contoh
Tentukan
R
1 cos 2xdx.
R 2
2 x sin x3 dx.
R p
3 x x2 + 3dx.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 61 / 80


Teorema Dasar Kalkulus Kedua dan Metode Substitusi

Teorema (Aturan Substitusi untuk Integral Tentu)


Misalkan g memiliki turunan kontinu pada [a, b] dan f kontinu pada daerah
hasil g, maka
Zb gZ(b)
0
f (g (x)) g (x) dx = f (u) du
a g(a)

dengan u = g (x).

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 62 / 80


Teorema Dasar Kalkulus Kedua dan Metode Substitusi

Contoh
Tentukan
R2 p
1 x4 + x2 2x3 + x dx.
0
π
R2
2 cos2 2x sin 2xdx.
0
R1 x+2
3 dx.
0 + 4x + 5)2
( x2
π2 p
R4 sin x
4 p dx.
π2
x
9

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 63 / 80


Teorema Dasar Kalkulus Kedua dan Metode Substitusi

Latihan Soal Teorema Kalkulus Kedua dan Metode


Substitusi

Soal
Gunakan Teorema Dasar Kalkulus Kedua untuk menghitung
integral-integral tentu berikut.
R3
1 x4 dx.
0
R6 s3 4
2 ds.
2 s2

3 sin xdx.
0

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 64 / 80


Teorema Dasar Kalkulus Kedua dan Metode Substitusi

Soal
Gunakan metode substitusi untuk menentukan integral-integral tak-tentu
berikut.
Rp
1 2x + 1dx.
p
R x2 cos x3 + 4
2 p dx.
x3 + 4

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 65 / 80


Teorema Dasar Kalkulus Kedua dan Metode Substitusi

Soal
Gunakan Aturan Substitusi untuk Integral tentu untuk menghitung
integral-integral tentu berikut.
R2 1000 2
1 x3 4 x dx.
0
π
R2
2 (sin 3x cos 4x) dx.
0
R5 1
3 p dx.
1 4x + 5
π
R2 cos θ
4
2
dθ.
π sin θ
4

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 66 / 80


Teorema Nilai Rataan untuk Integral

Telah diketahui bahwa rata-rata n bilangan y1 , y2 , . . ., yn dihitung


dengan cara mejumlahkannya kemudian hasilnya dibagi dengan n
y1 + y2 + + yn
y=
n

Dapatkah diberikan makna pada konsep rata-rata fungsi f pada suatu


interval [a, b]?
Misalkan diambil partisi beraturan dari [a, b], sebutlah
b a
P : a = x0 < x1 < x2 < < xn 1 < xn = b, dengan 4x = .
n
Rata-rata n nilai fungsi f (x1 ), f (x2 ), . . ., f (xn ) adalah
f (x1 ) + f (x2 ) + + f ( xn ) 1 n
n i∑
= f (xi )
n =1
n
1 b a
a i∑
= f ( xi )
b =1
n
n
1
a∑
= f ( xi ) 4 x
b i=1
(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 67 / 80
Teorema Nilai Rataan untuk Integral

Jumlah yang terakhir adalah jumlah Riemann pada [a, b], sehingga
n
f (x1 ) + f (x2 ) + + f ( xn ) 1
a n!∞ i∑
lim = lim f (xi ) 4x
n! ∞ n b =1
Zb
1
= f (x) dx
b a
a

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 68 / 80


Teorema Nilai Rataan untuk Integral

Nilai Rata-rata sebuah Fungsi

De…nisi (Nilai Rata-rata sebuah Fungsi)


Jika f terintegrasikan pada interval [a, b], maka nilai rata-rata f pada [a, b]
adalah
Zb
1
f = f (x) dx
b a
a

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 69 / 80


Teorema Nilai Rataan untuk Integral

Contoh
Tentukan nilai rata-rata
p fungsi yang dide…nisikan oleh f (x) = x cos x2
pada interval 0, π .

Contoh
Misalkan suhu dalam Celcius suatu balok baja dengan panjang 3 meter
tergantung kepada posisi x menurut fungsi T (x) = 20 + 10x (3 x).
Tentukan suhu rata-rata dalam balok itu. Adakah titik tempat suhu yang
sebenarnya sama dengan suhu rata-rata?

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 70 / 80


Teorema Nilai Rataan untuk Integral

Teorema Nilai Rataan untuk Integral

Teorema (Teorema Nilai Rataan untuk Integral)


Jika f kontinu pada [a, b], maka terdapat suatu bilangan c antara a dan b
sedemikian rupa sehingga

Zb
1
f (c) = f (t) dt
b a
a

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 71 / 80


Teorema Nilai Rataan untuk Integral

Contoh
Tentukan semua nilai c yang memenuhi Teorema Nilai Rataan untuk
integral untuk
1 f (x) = x3 pada interval [ 2, 2].
1
2 f (x) = pada interval [0, 4].
(x + 3)2

Contoh
Tentukan semua nilai c yang memenuhi Teorema Nilai Rataan untuk
integral untuk f (x) = x3 pada interval [ 2, 2].

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 72 / 80


Teorema Nilai Rataan untuk Integral

Penggunaan Simetri dalam Perhitungan Integral Tentu


Ingat:
fungsi genap adalah fungsi yang memenuhi f ( x) = f (x), gra…knya
simetri terhadap sumbu-y
fungsi ganjil adalah fungsi yang memenuhi f ( x) = f (x),
gra…knya simetri terhadap titik asal
Teorema (Teorema Simetri)
Jika f adalah fungsi genap, maka

Za Za
f (x) dx = 2 f (x) dx.
a 0

Jika f adalah fungsi ganjil, maka

Za
f (x) dx = 0.
a
(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 73 / 80
Teorema Nilai Rataan untuk Integral

Tafsiran Geometri Teorema Simetri

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 74 / 80


Teorema Nilai Rataan untuk Integral

Contoh
Tentukan
R
2π x
1 cos dx.
2π 2
R4 x3
2 dx.
4 x4 + 3
R1
3 x cos2 x + x5 x2 dx.
1
R
π
4 sin5 x cos3 xdx.
π

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 75 / 80


Teorema Nilai Rataan untuk Integral

Latihan Soal Teorema Nilai Rataan untuk Integral

Soal
Tentukan rata-rata nilai fungsi pada interval yang diberikan.
1 f (x) = 4x3 ; [2, 5].
p
2 f (x) = x sin x2 ; 0, π

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 76 / 80


Teorema Nilai Rataan untuk Integral

Soal
Tentukan semua nilai c yang memenuhi Teorema Nilai Rataan untuk
Integral pada interval yang diberikan.
1 f (x) = x4 ; [ 3, 3]
2 H (z) = cos z; [ 2π, 2π ]

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 77 / 80


Teorema Nilai Rataan untuk Integral

Soal
Gunakan simetri untuk membantu menghitung integral yang diberikan.
R

1 [sin (3x) + cos (3x)] dx.

R5
2 1 + 2x + 3x2 + 4x3 dx.
5

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 78 / 80


Teorema Nilai Rataan untuk Integral

Soal
Buktikan atau bantah bahwa integral rata-rata nilai fungsi sama dengan
integral fungsi pada interval:

Zb Zb
f dx = f (x) dx.
a a

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 79 / 80


Teorema Nilai Rataan untuk Integral

Tentang Slide

Penyusun: Tim Dosen Dep. Matematika FMIPA IPB


Versi: 2015
Media Presentasi: LATEX - BEAMER (PDFLATEX)

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus IB Bogor, 2015 80 / 80

Anda mungkin juga menyukai