2018
Disampaikan
Seminar 13 Oktober 2018
PENDAHULUAN
• Hipoksia
• Perdarahan
• Trauma
• Infeksi
• Reaksi imunologis
• Gangguan
genetika
• Ggn nutrisi
JUMLAH CAIRAN TUBUH
Laki-laki Perempuan
0 – 1 bulan 75,7
1 – 12 bulan 64,5
1 – 10 tahun 61,7
10 – 16 tahun 58,9 57,3
17 – 19 tahun 60,6 50,2
40 – 59 tahun 54,7 46,7
> 60 tahun 51,5 45,5
Komposisi cairan Dalam Tubuh
40
%
15
%
5
%
Pergerakkan Cairan Tubuh
1 Osmosis
Cairan
Tubuh Difusi
3 Transpor Aktif
1. Osmosis
Bergeraknya molekul (zat terlarut) melalui membran
semipermeabel dari larutan berkadar lebih rendah ke
yg lebih tinggi hingga kadarnya sama
Tujuan
dari pompa natrium kalium adalah
untuk mencegah keadaan hiperosmolar di
dalam sel.
Perpindahan tergantung pd perbedaan
konsentrasi dan tekanan hidrostatik.
FUNGSI CAIRAN TUBUH
1. Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan
ke sel
2. Mengeluarkan buangan-buangan sel
3. Membantu dalam metabolisme sel
4. Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non
elektrolit
5. Membantu memelihara suhu tubuh
6. Membantu pencernaan
7. Mempemudah eliminasi
8. Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim)
Intake Dan Out put normalnya : SEIMBANG
Asupan
Haluaran
PENGATURAN VOLUME CAIRAN TUBUH
GANGGUAN KESEIMBANGAN
CAIRAN
1. KEKURANGAN CAIRAN
• Dapat terjadi karena kekurangan
pemasukan air
• Pengeluaran yg berlebihan
• Kekurangan cairan dpt terjadi dg
atau tanpa ketidakseimbangan
elektrolit
2. KELEBIHAN CAIRAN
Penyebab :
1. Payah jantung
2. Intake yg berlebihan
Gejala :
Dispnea, orthopnea, BB meningkat,
JVP meningkat, ronchi (+), CVP
meningkat
PRINSIP DASAR TERAPI CAIRAN
6 Air 20 30 – 50 40
Fluid Needs
Based Upon Method
Food and Nutrition Board, NAS, Recommended Dietary Allowances 10th Editiion, 1989; Charney and Malone, ADA
Pocket Guide to Nutrition Assessment, 2004, p. 166
Terapi Cairan
Resusitasi Rumatan
PERBAIKAN
RUMATAN
1. Volume
2. Elektrolit Na & K (utama)
3. Kalori
4. Protein & lemak
5. Vitamin & micro nutrient
23
Jenis Cairan untuk
Resusitasi
• Kristaloid
• Koloid
24
Jenis-jenis Cairan ( berdasarkan isinya )
1. Cairan kristaloid
Cairan yg berisi partikel kecil ( < 30.000 dalton
atau Φ < 1 nm) shg mudah menembus dinding
pembuluh darah (Saline, RL , RS)
2. Cairan koloid
Cairan yg berisi partikel dg BM besar ( > 30.000
dalton atau Φ ≥ 1 – 100 nm ) shg tak mudah
menembus dinding pembuluh darah (gelatin,
dextran, albumin, HES )
3. Cairan Nutrisi
Cairan yg berisi bahan nutrisi KH, lemak, protein
(sendiri atau campuran)
25
Cairan Kristaloid yg Digunakan untuk Terapi
- - - -
NS 154 154
28
Demonstrated by Madias etal
Plasma + Ringer lactate
Laktat cepat
dimetabolisme
Plasma RL
SID : 38
Elektrolit Plasma Interstetiel Intracelluler
(mEq/L) (mEq/kgH2O) (mEq/kgH2)
Cation
Na+ 142 145 10
K+ 4 4 159
Ca2+ 5 3 1
Mg2+ 2 2 40
Total 153 154 210
Anion
Cl- 103 117 3
HCO3- 25 28 7
Protein 17 - 45
Ather 8 9 155
Total 153 154 210
Cairan Koloid
Resiko Edema ++ + +
Anti Inflamasi - + ++
Reaksi Anafiilaksis ++ + -
FFP,
Voluven Haemaccel Dextran 70
Plasmanate
Amylase/ Ginjal,
Ekskresi Liver, ginjal Ginjal
RES/ginjal protease 33
Beberapa Sifat Gelatin
4 jam)
Mengeluarkan histamin.
34
Tabel Ekspansi
Tabel Ekspansi PV PV Setelah
Setelah Pemberian
Pemberian Beberapa
Beberapa Cairan Cairan Infus
Infus
CAIRAN PV (ml) IFV(ml) ICV(ml)
250 ml 5% albumin 250 0 0
250 ml 25% albumin 1000 -‐750 0
1000 ml D5W 85 255 660
1000 ml RL 200 800 0
1000 ml NaCl 0,9% 275 825 -‐100
1000 ml NaCl 5% 990 2690 -‐2950
1000 ml darah 1000 0 0
lengkap
PV : Volume Plasma IFV : Interstitial fluid volume ICV : volume intraseluler
Perbedaan Cairan Kristaloid Dan Koloid
Kristaloid Koloid
Sebentar Lama
Keberadaan dlm IV
(Mudah Keluar IV) (> Sulit Keluar IV)
Jarum besar
menyumbat vena,
aliran jadi lambat
Cairan pekat akan
kontak dinding lama
• Tergantung besarnya vena yg akandigunakan.
• Kateter harus berdiameter kecil sehingga ada ruang untuk
kateter dan aliran darah
Closed
syste
m
Efektifitas dlm mencegah plebitis/infeksi antara
dressing dg kassa steril dan transparan dressing sama
(TIDAK ada yg lebih unggul)
Perhatian :
Plester yg digunakan di bawah transfarant dressing tdk menutup area
insersi harus steril
Posisi transfarant dressing tdk boleh menutup tubing coneccting
PENGKAJIAN
Riwayat Keperawatan :
- Neurologis : kesadarann
- BB, vital sign
- Jlh intake dan out put dlm 24 jam
- Kulit : suhu, kelembaban, turgor, warna
- Rongga mulut : membran mukosa, lidah saliva
- Mata : Penglihatan, edema, tekanan bola mata
- Cardiovasculer : V.Jugularis, CRT
- Paru-paru : RR, suara nafas, perkusi paru,
complience
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
- Kekurangan cairan
- Kelebihan cairan
- Hiponatremi
- Hipernatremi
- Hipokalemi
- Hiperkalemi
- Hipokalsemi
- Hiperkalsemi
KOREKSI ELEKTROLIT
NATRIUM
- Normal : 135 – 145 meq/liter
- ( Na normal – Na hasil ) x 0,6 x BB
- Catatan :
= Koreksi maksimal 0,5 mEq/jam
= Harus perlahan-lahan ~ cegah edema serebral
= Perhitungan seperti defisit Air
KALIUM
- Normal : 3,5 – 5,0 meq/ liter
- (K normal – K hasil ) x BB) x 1/3
- Koreksi maksimal 25 mEq/jam, & 40 mEq/jam jika disertai dg
kelainan EKG, dg pelarut minimal 1 : 1
- Standar kalium 4,5
CALSIUM
- Normal : 4,7 s/d 5,2mg/dl
- Koreksi 20 mg/kgBB
OUTPUT
1. IWL
- Tergantung dari : usia, BB,
- Suhu
2. Kerja fisik
3. Kondisi atmosfier
4. Urine :
- Lebih dari 3 th : 1 – 2 ml/kg BB/jam
- Kurang 3 th : 3 – 4 ml/kg BB/jam
Insensible Loss (IWL)
.
4 >15 – 20 % Fatal
Nilai Normal Elektrolit
Nama Elektron Satuan SI Satuan Lain
?
Test Laboratorium untuk Mengevaluasi Status
Cairan
NATRIUM
- Normal : 135 – 145 meq/liter
- ( Na normal – Na hasil ) x 0,6 x BB
- Catatan :
= Koreksi maksimal 12 mEq/hari
= Harus perlahan-lahan ~ cegah edema serebral
= Perhitungan seperti defisit Air
KALIUM
- Normal : 3,5 – 5,0 meq/ liter
- (K normal – K hasil ) x BB) x 1/3
- Koreksi maksimal 25 mEq/jam, & 40 mEq/jam jika disertai dg
kelainan EKG, dg pelarut minimal 1 : 1
- Standar kalium 4,5
CALSIUM
- Normal : 4,7 s/d 5,2mg/dl
- Koreksi 20 mg/kgBB
Perhitungan Tetesan
Jenis Set Infus
Tetesan X Waktu
= Jumlah
Jenis Set Infus
MONITORING
• Lakukan observasi pd daerah insersi adakah
komplikasi , sistemik maupun lokal seperti :
- Infiltrasi
- Plebitis
- Beban cairan berlebih
- Emboli udara
- Perdarahan /hematom
- Infeksi
- Trombus
Perawatan saat Re-
dressing
• Lepas infus:
tanda2 infeksi, Malfungsi
• Monitor visual tempat penusukan
• Dukung pasien melapor jk tidak
nyaman
• Yakinkan perawatan daerah tusukan
sesuai dng material kateter
CDC, 2011
Komplikasi Infus Perifer
• PLEBITIS (terbanyak) Risiko INFEKSI
• Tromboplebitis, Ekstravasai, Infiltrasi
• Hematoma, Clotting & obstruksi
• Infeksi aliran darah (BSI)-jarang**
- Mortalitas & mordibitas, , LOS
- USA: 250.00- 500.000/th (cost 4.000 – 56.000 $/
epis
Terapi Cairan :
- Kehilangan Intravaskuler : Kristaloid
Koloid
- Kehilangan interstitiel : Kristaloid
- Kehilangan intraseluler : Dextrose
Tujuan utama dari terapi cairan dan elektrolit
- Perfusi jaringan, keseimbangan cairan dan
elektrolit, nutrisi
Kepustakaan :
• Smith K; Fluid and electrolyte, A Concept Approach Churchill Livingstone,
2009
• Program manual Total Nutrition Therapy, version 2.0., 2003
• Tjokroprawiro, A. Practical Guidlines Clinical Nutrition for Diabeic
Patients,Clinical Nutrition Club Annual meeting,Surabaya,
• . ……………CNC meeting, Surabaya 2007
5. Raharjo E; Kombinasi nutrisi enteral parenteral, CNC meeting,
Surabaya 2008
• Howard Lyn; Enteral and parenteral nutrition therapy Harrisons of internal
medicine 16th edit, Mc Graw HillCompany, 2005.
• Mustafa I, Lavere X, Nutrition in intensive care unit,Critical Care, Elsevier
Mosby, 2003.
Tak Ada Seorangpun Yang Akan Mencapai
KesuksesannyaTanpa Melalui Kerja Keras