Ilmu yang bermanfaat bagi kita adalah ilmu yang dapat membimbing dan membawa kita
kepada jalan Allah s.w.t. Firman Allah di dalam kitab-Nya yang agung Al-Quran petikan dari ayat 56
surah Ar-Rum;
“Dan (bagi menjawabnya) berkatalah orang-orang yang berilmu serta beriman: "Demi
sesungguhnya, kamu telah tinggal (di dalam kubur) - menurut yang terkandung dalam Kitab Allah
- sampai ke hari kebangkitan (hari kiamat); maka inilah dia hari kebangkitan (yang dijanjikan) itu,
akan tetapi kamu dari dahulu lagi tidak mahu mengetahui (kebenarannya)"
Terdapat dua bentuk keilmuan iaitu ilmu yang berteraskan keimanan serta ilmu yang
berteraskan kekafiran. Allah s.w.t. telah menjelaskan tentang musuh-musuh-Nya di dalam firman-
Nya dari surah Ar-Rum ayat 7;
“Mereka hanya mengetahui perkara yang zahir nyata dari kehidupan dunia sahaja, dan mereka
tidak pernah ingat hendak mengambil tahu tentang hari akhirat”
“Bahkan mereka (yang kafir) telah berkali-kali mengetahui tentang hari akhirat (tetapi mereka tidak
meyakininya), bahkan mereka berada dalam syak mengenainya; bahkan matahati mereka buta
langsung daripada memikirkannya” (An-Naml: 66)
“(Kepentingan dunia) itulah sahaja tujuan terakhir dari pengetahuan yang dicapai oleh mereka.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang yang sesat dari jalannya,
dan Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang yang mendapat hidayah petunjuk” (An-Najm: 30)
1
Sesuai juga peringatan Allah s.w.t. di dalam surah Al-A’raf ayat 175 sehingga 176 yang
berbunyi;
176. “Dan kalau Kami kehendaki nescaya Kami tinggikan pangkatnya dengan (sebab mengamalkan)
ayat-ayat itu. Tetapi ia bermati-mati cenderung kepada dunia dan menurut hawa nafsunya; maka
bandingannya adalah seperti anjing, jika engkau menghalaunya: ia menghulurkan lidahnya
termengah-mengah, dan jika engkau membiarkannya: ia juga menghulurkan lidahnya termengah-
mengah. Demikianlah bandingan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka
ceritakanlah kisah-kisah itu supaya mereka berfikir”
Allah s.w.t. juga ada menjelaskan tentang orang-orang Yahudi dan ilmu mereka di dalam
surah Al-Jumu’ah ayat yang kelima;
2
Apa yang dimaksudkan di dalam ayat di atas adalah, orang Yahudi mempunyai ilmu, tetapi
ilmu yang ada tidak menyebabkan mereka mendapat petunjuk. Mereka memiliki bukti, tetapi bukti
yang ada pada mereka tidak dapat mengubati penyakit hati mereka. Mereka juga memiliki pendapat,
tetapi pendapat yang ada pada mereka tidak mampu mengalahkan. Mereka memiliki riwayat, tetapi
riwayat yang ada pada mereka tidak benar. Mereka memilki bacaan, tetapi bacaan yang ada pada
mereka tidak membawa kepada kebenaran. Mereka memiliki petunjuk, namun petunjuk yang ada
pada mereka justeru menunjukkan kepada penyimpangan. Mereka juga memiliki pengarahan,
namun pengarahan itu justeru membimbing kepada pengingkaran.
Bagaimana mungkin pemilik ilmu mendapat kebahagiaan, sementara mereka adalah orang
yang pertama kali menendang kebahagiaan dengan kaki mereka. Ini sesuai dengan firman Allah di
dalam surah Fusilat ayat ke tujuh belas;
Terdapat banyak buku-buku serta perpustakaan yang besar di dunia barat pada hari ini. Ini
amatlah mendukacitakan. Contohnya di Library of Congress di Washington. Terdapat pelbagai
disiplin buku di sana. Sayangnya mereka adalah umat yang kafir kepada Tuhannya. Mereka hanya
mengetahui alam yang dapat dilihat oleh pancaindera sahaja. Sedangkan yang ada disebalik itu,
tidak mereka dengarkan, tidak mereka lihat dan tidak mereka perhatikan. Firman Allah s.w.t. di
dalam surah Al-Ahqaf ayat 26;
3
“Dan demi sesungguhnya! Kami telah meneguhkan kedudukan mereka (dengan kekuasaan dan
kemewahan) yang tidak Kami berikan kamu menguasainya (wahai kaum musyrik Makkah), dan
Kami telah jadikan bagi mereka pendengaran dan penglihatan serta hati; dalam pada itu,
pendengaran dan penglihatan serta hati mereka tidak memberikan faedah sedikitpun kepada
mereka, kerana mereka sentiasa mengingkari ayat-ayat keterangan Allah; dan (dengan yang
demikian) mereka diliputi oleh azab yang mereka telah ejek-ejek itu”
Pada sebuah taman yang sangat menghijau, amat sayang sekali apabila kambing atau
ternakan yang ada di dalamnya sakit, buah-buahan yang sangat lazat namun kekikiran begitu
mengekang air yang sangat segar namun terasa pahit juga di mulut.
“Bertanyalah kepada Bani Israil, berapa banyak keterangan-keterangan yang telah Kami berikan
kepada mereka (sedang mereka masih ingkar)? Dan sesiapa menukar nikmat keterangan Allah
(dengan mengambil kekufuran sebagai gantinya) sesudah nikmat itu sampai kepadanya, maka
(hendaklah ia mengetahui) sesungguhnya Allah amat berat azab seksa-Nya” (Al-Baqarah: 211)
“Dan tidak ada sesuatu keterangan yang sampai kepada mereka (yang kafir) dari keterangan-
keterangan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya (enggan menerimanya)”
(Al-An’am: 4)
Maka, adalah perlu bagi kita semua untuk sentiasa menilai diri dan memuhasabah
sejauhmana ilmu yang kita terima benar-benar menambahkan iman kita seharian. Sejauhmana,
maklumat yang diterima melalui siaran televisyen serta corong-corong radio benar-benar
menggerakkan naluri iman kita untuk berbuat sesuatu? Bersamalah kita memuhasabahkan diri kita
bersama.