Contoh 22 PDF
Contoh 22 PDF
BAB V
KAPASITOR
http://atophysics.wordpress.com
2
Contoh 5.5 Kapasitor keping sejajar diberi dielektrik dan baterai tidak dihubungkan
Sebuah kapasitor 6 F dengan jarak pisah antarkeping 1 mm diisi dengan udara dan dimuati oleh
baterai 12 V. Kemudian baterai dilepas dari kapasitor dan ruang antarkeping diisi dengan
minyak ( r=2,5). Tentukan : (a) kapasitas ; (b) muatan ; (c) beda potensial antarkeping dan (d)
kuat medan listrik dalam ruang antarkeping
Strategi:
Untuk kapasitor diisi dielektrik dan baterai tidak dihubungkan, kita pegang prinsip bahwa
muatan listrik adalah tetap. Ini berarti muatan listrik sesudah disisipkan dielektrik sama dengan
muatan listrik sewaktu berisi udara. Kapasitas, beda potensial, dan kuat medan listrik setelah
disisipkan dielektrik berubah sesuai dengan persamaan:
V0 E0
CD = ε r C0 ;VD = ; ED =
εr Er
Jawab:
Mula-mula kapasitor berisi udara dengan kapasitas C0 = 6 F; beda potensial V0 = 12 V.
Kemudian kapasitor diisi minyak dengan permitivitas relatif r = 2,5
(a) Kapasitas setelah diisi minyak, CD adalah
CD = ε r C0 = (2,5) (6 F) = 15 F
(b) Muatan kapasitor adalah tetap, sehingga muatan setelah diisi minyak sama dengan ketika
berisi udara
qD = q0 = C0V0 = (6 F) (12V) = 72 C
(c) Beda potensial setelah diisi minyak, VD, adalah
V0 12
VD = = = 4,8 volt
εr 2,5
(d) Kuat medan listrik setelah diisi minyak, ED, adalah
http://atophysics.wordpress.com
3
E0 V0
ED = sedang E0 = sehingga
εr d
V0 / d V0
ED = =
εr dε r
12
Ed = −3
= 4.800 V/m
(10 )(2,5)
Contoh 5.6 Kapasitor keping sejajar diberi dielektrik dan baterai tetap dihubungkan
Dua keping sejajar disusun sebagai sebuah kapasitor dengan udara sebagai dielektrik. Jarak
pisah kedua keping adalah 0,5 cm. Kapasitas kapasitor adalah 20 pF dan ujung-ujung keping
dihubungkan ke baterai 200 V. (a) Berapa muatan yang tersimpan dalam kapasitor? Bila mika
dengan permitivitas relatif 6 disisipkan diantara kedua keping, tentukan : (b) Kapasitas sekarang
dan (c) penambahan muatan dalam kapasitor
Strategi:
Untuk kapasitor diisi dielektrik dan baterai tetap dihubungkan, kita pegang prinsip bahwa beda
potensial antarkeping adalah tetap. Ini berarti, beda potensial sesudah dan sebelum disisipkan
dielektrik adalah sama besarnya. Muatan keping setelah disisipi dielektrik mengalami kenaikan,
sesuai dengan persamaan
qD = ε r q0
Jawab :
Mula-mula kapasitor berisi udara dengan jarak pisah d = 0,5 cm = 5 × 10-3 m ; beda potensial V0
= 200 V; kapasitas C0 = 20 pF = 20 × 10-12 F
(a) Muatan yang tersimpan dalam kapasitor mula-mula, q0, dihitung dengan persamaan
q0 = C0V0 = (20 × 10−12 )(200) = 4 × 10−9 C= 4 nC
(b) Kapasitor sekarang diisi mika dengan permitivitas relatif r = 6. Kapasitas sekarang CD,
dapat dihitung dengan persamaan
CD = ε r C0 = 6(20 × 10−12 ) = 120 × 10−12 F = 120 pF
(c) Beda potensial sekarang, VD, sama dengan beda potensial mula-mula, V0
VD = V0 ⇔ VD = 200V
Muatan kapasitor sekarang, qD, mengalami kenaikan, sesuai dengan persamaan:
qD = ε r q0 = 6(4nC ) = 24nC
Dengan demikian, pertambahan muatan dalam kapasitor, ∆q , adalah
∆q = qD − q0 = 24nC − 4nC = 20nC
http://atophysics.wordpress.com
4
Pada gambar 5.18, misalkan C1 = 6,0 µF, C2 = 3,0 µF, dan Vab = 18 V. Tentukan (a) kapasitor
ekivalen, dan (b) muatan dan beda potensial tiap kapasitor.
Jawab :
(a) Kapasitas ekivalen, Cek susunan seri dapat Anda hitung dari persamaan
1 1 1 1 1 3,0 + 6,0
= + = + =
Cek C1 C2 6,0 3,0 18
18
Cek = = 2,0 µF
9,0
(b) Kita dapat menghitung muatan ekivalen, qek, untuk kapasitor pengganti seri pada gambar
5.18b
q
C= ⇔ qek = CekVab = (2,0 µF )(18V ) = 36 µC
V
Untuk susunan seri, muatan pada tiap kapasitor sama dengan muatan ekivalennya.
Jadi, q1 = q2 = qek
q1 = q2 = 36 µC
Beda potensial tiap kapasitor dihitung dengan persamaan
q q
C= atau V =
V C
q1 3,6 µC
V1 = = =6 V
C1 6,0 µF
q 3,6 µC
V2 = 2 = = 12 V
C2 3,0 µF
Perhatikan nilai kapasitas ekivalen susunan seri yang Anda peroleh pada (a). Tampak bahwa
susunan seri kapasitor akan memperkecil nilai kapasitas.
Pada gambar 5.19, misalkan C1 = 6,0 µF, C2 = 3,0 µF, dan Vab = 18 V. Tentukan (a) kapasitas
ekivalen, (b) muatan dan beda potensial tiap kapasitor
Jawab:
(a) Kapasitor ekivalen, Cek susunan paralel dapat Anda hitung dari persamaan
Cek = C1 + C2 = 6,0 + 3,0 = 9,0 µF
(b) Untuk susunan paralel, beda potensial pada tiap kapasitor sama dengan beda potensial
ekivalennya.
Jadi, V1 = V2 = Vab = 18 V
Muatan pada tiap kapasitor dihitung dengan persamaan
http://atophysics.wordpress.com
5
Strategi:
Penyederhanaan rangkaian langkah demi langkah sampai Anda peroleh sebuah kapasitor
ekivalen dapat diselesaikan dengan memperhatikan kotak strategi pemecahan masalah langkah 1
sampai dengan langkah 3
Jawab:
C1 × C2
Dengan menggunakan persamaan Cek = untuk susunan seri dua kapasitor dan
C1 + C2
persamaan Cek = C1 + C2 + C3 + .... untuk susunan paralel dua buah kapasitor, kita
menyederhanakan rangkaian awal pada gambar 5.20a langkah demi langkah sampai diperoleh
sebuah kapasitor ekivalen pada gambar 5.20d. Penyederhanaan kita mulai dari rangkaian awal
pada gambar 5.20a. Kapasitor 1,0 µF dan 3,0 µF pada bagian atas disusun paralel dan dapat kita
ganti dengan sebuah kapasitor dengan kapasitas Cek1 . Sesuai dengan persamaan
Cek1 = C1 + C2 = 1,0 + 3,0 = 4,0 µF
Kapasitor 6,0 µF dan 2,0 µF pada bagian bawah juga disusun paralel dan dapat kita ganti
dengan sebuah kapasitor dengan kapasitas Cek 2 .
Cek 2 = 6,0 + 2,0 = 8,0 µF
Rangkaian pada gambar 5.20a sekarang dapat kita sederhanakan menjadi seperti pada gambar
5.20b. Kapasitor 4,0 µF dan kapasitor Cek1 =4,0 µF pada bagian atas disusun seri. Kedua
http://atophysics.wordpress.com
6
kapasitor ini dapat kita ganti dengan sebuah kapasitor dengan kapasitor Cek 3 . Sesuai dengan
persamaan
C1 × C2 4,0 × 4,0
Cek 3 = = = 2,0 µF
C1 + C2 4,0 + 4,0
Kapasitor Cek 2 = 8,0 µF juga disusun seri dan dapat kita ganti dengan sebuah kapasitor dengan
kapasitas Cek 4 .
8,0 × 8,0
Cek 4 = = 4,0 µF
8,0 + 8,0
Rangkaian pada gambar 5.20b sekarang dapat kita sederhanakan menjadi seperti pada gambar
5.20c. Sekarang mari kita periksa gambar 5.20c. Kapasitor Cek 3 = 2,0 µF dan kapasitor
Cek 4 = 4,0 µF disusun paralel. Kedua kapasitor ini dapat kita ganti dengan sebuah kapasitor
ekivalen dengan kapasitas Cek , seperti ditunjukkan pada gambar akhir 5.20d.
Cek = 2,0 + 4,0 = 6,0 µF
Jadi, kapasitor ekivalen antara a dan b adalah 6,0 µF
2. Semua kapasitor pada gambar 5.21a adalah identik, dengan C = 1 µF. Tentukan kapasitas
ekivalen antara a dan b.
Jawab:
Mari kita mulai menyederhanakan rangkaian awal pada gambar 5.21a. Ketiga buah kapasitor
dengan kapasitas masing-masing C, yang diberi tanda bulatan putus-putus, disusun seri. Ketiga
kapasitor ini dapat kita ganti dengan sebuah kapasitor dengan kapasitas C1 . Karena ketiga
kapasitor adalah identik, maka kita dapat menggunakan persamaan
http://atophysics.wordpress.com
7
C C
Cek = =
n 3
Selanjutnya, pada gambar 5.21b, kapasitor C dan C1 (dalam bulatan putus-putus disusun
paralel, dan dapat kita ganti dengan sebuah kapasitor C2 . Sesuai dengan persamaan
C 4C
C2 = C + C1 = C + C2 =
3 3
Selanjutnya pada gambar 5.21c, kapasitor C ,C2 dan C (dalam bulatan putus-putus) disusun
seri, dan dapat kita ganti dengan sebuah kapasitor C3 . Sesuai dengan persamaan
1 1 1 1 1 3 1 4 + 3 + 4 11
= + + = + + = =
C3 C C2 C C 4C C 4C 4C
4C
C3 =
11
Selanjutnya pada gambar 5.21d kapasitor C dan C3 (dalam bulatan putus-putus) disusun paralel
dan dapat kita ganti dengan sebuah kapasitor C4 .
4C 15C
C4 = C + C3 = C + C4 =
11 11
Akhirnya dari gambar 5.21e kita dapat menentukan kapasitor ekivalen rangkaian antara a dan b,
Cek . Disini Cek adalah kapasitor ekivalen dari C, C4 dan C yang disusun seri.
1 1 1 1
= + +
Cek C C4 C
1 11 1
= + +
C 15C C
15 + 11 + 15
=
15C
1 41 15
= Cek = C
Cek 15C 41
Karena diberikan C= 1 µF maka:
15 15
Cek = (1µF ) = µF
41 41
http://atophysics.wordpress.com
8
Strategi:
Lakukan dahulu penyederhanaan rangkaian langkah demi langkah dengan menggunakan
susunan seri dan paralel sampai Anda memperoleh sebuah kapasitor ekivalen. Kemudian, Anda
melangkah mundur langkah demi langkah dari rangkaian terakhir ke rangkaian semula dengan
menerapkan prinsip seri dan prinsip paralel dan menggunakan C=q/V (lihat langkah 4 pada
kotak strategi pemecahan masalah)
Jawab:
Mari kita mulai menyederhanakan rangkaian awal pada gambar 5.22a. Kapasitor 2 µF dan 4 µF
(dalam bulatan putus-putus) disusun paralel, dan dapat kita ganti dengan sebuah kapasitor C1.
Sesuai persamaan
C1 = 2 µF + 4 µF = 6 µF
Selanjutnya, pada gambar 5.22b, kapasitor 3 µF, C1 = 6 µF dan 6 F disusun seri, dan dapat kita
ganti dengan sebuah kapasitor ekivalen Cek, sesuai dengan persamaan
1 1 1 1
= + +
Cek 3 6 6
2 +1+1 4
= =
6 6
6 3
Cek = = µF
4 2
Sekarang kita dapat menghitung beda potensial dan muatan pada tiap-tiap kapasitor dari
rangkaian terakhir pada gambar 5.22c dan melangkah mundur ke rangkaian awal pada gambar
5.22a dengan menerapkan sei dan paralel, dan menggunakan persamaan dasar C=q/V. Pada
gambar 5.22c.
3
Vab = 12 V dan Cek = µF, sehingga
2
3
qek = CekVab = ( µF )(12V ) = 18 µC
2
Rangkaian gambar 5.22c berasal dari rangkaian gambar 5.22b, yang mana Cek adalah susunan
seri dan kapasitor-kapasitor 3 µF, C1 dan 6 µF. Menurut prinsip seri, muatan pada tiap-tiap
kapasitor adalah sama yaitu sama dengan muatan pada kapasitor ekivalennya. Dengan
demikian,
q3µF = qC1 = q6 µF = qek = 18 µC
q3µF = 18 µC qC1 = 18 µC q6 µF = 18 µC
Karena q3µF, qC1 dan q6µF telah kita tentukan maka beda potensialnya dapat kita ketahui dengan
menggunakan C=q/V atau V=q/C.
q3 µF18µC
V3 µF = = = 6V
3µF 3µF
q 18µC
V6 µF = 6 µF = = 3V
6 µF 6 µF
q 18µC
VC1 = C1 = = 3V
C1 6 µF
Rangkaian gambar 5.22b berasal dari rangkaian gambar 5.22a, yang mana C1 adalah susunan
paralel dari kapasitor 2 µF dan 4 µF. Menurut prinsip paralel, beda potensial pada tiap kapasitor
sama, yaitu sama dengan beda potensial kapasitor ekivalennya. Dengan demikian,
V2 µF = V4 µF = VC1 = 3 V
V2 µF = 3 V V4 µF = 3 V
http://atophysics.wordpress.com
9
Karena V2µF dan V4µF telah kita tentukan, maka muatan pada kapasitor 2 µF dan 4 µF dapat kita
tentukan dengan menggunakan C=q/V atau q=CV.
q2 µF = (2 µF )V2 µF = (2 µF )(3V ) = 6 µC
q4 µF = (4 µF )V4 µF = (4 µF )(3V ) = 12 µC
Strategi :
Untuk saklar S2 terbuka jelas kapasitor C2 tak dapat dimuati hingga tegangan akhir pada C2
pastilah nol. Untuk saklar S1 ditutup dan S2 terbuka (kasus (a)) maka kapasitor C1 akan dimuati
sampai penuh. Setelah C1 mencapai keadaan tunak, cabang rangkaian yang mengandung C1
akan terbuka sehingga rangkaian soal akan menjadi seperti rangkaian pada gambar 5.25. Untuk
pertanyaan (b), di mana saklar S1 dan S2 ditutup, tentu saja tegangan akhir pada C1 dan C2 tidak
nol. Setelah C1 dan C2 mencapai keadaan tunak, cabang rangkaian yang mengandung C1 dan C2
akan terbuka sehingga rangkaian soal akan menjadi seperti rangkaian pada gambar 5.26.
Jawab:
(a) Rangkaian soal untuk saklar S1 ditutup, S2 dibuka dan C1 dalam keadaan tunak adalah
seperti pada gambar 5.25 berikut ini
Tegangan akhir pada C2 jelas nol karena saklar S2 terbuka. Karena tak ada rangkaian tertutup
melalui baterai 12 V maka kuat arus baterai i=0. Tegangan akhir pada C1 adalah Vab yaitu jalan
dari A ke B. Jalan dari A ke B menentang kuat arus I yang melalui hambatan 100 dan melalui
kutub + baterai 12 V terlebih dahulu. Jadi,
VC1 = VAB = −i × 100 + 12 = 0 × 100 + 12 = 12 V
http://atophysics.wordpress.com
10
(b) Rangkaian soal untuk saklar S1 dan S2 ditutup dan C1 dan C2 dalam keadaan tunak adalah
seperti pada gambar 5.26 berikut ini.
V = iRtotal
12=i (100+50+150)
12
i= A=0,04A (arus baterai)
300
Tegangan akhir pada C1 adalah VAB, yaitu jalan dari A ke B. Jalan dari A ke B melalui
hambatan 100 sambil menentang arus i, dan melalui kutub + baterai 12 V terlebih dahulu.Jadi
VAB = −i × 100 + 12 = −0,04(100) + 12 = 8 V (tegangan akhir pada C1)
Tegangan akhir pada C2 adalah VCD, yaitu jalan dari C ke D. Jalan dari C ke D melalui
hambatan 150 sambil searah dengan i. Jadi
VCD = i × 150 = 0,04 × 150 = 6 V (tegangan akhir pada C2)
http://atophysics.wordpress.com
11
d2 3,0mm
V2 = (V1 ) = (12V ) = 18 V
d1 2,0mm
Energi yang tersimpan dalam kapasitor ketika jarak pisah 3,0 mm adalah
1 1
W = qV = (600 µJ )(18V ) = 5400 µJ
2 2
Dengan demikian, kenaikan energi yang tersimpan dalam kapasitor, W, adalah
W = 5400 µJ – 3600 µJ = 1800 µJ
http://atophysics.wordpress.com