Anda di halaman 1dari 3

PENGASAPAN/FOGGING

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

PEMERINTAH
UPTD PUSKESMAS
KABUPATEN
Casita, AMKep,SKM JUNTINYUAT
INDRAMAYU
NIP. 19731112 200012 1 001

Kegiatan Pemberantasan nyamuk penular/vektor Demam Berdarah


1. Pengertian Dengue (DBD) dengan menggunakan penyemprotan atau pengasapan
yang berisi pembasmi serangga dengan radius 200 meter.
1. Sebagai alternatif terakhir dalam penatalaksanaan kasus DBD
2. Tujuan
2. Menurunkan angka kejadian dan kematian karena penyakit DBD
Dilaksanakan apabila hasil Penyelidikan Epidemiologi memenuhi syarat
3. Kebijakan untuk dilaksanakannya Fogging
Modul pengendalian DBD di Indonesia, Departemen Kesehatan RI
4. Referensi direktorat JendralPengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Depkes, RI, 2011.
1. Persiapan :
Petugas menyiapkan alat dan bahan
a. Alat Swingfog
b. Insektisida (Xynoff / Malathion)
c. Alat Perlindungan Diri (APD) seperti wearpack, masker, goggle,
sepatu bot, sarung tangan karet, penutup kepala, dan pelindung
telinga
d. Larvasida
2. Pelaksanaan
a. Petugas surveilance menerima laporan dari masyarakat tentang
adanya kasus DBD dan melakukan Penyelidikan Epidemiologi
b. Hasil penyelidikan epidemiologi dilaporkan ke bidang Gahtaskit
dan Kesling di Dinas Kesehatan
c. Dinas Kesehatan menganalisa hasil Penyelidikan Epidemiologi
5. Prosedur
dan merencanakan tindak lanjut
/langkah-
d. Pihak Puskesmas melakukan koordinasi dengan Kelurahan, RT
langkah
dan RW yang bersangkutan tentang rencana Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) dan Fogging
e. Gerakan PSN dilaksanakan minimal sehari sebelum
dilaksanakannya kegiatan Fogging (bila setelah PSN masih
didapatkan adanya jentik nyamuk maka pelaksanaan Fogging
bisa ditunda)
f. Operator melaksanakan Fogging di lingkungan sekitar rumah
penderita (radius 200 meter) didampingi petugas Puskesmas
dan Dinas Kesehatan serta Ketua RW / RT setempat
g. Fogging dilaksanakan sampai ke dalam rumah tanpa kecuali
h. Petugas memberikan penyuluhan kepada masyarakat dan
melakukan Larvasidasi (bila diperlukan)
i. Masyarakat dihimbau agar tetap melaksanakan PSN setelah
dilaksanakannya fogging
PENGASAPAN/FOGGING
No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman : 2/2

PEMERINTAH
UPTD PUSKESMAS
KABUPATEN
Casita, AMKep,SKM JUNTINYUAT
INDRAMAYU
NIP. 19731112 200012 1 001

PENYELIDIKA
N
EPIDEMIOLOG
I

LAPORAN KE DINKES

ANALISA HASIL PE
6. Bagan Alir

RENCANA TINDAK LANJUT

FOGGING

1. Desa, RW/RT
2. Puskesmas
7. Unit Terkait 3. Dinas Kesehatan

1. Laporan Hasil Penyelidikan Epidemiologi DBD


8. Dokumentasi 2. Blangko Penyelidikan Epidemiologi DBD
Terkait 3. Blangko Permohonan Fogging

9. Rekaman
Historis No. Yang Di Ubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan
LAMPIRAN 1
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN FOGGING

1. Kegiatan pengasapan atau fogging dilaksanakan di dalam rumah (ruang tamu, kamar tidur,
kamar mandi, dapur, lorong, gudang dan garasi) dan di luar rumah (pekarangan, halaman,
kebun, tanah kosong di sekitar rumah, gang dan saluran air atau selokan di sekitar rumah)
2. Sebelum pelaksanaan seluruh penghuni rumah menunggu di depan rumah
3. Makanan, minuman, kulkas, dispenser dan lemari makanan harus dalam keadaan tertutup
4. Kompor dan alat elektronik dalam keadaan mati
5. Binatang peliharaan (anjing, kucing, burung dan binatang peliharaan lainnya) dibawa keluar
rumah
6. Aquarium dan tempat penampungan air minum ditutup rapat
7. Mebeulair, kursi, sofa ditutup (bila perlu)
8. Saat pelaksanaan fogging seluruh pintu dan jendela rumah ditutup kecuali pintu depan
untuk akses keluar masuk operator fogging
9. Setelah pelaksanaan fogging seluruh pintu dan jendela dibiarkan dalam keadaan tertutup
selama minimal 15 menit
10. Selesai pelaksanaan fogging warga dihimbau untuk tetap melaksanakan gerakan PSN
dengan metode 3M+

Anda mungkin juga menyukai